Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
14 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 1- 14
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS PADA JALAN T. NYAK ARIEF (STUDI KASUS SIMPANG MESRA-JEMBATAN LAMNYONG) 1)
A. Ricky Soehady1, Sofyan M.Saleh2, Noer Fadhly2 Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Abstrack: The government of Banda Aceh city has set the area along Jalan T. Nyak Arief as the central offices, the area of trade and services as well as for the informal sector in Qanun No. 4 in 2009 about the Spatial Plan of Banda Aceh city in 2009-2029. Beside that Jalan T.Nyak Arief is one of the routes connection Kopelma Darussalam that was the center area of education that made this road was crowded in the apex of the clock time and often occurs the traffic congestion. The aim of this research is measuring the rate on T. Nyak arief’s road service and do an analysis about the condition of the road based on existing spatial pattern, while the whole point of this research is to find out the impact that happened on Jalan T. Nyak arief due to spatial pattern existing to the activities of traffic. The Calculation level services using Highway Capacity Manual (HCM) 2000 methods to highway multi lanes and highways two lanes. The area of research divided into 4 zones and the level services of the zone 1 to both directions is A, zone 2 to both directions is B, zone 3 to both directions is B and zone 4 is E. Based on the result showed that zone 4 experienced the problems caused by the divergence of typical road, while the volume of vehicles which crosses fourth zone relatively similar. On zone 4 also happen the greatest generation and pull due to existence of Kopelma Darussalam. The problem in zone 4 insurmountable by doing some things like capacity enhancement of the road,make the alternative roads new or by making use of the alternative roads existing by arrangements traffic management system. Keywords: spatial, HCM 2000, the Generation and Attraction
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dampak lalu lintas yang terjadi akibat pola tata ruang eksisting terhadap kegiatan lalu lintas serta menawarkan alternatif penyelesaian masalah yang terjadi pada Jalan T.Nyak Arief khususnya dari bundaran Simpang Mesra-Jembatan Lamnyong. Metode penelitian dilakukan dengan deskriptif analisis, dan deskriptif kuantitatif. Wilayah penelitian dikelompokkan ke dalam 4 zona, dan perhitungan tingkat pelayanan menggunakan metode HCM 2000. Dari hasil penelitian diperoleh, tingkat pelayanan untuk Zona 1 adalah A, Zona 2 adalah B, Zona 3 adalah B, dan Zona 4 adalah E. Permasalahan yang terjadi pada Zona 4 disebabkan perbedaan typical jalan, dan bukan akibat pola tata ruang eksisting. Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan peningkatan kapasitas jalan khususnya untuk Zona 4, pembangunan jalan alternatif baru atau dengan memanfaatkan jalan-jalan yang sudah ada dengan manjemen lalu lintas. . Kata Kunci: dampak lalu lintas,HCM 2000,manajemen lalu lintas
PENDAHULUAN
ditandai dengan terbangunnya berbagai jenis
Pemerintah Kota Banda Aceh telah
tempat perdagangan sebagai ciri dari kawasan
menetapkan Jalan T.Nyak Arief sebagai pusat
pusat perdagangan dan jasa. Disepanjang Jalan
perdagangan dan jasa, pusat perkantoran dan
T.Nyak Arief juga terdapat banyak gedung-
sebagai ruang untuk sektor informal. Hal ini
gedung perkantoran antara lain terdapat Kantor
1-
Volume 2, No. 2, Mei 2013
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Gubernur Aceh, Kantor BKKBN, Kantor
Arief sebagai jalan yang sangat padat arus lalu
DPKKA, dan banyak kantor lainnya baik kantor
lintasnya terutama pada waktu pagi dan sore
yang
hari,
bersifat
sebagai
tempat
pelayanan
dimana
sering
terjadi
di
masyarakat maupun perkantoran swasta. Di
persimpangan
Jalan T.Nyak Arief juga terdapat tempat wisata
permasalahan tersebut maka sudah seharusnya
kuliner sebagai wujud dari penentapannya
pemerintah/instansi terkait yang berwenang
sebagai
membuat
ruang
Pembangunan
untuk yang
sektor
dilakukan
informal. baik
oleh
Lamreung.
blocking
Analisis
Dampak
Berdasarkan
Lalu
Lintas
(Andalalin) kepada pusat kegiatan publik yang
pemerintah dan swasta idealnya sejalan dengan
berskala
Rencana Tata Ruang Kota Banda Aceh yang
Darussalam yang memiliki andil yang cukup
telah ditetapkan dalam Qanun Kota Banda Aceh
besar terhadap beban lalu lintas yang berujung
No. 4 Tahun 2009 tentang Tata Ruang Wilayah
pada penurunan pelayanan jalan di sekitar
Kota Banda Aceh Tahun 2009 – 2029.
kawasan. Andalalin tersebut diharapkan dapat
Jalan T.Nyak Arief merupakan salah satu
besar
mendeteksi
seperti
sedini
kawasan
mungkin
Kopelma
gangguan-
jalan yang berhubungan langsung dengan
gangguan lalu lintas yang akan timbul pada
kawasan Komplek Pelajar dan Mahasiswa
jalan di sekitar kawasan Kopelma. Setelah
(Kopelma)
potensi
Darussalam.
Sejalan
dengan
dari gangguan dapat dideteksi,
penetapan Kopelma Darussalam sebagai tempat
selanjutnya
kegiatan berbasis akademik,
maka sudah
melakukan evaluasi kinerja jalan di sekitar
sewajarnya Kopelma menjadi tujuan perjalanan
kawasan tersebut dan dapat menjadi dasar pula
yang sangat besar di Kota Banda Aceh
dalam merumuskan solusi-solusi yang dapat
dikarenakan di dalam Kopelma Darussalam
mengatasi seluruh persoalan yang timbul.
terdapat beberapa tempat yang dapat disebut
Adapun permasalahan yang akan menjadi topik
sebagai pusat kegiatan manusia berskala besar
pembahasan dalam tulisan ini adalah Jalan
seperti Universitas Syiah Kuala, Institut Agama
T.Nyak Arief sebagai akses utama menuju
Islam Negeri, Sekolah Tinggi Ilmu Kehutanan
Kopelma Darussalam mengalami kemacetan
dan beberapa Sekolah baik itu Taman Kanak-
pada waktu pagi dan sore hari yang disebabkan
kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
oleh
Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Apabila
manajemen lalu lintas yang tidak baik terutama
ditinjau dari Rencana Tata Ruang Kota Banda
pada persimpangan.
Aceh,
Jalan
T.Nyak
Arief
dapat
kapasitas
dijadikan
jalan
yang
dasar
terbatas
dalam
dan
sesuai
pengembangannya dengan Qanun yang telah
KAJIAN KEPUSTAKAAN
ditetapkan, namun yang menjadi permasalahan
Analisis Dampak Lalu Lintas
adalah Jalan T.Nyak Arief merupakan jalan
Menurut Tamin (2008), analisis dampak
Kopelma
lalu lintas pada dasarnya merupakan analisis
Darussalam. Hal ini menjadikan Jalan T.Nyak
pengaruh pengembangan tata guna lahan
akses
utama
menuju
kawasan
Volume 2, No. 2, Mei 2013
-2
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terhadap sistem pergerakan arus lalu lintas
prasarana transportasi, serta kinerja sistem
disekitarnya yang diakibatkan oleh bangkitan
transportasi.
lalu lintas yang baru, lalu lintas yang beralih,
meliputi data tentang masalah kelembagaan dan
dan oleh kendaraan yang keluar masuk dari/ke
biaya untuk melengkapi informasi dalam
lahan tersebut.
mengkaji dampak lalu lintas.
Tamin (2008) selanjutnya
Sedangkan
data
penunjang
mengatakan bahwa setiap ruang kegiatan akan “membangkitkan” pergerakan dan “menarik” pergerakan
yang
intensitasnya
Tata Guna Lahan Transportasi
tergantung
Miro (2002) menyatakan bahwa dari hasil
kepada tata jenis guna lahannya. Bila terdapat
kajian analisis interaksi antara sistem tata guna
pembangunan dan pengembangan kawasan baru
lahan dengan sistem transportasi terlihat bahwa
maka akan menimbulkan tambahan bangkitan
sistem tata guna lahan yang ditentukan polanya
dan tarikan lalu lintas baru akibat kegiatan
oleh kebijakan pemerintah suatu wilayah dan
tambahan di dalam dan di sekitar kawasan
bagaimana sistem transportasinya melayani
tersebut. Karena itulah pengembangan kawasan
akan memberikan tingkat kemudahan tertentu
baru dan pengembangannya akan memberikan
bagi berbagai zona (atau tata guna lahan) yang
pengaruh langsung terhadap sistem jaringan
ada
jalan di sekitarnya.
berhubungan. Kalau dua buah petak lahan
di
wilayah
tersebut
untuk
saling
Dikun dan Arief (1993) memberikan
(zona) mudah dihubungkan, selanjutnya akan
definisi analisis dampak lalu lintas sebagai satu
terjadi mobilitas yang tinggi antara petak-petak
studi khusus dari dibangunnya suatu fasilitas
lahan tersebut. Itu berarti bahwa tingkat
gedung dan penggunaan lahan lainnya terhadap
kemudahan
sistem transportasi kota, khususnya jaringan
(meningkatkan dan menurunkan) mobilitas.
jalan disekitar lokasi gedung.
Black
(akses)
dapat
(1981)
mempengaruhi
menyatakan
bahwa
Tamin (2008) menyatakan bahwa tujuan
aksesibilitas merupakan suatu konsep yang
dan sasaran yang hendak dicapai dari kajian
menggabungkan (mengkombinasikan) sistem
analisis dampak lalu lintas adalah mengetahui
tata guna lahan secara geografis dengan sistem
berapa besar dampak yang diakibatkan suatu
jaringan transportasi yang menghubungkannya,
kegiatan terhadap lalu lintas suatu daerah,
dimana perubahan tata guna lahan yang
apabila dampak telah diketahui maka langkah
menimbulkan zona-zona dan jarak geografis di
selanjutnya adalah mengkaji berapa besar
suatu
pengaruhnya itu. Oleh karena itu, semua peubah
dihubungkan oleh penyedia prasarana atau
penentu yang diperkirakan mempunyai dampak
sarana angkutan.
wilayah
atau
kota,
akan
mudah
terhadap lalu lintas harus diperoleh pada tahap ini. Peubah penentu pada dasarnya terbagi atas peubah utama dan peubah penunjang. Peubah utama yaitu tata guna lahan, sarana dan 3-
Volume 2, No. 2, Mei 2013
Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Tamin Bangkitan
(2008) pergerakan
menyatakan adalah
bahwa tahapan
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pemodelan
yang
memperkirakan
jumlah
pergerakan yang berasal dari suatu zona tata
kondisi operasional terbaik dan F untuk kondisi opersional terburuk (TRB, 2000).
guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona. Pergerakan lalu lintas merupakan fungsi tata guna lahan
Jalan Raya Multi Lajur Untuk memprediksikan tingkat pelayanan
yang menghasilkan pergerakan lalu lintas.
jalan raya multi lajur ada tiga tahap yaitu:
Bangkitan lalu lintas ini mencakup lalu lintas
1. Penentuan kecepatan arus bebas;
yang meninggalkan suatu lokasi dan lalu lintas
2. Penyesuaian volume;
yang menuju atau tiba ke suatu lokasi.
3. Penentuan tingkat pelayanan.
Hasil keluaran dari perhitungan bangkitan dan tarikan lalu lintas berupa jumlah kendaraan, orang, atau angkutan barang persatuan waktu, misalnya kendaraaan/jam, dapat dengan mudah dihitung jumlah orang atau kendaraan yang masuk atau keluar dari suatu luas tanah tertentu dalam satu hari (satu jam) untuk mendapatkan tarikan dan bangkitan pergerakan. Bangkitan dan tarikan tersebut tergantung pada dua aspek tata guna lahan : a. Jenis tata guna lahan b. Jumlah aktivitas dan intensitas tata guna lahan.
Jalan Raya Dua Lajur
Kinerja Jalan Tingkat pelayanan (Level Of Service, LOS) adalah suatu ukuran kualitatif yang menjelaskan kondisi-kondisi operasional di dalam suatu aliran lalu lintas dan persepsi dari pengemudi dan/atau penumpang terhadap kondisi-kondisi tersebut. Faktor-faktor seperti kecepatan dan waktu
tempuh,
kebebasan
bermanuver,
perhentian lalu lintas, dan kemudahan serta kenyamanan
Gambar 1. Kurva Kecepatan arus dengan Kriteria LOS untuk Multi Lajur (Sumber HCM TRB, 2000)
adalah
kondisi-kondisi
yang
mempengaruhi LOS. Setiap fasilitas dapat
Metodologi menghitung ruas jalan raya dua lajur dua arah,secara estimasi, ukuranukuran pergerakan lalu lintas di sepanjang suatu bagian
jalan
raya,
berdasarkan
bentuk
permukaan, desain geometris, dan kondisi lalu lintas. Permukaan jalan dapat diklasifikasikan menjadi permukaan datar dan permukaan naik turun. Tahap kunci dalam menghitung LOS dari jalan raya dua lajur adalah menentukan kecepatan arus bebas (FFS).
dievaluasi berdasarkan enam tingkat pelayanan, A sampai F, dimana A merepresentasikan Volume 2, No. 2, Mei 2013
-4
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pertumbuhan prasarana transportasi tidak bisa mengejar
tingginya
tingkat
pertumbuhan
kebutuhan akan transportasi.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian Jalan T.Nyak Arief secara administratif terletak di Kecamatan Syiah Kuala, dimana Gambar 2. Kriteria LOS (grafik) untuk jalan raya dua lajur (Sumber HCM TRB, 2000)
jalan tersebut adalah salah satu akses menuju ke Kopelma Darussalam. Dalam kaitannya dengan perkembangan
Peran Kelembagaan Bratton
kota,
Kopelma
Darussalam
merupakan kawasan yang telah ditetapkan
(2007)
menyebutkan
sebagai pusat pendidikan. Tinjauan khusus
pembangunan jalan atau juga peningkatan
dalam penelitian ini adalah dari bundaran
kinerja ruas jalan memerlukan investasi yang
simpang
besar dan mahal, sementara bila ditinjau dari
lamnyong. Pengambilan titik survey sebanyak 9
segi finansial sering
titik yang dibagi kedalam 4 zona seperti yang
tidak
layak
karena
komponen manfaat ditinjau dari pendapatan
mesra
sampai
dengan
jembatan
terdapat pada Gambar 3.
melalui biaya operasional kendaraan maupun tarif angkutan umum. Tamin (2008) menyebutkan kemacetan serius merupakan kejadian sehari-hari yang sering dijumpai di beberapa kota besar di Indonesia sebagai ciri khusus daerah perkotaan di negara sedang berkembang. Masalah ini sebenarnya dapat dipecahkan melalui peran serta pemerintah,
swasta
dan
masyarakat,
dan
merupakan tanggung jawab bersama. Untuk menanggulangi masalah ini secara tuntas, jelas diperlukan Permasalahan
penanganan kemacetan
yang disebabkan
Gambar 3. Pembagian Zona
serius. oleh
beberapa faktor, antara lain tingginya tingkat
Sumber dan Jenis Data Data penelitian ini meliputi data primer
pertumbuhan
dan data skunder. Data primer didapat dengan
kendaraan dan kepemilikan kendaraan, dan
melaksanakan survei langsung di lapangan,
sistem angkutan perkotaan yang tidak efisien.
yang meliputi :
urbanisasi,
pesatnya
tingkat
Tetapi, yang paling penting adalah tingkat 5-
Volume 2, No. 2, Mei 2013
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala a. Survei
manajemen
kondisi
data-data yang telah didapatkan guna diolah
eksisting, yaitu Survei volume lalu lintas
menjadi informasi yang bermanfaat bagi tahap
ruas jalan, survei yang dilakukan adalah
selanjutnya.
menghitung
lalu
volume
lintas
lalu
lintas
secara
terklasifikasi yang lewat pada ruas jalan.
Tahapan metode ini dilakukan dengan cara : 1) Menentukan permasalahan.
b. Inventarisasi tata guna lahan, inventarisasi
2) Melakukan studi literatur.
ini dilakukan untuk melihat peruntukan dan
3) Penetapan lokasi.
potensi penggunaan lahan yang ada di Jalan
4) Studi pendahuluan.
T.Nyak Arief.
5) Penetapan
metode
pengumpulan
data;
c. Survei jaringan jalan, survei yang dilakukan
observasi, yang terdiri dari pengambilan
adalah melakukan identifikasi terhadap pola
data volume lalu lintas, kecepatan dan jarak
jaringan yang ada menyangkut dimensi ruas
pengamatan.
Jalan T.Nyak Arief.
6) Analisa data. 7) Hasil; cerita, personal, deskrifsi tebal,
Sedangkan data sekunder didapat dari penelitian-penelitian
terdahulu
dan
naratif, dapat dibantu tabel frekuensi. Hasil
dari
tersebut berupa suatu kesimpulan untuk
instansi-instansi terkait yang meliputi :
perbaikan kinerja jalan di daerah itu.
Metode Pengolahan dan Analisis Data Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pengolahan data dilakukan secara kuantitatif. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
Analisis Deskriptif Kuantitatif Metode
deskriptif
teori dan mencari nilai dari pengamatan yang dilakukan. Dalam metode kuantitatif, hal yang
yang
kondisi lokasi penelitian yaitu Jalan T.Nyak Arief khususnya dari Bundaran Simpang Mesra sampai dengan Jembatan Lamnyong (STA 5+072).
konsep
dan
teori,
kemudian
menghitung serta menganalisis data-data yang kualitatif
dilakukan bertujuan untuk menggambarkan
s/d
untuk
menentukan antar hubungan variable, menguji
menentukan
4+309
bertujuan
dilakukan adalah merumuskan permasalahan,
Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis
kuantitatif
Melalui
metode
telah didapat untuk mendapatkan hasil dan membuat pembahasan dan kesimpulan dari hasil yang didapat. Kemudian diberikan saran yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja ruas jalan.
ini
diharapkan dapat diidentifikasi dan dianalisis objek penelitian melalui uraian, pengertian ataupun penjelasan-penjelasan yang ada, baik yang bersifat terukur maupun tidak terukur dari
Volume lalu lintas Volume lalu-lintas yang diperoleh dengan
mencatat semua jenis kendaraan yang melintasi titik pias pengamatan dalam interval waktu 15 Volume 2, No. 2, Mei 2013
-6
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menit, diolah lagi menjadi volume lalu-lintas
puncak
dalam interval waktu satu jam kemudian
tempuh untuk seluruh kendaraan pada ruas jalan
diekivalensikan
Mobil
yang dianalisis selama periode 15 menit puncak
cara
(kendaraan-jam). Dalam penelitian ini tingkat
mengalikan jumlah tiap-tiap jenis kendaraan
pelayanan dihitung berdasarkan zona untuk
dengan angka ekivalensi dari masing-masing
memudahkan
jenis kendaraan (EMP).
keterkaitannya dengan Rencana Tata Ruang
Penumpang
ke
dalam
(SMP),
Satuan
yaitu
dengan
(kendaraan-km),
dan
total
pengamatan
waktu
terhadap
Wilayah (RTRW) Kota Banda Aceh. Untuk
Kapasitas jalan
zona 1,2 dan 3 tingkat pelayanan (LOS)
Untuk mencari nilai kapasitas ditentukan
dihitung dengan menggunakan metode HCM
menurut pias atau arah pengamatan masing-
2000 untuk jalan raya multi lajur, sedangkan
masing
untuk
dengan
memasukkan
faktor-faktor
penyesuaian sesuai dengan pedoman HCM 2000,
untuk
keempat
wilayah
penelitian
kapasitas dasar yang diambil untuk Jalan raya dua lajur sebesar 3200 kend-penumpang/jam, sedangkan untuk Jalan raya multi lajur sebesar
zona
4
LOS
dihitung
dengan
menggunakan metoda HCM 2000 untuk jalan raya dua lajur. Terdapat beberapa perbedaan metode antara jalan raya multi lajur dengan jalan raya dua lajur sebagaimana yang telah disampaikan pada Bab II. Namun pada inti
2200 kend-penumpang/jam/lajur untuk kondisi
sebenarnya terdapat kesamaan antara metode
dasar.
jalan raya multi lajur dengan jalan raya dua lajur yaitu penentuan kecepatan arus bebas,
Kinerja jalan Kinerja
jalan
penyesuaian volume dan penentuan tingkat ditentukan
berdasarkan
pelayanan.
Hanya
saja
teknis
penentuan
tingkat pelayanan (Level Of Service, LOS)
kecepatan arus bebas dan penyesuaian volume
yang didasarkan pada beberapa parameter.
yang memiliki langkah yang sedikit berbeda
Untuk jalan raya multi lajur parameter untuk
sehingga
penentuan LOS nya antara lain kepadatan
pelayanannya juga berbeda. Volume lalu lintas
maksimum (kend/km/lajur), kecepatan rat-rata
yang digunakan adalah volume lalu lintas
(km/jam), v/c rasio, dan tingkat arus pelayanan
puncak perjam yaitu volume pada pukul 17.00
maksimum (kend/jam/lajur).
WIB – 18.00 WIB, kecuali untuk zona 1
cara
untuk
penentuan
tingkat
Tingkat pelayanan (LOS) untuk jalan raya
volume puncak terjadi pada pagi hari yaitu
dua lajur ditentukan tingkat arus padanan
pukul 07.00 – 08.00 WIB. Seluruh volume
kendaraan penumpang (kend-penumpang/jam),
puncak satu arah perjam yang tertinggi untuk
v/c rasio, total jarak kendaraan-km yang
tiap zona dibagi dengan nilai PHF sehingga
ditempuh pada ruas analisis selama periode 15
didapat volume jam puncak rencana untuk satu
menit puncak (kendaraan-km), total perjalanan
arah. Selanjutnya nilai volume puncak satu arah
pada ruas jalan yang dianalisis selama jam
tertinggi tersebut yang dipakai dalam analisis
7-
Volume 2, No. 2, Mei 2013
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala LOS. Sementara untuk zona 4 volume yang
yang lain. Khusus untuk wilayah kajian terdapat
digunakan adalah volume dua arah tanpa
beberapa kantor seperti Badan Pertanahan,
melakukan pembagian arah maupun pembagian
pustaka wilayah dan kantor Panglima Laot yang
dengan nilai PHF.
terdapat di kawasan Lamnyong. Disamping itu Jalan T.Nyak Arief juga merupakan kawasan
HASIL PEMBAHASAN
wisata kuliner, dimana terdapat tempat jajanan
Tinjauan Tata Ruang
ikan bakar yang beroperasi sepanjang waktu.
Jalan T.Nyak Arief di dalam Rencana Tata
Tempat jajanan tersebut merupakan ruang untuk
Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banda Aceh
sektor informal yang juga merupakan salah satu
sama seperti Jalan Daud Beureueh yaitu
bagian dari kawasan perdagangan dan jasa.
berfungsi sebagai Jalan Arteri Sekunder, artinya jalan ini menghubungkan kawasan primer
Pengolahan Data Volume Lalu Lintas
dengan kawasan sekunder kesatu, kawasan
Survey volume lalu lintas dilaksanakan
sekunder kesatu dengan kawasan sekunder
pada hari senin tanggal 8 Oktober 2012. Survey
kesatu, dan kawasan sekunder kesatu dengan
dilaksanakan selama 8 jam dari pukul 07.00
kawasan sekunder kedua. Sebagai jalan arteri
WIB – 09.00 WIB, 12.00 WIB – 14.00 WIB,
idealnya memiliki tipe 4/2 D (4 lajur dan 2 arah
17.00 WIB – 19.00 WIB dan 20.00 WIB –
dengan median) dengan lebar Right of Way
22.00 WIB. Perhitungan tingkat pelayanan
(ROW) atau Ruang Milik Jalan (Rumija) antara
(LOS) dengan menggunakan metode HCM
24 m sampai dengan 30 m.
2000 khususnya untuk jalan dua lajur dan jalan
Jalan
T.Nyak
ditetapkan
multi lajur tidak mengatur dengan rinci untuk
sebagai kawasan pusat perdagangan dan jasa di
jenis kendaraan sepeda motor, sementara itu
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
berdasarkan
Kota Banda Aceh. Hal tersebut dapat terlihat
kendaraan yang melintasi wilayah kajian adalah
dengan banyaknya berdiri pertokoan-pertokoan
kendaraan berjenis sepeda motor sehingga
sebagai ciri dari kawasan pusat perdagangan
harus
dan jasa. Selain sebagai kawasan perdagangan
menjelaskan kondisi sebenarnya. Penyesuaian
dan jasa, Jalan T.Nyak Arief juga ditetapkan
perhitungan volume lalu lintas yang dapat
sebagai
Kawasan
dilakukan adalah dengan mengalikan seluruh
perkantoran bertujuan untuk menyediakan lahan
volume untuk sepeda motor dengan nilai emp
untuk menampung tenaga kerja, dalam wadah
yang dipakai dalam MKJI yaitu 0,25 sementara
berupa kantor pemerintahan maupun swasta dan
untuk
perkantoran pelayanan masyarakat. Kawasan
penyesuaian
perkantoran dapat dilihat langsung di sepanjang
perhitungan penyesuaian untuk kendaraan jenis
Jalan T.Nyak Arief seperti Kantor Gubernur,
ini. Perhitungan tingkat pelayanan dengan
Kantor DPKKA, dan beberapa kantor-kantor
menggunakan HCM 2000 dilakukan dengan
kawasan
Arief
telah
perkantoran.
hasil
dilakukan
kendaraan
pengamatan
penyesuaian
berat
dikarenakan
tidak
mayoritas
agar
dapat
dilakukan
terdapat
Volume 2, No. 2, Mei 2013
cara
-8
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mengakumulasikan seluruh volume kendaraaan dalam
satuan
kendaraan
volume lalu lintas untuk setiap zona.
penumpang/jam
(pc/h).Berikut ini adalah data rekapitulasi SP.MESRA DARUSSALAM 07.00 - 08.00 956 08.00 - 09.00 931 12.00 - 13.00 660 13.00 - 14.00 515 17.00 - 18.00 866 18.00 - 19.00 831 20.00 - 21.00 532 21.00 - 22.00 413 Sumber: Hasil Survey 2012 WAKTU
DARUSSALAMSP.MESRA 800 782 820 635 857 847 472 377
ARUS LALU LINTAS (kend penumpang/jam) 1756 1713 1480 1150 1723 1678 1007 790
SP.MESRA DARUSSALAM 07.00 - 08.00 1120 08.00 - 09.00 1076 12.00 - 13.00 766 13.00 - 14.00 643 17.00 - 18.00 1040 18.00 - 19.00 995 20.00 - 21.00 608 21.00 - 22.00 466 Sumber: Hasil Survey 2012
DARUSSALAMSP.MESRA 916 865 880 797 1088 1017 614 405
ARUS LALU LINTAS (kend penumpang/jam) 2036 1941 1646 1440 2128 2012 1222 871
SP.MESRA DARUSSALAM 07.00 - 08.00 1368 08.00 - 09.00 1273 12.00 - 13.00 826 13.00 - 14.00 713 17.00 - 18.00 1156 18.00 - 19.00 1109 20.00 - 21.00 662 21.00 - 22.00 541 Sumber: Hasil Survey 2012
DARUSSALAMSP.MESRA 946 1026 702 633 999 1125 560 505
ARUS LALU LINTAS (kend penumpang/jam) 2314 2298 1528 1346 2156 2134 1222 1046
WAKTU
WAKTU
9-
Volume 2, No. 2, Mei 2013
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala SP.MESRA DARUSSALAM 07.00 - 08.00 1289 08.00 - 09.00 1371 12.00 - 13.00 1175 13.00 - 14.00 1098 17.00 - 18.00 1431 18.00 - 19.00 1321 20.00 - 21.00 793 21.00 - 22.00 796 Sumber: Hasil Survey 2012 WAKTU
DARUSSALAMSP.MESRA 1271 1255 1368 1087 1444 1533 853 721
ARUS LALU LINTAS (kend penumpang/jam) 2560 2626 2543 2185 2875 2854 1646 1517
Penelitian di lapangan memperoleh hasil Tingkat
Pelayanan (Level Of dan Kesesuaian Ruang
Service)
bahwa tidak terdapat ketidaksesuaian antara pola tata ruang eksisting dengan peruntukan
LOS
lahan pada Jalan T.Nyak Arief. Los F yang
disajikan dalam bentuk tabel untuk masing-
terjadi adalah akibat dari perbedaan typical
masing zona dengan menggunakan seluruh
jalan
rumus dan parameter yang telah tercantum pada
melintasi relatif sama.
Berikut
ini
hasil
perhitungan
sementara
volume
kendaraan
yang
Bab II. Volume lalu lintas yang digunakan adalah volume lalu lintas puncak perjam yaitu
Analisis Bangkitan dan Tarikan
volume pada pukul 17.00 WIB – 18.00 WIB,
Berdasarkan rekapitulasi data Arus Lalu
kecuali untuk zona 1 volume puncak terjadi
lintas yang telah disajikan pada Tabel 4.1
pada pagi hari yaitu pukul 07.00 – 08.00 WIB.
sampai Tabel 4.4 terlihat volume tertinggi di
Seluruh volume puncak satu arah perjam yang
seluruh zona terjadi pada pukul 17.00 WIB –
tertinggi untuk tiap zona dibagi dengan nilai
18.00 WIB, kecuali untuk zona 1 pada pukul
PHF sehingga didapat volume jam puncak
08.00 – 09.00 WIB. Arah Simpang Mesra-
rencana untuk satu arah. Selanjutnya nilai
Darussalam, Arus kendaraan yang masuk ke
volume puncak satu arah tertinggi tersebut yang
zona
dipakai dalam analisis LOS. Sementara untuk
Pembebanan yang terjadi pada zona 2 dan zona
zona 4 volume yang digunakan adalah volume
1 adalah 174 kendaraan/jam (bangkitan dari
dua arah tanpa melakukan pembagian arah
zona 2). Pembebanan yang terjadi pada zona 3
maupun pembagian dengan nilai PHF.
dan
1
zona
sebanyak
2
adalah
866
116
kendaraan/jam.
kendaraan/jam
(bangkitan dari zona 3), dan pembebanan yang ZONA
SP.MESRADARUSSALAMDARUSSALAM SP.MESRA
terjadi pada zona 4 dan zona 3 adalah 275 kendaraan/jam
(bangkitan
dari
zona
3),
1
A
A
sedangkan arus kendaraan yang keluar dari
2
B
B
zona 4 adalah 1431 kendaraan/jam.
3
B
B
4
E
Arus kendaraan dengan arah DarussalamSimpang Mesra berdasarkan data rekapitulasi Volume 2, No.2, Mei 2013
- 10
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menunjukkan bahwa arus yang masuk ke zona
bangkitan
4 sebanyak 1444 kendaraan/jam. Pembebanan
Kopelma Darussalam. Dari data volume arus
yang terjadi pada zona 3 dan zona 4 adalah 445
lalu lintas terlihat pada waktu puncak sore hari
kendaraan/jam
3),
ada 1444 kendaraan yang tercatat melalui zona
pembebanan yang terjadi pada zona 2 dan zona
ini dan mayoritas berasal dari wilayah Kopelma
3 adalah 89 kendaraan/jam (bangkitan dari zona
Darussalam
2). Pembebanan yang terjadi pada zona 1 dan
pelayanan menjadi E. Sementara itu konflik
zona 2 adalah 231 kendaraan/jam (tarikan zona
pada persimpangan Lamreung terjadi juga
2), sedangkan arus kendaraan yang keluar dari
disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang
zona 1 adalah 857 kendaraan/jam.
berbelok
(tarikan
dari
zona
yang
diberikan
sehingga
dari
Jalan
oleh
wilayah
membuat
T.Nyak
tingkat
Arief
arah
Sp.Mesra-Darussalam ke arah Jalan Lamreung Analisis Dampak Lalu Lintas Pada Zona yang Bermasalah
maupun dari arah Jalan Lamreung ke Jalan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
ini akan membuat arus dari arah Darussalam-
terlihat bahwa terdapat permasalahan lalu lintas
Sp.Mesra menjadi terhenti sehingga mengalami
pada zona 4, dimana tingkat pelayanan (LOS)
tundaan. Pada waktu pagi hari terlihat volume
untuk zona 4 adalah LOS E. Sebagaimana yang
kendaraan relatif lebih sedikit dibandingkan
telah
sumber
dengan kondisi puncak sore hari, hal tersebut
permasalahan bukanlah akibat pola tata ruang
disebabkan oleh sejumlah kendaraan yang
zona 4, namun akibat dari kondisi eksisting
memilih untuk menggunakan jalur alternatif
jalan yang memiliki perbedaan typical dan
dengan
akibat dari persimpangan yang tidak bersinyal
keempat jalur pada zona yang dianalisis. Jalur
yang terdapat di ujung zona 4. Pengecilan jalan
alternatif yang digunakan adalah melalui Jalan
dari 6 lajur dengan median kepada 2 lajur tanpa
Krueng Raya-Jalan Krueng Aceh atau Jalan
median merupakan penyebab utama kemacetan,
Krueng Raya-Kajhu.
disebutkan
diatas
bahwa
T.Nyak Arief arah Sp.Mesra-Darussalam. Hal
dikarenakan berdasarkan data volume lalu lintas,
tidak
Berdasarkan
menggunakan
permasalahan
satupun
diatas
dari
ada
kendaran yang melewati seluruh zona tidak jauh
beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
berbeda, sementara kapasitasnya sangat jauh
menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.
berbeda. Hal tersebut kemudian ditambah lagi
Solusi jangka panjang yang dapat dilakukan
dengan terdapatnya persimpangan Lamreung,
dengan memperbesar kapasitas jalan eksisting
dimana
yang
terutama pada zona 4 dengan melakukan
menjadi
pelebaran jalan, atau membuat alternatif jalan
bertambah yang berakibat kepada turunnya
baru menuju kopelma Darussalam dengan
tingkat pelayanan jalan.
mempertimbangkan besarnya volume lalu lintas
sering
menyebabkan
terjadi waktu
tundaan tempuh
Kondisi kemacetan terjadi pada waktu puncak 11 -
sore
hari
disebabkan
Volume 2, No. 2, Mei 2013
besarnya
yang
dibangkitkan
kawasan
pendidikan
ataupun yang
tarikan
dari
berhubungan
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala langsung dengan jalan yang dianalisis. Hasil
Alternatif lain yang dapat dilakukan masih
penelitian yang telah dilakukan terdahulu
dalam konteks manajemen lalu lintas adalah
menyimpulkan
dibangun
dengan membuat sistem buka-tutup jalan. Jalan
jembatan baru dikawasan Limpok maka akan
T.Nyak Arief bukan merupakan satu-satunya
mengurangi beban yang dialami oleh Jalan
jalan menuju Kopelma Darussalam, terdapat
T.Nyak Arief disebabkan sebagian pengendara
beberapa alternatif jalur untuk menuju Kopelma
akan beralih menggunakan jalur alternatif yang
antara lain dapat dengan menggunakan Jalan
baru. Membangun jembatan baru tentu saja
Krueng Raya-Jalan Krueng Aceh, Jalan Krueng
membutuhkan dana yang sangat besar serta
Raya-Kajhu-Lambaroangan, Ulee Kareng-Cot
membutuhkan
lama,
Iri-Limpok atau Ulee Kareng-Cot Keueng.
sehingga dibutuhkan solusi cepat yang dapat
Sistem buka tutup yang dimaksud adalah
menyelesaikan persoalan-persoalan diatas.
dengan menjadikan Jalan T.Nyak Arief sebagai
bahwa
waktu
apabila
yang
relatif
Solusi yang paling efektif yang dapat diaplikasikan
dengan
Darussalam pada jam puncak pagi dan sore,
melakukan
sedangkan untuk jalur masuk pengendara dapat
peningkatan kapasitas jalan atau membangun
memanfaatkan seluruh jalan alternatif yang
jalur alternatif lain, yaitu dengan memanfaatkan
telah disebutkan diatas. Artinya pada jam-jam
potensi yang ada. Penyelesaian konflik di
puncak Jalan T.Nyak Arief berubah menjadi
Jembatan Lamnyong dapat dilakukan dengan
jalan satu arah dari Kopelma Darrussalam
mebuat median di sepanjang zona 4 sehingga
menuju
kendaraan yang keluar dari Lamreung akan
kendaraan yang menuju ke arah Kopelma
berputar ke zona 3 untuk kemudian dapat
Darussalam tidak diizinkan untuk berbelok ke
menuju ke arah Kopelma Darussalam dan
kanan di Simpang Mesra namun seluruhnya
begitu juga sebaliknya kendaraan yang berasal
diarahkan ke kiri ke arah jalan Krueng Raya-
dari Jalan T.Nyak Arief yang menuju Lamreung
Jalan Krueng Aceh atau Jalan Krueng Raya-
harus
Kajhu-Lambaroangan.
manajemen
langsung lalu
berputar
lintas
menuju
adalah
akses untuk keluar dari kawasan Kopelma
tanpa
arah
Kopelma
arah
Simpang
Mesra.
Seluruh
Penelitian
lanjutan
Darussalam. Solusi ini dapat dilakukan untuk
sangat dibutuhkan terutama untuk mengkaji
mengatasi konflik pada persimpangan namun
apakah
juga tidak akan mengurangi volume lalu lintas
volume kendaraan yang akan melintasi jalur
yang menuju ke arah kawasan Kopelma
tersebut. Persoalan yang dihadapi hari ini bukan
Darussalam. Penyempitan lajur diperkirakan
karena ketiadaan jalur akses, namun belum
masih
yang
adanya regulasi yang membuat pengendara
mengakibatkan tundaan, namun solusi ini
dapat menghindari titik kemacetan dengan
sangat efektif dibandingkan dengan tanpa
memanfaatkan jalur alternatif yang ada.
menjadi
permasalahan
jalur
alternatif
sanggup
melayani
median yang dapat menyebabkan kemacetan panjang. Volume 2, No. 2, Mei 2013
- 12
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (Track Access Charges) yang dapat digunakan
Peran Kelembagaan Menyiapkan
sarana
dan
prasarana
kembali sebagai dana pembangunan. Peran serta
tranportasi juga membutuhkan investasi yang
seluruh komponen seperti masyarakat, swasta
sangat besar,
sehingga dibutuhkan kajian
dan pemerintah akan dapat menyelesaikan
mendalam agar dapat berguna secara maksimal
seluruh permasalahan yang terjadi baik sekarang
bagi masyarakat. Sebagaimana yang telah
maupun di masa yang akan datang.
disebutkan pada Bab II bahwa pemerintah dapat melibatkan pihak swasta dalam upaya untuk
KESIMPULAN DAN SARAN
menciptakan sistem pelayanan masyarakat yang
Kesimpulan
lebih baik lagi. Pihak swasta sebagai investor
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis
dalam penyediaan atau peningkatan kapasitas
yang telah dilakukan maka dapat diambil
sarana dan prasarana transportasi. Bentuk
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
kerjasama BOT (Build Operate Transfer)
1. Dengan menggunakan metode HCM 2000
dilaksanakan
dalam
maka diketahui tingkat pelayanan pada jam
transportasi
berupa
puncak untuk zona 1 adalah A, zona 2
pembangunan jalan/jembatan alternatif baru
adalah B, zona 3 adalah B dan zona 4 adalah
dengan kompensasi atau perjanjian yang saling
E.
menguntungkan dengan pihak investor untuk
2. Pada
dimungkinkan penyediaan
untuk
prasarana
zona
4
Tingkat
pelayanan
E
menyelesaikan permasalahan yang akan timbul
disebabkan oleh perubahan typical jalan dari
di masa yang akan datang. Sementara untuk
6/2D menjadi 2/2UD dengan volume yang
sarana transportasi umum dapat dilakukan juga
melintasi setiap zona relatif sama, dan pada
kerja sama dengan pihak swasta dengan
zona ini terjadi bangkitan dan tarikan
membuka peluang kepada pihak swasta untuk
terbesar akibat dari keberadaan kawasan
menjalankan investasi dengan memberikan
Kopelma Darussalam.
subsidi berupa PSO (Public Service Obligation)
3. Dari analisis terhadap kondisi eksisting tata
yang bertujuan untuk menyeimbangkan biaya
ruang dan Rencana Tata Ruang Wilayah
produksi dengan harga yang harus dibayar oleh
(RTRW) Kota Banda aceh terlihat bahwa
masyarakat. Pemerintah Kota juga seharusnya
keempat zona yang dianalisis masih sesuai
dapat
dengan rencana yang telah ditetapkan.
menyediakan
IMO
(Infrastructure
Maintenance and Operation) yang bertujuan
4. Pembebanan yang terjadi di zona 1,2,3 dan 4
untuk memelihara prasarana jalan raya dan
merupakan tarikan dari kawasan Kopelma
angkutan umum agar layak dioperasikan secara
Darussalam.
baik. Investasi transportasi massa yang baik pengelolaannya akan menghasilkan keuntungan
Saran
bagi
bagi
1. Mengatasi persoalan kemacetan di simpang
Pemerintah Kota secara langsung melalui TAC
Lamreung dalam jangka pendek dapat
13 -
masyarakat,
swasta
dan
Volume 2, No. 2, Mei 2013
juga
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dilakukan antara lain dengan manajemen lalu lintas atau pembuatan median pada zona 4, sehingga tidak terjadi blocking pada persimpangan. 2. Solusi jangka panjang dapat dilakukan dengan membangun jalur alternatif menuju Kopelma
Darussalam
atau
dengan
meningkatkan kualitas transportasi umum sehingga
pengendara
akan
beralih
meninggalkan kendaraan pribadi. 3. Pembangunan yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang idealnya harus sejalan Wilayah sehingga
dengan
Rencana
(RTRW)
Kota
terciptanya
Tata
Ruang
Banda
Aceh
keselarasan
dan
keteraturan dalam seluruh aspek. 4. Penelitian lanjutan sangat dibutuhkan untuk mengatasi persoalan yang terjadi dengan menggunakan metode atau model pemilihan rute (all or nothing), metode shock wave, atau dengan metode sebaran pergerakan untuk menganalisis kinerja ruas jalan yang menuju Kopelma Darussalam.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Bratton, D., 2007. Defining a Standard for Particle Swarm Optimization. Proceedings of the 2007 IEEE. Swarm Intelligence Symposium Black, JA dan Blunden, W.R., 1984. The Land Use/Transport System. Australia: Pergamos Press. Dikun, S dan Arief, D., 1993. Strategi Pemecahan Masalah Luas Bangunan dan Lalu Lintas, Bahan Seminar Universitas Taruma Negara. GTZ, KAS dan Adeksi., 2006. Transportasi Kota Dalam Pembengunan Kota yang Berkelanjutan. Jakarta. Khisty, CJ dan Lall, BK., 2005. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga. Khisty, CJ dan Lall, BK., 2005. Dasar-dasar Rekayasa Transportasi Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Miro. F., 2002. Perencanaan Transportasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Morlok, E. K., 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Jakarta: Erlangga. Qanun Kota Banda Aceh No. 4 Tahun 2009, Tentang Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh 2009-2029 Tamin. OZ., 2008. Perencanaan, Permodelan, & Rekayasa Transportasi. Bandung: Penerbit ITB. Tranportation Research Board (TRB). 2000. Highway Capacity Manual. National Research Council. Washington DC.
Volume 2, No. 2, Mei 2013
- 14