Analisa Krom, ……Ita Emilia,……Sainmatika,..…Volume 11,.…No.2,…...Des 2014,….33-37.
ANALISA KROM TOTAL DI DAERAH INDUSTRI TENUN SONGKET SUNGAI MUSI KOTA PALEMBANG
Ita Emilia e-mail :
[email protected] Dosen Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas PGRI Palembang
ABSTRACT Research on Chromium Analysis Total Regional Industrial Weaving Songket Palembang Musi River has been carried out in July and August 2013. This study aims to determine the concentration of total chromium (Cr-T) in the three sampling sites were in the vicinity of the domestic weaving industry songket Palembang Musi River. the results obtained by the average concentration of total chromium (Cr-T) at three sampling locations at 0.8094 mg / L and an average pH of the third water sampling locations ranging from 6.8. Based on South Sumatra Governor Regulation No. 18 In 2012, the average concentration of total chromium at three sampling locations are around the area songket Palembang Musi River is still below the standard that is below 1 mg / L. Keywords: chrome total, songket weaving industry, The Musi River
ABSTRAK Penelitian tentang Analisa Krom Total di Daerah Industri Tenun Songket Sungai Musi Kota Palembang telah dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi krom total (Cr-T) pada ketiga lokasi pengambilan sampel yang berada di sekitar daerah industri rumah tangga tenun songket Sungai Musi Kota Palembang. hasil penelitian diperoleh rata-rata konsentrasi krom total (Cr-T) di tiga lokasi pengambilan sampel sebesar 0.8094 mg/L dan ratarata pH pada ketiga lokasi pengambilan sampel air berkisar 6.8. Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 18 tahun 2012, rata-rata konsentrasi krom total di tiga lokasi pengambilan sampel yaitu di sekitar daerah tenun songket Sungai Musi Kota Palembang masih di bawah standar yaitu di bawah 1 mg/L. Kata Kunci : krom total, industri tenun songket, Sungai Musi PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan beberapa industri di Sumatera Selatan, ISSN 1829 586x
khususnya di Kota Palembang berdampak juga pada semakin maraknya limbah yang dihasilkan, terutama buangan yang berasal dari 33
Analisa Krom, ……Ita Emilia,……Sainmatika,..…Volume 11,.…No.2,…...Des 2014,….33-37.
industri rumah tangga yang tidak memiliki sarana dalam pengelolaan limbahnya. Tanpa kita sadari, bahaya dari buangan rumah tangga ini sangat mempengaruhi lingkungan disekitar limbah. Berdasarkan survey dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap buangan industri rumah tangga tenun songket (penenunan, songket, dan jumputan) di sekitar Sungai Musi Kota Palembang, buangan dari industri tenun songket berasal dari proses pencelupan kain ke dalam rendaman air yang berisi beberapa pewarna kain. Wardhana (2004) menjelaskan limbah dari industri tekstil merupakan salah satu sumber pencemar logam berat terutama logam krom yang dihasilkan dari proses pencelupan dan pewarnaan. Lovasari dan Iman (2011) juga menjelaskan salah satu sektor industri yang berkembang pesat di Indonesia adalah industri batik. Dalam proses produksinya, industri batik banyak menggunakan bahan - bahan kimia dan air. Penggunaaan bahan kimia biasanya pada saat proses pewarnaan maupun pencelupan kain batik. Keberadaan polutan yang terdapat pada limbah cair industri batik ini dapat berupa padatan tersuspensi, bahan kimia maupun zat organik, dan mengandung logam berat kromium (Cr). Nina (2007) menjelaskan logam krom merupakan salah satu logam sangat beracun yaitu dapat mengakibatkan kematian atau gangguan kesehatan yang tidak pulih dalamjangka waktu singkat . Industri tekstil seringkali membuang limbahnya langsung ke perairan tanpa dilakukan pengolahan yang memadai. Adanya logam-logam berat seperti krom diperairan tentunya berdampak buruk bagi organisme yang ISSN 1829 586x
hidup di perairan tersebut karena daya racun yang dimiliki oleh bahan aktif dari logam berat akan bekerja sebagai penghalang enzim dalam proses fisiologi dan metabolisme tubuh organisme yang menyebabkan enzim tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga proses metabolisme terputus. Selain itu krom juga dapat terakumulasi dalam tubuh dan masuk dalam rantai makanan, sehingga pada tingkat trofik yang lebih tinggi akumulasi logam tersebut sangat tinggi, akibatnya timbul keracunan yang pada tingkat kronis dapat menyebabkan kematian (Palar , 2004). Penelitian ini sangat perlu dilakukan dalam mengetahui kandungan logam berat, khususnya logam Cr total yang terdapat dalam air Sungai Musi di Kota Palembang, mengingat masih rendahnya pengetahuan masyarakat yang tinggal di sekitar perairan Sungai Musi dalam mengelola limbah, salah satunya limbah dari industri tenun songket yang bertempat tinggal di sekitar perairan Sungai Musi Kota Palembang.
BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari : Botol Sampel, Water Sampler Model Wilco, GPS (Global Positioning System), Coolbox, pH Meter, Termometer, Gelas Piala, Pipet Volumetric, Erlenmayer, Corong Gelas, Kertas Saring, Labu Ukur. AAS (Atomic Absorption Spectrofotometri) nyala merk Graphite furnace Model AA E200. Sedangkan bahan yang digunakan sampel air, air suling, asam nitrat.
34
Analisa Krom, ……Ita Emilia,……Sainmatika,..…Volume 11,.…No.2,…...Des 2014,….33-37.
Prosedur Kerja Pengambilan Sampel Uji Botol yang akan dipergunakan untuk wadah sampel dibersihkan terlebih dahulu. Selanjutnya watersampler dimasukkan pada kedalaman 1-5 m pada lokasi perairan yang dijadikan lokasi penelitian. Diambil sampel air yang merupakan sampel untuk diperiksa Kemudian, sampel air dimasukkan ke dalam botol sampel. Sampel kemudian diberi label dan ditutup. Pemeriksaan Krom Total (Cr) Dimasukan 100 mL contoh uji yang sudah dikocok sampai homogen kedalam gelas piala. Selanjutnya dicampurkan 5 mL asam nitrat
Kemudian dipanaskan pada pemanas listrik sampai larutan contoh uji hampir kering. Selanjutnya, 50 mL air suling, dimasukan ke dalam labu ukur 100 mL melalui kertas saring (SNI 6989-17-2004).
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Berdasarkan hasil analisa terhadap sampel air yang diambil di beberapa titik pengambilan sampel di sekitar daerah industri tenun songket di perairan Sungai Musi Kota Palembang, diperoleh data seperti ditunjukkan pada tabel 1. di bawah ini :
Tabel 1. Rata-rata Konsentrasi Krom Total dan Kadar pH di Daerah Industri Tenun Songket Sungai Musi kota Palembang No.
Lokasi
Rata-rata Cr Total (mg/L)
pH
1.
I
0.8089
6.7
2.
II
0.8096
6.8
3.
III
0.8098
6.8
Catatan : Memenuhi standar jika kadar krom total dibawah 1 mg/L berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No 18 Tahun 2012.
PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 1 di atas diperoleh rata-rata konsentrasi krom total di beberapa lokasi di sekitar daerah tenun songket Sungai Musi Kota Palembang sebesar 0.8094 mg/L. Hasil ini berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 18 Tahun 2012 masih di bawah standar, yaitu di bawah 1 mg/L. Faktor fisik lingkungan, yaitu pH sangat mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan dan laju akumulasi kromium. Menurut Kholidiyah (2010) ISSN 1829 586x
pH dan suhu air sangat mempengaruhi proses biokimiawi dalam air. Kenaikan pH disebabkan adanya proses fotosintesis, denitrifikasi, pemecahan nitrogen organik dan reduksi sulfat. Pada penelitian ini, rata-rata pH pada ketiga lokasi pengambilan sampel air sebesar 6.8. Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik dengan tingkat kehidupan yang lebih baik. Jadi 35
Analisa Krom, ……Ita Emilia,……Sainmatika,..…Volume 11,.…No.2,…...Des 2014,….33-37.
kemajuan industri dan teknologi berdampak positif terhadap lingkungan hidup karena meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun di sisi lain manusia juga ketakutan akan adanya pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kemajuan industri dan teknologi tersebut (Wardhana, 2004). Miller (2004) mendefinisikan bahwa pencemaran adalah penambahan komponen pada udara, air, dan tanah, atau makanan yang membahayakan kesehatan , ketahanan atau kegiatan manusia dan organisme hidup lainnya. Sedangkan berdasarkan Undang-undang nomor 23 Tahun 1997 pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tersebut tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya. Menurut Darmono (1995) sumber utama limbah krom adalah industri pelapisan logam, penyamakan kulit dan industri kimia, seperti industri tekstil. Industri tekstil menggunakan logam krom untuk pelapisan benang yang dicelup agar benang emas tidak mudah pudar dan mengkilap. Lebih lanjut, Bugis (2012) menjelaskan logam Cr dapat masuk ke dalam semua strata lingkungan pada strata perairan, tanah ataupun udara (lapisan atmosfer). Krom yang masuk kedalam strata lingkungan dapat datang dari bermacam-macam sumber. Tetapi sumber-sumber masukan logam Cr kedalam strata lingkungan yang umum dan diguna paling banyak adalah dari kegiatan-kegiatan perindustrian, kegiatan rumah tangga dan dari
ISSN 1829 586x
pembakaran serta mobilitas bahanbahan bakar. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata konsentrasi krom total (Cr-T) di tiga lokasi pengambilan sampel sebesar 0.8094 mg/L dan ratarata pH pada ketiga lokasi pengambilan sampel air berkisar 6.8. Berdasarkan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan No. 18 tahun 2012, rata-rata konsentrasi krom total di tiga lokasi pengambilan sampel yaitu di sekitar daerah tenun songket Sungai Musi Kota Palembang masih di bawah standar yaitu di bawah 1 mg/L. SARAN Perlu dilakukan penelitian lanjutan dalam hal pengolahan buangan cair dari industri rumah tangga, yaitu buangan yang berasal dari industri tenun songket (penenunan, songket, dan jumputan) yang berada di sekitar daerah tenun songket Sungai Musi Kota Palembang.
DAFTAR PUSTAKA Bugis, H. 2012. Studi Kandungan Logam Berat Kromium VI (Cr VI) pada Air dan Sedimen Di sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep. Darmono, 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran (Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam), Penerbit : Universitas Indonesia Press, Jakarta. Kholidiyah , N. 2010. Respon Biologis Tumbuhan Eceng Gondok sebagai Biomonitoring 36
Analisa Krom, ……Ita Emilia,……Sainmatika,..…Volume 11,.…No.2,…...Des 2014,….33-37.
Pencemaran Logam Berat Cadmium (Cd) dan Plumbum (Pb) pada Sungai Pembuangan Lumpur Lapindo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Lovasari, G., Iman, MS. 2011. Unit Proses Pengolahan Limbah Cair Batik Menggunakan Aerobic Roughing Filter untuk Menurunkan Kadar COD (Chemical Oxygen Demand) dan Warna. Makalah Unit Proses Pengolahan Limbah. Banjarbaru: Universitas Lambung Mangkurat. Miller, T.G. 2004. Environmental Science : Working with the Earth, 10th edition. International Student Edition . Thomson Learning , Inc.
Limbah Tekstil Dengan Metode Analisis Pengaktifan Neutron. Yogyakarta: Universitas Dipenogoro. Palar, Heryando. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta: Jakarta. Peraturan Gubernur. 2012. Pergub Sumsel No 18 Tahun 2012. Tentang Baku Mutu Air Limbah Industri Tekstil. Standar Nasional Indonesia (SNI 066989.17-2004). 2004. Air dan Limbah-Bagian 17 : Cara Uji Krom Total (Cr-T) Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-Nyala. Wardhana, W.A., 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi Yogyakarta.
Nina, Khairun. 2007. Penentuan Kandungan Unsur Krom Dalam
ISSN 1829 586x
37