ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN BISNIS STIE MIKROSKIL DALAM KEIKUTSERTAAN BISNIS MULTI LEVEL MARKETING Hanny Siagian STIE MIKROSKIL email:
[email protected]
Abstract The research objective is to identify and analyze the factors that affectingthe interest of business management student of STIE Mikroskil in participating Multi Level Marketing (MLM) business. The method used in this study is a survey approach, this kind of research is a quantitative and descriptive explanatory. The methods of data collection is done by providing a list of written questions and documentation study. Data analysis method used is multiple linear regression using SPSS software. The results of the research that has been carried out simultaneously showed that a small capital, flexible time, require experience and be able to determine the income have significant impact on the STIE Mikroskil student's decision. Partially small capital has positive and significant impact on student's decision. Time flexible partially has positive and significant impact on student's decision. Partially do not require experience has positive and significant impact on student's decision. Partially,be able to determine the income has positive and significant impact on student's decision. This research showed that the income can determine a positive impact on improving student's decision. Keywords: small capital, flexible time, require experience, be able to determine the income and student’s decision Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa manajemen bisnis STIE Mikroskil dalam keikutsertaaan bisnis Multi Level Marketing (MLM). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan survey, Metode pengumpulan data dilakukan dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis dan studi dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda dengan menggunakan software SPSS. Hasil penelitian yang telah dilakukan secara simultan modal yang kecil, waktu yang fleksibel, tidak membutuhkan pengalaman dan dapat menentukan penghasilan berpengaruh prositif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa pada STIE Mikroskil. Secara parsial modal yang kecil berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa. Secara parsial waktu yang fleksibel berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan mahasiswa. Secara parsial tidak membutuhkan pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa. Secara parsial dapat menentukan penghasilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa dengan dapat menentukan penghasilan memberikan dampak positif pada peningkatan keputusan mahasiswa.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
29
Kata kunci :Modal yang kecil, waktu yang fleksibel, tidak membutuhkan pengalaman, dapat menentukan penghasilan dan keputusan mahasiswa PENDAHULUAN Kewirausahaan menjadi suatu
selalu ingin mencoba sesuatu yang
yang sangat penting dibicarakan pada
baru . Dengan pemahaman mereka
saat
tentang wirausaha melalui teori-teori
ini.
Dengan
tingkat
pengangguran menurut data Badan
yang
Pusat Statistik (BPS) hingga tahun
perkuliahan , selalu merangsang
2013 sebesar 7,39 juta orang dari
mereka untuk mencoba terjun dalam
total
sejumlah
dunia bisnis. Menurut Steinhoff dan
118,19 juta orang . Di tengah-tengah
Burgess (Suryana , 2003) Wirausaha
sulitnya mencari pekerjaan dengan
adalah orang yang mengorganisir,
lapangan kerja yang sangat terbatas,
mengelola dan berani menanggung
menjadi
wirausaha
resiko untuk menciptakan usaha baru
merupakan alternatif pilihan yang
dan peluang baru.Untuk memperoleh
terbesar.
lingkungan
peluang , seorang wirausaha harus
mahasiswa , tujuan belajar mereka
memiliki berbagai kemampuan dan
adalah
pengetahuan (Suryana, 2006).
angkatan
bekerja
seorang Dalam untuk
mendapat
ilmu
diterima
dalam
dunia
Hal
pengetahuan yang diharapkan dapat
ini yang menjadi tantangan bagi bagi
menjadi
mencari
mahasiswa untuk menjadi seorang
pekerjaan. Banyak tantangan dan
wirausaha pada saat mereka mulai
kendala yang mereka hadapi dalam
mengenal
proses belajar mereka. Salah satunya
Marketing (MLM).
adalah uang yang digunakan untuk
bisnis konvensional dan menjalankan
biaya hidup dan keinginan untuk
bisnis Multi Level Marketing (MLM)
meringankan
tua.
perlu sikap entreprenurship yang
Kondisi ini menjadi alasan bagi
kuat . Seorang wirausaha selalu
mahasiswa untuk mencoba mencari
berkomitmen
jalan keluar dengan menjadi seorang
tugasnya hingga memperoleh hasil
wirausaha
yang
bekal
untuk
beban
di
waktu
orang
senggang
mereka.
bisnis
Multi
dalam
diharapkannya.
Level
Menjalankan
melakukan Ia
tidak
setengah-setengah dalam melakukan
Dunia mahasiswa yang selalu
pekerjaannya .karena itu ia selalu
memiliki dinamika yang tinggi ,
tekun , ulet dan pantang menyerah
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
30
(Suryana, 2006). Jiwa kewirausahaan
bisnis
akan mendorong
individu untuk
kewirausahaan yang tinggi dan perlu
menapaki tingkatan-tingkatan karir
memiliki etos kerja , bisnis MLM
di
memberi peluang yang sama dengan
dunia MLM (Betz & Hacket,
1981).
MLM
bisnis
Menurut Sotya, 2007; Multi Level Marketing (MLM) adalah suatu secara
selling)
yang
Dengan
konvensional
sikap
untuk
menjadikan orang-orang sukses dan kaya.
sistem pemasaran untuk menjual barang
.
Mengingat bisnis MLM harus
langsung
(direct
dijalankan dengan kerja keras dan
dilakukan
melalui
memiliki etos kerja seperti halnya
banyak level (tingkatan) yang biasa
bisnis
dikenal dengan istilah upline (tingkat
uraian diatas penulis tertarik untuk
atas) dan down line (tingkat bawah),
melakukan penelitian dengan judul
dimana
analisis
seseorang
akan
disebut
konvensional.
Berdasarkan
faktor-faktor
yang
upline jika mempunyai downline.
mempengaruhi keputusan mahasiswa
Dengan waktu kerja yang tidak
manajemen bisnis STIE Mikroskil
dibatasi dan tidak membutuhkan
dalam keikutsertaaan bisnis Multi
modal yang besar, dan dengan
Level Marketing (MLM).
membangun melalui
jaringan
nasabah
yang
atau
luas
anggota
Berdasarkan belakang
diatas
uraian
latar
yang
dapat
groupnya maka semakin besar lah
menggambarkan masalah penelitian
pendapatan yang diperoleh . Hal ini
yang akan dibahas, maka rumusan
merupakan peluang yang besar bagi
masalah
penelitian
mahasiswa
mendapatkan
diambil
adalah faktor-faktor apa
penghasilan sendiri dalam jumlah
sajakah
yang besar. Meskipun ada anggapan
keputusan
mahasiswa
dalam
positif dan negatif dari masyarakat
keikutsertaan
bisnis
Multi
Level
terhadap keberadaan bisnis MLM
Marketing
di
STIE-
(Multi Level Marketing), namun pada
Mikroskil?.
untuk
kenyataan nya ada bahkan
mungkin
yang
(MLM)
yang
dapat
mempengaruhi
ratusan ribu jutaan
orang
termasuk di dalamnya kelompok mahasiswa yang ikut serta dalam Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
31
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
produk/jasa. Secara umum menurut Sabiq (2005) MLM adalah suatu
Definisi MLM Multilevel Marketing adalah
metode
bisnis
alternatif
yang
pemasaran yang berjenjang banyak
berhubungan dengan pemasaran dan
(Gage,2005:1). Clothier dalam Faisol
distribusi yang dilakukan melalui
(2003:26) mengemukakan rumusan
banyak level (tingkatan), yang biasa
dasar dari MLM adalah suatu cara
dikenal dengan istilah upline (tingkat
atau metode menjual barang secara
atas) dan downline (tingkat bawah).
langsung kepada pelanggan melalui
Inti dari bisnis MLM ini adalah
jaringan yang dikembangkan oleh
digerakkan dengan jaringan, baik
para
yang
yang sifatnya vertikal atas bawah
distributor
maupun horizontal kiri-kanan atau
distributor
memperkenalkan berikutnya,
lepas para
pendapatan
yang
pun bisa juga gabungan antara
dihasilkan terdiri dari laba eceran
keduanya.
dan laba grosir ditambah dengan
Cara Kerja MLM
pembayaran-pembayaran berdasarkan
Dalam konteks umum, bisnis
penjualan
total
MLM
dilakukan
dengan
cara
kelompok yang dibentuk oleh sebuah
menjaring calon anggota
distributor. Menurut Yusuf (2000:5)
sekaligus
MLM adalah sistem pemasaran yang
konsumen
menggunakan jaringan kerja.
perusahaan yang melakukan praktek
Menurut Royan (2002) MLM dikenal
juga
berfungsi dan
Adapun
sebagai
anggota Sabiq
dari (2005)
network
menjelaskan secara terperinci bisnis
marketing merupakan salah satu
MLM dilakukan dengan cara sebagai
metode pemasaran wirausaha dengan
berikut :
memanfaatkan
sebagai
MLM.
yang
sistem
jaringan
a) Mula-mula pihak perusahaan
(network). Yusuf (dalam Rozi, 2003)
berusaha
berpendapat
konsumen
untuk
anggota,
dengan
network
bahwa
dikatakan
marketing
karena
menjaring menjadi cara
merupakan sebuah jaringan kerja
mengharuskan
calon
pemasaran
konsumen
paket
terdapat melakukan
yang sejumlah proses
di
dalamnya
orang
yang
pemasaran
membeli
produk perusahaan dengan harga tertentu.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
32
b) Dengan
membeli
paket
f) Dengan adanya para anggota
produk perusahaan tersebut,
baru yang sekaligus menjadi
pihak pembeli diberi satu
konsumen
tetap
produk
formulir
perusahaan,
maka
anggota
keanggotaan
(member) dari perusahaan. c) Sesudah
menjadi
yang
anggota
berada
pada
level
pertama,
kedua
maka tugas berikutnya adalah
seterusnya
akan
mencari anggota baru dengan
mendapatkan bonus secara
cara seperti diatas,
yakni
estafet
membeli produk perusahaan
karena
dan
diuntungkan dengan adanya
mengisi
formulir
keanggotaan. d) Para
cara
baru
mencari
anggota
juga calon
baru lagi dengan
seperti
diatas
yakni
membeli produk perusahaan dan
mengisi
formulir
keanggotaan. e) Jika banyak,
perusahaan,
perusahaan
sangat
tersebut. Keuntungan
dan
Keunggulan
MLM Keuntungan-keuntungan dari MLM yaitu: a. Menghemat biaya distribusi Salah satu alternatif untuk
anggota
menjaring
selalu
member-anggotabaru
anggota
bertugas
dari
dan
mampu
anggota maka
mendapat
ia
bonus
penghematan
biaya
bisa
yang
dilakukan dengan melakukan
akan
pemasaran
dari
Jalur
melalui
distribusi
MLM. yang
perusahaan. Semakin banyak
dipergunakan adalah melalui
anggota yang dapat dijaring,
downline.
maka semakin banyak pula
membangun
bonus
membutuhkan biaya mahal,
karena
yang
didapatkan
perusahaan
merasa
Daripada outline
yang
MLM memanfaatkan pribadi-
diuntungkan oleh banyaknya
pribadi
sebagai
jalur
anggota
distribusi
mereka.
Dengan
menjadi
yang
sekaligus
konsumen
produk perusahaan.
paket
demikian perusahaan tidak perlu
memikirkan
operasional Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
untuk
biaya jalur 33
distribusi ini yang biasanya
dibuat menjadi tanggungan
sekitar 40% - 60% dari harga
yang harus dikeluarkan oleh
suatu produk.
setiap
b. Menghemat biaya pemasaran Pada
MLM,
dilakukan
pemasaran oleh
distributor
para dengan
tenaga
penjualan.
Bahan-bahan pelatihan yang dipergunakan
untuk
meningkatkan
kemampuan
para
tenaga
penjual
menggunakan metode dari
harus
mulut
dengan biaya mereka sendiri.
ke
demikian
mulut.
Dengan
perusahaan
mengeluarkan
uang
Hal ini juga berlaku ketika
yang
para tenaga penjualan ini harus
dengan
seminar
pemasaran Iklan
yang
mengikuti atau
mengalihkan
sarana
melatih
memasarkan diganti
untuk
suatu
dengan
acara
workshop.
Dengan kata lain, perusahaan
biasanya digunakan sebagai utama
dapatkan
bisa
lebih kecil jika dibandingkan konvensional.
mereka
juga
biaya
tenaga
untuk
penjualan
produk
kepada tenaga penjualan itu
penjelasan
sendiri. Tindakan ini akan
dari mulut ke mulut. Sasaran
membuat
dari iklan MLM adalah orang-
menghemat
orang yang mereka kenal,
uang, bahkan ada beberapa
bahkan setiap distributor bisa
distributor yang mendapatkan
membuat
brosur
sendiri
uang dari pelatihan ini jauh
dengan
biaya
sendiri
lebih banyak daripada uang
sehingga
perusahaan
bisa
yang didapat dari komisi
menghemat
cukup
perusahaan sangat
banyak
penjualan produk.
uang untuk pembuatan materi
Definisi Kewirausahaan
pemasaran.
Menurut
c. Menghemat biaya pelatihan
Kamus
banyak
Bahasa
Indonesia, kewirausahaan terdiri dari
Pada perusahaan MLM, biaya
kata “wira” dan “usaha”. “Wira”
pelatihan
bisanya
sendiri berarti pejuang, gagah berani,
merupakan biaya yang harus
kesatria, teladan, manusia unggul,
dikeluarkan oleh perusahaan
berbudi pekerti dan berwatak berani.
yang
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
34
Sedangkan “usaha” adalah kemauan
Dengan demikian dapat kesimpulan
yang gigih untuk meraih sesuatu atau
bahwa kewirausahaan adalah bentuk
usaha mandiri mengarah pada tenaga
sikap berani, kreatif, inovatif, dan
dan pikiran dalam mencapai suatu
siap menempuh segala macam resiko
tujuan.
guna mencapai tujuan kesuksesan
Raymond
menyebut
W.Y
bahwa
Kao
kewirausahaan
sebagai suatu proses, yakni proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi
dari usaha yang dirintis. Perilaku Kewirausahaan Menurut
Scarborough
dan
baru) dan membuat sesuatu yang
Zimmerer (Suryana, 2003:14), ada
berbeda
ada
delapan
(inovasi) (dalam Lupiyoadi, 2007:4).
perilaku
Menurut
berhasil, yaitu:
dari
yang
sudah
Hendro
(2011:4)
kewirausahaan adalah kemampuan untuk
merangkai
memberdayakan
semua
karakteristik
sikap
kewirausahaan
yang
1. Bertanggung
jawab.
dan
Wirausaha selalu memiliki
yang
rasa tanggung jawab atas
dimiliki.
usaha-usaha
Kewirausahaan
dan
menurut
dilakukannya
yang baik
dalam
Longenecker (2001) ialah seseorang
mengendalikan sumber daya
yang berani mengambil keputusan
yang
untuk memulai dan menjalankan
terhadap
bisnis.
berwirausaha.
Kewirausahaan
menurut
Soetadi (2010) merupakan sikap
digunakan
2. Berani
maupun
keberhasilan mengambil
resiko.
mental dan sifat jiwa yang selalu
Wirausaha dalam mengambil
aktif
untuk
tindakan
hendaknya
memajukan karya baktinya dalam
didasari
oleh
rangka
melainkan perhitungan yang
dalam upaya
pendapatan
di
berusaha
meningkatkan dalam
tidak
spekulasi,
kegiatan
matang. Ia berani mengambil
usahanya. Selain itu, Soetadi (2010)
risiko terhadap pekerjaannya
juga
bahwa
karena sudah diperhitungkan.
kewirausahaan adalah kemampuan
Oleh sebab itu, wirausaha
kreatif dan inovatif yang dijadikan
selalu
dasar, kiat, dan sumber daya untuk
risiko yang moderat, artinya
mencari peluang menuju sukses.
risiko yang diambil tidak
menambahkan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
berani
mengambil
35
terlalu tinggi dan tidak terlalu
hendaknya
rendah.
mampu
Wirausaha
menghindari
situasi
seorang
yang
menatap
masa
risiko
dengan dengan lebih optimis.
yang rendah karena tidak ada
Melihat ke depan dengan
tantangan,
berfikir dan berusaha. Usaha
dan
situasi risiko
menjauhi
yang tinggi
karena ingin berhasil. dan
peluang
dengan penuh perhitungan.
3. Percaya diri. Ia cenderung optimis
memanfaatkan
Orang yang berorientasi ke
memiliki
masa depan adalah orang
keyakinan yang kuat terhadap
yang memiliki persepktif dan
kemampuan yang dimilikinya
pandangan ke masa depan.
untuk berhasil.
Karena memiliki pandangan
4. Umpan selalu
balik.
Wirausaha
jauh ke masa depan maka ia
memerlukan umpan
akan selalu berusaha untuk
balik yang segera. Ia selalu
berkarsa
ingin mengetahui hasil dari
Kuncinya pada kemampuan
apa
untuk menciptakan sesuatu
yang
dikerjakannya.
Tujuan dari umpan balik
yang
adalah
dengan
untuk
memberikan
dan
baru
berkarya.
serta
yang
berbeda
sudah
ada.
informasi untuk menolong
Walaupun dengan risiko yang
individu
memahami
mungkin
bagaimana
perilakunya
seorang yang perspektif harus
mempengaruhi orang lain dan
tetap tabah dalam mencari
bagaimana penilaian orang
peluang
lain terhadap perilakunya.
pembaharuan masa depan.
5. Semangat
dapat
terjadi,
tantangan
untuk
bersaing.
Pandangan
harus
memiliki
depan membuat wirausaha
semangat dan kerja keras
tidak cepat puas dengan karsa
untuk
mewujudkan
dan karya yang sudah ada.
keinginannya
demi
Karena
Wirausaha
masa
depan yang lebih baik. 6. Berorientasi ke masa depan. Seorang
yang
demi
itu
jauh ke
ia
mempersiapkannya
harus dengan
mencari suatu peluang.
wirausahawan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
36
7. Memiliki
keterampilan
personal.
Pandai
berkomunikasi. wirausaha
Seorang
harus
dapat
berambisi
untuk
selalu
mencari
peluang.
Keberhasilan selalu
wirausaha
diukur
dengan
menarik orang lain dengan
keberhasilan untuk mencapai
tutur kata yang baik, sopan,
tujuan.
jujur
terjadi apabila ada peluang.
dan
Dengan
percaya demikian
diri. akan
memberi kesan kepada orang lain
menjadi tertarik dan
Pencapaian
tujuan
Kerangka Konseptual Berdasarkan penjelasan teori maka kerangka konseptual dalam
orang akan percaya dengan penelitian
apa yang disampaikan. 8. Selalu
mencari
Seorang
wirausaha
peluang.
ini
dapat
dirumuskan
sebagai berikut:
selalu
Modal Yang Kecil (X1) Waktu yang fleksibel (X2)
Minat Mahasiswa (Y)
Tidak membutuhkan pengalaman (X3) Dapat menentukan penghasilan (X4) Gambar 2 Kerangka Konseptual
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
37
Hipotesis Penelitian Hipotesis
METODE PENELITIAN
penelitian
ini
adalah
Definisi Operasionalisasi Variabel Untuk
1. Modal yang kecil, waktu yang
fleksibel,
keinginan
menyatukan
persepsi
mengenai variabel yang akan diteliti, maka
perlu
diberikan
definisi
untuk berkembang dan dapat
operasional yang digunakan dalam
menentukan
penelitian ini.
penghasilan
secara simultan berpengaruh
Variabel penelitian terdiri dari:
terhadap
1. Variabel bebas yaitu: Modal
keputusan
mahasiswa
pada
STIE
Mikroskil. 2. Modal
yang
kecil,
waktu
yang
fleksibel, tidak membutuhkan
yang
kecil
secara
pengalaman,
dapat
parsial berpengaruh terhadap
menentukan
penghasilan
keputusan mahasiswa pada
sendiri.
STIE Mikroskil.
2. Variabel
3. Waktu yang fleksibel secara parsial berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa pada STIE Mikroskil. 4. Tidak pengalaman
membutuhkan secara
berpengaruh
parsial terhadap
keputusan mahasiswa pada STIE Mikroskil. 5. Dapat penghasilan terhadap mahasiswa Mikroskil
menentukan berpengaruh keputusan pada
STIE
terikatnya
yaitu:
Keputusan mahasiswa Variabel bebasnya terdiri dari: 1. Modal: yang
Sejumlah
nominal
seharusnya
dimiliki
untuk membuka usaha, yang digunakan
untuk
operasional
kegiatan
perusahaan
misalnya untuk biaya sewa kantor, gaji tenaga kerja, biaya administrasi dll, yang sering menjadi penghambat bagi
mahasiswa/i
untuk
berwirausaha. 2. Waktu yang fleksible: Waktu yang
digunakan
menjalankan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
usaha,
untuk yang
38
sering
dibatasi
dengan
absensi.
persepsi seseorang atau sekolompok orang
3. Tidak
membutuhkan
pengalaman: perekrutan
kerja,
sosial.
Teknik digunakan
analisis dalam
data
yang
penelitian
ini
kualifikasi yang ditentukan
adalah teknik regresi linier berganda
oleh perusahaan sering tidak
yang berfungsi untuk mengetahui
dapat
oleh
seberapa besar pengaruh variabel
atau
bebas terhadap variabel terikat.
dipenuhi
kelompok
mahasiswa
para lulusan perguruan tinggi,
Adapun model yang digunakan
tetapi dalam bisnis MLM
dalam perhitungan analisis regresi
kualifikasi tenaga kerja tidak
linier
ditentukan.
berikut :
4. Dapat
menentukan
berganda
adalah
sebagai
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
penghasilan sendiri: Dalam
Dimana:
perusahaan
konvensional,
Y
=
Keputusan mahasiswa
kenaikan
gaji
atau
X1
=
Modal yang kecil
pendapatan
ditentukan
X2
=
Waktu yang fleksibel
berdasarkan
kebijakan-
X3
=
Tidak
dapat menghambat semangat
X4
=
Dapat
menentukan
penghasilan sendiri
kerja karyawan. Variabel terikat penelitian ini Keputusan
membutuhkan
pengalaman.
kebijakan perusahaan , yang
adalah:
fenomena
(Sugiono, 2003, 86).
Dalam tenaga
tentang
mahasiswa:
Mahasiswa yang ikut serta dalam menjalankan bisnis MLM dilihat dari
e
=
error
Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Uji Determinasi (R²)
jumlah mahasiswa yang ikut dalam
Uji
bisnis MLM .
mengetahui seberapa besar
Penelitian
ini
menggunakan
pengukuran skala likert. Skala likert adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
ini
persentase mampu
dilakukan variabel
untuk bebas
menerangkan
variabel terikat. Uji ini dapat dilihat dengan menggunakan rumus determinan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
39
b. Uji secara Simultan/Serempak
a) Jika t-hitung > t-tabel,
(Uji-F)
tolak Ho terima Ha
Pengujian ini dilakukan untuk
pada
melihat
apakah
semua
signifikan 95%
variabel
bebas
yang
b) Jika t-hitung < t-tabel,
model
terima Ho tolak Ha
dimasukkan
dalam
taraf
mempunyai pengaruh secara
pada
taraf
simultan (serempak) terhadap
signifikan 95%
variabel terikat. Pengaruh
variabel
HASIL DAN PEMBAHASAN
independen
terhadap
Pengujian Asumsi Klasik
dependen
di
uji
tingkat
dengan
kepercayaan
(confidence
interval)
95%
Pengujian
asumsi
klasik
digunakan untuk mengetahui model regresi
linear
berganda
dapat
atau pada alpha = 5%.
digunakan atau tidak. Apabila uji ini
Untuk
apakah
terpenuhi maka alat uji dimaksud
atau
dapat dipergunakan untuk menguji
menguji
hipotesis
ditolak
diterima digunakan statistik
model yang terdiri dari :
uji F :
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, dan
mengetahui sebuah regresi telah
Jika Fhitung > Ftabel, maka H0
berdistribusi
ditolak dan Ha diterima.
Dapat dilihat pada analisis grafik dan
b. Uji secara Parsial/Individual
normal
atau
tidak.
analisis statistik berikut ini: Pada diagram pencar hasil olah
(Uji-t) Uji parsial dilakukan untuk
data SPSS dengan dasar pengambilan
mengetahui
keputusan yakni jika data menyebar
pengaruh
masing-masing
variabel
disekitar
bebas
terhadap
variabel
mengikuti arah garis diagonal, maka
terikat.
Kriteria
pengujian
model regresi memenuhi asumsi
dilakukan membandingkan
dengan nilai
t-
hitung dengan t-tabel yaitu :
normalitas.
garis
diagonal
Hasil
dan
pengujian
normalitas dapat dilihat pada Gambar 1:
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
40
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah) Gambar 1 Diagram Pencar Hasil SPSS data
Pada Gambar 1 dapat dilihat
diagonal dan menunjukkan bahwa
menyebar
data berdistribusi normal.
disekitar
garis
Gambar 2 Grafik Histogram Pada
Gambar
2
data
S).
Apabila
hasil
atau
nilai
berdistribusi normal, hal ini dilihat
Kolmogrov-Smirnov (K-S) dan nilai
dari pola distribusi merata di sisi kiri
Asymp.sig
dan sisi kanan.
probabilitasnya di atas 0,05, maka
Analisis
statistik,
yakni
dengan melihat uji statistik Non-
data
telah
(2-tailed) memenuhi
atau asumsi
normalitas.
Parametrik Kolmogrov-Smirnov (KBusiness Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
41
Tabel 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b
40 .0000000 .66465611 .125 .076 -.125 .788 .564
Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah) Pada Tabel 1 menunjukkan nilai
Kolmogrov-Smirnov
antar variabel independent dan ini
(K-S)
dapat dilihat dari Variance Inflation
dengan Asy p.sig (2-tailed) sebesar
Factor (VIF) dengan catatan apabila
0,564 di atas 0,05 maka model yang
VIF > 10 maka diduga mempunyai
telah diuji dalam penelitian ini
persoalan
berdistribusi normal.
apabila VIF < 10 maka tidak terjadi
Uji Multikolonieritas
multikolinieritas. Berdasarkan hasil
Uji
multikolonieritas
digunakan untuk mengetahui korelasi
multikolinieritas
dan
pengolahan SPSS dilihat pada Tabel 2:
Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Model
Tolerance
1 ModalYangKecil
VIF .613
1.632
WaktuYangFeleksibel
.332
3.010
Tidak Membutuhkan Pengalaman
.640
1.561
.460
2.175
DapatMenentukanPenghasilanSendir i a. Dependent Variable: KeputusanMahasiswa Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah) Pada Tabel 2 hasil variabel modal
yang kecil,
fleksibel,
tidak
waktu
penghasilan nilai VIF lebih kecil dari
yang
10 dan niai tolerance mendekati 1.
membutuhkan
Hal ini menunjukkan tidak terjadi
pengalaman dan dapat menentukan
gejala multikolonieritas.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
42
model yang baik tentunya tidak
Uji Heteroskedastisitas Uji
Heteroskedastisitas
terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil
bertujuan untuk mengetahui dalam
pengolahan dengan menggunakan
sebuah regresi
SPSS
varians
terjadi
residual,
pengamatan
tetap
kesamaan
pengolahan
data
jika
varians
penelitian untuk scatter plot dengan
maka
disebut
Regression
homokedasitas, dan jika berbeda disebut
hasil
heteroskedastisitas,
Studentized
Residual
dapat dilihat pada Gambar 3:
dan
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah) Gambar 3 Uji Heteroskedastisitas Pada Gambar yang
3 terlihat titik
menyebar
yang
Pada uji Glejser dapat dilihat
tidak
jika variabel independen singnifikan
membentuk pola-pola tertentu dan
dibawah 5% secara statistik, maka di
tersebar baik diatas angka 0 pada
indikasikan
sumbu
heteroskedastisitas. Jika probabilitas
Regression
Studentized
terjadinya
Residual (y) dan berdasarkan gambar
signifikannya
tersebut
kepercayaan 5% maka model regresi
maka
tidak
terjadi
tingkat
heteroskedastisitas sehingga model
tidak
regressi
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS
layak
dipakai
untuk
memprediksi keputusan mahasiswa
terjadi
diatas
heteroskedastisitas.
dilihat pada Tabel 2 :
berdasarkan variabel independen.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
43
Tabel 2 Hasil Uji Glejser Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant) ModalYangKecil WaktuYangFeleksibel TidakMembutuhkan Pengalaman
Std. Error
1.192
.600
.036
.049
-.173 .064
DapatMenentukanPenghasila -.056 nSendiri a. Dependent Variable: abs Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah) Berdasarkan pada dapat
dilihat
Tabel
bahwa
2
tingkat
signifikansi pada uji-glejser diatas
Standardized Coefficients Beta
T
Sig.
1.986
.055
.730
.470
.096
-.480 -1.799
.081
.054
.231 1.199
.239
.099
-.128 -.563
.577
.144
Pengujian Hipotesis Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda
5% atau 0,05. Hal ini menunjukkan
Analisis regresi linear berganda
bahwa variabel modal yang kecil,
digunakan untuk menguji hipotesis
waktu
tentang
yang
fleksibel,
tidak
pengaruh
secara
parsial
membutuhkan pengalaman dan dapat
variabel modal yang kecil, waktu
menentukan penghasilan tidak terjadi
yang fleksibel, tidak membutuhkan
heteroskesdastisitas.
pengalaman dan dapat menentukan penghasilan
terhadap
variabel
keputusan mahasiswa. Berdasarkan hasil
persamaan
berganda
diperoleh
regresi
linear
hasil
seperti
Tabel 3:
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
44
Tabel 3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Error
Model
B
1 (Constant)
.789
.985
ModalYangKecil
.205
.080
WaktuYangFeleksibel
.366
TidakMembutuhkan Pengalaman
.213
Beta
T
Sig.
.802
.428
.255
2.567
.015
.157
.313
2.323
.026
.088
.235
2.425
.021
DapatMenentukan .401 .162 PenghasilanSendiri a. Dependent Variable: KeputusanMahasiswa Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
.283
2.473
.018
Berdasarkan Tabel 3 maka
pengaruh
positif
persamaan regresi linier berganda
meningkatkan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
mahasiswa.
Y = 0,789 + 0,205X1+ 0,366X2 +
3. Koefisien
dalam keputusan
regresi
X2
untuk
variabel waktu yang fleksibel
0,213X1+ 0,401X4 1. Nilai konstanta regresi sebesar
bernilai
positif
0,366
artinya
0,789 artinya jika modal yang
artinya bahwa pengaruh variabel
kecil, waktu yang fleksibel, tidak
waktu
membutuhkan pengalaman dan
dengan peningkatan
dapat menentukan penghasilan =
mahasiswa. Hal ini menunjukkan
0 maka Keputusan mahasiswa
bahwa
meningkat sebesar 0,789.
fleksibel
mempunyai pengaruh
positif
dalam
2. Koefisien
regresi
X1
untuk
variabel modal yang kecil bernilai positif
0,205
artinya
bahwa
yang
fleksibel
variabel
searah
keputusan
waktu
yang
meningkatkan
keputusan mahasiswa. 4. Koefisien
regresi
untuk
pengaruh variabel modal yang
variabel
kecil searah dengan peningkatan
pengalaman bernilai positif 0,366
keputusan mahasiswa. Hal ini
artinya bahwa pengaruh variabel
menunjukkan
tidak membutuhkan pengalaman
bahwa
variabel
modal yang kecil mempunyai
searah
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
tidak
X3
dengan
membutuhkan
peningkatan
45
keputusan mahasiswa. Hal ini
dalam meningkatkan keputusan
menunjukkan
mahasiswa.
bahwa
variabel
tidak membutuhkan pengalaman mempunyai
pengaruh
Koefisien Determinasi (R²)
positif
Koefisien
determinasi
dalam meningkatkan keputusan
merupakan
besaran
mahasiswa.
menunjukkan
besarnya
5. Koefisien
X4
dapat
menentukan
mahasiswa) yang dapat dijelaskan
penghasilan bernilai positif 0,401
oleh variabel independen (modal
artinya bahwa pengaruh variabel
yang kecil, waktu yang fleksibel,
dapat
tidak membutuhkan pengalaman dan
menentukan penghasilan
searah
dependen
(Keputusan
peningkatan
dapat
menentukan
Keputusan mahasiswa. Hal ini
Nilai
koefisien
menunjukkan
ditentukan dengan nilai Adjusted R
dapat
dengan
variabel
variasi
regresi
variabel
untuk
yang
bahwa
variabel
menentukan penghasilan
mempunyai
pengaruh
penghasilan). determinasi
Square, dapat dilihat pada Tabel 4:
positif
Tabel 4 Nilai Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Model
R Square
R
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
a
1 .888 .789 .764 b. Dependent Variable: KeputusanMahasiswa Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah) Berdasarkan Tabel 4 di atas
.70161
variabel-variabel independen yang
nilai adjusted R Square adalah 0,764,
tidak diteliti.
artinya bahwa kemampuan variabel
Uji Simultan / Uji F
modal
yang kecil,
yang
Uji simultan / uji F dilakukan
membutuhkan
untuk mengetahui tingkat positif dan
pengalaman dan dapat menentukan
signifikansi dari variabel modal yang
penghasilan
menjelaskan
kecil, waktu yang fleksibel, tidak
variasi dari keputusan pembelian
membutuhkan pengalaman dan dapat
adalah
sebesar
menentukan
sebesar
23,6%
fleksibel,
tidak dapat
waktu
76,4%, dijelaskan
sisanya oleh
terhadap
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
penghasilan variabel
sendiri
Keputusan 46
mahasiswa dapat dilihat pada Tabel
5:
Tabel 5 Hasil Pengujian Hipotesis Secara Simultan / Uji F Sum of Squares
Model
Mean Square
df
1 Regression
64.271
4
16.068
Residual
17.229
35
.492
F
Sig. .000a
32.641
Total 81.500 39 b. Dependent Variable: KeputusanMahasiswa Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
F
Hitung
Pada Tabel 5 diperoleh hasil
waktu
32,64 sedangkan F
membutuhkan pengalaman dan dapat
Tabel
pada
yang
fleksibel,
α = 0,05 dengan derajat pembilang 4
menentukan
dan derajat penyebut 35 diperoleh F
bersama-sama berpengaruh positif
4,02 dari hasil ini diketahui F
dan signifikan terhadap Keputusan
> F
mahasiswa.
tabel hitung
tabel,
dan signifikansi 0,000
atau lebih kecil dari α = 0,05 jadi
penghasilan
tidak secara
Uji Parsial / Uji t
posisi titik uji signifikansi berada
Hasil
pengujian
hipotesis
pada wilayah penolakan H0 atau
secara parsial dapat dilihat pada
dapat disimpulkan H1 diterima yang
Tabel 6:
artinya bahwa modal yang kecil, Tabel 6 Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial / Uji t Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Error
Model
B
1 (Constant)
.789
.985
ModalYangKecil
.205
.080
WaktuYangFeleksibel
.366
TidakMembutuhkan Pengalaman
.213
Beta
T
Sig.
.802
.428
.255
2.567
.015
.157
.313
2.323
.026
.088
.235
2.425
.021
DapatMenentukanPen .401 .162 ghasilanSendiri a. Dependent Variable: KeputusanMahasiswa Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
.283
2.473
.018
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
47
Pada Tabel 6 hasil uji parsial
signifikan terhadap keputusan
diperoleh hasil sebagai berikut:
mahasiswa.
1.
Nilai t hitung untuk variabel
menunjukkan
Modal yang kecil (2,567) lebih
adanya waktu yang fleksibel
besar dibandingkan dengan nilai
memberikan
t tabel (1,68), atau nilai sig t
pada
untuk variabel modal yang kecil
mahasiswa.
(0,015) lebih kecil dari alpha
2.
3.
Hal
ini
bahwa
dengan
dampak
peningkatan
positif
keputusan
Nilai t hitung untuk variabel
(0,05). Berdasarkan hasil yang
Tidak
diperoleh maka menolak Ho dan
pengalaman (2,425) lebih besar
menerima H1 untuk variabel
dibandingkan dengan nilai t
modal
tabel (1,68), atau nilai sig t untuk
yang
kecil.
Dengan
membutuhkan
demikian, secara parsial modal
variabel
yang kecil berpengaruh positif
pengalaman (0,021) lebih kecil
dan
dari alpha (0,05). Berdasarkan
signifikan
terhadap
tidak
keputusan mahasiswa. Hal ini
hasil
memberi arti bahwa modal yang
menolak H0 dan menerima H1
kecil berpengaruh nyata dalam
untuk
meningkatkan
membutuhkan
keputusan
yang
membutuhkan
diperoleh variabel
maka tidak
pengalaman.
mahasiswa.
Dengan demikian, secara parsial
Nilai t hitung untuk variabel
tidak membutuhkan pengalaman
Waktu yang fleksibel (2,323)
berpengaruh
lebih besar dibandingkan dengan
signifikan terhadap keputusan
nilai t tabel (1,68), atau nilai sig
mahasiswa.
t untuk variabel waktu yang
menunjukkan
fleksibel (0,026) lebih kecil dari
membutuhkan
alpha (0,05). Berdasarkan hasil
memberikan
yang diperoleh maka menolak
pada
H0 dan menerima H1 untuk
mahasiswa.
positif
dan
Hal
ini
bahwa
tidak
pengalaman dampak
peningkatan
positif
keputusan
variabel waktu yang fleksibel.
Nilai t hitung untuk variabel dapat
Dengan demikian, secara parsial
menentukan
waktu
fleksibel
lebih besar dibandingkan dengan
dan
nilai t tabel (1,68), atau nilai sig t
berpengaruh
yang positif
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
penghasilan
(2,473)
48
untuk variabel dapat menentukan
penghasilan berpengaruh prositif dan
penghasilan (0,021) lebih kecil dari
signifikan
alpha (0,05). Berdasarkan hasil yang
mahasiswa pada STIE Mikroskil. Hal
diperoleh maka menolak H0 dan
ini menunjukkan bahwa modal yang
menerima H1 untuk variabel dapat
kecil, waktu yang fleksibel, tidak
menentukan penghasilan.
membutuhkan pengalaman dan dapat
demikian,
secara
Dengan
parsial
menentukan
terhadap
dapat
menentukan
penghasilan
berpengaruh
Keputusan
penghasilan nyata
dalam
berpengaruh positif dan signifikan
meningkatkan keputusan mahasiswa.
terhadap keputusan mahasiswa. Hal
Secara parsial modal yang
ini
menunjukkan
dapat
bahwa
menentukan
dengan
penghasilan
kecil
berpengaruh
signifikan
positif
terhadap
dan
keputusan
memberikan dampak positif pada
mahasiswa. Hal ini memberi arti
peningkatan keputusan mahasiswa.
bahwa modal yang kecil berpengaruh
Secara
parsial
variabel
dapat
nyata
penghasilan
yang
keputusan mahasiswa. Secara parsial
dominan mempengaruhi keputusan
waktu yang fleksibel berpengaruh
mahasiswa,
positif
menentukan
Maksudnya
variabel
dapat
penghasilan
adalah
menentukan
menentukan
dalam
dan
keputusan
meningkatkan
signifikan mahasiswa.
terhadap Hal
ini
dalam
menunjukkan bahwa dengan adanya
meningkatkan keputusan mahasiswa
Waktu yang fleksibel memberikan
dibandingkan
dampak positif pada peningkatan
dengan
variabel
lainnya.
keputusan mahasiswa. Secara parsial tidak
PEMBAHASAN Pengaruh Modal yang kecil dan Waktu yang fleksibel terhadap Hasil penelitian yang telah secara
pengalaman
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa. Hal ini menunjukkan bahwa dengan tidak
Keputusan mahasiswa dilakukan
membutuhkan
bersama-sama
membutuhkan
pengalaman
memberikan dampak positif pada
yang
peningkatan keputusan mahasiswa
untuk
dan secara parsial dapat menentukan
berkembang dan dapat menentukan
penghasilan berpengaruh positif dan
modal
yang kecil,
fleksibel,
waktu
keinginan
signifikan Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
terhadap
keputusan 49
mahasiswa. Hal ini menunjukkan
mahasiswa. Hal ini memberi arti
bahwa dengan dapat menentukan
bahwa modal yang kecil berpengaruh
penghasilan
nyata
memberikan
dampak
dalam
meningkatkan
positif pada peningkatan keputusan
Keputusan mahasiswa. Secara parsial
mahasiswa. Secara parsial variabel
waktu yang fleksibel berpengaruh
dapat menentukan penghasilan yang
positif
dominan mempengaruhi keputusan
keputusan
mahasiswa,
adalah
menunjukkan bahwa dengan adanya
menentukan
waktu yang fleksibel memberikan
Maksudnya
variabel
dapat
penghasilan
menentukan
dan
signifikan mahasiswa.
terhadap Hal
ini
dalam
dampak positif pada peningkatan
meningkatkan keputusan mahasiswa
keputusan mahasiswa. Secara parsial
dibandingkan
tidak
dengan
variabel
membutuhkan
pengalaman
lainnya.
berpengaruh positif dan signifikan
PENUTUP
terhadap keputusan mahasiswa. Hal
Hasil penelitian yang telah dilakukan
sama
membutuhkan
yang
memberikan dampak positif pada
membutuhkan
peningkatan keputusan mahasiswa
pengalaman dan dapat menentukan
dan secara parsial dapat menentukan
penghasilan berpengaruh prositif dan
penghasilan berpengaruh positif dan
signifikan
signifikan
modal
secara
bersama
ini menunjukkan bahwa dengan tidak
yang kecil,
fleksibel,
tidak
waktu
terhadap
keputusan
pengalaman
terhadap
keputusan
mahasiswa pada STIE Mikroskil. Hal
mahasiswa. Hal ini menunjukkan
ini menunjukkan bahwa modal yang
bahwa dengan dapat menentukan
kecil, waktu yang fleksibel, tidak
penghasilan
membutuhkan pengalaman dan dapat
positif pada peningkatan keputusan
menentukan
penghasilan
mahasiswa. Secara parsial variabel
dalam
dapat menentukan penghasilan yang
meningkatkan keputusan mahasiswa.
dominan mempengaruhi keputusan
berpengaruh
nyata
Secara parsial modal yang kecil
berpengaruh
signifikan
terhadap
positif
memberikan
dampak
mahasiswa
dan
keputusan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
50
DAFTAR PUSTAKA Dewanti, Retno., 2008. Kewirausahaan, Jakarta: Mitra Wacana Media. Faisol, Muhammad, 2003. MLM Ideal Antara Konsep dan Strategi, Bahana Mandiri Sentosa, Jakarta. Gage, Randy., 2005. How to build a Multi Level money machine ; dari a-z tentang MLM dan bagaimana MLM mewujudkan mimpi anda. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Hendro., 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan: Panduan Bagi Mahasiswa Untuk Mengenal, Memahami, Dan Memasuki Dunia Bisnis, Erlangga, Jakarta. Longnecker, J., Carlos, W. M., & Petty, W. J., 2001. Kewirausahaan manajemen usaha kecil. Terjemahan thomson learning. Jakarta: Salemba Empat. Lupiyoadi, Rambat., 2007. Entrepreneur:From Mindset To Strategy, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Nistains, Van., 2005. MLM Plus. Andi Offset, Yogyakarta. Peter F. Drucker., 1994. Inovasi dan Kewiraswastaan Praktek dan Dasardasar, Gelora Aksara. Pratama. Royan, F. M., 2002. Rahasia sukses menjual (Sumber inspirasi distributor MLM dan salesman). Yogyakarta: PenerbitAndi. Rozi, M. F., 2003. Budaya industri pemasaran jaringan di Indonesia. Yogyakarta: Netbooks press Yogyakarta. Rusman Hakim., 1998 Kiat Sukses berwiraswasta, Gramedia, Jakarta. Sabiq, A., 2005. Multi level marketing. Majalah Al-Furqon edisi 11. Soetadi, I., 2010. Kewirausahaan. Medan: USU press. Suryana., 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis. Kiat dan Proses Menuju Sukses. Penerbit: Salemba Empat, Jakarta. BPFE, Yogyakarta,
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
51
1996. Tarmizi, Yusuf., 2000. Strategi Multi Level Marketing Secara Cerdas dan Halal, Elex Media Computando Kelompok Gramedia, Jakarta. Teddy Parwitra., 2000. Seluk Beluk Pengembangan Multi Level Marketing di Indonesia, Manajemen dan Usahawan Indonesia, No. 03 Tahun XXIV Maret.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
52