ANALISIS KARAKTER ANTI-KEKERASAN PADA TOKOH JUDE DALAM FILM ACROSS THE UNIVERSE (STUDI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)
Sarah Annisa Faadilah Mamonto Binus University, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia
[email protected], Pembimbing: Drs. R. Damianus C.B. Mulyono, Dipl.Broad.Jour.
ABSTRACT The purpose of this research is to find anti-violence character from Jude figure in the Across The Universe movie and analizying the signs that hidden behind the film using semiotics study of Roland Barthes. These research use an article analysis with semiotics study of Roland Barthes that examine the signs from the film through an in-depth observations using the interpretation of denotation, connotation, and also myth to find anti-violence character from Jude figures in Across The Universe movie. Data collection methods used in this research was observations, documentary, and literature study. The results of this research is to prove that Jude have an anti-violence character in the Across The Universe movie. The conclusion of this research shows that Jude have an anti-violence character through a semiotic analysis behind the signs that exist on film.
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter anti-kekerasan pada tokoh Jude dalam film Across The Universe dan menganalisa tanda-tanda yang ada dibalik film tersebut dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang mengkaji tentang tandatanda yang ada pada film melalui observasi yang dilakukan peneliti secara mendalam dimana nantinya akan digunakan pemaknaaan denotasi, konotasi, dan juga mitos untuk menjawab adanya karakter anti-kekerasan pada karakter Jude dalam film Across The Universe. Metode pengumpulan data yang pada penelitian ini adalah observasi, dokumenter, dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan adanya karakter antikekerasan pada tokoh Jude dalam film Across The Universe dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang diperoleh dari scene-scene yang diteliti secara semiotika. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terbuktinya karakter anti-kekerasan pada tokoh Jude dalam film Across The Universe melalui analisis semiotika dibalik tanda-tanda yang ada pada film.
Kata kunci: Karakter, Anti-kekerasan, Film, Semiotika, Roland Barthes
PENDAHULUAN Latar belakang Banyak makna-makna yang kadang tesirat dalam film yang justru menunjukkan sisi positif yang dapat dimbil dalam film tersebut. Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap film itu sendiri dan unsur-unsur yang ada dibaliknya. Makna-makna tersembunyi dalam film biasanya dibangun dengan tanda-tanda yang membentuk suatu sistem tanda yang bekerjasama dengan baik menjadi suatu makna dalam film. Film yang menarik minat peneliti adalah film Across The Universe. Salah satu film festival dengan konsep drama musikal yang unik dan memiliki makna tersirat didalamnya. Menariknya, Film ini menampilkan adegan kekerasan beserta pemikiran-pemikiran radikal dalam masyarakat yang justru memiliki pesan anti-kekerasan didalamnya. Secara kasat mata jika dilihat film ini merupakan film yang menampilkan adegan-adegan kekerasan, namun setelah film ini dipahami kembali, justru film ini memiliki pesan anti-kekerasan yang tersirat dalam adegannya. Karena film inilah peneliti ingin meneliti lebih jauh tentang makna yang tersembunyi pada film tersebut dan menafsirkannya. Peneliti akan meneliti karakter anti-kekerasan yang ada pada tokoh utama film ini yaitu Jude. Dengan begitu peneliti akan meneliti dibantu dengan analisis semiotika dari Roland Barthes yang meneliti makna dibalik tanda-tanda yang ada pada film. Adapun teori semiotika Roland Barthes yang dipakai karena dirasa teori ini sesuai dan mendukung peneliti untuk melakukan penelitian ini.
Ruang Lingkup Ruang lingkup pada penelitian ini peneliti batasi hanya pada unsur intrinsik film khususnya pada penokohan tokoh Jude yang menunjukkan karakter anti-kekerasan dalam film Across The Universe dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Berdasarkan ruang lingkup tersebut peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimanakah bentuk karakter anti-kekerasan yang ditunjukkan oleh tokoh Jude dalam film Across The Universe ?”
Tujuan dan Mafaat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter anti-kekerasan pada tokoh Jude dalam film Across The Universe dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Adapun manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini, diantaranya : Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
1.
Menjadi karya ilmiah yang bisa berkontribusi dalam pemahaman semiotika pada film.
2.
Menjadi referensi bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lanjutan terkait dengan tema penelitian yang sama.
1.
Menambah pengetahuan tentang makna tanda - tanda yang ada dibalik film Across the Universe khususnya pada tokoh Jude.
2.
Meningkatkan kepekaan masyarakat untuk memaknai pesan yang tersirat pada suatu film.
METODE PENELITIAN Dalam proses menyusun skripsi ini, peneliti akan menggunakan metode analisis wacana dengan analisis semiotika Roland Barthes. Metode ini merupakan bagian dari metode kualitatif. Penelitian ini akan menghasilkan interpretasi suatu masalah penelitian berdasarkan data-data pada uraian kata yang diperoleh dari proses pengamatan dan pemanfaatan dokumen. Semiotika adalah salah satu bagian dari bentuk analisis isi kualitatif yang amat berbeda dengan penelitian analisis isi kuantitatif. Apabila analisis kuantitatif lebih memfokuskan risetnya pada isi komunikasi yang tersurat (tampak), penelitian kualitatif justru sebaliknya. Penelitian kualitatif justru dipakai untuk mengetahui dan menganalisis apa yang justru tidak terlihat, atau dengan kata lain ingin melihat isi komunikasi yang tersirat. (Indiwan Wibowo, 2011: 21) Metode pengumpulan data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut:
a.
Observasi Peneliti melakukan observasi pada film Across the Universe sebagai medianya, untuk mengamati dengan cermat di setiap bagian yang menunjukkan tanda-tanda adanya karakter anti-kekerasan pada tokoh Jude dan melakukan pencatatan atas masalah yang ada.
b.
Dokumenter Dokumentasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan mengambil data dari buku-buku, rekaman video dan catatan-catatan.
c.
Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yang peneliti lakukan adalah dengan melalui buku-buku, jurnal, skripsi terdahulu, ebook dan artikel-artikel dari internet.
Data dikumpulkan dengan melakukan pencatatan terhadap scene yang ada pada film yang dibagi menjadi 4 bagian yaitu setting, gambar, audio, dan keterangan guna mempermudah penelitian. Lalu data yang dikumpulkan diteliti menggunakan analisis semiotika Roland Barthes dengan menjabarkan tiap scene yang ada dengan pemaknaan denotasi, konotasi yang akan menghasilkan mitos. Mitos inilah yang akan menunjukkan hasil dari penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi pada film Across the Universe, dokumenter yaitu data-data yang diperoleh dari artikel-artikel juga catatan transkip, studi kepustakaan seperti skripsi terdahulu juga jurnal ilmiah. Peneliti tidak melakukan wawancara dengan pihak terkait karena dalam semiotika dokumen berupa hasil karya film lah yang dianalisis secara mendalam menggunakan penafsiran dari peneliti dengan teknik analisis semiotika Roland Barthes
HASIL DAN BAHASAN Jim Sturgess berperan sebagai tokoh Jude dalam film Across The Universe, tokoh Jude merupakan salah satu tokoh utama dalam film ini yang memiliki penokohan kuat dalam menunjukkan
karakter anti-kekerasan pada perannya. Hal itulah yang menjadi data penelitian ini adalah menguji menggunakan semiotika Roland Barthes yaitu tanda denotatif, konotatif dan mitos.
Gambar 1 Scene C Tabel 1 Tabel Analisis Scene C
Setting
Visual
Audio
Keterangan
Outdoor
Jude berjalan diantara kerumunan orang-orang yang menolak peperangan yang membawa tulisan dan gambar simbol perdamaian dan mendengarkan pidato salah seorang demonstran. Jude berpartisipasi dalam aksi protes antipeperangan bersama dengan Lucy Max dan Prudence.
Lagu : “Dear Prudence, Greet the brand-new day, The sun is up, the sky is blue. It's beautiful and so are you. Dear Prudence, won't you come out to play Look around, round, round, round, round” Suara latar : “Hey, hey, LBJ. How many kids did you kill today? Our voice is our weapon. And united we will win! That's right, yeah! You can crush the idealists, but you cannot crush their ideals! The Americans are forcing even their friends into becoming their enemies. Every day the hatred increases in the hearts Vietnamese
of
the
who want us out! The image of America will never again be the image of revolution, freedom and democracy but the image of violent imperialism!”
Pemaknaan denotasi Dalam adegan diatas terlihat dari tampilan visual jude berjalan diantara kerumunan orang-orang yang menolak peperangan. Dalam tataran denotatif, terlihat kerumunan orang yang sama-sama memiliki satu misi yaitu menolak peperangan yang sedang terjadi. Kerumunan itu berjalan bersama-sama mengindikasikan tempat tujuan mereka dimana mereka akan meneriakkan aspirasinya. Jude dan tokoh lainnya terlihat ikut dalam kerumunan itu dan bersama-sama langkahnya terhenti di suatu tempat dan perhatian mereka tertuju ke sana. Pada adegan ini petanda yang dimaknai adalah jude sedang mengikuti aksi penolakan perang bersama teman dan warga amerika lainnya. Pemaknaan Konotasi Keberadaan Jude dalam kerumunan orang yang menolak perang sambil menyanyikan lagu dengan lirik “Dear Prudence, Greet the brand-new day, The sun is up, the sky is blue. It's beautiful and so are you. Dear Prudence, won't you come out to play. Look around, round, round, round, round” yang ditujukan ke Prudence, menandakan bahwa Jude memberikan hiburan dan seolah-olah mengatakan pada prudence bahwa dia dalam keadaan aman dan akan baik-baik saja. Dengan perjuangan yang dilakukan bersama-sama perang tersebut akan berakhir. Ekspresi Jude terlihat berubah saat selesai mendengar pidato dari salah seorang demonstran dan wajahnya tampak cemas melihat kearah Lucy yang fokus terhadap pembicara tersebut. Dapat diambil kesimpulan bahwa Jude ikut mendukung atas perlindungan terhadap orang-orang Vietnam yang terjebak dimedan peperangan atas penyerangan pihak Amerika Serikat namun ia takut jika pergerakan serentak yang dilakukan ini akan membuahkan hasil yang tidak baik kedepannya.
Gambar 2 Scene E Tabel 2 Tabel Analisis Scene E Setting
Visual
Audio
Indoor
Jude nampak terganggu saat sedang bekerja dan akhirnya meninggalkan tempatnya lalu pergi kedalam ruangan. Didalam ruangan tersebut Jude terlihat sedang melakukan sesuatu dengan menggunakan buah strawberry dan
Dialog :
Keterangan
Paco : Hey, how's it going? Hope we're not interrupting creative flow.
the
akhirnya melukiskannya.
Lucy : Still life? Jude : Yeah, yeah, it's... I'm sorry, what's that doing here? Paco : Well, you don't have one. I had a spare. Where should I put it? Lucy : Right here is fine for now. Paco : transmitting
They're
live from Vietnam now. It's gonna make a difference. Bringing the war right in the people's living room. Jude : Yeah, well, that's all well and good, mate, but this isn't a living room. This is where I work. Lucy : I'm sorry, he must really be caught up with what he's doing. Paco : There you go. You should probably try to get an outside antenna. I gotta go. You'll be there later? Lucy : Yeah. Suara TV : Saigon command disclosed that 5000 more U.S. Troops...were committed to the war last week .ringing American troop strength to over half a million men. The Vietcong assault on
South
Vietnam
cities....produced casualties
record
last week. Four hundred sixteen Americans were killed and 15,029 wounded. raising total U.S. Combat fatalities in this country's longest wa to 30,057. Lagu : Let me take you down 'cause I'm going to strawberry fields Nothing is real, and nothing to get hung about Strawberry fields forever Living is easy with eyes closed Misunderstanding all you see It`s getting hard to be someone but it all works out It doesn't matter much to me Let me take you down 'cause I'm going to strawberry fields Nothing is real, and nothing to get hung about Strawberry fields forever Always, no, sometimes think it's me But you know I know when it's a dream I think I know I mean, ah yes but it's all wrong That is I think I disagree Let me take you down 'cause I'm going to strawberry fields Nothing is real, and nothing to get hung about Strawberry fields forever Strawberry fields forever Strawberry fields forever
Pemaknaan denotasi Pada scene ini dapat dilihat bahwa Jude sedang mengerjakan sesuatu dan akhirnya pergi meninggalkan tempat semula dimana dia mengerjakan perkerjaannya tersebut. Jude nampaknya pindah kedalam ruangan
dan menusukkan buah strawberry pada papan kosong. Kemudian Jude mengamati buah-buah strawberry yang telah ia tusukkan pada papan tadi. Setelah itu wajah Jude dikenai gambar ledakan dan bercak-bercak cat lukisan berwarna merah. Judepun terlihat sedang melukis suatu objek yang warnanya menyerupai strawberry-strawberry tadi. Pemaknaan konotasi Pemaknaan konotasi pada scene ini dapat dianalisa pada saat Jude sedang mengerjakan sesuatu dan akhirnya terganggu, dialog ini menjelaskan Hey, how's it going? Hope we're not interrupting the creative flow.” Dan “ Still life?” bahwa Jude sedang mengerjakan lukisan (Still Life) yang lalu terhenti oleh kedatangan Paco dan Lucy. Dari ekspresi Jude pada frame pertama diatas, dalam dialog “Yeah, well, that's all well and good, mate, but this isn't a living room. This is where I work” Jude tampak tidak suka terhadap apa yang dilakukan Paco ditempat kerjanya dan ketidaksukaannya itu didukung oleh frame kedua yang memperlihatkan Jude beranjak dari tempat duduknya sambil membawa sepiring buah-buahan yang dijadikan model untuk lukisannya dan pergi ke dalam ruangan lain. Didalam ruangan, Jude lanjut bekerja dengan menggunakan strawberry yang lalu ditusukkannya pada papan kosong dan mengamatinya. Jude lalu menyanyikan lagu strawberry fields forever dan setelah itu terlihat Jude diterpa visualisasi-visualisai ledakan serta bom-bom yang turun menyerang suatu wilayah. Lagu ini disimbolisasikan sebagai pemikiran Jude yang menolak ikut dalam protes antipeperangan, terbukti pada lirik “Let me take you down 'cause I'm going to strawberry fields. Nothing is real” yang dia tujukan kepada Lucy. Seolah-olah Jude ingin mengajak Lucy ke dunia lain dan tidak terlibat didalam dunia nyata yang sedang terjadi pergolakan masyarakat akibat adanya perang. “Living is easy with eyes closed, misunderstanding all you see” disini Jude seolah-olah berkata kepada Lucy bahwa hidup lebih akan lebih baik jika matanya tertutup (tidak ikut campur dengan urusan peperangan) karena hanya kesalah pahaman yang akan ditemui. Kemarahan Jude terlihat pada scene ini dari visualisasi yang menunjukkan isi kepalanya yaitu peperangan juga buah strawberry yang menjadi objek lukisannya, namun dia hanya melampiaskannya ke lukisan yang dibuatnya, yaitu strawberry.
Gambar 3 Scene G Tabel 3 Tabel Analisis Scene G Setting
Visual
Audio
Indoor
Jude mendatangi tempat dimana Lucy bekerja dan tampak sedang berbicara.
Dialog: Jude: You say you want a revolution, Well, you know. We all wanna change the world Lucy: Jude, what are you doing? I can't do this right now.
Keterangan
Jude: You tell me that it's evolution. Well, you know. Yeah, we all wanna change the world Lucy: Jude, Please, don't.
please.
Jude: But when you talk about destruction. Don't you know. That you can count me out? Paco: What are doing here, friend?
you
Lucy: It's not the time. Not now. Jude: Don't you know it's gonna be, All right. Paco: Escort him to the door. Thank you. Lucy: I'm sorry. Man: Come on, let's go. Lucy: I've never seen him like that. I don't know. Jude: You say you'll change the constitution. Well, you know. We all want to change your head Man: You gotta leave, buddy. Come on. Lucy: Jude! Man: Who asshole?
is
this
Jude: You tell me it's the institution. Well, you know. You better free you mind instead. But if you go carrying pictures of chairman Mao Man: Jesus! Jude: You ain't going to make it with anyone anyhow. Don't you know it's gonna be all right Lucy: Are you okay? Paco: Get this clown out
of here now! Get him out of here! Lucy: Don't hurt him! Don't hurt him! Jude: Don't you know it's gonna be all right All right, all right, All right, all right, All right! All right!
Pemaknaan denotasi Dalam adegan ini Jude terlihat datang menemui Lucy dengan kecemasan dalam wajahnya. Jude terlihat sedang berbicara kepada Lucy dan akhirnya digiring untuk keluar. Pemaknaan pada adegan ini hanya menghasilkan bahwa Jude sedang berbicara sangat lantang dan menggangu aktifitas kerja di tempat itu. Pemaknaan konotasi Jika adegan atas dianalisa secara konotatif, Jude mengeluarkan amarahnya kepada orang-orang yang ada disitu. Perkataan Jude menyinggung orang yang berada didalam tempat itu sehingga orangorang serempak ingin cepat mengeluarkan Jude dari tempat tersebut karena mengganggu aktifitas yang sedang berjalan. Hal ini dibuktikan dari dialog “You say you'll change the constitution. Well, you know. We all want to change your head” dan “You gotta leave, buddy. Come on.” Ditunjukkan Jude berbicara ke orang disekitarnya dan diminta untuk keluar. Jude terlihat menunjuk kearah gambar yang ada didinding sambil berkata “But if you go carrying pictures of chairman Mao. You ain't going to make it with anyone anyhow.” Disini dapat dilihat bahwa Jude menunjukkan ketidaksukaannya pada cara kerja dari kelompok ini yang dianggapnya melenceng melalui gambar chairman Mao yang ada didinding. Yang kita ketahui adalah tokoh komunis berdarah Cina. Dari konsep pemikirannya yaitu komunis bisa diartikan pemikirannya radikal begitu juga kelompok yang menyebut diri mereka kelompok anti-peperangan itu. Sebelumnya Jude berkata “But when you talk about destruction. Don't you know. That you can count me out?” yang menunjukkan dengan jelas penolakannya terhadap kekerasan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa Jude tidak setuju dengan jalan kekerasan yang ditunjukkan dari kelompok tersebut.
Gambar 4 Scene I Tabel 4 Tabel Analisis Scene I Setting
Visual
Audio
Outdoor
Jude dan Jojo terlihat sedang berjalan pulang dari suatu tempat dan berbicara berdua.
Dialog : Jude : Do you wanna come up for one more, Jo?
Keterangan
Jojo : I ain't gonna find Sadie there, man. You better go on up to Lucy. Jude : Yeah. Well, she's probably out fighting for the cause, you know? Jojo : It look like you been fighting for it too, huh? Jude : I don't have one. That's the problem.
Pemaknaan Denotasi Jude dan Jojo sedang berjalan pulang dan berbincang-bincang. Suasananya terlihat seperti di pagi hari karena terang dan masih sepi. Pemaknaan Konotasi Jude dan Jojo jalan bersamaan dan terlihat Jojo sedang merangkul Jude dapat dimaknai bahwa mereka baru pulang dari bar sehabis minum-minum. Dari scene tersebut bisa dimaknai bahwa Jude dan Jojo habis bermalam di bar, menunjukkan bahwa mereka mempunyai masalah masing-masing, terbukti dari dialog “I ain't gonna find Sadie there, man. You better go on up to Lucy.”. “Yeah. Well, she's probably out fighting for the cause, you know?” dialog ini menunjukkan kalau Jude sedang menyinggung masalahnya dengan Lucy. Lalu Jude mengutarakan ketidaksukaannya terhadap aktifitas Lucy setelah Jojo bertanya melalui dialog “I don't have one. That's the problem.”. Melalui dialog yang terjadi diantara Jude dan Jojo dapat disimpulkan bahwa Jude tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan Lucy saat itu. Mitos Dari hasil analisis menggunakan pemaknaaan denotasi dan konotasi diatas dapat disimpulakan mitosnya adalah Tanpa memberikan kesan mundur Jude mengutarakan pemikirannya kepada Lucy dan tetap pada pendiriannya, yang dimana ini menjadi suatu pengukuhan atas penolakan Jude terhadap aktifitas yang dilakukan Lucy. Jude mendukung penolakan kekerasan sebagaimana seorang manusia pasti mempunyai firasat buruk akan suatu hal. Firasat yang dirasakan jude setelah mengetahui dasar pemikiran dari kelompok tersebut yang lebih condong ke arah kekerasan (radikal). Kekerasan juga menyangkut tindakan-tindakan seperti mengekang, mengurangi, atau meniadakan hak seseorang, serta mengintimidasi, memfitnah, dan meneror orang lain. (Kun Maryati & Juju Suryawati, 2006; 62-63). Berdasarkan pemahaman kekerasan menurut kun muryati dan juju diatas peneliti menyimpulkan bahwa tindakan protes perang yang radikal merupakan salah satu kegiatan kekerasan. Jude dapat mengesampingkan perasaannya terhadap Lucy dan tetap pada pendiriannya seampai akhir. Stanton dalam Nurgiyantoro (2010:165) mengemukakan bahwa istilah “karakter” (character) sendiri dalam literature bahasa inggris menyarankan pada dua pengertian yang berbeda, yaitu sebagai tokohtokoh cerita yang ditampilkan, dan sebagai sikap, ketertarikan, keinginan emosi, dan prinsip moral yang dimiliki tokoh-tokoh tersebut. Dengan demikian, character dapat berarti ‘pelaku cerita’ dan dapat pula berarti ‘perwatakan’. . Dengan pengertian diatas dapat denga jelas disimpulkan bahwa Jude menunjukkan karakter antikekerasan yang ada pada dirinya yang menunjukkan karakter asli dirinya, dia tetap mempertahankan pemikirannya atas ketidaksetujuannya terhadap tindakan radikal meskipun itu merugikan dirinya, hal ini menunjukkan anti-kekerasan pada tokoh Jude.
Pembahasan hasil penelitian Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa tanda-tanda yang terdapat pada tokoh Jude menunjukkan bahwa dia memiliki karakter anti-kekerasan. Tanda yang ada pada film sekaligus maknanya tergambar jelas pada film. Dapat dilihat dari setiap hasil analisis pada tiap scene bahwa muncul mitos yaitu adanya karakter anti-kekerasan yang dimiliki Jude. Dari hasil analisa menggunakan pemaknaan denotasi-konotasi-mitos maka didapat kesimpulan bahwa Jude memang memiliki karakter anti-kekerasan pada dirinya. Dalam menganalisa secara semiotik memudahkan peneliti untuk mengetahui tanda-tanda dibalik karakter yang ditunjukkan dari tokoh Jude ini. Kemampuan Sutradara dalam menggarap film tidak dipertanyakan lagi. Sutradara dan penulis naskah memiliki kekreatifitasanan dan daya imajinasi yang tinggi sehingga dapat menghasilkan film yang berkualitas.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka didapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Bentuk anti-kekerasan yang di tonjolkan tokoh Jude terbukti pada penolakan Jude untuk mendukung kegiatan kelompok protes anti-perang yang lama-lama menjadi radikal. 2. Dengan menganalisa dengan semiotika Roland Barthes menggunakan pemaknaan denotasi, konotasi dan juga mitos memudahkan peneliti untuk mengetahui bahwa tokoh Jude memiliki karakter anti-kekerasan. Hal ini ditunjukkan melalui tanda-tanda dibalik film yang dengan jelas ditemui pada scene-scene tokoh Jude dalam film Across The Universe.
Saran Saran yang dapat diberikan peneliti terkait denga penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk pembuat film, untuk lebih terbuka dalam mengeksplorasi film, tidak hanya film dari dalam negeri saja namun juga film-film asing guna mendapatkan pengetahuan dan informasi lebih demi memperoleh sudut pandang berbeda dari para pembuat film lainnya.
2.
Bagi peneliti selanjutnya, yang akan melakukan penelitian terkait dengan tema yang sama, untuk berhati-hati dalam meneliti film khususnya menggunakan analisis semiotika, diperlukan ketekunan dan dedikasi yang tinggi untuk dapat mencapai akhir penelitian. Harap berhati-hati dalam melakukan eksplorasi film, sebab bisa sangat jauh dari tafsiran pribadi dengan penonton yang lain. Peneliti juga menghimbau peneliti lain untuk lebih memilih topik perfilman sebagai tema penelitian agar perfilman di Indonesia bisa terus berkembang dan maju melalui terobosan penelitian-penelitian yang dilakukan
REFERENSI BUKU Arifin, Anwar. (2011). Sistem Komunikasi Indonesia. Bandung: Rosdakarya. Burhan, Nurgiyantoro, (2010) Teori pengkajian fiksi, Yogyakarta: Gajah Mada university Press, Bungin, Burhan, (2008) Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana, Effendy, Onong Uchjana, (2007) Ilmu, Teori & Filsafat Komunikasi, Bandung: PT citra aditya bakti,
Jalalluddin, Rakhmat, (2008). Psikologi komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, Minderop, Albertine, (2011) Metode karakterisasi telaah fiksi, Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Muryati, Kun dan Suryawati Juju, (2006) . Sosiologi jilid 2. Pt Gelora Aksara Pratama. Nurudin, M.si. Pengantar komunikasi massa, (2011) . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Prastowo, Andi. (2011). Metode Penelitian Kualitatif dalam perspektif rancanan penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Riyanti, B.P Dwi dan Prabowo, Hendro, (2007). Psikologi Umum 2, Jakarta: Gunadarma, Sobur, Alex, (2006). Analisis Teks Media , Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik,dan Analisis Framing, Jakarta: Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Sobur, Alex, (2009). Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Van liere, Lucien (2010). Memutus rantai kekerasan. Jakarta: Gunung mulia. Wibowo, Indiwan Seto Wahyu, (2011). Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media,
JURNAL Ishak, (2005), pembacaan kode semiotika Roland Barthes terhadap bangunan arsitektur katedral Every di Prancis karya Mario Botta, vol.2 http://jurnalrona.files.wordpress.com/2008/02/07-pembacaan-kodesemiotika.pdf (diakses pada 10 Juli 2012 pukul 00.36) Sartini, tinajuan teoritik tentang semiotik, http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Tinjauan%20Teoritik%20tentang%20Semiotik.pdf (diakses pada 13 Juli 2012 pukul 5.16)
WEBSITE Revolution studios Shutting down, (2008), http://www.backstage.com/bso/news_reviews/film/article_display.jsp?vnu_content_id=1001919872 (diakses pada 7 April 2012 pukul 12.55) Undang-undang republik Indonesia, (1992) http://www.kpi.go.id/download/regulasi/UU%20No.%208%20Tahun%201992%20tentang%20Perfilman. pdf