ANALISIS PENGARUH GENDER, ASAL SEKOLAH, DAN KEMAMPUAN MANAJEMEN WAKTU TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI TAHUN PERTAMA DI UBN Susanti, Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya no. 27, Jakarta Barat 11530, +6285361063997
[email protected] ABSTRACT This research was designed to analyze the factors affecting academic performance of first year accounting students in UBN. Factors used in this research were academic performance as independent variable and gender, school background and time management skills as dependent variables. This research used questionnaires that are distributed to 224 accounting students in 2014. This research also used simple random sampling technique and cross section time period to collect the data. Analysis used is multiple linier regression model. The data was analyzed using SPSS 20. The research’s result showed that gender, school background, and time management skills have significant effect on academic performance of accounting students. Females perform better than males, students from private school perform better than public school, and time management skills have effect on academic performance of accounting students. Keywords: academic performance, accounting, gender, school background, time management
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa tahun pertama. Mahasiswa yang diteliti adalah jurusan akuntansi di UBN. Faktor yang digunakan adalah prestasi akademik sebagai variabel dependen dan gender, asal sekolah, dan manajemen waktu sebagai variabel independen. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 224 mahasiswa jurusan akuntansi di tahun 2014. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data simple random sampling dan periode waktu silang tempat (cross section). Analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda dan data diolah menggunakan SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gender, asal sekolah, dan manajemen waktu memiliki pengaruh penting terhadap prestasi akademik yang dicapai mahasiswa akuntansi. Perempuan memiliki prestasi lebih baik dari laki-laki, mahasiswa yang berasal dari swasta memiliki prestasi lebih baik dari sekolah negeri, dan baik atau buruknya manajemen waktu mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa akuntansi. Kata Kunci: prestasi akademik, akuntansi, gender, asal sekolah, manajemen waktu
PENDAHULUAN Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh American Accounting Association (AAA) tentang Accounting Faculty in U.S. Colleges and Universities: Status and Trends, 1993-2004, anggota fakultas Akuntansi mengalami penurunan dalam jumlah tahun 2004 dibandingkan 1993 dikarenakan jumlah yang pensiun lebih banyak dibandingkan jumlah yang menggantikannya. Sedangkan jumlah mahasiswa yang mendaftar diperkirakan meningkat lebih dari 12%. Hal ini menyebabkan para pengajar membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk mengajar tetapi mahasiswa harus dapat meningkatkan pengetahuan tidak hanya melalui pengetahuan yang diperoleh dari dosen, melainkan
juga sumber lain yang dapat mendukung peningkatan pengetahuan. Sebaliknya, menurut Albrecht (2000) dalam Accounting Education Series, yang menjadi alasan mengapa akuntansi tidak dapat bertahan di masa depan adalah jumlah mahasiswa yang mengambil jurusan akuntansi menurun, model pendidikan akuntansi telah usang atau tidak berlaku lagi, dan ketika menyelesaikan studinya, mahasiswa akan memilih jurusan lain jika hal yang sama terulang lagi. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah pendidikan akuntansi di masa depan dapat bertahan atau tidak. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada topik pendidikan akuntansi, agar dapat menggali pengetahuan terkait dengan hal yang dapat mendorong agar akuntansi dapat bertahan di masa depan. Salah satu cara untuk mempertahankan pendidikan akuntansi adalah melalui penelitian terhadap prestasi akademik. Menurut Garkaz et al. (2011) bahwa prestasi akademik telah menjadi isu penting bagi lembaga pendidikan tinggi dan investigasi prestasi akademik juga penting bagi universitas, dosen, dan mahasiswa, serta prestasi akademik dapat menjadi efektif dalam membuat kebijakan terhadap program penerimaan mahasiswa dan perubahan gaya mengajar. Penelitian mengenai prestasi akademik sangat beragam. Prestasi akademik dipengaruhi oleh banyak faktor, baik secara langsung, maupun tidak langsung. Menurut Graetz (1995 dalam Ali et.al. 2013), keberhasilan pendidikan siswa sangat bergantung pada status sosial orang tua atau wali dalam masyarakat. Hal yang sama disetujui oleh Considine dan Zappala (2002). Menurut Minnesota (2007 dalam Ali et.al., 2013), prestasi akademik yang tinggi bergantung pada prestasi akademik dari siswa yang sudah tamat. Penelitian yang dilakukan oleh Byrne dan Flood (2008) menunjukkan bahwa prestasi akademik sebelumnya merupakan variabel paling penting dalam menjelaskan prestasi akademik mahasiswa akuntansi di Irish University. Temuan ini berdampak serius pada kebijakan penerimaan mahasiswa, dan setidaknya berhubungan dengan program studi akuntansi. Menurut Ali et.al. (2013), faktor yang paling berpengaruh terhadap prestasi akademik adalah umur, pendapatan orang tua/wali, dan jumlah jam belajar. Asumsi umum bahwa mahasiswa yang menunjukkan atau prestasi akademik yang lebih tinggi pada awal kelas atau perkuliahan juga berprestasi lebih baik di tahun akademik mendatang pada tingkat sarjana. Menurut Amalita dan Kurniawati (2013), performansi merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang yang dapat menggambarkan kualitas output. IPK juga menggambarkan performansi dari suatu Perguruan Tinggi, karena IPK merupakan hasil komponen pendidikan yang diperoleh mahasiswa selama menempuh jenjang perkuliahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai UN Matematika mahasiswa laki-laki yang berasal dari SMA negeri, dan jalur masuk melalui jalur SNMPTN memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan IPK. Menurut Erdem (2013), terdapat hubungan antara CGPA (IPK) dengan kemampuan manajemen waktu untuk tujuan akademik dan sosial seperti kemampuan belajar dan kebiasaan, seperti menggarisbawahi bagian penting dan menulis komentar mereka ketika mendengarkan pengajar di kelas. Byrne dan Flood (2008) memperoleh hasil penelitian bahwa gender tidak secara signifikan berhubungan dengan pengukuran prestasi. Hal ini kemungkinan dikarenakan bahwa perbedaan gender bukanlah menjadi isu dunia yang lebih seimbang untuk gender dari pendidikan akuntansi saat ini. Jelas & Dahan (2010) melakukan penelitian dengan menggunakan data sekunder dan data primer. Hasil data sekunder menunjukkan adanya kecenderungan bahwa mahasiswa perempuan lebih sukses secara akademik dan mengonfirmasi penelitian yang dilakukan oleh negara berkembang. Data primer menunjukkan bahwa karakteristik belajar perempuan memberikan kontribusi yang substansial terhadap prestasi akademik mereka. Menurut Garkaz et.al. (2011) bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara prestasi akademik laki-laki dan perempuan, yaitu perempuan memiliki prestasi akademik yang lebih baik dibandingkan laki-laki. Arthur and Everaert (2012, dalam B. Apostolou et al., 2013) melakukan investigasi untuk mengetahui apakah gender mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa dengan menggunakan tes pilihan berganda dan constructed-response questions. Hasil menunjukkan perempuan lebih unggul dibandingkan laki-laki dan laki-laki lebih unggul dalam mengerjakan tes pilihan berganda daripada constructed-response questions. Menurut Muda et.al. (2013), hasil penelitiannya di University Technology MARA, Malaysia menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara proporsi laki-laki dan perempuan untuk lulus dalam ujian. Hasil menunjukkan hubungan yang signifikan antara gender dan prestasi mata kuliah ACC106 (Introduction to Financial Accounting). Chudgar (2012 dalam Amjad & MacLeod, 2014) menunjukkan bahwa perbedaan antara prestasi sekolah swasta dan negeri berbeda di seluruh konteks dan pengaruh positif pada prestasi swasta berkurang di desa dengan kehadiran pemerintah dan infrastruktur. Menurut Crosne dan Elder (2004 dalam Ali et.al., 2013) bahwa kepemilikan sekolah, ketentuan fasilitas dan ketersediaan sumber daya dalam sekolah merupakan komponen struktural dari sekolah. Sekolah swasta karena pendanaan yang lebih baik, ukuran kecil, kepemilikan yang serius, memotivasi fakultas dan akses pada sumber daya, seperti komputer yang bekerja lebih baik dibandingkan sekolah negeri. Dengan pendanaan
tambahan terhadap sumber daya dan fasilitas di sekolah swasta meningkatkan prestasi akademik dan pencapaian pendidikan siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Amjad dan MacLeod (2014) di Pakistan menunjukkan bahwa siswa di sekolah swasta lebih baik dibandingkan sekolah negeri. Konfirmasi lebih lanjut, menunjukkan bahwa dampak substansi sekolah swasta adalah bahkan siswa yang membayar biaya paling rendah di swasta lebih baik dibandingkan dengan sekolah negeri. Menurut Indreica (2011), manajemen waktu memiliki dampak positif terhadap prestasi akademik. Keberhasilan akademik, pada perspektif lain, berdampak positif terhadap motivasi (menghasilkan motif) dan waktu pekerjaan (waktu yang lebih pendek bila tujuannya untuk kecepatan, dan lebih lama jika tugas yang kompleks dan memerlukan usaha berkelanjutan). Menurut Kaushar (2013), manajemen waktu memiliki peran penting dalam mengembangkan prestasi akademik mahasiswa. Setiap mahasiswa seharusnya memiliki kemampuan manajemen waktu yang mencakup pengaturan tujuan dan prioritas, menggunakan mekanisme manajemen waktu (seperti membuat “to do list”) dan teratur dalam menggunakan waktu. Penelitian ini sama seperti yang dilakukan oleh Pehlivan, tetapi hanya berfokus pada IPK yang diperoleh mahasiswa sebagai variabel dependen, tanpa menelusuri mata kuliah spesifik akuntansi. Penelitian ini juga menggunakan pertanyaan yang sama, yaitu “Time Management Questionnaire” yang dikembangkan oleh Britton dan Tesser (1991). Penelitian ini menggabungkan semua elemen dari manajemen waktu menjadi satu kesatuan, yaitu sebagai variabel independen. Hal ini dimaksudkan untuk melihat manajemen waktu secara utuh, tanpa ada pembagian jangka pendek, jangka panjang, dan sikap terhadap waktu. Penelitian ini menggabungkan tiga variabel dari dua penelitian yang berbeda, yaitu variabel gender dan asal sekolah dari penelitian Ali et.al, dan variabel kemampuan manajemen waktu dari Pehlivan. Variabel penelitian ini diambil dari fenomena yang terjadi di UBN, yaitu perempuan memiliki prestasi yang lebih unggul dibandingkan laki-laki, mahasiswa berasal dari sekolah swasta cenderung berprestasi lebih baik dibandingkan mahasiswa dari sekolah negeri, dan kemampuan manajemen waktu tiap mahasiswa mempengaruhi prestasi yang diperoleh. Penelitian Ali et.al. dilakukan di Pakistan dan Pehlivan di Turkey, sedangkan penelitian ini dilakukan di Indonesia. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Gender, Asal Sekolah, dan Kemampuan Manajemen Waktu Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi Tahun Pertama di UBN” memiliki tujuan untuk menguji pengaruh antara variabel gender, asal sekolah, dan kemampuan manajemen waktu terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi tahun pertama.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di UBN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan, karena dilakukan untuk menerapkan ilmu pengetahuan, atau uji teori untuk kepentingan pemecahan masalah. Penelitian ini menggunakan kausalitas satu arah, yaitu menguji variabel X menyebabkan Y atau tidak. Horizon waktu yang digunakan adalah data silang tempat (cross-section), yaitu data diperoleh dalam satu periode waktu. Sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu informasi yang diperoleh langsung dari responden dengan membagikan kuesioner secara langsung kepada mahasiswa di kelas, mengarahkan cara pengisian data, dan mengumpulkan kembali kuesioner yang telah dibagikan. Populasi yang diteliti adalah mahasiswa/i jurusan Akuntansi UBN tahun pertama. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik probability sampling, dengan menggunakan metode sampel random sederhana (simple random sampling). Probability sampling memberikan akurasi yang lebih tepat, penerimaan hasil yang universal, dan kemampuan generalisasi yang baik. Metode simple random sampling digunakan karena setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel dan pengambilan sampel dilakukan secara acak. Setelah menentukan metode pengumpulan sampel, kemudian, dilakukan perhitungan untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil dengan menggunakan rumus Slovin (Sarjono & Julianita 2011:30), yaitu sebagai berikut.
Keterangan: n = jumlah sampel
N = jumlah populasi e2 = batas ketelitian yang diinginkan (tingkat kesalahan)
Variabel Gender (X1) Asal Sekolah (X2)
Manajemen Waktu (X3)
Prestasi Akademik (Y)
Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Subvariabel Indikator Penentuan jenis • Laki-laki kelamin • Perempuan Penentuan jenis asal • Negeri sekolah SMA atau • Swasta sederajat • to do list • jadwal aktivitas • perencanaan harian • tujuan harian Perencanaan Jangka • perencanaan Pendek mingguan • waktu untuk perencanaan • prioritas • aktivitas yang merugikan • ruang perbaikan • takut mengatakan “tidak” Sikap dalam mengatur waktu • tanggung jawab terhadap waktu • waktu untuk tugas • penggunaan waktu secara konstruktif • pengerjaan tugas • tujuan per kuartal • barang di atas meja Perencanaan Jangka belajar Panjang • penyelesaian tugas sedikit demi sedikit • review catatan kelas -
Skala Pengukuran
IPK
Nominal Nominal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Rasio
HASIL DAN BAHASAN Tabel statistik deskriptif merupakan kegiatan mengelompokkan, memisahkan seluruh data yang tidak terstruktur menjadi data yang mudah dimengerti dan diolah, dengan mengetahui karakteristik data secara ringkas. Berikut adalah tabel statistik deskriptif yang menggambarkan mean, median, modus, nilai maksimum, dan nilai minimum dari setiap variabel yang akan diolah.
Tabel 2 Statistik Deskriptif Statistics MW IPK Valid 224 224 N Missing 0 0 Mean 48.0536 2.9879 Median 48.0000 3.0000 Mode 48.00 3.00a Minimum 26.00 1.00 Maximum 67.00 4.00 a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
Variabel Gender (PER) memperoleh responden laki-laki sebanyak 87 orang dari 224 orang, yaitu sebesar 38.8%. Responden perempuan diperoleh sebanyak 137 orang dari 224 orang, yaitu sebesar 61.2%. Variabel Asal Sekolah (SWAS) memperoleh responden yang berasal dari sekolah negeri sebanyak 94 orang dari total 224 orang atau sebanyak 42.0% dan yang berasal dari sekolah swasta sebanyak 130 orang dari total 224 orang atau sebanyak 58.0%.
Variabel PER SWAS
Tabel 3 Tabel Distribusi Frekuensi Dummy Variable Pengukuran Frekuensi Persentase 0 87 38.8% 1 137 61.2% 0 94 42.0% 1 130 58.0%
Analisis regresi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (gender, asal sekolah, dan kemampuan manajemen waktu) terhadap variabel dependen, yaitu IPK. Analisis regresi juga menguji arah dari hubungan (pengaruh) dari variabel independen terhadap IPK. Persamaan regresi yang digunakan dalam melakukan analisis regresi adalah sebagai berikut:
Tabel 4 Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson Square Estimate 1 .380a .145 .133 0.552064 1.795 a. Predictors: (Constant), MW, PER, SWAS b. Dependent Variable: IPK
Nilai koefisien determinasi adalah di antara 0 dan 1. Berdasarkan tampilan output SPSS model summary, nilai adjusted R2 adalah 0.133 (13.3%), yang berarti variasi IPK dapat dijelaskan oleh tiga variabel independen PER, SWAS, dan MW sebanyak 13.3%. Sedangkan sisanya (100%13.3%=86.7%) dijelaskan oleh variabel lain di luar dari model. Nilai R2 yang kecil memiliki arti bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Menurut Ghozali (2012:97), umumnya koefisien determinasi untuk data silang waktu (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunya nilai koefisien determinasi yang tinggi. Std. Error of the Estimate (SEE) pada tabel 4.11 sebesar 0.552064 menunjukkan model regresi cukup baik dalam memprediksi IPK. Nilai SEE yang kecil akan menghasilkan model regresi yang tepat dalam memprediksi variabel dependen.
Tabel 5. Hasil Uji Statistif F ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square Regression 11.327 3 3.776 1 Residual 67.050 220 .305 Total 78.377 223 a. Dependent Variable: IPK b. Predictors: (Constant), MW, PER, SWAS
F 12.388
Sig. .000b
Berdasarkan uji ANOVA atau uji F, diperolah nilai F hitung sebesar 12.388, dengan probabilitas signifikan 0.000. Secara kasat mata, nilai F hitung apabila > 4, maka Ho ditolak. Nilai F hitung dalam tabel 4.15 adalah 12.388, yaitu lebih besar dari 4, maka Ho ditolak, kesimpulannya adalah seluruh variabel independen bersama-sama secara signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Model
1
(Constant) PER SWAS MW
Tabel 6. Hasil Uji Statistik t Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 2.041 .271 .366 .076 .302 .234 .077 .195 .012 .005 .151
t
Sig.
7.532 4.821 3.018 2.322
.000 .000 .003 .021
Variabel dummy gender menunjukkan bahwa IPK perempuan lebih tinggi (included group) dibandingkan dengan IPK laki-laki (excluded group). Dengan kata lain, IPK mahasiswa perempuan 36.6% lebih tinggi dari mahasiswa laki-laki. Hal yang serupa ditemukan pada mahasiswa yang berasal dari sekolah swasta memiliki IPK 23.4% lebih tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari sekolah negeri. Koefisien regresi MW sebesar 0.012 menunjukkan bahwa setiap kenaikan nilai dalam manajemen waktu sebesar 1 poin, akan menambah IPK mahasiswa sebesar 0.012. Nilai signifikan variabel PER, SWAS, dan MW dalam tabel 4.16 adalah lebih kecil dari 0.05. Sehingga, kesimpulan dari model regresi linier berganda tersebut adalah semua variabel independen masing-masing secara signifikan mempengaruhi IPK mahasiswa. Maka persamaan regresi yang diperoleh dari hasil analisis regresi berganda adalah: Gender berpengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi, dengan prestasi akademik yang dicapai oleh perempuan lebih tinggi daripada laki-laki sebanyak 36.6%. Hal ini dapat terjadi, ada kemungkinan dikarenakan seperti ungkapan DeZolt & Hull (2001 dalam Santrock, 2009) bahwa perempuan kemungkinan besar lebih terlibat dalam materi akademis, penuh perhatian di kelas, mengerahkan lebih banyak upaya akademis, dan lebih banyak berpartisipasi di dalam kelas daripada laki-laki, sehingga dapat memperoleh prestasi akademik yang lebih baik dibandingkan laki-laki. Pendapat yang sama disampaikan oleh Jelas dan Dahan (2010:724) bahwa perempuan lebih siap untuk kerja dan lebih fokus, dapat konsentrasi dengan lebih baik. Perempuan memiliki kemampuan membaca lebih baik dan siap untuk ujian, bekerja sesuai jadwal, memperhatikan penuh terhadap teori, hipotesis, analisis, dan masalah akademik lainnya. Dengan metode pembelajaran SCL yang berlaku di UBN, maka perempuan pasti dapat mengikutinya, karena mereka mengerahkan upaya yang lebih banyak di akademis. Mereka dapat belajar, mencari pengetahuan pendukung selain di dalam kelas. Mahasiswa dituntut untuk lebih aktif dan berpartisipasi lebih banyak di kelas, hal ini membuktikan bahwa perempuan lebih unggul dibandingkan laki-laki. Hasil menunjukkan bahwa mahasiswa yang berasal dari sekolah swasta memiliki IPK 23.4% lebih tinggi jika dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari sekolah negeri. Hal yang mendorong terjadinya perbedaan ini adalah seperti dikatakan oleh Crosne dan Elder (2004 dalam Ali et.al., 2013:284-285) sebelumnya, bahwa sekolah swasta karena pendanaan yang lebih baik, ukuran kecil, kepemilikan yang serius, memotivasi fakultas dan akses pada sumber daya, seperti komputer yang bekerja lebih baik dibandingkan sekolah negeri. Dengan pendanaan tambahan
terhadap sumber daya dan fasilitas di sekolah swasta, hal ini akan meningkatkan prestasi akademik dan pencapaian pendidikan siswa. Di sisi lain, jumlah fasilitas yang ditawarkan sekolah biasanya menentukan kualitas sekolah, yang kemudian mempengaruhi prestasi dan pencapaian siswanya. Adanya penelitian yang dilakukan di Pakistan oleh Amjad and MacLeod (2014) menunjukkan bahwa prestasi sekolah swasta lebih baik dibandingkan dengan sekolah negeri dan “keunggulan” sekolah swasta tetap ada, bahkan ketika memasukkan variabel lain ke dalam penelitian, seperti anak dan rumah tangga, termasuk biaya sekolah. Ketidakpuasan simultan dan berkembang dengan sistem sekolah negeri telah membawa banyak peneliti dan pendukung kebijakan untuk berpendapat bahwa peningkatan privatisasi dan ketergantungan lebih besar pada sekolah swasta mungkin penting untuk meningkatkan prestasi sekolah di India. Tidak heran bila anak-anak dari keluarga status sosial ekonomi yang lebih tinggi cenderung mendaftar di sekolah swasta, akan tetapi beberapa studi telah berusaha untuk memperbaiki isu seleksi non-acak dalam kasus India (Chudgar & Quin (2012:389)). Menurut Calvacanti et al. (2010:406), siswa dari sekolah negeri memiliki nilai lebih rendah daripada sekolah swasta ketika ujian masuk universitas negeri, tidak hanya karena memiliki latar belakang yang lebih rendah, tetapi juga karena kualitas yang rendah dari sekolah negeri. Namun, ketika mahasiswa masuk ke universitas, mahasiswa dari sekolah negeri memiliki prestasi yang sama baiknya dengan mahasiswa dari sekolah swasta. Newble and Enwistle (1986 dalam Kilic & Saglam, 2010:3379) juga mengungkapkan bahwa orientasi mahasiswa belajar sangat dipengaruhi oleh karakteristik pengajaran dan sekolah. Karakteristik sekolah memiliki dampak terhadap pembelajaran mahasiswa termasuk isi kurikulum, prosedur penilaian, bahan ajar, dan alat bantu ajar. Hal yang dapat menjadi pengaruh antara manajemen waktu terhadap IPK adalah pengelolaan waktu yang baik ketika kuliah, seperti mengumpulkan tugas tepat waktu, membagi waktu untuk belajar dan bermain, serta menetapkan prioritas ketika kuliah akan menghasilkan prestasi akademik yang memuaskan bagi mahasiswa. Ketika kuliah, mahasiswa tidak disarankan setiap hari pulang kuliah, kemudian belajar tanpa ada bermain, tanpa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Akan tetapi, esensi dari manajemen waktu adalah bagaimana kita dapat membagi waktu agar dapat hidup seimbang antara waktu untuk belajar, keluarga, dan teman, dan prioritas lainnya.
SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris terdapatnya pengaruh antara gender, asal sekolah, dan manajemen waktu terhadap Indeks Prestasi Akademik (IPK). Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPSS 20, maka diperoleh kesimpulan bahwa gender berpengaruh secara signifikan terhadap IPK mahasiswa akuntansi tahun pertama di UBN, yaitu IPK mahasiswa perempuan 36.6% lebih tinggi dari mahasiswa laki-laki. Asal sekolah juga berpengaruh secara signifikan terhadap IPK mahasiswa akuntansi tahun pertama di UBN, yaitu IPK mahasiswa yang berasal dari sekolah swasta memiliki IPK 23.4% lebih tinggi bila dibandingkan dengan mahasiswa yang berasal dari sekolah negeri. Manajemen waktu juga berpengaruh secara signifikan terhadap IPK mahasiswa akuntansi tahun pertama di UBN, yaitu setiap kenaikan nilai manajemen waktu sebanyak 1% akan meningkatkan nilai IPK mahasiswa sebanyak 0.012%. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris adanya pengaruh antara gender, asal sekolah, dan kemampuan manajemen waktu terhadap prestasi akademik mahasiswa akuntansi. Penelitian selanjutnya dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab dan dampak dari pengaruh tersebut, serta langkah yang dapat diambil terkait dampak tersebut. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini hanya sebanyak 3 variabel yang menghasilkan koefisien determinasi yang kecil, penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lain, seperti motivasi. Penelitian ini hanya menilai prestasi akademik mahasiswa pada saat kuliah. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian terhadap responden yang sama, untuk menilai kesuksesan karier mahasiswa akuntansi berdasarkan IPK yang diperoleh ketika mahasiswa selesai kuliah. Penelitian ini menggunakan data silang tempat, sehingga hanya menunjukkan keadaan pada periode penelitian. Sebaiknya penelitian berikutnya menggunakan periode runtun waktu (time series), karena semakin lamanya seorang mahasiswa berada di perkuliahan, diasumsikan tingkat kejenuhan juga dapat mempengaruhi IPK, sehingga hal ini menjadi fokus perhatian. Penelitian ini hanya dilakukan dalam satu universitas saja, sehingga mencerminkan kondisi yang ada dalam universitas. Sebaiknya penelitian berikutnya menggunakan beberapa angkatan, beberapa universitas, menggabungkan universitas swasta dan negeri di Indonesia sehingga dapat menghasilkan penelitian yang lebih andal.
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data, akan lebih baik jika digabungkan dengan metode lain, contohnya: interview, agar memperoleh input yang lebih andal, karena memperoleh masukan (opini) dari narasumber langsung.
REFERENSI Albrecht, W., & Sack, R. (2000). Accounting Education: Charting the Course through Perilous Future. United States of America: American Accounting Association. Ali, S., Haider, Z., Munir, F., Khan, H., & Ahmed, A. (2013). Factors Contributing to the Students Academic Performance: A Case Study of Islamia University Sub-Campus. American Journal of Educational Research, I, 283-289. doi:10.12691/education-1-8-3 Amalita, N., & Kurniawati, Y. (2013). Model Regresi Dummy dalam Memprediksi Performansi Akademik Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UNP. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 387-391. American Psychological Association. (n.d.). Support Center. Retrieved July 3, 2014, from American Psychological Association: http://www.apa.org/support/about/apa/psychology.aspx#answer Amjad, R., & MacLeod, G. (2014). Academic Effectiveness of Private, Public and Private–Public Partnership Schools in Pakistan. International Journal of Educational Development, 1-10. doi:http://dx.doi.org/10.1016/j.ijedudev.2014.02.005 Apostolou, B., Dorminey, J., Hassel, J., & Watson, S. (2013). Accounting Education Literature Review (2010-2012). Journal of Accounting Education, 107-161. Aryati, & Imran, A. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa pada Kelompok Mata Kuliah Keahlian Akuntansi. Jurnal Siwalima, 13-22. Baeten, M., Kyndt, E., & Struyven, K. D. (2010). Using Student-Centered Learning Environments to Stimulate Deep Approach to Learning: Factors Encouraging or Discouraging their Effectiveness. Educational Research Review, 243-260. Bastian, I. (2006). Akuntansi Pendidikan. Jakarta: Erlangga. BINUS UNIVERSITY. (2013). Catalog 2013-2014. Jakarta. Byrne, M., & Flood, B. (2008). Examining the Relationships among Background Variables and Academic Performance of First Year Accounting Students at an Irish University. J. of Acc. Ed. 26, 202-212. doi:10.1016/j.jaccedu.2009.02.001 Cavalcantia, T., Guimaraesb, J., & Sampaiod, B. (2010). Barriers to Skill Acquisition in Brazil: Public and Private School Students Performance in a Public University Entrance Exam. The Quarterly Review of Economics and Finance 50, 395-407. Chudgar, A., & Quin, E. (2012). Relationship between Private Schooling and Achievement: Results from Rural and Urban India. Economics of Education Review, 376-390. Erdem, H. (2013). A Cross-sectional Survey in Progress on Factors Affecting Students' Academic Performance at a Turkish University. Procedia - Social and Behavioral Sciences 70, 691695. Garkaz, M., Banimahdb, B., & H., E. (2011). Factors Affecting Accounting Students’ Performance : The Case Of Students At The Islamic Azad University. International Conference on Education and Educational Psychology (ICEEPSY 2011), 122-128. Gelisli, Y. (2009). The Effect of Student Centered Instructional Approaches on Student Success. Procedia Social and Behavioral Sciences 1, 469-473. Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. Edisi 6. Semarang: BP Universitas Diponegoro. Indreica, E., Cazan, A., & Truţa, C. (2011). Effects of Learning Styles and Time Management on Academic Achievement. Procedia - Social and Behavioral Sciences 30, 1096-1102. Jelas, Z., & Dahan, H. (2010). Gender and Educational Performance: The Malaysian Perspective. Procedia Social and Behavioral Sciences 7(C), 720-727. doi:10.1016/j.sbspro.2010.10.098 Kaushar, M. (2013). Study of Impact of Time Management on Academic Performance of College Students. IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM), 9(6), 59-60. Retrieved from www.iosrjournals.org Kilic, D., & Saglam, N. (2010). Investigating the Effects of Gender and School Type on Students’ Learning Orientations. Procedia Social and Behavioral Sciences 2, 3378-3382. Kuncoro, M. (2009). Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Leslie, D. (2008, February 19). Accounting Faculty in U.S. Colleges and Universities: Status and Trends, 1993–2004. A Report of the American Accounting Association, p. 33. Muda, S., Hussin, A., Johari, H., Sapari, J., & Jamil, N. (2013). The Key Contributing Factors of NonAccounting Students’ Failure in The Introduction to Financial Accounting Course. Procedia - Social and Behavioral Sciences 90, 712-719. doi:10.1016/j.sbspro.2013.07.144
Ormrod, J. E. (2011). Educational Psychology: Developing Learners. 7th Edition. Boston: Pearson Education, Inc. Pehlivan, A. (2013). The Effect of the Time Management Skills of Students Taking a Financial Accounting Course on their Course Grades and Grade Point Averages. International Journal of Business and Social Science, 4 No.5, 196-203. Santrock, J. W. (2009). Psikologi Pendidikan. Edisi 3. Buku 1. (D. Angelica, Trans.) Jakarta: Salemba Humanika. Santrock, J. W. (2009). Psikologi Pendidikan. Edisi 3. Buku 2. (D. Angelica, Trans.) Jakarta: Salemba Humanika. Santrock, J. W. (2011). Educational Psychology. New York: McGraw-Hill. Sarjono, H., & Julianita, W. (2011). SPSS vs LISREL. Jakarta, Jakarta, Indonesia: Salemba Empat. Sekaran, U. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Watson, S., Apostolou, B., Hassell, J., & Webber, S. (2007). Accounting Education Literature Review (2003–2005). Journal of Accounting Education, 1-58.
RIWAYAT PENULIS Susanti lahir di Medan pada tanggal 23 Oktober 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2013. Saat ini penulis sedang menjalani internship di Ikatan Akuntan Indonesia hingga bulan Agustus 2014, kemudian melanjutkan kariernya sebagai Audit Associate 2 di PricewaterhouseCoopers Indonesia.