ANALISIS MODEL VESSEL MONITORING SYSTEM ( VMS ) DALAM PENGAWASAN KAPAL PENANGKAP IKAN DI INDONESIA
BAMBANG DWI HARTONO
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Analisis Model Vessel Monitoring System (VMS) dalam Pengawasan Kapal Penangkap Ikan di Indonesia adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.
Bogor, April 2007
Bambang Dwi Hartono NRP 995239
i
ABSTRAKSI BAMBANG DWI HARTONO, Analisis Model Vessel Monitoring System (VMS) Dalam Pengawasan Kapal Penangkap Ikan Di Indonesia. Dibimbing oleh: DANIEL R. MONINTJA, JOHN HALUAN, dan VICTOR PH. NIKIJULUW Sumber daya perikanan dinilai bersifat “mampu pulih” (renewable), namun keberadaannya bukan tidak terbatas. Agar sumber daya ikan tetap lestari maka upaya penangkapan harus dijaga melalui pengawasan. Sistem yang dapat memantau seluruh kapal sekaligus dengan kemampuan wilayah pemantauan tidak terbatas adalah VMS . Sebagai Negara anggota FAO yang memiliki sumberdaya ikan cukup besar maka selayaknya Indonesia bertanggung jawab melakukan pengawasan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis efektivitas kebijakan pemerintah dalam penerapan sistem pengawasan kapal ikan dengan menggunakan model VMS, merumuskan strategi penerapan model VMS yang cocok bagi pemerinah dan pengusaha ditinjau dari aspek manfaat dan biaya, dilakukan dengan metode analisis SWOT dan AHP (Analytical Hierarchy Process) serta Game Theory kepada lima pakar dan praktisi kelautan - perikanan. Melalui beberapa indikator evaluasi terhadap kebijakan penerapan VMS dapat disimpulkan bahwa Penerapan VMS di Indonesia belum dapat dikatakan berhasil atau belum efektif, terutama berkaitan dengan: (1) Kemampuan teknologi VMS belum optimal, (2) Infrastruktur penunjang dan SDM belum lengkap, (3) Adanya penolakan dari pengusaha. Masih terdapat perbedaan persepsi antara pengusaha dan Pemerintah ( DKP) terhadap kebijakan penerapan VMS. Target 1500 kapal yang ikut VMS tidak tercapai, dan dari 1323 yang ikut VMS hanya 39,9% atau sebanyak 528 kapal saja yang dapat di monitor. Prioritas terhadap kapal dengan alat tangkap Pukat Ikan dan Pukat Udang juga belum optimal. Pengusaha berpendapat kebijakan penerapan VMS tidak bermanfaat dan justru merugikan. Setelah dilakukan analisis AHP, ternyata terdapat pilihan prioritas model strategi yang berbeda bagi pengusaha dan pemerintah. Prioritas model strategi yang paling sesuai bagi pengusaha dari segi manfaat dan biaya adalah model Strategi Sistem Pembebanan Biaya VMS, dengan nilai skor paling tinggi dibanding dua strategi lainnya (3,9636), dan strategi yang paling sesuai bagi Pemerintah adalah model Strategi Penegakan Hukum dan Kemampuan Pengawasan. (skor 0,5663). Hasil analisis ”Game Theory” menunjukkan bahwa Model Strategi Sistem Pembebanan Biaya VMS memberikan hasil yang maksimal bagi pemerintah dan pengeluaran biaya yang minimal bagi pengusaha. Dibanding dengan negara Peru, maka pungutan biaya usaha perikanan di Indonesia termasuk mahal. Di Peru untuk seluruh biaya (Izin, Alat VMS, Airtime, dan pemeliharaan) adalah sebesar $200, karena itu pilihan model strategi sistem pembebanan Biaya VMS yang dapat meringankan pengusaha perlu dipertimbangankan. Kata Kunci: Vessel Monitoring Systems (VMS), Manfaat dan Biaya VMS, Efektivitas dan Model Strategi Penerapan
ABSTRACT BAMBANG DWI HARTONO. Analysis of Vessel Monitoring System (VMS) Model For Monitoring of Fishing Vessels in Indonesia. Under the direction of DANIEL R. MONINTJA, JOHN HALUAN, and VICTOR P.H NIKIJULUW. Fishery resources are deemed renewable, however, they do not mean that their existing is unlimited. To maintain these fishery resources in order to be continuously sustainable, fishing must be tightly controlled through monitoring. System that can monitor all over the vessel and equipped with unlimited monitoring capability is VMS (Vessel Monitoring System). Being a member of FAO containing huge fishery resources, Indonesia should be responsible of conducting monitoring. The aim of this research are to analyse the effectiveness of government policy implementation on application of system that monitors vessels by using VMS model as well as to formulate strategy to apply VMS model which appropriates for both government and fishing catcher company in terms of benefit and cost. The analysis methods used are quantitative and qualitative descriptive, SWOT, AHP (Analytical Hierarchy Process) which involved five practitioners and experts in marine-fishery field, and Game theory analyses. Through some evaluation indicators used to evaluate and analyse the effectiveness of policy implementation on VMS application, it is indicated that the application of VMS in Indonesia was not successful or effective especially those are relating to: (1) VMS technology capability is not yet optimum, (2) Supporting infrastructure and human resources are not comprehensive, (3) there is refusal action from fishing catcher company. Some different perceptions remain exist between business owners and government (DKP) regarding to the policy implementation on VMS application. It was proved that target to involve 1500 vessels in VMS application could not be reached. From 1323 vessels that joined with VMS, it’s only 34,9% or 528 vessels that can be monitored. Effort to give priority for vessels equipped with fish and prawn fishery was not optimal as well. fishing catcher company were of the opinion that the implementation of policy on VMS application was not beneficial and precisely incurred loss. After carrying out AHP analyses, it was found that there were different choices of strategic model priority for both government and business owner. The most appropriate strategic model priority for fishing catcher company from the perspective of benefit and cost is strategic model of VMS cost-charged system, with the highest score compared to two other strategic models (3,9636) while for government is strategic model of law enforcement and monitoring capability (with the highest score 0,5663). Outcome from Game Theory analysis indicated that strategic model of VMS cost-charged system has brought about maximum result for the government and only took minimum expenses from fishing catcher company. Fishery tax in Indonesia is expensive compared to that in Peru that takes 200 USD for the entire fee including permit, VMS instrument, airtime and maintenance. Therefore the choice of strategic model of VMS cost-charged system that can lighten fishermen burden, is a need to be reckoned with. Keywords : VMS, Cost and Benefit, Effectiveness, Strategic Model.
© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2006 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotocopi, microfilm, dan sebagainya
ii
ANALISIS MODEL VESSEL MONITORING SYSTEM ( VMS ) DALAM PENGAWASAN KAPAL PENANGKAP IKAN DI INDONESIA
BAMBANG DWI HARTONO
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2007
iii
Penguji pada Ujian Tertutup
:
Dr. Ir. Sugeng Hariwisudo, M.Sc.
Penguji pada Ujian Terbuka
:
1. Dr. Ir. Ali Supardan 2. Dr. Tommy Purwaka, SH., LLM.
RIWAYAT HIDUP Dilahirkan di Bangka pada tanggal 20 Mei 1962, sebagai anak kedua dari bapak Rasimun Purwoatmodjo dan ibu Suji. Menyelesaikan pendidikan Strata 1 di Fisip Universitas Diponegoro Semarang, lulus tahun 1986. Melanjutkan pendidikan Strata 2 pada Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia dan lulus tahun 1994. Selanjutnya pada tahun 2000 melanjutkan pendidikan Program Doktor (Strata 3) pada Program Studi Teknologi Kelautan Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB). Pertama kali bekerja pada tahun 1987 sebagai dosen Fakultas Ilmu Administrasi/FIA (Jurusan Adm. Niaga) di Universitas Atmajaya Jakarta, dan pada tahun 1994–1998 menjabat sebagai Pembantu Dekan III FIA Unika Atmajaya. Pada tahun 1996—2001 memperoleh kesempatan bekerja sebagai Direktur Pusat Studi Wawasan Nusantara, Hukum dan Pembangunan (PSWN) milik Prof. Mochtar Kusuma Atmadja yang berkecimpung di bidang jasa konsultansi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan. Selanjutnya pada tahun 2000–2005 menjadi Sekretaris Umum Forum Ekonomi Kelautan Indonesia (Forek Indonesia), lembaga ini berperan dalam menggalang potensi sumberdaya kelautan dan perikanan dalam meningkatkan kontribusi sektor kelautan perikanan pada perekonomian Indonesia. Setelah Kongres Forek Indonesia tahun 2005, saya diangkat menjadi Deputi Penelitian & Pengembangan dan Teknologi Informasi. Dengan berbagai pengalaman dan pendidikan yang saya miliki, terutama di bidang Kelautan dan Perikanan, maka sejak tahun 2000 sampai sekarang diberi kesempatan untuk bekerja sebagai konsultan pengembangan bisnis di SBU (Strategic Busines Unit) Kelautan Perikanan PT. Sucofindo (Persero). Tahun 2000, bersama Ir. Sarwono Kusuma Atmadja (pada waktu itu Menteri Kelautan Perikanan) saya berkunjung ke Perancis dan Inggris untuk studi banding manajemen pengawasan kapal penangkap ikan dengan teknologi VMS (Vessel Monitoring System). Walaupun beberapa kegiatan di atas sangat memakan waktu dan pikiran, namun segalanya dijalankan dengan sangat menyenangkan, bahkan kegiatan untuk mengajar tidak pernah ditinggalkan. Sampai saat ini saya mengajar di Pasca Sarjana Universitas Sahid Jakarta, dan menjadi dosen tetap di FISIP serta menjadi Pembantu Dekan di FISIP Universitas Muhammadiyah Prof.Dr. Hamka (UHAMKA) dari tahun 1998 sampai sekarang. Untuk menyalurkan naluri binis, maka pada tahun 2000 saya bersama Ir. Slamet Hariyanto M.Si. mendirikan PT. INDOPRO Mutiara Manajemen yang bergerak di bidang jasa Konsultan Manajemen. Tahun 1989 saya menikah dengan Sri Lestari Sugiarti, yang baru saja tahun 2005 diwisuda sebagai Master Bidang Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, di karuniai dua anak (laki laki dan perempuan), yaitu Amalia Desy Witari yang lahir 12 Desember 1990 di Jakarta dan Faiz Dwi Hajrian yang lahir 16 Juli 1992 di Bekasi Jawa Barat.
v
PRAKATA Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa penulis ucapkan setiap saat atas seluruh nikmat dan karuniaNya termasuk terselesaikannya disertasi ini. Disertasi ini merupakan persyaratan guna menyelesaikan studi program Doktor pada Program Studi Teknologi Kelautan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor dengan Judul Analisis Model Vessel Monitoring System (VMS) Dalam Pengawasan Kapal Penangkap Ikan di Indonesia (Kasus Implementasi VMS Tahap I Terhadap Kapal Perikanan Lokal dan Asing Berukuran ≥ 100 GT). Dengan selesainya penyusunan disertasi ini, penulis patut menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada Ketua Komisi Pembimbing, Prof. Dr. Ir. Daniel R. Monintja dan Anggota Komisi Pembimbing, Prof. Dr. John Haluan, MSc dan Dr. Ir. Victor P.H. Nikijuluw, M.Sc., yang dengan penuh kesabaran meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan bimbingan dan arahan mulai dari pembuatan proposal, proses pengumpulan data dan analisis hingga rampungnya penyusunan disertasi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada beberapa pihak, yaitu: (1) Rektor Institut Pertanian Bogor, yang telah menerima penulis untuk studi Program Doktor, (2) Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, dan Dr. Tommy Purwaka SH., LLM., atas rekomendasinya, (3) Dr. Ir. Sugeng Hariwisudo, MSc selaku dosen penguji luar komisi pembimbing dalam ujian tertutup; (4) Dr. Tommy Purwaka SH., LLM dan Dr. Ir. Ali Supardan selaku dosen penguji luar komisi pembimbing dalam ujian terbuka; (5) Pimpinan dan Staf Sekretariat Pascasarjana atas bantuan proses administrasi selama kuliah serta seluruh staf pengajar Program Studi Teknologi Kelautan atas arahan, kuliah dan wawasannya dan rekan-rekan mahasiswa program Doktor dan Magister Program Studi Teknologi Kelautan Sekolah Pascasarjana IPB atas diskusi dan tukar pikirannya. Penghargaan yang tinggi penulis sampaikan kepada: (1) Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta, Bapak Dr. Qomari Anwar (periode 2001—2006), yang telah memberikan izin penulis untuk studi program Doktor IPB, serta Bapak Drs. Suyatno, M.Pd selaku Rektor yang baru periode 2006—2011 yang telah memberikan dorongan dan motivasi; (2) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional atas bantuan dana BPPS; (2) Pimpinan Lembaga Pengelola VMS DKP (PMO-VMSDKP), Bapak Ir. Takhwin Oesman, CES dan staf atas bantuan material dan moral yang tak ternilai harganya; (3) Ketua dan anggota Tim Teknis VMS DKP atas dukungan dan kemudahan mendapatkan akses data di beberapa lokasi pelabuhan perikanan di Indonesia; (4) Direktur PT. Sucofindo (Persero) atas pemberian kesempatan menjadi Senior Advisor pada Divisi Kelautan Perikanan sehingga mempermudah penulis mendapatkan akses dan mendalami bidang kelautan perikanan. Beberapa pihak yang perlu saya sampaikan ucapan terima kasih atas bantuannya yang berupa fasilitas, tenaga, dan informasi selama penulis melaksanakan penelitian adalah : 1. Direktur PMO-VMS DKP dan seluruh staf 2. Ketua dan anggota TIM Teknis VMS DKP
vi
3. Pimpinan Pusat Pengendalian VMS (Pusdal VMS), Direktorat Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan Perikanan DKP. 4. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan untuk lokasi Jakarta, Kendari, Sorong, Denpasar, Medan dan Pekalongan. uk wilayah Jakarta, Kendari, Bitung, Sorong, Denpasar, Medan dan Pekalongan). 5. Prof. Dr. Martani Huseini, yang selalu mendorong penulis untuk menempuh program doktor. 6. Tim editing dan enumerator data, Ir. Agus Wahid, Agus Widodo, Drs. Adang, Ir. Adrianus Adi, Ir. Kurniawan, Ir. Lia, Reza dan Sofian. 7. Teman seperjuangan di Sekolah Pasca Sarjana IPB, Ir, Aisyah Farhum M.Si, Dr. Darmawan, Ir. Suharto M.Si, Dr. Hariyanto, Dr. Gatut Kuncoro, Ir. Imron M.Si, Dr. Fauziah, Dr. Eca, 8. Berbagai pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu. Sudah selayaknya pula penulis mempersembahkan rasa terimakasih yang mendalam kepada kedua orang tua, Bapak Rasimun Purwoadmojo dan Ibu Sujiyem yang telah membesarkan dan membimbing penulis dengan segenap tenaga, pikiran dan doa. Demikian pula kepada kedua mertua, Bapak Soegiono dan Ibu (alm) beserta segenap keluarga yang dengan ikhlas mendoakan tanpa henti. Tak terlupakan, ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada mbah kakung Karto dan Mbah Putri, semua paman dan bulik, kakak dan para adik penulis yang telah memberikan dorongan moral. Last but not least, dengan segenap suka cita dan perasaan yang dalam, penulis sampaikan terima kasih kepada isteriku, Dra. Sri Lestari Sugiharti, M.Pd. dan anak-anakku, Amalia Desy Witari dan Faiz Dwi Hajrian atas pengertian dan pengorbanannya selama penulis studi di IPB Bogor. Sadar akan kurang sempurnanya disertasi ini, dengan tulus ikhlas penulis mohon kritik dan saran demi kesempurnaan tulisan selanjutnya. Semoga disertasi ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi dunia pendidikan dan perikanan.
Bogor, April 2007 Penulis
vii
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL………………………………………………………….....xii DAFTAR GAMBAR………………………………………………………....xvi DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………....xviii 1
PENDAHULUAN……………………………………………………...1 1.1 Latar Belakang……………………………………………………..1 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah……………………………....4 1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan………………………………..…8 1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………....9 1.5 Hipotesis…………………………………………………………...9 1.6 Kerangka Pemikiran……………………………………………….10
2
TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………….….13 2.1 Kebijakan Publik…………………………………………………...13 2.2 VMS Bagian Dari MCS…………………………………………....16 2.3 Definisi VMS…………………………………………………….....20 2.4 Dasar Hukum Penerapan VMS………………………………......…23 2.5 VMS di Beberapa Negara..................................................................25 2.6 Analisis Kebijakan.............................................................................28 2.7 Proses Hirarki Analitik (Analytical Hierarchy Process)…………....32 2.8 Model Compliance (Model Kepatuhan)............................................35 2.9 Model SISWASMAS.........................................................................36 2.10 Model Co-Management.....................................................................37
3
METODOLOGI......................................................................................38 3.1 Tempat/Obyek Studi dan Waktu......................................................38 3.2 Metode Pengumpulan Data...............................................................39 3.2.1
Pengamatan Berperan Serta..................................................40
3.2.2
Wawancara Mendalam…………………………………......40
3.2.3
Analisis Dokumen…………………………………….....…41
viii
3.2.4 Focus Group Discussion (FGD)…………………………...41 3.2.5
Kuesioner………………………………………………….41
3.3 Pengolahan dan Analisis Data………………………………….....42
4
3.3.1
Analisis SWOT………………………………….………...44
3.3.2
Analisis AHP (Analytical Hierarchy Process)……..……...45
3.3.3
Game Theory Analysis………………………………….....57
GAMBARAN UMUM SISTEM PEMANTAUAN KAPAL PERIKANAN / VESSEL MONITORING SYSTEM (VMS) DI INDONESIA…………………………………………………………....61 4.1 Kebijakan Sistem Pemantauan Kapal Ikan (VMS)………………...61 4.2 Rencana dan Skenario Awal Pelaksanaan VMS...............................64 4.3 Pelaksanaan Sosialisasi Penerapan VMS..........................................65 4.4 Organisasi Pengelola Sistem VMS....................................................72 4.5 Gambaran Industri Penangkapan Ikan Di Indonesia.........................77 4.6 Gambaran Jumlah Kapal Perikanan Lokal........................................80 4.6.1 Berukuran Berukuran 30 GT Sampai Di bawah 100GT.......80 4.6.2
Kapal Berukuran 100 GT Ke Atas Berdasarkan Alat Tangkap………………………………………………….…84
4.6.3
Kapal Pengangkut Lokal…………………………………...85
4.7 Gambaran Jumlah Kapal Asing…………………………………....86 4.7.1 Berdasarkan Alat Tangkap………………………………....86 4.7.2
Berdasarkan Wilayah Pengelolaan………………………....88
4.8 Penerapan VMS di Indonesia............................................................89 4.8.1
Mekanisme Kerja VMS dan Infrastruktur Sistem.................89
4.8.2 Pentahapan Pelaksanaan Pemasangan Alat VMS.................95 4.8.3
Prosedur Pemasangan Alat VMS..........................................95
4.8.4 Bentuk Kerjasama dan Ruang Lingkup Pekerjaan………....98 4.8.5
Pendistribusian Alat VMS di Pelabuhan Perikanan..............99
4.8.6 Pemasangan Alat VMS Kapal Asing Berdasarkan Bendera………………………………………………….....100 4.8.7 Pemasangan Alat VMS Berdasarkan Alat Tangkap……... 101 4.8.8
Pemasangan Alat VMS Berdasarkan Jenis Kapal……… 102
ix
4.8.9
Kondisi atau Status Alat VMS Terpasang……………….....103
4.8.10 Kemampuan Teknologi VMS saat ini……………………...105 4.8.11 Alasan Pemilik Kapal Terhadap Tidak Aktifnya Transmitter………………………………………………....114 4.8.12 Hambatan atau Kesulitan Pemasangan…………………….115 4.8.13 Pelayanan Website VMS…………………………………...116 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………...…..118 5.1. Analisis Efektifitas Kebijakan Penerapan Model Vessel Monitoring System (VMS) bagi Kapal Penangkap Ikan………......118 5.1.1
Analisis Peraturan Perundang undangan di Bidang Perikanan Pendukung Kebijakan Penerapan VMS………....118
5.1.2
Analisis Efektivitas Kebijakan Penerapan VMS…………....129
5.2 Perumusan Penentuan Prioritas Strategi Penerapan Vessel Monitoring System (VMS)………………………………………....136 5.2.1
Identifikasi Peluang dan Ancaman………………………....136 5.2.1.1 Aspek Hukum/Kebijakan Eksternal……………....136 5.2.1.2 Aspek Ekonomi………………………………...…137 5.2.1.3 Aspek Sosial Budaya……………………………...140 5.2.1.4 Aspek Biologi……………………………………..141
5.2.2
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan……………………...142 5.2.2.1 Peraturan Hukum dan Kebijakan Internal………...142 5.2.2.2 Kelembagaan……………………………………...142 5.2.2.3 Aspek Teknologi VMS…………………………....144
5.2.3
Analisis Strategi Penerapan VMS dengan Matriks SWOT..147
5.3 Analisis Pemilihan Strategi Penerapan VMS dengan AHP…….......150 5.3.1 Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat untuk Masing-Masing Aspek (Analisis Manfaat)…………....150 5.3.2 Pemilihan Strategi VMS Berdasarkan Biaya untuk MasingMasing Aspek……………………………………………......163 5.4. Pemilihan Model Strategi Penerapan VMS dengan Analisis ”Game Theory”.................................................................................188
x
6 KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………...…........211 6.1. Kesimpulan............................................................................................211 6.2. Saran......................................................................................................212 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...214
xi
DAFTAR TABEL Halaman 1
Efektivitas Berbagai Jenis Sistem Monitoring Kapal............................
17
2
Perbandingan Karakteristik Penelitian dan Analisis Kebijakan............
31
3
Kriteria Evaluasi Kebijakan..................................................................
32
4
Skala Perbandingan Berpasangan Dalam AHP.....................................
54
5
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan Sosialisasi Penerapan VMS di Indonesia................................................................................................
66
6
Pertumbuhan Kapal Penangkap Ikan di Indonesia...............................
79
7
Jumlah Kapal Indonesia Per Alat Tangkap, Dengan Ukuran 30 GT ke atas sampai di bawah 100GT...........................................................
81
8
Jumlah Kapal Indonesia Berdasarkan Wilayah Pengelolaan Perikanan...............................................................................................
82
9
Jumlah Kapal Ikan Indonesia Per Alat Tangkap Dengan Ukuran 100 GT ke atas.............................................................................................
85
10
Jumlah Kapal Pengangkut Dengan Ukuran Antara 30 GT Sampai 100 GT..................................................................................................
85
11
Jumlah Kapal Pengangkut Indonesia Dengan Ukuran 100 GT ke Atas.......................................................................................................
86
12
Jumlah Kapal Asing Per Alat Tangkap Dengan Ukuran 100 GT ke Atas.......................................................................................................
87
13
Jumlah Kapal Asing Per Alat Tangkap Dengan Ukuran Antara 30 GT Sampai 100 GT...............................................................................
87
14
Jumlah Realisasi Unit Kapal Asing Berdasarkan Wilayah Pengelolaan (s/d April 2004)...............................................................
88
15
Jumlah Realisasi GT Kapal Asing Berdasarkan Wilayah Pengelolaan dan Alat Tangkap (s/d April 2004)......................................................
89
16
Hasil Pemasangan Alat VMS Berdasarkan Pelabuhan Pangkalan.......
99
17
Hasil Pemasangan Alat VMS Kapal Asing Berdasarkan Bendera Negara Asal..........................................................................................
100
18
Hasil Pemasangan Alat VMS Berdasarkan Alat Tangkap...................
101
19
Rekapitulasi Komposisi Hasil Pemasangan Alat VMS Berdasarkan Jenis Kapal............................................................................................
102
xii
20
Permasalahan dan Ketaatan Pengusaha dalam Pengaktifan Transmitter............................................................................................
104
21
Kapal Penangkap Ikan Yang Terpantau Masa Berlaku Izinnya Habis
107
22
Analisis Isi Peraturan Perundangan di Bidang Pengelolaan Perikanan Yang Mendukung Penerapan Kebijakan VMS................
119
23
Peraturan Perundangan di Bidang Pengelolaan Perikanan Yang Berkaitan Langsung Dengan Penerapan Kebijakan VMS...................
123
24
Analisis Efektivitas Kebijakan Penerapan VMS.................................
130
25
Pertumbuhan Produksi Perikanan Tangkap di Dunia..........................
138
26
Kemampuan Armada Pengawas..........................................................
143
27
Matriks SWOT Strategi Penerapan VMS............................................
148
28
Tingkat Kepentingan Manfaat Penerapan VMS dari Masing-Masing Aspek...................................................................................................
151
29
Tingkat Kepentingan Manfaat Yang dirasakan Pemerintah dan Pengusaha dari Aspek Ekonomi...........................................................
153
30
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat Ekonomi
153
31
Pembobotan Manfaat Sosial Penerapan VMS.....................................
155
32
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat Sosial.......
156
33
Pembobotan Manfaat Biologi Penerapan VMS...................................
157
34
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat Biologi.....
157
35
Pembobotan Manfaat Teknologi Penerapan VMS...............................
159
36
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat Teknologi
159
37
Pembobotan Manfaat Kelembagaan Penerapan VMS.........................
160
38
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat Kelembagaan........................................................................................
161
38
Pembobotan Manfaat Hukum Penerapan VMS...................................
162
40
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Manfaat Hukum.....
163
41
Pembobotan Atas Biaya Penerapan VMS............................................
164
42
Pembobotan Biaya Ekonomi Penerapan VMS.....................................
165
43
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Biaya Ekonomi......
166
44
Pembobotan Biaya Sosial Penerapan VMS........................................
167
45
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Biaya Sosial...........
168
46
Pembobotan Biaya Biologi Penerapan VMS......................................
169
xiii
47
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Biaya Biologi.........
169
48
Pembobotan Biaya Teknologi Penerapan VMS..................................
171
49
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Biaya Teknologi....
171
50
Pembobotan Biaya Kelembagaan Penerapan VMS............................
173
51
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Biaya Kelembagaan........................................................................................
173
52
Pembobotan Biaya Hukum Penerapan VMS......................................
175
53
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Biaya Hukum.........
176
54
Analisis Prioritas Strategi Berdasarkan Biaya dan Manfaat Bagi Pengusaha.............................................................................................
177
55
Pemilihan Strategi yang Sesuai bagi Pengusaha Ditinjau pada Bidang Ekonomi................................................................................................
178
56
Pemilihan Strategi yang Sesuai bagi Pengusaha Ditinjau pada Bidang Sosial.....................................................................................................
178
57
Pemilihan Strategi yang Sesuai bagi Pengusaha Ditinjau pada Bidang Biologi...................................................................................................
179
58
Pemilihan Strategi yang Sesuai bagi Pengusaha Ditinjau pada Bidang Teknologi...............................................................................................
180
59
Pemilihan Strategi yang Sesuai bagi Pengusaha Ditinjau pada Bidang Kelembagaan..........................................................................................
180
60
Pemilihan Strategi yang Sesuai bagi Pengusaha Ditinjau pada Bidang Hukum....................................................................................................
181
61
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Analisis Biaya dan Manfaat bagi Pengusaha.................................................................
182
62
Penilaian Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Analisis Biaya dan Manfaat bagi Pemerintah.......................................................................
183
63
Pemilihan Strategi yang Sesuai bagi Pemerintah Ditinjau pada Bidang Ekonomi....................................................................................
183
64
Pemilihan Strategi yang Sesuai bagi Pemerintah Ditinjau pada Bidang Sosial.........................................................................................
184
65
Pemilihan Strategi yang Sesuai bagi Pemerintah Ditinjau pada Bidang Biologi.......................................................................................
185
66
Pemilihan Strategi yang Sesuai bagi Pemerintah Ditinjau pada Bidang Teknologi...................................................................................
186
xiv
67
Pemilihan Strategi yang Sesuai bagi Pemerintah Ditinjau pada Bidang Kelembagaan.............................................................................
186
68
Pemilihan Strategi yang Sesuai bagi Pemerintah Ditinjau pada Bidang Hukum.......................................................................................
187
69
Pemilihan Strategi Penerapan VMS Berdasarkan Analisis Biaya dan Manfaat bagi Pemerintah.......................................................................
188
70
Matrik Payoff Two Person Zero Sum Game…………………………
190
71
Estimasi/Valuasi Kualitatif Keuntungan & Biaya Penerapan Model Strategi B dan H Dalam Penerapan VMS..............................................
192
72
Estimasi/Valuasi Kuantitatif Keuntungan & Biaya Penerapan Model Strategi B dan H Dalam Penerapan VMS..................................
200
73
Matrik Game Theory.............................................................................
202
74
Pembebanan Biaya VMS Tahap I.........................................................
207
75
Pembebanan Biaya VMS Tahap II........................................................
208
76
Estimasi Perhitungan Kerugian Negara Yang Dapat Diselamatkan Dengan Teknologi VMS.......................................................................
210
xv
DAFTAR GAMBAR Halaman 1
Dinamika Populasi Sumber Daya Ikan................................................
2
2
Kerangka Pemikiran Analisis Model Sistem VMS di Indonesia.........
12
3
Sistem Manajemen Perikanan..............................................................
19
4
Posisi MCS Dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan..............................................................................................
19
5
Vessel Monitoring System...................................................................
22
6
Determinants of Compliance...............................................................
36
7
Diagram Analisis SWOT.....................................................................
44
8
Analisis Hirarki Proses Strategi Penerapan VMS Ditinjau dari Aspek Manfaat.....................................................................................
47
9
Analisis Hirarki Proses Strategi Penerapan VMS Ditinjau dari Aspek Biaya.........................................................................................
51
10
Contoh Penerapan Game Theory Pada Kasus Dilema Orang Hukuman……………………………………………………………..
58
11
Grafik Reaksi Diterapkannya VMS.....................................................
71
12
Grafik Alasan Tidak Setuju Diterapkannya VMS...............................
71
13
Grafik Alasan Kemauan Mengikuti Diterapkannya VMS...................
72
14
Struktur Organisasi Pengelola VMS – DKP........................................
75
15
Struktur Personil Organisasi Pengelola VMS......................................
76
16
Personil Tim Teknis Pengelola VMS..................................................
76
17
Grafik Kapal Penangkap Ikan Indonesia Bersarkan Wilayah Pengelolaan Perikanan.........................................................................
83
18
Grafik Alat Tangkap Kapal Indonesia Berdasarkan Wilayah Pengelolaan Perikanan.........................................................................
84
19
Grafik Jumlah Kapal Penangkap Ikan Berdasarkan Alat Penangkap Yang Digunakan..................................................................................
87
20
Skema Operasionalisasi VMS di Indonesia.........................................
90
21
Communication Server........................................................................
91
22
Data Base Server..................................................................................
91
23
Rak Server............................................................................................
92
xvi
24
Komputer Workstation.........................................................................
92
25
Piranti Lunak FMC GIS Software Safire.............................................
94
26
Pusat Pengendalian (Pusdal) VMS di DKP Pusat................................
95
27
Bentuk Transmitter dan Contoh Pemasangannya di Kapal..................
96
28
Indikasi Pelanggaran Izin Oleh Kapal Penangkap Ikan.......................
106
29
Indikasi Pelanggaran Pemasangan Transmitter....................................
108
30
Indikasi Pelanggaran Alat Tangkap.....................................................
108
31
Indikasi Pelanggaran Wilayah Penangkapan.......................................
109
32
Indikasi Pelanggaran Transhipment....................................................
112
33
Indikasi Pelanggaran Kapal Tidak Pernah Ke Pelabuhan Pangkalan
113
34
Sistem Integrasi VMS Dengan Perizinan, Log Book Perikanan dan Surat Laik Operasional di Pelabuhan...................................................
128
xvii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1
Peta Wilayah Penangkapan Ikan di Indonesia.....................................
219
2
Tabel Bata-Batas Wilayah Pengelolaan Perikanan Laut Indonesia.....
220
3
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 29 Tahun 2003........
222
4
Daftar Kapal yang telah Terpasang Transmitter..................................
233
5
Penempatan Kapal Pengawas Direktorat Jenderal P2SDKP................
259
6
Estimasi Tingkat Pelanggaran Kapal Penangkap Ikan di Indonesia....
260
7
Estimasi Perhitungan Kerugian Negara yang Dapat Diselamatkan dengan Teknologi VMS.......................................................................
263
xviii