ANALISIS PENGARUH MISI STRATEGI, PERLENGKAPAN & FASILITAS DAN STRUKTUR ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA RSU DR. ANSYARI SHALEH BANJARMASIN Fariansyah, HB Universitas Islam Kalimantan MAAB Banjarmasin ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh misi strategi, perlengkapan & fasilitas dan struktur organisasi terhadap kinerja pegawai pada rumah sakit umum Dr. Ansyari Shaleh Banjarmasin. Sampel diambil dengan menggunakan teknik incidental sampling berjumlah 88 orang. Penelitian ini menggunakan analisis estimasi regresi berganda untuk mengetahui adanya pengaruh antar variabel sesuai model ditentukan, sedangkan metode analisis verifikatif. Hasil pengujian membuktikan bahwa misi strategi, perlengkapan & fasilitas dan struktur organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Berpengaruh secara positif atau pun simultan variabel independen terhadap kinerja pegawai, menggambarkan bahwa variabel-variabel independen tersebut sangat menentukan keberhasilan rumah sakit untuk meningkatkan kinerja pegawainya. Dalam penelitian ini misi strategi, perlengkapan & fasilitas dan struktur organisasi berperan sangat menentukan keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuannya untuk memberi pelayanan terbaik konsumennya. Kata kunci: pelayanan, misi strategi, kinerja pegawai ABSTRACT This research is aimed to identify the influence of strategic mission, equipment and facility, and organizational structure toward employees’ performance at Dr. Ansyari Shaleh Public Hospital, Banjarmasin. The sample was taken by using incidental sampling technique on 88 employees. This research used analysis of multiplied regression estimation to identify the existence of influence inter-variable according to a given model. The testing result proves that strategic mission, equipment and facility, and organizational structure have significant influence toward employees’ performance. They also have positive influence or simultaneous independent variable toward employees’ performance, describe that those independent variables intensely determine the success of hospital to increase its employees’ performance. In this research strategic mission, equipment and facility, and organizational structure intensely determine organizational success to achieve its purpose to give the best service to its consumer. Keywords: service, strategic mission, employees’ performance
170
KINDAI Volume 10 Nomor 3, Juli – September 2014
PENDAHULUAN Kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang karyawan di dalam melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaan. Variabel ini merupakan penilaian perilaku dari sikap seseorang karyawan terhadap pekerjaannya yang ditunjukkan oleh skor total skala dari quality of work, quantity of work, tune at work, dan corporation with other work (Gilmer, 1961:89). Kinerja juga dapat diartikan sebagai kesuksesan seseorang karyawan/pegawai dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Menurut As’ad (2000:28) menyatakan bahwa kinerja adalah “successful role achievement” yang diperoleh seseorang dari perbuatannya. Menurut Handoko (1995:99-100) penilaian indikator kinerja dapat digunakan untuk: (1) perbaikan kinerja; (2) penyesuaian-penyesuaian konpensasi; (3) keputusan-keputusan penempatan; (4) kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan; (5) perencanaan & pengembangan karier; (6) penyimpangan-penyimpangan proses staffing; (7) ketidakakuran informasi; (8) kesalahan-kesalahan desain pekerjaan; dan (9) kesempatan kerja yang adil. Penilaian kinerja secara akurat akan menjamin keputusankeputusan penempatan internal yang diambil tanpa diskriminasi. Adapun hasil kerja perorangan berupa aktivitas atau kegiatan yang spesifik pada suatu periode tertentu yang dapat mencakup kualitas dan kuantitas kerja karyawan baik kemampuan, kepribadian, kesungguhan kerja serta kerja sama yang harmonis. Demikian juga kinerja karyawan/pegawai sangat dipengaruhi oleh dukungan serta ketepatan dalam menetapkan misi strategi, perlengkapan & fasilitas dan struktur organisasi.
171
Menurut Prasetyo dan Benedicta (2008) Didalam misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa yang dipuaskan oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan. Strategi menurut Lynch seperti yang dikutip Wibisono (2006:50-51) Strategi perusahaan merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengkait (http://jurnal-sdm.blogspot. com/2009/10). Dengan kemampuan menetapkan dan menerapkan misi strategi, suatu organisasi akan dapat menghasilkan kinerja yang terbaik yang ingin dicapai dan ingin diwujudkan. Sesuai studi lapangan secara sepintas pada RSU Dr. Ansyari Shaleh Banjarmasin Kalsel bahwa kinerja RSU tersebut cukup baik yang dapat diketahui dari pelayanan dan hasil kerja beberapa tahun terakhir. Di sini peran penentuan misi strategi yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi. Sebagaimana suatu organisasi jasa berupa pelayanan kesehatan serta strategi yang ditempuhnya. Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi terutama ditingkat unit bisnis/organisasi menentukan batas dan maksud aktivitas perusahaan/organisasi. Dengan demikian perumusan merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi akan mampu menghasilkan produk dan ataupun jasa yang berkualitas yang dapat memenuhi keingi-
KINDAI Volume 10 Nomor 3, Juli – September 2014
nan, kebutuhan dan apa yang menjadi harapan konsumen dan ataupun masyarakat. Sementara itu, strategi suatu organisasi sebagai suatu proses untuk menentukan arah yang harus dituju agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu instansi/organisasi dalam menentukan jasa pelayanannya serta konsumennya yang akan datang. Terdapat dua aliran besar yang dapat dijadikan landasan dalam menentukan strategi perusahaan yaitu: 1. Strategi-strategi utama (grand strategic), merupakan seperangkat alternatif strategi perusahaan yang secara umum dijadikan patokan dalam menentukan strategi yang akan diambil oleh suatu perusahaan. 2. Stategi-stategi generik (generic stategic) misalnya porter’s generic strategic (Morrisey, 1995:45). Selanjutnya peran perlengkapan & fasilitas serta struktur organisasi dalam meningkatkan kinerja pegawai. Dengan adanya perlengkapan & fasilitas yang dimiliki oleh RSU Dr. Ansyari Shaleh yang cukup lengkap serta memadai seperti gedung yang semakin refresentatif, tempat parker yang luas dll akan sangat mendukung terhadap pelayanan pada pasen dan juga pengunjung. Demikian juga terhadap pelayanan rawat jalan, rawat inap, IGD, ruang bedah sentral (ok), pelayanan unggulan (transmatic, hemodialisa dan ponek). Selain juga instalasi gizi, IPS, RS Ipal, medical chek up, konsultasi dokter spesialis gizi/EKG, USG, kenderaan jenazah dan kendaraan lainnya. Selanjutnya peran struktur organisasi dalam mendukung kinerja pegawai sangat mempengaruhi keberhasilannya. Dalam hal ini direktur RSU, Wakil Direktur, Kepala Bagian Sekretariat, Kabid (kepala Bidang)
172
dan Kepala Seksi/Kepala Sub Bagian RSU Dr. Ansyari Shaleh. Karenanya organisasi RSU dengan berbagai peran dan tugasnya masing-masing harus dikoordinasikan dengan sebaikbaiknya, agar dapat diketahui siapa mengerjakan apa, berperan sebagai apa serta apa tanggung jawabnya dan kepada siapa bertanggung jawab. Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan. (http://rynaldidwitama. blogspot.com/2012). Sesuai fenemina di RSU Dr. Ansyari Shaleh Banjarmasin variabelvariabel yang dimiliki berhubungan dengan kinerja pegawai antara lain: misi strategi; perlengkapan & fasilitas; dan struktur organisasi. Dari uraian-uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Misi strategi perpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai. 2. Perlengkapan dan fasilitas berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai RSU Dr. Ansyari Shaleh Banjamasin. 3. Struktur organisasi berpengaruh langsung tehadap kinerja pegawai RSU Dr. Ansyari Shaleh Banjarmasin. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Objek penelitian ialah pegawai pada RSU Dr. Ansyari Shaleh Banjarmasin Kalsel. Populasi adalah seluruh pegawai pada RSU Dr. Ansyari Shaleh Banjarmasin Kalsel sebanyak 701 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling dengan jumlah 88 pegawai.
KINDAI Volume 10 Nomor 3, Juli – September 2014
Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis estimasi regresi berganda untuk mengetahui adanya pengaruh antar variabel sesuai model yang ditentukan, adapun untuk menguji hipotesis menggunakan uji F dan uji t. Demikian untuk tingkat validitas dan reliabilitas angket dilakukan pengujian dengan menggunakan program SPSS . Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui wawancara baik langsung maupun melalui kuiseoner dengan 88 pegawai RSU Dr. Ansyari Shaleh Banjarmasin Kalsel. Adapun data sekunder, yaitu data yang telah tersedia pada kantor RSU Dr. Ansyari Shaleh Banjarmasin Kalsel diperoleh melalui pelaporan baik bulanan, tahunan maupun berkala yang berkaitan tentang keadaan serta perkembangan dari aspek misi strategi, perlengkapan & fasilitas dan struktur organisasi. Variabel Penelitian Variabel yang diteliti dan dianalisis pada penelitian ini berupa: 1. Misi strategi (X1) dengan indikator: a. mengutamakan kualitas dan kuantitas pelayanan (X1.1), b. mengutamakan SDM dalam kebijakannya (X1.2), c. selalu mengutamakan akuratisasi pelayanan (X1.3), d. selalu berusaha agar tersedianya sarana & prasarana yang representatif (X1.4), dan e. senantiasa berusaha agar terselenggara pelayanan yang menyeluruh (X 1.5). 2. Perlengkapan & fasilitas (X2) dengan indikator:
173
a. fasilitas dan fisik dan perlengkapan yang memadai seperti gedung, tempat parkir dan toilet (X2.1), b. fasilitas pelayanan medis seperti pelayanan rawat jalan, rawat inap, IGD, ruang bedah sentral (OK) (X2.2), c. memiliki pelayanan penunjang medis, penunjang medis dan pelayanan unggulan yang terbaik (X2.3), d. memberi pelayanan seperti transmatic center, henodialisa dan ponek (X2.4), e. pelayanan instalasi gizi, IPS RS, Ipal (X2.5), f. pembinaan medis secara maksimal seperti medical check up, konsultasi dokter spesialis gizi dan EKG/USG (X2.6), g. memiliki kendaraan jenazah dan angkutan lainnya secara lengkap (X2.7), dan h. penyediaan dokter spesialis secara lengkap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat (X2.8). 3. Untuk variabel struktur organisasi (X3) dengan indikator: a. variabel peran direktur RSU sangat menentukan keberhasilan untuk mencapai visi & misi strategi rumah sakit (X3.1), b. peran wakil direktur RSU dalam membantu pimpinan akan sangat mempermudah dan memperlancar tugastugas yang diemban, (X3.2), c. Kepala bagian sekretariat memegang tugas-tugas di bidang peningkatan SDM RSU yang akan melaksanakan kebijakan dan program rumah sakit, (X3.3), d. Peran koordinasi dari pimpinan RSU akan sangat me-
KINDAI Volume 10 Nomor 3, Juli – September 2014
nunjang menuju pencapaian misi & misi organisasi (X3.4), e. Peran kepala bidang pada RSU sebagai pimpinan tingkat menengah akan sangat memudahkan para kasubag dalam mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran (X3.5), f. Peran kepala seksi dan kepala sub bagian adalah pelaksana operasional yang lebih dekat dengan sasaran dan masyarakat (X3.6). Teknik Analisis Data Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda adalah suatu metode statistik umum yang digunakan untuk meneliti hubungan antara sebuah variable dependen dengan beberapa variabel independen. Adapun bentuk matematis analisis regresi berganda adalah: Y = βo + β1 + β1 X1 + β2 X2 + … βk Xk + ∑ Keterangan: Y = Kinerja Pagawai a = Konstanta X1 = misi strategi X2 = perlengkapan dan fasilitas X3 = struktur organisasi e = Standar error β1, β2, β3 = Koefisien regresi HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Pengujian validitas dan reliabilitas angket dilakukan dengan SPSS 20 Uji reliabilitas dengan melihat nilai Cronbach's Alpha dan uji validitas dengan melihat nilai Corrected ItemTotal Correlation. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas butir angket adalah sebagai berikut.
174
1. Variabel misi strategi (X1) Uji butir angket untuk variabel X1.1 s/d X1.5 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha (rhitung) 0,609 > rtabel 5%, (0,210) dengan demikain butir ang-ket tersebut reliabel, kemudian semua nilai Corrected ItemTotal Correlation (rhitung) > rtabel 5%, (0,210) sehingga butir pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan sebagai alat pengukur misi strategi (X1) sehingga total skor angket untuk variabel ini dapat digunakan untuk perhitungan regresi. 2. Variabel Perlengkapan dan Fasilitas (X2) Uji butir angket untuk variabel X2.1 dan X2.8 menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha (rhitung) 0,613 > rtabel 5%, (0,210) dengan demikain butir angket tersebut reliabel, selanjutnya semua nilai Corrected ItemTotal Correlation (rhitung) > r tabel 5%, (0,210) dengan demikian butir ang-ket tersebut valid dan dapat digu-nakan sebagai alat pengukur variabel perlengkapan dan fasilitas (X2). 3. Variabel Struktur Organisasi (X3) Uji butir angket menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha (rhitung) 0,489 > rtabel 5%, (0,210) dengan demikian butir angket tersebut reliabel, selanjutnya semua nilai Corrected Item-Total Correlation (rhitung) > rtabel 5%, (0,210) dengan demikian butir angket tersebut valid dan dapat digunakan sebagai alat pengukur variabel struktur organisasi (X3). 4. Variabel Kinerja Karyawan (Y) Uji butir angket variabel kinerja karyawan (Y) menunjukkan nilai Cron-bach’s Alpha (rhitung) 0,658 >
KINDAI Volume 10 Nomor 3, Juli – September 2014
rtabel 5%, (0,210) dengan demikian butir angket tersebut reliabel, selanjutnya semua nilai Corrected Item-Total Correlation (rhitung) > r tabel 5%, (0,210) dengan demikian butir angket tersebut valid dan dapat digunakan sebagai alat pengukur variabel kinerja karyawan (Y). Pengujian Asumsi Ekonometrik 1. Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk melihat sebaran data residu regresi apakah menyebar normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardized Residual ,622 ,833
175
Hasil uji multikolinearitas Tabel 2 menunjukkan nilai VIF variabel perlengkapan dan fasilitas (X2) adalah 1,073 dan variabel perlengkapan & fasilitas (X2) sebesar 1,030 serta variabel struktur organisasi (X3) sebesar 1,079 < nilai konstanta 10, dan nilai tolerance 0,927 – 0,971 mendekati 1, sehingga model regresi yang digunakan tidak ditemukan korelasi antar sesama variabel bebas (independent variable) sehingga model terbebas dari masalah multikolinearitas. 3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas dapat dilihat dari sebaran data (scatterplot) residual. Hasil uji heteroskedastisitas dapat di-lihat pada Gambar 1 berikut ini.
Sumber: data diolah (2014) Hasil uji normolitas KolmogorovSmirnov, didapat nilai asymp. Sig (2-tailed) 0,833 > p = 0,05. Dengan demikian sebaran data residual regresi menyebar normal. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas atau korelasi antar faktor independen diketa-hui melalui nilai VIF regresi tidak lebih dari angka 10 dan angka tolerance berada disekitar angka 1 (Santoso, 2000). Hasil pengujian multikolinearitas dapat di-lihat pada tabel 2 sebagai berikut. Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas Regresi Strategi (X1) Perlengkapan & Fasilitas (X2) Struktur Organisasi (X3)
Tolerance ,932
1,073
,971
1,030
,927
1,079
Sumber: data diolah (2014)
VIF
Gambar 1: Scatterplot Residual Dari Gambar 1, titik pencar nilai residual regresi tidak membentuk pola tertentu, titik-titik residual regresi berada di atas dan di bawah garis horisontal yang mengintersep titik 0 (nol), dengan demikian pada model regresi yang digunakan ini tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.
KINDAI Volume 10 Nomor 3, Juli – September 2014
Hasil Estimasi Regresi Berganda dan Pembentukan Model Regresi Hasil estimasi regresi berganda dapat ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Estimasi Regresi Berganda Variabel Strategi (X1) Perlengkapan & Fasilitas (X2) Struktur Organisasi (X3) Konstanta : Koefisien : determinasi F Hitung : Sig F Change : F tabel 5% : t tabel 5%
:
Unstd Coef β
thitung
Sig.
,771
14,988
,000
,203
4,031
,000
,189
3,663
,000
-3,709 r= 0,890. rsquare= 0,793 Adjusted r square = 0,785 107,19 0,000 8,67 2,45
Sumber: data diolah (2014) Berdasarkan pengolahan dan analisis data dengan Program SPSS ver 20 dapat diketahui persamaan regresi dengan melihat Coefficients pada Unstandardized coefficients β dengan model umum: Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + e Kemudian berdasarkan Estimasi Multiple Regresion didapat model regresi pada penelitian ini adalah: Y = -3,709 + 0,771X1 + 0,203X2 + 0,189X3 +e Pengujian Hipotesis 1. Uji F (Uji Simultan) Berdasarkan hasil analisis estimasi regresi secara simultan memperlihatkan nilai Fhitung adalah 107,19 > Ftabel 5% 8,67 dengan probabilitas nilai Sig 0,000 < p = 0,05, dengan demikian terima hipotesis H1 yaitu secara bersamasama variabel X1, X2, dan X3 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Y, dengan pe-
176
ngertian variabel misi strategi, perlengkapan & fasilitas dan struktur organisasi memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai rumah sakit Ansyari Saleh. 2. Uji t (uji parsial) Hasil uji t dari estimasi regresi secara parsial secara rinci dijelaskan sebagai berikut. a. Variabel misi strategi (X1), dengan nilai thitung 0,701 > ttabel 5% (2,45) dengan nilai siginifikansi 0,000 < p = 0,05, hasil ini menggambarkan secara parsial misi strategi memberikan pengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja pegawai. b. Variabel perlengkapan & fasilitas (X2), menunjukan nilai signifikansi 0,000 < p = 0,05, dengan thitung 4,031 > ttabel 5% (2,45) dengan demikian variabel perlengkapan & fasilitas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja pegawai. Hasil ini menunjukkan bahwa kinerja pegawai sangat dipengaruhi oleh variabel perlengkapan & fasilitas rumah sakit. 3. Koefisien Determinasi Nilai koefisien adjusted r square 0,785 (koefisien determinasi) memberikan gambaran bahwa kelayakan penduga model regresi dengan persamaan model: Y = 5,311 + 0,019X1 + 0,445X2 + e Hasil ini menunjukkan persaman regresi yang terbentuk mampu menjelaskan hubungan fungsional antara variabel misi strategi, perlengkapan & fasilitas serta struktur organisasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai rumah sakit Ansyari Saleh sebesar 78,5%
KINDAI Volume 10 Nomor 3, Juli – September 2014
dan sisanya 21,5% disebabkan oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam analisis ini. 4. Koefisien Regresi a. Koefisien Regresi b1 Misi Strategi (X1) Koefisien regresi b1 (misi strategi) = 0,771 merupakan elastisitas antara jumlah variabel misi strategi (X1) dengan kinerja pegawai (Y), artinya setiap kenaikan satu satuan variabel misi strategi (X1), akan memberikan kenaikan nilai kinerja pegawai (Y) sebesar 0,771 satuan dengan asumsi variabel lain konstan, dengan kata lain apabila terjadi penambahan sebesar 1% pada Variabel misi strategi (X1) maka kinerja pegawai (Y) akan meningkat sebesar 0,771% dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. b. Koefisien Regresi b2 Variabel Perlengkapan & Fasilitas (X2) Koefisien regresi b2 (perlengkapan & fasilitas) = 0,203 adalah elastisitas antara variabel perlengkapan & fasilitas rumah sakit (X2) dengan variabel kinerja pegawai (Y) artinya setiap tambahan atau kenaikan satu satuan variabel perlengkapan & fasilitas rumah sakit (X2), maka nilai variabel kinerja (Y) akan naik sebesar 0,203 satuan dengan asumsi tidak ada perubahan atau konstan pada variabel lainnya. Dengan kata lain apabila terjadi kenaikan sebesar 1% pada variabel perlengkapan & fasilitas rumah sakit (X2) maka variabel kinerja pegawai (Y) akan me-
177
ningkat sebesar 0,203% dengan asumsi variabel independen yang lainnya tidak mengalami perubahan atau konstan. Hasil ini memberikan gambaran bahwa kinerja pegawai secara parsial sangat dipengaruhi oleh variabel perlengkapan & fasilitas rumah sakit (X2), hal ini sangat erat kaitannya dengan kinerja pegawai karena dengan perlengkapan dan fasilitas rumah sakit yang lengkap akan sangat membantu kerja pegawai untuk melayani masyarakat. c. Koefisien Regresi b3 Variabel Struktur Organisasi (X2) Koefisien regresi b3 (struktur organisasi) = 0,3,663 adalah elastisitas antara variabel struktur organisasi (X3) dengan variabel kinerja pegawai (Y) artinya setiap tambahan atau kenaikan satu satuan variabel struktur organisasi (X3), maka nilai variabel kinerja pegawai (Y) akan naik sebesar 3,663, satuan dengan asumsi tidak ada perubahan atau konstan pada variabel lainnya. Dengan kata lain apabila terjadi kenaikan sebesar 1% pada variabel struktur organisasi (X3) maka variabel kinerja pegawai (Y) akan meningkat sebesar 3,663 % dengan asumsi variabel independen yang lainnya tidak mengalami perubahan atau konstan. Hasil ini memberikan gambaran bahwa kinerja pegawai rumah sakit Ansyari Saleh secara pasrsial sangat dipengaruhi oleh variabel struktur organisasi (X3), ini menunjukkan struktur organisasi yang
KINDAI Volume 10 Nomor 3, Juli – September 2014
jelas dan lengkap akan sangat membantu meningkakan kinerja pegawai rumah sakit Ansyari Saleh. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Model regresi yang terbentuk dari penelitian ini adalah Y = -3,709 + 0,771X1 + 0,203X2 + 0,189X3 +e dengan kelayakan model regresi sebesar sebesar 78,5% dan sisanya 21,5% disebabkan faktor lain yang tidak diperhitungkan dalam analisis ini. 2. Hasil uji simultan menunjukkan nilai Fhitung adalah 107,19 > Ftabel 5% 8,67 dengan probabilitas nilai Sig 0,000 < p = 0,05, dengan demikian terima hipotesis H1 yaitu variabel misi strategi, perlengkapan & fasilitas dan struktur organisasi memberikan pengaruh terhadap kinerja pegawai rumah sakit Ansyari Saleh. 3. Hasil uji t menunjukkan nilai thitung 0,701 > ttabel 5% (2,45) dengan nilai siginifikansi 0,000 < p = 0,05, hasil ini menggambarkan secara parsial misi strategi memberikan pengaruh secara signifykan terhadap variabel kinerja pegawai. Variabel perlengkapan & fasilitas (X2), dengan signifikansi 0,000 < p = 0,05, dengan thitung 4,031 > ttabel 5% (2,45) maka variabel perlengkapan & fasilitas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kinerja pegawai. Variabel struktur organisasi (X3), dengan nilai thitung 3,663 > ttabel 5% (2,45) dan nilai siginifikansi 0,000 < p = 0,05, menggambarkan struktur organisasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
178
variabel kinerja pegawai rumah sakit Ansyari Saleh. 4. Koefisien regresi b1 sebesar 0,771 artinya setiap penambahan atau kenaikan satu satuan variabel misi strategi (X1), akan memberikan kenaikan nilai kinerja pegawai (Y) sebesar 0,771 satuan dengan asumsi variabel lain konstan, de-ngan kata lain apabila terjadi pe-nambahan sebesar 1%. Koefisien regresi b2 sebesar 0,203 artinya setiap tambahan atau kenaikan satu satuan Variabel perlengkapan & fasilitas rumah sakit (X2), maka nilai variabel kinerja (Y) akan naik se-besar 0,203 satuan dengan asumsi tidak ada perubahan atau konstan pada variabel lainnya. Koefisien regresi b3 sebesar 0,3,663 artinya setiap tambahan atau kenaikan satu satuan variabel struktur organisasi (X3), maka nilai variabel kinerja pegawai (Y) akan naik sebesar 3,663, satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan. Saran Dari hasil penelitian ini saran yang perlu direkomendasikan adalah: 1. Sebaiknya pihak RSU Dr. Ansyari Shaleh Banjarmasin Kalsel senantiasa mengutamakan kualitas dan kuantitas pelayanan, kualitas SDM dan kebijakannya, akurasi pelayanan, selalu berusaha agar tersedianya sarana dan prasarana yang refresentatif serta terselenggaranya pelayanan yang menyeluruh. 2. Sebaiknya pihak RSU Dr. Ansyari Shaleh Banjarmasin Kalsel senantiasa mengupayakan dan meningkatkan fasilitas fisik & perlengkapan yang membuat nyaman kostumer, fasilitas peleyanan medis, penunjang medis, non medis dan pelayanan unggulan
KINDAI Volume 10 Nomor 3, Juli – September 2014
terbaik sebagai-mana standar RSU Nasional dan bahkan kalau bisa standar internasional. 3. Sebaiknya pihak RSU Dr. Ansyari Shaleh Banjarmasin Kalsel lebih memperhatikan lagi peran manajemen RSU yang tidak kalah pentingnya dalam menentukan keberhasilan untuk mencapai misi & strategi RSU. Terutama berkaitan dengan peran struktur organisasi mulai dari direktur, wakil, sekretariat, kabid sampai dengan kepala seksi/kasubag, demikian juga dengan seluruh pegawai, sehingga terjalin komunikasi, koordinasi, sinkronisasi maupun supervisi yang efiktif, efisien dan harmonis. DAFTAR PUSTAKA As’ad. 2000. Psikologi Industri, Edisi 4. Yogyakarta: Liberty. Handoko, H. 1995. Manajemen, Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Gilmer, B.V.H. 1961. Industrial Psychology. New York: McGrawHill. Prasetyo, & Benedicta. 2004. Jurnal Manajemen, Bahan Kuliah Manajemen. Wibisono, Dermawan. 2006. Manajemen Kinerja. Jakarta: Erlangga. http://jurnal-SDM.blospot.com/2009/ 10. http://rynaldi-dwitama.blogspot.com/ 2012.
179