ANALISA PERBANDINGAN PEMAKAIAN RISER RING DAN CROWN PADA PENGECORAN VELG TIPE MS 366 DENGAN UJI SIMULASI MENGGUNAKAN CAE ADSTEFAN
Oleh: M.Nawarul Fuad Shibu lijack
LATAR BELAKANG Fungsi velg sebagai roda dan penambah nilai keindahan
Cacat pada coran dapat dihindari sistem saluran yang tepat
Hasil coran velg tipe MS 366 cetakan dengan riser bentuk ring masih terdapat cacat
PERUMUSAN MASALAH Diperlukan simulasi pemakaian cetakan dengan bentuk riser ring pada pengecoran velg tipe MS 366
ini.
Diperlukan analisa hasil simulasi sistem saluran yang telah ada.
Diperlukan perancangan sistem saluran baru, modifikasi riser crown.
TUJUAN PENELITIAN Mengadakan simulasi sistem saluran yang telah ada.
Merancang sistem saluran baru memodifikasi riser bentuk crown
Melakukan analisa secara menyeluruh terhadap perbedaan pemakaian riser bentuk ring dan crown
BATASAN MASALAH • Komposisi kimia bahan coran sama. • Logam cair mengalir dalam sistem saluran akibat gaya gravitasi.
• Aliran logam cair bersifat incompressible. • Volume logam cair setiap kali penuangan adalah sama berat tiap produk sama.
BATASAN MASALAH (LANJUTAN)
• Logam cair merupakan newtonian fluid. • Cetakan yang digunakan adalah cetakan logam dengan bahan dan kehalusan permukaan yang sama.
• Sistem saluran yang digunakan dianggap sudah ideal.
MANFAAT PENELITIAN
• Dengan uji simulasi sistem saluran meminimumkan cacat tanpa tahap try and error
• Meningkatkan produktivitas proses produksi. • Sebagai sarana belajar mahasiswa dalam memahami proses pengecoran, tanpa harus melakukan pengecoran secara langsung.
TINJAUAN PUSTAKA Pengecoran logam mencairkan logam hingga temperatur lelehnya dituangkan ke dalam rongga cetakan.
Proses dalam pengecoran perancangan sistem saluran, pembuatan cetakan, pencairan logam penuangan kedalam cetakan, pembongkaran cetakan, dan pembersihan cetakan.
TINJAUAN PUSTAKA (LANJUTAN)
Proses pengecoran berdasarkan pada cetakan yang digunakan Pengecoran dengan cetakan non permanen Pengecoran dengan cetakan permanen
Shibu lijack
TINJAUAN PUSTAKA (LANJUTAN)
SISTEM SALURAN (GATING SYSTEM)
TINJAUAN PUSTAKA (LANJUTAN)
Waktu Tuang
t = R√W t = Waktu tuang (sekon) R = Pouring Rate (lb/s) W = Berat coran (lb)
Saluran Turun
Saluran Turun Bawah
AB = W d t C √2 g H AB = Luasan saluran turun bawah (in2) W = Berat coran (lb) d = Densitas logam cair (lb / in3 ) t = Waktu penuangan ( detik )
C = Faktor efisiensi dari saluran turun ( 0,88 ) g = Percepatan gravitasi (386,4 in/det2) H = Ketinggian efektif saluran turun (in)
TINJAUAN PUSTAKA (LANJUTAN)
Luasan saluran turun atas (AT ) AT = AB √(h1/b) AT = Luasan saluran turun atas AB = Luasan saluran turun bawah h1 = Ketinggian dari saluran turun b = Kedalaman logam dalam cawan tuang
Luasan saluran turun bawah (AB )
TINJAUAN PUSTAKA (LANJUTAN)
Riser Fungsi mengimbangi penyusutan selama proses pembekuan
Penggolongan riser : Riser atas Riser samping
TINJAUAN PUSTAKA (LANJUTAN)
(a) Keterangan : (a) Gambar riser atas (b) Gambar samping
(b)
TINJAUAN PUSTAKA (LANJUTAN)
BENDA COR Paduan aluminium A 356 dengan komposisi kimia paduan sebagai berikut : PADUAN
PERSENTASE
PADUAN
PERSENTASE
Si
6.6
%
Sb
0.000673 %
Mg
0.324
%
Cu
0.001695 %
Fe
0.121
%
Mn
0.00183
Sr
0.005769 %
Zn
0.005872 %
Ti
0.102539 %
Pb
0.001159 %
%
Pengecoran dilakukan dengan menggunakan cetakan logam dan penuangan dilakukan hanya dengan gaya gravitasi
TINJAUAN PUSTAKA (LANJUTAN)
CETAKAN
Terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu :
Bottom Ring Side Mold Top Mold Top Ring Top Core Steel Core
TINJAUAN PUSTAKA (LANJUTAN)
KURVA CAINE
Terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu :
Bottom Ring Side Mold Top Mold Top Ring Top Core Steel Core
GAMBAR BENDA HASIL PENGECORAN
Riser ring
Produk cor Riser bagian tengah
Foto Benda hasil pengecoran dengan sistem saluran menggunakan riser ring
GAMBAR BENDA HASIL PENGECORAN (LANJUTAN)
Riser crown
Produk cor Riser bagian tengah
Foto Benda hasil pengecoran dengan sistem saluran menggunakan riser crown
TINJAUAN PUSTAKA (LANJUTAN)
Software Yang Digunakan:
AutoCAD 2008 3D Modeling CAE Adstefan terdiri dari tiga modul : Pre Processor Solver Post Processor
METODOLOGI PENELITIAN Pengamatan Lapangan Studi Literatur Perumusan Masalah
Pengambilan Data Awal Tahap Perancangan Tahap Percobaan dengan Simulasi
Analisa Data dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran
FLOWCHART PENELITIAN
FLOWCHART PENELITIAN (LANJUTAN)
MODELING 3D RANCANGAN ASLI
HASIL MODELING 3D RANCANGAN DENGAN RISER AFS
HASIL MODELING 3D RANCANGAN DENGAN RISER AFS
SIMULASI PENGISIAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN ASLI RING
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN ASLI (RING)
PERPINDAHAN PANAS PADA RISER RING
Rancangan dengan:
Riser Ring
Suhu Cetakan (˚C)
q vertikal (Watt)
q horizontal (Watt)
q total (Watt)
510
15572,98811
237447,2594
253020,2475
450
20022,41382
305289,3365
325311,7486
300
31145,97621
474894,5188
506040,4905
PERPINDAHAN PANAS PADA RISER CROWN
suhu cetak-an
Rancangan dengan:
q vertikal (Watt)
q horizontal (Watt)
q tiap riser (Watt)
q total (Watt)
4 riser
1104,442
14988,869
16093,312
64373,247
5 riser
1243,52
14000,684
15244,205
76221,023
6 riser
1498,886
12663,728
14162,614
84975,683
7 riser
1763,395
11687,168
13450,564
94153,945
4 riser
1419,997
19271,404
20691,401
82765,604
5 riser
1598,812
18000,88
19599,692
97998,458
6 riser
1927,139
16281,936
18209,075
109254,45
7 riser
2267,223
15026,359
17293,582
121055,07
4 riser
2208,885
29977,739
32186,624
128746,50
5 riser
2487,04
28001,369
30488,409
152442,05
6 riser
2997,772
25327,456
28325,228
169951,37
7 riser
3526,791
23374,336
26901,127
188307,89
510˚C
450˚C
300˚C
PERPINDAHAN PANAS PADA RISER CROWN Suhu Cetakan
Rancangan dengan
q vertikal (Watt)
q horizontal (Watt)
q total (Watt)
4 Riser Crown
18440,86900
241468,5225
259909,3915
5 Riser Crown
17110,46459
243791,7538
260902,4184
6 Riser Crown
16643,12781
244852,4624
261495,5902
7 Riser Crown
21586.36216
240953,0924
262539,4545
4 Riser Crown
23767,92435
309796,833
333564,7574
5 Riser Crown
23709,68871
310459,5289
334169,2176
6 Riser Crown
21999,16876
313446,7977
335445,9665
7 Riser Crown
21398,30719
314810,3088
336208,6160
4 Riser Crown
29221,82982
481906,1847
511128,0146
5 Riser Crown
36881,73799
482937,0450
519818,7830
6 Riser Crown
34220,92919
487583,9706
521804,6387
7 Riser Crown
33286,25562
489704,9249
521991,1805
510˚C
450˚C
300˚C
TABEL PERBANDINGAN PANAS PADA RISER
KESIMPULAN Dengan volume riser yang konstan untuk seluruh rancangan, semakin
besar luas permukaan riser, maka perpindahan panas yang terjadi juga semakin besar sehingga logam cair lebih cepat membeku. Untuk jenis rancangan yang sama, semakin rendah suhu cetakan, maka semakin berkurang pula shrinkage yang terjadi pada benda kerja. Temperatur ideal dari cetakan adalah sebesar 300˚C. Bentuk optimum dari keseluruhan jenis riser adalah bentuk riser pada rancangan dengan 7 riser crown. Dengan semakin banyaknya jumlah riser, maka kemungkinan shrinkage yang terjadi juga semakin berkurang, ini dikarenakan rancangan dengan riser yang banyak hampir menyerupai riser ring.
MOHON KRITIK DAN SARAN
KURVA CAINE Fungsi memprediksikan terjadinya cacat pada coran, dengan menghitung: freezing ratio (FR) dan volume ratio (VR) FR = (Luas perm. benda cor/vol.benda cor) (luas perm. riser/vol. riser) VR = Vol.riser Vol.benda cor Jika hasil plot berada dibawah kurva caine shrinkage
KURVA CAINE (LANJUTAN)
RUMUSAN KURVA CAINE:
X= L /(Y- B) + C Y= Volume Ratio B= Kontraksi relatif pada saat freezing L, C= konstan, tergantung pada logam casting yang dipakai Nilai L, B, dan C dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Cast Metal Aluminium
L
0.1
Grey Cast iron
0.33
1
0.03
Steel
0.12
0
0.05
1.08
C
0.06
B
KURVA CAINE (LANJUTAN)
KURVA CAINE (LANJUTAN)
Hasil Perhitungan untuk kurva caine pada Velg MS 366 : Riser AFS Jumlah riser
Luas total benda cor/ vol. total benda cor
Luas total riser/ volume total riser
freezing ratio (X)
volume ratio (Y)
4
0.14523928
0.078301482
1.85487273
0.21768935
5
0.14523928
0.080606796
1.80182432
0.23933146
6
0.14523928
0.085111372
1.70646156
0.24023044
7
0.14523928
0.089764897
1.61799645
0.23994409
Luas total benda cor/ vol. total benda cor
Luas total riser/ volume total riser
freezing ratio (X)
volume ratio (Y)
4
0,146432281
0,095761388
1,529136987 0,189948965
5
0,146817353
0,097683767
1,502986188 0,18962044
6
0,146926153
0,098389014
1,493318679 0,190036451
7
0,147367183
0,100492126
1,466455019 0,189321113
Riser Crown Jumlah riser
FLOWCHART CAE ADSTEFAN
ANALISA DATA Pola Pengisian Logam Cair Berdasarkan hasil simulasi pengisian (mold filling) dapat dilihat bahwa mula-mula logam cair memenuhi saluran turun yang berbentuk straight mengalir melalui runner, logam cair mengisi rongga cetak sedikit demi sedikit mengisi riser hingga penuh. Waktu pengisian (pouring time) hasil simulasi 5.89917.2 sekon., waktu tuang minimum standar AFS 9.6436 sekon. Terdapat selisih yang besar antara waktu tuang perhitungan standar AFS dan waktu tuang hasil simulasi Perubahan bentuk riser menyebabkan terjadinya perbedaan waktu tuang waktu tuang.
ANALISA DATA (LANJUTAN)
Pola Pembekuan Logam Cair Bagian yang lebih dahulu membeku bagian benda kerja yang tipissprue, daerah sekitar ingatepola bintangbagian atas saluran turunbagian samping benda kerja mulai membeku terus naik keatas riser atas bagian samping membeku. Saat riser sudah membeku sepenuhnyabenda kerja yang terletak dibawah riser tengah belum membeku seluruhnya terjadi cacat shrinkage pada hampir seluruh rancangan baik riser ring, riser AFS maupun riser crown hasil modifikasi. Pada simulasi pembekuan ini terdapat perbedaan waktu pembekuan antara rancangan asli, rancangan standar AFS dan rancangan modifikasi geometriwaktu pembekuan rancanganrancangan ini membentuk pola yang tidak teratur dihasilkan proses simulasi secara otomatis.
ANALISA DATA (LANJUTAN)
Perpindahan panas Jenis rancangan yang sama perbedaan pemakaian suhu cetakan perbedaan besarnya perpindahan panassuhu cetakan semakin rendahperpindahan panas semakin besarpanas lebih cepat berpindah dari logam cair menuju cetakan logam cair akan semakin cepat membeku. penggunaan cetakan yang bersuhu sama, yaitu 450˚C bentuk riser berbedasemakin besar luas permukaan riserperpindahan panas semakin besar panas yang berada dalam logam cair cepat berpindah menuju cetakanlogam cair semakin cepat membeku. Perpindahan panas semakin besar beda temperatur antara 2 permukaan yang berlainan dan luas permukaan semakin besar tidak menjamin coran terbebas dari cacat,terjadi retak ataupun porositas.
SIMULASI PENGISIAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 4 RISER
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 4 RISER SUHU 510˚C
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 4 RISER SUHU 450˚C
SIMULASI PENGISIAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 5 RISER
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 5 RISER SUHU 510˚C
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 5 RISER SUHU 450˚C
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 5 RISER SUHU 300˚C
SIMULASI PENGISIAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 6 RISER
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 6 RISER SUHU 510˚C
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 6 RISER SUHU 450˚C
SIMULASI PENGISIAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 7 RISER
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 7 RISER SUHU 510˚C
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN AFS 7 RISER SUHU 450˚C
SIMULASI PENGISIAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN CROWN 4 RISER
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN CROWN 4 RISER SUHU 450˚C
SIMULASI PENGISIAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN CROWN 5 RISER
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN CROWN 5 RISER SUHU 450˚C
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN CROWN 5 RISER SUHU 300˚C
SIMULASI PENGISIAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN CROWN 6 RISER
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN CROWN 6 RISER SUHU 450˚C
SIMULASI PENGISIAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN CROWN 7 RISER
SIMULASI PEMBEKUAN LOGAM CAIR PADA RANCANGAN CROWN 7 RISER SUHU 450˚C