ANALISIS EFISIENSI BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA DENGAN METODE TWO-STAGE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS TAHUN 2013-2015
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Gerhana Ika Saraswati NIM : 1112081000123
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Gerhana Ika Saraswati
NIM
: 1112081000123
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Manajemen
Dengan ini menyatakan dalam penulisan skripsi ini, saya: 1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan. 2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain. 3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya. 4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data 5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini. Jikalau kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melakukan pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, tenyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Jakarta, 2 Mei 2016
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Data Pribadi Nama Tempat & Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Alamat No. Telepon Email
: Gerhana Ika Saraswati : Grobogan, 20 Agustus 1993 : Perempuan : Islam : Jl. Pelabuhan Ratu IV no.28 RT 09/RW 015 Perumnas II, Karawaci, Tangerang : 0856-9130-4127 :
[email protected]
Pendidikan Formal 1999 – 2005 : SD Islam Gunung Jati 2005 – 2008 : SMP Negeri 19 Tangerang 2008 – 2011 : SMA Negeri 5 Tangerang 2011 – 2013 : Program Profesional Teknologi Informasi Perbankan Syariah CEP – CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia 2012 – 2016 : Program Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Informasi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Pengalaman Organisasi 1. Bendahara White Pearls Club – Fetullah Gulen Chair UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2012 2. Anggota Paduan Suara Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2012 - Sekarang 3. Divisi Keilmuan LiSEnSi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2014/2015 4. Anggota Intiviative of Change Indonesia 2015 – Sekarang 5. Divisi community development Light of Women 2015 - Sekarang Pengalaman Kerja Fundraiser bagian Community and Creative Event di Social Trust Fund UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Asisten manajer program Bungkesmas di Social Trust Fund UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
vi
ABSTRACT This thesis aims to measure the level of technical efficiency of Islamic Rural Banks in Indonesia during the period 2013-2015 using the Two-Stage Data Envelopment Analysis (DEA) and integrated the DEA with CAEL analysis. This research is a quantitative research, data which is used in this reserch is a secondary data, collected from financial statements issued by Bank Indonesia. The sampling technique that isused in this reserch is purposive sampling with taking 9 samples of Islamic Rural Banks. Efficiency measurements in this research using non-parametric statistic Data Envelopment Analysis (DEA) method with the intermediation approach, where the first step is to measure the level of technical efficiency of banks using Data Envelopment Analysis approach and the next steps to analyze the factors affecting the level of efficiency using Tobit regression model. Based on the measurement of the efficiency with DEA method showed that 9 Islamic Rural Banks in Indonesia during the 2013-2015 period as a whole has a fluctuating level of efficiency. Meanwhile, the second phase of testing using methods Tobit shows that market share, management quality, bank’s diversification strategy and bank liquidity position significant impact on the efficienc Islamic Rural Banks in Indonesia. Additionally, in this research the integration of the DEA results more illustrates bank’s CAEL in Indonesia. Keywords: Efficiency, DEA, Tobit Model, CAEL
vii
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia selama periode 2013-2015 menggunakan Two-Stage Data Envelopment Analysis (DEA) dan mengintegrasikan DEA dalam perhitungan CAMEL. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang dikumpulkan dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan mengambil sampel 9 BPRS. Pengukuran efisiensi dalam penelitian ini menggunakan Uji Statistik Non-Parametrik metode Two-StageData Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan intermediasi, dimana langkah pertama adalah untuk mengukur tingkat efisiensi teknis bank menggunakan metode Data Envelopment Analysis dan langkah selanjutnya untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi menggunakan model regresi Tobit. Berdasarkan pengukuran efisiensi dengan metode DEA menunjukkan bahwa 9 BPRS di Indonesia selama periode 2013-2015 secara keseluruhan memiliki tingkat efisiensi yang relatif stabil. Sementara itu, tahap kedua pengujian menggunakan regresi Tobit menunjukkan bahwa variabel market share, manajemen operasional, kemampuan diversivikasi dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap efisiensi BPRS di Indonesia. Selain itu dalam penelitian ini dapat dibuktikan bahwa integrasi hasil DEA dalam CAEL dapat lebih menggambarkan tingkat kesehatan bank di Indonesia.
Kata Kunci: Efisiensi, DEA, Model Tobit, CAEL.
viii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada hambanya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia dengan Metode Two-Stage Data Envelopment Analysis Tahun 2013-2015 dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca dapat memaklumi atas kelemahan dan kekurangan yang ditemui dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada : 1.
Kedua orang tua saya, Bapak Aris Hartono dan Ibu Siti Salamah Siswati yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil, memberikan kasih sayang, cinta, dan selalu mendoakan dengan penuh rasa ikhlas. Kalian adalah motivasi terkuat bagi penulis untuk bisa segera menyelesaikan skripsi ini.
2.
Adik-adik yang saya sayangi, Robby Dwi Setiawan dan Lisa Tri Setiawati yang selalu memberikan motivasi serta doa yang tulus selama ini.
3.
Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., MA selaku Dekan FEB, Bapak Dr. Amilin, SE.Ak., M.Si selaku Wadek I FEB, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, MH selaku Wadek II FEB, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., MA
ix
selaku Wadek III FEB, yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4.
Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku dosen pembimbing I, yang senantiasa ikhlas meluangkan waktunya di tengah kesibukan untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta motivasinya yang begitu besar pada penulis untuk bisa melanjutkan studi kembali dan menjadi tenaga pengajar.
5.
Bapak Deni Pandu Nugraha, SE., M.Sc dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini, serta memotivasi penulis untuk melanjutkan studi di luar negeri.
6.
Ibu Titi Dewi Warninda SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen.
7.
Ibu Ir. Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen.
8.
Ibu Dr. Muniaty Aisyah, Ir., MM yang telah banyak membantu dan memberikan jalan bagi kami MIPS.
9.
Bapak Dr.Suhendra, S.Ag, MM selaku Pembimbing Akademik yang telah mengarahkan dan memotivasi selama penulis menuntut ilmu di FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan ilmu yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis. 11. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kerja kerasnya melayani mahasiswa dengan baik, membantu dalam mengurus kebutuhan administrasi,
keuangan
dan
lain-lainnya,
khususnya
ibu
Madinatul
Musyarofah, Pak Bonik, Pak Ajib, Bu Ani, Pak Alfred, Mas Ajiz. 12. Sahabat-sahabatku yaitu Safira, Didi, Anne, Adisi, Harry, Aul, Kartini, Ummu, Nunu, Adis, Nule, Puji, Masnur, Barkah dan MMG yang selalu mendukung, mendoakan, memotivasi dan menghibur selama proses menyelesaikan skripsi ini. 13. Teman-teman seperjuangan MIPS. Terima kasih atas rasa kekeluargaan yang telah diberikan, dukungan dan selalu ada dalam suka maupun duka serta memberikan motivasi selama masa perkuliahan. x
14. Keluarga besar Social Trust Fund UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, LiSEnSi seluruh angkatan, Paduan Suara Mahasiswa khususnya angkatan Propizio dan KKN Sejati yang telah memberikan pengalaman dan pelajaran yang begitu berharga selama masa berproses, bahwa belajar bukan hanya di kelas namun juga di luar kelas. Proses tersebut yang menjadikan pribadi penulis belajar untuk lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Semoga kekeluargaan kita tetap terjaga. 15. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, suatu kebahagian telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. Terimakasih banyak atas motivasi yang telah diberikan selama ini. Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran, arahan maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian ini. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik manajer investasi, dunia bisnis, dunia akademisi, para pembaca serta bagi penulis sendiri sebagai proses pengembangan diri.
Jakarta, 2 Mei 2016 Yang menyatakan,
Gerhana Ika Saraswati
xi
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI………………………………………………………vi LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi ABSTRACT ............................................................................................................ vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Penelitian .............................................................................. 1 B. Perumusan Masalah ....................................................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 11 A. Landasan Teori ............................................................................................. 11 1. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) ................................................ 11 2. Efisiensi ..................................................................................................... 12 3. Efisiensi Perbankan ................................................................................... 19 4. Data Envelopment Analysis (DEA)........................................................... 21 5. Two-Stage Data Envelopment Analysis (DEA)......................................... 26 6. Analisis Kesehatan BPRS CAMEL .......................................................... 27 B. Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat ................................... 35 1. Hubungan LNDEPO terhadap Tingkat Efisiensi ...................................... 35 2. Hubungan NIE/TA terhadap Tingkat Efisiensi ......................................... 35 3. Hubungan NII/TA terhadap Tingkat Efisiensi .......................................... 35 4. Hubungan Loan/Total Assets terhadap Tingkat Efisiensi ......................... 36 C. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 36 D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 42 E. Hipotesis ....................................................................................................... 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 45 A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 45 B. Teknik Penentuan Sampel ........................................................................... 46 1. Populasi ..................................................................................................... 46 2. Sampel ....................................................................................................... 46 C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 47 D. Metode Analisis............................................................................................ 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 55 A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 55 B. Hasil Perhitungan Tingkat Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah: First Stage .................................................................................................................. 57 C. Analisis Inefisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah ................................. 62 xii
D. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Efisiensi Mengunakan Regresi tobit: Two stage .................................................................................... 68 E. Hubungan Efisiensi Metode DEA dengan Metode CAEL .......................... 70 1. Distribusi Tingkat Efisiensi terhadap Kriteria CAEL ............................... 70 2. Hasil Analisis Uji Beda Metode DEA dengan Rasio Efisiensi Bank BOPO 72 F. Hasil Pemetaan Modifikasi Metode DEA + CAEL ..................................... 74 BAB V PENUTUP ................................................................................................ 81 A. Kesimpulan................................................................................................... 81 B. Saran ............................................................................................................. 83 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 85
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Efisiensi Pendekatan Input………………………………………….15 Gambar 2.2 Efisiensi Pendekatan Output………………………………………..17 Gambar 2.3 Kerangan Pemikiran………………………………………………...41 Gambar 4.1 Grafik Efisiensi BPRS Tahun 2013-2015…………………………..58 Gambar 4.2 Inefisiensi Rata-Rata Variabel Output Pengukuran Tingkat Efisiensi Per Kuartal BPRS Tahun 2013-2015………………………….….69 Gambar 4.3 Distribusi terhadap CAEL…………………………………………..73 Gambar 4.4 Pementaan Metode CAEL dan Modifikasi Metode CAEL…………79
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Peranan UMKM dalam Perekonomian Nasional Tahun 2010-2013…..1 Tabel 1.2 Pembiayaan BPRS berdasarkan Golongan Pembiayaan……………….2 Tabel 2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu……………………………….. 37 Tabel 3.1 Operasional Variabel DEA…………………………………………... 51 Tabel 3.2 Operasional Variabel Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi DEA….. 52 Tabel 3.3 Faktor-Faktor Tingkat Kesehatan BPRS dan Bobotnya……………... 53 Tabel 4.1 Statistik Ringkasan Variabel Penelitian Tahun 2013-2015………….. 54 Tabel 4.2 Rata-Rata Efisiensi BPRS di Indonesia……………………………….57 Tabel 4.3 Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Tahun 2013……………..59 Tabel 4.4 Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Tahun 2014……………..60 Tabel 4.5 Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Tahun 2015……………..61 Tabel 4.6 Inefisien Bank Perkreditan Rakyat Syariah Tahun 2013...………......63 Tabel 4.7 Inefisien Bank Perkreditan Rakyat Syariah Tahun 2014……………..64 Tabel 4.8 Inefisien Bank Perkreditan Rakyat Syariah Tahun 2015……………..67 Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Tobit…………………………………………..70 Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Beda Metode DEA dengan Metode CAEL..........74 Tabel 4.11 Metode CAEL Sebelum dan Sesudah Modifikasi…………………...77
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia tahun 1997, salah satu sektor perekonomian yang masih dapat bertahan adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Indonesia (UMKM). Hal ini menunjukkan bahwa UMKM memegang peranan penting dan strategis dalam mendorong perekonomian Indonesia, terlihat dari kontribusinya pada penciptaan lapangan pekerjaan dan Produk Domestik Bruto (PDB) (Tabel 1.1). Tabel 1.1 Peranan UMKM dalam Perekonomian Nasional Tahun 2010-2013 Indikator
2010
Jumlah UMKM (juta unit) 54,11 Total UMKM/Total Usaha (%) 99,99 Tenaga Kerja UMKM (juta orang) 98,23 Tenaga Kerja UMKM/Total 97,27 Tenaga Kerja (%) PDB UMKM (Rp. Milyar) 1.282,5 PDB UMKM/ Total PDB (%) 57,83 Ekspor UMKM (Rp. Milyar) 175,89 Ekspor UMKM/Total Ekspor* (%) 15,81
2011
2012
2013
55,20 99,99 101,72
56,53 99,99 107,65
57,89 99,99 114,14
97,24
97,16
96,99
1.369,3 57,60 187,44 16,44
1.451,4 57,48 166,62 14,06
1.536,9 57,56 182,11 15,68
Sumber: Kementerian Koperasi dan UKM (diolah) *total ekspor non migas
Data terakhir hingga tahun 2013 dari kementerian koperasi dan UKM menunjukkan jumlah unit usaha sektor UMKM mencapai 57,89 jutaan unit dan mempekerjakan 114,14 juta pekerja atau 96,99% dari total penyerapan tenaga kerja yang ada. Jumlah UMKM yang berkontribusi terhadap PDB juga mendominasi, yaitu sebesar Rp1.536,9 triliun atau 57,56% dari total PDB 1
Indonesia, namun UMKM hanya memberikan sumbangan devisa (ekspor) hanya sebesar Rp182,11 milyar atau 15,68% dari keseluruhan total ekspor non migas di Indonesia. Data tersebut dapat diartikan bahwa UMKM tidak banyak mengalami perubahan yang berarti selama bertahun-tahun. Semestinya UMKM segera
meningkat
menjadi
usaha
besar
sehingga
diharapkan
dapat
mempercepat pertumbuhan PDB, penyerapan tenaga kerja dan sumbangan devisa lebih besar lagi. Ada beberapa penyebab kelambanan UMKM meningkat menjadi usaha besar. Menurut Urata dalam Adiningsih (2009) diantaranya karena UMKM seringkali tidak dapat lepas dari masalah finansial. Masalah finansial adalah kekurangsesuaian (mismatch) antara dana yang tersedia dan yang bisa diakses. Salah satu cara untuk mengembangkan dan memperkuat peran UMKM dalam struktur perekonomian nasional adalah melalui peningkatan akses kredit/pembiayaan terhadap UMKM. Melalui risetnya, Morduch (1999) dan Robinson (2001) mengemukakan bahwa supply UMKM memegang peranan
yang
penting
dalam
memerangi
kemiskinan
dan
mampu
mengakselerasi pertumbuhan ekonomi pada negara berkembang. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki peranan yang penting dalam mendukung UMKM. Marsuki (2006) menyatakan bahwa sebagai lembaga keuangan, BPR berfungsi untuk menyediakan berbagai bentuk jasa keuangan, baik untuk kegiatan produktif yang dilakukan oleh berbagai kegiatan usaha mikro-kecil, maupun untuk kegiatan konsumtif bagi keluarga masyarakat miskin. Sejalan dengan pesatnya perkembangan BPR, Bank Pembiayaan
2
Rakyat Syariah (BPRS) yang merupakan BPR yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah menunjukkan perannya sebagai lembaga keuangan syariah yang turut mendukung kegiatan UMKM di Indonesia (Tabel 1.2). Tabel 2.2 Pembiayaan BPRS berdasarkan Golongan Pembiayaan Golongan Pembiayaan UMKM Porsi UMKM/Total Pembiayaan Selain UMKM Porsi selain UMKM/Total Pembiayaan
2013
2014
2015*
2.620.263
3.005.858
3.303.629
59,10%
60%
59,4%
1.813.230
1.999.051
2.258.069
40,90%
39,94%
40,6%
Sumber: Statistik Perbankan Syariah 2015 Catatan: *data sampai Juni 2015
Dari tabel di atas terlihat bahwa selama periode 2013-2015 telah terjadi kenaikan jumlah pembiayaan yang diberikan oleh BPRS terhadap sektor UMKM. Dari sisi porsi pembiayaan, UMKM mendapatkan pembiayaan yang lebih besar dibandingkan pembiayaan untuk selain UMKM, hal ini menunjukkan bahwa BPRS memiliki peran serta dalam mendorong usaha ini. Sejak Desember 2012, melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.14/22/PBI/2012 bank umum nasional dan asing harus mengembangkan UMKM, dengan wajib menyalurkan kredit mikro untuk UMKM yaitu dengan pangsa sebesar minimal 20% secara bertahap yang diikuti dengan penerapan insentif/disinsentif. PBI ini menjadi salah satu bentuk dukungan konkret BI dalam mendorong percepatan dan pengembangan keuangan inklusif terhadap program pemerintah yang berorientasi pada pro growth, pro poor dan pro job. Di sisi lain, BPRS menghadapi tantangan ketika bank umum menggarap kredit mikro. Mengingat tingginya persaingan perbankan Indonesia
3
di ranah mikro, maka BPRS harus mencapai tingkat profit yang maksimal namun tetap harus mementingkan minimalisasi biaya. Menurut Syafaat (2014) jika BPRS menambah profit dengan cara meningkatkan margin, maka BPRS kurang dapat bersaing dengan lembaga keuangan mikro (LKM) dan bank umum lain yang tidak mengambil keuntungan dengan cara menaikkan margin. Untuk itu, diperlukan BPRS yang sehat, kuat, dan terpercaya dengan meningkatkan kinerja efisiensi perusahaan. Salah satu metode yang sering digunakan dalam menganalisis efisiensi bank adalah menggunakan metode non parametrik yang bernama Data Envelopment Analysis (DEA). Hadad dkk (2003) menyatakan bahwa penelitian mengenai efisiensi perbankan dengan menggunakan pendekatan DEA dapat memperoleh hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Rahmat Hidayat (2011) mengukur efisiensi 3 BUS dan UUS di Indonesia menggunakan variabel input yaitu biaya tenaga kerja, aset tetap dan dana pihak ketiga, serta variabel output yaitu pembiayaan dan investasi. Begitu pula penelitian yang dilakukan Ong (2011), Abdul Rahim (2013) dan Israr dan Idrees (2015) yang menggunakan variabel input dan output yang sama. Dalam perkembangannya, selain menganalisis efisiensi perbankan, penelitian-penelitian selanjutnya mengarah pada analisis mengenai faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi efisiensi perbankan. Penelitian tentang efisiensi perbankan syariah masih sangat terbatas dan relatif masih baru, berbeda dengan studi efisiensi bank konvensional yang telah menghasilkan
4
banyak paper yang dipublikasikan di berbagai jurnal internasional dan nasional. Disamping itu, kebanyakan studi efisiensi hanya fokus pada pengukuran kinerja efisiensi, sementara penelitian yang melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi masih jarang terutama untuk bank syariah. Beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang memperngaruhi tingkat efisiensi telah dilakukan di berbagai negara. Sufian (2007), Khalad (2014), Israr (2015), Gunez dan Yilmaz (2016) menggunakan prosedur twostage Data Envelopment Analysis (DEA). Pada prosedur ini akan dilakukan dua tahap penelitian (first stage dan second stage). Pada first stage, akan dilakukan pengukuran mengenai tingkat efisiensi menggunakan DEA. Sedangkan pada second stage akan dilakukan analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi suatu bank menggunakan regresi tobit. Pada penelitiannya, Sufian menganalisis sector perbankan Malaysia pada saat krisis keuangan Asia tahun 1977 menggunakan DEA. Analisis lebih lanjut menghubungkan hasil efisiensi DEA dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, dihitung dengan variabel karakteristik bank yaitu market share bank, manajemen operasional bank, kemampuan diversivikasi dan likuiditas bank. Hasilnya variabel karakteristik bank berpengaruh signifikan terhadap efisiensi perbankan di Malaysia. Selanjutnya penelitian lain oleh Khalad mengenai kinerja efisiensi 17 bank di Libya selama 2004-2010. Hasil penentu efisiensi menunjukkan hubungan positif antara efisiensi perbankan dan
5
ROA; ukuran operasi; kecukupan modal; dan bank pemerintah terkait (kepemilikan pemerintah). Penelitian terbaru mengenai two-stage DEA oleh Gunez dan Yilmaz mengenai kinerja efisiensi bank di Turki tahun 2007-2014 dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi bank, bahwa intensitas pinjaman, market share bank dan profitabilitas bank mempunyai pengaruh positif, sementara factor ukuran bank, resiko, manajemen operasional bank mempunyai pengaruh negatif terhadap efisiensi bank. Selain itu, terlepas dari perkembangan penelitian dalam mengukur efisiensi bank melalui two stage DEA, Bank Indonesia mengeluarkan metode penelitian tingkat kesehatan BPRS dengan menggunakan 5 (limas) aspek yang disebut CAMEL. Adapun dalam metode ini penilaian dilakukan dengan memperhatikan aspek Capital, Asset Quality, Management, Earning dan Liquidity. Hal ini sesuai dengan peraturan PBI No.9/17/PBI/2007 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank perkreditan rakyat berdasarkan prinsip syariah. Penelitian CAMEL ini dimaksudkan untuk mengukur apakah manajemen BPRS telah melaksanakan sistem perbankan dengan asas-asas yang sehat. Dalam metode ini digunakan rasio keuangan tertentu dalam mengukur kinerja keuangan serta dapat digunakan untuk memprediksi kelangsungan usaha baik yang sehat maupun yang tidak sehat. Dengan fungsinya dalam mengukur kinerja suatu bank, pada dasarnya metode CAMEL mempunyai sifat yang sama dengan metode DEA. Namun terdapat perbedaan yang mendasar dalam penerapan diantara kedua metode tersebut, yaitu metode CAMEL adalah metode yang secara resmi telah
6
ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai alat dalam mengukur kinerja bank, sedangkan metode DEA dalam perjalanannya hanya digunakan delam penelitian-penelitian yang dilakukan di lingkungan akademis. Dengan sifatnya sebagai metode untuk mengukur tingkat efisiensi yang merupakan gambaran dari kemampuan suatu bank dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, maka pengukuran tingkat efisiensi suatu bank juga merupakan suatu cara dalam mengevaluasi kinerja bank. Hal tersebut dikarenakan jika suatu BPRS telah beroperasi secara efisien, maka dapat dikatakan bahwa BPRS tersebut akan dapat terus meningkatkan kinerjanya dan bertahan dalam ketatnya persaingan industri perbankan khususnya pada industri pasar mikro. Selain itu, bila BPRS telah beroperasi secara efisien tentunya akan lebih meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
dan
secara
otomatis
akan
meningkatkan eksistensi BPRS tersebut. Namun dengan pentingnya penelitian tingkat efisiensi BPRS, justru dalam metode CAMEL unsur penilaian efisiensi hanya menjadi salah satu bagian dari aspek earning yang diwakili oleh rasio BOPO dengan bobot yang hanya 10%. Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi suatu bank dengan membandingkan Beban Operasional dengan Pendapatan Operasional. Namun dengan melihat suatu industri perbankan sebagai lembaga intermediasi yang menggunakan banyak input dan output, maka pengukuran tingkat efisiensi menggunakan rasio BOPO dianggap tidak menggambarkan tingkat efisiensi suatu bank, dikarenakan perhitungan tingkat efisien menggunakan rasio BOPO merupakan partial efficiency. Sedangkan efisiensi
7
pada metode DEA yang disebut dengan pendekatan frontier, akan dihasilkan output yang maksimal dengan menggunakan kombinasi input dan output. Menurut Firdaus (2013) DEA dianggap sebagai metode yang menggambarkan bisnis perbankan secara ideal. Penelitian ini akan memfokuskan pada tingkat efisiensi BPRS di Indonesia dengan menggunakan metode DEA, kemudian menganalisis faktorfaktor yang mempengaruhinya menggunakan regresi tobit. Pemilihan metode ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam mengidentifikasi penyebab ketidakefisienan BPRS. Serta penulis akan menghubungkan tingkat efisiensi DEA dengan tingkat rasio efisiensi bank BOPO di BPRS. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik menganalisis lebih dalam lagi permasalahan ini ke dalam skripsi yang berjudul: “Analisis Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia dengan Metode Two-Stage Data Envelopment Analysis Tahun 2013-2015” B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka perumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimana tingkat efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia? b. Bagaimana pengaruh market share, manajemen operasional, kemampuan diversivikasi dan likuiditas terhadap efisiensi BPRS? c. Apakah metode pengukuran efisiensi DEA lebih baik dari rasio efisiensi bank BOPO?
8
C. Tujuan Penelitian Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui tingkat efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia. 2. Membuktikan
secara
empiris
variabel
market
share,
manajemen
operasional, kemampuan diversivikasi dan likuiditas dapat mempengaruhi tingkat efisiensi BPRS. 3. Menguji metode pengukuran efisiensi DEA dengan rasio efisiensi bank BOPO. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kontribusi Akademik Sebagai bahan referensi penelitian dalam keilmuan tentang perbankan syariah khususnya mengenai tingkat efisiensi BPRS serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Kontribusi Kebijakan a. Bagi BPRS, dapat digunakan sebagai salah satu sarana menetapkan strategi usaha di waktu yang akan datang. b. Bagi pemerintah, dalam hal ini Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan,
penilaian
efisiensi
BPRS
dapat
digunakan
untuk
menetapkan dan menerapkan strategi pengawasan yang tepat bagi BPRS yang bersangkutan.
9
c. Bagi masyarakat dengan mengetahui efisiensi BPRS, masyarakat akan merasa lebih aman menempatkan dananya di BPRS karena yakin BPRS akan mengelola dana tersebut dengan baik.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Menurut Undang-Undang (UU) republik Indonesi No.10 tahun 1998 tentang perbankan, perngertian BPRS adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. BPRS yang kegiatannya bersentuhan langsung dengan rakyat mempunyai peranan sangat penting dalam mewujudkan perekonomian dalam pengembangan sector rill di golongan masyarakat kecil, khususnya melayanai kebutuhan transaksi perbankan baik dalam penghimpunan dana maupun untuk penyaluran pembiayaan menggunakan pola syariah. Berdasarkan PBI No.11/23/PBI/2009 BPRS hanya dapat didirikan oleh warga negara Indonesia, badan hukum yang seluruhnya dimiliki oleh warga negara Indonesia, pemerintah daerah, atau kombinasinya. Modal untuk mendirikan BPRS adalah Rp2 milyar untuk wilayah Jabotabek, Rp1 milyar untuk ibukota propinsi, dan Rp500 juta di luar Jabotabek dan ibukota propinsi. Modal disetor BPRS tidak boleh berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank dan atau pihak lain di Indonesia dan tidak berasal dari sumber yang diharamkan menurut prinsip syariah, termasuk kegiatan yang melanggar hukum. BPRS dalam
11
mengembangkan usahanya diperkenankan membuka kantor cabang namun dibatasi hanya dalam wilayah propinsi yang sama dengan kantor pusatnya. Sedangkan untuk membuka kantor kas, hanya dapat didirikan dalam wilayah kabupaten/kotamadya yang sama dengan kantor induknya. Mengacu kepada kategorisasi lembaga keuangan mikro (LKM) yang dilakukan oleh Greuning, Gallardo dan Randhawa (1999) dalam Buchori (2003), BPRS dapat dimasukkan dalam LKM dengan kategori C yaitu LKM yang sumber dananya terutama berasal dari masyarakat umum dengan cara menghimpun dana dalam bentuk tabungan dan deposito. Secara umum BPRS memiliki tujuan dan karakteristik yang relative sama dengan LKM lainnya. LKM memiliki dua tujuan utama yang harus dicapai sekaligus, yaitu komersial dan pengembangan masyarakat. Komersial artinya LKM dalam menjalankan usahanya harus memperoleh keuntungan agar aktivitasnya dapat terjaga (sustainable) dan kemampuan melayani nasabah semakin meningkat (outreach). Hal tersebut sejalan dengan keberadaan BPRS yang memiliki tujuan khusus yaitu menyediakan jasa dan produk perbankan bagi masyarakat golongan ekonomi lemah dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) baik di perkotaan maupun di pedesaan. 2. Efisiensi Efisiensi bagi indsutri perbankan secara keseluruhan merupakan aspek yang penting diperhatikan untuk mewujudukan suatu kinerja keuangan yang sehat dan berkelanjutan (suistainable). Efisiensi industri
12
perbankan menurut Berger dan Mester (1997) dapat ditinjau dari sudut pandang mikro maupun makro. Dalam perspektif mikro, dalam suasana persaingan yang semakin ketat sebuah bank agar bisa bertahan dan berkembang harus efisien dalam kegiatan operasinya. Bank-bank yang tidak efisien, besar kemungkinan akan keluar dari pasar karena tidak mampu bersaing dengan kompetitornya, baik dari segi harga, kualitas, porduk dan pelayanan. Bank yag tidak efisien akan kesulian
dalam
mempertahankna
kesetiaan
nasabh
dalam
rangka
memperbesar customer basenya. Dari perspektif makro, bank yang efisien harus mampu menjalankan fungsi intermediasinya secara optimal melalui penyaluran pembiayaan dengan biaya murah. Semakin banyak pembiaan yang disalurkan ke sector riil, maka kegitan investasi akan berkembang dan pertmbuhan ekonomi akan meningkat. Dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi, kinerja perbankan akan semakin baik dalam mengalokasi sumber daya keuangan, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kegiatan investasi dan pertumbuhan ekonomi. Suatu perusahaan dikatakan efisien apabila menggunakan input yang lebih sedikit dari jumlah input pada umumnya dapat menghasilkan output yang lebih banyak atau dapat menghasilkan minimal sama besarnya. Atau bila perusahaan menggunakan input yang sama besarnya namun dapat menghasilkan output yang lebih besar dari biasanya. Dengan demikian, ada tiga faktor yang menyebabkan efisiensi, yaitu (1) apabila dengan input yang
13
sama dapat menghasilkan output yang lebih besar, (2) dengan input yang lebih kecil dapat menghasilkan output yang sama,dan (3) dengan input yang lebih besar dapat menghasilkan jumlah output dengan persentase yang lebih. Mengingat fakta yang ada saat ini terdapat banyak sekali input dan output yang berhubungan dengan sumber daya, aktivitas, dan factor lingkungan yang berbeda. Maka dari itu, ukuran efisiensi relatif yang digunakan sekarang ialah. Efisiensi =
Jumlah tertimbang dari 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 Jumlah tertimbang dari 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
Hasil dari perhitungan diatas akan menunjukkan angka besaran antara 0 – 1 (nol hingga satu). Ketika hasil perhitungan semakin mendekati angka 0, maka unit bisnis yang diuji semakin tidak efisien. Sebaliknya, jika hasil perhitungan mendekati angka 1, maka unit bisnis yang diuji semakin efisien. Nilai-nilai efisiensi tersebut adalah relatif (tidak absolut) dan nilai yang dihasilkan adalah dengan membandingkan antara setiap unit-unit bisnis pada kumpulan data yang akan dianalisis. Untuk mengukur tingkat efisiensi dapat dilakukan melalui pendekatan sisi input dan pendekatan sisi output. Coelli, dkk (2005) menjelaskan dua sisi pendekatan ukuran efisiensi sebagai berikut: a. Pengukuran Berorientasi Input (Input-Oriented Measures) Pendekatan sisi input dilakukan untuk menjawab berapa banyak kuantitas input yang dapat dikurangi secara proporsional untuk memproduksi kuantitas output yang sama. Oleh karena itu, melalui
14
pendekatan input ini diharapkan perusahaan (dalam hal ini bank) dapat mengurangi biaya produksi (input) dengan memaksimalkan jumlah output. Pendekatan ini dilakukan ketika kondisi suatu pasar sudah mencapai titik jenuh, sehingga perusahaan perlu mengetahui tingkat efisiensi dari sumber daya yang dimilikinya saat ini. Diasumsikan, jika sebuah perusahaan menggunakan dua jenis input (X1 dan X2) untuk memproduksi satu jenis output (Y1) dalam Constant Return to Scale (CRS). Konsep efisiensi dari pendekatan sisi input dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Gambar 2.1 Efisiensi Pendekatan Input
Sumber:Coelli, et, al., (2005)
Perusahaan yang paling efisien dalam kumpulan unit bisnis (fully efficiency firms) atau unit bisnis-unit bisnis yang paling efisien secara teknis (fully technically efficient). Unit bisnis yang berada pada titik P adalah unit bisnis yang tergolong kurang efisien. Unit bisnis ini dapat menjadi unit bisnis yang lebih efisien jika ia mengurang kedua jenis inputnya X1 dan X2, untuk memproduksi 1 unit output sehingga unit bisnis tersebut berada di titik Q. Jarak PQ disebut sebagai potential
15
improvment, yaitu berapa banyak kuantitas input dapat dikurangi secara proposional untuk memproduksi kuantiitas output yang sama. Ukuran efisiensi teknis sebuah unit bisnis dalam kelompok unit bisnis (TE1) secara umum diukur dengan rasio: TE1= 1-QP/OP = 0Q/0P Sehingga 0 ≤ TE1 ≤ =1 menunjukkan bahwa unit bisnis i adalah yang paling efisien secara teknis di antara kelompok unit bisnisnya. Garis A to A’ adalah garis isocost yang menunjukkan rasio harga (price ratio) antara input 2 terhadap input 1. Efisiensi alokatif (AE) unit bisnis i yang berada pada titik P, ditunjukkan oleh rasio: AE1= 1-RQ/0Q = 0R/0Q RQ menunjukkan pengurangan biaya produksi yang akan terjadi jika produksi dilakukan pada titik yang efisienbaik secara teknis maupun secara alokatif Q’. Efisiensi ekonomis (EE1) unit bisnis i adalah merupakan produk atau hasil perkalian antara efisiensi teknis (TEi) dengan efisieni alokatif (AEi). Secara matematis dapat dilihat pada persamaan berikut ini. EE1= TEi x AEi =1-( QP/OP ) x (RQ/0Q) = 0R/0P Di mana 0 ≤ TEi, AEi, EE1 ≤ =1 b. Pengukuran Berorientasi Output (Output-Oriented Measures) Berbeda dengan pendekatan sisi input yang menjawab beberapa banyak kuantitas input dapat dikurangi secara proporsional untuk memproduksi kuantitas output yang sama, pendekatan sisi output
16
menjawab beberapa banyak kuantitas output dapat ditingkatkan secara proporsional dengan kuantitas input yang sama. Diasumsikan misalnya sebuah perusahaan denngan 2 output (Y1 danY2) dan 1 jenis input (X1) dalam suatu ancanga CRS. Konsep ukuran efisiensi dengan pendekatan sisi output dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Gambar 2.2 Efisiensi Pendekatan Output
Sumber:Coelli, et, al., (2005)
TE1= 1-AB/0B = 0A/0B Jika kita memiliki informasi tentang harga output, maka efisiensi alokatif (AEi) dapat dihitung dengan: AE1= 1-BC/0C = 0B/0C Potential Improvement pada titik C memiliki arti bahwa perusahaan di titik B masih dapat meningkatkan pendapatannya dengan berproduksi di titik yang efisien secara teknis dan alokatif, yaitu di titik B’. Secara umum, efisiensi ekonomis adalah: EE1= TEi x AEi =1-0A/0B x 0B/0C = 0A/0C Ukuran efisiensi relatif, baik melalui pendekatan input dan output samasama membutuhkan pendefinisian garis pembatas (frontier) yang
17
menunjukkan unit-unit bisnis yang secara relatif paling efisien dari kelompok unit bisnisnya. c. Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi Bank Menurut Hadad dkk (2003), ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan input dan output dari institusi keuangan, yaitu pendekatan produksi (production approach), pendekatan intermediasi (intermediation approach), dan pendekatan aset (asset approach). 1) Pendekatan Produksi Pendekatan ini melihat institusi finansial sebagai produser dari rekening tabungan dan kredit pinjaman. Pendekatan ini mendefinisikan output sebagai penjumlahan dari rekening-rekening tersebut atau rekening-rekening terkait. Sedangkan input dalam pendekatan ini dihitung dari jumlah tenaga kerja, pengeluaran modal pada aktiva tetap dan material lainnya. Pendekatan produksi melihat aktivitas bank sebagai sebuah produksi jasa bagi para depositor dan peminjam kredit. Untuk mencapai tujuan yaitu memproduksi outputoutput yang diinginkan, seluruh faktor-faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, dan modal sebagai input. 2) Pendekatan Aset Pendekatan aset melihat fungsi primer sebuah institusi keuangan sebagai pencipta kredit pinjaman. Efisiensi asset mengukur kemampuan perbankan dalam menanamkan dana dalam bentuk kredit,
18
surat-surat berharga dan alternatif lainnya sebagai output. Input diukur dari harga tenaga kerja, harga dana, dan harga fisik modal. 3) Pendekatan Intermediasi Pendekatan ini melihat institusi keuangan sebagai perantara, institusi keuangan ini mengubah dan mentransfer aset-aset keuangan, dari unit-unit yang kelebihan dana ke unit-unit yang kekurangan dana. Output dalam pendekatan ini diukur melalui kredit pinjaman dan investasi keuangan, sedangkan input institusional adalah biaya tenaga kerja dan modal. Pada dasarnya pendekatan intermediasi bersifat komplementer dengan pendekatan produksi. Pendekatan intermediasi menerangkan aktivitas perbankan sebagai pentransformasian uang yang dipinjamkan dari depositor menjadi uang yang dipinjamkan kepada para debitor. 3. Efisiensi Perbankan Menurut Silkman (1986) dalam Muharam dan Pusvitasari (2007), ada tiga jenis pendekatan pengukuran efisiensi khususnya perbankan yaitu: a. Pendekatan rasio, yaitu pendekatan rasio dalam mengukur efisiensi dilakukan dengan cara menghitung perbandingan output dengan input yang digunakan. Pendekatan ini akan dinilai memiliki efisiensi yang tinggi, apabila dapat memproduksi jumlah output yang maksimum dengan input tertentu. Efisiensi =
19
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡
Kelemahan dari pendekatan ini adalah apabila terdapat banyak input dan output yang akan dihitung secara bersamaan, sehingga banyak perhitungan yang menimbulkan asumsi yang tidak tegas. b. Pendekatan regresi, yaitu pendekatan yang menggunakan sebuah model dari tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai tingkat input tertentu. Fungsinya dapat dilihat di bawah ini: Y = f (X1, X2, X3, X 4, . .Xn) Di mana Y = output, X = input Pendekatan regresi akan menghasilkan estimasi hubungan yang dapat digunakan untuk memproduksi tingkat output yang dihasilkan sebuah Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) pada tingkat output tertentu. UKE tersebut akan dinilai efisien, apabila mampu menghasilkan jumlah output lebih banyak dibandingkan jumlah output hasil estimasi. Pendekatan ini juga tidak dapat mengatasi kondisi banyak output, karena hanya satu indikator output yang dapat ditampung dalam sebuah persamaan regresi. Apabila dilakukan penggabungan banyak output dalam satu indikator, informasi yang dihasilkan menjadi tidak rinci lagi (Silkman, 1986 dalam Muharam dan Pusvitasari, 2007). c. Pendekatan frontier, menurut Silkman (1986) dalam Muharam dan Pusvitasari (2007), pendekatan ini mempunyai dua jenis yaitu: parametrik dan non-parametrik. Pendekatan parametrik terdiri dari Stochastic Frontier Approuch (SFA), Distribution Free Approach (DFA)
20
dan Thick Frontier Approuch (TFA), sedangkan non-parametrik meliputi Data Envelopment Analysis (DEA). Beberapa tahun terakhir ini perhitungan kinerja lembaga keuangan yang lebih difokuskan pada pendekatan forntier efficiency atau x-efficiency,
mengukur
penyimpangan
dari
lembaga
keuangan
berdasarkan”best practice” atau berlaku umum pada pendekatan forntier. Pendekatan forntier dari suatu lembaga keuangan dapat diukur melalui bagaimana kinerja lembaga keuangan tersebut bersifat relatif terhadap perkiraan kinerjanya yang”terbaik” dari industri tersebut. Kondisi ini terjadi, apabila semua lembaga keuangan tersebut menghadapi kondisi pasar yang sama. Hadad dkk (2003) menambahkan bahwa pendekatan parametrik dan non-parametrik pada intinya akan diperoleh hasil yang relatif sama, apabila sampel yang dianalisis merupakan unit yang sama dan menggunakan proses produksi yang sama. 4. Data Envelopment Analysis (DEA) DEA merupakan metode non parametrik yang digunakan dalam mengukur tingkat efisiensi suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE). Selain itu, DEA merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi dari suatu unit pengambilan keputusan (unit kerja) yang bertanggung jawab menggunakan sejumlah input untuk memperoleh suatu
output yang
ditargetkan. Secara khusus, DEA merupakan pengembangan teknik pemograman linier yang didalamnya terdapat fungsi tujuan dan fungsi
21
kendala. Berikut adalah persamaan umum pada metode Data Envelopment Analysis (DEA).
Dimana: hs= efisiensi bank s m = output bank s yang diamati n = input bank s yang diamati yis = jumlah output i yang diproduksi oleh bank s xjs = jumlah input j yang digunakan oleh bank s ui = bobot output i yang dihasilkan oleh bank s vj = bobot input j yang diberikan oleh bank s dan Iidihitung dari 1 ke m serta j hitung dari 1 ke n Dalam hal ini, termasuk juga menemukan nilai untuk u dan v, sebagai sebuah pengukuran efisiensi hs yang maksimal. Dengan tujuan untuk kendala bahwa semua ukuran efisiensi haruslah kurang atau sama dengan satu, salah satu masalah dengan formulasi atau rumusan rasio ini adalah bahwa ia memiliki sejumlah solusi yang tidak terbatas (infinite). Untuk menghindari hal ini, maka kita dapat menentukan kendala yang akan menspesifikasikan dan memudahkan dalam proses selanjutnya menggunkan teknik komputasi yang terus mengalami perkembangan. Adapun fungsi kendala tersebut adalah:
22
Dimana
N
menunjukkan
jumlah
bank
dalam
sampel.
Pertidaksamaan pertama menunjukkan adanya efisiensi rasio untuk perusahaan lain tidak lebih dari 1, sementara pertidaksamaan kedua berbobot positif. Angka rasio akan bervariasi antara 0 sampai dengan 1. Bank dikatakan efisien apabila memiliki angka rasio mendekati 1 atau 100 persen, sebaliknya jika mendekati 0 menunjukkan efisiensi bank semakin rendah. Pada DEA, setiap bank dapat menentukan pembobotnya masingmasing dan menjamin bahwa pembobot yang dipilih akan menghasilkan ukuran kinerja yang terbaik. Selain menentukan input dan output penelitian, pada pengukuran tingkat efisiensi terdapat 2 model yang digunakan dalam menganalisis efisiensi suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE). Model yang pertama kali dikembangkan adalah model dengan asumsi constant return to scale (CRS) atau biasa disebut model CCR (Charnes-Cooper-Rhodes). Dalam model constant return to scale setiap UKE akan dibandingkan dengan seluruh UKE yang ada di sampel dengan asumsi bahwa kondisi internal dan eksternal UKE adalah sama. Menurut Charnes, Cooper, dan Rhodes model ini dapat menunjukkan technical efficiency secara keseluruhan atau nilai dari profit efficiency untuk setiap UKE. Dalam model CRS terdapat model matematika yang secara umum telah diterangkan pada persamaan umum di atas. Dalam persamaan tersebut
23
dapat diterangkan bahwa nilai/score efisiensi teknis didapatkan dengan perbandingan antara rasio output terhadap rasio inputnya. Selain itu, dalam persamaan tersebut dijelaskan bahwa nilai dalam pengukuran tingkat efisiensi dibatasi dalam rentang nilai 0 sampai dengan 1 dan bobot nilai harus positif. Melalui persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Bank dikatakan efisien apabila memiliki angka rasio mendekati 1 atau 100 persen, sebaliknya jika mendekati 0 menunjukkan efisiensi bank semakin rendah. Berikut adalahpersamaan pada model CCR:
Dalam persamaan tersebut dijelaskan bahwa fungsi tujuan dari persamaan tersebut adalah memaksimalkan output dengan fungsi kendala bahwa nilai input sama dengan satu, sehingga nilai output yang dikurangi nilai input nilainya kurang atau sama dengan 0. Hal itu berarti semua bank akan berada atau di bawah tingkat efisiensi teknis. Sedangkan model kedua yang dikembangkan dalam pengukuran tingkat efisiensi adalah model dengan asumsi variable return to scale (VRS) atau biasa disebut dengan model BCC (Bankers-Charnes-Cooper). Dalam model ini diasumsikan bahwa kondisi semua UKE tidak sama atau dapat dikatakan bahwa tidak semua UKE beroperasi secara optimal. Persaingan tidak sempurna, kendala keuangan dan sebagainya mungkin menyebabkan sebuah perusahaan tidak beroperasi pada skala yang optimal. Model
24
matematika dengan pendekatan VRS didapat melalui modifikasi dari model dengan pendekatan CRS dan tetap berpedoman pada model matematika umum DEA sebagai persamaan dalam mengukur tingkat efisiensi teknis. Dengan menambahkan kendala konektivitas (convexity constraint) ke dalam persamaan sehingga rumus matematisnya menjadi:
Dimana U0 merupakan penggal yang dapat bernilai positif atau negatif. Keungulan dari metode DEA adalah: a. Bisa menangani banyak input dan output. b. Tidak membutuhkan asumsi hubungan fungsional antara variabel input dan output. c. Unit kegiatan ekonomi dibandingkan secara langsung dengan sesamanya. d. Dapat membentuk garis frontier fungsi efisiensi terbaik atas variabel input-output dari setiap sampelnya. e. Input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda. Keterbatasan dari metode DEA, yaitu: a. Bersifat sample specific. b. Merupakan extreme point thecnique, kesalahan pengukuran bisa berakibat fatal.
25
c. Hanya mengukur produktivitas relatif dari unit kegiatan ekonomi bukan produktivitas absolut. d. Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan. 5. Two-Stage Data Envelopment Analysis (DEA) Two-Stage Data Envelopment Analysis (DEA) merupakan metode untuk mengukur tingkat efisiensi suatu UKE (first stage) dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi suatu perusahaan atau UKE (second stage). Metode ini merupakan pengembangan dari pengukuran tingkat efisiensi melalui metode non-parametrik DEA untuk mengetahui variabel-variabel lingkungan dalam mengatahui pengaruhnya terhadap tingkat efisiensi. Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi UKE digunakan regresi tobit yang dikembangkan oleh James Tobin pada tahun 1958, ketika ia menganalisa pengeluaran para rumah tangga di Amerika Serikat untuk membeli mobil. Pengeluaran untuk mobil di beberapa rumah tangga menjadi nol (karena rumah tangga tersebut tidak membeli mobil), dan hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil analisa regresi. Ia menemukan bahwa jika tetap menggunakan OLS, perhitungan parameter akan cenderung mendekati nol juga dan menjadi tidak signifikan, atau jika menjadi signifikan, nilainya mengalami bias (terlalu tinggi atau terlalu rendah) dan juga tidak konsisten (jika ada data baru, hasilnya tidak sama atau tidak sesuai dengan hasil semula).
26
Metode Tobit mengasumsikan bahwa variabel-variabel bebas tidak terbatas nilainya (non-censured); hanya variabel tidak bebas yang censured; semua variabel (baik bebas maupun tidak bebas) diukur dengan benar; tidak ada autocorrelation; tidak ada heteroscedascity; tidak ada multikolinearitas yang sempurna; dan model matematis yang digunakan menjadi tepat. Dalam penggunaan metode analisis regresi untuk penelitian bidang sosial dan ekonomi, banyak ditemui struktur data dimana variabel responnya mempunyai nilai nol untuk sebagian observasi, sedangkan untuk sebagian observasi lainnya mempunyai nilai tertentu yang bervariasi. Struktur data seperti ini dinamakan data tersensor (censored data). Dalam regresi tobit terdapat tambahan informasi koefisiens skala (scale) yaitu faktor skala yang akan diestimasi σ. Faktor skala ini dapat digunakan untuk mengestimasi standar deviasi dari residual. Keunggulan menggunakan prosedur two-stage DEA, yaitu: mudah diimplementasikan, kemungkinan mempertimbangkan banyak variabel secara simultan tanpa menigkatkan jumlah unit efisien, tidak diperlukan untuk mengetahui orientasi pengaruh dari setiap variabel lingkungan dan dimungkinkan
menggunakan
beberapa
(atau
keseluruhan)
variabel
lingkungan bersama untuk menjadi bagian dari individual. 6. Analisis Kesehatan BPRS CAMEL Tingkat Kesehatan atau lebih dikenal dengan TKS merupakan indikator penilaian kinerja BPRS secara kuantitatif dan kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisidan kinerja bank.
27
Komponen-komponen permodalan
penilaian
(Capital),
kualitas
tingkat aset
kesehatan
(Assets
bank
Quality),
meliputi
manajemen
(Management), rentabilitas (Earning) dan likuiditas (Liquidity). Masingmasing faktor tersebut terdiri dari satu atau dua komponen yang dinilai dan diberi bobot terhadap total penilaian tingkat kesehatan BPRS. Penilaian tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) berdasarkan prinsip syariah mencakup penilaian terhadap faktorfaktor CAMEL berdasarkan peraturan Bank Indonesia No.9/17/PBI/2007 dan Surat Edaran No.9/29/DPbS 2007 terdiri atas: a. Permodalan (Capital) Modal adalah sejumlah dana yang harus disediakan oleh pemilik bank, diluar biaya pendirian dan harta tetap-inventaris perusahaan. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 23 tahun 2009, ketentuan permodalan yang harus disediakan bila ingin mendirikan BPRS adalah jika: - BPRS yang didirikan di wilayah DKI Jakarta, Kabupaten/Kota Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi minimal Rp 2 milyar. - BPRS yang didirikan di ibu kota provinsi di luar wilayah tersebut minimal Rp 1 milyar. - BPRS yang didirikan selain di wilayah-wilayah tersebut minimal Rp 500 juta.
28
Kecukupan permodalan bertujuan untuk mengantisipasi resiko keuangan dan operasional atar perannya dalam penghimpunan dan penyaluran dana yang dilakukan oleh BPRS. Permodalan terdiri dari Modal Inti dan Modal Pelengkap. Modal inti yaitu modaldisetor, agio-disagio saham, modal sumbangan, dana setoran modal, cadangan umum dantujuan, laba ditahan setelah diperhitungkan pajak, laba tahun lalu setelah diperhitungkanpajak, rugi tahun lalu (sebagai pengurang), 50% laba tahun berjalan, rugi tahun berjalan(sebagai pengurang) dan goodwill. Sedangkan Modal Pelengkap yaitu selisih penilaian aktiva tetap, cadangan umum dari penyisihan penghapusan aktiva (maksimal 1, 25% dari ATMR),modal pinjaman, investasi subordinasi (maksimal 50 % dari modal inti). 1) Rasio Kecukupan Modal (Rasio Utama) yaitu untuk mengukur kecukupan modal bank dalam menyerap kerugian dan pemenuhan ketentuan KPMM yang terlaku. Dihitung dari permodalan bank terhadap ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Resiko, seperti kas, penempatan pada bank lain dan pembiayaan dengan perhitunga bobot resiko tertentu). Dengan rumus sebagai berikut: Modal Inti+Pelengkap
CAR = Aktiva Tertimbang Menurut Resiko Kriteria penilaian peringkat: 1
2
3
4
5
CAR ≥ 11%
9,5% ≤ CAR < 11%
8% ≤ CAR < 9,5%
6,5% ≤ CAR < 8%
CAR < 6,5%
29
b. Kualitas Aset (Assets Quality) Aktiva Produtif adalah penempatan dana BPRS dalam rupiah berdasarkan prinsip syariah dalam bentuk pembiayaan, piutang, ijarah dan penempatan dana pada bank lain. Indikator kualitas aktiva produktif terdiri dari lancar, kurang lancar, diragujan dan macet atau disebut dengan kolektabilitas. 1) Rasio kualitas aktiva produktif atau earning asset quality (EAQ) (Rasio Utama) yaitu untuk mengukur proporsi aktiva produktif yang tidak diklasifikasikan terhadap total aktiva produktif. EAQ = 1 −
Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan Aktiva Produktif
Aktiva Produktif yang diklasifikasikan yaitu aktiva produktif yang mengandung
potensi
tidak
memberikan
penghasilan
atau
menimbulkan kerugian yang besarnya ditetapkan sebagai berikut: - 50% dari aktiva produktif yang digolongkan kurang lancar - 75% dari aktiva produktif yang digolongkan diragukan - 100% dari aktiva produktif yang digolongkan macet Kriteria penilaian peringkat: 1
2
3
4
5
EAQ ≥ 93%
90% ≤ EAQ ≤ 93%
87% ≤ EAQ < 90%
84% ≤ EAQ < 87%
EAQ < 84%
2) Rasio pembiayan bermasalah (Rasio Penunjang) yaitu mengukur proporsi pembiayaan bermasalah terhadao total pembiayaan yang disalurkan atau sering disebut dengan NPF (Non Performing Finance)
30
NPF =
JPB JP
JPB = Jumlah pembiayaan yang tergolong dalam kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet JP = Jumlah pembiayaan yang dimiliki oleh bank Kriteria penilaian peringkat: 1
2
NPF ≤ 7%
7% < NPF ≤ 10%
3
4
5
10% < NPF < 13%
13% < NPF < 16%
NPF > 16%
c. Rentabilitas (Earning) Rentabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk memgukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. 1) Rasio Efisiensi Operasional (ROE) (Rasio utama) yaitu mengukur efisiensi operasi BPRS. REO =
BO PO
BO = Beban Operasional yaitu beban yang dikeluarkan oleh bank untuk membiayai operasional bank, tidak termasuk bagi hasl kepada dana pihak ketiga. PO = Pendapatan Operasional yaitu pendapatan operasional yan diterima oleh bank setelah dikurangi denga bagi hasil kepada dana pihak ketiga.
31
Kriteria penilaian peringkat: 1
2
3
4
5
REO ≥ 83%
83% < REO ≤ 85%
85% < REO < 87%
87% < REO < 89%
REO > 89%
2) Return on Assets (ROA) (Rasio Observed) yaitu mengukur tingkat kemampuan bank memperoleh laba atas aset yang dimiliki. ROA =
EBT TA
EBT = Earning Before Tax adalah laba yang diperoleh bank sebelum perhitungan pajak. TA = Total Aset yang dimiliki bank Kriteria penilaian peringkat: 1
2
3
4
5
ROA ≥ 1,45%
1,21 % < ROA ≤ 1,45%
0,99% < ROA < 1,21%
0,76% < ROA < 0,99%
ROA ≤ 0,76%
3) Return on Equity (ROE) (Rasio Observed) yaitu mengukur tingkat kemampuan bank memperoleh laba atas modal yang dimiliki. ROE =
EAT PIC
EAT = Earning After Tax adalah laba yang diperoleh bank setelah perhitungan pajak. PIC = Pic in Capital adalah modal disetor yang dimiliki oleh bank. d. Likuiditas (Liquidity) Likuiditas adalah kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya berupa kewajiban segera harus dibayar dengan harta lancarnya.
32
1) Cash Ratio (CR) (Rasio utama) yaitu mengukur kemampuan alat likuid bank dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek. CR =
Kas dan Setara Kas Kewajiban Lancar
Kas dan Setara Kas = Kas, giro dan tabungan pada bank lain Kewajiban Lancar = tabungan, deposito, kewajiban kepada bank lain Kriteria penilaian peringkat: 1
2
3
4
5
CR ≥ 4,8%
4,05% ≤ CR < 4,8%
3,3% ≤ CR < 87%
2,55% ≤ CR < 3,3%
CR< 2,55%
e. Manajemen (Management) Penilaian manajemen merupakan penilaian kualitatif terhadap kemampuan manajerial pengurus BPRS untuk menjalankan usaha termasuk komitmen kepada Bank Indonesia maupun pihak lain, kecukupan manajemen risiko, dan kepatuhan BPRS terhadap prinsip syariah dan pelaksanaan fungsi sosial, berupa peranan bank dalam pengelolaan dana zakat, infaq, shadaqah (ZIS), wakaf uang dan lain-lain yang relevan. Peringkat komponen faktor manajemen ditetapkan 4 peringkat yaitu peringkat A, B, C dan D. Peringkat A mencerminkan kulitas tata kelola paling baik dan peringkat D mencerminkan kulitas tata kelola paling buruk. Berdasarkan pasal 8 PBI No.9/17/PBI/2007 dalam penilaian faktor keuangan, digunakan angka 1 sampai 5 untuk mempresentasikan hasil
33
pengukuran kinerja BPRS. Adapun secara lebih rinci mengenai penetapan peringkat standar penilaian BPRS adalah sebagai berikut: a. Peringkat faktor keuangan 1, mencerminkan bahwa kondisi BPRS memiliki kinerja keuangan yang sangat baik, yaitu BPRS memiliki kemampuan menghasilkan laba dan tingkat efisiensi operasi yang tinggi sehingga mampu berkembang optimal. b. Peringkat faktor keuangan 2, mencerminkan bahwa kondisi BPRS memiliki kinerja keuangan yang baik, yaitu BPRS memiliki kemampuan menghasilkan laba dan tingkat efisiensi operasi yang cukup tinggi sehingga mampu berkembang. c. Peringkat faktor keuangan 3, mencerminkan bahwa kondisi BPRS memiliki kinerja keuangan yang cukup baik, yaitu BPRS memiliki kemampuan menghasilkan laba dan tingkat efisiensi operasi yang sedang namun BPRS masih memiliki beberapa kelemahan dalam pengelolaan BPRS yang dapat menurunkan kondisi keuangan BPRS. d. Peringkat faktor keuangan 4, mencerminkan bahwa kondisi BPRS memiliki kinerja keuangan yang kurang baik, yaitu BPRS mengalami kesulitan keuangan yang berpotensi mebahayakan kelangsungan usaha. e. Peringkat faktor keuangan 5, mencerminkan bahwa kondisi BPRS memiliki kinerja keuangan yang tidak baik, yaitu BPRS mengalami kesulitan keuangan yang membahayakan kelangsungan usaha dan kecil kemungkinan untuk dapat diselamatkan.
34
B. Hubungan Variabel Bebas dengan Variabel Terikat
1. Hubungan LNDEPO terhadap Tingkat Efisiensi Market share diproksikan dengan log natural deposito atau dana pihak ketiga yang dimiliki oleh BPRS diduga memiliki pengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis BPRS. Gunes (2016) menjelaskan bahwa bank dengan jumlah dana pihak ketiga yang besar dapat menarik lebih banyak dana pihak ketiga dari nasabah. BPRS yang besar memungkinkan menarik lebih banyak dana pihak ketiga. BPRS yang mampu menarik dana pihak ketiga lebih banyak akan menjadikan BPRS tersebut lebih efisien. 2. Hubungan NIE/TA terhadap Tingkat Efisiensi Manajemen operasional BPRS diproksikan dengan Non Interest Expense/Total Assets diduga memiliki pengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis BPRS. Sufian (2009) mengungkapkan bahwa manajemen operasional merupakan prasyarat untuk meningkatkan efisiensi sistem perbankan. Kondisi ini mengindikasikan bahwa manajemen operasional BPRS yang mencerminkan kerja, jumlah upah dan gaji, serta biaya dalam menjalankan operasional bank. Bila semakin tinggi manajemen operasional BPRS, maka semakin rendah tingakt efisiensi BPRS tersebut. Berbagai studi juga mendukung hubungan ini diantaranya Sufian (2009) dan Gunes (2016). 3. Hubungan NII/TA terhadap Tingkat Efisiensi Mengukur strategi diversifikasi BPRS diproksikan dengan Non Interest Interest/Total Assets diduga memiliki pengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis BPRS. NII/TA mencerminkan kemampuan BPRS dalam
35
meningkatkan profitabilitas melalui kegiatan selain pendapatan bunga. Sufian (2009) mengungkapkan bahwa ketika profitabilitas melalui kegiatan selain pendapatan bunga BPRS suatu bank tinggi, maka mengindikasikan kemapuan bank dalam meningkatkan efisiensi di dalam BPRS tersebut. 4. Hubungan Loan/Total Assets terhadap Tingkat Efisiensi Kemampuan likuiditas bank diproksikan dengan Loan/Total Assets diduga memiliki pengaruh terhadap tingkat efisiensi teknis BPRS. LOAN/TA mencerminkan kemampuan bank dalam memenuhi kegiatan operasinal bank menjadi produktif, yaitu bank haru mampu untuk memenuhi
kebutuhan
uang
tunai
sehari-hari
bagi
nasabah
yang
membutuhkan pembiyaan dan kemampuan bank menanggapi penarikan tunai. Sehingga apabila ada nasabah yang akan meminjam kepada bank dan bank memberikan persyaratan pinjaman yang memudahkan nasabah, tentu bank akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sufian (2009) dan Gunes (2016). C. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Meskipun ruang lingkup hampir sama, tetapi karena beberapa variabel, objek, periode waktu yang digunakan dan penentuan sampel berbeda maka terdapat banyak hal yang tidak sama sehingga dapat dijadikan sebagai referensi untuk saling melengkapi. Berikut ringkasan beberapa penelitian:
36
Tabel32.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu No. 1.
2.
Penulis
Judul Penelitian Nizamulmulk Determinants Gunes dan of the Abdurrahman Efficiencies in Yilmaz Turkish (2016) Banking Sector (Tobit Analysis)
Metodologi
Menggunakan regresi tobit dengan variabel yang digunakan: - Karakteristik bank yang terdiri dari LOANSTA (likuiditas), LNTA (ukuran bank), LNDEPO (market share), LLPTL (resiko), NIETA (manajemen operasional), EQASS (kecukupan modal), ROA profitabilitas). - Faktor makro ekonomi (kondisi setalah krisis 2008, dengan variabel dummy). - Bank syariah dan bank konvensional (dengan variabel dummy). Muhammad Cost Menggunakan DEA Israr Khan Efficiency and dan analisis regresi dan Idrees Total Factor tobit. Ali Shah Productivity (2015) of Islamic and Variabel DEA yang Conventional digunakan: Banks in Input: biaya Pakistan tenaga kerja, aset tetap dan dana pihak ketiga. - Output: total pembiayaan, pendapatan lain dan investasi.
Hasil Penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi efisiensi bank di Turki selama tahun 2007-2013 menggunakan regresi tobit. Hasilnya, ukuran bank, resiko, manajemen operasional bank berdampak negatif terhadap efisiensi perbankan. Market share, profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap efisiensi perbankan.
Penelitian ini mengukur efisiensi 17 bank syariah, bank konvensional di Pakistan selama periode 2007-2011 ditemukan hasil bank syariah kurang efisien dibandingkan bank konvensional.
Hasil regresi Tobit menunjukkan bahwa faktor ROE Variabel tobit yang dan utang memiliki
37
3.
Khalad M. S. Alrafadi, Badrul Hisham Kamaruddin dan Mazila Md Yusuf (2014)
Efficiency and Determinants in Libyan Banking
4.
Abdul Rahim Abdul Rahman dan Romzie Rosman (2013)
Efficiency of Islamic Banks: A Comparative Analysis of MENA and Asian Countries
digunakan: dampak signifikan ROE, Debt, Ukuran pada efisiensi biaya bank, Deposits. dan menunjukkan positif hubungan dengan efisiensi biaya. Menggunakan DEA Penelitian ini dan analisis regresi mengukur efisiensi tobit. 17 bank di Libya selama periode Variabel DEA yang 2004-2010. digunakan: Hasil penentu Input: biaya efisiensi tenaga kerja, aset menggunakan tobit tetap dan dana menunjukkan pihak ketiga. hubungan positif - Output: total ROA, ukuran pembiayaan dan operasi, kecukupan laba setelah pajak. modal, dan bank pemerintah terkait Variabel regresi (kepemilikan tobit yang pemerintah) digunakan: terhadap efisiensi ROA perbankan. (profitabilitas), Resiko, Ukuran Operasi, LNDEPO (market share), EQASS (kecukupan modal), Bank Pemerintah, Merger, Struktur Kepemilikan Menggunakan DEA Penelitian ini dan analisis regresi. menganalisis efisiensi 63 bank Variabel DEA yang syariah di Timur digunakan: Tengah, Afrika Input: biaya Utara dan Asia tenaga kerja, aset selama tahun 2006tetap dan dana 2009. Hasil pihak ketiga. penelitian - Output: total menunjukkan bank pembiayaan dan syariah di Asia investasi relatif lebih efisien dibandingkan
38
Variabel regresi yang digunakan: ROA (profitabilitas), lnTA (ukuran bank), EQTA (kecukupan modal) dan lnGDP (kondisi ekonomi).
5.
Muhamad Nadratuzzam an Hosen dan Syafaat Muhari (2013)
Efficiency of the Sharia Rural Bank in Indonesia Lead to Modified CAMEL
Metode analisis SFA, DEA dan CAMEL. Variabel SFA: Input (price of fund dan price of labour). Output (pembiayaan dan penempatan pada bank lain). Envorimental factors (equity over tatal assets dan NPL). Metode DEA menggunakan model CRS dan pendekatan aset Variabel DEA: Input (beban tenaga kerja, beban bagi hasil, beban lainlain, penyusutan, amortisasi).
39
dengan Timur Tengah dan Afrika Utara. Penelitian ini juga menilai faktor manajemen bank dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi efisiensi bank, hasilnya ditemukan bahwa faktor manajemen bank mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap efisiensi suatu perbankan. Hasil menunjukkan bahwa berdasarkan korelasi spearman tingkat efiensi 73 BPRS pada periode kuartal II Juni 2011 - kuartal I Maret 2013; dengan menggunakan metode SFA tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan analisis kesehatan bank CAMEL, sedangkan tingkat efisensi BPRS dengan metode DEA menmpunyai keterikatan yang lemah dan nyata dengan analisis kesehatan bank CAMEL.
6.
Ong Tze San, Lin Yee Theng dan The Boon Heng (2011)
7.
Rahmat Hidayat (2011)
Output (pendapatan bagi hasil dan pendapatan lainlain). A Comparison Menggunakan DEA Penelitian ini on Efficiency dan analisis regresi menganalisis of Domestic tobit. efisiensi 9 bank and Foreign BUMN dan 12 Banks in Variabel DEA yang bank asing di Malaysia: A digunakan: Malaysia selama DEA Input: biaya tahun 2002-2009. Approach tenaga kerja, aset Hasilnya tetap dan dana ditemukan bahwa pihak ketiga. bank BUMN - Output: total Malaysia lebih pembiayaan dan efisien total investasi. dibandingkan bank asing yang ada di Variabel tobit yang Malaysia. digunakan: Modal, Kualitas Tahap kedua dari Pinjaman, Beban, hasil empiris Profitabilitas, didasarkan pada Ukuran Aset, model Tobit, yang Likuiditas. menunjukkan bahwa efisiensi bank-bank di Malaysia dipengaruhi oleh kekuatan modal, kualitas kredit, beban dan ukuran aset. Kajian Efisien Menggunakan Penelitian ini Perbankan DEA. menganalisis Syariah di efisiensi 3 bank Indonesia Variabel DEA yang usaha syariah (Pendekatan digunakan: (BUS) dan 6 unit Data Input: biaya usaha syariah Envelopment tenaga kerja, aset (UUS) di Indonesia Analysis) tetap dan dana dengan metode pihak ketiga. DEA. Hasilnya - Output: total didapatkan bahwa pembiayaan dan BUS lebih efisien surat berharga. dibanding UUS.
40
8.
Fadzlan Determinants Sufian (2009) of Bank Efficiency During Unstable Macroeconom ic Environment: Empirical Evidence from Malaysia
Menggunakan metode analisis DEA dan analisis model Tobit. -Variabel DEA: Input: biaya tenaga kerja dan aktiva tetap.Output: Total pembiayaan dan investasi. - Variabel Tobit yang digunakan: - Karakteristik bank yang terdiri dari: ROA (profitabilitas), LNDEPO (market share), LOANSTA (likuiditas), LNTA (ukuran bank), LLPTL (resiko), NIITA (strategi diversifikasi bank), NIETA (manajemen operasional) dan EQASS (kecukupan modal), - LNGDP (kondisi ekonomi. - Kepemilikan (variabel dummy untuk bank asing atau bukan, bank pemerintah atau bukan) - Wilayah (variabel dummy untuk bank Amerika atau bukan, bank Eropa atau bukan dan bank Asia atau bukan).
Kumpulan Penelitian Terhadulu
41
Penelitian ini mengukur efisiensi bank di Malaysia setelah krisis tahun 1997 dengan menggunakan 3 pendekatan DEA, yaitu pendekatan intermediasi, pendekatan nilai tambah dan pendekatan operasional. Hasilnya menunjukkan Pendekatan telah digunakan untuk membedakan bagaimana skor efisiensi bervariasi dengan perubahan input dan output. Hasil analisis tobit menujukkan LNDEPO, LLPTL, NIETA dan EQASS memiliki hubungan yang negatif dengan hasil efisiensi DEA. Sedangkan LOANSTA, LNTA dan NIITA memiliki hubungan yang positif dengan hasil efisiensi DEA.
D. Kerangka Pemikiran Berdasarkan latar belakang dan telah pustaka di atas, maka perumusan hipotesis yang akan diteliti dapat ditunjukkan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut:
42
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Laporan Keuangan Publikasi Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia tahun 2013-2015
Variabel Input: - Total Simpanan - Aset Tetap - Biaya Tenaga Kerja
Variabel Output: - Pembiayaan - Investasi
Pengkuran Tingkat Efisiensi Menggunakan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)
Nilai Efisiensi BPRS
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Menggunakan Model Tobit
Perbadingan dengan Efisiensi Bank Menggunakan Rasio BOPO
Model: EFFi = β1 + β2LNDEPO + βNIE/TA + βNII/TA + βLOAN/TA + εi
Uji Beda: Wilcoxon Signed Ranks Test
Hasil dan Interpretasi
Kesimpulan dan Saran
43
E. Hipotesis Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Pertama, mengukur tingkat efisiensi BPRS menggunakan metode DEA. Kedua menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi menggunakan regresi tobit dan membandingkan pengukuran efisiensi DEA dengan metode pengukuran kesehatan bank CAMEL. Sesuai dengn teori dan kerangka pemikiran, maka hipotesis di bawah ini pada dasarnya merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah yang harus dibuktikan kebenarannya, adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sabagai berikut: Ha1 = Tingkat efisiensi BPRS di Indonesia relatif stabil. Ha2 = Terdapat pengaruh market share, manajemen operasional, kemampuan diversivikasi dan likuiditas secara simultan terhadap efisiensi BPRS Indonesia. Ha3 = Metode pengukuran efisiensi DEA lebih baik dari rasio efisiensi bank BOPO.
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dengan rentang waktu tahun 2013 sampai dengan tahun 2015. Pemilihan
tahun
ini
didasarkan
pada
mulai
berlakunya
peraturan
No.14/22/PBI/2012 mengenai kewajiban bank umum untuk menyalurkan kredit dengan pangsa minimal 20% secara bertahap dalam rangka pengembangan UMKM. yang mulai berlaku sejak 21 Desember 2012. Pada penelitian ini menggunakan two stage data envelopment analysis (DEA) dan analisis kesehatan bank CAMEL. Maka, pertama kali adalah menghitung nilai efisiensi dari masing-masing objek, lalu menganalisis faktorfaktor yang berpengaruh terhadap kinerja efisiensi bank dengan analisis regresi tobit. Variabel DEA yang digunakan dalam penelitian ini variabel input dan variabel output. Variabel input yang terdiri dari Simpanan, Aset, dan Biaya Tenaga Kerja. Variabel output terdiri dari Pembiayaan dan Investasi. Pada analisis regresi tobit, hasil nilai efisiensi menjadi variabel terikat sedangkan market share, manajemen operasional, kemampuan diversivikasi dan likuiditas sebagai variabel bebas. Setelah
mengetahui
hasil
efisiensi
DEA
dan
faktor
yang
mempengaruhinya, selanjutnya adalah membandingkan hasil efisiensi DEA dengan rasio efisiensi bank BOPO, untuk mengevaluasi hasil pengukuran kesehatan bank menggunakan metode CAMEL yang telah secara resmi
45
digunakan dalam mengukur kinerja BPRS. Namun, dalam penelitian ini penilaian faktor manajemen pada CAMEL tidak digunakan karena memang tidak mampu untuk melihatnya dari luar BPRS. Sehingga, penelitian ini hanya mengukur analisis kesehatan BPRS dari sisi rasio keuangannya yang meliputi capital), assets quality, earning dan liquidity (CAEL). B. Teknik Penentuan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2013-2015 yaitu sebanyak 160 BPRS. 2. Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel dipilih berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu (purposive sampling). Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bank Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia selama periode pengamatan 2013-2015. Pemilihan BPRS dibagi menjadi berdasarkan daerah operasional, yaitu berjumlah 22 provinsi yang terdiri atas kota dan kabupaten. Beberapa kota dan kebupaten memiliki memiliki BPRS. Maka dipilihlah satu BPRS di setiap kota atau kabupaten dari setiap provinsi. b. Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang menyajikan laporan keuangan secara lengkap selama kuartal I tahun 2013 sampai kuartal IV tahun 2015
46
dan telah dipublikasikan oleh Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK). c. Tidak memiliki nilai atau bobot negatif pada variabel input-output dan variabel bebas di dalam laporan keuangan BPRS (Syarat analisis efisiensi dengan metode DEA). Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya nilai ekstrim saat perhitungan. Kriteria pengambilan sampel BPRS, merupakan representatif BPRS seluruh Indonesia dari beberapa setiap kota atau kabupaten dari setiap provinsi yang meliputi wilayah bagian barat, tengah serta timur Indonesia (Lampiran 1). C. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan publikasi Bank Indonesia (BI). Data yang digunakan merupakan laporan keuangan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dari kuartal I tahun 2013 hingga kuartal IV tahun 2015. D. Metode Analisis Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis kuantitatif. Fokus penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas, dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka. 1. Data Envelopment Analysis (DEA): First Stage Tahap pertama (first stage) penelitian ini adalah menghitung tingkat efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) menggunakan uji
47
statistik non-parametrik dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA). DEA pertama kali diperkenalkan oleh Charnes, Cooper, Rhodes (CCR) pada tahun 1978. Model yang pertama kali dikembangkan adalah model dengan asumsi constant return to scale (CRS) atau biasa disebut model CCR (Charnes-Cooper-Rhodes). Dalam model constant return to scale setiap decision making unit (DMU) akan dibandingkan dengan seluruh DMU yang ada di sampel dengan asumsi bahwa kondisi internal dan eksternal DMU adalah sama. Menurut Charnes, Cooper, dan Rhodes model ini dapat menunjukkan technical efficiency secara keseluruhan atau nilai dari profit efficiency untuk setiap DMU. Pengukuran tingkat efisiensi dibatasi dalam rentang nilai 0 sampai dengan 1 dan bobot nilai harus positif. Melalui persamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Bank dikatakan efisien apabila memiliki angka rasio mendekati 1 atau 100 persen, sebaliknya jika mendekati 0 menunjukkan efisiensi bank semakin rendah. Secara umum model tersebut adalah sebagai berikut:
DEA merupakan prosedur yang dirancang secara khusus untuk mengukur efisiensi relatif suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) dengan menggunakan banyak input dan banyak output, dimana penggabungan input 48
dan output tersebut tidak mungkin dilakukan melalui pendekatan lain. Efisiensi relatif adalah efisiensi suatu bank dibandingkan dengan bank lain dalam sampel yang menggunakan jenis input dan output yang sama. DEA adalah pengembangan programasi linear dengan dibantu paket-paket software efisiensi secara teknik, seperti Banxia Frontier Analysis (BFA), Data Envelopment Analysis Program (DEAP) 2.1, Warwick for Data Envelopment Analysis (WDEA). Pada penelitian ini akan menggunakan software WDEA. Pada intinya setiap software tersebut akan mengarah pada hasil yang sama. 2. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Menggunakan Regresi Tobit : Second Stage Metode Tobit mengasumsikan bahwa variabel-variabel bebas tidak terbatas nilainya (non-censured); hanya variabel tidak bebas yang censured; semua variabel (baik bebas maupun tidak bebas) diukur dengan benar; tidak ada autocorrelation; tidak ada heteroscedascity; tidak ada multikolinearitas yang sempurna; dan model matematis yang digunakan menjadi tepat. Alasan penggunaan metode Tobit dalam penelitian ini karena data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang censored, yaitu nilai dari variabel tidak bebas, yaitu tingkat efisiensi teknis, dibatasi dan hanya boleh berkisar antar 0 sampai 100. Jika metode OLS digunakan dengan data tersebut, maka hasil regresi akan menjadi bias dan tidak konsisten. Adapun formulasi regresi tobit secara umum adalah sebagai berikut:
49
Y = β’X + εi Dimana: Y: vektor dari variabel tak bebas X: matriks dari variabel bebas β: vektor parameter yang nilainya belum diketahui εi: residual model yang mengikuti distribusi normal tersensor (0, σ2) Melalui formulasi tersebut, dibentuklah model dalam penelitian ini yang dipergunakan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi. EFF = β + β1LNDEPO + β2NIE/TA + β3NII/TA + β4LOAN/TA + εi Dimana: EEF
= score total efisiensi
LNDEPO = log natural DEPO, mengukur market share bank NIE/TA
= Non Interest Expense/Total Assets, mengukur manajemen
operasional bank NII/TA
= Non Interest Interest/Total Assets, mengukur strategi
diversifikasi bank LOAN/TA= Loan/Total Assets, mengukur kemampuan likuiditas bank 3. Pengukuran Kesehatan BPRS CAELS dan Metode Uji Beda Wilcoxon Signed Ranks Test Dalam penelitian ini selain digambarkan mengenai tingkat efisiensi terhadap BPRS melalui prosedur two-stage data envelopment analysis, akan
50
dilakukan perbandingan antara hasil pada metode pengukuran tingkat efisiensi DEA dengan metode pengukuran kesehatan CAMEL. Pengukuran ini berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.9/17/PBI/2007 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Pada penelitian ini hanya mengukur CAEL. Adapun alasan penggunaan metode CAEL dengan tidak menggunakan komponen “M” yang dikenal dengan CAMELS dikarenakan pada metode CAMEL yang digunakan di Indonesia terdapat adanya perbedaan perlakuan dalam penilaian faktor finansial yang digabung menjadi CAEL dan faktor manajemen. Selain itu, agar hasil metode DEA dapat diintegrasikan pada metode CAEL, maka hasil pada metode DEA dibagi menjadi 5 kategori, yaitu: a. Kategori “1”: 100% (Sangat Efisien) b. Kategori “2”: 80% s/d 99.99% (Efisien) c. Kategori “3”: 60% s/d 79.99% (Cukup Efisien) d. Kategori “4”: 40% s/d 59.99% (Tidak Efisien) e. Kategori “5”: 0% s/d 39.9% (Sangat Tidak Efisien) Sedangkan dalam manganalisis perbandingan antara hasil metode DEA dan rasio BOPO digunakan metode uji beda wilcoxon signed rank test. Metode Uji Beda wilcoxon signed ranks test merupakan uji non parametrik yang tidak mensyaratkan distriibusi data normal yang digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan antara dua kelompok sampel yang berpasangan.
51
E. Operasional Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, pemilihan variabel input dan output untuk mengukur tingkat efisiensi menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) pada First Stage menggunakan pendekatan intermediasi. Penentuan input dan output dalam penelitian ini mengacu kepada penelitian terdehulu. Variabel input (I) yang digunakan dalam penelitian ini meliputi DPK (I1), aset tetap (I2), dan biaya tenaga kerja (I3) mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Khan (2015), Khalad (2014), Abdul (2013), Ong (2011), Rahmat (2011) dan Sufian (2009). Variabel output (O) yang digunakan dalam penelitian ini meliputi adalah Pembiayaan (O1) dan Investasi (O2) yang mengacu pada penelitian Abdul (2013), Ong (2011) dan Sufian (2009). Variabel pada penelitian ini dijelaskan pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Operasional Variabel DEA
Input
Variabel
Definisi
Dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan akad wadi’ah atau Simpanan akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dalam bentuk tabungan dan deposito. Aset bank dengan masa pakai diatas satu tahun, dimaksudkan untuk tidak dijual guna Aset Tetap menunjang kegiatan operasional bank, antara lain tanah, gedung dan peralatan yang dimiliki atau di sewa. Biaya Tenaga Jumlah gaji yang dibayarkan kepada para Kerja pekerja.
52
Pengukuran
Total Simpanan
Total Aset Tetap Total Beban Personalia
Output
Pembiayaan
Investasi
Produk utama bank sebagai lembaga intermediasi yang menghubungkan antara surplus unit kepada deficit unit untuk mengukur kemmapuan manajemen bank dalam menghasilakn produk pembiayaan dalam meningkatkan keuntungan. Investasi yang dimiliki bank untuk menyimpan beberapa sekuritas yang berbeda (diversifikasi) untuk membagi atau mengurangi tingkat resiko bank.
Total Pembiayaan
Total Investasi
Sedangkan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi DEA (second stage) mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Gunes (2016) dan Sufian (2009), dijelaskan pada tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2 Operasional Variabel Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi DEA Variabel
Definisi
Pengukuran
EFF (Y)
Hasil dari pengukuran perbandingan input dan output pada first stage DEA
Output Input
LNDEPO (Market Rasio yang dipergunakan untuk Natural Logaritma Total Share) (X1) Simpanan mengukur market share BPRS. NIE/TA (Manajemen Operasional) (X2)
Rasio yang dipergunakan untuk mengukur manajemen operasional BPRS
Beban Non Bunga Total Aset
NII/TA (Strategi Diversifikasi) (X3)
Rasio yang dipergunakan untuk mengukur strategi diversifikasi bank.
Pendaptan Non Bunga Total Aset
LOAN/TA (Likuiditas) (X4)
Rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan likuiditas BPRS.
Pembiayaan Total Aset
53
Setelah menghitung faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi BPRS di Indonesia. Selanjutnya adalah menghitung kesehatan BPRS menggunakan metode CAMEL, serta mengkaitkannya dengan hasil efisiensi DEA dengan komposisi sesuai tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Faktor-faktor Tingkat Kesehatan BPRS dan Bobotnya No.
Faktor yang Dinilai
Komponen
1
Capital
CAR = Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
Modal Inti+Pelengkap
EAQ = 1 − 2
Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan
Assets NPF =
Rentability
Jumlah Pembiayaan KL,D,M
Liquidity
35% 10%
Jumlah Pembiayaan Beban Operasional
10%
ROA =
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑇𝑎𝑥
2,5%
ROE = 4
25%
Aktiva Produktif
REO = Pendapatan Operasional 3
Bobot
CR =
Total Aset 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥 Kas dan Setara Kas Kewajiban Lancar
Sumber: PBI No.9/17/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan BPRS
54
2,5%
𝑃𝑖𝑐 𝑖𝑛 𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙
15%
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Sebelum sampai pada hasil pengukuran tingkat efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta menguji hasil perhitungan efisiensi DEA dengan rasio efisiensi bank BOPO. BPRS yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari 9 (Sembilan) BPRS dari berbagai kota dan kabupaten di Indonesia. BPRS pada penelitian ini merupakan representatif BPRS seluruh Indonesia dari beberapa setiap kota atau kabupaten dari setiap provinsi yang meliputi wilayah bagian barat, tengah serta timur Indonesia (Lampiran 1). Berikut statistik ringkasan variabel yang akan diujikan pada tahap pengukuran tingkat efisiensi pada tabel dibawah ini: Tabel 4.1 Statistik Ringkasan Variabel Penelitian Tahun 2013-2015 N
Minimum
Maximum
Mean
Dana Pihak Ketiga
108
Rp6.578.386
Rp40.6340.579
Rp57.970.689
Aset Tetap
108
Rp199.757
Rp22.098.021
Rp2.674.585
Biaya Tenaga Kerja
108
Rp79.780
Rp25.208.205
Rp2.549.646
Pembiayaan
108
Rp7.261.428
Rp334.185.252
Rp49.979.404
Investasi
108
Rp759.987
Rp138.687.141
Rp17.087.345
Valid N (listwise)
108
Sumber: Laporan Keuangan BPR Syariah, Bank Indonesia. Data Diolah
Statistik deskriptif di atas memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Dalam statistik deskriptif berisi tentang jumlah sampel yang diteliti, nilai
55
minimum, maksimum dan mean. Berdasarkan tabel 4.1 nilai N menunjukkan banyaknya data yang digunakan dalam penelitian, yaitu sebanyak 108 data, yang merupakan jumlah sampel selama periode penelitian 2013 sampai dengan 2015. Data-data yang digunakan merupakan data laporan keuangan neraca dan laba rugi BPRS yang terdaftar di Bank Indonesia. Tabel 4.1 menunjukkan variabel input, yaitu variabel Dana Pihak Ketiga
yang
dihimpun
BPRS
menunjukkan
nilai
rata-rata
sebesar
Rp57.970.689 dengan nilai minimun sebesar Rp6.578.386 dari BPRS Tulen Amanah dan nilai maksimum sebesar Rp406.340.579 dari BPRS Bangka. Variabel Aset Tetap menunjukkan nilai rata-rata sebesar Rp2.674.585 dengan nilai minimun sebesar Rp199.757 dari BPRS Cempaka Al Amin dan nilai maksimum sebesar Rp22.098.021 dari BPRS Bangka. Variabel Biaya Tenaga Kerja menunjukkan nilai rata-rata sebesar Rp2.549.646 dengan nilai minimun sebesar Rp79.780 dari BPRS Tulen Amanah dan nilai maksimum sebesar Rp25.208.205 dari BPRS Bangka. Tabel 4.1 menunjukkan variabel output, yaitu variabel Pembiayaan menunjukkan nilai rata-rata sebesar Rp49.979.404 dengan nilai minimun sebesar Rp7.261.428 dari BPRS Tulen Amanah dan nilai maksimum sebesar Rp334.185.252 dari BPRS Bangka. Variabel Investasi menunjukkan nilai ratarata sebesar Rp17.087.345 dengan nilai minimun sebesar Rp759.987 dari BPRS Tulen Amanah dan nilai maksimum sebesar Rp138.687.141 dari BPRS Bangka.
56
B. Hasil Perhitungan Tingkat Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah: First Stage Pada pembahasan ini akan ditampilkan tingkat efisiensi 9 (sembilan) Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Melalui metode Data Envelopment Analysis (DEA) selama kuartal I tahun 2013 sampai kuartal IV tahun 2015 maupun tingkat efisiensi rata-rata yang dicapai oleh masing-masing BPRS selama periode tersebut. Adapun data mengenai variabel input dan output dalam mengukur tingkat efisiensi didapatkan melalui laporan publikasi Bank Umum Syariah di Bank Indonesia. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam metode DEA akan ditampilkan hasil pengukuran tingkat efisiensi melalui score efisiensi dengan range 1-100. Score 100 menggambarkan kemampuan suatu BPRS dalam mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimilki. Sedangkan bila score efisiensi semakin menjauhi 100 mengindikasikan suatu BPRS dapat dikatakan inefisien dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya dan belum mampu menjalankan perannya sebagai lembaga intermediasi secara optimal. Tabel 4.2 Rata-Rata Efisiensi BPRS di Indonesia (dalam persen) No
Nama BPRS
1 2 3 4 5 6 7
Hikmah Wakilah Al Makmur Bangka Berkah Ramadhan Cempaka Al Amin Amanah Rabbaniah Artha Leksana
Tahun 2013 97,48 97,93 99,84 99,59 85,41 98,55 99,96
2014 98,62 96,76 99,37 98,67 97,41 99,11 98,49
57
2015 100 99,96 100 100 100 100 100
RataRata 98,70 98,22 99,73 99,42 94,27 99,22 99,48
8 9
Sarana Prima Mandiri Tulen Amanah Rata-Rata
95,51
96,99
98,73
97,08
97,87 96,90
99,95 99,95
100 99,85
99,27
Sumber: Hasil olah data Warwick DEA
Berdasarkan tabel
4.2 diatas,
hasil
perhitungan CRS
DEA
menggunakan software Warwick DEA menunjukkan rata-rata BPRS di Indonesia relatif efisien dari tahun 2013 hingga 2015, namun sempat terjadi penurunan pada tahun 2014 walaupun tidak signifikan yaitu sebesar 1,17%, kemudian meningkat lagi pada tahun 2015 sebesar 0,71%. Grafik mengenai perkembangan efisiensi masing-masing BPRS di Indonesia dari tahun 20132015 dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Grafik Efisiensi BPRS Tahun 2013-2015 102 100 98 96
100 98.62 97.48
99.96
100 99.84 99.37
97.93 96.76
100 99.59 98.67
100 97.41
100 99.11 98.55
100 99.96 98.49
100 99.95 98.73 96.99 95.51
97.87
94 92 90 88 86
85.41
84 Hikmah Al Makmur Bangka Wakilah
Berkah Cempaka Amanah Artha Ramadhan Al Amin Rabbaniah Amanah Ummat
2013
2014
Sarana Prima Mandiri
Tulen Amanah
2015
Dapat terlihat pada Gambar 4.1, bahwa BPRS AL Makmur, BPRS Bangka, Berkah Ramadhan, BPRS Artha Amanah Ummat sempat mengalami
58
penurunan efisiensi pada tahun 2014 dan mengalami peningkatan nilai efisiensi kembali pada tahun 2015. Pada tahun 2014 BPRS Cempaka Al-Amin mengalami peningkatan efisiensi yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Sedangkan BPRS lainnya mengalami peningkatan efisiensi dari tahun ke tahun. Bahwa rata-rata BPRS belum ada yang secara konsisten mendapat tingkat efisiensi 100 sepanjang tahun 2013 hingga 2015. Namun bila melihat dari hasil efisiensi BPRS kuartal I, II, III dan IV tahun 2013, ada beberapa BPRS yang secara konsisten mendapat nilai efisiensi 100 pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Tahun 2013 (dalam persen) No
Nama BPRS
1 2 3 4 5 6 7
Hikmah Wakilah Al Makmur Bangka Berkah Ramadhan Cempaka Al Amin Amanah Rabbaniah Artha Leksana Sarana Prima Mandiri Tulen Amanah
8 9
Tahun 2013
RataRata
TW 1 100 97,6 100 100 100 100 100
TW 2 95,07 97,08 100 99,65 81,79 100 100
TW 3 97,3 97,04 100 100 81,3 94,87 99,84
TW 4 97,57 100 99,36 98,73 78,58 99,34 100
100
95,67
88,93
97,47
95,51
100
100
93,36
98,15
97,87
97,48 97,93 99,84 99,59 85,41 98,55 99,96
Sumber: Hasil Olah Data Warwick DEA
Berdasarkan Tabel 4.3 pada tahun 2013 tidak ada BPRS yang bekerja mutlak mutlak efisien atau dengan kata lain mendapat nilai 1 atau 100%. BPRS dengan nilai efisiensi terendah adalah Cempaka Al Amin dengan nilai efisiensi 85,41%. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pula bahwa selama tahun 2013 rata-rata BPRS mengalami inefisiensi yang berfluktuatif. Pada kuartal I hampir
59
seluruh BPRS mendapat nilai efisiensi sempurna yaitu 100%. Pada kuartal II terjadi penurunan jumlah BPRS yang efisien, sehingga hanya ada 4 BPRS yang efisien yaitu Bangka, Amanah Rabbaniah, Artha Leksana dan Tulen Amanah. Pada kuartal III terjadi penurunan kembali jumlah BPRS yang efisien, sehingga hanya menjadi 2 BPRS yang efisien yaitu Bangka dan Berkah Ramadhan. Begitu pula pada kuartal IV hanya 2 BPRS yang efisien, yaitu Al Makmur dan Artha Leksana. Tabel 4.4 Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Tahun 2014 (dalam persen) No
Nama BPRS
1 2 3 4 5 6 7
Hikmah Wakilah Al Makmur Bangka Berkah Ramadhan Cempaka Al Amin Amanah Rabbaniah Artha Leksana Sarana Prima Mandiri Tulen Amanah
8 9
Tahun 2014
RataRata
TW 1 100 100 100 99,19 92,04 100 100
TW 2 98,67 93,98 99,44 97,53 100 100 94,86
TW 3 95,83 97,19 99,01 97,97 100 97,07 99,13
TW 4 100 95,9 99,06 100 97,62 99,4 100
100
100
96,46
91,51
96,99
100
100
100
99,8
99,95
98,62 96,76 99,37 98,67 97,41 99,11 98,49
Sumber: Hasil Olah Data Warwick DEA
Berdasarkan Tabel 4.4 pada tahun 2014 BPRS yang memiliki nilai efisiensi terendah adalah Al Makmur dengan nilai efisiensi 96,76%. Pada kuartal I ada 2 BPRS yang inefisien yaitu Berkah Ramadhan dan Cempaka Al Amin. Pada kuartal II terjadi penurunan jumlah BPRS yang efisien, sehingga ada 4 BPRS yang efisien yaitu Cempaka Al Amin, Amanah Rabbaniah, Sarana Prima Mandiri dan Tulen Amanah. Pada kuartal III, terjadi penurunan kembali
60
jumlah BPRS yang efisien, sehingga hanya 2 BPRS yang efisien yaitu Cempaka Al Amin dan Tulen Amanah. Sedangkan pada kuartal IV, ada peningkatkan jumlah BPRS yang efisien menjadi sebanyak 3 BPRS yaitu Hikmah Wakilah, Berkah Ramadhan dan Artha Leksana. Tabel 4.5 Efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Tahun 2015 (dalam persen) No
Nama BPRS
1 2 3 4 5 6 7
Hikmah Wakilah Al Makmur Bangka Berkah Ramadhan Cempaka Al Amin Amanah Rabbaniah Artha Leksana Sarana Prima Mandiri Tulen Amanah
8 9
Tahun 2015
RataRata
TW 1 100 100 100 100 100 100 100
TW 2 100 100 100 100 100 100 100
TW 3 100 99,87 100 100 100 100 100
TW 4 100 100 100 100 100 100 100
100
98,74
96,18
100
98,87
100
100
100
100
100
100 99,96 100 100 100 100 100
Sumber: Hasil Olah Data Warwick DEA
Berdasarkan Tabel 4.5 pada tahun 2015 terdapat 7 BPRS yang bekerja mutlak efisien atau dengan kata lain mendapat nilai 1 atau 100% efisien, sehingga hanya 2 BPRS yang tidak efisien yaitu Al Makmur dan Sarana Prima Mandiri. Pada kuartal I seluruh BPRS mendapat nilai efisiensi sempurna yaitu 100%. Pada kuartal II terdapat satu BPRS yang inefisien yaitu Sarana Prima Mandiri. Pada kuartal III terjadi penurunan jumlah BPRS yang efisien, sehingga ada 2 BPRS yang inefisien yaitu Al Makmur dan Sarana Prima Mandiri. Sedangkan pada kuartal IV seluruh BPRS mendapat nilai efisiensi sempurna 100% kembali.
61
C. Analisis Inefisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah Salah satu dari kelebihan metode Data Envelopment Analysis (DEA) adalah dapat menampilkan analisis inefisieni suatu DMU. Dalam analisis tersebut akan diperlihatkan kontribusi pencapaian masing-masing variabel, input maupun output yang dimiliki suatu DMU dalam membentuk sebuah nilaiefisiensi. Inefisiensi dari sebuah DMU atau dalam hal ini Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dapat terjadi karena kontribusi salah satu atau seluruh variabel yang tidak maksimal dalam membentuk nilaiefisiensi pada masingmasing BPRS selama periode waktu penelitian. Adapun nilaiyang dihasilkan melalui metode DEA dalam mengukur tingkat efisiensi teknis dihasilkan dalam rentang 0-100. DMU dikatakan efisien apabila mendapatkan nilai sama dengan 1 atau 100%. Nilai efisiensi tersebut merupakan perbandingan antara input dan output pada masing-masing DMU. Apabila penelitian berorientasi input, DMU yang mendapatkan nilai efisiensi 1 atau 100%, artinya DMU tersebut tidak melakukan pemborosan terhadap penggunaan input-inputnya. Kemudian apabila suatu penelitian berorientasi output, DMU mendapatkan nilai 1 atau 100%, artinya DMU tersebut mampu memanfaatkan potensi kemampuan produksi yang dimiliki secara optimal sehingga mampu mencapai tingkat input yang efisien. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan berorientasi output, analisis inefisien akan digambarkan melalui tabel dengan hanya menampilkan BPRS yang mengalami inefisien pada tahun tersebut. Setelah menampilkan data inefisien BPRS, maka akan dapat terlihat variabel mana dalam
62
pengukuran efisiensi yang dalam kontribusinya lebih sering mengalami inefisien selama waktu penelitian baik itu variabel input maupun output. Adapun beberapa input dan output dalam metode pengukuran DEA adalah: Dana Pihak Ketiga (I1), Aset Tetap (I2), Biaya Tenaga Kerja (I3), Pembiayaan (O1) dan Investasi (O2). Tabel44.6 Inefisien Bank Perkreditan Rakyat Syariah Tahun 2013 (dalam persen)
100
97,6
97,6
95,07 97,08 99,65 81,79 95,67
Input I1 I2 Kuartal I Tahun 2013 96,5 100 Kuartal II Tahun 2013 100 100 100 100 100 16,4 100 96,4 100 100
100 100 100 100 85,2
95,1 97,1 99,7 81,8 95,7
93,6 45,4 99,7 73,5 95,7
Hikmah Wakilah Al Makmur Cempaka Al Amin Amanah Rabbaniah Artha Laksana Sarana Prima Mandiri Tulen Amanah
97,3 97,04 81,3 94,87
Kuartal III Tahun 2013 100 99,9 100 100 91,6 100 100 90
67,2 69,6 100 58,7
97,3 97 81,4 94,9
97,3 91,4 81,4 94,9
100 62,7
99,1 88,9
99,1 87,5
78,9
93,4
75,7
Bangka Berkah Ramadhan Cempaka Al Amin Amanah Rabbaniah Sarana Prima Mandiri Tulen Amanah
99,36 98,73 78,58 99,34
32,6 87,3 78,8 39,4
99,4 98,7 78,6 99,3
99,4 98,7 70,5 99,3
Score Efisiensi
I3
Al Makmur
97,6
Hikmah Wakilah Al Makmur Berkah Ramadhan Cempaka Al Amin Sarana Prima Mandiri
BPRS
99,89 88,93 93,36
89,1 100
100 100
100 100 Kuartal IV Tahun 2013 100 100 100 81,6 97,7 100 100 94,2
Output O1 O2
97,47
100
100
38,5
97,5
97,5
98,15
100
100
66,9
98,2
98,2
63
Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.6, pada tahun 2013 kuartal I terdapat 1 BPRS yang inefisien yaitu Al Makmur, hal tersebut terjadi karena penggunaan variabel input dan output yang kurang optimal. Inefisien terbukti dari variabel input dana pihak ketiga sebesar 96,5%, output pembiayaan dan investasi yang dihasilkan 97,6%. Untuk meningkatkan nilai efisiensi BPRS Al Makmur harus mengurangi dana pihak ketiga 3,5%, seta harus meningkatkan pembiayaan dan investasi sebesar 2,5%. Pada kuartal II BPRS Cempaka Al Amin memperoleh nilai inefisiensi terendah sebesar 81,79%. Inefisien terbukti dari variabel input aset tetap sebesar 96,4% sehingga perlu mengurangi sebesar 3,6%. Pada output pembiayaan harus meningkatkan 22,3% lagi dan 36% lagi untuk output investasi. Di kuartal II BPRS Cempaka Al Amin masih memperoleh nilai inefisiensi terendah sebesar 81,3%. Inefisien terbukti dari variabel input pembiayaan sebesar 91,6% sehingga perlu mengurangi sebesar 8,4%. Pada output pembiayaan dan investasi harus meningkatkan 22,9% lagi. Pada kuartal IV BPRS Cempaka Al Amin masih memperoleh nilai inefisiensi terendah sebesar 78,58% hal tersebut terjadi karena penggunaan variabel input dan output yang kurang optimal. Inefisien terbukti dari variabel input pembiayaan yang harus dikurangi sebesar 2,3% dan mengurangi sebesar 21,2% biaya tenaga kerja. Pada variabel output pembiayaan harus ditingkatkan 27,3% dan untuk variabel output invetasi harus ditingkatkan 41,8%.
64
Tabel 4.7 Inefisien Bank Perkreditan Rakyat Syariah Tahun 2014 (dalam persen) Input I1 I2 Kuartal I Tahun 2014 100 65,8 100 94,1 Kuartal II Tahun 2014 99,9 100 100 93,8 100 92,1 100 23,9 100 100 Kuartal III Tahun 2014 100 100 100 94,5 100 92,2 100 100 100 82,5
Output O1 O2
BPRS
Score Efisiensi
I3
Berkah Ramadhan Cempaka Al Amin
99,19 92,04
100 100
99,2 92
99,2 92
Hikmah Wakilah Al Makmur Bangka Berkah Ramadhan Artha Laksana
98,67 93,98 99,44 97,53 94,86
100 87,8 78 100 100
98,7 94 100 97,5 94,9
98,7 94 97,9 97,5 94,0
Hikmah Wakilah Al Makmur Bangka Berkah Ramadhan Amanah Rabbaniah Artha Laksana Sarana Prima Mandiri
95,83 97,19 99,01 97,97 97,07
65,6 100 73,2 100 65,2
95,8 97,2 99 98 97,1
95,8 97,2 99 98 97,1
100 65,3
99,1 96,5
99,1 88,1
84,4 77,3 70,5 36,3
95,9 99,1 97,6 99,4
93,2 99,1 97,6 99,4
Al Makmur Bangka Cempaka Al Amin Amanah Rabbaniah Sarana Prima Mandiri Tulen Amanah
99,13 96,46
95,9 99,06 97,62 99,4
89,1 100
100 97,3
Kuartal IV Tahun 2014 100 100 100 85,7 86,4 100 100 100
91,51
100
97,6
42,7
91,5
91,5
99,8
100
99,3
76,4
99,8
98,2
Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.7, pada tahun 2014 terdapat 2 BPRS inefisien pada kuartal I, 5 BPRS inefisien pada kuartal II, 7 BPRS inefisien pada kuartal III dan 6 BPRS inefisien pada kuartal IV. Hal tersebut dikarenakan kontribusi dari masing-masing variabel, input maupun outputnya belum dapat dioptimalkan. Pada kuartal I BPRS Cempaka Al Amin
65
memperoleh nilai inefisiensi terendah sebesar 92,04%. Inefisien terbukti dari variabel input aset tetap sebesar 94,1%, serta output pembiayaan dan investasi yang sebesat 92%. Untuk meningkatkan nilai efisiensi BPRS Cempaka Al Amin harus mengurangi aset tetap 5,9%, serta harus meningkatkan pembiayaan dan investasi sebesar 8%. Pada kuartal II BPRS Al Makmur memperoleh nilai inefisiensi terendah sebesar 93,98%. Inefisien terbukti dari variabel input aset tetap sebesar 93,8% dan dana pihak ketiga 87,8%, serta output pembiayaan dan investasi sebesar 94%.Untuk meningkatkan nilai efisiensi BPRS Al Makmur harus mengurangi aset tetap 6,2% dan biaya tenaga kerja sebesar 12,2%. Serta harus meningkatkan pembiayaan dan investasi sebesar 6%. Pada kuartal III BPRS Hikmah Wakilah memperoleh nilai inefisiensi terendah sebesar 95,83%. Inefisien terbukti dari pemborosan variabel input biaya tenaga kerja sebesar 65,6%, serta variabel output pembiayaan dan investasi sebesar 95,8%. Untuk meningkatkan nilai efisiensi BPRS Hikmah Wakilah harus mengurangi biaya tenaga kerja sebesar 34,5%, serta harus meningkatkan pembiayaan dan investasi sebesar 4,2%. Pada kuartal IV BPRS Sarana Prima Mandiri memperoleh nilai inefisiensi terendah sebesar 91,51% Inefisien terbukti dari variabel input aset tetap sebesar 97,6% sedangkan pada input beban tenaga kerja sebesar 42,7%, output pembiayaan dan investasi yang dihasilkan 91,5%. Untuk meningkatkan nilai efisiensi BPRS Sarana Prima Mandiri harus mengurangi aset tetap 2,4%
66
dan biaya tenaga kerja 57,3%, serta harus meningkatkan pembiayaan, dan investasi sebesar 8,5%. Tabel 4.8 Inefisien Bank Perkreditan Rakyat Syariah Tahun 2015 (dalam persen) BPRS
Score Efisiensi
Input I2
I1
I3
Output O1 O2
71
100
38
100
99,9
99,9
32,4
96,2
96,2
Kuartal II Tahun 2015 Sarana Prima Mandiri Al Makmur Sarana Prima Mandiri
98,74 99,87 96,18
96,2
91,6
Kuartal III Tahun 2015 100 94,9 100
87,9
Sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.8, pada tahun 2015 kuartal I dan IV seluruh BPRS mendapat nilai efisiensi sempurna yaitu 100%, 1 BPRS inefisien pada kuartal II dan 2 BPRS inefisien pada kuartal III. Hal tersebut dikarenakan kontribusi dari masing-masing variabel, input maupun outputnya belum dapat dioptimalkan. Pada kuartal II BPRS Sarana Prima Mandiri memperoleh nilai inefisiensi terendah sebesar 98,74%. Inefisien terbukti input dana pihak ketiga sebesar 96,2%, aset tetap sebesar 91,6% dan biaya tenaga kerja sebesar 71%, serta output investasi sebesar 38%. Untuk meningkatkan nilai efisiensi BPRS Sarana Prima Mandiri harus mengurangi dana pihak ketiga sebesar 3,8%, aset tetap sebesar 8,4% dan biaya tenaga kerja sebesar 29%, serta harus meningkatkan output investasi sebesar 62%. Pada kuartal III BPRS Sarana Prima Mandiri masih memperoleh nilai inefisiensi terendah sebesar 96,18%. Inefisien terbukti dari variabel aset tetap
67
87,9% dan biaya tenaga kerja 32,4%,serta output pihak ketiga dan investasi sebesar 96,2%. Untuk meningkatkan nilai efisiensi BPRS Sarana Prima Mandiri harus mengurangi input aset tetap 12,1% dan biaya tenaga kerja sebesar 67,6%, serta meningkatkan pembiayaan dan investasi sebesar 3,8%. D.
Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Tingkat
Efisiensi
Mengunakan Regresi tobit: Two stage Pada tahap ini akan dianalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi menggunakan regresi tobit. Dalam analisis regresi tobit dalam penelitian ini menggunakan paket software Eviews 8.1. hasil nilai efisiensi pada tahap pertama akan dihubungkan dengan analisis faktor pada tahap kedua dengan regresi tobit untuk mengetahui faktor–faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi BPRS. Berikut adalah hasil olah data dengan regresi tobit. Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Tobit Variable
Coefficient
Std. Error
z-Statistic
Prob.
LNDEPO
0.005016
0.002192
2.287670
0.0222
NIE/TA
-0.005402
0.001253
-4.312996
0.0000
NII/TA
0.027040
0.005404
5.003255
0.0000
LOAN/TA
0.033159
0.012126
2.734487
0.0062
C
0.902004
0.038107
23.67002
0.0000
Sumber: Hasil Olah Data Eviews 8.1
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa terdapat variabel
yang memberikan pengaruh negatif maupun variabel
68
yang
memberikan pengaruh positif. Terlihat pula, seluruh variabel dalam penelitian ini memberikan pengaruh yang signifikan atau dapat juga dikatakan bahwa seluruh variabel memberikan pengaruh yang nyata. Melalui regresi tobit, menunjukkan variabel LNDEPO memiliki nilai p-value sebesar 0,0222 yang berarti lebih kecil dari nilai α (0,0222<0,05). LNDEPO yang mewakili market share mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap tingkat efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Hal tersebut dikarenakan dengan jumlah pangsa pasar yang besar suatu BPRS dapat menarik lebih banyak dana pihak ketiga dari nasabah. BPRS yang besar memungkinkan menarik lebih banyak dana pihak ketiga. BPRS yang mampu menarik dana pihak ketiga lebih banyak akan menjadikan BPRS tersebut lebih efisien. Hasil penelitian menunjukkan variabel kualitas manajemen BPRS yang diproksikan dalam NIE/TA memiliki nilai p-value sebesar 0,0000 yang berarti lebih kecil dari nilai α (0,0000<0,05) menunjukkan manajemen operasional berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat efisiensi BPRS. NIE/TA mencerminkan kerja, jumlah upah dan gaji, serta biaya menjalankan operasional bank. Semakin rendah biaya operasional menunjukkan adanya kualitas manajemen bank yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sufian (2009) menyimpulkan bahwa manajemen biaya operasional merupakan prasyarat untuk meningkatkan efisiensi sistem perbankan. Hasil penelitian ini sejalan pula dengan studi yang dilakukan oleh Gunes (2016). Hasil penelitian menunjukkan variabel strategi diversifikasi bank yang diproksikan dalam NII/TA memiliki nilai p-value sebesar 0,0000 yang
69
berarti lebih kecil dari nilai α (0,0000<0,05) menunjukkan strategi diversifikasi bank berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat efisiensi BPRS. NII/TA memcerminkan kemampuan BPRS dalam meningkatkan profitabilitas melalui kegiatan selain pendapatan bunga. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Fadzlan (2009) menyatakan bahwa bank-bank cenderung menjadi lebih efisien karena meningkatkan pendapatan yang berasal dari sumber nonbunga. Hasil penelitian menunjukkan variabel kemampuan likuiditas bank yang diproksikan dalam LOAN/TA memiliki nilai p-value sebesar 0.0062 yang berarti lebih kecil dari nilai α (0.0062<0,05) menunjukkan likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat efisiensi BPRS. LOAN/TA mencerminkan kemampuan bank dalam memenuhi kegiatan operasinal bank menjadi produktif, yaitu bank harus mampu untuk memenuhi kebutuhan uang tunai sehari-hari bagi nasabah yang membutuhkan pembiyaan dan kemampuan bank menanggapi penarikan tunai. Sehingga apabila ada nasabah yang akan meminjam kepada bank dan bank memberikan persyaratan pinjaman yang memudahkan nasabah, tentu bank akan mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Fadzlan (2009) dan Gunes (2016). E. Hubungan Efisiensi Metode DEA dengan Metode CAEL 1. Distribusi Tingkat Efisiensi terhadap Kriteria CAEL Perhitungan CAEL terhadap 9 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)
perkuartal
selama
tahun
70
2013-2015
berdasarkan
PBI
No.9/17/PBI/2007 (CAEL Model 1 – lihat tabel 4.10) menunjukkan bahwa terdapat 77 kuartal BPRS tergolong ke dalam kategori sangat baik dan sisanya yaitu 31 kuartal BPRS tergolong ke dalam kategori baik. Pada saat yang sama bersamaan perhitungan DEA, 80 kuartal BPRS tergolong efisien dan 28 kuartal BPRS tergolong tidak efisien. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah rasio CAEL sudah mencerminkan tingkat efisiensi yang sesungguhnya? Gambar 4.3 Distribusi terhadap CAEL
21
7 56
24
Sangat Baik - Tidak Efisien
Baik - Efisien
Sangat Baik - Tidak Efisien
Baik - Tidak Efisien
Sumber: Data diolah
Berdasarkan Gambar 4.3 diatas pada kategori CAEL sangat baik terdapat 56 kuartal BPRS yang efisien dan 21 kuartal BPRS yang tidak efisien. Pada kategori CAEL baik terdapat 24 kuartal BPRS yang efisien dan 7 kuartal BPRS yang tidak efisien. Serta tidak ada kuartal BPRS pada tahun 2013-2015 yang tergolong cukup baik, kurang baik dan tidak baik untuk perhitungan CAEL. Perhitungan sehat atau tidak sehatnya BPRS oleh Bank Indonesia hanya didasarkan pada perhitungan CAEL sehingga kriteria
71
tersebut masih dirasa kurang releven untuk kasus BPRS di Indonesia yang notabene adalah bank kecil. 2. Hasil Analisis Uji Beda Metode DEA dengan Rasio Efisiensi Bank BOPO Pada tahap ini, akan dilakukan analisis perbandingan antara metode efisiensi DEA dengan metode pengukuran kinerja CAEL selama waktu penelitian dengan metode uji beda Wilcoxon Signed Rank Test. Tujuan dari dilakukannya analisis ini adalah sebagai alat evaluasi kepada metoda pengukuran kinerja CAEL yang selama ini digunakan sebagai alat dalam mengukur kinerja suaru bank yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan sebagai bahan pertimbangan kepada Bank Indonesia agar mengintergrasikan perhitungan metode pengukuran efisiensi DEA dalam model pengukuran kinerja CAEL yang ditampilkan pada tahap selanjutnya. Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa hasil analisis uji beda menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan di anatara hasil kedua metode ini. Hal tersebut dapat dilihat pada Asymp. Sig (2-tailed) yang menunjukkan angka dibawah 0,05. Tabel 4.10 Hasil Analisis Uji Beda Metode DEA dengan Rasio BOPO Test Statisticsa BOPO - DEA b
-9.273
Z
.000
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on positive ranks.
72
Jika, melihat dari hasil tersebut, terdapat 2 (dua) hal yang dapat dijabarkan mengenai hasil uji beda diatas adalah: 1. Pada metode CAEL, bobot yang diberikan pada pengukuran efisiensi menggunakan rasio BOPO hanya mendapat bobot yang sedikit di kisaran 10%-15%. Tentunya hal ini tidak sebanding dengan makna efisiensi dalam sebuah perusahaan atau dalam hal ini adalah Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Hal tersebut dikarenaka efisiensi merupakan salah satau indikator penting dalam menggambarkan kinerja suatu bank. Suatu bank dapat dikategorikan efisien apabila telah mampu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, telah mampu menerapkan strategi dalam memaksimalkan keuntungan ataupun meminimalisasi biaya yang dikeluarkan. Selain itu, apabila suatu bank telah tergolong efisien, maka tentunya bank tersebut telah dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada nasabahnya baik nasabah penabung dan nasabah pembiayaan. Hal tersebut dikarenakan bank telah mampu mengoptimalkan dana nasabah dan memaksimalkan perannya sebagai lembaga intermediasi. Sehingga justifikasi bobot yang diberikan tidak sebanding dengan komponen lainnya dalam model pengukuran CAEL. 2. Selain itu, perhatian tertuju pada rasio BOPO yang dijadikan indicator efisiensi pada model pengukuran kinerja CAEL. Rasio BOPO yang hanya membandingkan antara beban operasional dengan pendapatan operasional tidak dapat dijadikan indikator dalam menggambarkan efisiensi suatu bank secara keseluruhan. Hal tersebut dikarenakan dengan
73
melihat bisnis perbankan sebagai sebuah proses produksi yang didalamnya terdapat input dan output, maka dengan pengertian ini akan terdapat kombinasi sekian banyak input yang akan menghasilkan output secara optimal dan hal tersebut tidak ditemukan pada rasio BOPO yang hanya
membandingkan
beban
operasional
dengan
pendapatan
operasional. Sedangkan pada metode DEA yang juga disebut dengan pendekatan frontier, akan dihasilkan suatu titik optimum dimana input seminim mungkin bisa menghasilkan output yang maksimal dengan menggunakan kombinasi input dan output. Dengan kelebihan tersebut, maka pengukuran tingkat efisiensi menggunakan DEA dianggap sebagai metode yang menggambarkan bisnis perbankan secara ideal. Oleh karena itu, BOPO hanyalah sebuah simplifikasi dari pengukuran efisiensi namun tidak dapat menggambarkan efisiensi suatu bank secara keseluruhan. Sehingga, dengan merujuk pada kedua hal tersebut, mengakibatkan hasil pengkuran dengan metode CAEL belum menggambarkan kinerja suatu bank secara keseluruhan. Oleh karena itu, pada tahap terakhir akan digambarkan
ilustrasi
dari
model
pengukuran
kinerja
dengan
mengintergrasikan hasil pengukuran dengan metode di dalam metode CAEL. F. Hasil Pemetaan Modifikasi Metode DEA + CAEL Setelah dilakukan analisis perbandingan antara metode pengukuran efisiensi DEA dengan rasio efisiensi bank BOPO menggunakan metode uji beda Wilcoxon Signed Rank Test, pada tahap sebelumnya, pada tahap ini akan
74
diilustrasikan hasil modifikasi metode CAEL dengan mengintegrasikan hasil metode DEA dalam sebuah grafik pemetaan yang menunjukkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah integrasi metode DEA dalam metode pengukuran kinerja CAEL. Sebelum dilakukan pemetaan akan digambarkan metode pengukuran kinerja CAEL dengan 3 (tiga) modifikasi pembobotan dan diintegrasikannya metode DEA pada metode CAEL melalui bentuk tabel. Tabel 4.11 Metode CAEL Sebelum dan Sesudah Modifikasi Faktor
Komponen
Capital Assets
Earning
Model 1*
Model 2**
CAR
25%
20%
25%
20%
KAP
35%
30%
35%
30%
NPF
10%
5%
10%
5%
Efisiensi
10%
25%
10%
25%
ROA
2,5%
2,5%
2,5%
2,5%
ROE
2,5%
2,5%
2,5%
2,5%
15%
15%
15%
55%
Liquidity CR * ** *** ****
Model 3*** Model 4****
Berdasarkan PBI No.9/17/PBI/2007 Merubah Bobot Mengganti faktor efisiensi BOPO dengan perhitungan efisiensi DEA Mengganti faktor efisiensi BOPO dengan perhitungan efisiensi DEA dan merubah bobot
Tabel 4.10 merupakan tabel perhitungan metode CAEL yang terdiri dari 4 model. Setiap model merupakan modifikasi dari segi komponen CAEL dan bobot. Perubahan pada pembobotan dilakukan berdasarkan sifat pada metode CAEL yang fleksibel dan tidak berdasarkan aturan baku pada penerapannya di seluruh negara. Seperti pada pembahasan di kajian pustaka dalam penelitian ini, bahwa besarnya bobot pada masing-masing dilakukan
75
bersadarkan justifikasi oleh pembuat regulasi di masing-masing negara. Di Indonesia CAEL yang berlaku untuk
BPRS didasarkan pada
PBI
No.9/17/PBI/2007 dengan tahap penetapan peringkat faktor keuangan berdasarkan SE No.9/29/DPbS 2007 yang menetapkan pembobotan faktor CAEL yang terdiri atas permodalan (capital) dengan 25%, kualitas aset (assets) dengan 45%, rentabilitas (earning) dengan 15% dan likuiditas (liquidity) dengan 15%. Sehingga, modifikasi pembobotan komponen CAEL yang dilakukan pada penelitai ini dapat menjadi suatu hal dibolehkan dengan tujuan agar modifikasi yang dilakukan dapat menjadi pertimbangan kepada Bank Indonesia sebagai pembuat regulasi dalam mengukur kinerja bank. Pada model 1 merupakan model yang berdasarkan PBI No. 9/17/PBI/2007 yaitu dengan bobot Capital sebesar 25%, Assets sebesar 45%, Earning sebesar 15% dan Liquidity sebesar 15%. Model 2 merupakan model modifikasi yang dilakukan dengan mengganti perubahan bobot yaitu menurunkan bobot Capital menjadi 20%, Assets menjadi 35%, Earning menjadi 30% dan Liquidity tetap 15%. Model 3 merupakan model modifikasi yang tetap mengikuti bobot pada model 1, namun mengganti nilai efisiensi BOPO pada faktor Earning menjadi hasil efisiensi DEA. Model 4 merupakan model modifikasi yang dilakukan dengan mengganti perubahan bobot yaitu menurunkan bobot Capital menjadi 20%, Assets menjadi 35%, Earning menjadi 30% dan Liquidity tetap 15%, serta mengganti nilai efisiensi BOPO pada faktor Earning menjadi hasil efisiensi DEA. Sehinnga secara keseluruhan
76
akan digambarkan ilustrasi mengenai 3 (tiga) modifikasi dari metode CAEL beserta metode CAEL sebelum modifikasi. Setelah digambarkan ilustrasi mengenai modifikasi dari metode CAEL, maka selanjutnya akan dilakukan pemetaan dalam bentuk grafik untuk melihat hasil yang di dapat dari metode CAEL sebelum dan sesudah modifikasi. Seperti diketahui, bahwa dalam metode CAEL, kinerja suatu bank dibagi dalam 5 (lima) kategori, yaitu “1” (Sangat Baik), “2” (Baik), “3” (Cukup Baik), “4” (Kurang Baik) dan “5” (Tidak Baik) Gambar 4.4 Pementaan Metode CAEL dan Modifikasi Metode CAEL 120 97
100 80
77
95 77
60 40
31
20
31 11
13 0 0
0 0
0 0
0 Sangat Baik
Baik
Model 1
Cukup Baik Model 2
Kurang Baik
Model 3
Tidak Baik
Model 4
Hasil Pengukuran CAEL Terlampir pada Lampiran
Pada Gambar 4.4 digambarkan grafik pemetaan yang memperlihatkan hasil pengukuran kesehatan bank dengan persebaran masing-masing kategori pada metode CAEL dan 3 (tiga) metode modifikasi model CAEL. Dengan merujuk pada hasil dari 4 (empat) grafik tersebut dapat ditemukan bahwa dengan perubahan pada porsi bobot beberapa komponen (model 3), maka akan
77
terlihat hasil pengukuran kesehatan bank dengan jumlah bank yang berada pada kategori “1” (Sangat Baik) menjadi pesat bila dibandingkan dengan 3 (tiga) grafik lainnya. Hal yang berbeda terjadi apabila tidak melakukan perubahan bobot, tapi mengganti rasio BOPO dengan metode efisiensi DEA pada komponen metode CAEL (model 3), maka hasil yang didapatkan menjadi sama seperti sebelum dilakukannya modifikasi pada metode CAEL (model 1). Sedangkan, apabila melakukan perubahan pada porsi bobot beberapa komponen serta mengganti rasio BOPO dengan metode efisiensi DEA (model 4) akan merubah beberapa hasil pengukuran tingkat kesehatan bank bila dibandingkan dengan hasil pengukuran kesehatan bank sebelum dilakukannya modifikasi (model 1), Konsep tingkat kesehatan bank CAEL meruapakan alat analisis yang diciptakan berdasarkan risk focus dan menjangkau kondiri yang akan datang (forward looking). Maka dari itu bank dituntut harus meminimalisir resiko yang ada untuk menghindari kerugian dan menjamin adanya sustainability. Dengan demikian, sebagian besar rasionya sangat mempertimbangkan kualitas aktiva (45% dari bobot keseluruhan) dan kecukupan modal (25% dari bobot keseluruhan) yang kedua komponen ini digunakan untuk mengantisipasi resiko yang muncul. Komponen kecukupan modal dan kualitas aset memang penting untuk menjaga kualitas pembiayaan dan menjaga agar bank tetap sehat, namun komponen efisiensi yang kurang diperhitungkan dalam CAEL dapat menggangu kesehatan bank. Tingkat efisiensi suatu bank yang rendah akan
78
mengganggu profitabilitas yang nantinya akan menggangu kesehatan bank bersangkutan. Jika bank terus mengalami inefisiensi maka laba yang diperoleh akan turun. Jika profit yang diperoleh menurun sementara bank harus menanggung dana syirkah temporer dari nasabah, maka keuntungan yang diperoleh bank akan semakin sempit dan lama-kelamaan bisa mengalami kerugian. Kerugian nantinya akan ditutupi modal. Berkurangnya jumlah modal nantinya
akan
berpengaruh
terhadap
CAR
sehingga
menghambat
perkembangan BPRS. Berdasarkan hasil pemetaan pada Gambar 4.4, dapat dikatakan bahwa rasio BOPO tidak dapat secara utuh menggambarkan efisiensi pada sebuah bank. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, bahwa rasio BOPO hanya merupakan simplifikasi dari pengukuran efisiensi sebuah bank. Selain itu, perubahan pada pembobotan juga akan merubah hasil pengukuran kesehatan bank. Dengan perhatian utama tertuju pada pembobotan komponen earning yang di dalamnya terdapat pengukuran efisiensi, maka diperlukan adanya penyesuaian dengan merubah bobot pada beberapa komponen dengan tujuan meningkatkan porsi bobot pada pengukuran efisiensi. Hal tersebut dikarenakan terjadi ketidakseimbangan pada pengukuran efisiensi yang hanya diberikan bobot 10%-15%. Pengaruh efisiensi terhadap kesehatan mempunyai hubungan yang erat meskipun tidak langsung. Untuk itu, komponen efisiensi perlu dipertimbangkan dalam analisis CAEL. Urgensi dari fungsi efisiensi pada bank, diantaranya sebagai indikator dari pencapaian kinerja suatu bank dalam
79
mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki, serta kemampuan suatu bank dalam menjaga kelangsungan usahanya, maka peningkatan porsi bobot perlu untuk menjadi bahan pertimbangan. Kemudian, hal terakhir yang juga menjadi fokus dalam modifikasi CAEL adalah menggantikan rasio BOPO dengan metode efisiensi DEA. Karena berdasarkan pemetaan yang dilakukan dapat dibuktikan bahwa metode efisiensi DEA dapat secara utuh menggambarkan efisiensi pada sebuah bank, sehingga dapat memfilter hasil pengukuran kesehatan bank dengan terjadinya perubahan jumlah pada beberapa kategori. Oleh karena itu, policy implication yang ditawarkan dan diharapkan menjadi pertimbangan kepada Bank Indonesia sebagai pembuat regulasi tertuju pada perhitungan modifikasi CAEL model 4. Dengan demikian, BPRS dapat beroperasi lebih efisien, lebih mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking) serta menjaga penguatan permodalam secara berkesinambungan. Keberpihakan pemerintah terhadap BPRS sangat dibutuhkan agar persaingan di pasar mikro perbankan berjalan seimbang.
80
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingat efisiensi Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan menganalisis faktor-faktor yang memperngaruhi tingkat efisiensi BPRS dengan menggunakan prosedur TwoStage Data Envelopment Analysis. Dalam penelitian ini juga akan dilakukan analisis perbandingam hasil tingkat efisiensi metode DEA dengan hasil pengukuran kinerja metode CAEL dan dilakukan ilustrasi metode pengukuran kinerja CAEL+DEA yang menggambarkan integrasi hasil DEA pada rumusan DEA metode CAEL. Penelitian ini menggunakan 9 (sembilan) BPRS sebagai objek penelitian dengan waktu penelitian kuartal I tahun 2013 hingga kuartal IV tahun 2015. Berikut beberapa kesimpulan pada penelitian ini: 1. Hasil yang didapat pada penelitian ini adalah secara umum tingkat efisiensi 9 (Sembilan) BPRS tidak ada BPRS yang efisien sempurna 100%. Secara individu, BPRS Cempaka Al Amin yang berada di Bangka Belitung memiliki tingkat efisiensi rata-rata yang paling tinggi dengan nilai 99,73% dan BPRS Cempaka Al-Amin yang berada di DKI Jakarta memiliki tingkat efisiensi rata-rata yang paling rendah dengan nilai 94,27%. 2. Terdapat pengaruh market share, manajemen operasional, kemampuan diversivikasi dan likuiditas secara simultan terhadap efisiensi BPRS Indonesia. Pada analisis faktor-faktor yang memperngaruhi tingkat efisiensi menggunakan regresi tobit dapat disimpulkan bahwa variabel market share 81
bank (LNDEPO), strategi diversifikasi bank (Non Interest Income/Total Asset) dan kemampuan likuiditas (Loan/Total Asset) memiliki pengaruh positif dan signifikan. Sedangkan pada variabel manajemen operasional (Non Interest Expense/Total Asset) dan memiliki pengaruh negatif dan signifikan. 3. Metode pengukuran efisiensi DEA lebih baik dari rasio BOPO. Pada analisis perbandingan antara pengujuran efisiensi metode DEA dengan rasio BOPO menggunakan uji beda Wilcoxon Sugned Rank Test menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan antara kedua metode tersebut. Hal terseut dikarenakan ketidakseimbangan porsi pembobotan pada komponen earning yang di dalamnya terdapat pengukuran efisiensi. Selain itu, perbedaan hasil didapat karena rasio BOPO yang digunakan sebagai indikator untuk mengukur efisiensi tidak dapat menggambarkan secara untuh mengenai efisiensi yang telah dicapai suatu bank. Oleh karena itu, sebagai alternatif yang ditampilkan pada penelitian ini adalah dengan mengintegrasikan metode efisiensi DEA sebagai pengganti dari rasio BOPO sebagai indikator dalam mengukur efisiensi. Hal tersebut dibuktikan melalui hasil pemetaan dimana metode pengukuran kesehatan CAEL yang telah mengintegrasikan DEA menghasilkan suatu perubahan pada hasil pengukuran kesehatan bank dengan mengurangi jumlah bank dalam kategori “1” (Sangat Baik). Hal tersebut dikarenakan beberapa bank yang berada dalam kategori tersebut mempunyai tingkat efisiensi dengan score yang rendah, tentunya hal tersebut dapat terjadi dengan melakukan peningkatan terhadap porsi bobot
82
pada komponen earning yang didalamnya terdapat hasil pengukuran efisiensi metode DEA. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapasaran yang dapat penulis berikan terhadap beberapa pihak terkait, diantaranya: 1. Bagi Pihak Manajemen Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), diharapkan untuk terus meningkatkan tingkat efisiensi, karena berdasarkan faktor-faktor yang menyebabkan inefisiensi seperti yang telah dikemukakan pada penelitian ini, baik melalui analisis inefisiensi teknis DEA maupun pada pengujian yang dilakukan melalui regresi tobit; masih ditemukan dana yang tidak digunakan secara efisien. Dari segi input, BPRS harus mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan teknologinya untuk menekan biaya yang dikeluarkan agar lebih efisien dan membenahi manajemen operasional agar beroperasi lebih efektif. 2. Selain itu, BPRS diharapkan untuk terus menerus meningkatkan output: pembiayaan dan investasi agar dapat beroperasi lebih efisien. Kemudian, BPRS juga diharapkan untuk meningkatkan pendapatan fee based income atau pendapatan operasional non bunganya karena masih kecilnya peranannya di BPRS. 3. Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) perlu untuk lebih mendorong bank-bank umum agar menyalurkan pembiayaanya melalui mediasi BPRS dengan program linkage daripada harus menyalurkan sendiri kepada nasabah.
83
4. Analisis rasio CAEL sebagai alat untuk mengukur kesehatan bank perlu ditinjau ulang, terutama pada bobot penentuan komponen. Pertimbangan efisiensi dalam analisis CAEL dapat dilakukan dengan merubah bobot komponen efisiensi (BOPO) yang ada, mengganti dengan perhitungan efisiensi DEA. 5. Bagi penelitian selanjutnya, tingkat efisiensi BPRS agar dibandingkan dengan tingkat efisiensi bank umum untuk mengukur seberapa jauh persiangan di segmen mikro dengan bank yang lebih besar.
84
DAFTAR PUSTAKA Alrafadi, M S Khalad., et al. Efficiency and Determinants in Libyan Banking. International Journal of Business and Social Science. Vol 5, No 5 (2014). Ascarya & Diana Yumanita. 2005. Analisis Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia dengan Data Envelopment Analysis, Tazkia Islamic Finance & Bussines Review, Buchori, Ahmad., et al. 2003. Kajian Kinerja Industri BPRS di Indonesia. Bulletin of Monetary Economics and Banking, Vol 5, No 4 Charnes, A., Cooper, W.W., Rhodes, E. 1978. Measuring the Efficiency of Desicion Making Units. European Journal of Operational Research, 429444. Coelli, Tim. 1996. A Guide to DEAP Version 2.1 : A Data Envelopment Analysis (Computer) Program. CEPA Working Paper 96/08. Centre for Efficiency and Productivity Analysis, University of New England. Armidale. Gunes, Nizamulmulk & Abdurrahman Yilmaz. Determinants of the Efficiencies in Turkish Banking Sector (Tobit Analysis). International Journal of Economics and Finance, Vol.8, No 2. Hadad, Muliaman D., et al. 2003. Analisis Efisiensi Industri Perbankan Indonesia : Penggunaan Metode Nonparametrik Data Envelopment Analysis (DEA). Working Paper Bank Indonesia. Hidayat, Rahmat. Kajian Efisien Perbankan Syariah di Indonesia (Pendekatan Data Envelopment Analysis). Media Riset Bisnis dan Manajemen. Vol 11, No 1 (2011), 1-19. Khan, Muhammad Israr & Idrees Ali Shah, Cost Efficiency and Total Factor Productivity of Islamic and Conventional Banks in Pakistan. Research Journal of Finance and Accounting Vol 6, No 5. (2015) Muharam, Harjum & Pusvitasari. Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah di Indonesia Dengan Metode Data Envelopment Analysis Periode Tahun 2005. Jurnal Ekonomi Syariah Vol. II, No. 3, Universitas Diponegoro. (Desember 2007) Muhari, Syafaat & Muhamad Nadratuzzaman Hosen. Efficiency of the Sharia Rural Bank in Indonesia Lead to Modified CAMEL. International Journal of Academic Research in Economics and Management Sciences Vol. 2, No. 5 (September 2015). Rahim, Abdul., et al. Efficiency of Islamic Banks: A Comparative Analysis of MENA and Asian Countries. Journal of Economic Cooperation and Development. Vol 34 No 1 (2013), 63-92.
85
Sufian, Fadzlan. Determinants of Bank Efficiency During Unstable Macroeconomic Environment: Empirical Evidence from Malaysia. Research in International Business and Finance 23 (2009) 54-77. Tza San, Ong., et al. A Comparison on Efficiency of Domestic and Foreign Banks in Malaysia: A DEA Approach. Business Management Dynamic. Vol 1 No.4, (2011), 33-49. Bank Indonesia, ”Laporan Perkembangan Kredit UMKM Kuartal II-2015”, diakses pada 1 September 2015 dari http://www.bi.go.id/id/umkm/kredit/laporan/Pages/Laporan-PerkembanganKredit-UMKM-Kuartal-II-2015.aspx CNNIndonesia.com, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Rendah Akibat UMKM Goyah, pada 1 September 2015 dari http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150823134406-7873908/pertumbuhan-ekonomi-kuartal-ii-rendah-akibat-umkm-goyah/ Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2012 - 2013, data di akses pada 8 Agustus 2015 dari http://www.depkop.go.id Laporan Pengawasan Perbankan, data di akses pada 1 Desember 2015 dari http://www.bi.go.id/id/publikasi/perbankan-dan-stabilitas/laporan pengawasan/Documents/928f3be165204214bc5554b7ef05d8cfLPPFinal_12 062013.pdf Laporan Perkembangan Kredit UMKM Kuartal II-2015, diakses pada 1 September 2015 dari http://www.bi.go.id/id/umkm/kredit/laporan/Pages/Laporan-PerkembanganKredit-UMKM-Kuartal-II-2015.aspx Statistik Perbankan Syariah, data di akses pada 11 Agustus 2015 dari http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/syariah/Pages/sps_0615.aspx Peraturan Bank Indonesia Nomor 17/12/PBI/2015, data di akses pada 1 Desember 2015 dari http://www.bi.go.id/id/peraturan/ssk/Documents/pbi_171215_rev.pdf Perkembangan Baki Debet Kredit Usaha Mikro, Usaha Kecil, Dan Usaha Menengah (UMKM) Perbankan, diakses pada 1 September 2015 dari http://www.bi.go.id/id/umkm/kredit/data/Documents/Perkembangan%20Kre dit%20UMKM%20dan%20MKM%20SEPT%202015_BD.pdf Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/17/PBI/2004, data di akses pada 1 Desember 2015 dari http://www.ojk.go.id/Files/201403/pbi_061704_1395132588.pdf
86
LAMPIRAN
87
Lampiran 1: Kode Bank Pembiayaan Rakyat Syariah No ID
BPRS
Kota/Kabupaten
Provinsi
1
Hikmah Wakilah
Banda Aceh
Nanggroe Aceh Darussalam
2
Al Makmur
3
Bangka
Kab. Limapuluh Koto Kab. Bangka
Kep. Bangka Belitung
4
Berkah Ramadhan
Kab. Tangerang
Banten
5
Cempaka Al Amin
Jakarta Selatan
DKI Jakarta
6
Amanah Rabbaniah
Kab. Bandung
Jawa Barat
7
Artha Laksana
Kab. Banyumas
Jawa Tengah
8
Sarana Prima Mandiri
Kab. Pamekasan
Jawa Timur
9
Tulen Amanah
Kab. Lombok Timur
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Barat
Lampiran 2: Komponen Input, Output BPRS Tahun 2013-2015 Input ID BPRS
Tahun
2013
1
2014
2015
2
2013
KW
Output
Total Simpanan
Aset Tetap
I
14119284
602569
Biaya Tenaga Kerja 315780
II
14852255
777856
III
14026991
IV
Pembiayaan
Investasi
12800359
5684238
669337
15501555
3325622
780700
1056493
15652714
2991935
16159741
785140
1500838
14368715
6832062
I
18654198
786420
381871
14318140
10149001
II
19163553
794840
832863
15797341
8536497
III
20199235
878080
1312160
17113059
8132414
IV
21906007
880108
1837633
20175764
7137648
I
23289353
1152060
470626
23015997
8709182
II
23048160
1290810
1016352
26748668
4486177
III
24037140
1316780
1565271
26832847
6582098
IV
32573835
1409956
2171425
27819914
14175705
I
33425110
895154
615791
27651539
7610146
II
30633548
940754
1389601
29997888
2654173
III
32712427
1007254
2118516
32087929
5648519
88
2014
2015
2013
3
2014
2015
2013
4
2014
2015
5
2013
IV
38510755
1199360
2674205
30982706
12919416
I
41992063
1225710
700384
34150493
12362679
II
39087664
1222206
2304511
35811711
8226344
III
42127291
1241906
2068634
36699832
11362532
IV
44129986
1241906
2989863
40009053
10393272
I
45407281
1243568
791415
40696864
10143848
II
42254398
1344961
1705139
43796173
6930147
III
46349754
1393531
2449944
43709090
11465209
IV
51078568
1352800
3307921
46200119
14942309
I
284069714
6250979
4834512
220208379
106122188
II
287392108
9828732
10232468
244185004
87648465
III
301383035
10648374
15570399
255528968
88525947
IV
323671912
11260590
21374996
252605302
112494788
I
333824220
12416845
6485451
262692987
115122982
II
337553821
17422481
12700277
290274680
89910110
III
350011071
19593609
18588986
298491385
92633562
IV
358961989
20303753
23868639
288232805
113550664
I
369208524
21438634
6187538
310669660
100852579
II
372815146
22065821
12517085
332351710
84897351
III
388887306
22098021
19140875
334185252
96878084
IV
406340579
21851934
25208205
316229156
138687141
I
19130440
756115
327934
16405139
3663956
II
24266400
836783
715185
17801669
7502483
III
23721737
929024
1260908
19147632
5996203
IV
26457446
951944
1740026
21231853
6447872
I
31330216
1235079
498213
24316185
8034063
II
36533010
1387421
1043918
28259967
9073342
III
42033454
1144404
1682274
32388679
10920153
IV
46503330
1150668
2293499
41427988
6868622
I
52374991
1331924
679775
42332664
12140960
II
62070325
1401725
1483676
42317816
22289124
III
59870716
1421898
2437878
41130121
21578758
IV
54816774
1443954
3217532
44650652
13430141
I
8447444
199757
167762
8776425
3232677
II
7745621
205491
352010
8961903
2069420
III
9397113
205491
533137
8991094
3299760
89
2014
2015
2013
6
2014
2015
2013
7
2014
2015
8
2013
IV
8731770
209711
766804
9260860
2986392
I
8653658
210583
193958
9179212
3007648
II
9526847
210583
402615
9668089
3915116
III
9324795
213733
606726
9791353
4394047
IV
10187143
213732
871213
11378414
4226073
I
9600249
214382
199867
11574575
3522501
II
8388523
219547
419300
12189838
3042225
III
9341960
229597
661875
12902352
4637390
IV
9306843
235972
970725
12792918
4450507
I
21356594
983892
472927
18919200
4856198
II
19755803
1076262
955604
21480845
2095187
III
22058640
1081862
1433997
20272531
5275476
IV
23016433
1086705
1913241
21359440
6473699
I
24240938
1090115
609046
21472668
7917358
II
21730241
1114266
1224555
23834368
2302651
III
23052787
1209651
1797693
23484689
4017662
IV
27527492
1067292
2357444
25384568
7269123
I
28736865
1102512
668564
26222008
7866261
II
25544191
1102512
1350024
27134010
4293872
III
29290410
1106737
2043822
29789867
5868943
IV
33505010
1598299
2854690
29545753
10703017
I
14152123
582399
282686
14001137
4667977
II
12835050
584349
571706
14978132
3193270
III
13494026
586049
806104
14363102
4996384
IV
14436406
594949
1046604
13644037
7805075
I
13467599
593989
255121
13234983
6317717
II
13358525
608089
515601
13712957
4365128
III
16237887
626043
762350
13960580
6522522
IV
20797458
952210
1026670
13670462
11964677
I
19654428
1030755
262401
14739551
11167399
II
15864106
1058629
579038
17021548
5442911
III
18156857
2294409
877677
17990819
7448615
IV
22821902
2318669
1212677
17601158
12586733
I
14509936
891305
213167
12935382
3937677
II
13641638
1011768
476724
14442299
2524533
III
13593157
1129442
725032
14830440
2234662
90
2014
2015
2013
9
2014
2015
IV
14770374
1185491
954136
16140666
4437387
I
19665009
1289712
294383
17463461
7461010
II
17337386
1329182
609043
20456281
2121031
III
16708576
1374631
876677
19411676
2306662
IV
16131718
1376457
1196386
17905530
3208631
I
13085625
1383244
359185
18216708
5478252
II
16107542
1476555
704676
19558215
1360522
III
19089583
1477239
1038052
17187361
6453127
IV
20257812
1667339
1337487
16363814
7902512
I
6578386
746874
79780
7261428
2207461
II
6641820
763201
182909
9052791
759987
III
8062648
763202
312533
9549363
1098370
IV
9502678
774668
464150
11231779
2108295
I
10807123
779005
114278
11946629
2204697
II
11793139
790453
264500
13424433
2234982
III
12347044
793171
434117
13913806
3439406
IV
13482438
964722
643888
14125796
4900025
I
14948936
969573
121002
15051238
4765132
II
13388639
981971
313269
14877959
3620060
III
14157108
988671
530199
15183166
4910068
IV
17515510
992921
753126
14955823
8886469
91
92
Lampiran 3: Hasil Efisiensi BPRS Olah Data WarwickDEA versi 0.99 Total Simpanan (I1) Biaya Tenaga Kerja (I3) Investasi (O2) Aset Tetap (I2) Pembiayaan (O1) 1. BPRS Hikmah Wakilah I1 Tahun
2013
2014
2015
KW
EFF
I II III IV I II III IV I II III IV
100 95.07 97.3 97.57 100 98.67 95.83 100 100 100 100 100
KW
EFF
I II III IV I II III IV I II III IV
100 95.07 97.3 97.57 100 98.67 95.83 100 100 100 100 100
I2
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
14119284 14852255 14026991 16159741 18654198 19163553 20199235 21906007 23289353 23048160 24037140 32573835
14119284 14852255 14026991 16159741 18654198 19089920 20199235 21906007 23289353 23048160 24037140 24037140
0% 0% 0% 0% 0% 0,1% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 99,9% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
602569 777856 780700 785140 786420 794840 878080 880108 1152060 1290810 1316780 1409956
602569 777856 780700 785140 786420 786420 878080 880108 1152060 1290810 1316780 1316780
0% 0% 0,1% 3,4% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 99,9% 96,6% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
315780 669337 1056493 1500838 381871 832863 1312160 1837633 470626 1016352 1565271 2171425
315780 669337 1056493 1500838 381871 381871 1183502 1837633 470626 1016352 1565271 1321971
0% 0% 32,8% 78,1% 0% 0% 34,4% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 67,2% 21,9% 100% 100% 65,6% 100% 100% 100% 100% 100%
O1 Tahun
Actual
2013
2014
2015
I3
12800359 15501555 15652714 14368715 14318140 15797341 17113059 20175764 23015997 26748668 26832847 27819914
O2
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
12800359 15501555 15652714 14368715 14318140 15797341 17113059 20175764 23015997 26748668 26832847 27819914
0% 5,2% 2,8% 2,5% 0% 1,3% 4,3% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 95,1% 97,3% 97,6% 100% 98,7% 95,8% 100% 100% 100% 100% 100%
5684238 3325622 2991935 6832062 10149001 8536497 8132414 7137648 8709182 4486177 6582098 14175705
5684238 3325622 2991935 6832062 10149001 8536497 8132414 7137648 8709182 4486177 6582098 14175705
0% 6,8% 2,8% 2,5% 0% 1,3% 4,3% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 93,6% 97,3% 97,6% 100% 98,7% 95,8% 100% 100% 100% 100% 100%
93
2. BPRS Al Makmur I1 Tahun
2013
2014
2015
KW
EFF
I II III IV I II III IV I II III IV
97.6 97.08 97.04 100 100 93.98 97.19 95.9 100 100 99.87 100
KW
EFF
I2
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
33425110 30633548 32712427 38510755 41992063 39087664 42127291 44129986 45407281 42254398 46349754 51078568
33425110 30633548 32712427 38510755 41992063 39087664 42127291 44129986 45407281 42254398 46349754 51078568
3,5% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
96,5% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
895154 940754 1007254 1199360 1225710 1222206 1241906 1241906 1243568 1344961 1393531 1352800
895154 891812 1007254 1199360 1225710 1211865 1241906 1241906 1243568 1344961 1366943 1366943
0% 0% 0% 0% 0% 6,2% 5,5% 0% 0% 0% 5,1% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 93,8% 94,5% 100% 100% 100% 94,9% 100%
615791 1389601 2118516 2674205 700384 2304511 2068634 2989863 791415 1705139 2449944 3307921
615791 1389601 2118516 2674205 700384 2304511 2068634 2989863 791415 1705139 2365238 3307921
0% 0% 30,4% 0% 0% 12,2% 0% 15,6% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 69,6% 100% 100% 87,8% 100% 84,4% 100% 100% 100% 100%
Target
To Gain
Achieved
7610146 2654173 5648519 12919416 12362679 8226344 11362532 10393272 10143848 6930147 11465209 14942309
2,5% 120,2% 9,5% 0% 0% 6,4% 2,9% 7,3% 0% 0% 0,1% 0%
97,6% 45,4% 91,4% 100% 100% 94% 97,2% 93,2% 100% 100% 99,9% 100%
O1 Tahun
Actual
2013
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV
97.6 97.08 97.04 100 100 93.98 97.19 95.9 100 100 99.87 100
I3
27651539 29997888 32087929 30982706 34150493 35811711 36699832 40009053 40696864 43796173 43709090 46200119
O2
Target
To Gain
Achieved
27651539 29997888 32087929 30982706 34150493 35811711 36699832 40009053 40696864 43796173 43709090 46200119
2,5% 3% 3,1% 0% 0% 6,4% 2,9% 4,3% 0% 0% 0,1% 0%
97,6% 97,1% 97% 100% 100% 94% 97,2% 95,9% 100% 100% 99,9% 100%
Actual 7610146 2654173 5648519 12919416 12362679 8226344 11362532 10393272 10143848 6930147 11465209 14942309
94
3. BPRS Bangka I1 Tahun
2013
2014
2015
KW
EFF
I II III IV I II III IV I II III IV
100 100 100 99.36 100 99.44 99.01 99.06 100 100 100 100
KW
EFF
I2
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
284069714 287392108 301383035 323671912 333824220 337553821 350011071 358961989 369208524 372815146 388887306 406340579
284069714 287392108 301383035 323671912 333824220 337553821 350011071 358961989 369208524 372815146 388887306 406340579
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
6250979 9828732 10648374 11260590 12416845 17422481 19593609 20303753 21438634 22065821 22098021 21851934
6250979 9828732 10648374 11260590 7655781 10606008 12050548 12048639 21438634 22065821 22098021 16418777
0% 0% 0% 0% 0% 7,9% 7,8% 14,3% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 92,1% 92,2% 85,7% 100% 100% 100% 100%
4834512 10232468 15570399 21374996 6485451 12700277 18588986 23868639 6187538 12517085 19140875 25208205
4834512 10232468 15570399 21374996 6153666 10588484 12510291 39246519 6187538 12517085 19140875 20705371
0% 0% 0% 67,4% 0% 22% 26,8% 22,7% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 32,6% 100% 78% 73,2% 77,3% 100% 100% 100% 100%
O1 Tahun
2013
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV
100 100 100 99.36 100 99.44 99.01 99.06 100 100 100 100
I3
O2
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
21469271 36256636 40658388 33425010 26112914 37787350 42943090 38395740 51164279 63890508 70999582 58395951
21469271 36256636 40658388 33425010 26515178 38693350 44356623 4900337 51164279 63890508 70999582 59370641
0% 0% 0% 0,6% 0% -0,3% 1% 1% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 99,4% 100% 100,3% 99% 99,1% 100% 100% 100% 100%
1159196 2567405 3928437 5064670 783362 1390575 2177467 4836257 911349 1877504 2957496 4683037
1159196 2567405 3928437 5064670 1485570 2642155 3122095 4900337 911349 1877504 2957496 4761201
0% 0% 0% 0,6% 0% 2,1% 1% 1% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 99,4% 100% 97,9% 99% 99,1% 100% 100% 100% 100%
95
4. BPRS Berkah Ramadhan I1 Tahun
2013
2014
2015
KW
I2
I II III IV I II III IV I II III IV
100 99.65 100 98.73 99.19 97.53 97.97 100 100 100 100 100
KW
EFF
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
19130440 24266400 23721737 26457446 31330216 36533010 42033454 46503330 52374991 62070325 59870716 54816774
19130440 24266400 23721737 26457446 31330216 36533010 42033454 46503330 52374991 62070325 59870716 54816774
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
756115 836783 929024 951944 1235079 1387421 1144404 1150668 1331924 1401725 1421898 1443954
756115 836783 929024 951944 972111 1235460 1144404 1150668 1331924 1401725 1421898 1443954
0% 16,4% 0% 34,2% 0% 23,9% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 83,6% 100% 65,8% 100% 76,1% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
327934 715185 1260908 1740026 498213 1043918 1682274 2293499 679775 1483676 2437878 3217532
327934 715185 1260908 1740026 498213 1043918 1682274 2293499 679775 1483676 2437878 3217532
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
O1 Tahun
2013
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV
I3
EFF
100 99.65 100 98.73 99.19 97.53 97.97 100 100 100 100 100
O2
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
7150421 7318920 8230627 8800576 10634820 10551680 10487976 15438187 17000342 18866567 18549982 21369733
7150421 7318920 8230627 8800576 10753288 11046207 10487976 15438187 17000342 18866567 18549982 21369733
0% 0,3% 0% 0,8% 0% 2,5% 2,1% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 99,7% 100% 99,2% 100% 97,5% 98,7% 100% 100% 100% 100% 100%
104000 205042 306292 428983 119903 296980 378731 584246 234002 286206 421806 567764
104000 205042 306292 428983 160289 299812 378731 584246 234002 286206 421806 567764
0% 0,3% 0% 0,8% 0% 2,5% 2,1% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 99,7% 100% 99,2% 100% 97,5% 98,7% 100% 100% 100% 100% 100%
96
5. Cempaka Al Amin I1 Tahun
2013
2014
2015
KW
I2
I II III IV I II III IV I II III IV
100 81.79 81.3 78.58 92.04 100 100 97.62 100 100 100 100
KW
EFF
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
8447444 7745621 9397113 8731770 8653658 9526847 9324795 10187143 9600249 8388523 9341960 9306843
8447444 7745621 9397113 8731770 8653658 9486411 9324795 10187143 9600249 8388523 9341960 9306843
0% 0% 8,4% 2,3% 0% 0% 0% 13,6% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 91,6% 97,7% 100% 100% 100% 86,4% 100% 100% 100% 100%
199757 205491 205491 209711 210583 210583 213733 213732 214382 219547 229597 235972
199757 205491 205491 209711 199801 210583 207172 213732 214382 219547 229597 235972
0% 3,6% 0% 0% 5,9% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 96,4% 100% 100% 94,1% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
167762 352010 533137 766804 193958 402615 606726 871213 199867 419300 661875 970725
167762 352010 533137 766804 193958 402615 606726 871213 199867 419300 661875 970725
0% 0% 0% 21,2% 0% 0% 0% 29,5% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 78,8% 100% 100% 100% 70,5% 100% 100% 100% 100%
O1 Tahun
2013
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV
I3
EFF
100 81.79 81.3 78.58 92.04 100 100 97.62 100 100 100 100
O2
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
1566862 1517362 1455362 961362 934956 1191700 1550000 1774130 1769130 2054130 3004130 2904130
1566862 1517362 1455362 961362 1633866 1718509 1722121 1774130 1769130 2054130 3004130 2904130
0% 22,3% 22,9% 27,3% 8,6% 0% 0% 2,4% 0% 0% 0% 0%
100% 81,8% 81,4% 78,6% 92% 100% 100% 97,6% 100% 100% 100% 100%
111656 176861 220730 286230 67102 128315 195259 279333 40290 83322 157821 219915
111656 176861 220730 286230 69296 135284 204527 279333 40290 83322 157821 219915
0% 36% 22,9% 41,8% 8,6% 0% 0% 2,4% 0% 0% 0% 0%
100% 73,5% 81,4% 70,5% 92% 100% 100% 97,6% 100% 100% 100% 100%
97
6. Amanah Rabbaniah I1 Tahun
2013
2014
2015
KW
I2
I II III IV I II III IV I II III IV
100 100 94.87 99.34 100 100 97.07 99.4 100 100 100 100
KW
EFF
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
21356594 19755803 22058640 23016433 24240938 21730241 23052787 27527492 28736865 25544191 29290410 33505010
21356594 19755803 22058640 23016433 24240938 21730241 23052787 27527492 28736865 25544191 29290410 33505010
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
983892 1076262 1081862 1086705 1090115 1114266 1209651 1067292 1102512 1102512 1106737 1598299
983892 1076262 1068294 1086705 1090115 1114266 1209651 1067292 1102512 1102512 1106737 1598299
0% 0% 10% 5,8% 0% 0% 17,5% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 90% 94,2% 100% 100% 82,5% 100% 100% 100% 100% 100%
472927 955604 1433997 1913241 609046 1224555 1797693 2357444 668564 1350024 2043822 2854690
472927 955604 1433997 1913241 609046 1224555 1797693 2357444 668564 1350024 2043822 2854690
0% 0% 41,3% 60,6% 0% 0% 34,8% 60,6% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 58,7% 39,4% 100% 100% 65,2% 39,4% 100% 100% 100% 100%
O1 Tahun
2013
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV
I3
EFF
100 100 94.87 99.34 100 100 97.07 99.4 100 100 100 100
O2
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
706044 707336 672856 760901 764848 900690 891490 808898 686607 869161 727561 804478
706044 707336 697286 760901 764848 900690 891490 808898 686607 869161 727561 804478
0% 0% 5,4% 0,7% 0% 0% 3% 0,6% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 94,9% 99,3% 100% 100% 97,1% 99,4% 100% 100% 100% 100%
204900 452727 661118 889598 202637 431630 605865 866656 200252 369584 569253 1566499
204900 452727 685122 889598 202637 431630 605865 866656 200252 369584 569253 1566499
0% 0% 5,4% 0,7% 0% 0% 3% 0,6% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 94,9% 99,3% 100% 100% 97,1% 99,4% 100% 100% 100% 100%
98
7. BPRS Atha Leksana I1 Tahun
2013
2014
2015
KW
I2
I II III IV I II III IV I II III IV
100 100 99.84 100 100 94.86 99.13 100 100 100 100 100
KW
EFF
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
14152123 12835050 13494026 14436406 13467599 13358525 16237887 20797458 19654428 15864106 18156857 22821902
14152123 12835050 13494026 14436406 13076279 13358525 16237887 20797458 19654428 15864106 18156857 22821902
0% 0% 0,6% 0% 0% 0% 10,9% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 99,4% 100% 100% 100% 89,1% 100% 100% 100% 100% 100%
582399 584349 586049 594949 593989 608089 626043 952210 1030755 1058629 2294409 2318669
582399 584349 584069 594949 593989 608089 626043 952210 1030755 1058629 2294409 2084216
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
282686 571706 806104 1046604 255121 515601 762350 1026670 262401 579038 877677 1212677
282686 571706 806104 1046604 255121 515601 762350 1026670 262401 579038 877677 1108269
0% 0% 6,1% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 93,9% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
O1 Tahun
2013
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV
I3
EFF
100 100 99.84 100 100 94.86 99.13 100 100 100 100 100
O2
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
1139778 1512837 1672431 1816686 1717296 1983751 2441935 4044467 5253010 5969398 7043466
1139778 1512837 1692045 1816686 2095351 2036624 2441935 4044467 5253010 5969398 7043466
129956 242827 325244 407979 114465 206584 479927 652506 78274 182539 313856
7717651
100% 100% 99,8% 100% 100% 100% 99,1% 94,9% 100% 100% 100% 100%
129956 242827 321474 407979 47856 175658 479927 652506 78274 182539 313856
7184341
0% 0% 0,2% 0% 0% 0% 0,9% 5,4% 0% 0% 0% 0%
366505
393711
0% 0% 0,2% 0% 0% 0% 0,9% 5,4% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 99,8% 100% 100% 100% 99,1% 94,9% 100% 100% 100% 100%
99
8. BPRS Sarana Prima Mandiri I1 Tahun
2013
2014
2015
KW
I2
I II III IV I II III IV I II III IV
100 95.67 88.93 97.47 100 100 96.46 91.51 100 98.74 96.18 100
KW
EFF
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
14509936 13641638 13593157 14770374 19665009 17337386 16708576 16131718 13085625 16107542 19089583 20257812
14509936 13641638 13593157 14770374 19665009 17337386 16708576 16131718 13085625 16107542 19089583 20257812
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 3,8% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 96,2% 100% 100%
891305 1011768 1129442 1185491 1289712 1329182 1374631 1376457 1383244 1476555 1477239 1667339
891305 958800 1075975 1185491 1289712 1329182 1374631 1359964 1383244 1476555 1477239 1667339
0% 0% 0% 0% 2,4% 0% 2,7% 0% 0% 8,4% 12,1% 0%
100% 100% 100% 100% 97,6% 100% 97,3% 100% 100% 91,6% 87,9% 100%
213167 476724 725032 954136 294383 609043 876677 1196386 359185 704676 1038052 1337487
213167 476724 725032 954136 294383 609043 876677 861418 359185 704676 678468 519743
0% 14,8% 37,3% 61,5% 57,3% 0% 34,7% 0% 0% 29% 67,6% 0%
100% 85,2% 62,7% 38,5% 42,7% 100% 65,3% 100% 100% 71% 32,4% 100%
O1 Tahun
2013
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV
I3
EFF
100 95.67 88.93 97.47 100 100 96.46 91.51 100 98.74 96.18 100
O2
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
507238 305238 140238 156238 136238 961238 967238 659238 769238 1019238 1017238 617238
507238 354510 251103 156238 136238 961238 967238 698468 769238 1019238 1065551 757548
0% 4,5% 12,4% 2,6% 0% 0% 9,3% 3,7% 0% -0,4% 4% 0%
100% 95,7% 88,9% 97,5% 100% 100% 91,5% 96,5% 100% 100,4% 96,2% 100%
60063 115801 156773 232156 53117 113549 135784 148789 24184 37993 52231 71003
60063 118369 172458 232156 53117 113549 135784 157643 24184 37993 121191 87143
0% 4,5% 14,3% 2,6% 0% 0% 9,3% 13,5% 0% 163% 4% 0%
100% 95,7% 87,5% 97,5% 100% 100% 91,5% 88,1% 100% 38% 96,2% 100%
100
9. BPRS Tulen Amanah I1 Tahun
2013
2014
2015
KW
I2
I II III IV I II III IV I II III IV
100 100 93.36 98.15 100 100 100 99.8 100 100 100 100
KW
EFF
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
6578386 6641820 8062648 9502678 10807123 11793139 12347044 13482438 14948936 13388639 14157108 17515510
6578386 6641820 8062648 9502678 10807123 11793139 12347044 13482438 14948936 13388639 14157108 17515510
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
746874 763201 763202 774668 779005 790453 793171 964722 969573 981971 988671 992921
746874 763201 763202 774668 779005 790453 793171 964722 969573 981971 988671 992921
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0,7% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 99,3% 100% 100% 100% 100%
79780 182909 312533 464150 114278 264500 434117 643888 121002 313269 530199 753126
79780 182909 298589 464150 114278 264500 434117 643888 121002 313269 530199 753126
0% 0% 21,1% 33,1% 0% 0% 0% 23,6% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 78,9% 66,9% 100% 100% 100% 76,4% 100% 100% 100% 100%
O1 Tahun
2013
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV
I3
EFF
100 100 93.36 98.15 100 100 100 99.8 100 100 100 100
O2
Actual
Target
To Gain
Achieved
Actual
Target
To Gain
Achieved
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0% 0% 7,1% 1,9% 0% 0% 0% 0,2% 0% 0% 0% 0%
0% 0% 93,4% 98,2% 0% 0% 0% 99,8% 0% 0% 0% 0%
60690 139190 203733 323322 75356 192882 276289 412600 95198 166865 248050 348875
60690 139190 205698 323322 85435 192882 276289 412600 95198 207599 248050 348875
0% 0% 32,1% 1,9% 0% 0% 0% 0,2% 0% 0% 0% 0%
100% 100% 75,7% 98,2% 100% 100% 100% 99,8% 100% 100% 100% 100%
101
Lampiran 4: Data Analisis Faktor Regresi tobit EFF : Hasil Efisiensi DEA LNDEPO : Log Natural Deposit (market share) NIE/TA : Non Interest Expense/Total Assets (manajemen operasional) NII/TA : Non Interest Income/Total Assets (kemampuan diversivikasi) LOAN/TA : Loan/Total Assets (likuiditas) ID BPRS
Tahun
2013
1
2014
2015
2013
2
2014
2015
2013
3
2014
2015
4
2013
KW
EFF
LNDEPO
NIE/TA
NII/TA
LOAN/TA
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
1 0.9507 0.973 0.9757 1 0.9867 0.9583 1 1 1 1 1 0.976 0.9708 0.9704 1 1 0.9398 0.9719 0.959 1 1 0.9987 1 1 1 1 0.9936 1 0.9944 0.9901 0.9906 1 1 1 1 1 0.9965
16 17 16 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 18 17 18 18 18 18 18 18 19 19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 17 17
2.81 5.54 8.99 11.72 2.30 4.71 7.24 9.52 2.29 4.90 7.09 8.13 2.67 6.22 8.20 9.31 2.33 5.02 6.89 9.01 2.25 4.89 6.62 8.46 1.93 3.98 5.89 7.62 2.15 4.26 6.15 7.74 2.00 4.00 5.84 7.41 2.80 5.10
0.53 1.14 1.54 1.81 0.36 0.80 1.19 1.70 0.28 0.55 0.70 0.79 0.60 1.35 1.77 1.89 0.50 1.01 1.34 1.78 0.27 0.68 0.89 1.51 0.35 0.75 1.10 1.32 0.20 0.35 0.53 1.14 0.21 0.43 0.65 0.98 0.48 0.77
0.07 0.12 0.13 0.07 0.03 0.05 0.07 0.06 0.04 0.09 0.08 0.05 0.05 0.09 0.11 0.09 0.11 0.16 0.20 0.27 0.27 0.32 0.30 0.28 0.06 0.11 0.11 0.09 0.07 0.09 0.10 0.09 0.12 0.15 0.16 0.12 0.33 0.27
102
2014
2015
2013
5
2014
2015
2013
6
2014
2015
2013
7
2014
2015
III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 0.9873 0.9919 0.9753 0.9797 1 1 1 1 1 1 0.8179 0.813 0.7858 0.9204 1 1 0.9762 1 1 1 1 1 1 0.9487 0.9934 1 1 0.9707 0.994 1 1 1 1 1 1 0.9984 1 1 0.9486 0.9913 1 1 1 1 1
17 17 17 17 18 18 18 18 18 18 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 16 16 16 16 16 16 17 17 17 17 17 17
103
8.56 10.85 2.83 5.25 7.39 9.17 2.53 4.57 7.57 10.88 2.74 5.38 7.30 9.68 2.52 4.78 7.23 9.39 2.46 4.86 6.40 9.61 2.93 6.27 8.95 11.49 3.47 7.77 10.77 12.02 3.12 6.82 8.99 13.92 3.02 6.35 8.58 10.73 2.72 6.06 9.03 10.01 1.89 5.10 6.94 8.07
1.15 1.46 0.35 0.75 0.83 1.16 0.41 0.43 0.65 0.95 0.87 1.46 1.66 2.12 0.50 0.87 1.29 1.74 0.25 0.52 0.87 1.23 0.83 1.86 2.51 3.13 0.68 1.62 2.16 2.63 0.58 1.17 1.59 3.91 0.67 1.27 1.59 1.85 0.24 0.93 2.27 2.45 0.29 0.78 1.14 1.14
0.31 0.30 0.31 0.26 0.23 0.31 0.30 0.28 0.29 0.36 0.12 0.13 0.11 0.07 0.07 0.08 0.10 0.11 0.11 0.13 0.17 0.16 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.03 0.02 0.02 0.03 0.02 0.02 0.06 0.08 0.08 0.08 0.08 0.11 0.12 0.15 0.19 0.25 0.26 0.22
2013
8
2014
2015
2013
9
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 0.9567 0.8893 0.9747 1 1 0.9646 0.9151 1 0.9874 0.9618 1 1 1 0.9336 0.9815 1 1 1 0.998 1 1 1 1
16 16 16 17 17 17 17 17 16 17 17 17 16 16 16 16 16 16 16 16 17 16 16 17
104
2.56 5.30 7.64 8.65 2.07 4.71 7.05 9.89 2.58 6.49 8.18 10.55 1.53 3.31 4.90 6.86 1.61 3.02 4.39 6.34 1.08 2.63 4.03 5.48
0.34 0.65 0.87 1.08 0.21 0.48 0.60 0.68 0.10 0.18 0.22 0.28 0.61 1.35 1.70 2.35 0.52 1.20 1.56 2.12 0.47 0.88 1.21 1.44
0.03 0.02 0.01 0.01 0.01 0.04 0.04 0.03 0.03 0.05 0.04 0.02 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Lampiran 5: Output Eviews - Regresi tobit Dependent Variable: EFF Method: ML - Censored Normal (TOBIT) (Quadratic hill climbing) Date: 02/24/16 Time: 17:56 Sample: 2013Q1 2015Q4 Included observations: 108 Left censoring (value) at zero Convergence achieved after 3 iterations Covariance matrix computed using second derivatives Variable
Coefficient
Std. Error
z-Statistic
Prob.
LNDEPO NIETA NIITA LOANTA C
0.005016 -0.005402 0.027040 0.033159 0.902004
0.002192 0.001253 0.005404 0.012126 0.038107
2.287670 -4.312996 5.003255 2.734487 23.67002
0.0222 0.0000 0.0000 0.0062 0.0000
14.69714
0.0000
Error Distribution SCALE:C(6) Mean dependent var S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood Avg. log likelihood
0.025255 0.989691 0.025987 0.068884 244.0573 2.259790
Left censored obs Uncensored obs
0 108
0.001718
S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter.
0.028602 -4.408468 -4.259461 -4.348051
Right censored obs Total obs
0 108
Lampiran 6: Output SPSS Uji Beda - Wilcoxon Signed Rank Test a
Test Statistics
DEA - CAMEL b
-9.024
Z
.000
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Wilcoxon Signed Ranks Test b. Based on negative ranks.
105
Lampiran 7: Analisis Kesehatan BPRS dengan Menggunakan Metode CAMEL Tahun 2013-2015 Model 1: Perhitungan CAEL berdasarkan PBI No.9/PBI/2007 serta Perbandingannya dengan Tingkat Efisiensi DEA Keterangan: PKR = Peringkat Komposit Rasio (didapat dengan mengalikan rangking/peringkat rasio dengan bobot yang ditetapkan) PK = Peringkat Komposit (didapat dengan menjumlahkan seluruh peringkat komposit rasio yang ada)
ID BPRS
Tathun
2013
1
2014
2015
2013 2 2014
KW
CAR
PKR
KAP
PKR
NPF
PKR
BOPO
PKR
ROA
PKR
ROE
PKR
CR
PKR
PK
Kriteria
DEA
Kriteria
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
23 29 21.52 36 24.23 32 31 39 33 30 29 29 9 9 8.03 9.67 8.49 9
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.75 0.75 0.75 0.5 0.75 0.75
95.52 94.63 95.36 96.15 96.68 96.42 97.03 96.52 97.10 96.53 96.03 97.70 99.45 99.38 99.11 99.48 99.33 99.18
0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35
6.81 7.38 5.85 5.87 5.79 5.85 4.94 4.7 4.6 4.87 5.96 3.87 0.95 0.81 1.49 0.76 1.14 1.15
0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
62.55 61.52 64.04 63.64 52.43 52.98 53.85 49.97 55.27 55.67 53.8 53.69 53.61 58.01 58.04 55.75 54.38 53.46
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
0.6 3.16 2.91 2.97 2.96 3.07 2.91 2.82 2.55 2.79 3 2.63 2.74 27.66 3.19 3.07 2.54 2.46
0.125 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
5.01 16.97 15.74 16.1 17.88 19 18.73 15.11 15.82 17.21 19.59 18.06 62.12 66.89 14.88 24.88 12.58 12.95
0.125 0.075 0.075 0.075 0.075 0.05 0.05 0.075 0.075 0.075 0.05 0.05 0.025 0.025 0.075 0.025 0.1 0.1
34.56 22.11 18.87 39.63 48.87 40.22 36.91 31.61 36.09 18.70 25.36 40.84 22.65 8.63 17.19 33.17 29.33 21.00
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.2 1.15 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.5 1.5 1.55 1.25 1.575 1.575
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Baik
100 95.07 97.3 97.57 100 98.67 95.83 100 100 100 100 100 97.6 97.08 97.04 100 100 93.98
Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien
106
2015
2013
3
2014
2015
2013
4
2014
2015
5
2013
2014
III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I
8.64 9.59 10.03 9.09 9.22 10.3 117.54 110.36 19.27 19.64 20.42 21.3 16.75 18.39 19.91 16.2 16.54 20.58 27.45 10 14 12 14 13 12 7 9 9 8.51 8.26 22.6 23 23 24.23 22
0.75 0.5 0.5 0.75 0.75 0.5 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.5 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 1 0.75 0.75 0.75 0.75 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
98.37 99.05 98.87 98.68 98.77 98.69 92.85 93.32 93.24 94.07 93.05 93.92 93.46 93.24 92.46 91.59 91.15 91.99 92.41 96.95 98.49 97.31 97.26 96.15 98.52 97.97 97.85 97.81 97.64 98.13 95.11 95.54 95.88 94.38 94.61
0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35
3.37 1.4 1.78 1.77 1.77 1.73 13.35 11.39 11.33 10.23 12.37 9.7 11.09 11.96 12.46 12.93 14.03 14.05 9.53 5.98 2.97 4.23 4.09 7.49 2.58 3.87 4.2 4.66 4.57 3.03 9.89 6.55 7.92 10.8 8.96
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.4 0.3 0.3 0.3 0.3 0.2 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.2 0.3 0.2
52.41 52.15 53.2 54.42 53.04 53.05 41.62 42.04 42.28 43.17 49.09 47.74 46.51 43.48 46.17 45.09 45.04 44.26 59.56 61.21 63.66 62.99 61.43 62.77 60.62 58.26 52.67 53.78 56.37 56.59 49.04 44.55 46.1 45.61 42.97
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
2.35 2.36 2.41 2.29 2.2 2 4.44 4.47 4.4 4.04 3.51 3.22 2.67 3.69 3.74 2.98 2.95 3.05 0.7 1.31 1.5 1.94 0.33 0.57 1.23 1.85 0.63 0.92 1.21 1.91 1.18 2.73 3.34 3.65 1.42
107
0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.05 0.025 0.025 0.125 0.125 0.05 0.025 0.125 0.1 0.075 0.025 0.075 0.025 0.025 0.025 0.05
13.06 13.31 13.83 13.68 14.98 19.31 47.44 44.61 39.24 33.73 37.25 35.25 23.7 31.34 40.87 30.11 27.77 26.47 4.58 36.78 17.88 60.04 7.43 14.97 36.91 61.34 14.5 16.53 25.81 30.32 6 14.43 17.97 24.6 8.74
0.075 0.075 0.075 0.075 0.075 0.05 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.025 0.075 0.025 0.125 0.075 0.025 0.025 0.075 0.075 0.025 0.025 0.125 0.075 0.075 0.025 0.1
26.92 34.77 22.32 16.34 24.68 29.21 35.47 28.88 28.87 33.90 33.28 25.55 25.67 30.71 26.76 21.94 24.08 33.76 18.51 30.17 24.73 23.98 25.32 24.57 25.70 14.61 22.92 35.52 35.62 24.22 30.42 21.14 30.25 27.23 27.92
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.55 1.3 1.3 1.55 1.55 1.275 1.65 1.2 1.2 1.2 1.2 1.1 1.2 1.2 1.55 1.55 1.55 1.55 1.65 1.275 1.05 1 1.2 1.25 1.025 1.75 1.65 1.625 1.55 1.5 1.25 1.05 1.15 1.2 1.2
Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
97.19 95.9 100 100 99.87 100 100 100 100 99.36 100 99.44 99.01 99.06 100 100 100 100 100 99.65 100 98.73 99.19 97.53 97.97 100 100 100 100 100 100 81.79 81.3 78.58 92.04
Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Cukup Efisien Efisien
2015
2013
6
2014
2015
2013
7
2014
2015
8
2013
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
20 23 23 26 26 20 21 17.53 13.77 12.53 12.42 14.41 11.61 12.17 12.2 14.16 13.09 13.64 12.66 14.91 14.4 16.34 18.68 17.02 17.62 17.81 17.08 15.57 95.94 92.95 14.35 12.4 11.45 14.67 15.82
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
93.86 94.60 93.91 94.77 93.61 93.04 93.74 93.38 92.07 90.84 93.16 93.21 92.52 91.12 91.93 91.94 90.45 91.29 93.45 97.29 97.19 95.84 96.99 95.66 94.68 96.57 97.24 98.62 96.27 96.77 97.03 95.63 95.63 96.30 96.24
0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.7 0.35 0.35 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35
11.23 9.33 9.68 8.65 10.19 10.55 9.67 9.26 9.99 12.33 8.74 9.36 8.1 11.8 10.41 10.98 11.56 10.61 9.17 5.8 5.61 8.05 6.61 8.61 8.82 6.87 6.42 2.5 6.28 5.46 6.66 7.88 6.51 5.96 6.58
0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.2 0.1 0.1 0.2 0.1 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1
44.81 46.03 46.66 41.98 44.83 45.19 48.64 50.45 51.1 51.7 52.81 61.65 59.61 59.15 56.31 55.71 54.65 52.89 59.9 61.28 58.45 55.67 55.57 53.38 55.07 56.95 57.62 46.1 51.44 54.3 53.4 56.61 61.01 57.42 56.1
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
2.82 2.83 3.85 1.08 1.96 2.63 2.65 2.98 3.12 3.41 4.07 3.4 3.41 2.95 4.11 4.32 4.62 4.95 4.11 0.93 0.57 0.82 1.73 1.4 2.91 3.15 3.18 3.66 3.64 3.6 3.67 0.68 0.91 1.8 2.47
108
0.025 0.025 0.025 0.075 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.1 0.125 0.125 0.025 0.05 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.1 0.025 0.025
14.63 21.38 29.19 8.11 14.69 22.57 25.57 1.54 15.28 25.71 33.79 4.35 16.02 21.42 51.56 22.84 25.32 30.11 35.01 9.46 5.9 8.62 16.4 15.38 30.35 31.6 31.96 42.67 44.28 45.03 47.71 7.97 10.88 16.64 26.57
0.075 0.05 0.025 0.1 0.075 0.05 0.025 0.125 0.075 0.025 0.025 0.125 0.075 0.05 0.025 0.05 0.025 0.025 0.025 0.1 0.125 0.1 0.075 0.075 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.1 0.075 0.025
32.74 36.10 32.72 28.30 27.47 37.79 36.55 22.34 9.87 22.48 25.52 29.69 9.62 15.99 24.52 25.52 15.22 18.35 29.73 26.74 18.95 28.03 39.99 35.15 26.59 35.14 50.08 49.38 29.00 33.14 45.80 24.68 15.50 14.16 50.27
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.25 1.125 1.1 1.225 1.25 1.225 1.1 1.2 1.5 1.55 1.1 1.2 1.5 1.575 1.55 1.575 1.55 1.55 1.1 1.15 1.2 1.275 1.05 1.175 1.1 1 1 1 1 1 1 1.3 1.15 1.05 1
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
100 100 97.62 100 100 100 100 100 100 94.87 99.34 100 100 97.07 99.4 100 100 100 100 100 100 99.84 100 100 94.86 99.13 100 100 100 100 100 100 95.67 88.93 97.47
Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien
2014
2015
2013
9
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
12.04 11.46 11.95 12.8 12.31 13.19 17.47 13.76 53 51 28 28 23 39 49 31 27 29 29 33
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
95.86 93.96 93.93 91.19 91.88 88.51 90.92 93.39 91.08 89.15 91.20 95.93 95.36 96.58 94.80 97.54 94.45 94.40 91.61 95.52
0.35 0.35 0.35 0.7 0.7 1.05 0.7 0.35 0.7 1.05 0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.35
8.9 9.96 9.02 14.46 13.86 16.81 15.96 12.34 14.88 15.28 13.9 6.31 8.13 5.69 9.03 4.56 11.39 9.37 14.14 12.45
0.2 0.2 0.2 0.4 0.4 0.4 0.4 0.3 0.4 0.4 0.4 0.1 0.2 0.1 0.2 0.1 0.3 0.2 0.4 0.3
56.56 54.99 49.18 48.92 58.37 64.64 59.98 59.91 29.04 29.21 30.63 32.78 26.33 24.68 26.43 29.62 20.56 23.18 25.63 29.51
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
0.35 1.06 2.68 3.66 0.31 0.17 0.87 1.3 2.27 5.42 7.2 8.85 2.67 5.47 6.83 8 8 4.9 6 6.8
109
0.125 0.075 0.025 0.025 0.125 0.125 0.125 0.05 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
4.52 12.39 30.43 40.15 3.85 1.86 7.37 16.5 11.8 7.62 32.87 40.87 15.34 30.6 30.83 54 14 22.96 30 33.1
0.125 0.1 0.025 0.025 0.125 0.125 0.125 0.075 0.1 0.125 0.025 0.025 0.075 0.025 0.025 0.025 0.075 0.05 0.025 0.025
31.98 10.08 11.65 16.98 25.59 7.10 30.55 34.94 28.94 10.05 21.37 20.08 18.56 17.49 24.46 33.54 29.43 25.00 31.20 48.13
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.3 1.225 1.1 1.65 1.85 2.2 1.85 1.275 1.725 2.1 1.65 1 1.15 1 1.1 1 1.25 1.125 1.65 1.2
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik
100 100 96.46 91.51 100 98.74 96.18 100 100 100 93.36 98.15 100 100 100 99.8 100 100 100 100
Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien
Model 2: Perhitungan CAEL dengan Mengubah Bobot Tiap Komponen CAEL Tahun 2013-2015 dan Perbandingannya dengan CAEL Berdasarkan PBI No.9/PBI/2007 dan SE No.9/29/DPbS 2007 ID BPRS
Tathun
2013
1
2014
2015
2013
2
2014
2015
3
2013
KW
CAR
PKR
KAP
PKR
NPF
PKR
BOPO
PKR
ROA
PKR
ROE
PKR
CR
PKR
PK
Kriteria
PK Model 1
Kriteria
Status
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
23 29 21.52 36 24.23 32 31 39 33 30 29 29 9 9 8.03 9.67 8.49 9 8.64 9.59 10.03 9.09 9.22 10.3 117.54 110.36 19.27 19.64
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.75 0.75 0.75 0.5 0.75 0.75 0.75 0.5 0.5 0.75 0.75 0.5 0.25 0.25 0.25 0.25
95.52 94.63 95.36 96.15 96.68 96.42 97.03 96.52 97.10 96.53 96.03 97.70 99.45 99.38 99.11 99.48 99.33 99.18 98.37 99.05 98.87 98.68 98.77 98.69 92.85 93.32 93.24 94.07
0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.35 0.35 0.35
6.81 7.38 5.85 5.87 5.79 5.85 4.94 4.7 4.6 4.87 5.96 3.87 0.95 0.81 1.49 0.76 1.14 1.15 3.37 1.4 1.78 1.77 1.77 1.73 13.35 11.39 11.33 10.23
0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.4 0.3 0.3 0.3
62.55 61.52 64.04 63.64 52.43 52.98 53.85 49.97 55.27 55.67 53.8 53.69 53.61 58.01 58.04 55.75 54.38 53.46 52.41 52.15 53.2 54.42 53.04 53.05 41.62 42.04 42.28 43.17
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
0.6 3.16 2.91 2.97 2.96 3.07 2.91 2.82 2.55 2.79 3 2.63 2.74 27.66 3.19 3.07 2.54 2.46 2.35 2.36 2.41 2.29 2.2 2 4.44 4.47 4.4 4.04
0.125 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
5.01 16.97 15.74 16.1 17.88 19 18.73 15.11 15.82 17.21 19.59 18.06 62.12 66.89 14.88 24.88 12.58 12.95 13.06 13.31 13.83 13.68 14.98 19.31 47.44 44.61 39.24 33.73
0.125 0.075 0.075 0.075 0.075 0.05 0.05 0.075 0.075 0.075 0.05 0.05 0.025 0.025 0.075 0.025 0.1 0.1 0.075 0.075 0.075 0.075 0.075 0.05 0.025 0.025 0.025 0.025
34.56 22.11 18.87 39.63 48.87 40.22 36.91 31.61 36.09 18.70 25.36 40.84 22.65 8.63 17.19 33.17 29.33 21.00 26.92 34.77 22.32 16.34 24.68 29.21 35.47 28.88 28.87 33.90
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.2 1.1 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.4 1.4 1.45 1.2 1.475 1.475 1.45 1.25 1.25 1.45 1.45 1.225 1.45 1.1 1.1 1.1
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
1.2 1.15 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.5 1.5 1.55 1.25 1.575 1.575 1.55 1.3 1.3 1.55 1.55 1.275 1.65 1.2 1.2 1.2
Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien
Tetap Turun Turun Turun Tetap Turun Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Turun Turun Turun Tetap Naik Turun Turun Turun Tetap Tetap Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap
110
2014
2015
2013
4
2014
2015
2013
5
2014
2015
6
2013
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
20.42 21.3 16.75 18.39 19.91 16.2 16.54 20.58 27.45 10 14 12 14 13 12 7 9 9 8.51 8.26 22.6 23 23 24.23 22 20 23 23 26 26 20 21 17.53 13.77 12.53
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.5 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 1 0.75 0.75 0.75 0.75 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
93.05 93.92 93.46 93.24 92.46 91.59 91.15 91.99 92.41 96.95 98.49 97.31 97.26 96.15 98.52 97.97 97.85 97.81 97.64 98.13 95.11 95.54 95.88 94.38 94.61 93.86 94.60 93.91 94.77 93.61 93.04 93.74 93.38 92.07 90.84
0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.7
12.37 9.7 11.09 11.96 12.46 12.93 14.03 14.05 9.53 5.98 2.97 4.23 4.09 7.49 2.58 3.87 4.2 4.66 4.57 3.03 9.89 6.55 7.92 10.8 8.96 11.23 9.33 9.68 8.65 10.19 10.55 9.67 9.26 9.99 12.33
0.3 0.2 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.2 0.3 0.2 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3
49.09 47.74 46.51 43.48 46.17 45.09 45.04 44.26 59.56 61.21 63.66 62.99 61.43 62.77 60.62 58.26 52.67 53.78 56.37 56.59 49.04 44.55 46.1 45.61 42.97 44.81 46.03 46.66 41.98 44.83 45.19 48.64 50.45 51.1 51.7
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
3.51 3.22 2.67 3.69 3.74 2.98 2.95 3.05 0.7 1.31 1.5 1.94 0.33 0.57 1.23 1.85 0.63 0.92 1.21 1.91 1.18 2.73 3.34 3.65 1.42 2.82 2.83 3.85 1.08 1.96 2.63 2.65 2.98 3.12 3.41
0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.05 0.025 0.025 0.125 0.125 0.05 0.025 0.125 0.1 0.075 0.025 0.075 0.025 0.025 0.025 0.05 0.025 0.025 0.025 0.075 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
111
37.25 35.25 23.7 31.34 40.87 30.11 27.77 26.47 4.58 36.78 17.88 60.04 7.43 14.97 36.91 61.34 14.5 16.53 25.81 30.32 6 14.43 17.97 24.6 8.74 14.63 21.38 29.19 8.11 14.69 22.57 25.57 1.54 15.28 25.71
0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.025 0.075 0.025 0.125 0.075 0.025 0.025 0.075 0.075 0.025 0.025 0.125 0.075 0.075 0.025 0.1 0.075 0.05 0.025 0.1 0.075 0.05 0.025 0.125 0.075 0.025
33.28 25.55 25.67 30.71 26.76 21.94 24.08 33.76 18.51 30.17 24.73 23.98 25.32 24.57 25.70 14.61 22.92 35.52 35.62 24.22 30.42 21.14 30.25 27.23 27.92 32.74 36.10 32.72 28.30 27.47 37.79 36.55 22.34 9.87 22.48
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.1 1.05 1.1 1.1 1.4 1.4 1.4 1.4 1.55 1.225 1.05 1 1.2 1.2 1.025 1.6 1.55 1.525 1.45 1.4 1.2 1.05 1.1 1.1 1.15 1.15 1.075 1.05 1.175 1.15 1.125 1.05 1.15 1.4 1.4
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
1.2 1.1 1.2 1.2 1.55 1.55 1.55 1.55 1.65 1.275 1.05 1 1.2 1.25 1.025 1.75 1.65 1.625 1.55 1.5 1.25 1.05 1.15 1.2 1.2 1.25 1.125 1.1 1.225 1.25 1.225 1.1 1.2 1.5 1.55
Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Cukup Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien
Tetap Turun Turun Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Naik Turun Tetap Turun Turun Turun Turun Naik Naik Naik Tetap Tetap Tetap Turun Turun Turun Turun Tetap Tetap Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Turun
2014
2015
2013
7
2014
2015
2013
8
2014
2015
9
2013
IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II
12.42 14.41 11.61 12.17 12.2 14.16 13.09 13.64 12.66 14.91 14.4 16.34 18.68 17.02 17.62 17.81 17.08 15.57 95.94 92.95 14.35 12.4 11.45 14.67 15.82 12.04 11.46 11.95 12.8 12.31 13.19 17.47 13.76 53 51
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
93.16 93.21 92.52 91.12 91.93 91.94 90.45 91.29 93.45 97.29 97.19 95.84 96.99 95.66 94.68 96.57 97.24 98.62 96.27 96.77 97.03 95.63 95.63 96.30 96.24 95.86 93.96 93.93 91.19 91.88 88.51 90.92 93.39 91.08 89.15
0.35 0.35 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.7 1.05 0.7 0.35 0.7 1.05
8.74 9.36 8.1 11.8 10.41 10.98 11.56 10.61 9.17 5.8 5.61 8.05 6.61 8.61 8.82 6.87 6.42 2.5 6.28 5.46 6.66 7.88 6.51 5.96 6.58 8.9 9.96 9.02 14.46 13.86 16.81 15.96 12.34 14.88 15.28
0.2 0.2 0.2 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.2 0.1 0.1 0.2 0.1 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.2 0.2 0.2 0.4 0.4 0.4 0.4 0.3 0.4 0.4
52.81 61.65 59.61 59.15 56.31 55.71 54.65 52.89 59.9 61.28 58.45 55.67 55.57 53.38 55.07 56.95 57.62 46.1 51.44 54.3 53.4 56.61 61.01 57.42 56.1 56.56 54.99 49.18 48.92 58.37 64.64 59.98 59.91 29.04 29.21
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
4.07 3.4 3.41 2.95 4.11 4.32 4.62 4.95 4.11 0.93 0.57 0.82 1.73 1.4 2.91 3.15 3.18 3.66 3.64 3.6 3.67 0.68 0.91 1.8 2.47 0.35 1.06 2.68 3.66 0.31 0.17 0.87 1.3 2.27 5.42
0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.1 0.125 0.125 0.025 0.05 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.1 0.025 0.025 0.125 0.075 0.025 0.025 0.125 0.125 0.125 0.05 0.025 0.025
112
33.79 4.35 16.02 21.42 51.56 22.84 25.32 30.11 35.01 9.46 5.9 8.62 16.4 15.38 30.35 31.6 31.96 42.67 44.28 45.03 47.71 7.97 10.88 16.64 26.57 4.52 12.39 30.43 40.15 3.85 1.86 7.37 16.5 11.8 7.62
0.025 0.125 0.075 0.05 0.025 0.05 0.025 0.025 0.025 0.1 0.125 0.1 0.075 0.075 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.1 0.075 0.025 0.125 0.1 0.025 0.025 0.125 0.125 0.125 0.075 0.1 0.125
25.52 29.69 9.62 15.99 24.52 25.52 15.22 18.35 29.73 26.74 18.95 28.03 39.99 35.15 26.59 35.14 50.08 49.38 29.00 33.14 45.80 24.68 15.50 14.16 50.27 31.98 10.08 11.65 16.98 25.59 7.10 30.55 34.94 28.94 10.05
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.05 1.15 1.4 1.425 1.4 1.425 1.4 1.4 1.05 1.15 1.2 1.225 1.05 1.125 1.05 1 1 1 1 1 1 1.25 1.15 1.05 1 1.25 1.175 1.05 1.45 1.65 1.95 1.65 1.175 1.525 1.85
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik
1.1 1.2 1.5 1.575 1.55 1.575 1.55 1.55 1.1 1.15 1.2 1.275 1.05 1.175 1.1 1 1 1 1 1 1 1.3 1.15 1.05 1 1.3 1.225 1.1 1.65 1.85 2.2 1.85 1.275 1.725 2.1
Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien
Turun Tetap Tetap Turun Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Turun Tetap Tetap Turun Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Turun Turun Turun Tetap Tetap Turun Tetap Naik Tetap Tetap Tetap Naik Naik
2014
2015
III IV I II III IV I II III IV
28 28 23 39 49 31 27 29 29 33
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
91.20 95.93 95.36 96.58 94.80 97.54 94.45 94.40 91.61 95.52
0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.35
13.9 6.31 8.13 5.69 9.03 4.56 11.39 9.37 14.14 12.45
0.4 0.1 0.2 0.1 0.2 0.1 0.3 0.2 0.4 0.3
30.63 32.78 26.33 24.68 26.43 29.62 20.56 23.18 25.63 29.51
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
7.2 8.85 2.67 5.47 6.83 8 8 4.9 6 6.8
0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
113
32.87 40.87 15.34 30.6 30.83 54 14 22.96 30 33.1
0.025 0.025 0.075 0.025 0.025 0.025 0.075 0.05 0.025 0.025
21.37 20.08 18.56 17.49 24.46 33.54 29.43 25.00 31.20 48.13
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.45 1 1.1 1 1.05 1 1.15 1.075 1.45 1.1
Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
1.65 1 1.15 1 1.1 1 1.25 1.125 1.65 1.2
Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien
Tetap Turun Tetap Tetap Tetap Turun Tetap Tetap Tetap Tetap
Model 3: Perhitungan CAEL dengan Mengganti BOPO dengan DEA dan Perbandingannya dengan CAEL Berdasarkan PBI No.9/PBI/2007 dan SE No.9/29/DPbS 2007 ID BPRS
Tahun
2013
1
2014
2015
2013
2
2014
2015
2013 3 2014
KW
CAR
PKR
KAP
PKR
NPF
PKR
DEA
PKR
ROA
PKR
ROE
PKR
CR
PKR
PK
Kriteria
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
23 29 21.52 36 24.23 32 31 39 33 30 29 29 9 9 8.03 9.67 8.49 9 8.64 9.59 10.03 9.09 9.22 10.3 117.54 110.36 19.27 19.64 20.42 21.3 16.75 18.39
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.75 0.75 0.75 0.5 0.75 0.75 0.75 0.5 0.5 0.75 0.75 0.5 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
95.52 94.63 95.36 96.15 96.68 96.42 97.03 96.52 97.10 96.53 96.03 97.70 99.45 99.38 99.11 99.48 99.33 99.18 98.37 99.05 98.87 98.68 98.77 98.69 92.85 93.32 93.24 94.07 93.05 93.92 93.46 93.24
0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35
6.81 7.38 5.85 5.87 5.79 5.85 4.94 4.7 4.6 4.87 5.96 3.87 0.95 0.81 1.49 0.76 1.14 1.15 3.37 1.4 1.78 1.77 1.77 1.73 13.35 11.39 11.33 10.23 12.37 9.7 11.09 11.96
0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.4 0.3 0.3 0.3 0.3 0.2 0.3 0.3
100 95.07 97.3 97.57 100 98.67 95.83 100 100 100 100 100 97.6 97.08 97.04 100 100 93.98 97.19 95.9 100 100 99.87 100 100 100 100 99.36 100 99.44 99.01 99.06
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
0.6 3.16 2.91 2.97 2.96 3.07 2.91 2.82 2.55 2.79 3 2.63 2.74 27.66 3.19 3.07 2.54 2.46 2.35 2.36 2.41 2.29 2.2 2 4.44 4.47 4.4 4.04 3.51 3.22 2.67 3.69
0.125 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
5.01 16.97 15.74 16.1 17.88 19 18.73 15.11 15.82 17.21 19.59 18.06 62.12 66.89 14.88 24.88 12.58 12.95 13.06 13.31 13.83 13.68 14.98 19.31 47.44 44.61 39.24 33.73 37.25 35.25 23.7 31.34
0.125 0.075 0.075 0.075 0.075 0.05 0.05 0.075 0.075 0.075 0.05 0.05 0.025 0.025 0.075 0.025 0.1 0.1 0.075 0.075 0.075 0.075 0.075 0.05 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
34.56 22.11 18.87 39.63 48.87 40.22 36.91 31.61 36.09 18.70 25.36 40.84 22.65 8.63 17.19 33.17 29.33 21.00 26.92 34.77 22.32 16.34 24.68 29.21 35.47 28.88 28.87 33.90 33.28 25.55 25.67 30.71
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.2 1.15 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.5 1.5 1.55 1.25 1.575 1.575 1.55 1.3 1.3 1.55 1.55 1.275 1.65 1.2 1.2 1.2 1.2 1.1 1.2 1.2
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
114
PK Model 1 1.2 1.15 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.5 1.5 1.55 1.25 1.575 1.575 1.55 1.3 1.3 1.55 1.55 1.275 1.65 1.2 1.2 1.2 1.2 1.1 1.2 1.2
Kriteria
Status
Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien
Tetap Turun Turun Turun Tetap Turun Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Turun Turun Turun Tetap Naik Turun Turun Turun Tetap Tetap Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Turun Turun Turun
2015
2013
4
2014
2015
2013
5
2014
2015
2013
6
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
19.91 16.2 16.54 20.58 27.45 10 14 12 14 13 12 7 9 9 8.51 8.26 22.6 23 23 24.23 22 20 23 23 26 26 20 21 17.53 13.77 12.53 12.42 14.41 11.61 12.17 12.2 14.16 13.09 13.64 12.66
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.5 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 1 0.75 0.75 0.75 0.75 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
92.46 91.59 91.15 91.99 92.41 96.95 98.49 97.31 97.26 96.15 98.52 97.97 97.85 97.81 97.64 98.13 95.11 95.54 95.88 94.38 94.61 93.86 94.60 93.91 94.77 93.61 93.04 93.74 93.38 92.07 90.84 93.16 93.21 92.52 91.12 91.93 91.94 90.45 91.29 93.45
0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.7 0.35 0.35 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.35
12.46 12.93 14.03 14.05 9.53 5.98 2.97 4.23 4.09 7.49 2.58 3.87 4.2 4.66 4.57 3.03 9.89 6.55 7.92 10.8 8.96 11.23 9.33 9.68 8.65 10.19 10.55 9.67 9.26 9.99 12.33 8.74 9.36 8.1 11.8 10.41 10.98 11.56 10.61 9.17
0.3 0.3 0.3 0.3 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.2 0.3 0.2 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.2
100 100 100 100 100 99.65 100 98.73 99.19 97.53 97.97 100 100 100 100 100 100 81.79 81.3 78.58 92.04 100 100 97.62 100 100 100 100 100 100 94.87 99.34 100 100 97.07 99.4 100 100 100 100
0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
3.74 2.98 2.95 3.05 0.7 1.31 1.5 1.94 0.33 0.57 1.23 1.85 0.63 0.92 1.21 1.91 1.18 2.73 3.34 3.65 1.42 2.82 2.83 3.85 1.08 1.96 2.63 2.65 2.98 3.12 3.41 4.07 3.4 3.41 2.95 4.11 4.32 4.62 4.95 4.11
0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.05 0.025 0.025 0.125 0.125 0.05 0.025 0.125 0.1 0.075 0.025 0.075 0.025 0.025 0.025 0.05 0.025 0.025 0.025 0.075 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
115
40.87 30.11 27.77 26.47 4.58 36.78 17.88 60.04 7.43 14.97 36.91 61.34 14.5 16.53 25.81 30.32 6 14.43 17.97 24.6 8.74 14.63 21.38 29.19 8.11 14.69 22.57 25.57 1.54 15.28 25.71 33.79 4.35 16.02 21.42 51.56 22.84 25.32 30.11 35.01
0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.025 0.075 0.025 0.125 0.075 0.025 0.025 0.075 0.075 0.025 0.025 0.125 0.075 0.075 0.025 0.1 0.075 0.05 0.025 0.1 0.075 0.05 0.025 0.125 0.075 0.025 0.025 0.125 0.075 0.05 0.025 0.05 0.025 0.025 0.025
26.76 21.94 24.08 33.76 18.51 30.17 24.73 23.98 25.32 24.57 25.70 14.61 22.92 35.52 35.62 24.22 30.42 21.14 30.25 27.23 27.92 32.74 36.10 32.72 28.30 27.47 37.79 36.55 22.34 9.87 22.48 25.52 29.69 9.62 15.99 24.52 25.52 15.22 18.35 29.73
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.55 1.55 1.55 1.55 1.65 1.275 1.05 1 1.2 1.25 1.025 1.75 1.65 1.625 1.55 1.5 1.25 1.05 1.15 1.2 1.2 1.25 1.125 1.1 1.225 1.25 1.225 1.1 1.2 1.5 1.55 1.1 1.2 1.5 1.575 1.55 1.575 1.55 1.55 1.1
Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik
1.55 1.55 1.55 1.55 1.65 1.275 1.05 1 1.2 1.25 1.025 1.75 1.65 1.625 1.55 1.5 1.25 1.05 1.15 1.2 1.2 1.25 1.125 1.1 1.225 1.25 1.225 1.1 1.2 1.5 1.55 1.1 1.2 1.5 1.575 1.55 1.575 1.55 1.55 1.1
Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Cukup Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien
Tetap Tetap Tetap Tetap Naik Turun Tetap Turun Turun Turun Turun Naik Naik Naik Tetap Tetap Tetap Turun Turun Turun Turun Tetap Tetap Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Turun Turun Tetap Tetap Turun Turun Tetap Tetap Tetap Tetap
2013
7
2014
2015
2013
8
2014
2015
2013
9
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
14.91 14.4 16.34 18.68 17.02 17.62 17.81 17.08 15.57 95.94 92.95 14.35 12.4 11.45 14.67 15.82 12.04 11.46 11.95 12.8 12.31 13.19 17.47 13.76 53 51 28 28 23 39 49 31 27 29 29 33
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
97.29 97.19 95.84 96.99 95.66 94.68 96.57 97.24 98.62 96.27 96.77 97.03 95.63 95.63 96.30 96.24 95.86 93.96 93.93 91.19 91.88 88.51 90.92 93.39 91.08 89.15 91.20 95.93 95.36 96.58 94.80 97.54 94.45 94.40 91.61 95.52
0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.7 1.05 0.7 0.35 0.7 1.05 0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.35
5.8 5.61 8.05 6.61 8.61 8.82 6.87 6.42 2.5 6.28 5.46 6.66 7.88 6.51 5.96 6.58 8.9 9.96 9.02 14.46 13.86 16.81 15.96 12.34 14.88 15.28 13.9 6.31 8.13 5.69 9.03 4.56 11.39 9.37 14.14 12.45
0.1 0.1 0.2 0.1 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.2 0.2 0.2 0.4 0.4 0.4 0.4 0.3 0.4 0.4 0.4 0.1 0.2 0.1 0.2 0.1 0.3 0.2 0.4 0.3
100 100 99.84 100 100 94.86 99.13 100 100 100 100 100 100 95.67 88.93 97.47 100 100 96.46 91.51 100 98.74 96.18 100 100 100 93.36 98.15 100 100 100 99.8 100 100 100 100
0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
0.93 0.57 0.82 1.73 1.4 2.91 3.15 3.18 3.66 3.64 3.6 3.67 0.68 0.91 1.8 2.47 0.35 1.06 2.68 3.66 0.31 0.17 0.87 1.3 2.27 5.42 7.2 8.85 2.67 5.47 6.83 8 8 4.9 6 6.8
0.1 0.125 0.125 0.025 0.05 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.1 0.025 0.025 0.125 0.075 0.025 0.025 0.125 0.125 0.125 0.05 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
116
9.46 5.9 8.62 16.4 15.38 30.35 31.6 31.96 42.67 44.28 45.03 47.71 7.97 10.88 16.64 26.57 4.52 12.39 30.43 40.15 3.85 1.86 7.37 16.5 11.8 7.62 32.87 40.87 15.34 30.6 30.83 54 14 22.96 30 33.1
0.1 0.125 0.1 0.075 0.075 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.1 0.075 0.025 0.125 0.1 0.025 0.025 0.125 0.125 0.125 0.075 0.1 0.125 0.025 0.025 0.075 0.025 0.025 0.025 0.075 0.05 0.025 0.025
26.74 18.95 28.03 39.99 35.15 26.59 35.14 50.08 49.38 29.00 33.14 45.80 24.68 15.50 14.16 50.27 31.98 10.08 11.65 16.98 25.59 7.10 30.55 34.94 28.94 10.05 21.37 20.08 18.56 17.49 24.46 33.54 29.43 25.00 31.20 48.13
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.15 1.2 1.275 1.05 1.275 1.1 1 1 1 1 1 1 1.3 1.15 1.05 1 1.3 1.225 1.1 1.65 1.85 2.2 1.85 1.375 1.725 2.1 1.65 1 1.15 1 1.1 1 1.25 1.125 1.65 1.2
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik
1.15 1.2 1.275 1.05 1.175 1.1 1 1 1 1 1 1 1.3 1.15 1.05 1 1.3 1.225 1.1 1.65 1.85 2.2 1.85 1.275 1.725 2.1 1.65 1 1.15 1 1.1 1 1.25 1.125 1.65 1.2
Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien
Tetap Tetap Turun Tetap Tetap Turun Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Turun Turun Turun Tetap Tetap Turun Tetap Naik Tetap Tetap Tetap Naik Naik Tetap Turun Tetap Tetap Tetap Turun Tetap Tetap Tetap Tetap
Model 4: Perhitungan CAEL dengan Mengganti BOPO dengan DEA dan Mengubah Bobot Tiap Komponen CAEL serta Perbandingannya dengan CAEL berdasarkan PBI No.9/PBI/2007 dan SE No.9/29/DPbS 2007 ID BPRS
Tathun
2013
1
2014
2015
2013
2
2014
2015
2013 3 2014
KW
CAR
PKR
KAP
PKR
NPF
PKR
DEA
PKR
ROA
PKR
ROE
PKR
CR
PKR
PK
Kriteria
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
23 29 21.52 36 24.23 32 31 39 33 30 29 29 9 9 8.03 9.67 8.49 9 8.64 9.59 10.03 9.09 9.22 10.3 117.54 110.36 19.27 19.64 20.42 21.3 16.75 18.39
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.75 0.75 0.75 0.5 0.75 0.75 0.75 0.5 0.5 0.75 0.75 0.5 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
95.52 94.63 95.36 96.15 96.68 96.42 97.03 96.52 97.10 96.53 96.03 97.70 99.45 99.38 99.11 99.48 99.33 99.18 98.37 99.05 98.87 98.68 98.77 98.69 92.85 93.32 93.24 94.07 93.05 93.92 93.46 93.24
0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35
6.81 7.38 5.85 5.87 5.79 5.85 4.94 4.7 4.6 4.87 5.96 3.87 0.95 0.81 1.49 0.76 1.14 1.15 3.37 1.4 1.78 1.77 1.77 1.73 13.35 11.39 11.33 10.23 12.37 9.7 11.09 11.96
0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.4 0.3 0.3 0.3 0.3 0.2 0.3 0.3
100 95.07 97.3 97.57 100 98.67 95.83 100 100 100 100 100 97.6 97.08 97.04 100 100 93.98 97.19 95.9 100 100 99.87 100 100 100 100 99.36 100 99.44 99.01 99.06
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
0.6 3.16 2.91 2.97 2.96 3.07 2.91 2.82 2.55 2.79 3 2.63 2.74 27.66 3.19 3.07 2.54 2.46 2.35 2.36 2.41 2.29 2.2 2 4.44 4.47 4.4 4.04 3.51 3.22 2.67 3.69
0.125 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
5.01 16.97 15.74 16.1 17.88 19 18.73 15.11 15.82 17.21 19.59 18.06 62.12 66.89 14.88 24.88 12.58 12.95 13.06 13.31 13.83 13.68 14.98 19.31 47.44 44.61 39.24 33.73 37.25 35.25 23.7 31.34
0.125 0.075 0.075 0.075 0.075 0.05 0.05 0.075 0.075 0.075 0.05 0.05 0.025 0.025 0.075 0.025 0.1 0.1 0.075 0.075 0.075 0.075 0.075 0.05 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
34.56 22.11 18.87 39.63 48.87 40.22 36.91 31.61 36.09 18.70 25.36 40.84 22.65 8.63 17.19 33.17 29.33 21.00 26.92 34.77 22.32 16.34 24.68 29.21 35.47 28.88 28.87 33.90 33.28 25.55 25.67 30.71
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.2 1.1 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.4 1.4 1.45 1.2 1.475 1.475 1.45 1.25 1.25 1.45 1.45 1.225 1.45 1.1 1.1 1.1 1.1 1.05 1.1 1.1
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
117
PK Model 1 1.2 1.15 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.05 1.05 1.05 1.025 1.025 1.5 1.5 1.55 1.25 1.575 1.575 1.55 1.3 1.3 1.55 1.55 1.275 1.65 1.2 1.2 1.2 1.2 1.1 1.2 1.2
Kriteria
Status
Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien
Tetap Turun Turun Turun Tetap Turun Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Turun Turun Turun Tetap Naik Turun Turun Turun Tetap Tetap Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Turun Turun Turun
2015
2013
4
2014
2015
2013
5
2014
2015
2013
6
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
19.91 16.2 16.54 20.58 27.45 10 14 12 14 13 12 7 9 9 8.51 8.26 22.6 23 23 24.23 22 20 23 23 26 26 20 21 17.53 13.77 12.53 12.42 14.41 11.61 12.17 12.2 14.16 13.09 13.64 12.66
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.5 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 1 0.75 0.75 0.75 0.75 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
92.46 91.59 91.15 91.99 92.41 96.95 98.49 97.31 97.26 96.15 98.52 97.97 97.85 97.81 97.64 98.13 95.11 95.54 95.88 94.38 94.61 93.86 94.60 93.91 94.77 93.61 93.04 93.74 93.38 92.07 90.84 93.16 93.21 92.52 91.12 91.93 91.94 90.45 91.29 93.45
0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.7 0.35 0.35 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.7 0.35
12.46 12.93 14.03 14.05 9.53 5.98 2.97 4.23 4.09 7.49 2.58 3.87 4.2 4.66 4.57 3.03 9.89 6.55 7.92 10.8 8.96 11.23 9.33 9.68 8.65 10.19 10.55 9.67 9.26 9.99 12.33 8.74 9.36 8.1 11.8 10.41 10.98 11.56 10.61 9.17
0.3 0.3 0.3 0.3 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.2 0.3 0.2 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.2 0.2 0.2 0.3 0.3 0.3 0.3 0.3 0.2
100 100 100 100 100 99.65 100 98.73 99.19 97.53 97.97 100 100 100 100 100 100 81.79 81.3 78.58 92.04 100 100 97.62 100 100 100 100 100 100 94.87 99.34 100 100 97.07 99.4 100 100 100 100
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
3.74 2.98 2.95 3.05 0.7 1.31 1.5 1.94 0.33 0.57 1.23 1.85 0.63 0.92 1.21 1.91 1.18 2.73 3.34 3.65 1.42 2.82 2.83 3.85 1.08 1.96 2.63 2.65 2.98 3.12 3.41 4.07 3.4 3.41 2.95 4.11 4.32 4.62 4.95 4.11
0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.05 0.025 0.025 0.125 0.125 0.05 0.025 0.125 0.1 0.075 0.025 0.075 0.025 0.025 0.025 0.05 0.025 0.025 0.025 0.075 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
118
40.87 30.11 27.77 26.47 4.58 36.78 17.88 60.04 7.43 14.97 36.91 61.34 14.5 16.53 25.81 30.32 6 14.43 17.97 24.6 8.74 14.63 21.38 29.19 8.11 14.69 22.57 25.57 1.54 15.28 25.71 33.79 4.35 16.02 21.42 51.56 22.84 25.32 30.11 35.01
0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.025 0.075 0.025 0.125 0.075 0.025 0.025 0.075 0.075 0.025 0.025 0.125 0.075 0.075 0.025 0.1 0.075 0.05 0.025 0.1 0.075 0.05 0.025 0.125 0.075 0.025 0.025 0.125 0.075 0.05 0.025 0.05 0.025 0.025 0.025
26.76 21.94 24.08 33.76 18.51 30.17 24.73 23.98 25.32 24.57 25.70 14.61 22.92 35.52 35.62 24.22 30.42 21.14 30.25 27.23 27.92 32.74 36.10 32.72 28.30 27.47 37.79 36.55 22.34 9.87 22.48 25.52 29.69 9.62 15.99 24.52 25.52 15.22 18.35 29.73
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.4 1.4 1.4 1.4 1.55 1.225 1.05 1 1.2 1.2 1.025 1.6 1.55 1.525 1.45 1.4 1.2 1.3 1.35 1.6 1.15 1.4 1.075 1.05 1.175 1.15 1.125 1.05 1.15 1.4 1.4 1.05 1.15 1.4 1.425 1.4 1.425 1.4 1.4 1.05
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
1.55 1.55 1.55 1.55 1.65 1.275 1.05 1 1.2 1.25 1.025 1.75 1.65 1.625 1.55 1.5 1.25 1.05 1.15 1.2 1.2 1.25 1.125 1.1 1.225 1.25 1.225 1.1 1.2 1.5 1.55 1.1 1.2 1.5 1.575 1.55 1.575 1.55 1.55 1.1
Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Cukup Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien
Tetap Tetap Tetap Tetap Naik Turun Tetap Turun Turun Turun Turun Naik Naik Naik Tetap Tetap Tetap Turun Turun Turun Turun Tetap Tetap Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Turun Turun Tetap Tetap Turun Turun Tetap Tetap Tetap Tetap
2013
7
2014
2015
2013
8
2014
2015
2013
9
2014
2015
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
14.91 14.4 16.34 18.68 17.02 17.62 17.81 17.08 15.57 95.94 92.95 14.35 12.4 11.45 14.67 15.82 12.04 11.46 11.95 12.8 12.31 13.19 17.47 13.76 53 51 28 28 23 39 49 31 27 29 29 33
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
97.29 97.19 95.84 96.99 95.66 94.68 96.57 97.24 98.62 96.27 96.77 97.03 95.63 95.63 96.30 96.24 95.86 93.96 93.93 91.19 91.88 88.51 90.92 93.39 91.08 89.15 91.20 95.93 95.36 96.58 94.80 97.54 94.45 94.40 91.61 95.52
0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.7 1.05 0.7 0.35 0.7 1.05 0.7 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.7 0.35
5.8 5.61 8.05 6.61 8.61 8.82 6.87 6.42 2.5 6.28 5.46 6.66 7.88 6.51 5.96 6.58 8.9 9.96 9.02 14.46 13.86 16.81 15.96 12.34 14.88 15.28 13.9 6.31 8.13 5.69 9.03 4.56 11.39 9.37 14.14 12.45
0.1 0.1 0.2 0.1 0.2 0.2 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.2 0.1 0.1 0.1 0.2 0.2 0.2 0.4 0.4 0.4 0.4 0.3 0.4 0.4 0.4 0.1 0.2 0.1 0.2 0.1 0.3 0.2 0.4 0.3
100 100 99.84 100 100 94.86 99.13 100 100 100 100 100 100 95.67 88.93 97.47 100 100 96.46 91.51 100 98.74 96.18 100 100 100 93.36 98.15 100 100 100 99.8 100 100 100 100
0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
0.93 0.57 0.82 1.73 1.4 2.91 3.15 3.18 3.66 3.64 3.6 3.67 0.68 0.91 1.8 2.47 0.35 1.06 2.68 3.66 0.31 0.17 0.87 1.3 2.27 5.42 7.2 8.85 2.67 5.47 6.83 8 8 4.9 6 6.8
0.1 0.125 0.125 0.025 0.05 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.1 0.025 0.025 0.125 0.075 0.025 0.025 0.125 0.125 0.125 0.05 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
119
9.46 5.9 8.62 16.4 15.38 30.35 31.6 31.96 42.67 44.28 45.03 47.71 7.97 10.88 16.64 26.57 4.52 12.39 30.43 40.15 3.85 1.86 7.37 16.5 11.8 7.62 32.87 40.87 15.34 30.6 30.83 54 14 22.96 30 33.1
0.1 0.125 0.1 0.075 0.075 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025 0.125 0.1 0.075 0.025 0.125 0.1 0.025 0.025 0.125 0.125 0.125 0.075 0.1 0.125 0.025 0.025 0.075 0.025 0.025 0.025 0.075 0.05 0.025 0.025
26.74 18.95 28.03 39.99 35.15 26.59 35.14 50.08 49.38 29.00 33.14 45.80 24.68 15.50 14.16 50.27 31.98 10.08 11.65 16.98 25.59 7.10 30.55 34.94 28.94 10.05 21.37 20.08 18.56 17.49 24.46 33.54 29.43 25.00 31.20 48.13
0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15
1.15 1.2 1.225 1.05 1.875 1.05 1 1 1 1 1 1.25 1.25 1.15 1.3 1 1.25 1.175 1.05 1.7 1.65 1.95 1.65 1.175 1.525 1.85 1.45 1 1.1 1 1.05 1 1.15 1.075 1.45 1.1
Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
1.15 1.2 1.275 1.05 1.175 1.1 1 1 1 1 1 1 1.3 1.15 1.05 1 1.3 1.225 1.1 1.65 1.85 2.2 1.85 1.275 1.725 2.1 1.65 1 1.15 1 1.1 1 1.25 1.125 1.65 1.2
Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien Sangat Efisien
Tetap Tetap Turun Tetap Tetap Turun Turun Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Tetap Turun Turun Turun Tetap Tetap Turun Tetap Naik Tetap Tetap Naik Naik Naik Tetap Turun Tetap Tetap Tetap Turun Tetap Tetap Tetap Tetap
120