Makalah Seminar Tugas Akhir ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN 2012-2016 DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0 Sigit Wisnu Habsoro1, Agung Nugroho2, Bambang Winardi2 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jl. Prof Soedarto SH Tembalang, Semarang 50275
Abstract - Load growth in distribution system increase steadily. This load growth is followed by increased demand for reactive power supply due to increasing load is inductive. If a network does not have a reactive power source in around load area then all the needs of reactive load borne by the generator so that reactive current will flow to the network resulting in decreased power factor, voltage drop, and power losses. One way to improve power factor and voltage is placing the optimal capacitor value in the right location and strategic. This problem refers to the areas that need to UPJ Batang the addition of new capacitor. The addition of a new capacitor on feeder-feeder at the substation (GI) is useful to help the performance of the distribution system if the other capacitors in GI in a UPJ was not able to serve and supply the load due to the large voltage drop. In these conditions must be anticipated by PT. PLN Persero order to distribute the electrical energy can be channeled in sufficient number and placement of the new capacitor can really help The supply load capacitors in the pre-existing GI in the UPJ Batang. In this final project, using a model of the load forecasting assumptions. Modeling arranged simply by considering the availability of data, is used to compile and load forecasting needs 5 years to come up with assumptions. Software load forecasting model of assumptions made by the program ETAP 7.0.0. With the draw single line diagram of the existing models, it can be analyzed using software ETAP 7.0.0 by considering the results for the voltage drop feeder Batang 02 and the strategic placement of capacitors. Software boosters to help the capacitor placement optimization is to use a combination of fuzzy logic and genetic algorithms. Keywords : the placement of the new capacitor, load forecasting assumptions, ETAP 7.0.0, and drop voltage
I. PENDAHULUAN Pertumbuhan beban ini diikuti dengan peningkatan permintaan suplai daya reaktif akibat beban yang bersifat induktif meningkat. Jika suatu jaringan tidak memiliki sumber daya reaktif di daerah sekitar beban maka semua kebutuhan beban reaktifnya dipikul oleh generator sehingga akan mengalir arus reaktif pada jaringan yang mengakibatkan drop tegangan. Namun adalah suatu hal yang sulit untuk mempertahankan tegangan konstan pada sistem distribusi karena drop tegangan akan terjadi pada semua bagian sistem dan akan berubah sesuai dengan adanya perubahan beban dan variasi beban. Salah satu cara untuk memperbaiki faktor daya dan tegangan adalah dengan menempatkan nilai kapasitor yang optimal di lokasi yang tepat pada sistem distribusi. Kapasitor dipasang di lokasi strategis untuk mempertahankan drop tegangan dalam batas yang diijinkan. Pada Tugas Akhir ini, menggunakan model asumsi peramalan beban. Pemodelan yang disusun secara sederhana dengan mempertimbangkan ketersediaan data yang ada, digunakan untuk menyusun dan meramalkan kebutuhan beban 5 tahun yang akan datang dengan asumsi. 1 2
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
Software model asumsi peramalan beban dibuat dengan program ETAP 7.0.0. Dengan di gambarkan single line diagram dari model eksisting tersebut, maka dapat dianalisa menggunakan software ETAP 7.0.0 dengan mempertimbangkan hasil drop voltage untuk feeder Batang 02 dan penempatan kapasitor yang strategis. Software pedukung untuk membantu optimasi penempatan kapasitor adalah dengan menggunakan kombinasi logika fuzzy dan algoritma genetika. 1.2
Tujuan Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah untuk: 1. Menentukan letak dan nilai optimal kapasitor untuk memperbaiki drop tegangan pada sistem jaringan distribusi sesuai dengan batas yang diijinkan. 2. Membandingkan pengaruh yang terjadi dalam sistem jaringan distribusi sebelum dan sesudah penempatan kapasitor. 1.3
Pembatasan Masalah Untuk menyederhanakan permasalahan dalam Tugas Akhir ini maka diberikan batasan - batasan sebagai berikut :
1. Tugas akhir tidak aplikasi secara langsung tetapi hanya dalam bentuk simulasi. 2. Software yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah ETAP 7.0.0 dan Matlab 7.6 (2008b). 3. Metode Logika Fuzzy dan Algoritma Genetika yang digunakan untuk optimasi penempatan kapasitor adalah hanya sebagai software pembantu. 4. Model sistem yang digunakan untuk pengujian adalah bus-bus pada feeder utama Batang 02 tahun 2012-2016. 5. Metode penyelesaian aliran daya menggunakan metode Newton-Rhapson dan kondisi sistem dianggap seimbang (balance system). 6. Penempatan lokasi kapasitor hanya bisa dipasang di salah satu bus saja. II. DASAR TEORI 2.1 Sistem Jaringan Distribusi Ada tiga bagian penting dalam proses penyaluran tenaga listrik, yaitu: Pembangkitan, Penyaluran (transmisi) dan distribusi seperti pada gambar berikut :
yang terjual ke pelanggan listrik. Rugi-rugi daya merupakan sifat yang tidak dapat dihindari, tetapi hanya dapat diminimalkan. 2.1.3 Dasar Pengaturan Tegangan Meskipun telah ditetapkan di dalam PUIL 1987 bahwa drop tegangan yang dapat ditoleransi adalah sebesar 5%. Pada kenyataannya nilai tersebut amat sulit diwujudkan karena drop tegangan terjadi di semua bagian sistem dan akan berubah dengan adanya perubahan beban. 2.2 Kapasitor 2.2.1 Kapasitor Shunt (Paralel) Kapasitor ini terhubung paralel pada jaringan maupun langsung pada beban, dengan tujuan untuk perbaikan faktor daya, sebagai pengatur tegangan maupun untuk mengurangi kerugian daya dan drop tegangan pada jaringan.
Gambar 2. Rangkaian ekivalen saluran
Gambar 3. Diagram vektor pada rangkaian pada faktor daya lagging tanpa kapasitor shunt Gambar 1. Tiga komponen penyaluran tenaga listrik
utama
dalam
2.1.1 Jaringan Pada Sistem Distribusi Primer Jaringan Pada Sistem Distribusi tegangan menengah (Primer, 20 KV) dapat dibagi menjadi lima model, yaitu Jaringan Radial, Jaringan hantaran penghubung (Tie Line), Jaringan Lingkaran (Loop), Jaringan Spindel dan Sistem Gugus atau Kluster. 2.1.2 Rugi – Rugi Jaringan Jatuh tegangan merupakan penurunan tegangan dimulai dari penyulang sampai sepanjang saluran jaringan tegangan menengah. Fenomena tersebut disebabkan kawat saluran yang mempunyai nilai resistansi, induktansi dan kapasitansi sepanjang saluran, maka akan terjadi penurunan tegangan. Sedangkan rugi daya adalah selisih antara daya yang dibangkitkan atau dialirkan dari Gardu Induk dengan daya
1 2
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
Gambar 4. Diagram vektor pada rangkaian pada faktor daya lagging dengan kapasitor shunt
Kapasitor shunt mensuplai daya reaktif atau arus untuk menetralkan komponen keluaran antar phasa dari arus yang diperlukan oleh beban induktif. Penurunan tegangan pada penyulang, atau pada saluran transmisi yang pendek dengan faktor daya yang ketinggalan dapat dihitung sebagai berikut : = + (2.1) Dimana, VD = Penurunan tegangan (V) R = Resistansi total pada penyulang (ohm) XL = Reaktansi induktif total pada penyulang (ohm)
IR = Komponen daya nyata dari arus (A) IX = Komponen reaktif arus tertinggal (A) Ketika kapasitor ditempatkan pada akhir saluran, resultan drop tegangannya dapat dihitung : = + − (2.2) Dimana, IC = komponen reaktif dari arus yang mendahului. Perbedaan antara penurunan tegangan yang dihitung berdasarkan persamaan (2.1) dan (2.2) adalah kenaikan tegangan pada pemasangan kapasitor yang dapat ditunjukkan sebagai berikut : = (2.3) 2.3 Peramalan Beban Energi Listrik Peramalan Beban Energi Listrik sangat diperlukan untuk memperkirakan kebutuhan energi listrik beberapa tahun yang akan datang. Peramalan pada dasarnya merupakan suatu prakiraan mengenai terjadinya suatu kejadian di masa yang akan datang. Data yang mendasari adanya peramalan adalah Data Pengusahaan. 2.4 Model Peramalan Beban Model yang dipakai adalah asumsi penambahan beban. Model yang disusun peramalan beban dimana pertambahan prosentae beban pada trafo bertambah tiap tahun secara merata seiring dengan naiknya permintaan penggunaan energi tenaga listrik berdasarkan kenaikan rata-rata daya yang tersambung pada 5 tahun sebelumnya. 2.5 Software ETAP Software ETAP atau Power Satation adalah suatu program atau perangkat lunak yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan sistem ketenagalistrikan. Dengan menggunakan software Etap dapat memodelkan analisis aliran daya (Load Flow), kita dapat menghitung aliran daya, tegangan pada sistem tenaga, dan lain-lain. Dalam penggunaan perangkat lunak ini secara mudah sehingga didapatkan nilai result yang akurat
dibandingkan dengan menghitung manual.
1 2
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
III. METODE PENELITIAN
Gambar 5. Diagram Alir Penyusunan Laporan Tugas Akhir
3.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah proses dalam pencarian data. Dalam penelitian ini pengunpulan data dilakukan dari survey data ke PT. PLN APJ Pekalongan yang menyediakan data-data untuk analisis penyaluran tenaga listrik Gardu Induk Batang. Tabel 1. Daftar Data yang Dibutuhkan No Instansi Data yang Dibutuhkan 1 PT PLN APJ Data Pengusahaan APJ Pekalongan Pekalongan Jaringan Eksisting Gardu Induk Batang Data Single line diagram
Dalam pengumpulan data tersebut diarahkan ke obyek penelitian yaitu Gardu Induk yang menyuplai di wilayah APJ Pekalongan. Data dari PLN adalah data teknis kelistrikan PT PLN APJ Pekalongan. 3.2 Metode Pengolahan Data Setelah data-data diperoleh langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data. Pengolahan disini dilakukan dengan tiga langkah, pertama pengelompokkan data non kelistrikan yaitu data pengusahaan yang dipergunakan untuk melakukan penambahan asumsi pada beban pertahun, kedua pengelompokkan data kelistrikan seperti laporan panjang jaringan, rekapitulasi trafo 1 dan 3 phasa, laporan beban puncak, dan single line diagram APJ Pekalongan yang
dipergunakan untuk menentukan kondisi eksisting dan ketiga pengelompokkan data yang dipergunakan untuk pengembangan kebutuhan listrik. Tabel 2. Pengelompokan Data Pengelompokkan No Data Data Data Pengusahaan 1 Peramalan listrik APJ Pekalongan Jaringan Eksisting GI Penentuan Batang 2 Kondisi Kenaikan prosentase Eksisting konsumsi daya (kVA) Feeder yang terdapat Pengembangan pada GI Batang 3 Kebutuhan Data Beban Penyulang Listrik GI Batang tahun 2011
3.4 Peramalan Beban
Tabel 3. Data Pengusahaan APJ Pekalongan Pada Tahun 2006-2011 TAHUN
2006
2007
2008
2009
2010
Jumlah Rumah Tangga Rasio Elektifikasi ( % ) Jumlah Pelanggan - Delta pelanggan Daya tersambung ( KVA ) Daya tersambung / Pel (VA) Konsumsi Energi ( Mwh ) - Pertumbuhan ( % ) Konsumsi Energi/Pel (kWh)
419,618 434,238 434,238 417,104 60.05 61.00 62.70 67.91 251,990 264,903 272,278 283,261 23,487 12,913 7,375 10,983 168,318 182,109 190,688 203,318 0.67 0.69 0.70 0.72 277,688.66 295,079.31 307,493.53 331,444.68 6.82 6.26 4.21 7.79 1.10 1.11 1.13 1.17
431,724 69.95 302,012 18,751 223,279 0.74 361,514.09 9.07 1.20
441,464 73.70 325,359 23,347 246,995 759.15 372,553.01 3.05 1,145.05
9,154 436 34,149 3.73 49,500.75 21.75
11,616 1,092 44,471 3.83 74,802.16 13.95
11,951 335 46,003 3.85 81,188.54 8.54
12,785 834 49,727 3,889.47 77,365.61 (4.71)
11,221 10,781 25,050 2.23 56,760.58 6.30
12,063 842 27,446 2.28 62,852.65 10.73
12,352 289 29,335 2,374.92 64,113.00 2.01
232 234 236 239 248 0 9,588 704 -10,285 9 55,204 54,429 55,930 55,727 58,014 237.95 5.54 5.31 233.17 233.93 222,102.29 232,762.45 238,012.15 231,766.00 252,437.86 30.74 4.80 2.26 -2.62 8.92
261 13 65,040 249,196.93 245,979.60 -2.56
BISNIS Jumlah Pelanggan - Delta pelanggan Daya tersambung ( KVA ) Daya tersambung / Pel (VA) Konsumsi Energi ( Mwh ) - Pertumbuhan ( % )
9,820 666 37,344 3.80 58,196.44 17.57
10,524 704 40,683 3.87 65,642.66 12.79
UMUM Jumlah Pelanggan - Delta pelanggan Daya tersambung ( KVA ) Daya tersambung / Pel (VA) Konsumsi Energi ( Mwh ) - Pertumbuhan ( % ) INDUSTRI Jumlah Pelanggan - Delta pelanggan Daya tersambung ( KVA ) Daya tersambung / Pel (VA) Konsumsi Energi ( Mwh ) - Pertumbuhan ( % )
9,853 9,733 10,440 -1,224 -9,120 -293 18,853 20,319 22,536 1.91 27.72 51.22 48,612.64 50,313.57 53,396.59 -15.87 3.50 6.13
Sumber : PT PLN Persero APJ Pekalongan
Dari tabel 3. data pengusahaan di atas, dapat dilihat bahwa tiap tahun mengalami kenaikan dan menjadi acuan digunakan untuk melakukan peramalan. Untuk menentukan kebutuhan konsumsi listrik data peramalan yang dibutuhkan adalah daya tersambung (kVA) selama 5 tahun sebelumnya. Setelah hasil asumsi penambahan beban didapatkan dan titik penempatan lokasi kapasitor baru dapat ditentukan. Peramalan dilakukan dari tahun 2012 – 2016, sedangkan data pada tahun 2011 sebagai data eksisting. 3.5 Data Jaringan Eksisting APJ Pekalongan
Gambar 6. Diagram Alir Metode Peramalan
Data jaringan eksisting yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah data jaringan eksisting APJ Pekalongan yang terdiri dari Gardu Induk Batang dan Pekalongan pada tahun 2011. Peta jaringan jaringan eksisting bisa dilihat pada gambar 7. di bawah ini.
Peramalan beban dapat dilakukan dengan berbagai metode. Hanya saja dalam tugas akhir ini di pergunakan metode asumsi penambahan beban pada trafo distribusi.
Sumber : PT PLN Persero APJ Pekalongan Gambar 7. Peta Jaringan Eksisting APJ Pekalongan
1 2
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
2011
RUMAH TANGGA
3.6 Simulasi Pengembangan Dengan Menggunakan Software ETAP 7.0.0 Untuk diagram alir simulasi dengan menggunakan software ETAP 7.0.0 dapat dilhat pada gambar 3.4
Pada metode asumsi kenaikan prosentase beban yang digunakan sebagai acuan adalah rata-rata daya yang tersambung (kVA) pertahun. Dari perhitungan diatas didapatkan rata-rata kenaikannya adalah sebesar 6.69% (6,7%) pertahun dari data 5 tahun terakhir. Contoh sebagai berikut :
Gambar 9. Continuous lumped load pada ETAP sebelum penambahan metode asumsi
Penambahan Asumsi Gambar 8. Diagram Alir Simulasi ETAP 7.0.0
=
% Penambahan Asumsi + % Trafo tahun ke n = 6,7 % (73%) + 73 % = 5 % + 73 % = 78 %
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Peramalan Kebutuhan Beban Data untuk melakukan pengembangan jaringan tegangan menengah dapat di bagi menurut kebutuhan data yang dibagi menjadi dua kategori data, yaitu : 1. Data peramalan 2. Data eksisting jaringan APJ Pekalongan Table 4. Hasil perhitungan Total Data Pengusahaan Listrik APJ Pekalongan dari tahun 2006-2011 Gambar 10. Penggambaran Jaringan dengan Menggunakan ETAP 7.0.0
Sumber : Data Teknis PT PLN (Persero) APJ Pekalongan
1 2
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
Gambar 11. Report simulasi ETAP 7.0.0 VOLTAGE DROP = % Tegangan Pangkal GI % Tegangan Paling Ujung
4.1.1
Penggambaran Kondisi Eksisting Gardu Induk Batang Tahun 2011
Tabel 5. Hasil perhitungan drop tegangan GI Batang berdasarkan Simulasi ETAP tahun 2011
Dari tabel di atas secara keselururuhan ada 3 feeder yang tidak memenuhi syarat (maksimum 5,5 %) yaitu BTG 01, BTG 02, dan BTG 07, hal ini kemungkinan diakibatkan oleh : Jaringan terlalu panjang Beban yang dilayani pada jaringan terlalu besar Penampang konduktor yang kecil Tabel 6. Hasil perhitungan drop tegangan pada feeder Batang 02 tahun 2012-2016
Dari tabel 6. dapat dilihat bahwa selama pengembangan dari tahun 2012-2016 pada feeder Batang 02 mengalami peningkatan pada drop tegangan. Sehingga Dapat mengganggu penyuplaian beban pada sistem. Maka, perlu dilakukan pengujian optimasi pemasangan kapasitor. 1 2
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
Gambar 12. Bentuk Jaringan pada Feeder Batang 2 Tabel 7. Data bus pada feeder Batang 02 tahun 2012
Tabel 8. Data saluran pada feeder Batang 02 tahun 2012
Tabel 9. Kondisi sebelum penempatan kapasitor untuk tahun 2012
Dalam pengujian ini, kandidat bus sebagai lokasi penempatan kapasitor dipilih 3 lokasi yaitu bus 143, 144 dan 145 karena bus tersebut memiliki nilai CSI paling besar. Hasil pengujian ditunjukkan pada tabel 10. dan gambar 13. Tabel 10. Hasil pengujian feeder Batang 02 tahun 2012
Untuk memperoleh kondisi awal dari sistem seperti tegangan tiap bus maka dilakukan proses aliran daya dan melakukan perhitungan nilai Capacitor suitability index (CSI) sebagai pertimbangan pemilihan kandidat bus. Kondisi awal dari sistem dapat dilihat pada tabel 9.
1 2
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
ditentukan yakni sebesar 5,5%. Setelah pemasangan kapasitor nilai drop tegangan dapat dikurangi sehingga masih memenuhi syarat nilai standar. V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Gambar 13. Kandidat bus untuk penempatan kapasitor tahun 2012
Dengan cara yang sama, maka didapatkan lokasi bus untuk penempatan kapasitor pada feeder Batang 02 tahun 20132016. Selanjutnya disimulasikan ke ETAP 7.0.0 sesuai dengan lokasi penempatan kapasitor sehingga didapatkan nilai tegangan pangkal, tegangan ujung dan drop tegangan setelah pemasangan kapasitor. Tabel 11. Nilai drop tegangan pada feeder Batang 02 tahun 2012-2016 sebelum dipasang kapasitor
Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pada kondisi eksisting terdapat 3 feeder dari GI Batang kurang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh PLN (drop tegangan besar) yaitu : Batang 01 (9.272%), Batang 02 (13.068%), Batang 07 (16.419%) 2. Berdasarkan simulasi software ETAP 7.0.0 pada feeder Batang 02 dari tahun 2012-2016 drop tegangan melebihi standar yang diijinkan yaitu 5,5% sehingga perlu dipasang kapasitor pada lokasi yang optimal. 3. Optimasi penempatan kapasitor menggunakan logika fuzzy dapat menemukan ukuran kapasitor bank yang optimal sehingga dapat memperbaiki drop tegangan sesuai batas – batas yang telah ditentukan. 4. Pada pengujian perbaikan tegangan, feeder Batang 02 dari tahun 2012-2016 (4,16%; 4,10%; 3,25%; 2,05%; 0,79%) telah memenuhi standart drop tegangan (< 5,5%).
5.
Penggunaan kapasitor bank dengan kapasitas tetap mempunyai kelemahan yaitu berapapun jumlah beban yang terpasang maka daya reaktif yang disalurkan tetap. Sehingga mungkin saja suatu ketika terjadi perubahan beban secara drastis dan akan menyebabkan over compensated.
5.2 1.
Saran Perlu dikembangkan lebih lanjut untuk optimasi penempatan kapasitor pada feeder-feeder lain yang drop tegangannya melebihi batas yang diijinkan. Dapat dikembangkan sistem optimasi penempatan kapasitor dengan mempertimbangkan faktor – faktor yang lain misalnya pertumbuhan beban di masa
Tabel 12. Nilai drop tegangan pada feeder Batang 02 tahun 2012-2016 setelah dipasang kapasitor
Dari tabel 11. dan tabel 12. dapat dilihat perbandingan selisih antara tegangan pangkal dan tegangan ujung serta nilai drop tegangan sebelum dan setelah dipasang kapasitor.
Sebelum dipasang kapasitor drop tegangan lebih besar dari syarat nilai standar yang
1 2
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
2.
3.
mendatang, faktor daya, penggunaan switch kapasitor, dan lain - lain Perlu dikembangkan untuk optimasi penempatan kapasitor untuk sistem jaringan distribusi yang tidak seimbang. DAFTAR PUSTAKA
[1]
Nugroho,A. , B,Suroso dan K.I.Santoso , Sistem Informasi Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik Sistem Distribusi Tenaga Listrik, Universitas Diponegoro, Semarang, 2010 [2] Rahardjo, Merencanakan Pengembangan Sistem Kelistrikan PLN kedepan Secara Lebih Baik dan Lebih Efisien, PT PLN (Persero) Distribusi Jateng DIY, 2006 [3] Sulasno,Ir. Teknik dan Sistem Distribusi Tenaga LIstrik Edisi I, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2001. [4] Tim Masterplan, Pembuatan Masterplan Sistem Distribusi 20 KV APJ Pekalongan, Laporan Akhir, Universitas Diponegoro – PT PLN (Persero) Distribusi Jateng DIY, 2011. [5] Suswanto, D. A., Analisa Peramalan Beban dan Kebutuhan Tenaga Listrik, Buku Ajar BAB XII. [6] ……,Kab Batang Dalam Angka Tahun [2006,2007,2008,2009,2010,2011 ] .Badan Statistik Provinsi Kabupaten Batang. [7] Syarip, M , Analisa Pengembangan Jaringan Tegangan Menengah Berdasarkan Data Pengembangan Jaringan di UPJ Wonosobo, Tugas Akhir S-1, Universitas Diponegoro, Semarang, 2012. [8] Suswanto, D. A., Perencanaan Jaringan Distribusi, Buku Ajar BAB III. [9] Gonen, Turan. 1986. Electric Power Distribution System Engineering. New York : McGraw-Hill. [10] Dzackiy, Unggul. 2012. “Optimasi Penempatan Kapasitor Menggunakan Logika Fuzzy dan Algoritma Genetika pada Sistem Distribusi Tenaga Listrik”.
1 2
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro UNDIP Semarang
Semarang : Universitas Diponegoro. [11] Prasad, P.V., S. Sivanagaraju and N.Sreenivasulu. 2007. “A FuzzyGenetic Algorithm For Optimal Capacitor Placement In Radial Distribution Systems”. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences, Vol. 2, No. 3, June. [12] Hosea, Emmy dan Adi Nugraha. 2002. “Optimasi Penentuan Lokasi Switched 20 kV Power Capacitors pada Jaringan Distribusi 20 kV Jawa Timur”. Surabaya : Universitas Kristen Petra.
BIODATA PENULIS Sigit Wisnu Habsoro lahir di Semarang pada tanggal 13 Agustus 1989. Sekarang ini sedang menempuh pendidikan strata satu di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro. Konsentrasi Energi Listrik. Semarang, Oktober 2012 Menyetujui dan Mengesahkan, Dosen Pembimbing I
Ir. Agung Nugroho, M.kom. NIP. 195901051987031002 Dosen Pembimbing II
Ir. Bambang Winardi NIP. 196106161993031002