Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... Analisa karangan bebas Mahasiswa (Sebuah penelitian pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry) Rahmi Fhonna1 dan Rusmiati2
Abstrak
Karangan meliputi sebuah proses yang kompleks yang megharuskan seorang penulis untuk lebih fokus pada pemilihan kata – kata yang tepat yang dapat dirangkai menjadi sebuah kalimat yang sempurna. Para pakar bahasa menyatakan bahwa seorang penulis harus mampu mencapai tingkatan tertinggi pemahaman tentang pendidikan menulis secara akademik. Penelitian ini sendiri bertujuan untuk menganalisa karangan bebas Mahasiswa dengan mengelompokkan kategori kesalahan menyangkut tata bahasa yang sering muncul dalam tulisan mereka. Penulis menggunakan karangan bebas Mahasiswa unit 2 semester 4 angkatan tahun 2013 pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry sebanyak 27 orang sebagai sampel dalam penelitian ini. Sementara populasinya adalah seluruh unit Mahasiswa semester 4 Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. Karangan tersebut dianalisa dengan menggunakan panduan simbol koreksi kesalahan tulisan menyangkut tata bahasa dari Hogue (1996) dan Oshima & Hogue (1999). Selain itu, penulis juga mewawancarai 5 orang mahasiswa yang dipilih secara acak untuk mendapatkan informasi mengenai faktor apa saja yang menjadi penyebab timbulnya kesulitan dalam menulis sebuah karangan serta untuk melengkapi data yang dijadikan pedoman dalam penelitian ini. Hasilnya, diketahui bahwa ada beberapa kategori kesalahan penggunaan tata bahasa yang sering muncul dalam karangan mahasiswa, seperti Cap (Capitalization), V/A (Verb tense/Agreement), Sp (Spelling), PL (Plural), UW (Unnecessary words), WF (Word form), WW (wrong words), Prep (Preposition), Conj (Conjunction), and Art (Article). V/A (Verb tense/Agreement) adalah kategori tata bahasa yang paling sering digunakan secara keliru oleh mahasiswa.
Kata kunci: Karangan Bebas, Kesalahan Grammar/Tata Bahasa, Penerapan Tulisan
1 2
Rahmi Fhona, Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh Rusmiati, Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena Banda Aceh
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 12
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... PENDAHULUAN
language as well as literacy which inscribed
1.
knowledge construction, the nature of generic
Latar Belakang Kemampuan
menulis
merefleksikan
academic, disciplinary specific and writing
kemampuan siswa dalam merangkaikan kata-
practices”. Sehingga jelaslah bahwa siswa
kata untuk menerjemahkan makna dari bahasa
seharusnya
yang digunakan. Hal yang paling penting yang
tertinggi
harus diperhatikan dalam menulis adalah
menulis secara akademik.
pemahaman terhadap proses menulis itu
mampu
mencapai
pemahaman
Shields
(2010:6) adalah
pendidikan
menggambarkan
sendiri daripada hasil yang akan dicapai,
bahwa
karena kebanyakan siswa masih menghadapi
komunikasi di perguruan tinggi yang standard
beragam kesulitan dalam hal ini.
dan
Nunan
menulis
tentang
tingkatan
ekspektasinya
salah
satu
disesuaikan
alat
dengan
(1999: 272) menyatakan bahwa aspek menulis
ketentuan untuk menulis secara akademik.
adalah kombinasi antara pendekatan proses
Untuk menghasilkan sebuah tulisan, siswa
dan hasilnya terhadap pengajaran menulis itu
terlebih dahulu harus memiliki informasi dan
sendiri, dimana pendekatan hasil/produk fokus
ide yang akurat yang dapat diekspresikan ke
pada hasil akhir, koheren dan error-free text,
dalam bentuk kalimat, paragraf maupun essai.
sementara pendekatan proses lebih ditekankan
Sebagaimana diketahui bahwa menulis adalah
pada
bentuk ekspresi perasaan dari seorang penulis
langkah-langkah
yang
meliputi
perencanaan dan penerapannya dalam tulisan. Untuk
kelancaran
belajar
yang kemudian dituangkan dan dikemas dalam
pengajar/guru/dosen
sebuah tulisan yang menarik. Terkait dengan
seharusnya saling mendukung satu sama lain
hal ini, Byrne (1984) menyatakan bahwa:
sehingga motivasi menulis bagi siswa semakin
writing is to produce a sequence of sentence
meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan
arranged in particular order and linked
yang dikemukakan oleh Le dan Tam (2007:
together in certain ways. Sangat jelas bahwa
14) bahwa “teaching encourages students to
untuk menghasilkan sebuah tulisan yang
develop the deep approach to learning which
indah, seorang penulis harus mampu melewati
has the following characteristics i) supports
berbagai proses menulis seperti, menciptakan
independent
ide yang kreatif, menjelaskan alasan dan
mengajar,
baik
learning;
proses
baik yang dirasakan, dilihat atau didengarnya
ii)
organizes
appropriate learning activities; iii) encourages
tujuan,
interaction
uses
terhadap hal-hal tertentu serta dapat menarik
appropriate assessment practices that reward
sebuah kesimpulan yang akurat tentang tulisan
deep learning and informs students in advance
yang dijabarkan.
with
others;
and
iv)
membandingkan
dan
berspekulasi
of the required criteria and standards”. Lilis
Namun demikian, berbagai kesulitan
(2003:195) juga mengungkapkan bahwa “the
dihadapi siswa dalam menulis, khususnya
students’ writing in the tertiary context
menulis dalam konteks Bahasa Inggris. Hal ini
emphasises
dikarenakan kebanyakan siswa kekurangan
the
ISSN 2086 – 1397
way
of
conceptualising
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 13
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... kosa kata, sulit menghasilkan ide dalam tulisan
tema
serta kurang mampu dalam merangkai kata
menyampaikan informasi yang berkaitan erat
dalam tata Bahasa Inggris yang baik dan
dengan penggunaan kosa kata dan bagaimana
benar. Sebagaimana diketahui bahwa menulis
cara mengaturnya, serta kesesuaian alur dan
dalam konteks tata bahasa Bahasa Inggris jauh
strategi pemahamannya. Hal yang sama juga
lebih sukar karena dipengaruhi oleh banyak
diungkapkan oleh Oshima dan Hogue (1999:3)
faktor, seperti pemilihan kosa kata yang tepat,
bahwa menulis bukanlah hal yang mudah,
susunan kalimat, bentuk waktu (tenses) yang
melainkan membutuhkan pembelajaran dan
digunakan, ketepatan penggunaan kata hubung
praktek
serta pemilihan jenis kalimat yang sesuai
memperoleh hasil karangan yang maksimal.
dengan konteks tulisan yang diwacanakan.
Para pakar ini juga menambahkan bahwasanya
Oleh karena itu, hal yang sangat mendasar
menulis adalah sebuah proses bukan sekedar
yang harus diperhatikan dalam menulis adalah
hasil
penggunaan bahasa yang baik, sehingga pesan
mengindikasikan bahwa aktivitas menulis
yang hendak disampaikan dapat dijabarkan
tidak pernah selesai; selalu dibutuhkan tahap
dengan
revisi dan revisi kembali untuk mendapatkan
mudah
dan
pembaca
mampu
menganalisanya dengan baik pula.
tertentu
sebagai
secara
yang
media
berkesinambungan
telah
dicapai.
Hal
untuk
untuk
ini
hasil yang memuaskan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, peneliti
Selanjutnya,
menulis
adalah
suatu
mencoba membuat sebuah penelitian tentang
kegiatan yang selalu dikaitkan dengan proses
karangan bebas mahasiswa yang bertujuan
berpikir, dan terkadang menjadi cara yang
untuk
kesalahan-kesalahan
sangat efektif untuk melakukan komunikasi
menyangkut tata bahasa yang sering muncul
dengan orang lain. Hal ini senada dengan
dalam
untuk
definisi yang diungkapkan oleh Hairnston
mengetahui faktor – faktor apa saja yang
(1986: 3), bahwa; writing is not only
menyebabkan mahasiswa mengalami kesulitan
composing the simple text, but it is also the
dalam menulis sebuah karangan.
thinking process that involves all purposes,
TINJAUAN PUSTAKA
ideas, thoughts and facts that related to it.
1.
Evelyn (1985: 335) juga menambahkan bahwa
menganalisa
karangan
mereka,
serta
Definisi menulis dan prosesnya Para
pakar
bahasa
telah
menulis
adalah
sebuah
cara
untuk
mengembangkan berbagai macam pendekatan
mengekspresikan ide yang digunakan untuk
dan metode pengajaran yang berkaitan dengan
menjabarkan
menulis sejak beberapa decade yang lalu. Hal
menulis. Oleh karena itu, sangat penting bagi
ini
seorang
dikarenakan
menulis
membutuhkan
elemen-elemen
penulis
terutama
dari
siswa
proses
atau
pengetahuan tata bahasa yang baik sehingga
mahasiswa untuk mengidentifikasi kebiasaan
mampu menghasilkan sebuah karangan yang
menulisnya agar mampu menyajikan ide dan
berkualitas. Crinon dan Marin (2010:111)
tulisan yang menarik sehingga informasi yang
mengemukakan bahwa menulis mempunyai
dituangkan
ISSN 2086 – 1397
dalam tulisan tersebut
dapat
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 14
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... dengan
tepat
ditemukan
oleh
pembaca.
proses menulis terdiri dari 5 (lima) tahapan
Trimmer (1995) menjelaskan bahwa: writing
yaitu
is the opportunity that allows someone to
revising, proofreading and editing. Semua
express
tahapan ini tentu saja harus diterapkan dengan
something
about
themselves,
to
brainstorming,
explore and to explain ideas, and to assess the
benar
untuk
claim of other people. Hal ini menunjukkan
berkualitas.
bahwa dengan menulis dapat memberikan
2.
organizing,
mendapatkan
writing,
tulisan
yang
Karakteristik sebuah tulisan
ruang dan waktu bagi penulis untuk berfikir
Karakteristik
sebuah
tulisan
dan merenungkan tentang tujuan menulis, serta
mencerminkan karakter si penulis sendiri.
dapat mengembangkan materi untuk kepuasan
Ketika menulis, seorang penulis harus mampu
penulis sendiri. Pada akhirnya seorang penulis
menyajikan sebuah tulisan yang menggugah.
dapat
untuk
Karena tujuan menulis bervariasi seperti
mengajak dan mempengaruhi pembaca dengan
mengajak pembaca untuk setuju dengan
idenya dalam tulisan tersebut.
pendapat
menemukan
sebuah
cara
Berkaitan dengan prosesnya, menulis
yang
menginformasikan
penulis sesuatu,
utarakan, meyakinkan
tidak hanya merangkai kata per kata secara
pembaca dengan berbagai fakta yang disajikan
bersamaan, akan tetapi butuh pemahaman
atau hanya sekedar memberikan hiburan.
secara mendalam yang berkaitan dengan
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut,
bahasa yang digunakan (Kadesch, Dolba &
penulis harus benar-benar memperhatikan tata
Crowell, 1991: 8). Para pakar ini juga
cara menulis secara efektif serta menguasai
menekankan bahwa proses menulis biasanya
dan memahami karakteristik sebuah tulisan.
terdiri dari 3 (tiga) tahapan; prewriting,
Messenger
drafting dan revising. Harmer (2007:326) juga
mengungkapkan bahwa: the characteristic of
berpendapat bahwa menulis memiliki proses
good writing should be; clear point, length,
yang kompleks yang terdiri dari beberapa fase,
back up the point, timing, logic, good
seperti drafting, reviewing, re-drafting dan
grammar and spelling, engaging the readers,
writing. Tahapan-tahapan ini tentunya harus
influencing, writing from heart, not just
diterapkan secara baik dan benar untuk
created to profit or for gains. Oleh karena itu,
mendapatkan karangan yang indah. Berkaitan
sangatlah penting untuk mengetahui karakter
dengan hal ini, Hedge (2000:302) menyatakan
tulisan
bahwa menulis meliputi beberapa langkah
mempengaruhi pembaca dengan ide-ide yang
kegiatan, seperti setting goals, generating
disampaikan.
ideas,
organizing
dengan
Bruyn
baik
(1986:
sehingga
93)
dapat
selecting
Selanjutnya, kualitas sebuah tulisan
appropriate language, making a draft, reading
sangat ditentukan oleh isi dari tulisan tersebut
and reviewing, revising and editing. Proses
yang
menulis yang lain juga diungkapkan oleh
penulis. Pemilihan tema yang tepat sangat
Leonhard (2002:40) yang menyatakan bahwa
berpengaruh terhadap kualitas tulisan dan
ISSN 2086 – 1397
information,
dan
mengimplementasikan
karakteristik
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 15
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... minat para pembaca. Dalam hal ini, penulis
sangat bermanfaat dalam penulisan. Salah satu
dituntut agar lebih selektif dalam memilih
hal yang paling sulit dalam menulis adalah
topik serta lebih peka terhadap kondisi
‘memulai’
kekinian masyarakat sekitar. Selain itu, hal
(2004:218) percaya bahwa menulis adalah
yang tidak kalah penting dalam penguatan
sebuah keahlian yang unik sesuai dengan
karakteristik sebuah tulisan adalah bagaimana
karakteristiknya, sangat sulit untuk menulis
cara menyusun dan mengorganisasikan ide
dengan ‘baik’ dalam bahasa apapun, sekalipun
secara tepat sehingga pembaca dapat melihat
menggunakan bahasa ibu si penulis itu sendiri.
secara jelas tujuan dari penulis. Meskipun
Hal ini juga senada dengan ungkapan Nunan
pada dasarnya tujuan menulis itu hanya terlihat
(1999:272) bahwa seorang penulis seharusnya
secara implisit saja. Setelah ide terorganisir
mampu mengemas informasi dalam sebuah
dengan
kalimat dengan menentukan jenis tata bahasa
baik,
penulis
juga
harus
bisa
memastikan bahwa tulisan tersebut layak
(Hedge,
2000:308).
Brown
yang sesuai.
dibaca tanpa adanya kesalahan tata bahasa
Oleh karena itu, untuk mendapatkan
yang digunakan serta semua komponen dan
sebuah karangan bebas yang bernilai, para
proses menulis tercakup dengan sempurna.
siswa seharusnya mampu merancang tulisan
Seow (2002) berpendapat bahwa: checking the
dengan akurat. Perencanaan dan pengaturan
language errors is done to improve global
ide adalah tahap yang paling penting yang
content and the organization of ideas, so that
berkaitan dengan tema yang akan digunakan.
the writer’s aim to make the readers clearer is
Para siswa diharapkan mampu menguasai
achieved. Hal yang sama juga dikemukakan
keseluruhan tahapan-tahapan dalam menulis
oleh
dengan mengelompokkan ide-ide berdasarkan
Brown
menemukan
(2007:409) cara
yang
bahwasanya tepat
dalam
kebutuhan penulisan itu sendiri. Guru/pendidik
mengekspresikan ide secara jelas adalah
seharusnya membantu siswa dalam memilih
sangat penting agar supaya pembaca dapat
informasi yang dibutuhkan serta membimbing
menangkap tujuan dan pesan yang sama
siswa mendapatkan ide-ide yang sesuai dengan
sebagaimana yang diinginkan oleh penulis.
tema yang ada (Hedge, 2000:308).
Oleh karena itu karakteristik sebuah tulisan
METHODOLOGY
sangat dipengaruhi oleh karakteristik si penulis
1.
itu sendiri. 3.
Secara umum penelitian ini bertujuan
Kesulitan
dalam
menulis
sebuah
tulisan,
bahasa yang sering dilakukan siswa dalam
karangan bebas terlihat sangat mudah untuk
menulis karangan bebas. Dengan adanya
dipraktekkan.
tersebut
penelitian ini, diharapkan dapat memberikan
terdiri dari beberapa langkah yang perlu
kontribusi yang berarti bagi para siswa untuk
diperhatikan untuk menghasilkan ide yang
menghasilkan
ISSN 2086 – 1397
salah
untuk mengetahui jenis/kategori kesalahan yang berkenaan dengan penggunaan tata
karangan bebas Sebagai
Desain Penelitian
Padahal
satu
jenis
karangan
karangan
yang
berkualitas.
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 16
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... Karangan yang baik selalu dihasilkan dari latihan-latihan
yang
Teknik Analisa Data
secara
Dalam menganalisa data yang diperoleh,
berkelanjutan. Berdasarkan permasalahan yang
peneliti menggunakan panduan koreksi symbol
dirumuskan sebelumnya, penelitian ini juga
yang diadopsi dari Hogue (1996) dan Oshima
diharapkan dapat memberi inspirasi bagi para
&
pendidik
siswa
mengelompokkan kesalahan-kesalahan atau
menghasilkan sebuah karangan bebas yang
error dengan menggunakan symbol tertentu
bermutu.
yang banyak berhubungan dengan penggunaan
untuk
dapat
dilakukan
3.
membantu
tata
- Populasi dan Sampel Populasi
adalah
sekelompok
Hogue
orang
(1999).
bahasa
Para
seperti
pakar
ejaan
(spelling),
penggunaan/bentuk kosa kata (word form) dan
sebagai target survey yang dilakukan oleh
sebagainya.
peneliti (Kitchenham and Pfleeger, 2002:17).
singkatan
Sementara populasi dalam penelitian ini
menganalisa data berikut, seperti:
adalah seluruh unit mahasiswa pada Prodi
Cap = Capitalization
Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah
Vt = Verb tense
dan Keguruan UIN Ar-Raniry angkatan tahun
Agr = Agreement
2013.
Sp = Spelling Sementara sampel merupakan bagian
Ada kata
beberapa yang
dan dalam
PL = Plural UW = Unnecessary words
tujuan penelitian (Freedman, 2008:1). Dalam
WF = Word form
hal ini mahasiswa angkatan tahun 2013 unit 2
WW = wrong words
sebanyak 27 orang yang akan menjadi sampel
Prep = Preposition
dalam penelitian ini.
Conj = Conjunction
2.
Art = Article Akan tetapi penulis menambah dan
- Instrumen Data dikumpulkan dengan mengoleksi
symbol
digunakan
dari populasi yang diambil untuk memenuhi
Teknik Pengumpulan data
ini
mengkombinasikan tertentu
beberapa untuk
symbol
dan
karangan bebas mahasiswa yang terdiri dari 27
singkatan
menghindari
karangan dari mahasiswa yang berbeda.
kesalahpahaman dalam menganalisis data yang
Karangan tersebut telah diperiksa oleh dosen
diperoleh. Symbol tambahan tersebut seperti:
yang bersangkutan sehingga dapat diketahui
Pro = Pronoun, Vt dan Agr disatukan sehingga
jenis/kategori kesalahan apa saja yang sering
menjadi V/A = Verb Agreement. Collocation
muncul. Selain bukti autentik dari karangan
juga ditambahkan dan dikombinasikan dengan
mahasiswa, penulis juga telah melakukan
kategori Prep (Preposition). Hal ini dilakukan
wawancara dengan 5 orang mahasiswa yang
untuk keefektifan dalam melakukan penilaian.
dipilih melalui random sampling. Hal ini
Data yang dikumpulkan juga akan
dilakukan untuk menambah keakuratan data
dikalkulasikan untuk mendapatkan persentase
yang diperoleh.
yang
ISSN 2086 – 1397
riil
dengan
menggunakan
rumus
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 17
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... persentase yang dikemukakan oleh Anas
1.
Analisis karangan bebas
(2008:43): P=
F
Pada bagian ini, ditemukan data bahwa terdapat variasi penggunaan tata bahasa secara
x 100 %
keliru oleh mahasiswa dalam karangannya.
N
Dimana
N
P
= percentage
Sebagaimana disebutkan pada bab sebelumnya
F
= frequency
bahwa
= the number of sample
V/A
(Verb-tense/Agreement)
merupakan kategori tata bahasa yang paling
100% = constant value
sering
Selanjutnya, hasil wawancara juga
mengindikasikan bahwa kebanyakan siswa
diinterpretasikan
melalui
analisa
yang
masih
disalahgunakan.
belum
terbiasa
Hal
dengan
ini
menulis,
mendalam sehingga data yang diperoleh
terutama menulis dalam Bahasa Inggris.
semakin akurat dan saling menunjang satu
Rekapitulasi kekeliruan dalam menggunakan
sama lain.
tata bahasa dapat ditemukan pada table berikut ini:
DATA ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN Table 1: jumlah kekeliruan/kesalahan untuk setiap kategori Student No.
V/A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
3 2 6
ISSN 2086 – 1397
PL
5 2
1 6 13
1 1
3 1 2
1 1
5 7 4 1 3 3
1 1 1
Number of errors in each category Pro Art Sp Pre Conj Ww p/co ll 1 1 6 1 1 12 3 1 2 1 2 1 1 1 2 3 4 1 1 1 3 6 2 3 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 1 3 2 1 1 2 1 1 3 1 1
1 4 1 1 2
1 1
1 2
1 1 1
1 1
1
1 1
Cap
Ow
2 1 2
1
5 1
1 2 2
1 2 3
1 1 1 1 10 1 3
3 3
1
Total error s 11 7 30 8 5 17 23 2 17 6 12 4 9 15 14 8 4 5 3 17 6 6 5 7
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 18
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... 25 26 27 Total (%)
7 4 3 82/ 30%
3
3
1 21/ 8%
1 28/ 10%
12/ 4%
1 2 1 38/ 14%
5/ 2%
5 1 2 30/ 11%
1 15/ 5%
37/ 13%
8/ 3%
19 7 9 276
Melalui table diatas, terlihat dengan
mahasiswa no. 6, kesalahan terbanyak terdapat
jelas bahwa total keseluruhan tata bahasa yang
pada kategori V/A dengan total 6 kali, dan
disalahgunakan adalah sebanyak 276 kali.
kategori PL dan Art adalah kategori yang
Kesalahan tersebut berulang pada setiap
paling sedikit muncul, masing – masing 1 kali.
karangan mahasiswa dengan kategori yang
Pada karangan mahasiswa no.9, Sp merupakan
berbeda. Sekitar 10 jenis kategori tata bahasa
kategori yang paling sering muncul dengan
yang sering muncul yaitu V/A, PL, Pro, Art,
total 6 kali, dan Conj menjadi kategori dengan
Sp, Prep/coll, Conj, Ww, Cap, dan Ow. Dari
sedikit kesalahan yaitu hanya 2 kali berulang.
semua karangan, kesalahan yang paling sering
Sementara pada karangan mahasiswa no. 20,
terulang dan terbanyak terdapat pada karangan
Cap adalah kategori yang paling sering
mahasiswa no.3 dengan total 30 kesalahan.
disalahgunakan dengan total 10 kali, diikuti
Kategori kesalahan yang paling sering muncul
oleh kategori V/A dengan total 4 kali.
dalam karangannya
Selebihnya, kategori Sp, Prep/Coll dan Conj
adalah
kategori
Pro
(Pronoun), dengan total 12 kesalahan, dan
menjadi
yang paling sedikit adalah kategori prep/coll
kesalahan, masing – masing 1 kali.
dan cap, masing-masing 1 kali. Selanjutnya, karangan karangan
mahasiswa yang
no.7
paling
sedikit
Karangan mahasiswa no. 14 dan no. 15 memiliki kesalahan masing–masing sebanyak 15 dan 14 kali. V/A juga merupakan kategori
kesalahan, dan kategori V/A dengan total 13
yang paling sering muncul dalam karangan
merupakan
muncul.
mahasiswa no. 14 dan no. 15 dengan total 7
Sementara kategori PL, Conj dan Cap adalah
kali dan 4 kali secara berurutan. Selanjutnya,
kategori yang paling sedikit muncul dalam
karangan mahasiswa no. 11 dan no. 1 berada
karangan mahasiswa no.7, masing – masing 1
pada urutan berikutnya dengan total kesalahan
kali. Selain itu, 19 kesalahan berulang terdapat
masing – masing 12 dan 11 pada kategori yang
pada karangan mahasiswa no. 25 dimana V/A
berbeda.
merupakan kategori yang paling sering muncul
merupakan karangan yang paling sedikit
dengan total 7 kali, diikuti kategori Conj
terdapat kesalahan penggunaan tata bahasa,
dengan total 5 kali.
dimana hanya terdapat 2 kategori kesalahan
paling
terdapat
yang
23
yang
didalamnya
merupakan
kategori
sering
Karangan
mahasiswa
no.
8
Lebih lanjut, ada 3 karangan mahasiswa
saja yaitu Art dan Conj, masing – masing 1
yang jumlah total kesalahan berulang sama
kali. Sebaliknya untuk karangan mahasiswa
yaitu sebanyak 17 kali, karangan mahasiswa
yang lain, jumlah total kesalahan bervariasi
no. 6, no.9 dan karangan no.20. Pada karangan
mulai dari 4 kali hingga 9 kali.
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 19
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... Sebagaimana telah disebutkan diatas,
terdapat pada karangan mahasiswa no. 9
dari kesepuluh kategori yang terdeteksi dalam
dengan total 3 kali, dan untuk kategori Art,
semua karangan mahasiswa, V/A merupakan
kesalahan berulang yang paling sering terdapat
kategori yang paling banyak dan sering
pada karangan mahasiswa no. 15 dengan total
muncul hampir di semua karangan. Secara
3 kali juga. Sementara kategori Ow dan
keseluruhan,
(30%)
Prep/coll merupakan 2 kategori yang paling
kesalahan penggunaan V/A dalam semua
sedikit muncul dalam karangan mahasiswa.
karangan, dan kesalahan ini paling sering
Hal ini dapat dilihat melalui total keseluruhan
berulang pada karangan mahasiswa no.7
kesalahan yang terjadi, dimana 8 kali (3%)
dengan total 13 kali kesalahan. Sp dan Cap
kesalahan penggunaan Ow dengan total yang
adalah kategori yang sering muncul berikutnya
paling sering muncul adalah 2 kali yang
dengan total kesalahan keseluruhan masing –
terdapat dalam karangan mahasiswa no. 5 dan
masing 38 (14%) untuk Sp dan 37 (13%)
6. Untuk kategori Prep/Coll dengan total
untuk Cap. Untuk kategori Sp paling sering
kesalahan secara keseluruhan adalah 5 kali
muncul pada karangan mahasiswa no. 9
(2%), dan paling sering muncul dalam
dengan
karangan mahasiswa no. 14 dengan total 2 kali
sebanyak
jumlah
total
82
6
kali
kali
kesalahan,
sementara kategori Cap paling sering muncul
berulang.
dalam karangan mahasiswa no. 20 dengan
Secara keseluruhan, dapat dikatakan
total 20 kali berulang. Selanjutnya, Conj dan
bahwa para mahasiswa jurusan Bahasa Inggris
Pro muncul sebanyak 30 kali (11%) dan 28
unit 2 semester 4 pada Fakultas Tarbiyah dan
kali
secara
Keguruan UIN Ar-Raniry masih mengalami
keseluruhan. Kesalahan ini paling sering
kesulitan dalam menulis karangan bebas
muncul pada karangan mahasiswa no. 1
Bahasa
sebanyak 6 kali untuk kategori Conj dan 12
kurangnya
kali berulang kesalahan untuk kategori Pro
kesalahan penggunaan tata bahasa berulang
pada karangan mahasiswa no. 3.
hingga puluhan kali.
(10%)
dalam
karangan
Pada urutan berikutnya, kategori PL
Inggris.
Hal
pembiasaan
ini
terjadi
menulis
karena sehingga
2. Analisis interview/wawancara
muncul dengan total 21 kali (8%) dalam
Pada bagian ini akan dibahas tentang
keseluruhan karangan mahasiswa. Kategori ini
proses dan hasil interview/wawancara yang
paling
karangan
telah dilakukan bersama dengan respondent
mahasiswa no. 3 yaitu sebanyak 5 kali dan
yang berjumlah 5 (lima) orang. Setiap
karangan mahasiswa no. 25 yaitu sebanyak 3
respondent diwawancarai dalam waktu dan
kali. Untuk kategori WW dan Art, total
tempat yang berbeda untuk menghindari
keseluruhan kesalahan adalah 15 kali (5%)
kesenjangan sesama respondent sendiri. Hasil
untuk Ww dan 12 kali (4%) untuk kategori
wawancara setiap respondent tersebut adalah
Art. Frekuensi yang paling sering muncul
sebagaimana berikut ini:
sering
muncul
dalam
terkait kesalahan penggunaan kategori Ww ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 20
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... 1.
Apakah
anda
masih
mengalami
Pada
poin
pertanyaan
ini
setiap
kesulitan dalam menulis? Mengapa?
responden memiliki jawaban yang berbeda. I-1
Pada poin pertanyaan ini diketahui
menyatakan bahwa tidak ada kiat khusus
bahwa hampir semua respondent memiliki
dalam menulis, hanya mengikuti proses yang
jawaban yang sama terkait dengan masalah
diajarkan oleh dosen yang bersangkutan.
yang dihadapi ketika menulis. Interviewee 1
Sementara I-2 mengungkapkan bahwa untuk
(I-1)
sulit
menunjang keahlian menulis dia terkadang
menjabarkan ide yang telah ada diatas
berlatih menulis jurnal atau sekedar menulis
selembar kertas. Ketika menulis, semua ide
diary. Selanjutnya I-3 menyatakan bahwa tidak
seakan
untuk
ada kiat khusus dalam menulis hanya berusaha
merangkai kata per kata menjadi sebuah
untuk terus menulis meskipun banyak terdapat
kalimat yang indah. Hal yang sama juga
kekeliruan. Senada dengan I-3, I-4 dan I-5
diungkapkan oleh Interviewee 2 (I-2) yang
menyebutkan bahwa kiat – kiat yang sering
menyatakan bahwa keahlian menulis sedikit
dilakukan
lebih sulit dibandingkan dengan keahlian
menulis adalah dengan sering berlatih menulis
berbahasa
topik – topik tertentu sehingga keahlian
menyatakan
lenyap
yang
bahwa
dan
sangat
sangat
lain
sulit
seperti
berbicara
(speaking). Sementara itu, Interviewee 3 (I-3) juga
mengakui
kesulitan dalam menulis
untuk
menunjang
kemampuan
menulis dapat terus dikembangkan. 3. Faktor apa saja yang menyebabkan
dengan mengungkapkan bahwa sangat sulit
anda
mengalami
menghasilkan sebuah karya tulis yang bagus
menulis?
kesulitan
dalam
yang sesuai dengan kaidah – kaidah berbahasa.
Terkait dengan faktor penyebab sulitnya
Di sisi lain, meskipun juga mengakui bahwa
menulis, setiap responden mengungkapkan hal
keahlian menulis itu sulit, namun Interviewee
yang tidak jauh berbeda satu sama lain. I-1
4 (I-4) optimis bahwa kesulitan tersebut dapat
menyatakan
diatasi
latihan
menyebabkannya sulit dalam menulis adalah
sehingga sedikit demi sedikit kemampuan
karena sukar mendapatkan ide serta terkadang
menulis
baik.
bingung dalam pemilihan kosa kata yang tepat
Interviewee 5 (I-5) juga menyiratkan hal yang
sesuai dengan topic yang sedang ditulis. I-2
sama dengan I-4 dimana dia mengungkapkan
dan I-3 mengungkapkan bahwa terbatasnya
bahwa meskipun keahlian menulis itu sedikit
kosa kata dan kurangnya frekuensi latihan
sulit, namun dengan membiasakan menulis
menulis
setiap hari kesulitan tersebut dapat diatasi dan
menyebabkan mereka mengalami kesulitan
menjadikan menulis itu adalah aktivitas yang
dalam menulis.
menyenangkan.
menyebutkan bahwa kesulitan yang mereka
dengan
dapat
memperbanyak
terasah
dengan
2. Adakah kiat – kiat khusus untuk mata kuliah menulis?
bahwa
adalah
faktor
faktor
–
Sementara
utama
faktor
I-4
dan
yang
yang
I-5
hadapi saat menulis adalah kurangnya teknik pengembangan ide serta penguasaan tata bahasa yang tepat dan akurat. Faktor – faktor
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 21
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... inilah
yang
terkadang
membuat
para
harus
dikuasai
terkait
dengan
tata
interviewee enggan untuk melanjutkan latihan
bahasa/grammar, seperti penggunaan Article,
menulis.
Spelling, Pronoun dan berbagai kategori
4. Apakah anda menggunakan waktu senggang untuk latihan menulis selain
grammar lainnya. 6. Menurut
di kelas?
anda,
kategori
tata
bahasa/grammar manakah yang sangat
Pada sesi pertanyaan ini, I-1 dan I-3
sulit untuk anda kuasai dan terapkan
menyatakan bahwa menulis tergantung mood,
dalam menulis?
sehingga sulit dipastikan waktu senggang
Terkait
dengan
kategori
tata
dapat digunakan untuk melatih membuat
bahasa/grammar, I-1 dan I-4 menyatakan
sebuah tulisan. Sementara itu I-2 dan I-5
bahwa Verb-agreement adalah kategori yang
mengungkapkan
waktu
sedikit lebih sulit untuk diterapkan dalam
senggang, terkadang mereka gunakan untuk
sebuah tulisan, sehingga seorang penulis harus
mencoba melatih menulis dengan mencatat
benar – benar menguasai kategori ini untuk
berbagai ide terlebih dahulu (braistorming),
mendapatkan sebuah tulisan yang indah. I-4
setelah itu baru mulai menggabungkan setiap
juga menegaskan bahwa ia sering terlupa
ide yang telah diperoleh menjadi sebuah
dengan penggunaan kategori grammar ini,
kalimat dan paragraph yang indah. Sebaliknya
dimana subject dan verb yang digunakan
I-4 menyebutkan bahwa waktu senggangnya
dalam sebuah kalimat tidak sesuai. Sementara
digunakan untuk bekerja, sehingga dapat
itu I-2 dan I-5 menyebutkan bahwa selain
dipastikan kegiatan menulis hanya dilakukan
kategori Verb-agreement, penggunaan Article
di ruang kelas saja. Namun demikian setiap
juga sangat sulit diterapkan dalam menulis.
responden memiliki trik tersendiri dalam
Hal ini dikarenakan pengaruh penggunaan
melatih menulis.
bahasa ibu yang masih sangat dominan,
bahwa disela-sela
5. Apakah
menurut
anda
tata
bahasa/grammar itu sangat sulit untuk
yang
diterapkan dalam menulis?
menjelaskan bahwa baginya kategori Prep/Coll
Pada pertanyaan ini semua interviewee setuju
sehingga berdampak pada penggunaan bahasa
jika
tata
bahasa/grammar
sangat
menjadi
target.
Selanjutnya,
I-3
merupakan kategori yang juga sulit diterapkan dalam menulis. Hal ini dikarenakan dalam tata
berpengaruh dalam sebuah tulisan, sehingga
bahasa/grammar
sedikit sulit diterapkan dalam menulis. I-1 dan
Preposition/Collocation
I-4 justru berpendapat bahwa penggunaan tata
kata tersendiri meskipun terkadang padanan
bahasa adalah nyawa sebuah tulisan, sehingga
kata yang digunakan sama namun memiliki
penggunaanya
harus
–
memiliki
Inggris, pasangan
benar
makna yang berbeda. Oleh karena itu seorang
diperhatikan dan wajib sesuai dengan kaidah
penulis harus benar – benar menguasai setiap
berbahasa
kategori tata bahasa untuk mendapatkan
yang
benar
Bahasa
berlaku.
Sebagaimana
diketahui bahwa sangat banyak elemen yang ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 22
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... tulisan yang bermutu dan sesuai dengan kaidah
Total keseluruhan kesalahan penggunaan tata
– kaidah yang ditetapkan.
bahasa untuk semua kategori adalah 276,
Berdasarkan informasi yang diperoleh
dimana V/A merupakan kategori yang paling
dari wawancara diatas diketahui bahwa setiap
sering muncul dengan total kesalahan 82 kali
responden,
(30%) dan Prep/Coll adalah kategori dengan
khususnya
diwawancara,
yang
memiliki
telah
permasalahan
sekaligus trik tersendiri dalam meningkatkan kualitas
tulisan
mereka.
frekuensi
paling
sedikit
muncul
dalam
karangan dengan total 5 kali (2%).
Sebagaimana
Karangan mahasiswa no. 3 adalah
diketahui bahwa setiap permasalahan yang
karangan dengan kesalahan penggunaan tata
timbul terkait dengan tata bahasa dalam
bahasa yang paling banyak dengan total 23
sebuah tulisan seringkali dikarenakan oleh
kesalahan, sementara karangan mahasiswa no.
pengaruh bahasa asal si penulis. Hal ini sesuai
8 adalah karangan dengan kesalahan paling
dengan apa yang diungkapkan oleh Mitchell &
sedikit yaitu hanya 2 kategori saja.
Myles (1998: 13) bahwa, it is an undeniable
Sementara itu, dari hasil wawancara
fact that learners’ first language genre
diketahui bahwa setiap mahasiswa memiliki
influences their second language learning
permasalahan yang berbeda dalam menulis.
particularly in terms of pronunciation. Oleh
Namun demikian mereka juga mempunyai trik
karena itu penguasaan tata bahasa/grammar
– trik tersendiri yang digunakan untuk
terhadap bahasa yang menjadi target dalam
meningkatkan kualitas tulisan mereka.
menulis adalah sangat penting. Jika tidak, maka dikhawatirkan pesan yang hendak disampaikan tidak tecapai dengan maksimal. KESIMPULAN Berdasarkan
penelitian
yang
telah
dilakukan selama ini, dapat disimpulkan beberapa poin penting bahwa para mahasiswa unit 2 semester 4 jurusan Bahasa Inggris pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN ArRaniry masih mengalami kesulitan dalam menulis karangan bebas. Kesulitan tersebut terdeteksi
melalui
frekuensi
keseringan
munculnya kesalahan penggunaan tata bahasa dalam menulis. Ada
10
disalahgunakan
kategori oleh
yang
sering
mahasiswa
dalam
menulis sebuah karangan, yaitu V/A, PL, Pro, Art, Sp, Prep/coll, Conj, Ww, Cap, dan Ow. ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 23
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... Daftar Pustaka Anas, S. (2008). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Brown, H. D. (2007). Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language Pedagogy, 3rd Eds. New York: Longman. Brown, H. D. (2004). Language Assessment: Principles and classroom practices. New York: Longman. Byrne, D. (1984). Teaching Writing Skill. Singapore: Longman. Chodorow, M., Tetreault, J. R., & Han, N. R. (2007). Detection of grammatical errors involving prepositions. In proceedings of the 4th ACL-SIGSEM workshop on prepositions, pages 25-30, Prague, Czech Republic. Crinon, J., & Marin, B. (2010). The role of peer feedback in learning to write explanatory texts: why the tutors learn the most. Language Awareness, 19 (2): 111-128. Evelyn, F. (1985). A Grammar and Guide for Writers. Boston: Houghton Mifflin Company. Freedman, D. (2008). Sampling. Berkeley: University of California. Hairston, M. (1986). Contemporary Composition, 4th Eds. Boston: Houghton Mifflin Company. Harmer, J. (2007). The practice of English language teaching (4th Eds). England: Pearson Education Limited Hedge, T. (2000). Teaching and learning in the language classroom. UK: Oxford University press. Henderson, E., & Moran, K. M. (2010). The Empowered Writer. Oxford: Oxford University Press. Hogue, A. (1996). First steps in academic writing. New York: Longman. Kitchenham, B. & Pfleeger, S.L. (2002). Principles of Survey Research Part 5: Populations and Samples. 27 (5). Kadesch, M. C., Kolba, E. D., & Crowell, S. C. (1991). Insights into academic writing: Strategies for advanced students. New York: Longman. Le, K. N., & Tam, V. W. Y. (2001). A survey on effective assessment methods to enhance student learning. Australasian Journal of Engineering Education, 13 (2): 13-20. Leonhard, B. H. (2002). Discoveries in academic writing. Singapore: Heinle & Heinle. Lilis, T. (2003). Student Writing as ‘Academic Literacies’: Drawing on Bakhtin to Move from Critique to Design. Language and Education, 17 (3): 192-207. Messenger, W. E., & Bruyn, J. D. (1986). The Canadian writer’s Handbook. 2nd Eds. Canada: Scarborough, Prentice-Hall. Mitchell, R., & Myles, F. (1998). Second Language Learning Theories. London: Arnold. Nunan, D. (1999). Second Language Teaching and Learning. USA: Heinle & Heinle Publishers.
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 24
Rahmi Fhona, dan Rusmiati, Analisa Karangan Bebas... Oshima, A., & Hogue, N. (1999). Writing Academic English (3rd Eds). New York: Longman. Seow, A. (2002). The Writing Process and Process Writing, Methodology in Language Teaching: an Anthology of Current Practice. USA: Cambridge University Press. Shields, M. (2010). Essay writing: A student’s guide. London: SAGE Publications. Trimmer, J. F. (1995). Writing with A Purpose I, 11th Eds. Boston: Houghton Mifflin Company. White, R., & McGovern, D. (1994). Writing. UK: Prentice Hall International.
ISSN 2086 – 1397
Volume VI. Nomor 2. Juli – Desember 2015 | 25