ISSN 14/0-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmakn Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol II. Oktober 2008
ANALISIS PENGAKTIV AN NEUTRON
*)
Sunarhadijoso Soenarjo, Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PPR), BAT AN Kawasan Puspiptek, Tangerang, Banten ..
ABSTRAK ANALISIS PENGAKTIV AN NEUTRON. Analisis Pengaktivan Neutron (APN) adalah salah satu analisis unsur yang berbasis pada karakter keradioaktivan yang terjadi bila suatu nuklida diiradiasi dengan neutron termal. Teknik analisis ini merupakan salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang analisis kimia. Dibandingkan dengan teknik analisis unsur yang berbasis pada teknik non-nuklir, APN mempunyai beberapa keunggulan walaupun tidak selalu dapat dilakukan di setiap laboratorium kimia analisis. Tulisan ini menyajikan tinjauan mengenai prinsip dasar, pengelompokan, metodologi, serta cara perhitungan dalam teknik APN dan disertai pula dengan bahasan berbagai faktor yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam melakukan APN. Secara umum, sajian yang disampaikan ini diharapkan dapat memberikan pandangan positif serta menambah pemahaman tentang manfaat teknik nuklir dalam kehidupan sehari-hari, terutama mengenai prinsip, tahapan proses serta cara interpretasi dan data analisis pengaktivan neutron. Kata kunci : Analisis pengaktivan neutron, aplikasi teknik nuklir, radioaktivitas, spektrometri y, metode Kayzero.
ABSTRACT NEUTRON ACT IV ATION ANALYSIS. Neutron Activation Analysis (NAA) is an element analysis based on radioactivity characters induced by thermal neutron irradiation on target nucleus. This technique is one of the utilizations of nuclear technique in the field of chemical analysis. As compared to the non-nuclear technique based analytical method, the NAA can be superior although it can only be performed in certain analytical chemistry laboratory due to the requirement and regulation on radiation protection. The presented paper is to give brief introduction on basic principle, grouping, methodology as well as data interpretation and calculation of the NAA method. Some important aspects in connection with implementation of NAA are also discussed. In general, this paper is expected to give positive insight and understanding on the application of nuclear techniques in the daily life, especially concerning to principle, procedure and data interpretation ofNAA. keywords:
*)
Neutron activation analysis, application spectrometry, Kayzero method.
of nuclear techniques,
radioactivity,
y-
Substansi dari makalah ini telah disajikan pada Workshop Peningkatan Kemampuan Instruktur Laboratorium, Fakultas Teknik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon, 3 Maret 2008.
37
155l,' UI0-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmakn Journal of Radioisotopes and Radiopharmacellticals V0111. Oktober 2008
kepekaan yang sukar atau tidak dapat dicapai
PENDAHULUAN
dengan cara-cara analisis yang lain. Bahkan Analisis disingkat
Pengaktivan
Neutron,
atau
teknik APN dinyatakan mampu mendeteksi
dengan APN, (= NAA, Neutron
Activation
Analysis)
adalah
suatu
dan menentukan kandungan unsur pada tingkat
teknik
runutan dan ultra-runutan untuk tidak kurang
analisis un sur yang didasarkan pada terjadinya
dari 75 macam unsur [I]. Hal ini tidak terlepas
pemancaran radiasi y bila nuklida suatu unsur
dari
menangkap dan!atau bereaksi dengan neutron
dalam teknik APN. Oengan kepekaan yang
pemanfaatan teknik nuklir di bidang analisis teknik
seperti analisis pengenceran
analisis
tinggi dan teknik pengerjaan yang sederhana,
lainnya
APN
radioisotop dan
digunakan
untuk
perbedaan
sifat
untuk
mayor,
analisis
minor
dan
maupun
untuk
beberapa
terhadap
unsur
unsur-unsur
lingkungan
satu
jenis
bahan
cuplikan
memungkinkan hasil informasi kandungan 30 sampai
unsur maupun kemiripan atau kimia
bahan industri,
dan sebagainya. Pengukuran secara simultan
sekaligus tanpa terganggu oleh bentuk kimiawi masing-masing
unsur
bahan geologik,
Teknik ini juga dapat digunakan untuk analisis serentak
digunakan
runutan dalam berbagai contoh bahan biologis,
APN dapat
tujuan analisis kualitatif maupun kuantitatif.
secara
dapat
penetapan
radioimmunoassay. Metode
instrumentasi
yang menjadi alat ukur atau penganalisis di
dari 0,1 keY). Teknik ini merupakan salah satu
di samping
teknik
pengukuran radiasi, misalnya spektrometer y,
termal (neutron dengan energi kinetik kurang
kimia,
perkembangan
40
macam
unsur
dalam
cuplikan
Teknik APN ini diperkenalkan
pertama
terse but [1,2].
yang
dianalisis. Hal ini disebabkan karena interaksi
kali oleh Hevesy dan Levi pada tahun 1936 nuklida unsur dengan neutron menghasilkan radionuklida
yang
mempunym
ketika
sifat
menunjukkan
karakteristik meliputi antara lain energi radiasi
menghasilkan
Di samping itu, APN juga mempunym
tinggi.
kepekaan atau sensitivitas yang tinggi (dapat
potensi penetapan
cuplikan yang kecil (cukup dalam orde ilL).
10-9
-
10-14
gram,
bahwa paparan
suatu 38
keradoaktivan
yang
neutron
yang
pengamatan tersebut,
pemanfaatan kandungan
cuplikan [3,4].
Beberapa unsur dapat dideteksi dan ditentukan jumlah
Oari
keradioaktivan
kandungan unsur dalam jumlah
yang sangat kecil) serta memerlukan volume
dalam
penelitian
pada
bahan yang mengandung unsur tanah jarang
yang dipancarkan dan waktu paruh.
menentukan
melakukan
sangat
timbulnya
mereka
melihat
reaksi
nuklir
untuk
unsur
dalam
suatu
u •.• ,)......., AI
I
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmalw :: Journal of Radioisotopes and RadiopharmaCl!u'rtcats Vol II. Oktober 2008 • ---
Tulisan mengenaI
ini
memberikan
pnnSlp
metodologi,
dasar,
serta
cara
•.•
Dibandingkan
mengalami
dalam
sasaran,
proton tetapi
neutronnya bertambah
satu. Dengan
demikian
melakukan
merupakan
APN. Materi yang disajikan ini
positif serta menambah
nuklida
perubahan jumlah
berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam
memberikan
dengan
radionuklida produk reaksi nuklir (n,y) tidak
pengelompokan,
jumlah
dapat
T
-------------
teknik APN dan disertai pula dengan bahasan
diharapkan
ISSN 1-110-8542
PPIN - BAT j-\r
gambaran
perhitungan
.f
radionuklida
sasaran.
pandangan
isotop
radioaktif
Selanjutnya
A*
memancarkan
pemahaman tentang
produk
tersebut
dari
unsur
meluruh
radiasi y atau partikel
dan
a
atau
manfaat teknik nuklir dalam kehidupan sehari-
partikel
hari,
tahapan
ke'empatnya. Oalam kaitannya dengan APN,
proses serta cara interpretasi dan data analisis
radiasi y yang menyertai peluruhan ini disebut
pengaktivan neutron.
radiasi y-tunda (delayed-y).
terutama
mengenai
prinsip,
atau partikel ~- atau gabungan dari
~+
Hasil peluruhan
adalah nuklida baru, mungkin masih radioaktif PRINSIP DASAR APN tetapi Apabila
suatu
nuklida
inti
penangkapan
menghasilkan
neutron
pula berupa
nuklida
yang
stabil.
unsur/atom
diiradiasi dengan neutron termal maka terjadi reaksi
mungkin
Pada
yang
Gambar
ditunjukkan
spesi antara, yang sangat tidak
nuklida
1,
secara
sederhana
reaksi nuklir yang terjadi bila
sasaran
diiradiasi
atau
diaktivasi
stabil dan berada pada tingkat energi eksitasi
dengan neutron termal. Radionuklida produk
yang sesuai dengan energi ikat neutron dengan
aktivasi
nuklida sasaran tersebut. Dalam orde waktu
nuklida sasaran. Jenis radiasi yang dibebaskan
yang sangat
dari peluruhan radionuklida
mengalami
singkat,
spesi antara tersebut
deeksitasi tingkat energi disertai
dengan pemancaran
merupakan
radiasi y yang disebut
dengan radiasi y - prompt (prompt-y)
merupakan
radionuklida
dan
salah
isotop
satu
tersebut.
radioaktif
dari
produk aktivasi
karakteristika
dari
Oi antara ke empat
radiasi nuklir yang mungkin dipancarkan oleh
terjadi transformasi inti menghasilkan nuklida
radionuklida
radioaktif
dengan
merupakan yang paling penting dalam teknik
dengan emisi
APN, karena radiasi y inilah yang selanjutnya
neutron
(=radionuklida). termal
lradiasi
yang diikuti
produk
aktivasi,
radiasi y-prompt terse but dinyatakan sebagai
dideteksi
reaksi nuklir A (n,y) A*
karakteristik di dalam APN.
dengan A adalah
nuklida sasaran (= nuklida yang diiradiasi) dan *
A
adalah
radionuklida
yang
dihasilkan. 39
dan
menjadi
radiasi
variabel
y
yang
ISSN 1410-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmalw Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol I I. Oktober 2008
Radiasi
y • prompt
Pada dasamya besaran AEOItidak dapat
rJ'r' .,
Partikel a.
0
rJ'i"
•••"1"•••• :
.$:"•••••. ' ,.. /
t·
Spesi antara
..•••••••••••
Radiasi
,
produk pada waktu tp
p'
Partikel
dengan tp adalah selang waktu terhitung dari
~.Y
,,~
\Y'
asaran)
adalah keradioaktivan
'''~I.'''~ '-.... ~~\~t
EOI sampai saat pengukuran.
.•....•..~ Radionuklida
produk aktivasi
..,S-
Jklida target
I
diukur secara langsung. Yang dapat diukur
p-
Partikel
"f
Nuklida
hasil
peluruhan
Atp = $. cr. W/AR• N.
diiradiasi dengan neutron termal. Jumlah
nuklida
radioaktif
dan
Alat ukur spektrometer y menghasilkan ukuran besaran keradioaktivan tidak dalam Bq
Dengan
(Bequerrel, sarna dengan dps = peluruhan per
bahwa fluks neutron termal
detik) melainkan dalam satuan cps (cacah per
adalah homogen dan tetap maka pada akhir
detik, cacah per satuan waktu). Satuan cps ini
iradiasi (end of irradiation, EO!) dihasilkan
sebanding dengan satuan keradioaktivan Bq (=
keradioaktivan (AEOI)sebesar :
dps)
mengasumsikan
yang
dengan
e -i...tir).e -Up (3)
jumlah
keradioaktivan
sebanding
(1-
yang
dihasilkan sebanding dengan jumlah nuklida sasaran
(2)
Atp = AEOI. e -Up
Gambar 1. Reaksi nuklir bila nuklida sasaran
terukur.
dengan
pencacahan
faktor (=
karakteristika
AEOI= $. cr. W/AR• N. (1 - e -i...tir) (1)
pembanding
Eft)
instrumen
yang
efisiensi merupakan
pengukuran
pada
kondisi dan posisi pegukuran yang tetap. (4)
cps = Eff x dps AEOI: keradioaktivan produk (Bq = dps)
$ : fluks neutron termal (n. cr
:
penampang
cm-2• deCI)
Faktor (1 - e - i...tir)dalam persamaan (1)
lintang reaksi atom sasaran
dengan neutron termal (barn x 10-24)
dan persamaan
W/AR : jumlah mol isotop sasaran dengan W =
kejenuhan (= S) dan diperlukan untuk dapat
bobot isotop sasaran dalam cuplikan (gram)
menentukan
dan AR = massa isotop relatif (gram/mol)
yang dinyatakan dengan menetapkan harga S =
N : bilangan Avogadro (= 6,023. 1023)
I, seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Namun
'A. :
(3) disebut
waktu
iradiasi
sebagai
yang
faktor
optimum
biasanya dalam APN faktor kejenuhan
konstanta peluruhan radioisotop produk
tidak terlalu menjadi pertimbangan,
tir : lama waktu iradiasi.
ini
kecuali
bila waktu paruh radionuklida yang diinginkan 40
ISSN /4/()-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol II. Oktober 2()()8
Seperti
san~at pendek. Faktor kejenuhan lebih menjadi
halnya
cara-cara
analisis
perhatian dalam iradiasi untuk tujuan produksi
kuantitatif lainnya, analisis kuantitatif dengan
radioisotop dari bahan sasaran tunggal.
teknik APN juga memerlukan cuplikan standar sebagai pembanding. Oalam proses penyinaran (iradiasi),
(1 - e . ~.tir)= S = faktor keJenuhan
harus
disinari
dengan cuplikan yang dianalisis agar masingmasing menerima fluks neutron yang sarna
T,n
=
standar
dalam wadah yang sarna dan posisi sejajar
I\=~ TlI::
cuplikan
w3ktu p3ruh
dengan waktu iradiasi yang juga sarna. PENGELOMPOKAN Secara
Gambar 2. Faktor kejenuhan pada
kategori.
berdasarkan
Yang
APN
teknik
umum
dikelompokkan
pertumbuhan keradioaktivan selama iradiasi.
TEKNIK APN
pertama
2
macam
berdasarkan
jenis
radiasi y yang diukur, dan kedua berdasarkan Dalam
cuplikan
yang
mengandung
ada tidaknya perlakuan pemisahan komponen
berbagai macam unsur maka waktu iradiasi (tiT) dan selang waktu terhitung
cuplikan sebelum proses pengukuran.
dari EOI Pengelompokan
sampai saat pengukuran (tp) serta lama waktu pengukuran
(pencacahan)
dipertimbangkan pelaksanaan
baik
dasamya
lama
tergantung
lain,
radionuklida waktu
waktu
pada
keradioaktivan sisi
agar
waktu
radionuklida
semakin
paruh
teknik
[5]. Pada
pengukuran dan
waktu
sangat
yang diperlukan,
dari
menurunnya
keradioaktivan
dalam
APN-y-
peluruhan
radionuklida
produk
aktivasi[3,4]. Oi dalam APN-y-prompt, deteksi
paruh
dan
pengukuran
dilakukan
selama
proses
aktivasi. Teknik ini biasanya menggunakan
sementara
berkas neutron yang diekstraksi melalui suatu
semakin pendek waktu paruh akan semakin cepat
dikategorikan
dan APN-y-tunda yang memanfaatkan radiasi y
besar
produk akan semakin panjang
iradiasi
APN
prompt yang memanfaatkan radiasi y-prompt,
yang diukur. Oi
panjang
jenis
Berdasarkan jenis radiasi y yang diukur,
analisis unsur yang diinginkan
dapat dilakukan sesuai kebutuhan
berdasarkan
radiasi y
perlu
dengan
APN
pintu berkas neutron dalam reaktor sehingga
sebagai
fluks
akibat dari proses peluruhan yang semakin
neutron
yang
digunakan
rendah dari fluks neutron
cepat. 41
jauh
lebih
di dalam teras
155!\' 1./10-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmalw Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol II. Oktoher 2008
reaktor, yaitu sekitar sepersejuta
otomatis dan terkomputasi. Teknik APNI lebih
dari fluks
neutron di teras reaktor. Karena itu teknik
menjadi
APN-y-prompt lebih banyak dilakukan untuk
lebih
analisis unsur yang mempunyal
sehingga dalam hubungannya dengan kategori
lintang
penyerapan
neutron
penampang yang
aktivasi
menghasilkan
sederhana
Massalah
radionuklida
cuplikan
radionuklida
sejenisnya,
meluruh
dengan
APN-y-tunda,
dilakukan,
yang dimaksud
dengan
akan timbul
biologis,
bahan
yang
pada
analisis
makanan
mempunyai
dan
kandungan
natrium, kalium, klor, brom dan pospor dalam
memancarkan radiasi y energi rendah. Dalam
mudah
APN adalah APNI.
dengan waktu paruh yang sangat pendek atau yang
dan
ini pada umumnya
tinggi,
misalnya B, Cd, Sm, dan Od, unsur yang dalam
pilihan banyak orang karena jauh
deteksi
jumlah yang tinggi [6]. Hal ini disebabkan
dan
.,
pengukuran dilakukan setelah selesai aktivasi
karena
pengaktivan,
unsur-unsur
terse but
dalam peri ode waktu peluruhan radionuklida
dengan
produk aktivasi. Teknik yang kedua ini lebih
keradioaktivan
menjadi pilihan yang umum sehingga sebutan
menutupi ("menenggelamkan ")' keradioakti van
APN biasanya dimaksudkan sebagai APN-y-
yang
tunda.
dianalisis. Untuk itu teknik APNR merupakan
"..~ ~..;:.,f..~.
neutron
<~-akan -,,-
yang
berasal
menghasilkan
tinggi
dari
unsur
yang
runutan
dapat
yang
solusi yang baik walaupun memerlukan proses Pengelompokan
APN
berdasarkan
ada
pemisahan
tidaknya proses pemisahan Pengelompokan
radiokimia
pra-analisis.
Secara
umum APNR diperlukan bila proses iradiasi
APN dalam kategori ini
menghasilkan
juga ada dua macam, yaitu APN instrumental
keradioaktivan
(APNI)
yang
dan APN radiokimia
(APNR).
Oi
radionuklida
dengan
tinggi dalam perbedaan orde
besar
dengan
keradioaktivan
dalam teknik APNI tidak dilakukan pemisahan
radionuklida
sarna sekali. Setelah iradiasi (aktivasi), dengan
Perbedaan
atau tanpa tahapan pendinginan pasca iradiasi,
cacahan
cuplikan
perbedaan ketelitian yang besar pula dalam
dapat
Keradioaktivan
langsung
yang
ada
mengganggu
pelaksanaan
pengukuran
masing-masing.
peralatan
analisis
APN
diukur.
tidak deteksi Dewasa umumnya
saling
lain
yang
akan
skala keradioaktivan yang
besar
akan
dianalisis. atau angka
menimbulkan
hasil analisis yang diperoleh.
dan
Untuk
1m
memudahkan
pemisahan
radiokimia dalam teknik APNR, setelah proses
telah
pendinginan
dilengkapi dengan sistem pengolah data secara
pasca
iradiasi,
maka cuplikan
analit (baik dalam bentuk yang diserapkan
42
155!\' 1-110-85-12
JI/rnal RadioisolOP dan Radiofarmaka .Jol/rnal of Radioisotopes and Radiopharmaceulicals Vol II. Oktober 2{)08
pada kertas saring atau dalam bentuk preparasi
Sementara
lainnya)
pelarut
dalam pelarut yang sesuai, dapat menggunakan
ditambahkan
pelarut yang sama dengan pelarut anal it tetapi
yang
dilarutkan
kembali
seSUaI dan
sejumlah
dalam
kemudian
pengemban
sebelum
itu cuplikan
dapat juga berbeda.
dilakukan
standar
dilarutkan
Larutan standar dapat
proses pemisahan. Spesi kimiawi pengemban
disiapkan
yang ditambahkan harus sesuai dengan unsur
dapat dalam bentuk satu macam larutan yang
yang akan dipisahkan dan dimaksudkan agar
mengandung
kandungan
adalah bahwa tiap-tiap unsur standar harus
un sur yang dimaksudkan
berada
kimia.
Selanjutnya
berbagai
unsur tetapi juga
unsur. Yang penting
diketahui secara tepat jumlahnya.
dalam jumlah yang memungkinkan dilakukan pemisahan
untuk tiap-tiap
Dari larutan standar dan analit diambil
proses
pemisahan radiokimia dapat dilakukan dengan
sejumlah
teknik yang sesuai, misalnya pengendapan.
konsentrasi
larutan
kromatografi,
pencuplikan
yang diperlukan).
ekstraksi,
sebagainya.
elektrokimia
Masing-masing
dipisahkan
maupun
yang
dan
[raksi
yang
tertinggal.
bila
volume
tertentu
(semakin
semakin
kecil
tinggi volume
Pengambilan
cuplikan biasanya berkisar antara 5 - 200 ~L, menggunakan
pipet
jenis
Eppendorf,
diperlukan untuk dianalisis, selanjutnya diukur
kemudian
dan ditentukan
(diameter sekitar 3,5 em) yang terpisah untuk
dalam geometris yang sarna
dengan cuplikan standar.
standar
diserapkan
dan
analit.
pada
kertas
Setelah
sanng
kertas
sarmg
dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam METODOLOGI kantong plastik yang khusus disiapkan untuk Penyiapan cuplikan dan persia pan iradiasi Cuplikan
analit
(bahan
yang
tujuan
APN.
Kantung
masing-masing
akan
standar
mengandung
(misalnya
dengan
Pelarutan ini diperlukan agar mempermudah
dimasukkan
ke dalam tabung iradiasi yang
perlakuan
terbuat dari bahan aluminium atau polietilen
akan
dianalisis.
lebih lanjut sebagai bagian dari
persiapan iradiasi. Penyiapan cuplikan analit
(Gambar
tidak
iradiasi
dalam
dimungkinkan sebagainya)
bentuk (misalnya
tetapi
hal
larutan serbuk, pellet ini
tetap
kemudian
dan
kertas
yang
analit
saring
yang berisi
dianalisis) dilarutkan dalam pelarut yang tidak unsur
saring
kertas
plastik
eara
elektrik)
3) dan siap dikirim reaktor.
biasanya
ditutup dan
ke fasilitas
dengan
teknik
pneumatik (sistem udara bertekanan tinggi).
dan
menimbulkan
masalah baru dalam kesamaan geometri analit dan standar selama iradiasi dan pengukuran.
43
155.11/1410-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmakn Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol II. Oktober 2008
Tabel 1. Fasilitas iradiasi pada reaktor G.A. \
\
Lonian stardar
Siwabessy, Serpong [7]. --
--10 xX 10'3 UT AMA 0.4054 0.6089 --1.1 I Produksi radioisotop dan APN RERATA 1.2621 1.0898 1.0625 0.40 1.26 0.3578 1.2539 1.0388 X x10'" 10'4 10'4 xXx (ncm".det·') xX 10'4 1014 xx 10'· 10'4 10'" !Ij: Produksi 0.4080 1014 FLUKS NETRON PENGGUNAAN radioisotop MAKSIMUM FASILITAS Uji Produksi kinerJa dinamis I I , Produksi radloisotop !Ij bahan bakar reaktor I Produksi radioisotop CIF (Core
,¥tJ-[@J~ '\
10'" 10104 10'4
j
CIP (Central MINilMUM Position) FaCility) System IRADIA$I Irradiation Facility) Ramp Testing Hydraulic Rabbit System IrradIation FaCility) RtF (Reflector Facility PneumatIc Rabbit PRTF (Power Iodine Loop
,I dan APN I I
I
I
H ~"siLJ-~-[0j ~ I
\LarutanarYOl~
Karturg ~astik (khusus U1!\J< A PH)
T.bung iradi•• i (d.n b.h.n AI at.u polietilen)
Gambar 3. Skema tahapan persiapan iradiasi untuk melakukan APN. Proses iradiasi dan perlakuan
Waktu
pasca iradiasi
iradiasi
kebutuhan, Proses fasilitas iradiasi
iradiasi
iradiasi yang
dilakukan
reaktor,
menghasilkan
termal yang mencukupi
di
dipilih fluks
dalam
penghentian
proses iradiasi) pada saat yang tanpa
mengikuti
Serpong,
Apabila
produk
unsur-unsur
yang yang
besar, maka iradiasi perlu dilakukan lebih dari satu
peri ode siklus
terdapat
radionuklida
memperhatikan
dengan perbedaan waktu paruh yang sangat
kali,
yaitu
iradiasi
kelompok radionuklida
operasi reaktor. Di dalam fasilitas reaktor G.A. Siwabessy,
dengan
dengan
diinginkan temyata menghasilkan radionuklida
dan memungkinkan
kembali target iradiasi (berarti
paruh
diinginkan.
neutron
pengambilan
diperlukan
waktu
fasilitas
yaitu
disesuaikan
singkat
untuk
waktu paruh pendek
dan iradiasi lama untuk kelompok radioisotop
beberapa
waktu paruh panjang. Faktor lain yang perlu
fasilitas iradiasi [7] namun hanya 2 macam
diperhatikan
fasilitas iradiasi yang sesuai untuk pelaksanaan
iradiasi
APN seperti ditunjukkan pada Tabell.
dalam
untuk
merencanakan
tujuan
APN
adalah
waktu harga
penampang lintang neutron termal dari nuklida sasaran. Penampang be saran
yang
kebolehjadian
lintang
ini merupakan
menunjukkan
tingkat
reaksi nuklir dengan neutron
termal untuk menghasilkan nuklida radioaktif. Dengan
demikian,
penampang
lintang
semakin
rendah
harga
akan diperlukan
waktu
iradiasi yang lebih panjang. Bahkan apabila 44
ISSN 1410-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmalw Journal of Radioisotopes and Radiapharmaceuticals Vol I I. Oktaber 2008
penampang
lintang
neutron
termal
untuk
terlalu
mengembalikan
harga
cacahan
pada
rendah dan waktu paruh radionuklida produk
waktu yang sarna. Pada Gambar 4 ditunjukkan
sangat
tahapan iradiasi dan perlakuan pasca iradiasi
panJang,
maka
sebaiknya
tidak
sampai diperoleh data spektrum radiasi.
digunakan teknik analisis dengan APN. Di dalam beberapa kasus analisis, perlu dilakukan
proses pendinginan
(post-irradiation cuplikan
cooling)
pasca
pemeriksaan spektrometri pendinginan
iradiasi dan
yaitu
l p~d~k&rt~5$~ringy.ng t&rpi~.h. k.mudi~n l m'$ing.rn•• inIJdiln.~ukhn h d.l.rn
j
pendiaman
sebelum
utama
,/' .~.',,:.
k~ntonlJ pl•• tik !@rpisoh d.n di""$ukk.n cl_lJrn •• tu '_bung l•• clio,1 V_ng somo
j)m~,
secara
i
j
Pendingil'l3n 1>~1SCil il:.'IIdi.1Si
;t('1
IRADIASI
dari proses
Si~tem pneum~tik untuk tr:.n!:portJ.~i t3rget {cupm;~n)
ini adalah untuk menghilangkan
radionuklida produk waktu paruh pendek yang tidak
merupakan
analisis.
bagian
Hal
ini
dari
k@
~.:""
dilakukan
pencacahan
y. Tujuan
, I.~rui~n5!~nd~rd~n(upli"~ndi$&r~pk~n
pasca iradiasi
Spe~;trum r\HJi.Hi
t~""
kepentingan
akan
mengurangl
Gambar 4. Proses iradiasi dan perlakuan pasca iradiasi.
kekomplekan (kerumitan) spektrum y sehingga analisis dapat lebih mudah dilakukan. Tetapi pada
analisis
pendek, tidak
proses
radionuklida
waktu
pendinginan
pasca
iradiasi
justru
dapat
diperlukan
menghilangkan
karena
paruh
ANALISIS
CARA
DAN
PERHITUNGAN Analisis
keradioaktivan sebagai akibat
kualitati[
didasarkan
pada
tampilan spektrum radiasi y.yang dihasilkan.
peluruhan yang berlangsung cepat.
Gambar
Untuk selanjutnya cuplikan dikeluarkan
spektrum
dari tabung iradiasi dan tanpa dikeluarkan dari
jumlah
kantung
keradioaktivan)
plastiknya
DATA
masing-masing
kertas
angka
radiasi
cacahan
y menampilkan
(sebanding
radionuklida
dengan
produk
pada
saring dicacah dan dibuat spektrum radiasinya.
sumbu tegak dan nomor saluran atau harga
Pencacahan
energl
standar
untuk
harus
cuplikan
dilakukan
analit maupun
pada
posisi
Gambar
rak
radiasi
pada
sumbu
5 menampilkan
horisontalnya.
contoh
spektrum
pengukuran dan lama waktu pencacahan yang
radiasi y dari cuplikan bahan tembikar yang
sarna.
Apabila
diperlukan,
misalnya
diiradiasi dan didinginkan pada selang waktu
selang
waktu
pengukuran
tidak
bila
yang berbeda [3,4].
dapat
diabaikan terhadap waktu paruh, data cacahan harus dikoreksi menggunakan persamaan (2)
45
ISSN 14J()-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol I I, Oktober 2008
radiasi 1000' Na ~.
l!
'"
Mn Mn 100 I u0::I 100000
Mn
dan
waktu
paruh,
maka
Jems
radionuklida dapat ditentukan tanpa keraguan
!
w::!ktl J pendinginan nPO,.~,.~h"tn 1?5mpnit Waktu iradiasi25 detik, waktu menit, Na
lagi
1000J
I1J
dan
dapat
diperkuat
dengan
membandingkannya terhadap spekrum standar. Karena
reaksi
radionuklida Sc 1 ~::I•800 10000 300000 1000 100000 3003000 ~ 30000 ILa 1000000
800
I
1600
2400
nuklir
yang
(n,y)
menghasilkan
merupakan
isotop
dari
nuklida target, maka jenis unsur yang
ada
3200
dalam cuplikan dapat diketahui.
Energy (keV)
Kemampuan
Waktu iradiasi 24 jam, waktu pendinginan 9 hari, Fe I waktu pencacahan 30 menit So
puncak-puncak
pemisahan spektrum
atau
resolusi
radiasi
sangat
Fo
Co
I
dipengaruhi oleh jenis detektor yang ada pada
Co Na
perangkat spektrometer y. Ada 3 jenis detektor radiasi 1000
1200
1400
y
perangkat
1600
Energy (keV)
yang
banyak
spektrometer
digunakan y,
yaitu
pada
detektor
NaI(Tl), detektor Ge-Li dan detektor HP-Ge. Oetektor NaI- TI merupakan detektor sintilasi
Gambar 5. Contoh gambar spektrum radiasi y
(berpendar ketika radiasi berinteraksi dengan
(cuplikan adalah contoh bahan tembikar yang
atom/kristal),
sarna, dengan waktu iradiasi dan waktu
suhu, efisiensi tinggi tetapi resolusi kurang
pendinginan yang berbeda) [3,4].
baik hingga jarang digunakan untuk analisis
Energi radiasi y merupakan
spektrum
salah satu
tunggal
Dengan mengetahui harga energi pada puncak-
menentukan
terse but
harus
Dengan
memperoleh
2
Ge-Li merupakan
berada
dalam
lingkungan
sekalipun tidak sedang digunakan.
yang
N2 cair, Oetektor
HP-Ge (Ge kemumian tinggi) juga merupakan
bersangkutan dengan menggunakan persamaan (2).
(SCA). Detektor
lebih baik dari detektor NaI- TI, tapi selalu
untuk
waktu paruh radionuklida
banyak
ketika radiasi y mengenai detektor), resolusi
pencacahan berulang pada nom or sal uran yang energi
masih
listrik sebagai akibat transisi elektron - hole
masih ada keraguan, maka dapat dilakukan
dengan
komplek,
perubahan
detektor semi konduktor (menghasilkan sinyal
dapat
diperkirakan. Apabila dari harga energi radiasi
seSUal
yang
terhadap
digunakan pada perangkat analisator saluran
karakteristika suatu radionuklida pemancar y.
puncak cacahan, jenis radionuklidanya
sensitif
detektor semi konduktor, harus berada dalam
be saran
lingkungan N2 cair hanya ketika dioperasikan,
karakteristik radionuklida, yaitu harga energi 46
ISSN 14/0-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol II. Oktoher 2008
resolusi lebih baik lagi dibandingkan dengan
diketahui. Dengan kondisi iradiasi dan kondisi
detektor Ge-Li.
pengukuran
Walaupun rendah
efisiensi
pencacahan
koreksi
lebih
sangat
baik,
detektor
terhadap
sarna, waktu
disertai
dengan
peluruhan
apabila
diperlukan, maka berlaku hubungan berikut :
dari detektor NaI(TI) tetapi karena
resolusinya
yang
HP-Ge
dewasa ini merupakan detektor yang paling banyak
digunakan
pada
(5)
perangkat
spektrometri radiasi dengan analisator saluran A(x)
ganda (MCA). Kelemahan dalam hal efisiensi
:
keradioaktivan radionuklida
dapat diatasi dengan melakukan pencacahan
A
dalam larutan cuplikan,
pada waktu yang lebih lama, menggunakan
A(st)
:
keradioaktivan radionuklida
A
larutan cuplikan yang lebih pekat, atau dengan dalam larutan standar memperpanjang
waktu iradiasi atau gabungan
dari ketiga hal terse but. Untuk
W(x)
perhitungan
kuantitatif,
dapat
gram unsur A dalam
larutan cuplikan
dilakukan dengan 2 cara, yaitu cara mutlak dan cara relatif.
: jumlah
W(st)
: jumlah
Dengan cara mutlak, cuplikan
gram unsur A dalam
larutan standar.
yang telah diiradiasi diukur keradioaktivannya dengan alat ukur keradioaktivan.
Pada umumnya
Barga hasil
ditentukan
pengukuran (dalam Bq atau dps) dimasukkan ke dalam persamaan memperoleh
harga
dengan
(3) sebagai Atp untuk W, yaitu jumlah
Di
samping
senng
menjadi
pilihan,
cara relatif yaitu
luas
tertinggi
puncak
melalui
pada
energl
luas
puncak
(L),
maka
berlaku
(6) Perhitungan luas puncak secara manual
harga penampang lintang neutron termalnya. dengan
radiasi
itu
beberapa unsur bel urn diketahui secara pasti
Perhitungan
A(st)
hubungan berikut :
fluks neutron termal sulit dipertahankan tetap iradiasi.
intensitas
dengan
seperti ini jarang digunakan karena besaran
waktu
dan
tersebut. Karena keradioaktivan (A) sebanding
unsur dalam cuplikan. Tetapi cara perhitungan
selama
A(x)
dari angka cacahan pada energi
penghitungan
gram
harga
dapat dilakukan dengan beberapa cara, namun
lebih
dewasa
dengan
ini
spektrometer
hampir y
telah
semua dilengkapi
instrumen dengan
menggunakan standar yang mengandung unsur
perangkat
yang
program perangkat lunak maupun perangkat
ditentukan
dalam jumlah
yang telah
47
analisator
saluran
ganda dengan
ISSN 1410-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmakn Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol II. Oklober 2008
keras
komputer
yang
langsung
cuplikan
merekam,
dalam orde ppb (part perbillion,
menghitung dan mengolah data cacahan untuk
perseribu juta) dapat ditentukan dengan teknik
menghasilkan
APN
luas puncak pada saluran atau
ini.
Didukung
dengan
energi yang diinginkan operator. Perangkat ini
sensitivitas
juga
koreksi terhadap
sistem spektrometri y yang menjadi perangkat
cacah latar. Dengan demikian operator tidak
pengukuran utama dalam APN, maka batas
hanya mendapatkan gambar spektrum energi
terendah ini dapat lebih rendah lagi bila fluks
.radiasi saja tetapi juga dapat memperoleh hasil
neutron yang digunakan lebih tinggi dari 1012
pengolahan data yang memberikan informasi
n. cm-2. deClo Secara umum batas kepekaan
jumlah kuantitatif unsur yang terdapat dalam
pengukuran
cuplikan.
kelebihan metode analisis dengan teknik nuklir
sekaligus
melakukan
BEBERAP A ASPEK
PENTING
instrumenasi
peningkatan
memang
dibandingkan
DALAM
nuklir,
khususnya
merupakan
dengan
teknik
salah satu
analisis
non
nuklir. APN
Kapabilitas dan kepekaan analisis Sebagai salah satu teknik analisis unsur, APN tidak saja mempunyai kepekaan yang tinggi,
tetapi juga
dapat diterapkan
untuk
analisis sekitar 70 % dari unsur-unsur yang telah dikenal selama ini [1]. Cuplikan analit dapat berasal
dari berbagai
•
macam bahan,
D •~§•
D bahan
. .
seperti bahan makanan, bahan 10-129 biologis, 10-11 9
10-79 10-59 10-89 10-109 10-89 .1,1 • m8J ElliJ
---
10-99
lingkungan, bahan industri, bahan farmasi dan sebagainya.
Pada
ditunjukkan
Gambar 6. Kepekaan APN sebagai teknik
unsur-unsur dalam peta berkala modem yang
analisis unsur. (Data dikompilasi dari berbagai
telah
sumber/acuan)
dilaporkan
teknik
APN
Gambar
dapat
6
ditentukan
menggunakan
fluks
termal sebesar 1012 n. cm-2. deCI Rentang
kepekaan
dengan neutron
Kebutuhan
•
yang
sensitif tinggi
semakin
ditunjukkan dengan batas terendah kandungan unsur
yang dapat ditentukan
sampai 10-12
sebesar
ini
akan teknik
semakin
beranekanya
mengontaminasi dengan
semakin
gram. Kandungan unsur dalam
industri
semi konduktor
48
meningkat unsur
lingkungan
10-5
analisis
yang dengan
toksik
yang
ataupun
juga
berkembangnya
teknologi
yang memerlukan
ISSN 1410-8542
Jurnal Radioisolop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmacelllicals Vol II. Oktober 2008
bahan dengan tingkat kemumian yang sangat
e). Analisis tidak berpotensi terganggu oleh
tinggi[6]. Karena prinsip analisis adalah reaksi
kontaminasi kimia dalam lingkungan .
nuklir maka teknik APN tidak bergantung
t). Oapat diaplikasikan untuk sekitar 70 % dari
pada bentuk kimia maupun fisika dari euplikan
jenis
analit. Namun penanganan
berbagai maeam bahan euplikan.
sederhana
bila
euplikan
akan jauh lebih dapat
dilarutkan.
g).
Oari
unsur
satu
kali
Peta
proses
Berkala
dalam
iradiasi
dapat
Dengan menyerapkan larutan euplikan (anal it
dilakukan
maupun
disesuaikan dengan rentang waktu paruh
standar)
pada kertas saring maka
pengulangan
pengukuran
unsur yang dianalisis.
gangguan geometris dapat diminimalkan.
Seperti
halnya
teknik
analisis
pada
umumnya, di samping beberapa keunggulan
Keunggulan dan keterbatasan APN sebagai suatu teknik analisis
yang disebutkan di atas, APN juga mempunyai beberapa keterbatasan, misalnya :
berikut hal dari merupakan 1m teknik APN Beberapa keunggulan teknik analisis
pada
a). Memerlukan
unsur
fasilitas
sumber
neutron
(reaktor nuklir atau generator neutron) yang tidak selalu dapat dimiliki oleh
lainnya : a). Merupakan
teknik analisis
semua laboratorium analisis kimia.
multi unsur
seeara serentak untuk analisis kualitatif
b). Memerlukan legalitas dan perijinan
maupun kuantitatif, dan tidak tergantung
khusus sehubungan dengan aspek
pada tingkat oksidasi ataupun bent uk kimia
keselamatan dan/atau proteksi radiasi. e). Tidak memberikan
dan fisika dari unsur yang dianalisis.
bentuk kimiawi
b). Sensitivitas deteksi sangat tinggi sehingga
d). Tidak dapat dilakukan
massa atau volume) yang keeil. e) Oi dalam banyak hal merupakan tak
merusak,
tidak
penampang
diperlukan
sangat
dan instrum en
analisis
telah tersedia, analisis dapat
analisis
saran a iradiasi
pengukuran
untuk analisis
unsur yang tertentu, misalnya unsur yang
teknik
proses pemisahan selama analisis. d). Apabila
atau tingkat oksidasi
unsur anal it.
hanya diperlukan jumlah euplikan (bobot
analisis
informasi mengenai
lintang
rendah
reaksi
(untuk
pengaktivan
neutronnya
hal
ini jenis
lainnya
pengaktivan
proton
dilakukan dengan prosedur yang mudah,
menggunakan
eepat dan sederhana.
merupakan komplemen bagi APN).
49
sistem
seperti
siklotron
dapat
ISSN 1410-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmakn Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol II. OkJober 2008
Beberapa jenis gangguan dalam APN
spektrurn radiasi y standar rnurni S 1 ini dengan
Beberapa rnacarn gangguan dalarn
dernikian dihasilkan harga perbandingan
luas
irnplernentasi APN dapat rnengurangi
puncak utarna terhadap
ketepatan dan efektivitas analisis, antara lain
bersih.
[8] :
dipergunakan untuk rnenghitung luas puncak
a). Gangguan spektral.
utarna dari unsur S 1 tersebut pada spektrurn cuplikan
Gangguan spektral terjadi bila 2 rnacarn radionuklida energi
hasil yang
y
rnenyebabkan
cacahan
kesalahan
Hal
rnatrik
Inl
setelah
selang
radionuklida
waktu
pengukuran tertentu
dianggap
pencacahan
Matrik rneluruh
puncak
perhitungan
Tabel 1. Teknik analisis gangguan spektral
sesudah
habis.
hasil
utarna
anal it.
carnpuran utarna
luas
S1
puncak
ulang
M2)
anal Standar it
luas
cuplikan
apabila terjadi gangguan spektral.
I
dengan adanya
I{ I {
P - ( Lpu(sTI)} LCP(STI)} (LpU(M I. M2)} { LpU(M2)} ST2) Puncak PUNCAK foton TAHAPAN LUAS Lpu(sl)SI LCPISTI) (PLcPIMI) LCP(sl) Lpu(sl) LpUIMI. Lpu(sTi. =Puncak {Utama LpU(MI)} LCPIsl)} = P=PERHITUNGAN LCP(MI)} LpuCACAHAN STI)}
yang waktu paruhnya pendek campuran DIPERIKSA YANG murni
dapat
rnaupun
ini
berikut lebih rnenjelaskan teknik perhitungan
Apabila keadaan ini tidak dapat
rnaka diperlukan
harga perbandingan
puncak
dengan
foton
utarna untuk unsur lainnya (S2). Tabel 2
yang
diatasi dengan penggunaan detektor resolusi tinggi,
luas
rnerupakan
yang dapat
informasi
standar
Perbedaan
rnenghasilkan
berdekatan.
overlap
rnenghasilkan diperoleh.
aktivasi
Selanjutnya
luas puncak
I
II {{=Lpu(sTI!I LpU1ST21} (LpulsTi. = =
CUPLIKAN
bersih WM11 WM21 WSTI WST2 {({ LpU(MI)} LpU(M2)} LpUIST2)} Standar
Hasil
ST2)}
-
yang tersisa berarti rnerupakan
keradioaktivan
dari radionuklida yang waktu
paruhnya lebih panjang. Dengan perhitungan dan koreksi terhadap peluruhan yang terjadi rnaka keradioaktivan radionuklida yang waktu paruhnya panjang dapat ditentukan sehingga jurnlah kuantitatifnya juga dapat ditentukan. L = luas puncak cacahan,
Apabila waktu paruh kedua radionuklida
W = bobot unsur dalam
cuplikan.
harnpir sarna atau sarna-sarna panjang dan b). Gangguan aditif orde kedua.
energi utarna kedua unsur analit tidak dapat dipisahkan, rnaka diperlukan pengukuran hasil
Gangguan aditif orde kedua terjadi bila
iradiasi standar rnurni salah satu unsur (S 1)
unsur di dalarn rnatrik analit rnenghasilkan
pada puncak energi lainnya yang bersih dari
radionuklida
yang rneluruh
rnenjadi
isotop
stabil yang sarna dengan unsur yang dianalisis
gangguan radiasi y lain. Puncak ini disebut
sehingga
clean photo peak (puncak foton bersih). Dari 50
terjadi pertarnbahan
reaksi
nuklir
ISSN 1410-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaiw Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol 11, Oktober 2008
yang dianalisis.
matrik analit mengalami reaksi nuklir selain
di dalam analisis pospor melalui
(n,y) dan langsung menghasilkan radionuklida
menghasilkan Misalnya
readionuklida
reaksi 31p (n,y) 32p, akan timbul gangguan dari
yang sarna dengan radionuklida
adanya Si di dalam matrik, karena Si akan
(n,y) yang dikehendaki.
hasil reaksi
mengalami reaksi nuklir 30Si (n,y) 31Si ~ 31p
Reaksi nuklir utama : A (n,y) A*
+ ~ dan selanjutnya 31p dari peluruhan 31Si ini
Reaksi nuklir pengganggu : R(n,p) A*,
juga mengalami
S(n,a) A ,
*
Kontribusi
reaksi nuklir 31p (n,y) 32p.
gangguan
aditif orde kedua ini
sangat kecil, karena nuklida peluruhan
radionuklida
Metode Kayzero (kO)
stabil produk
matrik juga
Metode Kayzero (metode kO) merupakan
sangat
pengembangan
dari
teknik
APN
dengan
rendah jumlahnya. protokol
analisis
menggunakan
hanya satu
Reaksi nuklir utama : A (n,y) A* jenis Reaksi nuklir pengganggu : X (n,y) X* ~
standar.
Metode
ini didasarkan
pada
adanya korelasi antara laju aktivasi suatu unsur
*
A (n,y) A
stabil dengan laju aktivasi unsur emas (Au)
c). Gangguan sekunder. Jenis
gangguan
pembentukan
ketika keduanya ini
disebabkan
radionuklida
yang
oleh
dari unsur analit yang
dimaksudkan.
ini
berlangsung
Hal reaksi
dapat
aktivasi
terjadi selain
dengan neutron
termal. Korelasi ini dinyatakan dengan faktor
dianalisis
yang tidak berasal
diaktivasi
pembanding
yang disebut
tetapan
Kayzero
(kO) [9,10] :
bila (n,y),
misalnya reaksi aktivasi (n,p) atau (n,a) yang diikuti
dengan
radionuklida
peluruhan
menghasilkan
yang sarna dengan hasil reaksi
aktivasi (n,y). Reaksi nuklir utama : A (n,y) A*
y' ~
APN
dan standar
termal
cr
(m2),
adalah penampang lintang neutron
e adalah kelimpahan isotop (%)
dan y adalah kelimpahan absolut radiasi y.
primer merupakan yang
anal it (unsur yang dianalisis)
(g/mol),
d). Gangguan primer.
dalam
menunjukkan
(unsur Au), M adalah massa atom relatif
Reaksi nuklir pengganggu : X (n,p) * * * A , P (n,a) Q ~ A ,
Gangguan
index a dan st masing-masing
paling
gangguan
dominan.
Ini merupakan teknik yang relatif baru
Tipe
dalam perkembangan
gangguan ini terjadi karena unsur di dalam
APN sehingga
harga
tetapan kO untuk berbagai unsur banyak yang
51
ISSN 1410-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuficals Vol 11. Oktober 2008
belum
diketahui
disebarluaskan
atau
[9].
mungkin
Dengan
belum
macam
standar
Au
pengukuran unsur
proses
apabila
suatu
iradiasi
telah
langkah
dibandingkan
dengan
jenis
Perhitungan
standar.
DAFT AR PUST AKA
dan
1. ANONYMOUS,
diketahui.
Analysis
Ini
(NAA)",
http
:
2. M.
harga kO secara
BLAAUW,
Januari 2008).
Activation KESIMPULAN
Analysis"
merupakan
salah
satu
:
untuk analisis
http://ecow.engr.wisc.
unsur. Dibandingkan
dengan
kimia unsur lainnya yang
teknologi banyak
melaksanakan
non
nuklir,
keunggulan, teknik
http:/
_overview.
4. M.D. Glascock, " Overview of Neutron Activation
untuk
in
html (8 Januari 2008).
nuklir dalam bidang kimia analisis, khususnya
mempunyai
(6
larchaeometry.missouri.edu/naa
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi
berbasis
In
3. M.D. Glascock, " Overview of Neutron
kurang dari 3,5 % [9].
analisis
www.
"INAA",
memberikan kontribusi kesalahan pengukuran
APN
II
Jan 2008).
berbagai
http://www.kOnaa.org/NAA_fr.htm
metode
Activation
elemental analysis. com/services _ naa.asp (8
penyederhanaan
pemakaian
"Neutron
langsung dalam analisis dengan persamaan (7)
Teknik
berbagai
ini belum dikenal secara luas.
harga tetapan kO dari
dianalisis
merupakan
untuk
hanya dengan menyertakan
dalam
yang
standar
macam unsur yang dianalisis. Namun metode
menggunakan
metode kO ini maka perhitungan dalam APN dapat dilakukan
senyawa
427/edwardsl
APN
Analysis"
In
edu/cgi-bin/get/nel
naaoverview.pdf. (12 Januari
2008). 5. Zs.
walaupun
ini diperlukan
MOLNAR,
"Neutron
Activation
Analysis",
sarana dan persyaratan khusus yang berkaitan
http://www.reak.bme.hu/nti/Education/
dengan aspek radiasi nuklir.
Wigner _ Course/WignerManuals/Budapestl NEUTRON ACTIVATION
Seperti halnya teknik analisis kimia pada umumnya, adanya
teknik
larutan
APN juga senyawa
memerlukan
standar
htm. (14 Januari 2008).
sebagai
6. S.
SOENARJO,
pembanding bagi unsur-unsur di dalam matrik
Radiokimia
yang
Teknologi
akan
dianalisis.
Metode
merupakan suatu perkembangan yang memungkinkan
ANALYSIS.
Kayzero
teknik APN
Pengukuhan
penggunaan hanya satu
Evolusi
Prosedur
dan
Aplikasinya
dalam
Proses
Radioisotop,
Pidato
Ahli Peneliti Utama bidang
Kimia, PPR, BAT AN, Serpong (2002).
52
155:\' 14/0-8542
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol II. Ok1ober 2008
7. S.
SOENARJO,
PURWADI,
et
Radioisotopes
S.R. aI,
TAMA T,
RSG-GAS
based
and Sharing Program
Regional
Backup
Workshop
in Production
Radioisotopes,
Supply,
B.
for
Regional
and Supply of
IAEA-BA TAN,
Serpong.
October (2003). 8. RUKIHA TI, untuk
Analisis
Studi
Aktivasi
Pencemaran
Nuklir
Lingkungan
Hidup, Orasi Pengukuhan Prof~sor Riset bidang
Kimia,
BAT AN,
Serpong,
5
Nopember (2007). 9. M.
BLAAUW,
"kO-INAA",
m:
http://www.kOnaa.org/NAA_fr.htm (6 Januari 2008). 10. A.TRKOV, "Validation of Thermal Cross Sections and Resonance Integrals of the WPEC SG-23
Library",
Meeting,
Nov.
8-10
CSEWG
2005,
m
http://www .nndc. bnl.gov /meetingsl csewgu sndp2005/W ednesday/ENDFB- VIII 12_Trkov.pdf (22 Januari 2008).
53
~.~ AKAAl ..... :. I PERPUST PPIN - BA T f\l~..r