ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS PERILAKU DALAM PENGGUNAAN SISTEM E-FILLING (Studi Kasus Atas Penyampaian Surat Pemberitahuan Pada Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya) Dianita Risky Siti Ragil Handayani Arik Prasetya (PS Perpajakan, Jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya,
[email protected])
ABSTRACT E-filling system is the modernization of taxation which use information technology that expected to ease the taxpayers in reporting the tax. The behavior intensity of the taxpayers is expected to increase effective of quality and time by using information technology. The purpose of this research is of the factors that influence the behavior intensity in using e-filling system case study of notice letter submission of educator and educator staff at Faculty of Administrative Science, Brawijaya University. The research type using Explanatory Reasearch. Primary data collection in this research used questionnaire and secondary data used record and document. The respondent is the personal taxpayer who reports the period SPT using e-filling in Faculty of Administrative Science Brawijaya University. The sample collection method used in this research is classified proportional random sampling. The data analysis used in this research is multiple linear regression analysis. Keyword : Technologi, Notification letter, E-filling system ABSTRACT Sistem e-filling merupakan modernisasi perpajakan dengan menggunakan teknologi informasi yang diharapkan dapat mempermudah wajib pajak untuk melaporkan pajak. Dengan penggunaan teknologi informasi dalam perpajakan diharapkan dapat meningkatkan intensitas perilaku, baik dari segi kualitas maupun waktu sehingga lebih efektif. Tujuan Penelitian, ialah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas perilaku dalam penggunaan sistem e-filling studi kasus atas penyampaian surat pemberitahuan pada pendidik dan tenaga kependidikan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory Research. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder berupa arsip atau dokumen. Respondennya adalah wajib pajak orang pribadi yang melaporkan SPT menggunakan e-filling di lingkup Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Kata Kunci : Teknologi, Surat pemberitahuan, Sistem e-filling
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
1
PENDAHULUAN
atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Menurut Mardiasmo (2009) pajak bersifat dinamik
dan
kehidupan
mengikuti
negara
serta
perkembangan masyarakatnya.
undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan
negara
bagi
Tuntutan akan peningkatan penerimaan negara
kemakmuran rakyat.
juga
Fungsi dan Peran Pajak
tidak
lepas
dari
reformasi
terhadap
kebijakan perpajakan dengan harapan agar basis pajak dipungut secara optimal. elektronika,
Menurut Erly (2011:12) dalam
buku
Hukum Pajak sebagaimana telah diketahui ciri-
Kemajuan teknologi modern khususnya bidang
sebesar-besarnya
membawa
kemudahan
dalam melaksanakan tugas-tugas kearsipan.
ciri yang melekat pada pengertian pajak dari berbagai pengertian, terlihat adanya dua fungsi pajak yaitu:
Terutama bagi kantor-kantor yang memerlukan
a) Fungsi finansial (Budgetair)
pelayanan cepat dan memiliki volume arsip yang
b) Fungsi Mengatur (Regulered)
cukup banyak, penggunaan sarana tersebut akan sangat
membantu
mempercepat
proses
Surat Pemberitahuan (SPT) Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang
pengelolaan arsip. Seiring dengan hal tersebut maka berbagai
Nomor 28 Tahun 2007 Surat Pemberitahuan
usaha telah dilakukan oleh segenap aparat
Tahunan adalah surat yang oleh wajib pajak
Direktorat Jenderal Pajak dalam meningkatkan
digunakan untuk melaporkan penghitungan dan
penerimaan pajak dari wajib pajak dengan cara
pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan
melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam
objek pajak dan atau harta dan kewajiban,
sistem perpajakan, yaitu dengan cara melakukan
menurut
pembaharuan-pembaharuan
undangan perpajakan.
dalam
sistem
Information and Communication Technologies (ICT). Menurut Sutedjo (2002) ICT atau teknologi informasi
dapat
diartikan
sebagai
suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah data yang diperoleh dari setiap elemen sistem menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Perubahan
mendasar
yang
berkaitan
dengan modernisasi pajak terjadi di awal tahun 2005 yaitu dilaksanakannya jenis pelayanan kepada Wajib Pajak yang baru dalam rangka penyampaian
surat
penyampaian
pemberitahuan
perpanjangan
pemberitahuan
tahunan
dan surat
menggunakan
elektronik (e-filling). E-Filling atau Electronic Filing System yaitu sistem pelaporan / penyampaian pajak dengan Surat Pemberitahuan (SPT) secara elektronik (eFilling) yang dilakukan melalui sistem on-line yang real time yang akan membantu dalam 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu. Dengan begitu, sistem e-filling ini dirasa lebih efektif dan efisien. (www.pajak.go.id )
perundang-
Sistem Electronic Filing (E-Filling) Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP- 88/PJ./2004 tanggal 14 Mei 2004 jo KEP-05/PJ./2005 tanggal 12 Januari 2005. E-filling adalah Surat Pemberitahuan Masa atau Tahunan yang berbentuk formulir elektronik dalam
media
komputer,
di
mana
penyampaiannya dilakukan secara elektronik dalam bentuk data digital yang ditransfer atau disampaikan
ke
Direktorat
Jenderal
Pajak
melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP) yang telah ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak dengan proses secara online Secara garis besar e-filling juga sangat menguntungkan
wajib
pajak
antara
lain
memberikan kemudahan wajib pajak dalam melaporkan SPT dengan biaya cenderung lebih murah dibanding secara manual dan dengan proses yang lebih cepat karena wajib pajak merekam
sendiri
Surat
Pemberitahuannya
sehingga bisa lebih akurat, efektif dan efisien.
Menurut Sugiyono (2008:64) hipotesis merupakan
Pengertian Pajak Undang-undang
peraturan
Model Hipotesis
TINJAUAN PUSTAKA Menurut
ketentuan
Nomor
28
Tahun 2007, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi
rumusan
jawaban masalah
sementara
penelitian.
terhadap
Berdasarkan
gambar model konseptual diatas dapat diajukan model hipotesis sebagai berikut :
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
2
Pajak (X5) secara simultan signifikan pengaruhnya
Persepsi Kegunaan (X1)
terhadap
Intensitas
Perilaku Dalam Penggunaan Sistem
H1
E-filling (Y) dalam penyampaian SPT
Persepsi Kemudahan (X2)
METODE PENELITIAN Menurut Efendi (2008:5) jenis penelitian H3
Persepsi Kerumitan (X3)
H6
Persepsi Keamanan dan Kerahasiaan (X4)
Jenis Penelitian
H2
H4
Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan Sistem EFilling (Y)
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Explanatory
Research
penelitian
yang
bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis
guna
memperkuat
atau
bahkan
menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, di mana tipe penelitian ini
Persepsi
mempunyai
merumuskan
Kesiapan
yaitu
H5
karakteristik
hipotesis
yang
berupa selanjutnya
dilakukan pengujian hipotesis, pengukuran data
Teknologi
dan
Informasi
membuat
kesimpulan
yang
dapat
sampel
yang
digeneralisasikan.
Wajib Pajak (X5)
Populasi dan Sampel Metode
Gambar 2 : Model Hipotesis
pengambilan
digunakan dalam penelitian ini adalah classified Keterangan
:
Pengaruh secara
proporsional
simultan
pengambilan sampel yang dilakukan secara acak
Pengaruh secara
sehingga setiap kasus atau elemen dalam
parsial
populasi memiliki kesempatan yang sama besar
Berikut beberapa rumusan yang diantaranya : 1.
2.
H1 : Diduga Persepsi Kegunaan
untuk
random
dipilih
sampling.
sebagai
sampel
Teknik
penelitian.
Menurut Sugiyono (2011:64) dikatakan simple
berpengaruh terhadap Intensitas
(sederhana) karena pengambilan anggota sample
Perilaku Dalam Penggunaan Sistem
dari populasi dilakukan secara acak tanpa
E-filling.
memperhatikan strata yang ada dalam populasi
H2 : Diduga Persepsi Kemudahan
itu.
berpengaruh terhadap Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan Sistem E-filling. 3.
H3 : Diduga Persepsi Kerumitan berpengaruh
terhadap
Intensitas
Perilaku Dalam Penggunaan Sistem E-filling. 4.
H4 : Diduga Persepsi Keamanan dan Kerahasiaan berpengaruh terhadap Intensitas
Perilaku
Dalam
Penggunaan Sistem E-filling. 5.
H5 : Diduga Persepsi Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak berpengaruh
6.
Tabel 1 Perhitungan Sampel No
Kelompok
Populasi
Sampel
1
Pendidik
141
65
2
Tenaga
72
34
213
99
Kependidikan Total
Sumber : data diolah (2015) Lokasi Penelitian Penelitian
ini
dilakukan
dengan
mengambil lokasi di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.
terhadap Intensitas Perilaku Dalam
Definisi Operasional Variabel
Penggunaan Sistem E-filling.
a. Variabel Bebas / Independen Variable (X)
H6 : Variabel Presepsi Kegunaan (X1),
(1) Persepsi Kegunaan (X1)
Presepsi Kemudahan (X2), Persepsi
Persepsi kegunaan didefinisikan sebagai
Kerumitan (X3), Persepsi Keamanan
suatu ukuran dimana penggunaan suatu
dan Kerahasiaan (X4), dan Persepsi
teknologi dipercaya akan mendatangkan
Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
3
manfaat
bagi
setiap
individu
yang
Teknik Pengumpulan Data
menggunakannya. Menurut Davis (1989)
Menurut
Sekaran
(2006)
Teknik
menemukan bahwa hubungan Persepsi
pengumpulan data yang digunakan dalam
Kegunaan
Penggunaan
penelitian ini adalah:
dibandingkan
a. Metode Survey
terhadap
Senyatanya
lebih
kuat
dengan konstruk manapun.
b. Metode Dokumentasi
(2) Persepsi Kemudahan (X2) Persepsi
tentang
penggunaan
kemudahan sebuah
dalam
teknologi
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji Validitas
ukuran
Validitas menunjukkan sejauh mana skor/ nilai/
dimana individu percaya bahwa sistem
ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan
teknologi dapat dengan mudah dipahami
hasil pengukuran/ pengamatan yang ingin
dan digunakan. Menurut Davis (1989)
diukur. Kriteria Validitas menurut Sugiyono
Suatu sistem dapat dikatakan berkualitas
(2008) syarat yang digunakan adalah Pearson
jika sistem tersebut dirancang untuk
Correlation ≥ 0,3 maka poin instrumen yang
memenuhi kepuasan pengguna melalui
korelasinya (r) ≤ 0,3 kita anggap gugur / tidak
kemudahan dalam menggunakan sistem
dipakai. Jika instrument itu valid, maka kriteria
tersebut.
penafsiran indeks korelasinya (r) sebagai berikut
didefinisikan
sebagai
suatu
:
(3) Persepsi Kerumitan (X3) menemukan
Antara 0,800 - 1,000
: Sangat Tinggi
bahwa semakin kompleks (rumit) suatu
Antara 0,600 - 0,799
: Tinggi
inovasi,
Antara 0,400 - 0,599
: Cukup Tinggi
penyerapannya dalam Wiyono (2008).
Antara 0,200 - 0,399
: Rendah
(4) Persepsi Keamanan dan Kerahasiaan (X4)
Antara 0,000 - 0,199
: Sangat Rendah (tidak
Kerumitan
didefinisikan semakin
rendah
tingkat
valid)
Suatu sistem informasi dapat dikatakan baik jika keamanan sistem tersebut dapat
Dari hasil uji validitas dari variabel-
diandalkan. Keamanan sistem ini dapat
bebas dan terikat dapat diketahui bahwa item
dilihat melalui data pengguna yang aman
dari masing-masing variabel memiliki
disimpan oleh suatu sistem informasi.
koefisiensi
Data
signifikansi ≤ 0,05. Dengan demikian item dari
pengguna
kerahasiaannya
ini
harus
dengan
terjaga
cara
data
disimpan oleh sistem sehingga pihak lain tidak dapat mengakses data pengguna secara bebas dalam Dewi (2009). (5) Persepsi Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak (X5) Kesiapan
teknologi
pada
dasarnya
dipengaruhi oleh individu itu sendiri, apakah dari dalam diri individu siap
korelasi
masing-masing
>
variabel
0,3 dengan nilai bebas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui bahwa hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Teknik Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif
b. Variabel Terikat/Dependen Variable (Y) variable
adalah
Statistik
intensitas
perilaku pengguna e-filling. Intensitas perilaku merupakan kelanjutan dari minat (intention) dimana
minat
adalah
keinginan
statistika
deskriptif
yang
yaitu
digunakan
metode untuk
menggambarkan atau mendeskripsikan data yang
telah
dikumpulkan
menjadi
sebuah
informasi.
untuk
melakukan perilaku. Jadi, intensitas adalah perilaku individu dalam melakukan suatu hal secara terus-menerus.
terikat
Uji Reliabilitas
ini e-filling.
terikat/Dependen
dan
dinyatakan valid.
menerima teknologi khususnya dalam hal
Data informasi yang menjadi variabel
nilai
Analisis Statistik Inferensial Teknik statistik untuk menganalisis data sampel
dan
hasilnya
diberlakukan
untuk
populasi.
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
4
a.
Uji Asumsi Klasik
didirikan pada tanggal 5 Januari 1963 kemudian
Menurut Gujarati (2006) uji asumsi klasik
dikukuhkan tahun 1963 tertanggal 23 September
dilakukan agar data sampel yang diolah benar-
1963. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI
benar
Nomor 27 tahun 1982 tentang Penataan Fakultas
dapat
mewakili
populasi
secara
keseluruhan. Pengujian meliputi :
pada Universitas/Institut Negeri dan keputusan
1) Uji Normalitas
Presiden RI Nomor 59 tahun 1982 tentang
Uji normalitas bertujuan untuk menguji
susunan
Organisasi
Universitas
Brawijaya,
apakah dalam model regresi, variabel dependen
Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan
maupun independen mempunyai
(FKK) diubah menjadi Fakultas Ilmu
distribusi
normal atau tidak.
Administrasi (FIA).
2) Uji Multikolonieritas Uji Multikolonieritas digunakan untuk menguji
apakah
model
regresi
1. Analisis Statistik Inferensial a. Uji Asumsi Klasik
ditemukan
1) Uji Normalitas
adanya korelasi antar variabel independen.
Berdasarkan uji normalitas yang telah
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
dilakukan menggunakan software SPSS
korelasi di antara variabel independen.
versi 21.0, diperoleh nilai signifikansi
3) Uji Heteroskedastisitas
sebesar 0,967. Distribusi dapat dikatakan
Tujuan dari uji heterokedastisitas adalah
normal apabila nilai signifikansi > 0,05.
untuk menguji apakah dalam model regresi
Jadi,
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
normalitas
pengamatan yang lain. b.
dapat
disimpulkan terpenuhi
bahwa
karena
uji nilai
signifikansi 0,967 > 0,05.
Model Regresi Linier Berganda Regresi linier berganda digunakan jika
kasus terdapat satu variabel dependen dan dua
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
atau lebih variabel independen. Dalam Sugiono
Unstandardized
(2008) mengatakan persamaan garis linier adalah
Residual
suatu model persamaan garis yang menunjukan
N
kepekaan
Normal Parametersa Mean
variable
independen
akan
99
mempengaruhi variable dependennya.
Std.
1) Koefisien Determinasi (R2) prosentase
perubahan
3,07589537
Deviation
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
.0000000
variabel
Most Extreme
Absolute
,050
Positive
,038
Negative
-,050
Differences
terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas. 2) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini secara parsial digunakan uji t dengan tingkat
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Pengujian
dilakukan
.462
Asymp. Sig. (2-tailed)
.967
Sumber : data diolah (2015)
signifikansi 5%. 3)
Kolmogorov-Smirnov Z
model
dengan
uji
penelitian F
dengan
akan tingkat
2) Uji Multikolonieritas Berdasarkan
hasil
perhitungan
menggunakan software SPSS versi 21.0 diketahui bahwa nilai VIF dari variabel
signifikansi 5%.
persepsi kegunaan (X1) adalah sebesar 1,178. Nilai VIF untuk variabel persepsi HASIL DAN PEMBAHASAN
kemudahan (X2) adalah sebesar 1,409.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Nilai
Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) tidak dapat
dipisahkan
dari
VIF
untuk
variabel
persepsi
kerumitan (X3) adalah sebesar 1,011. Nilai
sejarah
VIF untuk variabel persepsi keamanan dan
Universitas Brawijaya (UB), karena berada di
kerahasiaan (X4) adalah sebesar 1,120,
bawah naungannya. Universitas Brawijaya yang
Nilai
berkedudukan di Kota Malang, Jawa Timur,
persiapan teknologi (X5) adalah sebesar
VIF
untuk
variabel
persepsi
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
5
1,318, Nilai VIF dari seluruh variabel lebih
penggunaan e-filling akan mengalami
kecil dari 10, maka dapat disimpulkan
kenaikan atau penurunan pula sebesar
bahwa
0,153 dengan asumsi nilai koefisien
tidak
terjadi
multikolinieritas
antara variabel bebas.
variabel Persepsi
Tabel 3 Hasil Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Model 1
Persepsi
Kemudahan
Kerumitan
(X3),
(X2),
Persepsi
Keamanan dan Kerahasiaan (X4) dan Persepsi Persiapan Teknologi (X5) adalah
Tolerance VIF
tetap atau konstan.
(Constant)
4) Nilai koefisien untuk variabel persepsi
X1
,849
1,178
kemudanan (X2) sebesar 0,163. Hal ini
X2
,709
1,409
berarti
X3
,989
1,011
penurunan satu satuan dari variabel
X4
,839
1,120
persepsi
X5
,759
1,318
penggunaan e-filling akan mengalami
Sumber : data diolah (2015)
setiap
ada
kenaikan
kemudahan
(X2)
,
atau maka
kenaikan atau penurunan pula sebesar 0,163 dengan asumsi nilai koefisien
3) Uji Heterokesdastisitas
variabel persepsi pelaksanaan Persepsi Kegunaan (X1), Persepsi Kerumitan (X3), Persepsi Keamanan dan Kerahasiaan (X4) dan Persepsi Persiapan Teknologi (X5) adalah tetap atau konstan. 5) Nilai koefisien untuk variabel persepsi kerumitan (X3) sebesar 0,144. Hal ini berarti
setiap
ada
kenaikan
atau
penurunan satu satuan dari variabel Gambar 1 Uji Heterokesdastisitas
persepsi
Sumber : data diolah (2015)
penggunaan e-filling
kerumitan
(X3),
maka
akan mengalami
kenaikan atau penurunan pula sebesar dapat dilihat bahwa gambar diatas
0,144 dengan asumsi nilai koefisien
titik-titik menyebar secara acak. Titik-titik
variabel
Persepsi
tersebut menyebar secara acak baik di
Persepsi
Kemudahan
bagian atas angka nol pada sumbu Y
Keamanan dan Kerahasiaan (X4) dan
ataupun di bawah angka nol pada sumbu
Persepsi
yang sama. Berdasarkan hal tersebut maka
adalah tetap atau konstan.
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokesdastisitas.
Persiapan
Kegunaan (X2),
(X1),
Persepsi
Teknologi
(X5)
6) Nilai koefisien untuk variabel persepsi keamanan dan kerahasiaan (X4) sebesar 0,052. Hal ini berarti setiap ada kenaikan
b. Analisis Regresi Linier Berganda
atau penurunan satu satuan dari variabel
1) Persamaan regresi Y = 15,613 + 0,153 X1 + 0,163 X2 + 0,144 X3 + 0,052 X4 + 0,038 X5
persepsi keamanan dan kerahasiaan (X4), maka
penggunaan
e-filling
akan
2) Konstanta sebesar 15,613 menyatakan
mengalami kenaikan atau penurunan
bahwa nilai variabel Y sebesar 15,613
pula sebesar 0,052 dengan asumsi nilai
satuan dengan asumsi jika tidak ada nilai
koefisien variabel Persepsi Kegunaan
variabel X1 (Persepsi Kegunaan), X2
(X1), Persepsi Kemudahan (X2), Persepsi
(Persepsi Kemudahan),
X3 (Persepsi
Kerumitan (X3), dan Persepsi Persiapan
Kerumitan), X4 (Persepsi Keamanan dan
Teknologi (X5) adalah tetap atau konstan.
Kerahasiaan) dan X5 (Persepsi Persiapan
7) Nilai koefisien untuk variabel persepsi
Teknologi) .
persiapan teknologi (X5) sebesar 0,038.
3) Nilai koefisien untuk variabel persepsi
Hal ini berarti setiap ada kenaikan atau
pelaksanaan kegunaan (X1) sebesar 0,153.
penurunan satu satuan dari variabel
Hal ini berarti setiap ada kenaikan atau
persepsi persiapan teknologi (X5), maka
penurunan satu satuan dari variabel
penggunaan e-filling
persepsi
kenaikan atau penurunan pula sebesar
kegunaan
(X1),
maka
akan mengalami
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
6
0,038 dengan asumsi nilai koefisien
berarti bahwa thitung > ttabel (3,223 >
variabel
Persepsi
1,985). Nilai signifikansinya 0.002 <
Persepsi
Kemudahan
Kegunaan (X2),
(X1),
Persepsi
0,05.
Kerumitan (X3), dan Persepsi Keamanan
e)
Variabel
Persepsi
Kesiapan
dan Kerahasiaan (X4) adalah tetap atau
Teknologi (X5)
konstan.
Besarnya thitung variabel X5 terhadap Y adalah sebesar 2,665. Hal tersebut
c.
Pengujian Hipotesis
berarti bahwa thitung > ttabel (2,665 >
1) Koefisien Determinasi (R2)
1,985). Nilai signifikansinya 0.009 <
Besar R dalam penelitian ini adalah
0,05. 3) Uji F (Uji Simultan)
0,994 yang menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara persepsi kegunaan,
bahwa
Fhitung
sebesar
kemudahan,
21,397 > Ftabel sebesar 2,70 (df1 = 5, df2 =
persepsi kerumitan, persepsi keamanan
93) dengan signifikan 0,000 < 0,05. Hal ini
dan kerahasiaan, dan persepsi kesiapan
berarti hipotesis alternative yaitu H1
teknologi terhadap penggunaan e-filling.
diterima dan H0 ditolak. Berdasarkan
Nilai
persepsi
Diketahui
adjusted
R2
square
yang
hasil tersebut, maka dapat diartikan
nilai
R
yang
telah
bahwa secara bersama-sama variabel
merupakan
disesuaikan sebesar 0,507 = 50,7%. Angka
persepsi
50,7% memiliki arti bahwa variabel
kemudahan,
persepsi
persepsi keamanan dan kerahasiaan, dan
kegunaan,
persepsi
persepsi
kerumitan,
kemudahan,
kegunaan,
persepsi
persepsi
persepsi
kerumitan,
persiapan
berpengaruh
persepsi
teknologi
signifikan terhadap variabel intensitas
e-filling
perilaku penggunaan sistem e-filling (Y).
kesiapan
mempengaruhi
penggunaan
secara
teknologi
persepsi keamanan dan kerahasiaan, dan
simultan
dan
sebesar 50,7%. Angka 49,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar
C.
model regresi dalam penelitian ini.
1. Gambaran umum faktor variabel Persepsi
2) Uji t (Uji Parsial)
Pembahasan Kegunaan (X1), Persepsi Kemudahan (X2),
Nilai ttabel dengan taraf signifikansi
Persepsi Kerumitan (X3), Persepsi Keamanan
0,05 dan df = 93 adalah sebesar 1,985.
dan Kerahasiaan (X4) dan Persepsi Persiapan
a) Variabel Persepsi Kegunaan (X1)
Teknologi (X5) terhadap Intensitas Perilaku
Besarnya thitung variabel X1 terhadap Y adalah sebesar 3,618. Hal tersebut
Uji Validitas menunjukkan bahwa nilai r
berarti bahwa thitung > ttabel (3,618 >
hitung dari masing-masing variabel lebih
1,985). Nilai signifikansinya 0,000 <
besar dari r tabel dan tingkat signifikansi dari
0,05.
masing-masing variabel kurang dari 0,05. Uji
b) Variabel Persepsi Kemudahan (X2)
c)
Penggunaan Sistem E-Filling (Y)
Reliabilitas
menunjukkan
bahwa
nilai
Besarnya thitung variabel X2 terhadap
Cronbach Alpha dari tiap-tiap konstruk atau
Y adalah sebesar 3,669. Hal tersebut
variabel lebih besar dari 0,60 yang berarti
berarti bahwa thitung > ttabel (3,669 >
bahwa kuesioner yang merupakan indikator-
1,985). Nilai signifikansinya 0,000 <
indikator
0,05.
reliabel atau handal. Hal tersebut dapat
Variabel Persepsi Kerumitan (X3)
dilihat dari hasil pengujian yang telah
Besarnya thitung variabel X3 terhadap
dilakukan sebagai berikut: variabel persepsi
Y adalah sebesar 2,917. Hal tersebut
kegunaan (X1) nilai Cronbach Alpha sebesar
berarti bahwa thitung > ttabel (2,917 >
0,685, persepsi kemudahan (X2) sebesar 0,616,
1,985). Nilai signifikansinya 0,004 <
persepsi
0,05.
persepsi keamanan dan kerahasiaan (X4)
d) Variabel Persepsi Keamanan dan
dari
variabel
kerumitan
(X3)
tersebut
sebesar
adalah
0,645,
sebesar 0,673, persepsi persiapan teknologi
Kerahasiaan (X4)
(X5) sebesar 0,679 dan intensitas perilaku
Besarnya thitung variabel X4 terhadap
perilaku penggunaan e-filling (Y) sebesar
Y adalah sebesar 3,223. Hal tersebut
0,657.
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
7
2. Pengaruh secara parsial variabel Persepsi
8. Pengaruh secara simultan antara variabel
Kegunaan (X1) terhadap Intensitas Perilaku
Persepsi
Penggunaan Sistem E-Filling (Y)
Kemudahan (X2), Persepsi Kerumitan (X3),
Diketahui kegunaan
bahwa
variabel
berpengaruh
persepsi
positif
dengan
Kegunaan
(X1),
Persepsi
Persepsi Keamanan dan Kerahasiaan (X4) dan Persepsi
Persiapan Teknologi (X5)
koefisian regresi sebesar 0,153 terhadap
terhadap Intensitas Perilaku Penggunaan
intensitas penggunaan e-filling orang pribadi
Sistem E-Filling (Y)
dengan thitung yang diperoleh sebesar 3,618 dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05.
secara
3. Pengaruh secara parsial variabel Persepsi Kemudahan
(X2)
terhadap
Intensitas
Perilaku Penggunaan Sistem E-Filling (Y) Diketahui kemudahan
bahwa
variabel
berpengaruh
Dari hasil uji simultan diketahui bahwa
persepsi
positif
dengan
koefisian regresi sebesar 0,163 terhadap
bersama-sama
Kegunaan (X1),
variabel
Persepsi
Persepsi Kemudahan (X2),
Persepsi Kerumitan (X3), Persepsi Keamanan dan Kerahasiaan (X4) dan Persepsi Persiapan Teknologi (X5) berpengaruh signifikan secara simultan
terhadap
Intensitas
Perilaku
Penggunaan E-Filling (Y).
intensitas perilaku penggunaan e-filling orang
Besarnya kontribusi kelima variabel
pribadi dengan thitung yang diperoleh sebesar
tersebut
3,669 dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05.
perilaku penggunaan e-filling sebesar 50,7%..
4. Pengaruh secara parsial variabel Persepsi
dalam
mempengaruhi
intensitas
Pengaruh kelima variabel bebas pada penelitian
Kerumitan (X3) terhadap Intensitas Perilaku
ini sudah sangat besar
Penggunaan Sistem E-Filling (Y)
penggunaan e-filling dalam melapor SPT di
Diketahui kerumitan
bahwa
variabel
persepsi
positif
dengan
berpengaruh
terhadap intensitas
lingkup Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.
koefisian regresi sebesar 0,144 terhadap
Berdasarkan
hasil
simultan
intensitas peilaku penggunaan e-filling orang
didapatkan
pribadi dengan thitung yang diperoleh sebesar
penggunaan e-filling di lingkup Fakultas Ilmu
2,917 dan nilai signifikasi 0,004 < 0,05.
Administrasi Universitas Brawijaya dipengaruhi
5. Pengaruh variabel secara parsial Persepsi Keamanan
dan
Kerahasiaan
terhadap
bahwa 49,3%
uji
dalam intensitas
oleh variabel lain atau variabel diluar variabel bebas yang ada dalam penelitian ini.
Intensitas Perilaku Penggunaan Sistem EFilling (Y) keamanan dan kerahasiaan berpengaruh
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Dari hasil uji t (parsial) menunjukkan
positif dengan koefisian regresi sebesar 0,038
bahwa kelima variabel tersebut bertanda
terhadap intensitas perilaku penggunaan e-
positif dan signifikan terhadap intensitas
filling orang pribadi dengan thitung yang
perilaku penggunaan sistem e-filling (Y).
Diketahui
bahwa
variabel
persepsi
diperoleh sebesar 3,223 dan nilai signifikasi
2.
Variabel Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kerumitan, Persepsi
0,002 < 0,05. 6. Pengaruh secara parsial variabel Persepsi
Keamanan dan Kerahasiaan, dan Persepsi
Persiapan Teknologi (X5) terhadap Perilaku
Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak
Intensitas Penggunaan Sistem E-Filling (Y)
berpengaruh
Diketahui persiapan dengan
bahwa
teknologi koefisian
variabel
regresi
bersama-sama
persepsi
berpengaruh
(simultan)
secara
terhadap
penyampaian SPT
0,038
terhadap intensitas perilaku penggunaan e-
signifikan
terhadap Intensitas Perilaku (Y) dalam
positif
sebesar
positif
3.
Variabel Persepsi Kemudahan menjadi
filling orang pribadi dengan thitung yang
variabel
yang
dominan
diperoleh sebesar 2,253 dan nilai signifikasi
mempengaruhi
0,009 < 0,05.
sistem e-filling. Sebagian wajib pajak
intensitas
dalam
penggunaan
merasa bahwa persepsi kemudahan lebih efektif dalam meningkatkan intensitas
7. Variabel Dominan Variabel Persepsi Kemudahan menjadi variabel
dominan
dalam
mempengaruhi
perilaku dalam penggunaan sistem efilling.
intensitas perilaku penggunaan e-filling.
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
8
4.
Variabel Persepsi Kesiapan Teknologi
5.
Aturan perpajakan mengenai Tata Cara
menjadi variabel yang terendah, yang
Pelaporan
dan
Pengolahan
dimana dalam kesiapan teknologi tersebut
Pemberitahuan Tahunan perlu diperbaiki,
harus lebih ditingkatkan lagi agar dapat
dibuat semudah mungkin dan tidak rumit,
meningkatkan intensitas perilaku dalam
sehingga wajib pajak mau menggunakan
penggunaan sistem e-filling.
sistem
e-filling
untuk
Surat
melakukan
pelaporan SPT Tahunan wajib pajak. Saran 1.
6.
Disarankan
agar
wajib
pajak
selalu
Peneliti yang tertarik untuk melakukan
membuat back up, baik untuk data yang di-
kajian di bidang yang sama dapat
upload, maupun hasil print out dari sistem
mencoba menganalisis pengaruh program
e-filling sekalipun pihak ASP memberikan
sistem e-filling terhadap intensitas perilaku
jaminan keamanan data Wajib Pajak.
wajib pajak dan menambahkan variabel
7.
Agar sistem ini dapat digunakan oleh
bebas lain, misal penerimaan pajak, biaya
wajib
kepatuhan, atau kepuasan wajib pajak
penambahan Perusahaan Penyedia Jasa
sehingga diharapkan dapat memberikan
Aplikasi (ASP) sangat diperlukan.
pajak
secara
merata,
maka
hasil penelitian yang lebih baik, lengkap, dan bermanfaat. 2.
DAFTAR PUSTAKA
Penelitian selanjutnya dapat memperluas ruang lingkup penelitian atau mencoba daerah lain, menambah jumlah sampel atau memakai teknik analisis berbeda
sehingga
menghasilkan
diharapkan
temuan
yang
yang dapat lebih
bermanfaat dan memberikan gambaran
of Information System Technology. MIS Quarterly. Vol. 13, No. 3, h. 319339.
Di lingkup Fakultas Ilmu Adminitrasi
Mempengaruhi Penerimaan Wajib Pajak
Universitas Brawijaya perlu diadakan lagi
terhadap Penggunaan E-filling. Skripsi S1,
tentang bimbingan dalam pelaporan SPT
Semarang: Fakultas Ekonomi, Universitas
secara online
Diponegoro.
melalui sistem e-filling.
Sehingga dapat meningkatkan intensitas penggunaan
sistem
e-filling
dalam
memenuhi kewajiban sebagai wajib pajak dalam melaporkan SPT. 4.
Ease of Use, and Acceptance
Dewi. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang
yang lebih spesifik. 3.
Davis, F.D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived
Bagi Direktorat Jenderal Pajak, diharapkan memberikan sosialiasi mengenai sistem efilling tidak hanya secara online (e-tutorial) akan tetapi juga mendelegasikan pegawai di
masing-masing
KPP
agar
dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan
Dijen. 2014. Informasi E-Filling Melalui Penyedia Jasa Aplikasi
Atau Aplication Service
Provider (ASP). Diakses pada 28 Januari 2015 dari http://www.pajak.go.id Gujarati. 2006. Dasar-dasarEkonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP-88/PJ./2004 Tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan Elektronik.
wajib pajak. Kedepannya sistem e-filling perlu terus dikembangkan sehingga wajib
Keputusan Presiden RI Nomor 59 tahun 1982
pajak tidak perlu lagi datang ke KPP
tentang
apabila
Brawijaya
sudah
mengisi
SPT
secara
elektronik. Hal ini akan sangat membantu
Lutfi,
Susunan
Effendi.
2008.
efisiensi penggunaan sistem e-filling oleh
Administrasi.
wajib pajak. Pengembangan sistem e-filling
Publishing.
ini juga harus segera diterapkan diseluruh KPP
di
Indonesia
mengingat
Organisasi
Universitas
Pokok-Pokok
Malang
:
Hukum
Bayumedia
Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Yogyakarta: ANDI.
sangat
---------------. 2011. Perpajakan. Yogyakarta: ANDI.
cepat dan merambah hampir ke seluruh
Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 tahun 1982
perkembangan
internet
wilayah Indonesia.
sudah
tentang
Penataan
Fakultas
pada
Universitas/Institut Negeri
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
9
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakkan. Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Suandy, Erly. 2005. Hukum Pajak. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Sutedjo, Budi. 2002. Pengantar Teknologi Informasi Internet. Yogyakarta: Andi Offset. Wiyono, Adrianto Sugiarto. 2008. Evaluasi Penerimaan terhadapPenggunaan
Wajib E-filling
Pajak sebagai
Sarana Pelaporan Pajak secara Online dan Realtime.Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 11, No. 2, h. 117-132
Jurnal Administrasi Bisnis - Perpajakan (JAB)|Vol. 6 No. 1 2015| perpajakan.studentjournal.ub.ac.id
10