JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015, Halaman 59-75
ANALISIS PENGARUH GOOD COORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN YANG DIMEDIASI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG LISTED DI BEI 2009-2012 Achmad Kautsar ABSTRACT Trias Madanika Kusumaningrum Universitas Negeri Surabaya Email:
[email protected]
Informasi Artikel Riwayat Artikel Diterima tanggal 19 Februari 2015 Direvisi tanggal 12 Maret 2015 Disetujui tanggal 12 Mei 2015 Klasifikasi JEL M14 Kata Kunci Good Corporate Governance Kinerja Perusahaan Struktur Modal DOI 10.17970/jrem.15.150105.ID
The main objective of the study is to analyze the impact of theseGood Corporate Governance on Firm Performance, which can mediate with Capital Structure. Data is used secondary data that Published on Mining Sector in Indonesian Stock Exchange from 2009-2012. This analisys used Secondary Regression and Sobel Test. Sampling technique used here is purposive sampling, and from the 31 listed companies, only 8 companies that can be sampled. The first result of this study is Good Corporate Governance have not significant on Firm Performance; second result of this study is Good Corporate Governance have not significant on Capital Structure; third result of this study is Capital Structure have significant on Firm Performance. The last result, Capital Structure isn’t proved to be a mediating variable of Good Corporate Governance to Firm Performance.
ABSTRAKSI Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisa dampak dari Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan yang dimediasi dengan struktur model. Data sekunder yang digunakan adalah data publikasi dari Bursa Efek Indonesia di sektor pertambangan di Indonesia pada periode 2009-2012. Analisis yang digunakan adalah regresi sekunder dan Sobel Test. Teknik penyampelan yang digunakan adalah penyampelan purposive. Dari 38 perusahaan yang listing, hanya delapan perusahaan yang dapat dijadikan sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama Good Corporate Governance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan; kedua Good Corporate Governance juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal; ketiga struktur modal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan; terakhir struktur modal tidak memediasi variabel Good Corporate Governance terhadap kinerja perusahaan.
PENDAHULUAN Good coorporate governance didefinisikan sebagai serangkaian teknik yang digunakan untuk mengelola hubungan antar pemangku kepentingan untuk menentukan dan mengontrol arah strategis serta kinerja organisasi (Lynall et al , 2007). Isu mengenai good corporate gover-
nance mulai mengemuka khususnya di Indonesia, ketika Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan pada tahun 1998. Lamanya proses perbaikan di Indonesia disebabkan oleh lemahnya good corporategovernance yang diterapkan perusahaan di Indonesia. Sejak saat itu, baik pemerintah maupun investor mulai
59
Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....
memberikan perhatian yang cukup signifikan dalam praktek good corporate governance. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi keterkaitan good corporate governance yang diterapkan dalam suatu perusahaan dengan kinerja perusahaan. Menurut Berghe dan Ridder (1999), menghubungkan kinerja perusahaan dengan good corporate governance tidak mudah dilakukan. Namun, Bowen et al (2005) berpendapat bahwa ada hubungan antara good coorporate governance, akuntansi kebijaksanaan, dan kinerja perusahaan. Knippenberg et al(2004) dan Schippers et al (2003) menyarankan jika ada diversifikasi dewan dalam setiap perusahaan, pertukaran pendapat dan ide baru maka akan meningkatkan sebagai hasil kinerja. Carter et al (2003) berpendapat bahwa keragaman dalam dewan perusahaan telah menjadi sarana untuk membuat nilai dan kinerja perusahaan lebih baik. Namun, Bauer et al (2008) menyatakan hubungan kinerja perusahaan dengan aspek tertentu dari goodcoorporate governance tidak mencerminkan hubungan yang benar, kecuali aspek tertentu diawasi oleh aspek-aspek lainnya. Pada penelitian Jensen dan Meckling (1976), kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional adalah dua mekanisme corporate governance utama yang membantu mengendalikan masalah keagenan. Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang diukur dengan persentase jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen (Sujono dan Soebiantoro, 2007), sedangkan kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum, institusi luar negeri, dana perwalian serta institusi lainnya pada akhir tahun (Shien, etal, 2006). Ada dua macam kinerja yang diukur dalam berbagai penelitian, yaitu kinerja operasi perusahaan dan kinerja pasar. Kinerja operasi perusahaan diukur dengan melihat kemampuan perusahaan yang tampak pada laporan keuan-
gannya. Untuk mengukur kinerja operasi perusahaan menggunakan rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu. Selain itu, penelitian ini juga menguji struktur modal yang dijadikan sebagai variabel intervening antara variabel dependen dengan variabel dependen. Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham (Weston & Copeland, 1999). Struktur modal juga dapat diartikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Bambang Riyanto, 1990). Pada penelitian Hasan et al (2014) short-term debt to total assets (STDTA), ratio of longterm debt to total assets (LTDTA) dan debt to total assets ratio (DTA) dijadikan sebagai proksi dari struktur modal terhadap kinerja perusahaan. Namun, pada penelitian ini, struktur modal diukur dengan debt to total assets (DTA) sebagai proksi. Jensen (1986) beralasan bahwa struktur modal yang optimal dari suatu perusahaan ditentukan oleh minimalnya agency cost. Hal ini menyiratkan bahwa agency cost merupakan salah satu unsur penentu struktur modal. Sementara itu, good coorporate governance disusun untuk mengurangi masalah keagenan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa good coorporate governance terkait dengan struktur modal melalui agency cost. Adanya hubungan antara good coorporate governance dan struktur modal terbukti dalam penelitian Saad (2010) dan Nickmanesh et al (2011). Hasil ini bertolak belakang dengan Bodaghi dan Ahmadpour (2010) yang mengumpulkan data dari 50 perusahaan Iran yang terdaftar di Bursa Efek Teheran untuk menguji hubungan antara good coorporate governance dan struktur modal. Hasilnya adalah ada hubungan negatif antara good coorporate governance dan struktur modal. Hubungan pengaruh struktur modal ter60
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
hadap kinerja perusahaan ditunjukkan dengan semakin besar tambahan hutang untuk membentuk struktur modal optimal yang ditargetkan maka semakin baik kinerja perusahaan khususnya dalam menghasilkan profit. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian dari Mulyadi (2012) yang menunjukkan pengaruh positif struktur modal terhadap kinerja perusahaan. Namun, Chinaemerem & Anthony (2012) dan Soumadi & Hayajneh (2011) meneliti dampak struktur modal pada keuangan kinerja perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa struktur modal perusahaan memiliki dampak negatif yang signifikan pada kinerja keuangan perusahaan. Hal tersebut kontradiktif dengan penelitian Dissanayake (2012) dan Amidu (2007) yang menyatakan bahwa struktur modal dinyatakan tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja perusahaan yang diukur dengan profitabilitas. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. Komite Ekonomi Nasional (KEN) memproyeksikan kinerja sektor pertambangan di Indonesia tahun 2013 mendatang masih akan tertekan. Hal ini seiring dengan harga komoditas pertambangan di pasar internasional yang tengah turun. Turunnya harga komoditas pertambangan disebabkan permintaan terhadap komoditas pertambangan yang diperkirakan akan melemah karena lemahnya kondisi perekonomian global. Indeks harga saham perusahaan di sektor pertambangan yang listed di BEI masih menguat sepanjang kuartal pertama dan mulai menurun pada April dan Mei. Indeks harga saham perusahaan di sektor pertambangan yang listed di BEI ini sempat naik ke level 2804,1 pada Februari 2012, tetapi mengalami penurunan sebesar 6,6 persen (MoM) pada April 2012 dan sebesar 19,9 persen(MoM) pada Mei 2012. Sejak awal tahun 2012, komoditas pertambangan seperti aluminium, nikel, dan timah putih menunjukkan penurunan harga yang cukup signifikan. Harga nikel dari harga rata-rata
Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015, Halaman 59-75
20.450 dolar AS per ton pada Februari 2012 turun menjadi 15.658 dolar AS per ton pada Agustus 2012. Harga timah putih dari harga rata-rata sebesar 2.057dolar AS per ton Februari 2012 turun menjadi 1.814 dolar AS per ton Agustus 2012. Pada semester pertama 2012, pertumbuhan PDB sektor pertambangan masih menunjukkan peningkatan. Namun, pada pertengahan ke dua tahun 2012, pertumbuhan sektor pertambangan diperkirakan akan menurun sehingga sektor pertambangan diperkirakan hanya tumbuh 2,2 persen pada tahun 2012 ini. Penurunan kinerja ini juga bisa disebabkan karena kurangnya good coorporate governance di sektor ini (Fitria, 2012). RERANGKA TEORITIS DAN HOPOTESIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE Teori yang dapat dikaitkan dengan corporate governance adalah stewardship theory dan agency theory (Chinn,2000). Stewardship theory menjelaskan tentang asumsi filosofis sifat manusia bahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggungjawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain. Hal ini yang dapat menjelaskan hubungan fidusia yang dikehendaki para pemegang saham. Stewardship theory memandang manajemen sebagai dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik maupun stakeholder. Sementara itu, agency theory yang dikembangkan oleh Michael Johnson memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai “agents” bagi para shareholder. Mereka akan bertindak dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri bukan sebagai pihak yang arif dan bijaksana serta adil terhadap pemegang saham. Inti dari corporate governance yaitu peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder yang lain berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku. 61
Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....
Return on Asset (ROA) Menurut Lestari dan Sugiharto (2007) ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Selanjutnya, ROA akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. ROA diperoleh dengan membagi laba setelah pajak dengan total aktiva selama periode 2009-2012 dalam satuan presentase. ROA dinyatakan dalam rumus (Astuti, 2004) :
Kepemilikan Manajerial Menurut Suranta (2005), kepemilikan manajerial merupakan mekanisme corporate governance yang baik karena kepemilikan manajerial dapat membatasi perilaku opportunistic manajer dalam bentuk manajemen laba yang dapat merugikan kepentingan pihak lain (stakeholder). Kepemilikan manajerial dalam laporan keuangan perusahaan ditunjukkan dengan besarnya persentase kepemilikan saham perusahaan oleh manajer. Menurut Wahidahwati (2002), kepemilikan presentase saham oleh pihak manajemen dari dewan komisaris dan direksi yang turut mengambil keputusan kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan manajerial yang besarnya dapat dihitung dari periode tertentu dalam satuan persentase sebagai berikut (Wardani dan Hermuningsih, 2011) .
Struktur Modal Struktur modal menentukan penggunaan utang yang dilakukan oleh manajer keuangan untuk mendanai kegiatan perusahaan. Sartono (2010) menyebutkan bahwa struktur modal adalah perimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Keputusan struktur modal (capital structure) meliputi pemilihan sumber dana baik yang berasal dari modal sendiri maupun modal asing dalam bentuk utang. Dana ini merupakan dana eksternal yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Proksi struktur modal yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu Debt to Total Asset Ratio (DTA).
Kinerja Keuangan Kinerja merupakan pencapaian atas yang direncanakan, baik oleh pribadi maupun organisasi. Apabila pencapaian sesuai dengan yang direncanakan maka kinerja yang dilakukan terlaksana dengan baik. Apabila pencapaian melebihi dari yang direncanakan dapat dikatakan kinerjanya sangat bagus. Apabila pencapaian tidak sesuai dengan yang direncanakan atau kurang dari yang direncanakan maka kinerjanya jelek. Kinerja keuangan adalah suatu ukuran kinerja yang menggunakan indikator keuangan. Analisis kinerja keuangan pada dasarnya dilakuan untuk menilai kinerja di masa lalu dengan melakukan berbagai analisis sehingga diperoleh posisi keuangan yang mewakili realitas entitas dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut. Menurut Halim (2001) analisis kinerja keuangan adalah usaha mengidentifikasi ciri-ciri keuangan berdasarkan laporan keuangan yang tersedia. Dalam penelitian ini, kinerja keuangan diukur dengan Return on Asset (ROA)
Debt to Total Asset Ratio (DTA) Debt to Total Asset Ratio adalah rasio yang mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Karena semua hutang mengandung risiko maka semakin besar persentasinya makin besar pula risiko yang ditanggung perusahaan. Aktiva didanai dari dua sumber, yaitu dari investor dan kreditor. Sebuah perusahaan harus membuat para investor senang dengan menghasilkan laba yang tinggi sehingga EPS meningkat (Van Horne, 1995). Perusahaan yang memiliki hutang banyak den-
62
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
gan beban tetap, akan mengurangi beban pajak dan menyebabkan keuntungan bagi perusahaan. DTA dihitung dengan rumus (Van Horne, 1995):
Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015, Halaman 59-75
keagenan hutang. Sebaliknya, menurut Sartono (2010), penggunaan hutang yang semakin besar akan menimbulkan dampak kenaikan risiko kebangkrutan, yang berarti meningkatkan risiko yang tidak dapat diversifikasikan oleh manajer, sehingga kepemilikan saham manajemen akan berkurang. Dengan demikian, terdapat hubungan yang negatif antara kepemilikan manajerial dengan struktur modal. Hasil penelitian Ismayanti dan Hanafi (2003) serta Rahayu dan Faisal (2005) menunjukkan kepemilikan manajerial memiliki hubungan positif. Hasil penelitian Wahidawati (2002),Masdupi (2005), Moh’d et Al (1998), dan Jansen et al (1992) menunjukkan berhubungan negatif antara kepemilakan manajerial dengan penggunaan utang. Dari hasil penemuan-penemuan tersebut, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H2 = Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif terhadap DTA
HIPOTESIS Veronica dan Sidharta (2005) menemukan adanya hubungan positif antara Good corporate governance dengan kinerja perusahaan yang diukur dengan return on asets (ROA) dan Tobin’s Q. Penemuan penting lainnya adalah penerapan good corporate governance di tingkat perusahaan lebih memiliki arti pada negara berkembang dibandingkan pada negara maju. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan good corporate governance yang baik akan memperoleh manfaat yang lebih besar di negara-negara yang lingkungan hukumnya kurang baik. Penelitian berikutnya oleh Sayidah (2009) menguji hubungan indeks corporate governancehasil studi IICG tahun 2003, 2004, dan 2005 dan kinerja operasional perusahaan. Ukuran kinerja operasional diproksikan dengan profit margin, ROA, ROE, dan ROI. Komposisi aktiva perusahaan, kesempatan pertumbuhan, dan ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel control. Untuk menguji hubungan tersebut digunakan model regresi linier berganda. Hasil penelitian ini tidak memberikan bukti adanya hubungan yang positif dan signifikan antara penerapan corporate governance dan kinerja perusahaan. Hasil tersebut dipengaruhi oleh keterbatasan jumlah sampel yang hanyamenggunakan 22 perusahaan yang termasuk dalam 10 besar peringkat GCG dariIICG. H1: Kepemilikan Manajerial memiliki pengaruh positif terhadap ROA
Hutang berdampak buruk terhadap kinerja perusahaan. Hal ini karena tingkat hutang yang semakin tinggi menunjukkan beban bunga semakin besar, sehingga mengurangi keuntungan. Semakin tinggi DTA maka semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar. Hal ini sangat memungkinkan menurunkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, pengaruh antara DTA dengan ROA adalah negatif (Brigham & Houston, 2010). Penelitian campbell (2002) dan Bardosa dan Louri (2003) juga menunjukkan pengaruh yang negatif antara DER terhadap ROA. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H3= DTA berpengaruh negatif terhadap ROA
Jensen dan Meckling (Wahidawati, 2002) dalam sebuah perusahaan yang manajer memiliki saham yang besar muncul kecenderungan manajer tersebut akan mengurangi tingkat hutang secara optimal, sehingga akan mengurangi biaya 63
Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....
GCG
KINERJA PERUSAHAAN
Kapemilikan Manajerial
Return On Assets
STRUKTUR MODAL Debt to Total Aset
METODE PENELITIAN Jenis Dan Sumber Data Rancangan penelitian ini adalah (explanatory research) merupakan suatu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan hubungan kausal (sebab akibat) antara variabel-variabel penelitian melalui suatu pengujian hipotesis tertentu (Singarimbun dan Effendi, 1995). Jenis data pada penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data-data yang dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Sumber data pada penelitian ini menggunakan data sekunder atau data tidak langsung, yaitu dari laporan keuangan perusahaan sektor pertambangan tahun 2009-2012.
yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) secara berturut–turut, (3) emiten memiliki komposisi kepemilikan yang dimiliki oleh jajaran manajerial. Dari 31perusahaan yang terdaftar hanya 8 perusahaan yang memenuhi semua syarat penelitian untuk dijadikan sampel. Beberapa sampel digugurkan karena data tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan menggunakan program IBM SPSS Statistics19. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, analisis regresi berganda, uji hipotesis, dan uji sobel test. Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011). Model regresi adalah sebagai berikut. DTA = α2 + β1 Kepemilikan Manajerial + e1 ROA = α1 + β1 Kepemilikan Manajerial + β2 DTA + e2
Populasi Dan Penentuan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik simpulannya (Sugiyono, 2008).Populasi dalam penelitian ini merupakan perusahaan pertambangan pada periode 2009 – 2012 yang terdaftar di BEI yaitu 31 perusahaan. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling. Adapun kriteria–kriteria dalam pengambilan sampel yaitu :(1) perusahaan pertambangan yang bertahan pada periode 2009–2012 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, (2) emiten memiliki data rasio keuangan yang berkaitan dengan pengukuran variabel lain yang diperlukan dan mempunyai data keuangan lengkap, yaitu laporan keuangan audit per 31 Desember, serta perusahaan sampel terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2012
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data normal atau mendekati normal. Caranya adalah dengan normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari 64
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
data sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari distribusi normal. Data yang normal atau mendekati distribusi normal memiliki bentuk seperti lonceng. Alat analisis yang digunakan dalam uji ini adalah uji Kolmogorov – Smirnov dengan koreksi Lilliefors Dari Tabel uji Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat bahwa angka signifikansi uji kolmogrovsmirnovunstandardized residualsmemiliki nilai signifikan 0,912 dan lebih besar dari 0,050, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi terdistribusi secara normal.
Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015, Halaman 59-75
Berdasarkan hasil terlihat titik-titik tidak menyebar secara acak baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y dan juga terlihat titik-titik tersebut tidak membentuk suatu pola tertentu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2011). Alat analisis yang digunakan adalah uji DurbinWatson Statistic. Untuk mengetahui terjadi atau tidak autokorelasi dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung Durbin Watson pada perhitungan regresi dengan statistik tabel Durbin Watson pada tabel. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai DW sebesar 1,978. Nilai DurbinWatson berdasarkan tabel dengan derajat kepercayaan sebesar 5% adalah dL sebesar 1,309 dan dU sebesar 1,574, sehingga nilai 4-du adalah 2,426. Nilai Durbin Watson pada penelitian ini adalah 1,978, sehingga berada diantara dU
Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah adanya suatu hubungan linier yang sempurna antara beberapa atau semua variabel independen (Ghozali, 2011). Pada program SPSS, ada beberapa metode yang sering digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinieritas. Satu diantaranya adalah dengan cara mengamati nilai Variance Inflation Faktor (VIF) dan Tolerance. Batas dari VIF adalah 10. Jika ada variabel independen yang terkena multikolinieritas maka penanggulangannya adalah satu diantara variabel tersebut dikeluarkan (Ghozali, 2006). Hasilnya menunjukkan bahwa kedua variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena nilai VIF<10. Dengan demikian, kedua variabel independen tersebut dapat digunakan untuk memprediksi kinerja perusahaan selama periode pengamatan.
UJI REGRESI Berdasarkan hasil pengujian dengan metode regresi linier berganda persamaan pertama untuk menguji pengaruh variabel Kepemilikan Manajerial terhadap variabel DTA maka dapat disusun sebuah persamaan sebagai berikut. DTA = 52,393 + 0,025Kepemilikan Manajerial +e Berdasarkan hasil pengujian dengan metode regresi linier berganda persamaan kedua untuk menguji pengaruh variabel Kepemilikan Manajerial dan DTA terhadap variabel ROA maka dapat disusun sebuah persamaan sebagai berikut. ROA = 49,492- 0,006Kepemilikan Manajerial– 0,754 DTA + e
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedasitas (Ghozali, 2011). Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang sumbu Y’ adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah distudentized (Ghozali, 2011). 65
Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....
Koefisien determinasi (R²) Koefisien determinan digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel-variabel dependen. Nilai koefisien adalah antara nol sampai dengan satu dan ditunjukkan dengan nilai adjusted R2. Berdasarkan hasil penelitian ini, ditunjukkan bahwa nilai koefisien determinan (R2) persamaan kedua diperoleh sebesar 0,547 atau 54,7%. Hal ini menunjukkan bahwa 54,7% ROA dipengaruhi oleh variabel Kepemilikan manajerial dan DTA. Sedangkan sisanya sebesar 46,3% dijelaskan oleh variabel lain.
jukkan bahwa signifikansi indirect effect DTA sebagai variabel mediasi Kepemilikan Manajerial terhadap ROA adalah sebesar 0,7935. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa DTA tidak dapat menjadi variabel mediasi Kepemilikan Manajerial terhadap ROA. Uji Hipotesis Dan Pembahasan 1) Pengaruh Kepemilikan terhadap ROA
Manajerial
Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan program SPSS diketahui bahwa Kepemilikan Manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap ROA, artinya semakin besar Kepemilikan Manajerial, tidak menentukan besar kecilnya tingkat laba bersih perusahaan dibanding dengan tingkat aset perusahaan (ROA) serta diperoleh hasil statistik bahwa nilai uji t dari Kepemilikan Manajerial terhadap ROAmenunjukkan signifikansi sebesar 0,927; artinya Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,050. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sayidah (2009). Hasil ini terjadi karena kepemilikan manajerial pada perusahaan pertambangan yang listed di BEI masih relatif rendah yaitu 23%-33%. Selain itu, hasil ini dapat terjadi karena besar kecilnya profitabilitas perusahaan pertambangan yang listed di BEI lebih ditentukan oleh kinerja operasional perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dan meminimalisasi biaya, sehingga target profitabilitas dapat tercapai daripada karena komposisi saham yang dimiliki manajerial.
Uji Kelayakan Model Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel independen (Kepemilikan Manajerial dan DTA) mempunyai signifikansi F hitung sebesar 19,696 dengan tingkat signifikansi 0,000 artinya lebih kecil dari batas maksimal tingkat signifikansi 0,050. Dengan demikian, hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan H0 ditolak dan HA diterima, berarti bahwa secara bersama-sama variabel independen (Kepemilikan Manajerial dan DTA) memberikan pengaruh signifikan terhadap ROA. Uji Sobeldan Bootstrapping Pendekatan alternatif untuk menguji signifikasi mediasi dengan menggunakan teknik bootstrapping yaitu pendekatan non-parametrik yang tidak mengasumsikan bentuk distribusi variabel dan dapat diaplikasikan pada jumlah sampel kecil (Ghozali, 2006). Untuk menguji signifikasi pengaruh tidak langsung maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien mediasi (ab) dan standard error pengaruh tidak langsung (sab) dengan rumus sebagai berikut :
2) Pengaruh Kepemilikan terhadap DTA
Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Dari hasil uji sobel dan bootstrapping menun-
Manajerial
Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan program SPSS diketahui
66
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
bahwa Kepemilikan Manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap DTA. Berarti semakin besar Kepemilikan Manajerial tidak menentukan besar kecilnya tingkat hutang perusahaan dibanding dengan tingkat aset perusahaan (DTA). Hasil statistik diperoleh bahwa nilai uji t dari Kepemilikan Manajerial terhadap DTA menunjukkan signifikansi sebesar 0,795, artinya Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap DTA karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,050. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan olehWahidawati (2002), Masdupi (2005), Moh’d et Al (1998), dan Jansen et al (1992). Hasil ini dapat terjadi karena manajer perusahaan pertambangan di Indonesia bukan sebagai faktor penentu dalam pengambilan kebijakan struktur modal karena jumlah saham yang dimiliki pihak manajer di perusahaan pertambangan yang listed di BEI masih kecil. Dari data menunjukkan bahwa rata-rata kepemilikan manajerial di masing-masing perusahaan pertambangan yang listed di BEI sekitar 23%-33%. Selain itu, naik turunnya persentase kepemilikan manajerial di perusahaan pertambangan yang listed di BEI tidak mempengaruhi naik turunnya struktur modal perusahaan. Hal ini menggambarkan bahwa peran dari manajer untuk mengendalikan struktur modal masih rendah. Penyebab lain yang mungkin terjadi adalah bahwa perusahaan dalam menentukan komposisi struktur modal tidak ditentukan oleh pendapat manajer, tetapi berdasarkan kebutuhan pendanaan dan history komposisi struktur modal tahun-tahun sebelumnya.
Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015, Halaman 59-75
t dari DTA terhadap ROA menunjukkan signifikansi sebesar 0,000. Berarti DTA berpengaruh signifikan terhadap ROA karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,050. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh campbell (2002) dan Bardosa dan Louri (2003). Hasil ini dapat terjadi karena hutang perusahaan pertambangan yang listed di BEI meningkat. Hal ini akan mengakibatkan beban bunga yang tinggi bagi, sehingga pendapatan perusahaan akan tergerus oleh biaya-biaya, sehingga laba perusahaan pertambangan yang listed di BEI akan semakin mengecil. 4) Pengujian DTA sebagai variabel mediasi Kepemilikan Manajerial terhadap ROA Hipotesis ini dijelaskan dengan melakukan Uji Sobel dan Bootstrapping. Uji Sobel dan Bootstrapping adalah pendekatan alternatif untuk menguji signifikasi mediasi dengan menggunakan teknik bootstrapping yaitu pendekatan non-parametrik yang tidak mengasumsikan bentuk distribusi variabel dan dapat diaplikasikan pada jumlah sampel kecil (Ghozali, 2011). Untuk menguji signifikasi pengaruh tidak langsung maka perlu dihitung nilai t dari koefisien mediasi (ab) dan standard error pengaruh tidak langsung (sab). Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika nilai t hitung > nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Hasil statistik Uji Sobel dan Bootstrappingmenunjukkan hasil signifikansi indirect effect DTA sebagai variabel mediasi Kepemilikan Manajerial terhadap ROA adalah sebesar 0,7935. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,050 maka dapat disimpulkan bahwa DTA tidak dapat menjadi variabel mediasi Kepemilikan Manajerial terhadap ROA. Hasil ini menggambarkan bahwa jika manajer mampu mengendalikan
3) Pengaruh DTA terhadap ROA Berdasarkan hasil perhitungan data menggunakan program SPSS, diketahui bahwa DTA memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. Berarti semakin besar DTA maka semakin kecil tingkat ROA. Hasil statistik diperoleh bahwa nilai uji 67
Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....
struktur modal perusahaan, sedangkan struktur modal perusahaan pertambangan secara statistik mampu mempengaruhi profitabilitas perusahaan maka manajer juga dapat menentukan besar kecilnya profitabilitas perusahaan pertambangan yang listed di BEI.
kepemilikan asing atau kepemilikan publik.. Proksi profitabilitas dapat menggunakan ROE, NPM, PER atau PBV, sedangkan proksi struktur modal dapat menggunakan proksi STDTA atau LTDTA. DAFTAR PUSTAKA Amidu, Mohammed. 2007. How Does Dividend Policy Affect Performance of The Firm On Ghana Tock Exchange.Investment Management and Financial Innovations. Volume 4, Issue 2. Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia. Bambang, Riyanto. 1990. Dasar-dasar Pembelanjaan. Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada. Barbosa, Natalia and Helen Louri, (2003), “Corporate Performance: Does Ownership Matter? A Comparison of Foreign – and Domestic-Owned Firms in Greece and Portugal,” Working Paper Series, No. 26 Bauer et al (2008). The Impact of Corporate Governance on Corporate Performance: Evidence from Japan. Pacific-Basin Finances Journal.vol 16, pp 235-251. Berghe, Lutgart Van den, dan Liesbeth de Ridder.1999. International Standardisation of Good Corporate Governance, Best practices for the Board of Directors. Boston, MA: Kluwer. Bodaghi, Akram dan Ahmad Ahmadpour. 2011. The Effect of Corporate Governance and Ownership Structure on Capital Structure of Iranian Listed Companies.7th International Conference on Enterprise Systems, Accounting and Logistics (7th ICESAL 2010). Bowen, R.M., Davis, A.K. & Matsumoto, D.A. 2005. Emphasis on Pro Forma VersusGAAP Earnnigs In Quarterly Press Releases: Determinants, SEC Intervention And Market Reactions. The Accounting Review.vol 80(4), 1011-1038.
KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN KETERBATASAN Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh simpulan sebagai berikut. 1) Kepemilikan Manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap ROA. 2) Kepemilikan Manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap DTA. Hal ini karena manajer perusahaan pertambangan di Indonesia bukan faktor penentu dalam pengambilan kebijakan struktur modal karena jumlah saham yang dimiliki pihak manajer pada perusahaan pertambangan yang go public di Indonesia masih sangat kecil. 3) DTA memiliki pengaruh negatif terhadap ROA. 4) DTA sebagai variabel tidak terbukti memediasi Kepemilikan Manajerial terhadap ROA. Implikasi dari penelitian ini diharapkan jajaran direksi perusahaan pertambangan di Indonesia mampu untuk mengendalikan struktur modal dan kinerja perusahaan, khususnya profitabilitas perusahaan. Penelitian ini hanya menggunakan 8 sampel perusahaan pada sektor pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012, sehingga belum bisa merepresentasikan keadaan perusahaan yang ada. Oleh sebab itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel serta memperpanjang waktu penelitian. Saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya yaitu dapat menggunakan proksi GCG yang lain, yaitu ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, keberadaan komite audit,
68
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2010. Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi11. Jakarta: Salemba Empat. Campbell, Kevin. 2002. Ownership Structure and The Operating Performance ofHungarian Firms.Working Paper, No.9. Carter, D. A., Simkins, B. J., & Simpson, W. G. 2003. Corporate Governance, Board Diversity, and firm Value.Financial Review. 38: 33–53 Chinaemerem, Osuji Casmir dan Odita Anthony. 2012. Impact of Capital Structure on The Financial Performance of Nigerian Firms. Arabian Journal of Business and Management Review (OMAN Chapter). Vol. 1, No.12 Chinn, Richard. 2000. Corporate Governance Handbook. Gee Publishing Ltd. London. Dissanayake. 2012. The Determinants of Return on Equity: Evidences From Sri Lankan Microfinance Institutions. Journal Of Arts, Science & Commerce. Vol.iii, Issue 22. Faisal. 2005.Analisis Agency Cost, Strukturkepemilikan Dan MekanismeCorporate Governance.Jurnal risetakuntansi indonesia. Vol.8 no.2. Fitria, Andayani. 2012. 2013 Kinerja Sektor Tambang Indonesia Masih Tertekan. (diakses di http://www.republika.co.id/ berita/ekonomi/bisnis/12/12/10/metfqg2013-kinerja-sektor-tambang-indonesiamasih-tertekan) Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Halim, Abdul. 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta. Ismayanti, Fitri dan Hanafi, Mahduh M. 2004. Struktur Kepemilikan, Risiko, DanKebijakan Keuangan : Analisis Persamaan Simultan. Jurnal Ekonomi
Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015, Halaman 59-75
danBisnis Indonesia, Vol. 19, No. 2, 176196. Jensen, M. and Meckling, W. 1992.Theory Of The firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure”, Journal of Financial Economics. Vol 3, 305–360. Jensen, Michael C. 1986. Agency Cost of Free cash Flow, Corporate Finance, and Takeovers. American Economic Review 76 (2), 323-329. Knippenberg, Van D., De Dreu, C. K. W. & Homan, A. C. 2004. Work group diversity and group performance: An integrative model and research agenda. Journal of Applied Psychology.vol 89, 1008-1022. Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. 2007. Kinerja Bank Devisa dan Bank NonDevisa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. PESAT Vol. 2. Lynall, M. D., Golden, B. R., and Hillman, A. J. 2003. Board Composition from Adolescence to Maturity: A MultiTheoretic View. Academy of Management Review, 28, 416-431. Masdupi. 2005.Analisis dampak strukturkepemilikan pada kebijakan hutangdalam mengontrol konflik keagenan,Jurnal ekonomi dan bisnis indonesia. Vol. 20 no. 1. Moh’d, M.A., L.G. Perry., dan J.N. Rimbey. 1980. The Impact of Ownership Structure on Corporate Debt Policy: A Time-series Cross-Sectional Analysis. FinancialReview.(August), Vol.33 : 8599. Mulyadi, Martin Surya & Yunita Anwar. 2012. Impact of Corporate Social Responsibility Toward Firm Value and Profitability. The Business Review, Cambridge. Vol. 19 , Num. 2. Nickmanesh, Shima, Seyeded Zahra Seyedabrishami, Reza Gheshmi, Mahmoud Manafi. 2011. The effect of corporate governance on Malaysian 69
Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....
listed companies’ capital structure and Performance. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research In Business. Vol 3, No 7 Saad, N. M. (2010). Corporate Governance Compliance and the Effects to Capital Structure in Malaysia.International Journal of Economics and Finance.Vol 2(1), 105-114. Sartono, Agus. 2001. “ Kepemilikan orang dalam (Insider Ownership), Hutang dan Kebijakan Deviden: Pengujian Empirik Teori Keagenan (AgencyTheory)”. Jurnal Siasat Bisnis, no.6, Vol.2 Sayidah, Nur. 2009. Pengaruh Kualitas Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Publik. JAAI, vol. 11, no. 1, hal. 1-19. Schippers, M. C., Den Hartog, D. N., Koopman, P. L., & Wienk, J. A. 2003. Diversity And Team Outcomes: The Moderating Effects of Outcome Interdependence and Group Longevity And The Mediating Effect of Reflexivity. Journal of Organizational Behavior.vol 24, 779-802. Singarimbun dan Effendi . 1995. Metode Venelitian Survei. LP3ES. Jakarta. Soumadi, M. M., & Hayajneh, O. S. (2011). Capital structure and corporate performance: Empirical study on the public Jordanian shareholdings firms listed in the Amman stock market. European Scientific Journal, 8(26), 173189. Sujono; Soebiantoro, Ugy. 2007. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Leverage, Faktor Intern, dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empirik pada Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.9 No.1, Maret 2007
Suranta, Eddy dan Pratana Puspa Midiastuty. 2003. Analisis Hubungan StrukturKepemilikan Manajerial, Nilai Perusahaan dan Investasi dengan ModelPersamaan Linear Simultan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol 6(1), pp:54-68. Wahidahwati. 2001. Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada Kebi jakan Hutag Perusahaan: Sebuah Perspektif Agency Theory. Simposium Nasional Akun tansi IV, Hal.1084-1107. Wardani, D.K. & Hermuningsih, S. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan dan Kebijakan Hutang sebagai Variabel Intervening.Jurnal Siasat Bisnis. Vol. 15.27-36. Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1999. Manajemen Keuangan, Edisi 8, Cetakan Kesepuluh, Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta. Van Horne, J.C . 1995. Financial Management and Policy: Edisi 10. New York, PrenticeHall. Veronika N.P Siregar, Sylvia dan Siddharta Utama. 2005. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktik Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.
70
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015, Halaman 59-75
LAMPIRAN TAHUN
2009
2010
2011
2012
PRUSH PKPK KKGI ENRG ADRO BYAN CTTH ITMG ARTI PKPK KKGI ENRG ADRO BYAN CTTH ITMG ARTI PKPK KKGI ENRG ADRO BYAN CTTH ITMG ARTI PKPK KKGI ENRG ADRO BYAN CTTH ITMG ARTI
ROA 9.36 11.73 -16.9 10.4 2.18 8.81 28 -15.35 5.48 31.49 -0.54 5.46 9.33 6.4 18.73 2.01 1.68 46.04 1 9.76 13.02 0.42 34.6 0.81 -4.54 22.73 1.33 5.73 2.88 1.06 28.97 3.62
71
DAR 61 45 83 59 66 67 34 63 61 42 50 54 64 62 34 42 59 33 65 57 55 65 32 45 60 29 67 55 63 70 33 40
K-MAJ 63.23 18 2.7 16.45 75.4 6.58 2 1 41.57 33 7.62 15.92 65.07 6.58 1 90 55.32 33 0 15.92 65.07 6.58 2 21.05 55.32 33 0 15.96 65 6.58 3 25.93
Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ROA N a,,b Normal Parameters Most Extreme Differences
DTA
32 8.9281 13.58930 .176 .176 -.149 .993 .277
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
KEP_MANJ
32 53.5938 13.66620 .154 .112 -.154 .870 .435
32 26.5578 26.48867 .189 .189 -.158 1.070 .202
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
b
Model Summary Model
R
1
.048
a
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
.002
-.031
13.87625
2.318
a. Predictors: (Constant), KEP_MANJ b. Dependent Variable: DTA
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Regression
13.213
1
13.213
.069
.795
Residual
5776.505
30
192.550
Total
5789.719
31
a
a. Predictors: (Constant), KEP_MANJ b. Dependent Variable: DTA
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error
52.939
3.502
KEP_MANJ .025
.094
Beta
.048
Collinearity Statistics t
Sig.
15.119
.000
.262
.795
Tolerance
VIF
1.000
1.000
a. Dependent Variable: DTA b
Model Summary Model R
R Square
Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate a 1 ,759 ,576 ,547 9,14908 1,978 a. Predictors: (Constant), KEP_MANJ, DTA b. Dependent Variable: ROA
72
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015, Halaman 59-75
a
ANOVA
1
Model Regression
Sum of Squares 3297,272
df
Mean Square 2 1648,636
Residual
2427,466
29
Total
5724,738
31
F 19,696
Sig. b ,000
83,706
a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), KEP_MANJ, DTA
a
Coefficients Model
(Constant)
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 49,492
6,778
DTA -,754 KEP_MANJ -,006 a. Dependent Variable: ROA
,120 ,062
1
-,758 -,011
73
t
Sig.
7,302
,000
-6,264 -,092
,000 ,927
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,998 ,998
1,002 1,002
Achmad Kautsar, Trias Madanika Kusumaningrum : Analisis Pengaruh Good Coorporate Governance.....
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 32 Mean 0E-7 Normal Parametersa,b Std. Deviation 8,84903090 Absolute ,099 Most Extreme Differences Positive ,085 Negative -,099 Kolmogorov-Smirnov Z ,561 Asymp. Sig. (2-tailed) ,912 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
74
JOURNAL of RESEARCH in ECONOMICS and MANAGEMENT (Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen)
Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I) 2015, Halaman 59-75
Run MATRIX procedure: ************************************************************************* Preacher And Hayes (2004) SPSS Script For Simple Mediation Written by Andrew F. Hayes, The Ohio State University http://www.comm.ohio-state.edu/ahayes/ VARIABLES Y X M
IN SIMPLE MEDIATION MODEL ROA KEP_MANJ DTA
DESCRIPTIVES STATISTICS AND PEARSON CORRELATIONS Mean SD ROA KEP_MANJ ROA 8,9281 13,5893 1,0000 -,0473 KEP_MANJ 26,5578 26,4887 -,0473 1,0000 DTA 53,5938 13,6662 -,7588 ,0478
DTA -,7588 ,0478 1,0000
SAMPLE SIZE 32 DIRECT And Coeff b(YX) b(MX) b(YM.X) b(YX.M)
TOTAL EFFECTS s.e.t Sig(two) -,0243 ,0936 ,0246 ,0941 -,7540 ,1204 -,0057 ,0621
-,2596 ,2620 -6,2640 -,0919
,7969 ,7951 ,0000 ,9274
INDIRECT EFFECT And SIGNIFICANCE USING NORMAL DISTRIBUTION Value s.e. LL 95 CI UL 95 CI Z Sig(two) Effect -,0186 ,0710 -,1578 ,1206 -,2617 BOOTSTRAP RESULTS For INDIRECT EFFECT Data Mean s.e. LL 95 CI CI Effect -,0186 -,0203 ,0698 -,1644 ,1849
,7935
UL 95 CI
LL 99 CI
,1207
-,2070
UL 99
NUMBER OF BOOTSTRAP RESAMPLES 1000 FAIRCHILD ET AL. (2009) VARIANCE IN Y ACCOUNTED FOR BY INDIRECT EFFECT: ,0021 ********************************* NOTES ********************************** ------ END MATRIX -----
75