ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L) (Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu)
RINGKASAN
Oleh: MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS MALANG 2012
ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus Daucus carota L) (Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu)
Oleh: MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH 0810440241 MINAT SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1) (S
UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI MALANG 2012
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, Juli 2012
Mohammad Shoimus Sholeh Nim. 0810440241
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Skripsi
: Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel (Daucus carota L) di Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Nama Mahasiswa
: Mohammad Shoimus Sholeh
NIM
: 0810440241
Program Studi
: Agribisnis
Jurusan
: Sosial Ekonomi Pertanian
Menyetujui
: Dosen Pembimbing
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS NIP. 19581128 198303 1 005
Rosihan Asmara, SE. MP NIP. 19710216 200212 1 001
Mengetahui, Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
Dr. Ir. Syafrial, MS NIP. 19580529 198303 1 001
Tanggal Persetujuan :
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan MAJELIS PENGUJI
Penguji I
Dr. Ir. Syafrial, MS NIP. 19580529 198303 1 001
Penguji III
Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS NIP. 19581128 198303 1 005
Tanggal Lulus :
Penguji II
Nur Baladina, SP, MP NIP. 19820214 200801 2 012
Penguji IV
Rosihan Asmara, SE. MP NIP. 19710216 200212 1 001
Skripsi Ini Ku Persembahkan Untuk Orang Yang Paling Berharga Dalam Kisah Hidupku Yang Mengisi Cerita Dengan Cinta nta Kasih Dan Sayang Abiku Mohammad Amin dan Umiku Syahriyah Dengan Doa Di Setiap Sujudnya Dan Semangat Di Setiap Untaian Katanya Untuk Kesuksesanku Adikku Tersayang Yang Yang Selalu Tersenyum Untuk Menghiburku burku Kakek Dan Nenekku Yang Selalu Memberi Cerita Klasik Dan Masa lalu Yang Membuatku Mengerti Indahnya dan Arti Dari Hidup dup Dan Kehidupan Keluarga Besar Dari Nenekku Yang Selalu Memberi Dukungan gan dan Motivasi Di Setiap Langkah Dalam Menuntut M Ilmu Teman-Temanku Temanku Mulai Dari Aku Kecil, TK, SD, SMP, SMA Sampai Sekarang Ini Yang Tak Mungkin Lepas Dari Kenangan Manis Dan Pahit Dalam Proses Menuju Impian Teman Seperjuangan Agribis 2008 Dengan Berjuta Kisah Yang Tak Mungkin Terulang Lagi Terima Kasih Allah, telah mengirim mereka dalam hidupku Thank You Allah . . . Thanks to all . . .
“ Tersenyumlah pada semua orang meskipun meskipun sebenarnya kau menangis Karena arena pada akhirnya mereka akan menangis melihat kita saat kita tersenyum untuk yang terakhir kalinya” kalinya
i
RINGKASAN Mohammad Shoimus Sholeh. 0810440241. ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L) DI KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU. Di bawah bimbingan, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS. dan Rosihan Asmara, SE. MP. Wortel merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Wortel banyak diminati petani karena mudah perawatannya dan biaya yang dibutuhkan untuk memulai usahatani terjangkau dari kalangan bawah ke atas. Kota Batu merupakan salah satu daerah di Jawa Timur dan memiliki potensi di bidang pertanian khususnya tanaman wortel. Pada tahun 2007, Kota Batu menduduki peringkat ketiga produksi wortel terbesar setelah Pasuruan dan Malang dengan produksi sebesar 6900 ton. Wortel sangat cocok dibudidayakan pada dataran tinggi atau perbukitan dengan kondisi tanah yang gembur dan subur, yang mana sesuai dengan keadaan lahan pertanian di Kecamatan Bumiaji yang berada pada dataran tinggi dan subur yaitu 1.000 - 1.700 m dpl dan sesuai dengan karakteristik tempat untuk budidaya tanaman sayur terutama wortel yaitu 1.200 - 1.500 m dpl. Kecamatan Bumiaji merupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu karena memiliki produksi dan luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan luas lahan 444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Tanaman wortel yang baik dan dipelihara secara intensif dapat menghasilkan umbi antara 20 - 30 ton/ha (Hanum,2008). Maka dari itu petani masih dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel dengan penggunaan segala faktor produksi yang efisien, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Permasalahan petani dalam usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji yaitu tidak efisiennya dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada proses pembudidayaan wortel mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen. Penggunaan faktor-faktor produksi antar petani berbeda. Petani yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang besar dengan pengalokasian faktor produksi yang besar pula, sedangkan petani yang keterbatasan modal akan cenderung meminimalkan penggunaan faktor produksi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi tidak efisien. Menurut Soekartawi (2002), ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengalokasikan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Tujuan penelitian yaitu: (1) untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi wortel, (2) menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani, dan (3) menganalisis pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Faktor-faktor produksi yang dianalisis yaitu benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Analisis yang digunakan yaitu fungsi produksi Coob-Douglas dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda. Analisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata pada produksi
ii
wortel secara parsial dilihat dari nilai thitung atau besaran signifikansinya dengan uji t. Untuk mengetahui efisiensi alokatif dengan melihat nilai produk marginal (NPM). Sedangkan untuk mengetahui pendapatan petani menggunakan analisis pendapatan. Hasil yang diperoleh yaitu: 1. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani wortel adalah benih, pestisida dan tenaga kerja dimana nilai thitung benih 1,72, pestisida 2,514 dan tenaga kerja 5,353 > ttabel 1,67. Sementara itu, faktor penggunaan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel karena nilai thitung 0,746 < ttabel 1,67. 2. Dari hasil analisis diketahui bahwa NPMx/Px untuk penggunaan benih > 1 yaitu 3,94, sehingga alokasi penggunaan benih di daerah penelitian belum efisien. NPMx/Px untuk alokasi penggunaan pestisida < 1 yaitu sebesar 0,94, sehingga penggunaan pestisida di daerah penelitian tidak efisien. NPMx/Px untuk penggunaan tenaga kerja > 1 yaitu 2,17, sehingga alokasi penggunaan tenaga kerja di daerah penelitian belum efisien. 3. Rata-rata total penerimaan petani wortel di daerah penelitian sebesar Rp. 58.197.350,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp. 25.434.007,-, sehingga diperoleh pendapatan usahatani wortel sebesar Rp. 32.763.343,- per hektar dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan. Saran yang bisa diberikan dari hasil penelitian adalah (1) untuk mengatasi belum optimalnya penggunaan benih dan tenaga kerja, maka petani dapat menambah penggunaannya. Dengan menghitung NPMx/Px, penggunaan benih dalam luasan 1 hektar sebesar 35 kg dan tenaga kerja sebesar 607,19 HOK. Penggunaan faktor produksi di atas akan efisien secara alokatif dengan syarat produksi dan harga wortel, serta harga faktor-faktor produksi tidak berubah. (2) Dengan menggunakan pestisida nabati maka dapat mengurangi biaya produksi, tidak membasmi predator dan tidak merusak lingkungan, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Tanaman sebagai pestisida nabati yang bisa dimanfaatkan antara lain Tembakau, sirsak, bawang putih, cabai merah, kemangi, nimba, cengkeh, biji srikaya dan sebagainya. Kata kunci: Wortel, Usahatani, Faktor Produksi, Efisiensi, Nilai Produk Marginal
iii
SUMMARY Mohammad Shoimus Sholeh. 0810440241. ANALYSIS ALLOCATIVE EFFICIENCY OF PRODUCTION FACTORS USAGE IN CARROT FARMING (Daucus carota L) AT BUMIAJI SUB DISTRICT, BATU CITY. Supervised by Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS and Rosihan Asmara, SE. MP Carrots are vegetables that have high economic value. Carrot much interested by the farmers because of its easy maintenance and cost needed to start farming affordable from the bottom to the top. Batu is one of the areas in East Java and has the potential of agricultural crops, especially carrots. In 2007, Batu was ranked the third largest carrot production after Pasuruan and Malang with production of 6900 tons. Carrots are very suitable cultivated in the highlands or hills with loose soil conditions and fertile, which is appropriate with the state of agricultural land in the District of Bumiaji located on the fertile plateau and 1000-1700 m above sea level and in accordance with the characteristics of a place for the cultivation of vegetable crops, especially carrot is 1200-1500 m above sea level. District of Bumiaji is producer of carrots in the center Batu because it has the largest area of production and compared to other districts with total area of 444.8 ha, production reached 6733.5 tons and productivity as much as 15 tons / ha. A good crop of carrots and maintained intensively can produce bulbs between 20-30 tones / ha (Hanum, 2008). Thus the farmers are still able to increase production and productivity of carrot plants with the use of all factors of production efficiently, so it can increase farmers' income. The problem of farmers in carrot farming in the District of Bumiaji is the inefficient in the use of production factors in the cultivation of carrots ranging from land preparation, planting, and maintenance until harvest. The use of factors of production between farmers is different. Farmers who have capital will try to get a big carrot production with a large allocation of production factors as well; while farmers are limited capital will tend to minimize the use of factors of production to reduce costs. This indicates that the use of production factors is inefficient. According to Soekartawi (2002), the science of farming is defined as the science of allocating resources effectively and efficiently for the purpose of obtaining high profits at a particular time. Research goals are: (1) to analyze the factors affecting the production of carrot production, (2) analyze the efficiency of farming production factors, and (3) analyze the carrot farm income in the District of Bumiaji Batu, which is expected to increase production and farmers' income. Factors of production are analyzed, namely seed, fertilizer, pesticides and labor. The analysis used is Coob-Douglas production function using Multiple Linear Regression analysis. Analysis of the factors which significantly affect production in carrot production is partially visible from t count value or amount of significance with t test. To find out the allocate efficiency is by looking at the value of marginal product (NPM). While to know the income of farmers is using the income analysis. The results obtained are:
iv
1. Production factors that significantly influenced the production of carrot farming are seed, pesticide and labor in which the value t count seed is 1.72, pesticide is 2.514 and labor is 5.353> 1.67 T Table. Meanwhile, the factors do not significantly affect the use of fertilizers on the production of carrot because t count value 0.746 <1.67 T Table. 2. From the analysis is known that NPMx / Px for the use of seed is> 1 is 3.94, so the allocation of seeds in the study area has not been efficient. NPMx / Px for the allocation of the use of pesticide is <1 is equal to 0.94, so the use of pesticides in the study area is inefficient. NPMx / Px for the use of labor> 1 is 2.17, so the allocation of labor in the study area has not been efficient. 3. The average total revenue carrot farmers in the study area is Rp. 58,197,350, and the average total cost amounted to Rp. 25,434,007, -, in order to obtain a carrot farm income amounted to Rp. 32,763,343, - per hectare in one cropping season. This indicates that average of carrot farming in the District of Bumiaji Batu is profitable. Advice that can be given from the results of the study were (1) to overcome the non optimal use of seeds and labor, the farmers can increase their use. By calculating NPMx / Px, the use of seeds in an area of 1 hectare is 35 kg and 607.19 HOK of employment. The use of production factors above will be locative efficiency in terms of production and the price of carrots, as well as the price of factors of production unchanged. (2) By using a pesticide plant then it can reduce production costs, not eradicate predators and do not damage the environment, thus increasing production and incomes of farmers. Vegetable crops as a pesticide that can be used include Tobacco, soursop, garlic, red pepper, basil, neem, clove, Sugar-apple seeds and so on. Keywords: Carrot, Farming, Factor of Production, Efficiency, Value of Marginal Product
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul ”Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan FaktorFaktor Produksi Usahatani Wortel (Daucus carota L) Studi Kasus di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu”. laporan skripsi ini disusun sebagai persyaratan menyelesaikan jenjang S-1 di Program Studi Agribisnis Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Terima kasih kepada semua pihak atas segala bantuan baik berupa pendapat, saran, dukungan moril dan do’a, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi. 2. Bapak Rosihan, SP. MP selaku dosen pembimbing ke-II yang telah memberi masukan dan arahan kepada penulis untuk penyususnan hasil skripsi dan memberi bimbingan selama kegiatan proses pembuatan skripsi. 3. Seluruh karyawan dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang telah mendidik dan memberikan ilmu untuk keberlangsungan pencapaian yang baik. 4. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberi dukungan baik melalui do’a, materi dan semangat atas kelancaran selama proses perkuliahaan mulai dari awal kuliah sampai dalam proses penyususnan skripsi. 5. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan skrispi. Menyadari adanya keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan informasi, penulis sangat mengharapkan saran dan masukan agar laporan skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga apa yang tertulis dalam laporan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Malang, Juli 2012
Penulis
vi
RIWAYAT HIDUP
Penulis di lahirkan di Desa Tambung Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Sebagai anak ke dua dari empat bersaudara dan anak dari Bapak Mohammad Amin dan Ibu Syahriyah. Penulis mempunyai hobi membuat cerpen, kata-kata humoris, puisi dan catatan-catatan motivasi, serta membuat video. Sekolah di SDN Tambung pada tahun 1996 - 2002, kemudian melanjutkan ke SMPN 5 Pamekasan pada tahun 2002 - 2005. Selanjutnya meneruskan di SMAN 2 Pamekasan pada tahun 2005 - 2008. Penulis menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya Fakultas Pertanian Program Studi Agribisnis, pada tahun 2008. Selama menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya, penulis sering aktif di organisasi dan kegiatan-kegiatan kampus. Organisasi yang di ikuti yaitu Forum Studi Islam Insan Kamil (FORSIKA) tahun 2008 - 2009 dan pada tahun 2009 – 2010, menjadi ketua Kesektariatan di FORSIKA. Kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang pernah diikuti yaitu Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Brawijaya (2010-2011) sebagai penerima dana usaha. Lomba catur di Universitas Brawijaya sebagai perwakilan dari Fakultas Pertanian tahun 2008-2009.
vii
DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN .................................................................................................... SUMMARY ....................................................................................................... KATA PENGANTAR ....................................................................................... RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... DAFTAR ISI ...................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................. DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... I.
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 1.4 Kegunaan Penelitian ...........................................................................
i iii v vi vii ix xi xii 1 1 4 6 7
II. KERANGKA TEORITIS .......................................................................... 8 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 8 2.2 Hipotesis ............................................................................................. 12 2.3 Batasan Masalah ................................................................................. 12 2.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................. 12 III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................ 3.2 Teknik Penentuan Sampel .................................................................. 3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 3.4 Teknis Analisi Data ............................................................................ 3.4.1 Analisis Deskripsi ..................................................................... 3.4.2 Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas .................................. 3.4.3 Uji Asumsi Klasik .................................................................... 3.4.4 Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Wortel ....................................................................................... 3.4.5 Analisi Biaya, Penerimaan dan Keuntungan Usahatani Wortel .......................................................................................
15 15 15 17 17 17 18 18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian .................................................. 4.1.1 Letak Geografis ........................................................................ 4.1.2 Penggunaan Lahan .................................................................... 4.1.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ............... 4.2 Karakteristik Petani Responden .......................................................... 4.2.1 Usia Petani Responden .............................................................. 4.2.2 Tingkat Pendidikan Petani Responden ...................................... 4.2.3 Luas Lahan Petani Responden ................................................... 4.2.4 Status Kepemilikan Lahan .........................................................
23 23 23 24 26 28 28 28 29 29
20 21
viii
4.2.5 Jumlah Tanggungan Keluarga ................................................... 4.2.6 Pekerjaan Sampingan................................................................. 4.3 Analisis Fungsi Produksi Usahatani Wortel ....................................... 4.3.1 Uji Normalitas ........................................................................... 4.3.2 Uji Heteroskedasitas .................................................................. 4.3.3 Uji Multikolinearitas .................................................................. 4.3.4 Uji Autokorelasi ........................................................................ 4.3.5 Pengujian Terhadap Model Regresi........................................... 4.4 Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel ................................................................................ 4.5 Analisis Pendapatan Usahatani Wortel ............................................... 4.5.1 Biaya Usahatani Wortel ............................................................. 4.5.2 Penerimaan Usahatani Wortel ................................................... 4.5.3 Pendapatan Usahatani Wortel ....................................................
30 31 31 32 32 33 33 34 38 40 40 46 46
V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 48 5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 48 5.2 Saran .................................................................................................... 49 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 50 LAMPIRAN ....................................................................................................... 53
ix
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman Teks
1. Luas Area Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Wortel di Jawa Timur Tahun 2000-2010 ............................................................................ 2 2. Luas Area Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas di Kota Batu Tahun 2010 ................................................................................................ 3 3. Jumlah Petani Wortel di Dusun Jurangkwali, Desa Sumber Brantas dan Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................................................................................ 16 4. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 24 5. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................. 25 6. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011.......... 25 7. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 26 8. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011........................... 27 9. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Matapencaharian di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................... 27 10. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Golongan Usia di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................................................................ 28 11. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 28 12. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Luas Lahan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................................................................ 29 13. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 30 14. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 30 15. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 31 16. Hasil Uji Heteroskedasitas ......................................................................... 32 17. Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................................... 33 18. Hasil Uji Regresi ....................................................................................... 34 19. Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-faktor Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu .................................................. 38 20. Rata-Rata Biaya Tetap Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 40 21. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ..... 41 22. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel Per hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ...... 43
x
23. Rata-Rata Biaya Variabel Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 45 24. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 46 25. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 47
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman Teks
1. Kerangka Pemikiran Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji ................................... 11 2. Penentuan Sampel ...................................................................................... 16
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman Teks
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 13. 14. 15. 16.
Peta Kecamatan Bumiaji ........................................................................... Quisioner Untuk Responden ..................................................................... Karakteristik Responden ........................................................................... Peralatan Usahatani ................................................................................... Sarana Produksi Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ........................... Penggunaan Tenaga Kerja Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ........... Produksi Usahatani dalam Satu Musim Tanam ........................................ Biaya Tetap Per Hektar dalam Satu Musim Tanam .................................. Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ........................................................................................................ Biaya Variabel Untuk Tenaga Kerja Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ........................................................................................................ Total Biaya Variabel Per Hektar dalam Satu Musim Tanam .................... Total Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Petani Wortel Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ........................................................................ Analisis Usahatani Wortel Per Hektar Dalam Satu Musim Tanam Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.................................................................. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... Uji Regresi ................................................................................................ Hasil Perhitungan Efisiensi Alokatif......................................................... Dokumentasi .............................................................................................
53 54 58 59 60 62 65 66 68 71 74 76 78 79 80 81 83
1
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan. Sektor pertanian sangat berpengaruh terhadap berkembangnya sektor lain (non-pertanian), sehingga memiliki peranan penting bagi perkembangan perekonomian khususnya di Indonesia. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan capital, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bioenergi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara, sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang ramah lingkungan (Kementrian Pertanian, 2009). Di samping penyedia lapangan kerja, sektor pertanian juga penghasil non migas dan bahan baku bagi industri. Peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian sangat diperlukan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani. Wortel merupakan salah satu sayuran yang banyak di budidaya di Indonesia. Sayuran ini sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer sebagai sumber vitamin A karena memiliki kadar karotena (provitamin A). Selain itu, wortel juga mengandung vitamin B, C, sedikit vitamin G, serta zat-zat lain yang bermanfaat bagi kesehatan manusia (Hanum, 2008). Tanaman wortel membentuk daun roset dan akar tunggang lumbung besar berdaging. Daun yang muncul dari batang memiliki tangkai daun panjang yang membesar. Lembar daunnya terbagi secara berulang dengan segmen lembar daun kecil, sempit dan sangat terbelah. Akar tunggang, awalnya panjang, ramping, tumbuh vertikal, mulai memanjang dengan cepat dan mencapai panjang potensialnya dalam 12-24 hari setelah berkecambah. Produksi dan produktivitas wortel di Jawa Timur fluktuatif. Produksi dan produktivitas terendah pada tahun 2002 dengan luas panen 2.119 ha menghasilkan produksi sebesar 18.020 ton dengan produktivitas 85,04 ku/ha. Pertumbuhan produksi dan produktivitas terbesar pada tahun 2010 yaitu dengan luas panen 3.597 ha menghasilkan produksi 53.798 ton dengan produktivitas 149,6 ku/ha, hal tersebut menunjukkan bahwa produktivitas tanaman wortel semakin meningkat. Luas area tanam panen, produksi dan produktivitas wortel di Jawa Timur pada tahun 2001-2010 dapat dilihat pada Tabel 1.
2
Tabel 1. Luas Area Tanam, Panen, Produksi Dan Produktivitas Wortel di Jawa Timur Tahun 2001-2010 Luas Panen Produksi (ha) (ton) 2001 3,269.00 38,540.00 2002 2,119.00 18,020.00 2003 2,984.00 33,721.00 2004 3,243.00 45,473.00 2005 3,114.00 44,125.00 2006 3,002.00 44,297.00 2007 3,479.00 44,204.00 2008 3,824.00 47,727.00 2009 3,662.00 46,483.00 2010 3,597.00 53,798.00 Sumber : Kementrian Pertanian Republik Indonesia (2011) Tahun
Produktivitas (ku/ha) 117.90 85.04 113.00 140.20 141.70 147.60 127.10 124.80 126.90 149.60
Kota Batu merupakan salah satu daerah yang berada di Jawa Timur dan memiliki potensi di bidang pertanian khususnya tanaman wortel. Berdasarkan data Dinas Pertanian Jawa Timur (2011), pada tahun 2007, Kota Batu menduduki peringkat ketiga luas panen dan produksi terbesar setelah Pasuruan dan Malang dengan luas panen 452 ha dan produksi sebesar 6.900 ton, serta memliki produktivitas terbesar ketiga yaitu sebesar 15,26 ton/ha setelah Mojokerto dengan produkstivitas sebesar 22,18 ton/ha dan ponorogo dengan produkstivitas 18,13 ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Batu memiliki potensi dalam usahatani wortel dan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel dengan penggunaan faktor produksi yang efisien. Kecamatan Bumiaji merupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu karena memiliki produksi dan luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kota Batu dengan luas lahan 444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Luas tanam di Kecamatan Batu hanya 13,05 ha dengan produksi 138,591 ton dan produktivitas sebesar 10,62 ton/ha, sedangkan di Kecamatan Junrejo tidak membudidayakan wortel. Hal ini mencerminkan bahwa usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji memiliki potensi yang bagus dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kota Batu. Luas area tanam, panen, produksi dan produktivitas di tiap-tiap kecamatan di Kota Batu tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.
3
Tabel 2. Luas Area Tanam, Panen, Produksi Dan Produktivitas di Kota Batu Tahun 2010 Luas Tanam Luas Produksi (Ha) Panen (Ha) (Ton) 1 Bumiaji 444,80 444,80 6.733,50 2 Batu 13,05 13,05 138,59 3 Junrejo Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu (2011) No
Kecamatan
Produktivitas (Ton/Ha) 15,00 10,62 -
Pada Tabel 2, produktivitas wortel di Kecamatan Bumiaji paling tinggi di bandingkan dengan kecamatan. Tanaman wortel yang baik dan dipelihara secara intensif dapat menghasilkan umbi antara 20 - 30 ton/ha (Hanum,2008). Makadari itu petani masih dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel dengan penggunaan segala faktor produksi yang efisien, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Penduduk di Kecamatan Bumiaji rata-rata bermata pencaharian sebagai petani dan salah satu tanaman yang banyak di budidaya yaitu tanaman sayur. Wortel sangat cocok dibudidayakan pada dataran tinggi atau perbukitan dengan kondisi tanah yang gembur dan subur, yang mana sesuai dengan keadaan lahan pertanian Kecamatan Bumiaji yang berada pada dataran tinggi dan subur. Wortel merupakan salah satu tanaman sayuran yang diminati oleh petani. Wortel merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Tanaman wortel tergolong tanaman yang perawatannya cukup mudah. Resiko kegagalan bertanam wortel umumnya sangat kecil bila dibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya. Skala usahatani wortel sangat bervariasi, mulai dari luas lahan yang digunakan, pengolahan dan perlakuan lahan, perawatan sampai dengan obat-obatan yang digunakan. Wortel banyak diminati petani karena mudah perawatannya dan biaya yang dibutuhkan untuk memulai usahatani terjangkau dari kalangan bawah ke atas. Panen wortel biasanya umur 3,5 – 4 bulan, akan tetapi di daerah penelitian umur panen bisa mencapai umur 5 bulan, hal ini terjadi karena petani ingin mencapai harga yang tinggi. Jika pada saat umur 3,5 – 4 bulan harga wortel rendah, maka petani tidak memanen wortel. Petani membiarkan wortel sampai umur 5 bulan untuk mendapatkan harga yang maksimal. Upaya peningkatan produksi wortel bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Petani dihadapkan suatu masalah yaitu tidak
4
efisiennya dalam penggunaan segala faktor produksi pada proses pembudidayaan wortel mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen. Perlakuan dalam penggunaan segala faktor produksi antar petani berbeda. Petani yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang banyak dengan penggunaan faktor produksi yang besar, sedangkan petani yang mempunyai keterbatasan modal cenderung meminimalkan penggunaan faktor produksi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
faktor-faktor
produksi
tidak
efisien,
sehingga
berdampak
menurunnya output dan pendapatan yang diperoleh petani. Oleh karena itu, diambil judul penelitian “Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel Di Kecamatan Bumiaji Batu”, agar diketahui faktor-faktor produksi yang sangat berpengaruh terhadap produksi wortel, serta berapa penggunaan faktor produksi yang optimal untuk mencapai tefisiensi alokatif, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. 1.2 Rumusan Masalah Potensi pertanian terutama sayuran di Kecamatan Bumiaji Kota Batu sangat bagus sesuai tempatnya yang berada di dataran tinggi yaitu 1.000 - 1.700 m dpl dan sesuai dengan karakteristik tempat untuk budidaya tanaman sayur terutama wortel yaitu 1.200 – 1.500 m dpl. Penggunaan faktor produksi yang tepat akan menghasilkan produksi dari usahatani yang maksimal, sehingga akan berpengaruh terhadap pendapatan yang akan diterima petani. Produksi tanaman wortel tergolong bagus, akan tetapi hal tersebut di dorong dengan penggunaan faktor produksi yang banyak, sehingga mempengaruhi hasil pendapatan yang diterima petani. Begitu juga sebaliknya, penggunaan faktor produksi yang kecil mengakibatkan hasil produksi wortel yang sedikit atau kurang maksimal. Pendapatan petani didasarkan pada biaya yang dikeluarkan dan produksi usahatani yang dihasilkan dalam satu musim tanam. Untuk meningkatkan produksi dan pendapatan, penggunaan faktor-faktor produksi harus efisien dan efektif. Efektif bila petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki sebaik-baiknya dan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) yang melebihi masukan (input) (Soekartawi, 2002).
5
Akan tetapi dalam fenomena yang ada, petani tidak efisien dalam penggunaan segala faktor produksi. Salah satu contoh penggunaan bahan pestisida yang intensif dan tidak sesuai dosis mengakibatkan menambahnya biaya sarana produksi dan secara berkelanjutan mengakibatkan menurunnya hasil produksi karena akan rentan terhadap hama dan penyakit. Pestisida digunakan untuk membasmi hama dan penyakit, sehingga produksi wortel yang dihasilkan bagus. Makadari itu petani intensif melakukan penyemprotan agar tanaman wortel tidak rusak. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan dan pemanfaatan faktor produksi tidak maksimal. Petani melakukan penyemprotan secara intensif agar menghasilkan produksi wortel yang bagus, sehingga menambah biaya yang dikeluarkan untuk penyemprotan dan biaya tenaga kerja. Hal ini menggambarkan bahwa penggunaan pestisida tidak efisien dan pendapatan petani dari usahatani wortel semakin berkurang. Pupuk sebagai penunjang dalam pertumbuhan tanaman. Penggunaan pupuk akan mempengaruhi hasil usahatani. Pupuk yang digunakan oleh petani yaitu pupuk kandang, urea SP36 atau TSP, KCL, NPK dan ZA. Dalam penerapannya, jenis dan dosis penggunaan pupuk antar petani berbeda-beda meskipun dalam luasan yang sama, tergantung pengalaman dan ekonomi petani. Selisih penggunaan benih cukup besar antar petani meskipun dalam luasan lahan yang sama. Petani yang memiliki modal dalam pengunaan pupuk cenderung lebih besar dan sebaliknya, bagi petani yang memiliki modal sedikit cenderung menimimalkan penggunaan pupuk untuk mengurangi biaya variabel yang dikeluarkan. Benih yang digunakan merupakan hasil dari budidaya petani setempat atau lokal. Dalam penanaman, benih di sebar di lahan yang telah di olah. Rata-rata penggunaan benih di Kecamatan Bumiaji dalam luasan satu hektar menggunakan 55,6 kobok atau 8,9 kg/ha. Menurut Hanum (2008), kebutuhan benih wortel adalah 15-20 g/10 m2 atau 15-20 kg/ha. Petani meminimalkan penggunaan benih karena nantinya pada proses produksi dilakukan penjarangan dimana sebagian tanaman wortel akan dicabut. Pada proses penjarangan dimana wortel yang pertumbuhannya tidak bagus akan dicabut dan agar tidak terjadi persaingan antar tanaman wortel, sehingga apabila banyak tanaman wortel yang terkana hama
6
penyakit atau pertumbuhannya tidak maksimal, maka tanaman wortel yang tersisa di lahan semakin sedikit dan berdampak pada menurunnya produksi dan pendapatan yang diteima oleh petani wortel. Hal ini menggambarkan bahwa penggunaan benih belum efisien. Selain itu, faktor pengalaman petani atau tenaga kerja dalam mengelola usahatani mulai dari pengolahan lahan sampai panen juga menjadi permasalahan bagi petani. Faktor produksi tidak hanya dilihat dari segi jumlah atau ketesediaan dalam waktu yang tepat. Akan tetapi juga dilihat dari segi efisiensi penggunaannya. Faktor penting dalam pengolahan usahatani yaitu tanah atau lahan, tenaga kerja dan modal (Mubyarto, 1989). Ketiga faktor tersebut saling membutuhkan dan berkaitan dalam menunjang hasil dari usahatani. Menurut Soekardono (2005), dilihat dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Rendahnya produksi usahatani salah satunya disebabkan tidak efisiensinya penggunaan faktor produksi. Hal itu akan berpengaruh pada produksi dan pendapatan yang diperoleh petani. Pentingnya konsep efisiensi yaitu untuk mengoptimalkan penggunaan faktor-faktor produksi agar mendapatkan produksi wortel yang maksimal dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani wortel. Berdasarkan perumusan masalah tersebut, timbul beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Faktor-faktor produksi apa yang berpengaruh terhadap produksi wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu? 2. Bagaimana tingkat efisiensi faktor-faktor produksi terhadap produksi wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu? 3. Berapa pendapatan yang diterima petani dari hasil usahatani di Kecamatan Bumiaji Kota Batu? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap
produksi
wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. 2. Menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.
7
3. Menganalisis pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Sebagai bahan informasi bagi para instansi yang terkait untukmeningkatkan produksi dan produktivitas wortel di Kecamatan Bumiaji Batu. 2. Sebagai informasi dan bahan pertimbangan yang berguna bagi para petani dalam peningkatkan efisiensi yang dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan dari usahatani wortel. 3. Sebagai bahan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya dan bagi penelitian pada bidang yang sama.
8
II. KERANGKA TEORITIS 2.1 Kerangka Pemikiran Kecamatan Bumiaji merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Batu yang mempunyai potensi dalam bidang hasil pertanian terutama tanaman sayuran wortel. Luas lahan dan produktivitasnya lebih besar di bandingkan kecamatan lainnya Tanahnya sangat cocok untuk tanaman wortel dan tempatnya yang berada di dataran tinggi 1.000 - 1.700 m dpl sesuai dengan karakteristik tempat untuk budidaya tanaman sayur terutama wortel yaitu 1.200 – 1.500 m dpl. Produktivitas dipengaruhi oleh besar kecilnya input yang digunakan dalam usahatani. Penggunaan faktor produksi yang minimal akan menyebabkan menurunnya jumlah produksi begitu juga sebaliknya, penggunaan faktor produksi yang berlebih menyebabkan penggunaannya menjadi tidak efisien. Penggunaan faktor produksi diperlukan untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal yang berpengaruh terhadap pendapatan petani wortel. Permasalahan petani dalam usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji yaitu tidak efisiennya dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada proses pembudidayaan wortel mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen. Penggunaan faktor-faktor produksi antar petani berbeda. Petani yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang besar dengan pengalokasian faktor produksi yang besar pula, sedangkan petani yang keterbatasan modal akan cenderung meminimalkan penggunaan faktor produksi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi tidak efisien. Menurut Soekartawi (2002), ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengalokasikan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu. Dalam produksi pertanian, produksi fisik dihasilkan oleh bekerjanya beberapa faktor produksi yaitu tanah atau lahan, modal dan tenaga kerja (Mubyarto, 1989). Faktor modal bisa meliputi uang atau barang seperti benih, pupuk dan pestisida yang digunakan. Ketiga faktor tersebut saling berkaitan dan menunjang dalam proses produksi usahatani, serta mempengaruhi produktivitas sesuai dengan
penggunaan dan
pemanfaatannya. Produktivitas tanaman
merupakan perbandingan antara penerimaan (output) dan pengeluaran yang
9
digunakan dalam usahatani (input). Produktivitas tersebut akan mempengaruhi pendapatan yang akan diterima oleh petani. Faktor produksi yang diduga berpengaruh terhadap produksi wortel di daerah penelitian yaitu tenaga kerja dan modal yang meliputi biaya untuk pembelian benih, pupuk, pestisida dan upah tenaga kerja. Ketersediaan tenaga kerja sebagai penunjang dalam pelaksanaan usahatani. Kebutuhan jumlah tenaga kerja tergantung dengan luasan lahan yang dikelola dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaiakan proses produksi usahatani. Tenaga kerja yang berasal dari keluarga lebih cenderung produktif dalam mengelola usahataninya dibandingkan dengan tenaga kerja luar karena hasil produksi sepenuhnya di rasakan oleh petani yang mengelola dan memiliki usahataninya, sedangkan tenaga kerja luar hanya berorientasi terhadap upah. Benih merupakan sarana produksi yang digunakan oleh petani, rata-rata benih berasal dari petani di daerah tersebut. Mayoritas petani mengetahui cara membudidayakan wortel yang digunakan untuk memproduksi benih wortel. Lahan yang digunakan untuk budidaya benih wortel merupakan lahan pertanian yang sudah digunakan budidaya sayuran, sedangkan kandungan residunya sangat tinggi, sehingga kualitas benih yang dihasilkan rendah. Kualitas dan kapasitas benih yang digunakan akan mempengaruhi produksi wortel. Pupuk digunakan untuk penunjang pertumbuhan tanaman. Volume dan jenis penggunaan pupuk akan mempengaruhi produktivitas tanaman wortel. Produksi wortel akan meningkat apabila penggunaan pupuk tepat dan sesuai dengan dosis. Pupuk yang digunakan dalam usahatani wortel yaitu urea, KCL, NPK, ZA, TSP atau SP36 dan pupuk kandang Pestisida digunakan untuk mengendalikan atau membasmi hama penyakit. Hama dan penyakit dapat merusak tanaman yang akan menurunkan produksi wortel. Penggunaan pestisida bertujuan untuk mencegah atau membasmi hama dan penyakit, sehingga hasil produksi wortel bagus, akan tetapi penggunaan yang berlebih akan merusak atau mencemari lingkungan sekitar, dan dalam jangka panjang dapat menurunkan produksi wortel. Metode yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi wortel yaitu dengan menggunakan analisis fungsi
10
produksi Cobb-Douglas. Alat yang digunakan adalah analisis Regresi Linier Berganda dengan melihat nilai thitung dapat diketahui faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Penelitian terdahulu tentang analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi dalam usahatani padi sawah di Desa Bulu, Kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk yang dilakukan oleh Romauli (2008) dengan menggunakan metode analisis fungsi produksi Cobb-Douglas diperoleh hasil bahwa benih, urea, ponska dan tenaga kerja berpengaru nyata terhadap produksi padi sawah. Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis efisiensi ekonomi penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kedelai di Kabupaten Sukoharjo yang dilakukan oleh Wiwit (2010) dengan menggunakan fungsi produksi CobbDouglass diperoleh hasil bahwa variabel yang secara signifikan mempengaruhi produksi kedelai yaitu variabel luas lahan, pupuk kandang, pestisida padat. Selanjutnya dilakukan analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi wortel untuk mengetahui apakah usahatani tersebut sudah efisien. Dengan melihat nilai produk marginal (NPM) dapat diketahui sudah efisien atau tidak penggunaan faktor-faktor produksinya. Apabila NPMx sama dengan Px, maka penggunaan faktor produksi tersebut efisien. Menurut Soekardono (2005), untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi, tetapi ada syarat lagi yang harus diketahui, yaitu rasio harga inputoutput. Agar keuntungan mencapai maksimum maka turunan pertama fungsi tersebut harus sama dengan nol, sehingga diperoleh nilai produk marginal (NPM) dari faktor produksi yang digunakan harus sama dengan harga satuan faktor produksi itu (Px). Kemudian dilakukan analisis pendapatan usahatani wortel untuk mengetahui berapa pendapatan yang diterima oleh petani dengan menghitung selisish antara penerimaan atau output yang di peroleh petani dengan semua biaya yang dikeluarkan atau input yang digunakan dalam satu kali musim tanam. Dengan penggunaan faktor produksi yang efisien, maka akan meningkatkan pendapatan petani wortel. Kerangka penelitian disajikan Gambar 1.
11
Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Permasalahan: Kurang maksimalnya penggunaan faktor-faktor produksi, sehingga penggunaannya tidak efisien dan berdampak pada produksi wortel dan pendapatan petani
Input (variabel bebas)
Analisis Fungsi Produksi CoobCouglas
Analisis Regresi Linier Berganda
Output (variabel terikat)
Potensi: 1. Luas lahan dan produktivitas wortel di Kecamatan Bumiaji lebih besar dibandingkan dengan kecamatan yang lain di Kota Batu 2. Tempatnya sesuai dengan karakteristik budidaya tanaman wortel Kombinasi FaktorFaktor Produksi: 1. Tenaga Benih Kerja 2. Pupuk Modal (benih, pupuk 3. danPestisida pestisida) 4. Tenaga Kerja
Produksi Usahatani Wortel
Analisis Efisiensi Alokatif (NPMx/Px = 1) Analisis Pendapatan Usahatani Usahatani Wortel
Keterangan :
Peningkatan Pendapatan Usahatani Wortel
garis analisis garis kerangka
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji
12
2.2 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka dalam penelitian ini dapat ditarik hipotesis yaitu: 1. Diduga faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi pada usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu adalah benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. 2. Diduga penggunaan faktor produksi usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu tidak efisien. 3. Diduga usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu menguntungkan. 2.3 Batasan Masalah 1. Yang dimasukkan dalam variabel bebas yaitu sarana produksi dan tenaga kerja, sedangkan lahan tidak dimasukkan dalam variabel karena sifatnya tetap atau termasuk biaya tetap. 2. Tempat penelitian di Kecamatan Bumaji Batu, khususnya Desa Sumber Brantas dan Desa Tulungrejo. 3. Responden adalah petani yang menanam tanaman wortel pada tahun 20112012. 4. Yang diteliti adalah tentang pengaruh faktor produksi (tenaga kerja, benih, pupuk dan pestisida) terhadap produksi wortel, tingkat pendapatan atau keuntungan dan tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani wortel. 2.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel yang diamati yaitu informasi mengenai usahatani wortel yang diusahakan oleh petani. Variabel tersebut didefinisikan terlebih dahulu untuk memudahkan pengumpulan data yaitu: 1. Efisisensi alokatif adalah efisiensi yang dicapai apabila nilai produk marginal (NPM) dari faktor produksi yang digunakan harus sama dengan harga satuan faktor produksi itu (Px). 2. Luas lahan adalah sebidang tanah yang digunakan untuk usahatani wortel dalam satu kali musim tanam dan dalam satuan hektar (ha). 3. Tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dipakai dalam proses usahatani wortel dalam satu kali musim tanam mulai dari pengolahan lahan, penanaman,
13
pemupukan, pemeliharaan sampai dengan panen baik berasal dari dalam keluarga maupun dari luar keluarga petani yang dihitung dalam HOK (Hari Orang Kerja). 4. Benih adalah total benih wortel yang digunakan petani dalam usahatani setiap satu kali musim tanam dalam luasan lahan tertentu yang dinyatakan dalam satuan kilogram per hetar dalam satu musim tanam (kg/ha/musim tanam). 5. Pupuk adalah penggunaan pupuk sebagai penunjang dalam usahatani wortel setiap satu kali musim tanam yaitu pupuk kandang, urea, TSP atau SP36, KCL, NPK, ZA yang diukur dalam kilogram per hektar dalam satu musim tanam (kg/ha/musim tanam). 6. Pestisida adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengendalikan atau membasmi hama atau penyakit yang diukur dalam satuan kilogram per hektar dalam satu musim tanam (kg/ha/musim tanam). 7. Produksi adalah hasil tanaman wortel yang dihasilkan dalam satu musim tanam dengan satuan kilogram per hektar dalam satu musim tanam (kg/ha/musim tanam). 8. Harga jual adalah harga jual wortel yang diterima petani yang diukur dengan satuan rupiah per kilogram (Rp/kg). 9. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani wortel yang besar kecilnya tidak dipengaruhi dengan besar kecilnya output yang diperoleh yang meliputi biaya pajak lahan dan penyusutan peralatan yang dikeluarkan oleh petani dalam satu musim tanam yang diukur dengan satuan rupiah per hektar dalam satu musim tanam (Rp/ha/musim tanam). 10. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani wortel yang besar kecilnya dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan yang meliputi biaya pembelian benih, pupuk kandang, pupuk kimia, pestisida, serta upah tenaga kerja dalam satu kali musim tanam yang diukur dengan satuan rupiah per hektar dalam satu musim tanam (Rp/ha/musim tanam). 11. Total biaya adalah semua pengeluaran yang meliputi biaya tetap dan variabel dalam usahatani wortel tiap satu musim tanam yang diukur dengan satuan rupiah per hektar dalam satu musim tanam (Rp/ha/musim tanam).
14
12. Total penerimaan adalah hasil perkalian antara jumlah produksi wortel dengan harga jual dengan satuan rupiah per hektar dalam satu musim tanam (Rp/ha/musim tanam). 13. Pendapatan usahatani adalah selisih antara total penerimaan dan total biaya yang dikeluarkan dalam usahatani wortel per satu kali musim tanam dengan satuan rupiah per hektar dalam satu musim tanam (Rp/ha/musim tanam).
15
III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di Kecamatan Bumiaji Batu Propinsi Jawa Timur. Teknik purposive dilakukan dengan dasar pertimbangan yakni Kecamatan Bumiaji merupakan Kecamatan di Kota Batu yang wilayahnya berada pada hulu DAS Brantas yang memiliki banyak sumbermata air dan berpotensi sebagai lahan pertanian khususnya tanaman sayuran wortel, dimana luas lahan, produksi dan produktivitasnya paling besar dibandingkan kecamatan lainnya di Kota Batu (lihat Tabel 2). 3.2 Teknik Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah petani wortel di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Penentuan sampel menggunakan metode sampel gugus bertahap. Metode sampel gugus bertahap merupakan metode dimana pengambilan sampel yang dilakukan secara bertahap berdasarkan wilayah-wilayah yang ada (Singarimbun dan Effendi, 2008). Populasi dapat dibagi-bagi dalam gugus tingkat pertama, kemudian gugus tingkat pertama dapat pula dibagi dalam gugus tingkat kedua, dan seterusnya. Demikian juga sampel satu dari populasi sampling pertama dijadikan populasi sampling kedua untuk menentukan sampel dua dan begitu seterusnya sampai ditentukan sampel sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Tahap pertama yaitu menetapkan desa sampel yaitu dari 9 desa wilayah di Kecamatan Bumiaji dipilih 2 desa sebagai sampel. Pemilihan dilakukan secara sengaja atau purposive dipilih dua desa yaitu Desa Sumber Brantas dan Desa Tulungrejo dengan pertimbangan kedua desa tersebut memiliki potensi untuk usahatani wortel dan petani yang banyak membudidayakan wortel. Tahap Kedua, dengan terpilihnya 2 desa sampel tersebut, selanjutnya tiap desa dipilih satu dusun sebagai sampel. Pemilihan dusun berdasarkan jumlah petani yang banyak membudidayakan wortel. Desa Sumber Brantas memiliki 3 dusun dan di Desa Tulungrejo terdapat 5 dusun.
16
Tabel 3. Jumlah Petani Wortel di Dusun Jurangkwali, Desa Sumber Brantas dan Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 No Desa Dusun Petani Wortel (Orang) 1 Sumber Brantas Jurangkwali 249 2
Tulungrejo
Junggo
379
Sumber : Data primer (2012) Dari Tabel 3 diketahui jumlah petani wortel di Dusun Jurangkwali Desa Sumber Brantas sebanyak 249 petani dan di Dusun Junggo Desa Tulungrejo sebanyak 379 petani. Tidak semua petani tersebut akan dijadikan responden, tetapi akan ditarik lagi sampel tahap ketiga secara random dan berimbang. Menurut Arikunto (1998), apabila jumlah populasi lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10% – 15% atau 20% – 25% atau lebih dari jumlah populasi. Pada tahap ketiga peneliti mengambil sampel 10% dari jumlah petani wortel di lokasi penelitian dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga. Jumlah petani dari masing-masing dusun yaitu: Dusun Jurangkwali Desa Sumber Brantas
: 25 petani sayur
Dusun Junggo Desa Tulungrejo
: 38 petani sayur
Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah petani yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sebanyak 63 petani. Untuk mendapatkan sampel yang menggambarkan populasi, dapat dilihat pada Gambar 2. Tahap I
Tahap II
Tahap III
Sumber Brantas
Jurangkwali
Tulungrejo
Krajan
10% Petani Wortel
Punten
Lemahpuith
Sumbergongo Kecamatan Bumiaji
Gunugsari
Wonorejo
Bulukerto
Junggo
Bumiaji
Gerdu
Pandanrejo
Kekep
Giripurno
Gondang
Gambar 2. Penentuan Sampel
10% Petani Wortel
17
3.3 Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari dua macam, yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Metode pengambilan data primer ini dilakukan dengan cara: a. Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan tanya jawab langsung kepada petani wortel. Wawancara dilaksanakan dengan dilengkapi kuisioner, yaitu suatu daftar pertanyaan yang berhubungan dengan judul penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Data yang diambil yaitu mengenai karakteristik responden, luas lahan, faktor-faktor produksi yang digunakan serta biayanya dan produksi yang dihasilkan dalam satu musim tanam. b. Observasi merupakan kegiatan pengamatan secara langsung di lapangan mengenai fenomena yang ada baik merupakan aktivitas sehari-hari maupun kegiatan yang berhubungan penelitian. Dalam kegiatan penelitian data yang diambil yaitu mengenai faktor-faktor produksi dan kuantitasnya yang digunakan dalam usahatani wortel. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pustaka, peneliti terdahulu dan lembaga atau instansi terkait yang yang digunakan sebagai data pelengkap dan pendukung dari hasil lapang yang diperoleh atau data primer. Data sekunder diperoleh dengan bertanya dan mengambil langsung dari kantor Desa Sumber Brantas, Desa Tulungrejo dan Dinas Pertanian. Data yang digunakan yaitu luas lahan, produksi wortel dan jumlah penduduk. 3.4 Teknik Analisis Data 3.4.1
Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan yang
berhubungan dengan masalah penelitian yang tidak bisa dijelaskan secara kuantitatif serta untuk mempermudah peneliti dalam menggambarkan atau menjelaskan data yang diperoleh. Analisis ini meliputi keadaan usahatani wortel
18
di lokasi penelitian, karakteristik petani, keadaan penduduk dan letak geografis daerah penelitian. 3.4.2 Analisis Fungsi Produksi Cobb_Douglas Model fungsi produksi Cobb-Douglas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Y= b0 X1b1 X2b2 X3b3 X4b4 eu Keterangan : b0 = intersep/konstanta b1..,b4 = elastisitas produksi dari X1,...,X4 Y = produksi (kg) X1 = benih (koboan) X2 = pupuk (kg) X3 = pestisida (kg) X4 = tenaga kerja (HOK) e = bilangan natural u = galat Untuk mempermudah pendugaan hasil fungsi, fungsi Cobb-Douglas diturunkan menjadi bentuk linier sebagai berikut : LnY = β0 + β1LnX1 + β2LnX2 + β3LnX3 + β4LnX4 + u Pertimbangan yang digunakan dalam menganalisis fungsi produksi CobbDouglas yaitu umum digunakan dalam penelitian empiris di bidang pertanian, memiliki penyelesaian relatif lebih mudah dibandingkan dengan fungsi produksi lain dan dapat ditransfer ke dalam bentuk linier. 3.4.3 Uji Asumsi Klasik Persamaan regresi yang dihasilkan melalui proses perhitungan tidak selalu merupakan model yang baik untuk melakukan estimasi terhadap variabel independennya. Model regresi yang baik harus bebas dari penyimpangan asumsi klasik, yang terdiri dari asumsi kenormalan, multikolinearitas, heteroskedasitas, dan autokorelasi. 1. Uji Normalitas Gujarati (2010) mengemukakan bahwa regresi linear membutuhkan asumsi kenormalan data dengan beberapa alasan sebagai berikut : a. Data berdistribusi normal akan menghasilkan model prediksi yang tidak bias serta memiliki varians yang minimum.
19
b. Data berdistribusi normal akan menghasilkan model yang konsisten yaitu dengan meningkatnya jumlah sampel ke jumlah yang tidak terbatas, maka penaksir mengarah ke nilai populasi yang sebenarnya. Salah satu pengujian normalitas dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku. Penerapan pada Uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal. Jika signifikansi di atas 0,05, maka berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku, artinya data yang uji normal. 2. Heteroskedastisitas Hetersoskedasitas terjadi apabila variasi ut tidak konstan atau berubah ubah secara sistematik seiring dengan berubahnya nilai variabel independen (Gujarati, 2010). Uji statistik yang digunakan yaitu Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya. Apabila menghasilkan signifikansi >0,05, maka variabel pada model regresi yang digunakan tidak terjadi gejala heteroskedasitas. 3. Multikolinearitas Masalah multikolinearitas muncul jika terdapat hubungan yang sempurna atau pasti di antara satu atau lebih variabel independen dalam model.Dalam kasus terdapat multikolinearitas yang serius, koefisien regresi tidak lagi menunjukkan pengaruh murni dari variabel independen dalam model.Untuk mendeteksi apakah terjadi masalah multikol maka dapat melihat nila VIF (variance inflation factor). Jika nilai VIF di atas 10, maka terjadi masalah multikolinieritas, sebaliknya nilai VIF di bawah 10, berarti variabel tidak mengalami masalah multikolinieritas. 4. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Uji autokorelasi menggunakan Uji Durbin Waston. Jika du < d < 4–du, maka Ho ditolak yang berarti tidak ada autokorelasi baik positif maupun negatif.
20
Jika syarat asumsi telah terpenuhi terhadap persamaan regresi, maka melihat nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F, dan uji T untuk menguji ketepatan regresi. a. Koefisien determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) merupakan besaran yang digunakan untuk menunjukkan seberapa besar keseluruhan model dalam menerangkan nilai variabel terikat. Dalam penelitian ini, ingin diketahui seberapa besar persentase faktor-faktor produksi (X) dalam mempengaruhi hasil produksi (Y). b. Uji F Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) secara keseluruhan terhadap variabel terikat (Y). Jadi, digunakan untuk melihat apakah semua faktor produksi (benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja) berpengaruh terhadap produksi wortel. Jika Fhitung>Ftabel , maka tolah Ho terima Ha, artinya semua variabel bebas (X) berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y) Jika Fhitung
ttabel , maka tolah Ho terima Ha, artinya variabel bebas berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika thitung
21
Ep =
ୢ୷/୷ ୢ୶/୶
=
ୢ୷.୶ ୢ୶.୷
=
(୰୭ୢ୳୩ ୟ୰୧୬ୟ୪) ୖ (୰୭ୢ୳୩ ୰ୟ୲ୟି୰ୟ୲ୟ)
π = TR − TC π max tercapai pada saat π′ = 0 dy. Py dx. Px = dx dx dy. Py = Px dx MPP.Py = Px NPMx = Px, Jadi NPMxi =1 Pxi Keterangan : NPMxi Py Epi Y Xi 3.4.5
= nilai produk marginal (Rp) = harga produk persatuan (Rp) = elastisitas produk ke-i = produksi (kg) = faktor produksi ke i Analisis Biaya, Penerimaan dan Keuntungan Usahatani Wortel
1. Analisis Biaya Usahatani Wortel Biaya usahatani merupakan total biaya tetap yang meliputi penyusutan peralatan dan sewa lahan, serta biaya variabel seperti biaya benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja per hektar dalam satu kali musim tanam yang digunakan dalam usahatani wortel. Besarnya biaya produksi dapat dihitung sebagai berikut : TC = FC + VC Keterangan : TC FC VC
= Biaya Total (Rp) = Biaya Tetap (Rp) = Biaya Variabel (Rp)
2. Analisis Penerimaan Usahatani Wortel Penerimaan usahatani adalah perkalian antara jumlah produksi wortel yang dihasilkan per hektar dalam satu kali musim tanam dengan harga jualnya per produksi. Besar penerimaan yang diterima dipengaruhi oleh besarnya produksi
22
usahatani serta harga jual per produk. Penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: TR = Y.Py Keterangan : TR Py Y
= Total Penerimaan (Rp) = Harga per satuan produksi (Rp) = Jumlah produksi (Rp)
3. Analisis Pendapatan Usahatani Wortel Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan yang di dapat dengan total biaya yang dikeluarkan selama kegiatan usahatani berlangsung dalam satu musim tanam. Besarnya pendapatan usahatani dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : π = TR – TC Keterangan : π = Pendapatan (Rp)
23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Letak Geografis Kecamatan Bumiaji secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kota Batu, Jawa Timur dan merupakan wilayah terluas di Kota Batu yaitu 12,797,89 Ha atau ± 64,28 % dari seluruh wilayah Kota Batu. Kecamatan Bumiaji memiliki 9 desa yaitu Desa Sumberbrantas, Tulungrejo, Sumbergondo, Punten, Bulukerto, Gunungsari, Bumiaji, Pandanrejo dan Giripurno. Adapun batas-batas administratif Kecamatan Bumiaji Kota Batu adalah sebagai berikut: Sebelah Utara
: Kabupaten Malang dan Mojokerto
Sebelah Selatan
: Kecamatan Batu
Sebelah Barat
: Kabupaten Malang
Sebelah Timur
: Kabupaten Malang
Gambar peta Kecamatan Bumiaji dapat dilihat pada Lampiran 1. Dalam penelitian ini diambil dua sebagai lokasi penelitian, yaitu Desa Tulungrejo dan Desa Sumber Brantas. Berikut kondisi geografis Desa Tulungrejo dan Desa Sumber Brantas. a. Desa Tulungrejo Desa Tulungrejo merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Bumiaji. Luas Wilayah Desa Tulungrejo yaitu 80,701Km2. Jarak antara Desa Tulungrejo dengan Kecamatan Bumiaji yaitu 1,5 Km, dengan Pemerintahan Kota 6 km dan dengan Pemerintahan Provensi 133 km. Desa Tulungrejo memiliki lima dusun yaitu Dusun Gondang, Dusun Kekep, Dusun Gerdu, Dusun junggo dan Dusun Wonorejo. Adapun batas-batas Desa Tulungrejo adalah sebagai berikut: Sebelah Utara
: Desa Sumberbrantas.
Sebelah Selatan
: Desa Punten.
Sebelah Barat
: Kehutanan.
Sebelah Timur
: Desa Sumbergondo.
24
b. Desa Sumber Brantas Desa Sumber Brantas sebelumnya secara administratif ikut pemerintahan Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Akan tetapi, mulai tahun 2005 dipisah dari Desa Tulungrejo yang sebelumnya bernama Dusun Sumber Brantas menjadi Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Desa Sumber Brantas memiliki luas 541,1364 Ha. Jarak antara pusat pemerintahan Kota Batu dengan Desa Sumber Brantas yaitu 18 km. Suhu rata-rata 12˚c - 22 ˚c dengan curah hujan yang tinggi dan ketinggian dari permukaan laut 400 - 1.700 dpa. Desa Sumber Brantas terdiri dari tiga dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Lemah Putih dan Dusun Jurang Kuali. Adapun batas-batas Desa Sumber Brantas adalah sebagai berikut: Sebelah Utara
: Hutan dan Kabupaten Mojokerto
Sebelah Selatan
: Dusun Wonorejo dan Desa Tulungrejo
Sebelah Barat
: Hutan dan Gunung Anjasmoro
Sebelah Timur
: Hutan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang
4.1.2 Penggunaan Lahan Sebagian besar wilayah Kecamatan Bumiaji berupa hutan dengan luas 3.262 ha atau 23,59%, sedangkan sisanya digunakan untuk ladang, sawah dan lainnya. Mengenai jenis lahan yang ada di Kecamatan Bumiaji Kota Batu, dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Penggunaan Tanah di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Penggunaan Luas (ha) Sawah 1303 Pekarangan 259 Ladang/Tegalan 2163 Perkebunan 903 Padang Rumput/Gembalaan 9 Hutan 3262 Perikanan Darat/Air Tawar 0.49 Pemukiman 1053 Lain – lain 216 Jumlah 9168.47 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu, 2011.
Persentase (%) 14.22 2.83 23.59 9.85 0.10 35.58 0.01 11.49 2.35 100,00
Berdasarkan Tabel 4 penggunaan tanah di Desa Sukolilo mayoritas adalah hutan 23,59%, kemudian ladang 23,59% dan sawah 14,22%. Dari data dapat
25
diketahui bahwa ketergantungan penduduk pada pertanian cukup besar, sehingga tidak sedikit penduduk yang terjun di bidang pertanian khususnya dalam usahatani sayuran, salah satunya yaitu budidaya wortel. a. Desa Tulungrejo Sebagian besar penggunaan lahan di Desa Tulungrejo adalah untuk lahan pertanian. Hal ini karena lahannya cukup subur sehingga berpotensi untuk dijadikan lahan pertanian. Berikut di bawah persentase luas lahan berdasarkan jenis penggunaan lahan di Desa Tulungrejo yang disajikan ada Tabel 5. Tabel 5. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Tahun 2011 No. 1. 2. 3. 4.
Jenis Penggunaan Lahan Sawah Ladang/Tegalan Pemukiman Lain – lain Jumlah Sumber: Kantor Desa Tulungrejo, 2011.
Luas lahan (Ha) 40.255 559.227 102.257 104.740 806.479
Persentase (%) 4,99 69,34 12,68 12,99 100,00
Dari Tabel 5, jenis penggunaan tanah di Desa Tulungrejo 69,34%. adalah ladang . Dari data dapat diketahui bahwa penduduk Desa Tulungrejo tidak sedikit yang terjun di dunia pertanian. Tanahnya cocok untuk tanaman sayur khususnya budidaya tanaman wortel dan kentang serta tanaman tahunan yaitu apel.
b. Desa Sumber Brantas Desa Sumber Brantas berdasarkan penggunaan atas lahan memiliki luas sebesar 541,1364 Ha. Berikut penggunaan lahan di Desa Sumber Brantas yang dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Tahun 2011 No. 1
Jenis Penggunaan Lahan Pemukiman
Luas lahan (Ha) 94,5710
Persentase (%) 17,48
51,6320
9,54
2
Pekarangan
3
Pertanian
358,3234
66,22
4
Lain-lain
36,6100
6,76
541,1364
100,00
Jumlah Sumber: Kantor Desa Sumber Brantas, 2011.
26
Dari Tabel 6, penggunaan lahan di Desa Sumber Brantas terbesar adalah lahan pertanian dengan luas 358,3234 Ha atau 66,22 %. Sebagian besar lahan pertanian ditanami tanaman sayuran seperti kentang, wortel, kubis dan sawi. Karena tanaman sayuran tersebut cocok dibudidayakan di Desa Sumber Brantas. 4.1.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pada umumnya sumber mata pencaharian penduduk di Kecamatan Bumiaji Kota Batu adalah petani. Komposisi penduduk Kecamatan Bumiaji berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat di Tabel 7. Tabel 7. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 No 1 2 3 4 5 6
Keterangan
Jumlah (Orang) Petani 12828 Pekerja Disektor Jasa/Perdagangan 2151 Pekerja Disektor Industri 749 Mengurus Rumah Tangga 1062 Pelajar / Mahasiswa 2298 Lain-lain 10602 Jumlah 29690 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu, 2011.
Persentase(%) 43.21 7.24 2.52 3.57 7.74 35.72 100,00
Berdasarkan Tabel 7, mayoritas penduduk di Kecamatan Bumiaji bermata pencaharian sebagai petani yaitu sebanyak 12.828 penduduk atau 43,21% dari total penduduk berdasarkan mata pencaharian, sisanya sebagai pekerja disektor jasa, industri, buruh tani dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian di dominasi oleh sektor pertanian, sehingga tidak sedikit penduduk yang berusahatani wortel khususnya tanaman wortel. a. Desa Tulungrejo Mayoritas mata pencaharian penduduk di Desa Tulungrejo adalah sebagai petani. Hal ini dikarenakan lahan yang subur sehingga sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Persentase jumlah penduduk Desa Tulungrejo berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 8.
27
Tabel 8. No 1. 2. 3.
Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Tahun 2011 Keterangan
Petani Pekerja disektor jasa/perdagangan Pekerja disektor industry Jumlah Sumber: Kantor Desa Tulungrejo, 2011.
Jumlah (jiwa) 1663 185 292 2140
Persentase (%) 77,7 8,7 13,6 100,0
Dari data pada Tabel 8 di atas, mayoritas penduduk Desa Tulungrejo bermata pencaharian sebagai petani yaitu sebanyak 1.663 penduduk atau 77,7% dari total penduduk berdasarkan mata pencaharian. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian di dominasi oleh sektor pertanian, sehingga penduduk mengandalkan kegiatan usahatani dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. b. Desa Sumber Brantas Mayoritas mata pencaharian penduduk di Desa Tulungrejo adalah sebagai petani. Hal ini dikarenakan lahan yang subur sehingga sangat cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Persentase jumlah penduduk Desa Tulungrejo berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Tahun 2011 No 1. 2. 3.
Keterangan Jumlah (jiwa) Petani 1.481 Pekerja disektor jasa/perdagangan 318 Buruh 737 Jumlah 2536 Sumber: Kantor Desa Sumber Brantas, 2011.
Persentase (%) 58,4 12,6 29,0 100,0
Berdasarkan pada Tabel 9 di atas, dapat diketahui bahwa persentase jumlah penduduk Desa Sumber Brantas yang paling besar bermatapencaharian sebagai petani yaitu 58,74%. Sisanya bermatapencaharian sebagai buruh 29% dan pekerja disektor jasa/perdagangan 12,6%. Hal ini menunjukkan bahwa pertanian merupakan sektor penting dalam perekonomian di Desa Sumber Brantas, sehingga bertani merupakan pekerjaan utama sebagai sumber pendapatan.
28
4.2 Karakteristik Petani Responden 4.2.1 Usia Petani Responden Faktor usia berkaitan dengan mudahnya atau cepatnya petani dalam menerima informasi atau mengadopsi inovasi, serta dalam melakukan proses produksi usahatani wortel. Distribusi petani responden berdasarkan kelompok usia dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Golongan Usia di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 No 1 2 3 4 5
Umur (Tahun) Jumlah (Orang) 21 – 30 5 31 – 40 18 41 – 50 22 51 – 60 10 61 – 70 8 Jumlah 63 Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
Persentase (%) 7,94 28,57 34,92 15,87 12,70 100,00
Persentase terbesar usia petani responden berada pada kisaran umur 41 50 tahun yaitu 34,92% dan terendah pada kisaran umur 21 - 30 tahun yaitu 7,94%. Umur petani responden mulai dari umur 21 - 70 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada umur tersebut petani masih produktif dalam berusahatani wortel. 4.2.2 Tingkat Pendidikan Petani Responden Sumber daya manusia yang diukur dari tingkat pendidikan merupakan faktor penting dalam mengakomodasi teknologi maupun ketrampilan dalam usahatani wortel. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka pengetahuan atau informasi tentang usahatani wortel semakin besar, sehingga akan berpengaruh terhadap manajemen usahataninya. Berikut ini merupakan Tabel karakteristik petani responden berdasarkan tingkat pendidikan. Tabel 11. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 No 1 2 3 4 5
Pendidikan Jumlah (Orang) Tidak tamat SD 5 Tamat SD 28 Tamat SMP 13 Tamat SLTA 15 D1, D2, D3 atau S1 2 Jumlah 63 Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
Persentase (%) 7,94 44,44 20,63 23,81 3,18 100,00
29
Dari Tabel 11 dapat diketahui bahwa persentase terbanyak petani responden memiliki tingkat pendidikan SD yaitu 44,44% dan terendah dengan pendidikan D1, D2, D3 atau S1 sebesar 3,18% . Sedangkan tingkat pendidikan SMP dan SMA masing-masing sebesar 20,63% dan 23,81%. Hal ini menunjukkan bahwa rendahnya tingkat pendidikan diantara petani responden dapat memberikan dampak pada proses produksi usahatani yang dilakukan yang akan mempengaruhi hasil produksi usahatani wortel. 4.2.3 Luas Lahan Petani Responden Luas lahan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap produksi usahatani wortel. Luas lahan juga dapat berdampak terhadap petani dalam mengelola usahatani untuk lebih produktif. Berikut merupakan Tabel distribusi luas lahan yang digunakan petani dalam usahatani wortel. Tabel 12. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Luas Lahan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 No 1 2 3
Luas lahan (ha) Jumlah (Orang) <0,5 45 0,51 – 1 16 1,1 – 1,5 2 Jumlah 63 Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
Persentase (%) 71,43 25,40 3,17 100,00
Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa luas lahan yang digunakan untuk usahatani wortel terbanyak di Kecamatan Bumiaji yaitu 71,43%. Sedangkan jumlah petani yang memiliki luas lahan antara 0,51 - 1 ha sebesar 3,17% dan luas lahan 1,1-1,5 sebesar 3,17%. Faktor luasan lahan berpengaruh terhadap jumlah produksi yang dihasilkan. 4.2.4 Status Kepemilikan Lahan Pemilik lahan mempunyai kebebasan dalam mengolah lahan dan mempunyai kepuasan penuh atas hasil produksi yang didapat, jika sewa lahan akan menambah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi. Sedangkan sistem bagi hasil akan berdampak tingkat produktif petani. Bagi hasil yang menguntungkan untuk penggarap akan meningkatkan kinerja petani dan sebaliknya. Berikut merupakan Tabel distribusi jumlah responden berdasarkan status kepemilikan luas lahan yang digunakan petani untuk usahatani wortel.
30
Tabel 13. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 No 1 2
Status Lahan Jumlah (Orang) Milik 50 Sewa 13 Jumlah 63 Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
Persentase (%) 79,36 20,64 100,00
Berdasarkan Tabel 13, mayoritas status kepemilikan lahan di Kecamatan Bumiaji yaitu milik sendiri sebesar 79,36%. Sedangkan petani yang menyewa sebesar 20,64%. Banyaknya petani yang memiliki lahan sendiri, menggambarkan bahwa mereka mempunyai hak penuh dalam mengolah lahannya guna untuk meningkatkan produksi wortel dan pendapatan mereka lebih besar dibandingkan dengan petani yang menyewa lahan karena tidak harus membayar biaya sewa lahan dan seluruh hasil produksi adalah miliknya. 4.2.5 Jumlah Tanggungan Keluarga Profil keluarga petani sampel merupakan penduduk asli dan pendatang yang telah lama tinggal di Kecamatan Bumiaji Kota Batu dan pada umummya sudah mempunyai keluarga yang telah menikah dan tercatat sebagai pemilik lahan wortel. Petani sampel umumnya mempunyai tanggungan keluarga. Semakin banyak tanggungan keluarga maka semakin besar pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk kelangsungan hidupnya. Dari segi positif, banyaknya jumlah keluarga dapat membantu dalam usahatani wortel, sehingga dapat mengurangi biaya tenaga kerja dalam proses produksi usahatani. Jumlah tanggungan keluarga petani dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini : Tabel 14. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 No 1 2 3 4 5
Jumlah Tanggungan (Orang) 1 2 3 4 5 Jumlah Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
Jumlah (Orang) 5 19 27 8 4 63
Persentase (%) 7,93 30,16 42,86 12,70 6,35 100,00
31
Tabel 14, jumlah tanggungan keluarga petani wortel antara 1 - 5 orang dalam satu keluarga. Petani wortel responden rata-rata memiliki tanggungan keluarga sebanyak 3 dengan persentase 42,86%. Jumlah tanggungan keluarga berpengaruh terhadap pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 4.2.6 Pekerjaan Sampingan Selain bekerja sebagai petani dalam mengelola usahatani wortel, petani responden juga melakukan pekerjaan sampingan, seperti buruh tani, pedagang dan lain-lain. Mereka sepenuhnya tidak bergantung pada usahataninya, dikarenakan pada musim kemarau sebagian petani tidak melakukan proses produksi usahatani. Air merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan tanaman, jika faktor tersebut tidak dipenuhi akan berdampak pada pertumbuhan tanaman wortel. Data pekerjaan sampingan petani sampel usahatani wortel dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 No 1 2 3 4
Pekerjaan Sampingan Tidak ada Pedagang Buruh tani Dan lain-lain Jumlah Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
Jumlah (Orang) 44 12 5 2 63
Persentase (%) 69,84 19,05 7,94 3,17 100,00
Rata-rata petani responden tidak memiliki pekerjaan sampingan dengan persentase 69,84%. Sedangkan yang memiliki pekerjaan sampingan sebagai pedagang dan buruh tani sebesar 19,05% dan 7,94%. Hal tersebut menunjukkan bahwa usahatani wortel berperan penting dalam memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup petani.
4.3 Analisis Fungsi Produksi Usahatani Wortel Fungsi produksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi produksi Cobb-douglas yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap usahatani wortel. Analisis yang digunakan yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS17.
32
Pengujian statistik dengan menggunakan model regresi berganda metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary least Squares), akan menghasilkan sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) (Gujarati, 2010). Serangkaian uji dapat dilakukan agar persamaan regresi yang terbentuk dapat memenuhi persyaratan BLUE ini, yaitu uji normalitas data, uji gejala multikolinearitas, uji gejala heteroskedasitas, dan uji gejala autokorelasi. 4.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak. Salah satu pengujian normalitas pada model regresi dapat menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Pada penelitian ini, didapat hasil Asymtotic Significance sebesar 0,935 yang lebih besar daripada 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas melalui SPSS dapat dilihat pada Lampiran 14. 4.3.2 Uji Heteroskedasitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Hasil pengujian terhadap gejala heteroskedasitas dengan menggunakan Uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Hasil Uji Heteroskedasitas Model (Constant) Benih Pupuk Pestisida Tenaga Kerja Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
Koefisien -0,008 0,018 0,008 -0,032 -0,002
Sig t 0,978 0,583 0,263 0,137 0,958
Berdasarkan Tabel 16, nilai Significance pada masing-masing variabel independen > 0,05. Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel pada model regresi yang digunakan tidak terjadi gejala heteroskedasitas. Hasil uji heteroskedstistas melalui SPSS dapat dilihat pada Lampiran 14.
33
4.3.3 Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi hubungan antar variabel independen dengan variabel independen lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi hubungan antar variabel independennya. Apabila terjadi hubungan, maka terjadi masalah multikolinearitas. Gejala multikolinearitas dapat dilihat dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10, maka tidak adanya gejala multikolinearitas pada model regresi dan sebaliknya. Hasil pengujian terhadap multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Hasil Uji Multikolinearitas Model Benih Pupuk Pestisida Tenaga Kerja Sumber : Data primer yang di olah, 2012.
Tolerance 0,867 0,952 0,678 0,614
VIF 1,154 1,051 1,475 1,629
Berdasarkan Uji Multikolinearitas, nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada variabel benih, pestisida, tenaga kerja dan pupuk lebih kecil dari 10 tetapi pada variabel lahan nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10 berarti mengalami gejala multikolinearitas, jadi terjadi korelasi antara variabel lahan dengan variabel bebas yang lain. Hasil uji multikolenieritas melalui SPSS dapat dilihat pada Lampiran 14. 4.3.4 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu dengan kesalahan sebelumnya. Uji autokorelasi menggunakan Uji Durbin Watson. Jika du < d < 4– du, berarti tidak ada autokorelasi baik positif maupun negatif. Nilai du pada penelitian ini yaitu 1,7296. Berdasarkan Uji Autokorelasi, pengujian terhadap model regresi yang digunakan menghasilkan nilai DW 2.054 lebih besar dari du dan kurang dari 4 - du, yaitu 1,7296 < 2,054 > 2,2704, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. Hasil uji Autokorelasi melalui SPSS dapat dilihat pada Lampiran 14.
34
4.3.5 Pengujian Terhadap Model Regresi Setelah data diuji asumsi klasik, selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor produksi terhadap usahatani wortel dilakukan Uji Koefisien Determinasi, Uji
F dan Uji t. Hasil analisis regresi dengan
menggunakan empat variabel independen (benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja) dan variabel dependen yaitu produksi usahatani wortel dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Hasil Uji Regresi Model B T Constant 7,061 14,830 Benih 0,094 1,720 Pupuk 0,008 0,746 Pestisida 0,089 2,514 Tenaga Kerja 0,313 5,353 R2 = 0,609 Fhitung = 22,543. Ftabel =3,66 (tingkat kesalahan 1%) ttabel = 1,67 (tingkat kesalahan 10%) Sumber : Data primer yang diolah, 2012.
Sig. 0,000 0,091 0,459 0,015 0,000
Berdasarkan hasil uji regresi, dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut: LNY = 7,061 + 0,094 lnX1 + 0,008 lnX2 + 0,089 lnX3 + 0,313 lnX4 + u Dimana :
X1 = benih (kg) X2 = pupuk (kg) X3 = pestisida (kg) X4 = tenaga kerja (HOK)
1. Uji Koefisien Determinasi (R2) Dalam penelitian ini, nilai R2 sebesar 0.609 atau 60,9%, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan variabel bebas dalam memberikan informasi terhadap variabel terikat cukup tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas seperti benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja mempunyai pengaruh sebesar 60,9% terhadap peningkatan atau penurunan produksi usahatani wortel, sedangkan sisanya 39,1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model karena tidak dapat di ukur secara kuantitatif. Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada Lampiran 15.
35
2. Analisis Uji Keragaman (Uji F) Uji F merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui keberartian nilai R2. Dari uji F melalui pengolahan data dengan menggunakan SPSS, diperoleh nilai Fhitung sebesar 22,543 dan nilai signifikansinya 0,000. Nilai Ftabel dengan tingkat kepercayaan 99% (α = 0,01) untuk df N1 = 4 dan df N2 = 58 sebesar 3,66. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa nilai Fhitung (22,543) > Ftabel (3,36), sehingga seluruh variabel bebas yang meliputi benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu produksi usahatani wortel. Hasil dari uji F dapat dilihat pada Lampiran 15. 3. Uji t Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel, dengan tingkat kepercayaan 90% (α = 0.1) dan degree of freedom (df) dengan rumus n-1 sebesar 62, diperoleh nilai ttabel sebesar 1,67. Hasil analisis regresi variabel bebas yang berpengaruh terhadap produksi usahatani wortel dapat dilihat pada Tabel 19. a. Benih Nilai koefisien regresi pada benih mempunyai tanda positif dan besarnya adalah 0,094 dan nilai thitung 1,720. Nilai thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 1,720
>
1,67. Secara statistik faktor benih berpengaruh nyata terhadap produksi
wortel di daerah penelitian. Hal ini menunjukkan semakin banyak benih yang digunakan untuk usahatani wortel, maka produksi yang dihasilkan semakin besar. Dalam proses penjarangan tanaman wortel yang pertumbuhannya kurang maksimal, seperti daun yang layu, terkena hama dan penyakit atau tanamannya kerdil akan dicabut, sehingga semakin banyak benih yang digunakan, maka sisa tanaman wortel di lahan semakin banyak juga, sehingga dapat meningkatkan produksi wortel. Nilai koefisien regresi sebesar 0,094 menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan bibit sebesar 1% akan menaikkan produksi sebesar 0,094%, demikian juga pengurangan penggunaan benih sebesar 1% akan menurunkan produksi sebesar 0,094%.
36
b. Pupuk Nilai koefisien regresi pada pupuk mempunyai tanda positif dan besarnya adalah 0,008 dan nilai thitung 0,746. Nilai thitung lebih kecil dari pada ttabel yaitu 0,746 < 1,67. Secara statistik faktor pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel di daerah penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pupuk dalam jumlah yang berbeda kemungkinan besar memiliki hasil produksi wortel dalam jumlah yang sama dan penggunaan alokasi pupuk yang besar belum tentu menghasilkan produksi yang tinggi. Hal tersebut terjadi di karenakan petani responden dalam pemberian pupuk melebihi dosis anjuran dan jenis penggunannya tidak sesuai, sehingga berdampak pada produksi wortel dan ada juga sebagian yang menekan biaya untuk pupuk, sehingga lebih irit dalam penggunaannya. Menurut Suwalan et al (2004) dalam Sahara dan Idris (2010) respon tanaman terhadap pemberian
pupuk
akan meningkat
apabila
pupuk yang
digunakan tepat jenis, dosis, waktu dan cara pemberian. Sedangkan menurut Susila (2006), pupuk yang digunakan dalam usahatani wortel yaitu pupuk kandang 15.000 kg/ha, pupuk urea 100 kg/ha, SP 100 kg/ha, dan KCl 30 kg/ha. Di daerah penelitian, jenis pupuk yang digunakan antar petani berbeda-beda jenis dan dosisnya, rata-rata pupuk yang digunakan yaitu NPK 378 kg/ha, ZA 53,1 kg/ha, KCL 4,9 kg/ha, SP 69,1 kg/ha, urea 149,8 kg/ha dan jarang yang menggunakan pupuk kandang, hal ini tergantung dengan pengalaman petani dalam berusahatani wortel. Penambahan penggunaan pupuk tidak akan meningkatkan produksi wortel karena nilai elastisitasnya nol atau mencapai titik produksi maksimal. c. Pestisida Nilai koefisien regresi pada pestisida mempunyai tanda positif dan besarnya adalah 0,089 dan nilai thitung 2.514. Nilai thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 2.514 > 1,67. Secara statistik faktor pestisida berpengaruh nyata terhadap produksi wortel di daerah penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pestisida bertujuan untuk mencegah atau membasmi hama penyakit yang mengganggu tanaman wortel. Jika petani tidak melalukan penyemprotan pestisida, maka produksi wortel akan rendah karena terserang oleh hama atau penyakit,
37
sehingga petani intensif melakukan penyemprotan agar tanamannya tidak rusak atau gagal panen. Menurut Djojosumarto (2008), pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan salah satunya untuk memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak tanaman atau hasil-hasil pertanian. Oleh sebab itu, petani di daerah penelitian intensif menggunakan pestisida untuk mendapatkan hasil produksi wortel yang bagus, sehingga penggunaan pestisida berpengaruh nyata terhadap produksi wortel. Nilai koefisien regresi sebesar 0,053 menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan pestisida sebesar 1% akan meningkatkan produksi wortel sebesar 0,053%, demikian juga pengurangan penggunaan pestisida sebesar 1% akan menurunkan produksi wortel sebesar 0,053%. d. Tenaga kerja Nilai koefisien regresi pada tenaga kerja mempunyai tanda positif dan besarnya adalah 0,313 dan nilai thitung 5,353. Nilai thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 5,353 > 1,67. Secara statistik faktor tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi wortel di daerah penelitian. Tenaga kerja digunakan mulai dari pengolahan, penanaman, pemupukan, penjarangan dan penyiangan, penyemprotan sampai dengan panen, dimana hal itu akan berpengaruh terhadap produksi wortel. Kurangnya tenaga membuat proses produksi usahatani menjadi terhambat atau tidak maksimal, sehingga berdampak pada menurunnya produksi wortel. Sebagai contoh, kegiatan penjarangan bertujuan untuk mencabut tanaman wortel yang pertumbuhannya tidak maksimal seperti daunnya layu, terkena hama dan penyakit serta mencegah terjadinya persaingan dalam mengambil unsur hara dalam tanah. Untuk lahan 1 hektar rata-rata membutuhkan tenaga kerja sebanyak 123,3 HOK. Jika tenaga kerja yang digunakan kurang dari 123,3 HOK maka proses penjarangan yang dilakukan oleh tenaga kerja tidak maksimal, dalam kata lain, mereka hanya mencabut tanaman wortel tanpa melihat kondisi tanaman wortel yang cocok untuk dicabut. Maka dari itu penggunaan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi wortel.
38
Nilai koefisien regresi sebesar 0,313 menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan tenaga kerja sebesar 1% akan meningkatkan produksi wortel sebesar 0,313%, demikian juga pengurangan penggunaan tenaga kerja sebesar 1% akan menurunkan produksi wortel sebesar 0,313%. 4.4 Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel Efisiensi faktor produksi pada usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu dapat diketahui dengan menghitung rasio NPM suatu faktor produksi dengan harga masing-masing faktor produksi NPMx/Px. perhitungan yang digunakan untuk analisis efisiensi alokatif faktor-faktor produksi mencantumkan nilai koefisien regresi yang berasal dari fungsi produksi Cobb- Douglas. Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglas, diketahui bahwa tidak semua variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model berpengaruh secara nyata terhadap produksi wortel, hanya terdapat tiga variabel yang berpengaruh nyata terhadap produksi wortel yaitu faktor benih, pestisida dan tenaga kerja. Hasil perhitungan efisiensi dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Variabel
Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu bix
Y
Benih 0,094 23278,94 Pestisida 0,089 23278,94 Tk 0,313 23278,94
PY
x
Px
PMx
NPMx
2500 8,89 156250 246,14 615360,06 2500 42,60 130000 48,63 121586,01 2500 280,27 30000 26,00 64993,65
NPMx/Px 3,94 0,94 2,17
Sumber : Data primer yang telah diolah, 2012. 1. Efisiensi Alokatif Benih Dari hasil analisis diketahui NPMx/Px penggunaan benih sebesar 3,94 dimana angka tersebut lebih besar dari 1, sehingga penggunaan tenaga kerja di daerah penelitian belum efisien. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan benih sebanyak 8,89 kg/ha di daerah penelitian belum efisien. Mahalnya benih wortel membuat petani menggunakan benih wortel seminimal mungkin agar biaya sarana produksi yang dikeluarkan sedikit. Pengetahuan petani tentang budidaya wortel terutama dalam penggunaan benih mengakibatkan penggunaan benih belum efisien, mengingat rata-rata pendidikan petani responden lulusan SD. Agar
39
penggunaan benih dapat optimal maka perlu dilakukan penambahan penggunaan benih untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Dari penambahan tersebut penggunaan benih optimal mencapai 35 kg. 2. Efisiensi Alokatif Pestisida Dari hasil analisis diketahui NPMx/Px penggunaan pestisida sebesar 0,93 dimana angka tersebut lebih kecil dari 1, sehingga penggunaan pestisida di daerah penelitian tidak efisien. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pestisida sebesar 42,6 kg dalam 1 hektar di daerah penelitian tidak efisien. Penggunaan pestisida di daerah penelitian sangat intensif dan tidak sesuai takaran atau dosis. Dalam 1 musim tanam penyemprotan dilakukan antar 6 - 12 kali. Petani berkeyakinan bahwa jika tidak dilakukan penyemprotan pestisida hasil produksi wortel tidak bagus, apalagi pada musim penghujan. Ditinjau dari penggunaan pestisida yang intensif dan tidak sesuai dengan takaran, mengakibatkan penggunaan pestisida di daerah penelitian tidak efisien. Agar penggunaan pestisida dapat optimal maka perlu dilakukan pengurangan penggunaan pestisida, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani wortel. Dari pengurangan penggunaan pestisida optimal mencapai 39,84 kg. 3. Efisiensi Alokatif Tenaga Kerja Dari hasil analisis diketahui NPMx/Px penggunaan tenaga kerja sebesar 2,17 dimana angka tersebut lebih besar dari 1, sehingga penggunaan tenaga kerja di daerah penelitian belum efisien. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan tenaga kerja sebanyak 280,27 HOK dalam proses produksi usahatani mulai dari pengolahan lahan sampai panen dengan luasan lahan 1 hektar di daerah penelitian belum efisien. Agar penggunaan tenaga kerja dapat optimal maka perlu dilakukan penambahan penggunaan tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani wortel. Di daerah penelititan yang membutuhkan tenaga kerja paling banyak yaitu pada proses penjarangan dan penyaingan. Banyak lahan yang tanaman wortelnya sangat dekat, sehingga pertumbuhannya kurang maksimal karena terjadi persaingan antar tanaman wortel dalam perebutan unsur hara. Sebagian lahan ada tanaman rumput, sehingga pertumbuhan wortel tidak terganggu, akibatnya produksi wortel yang dihasilkan tidak bagus. Dari penambahan tersebut penggunaan tenaga kerja optimal mencapai 607,19 HOK.
40
Hasil perhitungan analisis efisiensi alokatif faktor produksi pestisida dan tenaga kerja untuk usahatani wortel dapat dilihat pada lampiran 16.
4.5 Analisis Pendapatan Usahatani Wortel 4.5.1 Biaya Usahatani Wortel Biaya merupakan modal yang dikeluarkan untuk menjalankan proses produksi usahatani wortel, mulai dari pengadaan faktor-faktor produksi yang meliputi biaya sarana produksi untuk pembelian benih, pupuk dan pestisida sampai dengan biaya tenaga kerja untuk proses pengolahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan panen. Biaya dibagi menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung oleh besarnya faktor produksi yang digunakan untuk usahatani wortel yaitu sarana produksi dan tenaga kerja. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh besarnya output yang dihasilkan yaitu penyusutan peralatan dan sewa lahan. Berikut merupakan komponen biaya dalam usahatani wortel yang dilakukan oleh petani responden: 1. Komponen Biaya Tetap Pada usahatani wortel, yang termasuk biaya tetap adalah biaya sewa lahan, dan biaya penyusutan peralatan. Sewa lahan untuk lahan 1 hektar per tahun sebesar Rp 20.000.000,-. Sedangkan peralatan yang digunakan untuk usahatani wortel rata-rata menggunakan cangkul, sabit, disel dan selang. Biaya tetap yang dikeluarkan oleh petani responden di daerah penelitian yaitu sewa lahan per hektar permusim tanam ditambah dengan penyusutan peralatan usahatani. Rata-rata biaya tetap di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20.
Rata-Rata Biaya Tetap Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu
Komponen Biaya Tetap Sewa Lahan Penyusutan Peralatan Jumlah Sumber: Data primer yang diolah, 2012.
Biaya (Rp) 6.666.667 77.719 6.744.386
Persentase (%) 98,85 1,15 100,00
41
1) Sewa lahan Sewa lahan adalah biaya yang dikeluarkan petani untuk menyewa lahan yang digunakan untuk budidaya wortel selama satu kali musim tanam. Rata-rata biaya sewa lahan seluas 1 hektar sebesar Rp.6.666.667-/ musim tanam dan persentase terhadap total biaya tetap sebesar 98,85%. 2) Biaya Penyusutan Biaya Penyusutan adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani tergantung pada jumlah peralatan yang dimiliki oleh petani dan digunakan dalam proses produksi usahatani wortel. Rata-rata biaya penyusutan sebesar Rp.77.719,- dan persentase terhadap total biaya tetap sebesar 1,15 %. Peralatan yang rata-rata dimiliki oleh petani yaitu cangkul, sabit, disel dan selang. Dari kedua komponen biaya tetap, yang mempunyai nilai persentase teringgi dalam pengeluaran biaya untuk usahatani wortel dalam satu musim tanam yaitu biaya sewa lahan. Biaya sewa lahan dan penyusutan peralatan masingmasing petani responden dapat dilihat pada Lampiran 8. 2. Komponen Biaya Variabel Biaya variabel dalam usahatani wortel meliputi biaya sarana produksi yaitu pembelian bibit, pupuk, dan pestisida, biaya upah tenaga kerja mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan panen serta biaya lain-lain seperti uang angkot transportasi. Komponen biaya variabel usahatani wortel di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 21 dan 22. Tabel 21. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Komponen Penggunaan Benih (kg) 8,89 Pupuk Urea (kg) 149,81 Pupuk TSP / SP36 (kg) 69,05 Pupuk KCl (kg) 4,96 Pupuk NPK (kg) 377,93 Pupuk Kandang (sak) 2619,60 Pestisida (kg) 42,60 ZA (kg) 53,09 Total Biaya Sarana Produksi Sumber: Data primer yang diolah, 2012.
Biaya Variabel (Rp) 1.388.889 269.714 96.711 5.943 2.381.200 523.968 5.537.433 74.333 10.278.192
Persentase (%) 13,51 2,62 0,94 0,06 23,17 5,10 53,88 0,72 100,00
42
1) Biaya sarana produksi Biaya sarana produksi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh petani responden untuk penggunaan bahan yang digunakan untuk budidaya wortel. Biaya sarana produksi yang dikeluarkan sebagai berikut: a) Biaya untuk pembelian benih Benih yang digunakan untuk budidaya wortel merupakan hasil dari budidaya petani setempat atau lokal. Penggunaan benih dalam luasan 1 hektar rata-rata 8,89 kg tiap musim tanam dengan biaya rata-rata sebesar Rp. 1.388.889,-. Diketahui bahwa rata-rata pembelian benih wortel adalah sebesar Rp 25.000,-. Persentase biaya untuk penggunaan benih sebesar 13,51% dari total biaya sarana produksi. b) Biaya untuk pembelian pupuk. Pupuk kimia yang digunakan oleh petani responden untuk menunjang pertumbuhan wortel adalah pupuk urea rata-rata penggunaan 149,81 kg dengan biaya sebesar Rp. 269.714,- , TSP 69,05 kg dengan biaya sebesar Rp. 96.711,- , KCL 4,96 kg dengan biaya sebesar Rp. 5.943,-, NPK 377,93 kg dengan biaya sebesar Rp 2.381.200,-, pupuk kandang 2619,6 kg dengan biaya sebesar Rp 523.968,- dan pupuk ZA 53,09 kg dengan biaya sebesar Rp. 74.333,-. Persentase biaya untuk penggunaan pupuk terbesar pada pupuk NPK yaitu sebesar 23,17% dari total biaya sarana produksi. c) Biaya untuk pembelian pestisida Diketahui bahwa rata-rata pembelian pestisida adalah sebesar Rp. 5.537.433,- dalam satu musim tanam. Persentase biaya untuk penggunaan pestisida sebesar 53,88% dari total biaya sarana produksi. Persentase biaya sarana produksi terbesar terletak pada penggunaan pestisida yaitu 31,16% dari total biaya variabel. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan petani terhadap pestisida masih tinggi, sehingga petani di daerah penelitian intensif dalam melakukan penyemprotan menggunakan pestisida. Biaya untuk pembelian benih, pupuk dan pestisida masing-masing petani responden dapat dilihat pada Lampiran 9.
43
Tabel 22. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Komponen TK Pengolahan
HOK
Laki-laki 92,68 Perempuan 0 TK Pananaman Laki-laki 19,75 Perempuan 4,37 TK Pemupukan Laki-laki 13,24 Perempuan 2,78 TK penyiangan & Laki-laki 2,82 Penjarangan Perempuan 120,43 TK Penyemprotan Laki-laki 44,71 Perempuan 0 TK pengairan Laki-laki 0,71 Perempuan 0,02 Total Biaya Tenaga Kerja Sumber: Data primer yang diolah, 2012.
Biaya Variabel (Rp) 2.780.476
Persentase (%) 33,06
703.413
8,36
467.063
5,55
3.096.746
36,82
1.341.429
15,95
22.302
0,26
8.411.429
100,00
2) Biaya tenaga kerja Biaya rata-rata tenaga kerja yang dikeluarkan oleh petani wortel per hektar dalam satu musim tanam dihitung berdasarkan Hari Orang Kerja (HOK) dengan jam kerja efektif selama 7 jam dalam satu hari dan mulai jam kerja rata-rata 06:00 - 12:30. Jadi, 1 HOK sama dengan jam kerja. Rata-rata penggunaan biaya tenaga kerja pada usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai berikut: a) Pengolahan lahan Pengolahan lahan untuk usahatani wortel dikerjakan oleh tenaga kerja lakilaki dengan upah sebesar Rp.30.000,- per HOK. Untuk lahan dengan luasan 1 hektar, di perlukan sebanyak 92,68 HOK untuk proses pengolahan lahan. Ratarata biaya yang dikeluarkan untuk pengloahan lahan sebesar Rp. 2.780.476,-. Persentase biaya tenaga kerja untuk pengolahan lahan sebesar 33,06% dari total biaya tenaga kerja. b) Penanaman Penanaman wortel dikerjakan oleh tenaga kerja wanita dan laki-laki dengan upah sebesar Rp. 30.000,- untuk laki-laki dan Rp. 25.000,- untuk perempuan per HOK. Untuk lahan 1 hektar, rata-rata biaya tenaga kerja untuk penanaman wortel adalah sebesar Rp. 703.413,- dengan rata-rata jumlah tenaga
44
kerja laki-laki 19,75 HOK dan perempuan 4,37 HOK. Persentase biaya tenaga kerja untuk pengolahan lahan sebesar 8,36% dari total biaya tenaga kerja. c) Pemupukan Pemupukan wortel dikerjakan oleh tenaga kerja wanita dan laki-laki dengan upah sebesar Rp 30.000,- untuk laki-laki dan Rp. 25.000,- untuk perempuan per HOK. Untuk lahan dengan luasan 1 hektar, rata-rata biaya tenaga kerja sebesar Rp. 467.063,- dengan rata-rata jumlah tenaga kerja laki-laki 13,24 HOK dan perempuan 2,8 HOK. Persentase biaya tenaga kerja untuk pengolahan lahan sebesar 5,55% dari total biaya tenaga kerja. d) Penjarangan dan penyiangan Penjarangan merupakan perlakuan dengan mencabut sebagian tanaman wortel yang pertumbuhannya kurang baik seperti daunnya layu atau tanamannya kerdil yang bertujuan untuk mengurangi persaingan dalam mendapatkan unsur hara dan memperoleh sinar matahari, sehingga pertumbuhannya bisa maksimal. Penjarangan dan penyiangan wortel biasanya di kerjakan oleh tenaga kerja wanita, akan tetapi jika tenaga kerja wanita tidak tercukupi maka akan menggunakan tenaga kerja laki-laki. Penjarangan dan penyiangan dikerjakan oleh tenaga kerja wanita dan laki-laki dengan upah sebesar Rp 30.000,- untuk laki-laki dan Rp. 25.000,- untuk perempuan per HOK. Untuk lahan dengan luasan 1 hektar, ratarata biaya tenaga kerja untuk penjarangan wortel adalah sebesar Rp. 3.096.746,dengan rata-rata jumlah tenaga kerja laki-laki 2,82 HOK dan perempuan 120,43 HOK. Persentase biaya tenaga kerja untuk penjarangan dan penyiangan sebesar 36,82% dari total biaya tenaga kerja. e) Penyemprotan Penyemprotan dilakukan untuk mengendalikan atau membasmi hama dan penyakit. Penyemprotan dikerjakan oleh tenaga kerja laki-laki dengan upah sebesar Rp 30.000,- per HOK. Untuk lahan dengan luasan 1 hektar, rata-rata biaya tenaga kerja untuk penyemprotan wortel adalah sebesar Rp. 1.341.429,- dengan rata-rata jumlah tenaga kerja laki-laki 44,71 HOK. Persentase biaya tenaga kerja untuk pengolahan lahan sebesar 15,95% dari total biaya tenaga kerja.
45
f) Pengairan Pengairan jarang dilakukan oleh petani karena lahan tipe tadah hujan, tetapi sebagian petani ada yang melakukan pengairan pada waktu musim kemarau untuk memperoleh produksi wortel yang bagus. Pengairan wortel dikerjakan oleh tenaga kerja laki-laki. Untuk lahan dengan luasan 1 hektar, rata-rata biaya tenaga kerja untuk pengairan wortel adalah sebesar Rp. 22.302,- dengan rata-rata jumlah tenaga kerja laki-laki 0,71 HOK dan perempuan 0,02 HOK. Persentase biaya tenaga kerja untuk pengolahan lahan sebesar 0,26% dari total biaya tenaga kerja. Persentase biaya tenaga kerja terbesar terletak pada biaya untuk penjarangan dan penyiangan yaitu sebesar 36,82% dari total biaya variabel. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan penjarangan sangat penting agar mendapatkan produksi wortel yang bagus. Biaya tenaga kerja mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, penjarangan dan penyemprotan pestisida pada masingmasing petani responden dapat dilihat pada Lampiran 10. Total biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani wortel di daerah penelitian merupakan jumlah dari biaya sarana produksi ditambah dengan biaya untuk tenaga kerja. Total biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Rata-Rata Biaya Variabel Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Komponen Sarana Produksi Tenaga Kerja Total Biaya Variabel Sumber: Data primer yang diolah, 2012.
Biaya (Rp) 10.278.192 8.411.429 18.689.621
Persentase (%) 54,99 45,01 100,00
Jadi total biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani wortel di daerah penelitian sebesar Rp 18.689.621,- dengan luasan 1 hektar dalam satu musim tanam. Persentase biaya variabel terbesar yaitu pada penggunaan sarana produksi yaitu 54,99%. Total biaya variabel untuk masing-masing petani responden dapat dilihat pada Lampiran 11. 3. Total Biaya Usahatani Wortel Total biaya usahatani wortel yang dikeluarkan meliputi jumlah dari biaya tetap dan biaya variabel. Rata-rata total biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani wortel di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 24.
46
Tabel 24. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Komponen Biaya (Rp) Biaya Tetap 6.744.386 Biaya Variabel 18.689.621 Total Biaya 25.434.007 Sumber: Data primer yang diolah, 2012.
Persentase (%) 26,52 73,48 100,00
Dari dua komponen biaya tersebut terlihat bahwa proporsi biaya variabel lebih besar dari pada biaya tetapnya yaitu masing-masing Rp 6.744.386,- untuk biaya variabel dan Rp 18.689.621,- untuk biaya tetap. Jadi total biaya yang dikeluarkan petani untuk usahatani wortel sebesar Rp. 25.434.007,-. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pendapatan yang diperoleh petani dari usahatani wortel dipengaruhi biaya variabel yaitu dengan persentase 73,48% dari total biaya. Total biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing petani responden dapat dilihat pada Lampiran 12. 4.5.2 Penerimaan Usahatani Wortel Penerimaan usahatani wortel merupakan hasil perkalian antara jumlah produksi wortel per hektar dalam satu musim tanam dengan harga wortel. Besarnya penerimaan berarti dipengaruhi dari hasil produksi dan harga di pasar. Rata-rata produksi usahatani wortel sebesar 23.278,94 kg. Rata-rata harga jual wortel sebesar Rp. 2.500,-/kg. Dengan demikian dapat diketahui bahwa rata-rata penerimaan petani responden dari hasil usahatani wortel adalah sebesar Rp 58.197.350,- per kektar dalam satu musim tanam. Besarnya penerimaan yang diperoleh untuk masing-masing petani responden dapat dilihat di Lampiran 12. 4.5.3 Pendapatan Usahatani Wortel Pendapatan usahatani wortel merupakan selisih antara penerimaan dari hasil produksi usahatani wortel dengan total biaya yang dikeluarkan per hektar dalam satu musim tanam. Rata-rata pendapatan usahatani wortel dengan luasan 1 hektar di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 25.
47
Tabel 25. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Komponen Biaya Tetap Biaya Variabel Total Biaya Penerimaan Pendapatan Sumber: Data primer yang diolah, 2012.
Biaya (Rp) 6.744.386 18.689.621 25.434.007 58.197.350 32.763.343
Pendapatan yang diterima oleh petani wortel di daerah penelitian rata-rata sebesar Rp. 32.763.343,- per hektar dalam satu musim tanam, sehingga usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan. Besarnya pendapatan yang diperoleh untuk masing-masing petani responden dapat dilihat di Lampiran 12.
48
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan : 1. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani wortel adalah benih, pestisida dan tenaga kerja dimana nilai thitung 1,72 benih, 2,514 untuk pestisida dan 5,353 untuk tenaga kerja > ttabel 1,67. Sementara itu,
faktor penggunaan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel karena nilai thitung 0,746 < ttabel 1,67. Nilai koefisien regresi benih sebesar 0,094 menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan benih sebesar 1% akan meningkatkan produksi wortel sebesar 0,094% dan sebaliknya. Nilai koefisien regresi pestisida sebesar 0,053 menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan pestisida sebesar 1% akan meningkatkan produksi wortel sebesar 0,053% dan sebaliknya. Nilai koefisien regresi tenaga kerja sebesar 0,313 menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan tenaga kerja sebesar 1% akan meningkatkan produksi wortel sebesar 0,313% dan sebaliknya. 2. Dari hasil analisis diketahui bahwa NPMx/Px untuk penggunaan benih > 1 yaitu sebesar 3,94, sehingga penggunaan benih belum efisien. Agar penggunaan benih dapat optimal maka perlu dilakukan penambahan. NPMx/Px untuk penggunaan pestisida < 1 yaitu sebesar 0,94, sehingga penggunaan pestisida tidak efisien. Agar penggunaan pestisida dapat optimal maka perlu dilakukan pengurangan. NPMx/Px untuk penggunaan tenaga kerja > 1 yaitu 2,17 sehingga penggunaan tenaga kerja belum efisien. Agar penggunaan tenaga kerja dapat optimal maka perlu dilakukan penambahan. 3. Rata-rata total penerimaan petani wortel di daerah penelitian sebesar Rp. 58.197.350,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp. 25.434.007,-, sehingga diperoleh pendapatan usahatani wortel sebesar Rp. 32.763.343,- per hektar dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan.
49
5.2 Saran Beberapa saran yang diajukan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengatasi belum optimalnya penggunaan benih, maka petani dapat menambah penggunaan benih. Dengan menghitung NPMx/Px, penggunaan benih dalam luasan 1 hektar maksimal sebesar 35 kg. Sedangkan penggunaan tenaga kerja perlu ditambah terutama untuk proses penjarangan dan penyiangan.
Proses
tersebut
merupakan
pencabutan
wortel
yang
pertumbuhannya kurang maksimal dan pencabutan rumput agar pertumbuhan wortel tidak terganggu, sehingga produksi wortel yang dihasilkan bagus dan dapat meningkatkan pendapatan petani. Penggunaan tenaga kerja dalam luasan 1 hektar maksimal sebesar 607,19 HOK. Penggunaan faktor produksi di atas akan efisien secara alokatif dengan syarat produksi dan harga wortel, serta harga faktor-faktor produksi tidak berubah. 2. Perlu adanya penyuluhan pertanian terkait budidaya tanaman wortel dari dinas pertanian mengingat penggunaan faktor produksi yang berbeda antar petani meskipun dalam luasan yang sama agar dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani wortel. Kemudian di daerah penelitian penggunaan pestisida intensif dilakukan. Optimalnya penggunaan pestisida per hektar dalam satu musim tanam sebesar 39,84 kg. Dalam jangka pendek penggunaan pestisida yang intensif dapat menekan serangan hama penyakit, sehingga produksi wortel yang dihasilkan bagus, tetapi dalam jangka panjang residu pestisida dalam tanah semakin tinggi, sehingga tanah menjadi asam dan beracun dan resisten terhadap organisme pengganggu, akibatnya produksi wortel akan menurun. Dengan menggunakan pestisida nabati maka dapat mengurangi biaya produksi, tidak membasmi predator dan tidak merusak lingkungan, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Tanaman sebagai pestisida nabati yang bisa dimanfaatkan antara lain Tembakau, sirsak, bawang putih, cabai merah, kemangi, nimba, cengkeh, biji srikaya dan sebagainya.
50
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu. 2011. Rekapitulasi Data Dasar Pertanian Kecamatan Batu. Kota Batu. Dinas Pertanian Jawa Timur. 2011. Luas Areal Tanam, Panen, Produksi, Produktivitas Dan Harga Tanaman Sayuran Dan Buah-Buahan Semusim Di Jawa Timur Tahun 2007. http://www.jatimprov.go.id/dbfile/Bidlahta/20080714011343_luas_areal_ tanam_panen_produksi_produktivitas_dan_harga_tanaman_sayuran_dan _buah_semusim_wortel_2007.pdf. Di unduh pada tanggal 5 Februari 2012. Gujarati, Damodar. 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika. Salemba Empat. Jakarta. Djojosumarto. P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta. Hanum, Chairani. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta. Indroyono. 2011. Analisis Efisiensi Alokatif Input Usahatani Jagung (Zea mays). Skripsi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. Jogiyanto. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. BFE. Yogyakarta. Kementrian Pertanian. 2009. Rancangan Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014. Jakarta. http://www.deptan.go.id/renbangtan/rancangan%20renstra%20deptan%2 02010-2014%20lengkap.pdf. Di unduh tanggal 26 Maret 2012. Kementrian Pertanian Republik http://aplikasi.deptan.go.id/bdsp/newlok.asp. Februari 2012.
Indonesia. Di unduh
2012. tanggal 6
Makeham J.P dan Malcolm R.L. 1990. Manajemen Usahatani Daerah Tropis. Bogor. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta. Nicholson, Walter. 1994. Teori Ekonomi Mikro. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta
51
Nurul, Diyah, S. 2011. Analisis Pendapatan dan Efisiensi Penggunaan FaktorFaktor Produksi yang Mempengaruhi Usahatani Padi. Ringkasan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. Olivia, Yessy, H. 2011. Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Lettuce Romaine Organik. Ringkasan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. Pratita, Ananda. 2011. Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Putih. Ringkasa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. Rahayu, Wiwit dan Wida, Erlyna, R. 2010. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi pada Usahatani Kedelai di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Negeri Solo. Solo. Rubatzky, Vincent E. Dan Yamaguchi Mas. 1998. Sayuran Dunia 2. Institut Teknologi Bandung. Bandung. Romauli, Natal, D. 2008. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dalam Usahatani Padi Sawah. Ringkasa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. Sahara, D., Idris. 2010. Efisiensi Produksi Sistem Usahatani Padi Pada Lahan Sawah Irigasi Teknis. Available at http://www.scribd.com/. Di unduh tanggal 23 Februari 2012. Salvatore, Dominick. 1995. Teori Mikroekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta. Shinta, Agustina. 2005. Diklat Ilmu Usahatani. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang. Singarimbun, M dan Sofyan, Effendi. 2008. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Yogyakarta. Soekardono, dkk. 2005. Teori Ekonomi Makro Pendekatan Grafis dan Matematis. Pondok Edukasi. Malang. Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Soekartawi. 2002. Analisis Usaha tani. Universitas Indonesia. Jakarta.
52
Sudarsono. 1995. Pengantar Ekonomi Mikro. PT Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta. Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
53
LAMPIRAN Lampiran 1. Peta Kecamatan Bumiaji
54 Lampiran 2. Quisioner Untuk Responden
DAFTAR ISIAN PENGGALIAN DATA PRIMER PENELITIAN Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-faktor Produksi Usahatani Wortel (Daucus carota L) Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Nama Responden
: ..........................................
Desa
: ..........................................
Kecamatan
: ..........................................
Kabupaten
: ..........................................
Nama Enumerator
: ..........................................
Tanggal
: ..........................................
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2011
55
KARAKTERISTIK RESPONDEN No.
Pekerjaan
Nama
Hubungan Dalam Keluarga
Pendidikan Tertinggi Ditamatkan
Usia (Th)
Utama
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Sampingan
(6)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Keterangan : Kolom (2) = 1. KK; 2. Isteri; Kolom (3) = 1. Tidak punya ijazah; 2. SD sederajat; 3. SMP sederajat; 4. SMU sederajat; 5. D1; 6. D2;
3. Anak;
Kolom (5) & (6) = 0 . Lainnya 1. Pertanian 2. Pertambanagan dan penggalian 3. Industri kerajinan 4. Listrik, gas dan air 5. Konstruksi/ bangunan 6. Perdagangan 7. Angkutan dan komunikasi 8. Keungan 9. Jasa 10. Tidak bekerja
4. Orang tua;
5. Saudara
7. D3; 8. D4; 9.S1; 10. S2; 11. S3.
11. Sekolah - Tidak ada
6. Lainnya
56
Lahan Luas Lahan Pengusaan lahan
Uraian
ANALISIS USAHATANI SEMUSIM : Lahan 1 : …… Ha : milik/sewa/gadai Satuan
Harga per satua n (Rp)
Satuan
Rp
Tanaman Wortel
Satuan Fisik
Sarana Produksi a. Benih/bibit b. Pupuk urea c. Pupuk TSP/ SP36 d. Pupuk KCl e. Pupuk NPK f. Pupuk kandang g. Pestisida 1) h. Biaya irigasi (Satuan Hari Kerja Setara Pria)
Tenaga Kerja Dalam Keluarga a. Pengolhn lhn b. Penanaman c. Pemupukan d. Penyiangan e. Penyemp. pesti. f. Pengairan g. Panen h.
Tenaga Kerja Luar Keluarga a. Pengolhn lhn b. Penanaman c. Pemupukan d. Penyiangan e. Penyemp. pesti. f. Pengairan g. Panen h. ………...
Pria = ….. jam Wanita = ……jam Upah Wanita = Rp ………….. Upah Pria = Rp …………..
57
Lahan Luas Lahan Pengusaan lahan
Uraian
ANALISIS USAHATANI SEMUSIM : Lahan 1 : …… Ha : milik/sewa/gadai Satuan
Harga per satua n (Rp)
Satuan
Rp
Tanaman Wortel
Satuan Fisik
Produksi Panen 1 Panen 2 Panen 3 Panen 4 Panen 5 Panen 6 Biaya lain –lain pada total produksi Biaya lain Sewa Lahan Biaya Angkut Penanganan pasca panen Pengkemasan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Nama Alat/Mesin Cangkul Bajak Garu Sekop Sabit Ganco Traktor Diesel utk pompa air, dll Lainnya
PERALATAN USAHATANI Estimasi Umur Jumlah Harga awal Ekonomis (unit) /Unit (Rp) (Lama Pemakaian)
Jika sewa, nilai Sewa (Rp)
58
Lampiran 3. Karakteristik Responden NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
Kusmono Pujiono Sujono Suliono Sulianto Suradi Misgiarno Suwardi Syamsul Ahmad Sama'un Sandi Narko Saidi Suliono B Sukono Joko Santoso Daseri Agus w. Sutrisno Suwandi Anto Sarni Miati Misnan Masudi Suwandi Sugianto Musiran Sudarmanto Suyitno sudarmaji saniman Mujiran Agus didik sulianto Hartoyo Andrea S. Sugiri Sugeng Noto Utomo H Bakar Marjito Supriyono Nasrokim Budianto Kasil Jamil Ismanto Sunardi Bunawas Suliono Bawon S. Purnomo Sulianto B Sulianto A Abdul Hamid Iwan S. Miskad Sumardi Supeno Sariyono Nurianto
JUMLAH ANGGOTA KELUARGA 5 3 4 4 3 5 4 4 3 5 4 2 3 3 6 2 3 3 3 4 3 4 5 4 5 4 4 6 6 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 6 3 3 2 4 3 2
PENDIDIKAN
USIA
2 3 4 4 3 2 9 1 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 4 5 2 2 2 3 3 3 4 2 2 4 3 1 4 3 4 2 1 2 3 4 2 2 2 4 4 2 2 3 3 1 1 3 2 4 3 2 4
47 28 46 43 35 61 45 56 30 63 53 32 50 50 54 70 38 51 45 58 42 41 38 40 46 40 54 61 63 40 44 48 38 55 30 32 30 64 37 52 38 56 53 33 53 42 48 42 43 42 42 44 54 31 32 37 70 27 67 47 35 35 32
PEKERJAAN UTAMA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PEKERJAAN SAMPINGAN 6 6 0 6 0 0 9 0
6 6 6
9 1 9 6
0 6
6
0
3
0 6 9
9
6 6 0
59
Lampiran 4. Peralatan Usahatani No
Nama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
Kusmono Pujiono Sujono Suliono Sulianto Suradi Misgiarno Suwardi Syamsul Ahmad Sama'un Sandi Narko Saidi Suliono B Sukoco Joko S. Daseri Agus W. Sutrisno Suwandi Anto Sarni Miati Misnan Masudi Suwandi Sugianto Musiran Sudarmanto Suyitno sudarmaji Saniman Mujiran Agus Didik S. Hartoyo Andrea S. Sugiri Sugeng Noto U. H Bakar Marjito Supriyono Nasrokim Budianto Kasil Jamil Ismanto Sunardi Bunawas Suliono Bawon S. Purnomo Sulianto B Sulianto A Abdul H. Iwan S. Miskad Sumardi Supeno Sariyono Nurianto
Cangkul 12 10 8 12 1 3 2 5 10 5 20 1 2 3 2 3 4 6 2 2 3 2 2 3 6 8 5 15 4 3 3 5 10 4 10 6 5 6 6 10 10 15 12 3 10 5 4 15 2 2 4 4 4 10 3 10 1 2 1 0 2 2 1
Bajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Garu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah Peralatan Sekop Sabit Ganco 0 15 0 0 10 0 0 2 0 0 6 0 0 2 0 0 1 0 0 5 0 0 4 0 0 10 0 0 10 0 0 9 0 0 1 0 0 2 0 0 3 0 0 1 0 0 3 0 0 3 0 0 4 0 0 2 0 0 3 0 0 2 0 0 3 0 0 4 0 0 3 0 0 3 0 1 10 0 0 5 0 0 15 0 2 5 1 0 1 0 0 2 0 2 5 0 0 7 0 0 4 0 0 5 0 0 2 0 0 2 0 2 4 1 0 6 0 4 4 3 0 2 0 0 0 0 0 4 0 0 1 0 0 0 0 0 3 1 0 1 0 0 0 0 0 3 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 3 0 0 1 0 0 10 0 0 2 0 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 0 2 0 0 1 0
Traktor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Diesel 2 3 2 3 1 1 1 2 1 2 4 1 1 1 1 2 0 1 1 1 1 1 1 1 2 5 1 4 1 1 2 2 2 2 5 4 3 0 2 3 1 1 4 2 4 1 2 8 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1
Selang 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 1 1 1 0 0 0 0 0 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0 2 6 0 4 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 1 1 2 2 1 2 0 2 1
60
Lampiran 5. Sarana Produksi Per Hektar dalam Satu Musim Tanam NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
NAMA Kusmono Pujiono Sujono Suliono Sulianto Suradi Misgiarno Suwardi Syamsul Ahmad Sama'un Sandi Narko Saidi Suliono B. Sukoco Joko Santoso Daseri Agus Wahyudi Sutrisno Suwandi Anto Sarni Miati Misnan Masudi Suwandi Sugianto Musiran Sudarmanto Suyitno Sudarmaji
Benih (gram) 8000 7680 8480 7680 6400 9600 11680 7680 7680 9600 7680 6720 13280 7680 8000 8000 6240 7520 8000 4800 6400 8960 7680 3840 7360 9600 16000 9600 11200 8000 8320 11200
UREA (kg) 0 200 67 200 200 300 0 200 200 0 300 417 0 200 0 0 0 0 0 0 0 0 200 0 0 0 0 0 0 0 1800 200
TSP / SP36 (kg) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 300 417 0 0 50 0 0 0 0 0 400 0 0 0 357 0 500 0 400 0 0 0
SARANA PRODUKSI KCl (kg) NPK (Kg) 0 300 0 200 0 300 0 400 0 200 0 200 0 333 0 500 0 800 0 400 0 500 0 417 0 317 0 200 0 300 0 500 0 156 312,5 625 0 300 0 100 0 300 0 556 0 200 0 200 0 714 0 500 0 500 0 800 0 600 0 600 0 300 0 400
Kandang (kg) 0 0 8333 0 0 0 0 8000 6000 0 8000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8000 0 15000
Pestisida (kg)
ZA (kg) 77 52 72 92 62 58 115 32 62 77 80 33 62 46 46 48 48 49 19 38 54 19 45 40 15 85 36 32 35 21 49 36
0 0 0 0 0 600 0 0 0 0 0 0 0 0 150 0 313 0 500 100 0 0 0 0 232 0 0 0 0 0 1200 0
61
Lanjutan lampiran 5 NO 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
NAMA Saniman Mujiran Agus Didik sulianto Hartoyo Andrea supari Sugiri Sugeng Noto Utomo H Bakar Marjito Supriyono Nasrokim Budianto Kasil Jamil Ismanto Sunardi Bunawas Suliono Bawon S. Purnomo Sulianto B Sulianto A Abdul Hamid Iwan Setiawan Miskad Sumardi Supeno Sariyono Nurianto Rata-rata
Benih (gram) 15040 9600 13280 8000 6720 4640 8000 8000 9600 12000 9600 7680 12800 8000 9760 9600 13280 8000 12800 11200 9600 6400 8000 5280 8000 9280 12000 11200 6080 10080 6080 8891
UREA (kg) 156 0 139 250 250 179 313 100 400 400 0 192 300 400 306 0 0 0 100 200 0 521 500 17 0 208 25 0 0 0 0 149,81
TSP / SP36 (kg) 156 100 0 0 0 179 313 200 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 417 250 0 0 313 0 69,05
SARANA PRODUKSI KCl (kg) NPK (Kg) 0 188 0 500 0 278 0 750 0 83 0 179 0 313 0 100 0 600 0 500 0 500 0 192 0 300 0 600 0 556 0 500 0 417 0 536 0 200 0 200 0 625 0 281 0 350 0 125 0 500 0 208 0 125 0 200 0 625 0 313 0 250 4,96 377,93
Kandang (kg) 4688 0 0 31250 9167 0 0 0 0 0 5000 0 0 0 15972 25000 0 0 0 0 0 0 5000 0 0 0 0 0 0 9375 6250 2619,60
Pestisida (kg) 19 45 74 38 31 20 44 31 31 48 27 18 35 31 24 27 46 41 31 26 31 11 19 38 31 16 64 23 52 38 38 42,60
ZA (kg) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 250 0 0 0 0 53,09
62
Lampiran 6. Penggunaan Tenaga Kerja Per Hektar dalam Satu Musim Tanam NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Kusmono Pujiono Sujono Suliono Sulianto Suradi Misgiarno Suwardi Syamsul Ahmad Sama'un Sandi Narko Saidi Suliono B Sukoco Joko Santoso Daseri Agus W. Sutrisno Suwandi Anto Sarni
Pengolahan (HOK) L P 150 0 144 0 148 0 144 0 144 0 144 0 160 0 40 0 192 0 150 0 152 0 67 0 83 0 144 0 188 0 160 0 125 0 150 0 100 0 25 0 60 0 78 0 104 0
Pananaman (HOK) L P 20 8 20 16 13 12 32 32 32 8 24 12 27 7 8 16 24 16 22 6 24 16 25 0 17 0 24 12 18 6 27 13 19 6 31 0 16 4 12 6 28 0 28 0 32 0
Pemupukan (HOK) L P 14 4 8 12 11 9 16 8 16 16 16 12 13 20 8 16 16 8 16 10 12 16 33 0 25 0 8 8 10 14 13 7 22 0 25 0 14 0 10 0 8 0 17 0 8 0
Penyiangan & Penyemprotan Penjarangan (HOK) (HOK) L P L P 0 102 64 0 0 92 40 0 0 84 53 0 0 72 56 0 0 64 48 0 0 144 64 0 0 67 40 0 0 40 28 0 0 80 56 0 0 140 64 0 0 120 32 0 0 150 58 0 0 250 58 0 0 52 40 0 0 124 10 0 0 67 40 0 0 106 31 0 0 113 44 0 0 220 24 0 0 70 20 0 0 96 48 0 0 78 39 0 0 72 56 0
Pengairan (HOK) L P 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total TK (HOK) L 248 212 225 248 240 248 240 84 288 252 220 183 183 216 226 240 197 250 154 67 144 161 200
P 114 120 105 112 88 168 93 72 104 156 152 150 250 72 144 87 113 113 224 76 96 78 72
63
Lanjutan lampiran 6 NO
NAMA
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Miati Misnan Masudi Suwandi Sugianto Musiran Sudarmanto Suyitno sudarmaji Saniman Mujiran Agus didik sulianto Hartoyo andrea supari Sugiri Sugeng Noto Utomo H Bakar Marjito Supriyono Nasrokim Budianto
Pengolahan (HOK) L P 50 0 71 0 100 0 75 0 44 0 120 0 50 0 48 0 120 0 63 0 75 0 193 0 53 0 70 0 86 0 113 0 30 0 100 0 120 0 50 0 38 0 70 0 100 0
Pananaman (HOK) L P 20 0 29 7 20 0 25 0 8 0 12 0 10 0 16 0 20 0 13 0 12 0 17 0 15 15 17 0 29 0 38 0 16 0 16 0 20 0 10 0 10 0 20 0 20 0
Pemupukan (HOK) L P 8 0 14 0 20 0 15 0 12 0 6 0 4 0 8 0 8 0 13 0 12 0 8 0 15 5 8 0 29 0 13 0 16 0 4 0 6 0 8 0 8 0 12 0 12 0
Penyiangan & Penyemprotan Penjarangan (HOK) (HOK) L P L P 0 160 28 0 0 50 21 0 10 240 50 0 0 175 150 0 0 48 28 0 0 160 16 0 0 60 32 0 0 148 56 0 0 64 80 0 0 113 10 0 0 70 28 0 0 200 17 0 50 75 68 0 0 60 67 0 14 0 29 0 31 63 25 0 2 132 4 0 10 60 24 0 0 240 50 0 0 200 64 0 0 121 35 0 0 48 60 0 0 48 48 0
Pengairan (HOK) L P 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 0 0 0 0 0 13 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total TK (HOK) L 106 136 202 265 92 154 96 128 228 98 127 235 223 162 186 231 72 154 196 132 90 162 180
P 160 57 240 175 48 160 60 148 64 113 70 200 95 60 0 64 132 60 240 200 121 48 48
64
Lanjutan lampiran 6 NO
NAMA
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
Kasil Jamil Ismanto Sunardi Bunawas Suliono Bawon S. Purnomo Sulianto B Sulianto A Abdul Hamid Iwan S. Miskad Sumardi Supeno Sariyono Nurianto
Pengolahan (HOK) L P 33 0 75 0 50 0 50 0 80 0 107 0 80 0 83 0 70 0 50 0 60 0 75 0 30 0 70 0 75 0 100 0 60 0
Pananaman (HOK) L P 11 0 20 0 17 0 7 0 16 0 16 0 20 0 21 0 15 0 17 0 20 0 25 0 10 0 20 20 13 17 25 0 40 20
Pemupukan (HOK) L P 11 0 15 0 8 0 11 0 16 0 8 0 20 0 19 0 15 0 33 0 8 0 17 0 5 0 10 0 8 0 13 0 20 10
Penyiangan & Penyemprotan Penjarangan (HOK) (HOK) L P L P 6 89 33 0 0 110 45 0 33 238 42 0 21 125 21 0 0 160 40 0 0 264 48 0 0 150 60 0 0 71 29 0 0 0 60 0 0 167 58 0 0 200 24 0 0 167 50 0 0 420 25 0 0 100 24 0 0 104 67 0 0 175 150 0 0 113 38 0
Pengairan (HOK) L P 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total TK (HOK) L 94 155 150 114 152 179 180 152 160 158 112 167 70 124 163 288 158
P 89 110 238 125 160 264 150 71 0 167 200 167 420 120 121 175 143
65
Lampiran 7. Produksi Usahatani dalam Satu Musim Tanam NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Kusmono Pujiono Sujono Suliono Sulianto Suradi Misgiarno Suwardi Syamsul Ahmad Sama'un Sandi Narko Saidi Suliono B. Sukoco Joko S. Daseri Agus W. Sutrisno Suwandi Anto Sarni Miati Misnan Masudi Suwandi Sugianto Musiran Sudarmanto Suyitno Sudarmaji Saniman Mujiran Agus Didik S. Hartoyo Andrea S. Sugiri
Produksi Per hektar (Kg) 25000 20000 22000 28000 28000 22000 26667 18000 24000 28000 24000 25000 29167 25000 25000 25000 23438 25000 25000 16000 22000 22222 22000 20000 21429 30000 25000 18600 22000 14000 24000 24500 17500 25000 29167 25000 20000 17143 21875
NO
NAMA
39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
Sugiri Sugeng Noto Utomo H Bakar Marjito Supriyono Nasrokim Budianto Kasil Jamil Ismanto Sunardi Bunawas Suliono Bawon S. Purnomo Sulianto B Sulianto A Abdul Hamid Iwan S. Miskad Sumardi Supeno Sariyono Nurianto Rata-rata
Produksi Per hektar (Kg) 21875 20000 20000 26000 25000 19231 22000 20000 20833 25000 33333 25000 20000 25000 22500 14885 25000 20833 20000 25000 30000 20000 25000 31250 25000 23278,94
66
Lampiran 8. Biaya Tetap Per Hektar dalam Satu Musim Tanam No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Nama Kusmono Pujiono Sujono Suliono Sulianto Suradi Misgiarno Suwardi Syamsul Ahmad Sama'un Sandi Narko Saidi Suliono (Pak Tua) Sukoco Joko Santoso Daseri Agus Wahyudi Sutrisno Suwandi Anto Sarni Miati Misnan Masudi Suwandi Sugianto Musiran Sudarmanto Suyitno Sudarmaji Saniman Mujiran Agus didik sulianto Hartoyo andrea supari Sugiri
Total Penyusutan 130444 147778 113111 149444 61833 65500 66000 96833 86667 111944 193778 38944 41778 44611 30000 58500 10667 40667 30667 42444 55056 42444 65333 44611 87222 174111 61389 164722 66556 32167 57833 69944 76333 61333 172222 184667 87167 67444 67000
Sewa Lahan 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667
Total Biaya tetap 6797111 6814444 6779778 6816111 6728500 6732167 6732667 6763500 6753333 6778611 6860444 6705611 6708444 6711278 6696667 6725167 6677333 6707333 6697333 6709111 6721722 6709111 6732000 6711278 6753889 6840778 6728056 6831389 6733222 6698833 6724500 6736611 6743000 6728000 6838889 6851333 6753833 6734111 6733667
67
Lanjutan lampiran 8 No 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
Nama Sugeng Noto Utomo H Bakar Marjito Supriyono Nasrokim Budianto Kasil Jamil Ismanto Sunardi Bunawas Suliono Bawon Sutrisno Purnomo Sulianto B Sulianto A Abdul Hamid Iwan Setiawan Miskad Sumardi Supeno Sariyono Nurianto Rata-rata
Total Penyusutan 115556 48000 113056 128667 57167 121667 39389 59333 232500 31333 31889 61111 34333 35000 118111 43278 64444 75722 52889 38944 72222 30667 52889 38944 77719
Sewa Lahan 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667 6666667
Total Biaya tetap 6782222 6714667 6779722 6795333 6723833 6788333 6706056 6726000 6899167 6698000 6698556 6727778 6701000 6701667 6784778 6709944 6731111 6742389 6719556 6705611 6738889 6697333 6719556 6705611 6744386
68
Lampiran 9. Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Per Hektar dalam Satu Musim Tanam NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Kusmono Pujiono Sujono Suliono Sulianto Suradi Misgiarno Suwardi Syamsul Ahmad Sama'un Sandi Narko Saidi Suliono B Sukoco Joko S. Daseri Agus W. Sutrisno Suwandi Anto Sarni Miati
Benih (Rp) 1250000 1200000 1325000 1200000 1000000 1500000 1825000 1200000 1200000 1500000 1200000 1025000 2075000 1200000 1250000 1250000 975000 1175000 1250000 750000 1000000 1400000 1200000 600000
UREA (Rp) 0 360000 120600 360000 360000 540000 0 360000 360000 0 540000 750600 0 360000 0 0 0 0 0 0 0 0 360000 0
TSP / SP36 (Rp) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 420000 583800 0 0 70000 0 0 0 0 0 560000 0 0 0
SARANA PRODUKSI KCl NPK (Rp) (Rp) 0 1890000 0 1260000 0 1890000 0 2520000 0 1260000 0 1260000 0 2097900 0 3150000 0 5040000 0 2520000 0 3150000 0 2627100 0 1997100 0 1260000 0 1890000 0 3150000 0 982800 374400 3937500 0 1890000 0 630000 0 1890000 0 3502800 0 1260000 0 1260000
Kandang (Rp) 0 0 1670000 0 0 0 0 1600000 1200000 0 1600000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pestisida (Rp) 10000000 6760000 9333333 12000000 8000000 7540000 15000000 4160000 8000000 10000000 10400000 4291667 8000000 6000000 6000000 6240000 6250000 6406250 2470000 5000000 7000000 2500000 5800000 5200000
ZA (Rp) 0 0 0 0 0 840000 0 0 0 0 0 0 0 0 210000 0 438200 0 700000 140000 0 0 0 0
Total Biaya sarana produksi (Rp) 13140000 9580000 14338933 16080000 10620000 11680000 18922900 10470000 15800000 14020000 17310000 9278167 12072100 8820000 9420000 10640000 8646000 11893150 6310000 6520000 10450000 7402800 8620000 7060000
69
Lanjutan lampiran 9 NO
NAMA
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
Misnan Masudi Suwandi Sugianto Musiran Sudarmanto Suyitno sudarmaji Saniman Mujiran Agus Didik S. Hartoyo Andrea S. Sugiri Sugeng Noto U. H Bakar Marjito Supriyono Nasrokim Budianto Kasil Jamil
Benih (Rp) 1150000 1500000 2500000 1500000 1750000 1250000 1300000 1750000 2350000 1500000 2075000 1250000 1050000 725000 1250000 1250000 1500000 1875000 1500000 1200000 2000000 1250000 1525000 1500000
UREA (Rp) 0 0 0 0 0 0 3240000 360000 280800 0 250200 450000 450000 322200 563400 180000 720000 720000 0 345600 540000 720000 550800 0
TSP / SP36 (Rp) 499800 0 700000 0 560000 0 0 0 218400 140000 0 0 0 250600 438200 280000 0 0 0 0 0 0 0 0
SARANA PRODUKSI KCl NPK (Rp) (Rp) 0 4498200 0 3150000 0 3150000 0 5040000 0 3780000 0 3780000 0 1890000 0 2520000 0 1184400 0 3150000 0 1751400 0 4725000 0 522900 0 1127700 0 1971900 0 630000 0 3780000 0 3150000 0 3150000 0 1209600 0 1890000 0 3780000 0 3502800 0 3150000
Kandang (Rp) 0 0 0 0 0 1600000 0 3000000 940000 0 0 6250000 1830000 0 0 0 0 0 1000000 0 0 0 3190000 5000000
Pestisida ZA (Rp) (Rp) 1964286 324800 11000000 0 4670000 0 4200000 0 4550000 0 2730000 0 6340000 1680000 4680000 0 2500000 0 5850000 0 9583333 0 5000000 0 4000000 0 2600000 0 5718750 0 4000000 0 4000000 0 6240000 0 3500000 0 2307692 0 4600000 0 4000000 0 3125000 0 3500000 0
Total Biaya Sarana produksi (Rp) 8437086 15650000 11020000 10740000 10640000 9360000 14450000 12310000 7473600 10640000 13659933 17675000 7852900 5025500 9942250 6340000 10000000 11985000 9150000 5062892 9030000 9750000 11893600 13150000
70
Lanjutan lampiran 9 NO
NAMA
49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
Ismanto Sunardi Bunawas Suliono Bawon S. Purnomo Sulianto B Sulianto A Abdul H. Iwan S. Miskad Sumardi Supeno Sariyono Nurianto Rata-Rata
Benih (Rp) 2075000 1250000 2000000 1750000 1500000 1000000 1250000 825000 1250000 1450000 1875000 1750000 950000 1575000 950000 1388889
UREA (Rp) 0 0 180000 360000 0 937800 900000 30600 0 374400 45000 0 0 0 0 269714
TSP / SP36 (Rp) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 583800 350000 0 0 438200 0 96711
SARANA PRODUKSI KCl NPK (Rp) (Rp) 0 2627100 0 3376800 0 1260000 0 1260000 0 3937500 0 1770300 0 2205000 0 787500 0 3150000 0 1310400 0 787500 0 1260000 0 3937500 0 1971900 0 1575000 5943 2381200
Kandang (Rp) 0 0 0 0 0 0 1000000 0 0 0 0 0 0 1880000 1250000 523968
Pestisida (Rp) 5979167 5357143 4000000 3400000 4000000 1458333 2500000 5000000 4000000 2083333 8320000 3000000 6750000 5000000 5000000 5537433
ZA (Rp) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 350000 0 0 0 0 74333
Total Biaya Sarana Produksi (Rp) 10681267 9983943 7440000 6770000 9437500 5166433 7855000 6643100 8400000 5801933 11727500 6010000 11637500 10865100 8775000 10278192
71
Lampiran 10. Biaya Variabel Untuk Tenaga Kerja Per Hektar dalam Satu Musim Tanam NO
NAMA
Pengolahan (Rp) L
P
Pananaman (Rp)
Pemupukan (Rp)
L
P
L
P
TK penyiangan & Penjarangan (Rp) L
Penyemprotan (Rp)
P
L
P
Pengairan (Rp) L
Total TK (Rp)
P
L
P
Total Biaya TK (Rp)
1
Kusmono
4500000
0
600000
200000
420000
100000
0
2550000
1920000
0
0
0
7440000
2850000
10290000
2
Pujiono
4320000
0
600000
400000
240000
300000
0
2300000
1200000
0
0
0
6360000
3000000
9360000
3
Sujono
4440000
0
390000
300000
330000
225000
0
2100000
1590000
0
0
0
6750000
2625000
9375000
4
Suliono
4320000
0
960000
800000
480000
200000
0
1800000
1680000
0
0
0
7440000
2800000
10240000
5
Sulianto
4320000
0
960000
200000
480000
400000
0
1600000
1440000
0
0
0
7200000
2200000
9400000
6
Suradi
4320000
0
720000
300000
480000
300000
0
3600000
1920000
0
0
0
7440000
4200000
11640000
7
Misgiarno
4800000
0
810000
175000
390000
500000
0
1675000
1200000
0
0
0
7200000
2350000
9550000
8
Suwardi
1200000
0
240000
400000
240000
400000
0
1000000
840000
0
0
0
2520000
1800000
4320000
9
Syamsul
5760000
0
720000
400000
480000
200000
0
2000000
1680000
0
0
0
8640000
2600000
11240000
10
Ahmad
4500000
0
660000
150000
480000
250000
0
3500000
1920000
0
0
0
7560000
3900000
11460000
11
Sama'un
4560000
0
720000
400000
360000
400000
0
3000000
960000
0
0
0
6600000
3800000
10400000
12
Sandi
2010000
0
750000
0
990000
0
0
3750000
1740000
0
0
0
5490000
3750000
9240000
13
Narko
2490000
0
510000
0
750000
0
0
6250000
1740000
0
0
0
5490000
6250000
11740000
14
Saidi
4320000
0
720000
300000
240000
200000
0
1300000
1200000
0
0
0
6480000
1800000
8280000
15
Suliono B
5640000
0
540000
150000
300000
350000
0
3100000
300000
0
0
0
6780000
3600000
10380000
16
Sukoco
4800000
0
810000
325000
390000
175000
0
1675000
1200000
0
0
0
7200000
2175000
9375000
17
Joko S.
3750000
0
570000
150000
660000
0
0
2650000
930000
0
0
0
5910000
2800000
8710000
18
Daseri
4500000
0
930000
0
750000
0
0
2825000
1320000
0
0
0
7500000
2825000
10325000
19
Agus W.
3000000
0
480000
100000
420000
0
0
5500000
720000
0
0
0
4620000
5600000
10220000
20
Sutrisno
750000
0
360000
150000
300000
0
0
1750000
600000
0
0
0
2010000
1900000
3910000
21
Suwandi
1800000
0
840000
0
240000
0
0
2400000
1440000
0
0
0
4320000
2400000
6720000
22
Anto
2340000
0
840000
0
510000
0
0
1950000
1170000
0
0
0
4860000
1950000
6810000
23
Sarni
3120000
0
960000
0
240000
0
0
1800000
1680000
0
0
0
6000000
1800000
7800000
72
Lanjutan lamipran 10 NO
NAMA
Pengolahan (Rp) L
P
Pananaman (Rp)
Pemupukan (Rp)
L
L
P
TK penyiangan & Penjarangan (Rp)
P
L
Penyemprotan (Rp)
P
L
P
Pengairan (Rp) L
Total TK (Rp)
P
L
P
Total Biaya TK (Rp)
24
Miati
1500000
0
600000
0
240000
0
0
4000000
840000
0
0
0
3180000
4000000
7180000
25
Misnan
2130000
0
840000
175000
420000
0
0
1250000
630000
0
0
0
4020000
1425000
5445000
26
Masudi
3000000
0
600000
0
600000
0
300000
6000000
1500000
0
60000
0
6060000
6000000
12060000
27
Suwandi
2250000
0
750000
0
450000
0
0
4375000
4500000
0
0
0
7950000
4375000
12325000
28
Sugianto
1320000
0
240000
0
360000
0
0
1200000
840000
0
0
0
2760000
1200000
3960000
29
Musiran
3600000
0
360000
0
180000
0
0
4000000
480000
0
0
0
4620000
4000000
8620000
30
Sudarmanto
1500000
0
300000
0
120000
0
0
1500000
960000
0
0
0
2880000
1500000
4380000
31
Suyitno
1440000
0
480000
0
240000
0
0
3700000
1680000
0
0
0
3840000
3700000
7540000
32
Sudarmaji
3600000
0
600000
0
240000
0
0
1600000
2400000
0
0
0
6840000
1600000
8440000
33
Saniman
1890000
0
390000
0
390000
0
0
2825000
300000
0
0
0
2970000
2825000
5795000
34
mujiran
2250000
0
360000
0
360000
0
0
1750000
840000
0
0
0
3810000
1750000
5560000
35
Agus
5790000
0
510000
0
240000
0
0
5000000
510000
0
0
0
7050000
5000000
12050000
36
Didik S.
1590000
0
450000
375000
450000
125000
1500000
1875000
2040000
0
690000
0
6720000
2375000
9095000
37
Hartoyo
2100000
0
510000
0
240000
0
0
1500000
2010000
0
0
0
4860000
1500000
6360000
38
Andrea S.
2580000
0
870000
0
870000
0
420000
0
870000
0
0
0
5610000
0
5610000
39
Sugiri
3390000
0
1140000
0
390000
0
930000
1575000
750000
0
390000
25000
6990000
1600000
8590000
40
Sugeng
900000
0
480000
0
480000
0
60000
3300000
120000
0
120000
0
2160000
3300000
5460000
41
Noto U.
3000000
0
480000
0
120000
0
300000
1500000
720000
0
0
0
4620000
1500000
6120000
42
H Bakar
3600000
0
600000
0
180000
0
0
6000000
1500000
0
0
0
5880000
6000000
11880000
43
Marjito
1500000
0
300000
0
240000
0
0
5000000
1920000
0
0
0
3960000
5000000
8960000
44
Supriyono
1140000
0
300000
0
240000
0
0
3025000
1050000
0
0
0
2730000
3025000
5755000
45
Nasrokim
2100000
0
600000
0
360000
0
0
1200000
1800000
0
0
0
4860000
1200000
6060000
46
Budianto
3000000
0
600000
0
360000
0
0
1200000
1440000
0
0
0
5400000
1200000
6600000
47
Kasil
990000
0
330000
0
330000
0
180000
2225000
990000
0
0
0
2820000
2225000
5045000
73
Lanjutan lampiran 10 NO
NAMA
Pengolahan (Rp) L
P
Pananaman (Rp)
Pemupukan (Rp)
L
L
P
TK penyiangan & Penjarangan (Rp)
P
L
Penyemprotan (Rp)
P
L
P
Pengairan (Rp) L
Total Biaya TK (Rp)
Total TK
P
L
P
48
Jamil
2250000
0
600000
0
450000
0
0
2750000
1350000
0
0
0
4650000
2750000
7400000
49
Ismanto
1500000
0
510000
0
240000
0
1000000
5950000
1260000
0
0
0
4510000
5950000
10460000
50
Sunardi
1500000
0
210000
0
330000
0
630000
3125000
630000
0
120000
0
3420000
3125000
6545000
51
Bunawas
2400000
0
480000
0
480000
0
0
4000000
1200000
0
0
0
4560000
4000000
8560000
52
Suliono
3210000
0
480000
0
240000
0
0
6600000
1440000
0
0
0
5370000
6600000
11970000
53
Bawon S.
2400000
0
600000
0
600000
0
0
3750000
1800000
0
0
0
5400000
3750000
9150000
54
Purnomo
2490000
0
630000
0
570000
0
0
1775000
870000
0
0
0
4560000
1775000
6335000
55
Sulianto B
2100000
0
450000
0
450000
0
0
0
1800000
0
0
0
4800000
0
4800000
56
Sulianto A
1500000
0
510000
0
990000
0
0
4175000
1740000
0
0
0
4740000
4175000
8915000
57
Abdul H.
1800000
0
600000
0
240000
0
0
5000000
720000
0
0
0
3360000
5000000
8360000
58
Iwan S.
2250000
0
750000
0
510000
0
0
4175000
1500000
0
0
0
5010000
4175000
9185000
59
Miskad
900000
0
300000
0
150000
0
0
10500000
750000
0
0
0
2100000
10500000
12600000
60
Sumardi
2100000
0
600000
500000
300000
0
0
2500000
720000
0
0
0
3720000
3000000
6720000
61
Supeno
2250000
0
390000
425000
240000
0
0
2600000
2010000
0
0
0
4890000
3025000
7915000
62
Sariyono
3000000
0
750000
0
390000
0
0
4375000
4500000
0
0
0
8640000
4375000
13015000
63
Nurianto
1800000
0
1200000
500000
600000
250000
0
2825000
1140000
0
0
0
4740000
3575000
8315000
74
Lampiran 11. Total Biaya Variabel Per Hektar dalam Satu Musim Tanam NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Kusmono Pujiono Sujono Suliono Sulianto Suradi Misgiarno Suwardi Syamsul Ahmad Sama'un Sandi Narko Saidi Suliono (Pak Tua) Sukoco Joko Santoso Daseri Agus Wahyudi Sutrisno Suwandi Anto Sarni Miati Misnan Masudi Suwandi Sugianto Musiran Sudarmanto Suyitno sudarmaji Saniman Mujiran Agus didik sulianto Hartoyo andrea supari Sugiri
Biaya Sarana Produksi 13140000 9580000 14338933 16080000 10620000 11680000 18922900 10470000 15800000 14020000 17310000 9278167 12072100 8820000 9420000 10640000 8646000 11893150 6310000 6520000 10450000 7402800 8620000 7060000 8437086 15650000 11020000 10740000 10640000 9360000 14450000 12310000 7473600 10640000 13659933 17675000 7852900 5025500 9942250
Biaya Tenaga Kerja 10290000 9360000 9375000 10240000 9400000 11640000 9550000 4320000 11240000 11460000 10400000 9240000 11740000 8280000 10380000 9375000 8710000 10325000 10220000 3910000 6720000 6810000 7800000 7180000 5445000 12060000 12325000 3960000 8620000 4380000 7540000 8440000 5795000 5560000 12050000 9095000 6360000 5610000 8590000
Total Biaya Variabel 23430000 18940000 23713933 26320000 20020000 23320000 28472900 14790000 27040000 25480000 27710000 18518167 23812100 17100000 19800000 20015000 17356000 22218150 16530000 10430000 17170000 14212800 16420000 14240000 13882086 27710000 23345000 14700000 19260000 13740000 21990000 20750000 13268600 16200000 25709933 26770000 14212900 10635500 18532250
75
Lanjutan lampiran 11 NO 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63
NAMA Sugeng Noto Utomo H Bakar Marjito Supriyono Nasrokim Budianto Kasil Jamil Ismanto Sunardi Bunawas Suliono Bawon Sutrisno Purnomo Sulianto B Sulianto A Abdul Hamid Iwan Setiawan Miskad Sumardi Supeno Sariyono Nurianto Rata-rata
Biaya Sarana Produksi 6340000 10000000 11985000 9150000 5062892 9030000 9750000 11893600 13150000 10681267 9983943 7440000 6770000 9437500 5166433 7855000 6643100 8400000 5801933 11727500 6010000 11637500 10865100 8775000 10278192
Biaya Tenaga Kerja 5460000 6120000 11880000 8960000 5755000 6060000 6600000 5045000 7400000 10460000 6545000 8560000 11970000 9150000 6335000 4800000 8915000 8360000 9185000 12600000 6720000 7915000 13015000 8315000 8411429
Total Biaya Variabel 11800000 16120000 23865000 18110000 10817892 15090000 16350000 16938600 20550000 21141267 16528943 16000000 18740000 18587500 11501433 12655000 15558100 16760000 14986933 24327500 12730000 19552500 23880100 17090000 18689621
76
Lampiran 12. Total Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Petani Wortel Per Hektar dalam Satu Musim Tanam NAMA
Total Biaya tetap (Rp)
Total Biaya variabel (Rp)
Total Biaya (Rp)
Penerimaan (Rp)
Pendapatan (Rp)
1
Kusmono
6797111
23430000
30227111
62500000
32272889
2
Pujiono
6814444
18940000
25754444
50000000
24245556
3
Sujono
6779778
23713933
30493711
55000000
24506289
4
Suliono
6816111
26320000
33136111
70000000
36863889
5
Sulianto
6728500
20020000
26748500
70000000
43251500
6
Suradi
6732167
23320000
30052167
55000000
24947833
7
Misgiarno
6732667
28472900
35205567
66667500
31461933
8
Suwardi
6763500
14790000
21553500
45000000
23446500
NO
9
Syamsul
6753333
27040000
33793333
60000000
26206667
10
Ahmad
6778611
25480000
32258611
70000000
37741389
11
Sama'un
6860444
27710000
34570444
60000000
25429556
12
Sandi
6705611
18518167
25223778
62500000
37276222
13
Narko
6708444
23812100
30520544
72917500
42396956
14
Saidi
6711278
17100000
23811278
62500000
38688722
15
Suliono B
6696667
19800000
26496667
62500000
36003333
16
Sukoco
6725167
20015000
26740167
62500000
35759833
17
Joko S.
6677333
17356000
24033333
58595000
34561667
18
Daseri
6707333
22218150
28925483
62500000
33574517
19
Agus W.
6697333
16530000
23227333
62500000
39272667
20
Sutrisno
6709111
10430000
17139111
40000000
22860889
21
Suwandi
6721722
17170000
23891722
55000000
31108278
22
Anto
6709111
14212800
20921911
55555000
34633089
23
Sarni
6732000
16420000
23152000
55000000
31848000
24
Miati
6711278
14240000
20951278
50000000
29048722
25
Misnan
6753889
13882086
20635975
53572500
32936525
26
Masudi
6840778
27710000
34550778
75000000
40449222
27
Suwandi
6728056
23345000
30073056
62500000
32426944
28
Sugianto
6831389
14700000
21531389
46500000
24968611
29
Musiran
6733222
19260000
25993222
55000000
29006778
30
Sudarmanto
6698833
13740000
20438833
35000000
14561167
31
Suyitno
6724500
21990000
28714500
60000000
31285500
32
sudarmaji
6736611
20750000
27486611
61250000
33763389
33
Saniman
6743000
13268600
20011600
43750000
23738400
34
Mujiran
6728000
16200000
22928000
62500000
39572000
35
Agus
6838889
25709933
32548822
72915000
40366178
36
Didik S.
6851333
26770000
33621333
62500000
28878667
37
Hartoyo
6753833
14212900
20966733
50000000
29033267
38
andrea S.
6734111
10635500
17369611
42857500
25487889
77
Lanjutan Lampiran 12 NO
NAMA
Total Biaya tetap (Rp)
Total Biaya variabel (Rp)
Total Biaya (Rp)
Penerimaan (Rp)
Pendapatan (Rp)
39
Sugiri
6733667
18532250
25265917
54687500
29421583
40
Sugeng
6782222
11800000
18582222
50000000
31417778
41
Noto U.
6714667
16120000
22834667
50000000
27165333
42
H Bakar
6779722
23865000
30644722
65000000
34355278
43
Marjito
6795333
18110000
24905333
62500000
37594667
44
Supriyono
6723833
10817892
17541726
48077500
30535774
45
Nasrokim
6788333
15090000
21878333
55000000
33121667
46
Budianto
6706056
16350000
23056056
50000000
26943944
47
Kasil
6726000
16938600
23664600
52082500
28417900
48
Jamil
6899167
20550000
27449167
62500000
35050833
49
Ismanto
6698000
21141267
27839267
83332500
55493233
50
Sunardi
6698556
16528943
23227498
62500000
39272502
51
Bunawas
6727778
16000000
22727778
50000000
27272222
52
Suliono
6701000
18740000
25441000
62500000
37059000
53
Bawon .
6701667
18587500
25289167
56250000
30960833
54
Purnomo
6784778
11501433
18286211
37212500
18926289
55
Sulianto B
6709944
12655000
19364944
62500000
43135056
56
Sulianto A
6731111
15558100
22289211
52082500
29793289
57
Abdul H.
6742389
16760000
23502389
50000000
26497611
58
Iwan S.
6719556
14986933
21706489
62500000
40793511
59
Miskad
6705611
24327500
31033111
75000000
43966889
60
Sumardi
6738889
12730000
19468889
50000000
30531111
61
Supeno
6697333
19552500
26249833
62500000
36250167
62
Sariyono
6719556
23880100
30599656
78125000
47525344
63
Nurianto
6705611
17090000
23795611
62500000
38704389
6744386
18689621
25434007
58197350
32763343
Rata-rata
78
Lampiran 13. Analisis Usahatani Wortel Per Hektar Dalam Satu Musim Tanam Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu Analsis Usahatani Wortel Sewa Lahan
Rp.
Penyusutan Peralatan Total Biaya tetap Benih Pupuk UREA Pupuk TSP / SP36 Pupuk KCl Pupuk NPK Pupuk Kandang Pestisida ZA Total Biaya Sarana Produksi TK Pengolahan TK Pananaman TK Pemupukan TK penyiangan & Penjarangan TK Penyemprotan TK pengairan
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Total Biaya Tenaga kerja Total Biaya Variabel Penerimaan Pendapatan
8,89 (kg) 149,81(kg) 69,05 (kg) 4,96 (kg) 377,93(kg) 2619,6 (kg) 42,6 (kg) 53,09 (kg) 92,68 (HOK) 0 19,75 (HOK) 4,37 (HOK) 13,24 (HOK) 2,78 (HOK) 2,82 (HOK) 120,43 (HOK) 44,71 (HOK) 0 0,71 (HOK) 0,02 (HOK)
23278,94 (kg)
6.666.667
Rp. 77.719 Rp. 6.744.386 Rp. 1.388.889 Rp. 269.714 Rp. 96.711 Rp. 5.943 Rp. 2.381.200 Rp. 523.968 Rp. 5.537.433 Rp. 74.333 Rp. 10.278.192 Rp.
2.780.476
Rp.
703.413
Rp.
467.063
Rp.
3.096.746
Rp.
1.341.429
Rp.
22.302
Rp.
8.411.429
Rp. 25.434.007 Rp. 58.197.350 Rp. 32.763.343
79
Lampiran 14. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
63
Normal Parametersa,,b
Mean
.0000000
Std. Deviation Most Extreme Differences
.10823398
Absolute
.068
Positive
.046
Negative
-.068
Kolmogorov-Smirnov Z
.538
Asymp. Sig. (2-tailed)
.935
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Uji Heteroskedasitas Coefficients
a
Standardized Coefficients
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) Benih Pupuk
Std. Error
Beta
-.008
.289
.018
.033
t
.074
Sig. -.028
.978
.553
.583
.008
.007
.145
1.131
.263
Pestisida
-.032
.022
-.229
-1.509
.137
TK
-.002
.035
-.008
-.052
.958
a. Dependent Variable: ABSRES
Uji Multikolenieritas Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error 7.061
.476
Benih
.094
.054
Pupuk
.008
.011
Pestisida
.089
TK
.313
a
Beta
Collinearity Statistics t
Sig.
Tolerance
.000
.152
1.720
.091
.867
1.154
.063
.746
.459
.952
1.051
.035
.251
2.514
.015
.678
1.475
.058
.561
5.353
.000
.614
1.629
a. Dependent Variable: LN5
Uji Autokorelasi b
Model Summary Model 1
R .780
R Square a
VIF
14.830
Adjusted R Square
.609
a. Predictors: (Constant), LN4, LN2, LN1, LN3 b. Dependent Variable: LN5
.582
Std. Error of the Estimate .11190
Durbin-Watson 2.054
80
Lampiran 15. Uji Regresi Determinasi Koefisien (R2) b
Model Summary
Model
R
1
.780
R Square a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.609
.582
.11190
a. Predictors: (Constant), LN4, LN2, LN1, LN3 b. Dependent Variable: LN5
Uji F b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
1.129
4
.282
.726
58
.013
1.855
62
F 22.543
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), LN4, LN2, LN1, LN3 b. Dependent Variable: LN5
Uji t Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error 7.061
.476
Benih
.094
.054
Pupuk
.008
Pestisida TK a. Dependent Variable: LN5
Coefficients Beta
t
Sig.
14.830
.000
.152
1.720
.091
.011
.063
.746
.459
.089
.035
.251
2.514
.015
.313
.058
.561
5.353
.000
81
Lampiran 16. Hasil Perhitungan Efisiensi Alokatif PMx1 =
ܾ݅ .ܻ ܺ1
NPMx1 = PMx1 . Py,
X1 efisien jika
ேெ௫ଵ =1 ௫
Benih (X1) Rata-rat produksi wortel (Y ) = 23278,94 Kg Harga produksi wortel (Py) = Rp. 2.500,Rata-rata penggunaan benih ( X3 ) = 8,89 kg Rata-rata harga input benih = Rp. 156.250,Koefisien regresi bi = 0,094 ,ଽସ . ଶଷଶ଼,ଽସ
PMx1 =
଼,଼ଽ
= 246,14 NPMx1 = 246,14 . 2500 = 615360,06 Efisiensi
ଵହଷ, ଵହଶହ
Optimal =
= 3,94
,ଽସ . ଶଷଶଽ . ଶହ = 35 kg ଵହଶହ
Pestisida (X3) Rata-rata penggunaan pestisidia ( X3 ) = 42,6 kg Rata-rata harga input pestisida = Rp. 130000 Koefisien regresi bi = 0,089 ,଼ଽ . ଶଷଶ଼,ଽସ
PMx1 =
ସଶ,
= 48,63 NPMx1 = 48,63 . 2500 = 121586,01 Efisiensi
ଵଶଵହ଼,ଵ
Optimal =
ଵଷ
= 0,94
,଼ଽ . ଶଷଶଽ . ଶହ ଵଷ
= 39,84 kg
82
Tenaga Kerja (X4) Rata-rata penggunaan tenaga kerja ( X4 ) = 280,27 HOK Rata-rata harga input tenaga kerja = Rp. 30000 Koefisien regresi bi = 0,313 ,ଷଵଷ . ଶଷଶ଼,ଽସ PMx1 =
ଶ଼,ଶ
= 26 NPMx1 = 26 . 2500 = 64993,65 ସଽଽଷ,ହ Efisiensi Optimal =
ଷ
= 2,17
,ଷଵଷ . ଶଷଶଽ . ଶହ = 607,19 HOK ଷ
83
Lampiran 17. Dokumentasi Foto-foto Kegiatan
Wawancara Petani
Ikut Petani ke lahan
Diesel Untuk Alat Semprot
Tempat Pencampuran Obat-Obatan
84
Budidaya Benih Wortel
Benih Wortel yang Baru di Panen
Penyimpan Benih Wortel
Benih Wortel Siap Tanam
Lahan Wortel