HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul:
ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2000-2006)
Surakarta,
Maret 2010
Disetujui dan diterima oleh Pembimbing
Drs. Sri Hartoko MBA,Ak. NIP. 196107111987031002
ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Surakarta, April 2010
Tim Penguji Skripsi 1. Drs. Jaka Winarna, MSi, Ak.
(…………….)
NIP. 196609191992031001
Ketua
2. Drs. Nurmadi Harsa Sumarta, Msi, Ak. NIP. 196512112000031001
(.....................) Sekretaris
3. Drs. Sri Hartoko MBA,Ak.
(.……………)
NIP. 196107111987031002
Pembimbing
iii
MOTTO
Serahkanlah kuatirmu kepada Allah, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkanNya orang itu goyah (Mazmur 55:23)
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)
Segalannya akan indah pada waktunya (no name)
iv
PERSEMBAHAN
Sripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan
Yesus
yang
selalu
mengasihi
dan
memberikan kekuatan padaku setiap saat Keluargaku yang aku banggakan dan cintai Saudara-saudara dan teman-temanku yang aku kasihi Setiap orang yang telah membantu aku dalam kehidupanku.
v
KATA PENGANTAR
Puji Tuhan penulis panjatkan dengan segala kerendahan hati kepada Tuhan Yesus Kristus Juruselamat dan Sahabatku oleh karena anugerah dan kasihNya yang selalu ada dan tidak pernah berkesudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul ”ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN MERGER DAN AKUISISI TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM PERUSAHAAN (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2000-2006)”. Skripsi ini disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya tanpa bantuan, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak, penulistidak bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas sebelas Maret Surakarta. 2. Bapak Drs. Jaka Winarna, Msi, Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi dan Ibu Drs. Evi Gantyowati, Msi, Ak selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Drs. Sri Hartoko MBA,Ak. selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan pengarahan, petunjuk, bimbingan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
vi
4. Ibu Dra. Yasmin Umar Assegaf. Ak, yang telah banyak memberikan pengarahan, petunjuk, bimbingan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini. 5. Seluruh dosen-dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi atas semua bantuannya selama ini. 6. Keluargaku (Papa, Mama, Dora, Irvan) finally here I am. Thank you so much and I’m sorry. 7. Desi, Martha and her parents, Lian, K’ Berty, Rina, Garine thank you so much and I’m sorry. 8. NHKBP semua angkatan, thanks a lot, its always been a good moment with you, cause I’ve learned something everytime I’ve neared by. 9. The Andita’s (semua angkatan), gue kira bakal lulus dari sana ternyata engga, dari keberagaman kita gue belajar banyak. Kalian semua adalah my sisters, girls. Thank you so much. 10. Cousins, its good to be in touch again, thank you. 11. Teman-teman baru, hi! 12. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satupersatu. Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini karena itu segala masukan, kritik dan saran yang membangun akan menjadikan skripsi ini lebih berarti. Surakarta, 2010
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................................
ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ...........................................................
iii
MOTTO .................................................................................................
iv
PERSEMBAHAN ..................................................................................
v
KATA PENGANTAR ...........................................................................
vi
DAFTAR ISI ..........................................................................................
viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
x
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .....................................................................
1
B. Perumusan Masalah .............................................................
6
C. Tujuan Penelitian .................................................................
6
D. Manfaat Penelitian ...............................................................
6
BAB II. KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A. Penggabungan Usaha ..........................................................
8
B. Pengertian Merger dan Akuisisi ..........................................
12
C. Efisiensi Pasar .....................................................................
22
D. Pasar Modal ........................................................................
26
E. Return Saham .....................................................................
36
F. Landasan Empiris dan Hipotesis ........................................
43
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .....................................................................
47
B. Jenis dan Sumber Data .........................................................
48
C. Teknik Pengumpulan Data ...................................................
49
viii
D. Periode Pengamatan (Window Period) ................................
49
E. Populasi dan Sampel Penelitian ...........................................
50
F. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian ....
51
G. Tehnik Analisis Data ............................................................
52
BAB IV. HASIL ANALISIS A. Hasil Analisis .......................................................................
58
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..........................................................................
66
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................
67
C. Saran ....................................................................................
68
DAFTAR PUSATAKA .........................................................................
70
LAMPIRAN ...........................................................................................
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1.1
Statistik Deskriptif AAR Pada Event Window ..............
59
Tabel 4.1.2
Hasil Uji Normalitas Data...............................................
60
Tabel 4.1.3
Hasil Uji-t Pada AAR Selama Event Window ...............
63
Tabel 4.1.4
Hasil Uji Beda AAR Periode Sebelum dan Sesudah Pengumuman Meger dan Akuisisi ................................
x
64
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1
Proses Merger dan Akuisisi ...........................................
15
Gambar 2.2
Tingkat Kumulatif Dari Ketiga Bentuk Pasar Efisien ...
24
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Daftar Perusahaan dan Tanggal Pengumuman Merger dan Akuisisi Di BEJ Periode Tahun 2000 – 2006
2.
Data Harian Di seputar Merger Dan Akuisisi Harga Saham Harian
3.
Statistik Deskriptif AAR Pada Event Window
4.
Uji-t Pada AAR Selama Event Window
5.
Uji Normalitas Data
6.
Uji Beda AAR Periode Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi
xii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pada kurun waktu sekarang ini kegiatan perusahaan diorientasikan pada pasar yang penuh dengan kebebasan dan keterbukaan dalam kegiatan perekonomiannya. Orientasi tersebut diselaraskan dengan tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh laba. Orientasi pada pasar tidak hanya tertuju pada pasar dalam negeri saja tetapi sudah mencakup regional dan pasaran global. Sebagai sebuah negara yang menuju pasar regional dan pasar global, dunia usaha Indonesia tentunya menghadapi tingkat persaingan yang tinggi. Perkembangan tehnologi dan telekomunikasi juga merupakan penyebab kebebasan dan keterbukaan pasar. Dengan adanya tehnologi yang berkembang pesat akan mempermudah pelaku pasar untuk saling berkomunikasi dan memperoleh data yang akurat dan cepat yang dapat digunakan mengambil keputusan. Hal ini menuntut manajemen perusahaan untuk terus berbenah dan menyesuaikan dengan iklim tersebut sehingga tetap bertahan dan berkembang. Secara umum setiap perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, sehingga pengembangan usaha merupakan rencana jangka panjang perusahaan. Salah satu strategi untuk menjadi perusahaan yang besar dan mampu bersaing adalah melalui ekspansi baik dalam bentuk ekspansi internal atau ekspansi eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat
xiii
divisi-divisi yang ada dalam perusahaan tumbuh secara normal melalui kegiatan capital budgeting sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dalam bentuk penggabungan usaha (business combination). Dalam Accounting Principles Board (APB) Opinion No. 16 disebutkan bahwa pengembangan usaha terjadi jika satu badan usaha dengan satu atau lebih badan usaha yang lain melakukan usaha secara bersama-sama dalam satu kesatuan akuntansi. Penggabungan usaha dalam akuntansi ada tiga bentuk yaitu: konsolidasi, merger, dan akuisisi. Konsolidasi adalah penggabungan usaha yang dilakukan dengan pengambil alihan aktiva dan kewajiban perusahaan-perusahaan yang bergabung dengan cara membentuk perusahaan baru. Merger adalah penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan lain. Merger merupakan penggabungan usaha pada suatu nama perusahaan dengan salah satu perusahaan harus berbentuk PT. Jika dua perusahaan, A dan B, melakukan merger, maka hanya akan ada satu perusahaan saja, yaitu A atau B. Pada sebagian besar kasus merger, perusahaan yang memiliki ukuran lebih besar yang dipertahankan hidup dan tetap mempertahankan nama dan status hukumnya, sedangkan perusahaan yang ukurannya lebih kecil (perusahaan yang di-merger) akan menghentikan aktivitasnya atau dibubarkan sebagai badan hukum. Pihak yang masih hidup atau yang menerima merger dinamakan surviving firm atau pihak yang mengeluarkan saham (issuing firm). Sementara itu, perusahaan yang berhenti dan bubar setelah terjadinya merger dinamakan merged firm. Surviving firm dengan
xiv
sendirinya memiliki ukuran (size) yang semakin besar karena seluruh aset dan kewajiban dari merged firm dialihkan ke surviving firm. Perusahaan yang di-merger akan menanggalkan status hukumnya sebagai entitas yang terpisah, dan setelah merger statusnya berubah menjadi bagian (unit bisnis) di bawah surviving firm. Dengan demikian ia tidak lagi bisa bertindak hukum atas namanya sendiri. Akuisisi adalah suatu pengambil alihan kepemilikan dan kontrol manajemen oleh satu perusahaan terhadap perusahaan yang lain. Akuisisi berbeda dengan merger karena akuisisi tidak menyebabkan pihak lain bubar sebagai entitas hukum. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam akuisisi secara yuridis masih tetap berdiri dan beroperasi secara independen, tetapi telah terjadi pengalihan pengendalian oleh pihak manajemen. Kegiatan merger dan akuisisi di Indonesia sudah mulai berlangsung pada tahun 1970-an (Yudatmoko dan Naim, 2000), yang perkembangannya terus berlangsung sampai sekarang. Kecenderungan yang terjadi di Indonesia, pola merger dan akuisisi lebih banyak dilakukan yang disebabkan karena pemilik perusahaan lebih nyaman dengan kepemilikan saham pribadi dalam jumlah besar. Banyak penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk meneliti pengaruh keputusan merger dan akuisisi terhadap kinerja perusahaan, dengan hasil yang beragam. Bamber dan Cheon (1995), melakukan penelitian terhadap keputusan merger dan akuisisi perusahaan. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa perubahan harga merefleksi perubahan
xv
prediksi rata-rata pasar secara agregat, sebaliknya volume perdagangan merupakan jumlah tindakan atau perdagangan investor individual. Reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan diukur dengan menggunakan abnormal return, sehingga bila suatu
pengumuman
mengandung
informasi,
maka
investor
akan
mendapatkan abnormal return. Meek (1997) dalam Payamta ( 2001) menyatakan bahwa setelah merger, sekitar 60% responden mengalami penurunan profitabilitas. Newbold (1970) dalam Payamta (2001) menyatakan bahwa pengaruh merger terhadap produktivitas tidak selalu positif, sebagian sampel penelitian merealisasikan laba sangat kecil dan sisanya mengalami peningkatan laba yang sangat besar. Rachmawati, Nuraini, dan Tandelilin (2001) melakukan penelitian mengenai pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap perusahaan target, penelitian tersebut dilakukan pada periode 1991-1997. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kumulatif abnormal return signifikan dua hari menjelang pengumuman merger dan akuisisi. Penelitian yang dilakukan Wibowo dan Pakereng (2001) tentang pengaruh pengumuman merger dan akuisisi bagi perusahaan pengakuisisi dan perusahaan non pengakuisisi dalam sektor industri yang sama di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian tersebut menyatakan adanya abnormal return bagi perusahaan yang pengakuisisi ketika melakukan pengumuman merger dan akuisisi. Sedangkan abnormal return negatif diperoleh perusahaan
xvi
perngakuisisi pada periode sekitar pengumuman merger dan akuisisi. Pengumuman merger dan akuisisi oleh perusahaan pengakuisisi juga mengakibatkan adanya abnormal return saham perusahaan non pengakuisisi dalam sektor industri yang sama. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Wibowo dan Pakereng (2001). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Wibowo dan Pakereng (2001) adalah seperti berikut ini. 1.
Periode Penelitian Penelitian ini menggunakan periode penelitian yaitu tahun 20002006 dengan alasan bahwa pada tahun 2000-2006 pasar modal Indonesia telah mulai banyak melakukan penyesuaian pada periode ini pasca krisis moneter tahun 1997.
2.
Sampel Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel yang beragam atau bersifat umum, tidak terbatas pada satu jenis perusahaan saja dengan harapan dapat diperoleh jumlah sampel yang lebih banyak sehingga hasil penelitian lebih baik secara statistik.
Atas dasar latar belakang dan hasil penelitian pendahuluan di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Dampak Merger dan Akuisisi Terhadap Abnormal Return Saham (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2000-2006)”.
xvii
B.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah seperti berikut ini. 1. Apakah terdapat reaksi pasar yang dibuktikan dengan abnormal return pada seputaran waktu pengumuman merger dan akuisisi perusahaan? 2. Apakah terdapat perbedaan abnormal return di antara periode sebelum
dan
sesudah
pengumuman
merger
dan
akuisisi
perusahaan?
C.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Untuk memperoleh bukti empiris terkait reaksi pasar yang diindikasikan dengan abnormal return pada seputaran waktu pengumuman merger dan akuisisi perusahaan. 2. Untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan abnormal return pada periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi perusahaan.
D.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh hasil penelitian yang memberikan manfaat bagi pihak berkepentingan terhadap harga saham di pasar modal yaitu sebagai berikut:
xviii
1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian dapat menambah informasi dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan skala perusahaan sehingga dapat menentukan langkah selanjutnya setelah merger dan akuisisi. 2. Bagi Investor Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan referensi yang bermanfaat untuk menambah wawasan bagi mereka yang berminat dan sebagai perbandingan serta dasar untuk melaksanakan penelitian yang lebih mendalam serta menambah informasi untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan di pasar modal. 3. Bagi Penelitian Berikutnya Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan dasar dalam melakukan penelitian berikutnya terutama penelitian yang terkait dengan reaksi pasar atas pengumuman merger dan akuisisi perusahaan.
xix
BAB II KERANGKA TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A.
Penggabungan Usaha Pengembangan usaha sebagai upaya untuk memajukan usaha perusahaan merupakan tindakan untuk mempertahankan kelangsungan kinerja dan operasionalisasi perusahaan. Salah satu upaya ke arah pengembangan usaha adalah dengan melakukan aliansi usaha. Saat ini aliansi usaha sedang menjadi trend di kalangan pengusaha. Berbagai bentuk aliansi seperti merger, konsolidasi, dan akuisisi menjadi pilihan yang strategis untuk memperkuat kinerja perusahaan dan memperbesar margin strategis untuk memperkuat kinerja perusahaan dan memperbesar margin keuntungan. Dengan aliansi strategis, perusahaan bisa memperoleh kesempatan baru untuk lebih maju atau menghilangkan beberapa hambatan yang selama ini mengganggu karena pada hakekatnya aliansi strategis merupakan politik bisnis yang memberikan peluang kepada perusahaan untuk membagi risiko dan kemampuan dengan partner aliansinya, sehingga dapat meminimumkan biaya,
waktu
dan
sumber
daya
dalam
hal
pengembangan
atau
memperkenalkan produk dan teknologi baru ke pasar. Pengembangan usaha yang bersifat eksternal dilakukan dengan melibatkan unit-unit yang berada di luar organisasi perusahaan seperti
xx
pesaing, langganan, rekanan bisnis, perusahaan sejenis maupun perusahaan yang tidak mempunyai hubungan operasional. Setiap
pemilik
perusahaan
pasti
menghendaki
adanya
suatu
perkembangan dalam perusahaan yang telah didirikannya. Agar tingkat perkembangan perusahaan tersebut dapat sesuai dengan yang diharapkan, maka diperlukan adanya suatu perencanaan yang matang. Penggabungan usaha dalam bentuk merger dan akuisisi merupakan salah satu perencanaan yang dipilih. Penggabungan usaha adalah alternatif bagi perusahaan dalam rangka melakukan pengembangan usaha secara eksternal guna mempertahankan kelangsungan hidup dan untuk tujuan pertumbuhan perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 22 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha, yang berlaku efektif sejak 1 Januari 1995 . Pada paragraf 08 mendefinisikan penggabungan badan usaha sebagai bentuk pernyataan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi, karena satu perusahaan menyatu dengan (uniting with) perusahaan lain ataupun memperoleh kendali (control) atas aktiva dan operasi perusahaan lain (IAI, 2004: 22.2). Sementara itu, APB Opinion No. 16 paragraf 01 menyatakan bahwa suatu penggabungan usaha terjadi jika perusahaan satu dan yang lain atau lebih bergabung, atau bisnis yang terpisah
dioperasikan
bersama-sama
pertanggungjawaban.
xxi
menjadi
satu
entitas
Menurut IAI, pada dasarnya dalam semua penggabungan usaha, salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh kendali atas perusahaan lain. Pengendalian (control) diasumsikan diperoleh apabila salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh lebih dari 50% hak suara pada perusahaan lain, kecuali apabila dapat dibuktikan sebaliknya bahwa tidak terdapat pengendalian walaupun pemilikan lebih dari 50% (2004: 22.4). Lebih lanjut, IAI
menegaskan
kemungkinan
pengakuisisi
mungkin
tetap
dapat
diidentifikasikan meskipun salah satu dari perusahaan yang bergabung tidak memiliki lebih dari 50% hak suara pada perusahaan lain, yaitu apabila salah satu perusahaan yang bergabung memperoleh hal berikut ini. 1.
kekuasaan lebih dari 50% hak suara atas perusahaan yang lain tersebut berdasarkan perjanjian dengan investor lain.
2.
kekuasan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasi perusahaan lain tersebut berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian.
3.
kekuasan untuk mengangkat dan memberhentikan sebagian besar anggota pengurus perusahaan yang lain tersebut.
4.
kekuasaan untuk mendapatkan hak suara mayoritas dalam rapat direksi perusahaan yang lain tersebut.
Definisi penggabungan usaha menurut Beams dan Yusuf (2000) adalah penyatuan entitas-entitas usaha. Penggabungan usaha yang terpisah adalah suatu
alternatif
perluasan
secara
xxii
internal
melalui
akuisisi
atau
penggembangan kekayaan perusahaan secara bertahap, dan sering kali memberikan manfaat bagi semua entitas yang bersatu dan pemiliknya. Dari definisi-definisi tersebut oleh Gurendrawati (1999) disimpulkan secara umum, bahwa Penggabungan usaha adalah satu set kondisi dua atau lebih perusahaan bekerja sama melalui kepemilikan bersama atas suatu badan usaha. Perusahaan yang memiliki mayoritas voting stock perusahaan lain akan mempunyai kemampuan untuk mengendalikan proses pembuatan keputusan, serta menguasai aktiva dan kewajiban perusahaan lain. Suparwoto
(1990)
dalam
Payamta
(2000)
menggolongkan
penggabungan usaha ditinjau dari segi hubungan antara perusahaanperusahaan yang melakukannya menjadi tiga macam, yaitu seperti berikut ini. 1.
Penggabungan badan usaha vertikal, yaitu penggabungan usaha yang terjadi apabila perusahaan-perusahaan yang melakukan penggabungan usaha tersebut mempunyai kegiatan yang berbeda tetapi saling berhubungan, misalnya sebagai rekanan dan pelanggan.
2.
Penggabungan badan usaha horizontal, yaitu penggabungan usaha
yang
terjadi
apabila
perusahaan-perusahaan
yang
melakukan penggabungan usaha tersebut mempunyai kegiatan yang sama atau menghasilkan barang dan jasa yang sifatnya subtitusi.
xxiii
3.
Penggabungan badan usaha konglomerasi. Jenis penggabungan usaha ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seperti berikut ini. a.
Penggabungan usaha vertikal dan Penggabungan usaha horizontal secara bersama-sama.
b.
Penggabungan badan usaha oleh perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai hubungan usaha.
Secara teori, penggabungan usaha dapat berupa merger, akuisisi dan konsolidasi. Tetapi pada kali ini, penulis hanya membahas mengenai merger dan akuisisi.
B.
Pengertian Merger dan Akuisisi Merger berasal dari kata “mergere” (Latin) yang artinya (1) bergabung bersama, menyatu, berkombinasi (2) menyebabkan hilangnya identitas karena terserap atau tertelan sesuatu. Merger didefinisikan sebagai penggabungan dua atau perusahaan yang kemudian hanya ada satu perusahaan yang tetap hidup sebagai badan hukum, sementara yang lainnya menghentikan aktivitasnya atau bubar. Beams dan Yusuf (2000) menyatakan bahwa merger terjadi ketika sebuah perusahaan mengambil alih semua operasi dari entitas usaha lain dan entitas yang diambil alih tersebut dibubarkan. Jadi, setelah merger perusahaan yang diambil alih dibubarkan, sedangkan perusahaan yang
xxiv
mengambil alih tetap beroperasi secara hukum sebagai satu badan usaha dan melanjutkan kegiatan perusahaan yang diambil alih. Secara terperinci Baridwan (1992) dalam Hamid (1998) menyatakan bahwa merger terjadi bila suatu perusahaan mengeluarkan saham untuk ditukarkan dengan seluruh saham biasa perusahaan lainnya. Pemegang saham perusahaan yang diambil alih ini menjadi pemegang saham perusahaan yang mengambil alih, dan perusahaan yang diambil alih tidak lagi merupakan perusahaan yang berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian dari perusahaan yang mengambil alih. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambil alihan Perseroan Terbatas menyebut merger sebagai penggabungan, akuisisi sebagai pengambilalihan, dan konsolidasi sebagai peleburan. Definisi merger menurut peraturan pemerintah ini adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada, dan selanjutnya perseroan yang menggabungkan diri menjadi bubar. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa merger adalah salah satu bentuk absorbsi (penyerapan) oleh satu perusahaan terhadap perusahaan lain. Jika dua perusahaan, A dan B, melakukan merger, maka hanya akan ada satu perusahaan saja, yaitu A atau B. Pada sebagian besar kasus merger, perusahaan yang memiliki ukuran lebih besar yang dipertahankan hidup dan tetap mempertahankan nama dan status hukumnya, sedangkan perusahaan yang ukurannya lebih kecil (perusahaan yang dimerger) akan menghentikan
xxv
aktivitasnya atau dibubarkan sebagai badan hukum. Pihak yang masih hidup atau yang menerima merger dinamakan perusahaan akuisitor atau pihak yang mengeluarkan saham (issuing firm). Sementara itu, perusahaan yang berhenti dan bubar setelah terjadinya merger dinamakan merged firm. Surviving firm dengan sendirinya memiliki ukuran (size) yang semakin besar karena seluruh aset dan kewajiban dari merged firm dialihkan ke surviving firm. Perusahaan yang dimerger akan menanggalkan status hukumnya sebagai entitas yang terpisah, dan setelah merger statusnya berubah menjadi bagian (unit bisnis) di bawah surviving firm. Dengan demikian ia tidak lagi bisa bertindak hukum atas namanya sendiri. Selain merger pengembangan eksternal perusahaan juga dapat dilakukan dengan akuisisi. Menurut Beams dan Yusuf (2000), dikatakan akuisisi jika suatu perusahaan memperoleh aktiva produktif dari entitas usaha lain dan mengintegrasikan aktiva-aktiva tersebut ke dalam miliknya. Menurut pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 22 tentang penggabungan badan usaha, definisi akuisisi adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi memperoleh kendali atas aktiva netto dan operasi perusahan yang diakuisisi, dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban atau dengan mengeluarkan saham. Akuisisi berasal dari kata acquisitio (Latin) dan acquisition (Inggris), makna harfiah akuisisi adalah membeli atau mendapatkan sesuatu/ obyek untuk ditambahkan pada sesuatu/ obyek yang telah dimiliki sebelumnya.
xxvi
Akuisisi dalam terminologi bisnis diartikan sebagai pengambil alihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusaahaan lain, dan dalam peristiwa baik perusahaan pengambil alih atau yang diambil alih tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah Biasanya pihak pengakuisisi memiliki ukuran yang lebih besar dibanding dengan pihak yang diakuisisi. Peraturan Pemerintah RI No. 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan, dan Pengambil alihan Perseroan Terbatas mendefinisikan bahwa akuisisi adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil alih baik seluruh atau sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut. Berdasarkan pengertian diatas, proses merger dan akuisisi dapat digambarkan sebagai berikut ini.
MERGER Perusahaan A
Perusahaan A
Perusahaan B
xxvii
AKUISISI Perusahaan A
Perusahaan A
Perusahaan B
Perusahaan B
Gambar 2.1 Proses Merger dan Akuisisi
1.
Pengklasifikasian Merger dan Akuisisi Berdasarkan hubungan usaha, serta ada atau tidaknya kesamaan sifat dari dua entitas usaha yang melakukan merger dan akuisisi, bentuk merger dan akuisisi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a.
Horizontal Merger, adalah penggabungan dari dua unit usaha atau lebih yang memiliki produk sejenis baik barang atau jasa. Hal ini dilakukan untuk mengurangi persaingan industri, memperkuat pangsa pasar, dan memperoleh efisiensi biaya operasional.
b.
Vertical Merger, adalah penggabungan antara dua unit usaha atau lebih yang mempunyai keterkaitan supplier atau pelanggan. Ini dilakukan untuk lebih menjaga kontinuitas produksi dan operasi perusahaan.
xxviii
c.
Congeneric Merger, adalah merger antara dua unit usaha atau lebih dalam industri sejenis yang tidak memiliki keterkaitan supplier atau pelanggan.
d.
Conglomerate Merger, merupakan merger antara dua unit usaha atau lebih dalam industri yang berbeda dan tidak ada keterkaitan satu sama lain, sehingga model ini merupakan diversifikasi usaha untuk mengurangi risiko.
Berdasarkan hubungan usaha serta ada atau tidaknya kesamaan sifat dari dua entitas usaha yang melakukan akuisisi. Menurut Reksohadiprojo dalam Wiharti (1999) akuisisi dapat dibedakan dalam tiga kelompok besar, yaitu seperti berikut ini. a.
Akuisisi horizontal, yaitu akuisisi yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang lain, tetapi masih dalam bisnis yang sama.
b.
Akuisisi vertikal, yaitu akuisisi pemasok atau pelanggan badan usaha yang dibeli.
c.
Akuisisi konglomerat, yaitu akuisisi badan usaha yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan badan usaha pembeli.
Dalam perkembangannya, merger secara garis besar dibagi menjadi dua kelompok yaitu: financial merger dan operating merger (Bringham,
1995).
Financial
Merger
adalah
merger
dimana
perusahaan yang bersangkutan masih tetap beroperasi sehingga tidak ada keuntungan sinergik secara operasional, Sedangkan Operating
xxix
Merger diarahkan pada penggabungan operasional kedua unit usaha dengan harapan memperoleh keuntungan sinergik. 2.
Motif yang Mempengaruhi Merger dan Akuisisi Perusahaan dalam melakukan aktivitas merger dan akuisisi untuk meningkatkan nilai perusahaan atau memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dipengaruhi oleh beberapa motif, seperti berikut ini. a.
Motif ekonomi tujuan perusahaan dalam perspektif manajemen keuangan adalah seberapa besar perusahaan mampu menciptakan nilai (value creation) bagi perusahaan dan bagi pemegang saham. Merger dan akuisisi memiliki motif ekonomi yang tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencapai peningkatan nilai tersebut. Dengan dilakukannya merger dan akuisisi perusahaan berharap mendapatkan keuntungan ekonomis (jangka pendek atau jangka panjang) dalam bentuk rendahnya bahan baku (untuk menekan biaya per unit produk), mutu bahan baku terjamin (untuk mempertahankan kualitas produk), memperoleh berbagai sinergi (bagi perusahaan sejenis), dan lain-lain.
b.
Motif strategis juga ketika aktivitas merger dan akuisisi dilakukan untuk mencapai posisi strategis perusahaan agar memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Biasanya perusahaan melakukan merger dan akuisisi untuk mendapatkan economies of scale dan economies of scope.
xxx
c.
Motif diversifikasi adalah strategi pemberagaman bisnis yang bisa dilakukan melalui merger dan akuisisi. Diversifikasi dimaksud untuk mendukung aktivitas bisnis dan operasi perusahaan untuk mengamankan posisi bersaing. Akan tetapi jika melakukan diversifikasi yang semakin jauh dari bisnis semula, maka perusahaan tidak lagi berada pada koridor yang mendukung kompetensi inti (core competence). Disamping memberikan manfaat seperti transfer teknologi dan pengalokasian modal, diversifikasi juga membawa kerugian yaitu adanya subsidi silang.
d.
Motif politik adalah penggabungan usaha perusahaan dilakukan karena adanya muatan politik didalamnya, baik politik perusahaan atau politik negara. Misalnya, akuisitor melakukan merger dan akuisisi dengan perusahaan target untuk mendapatkan legalitas, sehingga perusahaan tersebut dapat dikendalikan sebagai satu kesatuan dengan badan usaha akuisitor.
e.
Motif prestis adalah perusahaan melakukan merger dan akuisisi untuk perusahaan target hanya berdasarkan pretis yang dapat
menunjukkan bahwa perusahaan akuisitor
tersebut memang ”bonafit” dan dapat dipercaya. Tujuan akhirnya adalah untuk dapat mengakses kebutuhan dana dari pihak luar, bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
xxxi
f.
Motif ambisi pemilik. Adanya ambisi dari pemilik perusahaan untuk menguasai berbagai sektor bisnis. Menjadikan aktivitas merger dan akuisisi sebagai strategi perusahaan untuk menguasai perusahaan-perusahaan yang ada untuk membangun “kerajaan bisnis”. Hal ini biasanya terjadi dimana pemilik perusahaan memiliki kendali dalam pengambilan keputusan perusahaan.
3.
Keunggulan dan Kelemahan Aktivitas Merger dan Akuisisi. Alasan mengapa perusahaan melakukan merger adalah ada “manfaat lebih” yang diperoleh darinya, meskipun asumsi ini tidak semuanya terbukti. Secara spesifik, keunggulan dan manfaat merger dan akuisisi antara lain adalah: (Moin, 2003) a.
Mendapatkan cash flow dengan cepat karena produk dan pasar sudah jelas.
b.
Memperoleh kemudahan dana/ pembiayaan karena kreditor lebih percaya dengan perusahaan yang telah berdiri dan mapan.
c.
Memperoleh karyawan yang telah berpengalaman.
d.
Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari awal.
e.
Memperoleh sistem operasional dan administratif yang mapan.
xxxii
f.
Mengurangi risiko kegagalan bisnis karena tidak harus mencari konsumen baru.
g.
Menghemat waktu untuk memasuki untuk memasuki bisnis baru.
h.
Memperoleh infrastruktur untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat.
Disamping memiliki keunggulan, merger dan akuisisi juga memiliki kelemahan sebagai berikut ini a.
Proses integrasi yang tidak mudah.
b.
Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat.
c.
Biaya konsultan yang mahal.
d.
Meningkatnya kompleksitas birokrasi.
e.
Biaya koordinasi yang mahal.
f.
Seringkali menurunkan moral organisasi.
g.
Tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan.
h.
Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham.
xxxiii
C.
Efisiensi Pasar Fama (1970) dalam Prasetio dan Astuti (2003) membagi efisiensi pasar menjadi dua, yaitu berikut ini. 1.
Efisiensi Pasar Secara Informasi, terdiri dari tiga bentuk, yaitu seperti berikut ini. a.
Pasar Modal Efisien Bentuk Lemah; keadaan harga mencerminkan semua informasi yang ada pada catatan harga diwaktu lalu (historis). Dalam keadaan ini, feodal tidak bisa memperoleh tingkat keuntungan diatas normal dengan menggunakan trading rules yang berdasarkan informasi harga historis. Sehingga perubahan harga saham pada
waktu
lalu
tidak
dapat
digunakan
untuk
memperkirakan perubahan harga dimasa yang akan datang. b.
Pasar Modal Efisien Bentuk Setengah Kuat; hipotesis pasar modal efisiensi bentuk setengah kuat adalah harga saham pada suatu pasar modal menggambarkan semua informasi yang dipublikasikan sampai ke masyarakat keuangan. Sehingga pemodal tidak dapat memperoleh abnormal return dengan memanfaatkan informasi-informasi publik.
c.
Pasar Efisiensi Bentuk Kuat; hipotesis pasar modal efisiensi kuat merupakan tingkat efisiensi pasar yang tertinggi. Konsep ini mengandung arti bahwa semua informasi yang direfleksikan dalam harga saham, baik informasi yang
xxxiv
dipublikasikan
maupun
yang
tidak
dipublikasikan
(informasi hanya diketahui orang dalam dan bersifat rahasia karena alasan strategi). Bentuk pasar semacam ini akan sulit dicapai bahkan di negara maju sekalipun. 2.
Efisiensi Pasar Secara Keputusan Efisiensi pasar secara keputusan tidak hanya didasarkan pada tersedianya informasi dan distribusi dari informasi tersebut, namun juga didasarkan pada kecanggihan dari pelaku pasar dalam mengolah data dan informasi secara benar. Efisiensi pasar secara keputusan juga merupakan bentuk efisiensi pasar setengah kuat secara lengkap/ kompleks dengan mempertimbangkan ketersediaan informasi dan kecanggihan pelaku pasar, sedangkan pada
bentuk
efisiensi
pasar
setengah
kuat
hanya
mempertimbangkan aspek ketersediaan informasi saja. Ketiga bentuk pasar efisien ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan ketiga bentuk pasar efisien ini berupa tingkatan yang kumulatif, yaitu bentuk lemah merupakan bentuk dari setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
xxxv
Pasar Efisiensi Bentuk Lemah Pasar Efisiensi Bentuk Setengah Kuat Pasar Efisiensi Bentuk Kuat Gambar 2.2 Tingkat Kumulatif Dari Ketiga Bentuk Pasar Efisien
Tingkatan kumulatif ini mempunyai implikasi bahwa pasar efisien bentuk setengah kuat adalah juga pasar efisien bentuk lemah. Pasar efisien bentuk kuat adalah juga pasar efisien bentuk setengah kuat dan pasar efisien bentuk lemah. Implikasi ini tidak berlaku sebaliknya bahwa pasar efisien bentuk lemah tidak harus berarti pasar efisien bentuk setengah kuat. Untuk kondisi efisiensi pasar di Indonesia dengan kondisi yang tidak menentu belum dapat dikategorikan kedalam bentuk efisiensi pasar yang lemah, semi kuat, maupun bentuk kuat. Hal ini tergantung dari seberapa cepat pasar bereaksi terhadap informasi yang didapat. Menurut Jogiyanto (2000) disebutkan bahwa untuk jenis pasar semi kuat dapat dilihat dari seberapa cepat pasar bereaksi terhadap informasi yang dipublikasikan. Untuk itu, dalam penelitian ini jenis pasar yang dapat disimpulkan yaitu jenis pasar semi kuat yaitu dilihat dari kecepatan reaksinya sehingga menghasilkan abnormal return bagi perusahaan.
xxxvi
3.
Tehnik Analisis Saham Untuk pendekatan
menganalisis tradisional
surat
berharga
digunakan
saham
analisis
dengan
fundamental
(Suanariyah, 1997: 86-88), seperti: a.
Analisis Tehnikal Merupakan suatu tehnik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran secara keseluruhan. Para analisis tehnikal lebih menekankan perhatian dan perubahan harga daripada tingkat harga, oleh karena itu analisis lebih ditekankan pada peramalan trend perubahan harga tersebut.
b.
Analisis Fundamental Analisis perubahan harga saham yang diakibatkan oleh informasi kondisi internal perusahaan. Perusahaan ini didasarkan pada asumsi bahwa setiap harga saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi
dan
variabel-variabel
perusahaan
yang
dikombinasikan untuk menghasilkan keuntungan yang diharapkan dan risiko yang melekat pada saham tersebut. Harga pasar saham merupakan refleksi dari rata-rata nilai intrinsiknya.
xxxvii
D.
Pasar Modal 1.
Pengertian Pasar Modal Semakin berkembangnya suatu perusahaan maka dana yang dibutuhkan semakin besar, oleh karena itu perusahaan harus giat mencari sumber-sumber yang dapat menyediakan dana dalam jumlah besar. Salah satu cara yang digunakan yaitu mencari dana melalui pasar modal. Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar (Keputusan Menteri Keuangan RI No. 1548/KMK/90, tentang Peraturan Pasar Modal). Terdapat beberapa pengertian pasar modal seperti ini. a.
Pasar modal menurut Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 dalam Sunariyah 2003: 238 adalah kegiatan yang
bersangkutan
dengan
Penawaran
Umum
dan
Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. b.
Pasar Modal menurut Sunariyah (2003: 4) adalah secara umum pasar modal merupakan sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank komersil dan lembaga-lembaga perantara dibidang keuangan, serta seluruh surat berharga yang beredar.
xxxviii
c.
Pasar modal menurut Darmaji dan Fakhrudin (2001: 2) adalah pasar sebagai instrument keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi, warrant, right yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri.
d.
Menurut Undang-undang RI No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal,
bursa
efek
adalah
pihak
yang
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihakpihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. e.
Secara formal, pasar modal menurut Suad Husnan (2001: 3) adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, dalam bentuk utang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. Pasar modal merupakan alternatif menggali pembiayaan pembangunan modal yang dapat berasal dari dalam negeri dan luar negeri.
2.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pasar Modal Husnan (2001: 8) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal adalah seperti berikut ini. a.
Penawaran Sekuritas. Dalam hal ini harus banyak perusahaan yang menerbitkan sekuritas di pasar modal.
xxxix
b.
Permintaan Sekuritas. Dalam hal ini harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan. Sehubungan dengan hal ini, maka income per capita
suatu
negara
dan
distribusi
pendapatan
mempengaruhi besar kecilnya permintaan akan sekuritas. c.
Kondisi Politik dan Ekonomi. Pembelian sekuritas pada dasarnya mengandalkan informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan
yang
menerbitkan
sekuritas.
Kebenaran, kecepatan, dan ketepatan informasi merupakan suatu hal yang sangat penting. Peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar dan menyesatkan menjadi mutlak diperlukan. d.
Keberadaan Lembaga yang Mengatur dan Mengawasi Kegiatan Pasar Modal dan Berbagai Lembaga yang Memungkinkan Dilakukan Transaksi Secara Efisien. Lembaga-lembaga keuangan seperti BAPEPAM, bursa efek, akuntan publik, wali amanat, dan lain sebagainya perlu untuk bekerja dengan profesional dan bisa diandalkan sehingga kegiatan emisi dan transaksi di bursa efek bisa berlangsung dengan cepat, efisien, dan dapat dipercaya.
xl
3.
Alasan Dibentuknya Pasar Modal Pasar modal dijumpai di banyak negara. Hal ini disebabkan karena pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari lender (pihak yang mempunyai kelebihan dana) ke borrower (pihak yang memerlukan dana). Fungsi keuangan pasar modal dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan para borrower tanpa keterlibatan lender secara langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Beberapa daya tarik pasar modal menurut Husnan (2001: 4) antara lain adalah: a.
Pasar
modal
diharapkan
bisa
menjadi
alternatif
penghimpunan dana selain sistem perbankan. Pasar modal memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda utang (obligasi) maupun surat tanda kepemilikan (saham). Dengan menjual saham kepada publik, perusahaan bisa menghindarkan diri dari kondisi debt to equity ratio yang terlalu tinggi sehingga justru membuat cost of capital on the firm tidak lagi minimal. b.
Pasar modal memungkinkan para investor mempunyai berbagai alternatif pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi risiko mereka. Seandainya tidak ada pasar modal, maka para lender mungkin hanya bisa menginvestasikan
xli
dana mereka dalam sistem perbankan (selain alternatif investasi pada real assets). Dengan adanya pasar modal, para investor dapat melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio (gabungan dari berbagai investasi) sesuai dengan risiko yang siap mereka tanggung dan tingkat keuntungan
yang mereka harapkan. Disamping itu,
investasi pada sekuritas mempunyai daya tarik lain, yaitu pada
likuiditasnya.
Dengan
demikian
pasar
modal
memungkinkan terjadinya alokasi dana yang yang efisien. Hanya kesempatan-kesempatan investasi yang menjanjikan keuntungan yang tertinggi (sesuai dengan risikonya) yang mungkin memperoleh dana dari para lender. 4.
Peranan Pasar Modal Pasar modal mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi secara makro. Pasar modal dapat berperan sebagai alat untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal. Perusahaan yang memerlukan dana memandang pasar modal sebagai suatu alat untuk memperoleh dana yang lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan modal yang diperoleh dari sektor perbankan. Modal yang diperoleh dari pasar modal selain mudah cara memperolehnya, biaya untuk memperoleh model tersebut juga relatif lebih murah Sementara itu, peranan pasar modal pada suatu negara adalah sebagai berikut (Sunariyah, 2003: 7).
xlii
a.
Sebagai fasilitas dalam melakukan interaksi antara pembeli dan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual belikan.
b.
Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk memperoleh hasil (return) yang diharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong perusahaan (emiten) untuk memenuhi
keinginan
para
investor.
Pasar
modal
menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan keinginan para pemegang saham melalui kebijakan dividen dan stabilitas harga sekuritas yang relatif normal. c.
Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan beroperasinya pasar modal, para investor dapat melikuidasi surat berharga yang dimilikinya tersebut setiap saat.
d.
Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi
dalam
perkembangan
suatu
perekonomian. Masyarakat umum mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif cara penggunaan uang mereka. e.
Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi para investor, keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya informasi yang akurat
xliii
dan dapat dipercaya. Pasar modal dapat menyediakan kebutuhan terhadap informasi bagi para investor secara lengkap, yang apabila hal tersebut dicari sendiri maka akan memerlukan biaya yang sangat mahal. 5.
Manfaat Pasar Modal Terdapat banyak manfaat yang akan diperoleh atas keberadaan pasar modal oleh emiten, investor, lembaga penunjang, dan pemerintah. Manfaat-manfaat pasar modal antara lain adalah (Sartono, 1996: 43). a.
Manfaat bagi emiten Dalam kondisi dimana debt to equity ratio perusahaan lebih tinggi, maka akan sulit menarik pinjaman baru dari bank. Oleh karena itu, pasar modal menjadi alternatif lain. Manfaat pasar modal bagi emiten yaitu seperti berikut ini. 1)
Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar dan dapat sekaligus diterima oleh emiten pada saat pasar perdana.
2)
Tidak ada covenant sehingga manajemen dapat bebas (mempunyai keleluasaan) dalam mengelola dana yang diperoleh perusahaan.
3)
Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan dan ketergantungan terhadap bank
xliv
kecil. Selain itu, jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas. 4)
Cost flow hasil penjualan saham biasanya akan lebih besar dari harga nominal perusahaan. Emisi saham sangat cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi.
5)
Tidak
ada
beban
finansial
yang
tetap
dan
profesionalisme manajemen meningkat b.
Bagi investor Pasar modal yang telah berkembang baik merupakan sarana investasi lain yang dapat dimanfaatkan oleh investor. Bagi investor, investasi melalui pasar modal dapat dilakukan dengan cara membeli instrumen pasar modal seperti saham, obligasi, ataupun sekuritas kredit. Investasi di pasar modal memiliki
beberapa
kelebihan
dibandingkan
dengan
investasi pada sektor perbankan. Melalui pasar modal, investor dapat memilih berbagai jenis efek yang diinginkan. Adapun manfaat pasar modal bagi para investor adalah seperti berikut ini. 1)
Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut akan tercermin pada meningkatnya harga saham yang menjadi capital gain.
xlv
2)
Sebagai pemegang saham, investor memperoleh dividen, sedangkan sebagai pemegang obligasi, investor memperoleh tetap setiap tahun.
3)
Bagi pemegang saham mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) bagi pemegang obligasi.
4)
Dapat dengan mudah mengganti instrumen investasi, misalnya dari saham A ke saham B, sehingga dapat mengurangi risiko dan meningkatkan keuntungan.
5)
Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen
untuk
memperkecil
risiko
secara
keseluruhan dan memaksimalkan keuntungan. c.
Bagi lembaga penunjang Berkembangnya pasar modal juga akan mendorong perkembangan
lembaga
penunjang
menjadi
lebih
profesional dalam memberikan pelayanan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Keberhasilan pasar modal tidak terlepas dari peranan lembaga penunjang. d.
Bagi pemerintah Perkembangan pasar modal merupakan alternatif lain sebagai sumber pembiayaan pembangunan selain sektor perbankan dan tabungan pemerintah. Pembangunan yang
xlvi
semakin pesat memerlukan dana yang semakin besar pula. Untuk itu perlu dimanfaatkan potensi dana masyarakat. Adapun manfaat yang langsung dirasakan oleh pemerintah adalah seperti berikut ini. 1)
Sebagai sumber pembiayaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga tidak lagi tergantung pada subsidi dari pemerintah.
2)
Manajemen badan usaha menjadi lebih baik, karena mereka dituntut untuk lebih professional
3)
Meningkatkan
pendapatan
dari
sektor
pajak,
penghematan devisa bagi pembiayaan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja.
E.
Return Saham 1.
Definisi Return Saham Menurut Hartono (1998: 85) return adalah hasil yang diperoleh dari hasil investasi. Return dapat dibagi menjadi dua, yaitu seperti berikut ini. a.
Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagi salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis
xlvii
ini juga berguna sebagi dasar penetuan return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa datang. b.
Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return
ekpektasi
sifatnya
belum
terjadi.
Beberapa
pengukuran return realisasi yang banyak digunakan adalah return total, relatif return, kumulatif return, dan return disesuaikan. Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan investasi. Dalam pengukurannya return dapat berupa return realisasi yaitu return yang sudah terjadi dan return ekspektasi yaitu return yang belum terjadi, tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang. Menurut Hartono (1998: 85) return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data-data historis. Return realisasi ini dapat berguna sebagai salah satu alat untuk mengukur kinerja dari perusahaan. Return ini juga dapat digunakan untuk menghitung besarnya return ekspektasi dan risiko dimasa datang. 2.
Return Total Menurut Hartono (1998: 86) return total merupakan return keseluruhan yang diperoleh dari suatu kegiatan investasi dalam suatu
xlviii
periode tertentu. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield. Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga pada periode yang lalu. Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga investasi pada periode lalu (Pt-1) berarti terjadi keuntungan modal (capital gain) dan jika sebaliknya, maka terjadi kerugian modal (capital loss). Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi pada periode tertentu dari suatu kegiatan investasi. Untuk saham, yield adalah persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya, sedangkan untuk obligasi yield adalah persentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi periode sebelumnya (Hartono, 1998:86). Return total sering disebut return. Return saham dapat dirumuskan sebagai berikut: Rit =
Pit − P it− 1 P it− 1
Notasi: R
= actual return saham i pada hari t
P
= harga saham i pada hari t
Pit-1 = harga saham i pada hari t-1 3.
Risk of Return Risiko dan return merupakan dua hal yang tiadak terpisahkan, karena pertimbangan untuk berinvestasi merupakan trade-off dari kedua faktor tersebut. Return dan risiko mempunyai hubungan positif, yaitu semakin besar risiko yang ditanggung, semakin besar pula return
xlix
yang dikompensasikan. Saham dikenal dengan karakteristik high riskhigh return. Artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan tingkat tinggi namun juga memiliki risiko yang tinggi. Saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan return atau keuntungan (capital gain) dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun, seiring dengan berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat pemodal mengalami kerugian besar dalam waktu singkat (Darmaji dan Fakhrudin, 20001: 10). Menurut Anoraga dan Pakarti (2001: 78), dalam melaksanakan investasi ada beberapa risiko yang dihadapi oleh investor, yaitu seperti berikut ini. a.
Risiko Finansial, yaitu risiko yang diterima oleh investor karena ketidak mampuan emiten saham/ obligasi memenuhi kewajiban pembayaran dividen/ bunga serta pokok investasi.
b.
Risiko Pasar, yaitu risiko akibat menurunnya harga pasar substansial baik keseluruhan saham atau saham tertentu akibat adanya perubahan tingkat inflasi ekonomi, keuangan negara, perubahan manajemen, atau kebijakan pemerintah.
c.
Risiko Psikologis, yaitu risiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam menghadapi perubahan harga saham berdasarkan optimisme dan pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan harga saham.
l
Menurut Siamat (2001: 276), risiko investasi di pasar modal pada prinsipnya semata-mata berkaitan dengan kemungkinan terjadinya fluktuasi harga (price volatility). Risiko yang mungkin dihadapi investor antara lain seperti berikut ini. a.
Risiko Daya Beli (Purchasing Power Risk), yaitu risiko yang berkaitan dengan kemungkinan terjadinya inflasi yang menyebabkan nilai riil pendapatan akan lebih kecil.
b.
Risiko Bisnis (Business Risk), yaitu risiko menurunnya kemampuan dalam memperoleh laba yang pada gilirannya akan mengurangi pula kemampuan perusahaan (emiten) dalam membayar bunga atau dividen.
c.
Risiko Tingkat Bunga (Interest Rate Risk), yaitu risiko yang mungkin timbul akibat dari perubahan tingkat suku bunga. Naiknya tingkat
bunga biasanya akan menekan
harga jenis surat-surat berharga yang berpendapatan tetap termasuk saham. Biasanya kenaikan tingkat bunga berjalan tidak searah dengan perubahan harga instrumen pasar modal. d.
Risiko Pasar (Market Risk), yaitu risiko yang muncul akibat perubahan keadaan di pasar modal secara keseluruhan. Apabila pasar dalam keadaan bergairah maka umumnya hampir semua harga saham di bursa efek akan mengalami
li
kenaikan, tetapi sebaliknya jika pasar dalam keadaan lesu, maka harga saham akan cenderung turun. e.
Risiko Likuiditas (Liquidity Risk), yaitu risiko yang berkaitan dengan kemampuan suatu surat berharga untuk dapat
segera diperjual belikan dengan atau tanpa
mengalami kerugian yang berarti. 4.
Abnormal Return Saham Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan abnormal return. Jika menggunakan abnormal return, maka dikatakan bahwa suatu pengumuman yang mengandung informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar dan sebaliknya yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return pada pasar. Abnormal return diperoleh dengan membandingkan tingkat keuntungan yang diharapkan (return pasar) dengan actual return. Apabila actual return lebih tinggi dari tingkat keuntungan yang diharapkan maka dapat dikatakan terjadi abnormal return. Sedangkan return diharapkan (return pasar) ditentukan dengan rumus sebagai berikut: R mt=
IHSG t − IHSG t− 1 IHSG t− 1
Keterangan: R mt = return pasar
lii
IHSGt
= Indeks Harga Saham Gabungan pada hari t
IHSGt− 1
= Indeks Harga Saham Gabungan pada hari t-1
Sehingga besarnya abnormal return ditentukan dengan rumus:
ARit =Rit − R mt Keterangan: ARit
= abnormal return saham i pada hari t
Rit = actual return untuk saham i pada hari t R mt = return pasar pada hari t-1
Return sesungguhnya merupakan return yang terjadi pada waktu ke-t yang merupakan selisih harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya atau dapat dihitung dengan rumus (Pi,t – Pi,t – 1) / Pi,t – 1, sedangkan return ekspektasi merupakan return yang harus diestimasi. Brown dan Warner (1985) dalam Jogiyanto (1984: 434) mengestimasi return ekspektasi menggunakan model sebagai berikut ini. 1.
Model Disesuaikan Rata-Rata Model ini menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan nilai rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Pada model ini tidak dibutuhkan data tambahan berupa indeks pasar.
2.
Model Pasar Return ekspektasi model ini dihitung dalam dua tahap yaitu dengan membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan menggunakan
liii
model ekspektasi untuk mengestimasi return ekspektasi di periode jendela. 3.
Model Pasar yang Disesuaikan Model ini menganggap bahwa penduga terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Model ini tidak memerlukan pemakaian periode estimasi untuk membentuk model estimasi karena return saham yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.
Abnormal return merupakan selisih antara return sesungguhnya dengan return ekspektasi. Adapun besarnya abnormal return diperoleh dengan membandingkan tingkat keuntungan yang diharapkan dengan actual return. Jika actual return lebih tinggi dari tingkat kemakmuran yang diharapkan, maka dapat dikatakan terjadi abnormal return.
F.
Landasan Empiris dan Hipotesis Harga keseimbangan di dalam pasar yang kompetitif ditentukan oleh penawaran dan permintaan, dan mencerminkan konsensus bersama semua pelaku pasar tentang aktiva tersebut berdasarkan informasi yang tersedia. Jika terdapat informasi yang relevan masuk ke pasar maka informasi tersebut akan diinterpretasikan oleh pelaku pasar yang dapat berakibat kemungkinan pergeseran harga ke harga ekuilibrium yang baru. Harga ekuilibrium ini akan tetap bertahan sampai suatu informasi baru yang
liv
relevan lainnya masuk hingga dapat mengubah harga ekuilibrium sebelumnya. Apabila informasi baru yang relevan tersebut (misalnya : pengumuman merger dan akuisisi) memiliki kandungan informasi (information content) maka diharapkan pasar akan bereaksi pada saat pengumuman
tersebut
diterima.
Reaksi
ini
dapat
diukur
dengan
menggunakan perhitungan abnormal return berdasarkan perhitungan perbedaan actual return saham dan return saham dalam periode yang sama dengan menggunakan analisa event study. Dengan demikian maka apabila pengumuman merger dan akuisisi memiliki kandungan informasi maka diharapkan adanya abnormal return, tetapi apabila pengumuman merger dan akuisisi tersebut tidak memiliki kandungan informasi maka kemungkinan tidak terdapat abnormal return bagi pasar. Keadaan ini sesuai dengan beberapa penelitian terdahulu. Limmack (1991) meneliti mengenai pengaruh merger terhadap tingkat kemakmuran pemegang saham perusahaan pengakuisisi dan perusahaan target selama periode 1 Januari 1997. Limmack (1991) menggunakan tiga model analisis yaitu: model pasar, model pasar yang disesuaikan, model indeks relatif. Tingkat abnormal return yang diamati adalah sekitar tanggal akuisisi dan pada tanggal laporan keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada saat merger, pemegang saham perusahaan pengakuisisi mengalami penurunan tingkat kemakmuran sedangkan pemegang perusahaan target memperoleh tingkat kemakmuran.
lv
Yudatmoko dan Naim (2000) melakukan penelitian terhadap perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi di BEJ pada periode 19891995. Penelitian tersebut dilakukan terhadap 15 sampel perusahaan yang 9 diantaranya merupakan perusahaan dengan status kontrol grup. Penelitian tersebut menemukan fakta bahwa terdapat abnormal return signifikan pada periode -7 sebelum tanggal pengumuman merger dan akuisisi, serta pada periode +4 dan +6 setelah tanggal pengumuman merger dan akuisisi. Penelitian yang dilakukan Wibowo dan Pakereng (2001) yang dilakukan terhadap perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi di Bursa Efek Jakarta periode 1991-1997 diperoleh perusahaan sampel sebanyak 35 perusahaan. Hasil penelitian tersebut menyatakan adanya abnormal return bagi perusahaan yang pengakuisisi ketika melakukan pengumuman merger dan akuisisi. Sedangkan abnormal return negatif diperoleh perusahaan perngakuisisi pada periode sekitar pengumuman merger dan akuisisi. Pengumuman merger dan akuisisi oleh perusahaan pengakuisisi
juga
mengakibatkan
adanya
abnormal
return
saham
perusahaan non pengakuisisi dalam sektor industri yang sama. Bukti empiris dari beberapa penelitian di atas mendasari perumusan hipotesis dalam penelitian yang dapat dinyatakan seperti berikut ini: H1
: Terdapat reaksi pasar yang diindikasikan dengan abnormal return pada seputaran waktu pengumuman merger dan akuisisi perusahaan.
lvi
Payamta (2001) melakukan penelitian mengenai pengaruh keputusan merger dan akuisisi yang diambil perusahaan terhadap kinerja saham perusahaan yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi pada tahun 19901996. Hasil penelitian tersebut menemukan fakta bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja saham perusahaan, pasca keputusan merger dan akuisisi. Payamta (2001) melakukan penelitian mengenai pengaruh keputusan merger dan akuisisi yang diambil perusahaan terhadap kinerja saham perusahaan yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi pada tahun 19901996. Hasil penelitian tersebut menemukan fakta bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kinerja saham perusahaan, pasca keputusan merger dan akuisisi. Rachmawati dan Tandelilin (2001) melakukan penelitian tentang pengaruh pengumuman merger dan akuisisi terhadap return saham perusahaan target dengan periode waktu 1991-1997 di BEJ. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan
bahwa
pengumuman
merger
dan
akuisisi
mengakibatkan adanya abnormal return saham yang signifikan sejak dua hari menjelang tanggal pengumuman sampai dengan periode sesudahnya. Uji beda yang dilakukan terhadap abnormal return periode sebelum dan sesudah tanggal pengumuman tidak mampu membuktikan adanya perbedaan yang signifikan. Farlianto (dalam Rachmawati dan Tandelilin, 2001) yang meneliti tentang pengaruh akuisisi terhadap kinerja saham perusahaan pengakuisisi
lvii
dengan mengambil sampel 25 saham perusahaan yang telah go public dengan periode waktu 1990-1995 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan abnormal retun saham perusahaan pengakuisisi sebelum dan sesudah akuisisi dalam kurun waktu 30 hari sebelum dan 30 hari sesudah akuisisi antara tahun 1990-1995 dan kecenderungan penurunan abnormal return. Bukti empiris dari beberapa penelitian di atas mendasari perumusan hipotesis dalam penelitian yang dapat dinyatakan seperti berikut ini: H2
: Terdapat perbedaan
abnormal return saham pada periode
sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
lviii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian event study. Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari tentang reaksi pasar pada suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat pula untuk menguji efisiemsi pasar setengah kuat (Jogiyanto, 2000). Event study juga dapat melihat pergerakan harga saham di pasar modal dan untuk mengetahui apakah terjadinya abnormal return yang diperoleh pemegang saham akibat adanya suatu peristiwa tertentu (Peterson, 1989 dikutip dari Marwan dan Faizal). Event study seringkali digunakan untuk menguji tingkat efisiensi pasar selain untuk menguji seberapa jauh kandungan informasi yang dibawa oleh adanya peristiwa tersebut. Dalam pengujian kandungan informasi, maka akan terlihat apabila informasi tersebut mempunyai kandungan yang cukup untuk membuat pasar bereaksi yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga-harga saham. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga dan dapat dilihat dengan abnormal return. Dari pengertian tersebut tampak bahwa event study dapat digunakan untuk
lix
melihat reaksi pasar modal yang ditunjukkan oleh harga saham terhadap suatu peristiwa tertentu. Peristiwa yang diuji pada penelitian ini adalah peristiwa merger dan akuisisi. Informasi peristiwa merger dan akuisisi yang dipublikasikan akan diuji pengaruhnya terhadap reaksi pasar modal yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return saham.
B.
Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis data sekunder. Data sekunder adalah jenis data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) yang umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam
arsip
yang dipublikasikan dan
yang tidak
dipublikasikan ( Indriantoro dan Supomo, 2002;147). Data-data dalam penelitian ini antara lain: 1. Data harga penutupan saham harian yang diperoleh dari data base yahoo finance (finance.yahoo.com). 2. Data Indeks Harga Saham Harian (IHSG) yang diperoleh dari database Efek Indonesia (BEI) (www.jsx.co.id). 3. Data tanggal pengumuman merger dan akuisisi yang diperoleh dari database Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.jsx.co.id).
lx
C.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi atau juga metode arsip (archieval research) yang memuat kejadian masa lalu.. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data sekunder dimana peneliti mengumpulkan data-data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain), berupa data-data historis yang memuat kejadian masa lalu untuk kemudian digunakan sebagai bahan untuk penelitian.
D.
Periode Pengamatan (Window Period) Untuk meneliti perbedaan abnormal return saham, penetapan tanggal penggumuman akusisi,
yaitu tanggal diumumkannya akuisisi oleh
perusahaan digunakan sebagai event date atau (t=0) pada tiap perusahaan sample. Periode kejadian (event window) yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Wibowo dan Pakereng (2001) yaitu 41 hari bursa yang dihitung dari t -20 sampai t 20, karena dianggap cukup untuk melihat kandungan informasi tentang pengumuman merger dan akuisisi dan untuk menghindari pengaruh faktor-faktor lain seperti pembagian dividen, right issue, atau pembagian saham dan bonus pada sekitar periode pengumuman merger dan akuisisi yang akan mempengaruhi pergerakan harga saham.
lxi
E.
Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di BEI antara tahun 2000-2006. Perusahaan sampel yang diteliti berasal dari semua jenis perusahaan atau bersifat umum. Pemilihan sampel digunakan dengan metode purposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan (judgement sampling). Penelitian ini merupakan penelitian penjelas (Explanatory Research) yang menyoroti hubungan antara variabel penelitian dan menguji hipotesis yang dirumuskan. Penelitian
ini berbasis event study untuk menguji kandungan
informasi (information content) dari suatu pengumuman terutama untuk periode harian, memerlukan emiten-emiten yang bersifat likuid dengan kapitalisasi terbesar. Sehingga pengaruh suatu event dapat diukur dengan segera dan relatif akurat. Informasi peristiwa merger dan akuisisi yang dipublikasikan akan diuji pengaruhnya terhadap reaksi pasar modal yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return saham. Adapun kriteria saham perusahaan yang dijadikan sampel adalah sebagai berikut: 1. Sampel adalah perusahaan pengakuisisi dari tiap jenis perusahaan yang terdaftar di BEI dan melakukan aktivitas merger dan akuisisi antara tahun 2000-2006. 2. Merupakan perusahaan pengakuisisi yang sudah berstatus go public sebelum melakukan merger dan akuisisi. 3. Mempunyai kelengkapan informasi kegiatan merger dan akuisisi seperti tanggal akuisisi dan harga penutupan saham.
lxii
4. Tidak melakukan corporate action lain selama event window, karena dikhawatirkan akan menyebabkan hasil analisis yang bias. Berdasarkan kriteria diatas terdapat 43 sampel perusahaan yang melakukan pengumuman merger dan akuisisi pada periode tahun 20002006. Mengacu pada kriteria keempat yaitu perusahaan tidak melakukan corporate action lain selama event window seperti melakukan right issue, bonus shares, dan stock spilt maka sample yang dapat digunakan sebanyak 37 sampel perusahaan.
F.
Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Penelitian Abnormal Return Saham Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi saham. Return saham dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rit =
Pit - Pit -1 Pit -1
Keterangan: R
it
= actual return saham i pada hari t
Pit
= harga saham i pada hari t
P
= harga saham i pada hari t – 1
it – 1
Dalam penelitian ini menggunakan market adjusted model dengan pertimbangan model ini dianggap cukup menggambarkan ekspektasi pasar secara umum. Dengan menggunakan market adjusted model, abnormal
lxiii
return saham dihitung dengan mencari selisih antara actual return dengan expected return. Abnormal return dihitung dengan rumus sebagai berikut: ARit = Rit - Rmt
Keterangan : AR
G.
it
= Abnormal Return sekuritas ke-i pada peristiwa ke-t
Rit
= Return realisasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
Rmt
= Return pasar pada periode peristiwa ke-t
Tehnik Analisis Data Berdasarkan tujuan penelitian, maka tahapan yang dilakukan dalam melakukan analisis data adalah sebagai berikut: 1. Menentukan periode peristiwa (event window), dalam penelitian ini digunakan periode jendela 41 hari, yaitu 20 hari sebelum pengumuman merger dan akuisisi, hari pengumuman merger dan akuisisi, dan dua puluh hari setelah pengumuman merger dan akuisisi. 2. Menghitung return aktual saham-saham akuisitor dan non akuisitor selama event window dengan rumus:
Rit =
(Pit - Pit -1 ) Pit -1
Notasi: Rit
= return saham i pada saat t
Pit
= harga saham i pada saat t
lxiv
Pit-1
= harga saham i pada saat t-1
3. Menghitung return pasar selama periode peristiwa dengan rumus: Rmt =
(IHSG1 - IHSGt -1 ) IHSGt -1
Notasi: Rmt
= return pasar pada saat t
IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada saat t IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada saat t-1 4. Menghitung abnormal return selama periode peristiwa dengan menggunakan market adjusted model dengan rumus: ARit = Rit - Rmt
Notasi: ARit
= abnormal return saham i pada saat t
Rit
= return saham i pada saat t
Rmt
= return pasar pada saat t
5. Menghitung rata-rata abnormal return (AAR) saham pada saat t dengan rumus: æ n ö ç å ARit ÷ ø AARnt = è i =1 n
Notasi: ARnt
= rata-rata abnormal return saham pada saat t
ARit
= abnormal return saham
n
= jumlah hari yang diteliti
lxv
6. Melakukan uji normalitas data dengan menggunakan one sample kolmogorov-smirnov test. Jika nilai probabilitas yang diperoleh lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. 7. Melakukan pengujian hipotesis. a.
Pengujian Hipotesis I Ha1 : Terdapat dampak pengumuman merger dan akuisisi yang menghasilkan abnormal return signifikan pada periode disekitar tanggal pengumuman. Pengujian Hipotesis I dilakukan dengan menggunakan analisis One Sample t-Test karena analisis dilakukan pada satu rangkaian observasi pada periode tertentu. Kriteria pengambilan keputusan adalah: i. Jika nilai probabilitas (p) < 0,05 maka Ho ditolak. ii. Jika nilai probabilitas (p) > 0,05 maka Ho diterima.
b.
Pengujian Hipotesis II Ha2 : Terdapat perbedaan signifikan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Dari hasil uji kenormalan data, maka tahapan analisis yang diambil adalah sebagai berikut: a. Data berdistribusi normal, maka teknik uji beda dua sampel berpasangan yang digunakan adalah Paired Sample t-Test yang merupakan uji statistik parametrik. Langkah-langkah dalam pengujian ini adalah:
lxvi
1)
Menentukan level of significance (α) dari penelitian ini ditetapkan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (df) sebesar n-1.
2)
Mencari t hitung dengan rumus; t=
(X1 - X 2 ) Sd / n
Keterangan; X1 : rata-rata abnormal return sebelum X : rata-rata abnormal return sesudah 2
Sd : deviasi standar N : jumlah data 3)
Membandingkan probabilitas (p) t-hitung dengan α = 5%. Penarikan kesimpulan pada uji ini didasarkan pada: i. Apabila nilai probabilitas (p) < 0,05 maka Ho ditolak. ii. Apabila nilai probabilitas (p) > 0,05 maka Ho diterima.
b. Data tidak berdistribusi normal, maka teknik uji beda dua sampel berpasangan yang digunakan adalah Uji Peringkat Wilcoxon (Wilcoxon Signed Rank Test) yang merupakan uji statistik non parametrik (Santoso, 2004:148). Langkah dalam pengujian ini adalah;
lxvii
1)
Menentukan
level
of
significance
(α).
Dari
penelitian ini ditetapkan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (df) sebesar n-1. 2)
Mencari z hitung dengan rumus;
z=
T - [1 / 4 N ( N + 1)] 1 / 24( N )( N + 1)(2 N + 1)
Keterangan: T: selisih terkecil rata-rata dua variabel N: jumlah sampel 3)
Membandingkan probabilitas (p) z-hitung dengan α = 5%. Penarikan kesimpulan pada uji ini didasarkan pada: i. Apabila nilai probabilitas (p) < 0,05 maka Ho ditolak. ii. Apabila nilai probabilitas (p) > 0,05 maka Ho diterima.
lxviii
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini akan menyajikan dan menjelaskan analisis hasil penelitian yang diperoleh dengan menguraikan analisis statistik deskriptif dari data, hasil perhitungan dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui reaksi pasar, khususnya untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi maka digunakan periode peristiwa 20 hari sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi. Penentuan periode kejadian (event period) selama 20 hari sebelum (t-20) dan 20 hari sesudah (t20) event period didasarkan pada perhitungan actual return selama periode kejadian yang banyak dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang memungkinkan terjadinya perubahan actual return. Peristiwa-peristiwa tersebut disebabkan adanya kerentanan kondisi sosial, ekonomi, politik, serta keamanan yang sangat berpengaruh terhadap keputusan investor. Atas dasar informasi yang didapat, pada periode tahun 2000-2006 terdapat 43 perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Tetapi berdasarkan kriteria sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini hanya 37 perusahaan saja yang dapat dijadikan sampel karena perusahaan yang tidak termasuk sampel melakukan corporate action lain selama event window seperti melakukan right issue, bonus shares, dan stock spilt.
lxix
Data yang dibutuhkan, sesuai dengan maksud penelitian ini adalah harga saham harian yang terjadi (Daily Closing Price) dan Indeks Harga Saham Keuangan Harian yang terjadi pada periode penelitian di BEI (lampiran1).
A.
Hasil Analisis Data 1.
Statistik Deskriptif Tabel berikut menyajikan statistik deskriptif dari rata-rata abnormal
return
(AAR)
perusahaan
sampel
selama
periode
pengamatan (event window). Tabel 4.1.1 di bawah menunjukkan bahwa
pengumuman
merger
dan
akuisisi
ternyata
mampu
menghasilkan rata-rata abnormal return yang positif. Selama 41 hari periode pengamatan (t-20 sampai t+20), diperoleh sebanyak 11 hari (27%) rata-rata abnormal return negatif dan dihasilkan rata-rata abnormal return bernilai positif sebanyak 30 hari (73%). Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum keputusan perusahaan untuk melakukan kegiatan merger dan akuisisi direspon positif oleh investor, adanya harapan akan kinerja perusahaan yang lebih baik di masa yang akan datang menyebabkan kenaikan permintaan terhadap sahamsaham perusahaan tersebut.
lxx
Tabel 4.1.1 Statistik Deskriptif AAR Pada Event Window Periode
Minimum
-20 -0.1155 -19 -0.1331 -18 -0.1905 -17 -0.0696 -16 -0.4014 -15 -0.2043 -14 -0.1395 -13 -0.1668 -12 -0.0532 -11 -0.0617 -10 -0.0579 -9 -0.2317 -8 -0.1620 -7 -0.0783 -6 -0.0433 -5 -0.0256 -4 -0.0291 -3 -0.0581 -2 -0.0535 -1 -0.0282 0 -0.8403 1 -0.0311 2 -0.0874 3 -0.0206 4 -0.0143 5 -0.0100 6 -0.0275 7 -0.1000 8 -0.1671 9 -0.0320 10 -0.0544 11 -0.0702 12 -0.0548 13 -0.1304 14 -0.2560 15 -0.4544 16 -0.0946 17 -0.0712 18 -0.1370 19 -0.1318 20 -0.1465 Sumber: hasil pengolahan data
lxxi
Maksimum
Rata-Rata
0.1355 0.0957 0.1083 0.0865 0.1736 0.0816 0.1327 0.1373 0.2236 0.1445 0.0802 0.0536 0.3967 0.1214 0.2209 0.3107 0.1087 0.2219 0.2282 0.2133 0.7077 0.1387 0.1320 0.1056 0.1265 0.1207 0.0622 0.0549 0.2954 0.0891 0.0932 0.0634 0.2057 0.0778 0.0697 0.1822 0.0870 0.1941 0.1882 0.0759 0.3383
-0.0058 -0.0080 -0.0107 -0.0019 -0.0058 -0.0074 -0.0015 0.0027 0.0102 0.0084 0.0063 -0.0119 0.0049 0.0063 0.0172 0.0173 0.0150 0.0184 0.0178 0.0179 0.0046 0.0145 0.0147 0.0096 0.0120 0.0117 0.0032 0.0018 0.0071 0.0027 0.0004 0.0021 0.0089 -0.0064 -0.0072 -0.0063 0.0027 0.0023 0.0007 0.0010 0.0029
2.
Hasil Uji Normalitas Untuk menentukan alat uji statistik yang tepat bagi hipotesis yang dibuat, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test dengan probabilitas sebesar lima persen. Hasil pegujiannya adalah sebagai berikut ini. Tabel 4.1.2 Hasil Uji Normalitas Data AAR sebelum
N a Normal Parameters Most Extreme Differences
37 .004468 .0108942 .152 .152 -.129 .922 .363
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data
AAR sesudah 37 .003927 .0090149 .142 .142 -.094 .864 .444
Sumber: hasil pengolahan data
Tabel 4.1.2 di atas menunjukkan bahwa nilai asymptotic significance adalah sebesar 0,444 yang lebih besar dari 0.05, baik pada pengujian terhadap AAR Sebelum dan AAR Sesudah. Atas dasar hasil pengujian ini, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Oleh karena data penelitian terdistribusi normal, maka dalam pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini menggunakan alat uji paired sample t-test. 3.
Hasil Pengujian Hipotesis I dan Pembahasan Pengujian Hipotesis I ini bertujuan untuk membuktikan apakah pengumuman merger dan akuisisi direspon oleh pasar, sehingga
lxxii
menghasilkan nilai AAR dengan nilai signifikan minimum α = 5%. Uji dilakukan dengan menggunakan tehnik analisis One sample t-test. Hasil analisis data mengindikasikan bahwa selama 41 hari periode pengamatan terdapat abnormal return yang signifikan pada seputaran waktu pengumuman merger dan akuisisi perusahaan. Hasil pengujian data mengindikasikan bahwa pada periode sebelum pengumuman merger dan akuisisi diperoleh abnormal return signifikan pada periode t-6 sampai t-1. Sementara itu, pada periode setelah pengumuman merger dan akuisisi terjadi
beberapa hari
abnormal return yaitu pada saat t1 sampai t5. Atas dasar hasil tersebut, maka Hipotesis I pada penelitian ini yaitu bahwa terdapat reaksi pasar yang diindikasikan dengan abnormal return pada seputaran waktu pengumuman merger dan akuisisi perusahaan didukung oleh data penelitian. Hasil pengujian pada Hipotesis I pada penelitian ini memberikan temuan bahwa pengumuman merger dan akuisisi menghasilkan abnormal return positif signifikan disekitar tanggal pengumuman. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Wibowo dan Pakereng (2001), Yudatmoko dan Naim (2000), serta Rachmawati dan Tandelilin (2001). Hasil pengujian yang menggunakan One sample tTest menunjukkan bahwa pasar telah mulai bereaksi pada periode sebelum tanggal pengumuman yaitu pada periode t-6 sampai dengan periode t-1. Hasil ini mengindikasikan bahwa informasi mengenai
lxxiii
peristiwa merger dan akuisisi ini telah bocor terlebih dahulu ke pelaku pasar modal. Hal ini dapat dilihat dari menurunnya nilai abnormal return yang dihasilkan menjelang hari pengumuman merger dan akuisisi. Nilai abnormal return yang positif dalam periode sebelum pengumuman mengindikasikan bahwa investor mempunyai respon positif atas tindakan manajemen melakukan proses merger dan akuisisi perusahaan. Dalam pandangan investor, tindakan merger dan akuisisi tersebut dapat memperbaiki kondisi perusahaan baik dalam kaitanya dengan modal yang lebih besar dan harapan kinerja perusahaan yang lebih baik pada waktu yang akan datang. Dengan pandangan investor yang demikian ini menjadikan adanya penambahan permintaan saham perusahaan sehingga menaikkan harga saham perusahaan dan return saham bagi pemegang saham. Selain itu, kebocoran informasi adanya perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi menyebabkan adanya insider trading yang juga berkepentingan terhadap harga saham yang dimilikinya menyebabkan adanya aksi profit taking yang dilakukan sebelum tanggal pengumuman merger dan akuisisi, sehingga menyebabkan abnormal return yang signifikan. Berdasarkan pengujian terhadap abnormal return pada periode sesudah tanggal pengumuman, kembali ditemukan adanya abnormal return positif yang signifikan pada saat t1 sampai t5. Hasil ini mengindikasikan bahwa pasar menilai keputusan merger dan akuisisi yang dilakukan perusahaan merupakan keputusan yang tepat. Adanya
lxxiv
optimisme investor mengenai kinerja proses merger dan akuisisi perusahaan menyebabkan naiknya permintaan akan saham-saham perusahaan
yang
melakukan
merger
dan
akuisisi,
sehingga
menyebabkan adanya abnormal return positif pada periode ini. Hasil pengujian hipotesis pertama dapat disajikan dalam tabel berikut ini Tabel 4.1.3 Hasil Uji-t Pada AAR Selama Event Window Periode
AAR
t-hitung
Probabilitas (p)
-20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
-0.0058 -0.0080 -0.0107 -0.0019 -0.0058 -0.0074 -0.0015 0.0027 0.0102 0.0084 0.0063 -0.0119 0.0049 0.0063 0.0172 0.0173 0.0150 0.0184 0.0178 0.0179 0.0046 0.0145 0.0147 0.0096 0.0120 0.0117 0.0032 0.0018 0.0071 0.0027 0.0004 0.0021 0.0089 -0.0064 -0.0072 -0.0063
-0.7468 -1.3130 -1.2250 -0.4926 -0.3973 -0.8449 -0.2011 0.3400 1.1034 1.4875 1.2804 -1.4397 0.3862 0.9920 2.0528 1.8190 2.4732 2.0283 1.9495 2.0480 0.1474 2.4462 1.9255 2.1268 2.2320 2.4908 0.9422 0.4246 0.6021 0.6009 0.0921 0.5299 1.1184 -1.0811 -0.8360 -0.4086
0.4601 0.1972 0.2285 0.6253 0.6935 0.4037 0.8418 0.7359 0.2772 0.1456 0.2086 0.1586 0.7016 0.3278 0.0474* 0.0772** 0.0182* 0.0500* 0.0591** 0.0479* 0.8837 0.0195* 0.0621** 0.0404* 0.0319* 0.0175* 0.3524 0.6736 0.5509 0.5517 0.9272 0.5994 0.2708 0.2869 0.4087 0.6853
lxxv
Tabel IV.1.3 lanjutan 16 17 18 19 20
0.0027 0.0023 0.0007 0.0010 0.0029
0.4292 0.3438 0.0909 0.1442 0.2514
0.6703 0.7330 0.9281 0.8862 0.8029
Keterangan: * = signifikan pada α sebesar 5% ** = signifikan pada α sebesar 10% Sumber: hasil pengolahan data 4.
Hasil Pengujian Hipotesis II dan Pembahasan Pengujian pada Hipotesis II ini bertujuan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan yang signifikan atas abnormal return di antara periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi perusahaan. Uji dilakukan dengan tehnik analisis Paired Sample t-Test dengan α = 5%. Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut ini. Tabel 4.1.4 Hasil Uji Beda AAR Periode Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference
t df Sig. (2-tailed)
AAR sebelum -AAR sesudah 0.000541 0.014709 0.002418 Lower Upper
-0.00436 0.005445 0.224 36 0.824
Sumber : hasil pengolahan data Tabel 4.1.4 di atas menunjukkan bahwa nilai t-hitung sebesar 0,224 dengan probabilitas (p) sebesar 0,824. Sesuai dengan kriteria pengambilan simpulan dalam hipotesis II penelitian ini, maka penelitian ini tidak dapat membuktikan secara empiris bahwa terdapat perbedaan abnormal return pada periode sebelum dan setelah
lxxvi
pengumuman merger dan akuisisi perusahaan oleh karena nilai probabilitas (p) > α = 0,05 yaitu sebesar 0,824. Atas dasar hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis II dalam penelitian ini tidak didukung oleh data penelitian. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Payamta (2001) dan Rachmawati dan Tandelilin (2001) yang juga menemukan bukti bahwa tidak terdapatnya perbedaan yang signifikan terhadap kinerja saham perusahaan saat sebelum dan sesudah keputusan merger dan akuisisi. Hasil pengujian yang tidak signifikan ini membuktikan bahwa walaupun pasar menunjukkan respon positif terhadap keputusan merger dan akuisisi, tetapi dalam jangka pendek adanya perbedaan kinerja saham periode sebelum dan sesudah merger dan akuisisi belum bisa terukur. Proses merger dan akuisisi perusahaan merupakan keputusan strategis perusahaan yang mana hasil proses yang diharapkan
yaitu
berupa
perbaikan
atau
peningkatan
kinerja
perusahaan dapat direalisasikan dalam jangka panjang atau dalam waktu lebih dari satu periode atau satu tahun. Oleh karena adanya hal tersebut, maka respon investor atas pengumuman merger dan akuisisi pada seputaran waktu pengumuman merger dan akuisisi perusahaan tidak berbeda secara signifikan.
lxxvii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Atas dasar hasil analisis data yang telah dilakukan dan dipaparkan dalam bab sebelumnya, maka simpulan penelitian dapat diambil sebagai berikut ini. 1.
Penelitian ini mampu membuktikan bahwa pengumuman merger dan akuisisi menghasilkan abnormal return yang signifikan pada periode disekitar tanggal pengumuman. Hal ini dapat dilihat dari dihasilkannya abnormal return yang signifikan pada t-1 sampai dengan t-6, dan periode t1 sampai dengan t5. Hal ini mengindikasikan terjadinya kebocoran informasi sebelum merger dan akuisisi yang dilakukan sehingga investor melakukan insider trading yang menyebabkan profit taking sehingga berpengaruh pada nilai saham perusahaan yang menyebabkan timbulnya abnormal return. Kebocoran informasi ini juga menyebabkan informasi yang tidak terlalu signifikan lagi bagi investor dalam melakukan kegiatan ekonomi perusahaan sehingga pada ketika pengumuman merger dan akuisisi dilakukan tidak terdapat abnormal return yang terjadi. Sedangkan setelah pengumuman merger dan akuisisi terdapat lagi nilai abnormal return yang terjadi mengindikasikan bahwa kegiatan tersebut adalah berita
lxxviii
baik (good news) bagi investor sehingga permintaan akan saham perusahaan-perusahaan tersebut meningkat. 2.
Penelitian ini tidak mampu membuktikan adanya perbedaan yang signifikan atas abnormal return pada periode sebelum dan sesudah
pengumuman
merger
dan
akuisisi.
Hal
ini
mengindikasikan respon investor yang sama pada periode sebelum dan setelah pengumuman merger dan akuisisi oleh karena belum dapat terukurnya kinerja perusahaan dalam jangka pendek.
B.
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut ini. 1.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas jumlahnya. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi pada pasar modal Indonesia masih cukup jarang sehingga jumlah sampel yang representatif sulit didapat.
2.
Penelitian ini tidak menggunakan periode pengamatan yang dipisah yaitu long event window dan short event window. Tidak adanya pemisahan ini menyebabkan hasil analisis tidak mampu membuktikan adanya perbedaan kinerja saham periode sebelum dan sesudah pengumuman merger dan akuisisi.
3.
Penelitian ini menggunakan pendekatan atau model penentuan abnormal return yang mengasumsikan bahwa actual return konstan
lxxix
sehingga kemungkinanya dapat berpengaruh pada hasil penelitian yang tidak berbedanya abnormal return pada periode sebelum dan setelah pengumuman merger dan akuisisi perusahaan.
C.
Saran Atas dasar simpulan dan keterbatasan dalam penelitian, maka peneliti dapat mengajukan saran atau rekomendasi seperti berikut ini. a. Penelitian selanjutnya 1)
Memperpanjang periode penelitian dengan harapan dapat diperoleh jumlah sampel dan observasi yang lebih banyak sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih baik secara statistik.
2)
Memisahkan periode pengamatan yaitu long event window dan short event window agar hasil yang didapat lebih akurat.
3)
Menggunakan metode atau pendekatan yang lain dalam mengukur abnormal return seperti pendekatan pasar atau pasar yang disesuaikan agar dapat diperoleh hasil penelitian yang lebih baik.
b. Emiten Dengan adanya merger dan akuisisi dapat menjadi salah satu alternatif yang cukup baik bagi para emiten yang ingin memperluas jaringan usahanya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa masih ada faktor-faktor yang perlu menjadi bahan pertimbangan investor atas
lxxx
fluktuasi harga saham dan volume perdagangan saham yaitu faktor politik dan stabilitas perekonomian. Oleh sebab itu, para emiten hendaknya dapat memilih waktu yang tepat untuk dapat melakukan merger dan akuisisi, sehingga reaksi pasar yang positif dapat tercapai. c. Investor Untuk memperoleh return saham perusahaan, investor dapat melakukan investasi pada seputaran waktu pengumuman merger dan
akuisis
perusahaan
oleh
karena
hasil
penelitian
mengindikasikan bahwa terdapat respon pasar positif
pada
seputaran waktu pengumuman merger dan akuisisi perusahaan.
lxxxi
DAFTAR PUSATAKA Anoraga, Pandji dan Pakarti Puji, 2001, Pengantar Pasar Modal, Jakarta: P.T. Rineka Cipta. Bandi, dan Jogiyanto Hartono (2000). Perilaku Reaksi Harga dan Volume Perdagangan Saham Terhadap Pengumuman Dividen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 3, No. 2. Juli: 203-213 Beams, Floyd A. dan Amir Abadi Yusuf (2000). Akuntansi Keuangan Lanjutan di Indonesia (Buku Satu). Salemba Empat. Jakarta. Darmadji, Tjiptono, dan Hendy M. Fakhruddin. (2001). Pasar Modal Indonesia. Penerbit PT Salemba Emban Patria. Jakarta. Gurendrawati, Etty dan Bambang Sudibyo (1999). Studi Empiris Tentang Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Untuk Merjer dan Akuisisi terhadap Volume Perdagangan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 2. Juli: 196-210. Hartono, Jogiyanto. (1998). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Husnan, Suad. 1996. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Kedua. Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (2002). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat Jakarta. Indrianto, Nur dan Bambang Supomo (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta. Limmack, R.J. 1991. Coorporate Merger and Shareholder Wealth Effects: 19771986. Accounting Business Research., Vol. 21. No. 38: 239-251. Payamta. 2001. Analisis Pengaruh Keputusan Merger dan Akuisisi Terhadap Perubahan Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi IV: 238-261 Prasetio, Januar Eko dan Sri Astuti. 2003. Dampak Pengumuman Bond Rating terhadap Return Saham Perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Makalah simposium Nasional Akuntansi VI: 683-685.
lxxxii
Rachmawati, Eka Nuraini, dan Eduardus Tandelilin. 2001. Pengaruh Pengumuman Merger dan Akuisisi terhadap Return Saham Perusahaan Target di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi dan Ekonomi. Vol. 1. No. 2 (Agustus): 153-170. Rahmawati, Yeni. 2000. Pengaruh Pengumuman Merger dan Akuisisi terhadap Volume Perdagangan Saham dan Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham Perusahaan Pengakuisisi yang Melakukan Merger dan Akuisisi Pada Periode Sebelum dan Sesudah Krisis. Skripsi Program Sarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Siamat, Dahlan, 2001, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada. Sunariyah (1997). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. UPP.AMP.YKPN. Yogyakarta. Tuasikal, Askam. 2001. Manfaat Informasi Akuntansi dalam Memprediksi Return Saham; Studi terhadap Perusahaan Pemanufakturan dan Nonpemanufakturan. Makalah Simposium Nasional Akuntansi IV: 762778. Wibowo, dan Pakereng. Pengaruh Pengumuman Merger Dan Akuisisi terhadap Return Saham Perusahaan Akuisitor Dan Non Akuisitor Dalam Sektor Industri Yang Sama Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 16. No. 4: 372-387. Yudyatmoko, dan Ainun Na’im. 2000. Pengaruh Akuisisi terhadap Perubahan Return Saham dan Kinerja Perusahaan. Makalah Simposium Nasional Akuntansi III: 794-818.
lxxxiii
LAMPIRAN
lxxxiv
Daftar Perusahaan dan Tanggal Pengumuman Merger dan Akuisisi Di BEJ Periode Tahun 2000 – 2006 No
Kode
Pengakuisisi / Induk
Target
Tgl Pengumuman M&A
1
BDMN
PT. Bank Danamon
PT. Bank PDFCI
5 Januari 2000
2
DYNA
PT. Dynaplast
PT. Sampak Unggul
5 Januari 2000
3
RMBA
PT. Trasindo Multi Prima
4
GGRM
PT. Gudang Garam
PT. Industri Soda
28 Januari 2000
5
BGMT
PT. Siloam Healt Care
PT. Baligraha Medikta
21 Maret 2000
6
ETWA
PT. Eterindo Wahanatama
PT. Surya Malindo Magetama
27 Maret 2000
7
ASII
(konsorsium) Cycle & Carriage Limited
7 April 2000
8
DSFI
PT. Tirta Artamina
10 Nopember 2000
9
SMAR
PT. Astra International PT. Dharma Samudra Fishing Indonesia Industries PT. Smart
PT. Inti Geral Maju
29 Nopember 2000
10
STTP
PT. Siantar Top
PT. Saritama Tunggal
15 Desember 2000
11
TLKM
PT. Telkom
PT. Multimedia Nusantara
14 Desember 2000
12
INTP
PT. Indocement Tunggal Perkasa
PT. Indocodeco Cement
3 Januari 2001
13
TINS
PT. Timah
PT. Holdiko Perkas PT Gemah Ripah Pertiwi PT. Indotambang Raya Mega
16 Februari 2001
14
INTP
PT. Indocement Tunggal Perkasa
PT. Dian Abadi Perkasa. PT. Roda Maju Perkasa
16 Februari 2001
15
BASS
PT. Bahtera Admina Samudra
PT. Intergalaxy Delta Fisheries
1 Mei 2001
16
INDF
PT. Indoofood Sukses Makmur
PT. Asia Food Property
1 Mei 2001
17
SIMM
PT. Surya Intrindo Makmur
PT. Anglo Sama Permata Motor
31 Mei 2001
18
STTP
PT. Siantar Top
PT. Saritama Tunggal
22 Agustus 2001
19
TMPI
PT. TELAGAMAS PERTIWI TBK
PT. Arta Citra Galery
18 September' 2001
20
TOTO
PT. Surya Toto Indonesia Tbk
PT. Surya Pertiwi Paramita
5 Oktober 2001
21
BUMI
PT. Bumi Resources Tbk
PT. Arutmin Indonesia
19 Oktober 2001
22
GGRM
PT. Gudang Garam
PT. Karyadibya Mahardika
7 Maret 2002
23
SRSN
PT. Sarasa Nugraha
PT. Sarasa Mitratama
2 Mei 2002
24
HMSP
PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk
PT. Alfa Mitramat Utama
16 Mei 2002
25
AALI
PT. Astra Argo Lestari
PT. Sinar Tabiora
2 Oktober 2002
26
PLIN
PT. Plaza Indonesia Reality
PT. Plaza Nusantara Reality
14 April' 2003
27
MYRX
PT. Hanson Industri Utama Tbk
PT. Cakrawira Bumi Mandala
28 Mei 2003
PT. Bentoel Prima PT. Lestariputra Wirasejati
13 Januari 2000
BP. International Limited 28
BUMI
PT. Bumi Resources
Sangata Holding Limited Kalimantan Coal Limited Pacific Resources Investment Limited
lxxxv
1 September' 2003
Right Issue 14-Feb-00
Bonus Shares 5-Dec-00 Right Issue 2000
Right Issue 2000
Stock Spli 30-Aug-01
29
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
PT. Knoor Indonesia
30
BCAP
PT. Bhakti Capital Indonesia Tbk
31
JTPE
PT. Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
PT. Bhakti Asset Management PT. Citra Internasional Finance & Investment Corporation PT. Djakarta Computer Supplies
32
INPC
PT. Bank Artha Graha Internasional
PT. Bank Inter-Pacific Tbk
16 Januari 2004
33
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
PT. Knoor Indonesia
30 Juli 2004
34 35
BATI SRSN
PT. BAT Indonesia Tbk PT. Sarasa Nugraha Tbk
30 Juni 2005 5 Oktober 2005
36
KLBF
Kalbe Farma Tbk
PT. Rothmans of Pall Mall Indonesia PT. Indo Acidatama Chemical Industry Tbk PT. Dankos Laboratories
37 38 39 40 41 42 43
MITI META ADES ASII TOTO IATG SMSM
Siwani Trimitra Tbk Nusantara Infrastructure Tbk, PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk Astra International Tbk Surya Toto Indonesia Tbk Infoasia Teknologi Global Tbk Selamat Sempurna Tbk
PT. Enseval PT. CarakaBerkat Sarana PT. Nusantara Kontruksi Indonesia PT. Pamargha Indo Jatim PT. Bank Permata Indonesia Tbk PT. Surya Pertiwi Paramita PT. Gemilang Putri Nusantara PT. Andhi Chandra Outomotive Tbk
24 September' 2003 30 September' 2003 4 Desember 2003
13 januari 2006 23 maret 2006 19 juli 2006 28 juli 2006 4 September 2006 7 September 2006 11 Oktober 2006 28 Desember 2006
Kriteria Sampel : 1. Perusahaan yang melakukan Merger & Akuisisi periode tahun 2000-2006 sebanyak 43 perusahaan. 2. Perusahaan yang mengumumkan, pengumuman lainnya selain merger & akuisisi sebanyak 6 perusahaan. 3. Jadi sampel yang memenuhi kriteria ada 37 perusahaan.
lxxxvi
Stock Split 3-Sep-03
Data Harian Di seputar Merger Dan Akuisisi Harga Saham Harian No. Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 BDMN 5-Jan-00 STK_DATE STK_CLOS 12/2/1999 200 12/3/1999 200 12/6/1999 200 12/7/1999 175 12/8/1999 175 12/9/1999 200 12/10/1999 175 12/13/1999 175 12/14/1999 200 12/15/1999 200 12/16/1999 200 12/17/1999 200 12/20/1999 200 12/21/1999 200 12/22/1999 200 12/23/1999 200 12/27/1999 225 12/28/1999 200 12/29/1999 200 12/30/1999 225 1/4/2000 175 1/5/2000 175 1/6/2000 175 1/11/2000 200 1/12/2000 200 1/13/2000 200 1/14/2000 200 1/17/2000 175 1/18/2000 175 1/19/2000 200 1/20/2000 200 1/21/2000 200 1/24/2000 175 1/25/2000 175 1/26/2000 175 1/27/2000 175 1/28/2000 175 1/31/2000 175 2/1/2000 175 2/2/2000 175 2/3/2000 175 2/4/2000 175
2 DYNA 5-Jan-00 IHSG 598 613 624 622 621 632 634 631 648 652 647 639 646 657 661 666 681 677 675 677 700 678 689 696 690 692 691 703 686 656 670 665 657 650 643 645 635 636 617 604 614 635
STK_DATE STK_CLOS 12/2/1999 1075 12/3/1999 1150 12/6/1999 1200 12/7/1999 1225 12/8/1999 1200 12/9/1999 1225 12/10/1999 1225 12/13/1999 1225 12/14/1999 1200 12/15/1999 1200 12/16/1999 1225 12/17/1999 1200 12/20/1999 1225 12/21/1999 1200 12/22/1999 1275 12/23/1999 1350 12/27/1999 1350 12/28/1999 1450 12/29/1999 1475 12/30/1999 1450 1/4/2000 1475 1/5/2000 1475 1/6/2000 1400 1/11/2000 1475 1/12/2000 1475 1/13/2000 1500 1/14/2000 1500 1/17/2000 1475 1/18/2000 1475 1/19/2000 1500 1/20/2000 1500 1/21/2000 1500 1/24/2000 1475 1/25/2000 1475 1/26/2000 1475 1/27/2000 1475 1/28/2000 1475 1/31/2000 1475 2/1/2000 1475 2/2/2000 1475 2/3/2000 1475 2/4/2000 1475
lxxxvii
3 GGRM 28-Jan-00 IHSG 598.409 613.485 624.386 621.649 620.977 631.553 633.839 630.555 648.394 652.384 646.506 638.822 646.059 656.888 661.054 666.133 681.381 677.218 674.880 676.919 700.218 678.087 688.521 696.003 690.164 691.610 690.892 703.483 685.716 655.995 670.153 664.694 656.722 649.858 643.385 644.651 634.669 636.372 616.856 603.576 614.310 634.998
STK_DATE STK_CLOS 12/23/1999 18650 12/27/1999 18475 12/28/1999 18450 12/29/1999 18500 12/30/1999 18500 1/4/2000 18750 1/5/2000 19200 1/6/2000 19400 1/11/2000 19000 1/12/2000 18100 1/13/2000 18125 1/14/2000 17650 1/17/2000 17900 1/18/2000 18850 1/19/2000 18325 1/20/2000 17500 1/21/2000 17500 1/24/2000 17700 1/25/2000 17700 1/26/2000 16700 1/27/2000 16600 1/28/2000 16700 1/31/2000 16725 2/1/2000 16750 2/2/2000 16750 2/3/2000 16750 2/4/2000 16750 2/7/2000 16350 2/8/2000 16350 2/9/2000 16500 2/10/2000 16500 2/11/2000 16500 2/14/2000 15500 2/15/2000 15500 2/16/2000 15500 2/17/2000 15500 2/18/2000 14200 2/21/2000 14750 2/22/2000 14750 2/23/2000 17075 2/24/2000 17250 2/25/2000 17250
IHSG
666.133 681.381 677.218 674.880 676.919 700.218 678.087 688.521 696.003 690.164 691.610 690.892 703.483 685.716 655.995 670.153 664.694 656.722 649.858 643.385 644.651 634.669 636.372 616.856 603.576 614.310 634.998 639.428 629.900 632.451 639.253 635.078 633.715 565.478 546.528 565.478 546.528 592.988 583.420 584.428 573.487 568.555
No. Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
No.
4 BGMT 21-Mar-00
5 ETWA 27-Mar-00
6 ASII 7-Apr-00
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
2/17/2000 2/18/2000 2/21/2000 2/22/2000 2/23/2000 2/24/2000 2/25/2000 2/28/2000 3/1/2000 3/2/2000 3/3/2000 3/6/2000 3/7/2000 3/8/2000 3/9/2000 3/10/2000 3/13/2000 3/14/2000 3/15/2000 3/17/2000 3/20/2000 3/21/2000 3/22/2000 3/23/2000 3/24/2000 3/27/2000 3/28/2000 3/29/2000 3/30/2000 4/3/2000 4/5/2000 4/7/2000 4/10/2000 4/11/2000 4/12/2000 4/13/2000 4/14/2000 4/17/2000 4/18/2000 4/19/2000 4/20/2000 4/24/2000
1075 1100 1075 1075 1075 1025 1050 1075 1050 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1075 1050 1025 1025 1025 1025 1000 1000 1000 1000 1025 1025 1025 1025 1050 1050 1050 1050 1050 1050
565.478 546.528 592.988 583.420 584.428 573.487 568.555 576.542 565.478 546.528 548.553 566.710 562.759 570.052 585.180 596.182 587.576 585.921 586.869 590.852 584.876 578.965 586.865 586.007 581.473 585.237 588.732 591.679 583.276 570.901 564.182 570.815 569.617 569.740 564.737 565.107 556.788 529.263 528.259 526.300 526.396 530.849
2/23/2000 2/24/2000 2/25/2000 2/28/2000 3/1/2000 3/2/2000 3/3/2000 3/6/2000 3/7/2000 3/8/2000 3/9/2000 3/10/2000 3/13/2000 3/14/2000 3/15/2000 3/17/2000 3/20/2000 3/21/2000 3/22/2000 3/23/2000 3/24/2000 3/27/2000 3/28/2000 3/29/2000 3/30/2000 4/3/2000 4/5/2000 4/7/2000 4/10/2000 4/11/2000 4/12/2000 4/13/2000 4/14/2000 4/17/2000 4/18/2000 4/19/2000 4/20/2000 4/24/2000 4/25/2000 4/26/2000 4/27/2000 4/28/2000
775 750 775 750 725 675 675 700 700 750 750 750 725 725 700 700 675 675 650 700 700 700 700 700 700 675 675 675 675 675 650 650 650 675 675 675 675 675 675 675 675 675
584.428 573.487 568.555 576.542 565.478 546.528 548.553 566.710 562.759 570.052 585.180 596.182 587.576 585.921 586.869 590.852 584.876 578.965 586.865 586.007 581.473 585.237 588.732 591.679 583.276 570.901 564.182 570.815 569.617 569.740 564.737 565.107 556.788 529.263 528.259 526.300 526.396 530.849 519.043 524.078 521.620 526.737
3/3/2000 3/6/2000 3/7/2000 3/8/2000 3/9/2000 3/10/2000 3/13/2000 3/14/2000 3/15/2000 3/17/2000 3/20/2000 3/21/2000 3/22/2000 3/23/2000 3/24/2000 3/27/2000 3/28/2000 3/29/2000 3/30/2000 4/3/2000 4/5/2000 4/7/2000 4/10/2000 4/11/2000 4/12/2000 4/13/2000 4/14/2000 4/17/2000 4/18/2000 4/19/2000 4/20/2000 4/24/2000 4/25/2000 4/26/2000 4/27/2000 4/28/2000 5/1/2000 5/2/2000 5/3/2000 5/4/2000 5/5/2000 5/8/2000
3525 3525 3525 3500 3600 3650 3700 3750 3775 3775 3800 3750 3725 3725 3650 3750 3700 3675 3625 3575 3475 3650 3600 3575 3575 3600 3525 3350 3350 3325 3325 3350 3225 3250 3250 3200 3300 3350 3450 3400 3400 3375
548.553 566.710 562.759 570.052 585.180 596.182 587.576 585.921 586.869 590.852 584.876 578.965 586.865 586.007 581.473 585.237 588.732 591.679 583.276 570.901 564.182 570.815 569.617 569.740 564.737 565.107 556.788 529.263 528.259 526.300 526.396 530.849 519.043 524.078 521.620 526.737 524.609 531.254 535.311 538.966 545.610 550.329
7
8
lxxxviii
9
DSFI 10-Nov-00
Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
SMAR 29-Nov-00
TLKM 14-Dec-00
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
10/11/2000 10/12/2000 10/13/2000 10/16/2000 10/17/2000 10/18/2000 10/19/2000 10/20/2000 10/23/2000 10/24/2000 10/26/2000 10/27/2000 10/30/2000 10/31/2000 11/1/2000 11/2/2000 11/3/2000 11/6/2000 11/7/2000 11/8/2000 11/9/2000 11/10/2000 11/13/2000 11/14/2000 11/15/2000 11/16/2000 11/17/2000 11/20/2000 11/21/2000 11/22/2000 11/23/2000 11/24/2000 11/27/2000 11/28/2000 11/29/2000 11/30/2000 12/1/2000 12/4/2000 12/5/2000 12/6/2000 12/7/2000 12/8/2000
2625 2620 2600 2620 2580 2570 2580 2600 2600 2600 2600 2600 2625 2625 2700 2725 2700 2750 2725 2750 2800 2850 2675 2700 2700 2700 2700 2725 2700 2750 2725 2725 2750 2725 2725 2850 2975 2900 2900 2950 2975 2900
416.948 422.733 408.200 411.750 417.439 416.948 422.733 420.331 417.450 418.641 414.160 411.843 404.115 405.347 409.362 407.961 409.834 415.267 421.033 426.076 421.472 426.970 423.664 425.610 418.719 416.981 421.143 426.293 425.516 431.702 433.548 434.211 431.240 426.943 425.302 429.214 427.552 429.904 431.435 433.722 435.642 431.808
10/31/2000 11/1/2000 11/2/2000 11/3/2000 11/6/2000 11/7/2000 11/8/2000 11/9/2000 11/10/2000 11/13/2000 11/14/2000 11/15/2000 11/16/2000 11/17/2000 11/20/2000 11/21/2000 11/22/2000 11/23/2000 11/24/2000 11/27/2000 11/28/2000 11/29/2000 11/30/2000 12/1/2000 12/4/2000 12/5/2000 12/6/2000 12/7/2000 12/8/2000 12/11/2000 12/12/2000 12/13/2000 12/14/2000 12/15/2000 12/18/2000 12/19/2000 12/20/2000 12/21/2000 12/22/2000 1/2/2001 1/3/2001 1/4/2001
2525 2525 2525 2350 2350 2350 2350 2350 2350 2350 2350 2300 2300 2300 2325 2325 2575 2650 2500 2500 2700 2700 2700 2775 2775 2700 2675 2625 2550 2600 2600 2325 2325 2325 2325 2325 2325 2325 2800 2350 2350 2350
405.347 409.362 407.961 409.834 415.267 421.033 426.076 421.472 426.970 423.664 425.610 418.719 416.981 421.143 426.293 425.516 431.702 433.548 434.211 431.240 426.943 425.302 429.214 427.552 429.904 431.435 433.722 435.642 431.808 421.473 415.177 420.438 419.196 423.648 418.553 418.783 414.870 415.103 419.321 410.205 405.829 409.827
11/15/2000 11/16/2000 11/17/2000 11/20/2000 11/21/2000 11/22/2000 11/23/2000 11/24/2000 11/27/2000 11/28/2000 11/29/2000 11/30/2000 12/1/2000 12/4/2000 12/5/2000 12/6/2000 12/7/2000 12/8/2000 12/11/2000 12/12/2000 12/13/2000 12/14/2000 12/15/2000 12/18/2000 12/19/2000 12/20/2000 12/21/2000 12/22/2000 1/2/2001 1/3/2001 1/4/2001 1/5/2001 1/8/2001 1/9/2001 1/10/2001 1/11/2001 1/12/2001 1/15/2001 1/16/2001 1/17/2001 1/18/2001 1/19/2001
2325 2325 2325 2425 2400 2425 2525 2475 2425 2400 2375 2450 2400 2375 2375 2425 2375 2350 2250 2225 2250 2150 2125 2100 2125 2100 2025 2050 2050 2025 2050 2150 2200 2200 2325 2250 2250 2300 2350 2325 2300 2375
418.719 416.981 421.143 426.293 425.516 431.702 433.548 434.211 431.240 426.943 425.302 429.214 427.552 429.904 431.435 433.722 435.642 431.808 421.473 415.177 420.438 419.196 423.648 418.553 418.783 414.870 415.103 419.321 410.205 405.829 409.827 418.820 415.766 415.273 417.519 410.381 407.365 411.976 415.089 414.665 416.345 411.558
lxxxix
No. Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
10 TINS 16-Feb-01
11 BASS 1-May-01
12 INDF 1-May-01
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
1/18/2001 1/19/2001 1/22/2001 1/23/2001 1/24/2001 1/25/2001 1/26/2001 1/29/2001 1/30/2001 1/31/2001 2/1/2001 2/2/2001 2/5/2001 2/6/2001 2/7/2001 2/8/2001 2/9/2001 2/12/2001 2/13/2001 2/14/2001 2/15/2001 2/16/2001 2/19/2001 2/20/2001 2/21/2001 2/22/2001 2/23/2001 2/26/2001 2/27/2001 2/28/2001 3/1/2001 3/2/2001 3/6/2001 3/7/2001 3/8/2001 3/9/2001 3/12/2001 3/13/2001 3/14/2001 3/15/2001 3/16/2001 3/19/2001
1500 1500 1500 1475 1525 1525 1525 1500 1525 1600 1675 1850 1825 1725 1800 1775 1725 1700 1775 1675 1750 1700 1700 1675 1700 1700 1800 1800 1825 1775 1800 1750 1750 1700 1700 1675 1600 1650 1625 1625 1575 1475
416.345 411.558 417.908 415.743 416.967 417.130 416.788 413.052 416.325 425.614 430.581 451.979 458.952 450.110 444.333 440.776 427.914 424.465 426.172 423.214 440.223 432.079 435.139 433.681 439.903 437.030 438.646 432.150 433.308 428.303 424.030 426.127 431.518 430.550 428.036 414.106 396.611 385.906 389.193 386.863 380.515 367.142
3/30/2001 4/2/2001 4/3/2001 4/4/2001 4/5/2001 4/6/2001 4/9/2001 4/10/2001 4/11/2001 4/12/2001 4/16/2001 4/17/2001 4/18/2001 4/19/2001 4/20/2001 4/23/2001 4/24/2001 4/25/2001 4/26/2001 4/27/2001 4/30/2001 5/1/2001 5/2/2001 5/3/2001 5/4/2001 5/8/2001 5/9/2001 5/10/2001 5/11/2001 5/14/2001 5/15/2001 5/16/2001 5/17/2001 5/18/2001 5/21/2001 5/22/2001 5/23/2001 5/25/2001 5/28/2001 5/29/2001 5/30/2001 5/31/2001
450 500 475 480 480 480 450 490 500 500 500 500 500 500 500 500 475 475 470 490 490 480 500 500 475 475 475 475 475 475 475 475 475 475 475 475 475 475 480 480 485 485
381.050 375.032 372.653 367.408 362.468 364.343 362.276 369.197 367.156 365.983 363.211 360.037 356.230 349.308 342.858 346.407 348.099 353.181 351.336 351.562 358.232 362.228 362.722 371.939 375.558 372.974 372.111 369.033 370.359 368.282 370.876 376.228 376.702 376.796 380.380 379.670 380.679 380.124 382.788 376.384 368.927 355.863
3/30/2001 4/2/2001 4/3/2001 4/4/2001 4/5/2001 4/6/2001 4/9/2001 4/10/2001 4/11/2001 4/12/2001 4/16/2001 4/17/2001 4/18/2001 4/19/2001 4/20/2001 4/23/2001 4/24/2001 4/25/2001 4/26/2001 4/27/2001 4/30/2001 5/1/2001 5/2/2001 5/3/2001 5/4/2001 5/8/2001 5/9/2001 5/10/2001 5/11/2001 5/14/2001 5/15/2001 5/16/2001 5/17/2001 5/18/2001 5/21/2001 5/22/2001 5/23/2001 5/25/2001 5/28/2001 5/29/2001 5/30/2001 5/31/2001
850 825 800 800 800 800 775 775 775 800 775 800 775 775 775 750 750 750 750 750 750 775 785 825 825 825 825 800 825 825 850 850 800 825 825 850 850 875 875 875 850 850
381.050 375.032 372.653 367.408 362.468 364.343 362.276 369.197 367.156 365.983 363.211 360.037 356.230 349.308 342.858 346.407 348.099 353.181 351.336 351.562 358.232 362.228 362.722 371.939 375.558 372.974 372.111 369.033 370.359 368.282 370.876 366.228 376.702 376.796 380.380 379.670 380.679 390.124 382.788 376.384 376.927 375.863
xc
No. Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
13 STTP 22-Aug-01
14 TMPI 18-Sep-01
15 TOTO 5-Oct-01
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
7/23/2001 7/24/2001 7/25/2001 7/26/2001 7/27/2001 7/30/2001 7/31/2001 8/1/2001 8/2/2001 8/3/2001 8/6/2001 8/7/2001 8/8/2001 8/9/2001 8/10/2001 8/13/2001 8/14/2001 8/15/2001 8/16/2001 8/20/2001 8/21/2001 8/22/2001 8/23/2001 8/24/2001 8/27/2001 8/28/2001 8/29/2001 8/30/2001 8/31/2001 9/3/2001 9/4/2001 9/5/2001 9/6/2001 9/7/2001 9/10/2001 9/11/2001 9/12/2001 9/13/2001 9/14/2001 9/17/2001 9/18/2001 9/19/2001
1275 1250 1225 1225 1225 1275 1300 1325 1375 1375 1400 1425 1450 1425 1425 1325 1325 1375 1375 1325 1325 1325 1325 1300 1300 1350 1300 1300 1375 1375 1375 1375 1375 1375 1375 1375 1375 1375 1375 1375 1375 1375
470.229 457.918 447.625 443.694 447.381 449.191 444.081 443.194 436.461 435.150 430.810 432.936 441.897 436.406 435.319 437.869 441.897 436.406 435.319 437.869 437.197 441.978 439.690 441.219 441.307 440.940 437.841 434.318 435.552 432.772 441.163 442.232 448.690 443.806 443.601 445.477 429.847 432.567 425.653 407.250 413.833 422.450
8/20/2001 8/21/2001 8/22/2001 8/23/2001 8/24/2001 8/27/2001 8/28/2001 8/29/2001 8/30/2001 8/31/2001 9/3/2001 9/4/2001 9/5/2001 9/6/2001 9/7/2001 9/10/2001 9/11/2001 9/12/2001 9/13/2001 9/14/2001 9/17/2001 9/18/2001 9/19/2001 9/20/2001 9/21/2001 9/24/2001 9/25/2001 9/26/2001 9/27/2001 9/28/2001 10/1/2001 10/2/2001 10/3/2001 10/4/2001 10/5/2001 10/8/2001 10/9/2001 10/10/2001 10/11/2001 10/12/2001 10/16/2001 10/17/2001
140 140 140 135 135 135 135 130 130 130 130 125 130 125 135 135 130 125 130 125 110 125 135 140 135 125 125 120 120 120 115 110 100 110 110 100 110 105 105 105 110 105
437.869 437.197 441.978 439.690 441.219 441.307 440.940 437.841 434.318 435.552 432.772 441.163 442.232 448.690 443.806 443.601 445.477 429.847 432.567 425.653 407.250 413.833 422.450 422.346 414.427 410.394 409.087 401.018 395.044 392.479 388.675 377.232 371.488 381.241 381.588 367.073 369.797 368.297 370.589 378.598 378.880 381.369
9/6/2001 9/7/2001 9/10/2001 9/11/2001 9/12/2001 9/13/2001 9/14/2001 9/17/2001 9/18/2001 9/19/2001 9/20/2001 9/21/2001 9/24/2001 9/25/2001 9/26/2001 9/27/2001 9/28/2001 10/1/2001 10/2/2001 10/3/2001 10/4/2001 10/5/2001 10/8/2001 10/9/2001 10/10/2001 10/11/2001 10/12/2001 10/16/2001 10/17/2001 10/18/2001 10/19/2001 10/22/2001 10/23/2001 10/24/2001 10/25/2001 10/26/2001 10/29/2001 10/30/2001 10/31/2001 11/1/2001 11/2/2001 11/5/2001
5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500 5500
448.690 443.806 443.601 445.477 429.847 432.567 425.653 407.250 413.833 422.450 422.346 414.427 410.394 409.087 401.018 395.044 392.479 388.675 377.232 371.488 381.241 381.588 367.073 369.797 368.297 370.589 378.598 378.880 381.369 385.165 387.854 391.760 391.785 385.961 390.435 387.822 384.328 378.362 383.735 381.999 380.652 375.214
xci
No. Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
16 BUMI 19-Oct-01
17 GGRM 7-Mar-02
18 SRSN 2-May-02
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
9/19/2001 9/20/2001 9/21/2001 9/24/2001 9/25/2001 9/26/2001 9/27/2001 9/28/2001 10/1/2001 10/2/2001 10/3/2001 10/4/2001 10/5/2001 10/8/2001 10/9/2001 10/10/2001 10/11/2001 10/12/2001 10/16/2001 10/17/2001 10/18/2001 10/19/2001 10/22/2001 10/23/2001 10/24/2001 10/25/2001 10/26/2001 10/29/2001 10/30/2001 10/31/2001 11/1/2001 11/2/2001 11/5/2001 11/6/2001 11/7/2001 11/8/2001 11/9/2001 11/12/2001 11/13/2001 11/14/2001 11/15/2001 11/16/2001
65 65 70 60 65 75 80 85 70 65 60 65 50 40 40 40 45 45 50 50 50 65 85 80 75 65 70 70 70 65 60 60 60 60 65 65 65 65 60 60 65 60
422.450 422.346 414.427 410.394 409.087 401.018 395.044 392.479 388.675 377.232 371.488 381.241 381.588 367.073 369.797 368.297 370.589 378.598 378.880 381.369 385.165 387.854 391.760 391.785 385.961 390.435 387.822 384.328 378.362 383.735 381.999 380.652 375.214 375.429 377.501 381.837 377.340 371.362 369.248 372.789 378.377 378.670
2/4/2002 2/5/2002 2/6/2002 2/7/2002 2/8/2002 2/11/2002 2/13/2002 2/14/2002 2/15/2002 2/18/2002 2/19/2002 2/20/2002 2/21/2002 2/25/2002 2/26/2002 2/27/2002 2/28/2002 3/1/2002 3/4/2002 3/5/2002 3/6/2002 3/7/2002 3/8/2002 3/11/2002 3/12/2002 3/13/2002 3/14/2002 3/18/2002 3/19/2002 3/20/2002 3/21/2002 3/22/2002 3/25/2002 3/26/2002 3/27/2002 3/28/2002 4/1/2002 4/2/2002 4/3/2002 4/4/2002 4/5/2002 4/8/2002
11600 11650 11450 10700 10600 10650 10750 10800 11100 11400 11350 11250 11300 11000 10800 10950 10950 10900 11100 11250 11400 11450 11350 11150 11100 11200 11200 11050 11050 11050 11200 11100 10950 10950 10800 10900 10950 10800 10650 10750 11100 11600
451.172 450.490 446.210 433.170 436.980 438.847 436.789 439.402 449.381 462.349 460.695 458.458 459.387 449.316 448.688 454.502 453.246 452.162 455.187 459.271 476.961 472.390 475.115 474.026 469.366 474.000 467.991 469.676 471.643 477.286 480.647 484.732 479.428 481.862 481.286 481.775 486.668 489.089 488.157 502.500 508.994 515.080
4/3/2002 4/4/2002 4/5/2002 4/8/2002 4/9/2002 4/10/2002 4/11/2002 4/12/2002 4/15/2002 4/16/2002 4/17/2002 4/18/2002 4/19/2002 4/22/2002 4/23/2002 4/24/2002 4/25/2002 4/26/2002 4/29/2002 4/30/2002 5/1/2002 5/2/2002 5/3/2002 5/6/2002 5/7/2002 5/8/2002 5/10/2002 5/13/2002 5/14/2002 5/15/2002 5/16/2002 5/17/2002 5/20/2002 5/21/2002 5/22/2002 5/23/2002 5/24/2002 5/27/2002 5/28/2002 5/29/2002 5/30/2002 5/31/2002
100 100 95 95 95 105 100 100 100 95 95 95 95 95 90 90 90 90 90 95 95 95 95 90 95 100 100 100 100 100 100 95 95 95 95 90 90 90 85 90 85 85
488.157 502.500 508.994 515.080 520.001 533.808 531.513 539.270 549.838 551.607 542.274 534.838 532.781 535.685 543.061 544.262 544.587 539.963 525.859 534.062 534.720 539.700 544.083 539.808 544.886 547.741 543.905 537.144 538.628 538.887 529.745 531.578 526.934 525.335 511.631 503.669 506.955 512.794 513.584 520.691 522.549 530.790
xcii
No. Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
19 HMSP 16-May-02
20 AALI 2-Oct-02
21 PLIN 14-Apr-03
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
4/16/2002 4/17/2002 4/18/2002 4/19/2002 4/22/2002 4/23/2002 4/24/2002 4/25/2002 4/26/2002 4/29/2002 4/30/2002 5/1/2002 5/2/2002 5/3/2002 5/6/2002 5/7/2002 5/8/2002 5/10/2002 5/13/2002 5/14/2002 5/15/2002 5/16/2002 5/17/2002 5/20/2002 5/21/2002 5/22/2002 5/23/2002 5/24/2002 5/27/2002 5/28/2002 5/29/2002 5/30/2002 5/31/2002 6/3/2002 6/4/2002 6/5/2002 6/6/2002 6/7/2002 6/10/2002 6/11/2002 6/12/2002 6/13/2002
4425 4450 4350 4250 4250 4350 4500 4500 4500 4375 4375 4425 4450 4650 4575 4625 4575 4450 4250 4300 4275 4200 4275 4225 4250 4175 4150 4175 4300 4325 4425 4475 4575 4475 4350 4325 4275 4350 4375 4325 4375 4450
551.607 542.274 534.838 532.781 535.685 543.061 544.262 544.587 539.963 525.859 534.062 534.720 539.700 544.083 539.808 544.886 547.741 543.905 537.144 538.628 538.887 529.745 531.578 526.934 525.335 511.631 503.669 506.955 512.794 513.584 520.691 522.549 530.790 523.870 518.935 520.465 513.726 514.028 511.366 516.821 523.965 540.080
9/3/2002 9/4/2002 9/5/2002 9/6/2002 9/9/2002 9/10/2002 9/11/2002 9/12/2002 9/13/2002 9/16/2002 9/17/2002 9/18/2002 9/19/2002 9/20/2002 9/23/2002 9/24/2002 9/25/2002 9/26/2002 9/27/2002 9/30/2002 10/1/2002 10/2/2002 10/3/2002 10/7/2002 10/8/2002 10/9/2002 10/10/2002 10/11/2002 10/14/2002 10/15/2002 10/16/2002 10/17/2002 10/18/2002 10/21/2002 10/22/2002 10/23/2002 10/24/2002 10/25/2002 10/28/2002 10/29/2002 10/30/2002 10/31/2002
1550 1450 1500 1500 1475 1500 1500 1500 1475 1425 1475 1400 1300 1225 1250 1225 1250 1250 1250 1175 1175 1125 1150 1075 1125 1100 1100 1075 1050 1150 1025 1025 1025 1050 1025 1025 1025 1025 1050 1050 1150 1125
429.988 420.442 427.119 427.800 430.271 429.336 430.121 428.183 421.003 420.217 427.183 419.121 408.696 408.799 410.772 408.304 408.647 411.941 412.973 419.307 407.518 409.502 408.431 401.843 402.052 391.837 384.487 376.466 337.475 342.204 357.377 355.105 360.905 361.869 353.814 354.851 353.188 353.654 361.680 361.919 361.119 369.044
3/13/2003 3/14/2003 3/17/2003 3/18/2003 3/19/2003 3/20/2003 3/21/2003 3/24/2003 3/25/2003 3/26/2003 3/27/2003 3/28/2003 3/31/2003 4/1/2003 4/3/2003 4/4/2003 4/7/2003 4/8/2003 4/9/2003 4/10/2003 4/11/2003 4/14/2003 4/15/2003 4/16/2003 4/17/2003 4/21/2003 4/22/2003 4/23/2003 4/24/2003 4/25/2003 4/28/2003 4/29/2003 4/30/2003 5/1/2003 5/2/2003 5/5/2003 5/6/2003 5/7/2003 5/8/2003 5/9/2003 5/12/2003 5/13/2003
3600 3600 3500 3500 3500 3500 3500 3500 3500 3500 3400 3400 3400 3400 3400 3400 3400 3400 3500 3500 3600 3600 3700 3750 3850 3850 3950 3750 3750 3800 3700 3800 3800 3850 3950 3750 3750 3750 3750 3750 3750 3750
383.856 387.880 382.149 384.637 385.483 394.638 394.039 395.086 394.936 401.039 401.343 404.432 398.004 398.055 400.757 405.678 423.814 422.111 430.276 430.447 438.549 433.947 437.724 442.720 441.857 440.941 448.737 449.686 445.152 445.043 430.917 434.182 420.861 402.198 407.819 448.957 448.612 433.128 411.118 419.634 403.927 403.511
xciii
No. Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
22 MYRX 28-May-03
23 BUMI 1-Sep-03
24 BCAP 30-Sep-03
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
4/25/2003 4/28/2003 4/29/2003 4/30/2003 5/1/2003 5/2/2003 5/5/2003 5/6/2003 5/7/2003 5/8/2003 5/9/2003 5/12/2003 5/13/2003 5/14/2003 5/19/2003 5/20/2003 5/21/2003 5/22/2003 5/23/2003 5/26/2003 5/27/2003 5/28/2003 5/29/2003 6/2/2003 6/3/2003 6/4/2003 6/5/2003 6/6/2003 6/9/2003 6/10/2003 6/11/2003 6/12/2003 6/13/2003 6/16/2003 6/17/2003 6/18/2003 6/19/2003 6/20/2003 6/23/2003 6/24/2003 6/25/2003 6/26/2003
40 35 35 35 35 40 35 40 40 40 40 40 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 40 40 40 40 40 35 35 35 30 35 35 30 30 30 30 35 35 35
435.043 430.917 444.182 450.861 452.198 447.819 458.957 463.612 473.128 471.118 469.634 473.927 473.511 467.939 459.215 466.142 466.287 465.129 472.105 478.410 480.266 492.818 494.776 505.724 502.425 504.532 511.166 510.693 519.325 519.543 515.713 501.806 510.479 512.691 509.042 503.233 509.829 511.452 506.313 500.191 500.279 497.814
7/31/2003 8/1/2003 8/4/2003 8/5/2003 8/6/2003 8/7/2003 8/8/2003 8/11/2003 8/12/2003 8/13/2003 8/14/2003 8/15/2003 8/19/2003 8/20/2003 8/21/2003 8/22/2003 8/25/2003 8/26/2003 8/27/2003 8/28/2003 8/29/2003 9/1/2003 9/2/2003 9/3/2003 9/4/2003 9/5/2003 9/8/2003 9/9/2003 9/10/2003 9/11/2003 9/12/2003 9/15/2003 9/16/2003 9/17/2003 9/18/2003 9/19/2003 9/23/2003 9/24/2003 9/25/2003 9/26/2003 9/29/2003 9/30/2003
75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 85 95 105 105 105 115 115 115 115 175 190 185 185 180 185 186 187 188 189 185 187 188 175 180 185 175 185 190 190 195
507.985 508.703 503.942 498.529 474.436 508.270 505.360 504.841 506.417 511.225 510.129 516.647 517.053 518.777 505.583 528.943 519.036 518.759 510.862 510.240 529.675 534.337 538.939 558.249 575.192 582.323 587.057 588.292 572.853 565.638 568.375 584.799 581.245 580.913 582.687 585.671 588.511 605.623 603.708 599.840 597.140 597.652
8/29/2003 9/1/2003 9/2/2003 9/3/2003 9/4/2003 9/5/2003 9/8/2003 9/9/2003 9/10/2003 9/11/2003 9/12/2003 9/15/2003 9/16/2003 9/17/2003 9/18/2003 9/19/2003 9/23/2003 9/24/2003 9/25/2003 9/26/2003 9/29/2003 9/30/2003 10/1/2003 10/2/2003 10/3/2003 10/6/2003 10/7/2003 10/8/2003 10/9/2003 10/10/2003 10/13/2003 10/14/2003 10/15/2003 10/16/2003 10/17/2003 10/20/2003 10/21/2003 10/22/2003 10/23/2003 10/24/2003 10/27/2003 10/28/2003
225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225 225
529.675 534.337 538.939 558.249 575.192 582.323 587.057 585.292 572.853 565.638 578.375 574.799 581.245 585.913 582.687 585.671 588.511 605.623 603.708 599.840 597.140 597.652 606.039 619.593 621.862 615.874 615.309 624.328 636.227 644.818 644.434 648.716 650.440 649.298 649.646 652.759 646.971 646.165 630.992 634.567 629.052 626.862
xciv
No. Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
25 JTPE 4-Dec-03
26 INPC 16-Jan-04
27 UNVR 30-Jul-04
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
10/29/2003 10/30/2003 10/31/2003 11/3/2003 11/4/2003 11/5/2003 11/6/2003 11/7/2003 11/10/2003 11/11/2003 11/12/2003 11/13/2003 11/14/2003 11/17/2003 11/18/2003 11/19/2003 11/20/2003 11/21/2003 12/1/2003 12/2/2003 12/3/2003 12/4/2003 12/5/2003 12/8/2003 12/9/2003 12/10/2003 12/11/2003 12/12/2003 12/15/2003 12/16/2003 12/17/2003 12/18/2003 12/19/2003 12/22/2003 12/23/2003 12/29/2003 12/30/2003 1/2/2004 1/5/2004 1/6/2004 1/7/2004 1/8/2004
405 405 405 410 425 445 460 425 420 425 445 445 445 420 420 425 425 425 425 445 460 550 575 575 580 575 580 585 590 580 580 580 590 590 595 450 460 485 400 480 485 590
624.563 627.834 625.546 617.261 626.490 635.817 632.811 626.737 620.070 617.718 619.872 614.636 610.335 607.789 605.787 601.938 605.805 617.084 629.940 633.728 643.863 641.150 638.045 647.771 644.459 645.961 653.324 656.740 658.522 656.909 655.698 664.877 672.292 674.395 679.307 693.033 691.895 704.498 725.472 723.989 709.367 730.815
12/11/2003 12/12/2003 12/15/2003 12/16/2003 12/17/2003 12/18/2003 12/19/2003 12/22/2003 12/23/2003 12/29/2003 12/30/2003 1/2/2004 1/5/2004 1/6/2004 1/7/2004 1/8/2004 1/9/2004 1/12/2004 1/13/2004 1/14/2004 1/15/2004 1/16/2004 1/19/2004 1/20/2004 1/21/2004 1/23/2004 1/26/2004 1/27/2004 1/28/2004 1/29/2004 1/30/2004 2/3/2004 2/4/2004 2/5/2004 2/6/2004 2/9/2004 2/10/2004 2/11/2004 2/12/2004 2/13/2004 2/16/2004 2/17/2004
115 115 100 100 100 110 110 95 105 105 120 120 130 140 140 140 140 140 140 140 120 150 130 145 145 145 145 145 105 135 130 130 125 120 120 120 110 120 120 130 120 115
653.324 656.740 658.522 656.909 655.698 664.877 672.292 674.395 679.307 693.033 691.895 704.498 725.472 723.989 709.367 730.815 753.692 742.506 743.143 756.563 763.453 770.334 766.483 773.125 776.301 785.879 786.874 772.494 767.107 759.644 752.932 730.319 730.275 735.468 758.924 767.255 766.771 769.793 766.083 773.140 775.225 776.999
6/30/2004 7/1/2004 7/2/2004 7/6/2004 7/7/2004 7/8/2004 7/9/2004 7/12/2004 7/13/2004 7/14/2004 7/15/2004 7/16/2004 7/19/2004 7/20/2004 7/21/2004 7/22/2004 7/23/2004 7/26/2004 7/27/2004 7/28/2004 7/29/2004 7/30/2004 8/2/2004 8/3/2004 8/4/2004 8/5/2004 8/6/2004 8/9/2004 8/10/2004 8/11/2004 8/12/2004 8/13/2004 8/16/2004 8/18/2004 8/19/2004 8/20/2004 8/23/2004 8/24/2004 8/25/2004 8/26/2004 8/27/2004 8/30/2004
3925 3800 3900 3950 3950 3975 3900 3900 3950 3900 3875 3850 3850 3875 3850 3800 3775 3775 3825 3850 3875 3775 3800 3850 3825 3775 3800 3675 3675 3700 3675 3650 3650 3650 3625 3550 3400 3300 3325 3375 3375 3350
732.401 729.808 745.025 768.255 771.664 759.742 761.140 757.575 756.582 744.316 745.340 756.095 754.273 756.667 761.239 761.518 766.367 761.804 759.279 760.200 760.973 756.983 749.458 757.295 758.304 762.011 753.932 750.040 752.443 763.947 758.179 755.920 751.950 754.254 753.689 750.472 749.371 738.866 731.716 735.254 746.760 753.025
xcv
No. Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
28 BATI 30-Jun-05
29 SRSN 5-Oct-05
30 KLBF 13-Jan-06
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
6/1/2005 6/2/2005 6/3/2005 6/6/2005 6/7/2005 6/8/2005 6/9/2005 6/10/2005 6/13/2005 6/14/2005 6/15/2005 6/16/2005 6/17/2005 6/20/2005 6/21/2005 6/22/2005 6/23/2005 6/24/2005 6/27/2005 6/28/2005 6/29/2005 6/30/2005 7/1/2005 7/4/2005 7/5/2005 7/6/2005 7/7/2005 7/8/2005 7/11/2005 7/12/2005 7/13/2005 7/14/2005 7/15/2005 7/18/2005 7/19/2005 7/20/2005 7/21/2005 7/22/2005 7/25/2005 7/26/2005 7/27/2005 7/28/2005
8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000 8000
1,082.941 1,091.465 1,092.502 1,096.833 1,092.814 1,095.510 1,094.189 1,096.932 1,100.878 1,105.890 1,119.579 1,125.759 1,141.818 1,147.710 1,133.326 1,134.695 1,137.424 1,135.667 1,119.898 1,127.817 1,126.857 1,122.376 1,138.988 1,138.882 1,131.168 1,117.812 1,108.403 1,110.557 1,123.462 1,129.115 1,132.794 1,136.569 1,131.461 1,128.440 1,132.017 1,140.656 1,157.514 1,172.244 1,169.750 1,178.003 1,178.112 1,186.614
9/6/2005 9/7/2005 9/8/2005 9/9/2005 9/12/2005 9/13/2005 9/14/2005 9/15/2005 9/16/2005 9/19/2005 9/20/2005 9/21/2005 9/22/2005 9/23/2005 9/26/2005 9/27/2005 9/28/2005 9/29/2005 9/30/2005 10/3/2005 10/4/2005 10/5/2005 10/6/2005 10/7/2005 10/10/2005 10/11/2005 10/12/2005 10/13/2005 10/14/2005 10/17/2005 10/18/2005 10/19/2005 10/20/2005 10/21/2005 10/24/2005 10/26/2005 10/25/2005 10/27/2005 10/28/2005 10/31/2005 11/1/2005 11/9/2005
35 40 40 45 45 35 40 35 40 40 40 40 35 35 40 35 35 35 40 40 35 80 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 80
1,051.594 1,059.380 1,080.450 1,098.456 1,105.657 1,085.744 1,058.627 1,050.906 1,056.726 1,066.591 1,055.591 1,044.056 1,016.758 1,012.851 1,034.585 1,037.634 1,027.888 1,048.302 1,079.275 1,083.414 1,101.166 1,104.055 1,096.376 1,094.652 1,102.780 1,105.629 1,102.980 1,090.535 1,096.704 1,090.091 1,095.873 1,075.912 1,075.401 1,075.962 1,073.082 1,062.172 1,062.175 1,063.697 1,058.256 1,066.224 1,064.953 1,052.821
12/12/2005 12/13/2005 12/14/2005 12/15/2005 12/16/2005 12/19/2005 12/20/2005 12/21/2005 12/22/2005 12/23/2005 12/27/2005 12/28/2005 12/29/2005 1/2/2006 1/3/2006 1/4/2006 1/5/2006 1/6/2006 1/9/2006 1/11/2006 1/12/2006 1/13/2006 1/16/2006 1/17/2006 1/18/2006 1/19/2006 1/20/2006 1/23/2006 1/24/2006 1/25/2006 1/26/2006 1/27/2006 1/30/2006 2/1/2006 2/2/2006 2/3/2006 2/6/2006 2/7/2006 2/8/2006 2/9/2006 2/10/2006 2/13/2006
930 940 930 930 920 920 920 930 930 940 950 1000 990 980 990 990 1000 1000 1030 1070 1070 1160 1160 1150 1120 1140 1160 1120 1140 1190 1260 1220 1300 1280 1310 1350 1380 1380 1360 1380 1370 1430
1,175.007 1,182.028 1,173.718 1,155.964 1,143.426 1,162.328 1,163.034 1,160.559 1,164.017 1,158.338 1,161.707 1,164.143 1,162.635 1,171.709 1,184.690 1,211.699 1,211.000 1,222.249 1,245.054 1,261.283 1,256.253 1,250.428 1,235.256 1,212.870 1,193.196 1,230.059 1,222.888 1,200.127 1,207.220 1,230.117 1,226.653 1,229.709 1,232.321 1,240.695 1,243.393 1,244.126 1,245.649 1,259.362 1,238.170 1,246.640 1,253.105 1,252.404
xcvi
No. Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
31 MITI 23-Mar-06
32 META 19-Jul-06
33 ADES 28-Jul-06
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
2/22/2006 2/23/2006 2/24/2006 2/27/2006 2/28/2006 3/1/2006 3/2/2006 3/3/2006 3/6/2006 3/7/2006 3/8/2006 3/9/2006 3/10/2006 3/13/2006 3/14/2006 3/15/2006 3/16/2006 3/17/2006 3/20/2006 3/21/2006 3/22/2006 3/23/2006 3/24/2006 3/27/2006 3/28/2006 3/29/2006 4/3/2006 4/4/2006 4/5/2006 4/6/2006 4/7/2006 4/11/2006 4/12/2006 4/13/2006 4/17/2006 4/18/2006 4/19/2006 4/20/2006 4/21/2006 4/24/2006 4/25/2006 4/26/2006
55 55 55 55 55 55 55 55 55 55 60 65 65 65 60 65 65 65 65 65 60 60 65 65 70 75 75 75 60 65 65 65 65 60 65 60 55 60 60 60 65 70
1,231.250 1,224.164 1,216.140 1,235.423 1,230.664 1,239.270 1,249.678 1,261.265 1,262.690 1,246.251 1,233.596 1,239.577 1,247.422 1,243.661 1,245.379 1,244.441 1,273.797 1,305.178 1,330.113 1,327.142 1,302.328 1,305.623 1,311.374 1,311.950 1,325.219 1,322.974 1,329.313 1,326.448 1,344.600 1,355.013 1,313.298 1,310.127 1,372.394 1,382.122 1,386.785 1,317.375 1,453.227 1,364.528 1,359.288 1,342.865 1,358.784 1,381.719
6/20/2006 6/21/2006 6/22/2006 6/23/2006 6/26/2006 6/27/2006 6/28/2006 6/29/2006 6/30/2006 7/3/2006 7/4/2006 7/5/2006 7/6/2006 7/7/2006 7/10/2006 7/11/2006 7/12/2006 7/13/2006 7/14/2006 7/17/2006 7/18/2006 7/19/2006 7/20/2006 7/21/2006 7/24/2006 7/25/2006 7/26/2006 7/27/2006 7/28/2006 7/31/2006 8/1/2006 8/2/2006 8/3/2006 8/4/2006 8/7/2006 8/8/2006 8/9/2006 8/10/2006 8/11/2006 8/14/2006 8/15/2006 8/16/2006
120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 115 110 100 100 95 95 95 95 95 85 85 95 95 100 100 100 100 100 100 100 100 100 95 95 100
1,294.970 1,293.287 1,303.450 1,290.164 1,283.853 1,285.627 1,272.053 1,274.744 1,310.263 1,327.755 1,337.868 1,338.323 1,340.021 1,347.905 1,339.830 1,343.945 1,345.867 1,334.029 1,303.585 1,283.949 1,286.050 1,280.496 1,315.590 1,315.590 1,313.150 1,307.775 1,302.830 1,300.592 1,337.410 1,301.649 1,361.693 1,354.364 1,329.715 1,319.353 1,303.490 1,303.490 1,313.100 1,304.856 1,302.191 1,325.224 1,314.239 1,317.768
6/29/2006 6/30/2006 7/3/2006 7/4/2006 7/5/2006 7/6/2006 7/7/2006 7/10/2006 7/11/2006 7/12/2006 7/13/2006 7/14/2006 7/17/2006 7/18/2006 7/19/2006 7/20/2006 7/21/2006 7/24/2006 7/25/2006 7/26/2006 7/27/2006 7/28/2006 7/31/2006 8/1/2006 8/2/2006 8/3/2006 8/4/2006 8/7/2006 8/8/2006 8/9/2006 8/10/2006 8/11/2006 8/14/2006 8/15/2006 8/16/2006 8/22/2006 8/23/2006 8/24/2006 8/25/2006 8/28/2006 8/29/2006 8/30/2006
1200 1200 1200 1300 1210 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1200 1140 1140 1150 1150 1160 1160 1160 1260 1270 1275 1280 1280 1285 1290 1295 1250 1250 1250 1260 1290 1295 1290 1295 1298 1290 1250 1250 1250
1,274.744 1,310.263 1,327.755 1,337.868 1,338.323 1,340.021 1,347.905 1,339.830 1,343.945 1,345.867 1,334.029 1,303.585 1,283.949 1,286.050 1,280.496 1,315.590 1,314.577 1,303.150 1,307.775 1,312.830 1,330.592 1,357.410 1,351.649 1,351.693 1,354.364 1,354.364 1,359.353 1,361.353 1,366.083 1,313.100 1,304.856 1,302.191 1,309.224 1,314.239 1,317.768 1,305.029 1,308.631 1,309.484 1,356.930 1,318.004 1,302.931 1,305.225
xcvii
No. Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
34 ASII 4-Sep-06
35 TOTO 7-Sep-06
36 IATG 11-Oct-06
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
7/31/2006 8/1/2006 8/2/2006 8/3/2006 8/4/2006 8/7/2006 8/8/2006 8/9/2006 8/10/2006 8/11/2006 8/14/2006 8/15/2006 8/16/2006 8/22/2006 8/23/2006 8/24/2006 8/25/2006 8/28/2006 8/29/2006 8/30/2006 9/1/2006 9/4/2006 9/5/2006 9/6/2006 9/7/2006 9/8/2006 9/11/2006 9/12/2006 9/13/2006 9/14/2006 9/15/2006 9/18/2006 9/19/2006 9/20/2006 9/21/2006 9/22/2006 9/25/2006 9/26/2006 9/27/2006 9/28/2006 9/29/2006 10/2/2006
9600 9900 9950 10200 10500 10500 10700 10950 10800 10850 11300 11400 11900 11950 12000 11400 10950 11250 11300 11200 11500 11950 12000 11950 12000 12000 11750 11550 11850 12000 11900 12000 12100 12150 12600 12650 12600 12550 12650 12750 12750 12700
1,351.649 1,371.693 1,394.364 1,379.715 1,389.353 1,403.490 1,396.083 1,413.100 1,384.856 1,402.191 1,415.224 1,424.239 1,437.768 1,435.029 1,438.631 1,429.484 1,416.930 1,418.004 1,432.931 1,425.225 1,444.490 1,469.559 1,468.238 1,472.563 1,470.466 1,466.576 1,447.254 1,435.207 1,451.080 1,461.292 1,465.701 1,474.258 1,485.349 1,479.307 1,507.365 1,510.825 1,506.756 1,500.105 1,503.059 1,503.800 1,534.615 1,528.907
8/3/2006 8/4/2006 8/7/2006 8/8/2006 8/9/2006 8/10/2006 8/11/2006 8/14/2006 8/15/2006 8/16/2006 8/22/2006 8/23/2006 8/24/2006 8/25/2006 8/28/2006 8/29/2006 8/30/2006 9/1/2006 9/4/2006 9/5/2006 9/6/2006 9/7/2006 9/8/2006 9/11/2006 9/12/2006 9/13/2006 9/14/2006 9/15/2006 9/18/2006 9/19/2006 9/20/2006 9/21/2006 9/22/2006 9/25/2006 9/26/2006 9/27/2006 9/28/2006 9/29/2006 10/2/2006 10/3/2006 10/4/2006 10/5/2006
7000 7000 7000 7000 7000 7000 7000 7000 6700 6700 6700 6700 6700 6700 6700 6700 6700 6700 6700 6700 6700 6700 6800 6800 6700 6700 6700 6700 6700 6700 6800 6700 6700 6700 6700 6800 6700 6700 6700 6750 6800 6900
10200 10500 10500 10700 10950 10800 10850 11300 11400 11900 11950 12000 11400 10950 11250 11300 11200 14440 14470 14680 14730 1470 1487 1477 1455 1431 1431 1431 1430 1430 1439 1407 1411 1407 1400 1413 1414 1515 1529 1538 1547 1505
9/12/2006 9/13/2006 9/14/2006 9/15/2006 9/18/2006 9/19/2006 9/20/2006 9/21/2006 9/22/2006 9/25/2006 9/26/2006 9/27/2006 9/28/2006 9/29/2006 10/2/2006 10/3/2006 10/4/2006 10/5/2006 10/6/2006 10/9/2006 10/10/2006 10/11/2006 10/12/2006 10/13/2006 10/16/2006 10/17/2006 10/18/2006 10/19/2006 10/20/2006 10/30/2006 10/31/2006 11/1/2006 11/2/2006 11/3/2006 11/6/2006 11/7/2006 11/8/2006 11/9/2006 11/10/2006 11/13/2006 11/14/2006 11/15/2006
240 240 240 195 195 195 195 195 195 235 235 235 235 235 235 235 235 190 195 195 195 195 195 195 185 190 180 185 175 180 180 175 180 185 185 185 180 185 175 180 180 180
1,435.207 1,451.080 1,461.292 1,465.701 1,474.258 1,485.349 1,479.307 1,507.365 1,510.825 1,506.756 1,500.105 1,523.059 1,533.800 1,534.615 1,528.907 1,537.710 1,537.085 1,544.978 1,549.629 1,543.424 1,554.917 1,553.119 1,552.535 1,562.198 1,581.786 1,586.824 1,564.549 1,568.595 1,572.846 1,580.189 1,582.626 1,699.680 1,607.696 1,612.923 1,635.848 1,604.152 1,606.066 1,660.264 1,664.837 1,689.270 1,689.071 1,670.110
xcviii
No. Kode Hari -21 -20 -19 -18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
37 SMSM 28-Dec-06 STK_DATE
STK_CLOS
IHSG
11/28/2006 11/29/2006 11/30/2006 12/1/2006 12/4/2006 12/5/2006 12/6/2006 12/7/2006 12/8/2006 12/11/2006 12/12/2006 12/13/2006 12/14/2006 12/15/2006 12/18/2006 12/19/2006 12/20/2006 12/21/2006 12/22/2006 12/26/2006 12/27/2006 12/28/2006 1/2/2007 1/3/2007 1/4/2007 1/5/2007 1/8/2007 1/9/2007 1/10/2007 1/11/2007 1/12/2007 1/15/2007 1/16/2007 1/17/2007 1/18/2007 1/19/2007 1/22/2007 1/23/2007 1/24/2007 1/25/2007 1/26/2007 1/29/2007
350 350 355 355 355 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 350 320 320 320 320 330 320 320 320 320 320 320 315 315 315 315 315 315 315 315
1,691.084 1,713.397 1,718.961 1,734.750 1,731.235 1,776.758 1,784.428 1,782.116 1,775.285 1,759.673 1,754.578 1,753.798 1,767.802 1,792.164 1,787.620 1,736.670 1,766.799 1,789.086 1,785.760 1,783.979 1,803.264 1,805.523 1,836.520 1,834.709 1,824.103 1,832.550 1,813.394 1,780.881 1,710.367 1,703.844 1,678.044 1,730.475 1,754.294 1,758.483 1,777.708 1,795.559 1,817.409 1,808.575 1,805.692 1,773.956 1,759.206 1,764.995
xcix
Statistik Deskriptif AAR Pada Event Window Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
t-20
37
-.1155
.1355
-.005786
.0471341
t-19
37
-.1331
.0957
-.007992
.0370229
t-18
37
-.1905
.1083
-.010681
.0530380
t-17
37
-.0696
.0865
-.001919
.0236975
t-16
37
-.4014
.1736
-.005843
.0894609
t-15
37
-.2043
.0816
-.007438
.0535479
t-14
37
-.1395
.1327
-.001484
.0448842
t-13
37
-.1668
.1373
.002668
.0477289
t-12
37
-.0532
.2236
.010222
.0563505
t-11
37
-.0617
.1445
.008438
.0345050
t-10
37
-.0579
.0802
.006259
.0297361
t-9
37
-.2317
.0536
-.011873
.0501629
t-8
37
-.1620
.3967
.004873
.0767488
t-7
37
-.0783
.1214
.006300
.0386312
t-6
37
-.0433
.2209
.017157
.0508384
t-5
37
-.0256
.3107
.017324
.0579331
t-4
37
-.0291
.1087
.015022
.0369455
t-3
37
-.0581
.2219
.018416
.0552281
t-2
37
-.0535
.2282
.017838
.0556564
t-1
37
-.0282
.2133
.017862
.0530524
t0
37
-.8403
.7077
.004608
.1902200
t1
37
-.0311
.1387
.014476
.0359950
t2
37
-.0874
.1320
.014657
.0463005
t3
37
-.0206
.1056
.009576
.0273874
t4
37
-.0143
.1265
.011951
.0325704
t5
37
-.0100
.1207
.011727
.0286389
t6
37
-.0275
.0622
.003222
.0207977
t7
37
-.1000
.0549
.001824
.0261332
t8
37
-.1671
.2954
.007130
.0720317
c
t9
37
-.0320
.0891
.002716
.0274942
t10
37
-.0544
.0932
.000454
.0300042
t11
37
-.0702
.0634
.002108
.0241982
t12
37
-.0548
.2057
.008943
.0486398
t13
37
-.1304
.0778
-.006414
.0360860
t14
37
-.2560
.0697
-.007249
.0527413
t15
37
-.4544
.1822
-.006311
.0939562
t16
37
-.0946
.0870
.002678
.0379571
t17
37
-.0712
.1941
.002332
.0412717
t18
37
-.1370
.1882
.000705
.0471903
t19
37
-.1318
.0759
.001008
.0425366
t20
37
-.1465
.3383
.002868
.0693823
Valid N (listwise)
37
ci
Uji-t Pada AAR Selama Event Window One-Sample Statistics N
Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
t-20
37
-.005786
.0471341
.0077488
t-19
37
-.007992
.0370229
.0060865
t-18
37
-.010681
.0530380
.0087194
t-17
37
-.001919
.0236975
.0038958
t-16
37
-.005843
.0894609
.0147073
t-15
37
-.007438
.0535479
.0088032
t-14
37
-.001484
.0448842
.0073789
t-13
37
.002668
.0477289
.0078466
t-12
37
.010222
.0563505
.0092640
t-11
37
.008438
.0345050
.0056726
t-10
37
.006259
.0297361
.0048886
t-9
37
-.011873
.0501629
.0082467
t-8
37
.004873
.0767488
.0126174
t-7
37
.006300
.0386312
.0063509
t-6
37
.017157
.0508384
.0083578
t-5
37
.017324
.0579331
.0095241
t-4
37
.015022
.0369455
.0060738
t-3
37
.018416
.0552281
.0090794
t-2
37
.017838
.0556564
.0091499
t-1
37
.017862
.0530524
.0087218
t0
37
.004608
.1902200
.0312720
t1
37
.014476
.0359950
.0059175
t2
37
.014657
.0463005
.0076118
t3
37
.009576
.0273874
.0045025
t4
37
.011951
.0325704
.0053545
t5
37
.011727
.0286389
.0047082
t6
37
.003222
.0207977
.0034191
t7
37
.001824
.0261332
.0042963
t8
37
.007130
.0720317
.0118419
cii
t9
37
.002716
.0274942
.0045200
t10
37
.000454
.0300042
.0049327
t11
37
.002108
.0241982
.0039782
t12
37
.008943
.0486398
.0079963
t13
37
-.006414
.0360860
.0059325
t14
37
-.007249
.0527413
.0086706
t15
37
-.006311
.0939562
.0154463
t16
37
.002678
.0379571
.0062401
t17
37
.002332
.0412717
.0067850
t18
37
.000705
.0471903
.0077580
t19
37
.001008
.0425366
.0069930
t20
37
.002868
.0693823
.0114064
One-Sample Test Test Value = 0
t
df
Mean
Sig. (2-tailed)
95% Confidence Interval of the Difference
Difference Lower
Upper
t-20
-.747
36
.460
-.0057865
-.021502
.009929
t-19
-1.313
36
.197
-.0079919
-.020336
.004352
t-18
-1.225
36
.229
-.0106811
-.028365
.007003
t-17
-.493
36
.625
-.0019189
-.009820
.005982
t-16
-.397
36
.693
-.0058432
-.035671
.023985
t-15
-.845
36
.404
-.0074378
-.025292
.010416
t-14
-.201
36
.842
-.0014838
-.016449
.013481
t-13
.340
36
.736
.0026676
-.013246
.018581
t-12
1.103
36
.277
.0102216
-.008567
.029010
t-11
1.487
36
.146
.0084378
-.003067
.019942
t-10
1.280
36
.209
.0062595
-.003655
.016174
t-9
-1.440
36
.159
-.0118730
-.028598
.004852
t-8
.386
36
.702
.0048730
-.020716
.030462
t-7
.992
36
.328
.0063000
-.006580
.019180
t-6
2.053
36
.047
.0171568
.000206
.034107
ciii
t-5
1.819
36
.077
.0173243
-.001992
.036640
t-4
2.473
36
.018
.0150216
.002703
.027340
t-3
2.028
36
.050
.0184162
.000002
.036830
t-2
1.950
36
.059
.0178378
-.000719
.036395
t-1
2.048
36
.048
.0178622
.000174
.035551
t0
.147
36
.884
.0046081
-.058814
.068031
t1
2.446
36
.019
.0144757
.002474
.026477
t2
1.926
36
.062
.0146568
-.000781
.030094
t3
2.127
36
.040
.0095757
.000444
.018707
t4
2.232
36
.032
.0119514
.001092
.022811
t5
2.491
36
.017
.0117270
.002178
.021276
t6
.942
36
.352
.0032216
-.003713
.010156
t7
.425
36
.674
.0018243
-.006889
.010538
t8
.602
36
.551
.0071297
-.016887
.031146
t9
.601
36
.552
.0027162
-.006451
.011883
t10
.092
36
.927
.0004541
-.009550
.010458
t11
.530
36
.599
.0021081
-.005960
.010176
t12
1.118
36
.271
.0089432
-.007274
.025161
t13
-1.081
36
.287
-.0064135
-.018445
.005618
t14
-.836
36
.409
-.0072486
-.024833
.010336
t15
-.409
36
.685
-.0063108
-.037637
.025016
t16
.429
36
.670
.0026784
-.009977
.015334
t17
.344
36
.733
.0023324
-.011428
.016093
t18
.091
36
.928
.0007054
-.015029
.016439
t19
.144
36
.886
.0010081
-.013174
.015191
t20
.251
36
.803
.0028676
-.020266
.026001
civ
Uji Normalitas Data
NPar Tests Descriptive Statistics N
Mean
Std. Deviation
Minimum
Maximum
AAR sebelum
37
.004468
.0108942
-.0236
.0471
AAR sesudah
37
.003927
.0090149
-.0180
.0295
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test AAR sebelum N
AAR sesudah
37
37
.004468
.003927
.0108942
.0090149
.152
.142
Positive
.152
.142
Negative
-.129
-.094
Kolmogorov-Smirnov Z
.922
.864
Asymp. Sig. (2-tailed)
.363
.444
Normal Parameters
a
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences Absolute
a. Test distribution is Normal.
cv
Uji Beda AAR Periode Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi
T-Test Paired Samples Statistics Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
AAR sebelum
.004468
37
.0108942
.0017910
AAR sesudah
.003927
37
.0090149
.0014820
Paired Samples Correlations N Pair 1
AAR sebelum & AAR sesudah
Correlation 37
Sig.
-.084
.623
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Mean Pair 1
AAR sebelum AAR sesudah
.0005405
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
.0147092
Difference Lower
.0024182 -.0043638
cvi
Upper .0054448
Sig. t
(2-tailed)
df .224
36
.824