JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA PADA SATPAM UNIVERSITAS DIPONEGORO KAMPUS TEMBALANG Nabila Rizky Khairani, Ida Wahyuni, Siswi Jayanti Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email:
[email protected]
Abstract : The Management who directing through motivation will create good working condition. Motivation will make their workers doing their job harder by their superior toward sucessfullly. The beginning survey result of Security Guards at the Tembalang Campuss of Diponegoro University telling that Salary is not equal to their work load then will impact to their performance.This research is developed in order to analize influencing factors of working motivation of the Security Guards from intrinsict factors upto extrinsict factors.This research is qualitative and descriptive. The subject of this research are 47 persons with details aas follows : 6 persons are the Main Sources of information and 2 persons are the Triangularition informan.Observation using questioners are resulting 18 feedbacks from the subject (38,3%), 16 respondents (34,0%) having high working motivation and 13 respondents (27,7%) having poor working motivation. From Deep Interview Results, motivation factors (Intrinsict) which influencing working motivation is Recognition and the work itself. Meanwhile, Maintenance factors (Extrinsict) which influencing working motivation is Salary. The researcher also recommend to give Award and Recognition to the Security Guards, giving salary details and doing side activity to kill bordom at their workplace. Keywords
: working motivation, motivation, security guard
PENDAHULUAN
memberikan
Latar Belakang
kesejahteraan
Tenaga
kerja
meningkatkan
merupakan
pembangunan
tambah,
tenaga
kerja,
kemampuan
tenaga
kerja, hal ini juga dinyatakan di dalam
subyek dan obyek dari pembangunan, keberhasilan
nilai
Undang–Undang Keselamatan Kerja
sangat
No. 1 Tahun 1970 pasal 3. Dalam
tergantung kepada manusia sebagai
pengertian umum, istilah outsourcing
pelaksananya. Tenaga kerja adalah
atau ahli daya di artikan sebagai
penduduk yang produktif dan oleh
contract work out. Menurut definisi
karena itu sangat besar peranannya
Maurice
dalam mewujudkan pertumbuhan atau
dipandang
528
Greaver, sebagai
outsourcing tindakan
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
mengalihkan perusahaan
beberapa dan
hak
aktivitas
berperan pada intensitas, arah dan
pengambilan
lamanya berlangsung upaya individu
lain
kearah pencapaian sasaran.2 Hasil
(outside provider), dimana tindakan ini
penelitian dari Oliver & Anderson
terkait
kerja
menunjukkan adanya pengaruh positif
dikatakan
motivasi terhadap kinerja karyawan.3
penyerahan
Hasil penelitian yang sama, bahwa
keputusannya
kepada
dalam
sama.
suatu kontrak
Dapat
outsourcing
pihak
juga
sebagai
kegiatan perusahaan baik sebagaian
terdapat
hubungan
ataupun secara menyeluruh kepada
motivasi
karyawan
pihak lain yang tertuang dalam kontrak
karyawan,
perjanjian. Penyerahan kegiatan ini
hasil
dapat
produksi,
Pembelajaran dapat memotivasi para
berserta tenaga kerjanya, fasilitas,
karyawan untuk mengerjakan tugas-
peralatan, teknologi dan asset lain
tugas mereka. Selanjutnya hasil dari
serta pengambilan keputusan dalam
penelitian
kegiatan perusahaan. Motivasi berasal
membuktikan
hal
dari kata latin movere yang berarti
menunjukkan
bahwa
dorongan atau daya penggerak. Dalam
memiliki pengaruh langsung terhadap
pemberian
motivasi.5
meliputi
bagian
motivasi
instansi
mempunyai kesamaan tujuan, ada
juga
positif
antara
dengan
kinerja
ditunjukkan
dalam
penelitian
Cravens.4
dari
Babakus
Berdasarkan
tersebut ini
dengan pelatihan
hasil
survei
Satpam
(Satuan
beberapa tujuan yang dapat diperoleh
pendahuluan
di
antara lain meningkatkan moral dan
Pengamanan
(Satpam)
kepuasan
pegawai,
Diponegoro dengan jumlah pegawai
meningkatkan prestasi kerja pegawai,
sebanyak 47 orang dengan rata-rata
menciptakan suasana dan hubungan
usia sekitar 19-35 tahun. Pergantian
kerja
meningkatkan
shift kerja dilakukan setiap 12 jam, jam
loyalitas, kreatifitas dan partisipasi,
kerja pagi dari pukul 07.00-19.00 dan
menningkatkan kesejahteraan pegwai
jam kerja malam dari 19.00-07.00
dan
tanggung
dengan jumlah pegawai lebih banyak
tugas.1
di pagi hari daripada di malam hari.
Sedangkan menurut Mangkunegara
Setiap pegawai memiliki hari kerja
dalam bukunya Manajemen Sumber
tidak
Daya Manusia berpendapat bahwa
mendapat
motivasi
tergantung adanya acara dilingkungan
kerja
yang
baik,
meningkatkan
jawab
pegawai
rasa
terhadap
merupakan
proses
yang
529
menentu,
Universitas
secara
umum
5 hari kerja 2 hari libur
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
kampus. Para satpam merasa gaji
Pengumpulan
yang
dengan
dilakukan
dengan
cara
beban kerja yang diterima sehingga
terhadap
fasilitas
pendukung
mempengaruhi
dilakukan
diterima
tidaksesuai
kinerja
satpam
di
data
penelitian observasi
wawancara
lalu
mendalam
lingkungan kerja tersebut. Sebagian
(indepth interview) kepada informan
satpam
utama.
mengakui
Pengumpulan
fakta
dari
bahwa
pernah
pengaduan
kasus
fenomena atau peristiwa – peristiwa
mahasiswa seperti kehilangan motor
yang bersifat khusus kemudian masuk
atau dompet dan juga penghargaan
pada kesimpulan yang bersifat umum.
mendapatkan
Keabsahan
semacam pujian sebagai pendorong
dilakukan
untuk bekerja lebih baik cukup jarang.
dengan
Hal ini membuat satpam merasa tidak
triangulasi
nyaman dan kurang termotivasi dalam
membandingkan dan mengecek baik
melakukan pekerjaannya.
derajat
Dari
penjelasan
teknik
data
kepercayaan
suatu
penelitian
dapat
dengan
auditing
data.
dicapai
satpam
Melakukan
Diponegoro
terhadap
Semarang tahun 2016.
proses alur
mengetahui METODE PENELITIAN
rekaman,
penelitian
pada
Reliabilitas
mempengaruhi motivasi kerja pada
Jenis
sumber
dan alat yang berbeda.
dalam mengenai faktor-faktor yang
Universitas
dengan
Teknik
informasi yang diperoleh melalui waktu
tersebut
peneliti tertarik untuk meneliti lebih
di
triangulasi.
yang
pemeriksaan
analisis dan
data
untuk
membandingkan
catatan
wawancara
dan
kesimpulan yang dihasilkan.
digunakan dalam penelitian ini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian yang bersifat kualitatif. Pengambilan
sampel
Karakteristik Informan
dalam
Penelitian
penelitian ini menggunakan purposive sampling. penelitian Universitas
ini
mengambil
6
dalam
orang satpam sebagai informan utama
adalah
seluruh
yang mewakili 3 responden yang
Diponegoro
Kampus
memiliki motivasi kerja tinggi dan 3
Informan ini
utama
Tembalang. Informan triangulasi dalam
responden
penelitian ini adalah kepala satpam
rendah. 47 responden, 16 responden
(Chief Security) dan 1 wakil satpam
memiliki motivasi kerja tinggi dan 13
(Assistant
responden
Chief
Security).
530
dengan
memiliki
motivasi
motivasi
kerja
kerja
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
rendah.
Keenam
memiliki
responden
tingkat
mendorong
ini
prestasi
pendidikan
untuk
yang
mencapai
lebih
baik
SMA/SMK/SLTA sederajat. Informan
sebagian
merasa
triangulasi
dengan
pencapaian
dilakukan
kepada
dua
tidak
dan setuju
prestasi
orang responden triangulasi sumber
dengan baik dengan alasan belum
kepala satpam (Chief Security) dan
merasa terdorong untuk mencapai
wakil
sebuah
satpam
(Assistant
Chief
prestasi
yang
Security). Informan berjenis kelamin
membanggakan.
laki-laki dengan usia 63 tahun dan 28
Clelland
tahun
Prestasi (Achievment Motivation)
dengan
pendidikan
sukses.
responden responden
Kebutuhan
ini
dan menggerakan tingkah laku seseorang prestasi. 2.
untuk
mencapai
6
Penghargaan (recognition) Informan utama berpendapat
satpam memiliki motivasi kerja sedang,
16
Motivasi
berhubungan dengan pekerjaan
Kondisi Motivasi Jumlah Persen Kerja Motivasi rendah 13 27,7 Motivasi sedang 18 38,3 Motivasi tinggi 16 34,0 Jumlah 47 100,0 Tabel di atas menunjukkan
sedangkan
Teori
achievment) kebutuhan mencapai
Gambaran Motivasi kerja
18
dalam
Mc
bahwa motif berprestasi (need for
SMA/SMK/SLTA sederajat.
yaitu
Menurut
(38,3%)
salah satunya penghargaan yang
(34,0%)
diterima
hanya
ucapan
terima
memiliki motivasi kerja tinggi dan 13
kasih karena melaksanakan tugas
responden (27,7%) memiliki motivasi
dengan
kerja rendah.
responden
baik.
Sedangkan
utama
yang
menyatakan jarang Analisis Faktor Intrinsik 1.
penghargaan
Prestasi (Achievment) Informan merasa
utama
setuju
ataupun sebagian
dalam
hal
termasuk
dilakukan dalam patroli keliling pengawasan
pujian Informan
berpendapat
jarang
penghargaan
ataupun pujian. Pada teori Maslow
baik seperti pengawasan yang
untuk
seperti
memberikan
mencapai sebuah prestasi dengan
sekali ada
sejenisnya.
triangulasi
lain
lingkungan
kampus dan juga kedaan kerja
531
ingin
dihormati
dihargai
sesuai
kemampuan
dan
dan
dengan ingin
punya
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
status,
3.
pengakuan
serta
diberikan
dilaksanakan
dengan
penghargaan.7
sungguh-sungguh.
Pekerjaan itu sendiri (work itself)
Dua Faktor Herzberg merupakan
Informan utama berpendapat cukup
nyaman,
senang,
pos
yang
sangat sepi. sebagian
lebih
kerja agar mereka mau bekerja giat.9
lingkungannya
5. Kenaikan pangkat (Advancement)
Hasil wawancara
Informan utama menjelaskan
mereka
pekerjaan
teori
cara dalam memotivasi semangat
jenuh lagi ketika mendapat tugas jaga
Dalam
yang
menikmati
ada
promosi
jabatan
dan
biarpun kita melaksanakan tugas
nyaman, dan juga menyatakan
dengan baik tidak ada, status
ingin membuka usaha sendiri dan
tetap sebagai satpam. Informasi
mencoba pekerjaan lain dengan
dari informan triangulasi kenaikan
harapan lebih baik. Menurut Mc
pangkat
Clelland
Motivasi
satpam (Chief Security) dan wakil
Prestasi (Achievment Motivation)
satpam (Assistant Chief Security)
salah satunya kebutuhan akan
dan sebatas sebagai satpam.
kekuasaan
power),
Dalam teori Dua Faktor Herzberg
merupakan daya penggerak yang
kenaikan pangkat (advancement)
memotivasi
semangat
merupakan
seseorang
demi
dalam
sekarang
Tidak
Teori
(Need
for
kerja
mencapai
jika
bisa
1.
melakukannya sendiri, mencoba
informan
Kebijakan
Perusahaan
dan
Administrasi (Company polices)
meminta bantuan kepada anggota lain.
kemampuan
Analisis Faktor Ekstrinsik
sebaik
tidak
untuk
performa kerja.10
Informan Utama berpendapat
mungkin,
kepala
dalam organisasi sebagai hasil
4. Tanggungjawab (Responsibility)
tugas
ada
kesempatan
mengembangkan
kedudukan yang terbaik.8
menyelesaikan
hanya
informan
triangulasi
menyatakan
bahwa
kebijakan
menyatakan
bahwa
satpam
bertanggungjawab
diterapkan bahwa anggota harus
menyelesaikan tugas dengan baik
menuruti semuanya dan tetapi
agar yang dihasilkan memuaskan
tidak pernah ada yang cerita kalau
dengan
ada kemungkinan kebijakan yang
instruksi
yang
anggota
triangulasi
ataupun
selalu
532
peraturan
yang
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
tidak mereka sukai. Dalam teori
Herzberg hubungan kerja yang
Dua Faktor Herzberg mempunyai
terjalin dengan harmonis akan
pengaruh yang dominan terhadap
menciptakan
kelangsungan individu yang dapat
yang
menyebabkan motivasi seseorang
hubungan
juga berpengaruh terhadap tingkat
sering
kepuasan kerja.11
merugikan terhadap kelangsungan
nyaman,
kerja
sebaliknya
interpersonal
terjadi
yang
konflik
dapat
aktivitas dilingkungan kerja.13
2. Supervisi (supervision) Informan berpendapat
lingkungan
utama koordinasi
4. Gaji (salary)
bisa
Informan
utama
dibilang cukup baik dan koordinasi
berpendapat
dilakukan ketika briefing sebelum
kebutuhan
melakukan tugas. Informasi dari
sebagian informan lainnya merasa
informan
bahwa
masih kurang karena banyaknya
koordinasi dirasa sudah cukup
kebutuhan. Dalam hierarki teori
baik
Maslow
triangulasi
dan
menemukan
jika hal
dilapangan yang
baru
cukup hidup
memenuhi sedangkan
dalam
kebutuhan
memenuhi
pegawai/karyawan
ataupun kesulitan dalam bertugas
masuk
biasanya
ke
fisiologis, dengan kebutuhan ini
chief security. menurut Maslow ini
pemimpin perlu memberikan gaji
merupakan alat motivator bagi
yang layak pada pegawai.
anggota
melapor
pekerja/karyawan.12 3. Hubungan
didalam
Kebutuhan
5. Keamanan kerja (security) Interpersonal
Informan utama yakin dan
(Interpersonal Relation)
merasa nyaman dan aman dan
Informan utama berpendapat
juga ada yang merasakan jika
hubungan sesama anggota baik-
ketika
baik saja dan sejauh ini selama
antar anggota, atau anggota ada
bekerja hanya sebatas memberi
yang
bantuan
menjadi
ketika
terjadi
terjadi
lalai
kesalahpahaman
membuat
tidak
aman.
keadaan informan
permasalahan di lingkungan kerja.
triangulasi menyatakan keamanan
Informasi dari informan triangulasi
terjamin
selama
bisa
bahwa hubungan sesama pekerja
kerjasama dengan baik
setiap
cukup baik begitu juga dengan
permasalahan
atasan. Dalam teori Dua Faktor
Dalam teori hierarki kebutuhan
533
dan
dapat
diatasi.
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Maslow
Keamanan
bagi
cahaya yang masuk hanya saja
pegawai merupakan faktor yang
terkadang cuaca tidak menentu
sangat penting, sistem keamanan
sehingga didalam pos jaga terasa
yang baik diharapkan mendorong
gerah dan ruang gerak
pegawai
dalam
terbatas dan juga terkadang ada
akan
rasa jenuh dalam melaksanakan
akan
bekerja
kerja
tenang
sehingga
meningkatkan kinerja pegawai.12 6.
tugas.
Kondisi kerja (working conditions)
Menurut Herzberg seandainya
Informan utama berpendapat bahwa
kondisi
saat
kondisi
lingkungan
yang
baik
ini
dapat menciptakan prestasi yang
nyaman dan mendapat fasilitas
tinggi, Kondisi lingkungan kerja
seperti alat-alat bersih dan traffic
yang baik dan nyaman akan dapat
cone,
talkie.
meningkatkan motivasi kerja pada
Penggunaan alat pelindung diri
karyawan dibandingkan dengan
seperti
kondisi
cctv,
kerja
yang
walkie
sepatu
juga
termasuk,
dasar hukum dari alat pelindung
tekanan.
kerja
yang
penuh
kerja
pada
satpam
9
diri ini adalah Undang-Undang KESIMPULAN
Nomor 1 Tahun 1970 Bab IX Pasal 13 tentang Kewajiban Bila Memasuki
Tempat
yang
dengan menggunakan alat ukur
akan
dengan kesioner adalah sebagian
memasuki sesuatu tempat kerja,
besar satpam memiliki motivasi
diwajibkan
semua
kerja sedang, yaitu 18 responden
petunjuk keselamatan kerja dan
(38,3%), 16 responden (34,0%)
memakai
memiliki motivasi kerja tinggi dan
berbunyi: “Barang
diri
kerja
1. Motivasi
siapa
mentaati
alat-alat
yang
perlindungan
diwajibkan.”
Alat
13 responden (27,7%) memiliki
pelindung diri adalah kelengkapan
motivasi kerja rendah.
yang wajib digunakan saat bekerja
2. Faktor motivasi (intrinsik) antara
sesuai kebutuhan untuk menjaga
lain
keselamatan pekerja itu sendiri
Penghargaan
dan orang di sekelilingnya.
Pekerjaan itu sendiri (work it self),
Informan
triangulasi
Prestasi
Tanggungjawab
(achievment), (recognition),
(responsibility),
menyatakan kondisi kerja fisik
Kenaikan pangkat (advancement).
cukup baik dari segi penerangan,
Dari
534
faktor
tersebut
yang
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
berpengaruh kerja
terhadap
adalah
(recognition) merasa
motivasi
Penghargaan
dimana
jarang
penghargaan
b. Memberikan
berupa jumlah gaji pokok
informan
dan
mendapatkan
ataupun
pujian
danpekerjaan itu sendiri (work it self)
dimana
ingin
upah/gaji
tunjangan
sesuai
dengan
tugas
dan
tanggung
jawab
yang
diterima.
mencoba
c. Melakukan kegiatan yang
pekerjaan lain
melibatkan
3. Faktor-faktor
pemeliharaan
anggota
seluruh satpam
untuk
(ekstrinsik) ini meliputi Kebijakan
memperkuat
perusahaan
meningkatkan
solidaritas,
Supervisi
sehingga
terciptanya
Hubungan
suasana
(company
dan
administrasi
policies),
(supervision),
dan
yang
harmonis
interpersonal dengan rekan kerja
dalam
dan
family gathering, olahraga
atasan,
Hubungan
berkerja.
interpersonal dengan atasan, Gaji
bersama
(salary),
perayaan
Keamanan
kerja
Seperti
seperti
futsal,
event-event
(security), Kondisi kerja (working
khusus seperti pada hari
conditions).Dari
raya
yang
faktor
berpengaruh
tersebut terhadap
besar
keagamaan
(buka puasa bersama, dsb)
motivasi kerja adalah Gaji (salary). 2. Bagi Peneliti SARAN
a. Perlu dilakukan penelitian
1. Bagi Instansi (Satpam)
lebih
a. Memberikan penghargaan
lanjut
mengenai
perbedaan motivasi kerja
atau penilaian pekerja bila
satpam
ada anggota satpam yang
kampus
telah bekerja dengan baik
lingkungan lain semacam
yang bukan hanya berupa
gedung perkantoran dan
upah atau gaji, melainkan
faktor
penghargaan yang berupa
mempengaruhi
pujian,
motivasi kerja.
dan
dukungan kritik
saran yang
membangun.
535
di
lingkungan dengan
lain
di
yang kualitas
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
DAFTAR PUSTAKA 1. Hasibuan,
M.
Motivasi.
Jakarta: Organisasi
Dasar
Produktivitas.
8. Hasibuan, Malayu. Organisasi dan
Peningkatan
Motivasi:
Bumi
PT. Gunung Agung.1996.
2006.
10. Aldila,
3. Oliver, Richard L., Anderson Erin.
sales
Pegawai
control
11. Winardi,
Cravens,
Mark
Johnston
and
Role
of
Gaji
Personal
Selling
Journal &
Al.
J.
terhadap
Motivasi
Kerja
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Sales
Karyawan pada PT. PLN Cabang Binjai. Skripsi. Medan : Universitas
Perilaku
Motivasi
dan
Interpersonal dengan Lingkungan
of
Sumatera Utara. 2009.
Organisasi. Sinar Baru. 1989. 7. Winardi,
Motivasi
13. Vemmylia. Pengaruh Hubungan
Management.1996. 6. Indrawijaya
J.
Karyawan. Skripsi. UIN.2009.
Organizational
Model.
Skripsi.
12. Wibawanti, Vina Ranti. Pengaruh
Variables in The Salesperson Job Satisfaction
Salemba.
2001.
William C. Moncrief. Examining the
Thamrin
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Marketing.1993. W.
MH
dan
Pemotivasian dalam Manajemen.
of
David
RS
Umum
2009.
and Outcome-Based Salesforce
Emin,
Faktor
Depok : Universitas Indonesia.
Clifford A. Young. Behavior-Based
5. Babakus,
Divisi
Internasional
Ingram, Raymond W. LaForge and
Journal
antara
Keuangan
4. Cravens, David W.. Thomas N.
Systems.
Gambaran
Ekstrinnsik dengan Motivasi kerja
systems.1994.
Control
Giani.
Hubungan
the
consequences of behavior- and outcome-based
Bumi
Pengertian dan Masalah. Jakarta:
Bandung: PT. Refika Aditama.
of
Jakarta:
9. Hasibuan. M.. Manajemen Dasar,
Kinerja Sumber Daya Manusia.
test
Peningkatan
Aksara. 2007
2. Mangkunegara, Anwar P. Evaluasi
empirical
Dasar
Produktifitas.
Aksara. 2003.
An
Grafindo
Persada.2001.
dan
Jakarta:
Raja
dan
Pemotivasian Dalam Manajemen.
536