Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN. 14 November 2013
Perangkat Nuklir
ANALISA FLEKSIBILITAS PAD A SAMBUNGAN SISTEM PEMIPAAN DENGAN BUKAAN SHELL TANGKI BERDASARKAN STANDAR API 650 Budi Santoso dan Hana Subhiyah
PRPN - BATAN, Kawasan Puspiptek. Gedung 71, Tangerang
Selatan, 15310
ABSTRAK ANALISA FLEKSIBILITAS PADA SAMBUNGAN SISTEM PEMIPAAN DENGAN BUKAAN SHELL TANGKI BERDASARKAN STANDAR API 650. Untuk melakukan analisa fleksibilitas terhadap sistem pemipaan diperlukan data/informasi tentang kekakuan di setiap koneksi antar pipa dengan unit operasi, seperti tanki. Khusus untuk tangki, koneksi antar pipa dengan tangki biasanya menggunakan nozzle, karena itu data tentang kekakuan di sekitar nozzle tanki harus ada untuk masukan pada analisis fleksibilitas pipa. Dari hasil perhitungan didapat nilai koefisien kekakuan sebesar KR = 3.65 x 104 N. mm, KL = 3.3 X 105 N.mm/rad dan Ke = 6.7 X 105 N.mm/rad. Pertumbuhan shell ke arah radial adalah W = 0.66 mm dan Rotasi Shell tangki adalah e = -0.001 rad. Hasil perhitungan Caesar /I menunjukkan untuk Fx, Fy, Fz masing-masing sebesar 30 N, -493 N, -11 N. Sedangkan untuk moment Mx, My, Mz masing-masing sebesar -97 Nmm, 39 Nmm, 457 Nmm. Gaya dan moment hasil keluaran caesar di masukkan dalam persamaan untuk penentuan FR, ML, dan Me. Dari hasil perhitungan Caesar /I didapat nilai FR, ML, dan Me sebesar 2.31E-02 N, 6. 22E-03 N.mm, 2.69E-04 N.mm. Batas beban eksternal FR, ML, dan Me berdasarkan API 650 masing-masing sebesar 170.35 N, 9. 6xl04 N.ntm , 5. 06x10" N. mm. Beban sistem pemipaan eksternal FR, ML, dan Me yang dikenakan pada bukaan shell masih dalam batas yang diijinkan sehingga kondisi ini dinyatakan am an untuk diinstal. Kata kunci: koefisien kekakuan, nozzle tank, gaya, momen, API 650, Caesar /I
ABSTRACT FLEXIBILITY ANAL YSIS OF PIPING SYSTEMS IN CONNECTION WITH OPENING SHELL TANK BASED ON API 650 STANDARD. To perform the analysis of the piping system flexibility required data / information about the stiffness in each pipe connection between the operating units, such as tanks. Especially for tanks, pipe connections between the tanks used to use nozzle, therefore data on stiffness around the nozzle - the tank must be present to enter the pipe flexibility analysis. Obtained from the calculation of the value of the stiffness coefficient KR = 3.84x104 N.mm, KL = 2.08x1010 N.mm/rad dan Ke = 5.63x1010 N.mm/rad. Shell growth to the radial direction is W = 57. 70 mm and Rotation Shell tank is = -0.0311 rad. Caesar /I calculation results show for Fx, Fy, Fz respectively 30 N, -493 N, -11 N. As for the moment in Mx, My, Mz, respectively -97 Nmm, 39 Nmm, 457 Nmm. Force and moment results in output caesar to put in the equation for the determination of FR, ML, and MC. From the results obtained values FR, ML, and MC of 2.31E-02 N, 6.22E-03 N.mm, 2.69E-04 N.mm .. Limit load external piping system FR, ML, and MC based API 650 respectively 170.35 N, 9. 6xl04 N. mm, 5. 06xt04 N. mm.
-111-
Prosiding Pertemuan I/miah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
External piping system loads FR, ML, and MC imposed on shell openings still within allowable limits so that this condition is declared safe to install. Keywords: coefficient of stiffnes, nozzle tank, force, Moment, API 650, Caesar /I
1. PENDAHULUAN Perancang
sistem
pemipaan
sering
berhadapan
dengan
kenyataan
untuk
mendesain sistem pemipaan yang terletak antara dua atau lebih alat/unit operasi proses yang jarak
antar komponen
cukup sempit, sehingga
tidak banyak
kebebasan
untuk
manuver routing sistem pemipaan, selain itu pada lokasi itu ada komponen lain yang tidak boleh digeser. Sementara untuk mengakomodasi expansi atau
itu,
sistem pemipaan haruslah didesain se-flexible mung kin
pergerakan
pipa (movement)
akibat kondisi operasional
kontraksi pipa (karena efek termal, tekanan fluida dll). Jika fleksibilitas
sistem pemipaan tidak dapat mengakomodasi
pergerakan pipa (pemuaian, pengerutan)
agar berada dalam batas aman sesuai desain, maka beberapa kemungkinan dapat terjadi, antarlain kegagalan pada material pipa karena terjadi
overstress
sambungan (Pump,
seperti
pad a pipe
support
flanges maupun
atau titik
overstress maupun fatigue,
tumpuan,
valves, terjadi kerusakan
berikut ini
terjadi
kebocoran
pada
material di Nozzle Equipment
Tank, Pressure Vessel, Heat Exchanger).
Untuk melakukan analisis fleksibilitas terhadap sistem pemipaan seperti kondisi atas diperlukan data/informasi operasi,
seperti
tanki.
di
tentang kekakuan di setiap koneksi antar pipa dengan unit
Khusus
untuk tanki,
koneksi
antar
pipa dengan
tanki
biasa
menggunakan nozzle, karena itu data tentang kekakuan di sekitar nozzle-tanki harus ada untuk
masukan
"melekat"
pad a analisis
fleksibilitas
pad a alat (tanki), artinya
pembelian tanki (dari vendor),
pipa.
data
Data
akan
kekakuan
didapat
tersebut
biasanya
bila sudah ada kepastian
sebaliknya bila belum ada kepastian pembelian, data tanki
tidak akan diberikan. Untuk mendapatkan data ini perlu dicari dengan cara lain, tapi yang dapat dipertanggungjawabkan. masalah tanki
di atas, dengan menggunakan
mendesain
katakanlah
Makalah ini dibuat untuk tujuan mempublikasikan
dan
membuat
menggunakan
menggunakan
API
suatu asumsi bahwa pihak manufaktur/pabrikan
tank; Standard
pasti
menggunakan
650 dan
API Standard 650 untuk menentukan
ada titik temu yang akan dijadikan
solusi
desainer
stantard, sistem
dalam
hal ini
pemipaan
juga
kekakuan tanki. Dengan demikian
permasalahan dalam makalah ini [1].
-112-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
2. TEORI Beban yang bekerja
pada
sistem pemipaan
terbagi
atas beban internal dan
external. Beban internal berasal dari antar lain be rat pipa, be rat fluida, ekspansi - kontraksi termal, sedangkan apa saja yang memberikan
beban karena
beban eksternal dapat berasal dari beban luar
beban ke sistem pemipaan, seperti kekakuan tanki , pompa,
seismik dll. Perancangan sistem pemipaan yang berhubungan dengan sistem di luar pipa (external
piping
permasalahan
system),
seperti
koneksi dengan
dinding
tanki sering
menimbulkan
dalam analisis di daerah koneksi antara sistem pemipaan dan saluran
masuk tanki (tank opening connection), seperti nozzle tank. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangan
pada interfacing
ini, yaitu kekakuan
radial , dan meridional rotation of shell opening dalam tangki (product head), tekanan,
dinding tanki/shell,
defleksi
yang diakibatkan oleh head dari liquid
temperatur yang serba sama atau berbeda antara
shell dan alas tanki. Ada tiga gaya dan tiga moment yang dapat diterapkan pada daerah koneksi antara pipa dan tanki, tapi hanya satu gaya yaitu bekerja pada
bagian tengah dan
FR
gaya dorong radial yang
permukaan sambungan pipa , dan dua moment
yaitu Me
moment
keliling
permukaan
shell tanki, yang berpengaruh signifikan terhadap deformasi shell/dinding dan
yang ada hubungannya
ML
moment
longitudinal
yang
bekerja
dengan beban pipa. Berikut disajikan
pada bagian tengah
salah satu cara untuk
menentukan beban eksternal yang bekerja pada nozzle shell tangki, yaitu limit loads,
dengan cara
beban ini yang akan dijadikan masukan dalam analisis fleksibilitas
sistem
pemipaan [2]. Untuk lebih jelas tentang penamaan beban pemipaan dan deformasi pada bukaan shell tangki dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini.
1--'-'- V\'u(")
--;::."'1
y
\\i i
RADIAl LOAD F.
]" (:~.-,:\y'~·.:\\.1,,~f· " •
R
, ..'.-' \~';::::~r' L\
"~.cF.~ ~ __ u
•• _
" ..,"',
(IV
'J
;.~~:::. ":~- -'~
Gambar 1. Beban pemipaan dan deformasi pada bukaan shell tangki [3]
-113-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
2.1. Kekakuan Nozzle Akibat adanya beban sistem pemipaan FR, Me dan ML pad a daerah koneksi pipatangki lihat Gambar 1 , sehingga dalam perhitungan digunakan koefisient kekakuan yang bersesuaian dengan beban-beban Gambar 2.a, 2.b, dan 2.c.
terse but yaitu, KR. Ke,KL. Nilai KR, Ke,KL didapat dari
2.2. Defleksi dan Rotasi Shell 2.2.1. Radial Growth Shell Radial growth
shell tangki ke arah radial-keluar
dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut [4] : dalam satuan 81
E, G HR2 x[ 1 _ e -131.cos((3L) _ ~H ] W = 9 .8xl 0-6
(1)
+ aRI:1T
dalam satuan US Customary
w=
0.036GHR2 E,
dengan
X[l-e-f3l'COS((3L)-~
(2)
H ]+RI:1T
w
= Pertumbuhan radial-keluar shell (mm)(in),
G
= berat jenis cairan,
R
= Radius tangki (mm)(in),
Et = Modulus Elastisitas (MPa)( Ibf/in\ [3 = parameter Karakteristik , 1.285/(Rt)o5
2.2.2.
(1/mm)(1/in),
L
= Jarak vertical dari garis tengah ke tangki bawah (mm)(in),
H
= maksimum pengisian tinggi tangki (mm)(in),
1:1T
= 8eda temperature antara design dan operasi
(0G)
(oF).
Rotasi shell tangki Rotasi shell tangki di daerah tengah sambungan nozzle-shell akibat produk dalam
tangki dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut [4] : dalam satuan 81
~=-----x c. E, 9.8xlO-6GHR2
--f/e [
H1
. cos a -131(
+sm ((3L)
(3)
. ((3L))]
-114-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN-BATAN. 14 November 2013
Perangkat Nuklir
dalam satuan US Customary
e=
(4)
O.036GHR2 x[_lH -fJe-fJL(COS(fJL)+Sin(fJL))] E,
dimana
8 = rotasi shell akibat prod uk dalam tangki (radian), G = berat jenis cairan, R = radius tangki (mm)(in), Et = modulus elastisitas (MPa)( Ibf/in2), r3
= parameter karakteristik , 1.285/(Rt)O.5 (1/mm)(1/in),
L = jarak vertical dari garis tengah ke tangki bawah (mm)(in), H = maksimum pengisian tinggi tangki (mm)(in).
2.3. Penentuan Beban pada Nozzle Rumus-rumus
berikut menunjukkan
hubungan
antara
deformasi
elastik pada
daerah sambungan dan beban pemipaan eksternal.[4] F WJ?-__
M -LTan(-")+w
J?
KJ?
K,.
8L = M,.
-Tan-l(~)+e
K,.
(5)
(6)
LKJ?
ee---'Me
(7)
Ke KR, ,Kl. dan Ke adalah koefisient kekakuan shell tangki didapat dari Gambar 2a, 2b, dan 2c.
WR,
el,
pemipaan
FR,
ee adalah resultan dari defleksi radial dan rotasi shell akibat dari beban Ml, dan Me,
2.4. Penentuan Beban yang Diijinkan 2.4.1. Konstruksi Nomograms Penentuan besaran tak berdimensi
XA /
untuk konfigurasi bukaan yang dipertimbangkan. masing -masing C3
(R t
)0.5
,
Xs /
(R t
Buat garis batas
)0.5
b1
dan Xc / (R t
dan
b2
)0.5
dengan cara
membentuk sudut 45° terhadap absis dan ordinal. Garis batas
C1,C2
dan
harus dibangun dengan sudut 45° melalui nilai perhitungan pad a daerah X positip [2].
-115-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
2.4.2. Penentuan beban yang diijinkan Nilai FR, ML, dan Me hasil dari analisis pemipaan digunakan
(~) (fR).(-4-) ·.Z¥" ·.FF' <.d"
(~) CRt ZY" f ,I
dan
(Nt). <. .F",
(~I aY,1 (Mc) f,
(-4-'") <.al·c'
('lc) '.FF'
Plot
nilai
(-4-') '.ZIT,
untuk menentukan
(FR·).(-4-·) <.FF' <.d"
dan
C"IL) '.F",
pad a nomogram. Beban sistem pemipaan eksternal FR, ML, dan Me
yang dikenakan pad a bukaan shell, nilai ini diterima jika ke dua point yang ditentukan di atas terletak dalam batas nomogram. 3. Metode I Cara Perhitungan 3.1 Perhitungan Koefisien Kekakuan Data tangki yang digunakan dalam perhitungan kali ini adalah tangki dilution (T10003) pad a Program Basic Design Sistem Proses Produksi Pabrik Yellow Cake[5]. Setelah data tangki diketahui kemudian dihitung nilai KR, KL.Ke namun terlebih dahulu di hitung nilai R/t, aIR dan L/a. Nilai R/t, aIR dan L/a untuk membaca grafik di gambar 2.a. untuk mendapatkan
nilai KR, untuk mendapatkan
2.b. dan untuk mendapatkan
nilai KL dengan membaca grafik di gambar
nilai Ke dengan membaca grafik di gambar 2.c. nilai
R/t
merupakan sumbu x ditarik garis ke atas sesuai dengan nilai aIR, setelah itu ditarik sesuai sumbu x hingga berpotongan
dengan sumbu y. Sumbu y inilah yang di dapatkan untuk
perhitungan mendapatkan nilai KR, KL,Ke. 3.2 Perhitungan Beban yang Dijinkan Untuk
mendapatkan
mendapatkan
nilai
YF
nilai Ye didapatkan
dari gambar
3.a.
sedangkan
untuk
dan YL didapatkan dari gambar 3.b. namun terlebih dahulu harus
dihitung A = a/(Rt)'O.5 sebagai sumbu x sedangkan nilai Ye, Y F, Y Lsebagai sumbu y yang telah berpotongan dengan grafik di gambar 3.a. dan gambar 3.b. 4. Hasil dan Pembahasan 4.1. Data Tangki (T100-03) [5] 2a = Nozzle 0.0.
Nozzle
a = 30.15 mm L = 90 mm H= 4300 mm T = 40°C R = 2150 mm t=5mm G= 1 (specific gravity)
-116-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
4.2 Perhitungan Koefisien Kekakuan R/t = 2150/5
= 430
aiR = 30.15/2150
L/2a = 90/60.3
= 0.014
= 1.49
Oari perhitungan didapat nilai aiR sebesar 0.008 dan nilai R/t sebesar 1188. Garis aiR dihubungkan dengan R/t sebagai sumbu x maka didapatkan nilai
K/I
sebesar 3x 10'3
E(2a)
sebagai sumbu y. ~ = 3.xl 0-3 E(2a) KR =
(3 x 10'3)(201916 N/mm2)(60.3mm)
= 3.65 x 104 N.mm Reinforcement
(nech)
only
~--r-I--"r--I-I--rr--~-::I=1.;--
""
L
N
I
Q
,)
on opening
1 • iD-: L
L
"
'::>
.2
,'1-
a /R = 0.005
!::'.
~
~'['-
1 ,.10-4
CI
/R = C 02
;; Q
-.. ·:>:·'·ffi'····· !I " ··· '..
~ <J
'"
1 ..•10-;
=
-E
;jj
r
~
\
R
a /R = 0.04
/t
1"D~LL Gambar 2.a. Koefisien Kekakuan Untuk Beban Radial: Reinforcement in Nozzle Neck Only (L/2a = 1.5)[4]
Untuk beban 7.46
X
momen
longitudinal
dari gambar
2.b. diperoleh
nilai
Kf.
E(2a}
3
sebesar
10'3
-117-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN-BATAN, 14 November 2013
~
Perangkat Nuklir
= 7.46xlO-3
E(2a)3 = (7.46 x 10.3)(201916 N/mm2)(60.3mm)3
KL
= 3.3 x 105 N.mm/rad Reinforcement
"' ,.~,
'-.. I'~
1
t
on sheil
I
..
1-
- "D5
a,R=v.v
1< 10-<
g
k~
Gambar 2.b. Koefisien Kekakuan Untuk Longitudinal Moment: Reinforcement in Nozzle Neck Only (L / 2a = 1.5) [4]
Untuk beban momen
circumferential
dari gambar 2c diperoleh
nilai
Kc E(2a)
3
sebesar
1.51 x 10.2
~ E(2a/ Kc
=
1.51xlO-2
= (1.51 x 10.2)(201916 N/mm2)(60.3mm)3 = 6.7 x 105 N.mm/rad
-118-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuk/ir
Reinforcem",~.t on shell
-'"
1 x 10-3 10-: '" 0E 0.Q '" .u 0co-,D 111 x', '10-:. 10"" 0r (i'; u~ E E ~a; (xf) ID ::.:::OJ
i\;. UJ
-S'
,-",-
I
aiR
=
0.02
'-""""
T-........
I
,
\. aiR
=
0.04
R /t
8() N
Gambar 2.c. Koefisien Kekakuan untuk Circumferential Moment Reinforcement in Nozzle Neck Only
(L/2a = 1.5) [4]
Tabel 1. Koefisien Modulus Elastisitasdan Thermal Expansi [4] 300 -100 200 Coefficient" 70 of F Inun 500 1195.000 n 1.000 (27.100,000) (28.300.000) 12.1 (707) 188,000 (27.300,000) 13.1 12.4 (687) 199.000 (28.800.000) 12.0 (6.67) 203.000 (29,500,000) xof10··G/(nun-oCjI \Iodlilus Elasticity Design (inches x lOG per inch-(7.25) OF) Thermal Expansion °C 150 Temperature 260 200 20
4.3
MPa (psi)
90
Perhitungan Growth Shell ke arah radial
fJ
= 1.285 (Rt)05
1.285 (2150x5)05
= 0.0124mm
pI = (0.0124 )x(90) = 1.116rad
-119-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
w--
Perangkat Nuklir
9.8xlO"'(201916)(5) (1)(4300)(2150)'
X[1 -
e""
c03(1.116) - ~4300 ] + (1.168xl 0-' )(2150)(20)
w = 0.66mm 4.4 Perhitungan Rotasi Shell Tangki
8=
Et 9.8x10-6GHR2
x[_lH -/JefJL(COS(/JL)+Sin(/JL))]
8., -
(201916)(5) 9.8x10-6(1)(4300)(2150)2
4300 x[-1_-0.0124eIl16(COS(1.116)+Sin(1.116)]
8 = -O.OOlrad
4.5 Perhitungan Beban yang Dijinkan
,,1,-------a _ 30.15 (Rt)05
=
.
0 29
((2150)(5))°5
Dari gambar 3a dan 3b diperoleh nilai Y L, Y F dan Yc sebesar YL=6.01 YF = 1.6 mm Yc=11.9mm
Dari data tangki didapat nilai XA, XB, dan Xc = L + a = 90 + 30.15 = 120.15 mm = L - a = 90 - 30.15 = 59.85 mm Xc = L = 90 mm XA XB
- 120 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
"'"
~
\
1\-
\
-
\
---~ -------~_._~
\\
Wlthtn
\
'''''
-
;;) • () T.-.q-ll)tfO$01 5 .Rt ),. 01 the 1"'" i)f'en,r'OQ ,.,.qu'fI~dc~nt~rtooe r1!!.nI<;If(.·1i'!'4
-1\. -~,~
arN" "'~I
~ loc.11ed
'--.~
,
0'
02
O~
(if.
10
',:0 ./(RI)~:
"~a/R)(R/I}H
20
'00
5(1
30
----~-
Gambar 3.a. KoefisienYc [4] Two-thirds of the required relnforcecl area Illust be located Wltl111l<) + 0.5 (Rt )05 of the openll19 centerline .,
--~ mm \
30
20
10 5
>-~
'0
>-~
2
0.7
E r0.1
I
0.2 0.3 i. = al (Rt
1111I11
0:, ):5
=
(
10 R)(RI
Gambar 3.b. Koefisien
YF
2.0
ti°S
dan
YL
[4]
-121-
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - SA TAN, 14 November 2013
XA
X
R
59.85
=
= 0.58
((2150)(5))05
90
=
(Rt)05
~
= 1.16
((2150)(5))05
(Rt)05
Xc
120.15
=
(Rt)05
Perangkat Nuklir
= 0.87
((2150)(5))05
Kontruksi Nomogram iF
''"J'! U~
..
1.0 - 0.75 ,._
XB
1.0 - 0.75
L
,~~
= 1.0 - (0.75)(1.16) "-'
= 1.0 - (0.75)(0.58) = 0.567
1.0 - 0.75 (Rt , '\',~o:; . = 1.0 - (0.75)(0.87) '-'0) ~
Perhitungan
f Rmax -~
M Cmcu
(4~3-
(.3.1
170.35 IV
max
0 ~9 / , = 6.89.\'10-6 J1c S; 0.349 = (30.1~)(~11.9) (116,) 0.34-9
= 6.89x10-£
Perhitungan
M I..max =
= 0.349
max
0.:131 _ 7.69>:10-4 -
Perhitungan Me
). C'fc) aYe F~-.
~
FR
= 0.131
ML
= 5. 06xl0"
lV. mm
max
O. 131
1.36x 10-~
= 9. 6x104 l\l.mnl
- 122 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN - BA TAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
.~x
Gambar 4. Pemodelan dengan menggunakan caesar II Koefisien kekakuan moment (Kc), dimasukkan akan dianalisis.
beban radial (KR), Longitudinal
moment (KL), Circumferential
sebagai inputan stiffness pada sam bung an tangki-nozzle yang
Pada gambar
sambungan tangki-nozzle.
4 merupakan
rangakaian
pipa yang akan dianalisis
Nilai koefisien KR ,KL ,Ke dari hasil hitungan dimasukkan
di
node 10 pad a inputan caesar. Setelah dilakukan analisis pipa dan tidak di temukannya over stress kemudian di lihat gaya dan moment yang terjadi pad a sambungan tangkinozzle. Hasil caesar menunjukkan gaya yang terjadi di Fx, Fy, Fzmasing-masing 30 N,-493 N, -11 N. Sedangkan untuk moment di Mx, My, Mz masing-masing Nmm, 39 Nmm, 457 Nmm.
sebesar
sebesar -97
Gaya dan moment hasil output caesar di masukkan dalam
persamaan untuk penentuan FR, ML, dan Me. Dari hasil Caesar didapat nilai FR, ML, dan Me sebesar
2.31 E-02 N, 6.22E-03
N.mm, 2.69E-04
N.mm. Kemudian
dibandingkan
dengan hasil perhitungan berdasarkan API 650. Beban sistem pemipaan eksternal FR, ML, dan Me yang dikenakan
pad a
bukaan shell masih dalam batas yang diijinkan karena
terletak dalam batas nomogram.
- 123 -
Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan PRPN- BATAN, 14 November 2013
Perangkat Nuklir
5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Batas Beban sistem
pemipaan
masing-masing sebesar
170.35
eksternal N,
FR, ML, dan Me berdasarkan
9. 6xt04 N.
mm, 5. 06xt
04 N.
API 650
mm.
2. Beban sistem pemipaan eksternal FR, ML, dan Me yang dikenakan pada bukaan shell masih dalam batas yang diijinkan karena terletak dalam batas nomogram.
6. DAFTAR PUSTAKA 1. Sherwood, David R.," The Piping Guide", Syntex Book Coy, San Fransisco, 1976. 2. Sam Kannapan,PE.,
"Introduction To The Pipe Stress Analysis", John Wiley& Sons,
New York, 1985. 3. Hana Subhiyah, Pendingin
Budi
Primer
Santoso,
Reaktor
Evaluasi
Beban
Riset Triga Markll
Nozzle
Bandung,
Pompa
Pad a Sistem
Jurnal perangkat
Nuklir
Volume 5 Nomor 2, Serpong, November 2011. 4. API Standard 650, Welded Tanks for Oil Storage, Appendix
P Allowable
External
Loads on Tank Shell Openings, Eleventh Edition, June 2007. 5. Susanto BG,dkk, "Laporan Basic Design Sistem Proses Produksi Pabrik Yellow Cake dari Uranium Hasil Sam ping Produk Asam Fospat", 2012.
TANYA JAWAB Pertanyaan: 1.
Apa keuntungannya
stiffness dengan displacement? (Bandi Parapak)
2.
Beban apa saja yang dapat mempengaruhi stiffness tersebut? (Bandi Parapak)
3.
Apakah mungkin dalam suatu kegiatan rancang bangun terjadi misscommunication yang berdampak terhadap hasil perencanaan? (Utomo)
Jawaban: 1.
Stiffness dan displacement masing-masing di inputkan ke Caesar dan masing-masing memiliki peran sendiri-sendiri.
2.
Beban tidak dapat mempengaruhi
stiffness karena stiffness tergantung dari dimensi
tangki. 3.
Sangat mungkin
terjadi mengingat
dalam suatu kegiatan
engineering
melibatkan
banyak orang.
- 124 -