ANALISA DAN MONITORING KREDIT UNTUK PROYEK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOGAS (PLTBg)
Belitung, 25-28 Oktober 2016 Pelatihan Analis Lingkungan Hidup Untuk Lembaga Jasa Keuangan
Agenda • Sustainable finance dan green financing • Gambaran umum proyek PLTBg • Aspek penting dalam analisis pembiayaan PLTBg: – Aspek hukum – Aspek keuangan – Aspek teknis
• Manajemen risiko proyek PLTBg • Keputusan pencairan dan monitoring kredit 2
SUSTAINABLE FINANCE & GREEN FINANCING
3
Sustainable Finance & Green Financing Sustainable finance “The practice of creating economic and social value through financial models, products and markets that are sustainable over time.” Center for Responsible Business – Haas Business School University of California-Berkeley
Green financing “Decision by banks (financial institutions) to provide products and services (loan, equity) only to customers who take into consideration the environmental and social impacts of their activities.” Bouma, Jeucken, & Klinkers
4
Pentingnya Aspek-Aspek Risiko Sosial & Lingkungan Hidup (ASRI)
Pinjaman Ramah Lingkungan
A RI
1
•Teoritis
2
•Regulasi
3
•Potensi 5
Pentingnya ASRI – Teoritis Jangka Pendek
Sustainability / Keberlanjutan
Proyek TIDAK Ramah Lingkungan Tidak memperhitungkan ASRI
Jangka Panjang
Proyek Ramah Lingkungan Memperhitungkan ASRI
Laba FINANSIAL mungkin lebih besar Laba EKONOMI mungkin lebih besar
Lebih Tinggi
Opportunity Cost
Lebih Rendah Value Creation – Sustainable Performance
6
Pentingnya ASRI – Regulasi (1) Regulasi
Rangkuman
Undang-Undang (UU) No. 10 / 1998 tentang Perubahan Atas UU Perbankan
Prinsip kehati-hatian harus dipegang teguh sedangkan ketentuan mengenai kegiatan usaha bank perlu disempurnakan terutama yang berkaitan dengan penyaluran dana, termasuk di dalamnya peningkatan peranan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) bagi perusahaan berskala besar dan/atau berisiko tinggi.
UU No. 21 / 2008 tentang Perbankan Syariah
Perbankan Syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan prinsip syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian. Dalam melaksanakan prinsip syariah diutamakan untuk melakukan kegiatan yang berkesinambungan dan berkesimbangan, salah satu prisnip keseimbangan itu sendiri adalah pendekatan kelestarian alam.
Peraturan Bank Salah satu penilaian prospek usaha yang dimaksud adalah upaya-upaya Indonesia (PBI) yang dilakukan debitur dalam rangka upaya pengelolaan lingkungan No. 14 / 15 / PBI hidup sesuai peraturan yang berlaku. / 2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum 7
Pentingnya ASRI – Regulasi (2) Regulasi
Rangkuman
Surat Edaran (SE) BI No. 15 / 28 / DPNP tentang Bank Umum Konvensional dan SE BI No. 13 / 10 / DPBS tentang Bank Umum Syariah
• Mewajibkan bank untuk melakukan evaluasi terhadap upaya pengelolaan lingkungan hidup dari debitur atau calon debitur, dalam rangka penilaian kualitas aset (kredit) yang diberikan. • Salah satu komponen penilaian prospek usaha debitur berskala besar dan/atau beresiko tinggi dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup adalah memastikan adanya AMDAL. • Bank harus memperhatikan jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL. • Bank juga harus memperhatikan memperhatikan hasil penilaian Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.
8
Pentingnya ASRI – Potensi Energi Terbarukan
Potensi
Tenaga air (hydropower)
75.000 MW
Panas bumi (geothermal)
29.164 MW
Biomassa/Biogas
49.810 MW
Surya (solar)
112.000 gWp = 89.600 gW
Kapasitas terpasang bioenergi hanya sekitar 1.618 MW atau sekitar 3,25% Kapasitas terpasang pembangkit listrik nasional (pertengahan 2015) = 51.620 MW Sumber: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), telah diolah kembali
9
Peta Potensi Bioenergi
10
KAPASITAS TERPASANG ON GRID PLT BIOMASSA, BIOGAS & SAMPAH KOTA S.D TAHUN 2014
Sumber: Buku Statistik EBTKE, 2015 11
GAMBARAN UMUM PROYEK PLTBg
12
Sektor Utama Produksi Biogas • Pertanian: - Limbah dari fasilitas produksi ternak seperti babi, sapi dan budidaya sapi perah, dan - Limbah dari operasional agro industri seperti kilang minyak kelapa sawit, pabrik pengolahan tepung tapioka, fasilitas pengolahan susu, penyulingan, rumah potong hewan dan fasilitas pemrosesan makanan lainnya.
• Limbah Cair Limbah cair perkotaan • Limbah Padat Perkotaan 13
Potential Power dari POME
Sumber: Handbook POME to Biogas, 2nd ed, 2015 14
Mengapa PLTBg (POME) • Indonesia merupakan negara dengan perkebunan kelapa sawit terbesar • Lebih dari 600 pabrik kelapa sawit (PKS) • POME adalah limbah cair PKS berpotensi sebagai PLTBg • PKS berkapasitas 45 ton TBS/jam berpotensi memproduksi listrik 1 – 2 MW dari POME • PLTBg membantu proses pengolahan air limbah sebelum dialirkan sebagai air non limbah • Input POME cukup dapat diandalkan dan tidak terlalu dipengaruhi faktor cuaca 15
Proses Konversi
TBS
POME (Limbah Cair)
BIOGAS (Metana)
16
LISTRIK
Electricity sources and loads in a Palm Oil Mill
Sumber: Handbook POME to Biogas, 2nd ed, 2015 17
Pemanfaatan Biogas
No.
Skenario
Manfaat
1.
Grid-connected electricity
Penjualan listrik ke PLN
2.
Penggunaan listrik sendiri
Penghematan Diesel
3.
Boiler (thermal energy)
Menggantikan limbah cangkang atau limbah solid lainnya
4.
Biogas untuk masak
Penjualan biogas untuk rumah tangga
5.
Biogas untuk transportasi
Menggantikan bahan bakar kendaraan
18
Proses Umum Pengembangan Proyek Energi Terbarukan
Aspek Hukum
Aspek Finansial
PLTBg: 9 – 12 bulan
19
Aspek Teknis & Finansial
ASRI
Sumber: Clean Energy Handbook for Financial Service Institutions, telah diolah kembali
Aspek Penting Dalam Analisis Pembiayaan PLTBg
Sumber: Clean Energy Handbook for Financial Service Institutions
20
Tantangan Lembaga Keuangan Dalam Pembiayaan Energi Bersih • Kurangnya ketersediaan informasi mengenai proyek energi bersih Masih dalam tahap awal pengembangan pasar • Terbatasnya proyek energi bersih yang telah dibiayai secara komersial atau sukses diimplementasikan sebagai rujukan • Kurangnya konsistensi dalam penyebaran informasi diantara pemangku kepentingan (pengembang proyek, penyedia teknologi, pemerintah, PLN, lembaga pembiayaan) • Kurangnya personel lembaga keuangan yang berpengalaman dalam mengevaluasi proposal proyek energy bersih Kebanyakan dilakukan oleh PLN
21
ASPEK HUKUM
22
Business Model Build, Own, Operate
Build, Operate, Transfer
Sumber: Handbook POME to Biogas, 2nd ed, 2015 23
I. Evaluasi Perusahaan & Kepemilikan (1) • Kepemilikan PLTBg • Badan Hukum Project Developer • Perizinan Perusahaan: – Dokumen legal, termasul AMDAL, Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) – Kasus hukum / litigasi
• Manajemen perusahaan: – Profil personel – Pengalaman
24
I. Evaluasi Perusahaan & Kepemilikan (2) • Kekuatan keuangan dan pengalaman sponsor proyek • Rencana pengembangan bisnis – Economies of scale – Portofolio (green portfolio) • Kebijakan keuangan: – Kebijakan reinvestasi – Kebijakan dividen
25
II. Evaluasi Kontrak & Perjanjian Proyek • Power Purchase Agreement (PPA) • Perjanjian lahan – Rights of way – Point of connection (POC) – Transmission lines
• Kajian interkoneksi dan jalur transmisi dengan PLN • Asuransi: – Pengembang – Kontraktor EPC
26
Power Purchase Agreement • Menentukan arus pendapatan pembangkit • PLN adalah pembeli (off-taker) utama • Penandatanganan PPA menentukan jadwal proyek secara keseluruhan • PPA menentukan dokumentasi yang harus dipenuhi agar PPA dinyatakan efektif • PLN tidak bertanggung jawab atas risiko proyek (perancangan, konstruksi, operasi)
27
Pencabutan izin dan Pemutusan PPA
• Kegagalan pelaksanaan pembangunan mencapai operasi komersial pembangkit atau Commercial Operation Date (COD) lebih dari 36 bulan dari target penurunan harga pembelian (Permen ESDM, No. 21 tahun 2016)
28
Daftar Dokumen & Instansi Penerbit Dokumen
Instansi
Dokumen
Instansi
1
MOU
Pemda
10
IMB
Pemda
2
MOU
PLN
11
Angka Pengenal Importir Umum
Kemendag
3
Persetujuan Prinsip
Pemda
12
PMA/PMDN
BKPM/BKPMD
4
Appointment Letter
PLN
13
Izin Lokasi
Pemda
5
Letter of Intent
Bank
14
Sertifikat Laik Operasi
PLN
6
Izin Usaha Penyediaan Kementrian ESDM Tenaga Listrik (IUPTL)
15
Sertifikat Commissioning
PLN
7
Persetujuan Penetapan Harga Jual Energi Listrik
Kementrian ESDM
16
Berita Acara COD
PLN
8
PPA
PLN
9
UKL-UPL
Kemen LH
29
Perjanjian Lainnya (1) • Kontrak penjualan produk sampingan: – – – –
• • • •
Material daur ulang Karbon dioksida (CO2) Kompos Endapan-kaya nutrisi
Carbon credit Perjanjian jual beli atau sewa jangka panjang atas lahan Izin lingkungan / lokasi dan konstruksi khusus Dokumen perpajakan Pembebasan dari bea masuk dan pajak impor 30
Perjanjian Lainnya (2) • Engineering and Procurement Contract (EPC): – Tanggung jawab atas keterlambatan dan kehilangan material
– Penalti atas non-performance Kinerja dibawah standar
– Kegagalan peralatan dalam konstruksi Garansi, asuransi kerusakan
• Garansi fisik, peralatan, dan proses pembangkit setelah beroperasi • Perlindungan kredit tambahan (perlakuan senior debt, asuransi kredit) • Perjanjian paket asuransi
31
ASPEK KEUANGAN
32
Rangkuman Aspek Keuangan Proyek Energi Terbarukan
PLTBg: Kualitas dan Kuantitas Bahan Baku
Teknologi
Sumber: Clean Energy Handbook for Financial Service Institutions, telah diolah kembali
33
Feed in Tariff (Permen ESDM No. 21 Tahun 2016) sd 20MW (Tegangan Menengah atau Tinggi) US$ / KWH
Th 1 sd 20 Lokasi
Harga Harga Biogas Biomass
Faktor (F)
Harga X F Biogas
Harga X F Biomass
Jawa
$ 0.1064
$ 0.135
1.00
$ 0.11
$
0.14
Sumatera
$ 0.1064
$ 0.135
1.15
$ 0.12
$
0.16
Sulawesi
$ 0.1064
$ 0.135
1.25
$ 0.13
$
0.17
Kalimantan
$ 0.1064
$ 0.135
1.30
$ 0.14
$
0.18
Bali, Babel, Lombok $ 0.1064 Riau, Nusa tenggara dan lainnya $ 0.1064
$ 0.135
1.50
$ 0.16
$
0.20
$ 0.135
1.60
$ 0.17
$
0.22
Maluku dan Papua
$ 0.135
1.70
$ 0.18
$
0.23
$ 0.1064
34
Proses Konversi
TBS
POME (Limbah Cair)
BIOGAS (Metana)
35
LISTRIK
Konversi POME Electricity Feedstock Parameters
Unit
POM
Mill Capacity
TPH
Operational day Operational hours Supply FFB Factor of Wastewater volume generated COD of POME entering the digester Technical Parameters Methane emission factor Methane fraction in Biogas Digester efficiency Gas engine efficiency Net (Lower) Heating Value of methane Methane conversion to electricity Power Generation Capacity Potential Biogas generation Methane content in Biogas Potential gross total electricity generated Operational hours
days/year hours/day ton/year m3 POME/t FFB mg/L
Average Generated Capacity
MWe
Install Capacity Design
kg CH4/kg COD m3 CH4/m3 Biogas
kcal/Nm3 CH4 kWh/Nm3 CH4 m3 biogas/year m3 CH4/year kWh/year hours/year
MWe
POM 60
45
30
300 17 306,000 0.50 60,000
300 17 229,500 0.50 60,000
300 17 153,000 0.50 60,000
0.25 0.60 80% 38% 8,570 10
0.25 0.60 80% 38% 8,570 10
0.25 0.60 80% 38% 8,570 10
4,273,743 2,564,246 9,711,891 7,008
3,205,307 1,923,184 7,283,918 7,008
2,136,872 1,282,123 4,855,945 7,008
1.4
1.0
0.7
2 x 1 MW 36
POM
1 MW + 0.5 MW
1 MW or 2 x 0.5 MW
Parameter Umum Proyek PLTBg POME Keterangan
Asumsi atau Satuan
Depresiasi
10 – 15 tahun
Komposisi Debt vs Equity
70 : 30
Tenur Pinjaman
8 tahun
Jumlah hari dalam setahun
300
Jam
17 - 18 jam per hari
Jumah TBS yang diproses
Ton/Jam
Rasio POME per TBS
POME:TBS = (m3 POME) / (ton TBS) = 0.65
Capacity factor
90 – 95%
Kandungan Methane per Biogas
60%
37
Cost Structure • EPC cost: – Bio digester & Biogas management system (70% - 75%) – Biogas conversion (20% - 30%) – Grid installation dan Project contingency (5 – 10%)
• Non-EPC cost – Pre-development cost • • • • •
Project management Engineering & Design Land procurement (if any) Legal & Permitting UPL & UKL
– Financing cost – Working capital during first operating period
38
Project Cost Reference of Biogas Power Plant Project Cost Composition Digester System
CAPEX / MW (USD Million)
CAL System
1.5 – 3
CSTR System
2.5 – 3.5
Install Capacity
CAL System Cost
1 MW
2,000,000
1.5 MW
2,500,000
2 MW
3,500,000
Digester System
OPEX / MW / year (USD)
CAL System
150,000
CSTR System
200,000
Capital Expenditures: Project Development Cost Site Preparation & Civil Work Digester System, Piping & Flaring Gas Cleaning & Pumps System Gas-Engines & Generator Controller & Electrikal System Balance of Plants Grid Interconection System Other Cost (IDC & Insurance)
2% 5% 34% 11% 17% 10% 11% 4% 5% 100%
Operational Expenditures: Operating Labour General Administration & Others Insurance Digester Service & Maintenance Gas Engine Service & Maintenance
25% 14% 5% 17% 39% 100%
39
II. Evaluasi Pendapatan & Biaya • Pendapatan: – Penjualan tenaga listrik – Penghematan dari biaya bahan bakar yang lebih mahal (diesel) – Carbon credit
• Biaya: – Persiapan proyek – Konstruksi – Mesin dan peralatan – Beban operasi 40
III. Financial Due Diligence • Rincian biaya proyek: – Kontinjensi dan jaminan penyelesaian (5% - 10% dari total biaya) – Konsultan independen
• Mitigasi cost overruns: – Analisis sensitivitas dan skenario – Modal kontinjensi
• Rencana pembiayaan: – Waktu penyetoran modal pemilik – Debt covenants
• Asumsi: – Makroekonomi Realistis, dari sumber terpercaya – Keuangan suku bunga pinjaman, kapitalisasi Interest During Construction (IDC), rate of return
41
Komponen Model Keuangan • Nilai investasi awal dan belanja modal selanjutnya (peralatan utama, konstruksi sipil, mekanikal dan instalasi, transmisi) Perbandingan biaya dengan kualitas teknologi • Asumsi operasional (min. efisiensi operasi 80%) • Penjualan tenaga listrik dan pendapatan lain Penyesuaian FIT • Biaya operasi, administrasi, pemeliharaan, sewa • Pajak dan retribusi • Depresiasi • Suku bunga dan IDC • Asuransi • Rasio keuangan (profitabilitas, likuiditas, solvabilitas) • Dividen • Cash flow schedule
42
Contoh Rincian Biaya Proyek PLTBg
Sumber: Clean Energy Handbook for Financial Service Institutions
43
ASPEK TEKNIS
44
Pertimbangan dalam Pemilihan Teknologi
• • • •
Ukuran: besar, menengah, kecil Biaya: investasi modal yang diperlukan Tingkatan teknologi dan persyaratan O&M Lahan: luas yang tersedia, jarak ke infrastruktur utama • Karakteristik bahan baku • Iklim: suhu udara, curah hujan
45
I. Evaluasi Kelayakan Teknis Proyek
• Rancangan: – Layout dan desain – FS update, General & detailed engineering Pemilihan teknologi – Independent engineer consultant Biaya proyek
• Organisasi dan penanggung jawab proyek • Pilihan bahan baku, pilihan teknologi, pilihan pemasok peralatan, pilihan kontraktor, • Asuransi proyek (surety bonds) dan garansi 46
II. Evaluasi ASRI • Fasilitasi kondisi lingkungan sekitar: – Kedekatan dengan daerah tempat tinggal – Akses publik / lalu lintas – Penyimpanan/pembuangan material konstruksi
• Izin lingkungan – > 10 mW dan/atau dalam kawasan lindung AMDAL (125 hari kerja) – ≤ 10 mW UKL/UPL (14 hari kerja)
• Isu lingkungan dan sosial terakomodasi dalam biaya proyek • Prosedur dan dokumentasi hasil konsultasi publik • Dukungan masyarakat sekitar
47
MANAJEMEN RISIKO
48
Project Development
Project Initiation
Feasibility Study (6-12 mo)
PPA (7-8 mo)
Financial Closure (max 1 year)
Design & Planning Stage (max 1 year)
Construction (max 1 year)
Construction Stage (Max 1 year)
Sumber: Indonesia Clean Energy Development (ICED)
49
COD
O&M
Operational Stage Typically 15 years
Pilar Penting dalam Pengembangan Proyek BIOGAS
50
FeedStock (Bahan Baku) • Kuantitas – Estimasi yang tepat yang tersedia sepanjang tahun; kondisi musiman; Informasi historis dan ekspektasi masa depan
• Kualitas – Karakteristik dari bahan baku perlu untuk ditentukan selengkap mungkin – Memiliki dampak langsung terhadap jenis teknologi dan peralatan yang akan dipilih.
51
Penetapan Lokasi dan Interkoneksi
• Lokasi – meminimalkan biaya transportasi bahan baku
• Interkoneksi – akses yang mudah dan dekat ke interkoneksi potensial (jaringan tenaga listrik)
• Infrastruktur dan Dukungan – Jalanan: Akses jalan yang baik mengurangi biaya transportasi serta modal dan biaya operasional – Akses kepada tim pemeliharan /perbaikan 52
Potensi Konflik • Konflik dengan masyarakat sekitar, khususnya pada saat pembangunan • Pemungut sampah
53
OFF TAKE – SALEABLE PRODUCT • Listrik – Sistem tangkapan (penghasil bahan baku = pengguna biogas). Revenue = cost saving; • Penjualan excess of power ke PLN
– PPA dengan PLN
• Panas (energi panas) – Boiler, rumah tangga
• Gas Alam Terbarukan (RNG) – Biogas dapat ditingkatkan untuk menaikkan konsentrasi metana dan menghasilkan RNG 54
Potensi Risiko Umum 1. 2. 3. 4.
Ketersediaan supply bahan baku Studi kelayakan berkualitas rendah Ketentuan perizinan yang tidak efisien dan tidak terkoordinasi PLN secara praktis masih memonopoli evaluasi proposal proyek tenaga listrik 5. Pemberian kredit atas dasar kolateral (sponsor’s balance sheet) 6. Estimasi biaya proyek terlalu optimistis (cost overruns dalam konstruksi proyek) 7. PLN hanya berkewajiban membeli tenaga listrik
55
Risiko Spesifik PLTBg (1) Aspek
Potensi Risiko
Mitigasi
Pasokan Bahan Baku
Ketersediaan, kandungan energi, karakteristik fisik dan biologis, pengumpulan, pengangkutan, biaya (kenaikan harga)
Kontrak pasokan jangka panjang: kualitas, biaya, penentuan jumlah dan pengantaran. Produsen bahan baku sebagai pemilik saham. Periksa pasar bersaing untuk pasokan bahan baku.
Teknologi
Keandalan, investasi modal dan biaya O&M, kebutuhan lahan dan spesifikasi lahan
Ikuti praktek yang terbaik, mengikuti standar engineering dan pemilihan teknologi yang paling hemat biaya. Teknologi yang telah terbukti untuk jenis bahan baku terpilih.
Lingkungan Hidup & Sosial
Lokasi tempat, kedekatan dengan daerah tempat tinggal, masyarakat sekitar, pertimbanganpertimbangan; Geologis (termasuk gempa bumi, banjir dan daerah rawan)
Tempat yang aman secara teknis dan memastikan parameter lingkungan hidup sudah terpenuhi misal kualitas air dan udara, kebisingan. Penerimaan oleh publik. Analisis Lingkungan Hidup (UKL, UPL). Mengundang keikutsertaan masyarakat sekitar dan menginformasikan manfaat dari proyek tersebut 56
Risiko Spesifik PLTBg (2) Aspek Polusi
Risiko Polusi udara; kebocoran ke tanah dan air permukaan
Mitigasi Mengikuti standar engineering; pemantauan pencemaran; mematuhi peraturan
Kebakaran dan Menyebabkan masalah Ledakan kesehatan dan keselamatan bagi pekerja dan mengganggu operasi
Ikuti standar bahan dan prosedur pemantauan; kontrol akses dengan pagar; pemeriksaan berkala; menggunakan akses masuk untuk mengontrol personel; menyediakan peralatan pemadam kebakaran dan pelatihan
Noise
Menyediakan peralatan perlindungan kebisingan
Masalah kesehatan bagi pekerja
57
Safe & Working Procedure
58
Risiko Spesifik PLTBg (3) Aspek
Risiko
Mitigasi
Pengembang Proyek
Pengalaman, Modal
Pengelola yang berpengalaman atau konsorsium dengan rekanan yang berpengalaman dengan pengalaman yang luas di bidang biogas, terutama di lokasi-lokasi dengan tantangan yang serupa. Menyediakan ekuitas yang mencukupi atau sumber pendapatan lainnya untuk mengelola risiko.
Lokasi
Jarak pengangkutan bahan baku dan jarak ke jaringan distribusi saluran pipa gas/listrik.
Pastikan bahwa lokasinya ideal dengan mempertimbangkan ketersediaan bahan baku dan beban listrik. Lokasi yang aman. Idealnya pada atau dekat dengan sumber bahan baku
Hukum
Banyak perizinan: usaha, lingkungan, pembangunan; kewajiban-kewajiban
Pastikan seluruh perizinan sudah dapat tersedia; tempatkan jaminan yang mencukupi.
Pembangunan
Penundaan
Waktu yang reasonable, pengaturan jadwal sumber daya dan pengelolaan proyek, asuransi 59
Risiko Spesifik PLTBg (4) Aspek
Risiko
Mitigasi
Kelebihan Biaya
Biaya peralatan, biaya pembangunan, biaya penyediaan bahan bakar
Studi kelayakan yang akurat, rancangan perekayasaan dan pengelolaan proyek yang sesuai, kontrak EPC yang menyertakan tim dengan pengalaman di bidang biogasasuransi
Operasi dan Pemeliharaan
Waktu istirahat mesin yang tidak diduga, material yang digunakan selama pembangunan, kehandalan peralatan, tidak adanya tim O&M yang tahu seluk beluk yang berada di dekat lokasi
Tugaskan praktisi terbaik dalam operasi dan pemeliharaan, kenali tim O&M setempat atau berikan pelatihan yang memadai, ikuti spesifikasi rancangan, asuransi.
Pembeli
Wanprestasi pembayaran
Pembeli yang memberikan keuntungan yang baik dan dapat diterima bank
60
KEPUTUSAN PENCAIRAN & MONITORING KREDIT
61
Keputusan Pencairan • Net present value (NPV) positif, Internal Rate of Return (IRR) diatas required rate of return untuk skema penyertaan modal, payback period 8 - 10 tahun (PLTBg). • Penyesuaian suku bunga dengan risiko untuk kredit. • Credit covenants mencakup baik mitigasi risiko keuangan maupun mitigasi ASRI. • Mendesain rencana pengawasan kredit yang memperhitungkan ASRI. • Mengoptimalkan portofolio.
62
Required Rate of Return
Sumber: Clean Energy Handbook for Financial Service Institutions
63
Pentingnya Pengawasan ASRI Dalam Credit Monitoring CLIENT / INVESTEE
FINANCIAL INSTITUTION
Un-managed E&S issues in operations
Direct Risks
Indirect Risks
• Liability for E&S damage caused by client/investee
• Credit risk : Reduced repayment capacity • Market risk : Reduced value of collateral • Reputational risk : Negative publicity
Risks Disruption of operations
Fines & penalties
Loss of market share
Consequences
Increase of liability
Loss of assets
64
Reduced profits
Damage to reputation
64
Environmental Covenants • Asuransi • Kewajiban pelaporan • Rencana tindakan manajemen “ ...memastikan bahwa proyek tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan Pengelolaan Lingkungan, Pembebasan Lahan dan Pemukiman, Rencana Aksi, dan setiap addendum yang terkait aspek khusus di lapangan dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan (Envinronmental Management Plan), dan tanpa hak atau kewenangan, kecuali sebagai Peminjam dan Bank dinyatakan akan setuju, untuk menetapkan, mengubah, membatalkan, atau mengabaikan, atau mengizinkan yang akan ditugaskan, mengubah, membatalkan, atau membebaskan, yang disebutkan di atas, atau ketentuan yang ada...” 65
Immediate Reporting Requirements
NOTIFICATIONS received from Environmental, Health & Safety Authorities (e.g. Fines)
SUBMISSIONS to Environmental, Health & Safety Authorities (e.g. Reports, Responses) MATERIAL INCIDENTS of Non-Compliance COMPLAINTS Regarding Environmental or Health & Safety Issues
66
Annual Reporting Requirements
Certification of Environmental Compliance
Status of Management Action Plans
Environmental Investments Made
67
Environmental Opportunities Identified
Environmental Action Plans Rencana Mitigasi Environment Impact
Mitigation Actions
Costs
Responsible
Start
End
Dust
The construction site will be sprinkled with water, especially for hot, dry and windy conditions.
Minor, included in construction contract
Construction contractor
In the beginning of construction
All completion of construction
Rencana Pengawasan Environment Impact
Monitoring Parameter
Place of Monitoring
Monitoring Method
Monitoring Schedule
Costs
Responsible
Start
End
Dust
Daily inspection
Construction site and access road
Virtual inspection
Daily
Included in construction contract
Construction contractor
In the beginning of construction
The end of construction
68
Outcomes dari Manajemen ASRI E&S Risk Client / Investee Operations
Transaction screening
Financial Institution
Is E&S risk acceptable?
E&S due diligence
E&S performance monitoring
Reduce Direct and Indirect Risks • Liability for E&S Damage • Credit Risk • Reputational Risk
69
Referensi
70
SEKIAN Terima Kasih
71