ANALISIS FENOMENA MONDAY EFFECT TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERMASUK DI DALAM INDEKS SAHAM LQ45 TAHUN 2010-2014 DI BURSA EFEK INDONESIA (Nidya Stephanie Lestari Sitorus, Sarwo Edy Handoyo) Accounting and Finance Department, Faculty of Economics and Communication, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480
[email protected]
ABSTRACT This research was conducted in order to test and analyze the phenomena Monday effect on stock returns in the Indonesia Stock Exchange. The sampling method used is purposive sampling method. The samples using sample criteria stocks that consistently fall within the LQ-45 Index and are actively traded during the study period July 2010 to July 2014. The analytical method used to analyze the Mann-Whitney Test, Test Goodness of fit test models, and simple linear analysis. The first hypothesis test results showed that there was a difference of return on Monday to Tuesday return and Wednesday return but there were no differences in Thursday return and Friday return. The second hypothesis test results showed that there was a difference of return on early Monday and return on Monday at the end of the month. The third hypothesis test results indicate that the stock return Friday the previous week had an influence on return on Monday which showed that there is a phenomenon of Monday effect during the period 2010-2014 on the companies included in the Index LQ45 shares in the Indonesian Stock Exchange. Kata Kunci : Monday Effect, Return, Indeks LQ45, Indonesia Stock Exchange.
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan menganalisis terjadinya fenomena Monday effect pada return saham di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian menggunakan kriteria sampel saham-saham yang secara konsisten masuk di dalam Indeks LQ-45 dan secara aktif diperdagangkan selama periode penelitian Juli 2010 sampai dengan Juli 2014. Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis adalah Uji Mann-whitney, Uji Goodness of fit test model, dan Analisis linear sederhana. Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan bahwa terjadi perbedaan return hari Senin dengan return hari Selasa dan Rabu, tetapi tidak
terdapat perbedaan pada return hari Kamis dan Jumat. Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa terjadi perbedaan return pada Senin awal dan return Senin pada akhir bulan. Hasil uji hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat return saham hari Jumat minggu sebelumnya memiliki pengaruh terhadap return hari Senin yang menunjukkan bahwa terdapat fenomena Monday effect selama periode 2010-2014 pada perusahaanperusahaan yang termasuk di dalam Indeks Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci : Monday Effect, Return saham, Indeks LQ45, Bursa Efek Indonesia.
PENDAHULUAN Dalam dunia investasi, pasar modal memiliki peran penting. Pasar modal juga dapat diartikan sebagai sebuah tempat yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki atau menyediakan dana kemudian melakukan transaksi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. Investor menyimpan dana yang mereka miliki dalam bentuk investasi saham, mengharapkan agar mereka memperoleh imbal hasil (return) yang lebih tinggi atas investasi yang ditanamkannya. Ketika bermain di pasar saham, investor diharuskan untuk memiliki kemampuan untuk menganalisa saham baik. Informasi-informasi yang diterima oleh investor tidak mungkin akan sama setiap waktu. Informasi yang diterima tergantung kepada keadaan pasar saham pada saat tertentu sehingga mempengaruhi pergerakan harga di pasar saham. Dalam pasar modal efisien, pergerakan harga-harga saham selalu bergerak dan bersifat random. Hal ini mempengaruhi setiap tindakan yang diambil oleh investor untuk memperkirakan return yang diterimanya. Terdapat abnormal return yang diakibatkan oleh penyimpangan dari suatu aturan atau model pada pasar modal efisien. Penyimpangan dari suatu model di pasar modal efisien disebut dengan fenomena anomali. Salah satu fenomena anomali yang diteliti dalam penelitian ini adalah fenomena Monday effect. Menurut Investor yang melakukan investasi memiliki tujuan untuk mendapatkan imbal hasil atau return dari investasi tersebut. Investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang Fahmi I. (2011). Sedangkan menurut Hartono J. (2010), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspetasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi (realized return) merupakan return yang sudah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspetasi (expected return) dan risiko di masa mendatang. Return ekspetasi (expected return) adalah return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspetasi sifatnya belum terjadi. Return saham merupakan keseluruhan dari capital gain (loss) dan yield. Capital gain (loss) merupakan selisih antara harga jual saham dengan beli saham, sedangkan yield merupakan hasil atau pendapatan yang diperoleh dari investasi saham berupa dividen.
Return saham (Rit) = Pit – Pit (t-1)/Pit(t-1) Rit = return saham pada hari / periode t Pit = harga penutupan saham pada hari periode t Pit(t-1) = harga penutupan saham sebelum hari / periode Menurut Hartono J. (2010) efisiensi pasar diuji dengan melihat return tidak normal (abnormal return) yang terjadi. Pasar dikatakan tidak efisien jika satu atau beberapa pelaku pasar dapat menikmati return tidak normal dalam jangka waktu yang cukup lama. Menurut Gumanti (2011) anomali pasar (market anomalies) muncul pada semua bentuk pasar efisien, baik bentuk lemah, semi-kuat, maupun kuat. Anomali pasar adalah suatu kejadian atau peristiwa yang dapat diekploitasi untuk mengasilkan abnormal return/profits. Dalam teori keuangan, dikenal empat macam anomali pasar. Salah satu anomali yang dibahas pada penelitian ini adalah Anomali Monday effect yang merupakan salah satu contoh dari anomaly musiman (Gumanti, 2011). Anomali musiman (seasonal anomalies) sangat tergantung pada waktu. Pengertiannya bahwa harga saham perusahaan yang berbasis musiman, seperti perusahaan perdagangan atau konveksi akan
cenderung mengalami peningkatan pada hari-hari dimana musim sedang ramai. Salah satunya adalah calendar anomalies yang merupakan salah satu anomali dalam kategori time series anomalies yang disebabkan karena adanya imbal hasil atau return yang tidak wajar pada periode tertentu. Di dalam kategori calendar anomalies, dikenal weekend effect, holiday effect, serta monthly effect seperti December effect, January effect, dan lainnya (Sean Cleary, 2013). Weekend effect atau Monday effect adalah hasrat individual melakukan transaksi pada hari Senin relatif lebih tinggi dibandingkan dengan hari perdagangan lainnya. Tingginya aktifitas perdagangan pada hari Senin tersebut disebabkan hasrat investor individual untuk menjual saham lebih tinggi dibanding hasrat untuk membeli saham pada hari tersebut, akibatnya harga saham cenderung lebih rendah pada hari Senin dibanding hari perdagangan lainnya yang dapat dilihat oleh investor dalam indeks saham. Indeks harga saham merupakan penilaian yang digunakan untuk mengukur kinerja saham yang tercatat di suatu bursa efek. Seluruh indeks yang terdapat di Bursa Efek Indonesia menggunakan metode penelitian yang sama, yaitu metode rata-rata tertimbang berdasarkan jumlah saham tercatat. Perbedaan utama pada masing-masing indeks adalah jumlah emiten dan nilai dasar yang digunakan untuk perhitungan indeks. Misalnya untuk indeks LQ45 menggunakan 45 emiten untuk perhitungan indeks. Menurut (Darmadji & Hendy, 2011) Indeks LQ45 terdiri atas 45 saham pilihan dengan mengacu pada dua variabel, yaitu likuiditas perdagangan dan kapitalisasi pasar. Setiap enam bulan, ada saham-saham baru yang masuk ke dalam LQ-45. Setiap enam bulan, ada saham-saham baru yang masuk ke dalam LQ-45. Hasil penelitian para peneliti tersebut menjadi variable yang digunakan untuk melakukan penelitian kembali untuk menguji fenomena Monday effect berpengaruh terhadap return saham perusahaan yang termasuk di dalam Indeks Saham LQ45 periode tahun 2010-2014 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (Cahyaning dyah, 2005) menemukan The Day of The Week effect pada Bursa Efek Jakarta, dimana return terendah terjadi pada hari Senin (Monday effect) dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat (Weekend effect). Kemudian (Cahyaningdyah & Witiastuti, 2010) melakukan penelitian kembali tentang analisis Monday effect dan Rogalski effect di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian pada indeks saham tahun 2004 sampai dengan 2006 dihasilkan observasi Monday effect berhasil teridentifikasi dimana return Senin adalah return terendah dan signifikan negatif, dan fenomena weekend effect juga teridentifikasi pada keseluruhan observasi dimana return Jumat merupakan return tertinggi dibandingkan return hari perdagangan lainnya. (Thadete, 2013) menyatakan hasil penelitiannya bahwa return pada hari Senin tidak berpengaruh terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia dan bukan merupakan return terendah dalam bandingannya dengan return hari-hari yang lain. Kemudian (Sagai & Rilie, 2013) menyatakan bahwa fenomena Day of the Week effect dan Monday effect terbukti disebabkan oleh rendahnya volume perdagangan saham pada hari Senin tetapi lebih dari itu dipengaruhi oleh faktor psikologis investor. Namun penelitian selanjutnya dilakukan oleh (Thadete, 2013). Fenomena “Monday Effect” di Bursa Efek, mengungkapkan bahwa return pada hari Senin tidak berpengaruh terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia dan bukan merupakan return yang terendah dalam bandingannya dengan return hari-hari yang lain. Dari hasil penelitian para peneliti sebelumnya,variable yang bersifat independen adalah Monday effect yang menyatakan bahwa return terendah terjadi pada hari Senin (Monday effect) dan return tertinggi terjadi pada hari Jumat.
METODE PENELITIAN JENIS DAN SUMBER DATA Penelitian ini menggunakan data sekuder. Data meliputi data perusahaan yang masuk Indeks Saham LQ45 tahun 2014 dan harga penutupan saham harian perusahaan yang masuk Indeks LQ45 yang diperoleh dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI) dari website (www.idx.co.id) dan (www.yahoofinance.com). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan cara memilih perusahaan-perusahaan yang secara konsisten masuk di dalam Indeks Saham LQ45 periode 2010 sampai dengan 2014.
POPULASI DAN METODE PENENTUAN SAMPEL Variabel bebas adalah return pada hari Senin. Sedangkan variabel terikat adalah return saham selain hari Senin. Variabel-variabel ini dipilih karena terdapat perbedaan hasil penelitian dari para peneliti sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya ada yang menjelaskan bahwa variabel bebas yaitu return pada hari Senin memiliki pengaruh terhadap return saham selain hari Senin. Ada pula yang menjelaskan secara signifikan tidak berpengaruh.
METODE ANALISIS DATA 1. Uji hipotesis pertama menggunakan Uji Mann-Whitney. Pada pengujian hipotesis ini, terdapat kriteria bahwa α yang digunakan sebesar 5 %, apabila hasilnya P-value>α artinya H0 ditolak yang menunjukkan nilai signifikansi imbal hasil saham LQ45 tahun 2010-2014 lebih besar dari nilai batas kritis, sedangkan apabila P-value<α artinya H0 diterima yang berarti bahwa nilai signifikansi imbal hasil saham saham perusahaan dalam LQ45 tahun 2010-2014 lebih kecil daripada nilai batas kritis yang ditentukan.
Dimana : U = Nilai uji Mann-whitney N1 = Sampel 1 N2 = Sampel 2 Ri = Rangking ukuran sampel Cara untuk menentukan Hipotesis H0 : Tidak perbedaan return saham pada hari Senin terhadap return saham selain hari Senin. Ha : Ada perbedaan return saham pada hari Senin terhadap return saham selain hari Senin. 2.
Uji Hipotesis Kedua menggunakan Uji Independen Test untuk dua data dari satu kelompok sampel, dua waktu.
M t=
∑
r
2
n(n − 1) Keterangan : di = Selisih skor sesudah dengan skor sebelum dari tiap subjek (i) Md = rerata dari gain (d) Xd = Deviasi skor gain terhadap reratanya (Xd = di –Md) Xd 2 = Kuadrat deviasi skor gain terhadap reratanya n = Banyaknya sampel (subjek penelitian) Untuk pengujian hipotesis, selajutnya nilai t hitung di atas dibandingkan dengan nilai dari tabel distribusi t (t tabel ). Cara untuk menentukan hipotesis: H0 : Terdapat perbedaan return saham pada hari Senin awal bulan terhadap return saham hari Senin akhir bulan. Ha : Tidak ada perbedaan return saham pada hari Senin terhadap return saham selain hari Senin.
Cara penentuan nilai t tabel didasarkan pada taraf signifikan tertentu (misal a = 0.05) dan dk = n-1. Kriteria pengujian hipotesis jika t hitung
t table maka H0 ditolak. 3.
Uji Hipotesis ketiga menggunakan Uji F. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengungkapkan bahwa return hari Senin akan relatif negatif dan lebih rendah dibandingkan hari Jumat yang akan menunjukkan return yang positif. Dalam menentukan tingkat signifikansi, tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (0,05) Cara menentukan hipotesis: H0 : Ada pengaruh positif return saham pada hari Senin terhadap return saham pada hari Jumat sebelumnya. Ha : Tidak ada pengaruh positif return saham pada hari Senin terhadap return saham pada hari Jumat sebelumnya. Kriteria Pengujian jika thitung>dari table maka H0 ditolak atau H0 diterima jika thitung
HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS DATA DESKRIPTIF Data tabel 1 menunjukkan analisis data deskriptif merupakan suatu metode dimana data-data yang dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. Berdasarkan hasil analisis deskriptif statistik, maka di dalam tabel berikut ini akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan di dalam penelitian ini meliputi : jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata sampel (mean), serta standar deviasi. Pada tabel analisis deskriptif, masing-masing nilai dari karakteristik sampel ditampilkan dalam bentuk persentase (%). Berdasarkan tabel di bawah dapat dilihat bahwa Monday return terendah (minimum) adalah 1.18035 dan yang tertinggi (maksimum) adalah 1.68122. Untuk rata-rata sebesar -0.0057110, sementara standar deviasi sebesar 0.13033837. Pada Tuesday return terendah (minimum) adalah 0.48526 dan yang tertinggi (maksimum) adalah 0.55720. Untuk rata-rata sebesar 0.0045266, sementara standar deviasi sebesar 0.07731858. Pada Wednesday return terendah (minimum) adalah 0.44746 dan yang tertinggi (maksimum) adalah 0.88716. Untuk rata-rata sebesar 0.0102745, sementara standar deviasi sebesar 0.09028037. Pada Thursday return terendah (minimum) adalah 0.45608 dan yang tertinggi (maksimum) adalah 0.71698. Untuk rata-rata sebesar 0.0005406, sementara standar deviasi sebesar 0.07913527. Pada Friday return terendah (minimum) adalah 0.51391 dan yang tertinggi (maksimum) adalah 0.67616. Untuk rata-rata sebesar -0.0029835, sementara standar deviasi sebesar 0.08043964. Tabel 1 Analisis Deskriptif Return Saham Harian Indeks LQ45 Periode Tahun 2010-2014 Descriptive Statistics
Monday Return
N 4950
Minimum -1.18035
Maximum 1.68122
Mean Std. Deviation -.0057110 .13033837
Tuesday Return
4950
-.48526
.55720
.0045266
.07731858
Wednesday Return
4950
-.44746
.88716
.0102745
.09028037
Thursday Return
4950
-.45608
.71698
.0005406
.07913527
Friday Return
4950
-.51391
.67616
-.0029835
.08043964
Valid N (listwise)
4950
Sumber: data yang diolah (lampiran)
•
Uji Hipotesis Pertama. Data pada tabel 3 menunjukkan bahwa berdasarkan Uji Wilcoxon signed ranks test untuk return saham, Setelah dianalisis melalui uji Mann-whitney menunjukkan nilai signifikansi atau P Value sebesar 0,00 < 0,05. Apabila nilai P Value< batas kritis 0,05 maka terdapat perbedaan pada return saham Monday return dengan return saham Tuesday return. Hal ini ditunjukkan pada tabel 2 dengan nilai mean rank masingmasing sebesar 4783.83 untuk saham Monday return dan mean rank sebesar 5119.17 untuk return saham Tuesday return.
Tabel 2 Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Kategori N Return Saham
Monday return
Tuesday return Total Sumber: data yang diolah (lampiran)
4951 4951 9902
Mean Rank 4783.83
Sum of Ranks 23684759.50
5119.17
25344993.50
Tabel 3 Test Statisticsa Test Statisticsa Return Saham Mann-Whitney U
1.143E7
Wilcoxon W
2.368E7
Z
-5.842
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
a. Grouping Variable: Kategori Sumber: data yang diolah (lampiran)
Berdasarkan data pada tabel 5 menggunakan Uji Wilcoxon signed ranks test untuk return saham, Setelah dianalisis melalui uji Mann-whitney menunjukkan nilai signifikansi atau P Value sebesar 0,00 < 0,05. Apabila nilai P Value< batas kritis 0,05 maka terdapat perbedaan pada return saham Monday return dengan return saham Wednesday return. Hal ini ditunjukkan pada tabel 4 dengan nilai mean rank masing-masing sebesar 4730.13 untuk
saham Monday return dan mean rank sebesar 5172.87 untuk return saham Wednesday return.
Tabel 4 Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks Kategori N Mean Rank Return Saham Monday Return 4951 4730.13 Wednesday Return 4951 5172.87 Total 9902 Sumber: data yang diolah (lampiran)
Sum of Ranks 23418893.00 25610860.00
Tabel 5 Test Statisticsa Test Statisticsa
Return Saham 1.116E7
Mann-Whitney U Wilcoxon W
2.342E7
Z
-7.714
Asymp. Sig. (2-tailed)
.000
a. Grouping Variable: Kategori Sumber: data yang diolah (lampiran)
Berdasarkan tabel 7 hasil Uji Wilcoxon signed ranks test untuk return saham, Setelah dianalisis melalui uji Mann-whitney menunjukkan nilai signifikansi atau P Value sebesar 0,623 > 0,05. Apabila nilai P Value> batas kritis 0,05 maka tidak terdapat perbedaan pada return saham Monday return dengan return saham Thursday return. Hal ini ditunjukkan pada tabel 6 dengan nilai mean rank masing-masing sebesar 4965.62 untuk saham Monday return dan mean rank sebesar 4937.38 untuk return saham Thursday return.
Tabel 6 Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks Kategori N Mean Rank Return Saham Monday Return 4951 4965.62 Thursday Return 4951 4937.38 Total 9902 Sumber: data yang diolah (lampiran)
Tabel 7 Test Statisticsa Test Statisticsa
Sum of Ranks 24584784.50 24444968.50
Return Saham Mann-Whitney U
1.219E7
Wilcoxon W
2.444E7
Z
-.492
Asymp. Sig. (2-tailed)
.623
a. Grouping Variable: Kategori Sumber: data yang diolah (lampiran)
Berdasarkan tabel 9 hasil Uji Wilcoxon signed ranks test untuk return saham, Setelah dianalisis melalui uji Mann-whitney menunjukkan nilai signifikansi atau P Value sebesar 0,524 > 0,05. Apabila nilai P Value> batas kritis 0,05 maka tidak terdapat perbedaan pada return saham Monday return dengan return saham Friday return. Hal ini ditunjukkan pada tabel 8 dengan nilai mean rank masing-masing sebesar 4933.21 untuk return saham Monday return dan mean rank sebesar 4969.79 untuk return saham Friday return.
Tabel 8 Uji Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks Kategori N Mean Rank Return Saham Monday Return 4951 4933.21 Friday Return 4951 4969.79 Total 9902 Sumber: data yang diolah (lampiran)
Sum of Ranks 24424317.50 24605435.50
Tabel 9Test Statisticsa Test Statisticsa Return Saham Mann-Whitney U 1.217E7 Wilcoxon W 2.442E7 Z -.637 Asymp. Sig. (2-tailed) .524 Sumber: data yang diolah (lampiran)
•
Uji Hipotesis Kedua. Pengujian yang kedua adalah untuk menguji bahwa rata-rata return hari Senin awal bulan lebih besar dibandingkan dengan rata-rata return hari Senin akhir bulan. Hasil pengujian yang dilakukan melalui independen sample test dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut. Berdasarkan tabel diketahui bahwa rata-rata return hari Senin awal bulan adalah sebesar -0,001877, sedangkan rata-rata return akhir bulan adalah sebesar -0,001988. Artinya, return saham pada hari Senin akhir bulan lebih besar daripada return saham hari Senin awal bulan.
Tabel 10 Perbedaan Rata-Rata Return Hari Senin Awal Bulan dan Akhir Bulan Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Return Return Senin Awal 1188 -.001877 .0189977 .0005512 Return Senin Akhir 1188 -.001988 .0259048 .0007516
Sumber: data yang diolah (lampiran)
Pengaruh perbedaan return saham hari Senin awal bulan dan akhir bulan juga dapat dilihat dari metode analisis data Independent sampel test. Berdasarkan tabel 11 nilai signifikansinya adalah sebesar 0,906 > 0,05 maka hipotesis 2 ditolak. Hal ini menunjukkan tidak adanya pengaruh return saham hari Senin awal/akhir bulan. Jika dilihat berdasarkan rata-rata return saham maka sebenarnya return saham hari Senin akhir bulan memang lebih besar daripada akhir bulan. Namun berdasarkan alat uji hipotesisnya tidak terjadi secara signifikan. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini tidak diterima.
Tabel 11 Hasil Uji Independent Sampel t Test
Equal variances assumed Equal variances not assumed Sumber: data yang diolah (lampiran)
•
F 2.959
Sig. (2-tailed) 0,906 0,906
Uji Hipotesis Ketiga. Hasil uji hipotesis model sebagaimana dipaparkan dalam tabel di 12 menunjukkan nilai signifikansi 0,020. Karena nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat pengaruh yang kuat antara return saham pada hari Jumat sebelumnya dengan return saham pada hari Senin.
Tabel 12 Hasil Regresi Linier Coefficientsa Model Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) -.006 .002 Friday Return .056 .024 .033 a. Dependent Variable: Monday Return Sumber: data yang diolah (lampiran)
T -3.215 2.329
Sig. .001 .020
Selanjutnya hasil analisis regresi linier sederhana pada hipotesis 3 dipaparkan dalam tabel 13 di bawah ini. Hasil analisis regresi linier sederhana menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu return hari Jumat memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel dependen return hari Senin. Kesimpulan tersebut didasarkan pada besaran nilai t yang bernilai positif senilai 2.329 dan nilai signifikansi sebesar 0,020 < 0,05. Dalam hal ini maka hipotesis 3 diterima.
Tabel 13 Hasil Regresi Linier Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients B Std. Error
Standardized Coefficients Beta
T
Sig.
1
(Constant)
-.006
.002
.056
.024
Friday Return a. Dependent Variable: Monday Return
.033
-3.215
.001
2.329
.020
Sumber: data yang diolah (lampiran)
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pengujian statistik yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil uji yang dilakukan dengan menggunakan Uji Wilcoxon signed ranks test menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan return saham pada hari Senin terhadap return saham pada hari Selasa dan Rabu, namun tidak terdapat perbedaan terhadap return saham pada hari Kamis dan Jumat. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil rata-rata return saham pada akhir bulan lebih besar dibanding rata-rata return saham Senin pada awal bulan dan return saham pada hari Senin awal tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap besarnya return saham hari Senin pada akhir bulan. Berdasarkan hasil uji Independent sample t test yang telah dilakukan, membuktikan return hari Senin akhir bulan paling tinggi namun tidak signifikan. 3. Hasil uji regresi linear sederhana membuktikan pengaruh return hari Jumat minggu sebelumnya terhadap return hari Senin. Hasil uji penelitian menunjukkan bahwa return hari Senin berkolerasi positif terhadap return hari Jumat minggu sebelumnya, sehingga return pada hari Senin tidak random, dan dapat diprediksi secara sistematis berdasarkan kondisi pasar hari Jumat minggu sebelumnya. Penelitian dapat dilanjutkan untuk dapat menggunakan teknik analisis yang lain dalam mengestimasi return saham, agar dapat dibandingkan dengan metode yang telah digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan periode penelitian yang sama. Penelitian selanjutnya juga dapat meneliti fenomena-fenomana anomali pasar yang lain seperti Holiday effect, Weekend effect, price earning ratio anomaly dan lain-lain, dan menggunakan jenis data yang lain seperti Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index dengan menggunakan periode yang sama.
REFERENSI Cahyaningdyah, D. (2005). Analisis Pengaruh Hari Perdagangan terhadap Return Saham: Pengujian Week Four Effect dan Rogalski Effect di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 20, No. 2 , 175-186. Cahyaningdyah, D., & Witiastuti, R. S. (2010). Analisis Monday Effect dan Rogalski Effect di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 1, No.2 , 154-168. Darmadji, T., & Hendy, M. F. (2011). Pasar Modal di Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Fahmi, I. &. (2011). Teori Protofolio dan Analisis Investasi Teori Soal & Jawab. Bandung: Alfabeta. Fahmi, I. (2012). Pengantar Pasar Modal. Bandung: ALFABETA. Gumanti, T. A. (2011). Manajemen Investasi Konsep, Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Jakarta: Mitra Wacana Media. Hartono, J. (2010). Teori Portfolio dan Analisis Investasi. Edisi 7. Yogyakarta: BPFE. Indonesia Stock Exchange. (2010). Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa Efek Indonesia. Nageswari, P., Selvam, M., & Gayathri, J. (2011). Analysis of Monday Effect in Indian Stock Market. Journal of Business Management 5 (4). , 170-177.
Priyatno, D. (2011). Buku Saku SPSS. Cetakan Pertama.Yogyakarta: MediaKom. Sagai, T. L., & Rilie. (2013). Bukti Baru Monday Effect di Bursa Efek Indonesia. Magister Manajemen Program Pascasarjana UKSW. Sufany. (2010). Pengaruh Hari Libur Kalender (Holiday Effect) terhadap Anomali Return Indeks Sektoral Saham Perusahaan yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Medan: Universitas Sumatra Utara.Skripsi. Medan: Universitas Sumatra Utara. Sularso, H., Suyono, E., & Rahmawanto, D. (2011). Analisis Monday dan Weekend Effect Pada Saham Perusahaan LQ45 Di Bursa Efek Indonesia. Journal and Proceeding Universitas Tandelilin, E. (2010). Portfolio dan Investasi Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama.Yogyakarta: Kanisius. Thadete, M. G. (2013). Fenomena "Monday Effect" di Bursa Efek Indonesia (Periode 2007-2012). FINESTA Vol. 1, No. 2 , 96-101. www.yahoofinance.com www.idx.co.id
RIWAYAT HIDUP Nama Penulis
: Nidya Stephanie Lestari Sitorus
Tempat, Tanggal Lahir
: Medan, 15 November 1993
Pendidikan
: S1 Akuntansi
Bidang
: Pasar Modal (2015)