ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN (Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Oleh Afrina Syafitri¹ ¹Jurusan Akuntansi, Fakulitas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email :
[email protected] Herawati¹, Ethika¹ ¹Jurusan Akuntansi, Fakulitas Ekonomi Universitas Bung Hatta Abstract This purpose of the research to improved empirical influence current ratio, return on assets, size, quality auditors and managerial ownership on the going-concern audit opinion. The research have used 41 companies listed in Indonesia Stock Exchange. The sampling process is done by using a purposive sampling method. Type of data used is secondary data obtained through published financial statements through the Indonesian Capital Market Directory and www.idx.co.id. of Data were used from the year 2008 - 2011 In this study, the two groups of variables. The first is the independent variable and consists of current ratio, return on assets, size, quality auditors, and managerial ownership. The second is the dependent variable is the going-concern audit opinion. The process of hypothesis testing is done by using the method of quantitative analysis using binary logistic regression model. Based on the results of hypothesis testing found that current ratio, return on assets, firm size, quality and managerial ownership does not significantly influence the going concern audit opinion on companies listed in Indonesia Stock Exchange. Keyword
Current Ratio, Profitability and Going Concern Audit Opinion
bisnis
PENDAHULUAN
yang
tinggi
dengan
sesama
Latar Belakang Masalah
perusahaan pesaing yang menghasilkan
Setiap perusahaan atau lembaga
produk sejenis atau pun perusahaan yang
tentu tidak hanya memiliki tujuan untuk
tidak sejenis yang menghasilkan aneka
meningkatkan nilai perusahaan, akan tetapi
produk yang berbeda. Tingginya tingkat
juga
untuk
persaingan
hidup
kelangsungan hidup sebuah perusahaan
1.1
memiliki
tujuan
mempertahankan
kelangsungan
dalam
panjang.
fenomena
jangka yang
terjadi
bisnis
tentu
Mengingat
menjadi
saat
perusahaan didalam menghadapi beratnya
ini
menunjukkan adanya tingkat persaingan
persaingan
terancam.
membuat
tentu
Ketidaksiapan
akan
mendorong 1
kelangsungan hidup menjadi melemah.
keuangan
sebuah
perusahaan,
Berkurangnya penjualan dan menurunnya
menilai faktor perusahaan maka digunakan
kinerja keuangan adalah salah satu faktor
rasio
yang mendorong melemahnya kemampuan
fundamental.
keuangan
yang
untuk
dianggap
perusahaan dalam bertahan hidup. Pada
saat
ini
tentu
setiap
1.2
Berdasarkan
perusahaan menyadari bahwa opini audit sangat penting sebagai alat untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan strategis dibidang keuangan. Ketepatan opini audit
masalah
ratio
4. Pengaruh positif kualitas auditor terhadap opini audit going concern. 5. Pengaruh
penting yang dapat menarik perhatian
positif
kepemilikan
managerial terhadap opini audit
pelaku pasar atau pun stakeholders yang
going concern.
lain. Selain itu opini audit yang terbentuk sebagai hasil pemeriksaan audit tentu
(2012)
current
audit going concern.
oleh auditor independen tentu memiliki arti
Kartika
positif
3. Pengaruh positif size terhadap opini
hasil laporan audit yang dipublikasikan
Menurut
adalah
terhadap opini audit going concern.
audit going concern yang terbentuk dalam
perusahaan.
ini
2. Pengaruh positif return on assets
dalam maupun dari luar perusahaan. Opini
dengan
tujuan
terhadap opini audit going concern.
oleh banyak variabel baik yang berasal dari
berhubungan
umum
penelitian
1. Pengaruh
Terbentuknya opini audit tentu dipengaruhi
yang
perumusan
membuktikan secara empiris:
perusahaan dalam mempertahankan hidup.
informasi
kepada
secara
dilaksanakannya
tentu berhubungan dengan kemampuan
diperoleh melalui pencarian data dan
Tujuan Penelitian
LANDASAN TEORI 2.1
Opini Audit Going Concern Auditor
mempunyai
tanggung
jawab untuk menilai apakah terdapat
terbentuknya opini audit going concern dapat disebabkan oleh beberapa variabel penting yang berhubungan dengan faktor perusahaan, kualitas auditor atau pun pembagian struktur kepemilikan didalam perusahaan. Faktor perusahaan adalah variabel yang berhubungan dengan kondisi
kesangsian perusahaan
terhadap dalam
kemampuan mempertahankan
hidupnya. Opini audit going concern merupakan opini yang dikeluarkan auditor karena terdapat keraguan yang besar tentang kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup. Menurut Arens (2010) menyatakan
beberapa
faktor
yang 2
menimbulkan
ketidakpastian
mengenai
2.2
Faktor -Faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern
kelangsungan hidup perusahaan adalah: a.
Januarty
Kerugian usaha yang besar secara
b.
c.
d.
perussahaan
modal.
kelangsungan hidupnya dipengaruhi oleh
Ketidakmampuan perusahaan untuk
dua faktor yaitu faktor internal dan faktor
membayar kewajibannya pada saat
eksternal. Faktor internal adalah faktor
jatuh tempo dalam jangka pendek.
yang mempengaruhi kelangsungan hidup
Kehilangan
perusahaan
pelanggan
utama,
untuk
kemampuan
berulang atau kekurangan biaya
yang
mempertahankan
berasal
dari
dalam
terjadinya bencana seperti gempa
perusahaan, sedangkan faktor eksternal
bumi
adalah
atau
banjir,
masalah
sejumlah
variabel
yag
perburuhan yang tidak biasa atau
mempengaruhi kemampuan hidupnya yang
pun masalah lainnya.
berasal dari luar perusahaan.
Perkara pengadilan, gugatan hokum atau masalah serupa sudah terjadi yang
dapat
membayakan
perusahaan untuk beroperasi. Auditor
bertanggung
jawab
mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Auditor dapat mengidentifikasi informasi mengenai kondisi atau peristiwa tertentu yang menunjukan adanya kesangsian besar tentang
(2009)
kemampuan
entitas
dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu tertentu, yaitu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang di audit (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2008).
2.2.1 Faktor Internal Menurut
Ross
(2005)
faktor
perusahaan merupakan sejumlah variabel yang terdapat didalam perusahaan. Secara umum faktor perusahaan yang dimiliki perusahaan keuangan.
terdapat Faktor
menentukan
didalam
laporan
perusahaan
sangat
keberhasilan
sebuah
perusahaan untuk menjaga eksistensinya. Pengelolaan yang baik terhadap faktor perusahaan meningkatnya
tentu
akan
mendorong
kemampuan
peruahaan
untuk bertahan hidup. Secara umum faktor perusahaan
yang
digunakan
didalam
penelitian ini adalah: A. Likuiditas Rasio kemampuan
Likuiditas suatu
menunjukan
perusahaan
untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang 3
harus segera dipenuhi, atau kemampuan
kinerja atau nilai yang memperlihatkan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban-
keberhasilan perusahaan dalam mengelola
kewajiban keuangan pada saat ditagih.
seluruh sumber daya keuangan yang
Perusahaan
dilibatkan
yang
mampu
memenuhi
kewajiban tepat pada waktunya apabila perusahaan
tersebut
mempunyai
hutang jangka pendek. Sebaliknya jika perusahaan tidak dapat segera memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih, berarti perusahaan itu dalam keadaan ilikuid. Rasio likuiditas digunakan untuk menginterprestasikan
posisi keuangan jangka pendek, tetapi juga sangat membantu bagi manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang
C. Ukuran Perusahaan (Size) Menurut
Ross
(2005)
ukuran
perusahaan menunjukan ukuran besar atau kecilnya
sebuah
menentukan
perusahaan.
ukuran
perusahaan
Untuk dapat
dilihat dari volume produksi atau skala produksi. Ukuran perusahaan juga dapat diamati dengan melihat perkembangkan penjualan, besarnya nilai total assets atau pun ukuran kapitalisasi pasar yang dapat dinilai dari skala produksi atau kapasitas produksi yang mereka miliki.
digunakan dalam perusahaan.
2.3
B. Profitabilitas Menurut
operasional
alat
lebih besar dari pada hutang lancarnya atau
dan
aktifitas
untuk menghasilkan laba.
pembayaran maupun aktiva lancar yang
menganalisa
dalam
Sartono
Faktor Eksternal Menurut
(2010)
Arens
et
al
(2010)
mengungkapkan salah satu kunci atau
kemampuan perusahaan untuk bertahan
faktor yang mempengaruhi ketertarikan
hidup juga dipengaruhi oleh faktor yang
investor
adalah
berasal dari luar perusahaan. Pergerakan
dalam
dan perubahan faktor eksternal tentu
menghasilkan laba, semakin konsisten dan
mempengaruhi kemampuan perusahaan
positif nilai peningkatan laba yang dicapai
untuk bertahan hidup. Secara umum faktor
sebuah
eksternal yang mempengaruhi tersebut
dalam
kemampuan
berinvestasi perusahaan
perusahaan
akan
memberikan
jaminan bagi investor bahwa dana yang mereka tanamkan di dalam perusahaan akan kembali serta akan memberikan keuntungan bagi mereka. Menurut Ross (2005) profitabilitas merupakan ukuran
adalah: A. Kualitas Auditor Secara kemampuan
umum dari
kualitas
sebuah
jasa
adalah untuk
memberikan manfaat bagi individu yang 4
membutuhkan informasi tertentu (Wardana
pihak manajemen dan pemegang saham
2011). Didalam penelitian kualitas yang
karena tentu saja ia tidak menginginkan
dimaksudkan
adalah
kualitas
hasil
keputusan yang akan diambilnya tersebut
pemeriksaan
laporan
keuangan
yang
merugikan posisinya, baik sebagai manajer
dilakukan oleh seorang akuntan, atau
maupun sebagai pemegang saham. Dengan
disebut dengan auditor.
demikian,
Menurut Arrent (2010)
kualitas
konflik
kepentingan
antar
pemilik dapat terjadi (Widyastuti, 2009).
auditor adalah kemampuan auditor yang diberikan
tanggung
melaksanakan
jawab
tanggung
untuk
jawab
untuk
2.3
Pengembangan Hipotesis
2.3.1
Pengaruh Current ratio Terhadap Opini Audit Going concern
memeriksa laporan keuangan, hasil dari pemeriksaan
laporan
keuangan
harus
memiliki nilai validity dan reliability. Kualitas seorang auditor tentu dapat dilihat dari opini audit yang diberikan, serta dari kesesuaian
opini
dengan
kondisi
perusahaan yang sesungguhnya.
merupakan
auditor
yang
menyelesaikan
kemampuan ditugaskan
tugas
dan
dari untuk
tanggung
jawabnya dalam melaksanakan audit.
menunjukkan kepemilikan manajer atas saham di dalam sebuah perusahaan.Ini berarti
seorang
manajer
akan
berkedudukan ganda, tidak hanya sebagai seorang
manajer
saja
tetapi
juga
merupakan pemegang saham. Diharapkan dengan
posisinya
ini,
manajer
bisa
mengambil keputusan yang tepat bagi
menemukan
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap opini audit going concern. Kurnia (2009) mengungkapkan bahwa likuiditas perusahaan yang diukur ratio
tidak berpengaruh
signifikan terhadap opini audit
going
concern. Kondisi tersebut terjadi karena perusahaan yang dijadikan sampel selalu dapat
menjaga
posisi
tersebut
terselenggaranya
Manajerial
(2012)
likuiditas
keadaan
B. Kepemilikan Manajerial Kepemilikan
bahwa
dari current
Menurut Baridwan (2005) kualitas auditor
Kristiana
likuiditasnya,
tentu
menjamin
kegiatan
operasional
perusahaan, karna perusahaan selalu dapat menjaga
likuiditasnya
stakeholders likuiditas
tidak sebagai
tentu
lagi
membuat
menganggap
variabel
yang
mempengaruhi opini audit going concern. Kondisi tersebut terjadi karena perusahaan yang
dijadikan
menjaga posisi
sampel
selalu
likuiditasnya,
dapat
keadaan
tersebut tentu menjamin terselenggaranya kegiatan operasional perusahaan, karna 5
perusahaan
selalu
menjaga
tersebut menunjukkan bahwa return on
likuiditasnya tentu membuat stakeholders
assets memiliki koefisien regresi bertanda
tidak lagi menganggap likuiditas sebagai
positif yang menunjukan semakin tinggi
variabel yang mempengaruhi opini audit
kemampuan
going concern. Berdasarkan uraian ringkas
menghasilkan
laba
akan
mendorong
beberapa hasil penelitian terdahulu maka
meningkatnya
kemampuan
perusahaan
dibuat
untuk bertahan hidup. Berdasarkan uraian
sebuah
dapat
hipotesis
yang
akan
dibuktikan didalam penelitian ini yaitu: H1 Current ratio berpengaruh positif terhadap opini audit going concern 2.3.2 Pengaruh Return on assets Terhadap Opini Audit Going concern
perhitungan
atau
pengukuran
dalam
ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu yaitu sebagai berikut: H2 Return on assets berpengaruh positif terhadap opini audit going concern 2.3.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going concern
Subramayam (2008) mengungkapkan bahwa
perusahaan
Kristiana
(2012)
berhasil
menemukan bahwa ukuran perusahaan
kemampuan perusahah dalam bertahan
tidak
hidup dapat dilihat dari model Zmijeski
opini audit going concern. Hasil tersebut
(1984) mengungkapkan untuk mengukur
menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai
kemampuan perusahaan untuk bertahan
total assets yang dimiliki perusahaan akan
hidup dapat diukur dengan menggunakan
mendorong
return
(2009)
kemampuan perusahaan untuk bertahan
mengungkapkan bahwa return on assets
hidup. Kurnia (2011) menemukan bahwa
berpengaruh signifikan terhadap opini
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
audit going concern. Kristiana (2012)
terhadap opini audit going concern. Hasil
menemukan
profitabilitas
yang diperoleh menunjukan semakin besar
perusahaan yang diukur dengan return on
nilai total assets yang tersimpan didalam
assets
signifikan
perusahaan akan semakin mengingkatkan
concern.
kemampuan perusahaan dalam bertahan
berhasil
hidup. Januarti (2009) mengungkapkan
terhadap Santosa
on
assets.
tidak opini dan
Kurnia
bahwa
berpengaruh audit
going
Wedari (2007)
menemukan bahwa
return on assets
bahwa
berpengaruh signifikan terhadap
semakin
ukuran
meningkatnya
perusahaan
bukanlah
berpengaruh signifikan terhadap opini
patokan dalam pembuatan opini audit
audit going concern. Didalam model
going concern. Juandini (2012) berhasil 6
menemukan bahwa ukuran perusahaan
Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka
tidak
diajukan sebuah hipotesis yang akan
berpengaruh signifikan terhadap
opini audit going concern. Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka diajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H3 Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap opini audit going concern 2.3.4
Pengaruh Terhadap concern
Kualitas Auditor Opini Audit Going
H4 Kualitas auditor berpengaruh positif terhadap opini audit going concern 2.3.5 Pengaruh Kepemilikan Managerial Terhadap Opini Audit Going concern Januarti
(2012)
kualitas
mengungkapkan
kepemilikan
opini
audit
going
concern.
Chandra (2013) didalam penelitiannya
berpengaruh
ditemukan bahwa struktur kepemilikan
signifikan terhadap opini audit going
managerial tidak berpengaruh signifikan
concern. Ningtias (2011) kualitas auditor
terhadap penerimaan opini audit going
tidak berpengaruh signifikan terhadap
concern. Temuan tersebut menunjukkan
opini audit going concern. Januarti (2009)
bahwa struktur kepemilikan managerial
mengungkapkan bahwa kualitas auditor
tidak berperan penting didalam penerimaan
berpengaruh signifikan terhadap opini
opini audit going concern, karena fungsi
audit going concern, hasil yang diperoleh
pengawasan yang dilakukan lebih bersifat
manunjukkan bahwa semakin baik kualitas
individual dan tentu tidak mempengaruhi
auditor
kemampuan
opini audit going concern. Berdasarkan
perusahaan untuk bertahan hidup. Opini
uraian ringkas beberapa hasil penelitian
audit yang berkualitas akan memberikan
terdahulu maka diajukan sebuah hipotesis
acuan referensi bagi perusahaan untuk
yang akan dibuktikan yaitu:
mengambil sejumlah kebijakan strategis
yang dibuat mendorong meningkatnya
H5 Kepemilikan managerial berpengaruh positif terhadap opini audit going concern 2.4 Model Penelitian
kemampuan perusahaan untuk bertahan
Berdasarkan kepada landasan teori
hidup. Rahman dan Siregar (2010) berhasil
dan beberapa hasil penelitian terdahulu,
menemukan
auditor
maka dapat dibuat sebuah model penelitian
terhadap
yang dapat dijadikan pedoman didalam
akan
auditor
(2009)
managerial tidak berpengaruh signifikan terhadap
Kartika bahwa
dibuktikan didalam penelitian ini yaitu:
mendorong
dibidang keuangan. Ketetapan kebijakan
berpengaruh penerimaan
bahwa
kualitas
signifikan audit
going
concern. 7
tahapan pengolahan data yaitu terlihat pada
pada kriteria khusus yang terdapat pada
gambar 2.1 dibawah ini:
populasi. Secara umum kriteria yang digunakan meliputi:
Gambar 2.1 Model Penelitian Faktor Internal - Current ratio - Return on assets - Ukuran perusahaan
1. Perusahaan manufaktur yang dapat
Opini Audit Ging Concern
mempublikasikan
laporan
keuangannya
lengkap
dengan
selama tahun 2008 – 2011. 2. Perusahaan
Faktor Eksternal - Kualitas auditor - Kepemilikan manajerial
yang
digunakan
sebagai sampel memiliki status kepemilikan managerial sepanjang tahun 2008 – 2011.
3.1
Populasi dan Sampel Sebelum
dilakukan
3.3
klasifikasi populasi dan sampel yang akan digunakan didalam penelitian ini. Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 – 2011. Untuk mempersempit ruang lingkup yang
penelitian
ini
digunakan maka
didalam dilakukan
pengumpulan sampel. Pada penelitian ini yang menjadi sampel adalah beberapa perusahaan
yang
tergabung
dan
tahapan
pengolahan data tentu perlu dilakukan
penelitian
Definisi Operasional Pengukuran Variabel
dalam
kelompok perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada
Pada
penelitian
ini
variabel
penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut: 3.3.1 Variabel Dependen Opini Audit Going concern Menurut Ross (2005) opini audit going concern merupakan sebuah opini yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup. Menurut Kristiana (2012) untuk mengukur opini audit going concern maka digunakan dummy dengan kriteria sebagai berikut: - Opini audit going concern
1
- Opini audit non going concern
0
penelitian ini untuk menentukan akurasi sampel
digunakan
metode
purposive
sampling.
Menurut
Ghozali
(2010)
purposive
sampling
adalah
metode
pengambilan sampel yang di dasarkan
3.3.2 Variabel Independen Pada
penelitian
ini
variabel
independen terdiri dari lima variabel yaitu sebagai berikut: 8
Ukuran Perusahaan = LN Total Assets
A. Current ratio (X1) Menurut Sartono (2010) current ratio adalah bagian dari likuiditas yang
D. Kualitas Auditor (X4) Menurut Soemarso (2008) kualitas
menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan segera dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Secara umum untuk mengukur current ratio maka dapat dicari dengan
menggunakan
rumus
sebagai
auditor menunjukkan hasil yang diperoleh oleh
seorang
melaksanakan
auditor
kegiatan
atau
didalam prosedur
audit. Pada penelitian ini untuk mengukur kualitas auditor maka dilihat dari reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP). Secara
berikut:
umum untuk mengukur kualitas auditor
Aktiva Lancar Current Ratio Hutang Lancar
maka digunakan bantuan dumy variabel dengan kategori sebagai berikut:
B. Return on assets (X2) Menurut Sartono (2010) return on
-
KAP Big 4
1
-
KAP Non Big 4
0
assets adalah bagian dari profitabilitas yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan
memanfaatkan
laba
sejumlah
E. Kepemilikan Managerial (X5) Menurut Ross (2005) kepemilikan
dengan
assets
yang
managerial
adalah
pengelompokan
Untuk
kepemilikan yang dimiliki investor secara
mengukur return on assets dapat dicari
individual didalam perusahaan. Untuk
dengan
mengukur kepemilikan managerial maka
terdapat
didalam
perusahaan.
menggunakan
rumus
sebagai
digunakan
berikut:
Re turn on Assets
Laba Bersih x 100% Total Assets
Menurut perusahaan
Ross
(2005)
menunjukan
persentase
masing masing perusahaan. Metode Analisis Untuk
ukuran besarnya
total
kepemilikan managerial yang dimiliki
3.4
C. Ukuran Perusahaan (X3)
dari
pengujian
melakukan
hipotesis analisis
maka
kuantitatif.
tahapan digunakan
kekayaan yang dimiliki perusahaan. Pada
metode
Didalam
penelitian ini untuk melakukan pengukuran
metode tersebut tahapan pengujian data
terhadap ukuran perusahaan digunakan
dilakukan dengan menggunakan alat uji
total assets yang ditransformasikan, seperti
statistik. Secara umum tahapan pengujian
yang terlihat pada rumus dibawah ini: 9
statistik yang dilakukan adalah model
fakta yang menunjukan 96 perusahaan
regresi binary logistic dan walt test.
manufaktur
tidak
memiliki
kriteria
memiliki struktur kepemilikan managerial ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1
sehingga total perusahaan yang di ikutkan dalam tahapan pengolahan data berjumlah
Prosedur Pengambilan Sampel Pada
penelitian
ini
periode
observasi yang digunakan adalah dari
41 perusahaan. 4.2
Pembentukan Logistik
tahun 2008 – 2011. Sepanjang tahun tersebut jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berjumlah 148 perusahaan.
Secara
umum
pengambilan
sampel
yang
kriteria digunakan
terlihat pada tabel 4.1 dibawah ini:
Jumlah perusahaan manufaktur yang listed di BEI tahun 2008 Jumlah perusahaan yang tidak mempublikasikan LK secara lengkap Perusahaan yang memenuhi prosedur awal Perusahaan yang tidak memiliki struktur kepemilikan managerial Perusahaan yang terpilih menjadi sampel
seluruh
Regresi
pra
syarat
penguijan terpenuhi maka pembentukan model persamaan regresi binary logistic dapat
dilakukan.
Berdasarkan
hasil
pengujian statistik yang telah dilakukan
Tabel 4.1 Prosedur Pengambilan Sampel Keterangan
Setelah
Model
diperoleh ringkasan hasil sebagai berikut:
N
%
148
100
(11)
7,43
137
92,57
(96)
64,86
41
27,70
Pada tabel terlihat bahwa total
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Wald Test Variabel Penelitian (Constanta) Current ratio Return on assets Uk Perusahaan Kualitas Auditor Kepe Managerial Neglekerke R-square
Koefisien Regresi Logistic 5,370 -0,001 0,001 -0,108 0,095 -0,028 0,015
S.E
sig
5,330 0,054 0,008 0,395 1,503 0,047
0,982 0,936 0,785 0,950 0,548
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Pada hasil pengujian statistik yang
Bursa Efek Indonesia berjumlah 148
telah dilakukan diperoleh nilai koefisien
perusahaan. Setelah dilakukan pengecekan
Negelkerke
pada masing masing laporan keuangan
adalah
perusahaan, teridentifikasi 11 perusahaan
menunjukan
tidak menerbitkan laporan keuangan secara
pengujian secara bersama sama variabel
konsisten sepanjang periode penelitian
current ratio, return on assets, ukuran
sehingga total perusahaan yang memenuhi
perusahaan, kualitas audit dan kepemilikan
prosedur awal berjumlah 137 perusahaan.
managerial mampu memberikan variasi
Pada tahapan pemeriksaan data diperoleh
kontribusi
R-square
sebesar
0,015.
bahwa
untuk
yang Nilai jika
dihasilkan tersebut dilakukan
mempengaruhi
terbentuknya opinni audit going concern 10
yaitu sebesar 1,50% sedangka sisanya
kesalahan
sebesar
sebesar
diperoleh
menunjukan
98,50%
lagi
dijelaskan oleh
0,05.
Hasil
yang
bahwa
nilai
variabel lain yang tidak digunakan didalam
signifikan sebesar 0,982 > alpha 0,05 maka
penelitian ini.
keputusannya adalah Ho diterima dan H1
Sesuai dengan tahapan pengujian
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
statistik yang telah dilakukan dapat dibuat
current ratio tidak berpengaruh dalam
persamaan
memprediksi
regresi
logistic
yang
menunjukan arah masing masing pengaruh
kemungkinan
perusahaan
untuk mendapatkan opini going concern.
variabel independen terhadap variabel dependen seperti terlihat pada persamaan dibawah ini:
4.2.2 Pengaruh Return on assets Terhadap Opini Audit Going concern
Y = 5,370 – 0,001x1 + 0,001x2 - 0,108x3 + 0,095x4 – 0,028x5
Berdasarkan
hasil
penguijan
hipotesis kedua yang bertujuan untuk Sesuai dengan persamaan model regresi logistic yang terbentuk dapat dibuat analisis dan pembahasan yang menjelaskan jawaban dari permasalahan yang diajukan didalam penelitian ini seperti terlihat pada sub bab dibawah ini: 4.2.1
mendapatkan
empiris
pengaruh
return on assets terhadap opini audit going concern, diperoleh nilai koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,001 dengan tingkat signifikan sebesar 0,936. Pada tahapan
Pengaruh Current Ratio Terhadap Opini Audit Going concern
bukti
pengujian statistik
digunakan
tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh
menunjukan
bahwa
nilai
pengujian
signifikan sebesar 0,936> alpha 0,05 maka
hipotesis pertama yang bertujuan untuk
keputusannya adalah Ho diterima dan H2
mengetahui
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
Sesuai
dengan
pengaruh
hasil
current
ratio
terhadap kemungkinan perusahaan untuk
return
on
assets
tidak
berpengaruh
memperoleh opini audit going concern.
signifikan terhadap opini audit going
Berdasarkan tahapan pengujian statistik
concern pada perusahaan manufaktur yang
yang telah dilakukan diperoleh nilai
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,001 dengan nilai signifikan sebesar 0,982. Pada tahapan pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan tingkat 11
4.2.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit Going concern
pengujian
statistik
digunakan
kesalahan
sebesar
0,05.
tingkat
Hasil
yang
diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai Berdasarkan
hasil
pengujian
hipotesis ketiga yang bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh ukuran perusahaan terhadap opini audit going
concern,
dari
hasil
pengujian
statistik diperoleh nilai koefisien regresi sebesar -0,108 dengan nilai signifikansi
signifikan sebesar 0,950 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima dan H4 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas
auditor
tidak
berpengaruh
signifikan terhadap opini audit going concern
pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
mencapai 0,785. Pada tahapan pengujian tstatistik
digunakan
sebesar
0,05.
tingkat
kesalahan
yang
diperoleh
Hasil
4.2.5
menunjukan bahwa nilai signifikan sebesar 0,785 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho
diterima dan H3
ditolak
sehingga dapat disinpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi opini audit going concern
yang
diberikan
kepada
perusahaan. 4.2.4
Pengaruh Kepemilikan Managerial Terhadap Opini Audit Going concern
Berdasarkan
hasil
penguian
hipotesis keempat yang bertujuan untuk mendapatkan
bukti
empiris
pengaruh
kepemilikan managerial terhadap opini audit going concern. Hasil penguian data menunjukan bahwa variabel kepemilikan managerial memiliki koefisien regresi sebesar 0,028 dengan tingkat signifikansi
Pengaruh Terhadap concern
Kualitas Auditor Opini Audit Going
hasil
pengujian
sebesar
0,548.
Pada
tahapan pengujian walt test digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang
Sesuai
dengan
hasil
pengujian
diperoleh
menunjukan
bahwa
nilai
hipotesis keempat yang bertujuan untuk
signifikan sebesar 0,548 > alpha 0,05 maka
membuktikan secara empiris pengaruh
keputusannya adalah Ho diterima dan H5
kualitas auditor terhadap keputusan opini
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
audit
bahwa
going
concern.
Pada
tahapan
kepemilikan
managerial
tidak
pengujian statistik diperoleh nilai koefisien
berpengaruh
signifikan
regresi bertanda positif sebesar 0,095. Pada
keputusan audit
going concern pada
tahapan pengujian statistik diperoleh nilai
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
signifikan sebesar 0,950. Pada tahapan
Bursa Efek Indonesia.
terhadap
12
pada perusahaan manufaktur yang
PENUTUP 5.1
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kesimpulan Berdasarkan kepada analisis dan
5. Hasil pengujian hipotesis kelima
pembahasan hasil pengujian hipotesis yang
ditemukan
bahwa
kepemilikan
telah dijabarkan pada bab sebelumnya
managerial
tidak
berpengaruh
maka dapat diajukan beberapa kesimpulan
signifikan terhadap opini audit
penting yang merupakan jawaban dari
going concern pada perusahaan
sejumlah masalah yang dibahas didalam
manufaktur yang terdaftar di Bursa
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
Efek Indonesia.
1. Hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa current ratio tidak
berpengaruh
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Hasil pengujian hipotesis kedua ditemukan bahwa return on assets berpengaruh
signifikan
terhadap opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Hasil pengujian hipotesis ketiga ditemukan perusahaan
bahwa tidak
ukuran berpengaruh
signifikan terhadap opini audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
4. Hasil pengujian hipotesis keempat ditemukan bahwa kualitas auditor berpengaruh
dan
keterbatasan
penelitian,
peneliti
mengajukan beberapa saran yang dapat memberikan kontribudi atau manfaat bagi: 1. Peneliti disarankan
dimasa untuk
mendatang mencoba
memperbanyak jumlah perusahaan sampel yang akan diteliti, langkah tersebut dapat dilakukan dengan mengganti prosedur atau metode pengambilan sampel yang akan digunakan, saran tersebut penting untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian yang diperoleh dimasa mendatang. 2. Peneliti
dimasa
mendatang
diharapkan juga memperpanjang
Efek Indonesia.
tidak
Saran Berdasarkan kepada kesimpulan
signifikan
terhadap opini audit going concern
tidak
5.2
signifikan
terhadap opini audit going concern
periode penelitian yang digunakan, saran tersebut penting dilakukan untuk memperkuat kontribusi hasil penelitian yang akan diperoleh.
13
3. Peneliti
dimasa
disarankan
Manufacturing Companies Listed In Indonesia Stock Exchange (BEI). Artikel Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Jakarta
mendatang
untuk
mencoba
menambahkan satu variabel baru yang juga mempengaruhi opini audit going concern seperti posisi hutang perusahaan, dan pergerakan risiko sistematis, saran tersebut penting
untuk
meningkatkan
ketepatan dan akurasi yang akan diperoleh oleh peneliti dimasa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Arens, Elder, Beasley. 2010. Auditing and Assurance Services An Integrated Approach. Prentice Hall North Carollina. Baridwan, Zaki. 2005. Analisis Laporan Keuangan Lanjutan. BPFE, Yogyakarta. Chandra Wijaya. 2013. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going concern Pada Perusahaan yang Listed di BEI. Jurnal Akuntansi Keuangan Volume 4 Nomor 12. Universitas Brawijaya, Malang. Ghozali, Imam. 2010. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19 Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Januarti Indira. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor, Kepemilikan Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going concern (Perusahaan Manufaktur yang Listed di Bursa Efek Indonesia). System Informasi Auditing Etika dan Profesi. April 2009. Juandini
Wulandari. 2012. Factors That Influence the Acceptance of a Going concern Audit Opinion
Kristiana Julaika. 2012. Pengaruh Instrumen Akuntansi dan Non Akuntansi Terhadap Opini Audit Going Concern, Jurnal Akonomi dan Bisnis Volume 4 Nomor 11 Universitas Dipenegoro, Semarang. Kartika
Andi. 2012. Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Penerimaan Opini Going concern Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Dinamika Akuntansu Keuangan dan Perbankan Vol 1 No 1. Mei 2012 Hal 25 – 40. Ningtias, Suprobo. 2011. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang. Phalipu. 2005. Fundamental Analysis (Theory and Aplication). Edisi Indonesia. Erlangga, Jakarta. Ross, Westerfield, Jaffe. 2005. Corporate Finance. McGraw-Hill, Irwin. Sartono Agus. 2010. Dasar Dasar Manajemen Keuangan Edisi IV. BPFE, Yogyakarta. Siregar, Utami. 2010. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going concern Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Tesis Jurusan Akuntansi Keuangan Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya, Malang. Soemarso. 2008. Dasar Dasar Penganatar Akuntansi Jilid II. BPFE, Yogyarkata. Standar Profesional Akuntansi Publik. 2004. Salemba Empat, Jakarta.
14
Subramayam. 2008. Analisa Keuangan. Gramedia Jakarta.
Laporan Pustaka,
Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol 11 No 3 Desember 2009 Hlm 155 – 173.
Sartono Agus. 2010, Dasar Dasar Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Badan penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang.
Wardana Aries. 2011. Financial Aprroach. Gramedia Pustaka, Jakarta
Susanto Kurnia Yulius. 2009. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going concern Pada Perusahaan Publik Sektor
Widyastuti. 2009. Analisis Opini Going concern dan Faktor Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 4 Nomor 2 Universitas Sumatera Utara, Medan.
15