ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA
TESIS
Oleh:
ESA SETIANA 047017006 / AKT
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
2006
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Judul Tesis
:
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA
Nama Mahasiswa
:
ESA SETIANA
Nomor Pokok
:
047017006
Program Studi
:
ILMU AKUNTANSI
Menyetujui, Komisi Pembimbing :
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak) Ketua
Ketua Program Studi Magister Akuntansi
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak)
(Drs. T. Bachtaruddin, M.Si, Ak) Anggota
Direktur Sekolah Pascasarjana USU
(Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc.)
Tanggal Lulus : 05 Agustus 2006
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Telah diuji pada Tanggal: 05 Agustus 2006
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
:
Prof. DR. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak.
Anggota
:
1. Drs. T. Bachtaruddin, MSi, Ak. 2. DR. Agusni Pasaribu, MBA, Ak. 3. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak. 4. Drs. Syamsul Bahri TRB, MM, Ak. 5. Drs. Syahyunan, Msi.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
ABSTRACT ANALYSE OF THE FACTORS INFLUENCING CAPITAL STRUCTURE AT MANUFACTURING FIRMS WHICH LISTING IN JAKARTA STOCK EXCHANGE
This study examines whether firm size, growth of assets and profitability effact to capital structure. Previous studies show that capital structure effected by assets structure, assets growth, profitability, risk, firm size, tax shield, ownership structure, payment system and market condition. Some studies about capital structure show that the results are not consistent. This research used 66 sample manufacturing firms listed in Jakarta Stock Exchange selected using purposive sampling. The criteria for the purposive sampling are that manufacturing firms have go public during 2000 – 2004, the firms continuous publish financial report during observation’s years, consistent have longterm debt and the firms have complete data appropriate with model that used. This research resulted two findings as had been proposed in the research hypotheses. That’s firm size, growth of assets and profitability effected significantly partially and simultan.towards capital structure of companies that listed in Jakarta Stock Exchange. Keywords: Capital structure, firm size, growth of assets, profitability
i ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA
Penelitian ini menguji apakah ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan kemampulabaan berpengaruh terhadap struktur modal. Beberapa peneliti sebelumnya menunjukkan bahwa struktur modal dipengaruhi oleh struktur asset, pertumbuhan aktiva, kemampulabaan, resiko, ukuran perusahaan, pajak, struktur kepemilikan, sistem pembayaran dan kondisi pasar. Beberapa peneliti lain tentang struktur modal menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Penelitian ini menggunakan 66 perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta yang terpilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Kriteria untuk purposive sampling diantaranya, bahwa perusahaan manufaktur tersebut sudah go publik selama tahun 2000- 2004, bahwa perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan selama tahun pengamatan secara kontinu, konsisten mempunyai hutang jangka panjang dan perusahaan mempunyai kelengkapan data sesuai dengan model yang digunakan. Penelitian ini menghasilkan dua penemuan sebagaimana yang telah diajukan dalam hipotesis, yaitu bahwa ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva dan kemampulabaan berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta. Kata
Kunci:
struktur modal, kemampulabaan.
ukuran
perusahaan,
pertumbuhan
aktiva
i ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan tesis ini yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing di Bursa Efek Jakarta”. Tesis ini merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarnya kepada: 1. Bapak Prof. Chairuddin, P. Lubis, DTM&H, Sp. A (K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. DR. Ir. Sumono, MS, selaku Eks Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang saat ini menjabat sebagai Pembantu Rektor I Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Prof. DR. Ir. T. Chairun Nisa. B, MSc. selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Prof. DR. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak. selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan sekaligus selaku Pembimbing Pertama yang telah banyak memberikan waktu dan pemikiran serta bimbingannya kepada penulis sehingga terselesaikannya penyusunan tesis ini. 5. Bapak Drs. T. Bachtaruddin, MSi. Ak. selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi dan selaku Pembimbing Kedua yang banyak memberikan bimbingan, kritik dan saran sejak awal pembuatan tesis ini hingga ketahap Kolokium (semoga Allah SWT menempatkan arwahnya ditempat yang setimpal dengan amalannya). 6. Bapak Prof. Moenaf Hamid Regar MA. Sc. Ak. dan Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak. selaku Eks Ketua dan Eks. Sekretaris Program Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 7. Bapak DR. Agusni Pasaribu, MBA, Ak, Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Drs. Syamsul Bahri TRB, MM, Ak. dan Bapak Drs. Syahyunan, MSi. selaku
iv
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Dosen Pembanding dan Penguji yang telah banyak memberikan saran dan kritik untuk perbaikan tesis ini. 8. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Pascasarjana Program Studi Magister Akuntansi Universitas Sumatera Utara. 9. Teman-teman seperjuangan Angkatan VII dan seluruh alumni Program Magíster Akuntansi Universitas Sumatera Utara. 10. Staf/karyawan sekretariat Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dan memberikan saran, pendapat serta pandangannya sehingga penulisan tesis terselesaikan. Akhirnya penulis menghaturkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Suamiku tercinta Paidi Hidayat SE. MSi., Ummiku tercinta Hj. Hamidah, Mertuaku tercinta Papah Misdi dan Mamah Mariani, serta yang tercinta adik-adik dan keponakanku atas do’a dan pengorbanan yang tidak ternilai harganya dalam sumbangsih yang diberikan untuk penyelesaian tesis ini baik moril, materil dan spiritual dalam keadaan suka maupun duka. (Love you all). Semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua dan mendapat ridho dari Allah Subhanahu Wata’ala. Amin.
Medan, 05 Agustus 2006 Penulis
Esa Setiana
iv
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
iv
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DATA PRIBADI Nama Alamat Tempat / Tgl. Lahir Noor Handphone Jenis Kelamin Agama Suku Status Perkawinan Nama Suami Nama Ibu Nama Ayah
: Esa Setiana, SE. MSi. : Pajak Klumpang, Gg. Sepakat No. 127 A, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumut 20374 : Klumpang / 12 April 1979 : 081361491879 : Perempuan : Islam : Melayu : Menikah : Paidi Hidayat SE. MSi. : Hj. Hamidah : Abdul Malik
RIWAYAT PENDIDIKAN Pendidikan Formal Thn 2004 Thn 1998 Thn 1994 Thn 1991 Thn 1985
-
Thn 2006 Thn 2002 Thn 1997 Thn 1994 Thn 1991
: : : : :
USU, Sekolah Pascasarjana (S2) Program Magister Akuntansi UMSU, Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi SMUN 15 Medan SLTPN 1 Hamparan Perak SD PAB 1 Hamparan Perak
Pendidikan Non Formal Mei 2002 - Okt 2002 Thn 1997 - Thn 1998
: Kursus Komputer Paket Perkantoran di TRICOM Jl. Iskandar Muda Medan : Kursus Bahasa Inggris di YPPIA Jl. Dr. Mansyur Medan
PENGALAMAN KERJA Mei 2005 Mei 2004 Des 2002 Ags 2002 Thn 2001 Thn 1997
-
Sekarang Nov 2004 Feb 2004 Des 2002 Thn 2002 Thn 2002
: : : : : :
Project Sumbagut Finance Adm. PT. Telkomsel Medan Kepala Bagian Umum CV. Sonang Jaya Indonesia Medan Finance Accounting & Banking PT. SCD Medan Supervisor PT. AIG LIPPO PAD Medan Staff Accounting di Aliyah PAB 1 Medan Private Istructur & Owner di NSC Klumpang, Medan
PENGALAMAN AKTIFITAS KEMAHASISWAAN Tahun 2002 Tahun 2001 Tahun 2000
: Panitia & Peserta Seminar Antar Bangsa Indonesia - Malaysia : Utusan Sumatera Utara pada Silatnas II KMPTM se-Indonesia : Menteri Keuangan Badan Executive Mahasiswa UMSU
v
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
DAFTAR ISI Halaman ABSTRACT.........................................................................................................
i
ABSTRAK...........................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR .........................................................................................
iii
RIWAYAT HIDUP PENULIS ............................................................................
v
DAFTAR ISI........................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL................................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................
x
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................
1
1.1. Latar Belakang Penelitian ..................................................................
1
1.2. Masalah Penelitian .............................................................................
4
1.3. Tujuan Penelitian ...............................................................................
4
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................
5
1.5. Kerangka Pemikiran...........................................................................
5
1.6. Hipotesis ............................................................................................
7
1.7. Batasan Penelitian..............................................................................
7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................
8
2.1. Pengertian dan Karakteristik Pasar Modal.........................................
8
2.2. Modal dan Struktur Modal Perusahaan..............................................
13
2.3. Teori Struktur Modal .........................................................................
14
2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal..........................
18
2.5. Review Penelitian Terdahulu.............................................................
22
BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................
27
3.1. Design Penelitian ...............................................................................
27
3.2. Teknik Seleksi Sampel.......................................................................
28
3.3. Jenis dan Sumber Data.......................................................................
28
3.4. Model Analisis ..................................................................................
29
3.5. Definisi Operasional Variabel............................................................
30
3.6. Perbedaan & Persamaan Penelitian Terdahulu ..................................
32
vi ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
BAB IV. ANALISIS & PEMBAHASAN .....................................................
34
4.1. Perusahaan Sampel............................................................................
34
4.2. Deskripsi Variabel.............................................................................
34
4.3. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik .....................................................
36
4.3.1. Uji Multicollinearity ...............................................................
36
4.3.2. Uji Autokorelasi (Durbin Watson Test)..................................
37
4.4. Analisa Hasil Estimasi dengan Ordinary Least Square (OLS) ..........
38
4.5. Analisa Hasil Estimasi dengan Generalized Least Squaare (GLS) ...
40
4.5.1. Uji Hausman ..........................................................................
42
4.5.2. Fixed Effects Model (FEM) ...................................................
42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
49
5.1. Kesimpulan .......................................................................................
49
5.2. Keterbatasan.......................................................................................
51
5.3. Saran dan Implikasi Kebijakan .........................................................
51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
53
LAMPIRAN .......................................................................................................
57
vii ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
DAFTAR TABEL
Tabel
Judul
Halaman
1.
Review Penelitian Terdahulu…... .....................................................
23
2.
Teknik Seleksi Sampel…..................................................................
28
3.
Statistik Deskriptif dari Variabel-variabel Penelitian…... ................
35
4.
Hasil Estimasi Uji Multicollinearity .................................................
37
5.
Hasil Estimasi dengan Metode OLS .................................................
38
6.
Hasil Estimasi dengan Metode GLS (FEM dan REM).....................
41
7.
Hausman Test for Fixed versus Random Effects..............................
42
8.
Hasil Estimasi dengan Metode OLS .................................................
43
viii
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Judul
Halaman
1.
Teknik Seleksi Sampel....................................................................
57
2.
Hasil Estimasi dengan Metode OLS...............................................
64
3.
Hasil Estimasi dengan Metode GLS untuk Fixed Effect Model (FEM)..............................................................................................
4.
Hasil Estimasi dengan Metode GLS untuk Random Effect Model (REM) .............................................................................................
5.
65
67
Hasil Uji Multikollinearity untuk Variabel Ukuran Perusahaan (LUK)..............................................................................................
69
6.
Hasil Uji Multikollinearity untuk Variabel Pertumbuhan Asset (PA)
70
7.
Hasil Uji Multikollinearity untuk Variabel Kemampuan Profit (KP)
71
8.
Jadwal Penelitian ............................................................................
72
ix
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
DAFTAR GAMBAR
Gambar
1.
Judul
Halaman
Model Kerangka Pemikiran ............................................................
x
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
6
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang, saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan. Manajer harus mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan secara efisien, dalam arti keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan yang mampu meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan konsekuensi yang secara langsung timbul dari keputusan yang dilakukan manajer keuangan. Ketika manajer menggunakan hutang, jelas biaya modal yang timbul sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur, sedangkan jika manajer menggunakan dana internal atau dana sendiri akan timbul opportunity cost dari dana atau modal sendiri yang digunakan. Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi yang selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan. Sejak diterbitkannya Paket Kebijaksanaan Desember 1988, pengusaha memperoleh kemudahan untuk mendapatkan dana melalui pasar modal yaitu dengan dipermudahnya persyaratan untuk go publik. Kemudahan tersebut telah
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
2
mendorong pengusaha untuk melakukan ekspansi guna menunjang pertumbuhan ekonomi. Terkadang ekspansi yang digunakan perusahaan telah menyebabkan besarnya sumber modal pinjaman dalam struktur permodalan perusahaan. Keputusan struktur modal secara langsung berpengaruh terhadap besarnya risiko yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan. Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tersebut tidak saja berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh terhadap risiko keuangan yang dihadapi
perusahaan.
Risiko
keuangan
tersebut
meliputi
kemungkinan
ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajibannya dan kemungkinan tidak tercapainya laba yang ditargetkan perusahaan. Berdasarkan penjelasan diatas, tampak bahwa keputusan struktur modal merupakan keputusan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Banyak
faktor
yang
mempengaruhi
keputusan
manajer
dalam
menentukan struktur modal perusahaan. Menurut Brigham & Houston (2001) faktor-faktor tersebut antara lain: risiko bisnis, posisi pajak, fleksibilitas keuangan dan konservatisme atau agresivitas manajemen merupakan faktor-faktor yang menentukan keputusan struktur modal, khususnya pada struktur modal yang ditargetkan (target capital structure). Namun secara lebih umum, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keputusan struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
3
Sementara itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh McCue & Ozcan (1992) menunjukkan bahwa struktur modal dipengaruhi oleh struktur aktiva (asset structure), pertumbuhan aktiva (asset growth), kemampulabaan (profitability), risiko (risk), ukuran perusahaan (size), pajak (tax shields), struktur kepemilikan perusahaan (ownership/system affiliation), sistem pembayaran dari konsumen (payment system) dan kondisi pasar (market conditions). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ghosh et. al. (2000) terhadap faktor-faktor penentu struktur modal pada 500 perusahaan manufaktur di Amerika Serikat menunjukkan bahwa variabel-variabel growth of assets, fixed asset ratio, R & D Expenditure berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Pada hasil penelitian yang lain seperti yang dilakukan oleh Krishnan & Moyer (1996) terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur di Amerika Serikat menunjukkan bahwa size, profit dan tax rate berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitain Moh’d et. al. (1998), ternyata faktor yang mempengaruhi struktur modal secara signifikan hanya agency cost dan ownership structure. Mengingat keputusan pendanaan merupakan keputusan penting yang secara langsung akan menentukan kemampuan perusahaan untuk dapat bertahan hidup dan berkembang dan masih adanya inkonsistensi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, maka penulis tertarik untuk melakukan kajian empiris terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
4
Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan, maka dalam penelitian ini akan mencoba menganalisis beberapa faktor yang akan dikaji untuk melihat faktor yang mempengaruhi struktur modal, yakni: ukuran perusahaan (size), pertumbuhan aktiva (growth of assets) dan kemampulabaan (profitabilitas) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama kurun waktu 2000 sampai dengan 2004.
1.2. Masalah Penelitian Sesuai dengan latar belakang di atas, maka masalah penelitian adalah sebagai berikut: 1. “Apakah
faktor-faktor
yang
terdiri
dari
ukuran
perusahaan
(size),
pertumbuhan aktiva (growth of assets), dan kemampulabaan (profitabilitas) secara parsial (masing-masing) berpengaruh
terhadap struktur modal
perusahaan?”. 2. “Apakah
faktor-faktor
yang
terdiri
dari
ukuran
perusahaan
(size),
pertumbuhan aktiva (growth of assets), dan kemampulabaan (profitabilitas) secara
simultan
(serentak)
berpengaruh
terhadap
struktur
modal
perusahaan?”.
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh ukuran perusahaan (size), pertumbuhan aktiva (growth of assets), dan kemampulabaan (profitabilitas) terhadap struktur modal perusahaan secara parsial (masing-masing) sehingga dapat
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
5
diketahui dari ketiga variabel yang berpengaruh signifikan secara statistik terhadap struktur modal. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh ukuran perusahaan (size), pertumbuhan aktiva (growth of assets) dan kemampulabaan (profitabilitas) terhadap struktur modal perusahaan secara simultan (serentak).
1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain : 1. Memberikan sumbangan keilmuan khususnya kepada manajer keuangan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta. 2. Dengan mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan go public di Indonesia maka dapat dibuat suatu kebijakan yang dapat membantu para investor yang akan membeli saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. 3. Memberikan referensi bagi peneliti-peneliti lain yang berminat untuk meneliti faktor-faktor penentu struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ).
1.5. Kerangka Pemikiran Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti membuat kerangka pemikiran secara parsial dan simultan yang disusun dengan model sebagai berikut:
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
6
Ukuran Perusahaan (Size)
Pertumbuhan Aktiva (Growth of Assets)
Struktur Modal (Capital Structure) Variabel Terikat
Kamampulabaan (Profitability)
Variabel Bebas 1.6. Hipotesis Bertitik tolak dari masalah yang diajukan, tujuan penelitian dan model kerangka pemikiran yang dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
1. Ukuran perusahaan (size), pertumbuhan aktiva (growth of assets), dan kemampulabaan (profitabilitas) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama periode 2000 – 2004.
2. Ukuran perusahaan (size), pertumbuhan aktiva (growth of assets), dan kemampulabaan (profitabilitas) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama periode 2000 – 2004.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
7
1.7. Batasan Penelitian 1. Batasan Waktu. Penelitian ini mempunyai batasan dalam pengambilan data yakni dibatasi untuk lima tahun terakhir dari tahun 2000 sampai dengan 2004. 2. Batasan Perusahaan. Penelitian ini mencakup perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama kurun waktu 2000 – 2004 dan yang memenuhi kriteria dalam pengambilan sampel berdasarkan metode purposive sampling. 3. Batasan Aspek. Bidang kajian dari penelitian ini adalah Manajemen Keuangan dengan penekanan pada struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama periode 2000 sampai dengan 2004.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian dan Karakteristik Pasar Modal Pasar
modal
pada
hakikatnya
adalah
jaringan
tatanan
yang
memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang, penambahan finansial assets (dana hutang) pada saat yang sama, memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan fortofolio investasi (melalui pasar sekunder). Proses pembentukan modal jelas memegang peran penting dalam perkembangan suatu ekonomi. Tidak semua kegiatan ekonomi mampu memenuhi kebutuhan investasinya dari tabungan sendiri. Dalam realita, ada unit-unit kegiatan ekonomi yang surplus (yaitu tabungan > investasi) dan ada unit ekonomi defisit (yaitu tabungan < investasi). Untuk itu dibutuhkan perantara yang bisa menyalurkan kelebihan dana dari unit yang surplus ke unit yang defisit dan itulah peranan dari pasar uang dan pasar modal. Dalam unit ekonomi yang surplus dan yang defisit bisa dipertemukan baik secara langsung (misalnya menawarkan saham penuh dan obligasi pemerintah kepada masyarakat luas) atau tidak langsung melalui lembaga perantara keuangan (misalnya bank komersial). Menurut Usman (1989) dalam Anoraga & Pakarti (1995), pasar modal adalah pelengkap di sektor keuangan terhadap dua lembaga lainnya yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan peminjam dana dalam hal ini disebut dengan nama emiten (perusahaan
8
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
yang go public). Para pemodal meminta instrumen pasar modal untuk keperluan inventasi portofolio sehingga pada akhirnya dapat memaksimumkan penghasilan. Instrumen pasar modal itu terbagi atas dua kelompok besar yaitu instrumen pemilik (equity) seperti saham dan instrumen utang (obligasi atau bond) seperti obligasi perusahaan, obligasi langganan, obligasi yang dapat dikonversikan dengan menjadi saham, dan sebagainya. Patut juga diketahui, berbeda sekali antara investasi secara portofolio yang biasanya dengan memberi instrumeninstrumen di pasar modal dengan investasi secara langsung dan biasanya ikut langsung dalam proses pendirian perusahaan. Pada kasus pertama, para investor tidak tertarik dan tidak berkepentingan untuk menjalankan usaha dari perusahaan yang ia beli sahamnya, mereka lebih berkepentingan terhadap deviden dan capital gain dari saham yang dibeli. Pada kasus terakhir, investor yang bersangkutan ingin menguasai dan menjalankan langsung investasi dimaksud. Perkembangan terakhir pasar modal memperlihatkan bahwa para pemodal itu kebanyakan terdiri dari pengelola dana (fund manager) dari dana pensiun, kepentingan mereka ikut campur tangan di dalam kepengurusan perusahaan yang sahamnya mereka beli melalui pasar modal menjadi semakin tidak berarti. Mereka justru mau membeli saham dari perusahaan-perusahaan itu karena mereka percaya kepada pemimpin yang mengelola perusahaan sekarang ini. Para emiten melihat bahwa pencarian dana melalui pasar modal merupakan pilihan pembiayaan yang lain, kemudian mereka memanfaatkan kesempatan ini dengan mengeluarkan saham dan atau obligasi. Semakin efisien
9
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
dan efektif pengelolaan pasar modal maka semakin banyak pula para calon emiten yang berdatangan ke pasar modal, berarti hal ini sekaligus pula memperbaiki posisi equity-nya dan pada akhirnya akan memperkuat daya saingnya di industri dimana ia terlibat. Karena surat saham dan obligasi itu dijual kepada masyarakat, maka persyaratan full disclosure dan full transparancy harus pula dipenuhi oleh emiten yang bersangkutan. Pasar modal selalu mempersyaratkan agar selalu ada keterbukaan atau (full disclosure) dan hasil audit pendapat akuntan haruslah bersifat unqualified opinion yakni wajar tanpa syarat.
Penjamin emisi didalam proses penentuan
harga dan penawaran perdana dari instrumen pasar modal itu. Juga dapat berkepentingan terhadap pendapat akuntan publik tersebut. Di sini kelihatan bahwa peranan akuntan publik selalu diperlukan mulai dari rencana emisi, proses emisi dan berikut pada proses jual beli dipasar sekunder. Pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. Dalam pengertian klasik, seperti dapat dilihat dalam praktek-praktenya di negara–negara kapitalis, perdagangan efek sesungguhnya merupakan kegiatan perusahaan swasta. Motif utama terletak pada masalah kebutuhan modal bagi perusahaan yang ingin lebih memajukan usaha dengan menjual sahamnya pada para pemilik uang atau investor baik golongan maupun lembaga-lembaga usaha. Wai dan Patrick (1987) dalam Pandji & Pakarti (1995) mendefenisikan pasar modal dalam arti luas adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan jangka pendek, primer dan tidak
10
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
langsung. Defenisi dalam arti menengah adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari 1 tahun) termasuk saham-saham obligasi, pinjaman berjangka hipotek dan tabungan serta deposito berjangka. Sedangkan defenisi dalam arti sempit adalah pasar terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi dengan memakai jasa makelar, komisioner dan underwriter. Dengan dijualnya saham di pasar modal berarti masyarakat diberi kesempatan untuk memiliki dan menikmati keuntungan yang diperoleh perusahaan. Dengan kata lain, pasar modal dapat membantu pemerintah meningkatkan pendapatan masyarakat. Melalui pasar modal, pemerintah ingin mengIndonesiakan kultur ekonomi modern yang sehat. Seperti dalam hal mendemokrasikan perusahaan-perusahaan PMA yang belakangan ini memiliki iklim pertumbuhan yang sehat. Dengan pemindahan modal dari pihak asing menjadi milik Indonesia melalui pemilikan saham diharapkan sebagian laba yang mengalir ke luar negeri dapat ditahan di Indonesia untuk dimiliki oleh warga negara Indonesia. Menurut Sudomo (1990) dalam Pandji & Pakarti (1995) yang dimaksud dengan pasar modal adalah pasar tempat diterbitkan serta diperdagangkan suratsurat berharga jangka panjang, khususnya obligasi dan saham. Defenisi ini sudah menyangkut dua jenis pasar yang dikenal secara terpisah, yakni pasar perdana, dimana surat-surat berharga itu pertama sekali diterbitkan dan pasar sekunder, dimana surat-surat berharga itu diperdagangkan. Kemudian yang dimaksud investor adalah individu atau unit ekonomi yang menanamkan tabungannya dalam
11
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
bentuk asset dengan harapan memperoleh hasil atau return di masa yang akan datang. Di dalam konteks perekonomian global, dimana pasar modal dibeberapa negara sudah sedemikian berkembang, asset tersebut pada umumnya berbentuk asset finansial, walaupun masih tersedia pula pilihan-pilihan dalam bentuk riil seperti logam mulia, emas, persawahan, perkebunan, pabrik dan atau real estate. Sedangkan yang dimaksud dengan asset finansial adalah surat-surat berharga yang merupakan klaim atas hasil asset riil. Pemilikan asset finansial bisa secara langsung dan tak langsung. Dikatakan tidak langsung bila asset tersebut merupakan klaim atas klaim. Pada bagian sebelumnya disinggung bahwa pasar modal adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang diperjualbelikan. Secara lebih teliti dapat disebutkan bahwa pasar modal adalah suatu lembaga (institution) dan mekanismenya menyediakan dana jangka menengah dan jangka panjang bagi investor dunia usaha, pemerintah dan perorangan, dimana berbagai instrumen yang ada telah siap dialihkan. Sebagaimana halnya pasar uang maka pasar modal dapat diartikan dalam ruang lingkup lokal, regional, dan nasional. Karena menyangkut dana-dana jangka panjang, maka pasar modal mengandung pengertian modal ekonomi. Dana-dana yang dihasilkan melalui penerbitan instrumen kredit oleh dunia usaha dan perorangan diinvestasikan dalam persediaan (inventories) ataupun harta tetap (fixed assets). Sedangkan hasil obligasi pemerintah dan saham-saham perusahaan digunakan untuk membelanjai berbagai pengeluaran dan harta kekayaan.
12
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
2.2. Modal dan Struktur Modal Perusahaan Modal menurut Munawir (2001) adalah hak atau bagian yang akan dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukkan dalam pos (modal saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya. Sumber dari modal adalah apa yang dapat dilihat berupa hutang lancar, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Modal menggambarkan hak pemilik atas perusahaan yang timbul sebagai akibat penanaman (investasi) yang dilakukan oleh para pemilik. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang, saham prefen, dan saham biasa. Sedangkan Suad (1989) struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dengan modal sendiri. Struktur modal dalam perusahaan berkaitan erat dengan investasi sehingga dalam hal ini akan menyangkut sumber dana yang akan digunakan untuk membiayai proyek investasi tersebut. Sumber dana tersebut pada dasarnya terdiri dari penerbitan saham (equity financing), penerbit obligasi (debt financing) dan laba ditahan (retained earning). Penerbitan saham dan obligasi sering disebut sumber dana yang berasal dari luar perusahaan atau external financing sedang laba untuk laba ditahan sering disebut dengan retained earning atau sumber dana sebagai pembelanjaan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri atau internal financing. Modal asing dalam hal ini diartikan sebagai hutang baik jangka panjang maupun jangka pendek. Sedang modal sendiri bisa terdiri dari laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan. Apabila dalam suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan pemenuhan
13
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
dengan sumber dari dalam perusahaan akan sangat mengurangi ketergantungan pada pihak luar. Apabila kebutuhan dana sudah sedemikian meningkat karena pertumbuhan perusahaan, dan dana dari sumber intern sudah digunakan semua, maka sudah tidak ada pilihan lain selain menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan yaitu dalam bentuk hutang. Struktur modal merupakan masalah penting dalam pengembalian keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Struktur modal tersebut tercermin pada hutang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua golongan tersebut merupakan dana permanen atau jangka panjang. Untuk mengukur struktur modal tersebut digunakan rasio struktur modal yang disebut dengan leverage ratio. Leverage ratio adalah perbandingan yang dimaksud untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Dalam perhitungan leverage ratio yang digunakan adalah longterm debt to equity ratio. Longterm debt to equity ratio menunjukkan persentase modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang yang dihitung dengan membandingkan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri.
2.3. Teori Struktur Modal 1. Agency Theory Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan Wiliam H. Meckling (1976) dalam Horne dan Wachowicz (1998), manajemen merupakan agen dari pemegang saham dan pemegang saham sebagai prinsipal atau pemilik perusahaan. para pemegang saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang kepada agen. Untuk dapat melakukan
14
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
fungsinya dengan baik, manajemen harus diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasaan dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan dan pembatasaan terhadap keputusan yang dapat diambil manajemen. Kegiatan pengawasaan tentu saja membutuhkan biaya yang disebut dengan biaya agensi. Biaya agensi menurut Horne dan Wachowicz (1998) adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengawasan manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual perusahaan dengan kreditor dan pemegang saham. Menurut Horne dan Wachowicz (1998), salah satu pendapat dalam teori agensi adalah siapapun yang menimbulkan biaya pengawasaan, biaya yang timbul pasti merupakan tanggungan pemegang saham. Sebagai misal, pemegang obligasi, mengantisipasi biaya pengawasaan, membebankan bunga yang lebih tinggi. Semakin besar peluang timbulnya pengawasaan, semakin tinggi tingkat bunga, dan semakin rendah nilai perusahaan bagi pemegang saham. Biaya pengawasaan berfungsi sebagai disinsentif dalam penerbitan obligasi, terutama dalam jumlah yang besar. Jumlah pengawasaan yang diminta oleh pemegang obligasi akan meningkatkan seiring dengan meningkatnya jumlah obligasi yang beredar. 2. Signaling Theory Isyarat atau teori signal menurut Brigham dan Houston (1999) adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Sehingga manajer dalam suatu perusahaan dengan prospek yang sangat menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan
15
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target struktur modalnya. Perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung untuk menjual sahamnya dengan maksud membagi kerugian dengan pemegang saham baru. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut suram. Apabilah suatu perusahaan menawarkan penjualan saham baru, lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun, karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan harga saham prospek perusahaan cerah. 3. Asymmetric Information Theory Asymmetric Information atau ketidaksamaan informasi menurut Brigham dan Houston (1999), adalah situasi dimana manajer memiliki informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan dari pada yang dimiliki investor. Asimetris informasi ini terjadi karena pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak daripada para pemodal (Husnan, 1996). Dengan demikian, pihak manajemen mungkin berpikir bahwa harga saham saat ini sedang undervalue (terlalu murah). Tetapi pemodal akan menafsirkan kalau perusahaan menawarkan saham baru, salah satu kemungkinannya adalah harga saham saat ini sedang terlalu mahal (sesuai dengan persepsi pihak manajemen). Sebagai akibatnya para pemodal akan menawarkan harga saham baru tersebut dengan harga yang lebih rendah. Karena itu emisi saham baru akan menurunkan harga saham.
16
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
4. Pecking Order Theory Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Donaldson pada tahun 1961 sedangkan penamaan pecking order theory dilakukan Myers pada tahun 1984 dalam Husnan (1996). Secara singkat teori ini menyatakan bahwa: (a) Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan), (b) Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham baru diterbitkan. Sesuai dengan teori ini, tidak ada suatu target debt to equity ratio, karena ada dua jenis modal sendiri, yaitu internal dan external. Modal sendiri yang berasal dari dalam perusahaan lebih disukai daripada modal sendiri yang berasal dari luar perusahaan. Menurut Myers (1996) perusahaan lebih menyukai penggunaan pendanaan dari modal internal, yakni dana yang berasal dari aliran kas, laba ditahan dan depresiasi. Urutan penggunaan sumber pendanaan dengan mengacu pada pecking order theory adalah: internal fund (dana internal), debt (hutang), dan equity (modal sendiri) (Kaaro, 2003). Dana internal lebih disukai dari dana eksternal karena dana internal memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu “membuka diri lagi” dari sorotan pemodal luar. Kalau bisa memperoleh sumber dana yang diperlukan tanpa memperoleh “sorotan dan publisitas publik” sebagai akibat penerbitan saham baru.
17
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada modal sendiri dikarenakan dua alasan. Pertama adalah pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya emisi saham baru (Husnan, 1996). Hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer khawatir kalau penerbitan saham baru ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para pemodal dan membuat harga saham akan turun.Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya informasi asimetris antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.
2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Salah satu tugas manajer keuangan adalah memenuhi kebutuhan dana. Di dalam melakukan tugas tersebut manajer keuangan dihadapkan adanya suatu variasi dalam pembelanjaan, dalam arti kadang-kadang perusahaan lebih baik menggunakan dana yang bersumber dari hutang (debt) kadang-kadang perusahaan lebih baik kalau menggunakan dana yang bersumber dari modal sendiri (equity). Oleh karena itu manajer keuangan di dalam operasinya perlu berusaha untuk memenuhi suatu sasaran tertentu mengenai perimbangan antara besarnya hutang dengan jumlah modal sendiri yang tercermin dalam struktur modal perusahaan, Untuk itu perlu diperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan dan faktor-faktor tersebut dapat diuraikan antara lain: 1. Struktur aktiva Menurut Riyanto (1995), kebanyakan perusahaan industri di mana sebagian besar daripada modalnya tertanam dalam aktiva tetap (Fixed assets), akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan hutang sifatnya sebagai pelengkap. Hal ini dapat
18
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
dihubungkan dengan adanya aturan struktur finansial konservatif horizontal yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutupi jumlah aktiva tetap plus aktiva lain yang sifatnya permanent. Dan untuk perusahaan yang sebagaian besar dari aktivanya terdiri atas aktiva lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan hutang. Jadi dapat dikatakan bahwa struktur aktiva mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal dalam suatu perusahaan. Sedangkan menurut Mahmoud, Larry & Rimbey (1998) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa struktur aktiva mempengaruhi keputusan struktur modal yang dilakukan oleh manajer. Demikian pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Bhaduri & Saumitra (2002) yang menunjukkan adanya pengaruh yang nyata dari struktur aktiva terhadap keputusan struktur modal. Sementara itu, penelitian ini yang dilakukan oleh Khrisnan, Sivarama & Moyer (1996) pada perusahaan-perusahaan besar di negara industri juga menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara struktur aktiva terhadap struktur modal dalam suatu perusahaan. 2. Tingkat Pertumbuhan Aktiva Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal. Floating cost pada emisi saham biasa lebih tinggi dibanding pada emisi obligasi. Dengan demikian perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan hutang (obligasi) dibanding perusahaan yang lambat pertumbuhannya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Balakrishnan dan Isaac (1993) terhadap 295 perusahaan industri di
19
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Amerika Serikat menunjukkan bahwa pertumbuhan aktiva berpengaruh nyata terhadap struktur modal dalam statu perusahaan. 3. Profitabilitas Perusahaan dengan rate of return yang tinggi cenderung menggunakan proporsi hutang yang relatif kecil dikarenakan dengan rate of return yang tinggi, kebutuhan dana dapat diperoleh dari laba yang ditahan. Hasil penenlitian yang dilakukan Brigham, Eugene & Houston (2001) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi cenderung akan menggunakan hutang yang relatif kecil. Dimana dengan tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Sedangkan dari beberapa hasil penelitian empiris yang telah dilakukan oleh Khrisnan, Sivarama & Moyer (1996), Badhuri (2002), Mahmoud, Larry & Rimbey (1998) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dalam suatu perusahaan. 4. Besaran Perusahaan (Ukuran Perusahaan) Ukuran perusahaan akan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal dalam suatu perusahaan. Pada kenyataannya semakin besar suatu perusahaan maka kecenderungan penggunaan dana eksternal juga semakin besar. Hal ini disebabkan perusahaan besar memiliki kebutuhan dana yang besar dan salah satu alternatif pemenuhan dana yang tersedia adalah pendanaan eksternal. Banyak penelitian yang menyatakan kebijakan hutang perusahaan dipengaruhi oleh ukuran besaran perusahaan dan menyatakan ada hubungan yang positif antara besaran perusahaan dan rasio hutang. Menurut Homifar, et al (1994) (dalam dalam
20
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
dalam Mayangsari (2001), membuktikan bahwa besaran perusahaan berpengaruh positif terhadap leverage perusahaan. 5. Tingkat Pertumbuhan Penjualan Bagi perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan dan laba yang tinggi kecenderungan penggunaan hutang sebagai sumber dana eksternal yang lebih
besar
dibandingkan
dengan
perusahaan-perusahaan
yang
tingkat
pertumbuhan penjualannya lebih rendah. Konsisten dengan hasil penelitian Thies dan Klock (1992) yang menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan dengan leverage. Sedangkan Bakin (1989) dalam Mayangsari (2001) pada penelitiannya menemukan tingkat pertumbuhan penjualan berhubungan positif dengan hutang. 6. Kebijakan Deviden Secara tidak langsung, kebijakan deviden akan memiliki pengaruh terhadap tingkat penggunaan hutang statu perusahaan. Kebijakan deviden yang stabil menyebabkan adanya keharusan bagi perusahaan untuk menyediakan sejumlah dana guna membayar jumlah deviden yang tetap tersebut. Dan apabila perusahaan menggunakan tingkat hutang yang tinggi, maka ada kemungkinan bahwa dalam jangka panjang perusahaan tidak akan mampu membayar deviden yang stabil serta memenuhi beban tetap hutang. Menurut Mc. Cue et al. (1992) dalam studinya menemukan bukti bahwa kebijakan deviden mempunyai pengaruh yang signifikan dan berhubungan negatif dengan debt ratio. 7. Risiko Bisnis Dalam suatu perusahaan, risiko bisnis akan meningkat jika penggunaan hutang tinggi dan hal ini juga akan meningkatkan kemungkinan kebangkrutan
21
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
bagi perusahaan. Menurut Feri dan Jones (1979) dalam Mayangsari (2001) dinyatakan bahwa risiko bisnis ditunjukkan oleh variabilitas pendapatan yang akan diterima pada masa yang akan datang. Hasil penenlitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan risiko yang tinggi seharusnya menggunakan hutang yang lebih sedikit untuk menghindari kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan 8. Operating Leverage Variabel ini timbul dikarenakan perusahaan menggunakan kos operasi tetap dengan menggunakan aktiva tetap dalam operasi perusahaan. Dalam suatu perusahaan, tingkat operating leverage pada suatu tingkat hasil akan ditunjukkan oleh perubahan dalam volume penjualan yang mengakibatkan adanya perubahan yang tidak proporcional dalam laba atau rugi operasi. Operating leverage merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi risiko bisnis. Semakin besar Operating leverage perusahaan maka semakin besar variasi keuntungan akibat perubahan pada volume penjualan perusahaan dan mengakibatkan semakin besar risiko bisnis perusahaan. Pada tingkat risiko yang tinggi, sebaiknya struktur modal dipertahankan atau mengurangi penggunaan hutang yang lebih besar. Sebaliknya untuk perusahaan dengan kos tetap yang kecil dapat menggunakan hutang yang lebih besar.
2.5. R eview Penelitian Terdahulu Adapun beberapa penelitian sebelumnya yang menjadi pedoman peneliti dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta dapat dilihat pada tabel 1 berikut:
22
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Design Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kausal Komparatif dan Eksperimental, yaitu penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari perusahaan tersebut yang diperkirakan dapat mewakili karakteristik populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive random sampling dengan mengemukakan beberapa kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Jakarta selama periode 2000 – 2004. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang berkesinambungan. 2. Perusahaan yang secara kontinyu mengeluarkan laporan keuangan selama tahun pengamatan, yaitu dari tahun 2000 – 2004. 3. Konsisten memiliki hutang jangka panjang selama periode tersebut. 4. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini memiliki kelengkapan data sesuai dengan model yang digunakan. Sementara itu untuk unit analisis dari penelitian ini adalah organisasi perusahaan.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
28
3.2. Teknik Seleksi Sampel Dalam melakukan seleksi sampel, digunakan teknik 1, 1+2, 1+2+3 dan 1+2+3+4 sesuai dengan kriteria metode purposive random sampling diatas sehingga sampel terpilih berjumlah 66 perusahaan dan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini: Tabel. 2 Teknik Seleksi Sampel Perusahaan Listing di BEJ
1
1+2
1+2+3
1+2+3+4
307
138
138
98
66
3.3. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan dimensi waktu pooling data/data panel (gabungan data time series dan data cross section) yang meliputi data akuntansi berupa laporan keuangan perusahaan selama kurun waktu 2000 – 2004 yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan permintaan langsung ke Bursa Efek Jakarta (BEJ). Sedangkan jenis penelitian ini adalah asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dan mempunyai tingkat tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Pada penelitian ini terdapat variabel yang mempunyai hubungan kausal/sebab akibat (Sugiyono ,2004) Adapun vriabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur modal (SM) sebagai dependent variabel (variabel terikat), sedangkan ukuran perusahaan (size), aktiva (growth of assets), dan kemampulabaan (profitabilitas) sebagai independent variabel (variabel bebas).
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
29
3.4. Model Analisis Untuk melihat seberapa besar pengaruh ukuran perusahaan (size), pertumbuhan aktiva (growth of assets), dan kemampulabaan (profitabilitas) terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta selama kurun waktu 2000 – 2004 dengan menggunakan data panel, maka model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda dengan model analisis sebagai berikut:
SMit = β0 + β1 LUPit + β2 PAit + β3 KLit + ε it Keterangan simbol: SM LUP PA KL
= = = = ε = β1 - β3 = β0 = i = t =
struktur modal perusahaan i pada tahun t log ukuran perusahaan i pada tahun t pertumbuhan aset perusahaan i pada tahun t kemampulabaan perusahaan i pada tahun t variabel gangguan (error term) koefisien regresi konstanta perusahaan i tahun
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode Generalized Least Square (GLS) untuk semua perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penggunaan metode GLS untuk data panel (pooled data) lebih baik dibandingkan dengan metode OLS. Hal ini dikarenakan hasil estimasi dengan metode OLS untuk data panel menjadi bias dan tidak efisien dan Gujarati (2003) menyarankan bahwa metode GLS lebih baik untuk digunakan pada data panel. Sebagai alat analisis yang digunakan untuk mengolah data panel tersebut adalah dengan Program Eviews versi 4.1.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
30
3.5. Definisi Operasional Variabel Penelitian ini melibatkan 4 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat dan 3 variabel bebas. Untuk variabel bebas tersebut adalah: ukuran perusahaan (UP), pertumbuhan asset (PA) dan kemampuanlabaan (KL), sedangkan variabel terikatnya adalah struktur modal (SM). Ketiga variabel tersebut dipilih karena berdasarkan hasil pengujian empiris sebelumnya terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal (McCue dan Ozcan, 1992; Mahmoud et. al., 1998; Arrayani, 2003). Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Struktur Modal (SM) Untuk mengukur struktur modal dalam penelitian ini digunakan rasio struktur modal yang disebut dengan leverage ratio. Leverage ratio adalah perbandingan untuk mengukur seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Dalam perhitungan leverage ratio yang digunakan adalah long term debt to total asset. Mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Ghosh et. al. (2000), struktur modal dalam penelitian ini menggunakan parameter Long Term Debt to Total Asset Ratio yaitu perbandingan antara hutang jangka panjang perusahaan (long term debt) dengan total aktiva (total assets) atau dapat dirumuskan sebagai berikut: Hutang Jangka Panjang (Long Term Debt) Total aktiva (Total Asset) Long Term Debt to Total Asset Ratio menggambarkan besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai dari hutang jangka panjang.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
31
2. Ukuran Perusahaan (UP) Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dari besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Perusahaan besar umumnya lebih banyak menggunakan hutang dalam struktur modalnya karena potensi biaya kebangkrutannya lebih kecil dibandingkan dengan biaya tetapnya. Sementara untuk perusahaan kecil lebih memilih menggunakan hutang karena biaya ekuitasnya relatif lebih besar dari pada biaya hutang (Krishan, Sivarama & Moyer, 1996). Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan mengacu pada penelitian Krishan, Sivarama & Moyer (1996). Parameter yang digunakan untuk mengukur besarnya perusahaan dalam penelitian ini diproxy dengan nilai logaritma dari total asset, yang dirumuskan dengan: Size (UP) = Log (TAi) Dimana: Size
= ukuran perusahaan
TAi
= total asset perusahaan i Penggunaan nilai logaritma ini dilakukan untuk menghindari deviasi
yang besar antara perusahaan yang memiliki asset kecil dengan perusahaan yang memiliki asset besar. 3. Pertumbuhan Asset (PA) Pertumbuhan asset dalam penelitian ini diukur dengan perubahan (peningkatan atau penurunan) total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan aset dihitung sebagai persentase perubahan asset pada tahun tertentu terhadap tahun sebelumnya (Bhaduri & Saumitra, 2002) yang dirumuskan:
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
32
TAt - TAt-1 GRTA = TAt-1 Dimana: GRTA = pertumbuhan asset periode t dengan periode sebelumnya (t-1) TAt = total asset periode t TAt-1 = total asset periode sebelumnya 4. Kemampulabaan (KL) Kemampulabaan
atau
profitabilitas
menunjukkan
kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil karena kebutuhan pendanaan dipenuhi dari dana yang dihasilkan dari internal (Brigham, Eugene & Houston, 2001). Ukuran dari profitabilitas yang digunakan dalam penelitian mengacu kepada penelitian Ghosh et. al. (2000) yaitu menggunakan net profit margin sebagai ukuran profitabilitas. Net profit margin diukur dengan rumus sebagai berikut: Net Income NPM = Net Sales Dimana: NPM NI Net Sales
= net profit margin = penghasilan bersih setelah pajak = penjualan bersih setelah dikurangi retur dan potongan penjualan
3.6. Perbedaan & Persamaan Penelitian Terdahulu Adapun perbedaan dan persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah: 1. Dari sisi pemilihan variabel bebas dan terikat dari penelitian
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
33
2. Teknik perhitungan variabel ukuran perusahaan, pada penelitian ini menggunakan
total
aktiva,
dimana
sebahagian
peneliti
terdahulu
menggunakan total aktiva, sementara yang lainnya menggunakan rata-rata total aktiva. 3. Perbedaan dan persamaan dari hasil penelitian yang terangkum pada sub bab 2.5. Review Penelitian Terdahulu. 4. Perbedaan alat statistik yang digunakan dalam mengolah data, dimana kebanyakan dari peneliti terdahulu menggunakan program SPSS, sedangkan penelitian ini menggunakan program Eviews versi 4.1.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
34
BAB IV ANALISIS & PEMBAHASAN
4.1. Perusahaan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan jumlah perusahaan manufaktur sebanyak 138 perusahaan. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu : (1) Terdaftar (listing) di Bursa Efek Jakarta dalam periode 2000 – 2004; (2) Perusahaan yang secara kontinyu mengeluarkan laporan keuangan selama tahun pengamatan, yaitu dari tahun 2000 – 2004; (3) Konsisten memiliki hutang jangka panjang selama periode tersebut; (4) Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian memiliki kelengkapan data yang berkaitan dengan data yang digunakan dan model yang digunakan. Berdasarkan kriteria di atas, maka jumlah perusahaan yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini sebanyak 66 perusahaan. 4.2. Deskripsi Variabel Untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh tentang variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini baik variabel terikat maupun variabel bebas, maka dilakukan terlebih dahulu analisis secara statistik deskriptif yang mencakup nilai rata-rata (mean), standar deviasi, dan nilai ekstrim (nilai maksimum dan minimum). Berikut ini rangkuman data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3 di bawah ini.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
35
Tabel 3. Statistik Deskriptif dari Variabel-Variabel Penelitian SM?
LUP?
PA?
KL?
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
1.211676 0.047285 211.4963 -0.058930 13.19885 15.45799 246.0134
27.26628 27.35538 34.00028 20.10364 2.042755 -0.224666 4.820884
892.7757 0.340000 106922.3 -99.91000 8586.000 11.23825 130.1581
0.112462 0.020000 20.48000 -8.140000 1.514356 9.472046 133.0577
Jarque-Bera Probability
660124.5 0.000000
38.69271 0.000000
183418.1 0.000000
190012.7 0.000000
Sum Sum Sq. Dev.
319.8825 45817.12
7198.299 1097.460
235692.8 1.94E+10
29.69000 603.1307
264 66
264 66
264 66
Observations 264 Cross sections 66 Sumber : data diolah (Lampiran 1)
Dari hasil statistik deskriptif memperlihatkan bahwa struktur modal (SM), ukuran perusahaan (UP), pertumbuhan asset (PA), dan kemampulabaan (KL) cenderung meningkat yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata hitung (mean) yang bernilai positif sebesar 1,212 untuk struktur modal; ukuran perusahaan sebesar 27,266; pertumbuhan asset sebesar 892,776; dan kemampulabaan sebesar 0,112. Sementara itu untuk sebaran data yang ditunjukkan oleh perbedaan nilai maksimum dan minimum menunjukkan sebaran yang lebih luas dimana nilai maksimum tertinggi terjadi pada variabel pertumbuhan asset sebesar 106922,20 dan nilai maksimum terendah pada variabel kemampulabaandengan nilai sebesar 20,48. Sedangkan untuk nilai minimum tertinggi terjadi pada variabel ukuran perusahaan yakni 20,10 dan nilai minimum terendah pada variabel pertumbuhan asset yakni sebesar -99,91 (untuk menunjukkan nilai maksimum dan minimum dari masing-masing data yang diteliti).
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
36
Untuk standar deviasi memperlihatkan nilai yang positif untuk semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Namun untuk nilai standar deviasi tertinggi dari semua variabel yang diteliti adalah variabel pertumbuhan asset dengan nilai sebesar 8586,0 dan nilai standar deviasi terendah adalah variabel kemampulabaandengan nilai sebesar 1,51. Dengan demikian berdasarkan analisis statistik deskriptif menunjukkan variabel struktur modal (SM) dan pertumbuhan asset (PA) secara umum memiliki nilai statistik deskriptif yang lebih besar dibandingkan dengan variabel ukuran perusahaan (UP) dan kemampulabaan (KL). Selanjutnya untuk mengetahui normal atau tidaknya faktor gangguan dalam distribusi data dari masing-masing variabel yang digunakan dapat diketahui melalui nilai Jarque-Bera. Berdasarkan nilai Jarque-Bera di atas, diperoleh nilai yang cukup besar untuk semua variabel dengan nilai probability 0,000. Dengan demikian dapat dapat disimpulkan bahwa distribusi data dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai residual atau faktor pengganggu yang berdistribusi normal. 4.3. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik 4.3.1. Uji Multicollinearity Untuk mendeteksi ada tidaknya multicollinearity dalam model estimasi di atas, harus dilakukan pendeteksian dengan melihat nilai R2 yang dihasilkan dari estimasi model tersebut. Angka R2 yang tinggi disertai koefisien regresi yang sebagian
besar
tidak
signifikan
biasanya
menandakan
terdapatnya
multicollinearity. Berikut ini hasil uji multicollinearity seperti pada Tabel 8 di bawah ini.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
37
Tabel 4. Hasil Estimasi Uji Multicollinearity Variabel LUP? = f {PA?, KL?} PA? = f {LUP?, KL?} KL? = f {LUP?, PA?}
Nilai R2 0,0964 0,0756 0,0245
Sumber : Data diolah (Lampiran 4 s/d 6)
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa nilai R2 { SM? C LUP? PA? KL? } = 0,4721 lebih besar dari nilai R2 dalam regresi parsial [LUP? = f {PA?, KL?} = 0,0964 ; PA? = f {LUP?, KL?} = 0,0756 ; KL? = f {LUP?, PA?} = 0,0245]. Berdasarkan ketentuan rule of thumb dari metode ini dapat disimpulkan bahwa dalam model persamaan tersebut yakni fixed effects model (FEM) tidak ditemukan adanya multicollinearity. 4.3.2. Uji Autokorelasi (Durbin Watson Test). Uji Durbin Watson ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model persamaan tersebut dan uji ini hanya berlaku untuk model regresi dimana variabel-variabel bebasnya tidak mengandung lagged dependent variable dan untuk model yang digunakan dalam penelitian ini, untuk variabel bebasnya tidak menggunakan lagged dependent variable, maka berdasarkan hasil estimasi tersebut diperoleh nilai DW test sebesar 1,764. Berdasarkan kriteria untuk DW test maka nilai DW test sebesar 1,764 berada diantara DWlower < DW test < DWupper atau (1,738) < 1,764 < (1,799). Dengan demikian berdasarkan kriteria DW test tersebut, maka dapat diambil keputusannya yakni dalam model persamaan tersebut tidak ada kesimpulan (tidak dapat disimpulkan) untuk uji autokorelasi. Di samping itu tidak terjadinya autokorelasi dimungkinkan karena dalam penelitian ini menggunakan
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
38
data time series yang digabung dengan data cross section yang biasa disebut dengan pooled data. 4.4. Analisa Hasil Estimasi Dengan Ordinary Least Square (OLS) Untuk melihat besarnya pengaruh dari variabel ukuran perusahaan (size), pertumbuhan aktiva (growth of assets), dan kemampulabaan (profitabilitas) terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama kurun waktu 2000 – 2004, maka dilakukan estimasi dengan metode Ordinary Least Square (OLS) untuk data panel dengan menggunakan Program Eviews versi 4.1. Hasil estimasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini : Tabel 5. Hasil Estimasi dengan Metode OLS Variable C LUP? PA? KL? R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic) Sumber : Lampiran 2
Coefficient 47.01399 -1.684549 0.000102 0.339410 0.066795 0.056028 12.82377 6.203275 0.000438
Std. Error 41.44950 1.492903 9.25E-05 0.689589
t-Statistic 1.134247 -1.128371 1.100514 0.492192
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
Prob. 0.2577 0.2602 0.2721 0.6230 1.211676 13.19885 42756.75 1.121611
Berdasarkan Tabel 5 di atas, hasil estimasi dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan (UP), pertumbuhan asset (PA), dan kemampulabaan (KL) kurang memberikan pengaruh terhadap variasi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama kurun waktu 2000 – 2004. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,0668 yang berarti secara keseluruhan variabel bebas dalam persamaan tersebut hanya mampu
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
39
menjelaskan variasi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebesar 6,68 persen selama periode amatan, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut. Bila dianalisis secara simultan dari masing-masing variabel bebasnya, maka pengaruhnya terhadap variabel struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama kurun waktu 2000 – 2004, ternyata memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik pada tingkat kepercayaan 99 persen. Hal ini bisa dilihat dari nilai F statistik sebesar 6,203 dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,0004. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara bersama-sama mampu memberikan pengaruhnya secara signifikan terhadap variasi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Namun, apabila dianalisis secara parsial dari masing-masing variabel bebasnya tidak satupun variabel bebas yang memberikan pengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Di samping itu berdasarkan hasil estimasi tersebut, variabel bebas yang memiliki tanda koefisien regresi yang positif dan sesuai dengan hipotesis adalah variabel pertumbuhan asset (PA) dan kemampulabaan (KL), sedangkan variabel ukuran perusahaan (UP) memiliki tanda yang negatif dan ini tidak sesuai dengan hipotesis yang ada. Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan metode OLS untuk data panel tidak konsisten dan inefisiensi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi (R2) dan Durbin-Watson (DW test) yang rendah yakni
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
40
6,68 persen dan 1,1216 (terdapat korelasi serial yang positif). Disamping itu, berdasarkan analisis secara parsial untuk masing-masing variabel bebasnya tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan untuk semua variabel bebasnya. Oleh karena itu, Gujarati (2003) menyarankan untuk data panel sebaiknya menggunakan metode Generalized Least Square (GLS). 4.5. Analisa Hasil Estimasi dengan Generalized Least Square (GLS) Oleh karena itu hasil estimasi pengaruh ukuran perusahaan (size), pertumbuhan aktiva (growth of assets), dan kemampulabaan (profitabilitas) terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama kurun waktu 2000 – 2004 dengan metode OLS terbukti tidak konsisten dan efisien, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis dan mengestimasi dengan metode Generalized Least Squares (GLS) seperti yang disarankan oleh Gujarati (2003). Hal ini dikarenakan metode GLS dapat dianalisis dengan fixed effects model (FEM) dan random effects model (REM) atau error components model (ECM), sehingga dapat diketahui model mana yang terbaik untuk digunakan dalam mengestimasi faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Berikut ini dapat dilihat hasil estimasi dari kedua model tersebut dengan metode GLS seperti pada Tabel 6 di bawah ini.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
41
Tabel 6. Hasil Estimasi Dengan Metode GLS (FEM dan REM) Variabel Terikat : Struktur Modal (SM) Untuk Periode 2000 - 2004 Variabel Bebas Konstanta LUP
Random Effects 23.65886
Fixed Effects -
-0.843349 ***
-6.456346 *
PA
9.78E-05
0.000283 **
KL
4.094825 ***
2.171493 **
R2
-0.563171
0.472085
F stat
-
Durbin-Watson
1.495328
4.564377 *** 1.764220
Sumber : Lampiran 3 & 4
Cat : Signifikan pada = 1 % *** = 5 % ** = 10 % * Berdasarkan hasil estimasi dengan metode GLS di atas, fixed effects model (FEM) menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan random effects model (REM). Hal ini bisa dilihat dari nilai koefisien regresi masingmasing variabel bebasnya dan variabel bebas yang secara statistik berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Di samping itu, dilihat dari nilai R-square (R2) dan nilai Durbin-Watson ternyata fixed effects model (FEM) lebih baik dibandingkan dengan random effects model (REM). Setelah dilakukan analisis untuk kedua model tersebut, maka untuk memilih model terbaik adalah dengan melakukan Uji Hausman (1978) dalam Gujarati (2003). Untuk penelitian ini, uji Hausman diestimasi dengan program Eviews versi 4.1 dan hasil estimasinya akan diperoleh nilai Chi-Square. Kesimpulan dari uji Hausman adalah apabila null hypothesis (H0) diterima, maka model yang digunakan adalah random effects model (REM) dan sebaliknya
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
42
apabila null hypothesis (H0) ditolak, maka model yang digunakan adalah fixed effects model (FEM). 4.5.1. Uji Hausman Uji ini dilakukan untuk menentukan model mana yang terbaik antara fixed effects model (FEM) dan random effects model (REM) dalam metode Generalized Least Square (GLS). Dari hasil Uji Hausman ini, diperoleh nilai ChiSquarenya seperti pada Tabel 7 di bawah ini. Tabel 7. Hausman test for fixed versus random effects chi-sqr(2) = p-value =
53.969755 0.0000091
Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan uji Hausman di atas, diperoleh nilai Chi-squarenya sebesar 53,9697 dengan prob. value sebesar 0,0000 yang berarti null hypothesis (H0) ditolak, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan untuk model terbaik dalam penelitian ini adalah fixed effects model (FEM). 4.5.2. Fixed Effects Model (FEM) Sebagaimana analisis sebelumnya, dari uji Hausman menghasilkan suatu model yang terbaik dalam penelitian ini yakni fixed effects model (FEM). Berdasarkan hasil estimasi dengan menggunakan metode fixed effects model (FEM) memperlihatkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,4721 yang berarti secara keseluruhan variabel bebas yang ada dalam model persamaan tersebut hanya mampu menjelaskan variasi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebesar 47,21 persen dan
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
43
sisanya sebesar 52,79 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut. Tabel 8. Hasil Estimasi dengan Metode OLS Variable LUP? PA? KL? R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic) Sumber : Lampiran 3
Coefficient -6.456346 0.000283 2.171493 0.472085 0.287992 11.13727 4.564377 0.000000
Std. Error 3.520373 0.000112 1.098952
t-Statistic -1.833995 2.510159 1.975967
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
Prob. 0.0682 0.0326 0.0241 1.211676 13.19885 24187.54 1.764220
Selanjutnya bila dianalisis secara simultan dari masing-masing variabel bebasnya (Tabel 8), maka pengaruhnya terhadap variabel struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama kurun waktu 2000 – 2004, ternyata memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik pada tingkat kepercayaan 99 persen. Hal ini bisa dilihat dari nilai F statistik sebesar 4,5644 dengan nilai probabilitasnya sebesar 0,0000. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang digunakan dalam fixed effects model (FEM) secara bersama-sama mampu memberikan pengaruhnya secara signifikan terhadap variasi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Namun, apabila dianalisis secara parsial dari masing-masing variabel bebasnya ternyata semua variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama kurun waktu 2000 – 2004 dan tanda koefisien regresi dari masing-masing variabel bebasnya sesuai dengan hipotesis atau teori yang ada.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
44
Berdasarkan hasil estimasi di atas, variabel ukuran perusahaan (UP) memiliki tanda koefisien regresi yang negatif sebesar 6,4563 dengan nilai t statistik sebesar 1,8340. Hal ini dapat menjelaskan bahwa ukuran perusahaan berkontribusi negatif dan signifikan pengaruhnya secara statistik sebesar 6,4563 terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan tingkat kepercayaan 90 persen. Dengan demikian dapat diartikan apabila ukuran perusahaan berubah sebesar 1 persen, maka akan berdampak pada menurunnya struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebesar 6,4563 persen. Hasil empiris ini tentunya tidak sejalan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara ukuran perusahaan dengan struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Walaupun hasil temuan ini tidak sesuai dengan hipotesis yang ada, namun temuan ini semakin mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Budianto (1998) dan Irani (1999), serta hasil penelitian Masidonda dan Idrus (2001) dalam Farah Margaretha (2003) yang membuktikan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan total aktiva berpengaruh signifikan dan negatif secara statistik terhadap struktur modal perusahaan. Ketidaksesuaian hasil penelitian ini dengan hipotesis yang ada atau penelitian-penelitian pada umumnya dimungkinkan karena perbedaan dalam menentukan definisi operasional untuk variabel pengukuran data perusahaan yang digunakan. Dalam penelitian ini dan beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya seperti Budianto (1998) dan Irani (1999) menggunakan total aktiva sebagai ukuran perusahaan.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
45
Sedangkan untuk beberapa penelitian terdahulu seperti Napa dan Mulyadi (1996), Achmad (1998), dan Meivinita (1999) untuk variabel ukuran perusahaan menggunakan rata-rata total aktiva perusahaan. Sehingga hasil estimasi untuk variabel ukuran perusahaan ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Napa dan Mulyadi (1996) dimana perusahaan yang lebih besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman yang memungkinkan leveragenya lebih besar dibandingkan perusahaan dengan ukuran kecil. Sementara hasil empiris Achmad (1998) dan Meivinita (1999) menemukan bahwa semakin besar perusahaan cenderung untuk menggunakan dana pinjaman (debt financing) yang semakin besar. Dengan demikian, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan yang diteliti lebih cenderung memperbesar usahanya (perusahaan) dengan menggunakan sumber dana intern dalam membiayai aktivitasnya (aktivanya) ketimbang menggunakan sumber dana yang berasal dari pinjaman. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi yang negatif dapat terjadi dengan pemikiran bahwa semakin besar perusahaan cenderung untuk mengurangi komponen struktur permodalan. Di samping itu, perusahaan dalam memperbesar usahanya cenderung menurunkan komponen struktur permodalan seperti hutang jangka pendek. Untuk itu, perusahaan dalam meningkatkan ukuran perusahaan (usahanya), baik melalui peningkatan asset ataupun volume penjualan, hendaknya mempertimbangkan komponen-komponen aktiva terutama aktiva tetap. Upaya meningkatkan asset dan volume penjualan seyogyanya dibelanjai dengan hutang jangka panjang dan modal sendiri.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
46
Untuk variabel pertumbuhan asset (PA) memiliki tanda koefisien regresi yang positif sebesar 0,00028 dengan nilai t statistik sebesar 2,5102. Hal ini dapat menjelaskan bahwa pertumbuhan asset berpengaruh positif dan signifikan secara statistik sebesar 0,00028 terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Ini dapat diartikan apabila pertumbuhan asset berubah sebesar 1 persen, , maka akan menyebabkan meningkatnya struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebesar 0,028 persen. Hasil temuan ini sejalan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pertumbuhan asset dengan struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil penelitian ini mendukung hasil studi yang dilakukan oleh Weston dan Brigham (1986), Balakrishnan dan Isac (1993) serta Heribertus (2004), yang menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada modal eksternal. Dan pada umumnya, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung untuk lebih banyak menggunakan hutang (obligasi) dibandingkan dengan perusahaan yang pertumbuhannya relatif lambat. Hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan asset perusahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap struktur modal perusahaan. Sehingga dengan semakin meningkatnya asset perusahaan cenderung akan memperkuat struktur permodalan melalui dana eksternal seperti hutang jangka panjang atau obligasi. Sementara untuk variabel kemampulabaan (KL) memiliki tanda koefisien regresi yang positif sebesar 2,1715 dengan nilai t statistik sebesar 1,9760. Hal ini
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
47
dapat menjelaskan bahwa profitabilitas memberikan pengaruh yang positif dan signifikan secara statistik sebesar 2,1715 terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Hasil empiris ini dapat diartikan apabila profitabilitas berubah sebesar 1 persen, maka akan berdampak pada meningkatnya struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) sebesar 2,1715 persen. Dengan demikian, hasil temuan ini sejalan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara profitabilitas dengan struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil empiris ini semakin menguatkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Brigham dan Houston (2001), Krishnan dan Moyer (1996), Bhaduri (2002), dan Heribertus (2004). Hal ini membuktikan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi (rate of return) atas investasi cenderung menggunakan proporsi hutang yang relatif kecil dikarenakan dengan rate of return yang tinggi, kebutuhan dana dapat diperoleh dari laba ditahan. Dengan demikian dari beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang tingkat pengembalian keuntungan pada investasi relatif tinggi (return on investment) cenderung menggunakan hutang yang relatif kecil. Hal ini dikarenakan semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba maka akan meningkatkan struktur permodalan dan berdampak pada semakin berkurangnya perusahaan dalam menggunakan dana eksternal. Selanjutnya dengan tingkat pengembalian (rate of return) yang tinggi
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
48
memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan perusahaan dengan dana yang dihasilkan secara internal.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Hasil estimasi dengan metode GLS untuk fixed effects model (FEM), menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan (UP) memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan secara statistik terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan temuan ini tidak sesuai dengan hipotesis namun temuan ini semakin mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Budianto (1998) dan Irani (1999), serta hasil penelitian Masidonda dan Idrus (2001). 2. Untuk variabel pertumbuhan asset (PA) dan kemampulabaan (KL) memiliki hubungan yang positif dan memberikan pengaruh yang signifikan secara statistik terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Hasil penelitian ini mendukung hasil studi yang dilakukan oleh Weston dan Brigham (1986), Balakrishnan dan Isac (1993), serta Heribertus (2004). 3. Bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal (SM) dalam penelitian ini yakni ukuran perusahaan (UP), pertumbuhan asset (PA), dan kemampulabaan (KL) secara simultan (serentak) memberikan pengaruh yang
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
50
signifikan secara statistik terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ). 4. Bahwa dari uji asumsi klasik, model persamaan yang digunakan (fixed effect model) dalam penelitian ini terbebas dari pelanggaran asumsi klasik, yakni uji multikollinearity dan autokorelasi serta uji normalitas data. Sedangkan untuk uji heteroskedastisitas tidak perlu dilakukan pengujian karena data yang digunakan adalah data panel (pooled data). 5. Dari hasil estimasi data panel dengan menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) memberikan hasil yang kurang baik yakni nilai koefisien determinasi (R2) dan Durbin-Watson (DW test) yang rendah serta secara parsial untuk semua variabel bebasnya tidak berpengaruh signifikan secara statistik. Oleh karena itu digunakan metode Generalized Least Square (GLS) untuk jenis data panel (pooled data). 6. Berdasarkan hasil uji Hausman, model yang terbaik dalam penelitian ini adalah fixed effect model (FEM). 7. Nilai koefisien determinasi (R2) memperlihatkan bahwa secara keseluruhan variabel bebas yang ada dalam model persamaan tersebut hanya mampu menjelaskan sebagian variasi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
51
5.2.
Keterbatasan Peneliti menyadari bahwa masih terdapat beberapa kelemahan yang ada
dalam penelitian ini, diantaranya: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi stuktur modal dalam penelitian ini hanya tiga varibel yaitu ukuran perusahaan (UP), pertumbuhan asset (PA), dan kemampulabaan (KL). 2.
Adanya perbedaan pengukuran terhadap variabel ukuran perusahaan dimana sebahagian peneliti (Budianto, (1998), Irani (1999) dan Masidonda dan Idrus, (2001) dalam Farah Margaretha, (2003)) menggunakan total aktiva dan peneliti lain (Napa & Mulyadi, (1996), Achmad, (1998) dan Meivinita, (1999)) menggunakan rata-rata total aktiva.
5.3.
Saran dan Implikasi Kebijakan Dari hasil studi empiris yang dilakukan untuk melihat pengaruh ukuran
perusahaan (UP), pertumbuhan asset (PA), dan kemampulabaan (KL) terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) selama periode 2000 – 2004 dan dari keterbatasan yang ada maka dibuat beberapa saran dan kebijakan untuk pihak-pihak terkait, antara lain : 1. Mengingat pengaruh variabel ukuran perusahaan (UK) yang negatif dan signifikan secara statistik terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) maka bagi manajer perusahaan agar lebih memanfaatkan sumber-sumber permodalan dari lingkungan eksternal yakni hutang jangka panjang dan bukan hutang jangka pendek.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
52
2. Mengingat pengaruh pertumbuhan asset (PA) yang positif dan signifikan secara statistik terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) maka bagi manajer perusahaan lebih memperhatikan pertumbuhan asset sehingga dapat mendorong peningkatan struktur modal perusahaan dan secara perlahan akan mengurangi penggunaan dana eksternal. 3. Melihat variabel kemampulabaan (KL) memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) maka sebaiknya para manajer terus berupaya untuk meningkatkan profitnya secara terus menerus sehingga akan memperkuat struktur modal perusahaan. 4. Perusahaan hendaknya mempertimbangkan ketiga faktor yang secara bersamasama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap struktur permodalan, terutama variabel ukuran perusahaan dan kemampuan untuk menghasilkan profit karena memiliki nilai koefisien regresi yang relatif besar. 5. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk memasukkan faktorfaktor lain yang mempengaruhi struktur modal sehingga hasilnya dapat lebih baik dalam menentukan faktor yang berpengaruh dalam struktur permodalan.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, 1998. “Analisis Beberapa variabel yang mempengaruhi Struktur Pendanaan Pada Industri Properti yang Go Public di Indonesia”. Tesis. Program Pasca Sarjana Brawijaya, Malang. Anaroga & Pakarti, 1995. “Pasar Modal di Indonesia”. Edisi Keempat, Erlangga, Jakarta. Arrayani, 2003. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Struktur Modal dan Implikasinya terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Industri Tekstil yang Go Public di Indonesia”, Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Balakhrisnan, Srinivasan and Isacc Fox. 1993. “Asset Specificity, Firm Heterogencity and Capital Structure”. Strategic Management Journal. Bhaduri, Saumitra N, 2002. “Determinants of Corporate Borrowing: Some Evidence from the Indian Corporate Structure”, Journal of Economics and Finance. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2001. “Manajemen Keuangan”, Edisi Kedelapan. Erlangga Jakarta. Brigham & Houston, 1999. Financial Management, Theory and Practice. Dryden Press, Florida. Budianto, Tedjasuksmana, 1998. “Analisis variabel-variabel yang Mempengaruhi Struktur Pendanaan Pada Industri Kimia/Farmasi yang Go Public di BES”. Tesis S-2, Universitas Brawijaya, Malang. Farah Margaretha, 2003. “Tinjauan Persepsi Manajemen terhadap Struktur Modal Perusahaan Go Public”, Jurnal Ekonomi.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
53
Ghosh , Arvin, Francis Cai and Wenhui Li, 2000. “The Determinants of Capital Structure”, Journal of American Business Review. Gujarati. 2003. “Basic Econometrics”. New York : Mc Grow Hill Book Company. Heribertus, Kurniawan, 2004. “Analisis Faktor Internal dan Pengaruhnya Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Horne, James Van dan John M. Wachowics, Jr., 1998. “Prisip-prinsip Manajemen Keuangan”, Salemba Empat, Jakarta. Husnan, 1996. “Manajemen Keuangan”. Edisi Kedua, Liberty, Yogyakarta. Irani, Widhyastiti, 1999. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur dan Pengaruhnya Terhadap Biaya Modal Industri Manufaktur (Makanan & Minuman) dan Industri Jasa (Lembaga Pembiayaan)”, Tesis S-2, Universitas Brawijaya, Malang. Kaaro. 2003. “Determinants of Capital Structure”, Journal of Healthcare Management. Khrisnan, V. Sivarama and R. Charles Moyer, 1996. “Determinants of Capital Structure”: An Empirical Analysis of Firms in Industrialized Countries”, Journal of Managerial Finance. Masidonda & Idrus, 2001 (Farah Margaretha, 2003), “Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur Modal Perusahaan Go Public”. Mayangsari, Sekar. 2001. “Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan”. Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi, LPFE, Jakarta.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
54
Mc. Cue, Michael J. And Yasar A. Ozcan, 1992. “Determinants of Capital Structure”, Journal of Healthcare Management. Meivinita, 1999. “Analisis Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Struktur Keuangan Perusahaan Jasa Perhotelan yang Go Public di Indonesia”, Tesis. Program Pasca Sarjana Brawijaya, Malang. Mahmoud A, Larry G. Perry and James N. Rimbey, 1998. “The Impact of Ownership Structure on Corporate Debt Policy: a Time-Series Cross Sectional Analysis”, The Financial Review Journal. Munawir, S. 2001. “Analisa Laporan Keuangan”. Edisi Kesembilan, Liberty, Yogyakarta. Myers. 1996. “An Empirical Assestment of Factors Affacting Corporate Debt Isued Managerial Finance”. Journal. Napa, I.A. & Mulyadi P.S. 1996. “Keputusan-keputusan Pendanaan Perusahaan (Teori dan Hasil Pengujian Empirik)”. Edisi II, Liberty, Yogyakarta. Pandji & Pakarti. 1995. “Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia”. Edisi Kelima, Kanisius, Jakarta. Risanty, 2004. “Hubungan Investment Opportunity Set Dengan Kebijaksanaan Deviden & Struktur Modal Perusahaan”. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Riyanto, Bambang, 1995. “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta. Robert H. Smith, 2006. “Capital Structure and Theory”. Jurnal University of Maryland. Sekaran, Uma. 1992.”Research Methods for Business”: A Skill-Building Approach, Second Edition, John Wiley & Sons, Inc., New York.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
55
Suad, 1989. “Pembelanjaan Perusahaan (Dasar-dasar Manajemen Keuangan)”, Edisi Ketiga, Liberty, Yogyakarta. Sugiyono. 2004. “Metode Penelitian Bisnis”. Edisi Keenam, Alfabeta CV. Bandung. Thies & Klock, 1992 (Mayangsari, 2001). “Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan”. Media Riset Akuntansi, Auditing& Informasi, LPFE, Jakarta. Weston & Brigham, 1986. “Dasar-dasar Manajemen Pendanaan”, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta.
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
56
Lampiran 1. Teknik Seleksi Sampel No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Code AALI ABDA ACAP ADES ADFO ADMG AHAP AIMS AISA AKPI AKRA AKSI ALDI ALFA ALKA ALMI AMFG ANKB ANTM APLI AQUA ARGO ARNA ASBI ASDM ASGR ASIA ASII ASRM AUTO BASS BATA BATI BAYU BBCA BBIA BBLD BBNI BBNP BCAP BCIC BDMN BDPC
1
1+2
1+2+3
138 -
138 -
98 -
Perusahaan Listing di BEJ 307 Astra Agro Lestari Tbk Asuransi Bina Dana Arta Tbk Andhi Chandra Automotive P Tbk Ades Alfindo Tbk Adindo Foresta Indonesia Tbk GT Petrochem Industries Tbk Asuransi Harta Aman P Tbk Akbar Indo Makmur Stimec Asia Intiselera Tbk Argha Karya Prima Inds. Tbk Aneka Kimia Raya Tbk Asia Kapitalindo Securities Alter Abadi Tbk Alfa Retailindo Tbk Alakasa Industrindo Tbk Alumindo Light Metal Inds.Tbk Asahimas Flat Glass Bank Arta Niaga Kencana Tbk Aneka Tambang (Persero) Tbk Asiaplast Industries Tbk Aqua Golden Mississi Tbk Argo Pantes Tbk Arwana Citramulia Asuransi Bintang Tbk Asuransi Dayin MitraTbk Astra Graphia Tbk Asiana Multikreasi Tbk Astra International Tbk Asuransi Ramayana Tbk Astra Otoparts Tbk Bahtera Adimina Samudra Tbk Sepatu Bata Tbk BAT Indonesia Tbk Bayu Buana Tbk Bank Central Asia Tbk Bank Buana Indonesia Tbk BBL Dharmala Finance Tbk Bank Negara Indonesia Tbk Bank Nusantara Parahyangan Tbk Bhakti Capital Indonesia Bank CIC International Tbk Bank Danamon Tbk Bank Danpac Tbk
1+2+3+4 66 Ades Alfindo Tbk Asia Intiselera Tbk Astra International Tbk Astra Otoparts Tbk Primarindo Asia Infrastr. Tbk Branta Mulia Tbk Berlina Tbk Barito Pacific Timber Tbk Budi Acid Jaya Tbk Cahaya Kalbar Tbk Centex Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk Citra Tubindo Tbk Daya Sakti Unggul Corp. Tbk Darya-Varia Laboratoria Tbk Dynaplast Tbk Eratex Djaja Limited Tbk Ever Shine Textile Inds. Tbk Fajar Surya Wisesa Tbk Panasia Indosyntec Tbk H M Sampoerna Tbk Igarjaya Tbk Intikeramik Alamasri Inds. Tbk Indofarma Tbk Intan Wijaya Chemical Indofood Sukses Makmur Tbk Indorama Syntetics Tbk Indospring Tbk Indocement Tunggal Prakasa Tbk Jembo Cable Company Tbk JAPFA Tbk Kimia Farma GT Kabel Indonesia Tbk Kabelindo Murni Tbk Kedaung Indah Can Tbk Kalbe Farma Tbk Lapindo Packaging Lion Metal Works Tbk Langgeng Makmur Plastic I Tbk Lion Mesh P. Tbk Hanson Industri Utama Tbk Apac Citra Centertex Tbk Nipress
63 ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91
BEKS BFIN BGIN BGMT BHIT BIMA BIPP BKSL BLTA BMSR BMTR BNBR BNGA BNII BNLI BNPK BRAM BRNA BRPT BTON BUDI BUKK BUMI BUNI BVIC BYSP CEKA CFIN CKRA CMNP CMPP CNBE CNTX CPDW CPIN CPPR CTBN CTRA CTRS CTTH DANA DART DAVO DEFI DILD DLTA DNET DNKS
Bank Eksekutif International Bunas Finance Indonesia Tbk Bank Global Internasional Tbk Siloam Health Care Tbk Bhakti Investama Tbk Primarindo Asia Infrastr. Tbk Bhuwanatala Indah Permai Tbk Bukit Sentul Tbk Berlian Laju Tanker Tbk Bintang Mitra Semestaraya Tbk Bimantara Citra Tbk Bakrie & Brothers Tbk Bank Niaga Tbk Bank International Ind. Tbk Bank Bali Tbk Bank Pikko Tbk Branta Mulia Tbk Berlina Tbk Barito Pacific Timber Tbk Betonjaya Manunggal Budi Acid Jaya Tbk Bukaka Teknik Utama Tbk Bumi Resources Tbk Bank Universal Tbk Bank Victoria Int l. Tbk Bayer Indonesia Tbk Cahaya Kalbar Tbk Clipan Finance Indonesia Tbk Ciptojaya Kontrindoreksa Tbk Citra Marga Nushapala P. Tbk Centris Multi Persada P. Tbk Concord Benefit Enterprises Centex Tbk Cipendawa Agroindustri Tbk Charoen Pokphand Indonesia Tbk CP. Prima Tbk Citra Tubindo Tbk Ciputra Development Tbk Ciputra Surya Tbk Citatah Industri Marmer Tbk Reksadana Perdana Tbk Duta Anggada Realty Tbk Davomas Abadi Tbk Danasupra Erapacific Dharmala Intiland Tbk Delta Djakarta Tbk Dyviacom Intrabumi Tbk Dankos Laboratories Tbk
-
-
-
Pan Brothers Tex Tbk Pelangi Indah Canindo Tbk Prasidha Aneka Niaga Tbk Surabaya Agung Industry P. Tbk Siwani Makmur Tbk Sierad Produce Tbk Sekar Laut Tbk SMART Tbk Semen Cibinong Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk Summitplast Interbenua Tbk Selamat Sempurna Tbk Suparma Tbk Sunson Textile Manufacturer Siantar TOP Tbk Surya Dumai Industri Tbk Sumalindo Lestari Jaya Tbk Tunas Baru Lampung Tbk Tirta Mahakam Plywood Inds.Tbk Trias Sentosa Tbk Ultra Jaya Milk Tbk Unggul Indah Cahaya Tbk Voksel Electric Tbk
63 ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139
DOID DPNS DSFI DSUC DUTI DVLA DYNA EKAD ELTY EPMT ERTX ESTI ETWA FAST FASW FMII GDWU GDYR GGRM GJTL GMTD GRIV GSMF HDTX HERO HEXA HITS HMSP HPSB IDSR IGAR IKAI IKBI IMAS INAF INAI INCF INCI INCO INDF INDR INDS INDX INKP INPC INRU INTA INTD
Daeyu Orchid Indonesia Duta Pertiwi Nusantara Tbk Dharma Samudera Fishing In Tbk Daya Sakti Unggul Corp. Tbk Duta Pertiwi Tbk Darya-Varia Laboratoria Tbk Dynaplast Tbk Ekadharma Tape Industry Tbk Bakrieland Development Tbk Enseval Putra Megatrading Tbk Eratex Djaja Limited Tbk Ever Shine Textile Inds. Tbk Eterindo Wahanatama Tbk Fast Food Indonesia Tbk Fajar Surya Wisesa Tbk Fortune Mate Indonesia Tbk Kasogi International Tbk Goodyear Indonesia Tbk Gudang Garam Tbk Gajah Tunggal Tbk Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk Great River International Tbk GT Investama Kapital Tbk Panasia Indosyntec Tbk Hero Supermarket Tbk Hexindo Adiperkasa Tbk Humpuss Intermoda Trans. Tbk H M Sampoerna Tbk Aryaduta Hotels Tbk Indosiar Visual Mandiri Tbk Igarjaya Tbk Intikeramik Alamasri Inds. Tbk Sumi Indo Kabel Tbk Indomobil Sukses Int l. Tbk Indofarma Tbk Indal Aluminium Industry Tbk Indo Citra Finance Tbk Intan Wijaya Chemical International Nickel Ind .Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Indorama Syntetics Tbk Indospring Tbk Indoexchange Dot Com Tbk Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Inter-Pacific Bank Tbk Inti Indorayon Utama Tbk Intraco Penta Tbk Inter Delta Tbk
-
-
-
63 ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187
INTP ISAT ITMA JAKA JECC JIHD JKSW JPFA JPRS JRPT JSPT JWJI KAEF KARK KARW KBLI KBLM KDSI KIAS KICI KIJA KKGI KLBF KOMI KONI KOPI KPIG LAMI LAPD LION LMPI LMSH LPBN LPCK LPGI LPIN LPKR LPLD LPLI LPPF LPPS LSIP LTLS MAMI MANY MAYA MBAI MDLN
Indocement Tunggal Prakasa Tbk Indosat Tbk Itamaraya Gold Industry Tbk Jaka Artha Graha Tbk Jembo Cable Company Tbk Jakarta Int l Hotel & Dev. Tbk Jakarta Kyoei Steel Works Tbk. JAPFA Tbk Jaya Pari Steel Corp. Ltd. Tbk Jaya Real Property Tbk Jakarta Setiabudi Internasiona Waniaindah Busana Tbk Kimia Farma Karkayasa Profilia Karwell Indonesia Tbk GT Kabel Indonesia Tbk Kabelindo Murni Tbk Kedawung Setia Industrial Tbk Keramika Indonesia Kedaung Indah Can Tbk Kawasan Industri Jababeka Tbk Kurnia Kapuas Utama Tbk Kalbe Farma Tbk Komatsu Indonesia Tbk Perdana Bangun Pusaka Tbk Kopitime Dot Com Tbk Kridaperdana Indahgraha Tbk Lamicitra Nusantara Lapindo Packaging Lion Metal Works Tbk Langgeng Makmur Plastic I Tbk Lion Mesh P. Tbk Bank Lippo Tbk Lippo Cikarang Tbk Lippo General Insurance Tbk Lippo Enterprises Tbk Lippo Karawaci Tbk Lippo Land Development Tbk Lippo E-NET Tbk Pacific Utama Tbk Lippo Securities Tbk PP London Sumatera Tbk Lautan Luas Tbk Mas Murni Indonesia Tbk Manly Unitama Finance Tbk Bank Mayapada Tbk Multibreeder Adirama Ind. Tbk Modernland Realty Ltd. Tbk
-
-
-
63 ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215 216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235
MDRN MEDC MEGA MERK META MIRA MITI MKDO MLBI MLIA MLND MLPL MPPA MRAT MREI MTDL MTFN MTSM MWON MYOR MYRX MYTX NIPS NISP OMRE PAFI PANS PBRX PGIN PICO PLAS PLIN PNBN PNIN PNLF PNSE POFI POLY POOL PRAS PSDN PTRA PTRO PTSP PUDP PWON PWSI RALS
Modern Photo Film CompanyTbk Medco Energi International Tbk Bank Mega Tbk Merck Indonesia Tbk Metamedia Tech Mitra Rajasa Tbk Siwani Trimitra Tbk Makindo Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk Mulia Industrindo Tbk Mulialand Tbk Multipolar Tbk Matahari Putra Prima Tbk Mustika Ratu Tbk Maskapai Reasuransi Ind. Tbk Metrodata Electronics Tbk Bakrie Finance Corporation Tbk Metro Supermarket Realty Tbk Miwon Indonesia Tbk Mayora Indah Tbk Hanson Industri Utama Tbk Apac Citra Centertex Tbk Nipress Bank NISP Tbk Indonesia Prima Property Tbk Panasia Filament Inti Tbk Panin Sekuritas Tbk Pan Brothers Tex Tbk Procter & Gambler Ind. Tbk Pelangi Indah Canindo Tbk Plastpack Prima Industri Tbk Plaza Indonesia Realty Tbk Bank Pan Indonesia Tbk Panin Insurance Tbk Panin Life Tbk Pudjiadi & Sons Estate Tbk Panca Overseas Finance Tbk Polysindo Eka Perkasa Tbk Pool Asuransi Indonesia Tbk Prima Alloy Steel Tbk Prasidha Aneka Niaga Tbk Putra Surya Perkasa Tbk Petrosea Tbk Putra Sejahtera P. (CFC) Tbk Pudjiadi Prestige Limited Tbk Pakuwon Jati Tbk Panca Wiratama Sakti Tbk Ramayana Lestari Sentosa Tbk
-
-
-
63 ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255 256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 279 280 281 282 283
RBMS RDTX RICY RIGS RIMO RMBA SAFE SAIP SCCO SCPI SDPC SHDA SHID SHSA SIIP SIMA SIMM SIPD SKLT SMAR SMCB SMDM SMDR SMGR SMMA SMPL SMRA SMSM SOBI SONA SPMA SQBI SRSN SSIA SSTM STTP SUBA SUDI SULI TBLA TBMS TCID TEJA TFCO TGKA TINS TIRA TIRT
Ristia Bintang Mahkotasejati T Roda Vivatex Tbk Ricky Putra Globalindo Tbk Rig Tenders Tbk Rimo Catur Lestari Tbk Bentoel International Inv. Tbk Steady Safe Tbk Surabaya Agung Industry P. Tbk Sucaco Tbk Schering Plough Indonesia Tbk Millennium Pharmacon Int. Tbk Sari Husada Tbk Hotel Sahid Jaya Tbk Surya Hidup Satwa Tbk Suryainti Permata Tbk Siwani Makmur Tbk Surya Intrindo Makmur Tbk Sierad Produce Tbk Sekar Laut Tbk SMART Tbk Semen Cibinong Tbk Suryamas Dutamakmur Tbk Samudera Indonesia Tbk Semen Gresik (Persero) Tbk Sinar Mas Multiartha Tbk Summitplast Interbenua Tbk Summarecon Agung Tbk Selamat Sempurna Tbk Sorini Corporation Tbk Sona Topas Tourism Inds.Tbk Suparma Tbk Squib Indonesia Tbk Sarasa Nugraha Tbk Surya Semesta Internusa Tbk Sunson Textile Manufacturer Siantar TOP Tbk Suba Indah Tbk Surya Dumai Industri Tbk Sumalindo Lestari Jaya Tbk Tunas Baru Lampung Tbk Tembaga Mulia Semanan Tbk Mandom Indonesia Tbk Texmaco Jaya Tbk Tifico Tbk Tigaraksa Satria Tbk Timah Tbk Tira Austenite Tbk Tirta Mahakam Plywood Inds.Tbk
-
-
-
63 ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
284 285 286 287 288 289 290 291 292 293 294 295 296 297 298 299 300 301 302 303 304 305 306 307
TKGA TKIM TLKM TMPI TMPO TOTO TPEN TPIA TRIM TRPK TRST TSPC TURI UGAR ULTJ UNBN UNIC UNSP UNTR UNVR VOKS WAPO WICO ZBRA
Toko Gunung Agung Tbk Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Telekomunikasi Indonesia Tbk AGIS Tbk Tempo Inti Media Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Texmaco Perkasa Enginering Tbk Tri Polyta Indonesia Tbk Trimegah Securities Tbk Trafindo Perkasa Tbk Trias Sentosa Tbk Tempo Scan Pacific Tbk Tunas Ridean Tbk Wahana Jaya Perkasa Tbk Ultra Jaya Milk Tbk Bank Unibank Tbk Unggul Indah Cahaya Tbk Bakrie Sumatra Plantations Tbk United Tractors Tbk Unilever Indonesia Tbk Voksel Electric Tbk Wahana Phonix Mandiri Wicaksana Overseas Int l Tbk Zebra Nusantara Tbk
-
-
-
63 ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Lampiran 2. Hasil Estimasi dengan Metode OLS Dependent Variable: SM? Method: Pooled Least Squares Date: 07/21/06 Time: 20:41 Sample(adjusted): 2001 2004 Included observations: 4 after adjusting endpoints Number of cross-sections used: 66 Total panel (balanced) observations: 264 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LUP? PA? KP?
47.01399 -1.684549 0.000102 0.339410
41.44950 1.492903 9.25E-05 0.689589
1.134247 -1.128371 1.100514 0.492192
0.2577 0.2602 0.2721 0.6230
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.066795 0.056028 12.82377 6.203275 0.000438
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
64
1.211676 13.19885 42756.75 1.121611
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Lampiran 3. Hasil Estimasi dengan Metode GLS untuk Fixed Effect Model (FEM) Dependent Variable: SM? Method: Pooled Least Squares Date: 07/21/06 Time: 20:50 Sample(adjusted): 2001 2004 Included observations: 4 after adjusting endpoints Number of cross-sections used: 66 Total panel (balanced) observations: 264 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
LUP? PA? KP? Fixed Effects _ADES--C _AISA--C _ASII--C _AUTO--C _BIMA--C _BRAM--C _BRNA--C _BRPT--C _BUDI--C _CEKA--C _CNTX--C _CPIN--C _CTBN--C _DSUC--C _DVLA--C _DYNA--C _ERTX--C _ESTI--C _FASW--C _HDTX--C _HMSP--C _IGAR--C _IKAI--C _INAF--C _INCI--C _INDF--C _INDR--C _INDS--C _INTP--C _JECC--C _JPFA--C _KAEF--C _KBLI--C _KBLM--C _KICI--C _KLBF--C _LAPD--C _LION--C _LMPI--C _LMSH--C _MYRX--C _MYTX--C
-6.456346 0.000283 2.171493
3.520373 0.000112 1.098952
-1.833995 2.510159 1.975967
0.0682 0.0326 0.0241
166.6257 223.5504 198.5661 183.1235 165.5169 182.0888 170.4097 187.8105 178.2609 171.0459 169.9671 177.6452 191.1797 169.3860 172.1802 175.9777 167.2862 175.4309 185.0477 182.1251 193.6364 169.5318 176.9814 170.5407 162.1591 191.6788 199.6111 170.7235 191.1584 170.6388 185.8581 180.1019 174.2391 167.7950 167.6415 184.0349 157.2948 161.7672 166.2685 157.3199 175.5561 184.6943
65
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
_NIPS--C _PBRX--C _PICO--C _PSDN--C _SAIP--C _SIMA--C _SIPD--C _SKLT--C _SMAR--C _SMCB--C _SMGR--C _SMPL--C _SMSM--C _SPMA--C _SSTM--C _STTP--C _SUDI--C _SULI--C _TBLA--C _TIRT--C _TRST--C _ULTJ--C _UNIC--C _VOKS--C R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
168.9182 162.8942 162.8583 170.8186 183.4216 160.6863 179.5428 180.0105 188.7267 191.9102 191.2871 167.6362 197.6808 179.0787 177.5154 187.4244 182.8368 181.3000 134.6361 173.8990 183.2415 177.4741 184.4141 177.3988 0.472085 0.287992 11.13727 4.564377 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
66
1.211676 13.19885 24187.54 1.764220
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Lampiran 4. Hasil Estimasi dengan Metode GLS untuk Random Effect Model (REM) Dependent Variable: SM? Method: GLS (Variance Components) Date: 07/21/06 Time: 20:52 Sample: 2001 2004 Included observations: 4 Number of cross-sections used: 66 Total panel (balanced) observations: 264 Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LUP? PA? KP? Random Effects _ADES--C _AISA--C _ASII--C _AUTO--C _BIMA--C _BRAM--C _BRNA--C _BRPT--C _BUDI--C _CEKA--C _CNTX--C _CPIN--C _CTBN--C _DSUC--C _DVLA--C _DYNA--C _ERTX--C _ESTI--C _FASW--C _HDTX--C _HMSP--C _IGAR--C _IKAI--C _INAF--C _INCI--C _INDF--C _INDR--C _INDS--C _INTP--C _JECC--C _JPFA--C _KAEF--C _KBLI--C _KBLM--C _KICI--C _KLBF--C _LAPD--C _LION--C _LMPI--C _LMSH--C _MYRX--C _MYTX--C
23.65886 -0.843349 9.78E-05 4.094825
7.484061 0.274289 9.25E-05 0.545333
3.161233 -3.074669 1.056620 7.508847
0.0018 0.0023 0.2917 0.0000
2.537196 -118.5970 -8.935166 0.413248 15.67809 -0.337096 5.852354 -5.889476 0.882139 4.028841 4.914549 -1.404727 -3.892300 5.250317 5.145838 3.348998 3.769605 2.035708 -0.578511 -1.065262 -3.978850 4.421359 0.565414 3.929132 11.72033 -4.662669 -8.707716 3.524995 2.057831 4.375090 -1.588032 -15.51973 2.866300 -2.954676 4.284029 -0.212138 10.81747 14.51153 3.792827 10.63085 -0.198566 -2.756881
67
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
_NIPS--C _PBRX--C _PICO--C _PSDN--C _SAIP--C _SIMA--C _SIPD--C _SKLT--C _SMAR--C _SMCB--C _SMGR--C _SMPL--C _SMSM--C _SPMA--C _SSTM--C _STTP--C _SUDI--C _SULI--C _TBLA--C _TIRT--C _TRST--C _ULTJ--C _UNIC--C _VOKS--C
4.478900 8.404091 8.091754 1.959701 -12.47699 7.499418 -1.090338 1.397921 6.931868 -3.202278 -3.418123 6.091298 -1.099719 -2.105290 1.338882 -1.447143 -5.169795 0.268164 20.87430 3.277111 9.066517 -3.826633 -1.339208 5.420338
GLS Transformed Regression R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Durbin-Watson stat
-0.563171 -0.581208 16.59703 1.495328
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid
1.211676 13.19885 71620.00
-2.470604 -2.510649 24.73032 0.673500
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid
1.211676 13.19885 159013.1
Unweighted Statistics including Random Effects R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Durbin-Watson stat
68
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Lampiran 5. Hasil Uji Multikollinearity untuk Variabel Ukuran Perusahaan (LUK) Dependent Variable: LUP? Method: Pooled Least Squares Date: 07/22/06 Time: 00:53 Sample: 2000 2004 Included observations: 5 Number of cross-sections used: 66 Total panel (unbalanced) observations: 329 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C PA? KP?
27.24829 6.86E-05 -0.207799
0.102903 4.33E-06 0.051950
264.7947 15.83091 -3.999970
0.0000 0.0000 0.0001
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.096364 0.090821 1.850749 17.38243 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
69
27.28532 1.940987 1116.639 0.459209
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Lampiran 6. Hasil Uji Multikollinearity untuk Variabel Pertumbuhan Asset (PA) Dependent Variable: PA? Method: Pooled Least Squares Date: 07/22/06 Time: 00:56 Sample: 2000 2004 Included observations: 5 Number of cross-sections used: 66 Total panel (unbalanced) observations: 329 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LUP? KP?
-29376.37 1102.581 240.0619
18887.52 706.0133 156.2899
-1.555333 1.561700 1.536004
0.1208 0.1193 0.1255
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.075592 0.069920 7422.221 13.32898 0.000003
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
70
722.3307 7696.155 1.80E+10 2.442663
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Lampiran 7. Hasil Uji Multikollinearity untuk Variabel Kemampuan Profit (KP) Dependent Variable: KP? Method: Pooled Least Squares Date: 07/22/06 Time: 00:58 Sample: 2000 2004 Included observations: 5 Number of cross-sections used: 66 Total panel (unbalanced) observations: 329 White Heteroskedasticity-Consistent Standard Errors & Covariance Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C LUP? PA?
3.265142 -0.117687 8.45E-06
2.713764 0.097349 6.40E-06
1.203179 -1.208922 1.319998
0.2298 0.2276 0.1878
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression F-statistic Prob(F-statistic)
0.024460 0.018475 1.392806 4.086905 0.017659
Mean dependent var S.D. dependent var Sum squared resid Durbin-Watson stat
71
0.060122 1.405853 632.4098 2.454558
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Lampiran 8. Jadwal Penelitian JADWAL PENELITIAN
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
72
URAIAN KEGIATAN
FEBRUARI MINGGU II III IV
MARET MINGGU I II III IV
APRIL MINGGU I II III IV
TAHUN 2006 JUNI MEI MINGGU MINGGU I II III IV I II III IV
- Survey Awal - Penyusunan Proposal - Pengajuan Proposal Awal - Bimbingan Proposal - Seminar Proposal (Kolokium) - Pengumpulan Data - Analisis Data Penelitian - Penyusunan Laporan Hasil Penelitian - Seminar Hasil Penelitian - Ujian Tesis
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
JULI MINGGU I II III IV
AGUSTUS MINGGU I
05 Agustus 2006 Esa Setiana, SE. MSi.
Tabel 1. Review Penelitian Terdahulu
Variabel Penelitian
Nama Peneliti No.
Tahun Judul
Hasil Penelitian Dependen
Independen
Struktur Pendanaan
Ukuran Perusahaan
Struktur Modal
Struktur Aktiva, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, tingkat pajak, dan laba ditahan.
Achmad (Tesis)
1
Analisis Beberapa Variabel yang Mempengaruhi Struktur Pendanaan pada Industri Properti yang Go Publik di Indonesia
1998
Semakin besar perusahaan cenderung untuk menggunakan dana pinjaman (debt financing) yang semakin besar.
Arrayani (Tesis)
2
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal dan Implikasinya terhadap Rentabilitas Modal Sendiri pada Industri Tekstil yang Go Public di Indonesia
2003
Secara simultan kelima variabel independen mempunyai hubungan yang signifikan terhadap struktur modal, sedangkan secara parsial hanya tingkat pajak yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap struktur modal.
Balakrishnan, Srinivasan dan Isac Fox (Jurnal) 3
Asset Specificit, Firm Heterogeneity and Capital Structure
1993
Faktor-faktor Earning, volatility, depreciation, Karakteristik perusahaan atau faktor-faktor yang menjadi R&D intensity, dan growth penentu struktur modal adalah: risiko yang diukur dengan Penentu Struktur opportunites. Modal earning volatility, depreciation dan advertising.
23 ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Budianto, Tedjasukmana (Tesis) 4
Analisis Variabel-variabel yang Mempengaruhi Struktur Pendanaan pada Industri Kimia/Farmasi yang Go Publik di BES
1998
Struktur Pendanaan
Variabel Struktur Pendanaan
Ukuran perusahaan yang diukur dengan total aktiva berpengaruh signifikan dan negatif secara statistik terhadap struktur modal perusahaan.
Keputusan Struktur Modal
Asset structure, non-debt tax shield, size, financial distress, growth, profitability, age, signaling, dan uniqueness
Di antara variabel-variabel yang berpengaruh terhadap keputusan struktur modal yang dilakukan oleh para manajer di India adalah: growth, cash flow, dan uniquenes.
Bhaduri, Saumita (Jurnal)
5
Some Evidence from the Indian Corporate Structure
2002
Farah Margaretha (Jurnal)
6
Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur Modal Perusahaan "Go Public"
2003
Struktur Modal
Persepsi Manajemen
Sumber pembiayaan yang dianggap paling layak untuk memenuhi kebutuhan dana adlah laba ditahan, 34 % responden memilih laba ditahan sebagai peringkat pertamanya. Sumber selanjutnya adalah saham biasa, lalu saham preferen dan terakhir adalah hutang jangka panjang.
Ghosh et. al. (Jurnal)
7
The Determinants of Capital Structure, American Business Review
2000
Asset size, growth of asset, nondebt tax shield, fixed assets per total asset, net profit margin, Variabel-variabel asset growth, fixed asset ratio, dan R&D Penentu Struktur R&D expenditure, advertising expenditure merupakan variabel-variabel yang menjadi Modal expenditure, selling expense, penentu struktur modal perusahaan. coefficient variation of cash flows.
23 ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
Heribertus Kurniawan (Tesis)
8
Analisis Faktor Internal dan Pengaruhnya Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEJ
2004
Struktur Modal
1999
Biaya Modal
Faktor Internal Perusahaan
Faktor internal perusahaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap struktur modal.
Irani, Widhyastiti (Tesis)
9
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal dan Pengaruhnya Terhadap Biaya Modala Industri Manufaktur (Makanan & Minuman) dan Industri Jasa (Lembaga Pembiayaan) Krishnan (Jurnal)
dan
Moyer
10
1996 An Empirical Analysis of Firm in Industrialized Countries Mahmoud, Perry Rimbey (Jurnal)
Faktor Struktur Modal (Ukuran Perusahaan) yang diukur Faktor -faktor Struktur Modal berdasarkan total aktiva berpengaruh negatif signifikan secara statistik terhadap Biaya Modal Perusahaan.
Asset structure, growth, risk, Di Jerman dan Italia faktor-faktor yang menentukkan Penentu Struktur size,profitability, R&D, tax rate, struktur modal perusahaan besar adalah growth, size, Modal risk, country, dan industry. profitability, dan tax rate.
dan
11 The Impact of Ownership Structure on Corporate Debt Policy McCue dan Ozcan (Jurnal)
1998
ownership structure, dividend payments, growth opportunities, Seluruh variabel bebas yang digunakan tersebut variabel Struktur Modal firm size, asset structure, asset penentu struktur modal yang signifikan. risk, profitability, tax rate dan non-debt shield.
Asset, growth, profitability, risk, 23
ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.
12 Determinants of Capital Structure
1992
Asset, growth, profitability, risk, Asset structure, growth, risk, size, ownership affilation, size, tax shield, ownership Keputusan dan market condition berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal affiliation, payment system, dan keputusan struktur modal. market condition.
Meivinita (Tesis) Analisis Beberapa variabel 13 yang Mempengaruhi Struktur Keuangan Perusahaan Jasa Perhotelan yang Go Publik di Indonesia
1999
Struktur Keuangan
Beberapa faktor Internal Perusahaan
Dalam hal ukuran perusahaan ditemukan bahwa semakin besar perusahaan cenderung untuk menggunakan dana pinjaman (debt financing) yang semakin besar pula.
1996
Keputusan Pendanaan
Ukuran Perusahaan
Perusahaan yang lebih besar akan lebih mudah memperoleh pinjaman yang memungkinkan leveragenya lebih besar dibandingkan perusahaan dengan ukuran kecil.
2004
Struktur Modal
Investment Opportunity Set
Terdapat perbedaaan kebijaksanaan struktur modal antara perusahaan yang tumbuh dengan perusahaan yang tidak tumbuh.
2006
-
-
Struktur modal optimal melibatkan biaya dan keuntungan yang seimbang.
Napa & Mulyadi (Jurnal) 14 Keputusan-keputusan Pendanaan Perusahaan Risanty (Tesis) Hubungan Investment 15 Opportunity Set Dengan Kebijaksanaan Deviden & Struktur Modal Perusahaan Robert H. Smith (Jurnal)
16
Capital Structure and Theory "University of Maryland"
23 ESA SETIANA : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA, 2008.