Analisis Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Keripik Kentang Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Studi Kasus Pada UD Rimbaku, Batu Irwin Irhamdi, Dr.Ir. Imam Santoso,MP., Wike Agustin Prima D ,STP,Meng. Jurusan Teknilogi Industri Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian – universitas Brawijaya Jl. Veteran – Malang 65145 Penulis Korespondensi: email
[email protected]
Abstrak Keripik merupakan makanan ringan (snack) yang berupa irisan tipis kentang dan mengalami proses pengeringan yang digoreng secara deep fried. Bahan baku yang melimpah, pengolahannya yang sederhana dan pangsa pasar yang cukup besar merupakan alasan untuk mengembangkan menjadi skala industri. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruh variabel produk yang meliputi keistimewaan, kinerja produk, kesesuaian kualitas produk dan mengidentifikasi variabel diferensiasi yang memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen dengan metode SEM (Struktural Equation Modelling). Dengan teknik ini akan diketahui hubungan diferensiasi produk dengan kepuasan konsumen, serta variabel yang memiliki pengaruh dalam menciptakan kepuasan konsumen keripik kentang UD Rimbaku. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah adanya hubungan positif dan pengaruh antara variabel keistimewaan, kinerja dan kesesuaian kualitas produk terhadap kepuasan konsumen dengan koefisien masing-masing yaitu 0,304; 0,496; 0,636. Kesesuaian kualitas produk (X3) memiliki berpengaruh sangat signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan nilai koefisien 0,636 yang artinya kepuasan konsumen dipengaruhi oleh kesesuaian kualitas produk sebasar 63,6%. Variabel X3 dipengaruhi beberapa indikator kandungan gizi produk, produk bebas dari bahan pengawet dan produk bebas dari bahan pewarna dan indikator yang paling memiliki pengaruh terhadap kesesuaian kualitas produk adalah produk bebas dari bahan pewarna dengan koefisien sebesar 0,814. Kata Kunci: Keripik Kentang, Diferensiasi, Structural Equation Modeling (SEM) Abstract Potato chips are snacks in the form of thin slices of potato drying process and deep fried. Abundant raw materials, simple in processing and substantial market share is a reason to develop into industrial scale. The aim of this research was to determine and analyze the relationships and the influence of variables including product features, product performance, product quality and suitability differentiation identify variables that have an influence on consumer satisfaction with SEM (Structural Equation Modelling). With this technique, product differentiation will be known relationship with customer satisfaction, as well as variables that have an influence in creating customer satisfaction potato chips UD Rimbaku. The results obtained from this study is that there is a positive relationship between the variables and the effect of features, performance and suitability of the product quality to customer satisfaction with each coefficient is 0.304; 0.496; 0.636. Suitability of product quality (X3) have a very significant effect on customer satisfaction with the coefficient of 0.636, which means customer satisfaction is influenced by the quality of the product conformity sebasar 63.6%. Variable X3 influenced some indicators of the nutritional content of the product, the product is free from preservatives and products are free of dyes and indicators has the most influence on the suitability of the quality of the product is the product of the free dye with a coefficient of 0.814. Keywords: Potato Chips, Differentiation, Structural Equation Modeling (SEM). Pendahuluan Keripik kentang merupakan makanan ringan (snack) yang berupa irisan tipis kentang dan mengalami proses pengeringan dan digoreng secara deep fried untuk menghilangkan sebagian
kandungan air dalam kentang. Bahan baku yang melimpah, pengolahannya yang sederhana dan pangsa pasar yang cukup besar merupakan alasan untuk mengembangkan kentang menjadi keripik kentang. Industri keripik kentang salah satunya
berada di kota Batu. Saat ini terdapat 21 UKM keripik kentang yang sedang berkembang di kota Batu. Penjualan keripik kentang di kota Batu mencapai 85.200 kg per tahun (Disperindag, 2008). UD Rimbaku merupakan salah satu UKM yang memproduksi keripik kentang. Kapasitas produksi UD Rimbaku pada musim kemarau sebesar +16 ton kentang perbulannya. Pada musim hujan kentang yang diproduksi kurang dari 1 ton perbulan. Berdasarkan data penjualan keripik kentang selama 5 tahun terakhir, rata-rata penjualan UD Rimbaku sebesar 6.495 kg. Jumlah tersebut masih dibawah rata-rata penjualan pesaingnya dalam lima tahun terakhir yaitu Agronas Gizi Food sebesar 15.435 kg dan UD citra mandiri sebesar 10.500 kg. Dalam kondisi yang penuh dengan persaingan para produsen tidak punya pilihan, kecuali harus terus bersaing dengan menonjolkan keunikan dan kelebihan produk yang dihasilkan (Mariana, 2009). UD Rimbaku memiliki tantangan dalam menjalankan usahanya, salah satunya yaitu semakin bertambahnya pesaing dalam bidang usaha yang sama di kota Batu. Salah satu langkah strategis agar perusahaan mampu bersaing untuk mempertahankan posisi di pasar adalah dengan melakukan diferensiasi produk yang dilandasi dengan pemikiran, agar perusahaan tetap dapat mempertahankan posisi produk dan tidak mengalami penurunan (decline) dalam daur hidup produk (product life cycle) (Mariana, 2009). Diferensiasi produk yang dilakukan dimaksudkan untuk meciptakan suatu keunikan dan ciri khas dari produk yang nantinya dapat menarik minat konsumen dan merasa puas atas produk yang telah dikonsumsi dan loyal terhadap perusahaan, sehingga dapat terciptanya suatu costumer deligth serta tidak berpindah ke produk lain (Yudhiarina, 2009). Dengan demikian, konsumen tidak akan lari ke produk pesaing yang lain, karena konsumen merasa puas terhadap kesesuaian spesifikasi kegunaan dari produk yang dikonsumsi (Mariana, 2009). Hal ini perlu dilakukan UD Rimbaku dengan membedakan kripik kentang yang dihasilkan, terutama terlihat dari variasi rasa dibandingkan keripik lainya, ukuran keripik, serta variasi ukuran kemasan yang ditawarkan. Keripik kentang yang dihasilkan UD Rimbaku juga tidak menggunakan bahan pewarna dan pengawet sehingga aman dikonsumsi. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil suatu rumusan masalah yaitu bagaimana pengaruh dan hubungan ketiga variabel dari diferensiasi, yaitu keistimewaan, kinerja, dan kesesuaian kualitas produk terhadap kepuasan konsumen. Serta diferensiasi mana yang memberikan pengaruh
terhadap dengan kepuasan konsumen keripik UD Rimbaku. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis hubungan dan pengaruh variabel produk yang meliputi keistimewaan, kinerja produk, kesesuaian kualitas produk dan mengidentifikasi variabel diferensiasi yang memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen. Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan sebagai bahan evaluasi bagi usaha keripik kentang UD Rimbaku dalam menentukan langkah-langkah strategis diferensiasi yang tepat untuk mencapai kepuasan konsumen. Metode Prosedur penelitian diferensiasi produk keripik kentang pada UD Rimbaku dapat dilihat pada Gambar 2.
Tabel 3. Variabel dan Indikator Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Konstruk/Variabe l Laten Keistimewaan (X1)
Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
Variabel Manifest/Indikator
Variasi rasa keripik kentang UD Rimbaku (X1.1) 2. Kerenyahan keripik kentang UD Rimbaku (X1.2) Kinerja Produk 1. Harga keripik sesuai (X2) dengan produk yang ditawarkan (X2.1) 2. Variasi ukuran sesuai dengan kebutuhan (X2.2) 3. Kenampakan keripik kentang menarik bagi konsumen (X2.3) 4. Kemasan keripik kentang UD Rimbaku praktis, ringan dan mudah dibawa (X2.4) Kesesuaian 1. Kandungan gizi Kualitas Produk keripik kentang UD (X3) Rimbaku (X3.1) 2. Keripik kentang UD Rimbaku bebas dari bahan pengawet (X3.2) 3. Keripik kentang UD Rimbaku bebas dari zat pewarna (X3.3) 4. Keripik UD Rimbaku memiliki struktur keripik yg sempurna dalam setiap kemasanya Tingkat Kepuasan 1. Keinginan untuk konsumen (Y) kembali mengkonsumsi keripik kentang UD Rimbaku (Y11) 2. Merekomendasikan keripik kentang UD Rimbaku kepada orang lain (Y12) 3. Merasa puas dan suka setelah mengkonsumsi keripik kentang UD Rimbaku (Y13) Sumber: Data Olah Primer (2012)
1.
Uji Validitas
Berdasarkan Tabel 6 pada kolom uji validitas terlihat bahwa nilai korelasi seluruh indikator variabel laten yaitu >0,3, dengan begitu hasil pengujian terhadap kuesioner adalah valid. Sedangkan pada kolom uji reliabilitas terlihat bahwa nilai Alpha Cornbach pada semua konstruk adalah ≥ 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa kuestioner yang merupakan indikator dari variabel dapat dipercaya sebagai pengumpul data. Evaluasi Model SEM
Hasil Uji Kriteria GOF Goodness Nilai yang Default Of fit Diharapkan model Indeks / Cut off Value
Evaluasi
CMIN/DF
≤2
1,515
good fit
RMSEA
≤ 0,08
0,068
good fit
IFI
≥ 0,9
0,942
good fit
CFI
≥ 0,9
0,938
good fit
Hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa model yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Sesuai yang dinyatakan Arbucle dan Wotkhe (1999) dalam Solimun (2008) bahwa berdasarkan prinsip rule of thumb, bila terdapat satu atau dua kriteria Goodness of fit yang telah memenuhi, maka model dikatakan baik atau layak.
Pengujian Struktur Model 0,20 ε1
X1.1
0,708
0,26
X1.2
ε2
0,601
Keistimewaan ε3
ε4
d1
0,17
0,28
X2.1
0,813
X2.2
0,604
0,123
0,49
X2.3
ε5
0,30
0,702 0,495
Kinerja Produk
0,40
Kepuasan
0,922
Y1.1 Y1.2
1,00
1,00
ε11
ε12
0,474 ε6
0,60
X2.4
0,204
Y1.3
1,00
ε13
0,64 ε7
ε8
0,39
0,27
X3.1
0,801
X3.2
Kesesuaian Kualitas Produk
0,814
0,29
X3.3
ε9
ε10
0,494
0,33
Keterangan: X1, X2, X3 Y X1_1, X1_2, …, X3_4 Y1, …, Y3
X3.4
0,476
= variabel laten eksogen (keistimewaan, kinerja, dan kesesuaian kualitas) = variabel laten endogen (kepuasan konsumen) = indikator variabel laten eksogen = indikator variabel laten endogen = hubungan pengaruh (antar variabel laten) = tercermin hubungan (antar variable laten dengan indikator) = menunjukkan galat Gambar 5. Kerangka Teoritis Diagram Jalur Struktural
Dari gambar 5 dapat diketahui bahwa kesesuaian kualitas produk X3 memiliki hubungan dan pengaruh yang terbesar yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,64. Hipotesis penelitian diterima jika tanda koefisien standardized regression sesuai dengan tanda yang diharapkan dan tingkat signifikansinya sama atau lebih kecil dari 5 persen (p<0.05) .Semakin tinggi nilai CR semakin signifikan, bila ukuran sampel besar, maka nilai CR diatas 1,96 akan menghasilkan nilai estimasi yang signifikan pada taraf 5%(Widhiarso, 2011) .Nilai p dan CR dapat dilihat pada Tabel 9.
Berdasarkan Tabel 9, dapat diketahui bahwa parameter estimasi pada variabel keistimewaan produk memiliki nilai CR sebasar 2,212 dengan nilai p = 0,027 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variabel keistimewaan produk berhubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Dalam analisis ini juga dapat diketahui kekuatan pengaruh antara konstruk baik pengaruh yang langsung, tidak langsung, maupun pengaruh totalnya. Efek langsung (direct effect) merupakan koefisien dari semua garis koefisien dengan anak panah satu ujung. Efek tidak langsung (indirect effect) adalah efek yang muncul melalui sebuah variabel antara. Efek total adalah efek langsung dari berbagai hubungan. Hasil pengujian model diatas menunjukkan efek langsung, efek tidak langsung dan efek total dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Direct Effect, Indirect Effect dan Total Effect Variabel
Kepuasan (Y) Langsung Tidak Langsung 0,304 0,000
Keistimewaan produk (X1) Kinerja Produk 0,396 (X2) Kesesuaian 0,636 Kualitas (X3) Sumber: Data Olah Primer (2012)
Total 0,304
0,000
0,396
0,000
0,636
Berdasarkan Tabel 10, diferensiasi produk terdiri dari keistimewaan, kinerja dan kesesuaian kualitas produk mempunyai nilai koefisien direct effect yang lebih besar dari koefisien indirect effect terhadap kepuasan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa keistimewaan, kinerja, dan kesesuaian kualitas produk memberikan kontribusi langsung terhadap kepuasan konsumen. 1. Variabel keistimewaan Produk (X1) Hubungan antara variabel keistimewaan produk (X1) dengan indikatornya dijelaskan pada persamaan (1). X1 = 0,708X1.1 + 0,601X1.2.........................................(1) Berdasarkan hasil analisis data, didapatkan bahwa variabel indikator variasi rasa (X11) memiliki muatan faktor sebesar 0,708. Nilai ini lebih besar dibandingkan dengan nilai indikator pada kerenyahan. Dalam menentukan pilihannya untuk membeli produk, konsumen sering mempertimbangkan berbagai faktor. 2. Variabel Kinerja Produk (X2) Hubungan antar variabel kinerja produk dengan indikatornya dijelaskan pada persamaan (2). X2=0,813X2.1+0,604X2.2+0,495X2.3+0,204X2.4...............(2) Variabel kinerja produk terhadap indikator terdapat harga produk (X21) memiliki muatan faktor terbesar yaitu 0,813. Hal ini berarti bahwa kepuasan terhadap harga sesuai dengan produk yang ditawarkan sangat mempengaruhi kepuasan pelanggan, lalu selanjutnya kepuasan terhadap variasi ukuran, kenampakan dan kemasan keripik kentang. 3. Variabel Kesesuaian Kualitas Produk (X3) Hubungan antar variabel kinerja produk dengan indikatornya dijelaskan pada persamaan (3). X3=0,494X3.1+0,801X3.2+0,814X3.3+0,476X3.4...............(3) Sebelum faktor lain dipertimbangkan, secara visual faktor warna tampil lebih dahulu dan kadang cepat mempengaruhi kosnumen dalam memutuskan untuk membeli suatu produk. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan suatu bhan pangan berwarna antara lain dengan penambahan zat pewarna. Indikator produk yang bebas dari zat pemutih memiliki muatan faktor sebesar 0,814 yang merupakan muatan faktor terbesar dalam variabel kesesuaian kualitas produk.
4. Variabel Kepuasan Konsumen (Y) Hubungan antar variabel kinerja produk dengan indikatornya dijelaskan pada persamaan (3). Y=0,702Y1+0,922Y2+0,474Y3........................................(4) memiliki muatan faktor 0,922. Hal ini menunjukkan bahwa upaya diferensiasi yang dilakukan perusahaan cukup membuat konsumen merasa cocok dan merekomendasikan nya kepada orang lain. 5. Hubungan Variabel X1,X2 dan X3 dengan Kepuasan Konsumen (Y) Hubungan antar keistimewaan, kinerja dan kesesuaian kualitas produk terhadap kepuasan konsumen dapat dilihat dari critical ratio dan koefisien jalur yang mengartikan signifikasi serta tingkat kepentingan variabel terhadap kepuasan konsumen. Hubungan tersebut tertera pada persamaan berikut: Y=0,304X1 + 0,396X2 + 0,636X 3+ 0,123.......................(5)
Kesimpulan Adanya hubungan positif dan pengaruh antara variabel keistimewaan, kinerja dan kesesuaian kualitas produk terhadap kepuasan konsumen dengan nilai koefisien masing-masing yaitu 0,304; 0,496; 0,636. Kesesuaian kualitas produk (X3) memiliki berpengaruh sangat signifikan terhadap kepuasan konsumen dengan nilai koefisien 0,636 yang artinya kepuasan konsumen dipengaruhi oleh kesesuaian kualitas produk sebesar 63,6%. Variabel X3 dipengaruhi beberapa indikator kandungan gizi produk, produk bebas dari bahan pengawet dan produk bebas dari bahan pewarna dan indikator yang paling memiliki pengaruh terhadap kesesuaian kualitas produk adalah produk bebas dari bahan pewarna dengan koefisien sebesar 0,814. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa makin baik upaya diferensiasi pada kesesuaian kualitas produk keripik kentang “Rimbaku” dengan memperhatikan produk bebas dari bahan pewarna, maka akan dapat meningkatkan kepuasan konsumen keripik kentang “Rimbaku” DAFTAR PUSTAKA Adiyoga W. 2002. Perilaku Konsumen Rumah Tangga dalam Membeli Produk Keripik Kentang . Jurnal Holtikultura, Balai Lembang. Bandung Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Graha Ilmu. Yogyakarta Annonim. 2004a. Manfaat Kentang Bagi Kesehatan. http://www.kesehatan123.com/3504/manfaatkonsumsi-kentang-bagi-tubuh-kita/.Diakses tanggal 31 Maret 2012.
------------.2005b. Pembuatan Keripik Kentang. http://pfi3p.litbang.deptan.go.id. Diakses Tanggal 17 Mei 2012. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Rineka Cipta. Jakarta Assauri,S. 2002. Manajemen Pemasaran Dasardasar, Konsep dan strategi. Edisi Pertama Cetakan Tujuh. PT. Grafindo persada. jakarta Aritonang, R, and Lebin R. 2005. Kepuasan Pelanggan: Pengukuran dan Analisis Dengan SPSS. Gramedia, Jakarta. Asgar, A, dkk. 2010. Pengaruh Lama Penyimpanan, Suhu, dan Lama Pengeringan Kentang Terhadap Kualitas Keripik Kentang Putih. Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikultura. Jakarta Asmauri, T. 2008. Pembuatan Keripik Kentang. Fakultas Teknologi Pertanian. Unibersitas Lampung. Cierpicki, S, Wright, M dan Sharp, B. 2002. Managers’ Knowledge of Marketing Principles: the Casse of new Product Development. Journal of Empirical Generalisations in Marketing Science vol. 5, pp. 771-790 Chin, S. W., Robert, A.P and Steven, P.B. 2008. Structural Equation Modelling in Marketing: Some Practical Reminders. Journal of Marketting Theory and Practice. Vol. 7 No 3. Djaslim, S. 2003. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian. Edisi Kedua. Bandung CV. Linda Karya. Semarang Duriat. dkk. 2006. Penerapan Teknologi PHT pada Tanaman Kentang. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Bandung Edwads, G.H. 2007. Ilmu Pangan . Terjemahan :H. Purnomo dan Adiono. UI-Press. Jakarta Espejel, J. dkk. 2008. Consumer Statisfaction A key factor of consumer loyalty and buying intention of a PDO food product. British Food Journal Vol. 110 No. 9 University of Zaragoza. Spain. Endriani, R. 2011. Analisis Kualitas Pelayanan Inti Dan Kualitas Pelayanan Periferal Terhadap Kesan Positif Dan Implementasi Pada Kepuasan Pasien Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga Demak. Universitas Diponogoro. Semarang.
Ferdinand, A. T. 2005. Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen. Badan Penerbit UNDIP. Semarang. ------------. 2006. Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen. Badan Penerbit UNDIP. Semarang. Firdaus, M, dan Farid. A. 2008. Aplikasi Metode Kuantitatif Terpilih Untuk Manajemen dan Bisnis. IPB Press. Bogor. Ghozali dan Fuad.2005. Structure Equation Modelling: Teori Konsep dan Aplikasi Menggunakan AMOS Versi 16.0. Badan Penerbit UNDIP. Semarang. Ghozali, I. 2005. Model Persamaan Structural. Badan Penerbit UNDIP. Semarang. ------------- dan Fuad. 2005. Structural Equation modelling: Teori, Konsep dan Aplikasi Menggunakan AMOS Versi 16.0. Badan Penerbit UNDIP. Semarang. Griffin, R. W and Ronald J. E.2003. Bisnis. Jakarta.Prehalindo. Hadmayanto, B. 2008. Analisis pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Konsumen. Universitas Diponogoro. Semarang. Harahap, Y. Harmita dan Simanjuntak. B. 2005. Optimasi Penetapan Kadar Akrilamida Yang Ditambah Dengan Keripik Kentang Simulasi Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol II. No 3. Hingley. M. 2008. Differentiation strategies in vertical channels. Department of Agricultural Economics and Policy,University of Naples Federico II, Portici, Italy. Ichsan, M. 2008. Analisis Diferensiasi Produk dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Konsumen. Institud Pertanian Bogor. Bogor Irawan, H. 2004. Erlangga. Jakarta
Kepuasan
Pelayanan
Jasa.
Irmen, A, Jacques-Francois Thisse. 2008. Competition in Multicharacteristics Speces : Hotelling Was Almos Right. Journal of Economic Theory, pg 133-138 Istikomah, B. A. 2010. Penggunaan Analisis Structur Equation Modelling Dalam Mengidentifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Job Satisfaction Dan Turnover Intention (Studi Kasus Di PT Philips Surabaya).
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institud Teknologi Sepuluh November. Surabaya John C. Mowen & Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta. Erlangga. Joreskog, K. G& sorbom, D. 1984. LISREL-VI User Guide (3Rd edition). Mooresville IN:Scientific Software. Kartajaya, H. 2004. Marketting In Venus. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Kusdibyo. 2004. Waktu Panen dan Penyimpanan Pasca Panen untuk Memperhatikan Mutu Umbi Kentang Olahan. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Vol 11 No.1. Kusnendi (2008), Model-Model Persamaan Struktural – Satu dan Multigrup sampel dengan LISREL. Alfabeta. Bandung. Kusumo, A. R. W. 2006. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Inovasi Produk Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing Dan Kinerja Pemasaran. Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang Kotler, P. 2003. Manajemen Pemasaran. Jilid I Edisi 5. PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta ---------, 2004. Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium. Penerbit PT.Prenhallinda. Jakarta --------- . 2005. Manajemen Pemasaran: Jilid I Edisi Sebelas. PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta. --------- and Amstrong. G. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta: Erlagga. Kurniawati, R. 2009. Sistem Pemberian Komputerisasi di Perusahaan Keripik Kentang. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.
kasus Produk Sosis Daging Sapi PT. Badranaya Putra Bandung). Tesis Program Magister Manajemen. Universitas Diponogoro. Semarang. Nurminah, M. 2002. Penelitian Atribut-Atribut Diferensiasi Terhadap Minat Beli Konsumen (Kasus Produk Sosis Daging Sapi PT. Badrayana Putra Bandung). Thesis Program Magister Manajemen. Universitas Diponogoro Semarang. Noor, A, D. 2003. Analisis Faktor-Faktor Pengaruh Efektivitas Perusahaan dan Strategi Diferensiasi Dalam meningkatkan Profitabilitas Perusahaan. Tesis Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponogoro. Semarang. Rahmanto, G. D. 2005. Pengaruh Perendaman dalam CaCl2 dan Lama Blanching terhadap Kualitas Keripik Kentang Varietas Granola. Skripsi. Fakultas Pertanian 55 hal, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Santoso, S. 2007. Structural Equation Modelling, konsep dan Aplikasi dengan AMOS. PT Elex Media Komputindo. Jakarta ---------. 2011. Structural Equation Modelling, (konsep dan Aplikasi dengan AMOS 18). PT Elex Media Komputindo. Jakarta Saptarini W. 2004. Pengaruh Kualitas produk Kue Soes Terhadap Kepuasan Konsumen di Toko Roti dan Kue Merdeka Bandung. Fakultas ekonomi, Universitas Komputer Indonesia. Bandung Sijaban, J. 2011. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi dan Keinginan Untuk Pindah. ISSN 0853-0203 Simamora, B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sitania, F. 2010. Analisis Keandalan Produk Dengan Pola Penggunaan Intermittent. Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura.Ambon
Lukyati, T. 2002. Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi pada Konsumen Ayam Goreng Mcdonal’s di RW XIX Perumahan Gria Shanta Kel Mojoagung Malang). Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya. Malang
Siregar, S. L.. Komputasi dengan menggunakan SPSS dan Interpretasi Hasil Analisis.http://ssiregar.staff.gunadarma.ac.id/Do wnloads/files/3024/canonical.pdf. Diakses tanggal 25 oktober 2012
Mariana, R, T. 2009. Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Loyalitas Konsumen. Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner Vol 1 No 1.
Solimun. 2002. Analisys Data Statistika: Metode Kuantitatif untuk Ekonomi. Fakultas MIPA Universitas Brawijaya. Malang.
Nugroho, S. 2002. Analisis Atribut-atribur Diferensiasi terhadap Minat Beli Konsumen (Studi
Solimun dan Rinaldo. 2008. Model Persamaan Struktural Pendekatan PLS dan SEM. Universitas Brawijaya. Malang
---------------. 2011. Contoh Analisis Melalui AMOS Ketika Mediator Dan Moderator Dalam Satu Model. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
Sugito, H. 2005. Mengukur Kepuasan Pelanggan. Http//hadisugito.Fadlla.Or.Id/2005/12/11/Mengu kur-Kepuasan-Pelanggan. Diakses tanggal 18 juni 2012
Wijanto, S. H. 2008. Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. CV Alfabeta. Bandung ---------------. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung,Alfabeta. Suhanto, E. 2009. Pengaruh Stres kerja dan Iklim Organisasi Terhadap Turnover Intention Dengan kepuasan Kerja Sebagai variabel Intervening (Studi di Bank Internasional Indonesia). Tesis Universitas Diponogoro. Semarang Sukoharjo, B dan Suwarno. 2003. Linier Structural Relationship (Lisrel) Teori dan Aplikasinya. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Pertanian Institud Pertanian Bogor. Bogor Sumarwan, U. 2002 . Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia. Jakarta. Syah, D, dkk. 2005. Manfaat Teori Makro Ekonomi Edisi 2. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta Tandjung, J. W, (2004), Marketing Management: Pendekatan Pada Nilai-Nilai Pelanggan. Edisi Kedua, Penerbit Bayumedia, Malang. Theuns, P and Mazaheri, M. 2008. Structural Equation Modelling (SEM) For Statisfaction and Distratisfaction Ratings. Faculty of Psichology and Education Schiences Vrije Unibersity Brussels. Belgium. Tjiptono, F. 2004. Total Quality Manajement. Andi Offset. Yogyakarta. ------------.2008. Strategi Pemasaran. PT Andi Offset, Yogyakarta Wahyudi, H. D. 2005. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Konsumen Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negri Malang. Jurnal Eksekutif Vol 2 No 3 Universitas Negri Malang. Malang. Widiarso,W. 2007. Estimasi Reliabilitas Pengukuran dalam Pendekatan Model Persamaan Struktural. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta
Yudhiarina, B. 2009. Pengaruh Strategi Diferensiasi Produk, Merek dan Promosi Terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pada Perusahaan Rokok PT.HM Sampoerna. Jurnal Ichsan Gorontalo, Vol 4 No 2 Edisi Mei-juli Zeithaml, V. A., & Bitner, M. J. 2003. Services marketing integrating customer focus across the firma. New York: McGraw-Hill Companies. Zulfikar, A. 2004. Analisis Respon Konsumen Terhadap Nata De Coco Merek Sari Kelapa dan Impliaksi pada Strategi Pemasaran CV. Tunas Sari. Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institud Pertanian Bogor. Bogor