Analisis Kinerja Pelayanan Perpustakaan UI dengan Pendekatan Pemodelan Diskrit Menggunakan Perangkat Lunak Promodel Ayu Syukrina Abrar1 , Armand Omar Moeis 2 Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia E-mail:
[email protected] ,
[email protected],
Abstrak Perpustakaan UI dibangun sebagai salah satu komitmen UI dalam mencapai visi nya sebagai Universitas kelas dunia. Sebagai sebuah infrastruktur yang mengemban visi UI, Perpustakaan UI perlu menggunakan sumberdayanya dengan efisien dan memberikan pelayanan kepada civitas akademika secara memuaskan. Contoh pelayanan utama yang diberikan perpustakaan adalah pelayanan pengembalian dan peminjaman buku. Untuk dapat mengukur performa pengembalian dan peminjaman buku, pendekatan simulasi diskrit perlu dilakukan. Berdasarkan simulasi diskrit pada perpustakaan Universitas Indonesia, terdapat beberapa sumber daya operator pada bagian peminjaman yang tidak optimal. Dengan menggunakan simulasi, jumlah operator yang optimal pada bagian peminjaman dapat ditentukan. Simulasi juga menunjukan bahwa jumlah operator pada bagian pengembalian saat ini sudah optimal.
Service Performance Analysis by Discrete Modelling Simulation Approach using Promodel Software Abstract University of Indonesia library was built as the commitment of creating University of Indonesia a world class university. As an infrastructure which brought University of Indonesia’s vision, University of Indonesia library need to use its resources as efficient as possible and give satisfied service to academic society. Some of the important example of services given by the library are borrowing and returning books. In order to measure the performance of borrowing and returning book service, discrete simulation approach is necessary. Based on the discrete simulation, some of operator resources in borrowing book service are not optimally used. By using the simulation, optimal number of operator can be determined. Based on the simulation result, the current number of operator in returning services is optimal. Keywords: service modeling, discrete event simulation
I. Pendahuluan Perpustakaan merupakan fasilitas penunjang pendidikan yang sangat penting, terutama pendidikan tinggi. Perpustakaan mempunyai
banyak fungsi (Sulistyo-Basuki, 1991),
diantaranya fungsi edukatif sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, fungsi informatif yaitu sebagai pusat pencarian berbagai macam informasi, fungsi penelitian sebagai fasilitas penunjang kegiatan riset dan penelitian, fungsi kultural yaitu sebagai tempat penyimpanan koleksi hasil karya budaya bangsa, dan fungsi rekreasi yaitu sebagai tempat pencarian koleksi yang bersifat rekreasi atau menghibur.
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
Universitas Indonesia, yang mempunyai visi menjadi Universitas Riset Kelas Dunia (Visi Misi : Universitas Indonesia, 2007) berkomitmen membangun Crystall of Knowledge, yaitu sebuah perpustakaan yang merupakan integrasi dari 12 perpustakaan fakultas UI (Profil : Perpustakaan Universitas Indonesia, 2011) dengan jumlah koleksi 1,5 juta buku teks dan jumlah pengunjung mencapai 3900 orang perhari (Perpustakaan UI, 2012). Dengan jumlah koleksi dan pengunjung yang tidak sedikit, pelayanan peminjaman dan pengembalian buku jauh lebih kompleks. Salah satu masalah yang umum terjadi adalah panjangnya jumlah antrian pada layanan peminjaman dan pengembalian buku. Pada penelitian ini, Penulis membuat sebuah model simulasi system perpustakaan UI yang menggambarkan aktivitas pelayanan pengunjung pada lantai 1 dan lantai 2 perpustakaan menggunakan perangkat lunak Promodel, khususnya pada layanan peminjaman dan pengembalian buku. Manfaat model ini adalah melihat kinerja layanan peminjaman dan pengembalian buku pada lantai 1 dan lantai 2 Perpustakaan UI. Model dibuat setelah dilakukan pengambilan data primer tentang jumlah pengunjung, jumlah server, waktu layanan, dan pengamatan pada perilaku server dan pengunjung. Setelah dilakukan running pada model, akan dilakukan analisis tentang kinerja layanan perpustakaan bagian peminjaman dan pengembalian buku sehingga akan bisa menghasilkan evaluasi dan rekomendasi untuk peningkatan kinerja layanan. II. Studi Pustaka II.1. Sistem Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi mencapai tujuan yang sama (Blanchard, 1991). Kunci utama dari definisi sistem ini adalah elemen-elemen yang menyusunnya, elemen-elemen tersebut saling berinteraksi satu sama lain, dan sistem mempunyai goal atau tujuan tertentu. Contoh sistem antara lain: sistem ekonomi, sistem politik, sistem manufaktur, dan sistem jasa. Dari perspektif simulasi, sebuah sistem terdiri dari elemen-elemen berupa entitas, aktivitas, resources, dan kontrol yang mendefinisikan siapa, apa, dimana, kapan, dan bagaimana entitas dalam sistem diproses.
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
1.
Entitas, merupakan hal yang diproses dalam sebuah sistem, seperti produk, pelanggan, dan dokumen. Entitas dapat bersifat diskrit, seperti pelanggan dan dokumen. Entitas juga dapat bersifat kontiniu, misalnya pada sistem yang memproses item yang bersifat nondisktrit, seperti sistem pengeboran minyak.
2.
Aktivitas, merupakan kegiatan yang dilakukan dalam sistem yang secara langsung maupun secara tidak langsung ikut serta dalam pemosesan entitas. Contoh aktivitas adalah melayani konsumen, memotong sebuah bagian dengan sebuah mesin, memperbaiki beberapa alat. Aktivitas biasanya membutuhkan waktu dan penggunaan biaya.
3. Resources, merupakan alat yang memproses entitas. Resources menyediakan fasilitas pendukung, peralatan, dan staff untuk melakukan aktivitas. Resources mempunyai karakter seperti kapasitas, kecepatan, cycle time, dan reliabilitas. 4.
Control, menyatakan bagaimana dan kapan aktivitas dilakukan, menyediakan formula informasi dan keputusan tentang bagaimana sistem beroperasi. Contohnya adalah penjadwalan aktivitas, perencanaan produksi, dan lain-lain.
Kompleksitas Sistem Kompleksitas sistem dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu interdependensi antar elemen dan variabilitas. Interdependensi antar elemen merupakan perilaku suatu elemen yang mempengaruhi elemen lainnya. Misalnya ketika sebuah mesin rusak, proses operasi lainnya menjadi idle. Variabilitas adalah perilaku elemen yang mengakibatkan ketidakpastian (uncertainty), misalnya pada pengiriman barang oleh supplier, kerusakan peralatan, atau fluktuasi permintaan. Variabilitas dalam suatus sistem bersifat saling mempengaruhi. Output yang mempunyai variasi yang tinggi dari sebuah workstation merupakan input yang mempunyai variasi tinggi bagi workstation selanjutnya (Hopp & Spearman, 2000). Variabilitas pada sistem diantaranya terdapat pada waktu aktivitas, pengambilan keputusan, kuantitas entitas, interval kejadian, dan atribut. II.2 Simulasi Definisi dan Tujuan Simulasi Menurut Oxford American Dictionary (1980), simulasi didefinisikan sebagai sebuah cara untuk merepresentasikan sebuah kondisi dalam bentuk sebuah model atau peraga untuk keperluan penelitian, pengujian, training, dan penggunaan lainnya.
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
Simulasi dalam konteks ini adalah tiruan dari sistem dinamis menggunakan model komputer dengan tujuan nuntuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem. Dengan mempelajari sifat-sifat dan perilaku model, kita bisa mendapatkan pemahaman mengenai perilaku dari sistem yang nyata. Pada prakteknya, simulasi biasanya dijalankan menggunakan perangkat lunak simulasi komersial seperti Promodel yang mempunyai konstruksi pemodelan yang secara khusus didesain untuk merepresentasikan perilaku dinamis dari sistem. Statistik dikumpulkan selama simulasi dan diringkas secara otomatis untuk dianalisis. Perangkat lunak simulasi modern menyediakan animasi grafis yang realistis dari sistem yang dimodelkan. Selama simulasi, user dapat secara interaktif menyesuaikan kecepatan animasi dan mengubah parameter model untuk melakukan “what if” analisis. Teknologi simulasi bahkan menyediakan kemampuan optimasi, bukan optimasi yang dilakukan sendiri oleh model, melainkan skenario yang memuaskan feasibility constraints yang dapat dijalankan (run) secara otomatis dan dianalisis menggunakan algoritma goal-seeking yang spesial. Kelebihan Penggunaan Simulasi Simulasi menyediakan jalan untuk memberikan validasi apakah keputusan yang terbaik sudah dibuat atau belum. Penggunaan simulasi digunakan untuk menghindari efek buruk dari teknik pembelajaran trial-error yang mahal dan memakan waktu. Selain itu, teknik trial-error tidak berguna apabila perubahan dalam lingkungan terjadi lebih cepat daripada pelajaraan yang bisa diserap. Terdapat kebutuhan yang lebih besar terhadap metodologi fomal yang prediktif berdasarkan pemahaman terhadap sebab dan akibat. Kelebihan simulasi lainnya adalah kemampuan dalam memberikan prediksi terhadap performa dari sistem yang paling kompleks. Deming (1989) menyatakan bahwa “Manajemen Sistem dilakukan berdasarkan oleh prediksi. Prediksi yang rasional memerlukan pembelajaran sistematis dan perbandingan prediksi dalam tindakan alternative jangka pendek maupun jangka panjang.” Dengan membuat simulasi dari alternative jadwal produksi, kebijakan operasi, penempatan staff, prioritasi job dan sebagainya, seorang manajer dapat membuat prediksi dengan lebih akurat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan yang lebih efektif
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
Jenis-Jenis Simulasi 1. Simulasi Statis dan Dinamis Simulasi Statis tidak dipengaruhi oleh waktu dan sering melibatkan random sampling untuk menghasilkan output statistik. Sebaliknya, simulasi dinamis mengikutsertakan aliran waktu didalamnya. Keadaan yang ada dalam model akan berubah seiring dengan jalannya waktu. Karena sifatnya ini, simulasi dinamis tepat digunakan untuk menganalisis sistem manufaktur dan jasa. 2. Simulasi Stokhastik dan Simulasi Deterministik Simulasi dengan satu atau lebih variable input yang bersifat acak disebut simulasi stokastik. Simulasi ini menghasilkan output yang juga bersifat acak dan karena itu hanya memberikan satu data point mengenai perilaku sistem. Sementara itu, simulasi deterministik adalah simulasi dengan variabel input yang bersifat tidak acak. Model simulasi deterministik pada umumnya serupa dengan model simulasi stokastik, hanya saja model simulasi deterministik tidak memiliki randomness. Dalam simulasi deterministik, semua keadaan ke depan ditentukan begitu data input dan keadaan awal telah didefinisikan. 3. Simulasi Diskrit dan Simulasi Kontiniu Pada simulasi diskrit (discrete-event simulation), perubahan terjadi pada titik-titik diskrit yang dipicu oleh event, berupa kedatangan entititas ke dalam workstation, kegagalan kerja dari resource, selesainya suatu aktivitas, dan akhir dari shift kerja. Perubahan keadaan didalam model terjadi pada saat beberapa event terjadi. Sementara itu, pada simulasi kontinu variabel keadaan berubah secara kontinu seiring dengan berjalannya waktu dan karenanya dinamakan variabel perubahan keadaan kontinu (continuous-change state variable). II.3 Simulasi dengan Menggunakan Promodel Promodel merupakan salah satu perangkat lunak pemodelan yang digunakan untuk membuat model dari sistem pemodelan diskrit. Berikut adalah cara-cara membuat simulasi dengan menggunakan Promodel. 1. Menemukan Tujuan dan ruang lingkup Model 2. Mengumpulkan dan Menganalisis Data. Jenis-jensi data yang diperlukan diantaranya adalah :
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
•
Data Struktural, merupakan data mengenai semua objek yang terdapat dalam sistem yang akan dibuat modelnya. Yang termasuk data struktural ini adalah entitas, lokasi, dan sumber daya. Data struktural dapat menggambarkan denah suatu model dan mengidentifikasi elemen-elemen yang akan diproses dalam model.
•
Data Operasional, merupakan data yang menjelaskan bagaimana sistem beroperasi, yaitu dimana, kapan, dan bagaimana aktivitas berjalan dalam suatu sistem. Data operasional terdiri atas informasi logika maupun behavioral tentang suatu sistem seperti routings, penjadwalan, perilaku downtime, dan alokasi sumber daya.
3. Pengolahan Data. 4. Tahap Pembangunan Model •
Elemen Struktural Model: o Lokasi, yaitu tempat pada model dimana entitas akan diproses, menunggu, atau membuat keputusan selanjutnya. o Entitas, yaitu objek yang akan diproses dalam model. o Sumber
Daya
(Resources),
merupakan
elemen
yang
berfungsi
memproses entitas dalam model. o Path, yaitu jalur pergerakan entitas dan sumber daya dalam suatu sistem •
Elemen Operasional o Proses (Routing), mendefinisikan pergerakan dan aliran entitas dari lokasi asal menuju lokasi berikutnya. o Operasi Entitas, yaitu hal yang dialami oleh entitas ketika memasuki sebuah lokasi. Yang diperhitungkan adalah waktu operasi, sumber daya yang digunakan, dan logika-logika lain yeng mempengaruhi kinerja sistem. o Kedatangan Entitas, menjelaskan waktu, jumlah, frekuensi, dan lokasi kedatangan entitas kedalam model.
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
o Downtime, yaitu waktu ketika sebuah lokasi atau sumber daya tidak berfungsi. III. Metodologi Penelitian Diagram Alir Metodologi Penelitian Phase
Melakukan Studi Awal di Perpustakaa n Pusat
Melakukan Studi Literatur
Konseptualisasi Model dan Pengambilan Data
Studi Awal Penelitian
Mulai
Memilih Topik Penelitian
Membuat Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Membangun Model dengan menggunakan Software Promodel
Merancang Kebutuhan Data
Mengumpulkan Data Pengamatan (Senin, 10 Desember 2012)
Pembuatan Model dan Pengolahan Data
Mengumpulkan Data Sekunder dari Perpustakaan UI
Melakukan Pengolahan Data
Memasukkan Hasil Pengolahan Data ke Dalam Promodel
Menjalankan Model
Analisis Output Model
Analisa Statistik Output Simulasi
Merancang Skenario Model
Menjalankan Skenario Model
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
Diagram Alir Keterkaitan Masalah
Function
Phase
Analisa Skenario Model
Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan
Selesai
Gambar 1. Diagram Metodologi Penelitian
IV. Hasil Penelitian Pada penelitian ini diperoleh model simulasi pelayanan Perpustakaan UI pada bagian peminjaman dan pengembalian buku. Setelah dilakukan running pada model, didapatkan hasil statistika sebagai berikut : IV.1 Model I
Gambar 2 Statistik Model I
Utilitas ketiga server sirkulasi berada pada kisaran 38-50% dengan rata-rata waktu pelayanan 1,3-1,6 menit per transaksi. Panjang antrian maksimal pada layanan sirkulasi adalah sebanyak enam entitas. Panjang antrian dan waktu pelayanan tidak tinggi sehingga seharusnya bukan
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
merupakan kendala yang berarti pada masalah pelayanan. Yang perlu digarisbawahi adalah rendahnya utilitas server. (Gambar 2)
Gambar 3. Statistik Model I (kondisi peak)
Ketika model dijalankan dengan jumlah entitas tertinggi (berdasarkan data historis), tampak bahwa utilitas server meningkat. Rata-rata waktu pelayanan cenderung tidak berubah, namun panjang maksimal antrian naik menjadi 12 orang dengan rata-rata panjang antrian 1,24 orang. (Gambar 3) IV. Model II
Gambar 4. Statistik Model II
Utilitas server peminjaman bervariasi antara 7-50% dengan waktu rata-rata pelayanan 1,221,6 menit dengan panjang maksimal antrian adalah lima entitas. Jumlah maksimal antrian tidak banyak dan waktu pelayanan tidak tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
masalah berarti pada antrian peminjaman buku dan lama pelayanan. Hal yang menjadi sorotan adalah utilitas server yang rendah.(Gambar 4) V. Pembahasan Setelah kedua model dijalankan, dapat dilihat bahwa utilitas masing-masing server rendah dan berkisar dibawah 50%, meski waktu pelayanan dan panjang antrian tidak terlalu tinggi. Utilitas server yang rendah dan panjang antrian dipengaruhi oleh frekuensi kedatangan entitas. Utilitas server akan menjadi lebih tinggi apabila jumlah entitas yang mengunjungi lokasi meningkat. Namun, apabila jumlah entitas yang mendatangi lokasi meningkat, hal tersebut akan berpengaruh kepada pertambahan jumlah antrian sehingga mempunyai efek kepada kenyamanan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak mudah untuk mendapatkan jumlah server yang optimal sehingga bisa mendapatkan utilitas server maksimal tanpa memperpanjang jumlah antrian. Melalui penelitian ini, jumlah server yang optimal bisa ditentukan dengan melakukan trial-error penjumlahan dan pengurangan jumlah server yang dilakukan pada model. Setelah dilakukan running kembali pada model, berikut adalah hasil statistik yang didapatkan. V.1 Model I 1. Skenario Dua Server (Non-aktivasi Sirkulasi II)
Gambar 5. Skenario 2 Server Model I (aktivasi shift)
Utilitas server meningkat pesat, yaitu berada dalam range 79-88%. Namun, peningkatan utilitas ini sebanding dengan peningkatan panjang maksimum antrian sehingga mencapai 60 entitas dengan panjang rata-rata 26 entitas. (Gambar 5)
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
2. Skenario 2 Server (non-aktivasi shift)
Gambar 6. Skenario 2 Server (non-aktivasi shift)
Hasil simulasi menunjukkan peningkatan utilitas yaitu berada dalam range 30-48%, dengan panjang antrian maksimum berjumlah sebanyak 8 entitas dan panjang rata-rata antrian sebanyak 0,8 entitas. (Gambar 6) V.2 Model II 1. Skenario 4 Server Skenario 4 server dilakukan dengan cara non-aktivasi server Peminjaman IV yang memiliki utilitas yang paling sedikit berdasarkan Gambar 4. Statistik Model II
Gambar 7. Skenario 4 Server Model II
Utilitas server peminjaman lainnya, yaitu lokasi Peminjaman, Peminjaman
I,
Peminjaman II, dan Peminjaman III mengalami kenaikan yaitu mencapai nilai 3047%. Rata-rata jumlah entitas pada antrian adalah 1 (satu), dengan panjang maksimum antrian 11 entitas. (Gambar ). Panjang maksimum antrian ini dinilai tidak terlalu
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
panjang, karena ada 4 server yang siap melayani dengan waktu pelayanan yang berkisar antara 1,3-1,5 menit. Hasil statistik model menunjukkan bahwa skenario 4 server peminjaman ini lebih baik diterapkan daripada penerapan 5 server peminjaman seperti kondisi aktual. 2. Skenario 3 Server (non-aktivasi server Peminjaman III dan Peminjaman IV) Skenario 3 server dilakukan dengan cara melakukan non-aktivasi pada dua buah server peminjaman yang memiliki utilitas terendah, yaitu server Peminjaman III dan server Peminjaman IV (Gambar 4)
Gambar 8. Skenario 3 Server (non-aktivasi server Peminjaman III dan Peminjaman IV)
Hasil simulasi menunjukkan bahwa utilitas server peminjaman tidak berbeda jauh dengan utilitas peminjaman pada skenario 4 server (Gambar V-3). Panjang antrian maksimum mencapai 67 entitas dengan rata-rata jumlah entitas sebanyak 12,39 per antrian. (Gambar 8) Penyebabnya adalah perbedaan jadwal downtime server. Server Peminjaman, Peminjaman I, dan Peminjaman II mempunyai jadwal operasi yang dominan pada waktu pagi sampai siang, sementara server Peminjaman III dan Peminjaman IV mempunyai jadwal operasi yang dominan dari siang sampai sore. 3. Skenario 3 Server (non-aktivasi server Peminjaman II dan Peminjaman IV) Skenario 3 server (non-aktivasi server Peminjaman II dan Peminjaman IV) dilakukan dengan cara melakukan non-aktivasi pada dua buah server peminjaman berdasarkan perbedaan penjadwalan downtime, yaitu server Peminjaman II dan server Peminjaman IV. Dengan non-aktivasi server Peminjaman
II dan Peminjaman IV, diharapkan
semua server peminjaman dapat tetap aktif melakukan layanan peminjaman selama jam operasional perpustakaan (08.30-19.00 WIB)
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
Gambar 9. Skenario 3 Server (non-aktivasi server Peminjaman II dan Peminjaman IV) Model II
Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan utilisasi tetap terjadi dengan range antara 29-47% dengan panjang maksimum antrian sebanyak 11 entitas dan dengan panjang rata-rata antrian sebanyak 1 (satu) entitas. ( Gambar 9) Skenario ini lebih optimal dibandingkan dengan dua skenario lainnya diatas, karena mengalami peningkatan utilitas server, pengurangan dua buah server, tanpa harus mempengaruhi panjang antrian. 4. Skenario 2 Server Pada skenario ini, dilakukan pengurangan jumlah server menjadi dua, dengan pertimbangan kedua server tidak memiliki jadwal downtime yang bersamaan, agar server tetap bisa memproses entitas.
Gambar 10. Skenario 2 server Model II
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
Hasil simulasi menunjukkan bahwa utilitas server meningkat mencapai range 62-65%. Panjang antrian maksimum adalah sebanyak 22 antrian dengan rata-rata 4,58 entitas pada setiap antrian. (Gambar 10). Skenario ini menunjukkan kenaikan angka utilisasi tertinggi dari semua skenario sebelumnya. Sayangnya, skenario ini diikuti oleh pertambahan panjang antrian maksimum menjadi
22 entitas dan panjang antrian rata-rata 4,58 entitas yang
mengurangi kenyamanan layanan.
VI. Kesimpulan Berikut adalah hasil running model
Jumlah Panjang Maksimum Panjang Antrian Utilitas Server Antrian Rata-‐Rata (%) 3 6 orang 0,52 orang 38-‐50 3 12 orang 1,24 orang 54-‐62 5 5 orang 1,13 orang 7-‐50
Model I Model I (peak) Model II
Tabel 1. Hasil Running Model
Berikut adalah ringkasan dari hasil running skenario model. Skenario 2 s erver (non-‐aktivasi sirkulasi 2) Model I (peak) 2 s erver (non-‐aktivasi shift) 4 Server (non-‐aktivasi peminjaman4)
Model II
3 s erver (non-‐aktivasi peminjaman3 dan peminjaman4) 3 s erver (non-‐aktivasi peminjaman2 dan peminjaman4) 2 s erver (tanpa downtime)
Jumlah Panjang Maksimum Panjang Antrian Utilitas Server Antrian Rata-‐Rata (%) 2
60 orang
26,76 orang
79-‐88
2
8 orang
0.5 orang
4
11 orang
0,58 orang
30-‐47
3
67 orang
12,39 orang
37-‐52
3
11 orang
0,8 orang
29-‐37
2
22 orang
4,8 orang
62-‐69
Tabel 2. Hasil Running Skenario Model
Berdasarkan hasil running skenario model yang diringkas pada Tabel 1, disimpulkan bahwa : •
Skenario paling optimal pada Model I adalah penggunaan 2 server tanpa rehat dengan panjang maksimum antrian 8 orang dan rata-rata antrian 0,5 orang.
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013
•
Skenario paling optimal pada Model II adalah penggunaan 3 server dengan non aktivasi Peminjaman II dan Peminjaman IV. Panjang maksimum antrian 8 orang dan rata-rata antrian 0,5 orang.
•
Skenario paling optimal pada Model I dan Model II didapatkan ketika tidak ada downtime dari jumlah server yang ada. Oleh karena itu, selain penentuan jumlah server, simulasi ini menitikberatkan kalau penjadwalan server juga merupakan hal yang penting bagi performa pelayanan secara keseluruhan
VII. Daftar Pustaka Banks, J. (1998). Simulation Evolution. IIE Solutions, 26-29. Blanchard, B. S. (1991). System Engineering Management. New York: John Wiley & Sons. Harrell, C., Ghosh, B. K., & Bowden, R. O. (2003). Simulation Using Promodel. New York: McGraw-Hill. Hoover, S., & Perry, R. (1990). Simulation: A Problem Solving Approach. Reading: MA:Addison-Wesley. Hopp, W. J., & Spearman, M. (2000). Facory Physics. New York: Irwin/McGraw-Hill. Komalasari, R. (2010). Definisi, Tugas, dan Fungsi Perpustakaan. Dipetik 2012, dari http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/27652. Perpustakaan UI. (2011). Profil : Perpustakaan Universitas Indonesia. Dikutip dari Website Perpustakaan Universitas Indonesia http://www.lib.ui.ac.id/page/profil-perpustakaan pada tanggal 03 September 2012 Sulistyo-Basuki. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Universitas Indonesia. (2007). Visi Misi : Universitas Indonesia. Dikutip dari Website Universitas Indonesia http://www.ui.ac.id/id/profile/page/visi-misi pada tanggal 03 September 2011
Analisis Kinerja…, Ayu Syukrina Abrar, FT UI, 2013