Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE 2010 – 2014
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
OLEH TITIS LARASSATI 11.1.01.04.0104
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UNP KEDIRI 2015
Titis Larassati | 11.1.01.04.0104 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id Halaman|| 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Titis Larassati | 11.1.01.04.0104 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id Halaman|| 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Titis Larassati | 11.1.01.04.0104 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id Halaman|| 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ANALISIS ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PAYUNG PUSAKA MANDIRI PERIODE 2010 – 2014
TITIS LARASSATI 11.1.01.04.0104 FKIP PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI
[email protected] Dr. M. Muchson, S.E., M.M dan Dr. M. Anas, S.E., M.M, M.Si
ABSTRAK Anggaran sangatlah penting digunakan untuk memonitor kinerja perusahaan dengan cara pengendalian biaya produksi. Jika biaya – biaya khususnya biaya overhead pabrik melebihi anggaran yang ditetapkan tentunya perusahaan tersebut akan rugi. Permasalahan dalam penelitian ini yaitu diperlukan analisis Anggaran Biaya Overhead Pabrik Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada PT. Payung Pusaka Mandiri Periode 2010 - 2014. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode ex post facto dan pendekatan penelitian kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini ialah seluruh biaya overhead pabrik PT. Payung Pusaka Mandiri pada tahun 1996 – 2014. Sampel yang digunakan biaya overhead pabrik PT. Payung Pusaka Mandiri Periode 2010 - 2014. Dalam pengumpulan data teknik yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan dalam penelitian ini PT. Payung Pusaka Mandiri mengalami laba pada tahun 2010 – 2013 akan tetapi pada tahun 2014 mengalami rugi. Pada tahun 2010 laba sebesar Rp2.209.000, tahun 2011 laba sebesar Rp1.387.000, tahun 2012 laba sebesar Rp 354.000, pada tahun 2013 laba sebesar Rp 866.000, pada tahun 2014 rugi sebesar Rp4.137.000. Berdasarkan hasil penelitian ini, direkomendasikan : agar perusahaan menerapkan anggaran fleksibel sebagai alat bantu pengendalian biaya produksi. Khususnya dalam pembuatan anggaran biaya overhead pabrik.
Kata kunci: anggaran, biaya overhead pabrik, pengendalian biaya produksi.
I.
semakin kompleksnya masalah - masalah
LATAR BELAKANG Sejalan
dengan
pertumbuhan
yang dihadapi
oleh
semakin
dunia usaha terbukti dengan berdirinya
dihadapinya. Untuk menghadapi kondisi
perusahaan besar, perusahaan menengah
seperti ini para pengusaha dituntut untuk
dan perusahaan kecil. Pengaruh dari
lebih
banyak berdirinya perusahaan ini adalah
mempertahankan
cermat
persaingan
dan
ekonomi di Indonesia, berkembang pula
Titis Larassati | 11.1.01.04.0104 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akuntansi
ketatnya
perusahaan
lagi
yang
supaya
dapat
kelangsungan
hidup
simki.unpkediri.ac.id Halaman|| 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
usahanya. Salah satu masalah yang sering
akuntansi dan analisis biaya produksi.
di
adalah
Terdapat berbagai macam penyimpangan
bagaimana dapat menekan biaya produksi
dalam biaya produksi dapat menimbulkan
secara efisien. Hal ini dikarenakan biaya
selisih biaya, maka pihak manajemen
produksi merupakan salah satu unsur yang
perlu melakukan analisis terhadap selisih
mempengaruhi dalam perolehan laba,
biaya yang terjadi untuk mengetahui
dengan biaya produksi yang rendah dalam
apakah selisih tersebut menguntungkan
arti
kualitas
atau tidak menguntungkan dan perlu
produksinya, hal ini akan menjadikan
diketahui apa yang menyebabkannya.
harga jual yang ditetapkan perusahaan
Dalam penelitian ini yang menjadi objek
rendah, sehingga perusahaan akan mampu
ialah Pabrik Jamu Tradisional yaitu PT.
bersaing dengan perusahaan lain yang
Payung Pusaka Mandiri periode 2010 –
sejenis.
2014.
hadapi
oleh
tidak
perusahaan
mengurangi
Untuk memperoleh hasil produk
PT. Payung Pusaka Mandiri selalu
yang sesuai dengan kualitas dan kuantitas
berkembang pesat dari tahun ke tahun,
yang diinginkan maka diperlukan suatu
walaupun
anggaran produksi sebagai dasar utama
tersebut mengalami masalah. Salah satu
untuk merencanakan kebutuhan bahan
masalahnya yaitu biaya overhead pabrik
baku,
dan
pada tahun 2014 mengalami kenaikan
pabrik.
biaya yang luar biasa. Pengeluaran biaya
Rencana tersebut memberikan data yang
overhead pabrik pada tahun 2014 lebih
beralasan
besar dibandingkan dengan anggaran
kebutuhan
kebutuhan
tenaga
biaya
overhead
sebagai
operasional.
dasar
keputusan
perkembangannya
menunjang
dalam
tahun 2014 sehingga menimbulkan selisih
tentunya
setiap
yang kurang menguntungkan bagi PT.
oleh
Payung Pusaka Mandiri. Berdasarkan
karena itu diperlukan suatu perencanaan
alasan tersebut diatas, maka penulis
dan pengendalian yang tepat terhadap
mempunyai keinginan untuk melakukan
biaya
penelitian dengan mengambil judul :
kegiatan
Guna
kerja
dalam
produksi
perusahaan
memerlukan
yaitu
produksi
melalui
khususnya
biaya,
anggaran biaya
biaya
overhead
pabrik.
Anggaran
Biaya
Overhead
Pabrik Sebagai Alat Pengendalian Biaya
Anggaran biaya overhead pabrik salah satu fungsinya ialah pengendalian biaya.
“Analisis
Pengendalian
merupakan
biaya
penggunaan
Pada
PT.
Payung
Pusaka
Mandiri Periode 2010 - 2014.”
produksi
utama
Titis Larassati | 11.1.01.04.0104 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Produksi
dari simki.unpkediri.ac.id Halaman|| 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
facto
II. METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian
menjadi
mengekspos
kejadian-kejadian
Variabel adalah sesuatu yang akan
bertujuan
objek
yang
sedang
berlangsung.
Dengan
penelitian.
menggunakan teknik ini peneliti
Berdasarkan hipotesis pada bagian
dapat mengidentifikasi fakta atau
sebelumnya, variabel penelitian dapat
peristiwa sebagai variabel yang
dikelompokkan sebagai berikut :
dipengaruhi (variabel dependen)
1. Variabel
dan
Bebas
(Independent
Variable)
terhadap
Variabel vaiabel
bebas
adalah
yang
bersifat
mempengaruhi dan menjadi titik
penelitian
ini
yang
bebasnya,
menjadi yaitu
:
penyelidikan
variabel-variabel
mempengaruhi
yang
(variabel
independen). 2. Pendekatan Penelitian
perhatian suatu penelitian. Pada
variabel
melakukan
Pendekatan penelitian yang digunakan
adalah
pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
ini
dilakukan
dengan
cara
Indikator
mengumpulkan
data-data
yang
yaitu
Anggaran
Overhead Pabrik. 2. Variabel
merupakan
Terikat
(Dependent
Variable)
faktor
pendukung
terhadap pengaruh antara variabelvariabel yang bersangkutan yang
Variabel
terikat
adalah
kemudian
dianalisis.
Alasan
variabel yang bersifat dipengaruhi
peneliti menggunakan pendekatan
dan
adanya
kuantitatif adalah data yang akan
variabel bebas. Dalam penelitian
dianalisis dalam penelitian ini
ini yang menjadi variabel terikat
berbentuk angka yang sifatnya
adalah
dapat
menjadi
akibat
Pengendalian
Biaya
Produksi. Indikator yaitu Selisisih
diukur,
rasional
dan
sistematis.
Biaya Overhead Pabrik. C. Tempat dan Waktu Penelitan B. Teknik dan Pendekatan Penelitian
1. Tempat Penelitian
1. Teknik Penelitian Teknik
penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di yang
PT. Payung Pusaka Mandiri yang
digunakan adalah teknik penelitian
berlokasi di Jl. Raya Minggiran
ex-post-facto. Penelitian ex-post-
No.
Titis Larassati | 11.1.01.04.0104 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akuntansi
38,
Dusun
Minggiran,
simki.unpkediri.ac.id Halaman|| 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kecamatan
Pagu,
Kabupaten
Kediri, Jawa Timur.
Instrumen penelitian yang digunakan
dalam
melalui 2. Waktu Penelitian
bulan
wawancara
Desember
2014
sampai dengan Mei 2015.
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
D. Populasi dan Sampel 1. Populasi
dapat
dikonstruksikan
dalam
suatu
Sedangkan
Populasi
dan
dokumentasi. Wawancara adalah
Waktu penelitian terhitung mulai
penelitian
adalah
makna
topik
tertentu.
dokumentasi
yaitu
wilayah
mencari data mengenai hal-hal
generalisasi berupa objek atau
atau variabel yang berupa catatan,
subjek penelitian yang akan diteliti
transkrip,
dan ditarik kesimpulan. Dalam
majalah, prasasti, notulen rapat,
penelitian ini populasinya adalah
lengger, agenda, dan sebagainya.
seluruh biaya overhead pabrik
PT.
Payung
Pusaka
Mandiri pada tahun 1996 – 2014. 2. Sampel
surat
kabar,
2. Validasi Instrumen
yang dikeluarkan dalam proses produksi
buku,
Instrumen
penelitian
diperoleh dari perusahaan yang berupa
data
dokumentasi
perusahaan yang sudah berjalan.
Sampel
adalah
sebagian
Perusahaan
dengan
penuh
obyek atau subyek penelitian yang
pertanggung jawaban menerbitkan
diambil dari populasi. Berdasarkan
data laporan keuangan dan data-
uraian di atas, maka sampel dalam
data lain yang dapat digunakan
penelitian
dalam penelitian ini. Berbagai
ini
adalah
biaya
overhead pabrik yang dikeluarkan
macam
data
tersebut
telah
dalam proses produksi PT. Payung
disajikan sesuai dengan keadaan
Pusaka Mandiri Periode 2010 -
yang sebenarnya terjadi di dalam
2014.
perusahaan. Maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pengembangan Instrumen
Titis Larassati | 11.1.01.04.0104 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akuntansi
dapat dinyatakan valid. 3. Langkah – langkah Pengumpulan Data
simki.unpkediri.ac.id Halaman|| 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ada tujuh langkah dalam penggunaan
wawancara
atau tally di tempat yang
untuk
mengumpulkan data:
sesuai. d) Untuk mencatat hal-hal yang
a) Menetapkan kepada siapa wawancara
itu
bersifat bebas atau belum
akan
ditentukan
dilakukan
variabel
b) Menyiapkan
pokok-pokok
dalam
daftar
peneliti
dapat
menggunakan kalimat bebas.
masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
F. Teknik Analisis Data
c) Mengawali atau membuka alur wawancara
Jenis
d) Melangsungkan
alur
wawancara
f)
analisis
data
pada
penelitian
digunakan adalah
e) Mengonfirmasikan hasil
1. Jenis Analisis Data
jenis
data
yang ini
kuantitatif.
ikhtisar
Menurut Sugiyono (2011 : 243),
dan
untuk jenis data kuantitatif analisis
wawancara
mengakhirinya
data merupakan “teknik analisis
Menuliskan hasil wawancara
data
ke dalam catatan laporan
menjawab rumusan masalah atau
g) Mengidentifikasi
tindak
yang
menguji
digunakan
hipotesis
yang
telah
lanjut hasil wawancara yang
dirumuskan
telah diperoleh.
Dalam hal ini menggunakan rumus
Langkah-langkah
dalam
menggukan metode dokumentasi sebagai berikut: a) Peneliti berbagai
dalam
untuk
sebagaimana telah di uraikan oleh : a) Model Analisa Satu Selisih Rumus :
menentukan data
yang
dibutuhkan dalam penelitian. b) Peneliti memegang chek-list
SBOP
= BOPss – BOPst
Keterangan : SBOP =
Selisih
BOPss =
sudah ditentukan.
Pabrik Sesungguhnya
terdapat/
muncul
variabel yang dicari, maka peneliti
Biaya
Overhead Pabrik Total
untuk mencari variabel yang
c) Apabila
proposal”.
BOPst =
Biaya
Biaya
Overhead
Overhead
Pabrik Standar
tinggal
b) Model analisa dua selisih
membubuhkan tanda check
1) Selisih terkendalikan
Titis Larassati | 11.1.01.04.0104 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id Halaman|| 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Rumus : ST
Rumus : =
BOPss
–
TTst) - (Kpst x TTst) (Mulyadi, 2012 : 412)
BOPKst ST
SV = ( KN x
= BOPss - [BTA
Keterangan :
+ (Kpst x TVst)]
SV = Selisih Volume
ST
KN
= BOPss - [(KN
=
Kapasitas
x TTst) + (Kpst x TVst)]
Normal
(Mulyadi, 2012 : 412)
TTst
= Tarif Tetap
Keterangan :
Kpst
=
ST
standart
= Selisih
2. Norma Keputusan
Terkendalikan BOPss
= Biaya
Overhead
Pabrik
Berdasarkan analisis data diatas maka : a.
Sesungguhnya BOPKst
Apabila, BOPss > BOPst,
Pada
sifat selisih biaya overhead pabrik
Kapasitas Standar BTA Tetap
tidak
Apabila, BOPss < BOPst,
Yang
sifat selisih biaya overhead
Kpst
pabrik total menguntungkan
= Kapasitas
atau laba.
Atau Jam Standar KN
=
Kapasitas
Normal,
yaitu
Kapasitas
b.
Metode Analisa Dua Selisih 1) Terkendaliakan BOPss > BOPKs, sifat
yang Dipakai Dasar
selisih
Menghitung
tidak
Tarif
atau rugi.
Standar
BOPss < BOPKst, sifat
= Tarif Variabel
selisih
terkendalikan menguntungkan
terkendalikan
menguntungkan
Standar TTst
total
menguntungkan atau rugi.
= Biaya
Dianggarkan
TVst
Metode Analisa Satu Selisih
= BOP Yang
Dianggarkan
Overhead
Kapasitas
= Tarif Tetap
Standar 2) Selisih volume Titis Larassati | 11.1.01.04.0104 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akuntansi
atau
laba. 2) Selisih Volume KN > Kpst, sifat selisih simki.unpkediri.ac.id Halaman|| 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
volume
tidak
menguntungkan
atau
Rp4.137.000. Dan perhitungan selisih biaya
overhead
pabrik
dengan
rugi.
menggunakan model dua selisih di
KN < Kpst, sifat selisih
pecah
volume
terkendalikan dan volume.
menguntungkan
atau laba.
menjadi
Dilihat terkendalikan
dua
yaitu
selisih
dari
model
selisih
PT
Payung
Pusaka
Mandiri selalu mengalami kerugian pada tahun 2010 – 2014. Kerugian
III. HASIL DAN KESIMPULAN 1. Hasil
pada
tahun
2010
sebesar
Rp
Pada laporan biaya overhead
6.496.600, pada tahun 2011 sebesar
pabrik PT. Payung Pusaka Mandiri
Rp Rp 7.188.600, pada tahun 2012
tahun 2010 sudah disusun dengan baik
sebesar Rp 9.043.600, pada tahun
tetapi harus memisahkan antara biaya
2013 sebesar Rp 8.984.480, pada
overhead variabel dan biaya overhead
tahun 2014 sebesar Rp 14.180.600.
tetap digunakan untuk memudahkan
Sedangkan dilihat dari selisih volume
mencari tarif biaya overhead pabrik.
PT. Payung Pusaka Mandiri pada
Tarif
Pusaka
tahun 2010 – 2014 juga mengalami
Mandiri dari tahun ke tahun selalu
kerugian. Kerugian pada tahun 2010
mengalami kenaikan baik tarif biaya
sebesar Rp 7.697.600, pada tahun
overhead variabel dan biaya overhead
2011 sebesar Rp 7.727.520, pada
tetap.
tahun 2012 sebesar Rp 7.902.600,
biaya
PT.
Payung
Berdasarkan hasil perhitungan
pada
tahun
2013
sebesar
Rp
selisih biaya overhead pabrik dengan
8.101.520, pada tahun 2014 sebesar
menggunakan model satu selisih PT.
Rp 9.024.000. Dengan selisih yang
Payung Pusaka Mandiri tahun 2010 –
menguntungkan pada tahun 2010 –
2013 selalu mendapatkan laba. Pada
2013 dilihat dari model satu selisih
tahun 2010 laba sebesar Rp2.209.000,
biaya produki bisa ditekan seminimal
tahun 2011 laba sebesar Rp1.387.000,
mungkin sehingga perusahaan mampu
tahun 2012 laba sebesar Rp 354.000,
mendapatkan laba akan tetapi pada
pada tahun 2013 laba sebesar Rp
tahun 2014 peusahaan tidak dapat
866.000. akan tetapi pada tahun 2014
menekan
PT.
Mandiri
mengakibatkan kerugian. Model dua
sebesar
selisih yaitu selisih terkendalikan dan
Payung
mengalami
Pusaka kerugian
Titis Larassati | 11.1.01.04.0104 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akuntansi
biaya
sehingga
simki.unpkediri.ac.id Halaman|| 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
selisih
volume
perusahaan
belum
disebabkan
karena
elemen
biaya
mendapatkan laba karena dalam model
overhead pabrik terdiri atas beberapa
dua selisih ini perusahaan mengalami
jenis biaya dan tingkat variabilitas.
rugi. 2. Kesimpulan
IV. DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian biaya produksi dapat dilakukan dengan perhitungan selisih ( variance ). Anggaran biaya overhead pabrik
Carter dan Usry. 2006. Akuntansi Biaya Jilid 2. Jakarta : Salemba Empat.
dapat dijadikan
sebagai alat bantu untuk pengendalian biaya prouksi. Dari hasil analisis PT. Payung
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi V ). Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Pusaka
Mandiri
berhasil
mengendalikan biaya produksi pada tahun 2010 – 2011. Pada tahun 2010
Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri. 2003. Anggaran Perusahaan, Buku Satu, edisi 2003/2004.Yogyakarta : BPFE. Halim, Abdul dan Bambang Supomo. 2005. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
laba sebesar Rp2.209.000, tahun 2011 laba sebesar Rp1.387.000, tahun 2012
Henry Simamora 2002. Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat.
laba sebesar Rp 354.000, pada tahun 2013 laba sebesar Rp 866.000. Akan tetapi pada tahun 2014
perusahaan
tersebut mengalami rugi akibat dari
James D. Wilson dan John B. Campbell, Alih bahasa oleh Tjintjin Fenix Tjendra.2000. Controllership Tugas Akuntan Manajemen, edisi ketiga Jakarta : Erlangga.
kenaikan biaya overhead pabrik yang mengakibatkan anggaran lebih rendah
Mulyadi. 2012. Akuntansi Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
Biaya.
dari pada realisasinya. Rugi tersebut sebesar Rp 4.137.000. Dalam penyusunan anggaran biaya
overhead
menggunakan
pabrik
anggaran
dengan fleksibel
diharapkan lebih hati – hati karena anggaran biaya overhead pabrik lebih sulit disusun dibandingkan dengan anggaran bahan baku, anggaran biaya tenaga
kerja
langsung
Titis Larassati | 11.1.01.04.0104 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Munandar M,2001, Budgeting ;Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi 13, Yogjakarta : BPFE Universitas Gajah Mada.
hal
ini
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D . Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.
simki.unpkediri.ac.id Halaman|| 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Supriyono, R.A., 2009. Akuntansi Manajemen 1 : Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perencanaan. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Supriyono, R.A., 2010. Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi.
Titis Larassati | 11.1.01.04.0104 FKIP – Pendidikan Ekonomi Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id Halaman|| 12||