ANALISIS KEBUTUHAN KTM YANG TERINTEGRASI BERBAGAI FITUR DI KAMPUS PKN STAN
Oleh: Kelompok 3
Destia Widha Anggraeni
(07)
Laudi Kurniawan
(17)
Taluda Rivaldy
(34)
Kelas 5C
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN PROGRAM DIPLOMA III KEBENDAHARAAN NEGARA POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN TAHUN 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmatNya kami bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Analisis Kebutuhan KTM yang Terintegrasi Berbagai Fitur di Kampus PKN STAN. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Aplikasi Keuangan Negara.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya Karya Tulis ini.
Semoga Karya Tulis ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Tangerang Selatan, 16 Desember 2016
Tim Penyusun
i
ABSTRAK Saat ini, Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) yang dimiliki mahasiswa PKN STAN belum dapat dimaksimalkan penggunaannya. Salah satu
pelayanan yang
memungkinkan untuk lebih memaksimalkan penggunaan KTM tersebut ialah dapat terintegrasi dengan berbagai fitur. Fitur yang dapat diterapkan berupa uang elektronik, kartu parkir elektronik, kartu perpustakaan elektronik, layanan pengambilan absen dan air minum dosen. Adapun kebutuhan fitur lainnya yang diharapkan mahasiswa adalah kartu ATM, presensi online, serta diskon objek wisata, bioskop, dan toko online. Implementasi KTM terintegrasi dengan berbagai fitur ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan secara umum, mendukung program cashless society & paperless society, dan kemudahan pendataan. Manfaat yang diperoleh bagi mahasiswa terhadap KTM yang terintegrasi berbagai fitur ini dapat memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi kehidupan mahasiswa. Selain itu, memberikan kemudahan pencatatan administrasi bagi pihak kampus. Kata kunci: KTM, Terintegrasi, Fitur
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i ABSTRAK .......................................................................................................................... ii Daftar Isi ............................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 A.
Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C.
Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN LITERATUR .......................................................................................... 3 A.
Kartu Identitas ......................................................................................................... 3
B.
Kartu pintar (smart card) ......................................................................................... 4
C.
Uang Elektronik ...................................................................................................... 6
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................... 7 A.
Kebutuhan KTM Terintegrasi ................................................................................. 7
B.
Fitur yang Terdapat di dalam KTM ........................................................................ 8 1.
Uang Elektronik .................................................................................................. 8
2.
Kartu Perpustakaan Elektronik ........................................................................... 9
3.
Kartu Parkir Elektronik ..................................................................................... 10
4.
Lain-Lain........................................................................................................... 10
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 13 A.
SIMPULAN .......................................................................................................... 13
B.
SARAN ................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 15
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) adalah identitas yang wajib dimiliki oleh mahasiswa dimana pada KTM tersebut tertera Nomor Induk Mahasiswa, nama, dan program studi mahasiswa. Dengan kebutuhan mahasiswa yang sangat banyak, pihak kampus dapat memfasilitasi hal tersebut dengan menggunakan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). KTM yang diberikan kampus PKN STAN saat ini hanya mendukung fitur perpustakaan berupa peminjaman buku dan pengembalian buku. Hal ini dirasa sangat minim fitur. Dengan kemajuan teknologi saat ini, Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) tidak hanya menjadi identitas seorang mahasiswa tetapi juga memiliki fitur terintegrasi lainnya. Fitur terintegrasi tersebut dapat berupa parkir elektronik, uang elektronik, serta layanan mahasiswa dalam pengambilan absen dan air minum dosen. Nantinya Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) tersebut dapat digunakan saat melakukan parkir di kawasan kampus hanya dengan menunjukkan KTM tanpa perlu STNK sehingga mempercepat waktu antrian. Di dalam Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) tersebut dapat digunakan sebagai uang elektronik. Hal ini dilakukan untuk mempermudah mahasiswa menggunakan layanan transportasi berupa KRL Commuter Line & bus TransJakarta.Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) tersebut juga dapat digunakan untuk layanan pengambilan absen serta air minum dosen. Jadi tidak perlu menulis identitas nama, kelas, serta tanda tangan tetapi cukup menunjukkan KTM saja. Dengan terintegrasinya KTM untuk berbagai fitur, hal ini memudahkan mahasiswa melakukan kegiatan.
1
B. Rumusan Masalah Permasalahan dalam karya tulis ilmiah ini ialah ‘Bagaimana Kebutuhan KTM yang Terintegrasi Berbagai Fitur di Lingkungan Kampus Politeknik Keuangan Negara STAN?’
C. Tujuan Adapun tujuan dari karya tulis ini ialah ‘Mengetahui Kebutuhan KTM yang Terintegrasi Berbagai Fitur di Lingkungan Kampus Politeknik Keuangan Negara STAN. ’
2
BAB II KAJIAN LITERATUR
A. Kartu Identitas Bargav & Suchita (2013) Kartu Identitas Elektronik (Electronic Identity Card/EIC) sama dengan Kartu Identitas penduduk, lisensi mengemudi, dan paspor atau kartu identitas lainnya. Di dunia IT, dimana bergerak menuju pelayanan berbasis online dalam sektor publik maupun privat, seseorang dapat diidentifikasi atau mendapat akses dengan sistem kartu identitas elektronik. Pengembangan sistem diusulkan untuk prosedur otomatisasi Identikasi mahasiswa. Kartu ini tertera identitas individual di mana tampilan sisi depan kartu berupa nama universitas, ID unik mahasiswa, nama mahasiswa, nama departemen, nomor kontak, valid dari, valid sampai, foto mahasiswa, dan tanda tangan. Komponen utama data kartu identitas elektronik yaitu: -
Kartu fisik: digunakan untuk membentuk kartu fisik berupa kartu plastik berukuran kartu identitas pada umumnya.
-
Data di dalam kartu: terdapat perbedaan tipe data yang dapat disimpan di dalam kartu dengan format digital dan beberapa data dasar dapat dicetak pada sisi depan kartu identitas elektronik. Di sini ID mahasiswa disimpan di dalam chip.
Bargav & Suchita. 2013. An Effective Approach Using Combination of Electronic Identity Card (EIC) Systems and Fingerprints Authentication for Automated Student’s Attendance Program. India: International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering. Vol.3, No.9, hlm. 431
B. Kartu pintar (smart card) 1
Menurut Mustafa, dwidarma dan afrias (2014) Smart card memiliki
ukuran yang sama dengan sebuah kartu kredit, dimana smart card ,menyimpan dan memproses informasi melalui rangkaian elektronik yang ditanam dalam silikon pada permukaannya untuk yang bertipe kontak, atau yang ditanam di dalam kartu dan tidak tampak dari luar untuk yang bertipe tanpa kontak (contactless). Ada dua jenis smart card yang dijual di pasaran. Jenis pertama memiliki milcroprosesor, sehingga dapat melakukan proses baca, tulis, dan perhitungan seperti sebuah komputer mini. Sedangkan jenis kedua tidak memiliki mikroprosesor, sehingga hanya dapat menyimpan informasi saja Semua jenis smart card memiliki tiga tipe memori: memori yang bersifat statis (ROM), memori yang bersifat semi-statis (EEPROM), dan memori bersifat dinamis (RAM) dan umumnya, sebuah smart card tidak memiliki elemen pemasok daya, dan berinteraksi dengan dunia luar melalui delapan titik kontaknya. 2
Menurut Ali Mustopa (2015) Salah satu aplikasi kemajuan teknologi
microcontroller adalah teknologi chipcard, yaitu merealisasikan ditanam ke data kartu plastik yang digunakan sebagai transaksi keuangan. Keamanan, kehandalan dan
kederhanaan
dalam
menyelesaikan
permasalahan
manipulasi
dan
penyimpanan data merupakan arti penting dari jenis kartu ini sehingga sering disebut kartu pintar (smart card) 3
Menurut Mustafa sarinanto, Afrias Sarotama dan vita (2014) Smart card (
kartu pintar ), merupakan aplikasi teknologi yang menerapkan langsung keunggulan yang dimiliki oleh chip semikonduktor, dalam hal kecilnya ukuran
1. Mustafa sarinanto dkk, Studi Mengenai Implementasi Smart Card Pada Program Aplikasi Kantaya, 2014, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Elektronika BPP Teknologi, Jakarta, hlm 47 2. Ali Mustopa, Access Control Smart Card Untuk Pengelolaan Sistem Database Absensi Pada Stmik Amikom Yogyakarta, 2015, Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jurnal Ilmiah DASI Vol. 16 No. 3 September 2015, hlm 9
dan kepadatan data yang dimilikinya. Dalam penerapan kepada pemakaian di masyarakat, pengembangan smart card itu sendiri maupun aplikasinya mempunyai prospek dan kebutuhan yang sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan smart card (SIM Card) seperti yang digunakan dalam telepon genggam. Aplikasi dari smart card yang mempunyai fungsi lebih unggul juga dirasakan dalam dunia perbankan, kartu identifikasi multi fungsi ataupun untuk otomatisasi pembayaran penggunaan jalan tol, rumah sakit, maupun dunia pendidikan seperti perpustakaan 4
Menurut Ali Mustafa (2015) Aplikasi Smart Card Smart card dapat
digunakan dalam beberapa aplikasi, karena kemampuan smart card dapat diprogram berdasarkan ketersediaan kapasitas memori. Aplikasi smart card secara umum dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu untuk data carrier (pembawa data), identification (identifikasi) dan financial (keuangan).1. Data carrier Kartu yang digunakan harus mudah dalam pemakaiannya, sederhana dan aman untuk menyimpan informasi, misalnya data pemerikasaan kesehatan. 2. Identification Pemakaian kartu digunakan untuk pengaman yaitu mengidentifikasi pemegang ketika mengakses suatu hal khusus/pribadi (privacy). Contoh akses komputer atau ijin masuk suatu pertandingan. 3. Financial Kartu digunakan untuk melakukan transaksi keuangan, contoh alat pertukaran universal pengganti keuangan (cheque), ATK dan lainlain. Dari aplikasi umum dari smart card diatas dapat dipetakan dalam bentuk 4 kuadran yaitu Electronic payment, Information system security, Access control dan Portable file. Peta aplikasi smart card telah melingkupi aplikasi kartu magnetik (seperti Prepaid services), dan juga mencakup beberapa aplikasi media penyimpanan
lainnya
seperti
encryption
key
3. Mustafa Sarinanto dkk, Pengembangan Program Smart Card Pada Rumah Sakit, 2014, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Elektronika BPP Teknologi, Jakarta, hlm 78 4. Ali Mustopa, op.cit, hlm 10
C. Uang Elektronik Menurut
1
Wu, Hsiao-Chi, dkk. (2011) Smart card sangat umum
diaplikasikan di lingkungan kampus. Aplikasi paling populer di antaranya e-purse untuk konsumsi (e-purse adalah kartu prabayar yang dapat digunakan untuk pembayaran atau retail kecil daripada koin). Faktor kunci kesuksesan e-purse smart card termasuk biaya, kemampuan dua sistem atau lebih untuk bekerja sama secara harmonis (aplikasi di luar kampus untuk penggantian koin,atau terintegrasi dengan kartu lain), dan massa pengguna dan merchant sangatlah penting. E-purse dikembangkan untuk pembayaran mikro offline. 2
Nasreen (2008) E-purse (electronic purse atau digital purse) adalah bentuk
nilai moneter yang disimpan dalam perangkat elektronik dan dibayar di awal. Terkadang disebut “electronic wallet,” atau “stored-value card (SVC).” 3
Roder (2012) E-purse menyediakan peningkatan level kenyamanan untuk
konsumen akhir dengan cashless micro payments. E-purse ini lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan uang elektronik atau e-money .
1
Wu, Hsiao-Chi, dkk. 2011. Creating Added Value for Smart Card Applications: The University as a Case Study. Taiwan: ACHI 2011 The Fourth International Conference on Advances in Computer- Human Interactions. hlm.176-178.
2
Quibria, Nasreen. 2008. The Contactless Wave: A Case Study in Transit Payments. Boston: Federal Reserve Bank of Boston. hlm. 27.
3
Roder, Thomas. 2012. Smart Card Solutions: Bringing Value to Citizens. Netherlands: NXP Semiconductors N.V.
BAB III PEMBAHASAN
A. Kebutuhan KTM Terintegrasi Kebutuhan KTM terintegrasi diperoleh dari data survey menggunakan kuesioner berjumlah 82 yang disebar kepada kalangan mahasiswa. Dari kuesioner tersebut, kami mendapatkan data-data yang ditampilkan dibawah ini: Sebanyak 95,1% (78 responden) mengatakan bahwa mereka setuju jika KTM PKN STAN terintegrasi dengan berbagai fitur (ex: uang elektronik, kartu parkir elektronik, kartu perpustakaan elektronik, dll.), sedangkan 6,1% (5 responden) tidak setuju.
Sebanyak 56,1% (46 responden) menyatakan bahwa pemanfaatan integrasi KTM dengan 5 poin (sangat penting) , 28% (23 responden) dengan 4 poin (penting) , 11% (9 responden) dengan 3 poin (biasa) , 2,4% (2 responden) dengan 2 poin (kurang penting) , 2,4% (2 responden) dengan 1 poin (tidak penting).
7
Fitur yang perlu dalam sebuah KTM, sebanyak 57 responden memilih kartu parkir elektronik, 55 responden memilih uang elektronik, 66 responden memilih kartu perpustakaan elektronik, 50 responden memilih layanan pengambilan absen dan air minum dosen, serta 15 responden memilih lain-lain.
B. Fitur yang Terdapat di dalam KTM 1. Uang Elektronik Uang elektronik merupakan alat/instrumen pembayaran non tunai yang relatif baru. Uang Elektronik memiliki beberapa kelebihan dibandingkan alat pembayaran elektronik yang lain, yaitu mengedepankan kecepatan, kemudahan, dan efisiensi dalam melakukan transaksi. Sebagai instrumen pembayaran yang relatif baru di Indonesia, e-money bertujuan untuk mengurangi tingkat pertumbuhan penggunaan uang tunai.
8
Dengan adanya kartu tanda mahasiswa (KTM) terintegrasi fitur e-money maka mahasiswa akan mendapatkan manfaat yang telah diberikan dalam pembayaran dengan uang elektronik dibanding dengan pembayaran dengan uang tunai yaitu lebih cepat dan aman karena mahasiswa tidak perlu menyediakan sejumlah uang pas untuk suatu transaksi atau harus menyimpan uang kembalian. Selain itu dengan diterbitkannya Kartu Tanda Mahasiswa yang terintegrasi fitur emoney menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah pemegang kartu e-money pada mahasiswa. Hal ini mampu meningkatkan penggunaan uang elektronik di kalangan mahasiswa. Fitur e-money yang terdapat pada KTM ini akan berjalan sukses apabila mahasiswa dapat lebih memberikan apresiasinya terhadap produk uang elektronik, mampu memanfaatkannya dengan baik yaitu dengan menggunakan kartu tersebut untuk segala transaksi pembayaran mikro seperti membayar tiket transportasi umum dan berbelanja di toko yang bekerja sama dengan penerbit e-money. Selain itu, pihak penerbit e-money sebaiknya dapat menyediakan fasilitas layanan yang layak dan memadai agar para pengguna kartu e-money dapat dengan mudah dan mempergunakan kartu tersebut dimanapun, khususnya didalam lingkungan kampus. Pihak penerbit e-money juga disarankan untuk melakukan setidaknya lebih dari satu kali sosialisasi mengenai e-money kepada mahasiswa. 2. Kartu Perpustakaan Elektronik Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) PKN STAN
dikatakan sebagai kartu
elektronik karena memiliki bercode yang terintegrasi dalam aplikasi perpustakaan berbasis elektronik. Selain dimanfaatkan untuk mengidentifikasi sebuah produk, barcode
juga
dapat
dimanfaatkan
untuk
identitas
mencantumkannya pada KTM, manfaatnya antara lain
mahasiswa
dengan
untuk mengisi buku
pengunjung mahasiswa yang dilakukan cukup dengan scan, demikian halnya juga dengan peminjaman buku di perpustakaan cukup dengan scan, layaknya belanja di super market sehingga mahasiswa merasa lebih mudah, cepat, dan praktis dalam pengisian daftar pengunjung dan peminjaman buku.
9
Layanan yang diberikan oleh perpustakaan ini harus dioptimalkan untuk mendukung keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh seluruh civitas akademik. Sehingga dana yang telah dikeluarkan perpustakaan tidak terbuang sia-sia karena koleksi digital yang dimiliki tidak dioptimalkan oleh civitas akedemik.
3. Kartu Parkir Elektronik Di zaman serba elektronik ini, mahasiswa semakin menginginkan sesuatu yang simpel dan praktis dalam melakukan berbagai aktivitas terutama di lingkungan kampus, salah satunya adalah sistem parkir. Sistem parkir di kampus PKN STAN sendiri masih dilakukan secara manual, sehingga membutuhkan sebuah sistem komputerisasi perparkiran yang mampu mendukung proses pencatatan data kendaraan secara efesien, dan keamanan parkir yang akan memudahkan operasional dalam proses pengelolaannya. Penggunaan KTM dengan fasilitas barcode dapat digunakan sebagai media dalam pelaksanaan sistem parkir yang lebih aman dan memudahkan petugas dalam pelaksanaan sistem parkir yang lebih baik. Perancangan sistem komputerisasi dapat dirancang dengan menggunakan Visual Basic 6.0 yang dikoneksikan dengan database menggunakan SQL server 2008. Sistem yang dibangun akan lebih efisien karena pembacaan kartu yang secara langsung tanpa adanya line of sight sehingga lebih cepat dibandingkan dengan sistem parkir yang ada pada umumnya dimana dibutuhkan waktu guna petugas parkir melihat dan mencatat plat nomor kendaraan yang masuk ke area parkir.
4. Lain-Lain Adapun selain beberapa fitur yang telah disebutkan di atas, terdapat mahasiswa yang memberikan pilihan fitur lainnya.
10
a. Kartu ATM Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) terintegrasi dapat digunakan seperti kartu ATM, di mana mahasiswa bisa melakukan aktivitas perbankan. Di antaranya, menerima, mentransfer, mengambil uang, dan membayar tagihan. Alat pendukung yang diperlukan ialah mesin ATM yang tersedia di lingkungan kampus untuk memudahkan transaksi. Penggunaan KTM terintegrasi dapat dilakukan dengan memasukkan KTM pada mesin ATM yang tersedia. Kemudian, mahasiswa menuliskan PIN sebagai proteksi tambahan untuk keamanan. Setelah PIN tervalidasi, mahasiswa dapat melakukan aktivitas perbankan yang diinginkan.
b. Presensi Online Sistem kehadiran saat ini dilakukan oleh dosen dengan memanggil nama mahasiswanya satu-persatu ketika kelas dimulai. Sistem ini tidak otomatis dan banyak menimbulkan masalah. Beberapa masalahnya, yaitu waktu yang seharusnya untuk belajar justru digunkana untuk mengabsen mahasiswa dan buku presensi kemungkinan hilang. Oleh karena itu, sistem otomatis yang dapat mencatat kehadiran mahasiswa dengan menggunakan KTM terintegrasi pada pembaca RFID dapat menyelesaikan masalah di atas. Sistem ini akan membantu bagian sekretariat dalam manajemen kehadiran mahasiswa tiap kelas sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran dan monitoring kehadiran mahasiswa. Diharapkan dengan menggunakan KTM terintegrasi proses presensi dapat berjalan secara efisien.
c. Diskon objek wisata, bioskop, dan toko online Kebutuhan hiburan mahasiswa dapat dilayani dengan KTM terintegrasi yang dapat memberikan diskon objek wisata, bioskop, dan toko online. Diskon yang diberikan akan meningkatkan konsumsi mahasiswa serta penghematan dalam setiap transaksinya. Kerja sama dengan pihak ketiga sangatlah penting untuk mendukung penggunaan KTM terintegrasi.
11
Contoh desain KTM
12
BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN Kebutuhan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) terintegrasi bagi mahasiswa sangatlah tinggi. Di mana KTM tidak hanya sebagai penanda identitas, tetapi juga memiliki berbagai macam fitur. Selain menyediakan layanan kampus, KTM terintegrasi dapat mengetahui sifat konsumsi, baik itu di dalam dan luar kampus yang mencerminkan gaya hidup mahasiswa. Fitur yang dapat diterapkan berupa uang elektronik, kartu parkir elektronik, kartu perpustakaan elektronik, layanan pengambilan absen dan air minum dosen. Adapun kebutuhan fitur lainnya yang diharapkan mahasiswa ialah kartu ATM, presensi online, serta diskon objek wisata, bioskop, dan toko online. Implementasi KTM terintegrasi dapat meningkatkan keamanan secara umum, mendukung program cashless society & paperless society, konsistensi data, dan kemudahan pendataan. Keuntungan diperoleh bagi mahasiswa serta pihak kampus. Untuk mahasiswa, KTM terintegrasi memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi kehidupan mahasiswa karena cukup dengan menggunakan satu kartu yang memiliki berbagai fitur. Untuk pihak kampus, pencacatan administrasi menjadi lebih rapi, cepat, dan mudah.
B. SARAN Untuk pengembangan implementasi KTM terintegrasi berbagai macam fitur maka penulis memberikan saran yang dapat membantu pihak kampus untuk masa yang akan datang. Implementasi uang elektronik dapat dilakukan melalui kerja sama antara pihak kampus dengan pihak perbankan untuk penerbitan KTM terintegrasi. Kerja sama dilakukan dengan pihak ketiga seperti penjual kantin yang
menyediakan
pembayaran
menggunakan
uang
elektronik.
Untuk
implementasi kartu parkir elektronik, pihak kampus melakukan pengadaan alat
13
pembaca RFID. Agar implementasi layanan pengambilan absen dan air minum dosen, pihak kampus menyediakan alat pembaca barcode serta SDM yang mampu menggunakan komputer. Adapun untuk penerapan fitur lainnya, di antaranya kartu ATM, pihak kampus perlu melakukan pengadaan mesin ATM di beberapa lokasi kampus. Untuk presensi online, pengadaan alat pembaca RFID sangat diperlukan. Kemudian, untuk diskon tempat wisata, bioskop, dan toko online perlu dilakukan kerja sama dengan pihak ketiga. Selain itu, pihak kampus perlu melakukan sosialisasi mengenai tata cara penggunaan KTM terintegrasi baik itu bagi pegawai, mahasiswa, serta pihak ketiga yang berkerja sama. Hal ini dilakukan untuk mendukung kelancaran penggunaan KTM terintegrasi.
14
DAFTAR PUSTAKA Ali Mustopa, 2015, Access Control Smart Card Untuk Pengelolaan Sistem Database Absensi Pada Stmik Amikom Yogyakarta, 2015, Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jurnal Ilmiah DASI Vol. 16 No. 3 Bargav & Suchita. 2013. An Effective Approach Using Combination of Electronic Identity Card (EIC) Systems and Fingerprints Authentication for Automated Student’s Attendance Program. India: International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering. Vol.3, No.9 Faria, Ricardo, dkk. 2010. The Adoption of Smart Card at The University of Porto. Portugal: EUNIS 2010. Fernandes, Ryan, dkk. 2016. Smart ID. India: International Journal of Scientific and Technical Advancements. Vol. 2, No.2: 59-60. Howard, David M. 2007. The University Smart Card and the Yorcash Electronic Purse. New York: York Electric Centre John Simpson dan Edmund Weiner, Oxford english dictionary, diakses dari https://en.oxforddictionaries.com/definition/identity_card, pada tanggal 10 desember 2016 pukul 20.13 Kassim, Murizah, dkk. 2012. Web-based Student Attendance System using RFID Technology. Malaysia: IEEE Control and System Graduate Research Colloquium. Vol. 10, No. 1109:213. Ketaki, Phalape, dkk. 2016. Smart Card System For Paperless Campus. India: Internation Journal Of Advance Research And Innovative Ideas In Education. Vol. 2 No. 2: 752. Mustafa Sarinanto dkk, 2014, Pengembangan Program Smart Card Pada Rumah Sakit, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Elektronika BPP Teknologi, Jakarta Mustafa sarinanto dkk, 2014, Studi Mengenai Implementasi Smart Card Pada Program Aplikasi Kantaya, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Informasi dan Elektronika BPP Teknologi, Jakarta Novi Dian Natashia. 2004. Pengendali Personal Komputer Laboratorium Dengan Memanfaatkan Barcode Identitas Mahasiswa Pada Kartu Tanda Mahasiswa Untuk Membantu Manajemen Penggunaan Laboratorium. Jakarta: Jurnal Teknologi Informasi Universitas Negeri Jakarta. Vol. 2 no. 1:12. Quibria, Nasreen. 2008. The Contactless Wave: A Case Study in Transit Payments. Boston: Federal Reserve Bank of Boston Roder, Thomas. 2012. Smart Card Solutions: Bringing Value to Citizens. Netherlands: NXP Semiconductors N.V. S.Omar dan H.djuhari. 2004. Multi-Purpose Student Card System Using Smart Card Technology. Sidney: University of New South Wales. Sivalingam, Malar A/P. 2009. Smart Card Application For Campus E-Services. Kuala Lumpur: Universitas of Malaya. Vol 1: 17-18. Weichun, Lv. 2013. Design of Campus Smart Card System. China: Applied Mechanics and Materials. Vol. 1. Wu, Hsiao-Chi, dkk. 2011. Creating Added Value for Smart Card Applications: The University as a Case Study. Taiwan: ACHI 2011 The Fourth International Conference on Advances in Computer- Human Interactions..
15
STIE
EKUITAS. 2013. Upgrade KTM menjadi KTM+ATM. https://stieekuitas.wordpress.com/2013/06/11/upgrade-ktm-menjadi-ktmatm/. Diakses pada 06 Desember 2016. The Journal. 2013. Students get a single smart card for travel and campus life. http://www.thejournal.co.uk/business/business-news/students-single-smart-cardtravel-4394472. Diakses pada 12 Desember 2016.
16