Analisa Brute Force Attack menggunakan Scanning Aplikasi pada HTTP Attack
Artikel Ilmiah
Peneliti : Hanif Sidiq Pratita (672010194) Dr. Irwan Sembiring, S.T., M.Kom.
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Februari 2016
I
II
III
IV
V
VI
Analisa Brute Force Attack menggunakan Scanning Aplikasi pada HTTP Attack 1)
2)
Hanif Sidiq Pratita, Irwan Sembiring Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. DIPonegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia Email: 1)
[email protected], 2)
[email protected]
Abstract With the development of today's world, a website is already popular in cyberspace. It makes the website become the target of hackers that may be detrimental to the exploitation of the website itself. To know how to hack a website with Brute Force Atack, then be made of a analysis of brute force attack. Brute force is an algorithm that solve a problem with a very simple and evident. Solving problems password cracking by using a brute force algorithm will place and looking for all the possibilities for password combinations to the input of characters and specified length of the password. certainly with a lot of combinations of passwords. In this experiment the process of brute force using a scanning application programs, so in this manner can be viewed clearly the process that happens when the website be attacked with a brute force attack process. Abstrak Dengan berkembangnya dunia saat ini, sebuah website sudah populer di dunia maya. Hal itu membuat website menjadi sasaran peretas untuk melakukan tindakan pengeksploitasian yang dapat merugikan website itu sendiri. Untuk mengetahui bagaimana sebuah website di jebol atau dengan kata lain di hack dengan teknik Brute Force, maka dibuatlah sebuah analisa brute force attack . brute force adalah algoritma yang memecahkan masalah dengan sangat sederhana, langsung, dan dengan cara yang jelas . Penyelesaian permasalahan password cracking dengan menggunakan algoritma brute force akan menempatkan dan mencari semua kemungkinan password dengan masukan karakter dan panjang password tertentu tentunya dengan banyak sekali kombinasi password. Dalam penelitian kali ini proses brute force menggunakan program Aplikasi Scaning, maka dengan cara ini dapat dilihat secara jelas proses yang terjadi ketika sebuah website di serang dengan proses brute force . Kata Kunci : Website, Peretas, Brute Force, password cracking, Scaning. 1)
2)
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
VII
1. Pendahuluan Pada saat ini dunia maya sudah berkembang pesat disegala bidang khususnya di bidang website., saat ini dengan adanya teknologi seperti http dan https maka dapat membantu dan mempermudah pekerjaan manusia dalam bidang komunikasi dan informasi dapat cepat di sajikan dengan tepat dan akurat Seiring semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang juga kejahatan yang terjadi, seperti penyadapan data web defaching, serangang brutal atau disebut juga brute force dan lain – lain dari yang merugikan dan sebagai keamanan data bagi para pengguna internet terhadap pengguna http, penyerangan dapat dilakukan dengan menggunakan software dan juga menggunakan dengan cara cara lain untuk melakukan serangan terebut . untuk serangan yang terjadi secara brutal atau brute force bisa menggunakan beberap aplikasi yang terdapat dalam sistem operasi kali linux , teknik password cracking yang sering disebut sebagai teknik serangan brute force tersebut biasa digunakan oleh para hacker untuk melakukan serangan pada http maupun https . Dengan Teknik serangan brute force maka sistem keamanan sebuah website tersebut dapat ketahui dengan cara menggunakan percobaan terhadap semua kunci dan semua aktifitas yang dilakukan oleh pengguna http juga dapat diketahui dan dengan teknik ini maka serangan brute force dapat di implementasikan oleh para hacker dengan lebih cepat. Brute Force attack adalah sebuah metode untuk menjebol kode rahasia (yaitu, mendekripsi sebuah teks yang telah terenkripsi) dengan mencoba semua kemungkinan kunci yang ada. Feasibility dari sebuah brute force attack tergantung dari panjangnya cipher yang ingin dipecahkan , dan jumlah komputasi yang tersedia untuk penyerang. Salah satu contohnya programnya bernama WPScan yaitu Password Cracker mencoba semua kombinasi yang mungkin dari karakter yang telah didefinisikan sebelum atau set karakter yang kustom melawan sebuah password yang telah terenkripsi di brute force dialog, kuncinya adalah mencoba semua kemungkinan password. Dikutip dari jurnal Krisnadi Eka Pramudita yang berjudul “ Brute Force Attack dan Penerapannya pada Password Craking “. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dilakukan penelitian untuk analisa serangan brute force yang ditujukan kepada para pengguna website resmi maupun pengguna website local karena sangat di butuhkan kemampuan untuk mengetahui dan bagaimana cara kinerja serangan brute force tersebut sehingga para pengguna dapat memikirkan bagaimana password website mereka tidak dapat dengan mudah di hack oleh orang lain . Karena luasya cakupan mengenai kejahatan brute force maka dibuat batasanbatasan masalah pada penelitian ini meliputi beberapa hal, yaitu sebagai berikut :
1
1. Peneliti ini menganalisi website yang sudah diserang menggunakan teknik brute force pada jaringan lokal atau pada webserver dan website online yang mempunyai celah keamanan mysql untuk di buat untuk simulasi. 2. Peneliti ini hanya melakukan serangan untuk melakukan simulasi pencurian user dan password yang ada pada website . 3. Setelah penyerang sudah mendapatkan password selanjutnya akan melakukan analisa sistem kerja pada aplikasi yang di gunakan untuk brute force. 2. Kajian pustaka Penelitian tentang Brute Force Attack sudah banyak diteliti oleh orang yang mahir di bidang keamanan jaringan, salah satunya tentang “Brute Force Attack dan Penerapanya Pada Password Cracking ”yang ditulis oleh Krisnaldi Eka Pramudita, penelitian yang dilakukan mengulas tentang algoritma brute force dalam lingkup teknologi informasi dan penerapannya dalam membobol atau meretas sebuah password misalnya password untuk login facebook atau wordpress. Algoritma brute force yang umumnya dipakai untuk meretas kasus password seperti ini umumnya disebut Brute Force Attack . Brute force attack menggunakan sebuah himpunan karakter atau teks yang akan dipakai untuk referensi karakter-karakter dari password yang ingin dibobol/diretas. Himpunan karakter yang dipakai akan menjadi sebuah ukuran keefektifan dari algoritma itu sendiri . Semakin banyak anggota himpunan karakter ini, tentunya persentasi password cracking untuk sebuah password dapat diretas akan meninggi. Namun, makin banyak karakter yang ada di dalam himpunan itu harus dibayar dengan waktu pengerjaan yang lebih lama. Brute Force ini sudah mulai dikembangkan untuk meretas password. Salah satu pengembangannya adalah dictionary attack yang menggunakan algoritma brute force tetapi himpunan karakternya berasal dari sebuah kamus (misalnya KBBI) sehingga memungkinkan untuk memangkas waktu yang diperlukan Brute Force Attack pada umumnya walaupun ber-drawback tidak ditemukannya password. [1]. Berdasarkan penelitian terdahulu tentang “implementasi alogaritma brute force dalam pencarian data katalog buku perpustakaan” yang membahas tentang pola pencocokan kumpulan karakter huruf/kata (selanjutnya disebut String) yang satu dengan String yang lainnya menggunakan Algoritma Brute Force atau biasa disebut Algoritma Naïf (Naïve Algorithm) dan cara penyelesaian masalah pencocokan pola String dengan Algoritma Brute Force tergolong termasuk cara penyelesaian yang tidak cerdas karena memiliki cara kerja yang sederhana, String Matching merupakan salah satu algoritma yang digunakan untuk mempercepat proses pencarian kata yang diinginkan. String matching dibagi menjadi dua, yakni exact matching dan heuristic atau statistical matching. Algoritma string matching telah sering digunakan sebelumnya seperti contoh pada proses pencocokan string berdasarkan persamaan teks data yaitu Brute Force.
2
Dalam hal ini, dipilih algoritma brute force karena algoritma ini dapat digunakan untuk melakukan pencarian string atau teks [2]. Berdasarkan pada penelitian selanjutnya, dari jurnal yang ditulis oleh Oni Rafizan yang terkait dengan “Analisa penyerangan social enginering” . maka dilakukan pengembangan penelitian yang membahas tentang analisa sebuah serangan brute force dengan program aplikasi dari sistem operasi kali linux yaitu Aplikasi Scanning yang nantinya akan melakukan serangan terhadap sebuah webserver yang sudah di rancang sebelumnya dan penelitian ini menghasilkan sebuah analisa yang nantinya dapat membantu para pengguna website yang terkena serangan brute force untuk mengetahui bagaimana cara kerja proses brute force berlangsung. WPScan dan Sql Ijection adalah scanner keamanan yang memeriksa keamanan Website menggunakan metode “blackbox” fiturnya yaitu untuk pencacahan username dan multithreaded password untuk proses bruteforcing, pencacah versi plugin Website dan pencacahan kerentanan sistem. Disini kita akan menunjukkan bagaimana melakukan audit keamanan pada installasi Website dengan nama pengguna yang memiliki password lemah dan menggunakan blog plugin yang rentan. [3]. Serangan brute-force adalah sebuah teknik serangan terhadap sebuah sistem keamanan komputer yang menggunakan percobaan terhadap semua kunci yang mungkin. Pendekatan ini pada awalnya merujuk pada sebuah program komputer yang mengandalkan kekuatan pemrosesan komputer dibandingkan kecerdasan manusia. Sebagai contoh, untuk menyelesaikan sebuah persamaan kuadrat seperti x²+7x-44=0, di mana x adalah sebuah integer, dengan menggunakan teknik serangan brute force, penggunanya hanya dituntut untuk membuat program yang mencoba semua nilai integer yang mungkin untuk persamaan tersebut hingga nilai x sebagai jawabannya muncul. Istilah brute force sendiri dipopulerkan oleh Kenneth Thompson, dengan mottonya: "When in doubt, use brute-force" (jika ragu, gunakan brute-force). Secara sederhana, menebak password dengan mencoba semua kombinasi karakter yang mungkin. Brute force attack digunakan untuk menjebol akses ke suatu host (server/workstation/network) atau kepada data yang terenkripsi. Metode ini dipakai para cracker untuk mendapatkan account secara tidak sah, dan sangat berguna untuk memecahkan enkripsi. Enkripsi macam apapun, seperti Blowfish, AES, DES, Triple DES dsb secara teoritis dapat dipecahkan dengan brute-force attack. Pemakaian password sembarangan, memakai password yang cuma sepanjang 3 karakter, menggunakan kata kunci yang mudah ditebak, menggunakan password yang sama, menggunakan nama, memakai nomor telepon, sudah pasti sangat tidak aman. Namun brute force attack bisa saja memakan waktu bahkan sampai berbulan-bulan atau tahun bergantung dari bagaimana rumit passwordnya [4].
3
Gambar 1 merupakan gambar perbandingan string Brute Force attack matching antara pattern dengan text per karakter dengan pseudocode berikut : do if (text letter == pattern letter) compare next letter of pattern to next letter of text else move pattern down text by one letter while (entire pattern found or end of text) Exhaustive key search cracking mungkin saja memerlukan waktu yang sangat panjang untuk berhasil, tetapi jika character setnya sidah benar sesaui password, maka tinggal hanyalah jadi masalah waktu . Pada gambar di bawah ini menunjukkan perbandingan antara panjang password dengan jumah permutasi .
Gambar 1 Perbandingan panjang password dengan jumlah permutasi.
Dalam subbab ini memperlihatkan aprosimaksi waktu yang diperlukan sebuah komputer atau sebuah cluster komputer untuk menebak password. Gambar - gambar di bawah adakah aprosimaksi dan waktu maksimal untuk menebak sebuah password menggunakan keysearch attack biasa. Mungkin saja kadang ada sebuah tebakan beruntung yang benar tanpa harus mencoba kombinasinya.
4
3. Metode Penelitian Sistem Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai, penelitian ini dirancang dengan pendekatan “Penelitian dan Pengembangan”, artinya suatu program penelitian ditindak lanjuti dengan program pengembangan untuk perbaikan atau penyempurnaan. Metode yang digunakan yaitu model PPDIO dengan terbagi dalam enam tahapan, yaitu: (1) Prepare untuk penelitian, (2) Planning, (3) Design (4) Impementasi (5) Operate dan yang terakhir yaitu (6) Optimize. Adapun tahapan yang dilakukan ditunjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2 Tahapan Penelitian
Tahap pertama : Prepare dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara mengumpulkan artikel dan jurnal yang berkaitan dengan keamanan jaringan, brute force, dan cara membangun webserver sederhana serta penelitian terdahulu tentang Penerapan brute force ; Tahap kedua : Planning atau perencanaan bagaimana nantinya penelitian ini dihasilkan . Tahap ketiga : Design untuk membuat sususan sesuai dengan rencana yang akan di lakukan penelitian. Simulasi Serangan meliputi proses melakukan serangan terhadap webserver yang telah di bangun menggunkan tehnik Brute Force dan Sql Injection Tahap keempat : Implement atau perancangan sistem dan perangkat meliputi proses perancangan membuat webserver menggunkan wordpress dan proses installasi aplikasi untuk scanning Brute Force. Tahap kelima : Operate pengujian Simulasi dan analisis hasil penyerangan, yaitu dilakukan pengujian dengan cara menganalisa cara kerja Wpscan dan SqlMap yaitu aplikasi yang digunakan untuk proses penyerangan. Tahap keenam : Hasil yang telah di capai akan kembali mengulang dari awal jika sudah sampai ke tahap kelima tidak ada perkembangan .
5
Hardware dan software yang digunakan dalam membangun sistem ini memiliki spesifikasi : 1) CPU Intel Core i3-2350M., 2.3Ghz, memory RAM 4GB; 2) Wi-fi speedy dan wi-fi ID; 3) Aplikasi WPScan Pada KaliLlinux, Apache, Bind9; 4) Database yang digunakan phpmyadmin, mysql; 5) Web browser yang digunakan Mozilla Firefox; 6) Bahasa pemrograman dalam membuat web adalah php. 7) Wordpress yang di gunakan versi Wordpress 4.2.3 Pada perancangan selanjutnya yang dilakukan adalah menginstall webserver pada Ubuntu 10.0 dan mencari website secara online yang mempunyai kerentanan pada celah sql databasenya untuk dilakukan scanning menggunakan wpscan dan sql injection . pada webserver dengan menggunakan Apache, bind9 dan bahan-bahanya untuk membuat suatu simulasi penyerangan terhadap kelemahan webserver. Setelah itu untuk membuat contoh tampilan web utama dengan menggunakan wordpress versi 4.2.3 yang memiliki halaman login yang nantinya akan di lakukan penyerangan terhadap hamalan login tersebut sehingga penyerangan brute force dapat menemukan user admin dan user lain dan bagian yang paling penting yaitu passwordnya untuk kemudian masuk kedalam dashboard dan menyusup masuk kedalam website serta dapat melakukan peretasan website tersebut . pada proses simulasi penyerangan kali ini simulasi penyerangan menggunakan salah satu program aplikasi bawaan dari kali linux yang merupakan sistem operasi kembangan dari backtrack yaitu WPScan dan beberapa aplikasi Sql Injection yang telah di install pada windows . Gambar 3 merupakan tampilan wordpress versi 4.2.3 dan home login yang nanti akan digunakan sebagai simulasi serangan terhadap webserver dengan menggunakan aplikasi scanner.
Gambar 3 Tampilan Website yang akan di scan wordpress Versi 4.2.3
Pada perancangan selanjutnya agar sistem berjalan lancar, maka proses selanjutnya yaitu komputer hacker melakukan serangan dengan menggunakan aplikasi dari kali linux yaitu WPScan dan Sqlmap, aplikasi ini menggunakan script untuk melakukan scanning sehingga dapat masuk dan melakukan penyusupan kedalam webserver tersebut, dan dengan dictionary atau wordlist maka dengan mudah hacker dapat menemukan user password nya untuk masuk kedalam dashboard website tersebut untuk melakukan peretasan atau hacking .
6
Gambar 4 Alur Proses kerja
Gambar 4 merupakan alur dari proses cara kerja pada penelitian ini dimana proses hacking dimulai dengan hacker menyediakan keywords atau wordlist yang akan digunakan untuk mempermudah melakukan serangan pada webserver , selanjutnya proses pencarian username dan password menggunakan aplikasi yang ada dengan melakukan scanning pada pada website dan apabila tidak berhasil maka aplikasi tersebut tidak akan menampilkan hasil, sebaliknya apabila berhasil maka proses akan menampilkan hasil dan berhasil menemukan user password sesuai yang diinginkan oleh hacker .
7
4. Hasil dan Pembahasan Hasil implementasi sistem berdasarkan perancangan yang telah dilakukan, dijelaskan dengan topologi seperti ditunjukkan pada Gambar 5.
Website dalam keadaan aktif , web memiliki home login,
Hacker melakukan proses bruteforce mengunakan aplikasi scanning Wpscan pada kali linux backtrack.
Firewall
Gambar 5 Topologi Sistem brute forcing Pada Website
Pada gambar 5 menunjukan topologi sistem yang dibuat dengan menganalogikan bahwa hacker melakukan penyerangan brute force dengan melakukan scanning pada website untuk mencuri user dan password yang dimiliki oleh webserver tersebut sehingga hacker dapat melakukan penyerangan dan masuk kedalam dasbhoard website tersebut melalui brute force attack , meskipun website tersebut mengaktifkan firewall tapi scanning masih bisa dilakukan oleh hacker seperti yang ditunjukan pada gambar 5 .
8
4.1 Proses pembuatan Wordlist pada Wpscan (Dictionary) Untuk menyiapkan serangan bruteforce langkah pertama yang dilakukan penulis yaitu menyiapkan wordlist atau password dictionary, wordlist atau password dictionary merupakan kumpulan berbagai kombinasi password yang nanti bisa membantu proses bruteforcing, dengan adanya wordlist ini maka akan sangat membantu untuk melakukan sebuah serangan pada website yang akan di bobol home loginnya, wordlist atau password dictionary bisa dibuat sendiri secara manual maupun download secara online, untuk implementasi kali ini penulis membuat menggunakan aplikasi crunch yang merupakan aplikasi kali linux untuk membuat worldlist secara otomatis dan mudah . kali > crunch <min> max<max>
-t <pattern> -o