ANALISA AIR BAKU UNTUK KEPERLUAN SISTEM PENGOLAHAN AIR MINUM ( SPAM ) DI KECAMATAN SUNGAI RUMBAI
Riski Nando Fitra, Afrizal Naumar, Rahmat. Jurusan teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,Universitas Bung Hatta Padang. Email :
[email protected] ,
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Air merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Pertumbuhan jumlah penduduk akan membuat pembangunan di suatu wilayah akan meningkat, dan factor tersebut mengakibatkan kebutuhan air bersih akan mengalami peningkatan. Sehingga perlu di lakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi kelangkaan air bersih. Dari analisa metode Geometrik didapatkan perkiraan pertumbuhan penduduk di Kecamatan Sungai Rumbai 20 tahun yang akan datang adalah sebesar 40234 jiwa dan kebutuhan air bersih sebesar 58.79 liter/detik. Dari analisa ketersediaan air dengan menggunakan metode Penman dan F.J Mock di peroleh debit Sungai Betung 20 tahun yang akan datang sebesar 3,61 m 3/detik. Jadi Sungai Betung dapat diandalkan untuk sumber air baku untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi penduduk di Kecamatan Sungai Rumbai Qtahun ke 20 > Qkebutuhan ( 3,61 m3/detik > 0,058 m3/detik). Sumber air yang di manfaatkan adalah Sungai Betung dengan bangunan pengambilan bebas ( Free Intake) sebesar 80 liter/detik. Jaringan pipa transmisi menggunakan sistem pompa dengan pipa diameter 250 mm menuju bangunan Reservoir yang berkapasitas 950 m3 dan jaringan pipa distribusi menggunakan sistem grafitasi dengan menggunakan pipa diameter 300 mm, 250 mm, dan 200 mm yang diperoleh dari rumus Darcy Weisbach untuk menentukan kehilangan energi dalam pipa . Kata kunci : air,debit, aliran pipa, kehilangan energi
ANALYSIS OF RAW WATER FOR DRINKING WATER TREATMENT SYSTEM IN THE SUNGAI RUMBAI DISTRIC Riski Nando Fitra, Afrizal Naumar, Rahmat. Department of Civil Engineering, Faculty of Civil Engineering and Planning, University of Bung Hatta Padang. Email :
[email protected] ,
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Water is a basic necessity in human life. Population growth will create development in an area will increase, and these factors result in the need of clean water will increase. So the need to do the steps to anticipate the scarcity of clean water. From analysis of geometric methods is used for deriving estimates of population growth in Sungai Rumbai to forecast next 20 years is 40.234 populations and the water needs are 58.79 liters/sec. From the analysis of the availability of water by using the method of Penman and FJ Mock obtained Betung River discharge to forecast next 20 years is 3.61 m3/sec. So reliable Betung River to the source of raw water to meet the needs of clean water to residents in the Sungai Rumbai Qyears to 20 > Qneeds (3.61 m3/sec > 0.058 m3/sec). Water resources are utilized Betung River by free Intake of 80 liters/sec. To take advantage of the raw water source that can be consumed by a bullet in the wake of public support facilities are contructed Intake with making capacity of 80 liters/sec. Transmission pipelines using a pump system with a pipe diameter of 250 mm towards building the reservoir capacity of 950 m3 reservoir and distribution pipelines using gravity system using a pipe diameter of 300 mm, 250 mm, and 200 mm were obtained from Darcy Weisbach formula to determine the energy loss in the pipe. Keywords: water, discharge, pipe flow, energy loss
1.
PENDAHULUAN
sekunder yang berupa data teknis
Air bersih merupakan kebutuhan pokok
dalam
Pertumbuhan
kehidupan
jumlah
dan data pendukung lainnya yang
manusia.
penduduk
digunakan dalam analisa air baku
akan
untuk keperluan sistim pengolahan
membuat pembangunan di suatu wilayah akan
meningkat,
dan
factor
air minum (SPAM) di kecamatan
tersebut
Sungai Rumbai.
mengakibatkan kebutuhan air bersih akan 2.
mengalami peningkatan. .
Melakukan pengumpulan data-data
Mengolah data penduduk 20 tahun yang akan datang dengan metode
Dengan kondisi diatas diperlukan solusi
untuk
sumber
air
mengatasi bersih
permasalahan
tersebut.
Hal
ini
geometric. 3.
Menghitung kebutuhan air bersih.
4.
Merekapitulasi jumlah hari hujan
diperlukan suatu sumber air baku yang dapat
tengah bulan, jumlah hujan tengah
dikelola lebih efektif, relevan dan lestari
bulan yang di peroleh dari data
dengan nilai tambah yang dihasilkan secara
curah hujan 20 tahun dari satu
optimal.
stasiun curah hujan. 5.
METODOLOGI Untuk
mencapai
tujuan
yang
diharapkan maka diperlukan suatu langkah pengerjaan
secara
sistematis.
Adapun
langkah-langkah pengerjaan studi sebagai berikut:
Merekapitulasi data sinar matahari, data
kelembapan
kecepatan
angin,
udara
data
dan
data
temperature yang diperoleh dari data klimatologi 20 tahun dari satu stasiun.
6.
Analisa
evapotranspirasi
penulis
menggunakan
(ETo)
Perkiraan Jumlah Penduduk Tahun
Metode
2014 – 2033 Dengan Metode Geometrik
Penman dengan menggunakan data No
klimatologi. 7.
Menghitung debit andalan dengan Metode FJ. Mock.
8.
Merencanakan bangunan penunjang untuk sistim pengolahan air minum (SPAM).
ANALISA DAN PEMBAHASAN a. Perhitungan Proyeksi Penduduk Data Jumlah Penduduk di Kecamatan Sungai Rumbai Tahun 2009 – 2013 No
1 2 3 4 5
Tahun
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Penduduk (Jiwa) 17567 17989 18860 19127 20735
Tahun
Jumlah penduduk (Jiwa) 1 2014 21434 2 2015 22156 3 2016 22903 4 2017 23675 5 2018 24472 6 2019 25297 7 2020 26150 8 2021 27031 9 2022 27942 10 2023 28883 11 2024 29857 12 2025 30863 13 2026 31903 14 2027 32978 15 2028 34090 16 2029 35238 17 2030 36426 18 2031 37653 19 2032 38922 20 2033 40234 Sumber : Hasil Perhitungan b. Analisa kebutuhan Air Bersih 1. Kebutuhan air domestic Data yang diketahui untuk tahun 2014 :
Sumber : Sungai Rumbai Dalam Angka 2014
Jumlah penduduk = 21434
Standar kebutuhan air bersih = 60 ltr/org/hr ( Standar kebutuhan air bersih rumah tangga 60-150).
Standar kebutuhan air = 120
4. SR= 130 liter/det
ltr/org/hri ( Klasifikasi kategori kota
5. HU= 30 liter/det
kecil 100-124)
6. Persentase Pelayanan SR = 80 %
SR = 130 ltr/org/hri ( Kriteria
7. Persentase Pelayanan HU = 20 %
perencanaan air bersih kategori kota
8. Jumlah Penduduk Terlayani Dengan
kecil )
HU = 30 ltr/org/hri ( Kriteria perencanaan air bersih kategori kota kecil )
Persentase SR = 70 % ( Kriteria perencanaan air bersih kategori kota kecil )
Persentase HU = 30 % ( Kriteria perencanaan air bersih kategori kota kecil )
Daerah pelayanan = 80 %
SR
= 80 % x 17147 = 13718 jiwa
9. Jumlah Penduduk Terlayani Dengan HU
= 20 % x 17147 = 3429 jiwa
10. Jumlah Jiwa per Sambungan Rumah = 5 jiwa/SR 11. Jumlah Jiwa per Sambungan Hidran Umum = 100 jiwa/SR 12. Jumlah Total Sambungan Rumah = 13718/5 = 2744 unit 13. Jumlah Total Sambungan Hidran Umum = 3429/100 = 34 unit 14. Kebutuhan Air minum untuk SR =
Dari data di atas dapat di hitung kebutuhan (13718 x 130) / 86400 = 20.64 air domestik : Liter/detik 1. Jumlah Penduduk Derah Pelayanan = 2143 Jiwa 2. Persentase Pelayanan = 80 % 3. Jumlah Penduduk Telayani = 80 % x 2143 = 17147 Jiwa
15. kebutuhan Air minum untuk HU =(3429 x 30)/ 86400= 1.19 liter/detik 16. Kebutuhan Domestik =20.64 + 1.19 = 21,83 liter/detik
Jadi kebutuhan air bersih untuk rumah
Perkantoran
= 0.24 liter/detik
tangga pada tahun 2014 adalah 21,83 ltr/dtk.
Perdagangan
= 0.07 liter/detik
Untuk selanjutnya perhitungan di tabelkan :
Industri
= 0.73 liter/detik = 4,27 liter/detik
Tabel Kebutuhan Domestik 2014 - 2033 No
Tahun
1 2014 2 2015 3 2016 4 2017 5 2018 6 2019 7 2020 8 2021 9 2022 10 2023 11 2024 12 2025 13 2026 14 2027 15 2028 16 2029 17 2030 18 2031 19 2032 20 2033 Sumber : Hasil Perhitungan
Kebutuhan domestic 21.83 22.57 23.33 24.11 24.93 25.77 26.63 27.53 28.46 29.42 30.41 31.43 32.49 33.59 34.72 35.89 37.10 38.35 39.64 40.98
Untuk perhitungan kebutuhan air non domestik tahun proyeksi tahun 2014 adalah sebagai berikut : % kebutuhan air
= = 19,56 % Kebutuhan air non domestik tahun 2014 = 19,56% x 21,83 ltr/dtk = 4,27 ltr/dtk
2. Kebutuhan Non Domestik Untuk selanjutnya perhitungan di tabelkan : Kebutuhan air non domestik Tabel Kebutuhan Non Domestik
tahun 2014
Pendidikan
= 1.79 liter/detik
Kesehatan
= 0.27 liter/detik
Peribadatan
= 1,17 liter/detik
2014 - 2033 No
Tahun
Kebutuhan non domestic
1 2 3
2014 2015 2016
4.27 4.41 4.56
4 2017 5 2018 6 2019 7 2020 8 2021 9 2022 10 2023 11 2024 12 2025 13 2026 14 2027 15 2028 16 2029 17 2030 18 2031 19 2032 20 2033 Sumber : Hasil Perhitungan
4.72 4.88 5.04 5.21 5.39 5.57 5.75 5.95 6.15 6.36 6.57 6.79 7.02 7.26 7.50 7.75 8.02
3. Kehilangan Air Bersih Kehilangan Air = 20% x (Kebutuhan domestik +Kebutuhan non domestik)
Tabel Kehilangan Air 2014 - 2033 No
Keb.Non Domestik
Kehilangan air
1 2014 2 2015 3 2016 4 2017 5 2018 6 2019 7 2020 8 2021 9 2022 10 2023 11 2024 12 2025 13 2026 14 2027 15 2028 16 2029 17 2030 18 2031 19 2032 20 2033 Sumber : Hasil Perhitungan
Kehilangan Air Bersih 2014 : Kebutuhan Domestik =21,83 ltr/dtk
Tahun
5.22 5.40 5.58 5.77 5.96 6.16 6.37 6.58 6.81 7.03 7.27 7.52 7.77 8.03 8.30 8.58 8.87 9.17 9.48 9.80
4. Total Kebutuhan Air Bersih Tahun awal 2014 yaitu :
= 4,27 ltr/dtk
Kehilangan Air Bersih 2014
= 21,83 ltr/dtk
= 20% (21,83 + 4,27) = 5,22 ltr/dtk
Kebutuhan air bersih domestik
Kebutuhan air non domestik = 4,27 ltr/dtk
Untuk selanjutnya perhitungan di tabelkan:
Kehilangan air bersih = 5,22 ltr/dtk Total = 31,32 ltr/dtk = 0.031 m3/dtk
Untuk selanjutnya perhitungan ditabelkan: Tabel Kebutuhan Air
Tahun
Kebutuhan air
1 2014 2 2015 3 2016 4 2017 5 2018 6 2019 7 2020 8 2021 9 2022 10 2023 11 2024 12 2025 13 2026 14 2027 15 2028 16 2029 17 2030 18 2031 19 2032 20 2033 Sumber : Hasil Perhitungan
Derajat kejenuhan tanah setelah penyiapan lahan dimulai 0%
2014 - 2033 No
Eto = Evapotranspirasi potensial (mm/hari)
31.32 32.38 33.47 34.60 35.76 36.97 38.21 39.50 40.83 42.21 43.63 45.10 46.62 48.19 49.81 51.49 53.23 55.02 56.88 58.79
W = Faktor ketinggian altitude yang terkait dengan suhu R = Sinaran bersih ea = Selisih antara tekanan uap udara jenuh pada temperature rataan dan Tekanan uap udara yang sebenarnya (mm bar) d = Tekanan uap udara yang sebenarnya< ed=Rh x ea f(u) = Nilai fungsi angin Sebagai analisa data - data diambil pada bulan Januari tahun 2013 sebagai berikut:
c. Perhitungan Ketersediaan Air
1.
Temperatur udara (C) = 28,69 0 C
1. Perhitungan Evapotranspirasi
2.
ea (mm bar) = 41,06 mm bar (tabel 7)
(Eto) dengan Metode Penman
3.
Relatif Humidity (RH %)= 96%= 0,95
4.
ed = ea x RH
Dalam perhitungan evapotranspirsi = 41,06 x 0,96 (Eto) penulis menggunakan metode penman. = 39,60 mm bar Digunakan rumus :
5.
ea - ed = 1,46 mm bar
Eto = W. Rn+ (1- W ). f (u). ( ea-ed )
6.
Kecepatan angin ( u ) = 20,45 km/hari
Dimana:
7.
f (u) = 0.27(1+
U2 ) 100
=0.27(1+
20,45 ) = 0,33 (tabel 9) 100
8.
(I – W) = 0.21 (table 10 )
9.
(1-W) x f(u) x (ea - ed) = 0.10
10.
Ra (mm/hari) = 15 mm/hari (tabel 12)
11.
Sinaran Matahari (n) = 30,20/100
21.
W altitude = 0,79 (tabel 11)
22.
W x Rn = 2,28
23.
Eto (mm/hari) = (1– W) x f(u) x (ea-ed) + (W x Rn) = 0,10 + 2,28 = 2,38 mm/hari
24.
Eto (mm/bln) = 2,38 x 31 = 73,67 mm/bln Dari
= 0.30 (jam/hari) 12.
N (jam/hari) =12.10 (jam/hari) (tab13)
13.
n/N = (poin 11/poin12) = 0.02
14.
(1-a)x(0.25 +0.50xn/N) = 0.20 jam/hari (tabel 14)
hasil
perhitungan
dengan
metode Penman bulan Januari 1994 didapat Eto = 73,67 mm/bln. Untuk perhitungan selanjutnya penulis tampilkan dalam bentuk tabel pada lampiran. 2. Perhitungan
Debit
Andalan
(KetersediaanAir) dengan Metode 15.
F.J Mock
Rns (mm/hari)
F.J
= Ra x (1-a)x(0.25 +0.50.n/N) = (poin 10 x poin 14) = 3.03 mm/hari 16.
f(t) = 16,44 (tabel 15)
17.
f(ed) = 0.07 (tabel 16)
18.
f(n/N) = 0.12 (tabel 17)
19.
Rn1 = f(t)x(f(ed)x(f(n/N) = 0,15
20.
Rn = Rns – Rn1 = 2,88
Mock
merupakan
metode
perhitungan yang dipergunakan merupakan hasil riset yang banyak digunakan pada daerah aliran sungai di indonesia ( sumber buku : petunjuk perencanaan irigasi hal 197). Untuk
contoh
perhitungan
Ketersediaan Air Sungai Betung yang
menggunakan metode F.J Mock, Sebagai
14. K x (Vn – 1) = 18,00 mm
analisa data - data diambil pada Pertengahan
(volume tampungan awal)
bulan Januari 1994 sebagai berikut :
15. Volume tampungan (Vn) = 52,68 mm
1.
Jumlah hujan (P) = 233 mm
16 ∆Vn = 22,68
2.
Hari hujan (n) = 10 hari
17. Aliran Dasar = 20,67 mm3/dtk
3.
Evapotranspirasi = Eto x 15 = 2,38 x 15
18. Aliran permukaan = 65,02 mm3/dtk
= 18,48 mm/ 1/2 bulan 4. Penutupan lahan (m) = 30% (dari peta guna lahan) 5.
(m/20)x(18 - n) = 0.27
6.
E = (m/20)x(18 x n) x Ep
19. Aliran sungai = 65,02+20,67 = 85,69 mm3/dtk 20. Debit = 85,69 x 126675/86400x 15 = 8,38 m3/dtk Jadi dari perhitungan Ketersediaan
= ((30/100)/20) x(18 - 0) x 18,48
Air Sungai Betung pada pertengahan bulan
= 0,12
Januari 1994 dengan menggunakan metode
7.
Et = Ep –E = 18,48 – 0,12 = 16,26
F.J Mock dengan cathment Area = 126,675
8.
S = P – Et = 233– 2,22 = 216,74
Km2 didapat debit 8,38 m3/dtk.
9.
Tampungan air tanah (IS) = 50 % xS
Untuk perhitungan selanjutnya disajikan
=50% x(216,74) = 108,37 mm
dalam tabel yang terdapat pada lampiran.
10 Kelembaban tanah = 100 mm 11. Volume air lebih = S – IS = (216,74) – (108,37)= 108,37mm 12. Infiltrasi (I) = 108,37 x i (koef infiltrasi = 0,4) = 43,35 13. 0.5 x (1 + k) x 1 = 34,68
Dengan menggunakan metode F.J Mock ,maka diperoleh debit aliran Sungai Betung sebagai berikut :
Debit Andalan Sungai Betung
Debit Andalan Sungai Betung Tahun ( 2014 – 2033)
Tahun ( 1994 – 2033) No Tahun Q (m3/dtk) 1 1994 3,78 2 1995 4,13 3 1996 3,73 4 1997 3,50 5 1998 3,81 6 1999 4,44 7 2000 3,14 8 2001 5,27 9 2002 3,40 10 2003 3,76 11 2004 4,02 12 2005 4,73 13 2006 4,85 14 2007 6,23 15 2008 4,27 16 2009 3,91 17 2010 3,77 18 2011 3,70 19 2012 3,85 20 2013 3,61 Sumber : Hasil perhitungan
No Tahun Q (m3/dtk) 1 2014 3,78 2 2015 4,13 3 2016 3,73 4 2017 3,50 5 2018 3,81 6 2019 4,44 7 2020 3,14 8 2021 5,27 9 2022 3,40 10 2023 3,76 11 2024 4,02 12 2025 4,73 13 2026 4,85 14 2027 6,23 15 2028 4,27 16 2029 3,91 17 2030 3,77 18 2031 3,70 19 2032 3,85 20 2033 3,61 Sumber : Hasil perhitungan Dengan demikian Sungai Betung
Untuk
menghitung
proyeksi
mampu melayani kebutuhan total air bersih
ketersediaan air Sungai Betung untuk 20
untuk penduduk Kecamatan Sungai Rumbai
tahun yang akan datang , diambil dari debit
hingga 20 tahun yang akan datang.
Sungai Betung (1994 – 2013) : Qtahun ke 20 > Qkebutuhan 3,61 m3/dtk > 0,058 m3/dtk
= 0,096 m3/det
d. Kriteria dan Asumsi Desain Air Baku
Menentukan kecepatan pengambilan
1. Intake Sumber
air
baku
untuk
pengembangan Air Baku Kecamatan Sungai
V
=
√
Dimana :
Rumbai ini akan memanfaatkan keberadaan V = Kecepatan pengambilan rencana sumber air dari sungai Betung, debit air 0,08 m3/det yang akan di manfaatkan 80 liter/detik. Bangunan
intake
berada
pada
m = Koefisien debit
elevasi
+117,35. Untuk pemanfaatan sumber air
g = Percepatan Grafitasi 9,81 m/det2
tersebut diperlukan unit Intake berikut z = kehilangan energy pada bukaan
perpipaan transmisi sepanjang 1250 m ke unit reservoir untuk
dengan elevasi.+ 118.00
pelayanan
penduduk
untuk mendapatkan z maka :
kecamatan 0,08
=
z
= 0,02
√
Sungai rumbai elevasi . + 60,45. Data yang di peroleh : untuk mendesain pintu pengambilan -Kebutuhan Air Bersih = 80 liter/detik Intake kita dapat memperoleh dengan -Debit Pengambilan = 80 Liter/detik Karna Memakai Kantong Lumpur
persamaa : √
Q=
maka Debit Pengambilan Bertambah 20% Dimana : Q1
= 1,2 x Q2 Q = 1,2 x 0.08 l/det
= Debit pengambilan 0,08 m3/det
= Koefisian debit 0,8 a
= Tinggi bukaan 0,5 m
b
= lebar pintu intake
Selanjutnya kita harus mengetahui volume air di dalam intake dengan persamaan : Qair baku = Qharian maksimum (80 liter/detik)
g
= Percepatan grafitasi 9,81 m/det Waktu detensi (dt) 5 menit
z
= Kehilangan tinggi pada bukaan Volume = Q x t = 80 liter/detik x 300 detik
0,02
= 24000 liter = 24,00 m3
Maka dengan persamaan di atas di dapatkan Q
=
2. Pompa dan Transmisi
√
Konsep untuk pipa transmisi air baku 0,08
=
√
= 2,25 m, maka saya merencanakan 2,5 m untuk lebar pintu intake
dari intake menuju
reservoir dengan
menggunakan pipa HDPE dengan diameter 250 mm dengan panjang 1.250 m, dengan sistem pengalirannya dengan menggunakan pompa 80 liter/ detik.
Untuk tinggi pintu maka =1,5 x h = 2,5 m =1,5 x 1,6 =2,5 m Maka b = 2,5 m h = 1,6 m
Untuk mengetahui kecepatan pompa dapat di hitung : Q
=VxA
V
= Q/A
Dimana : A
= ¼ 𝞹 D2 = ¼ x 3,14 x 0,25²
= 0,05 m²
= 2308,78
Sehingga : Q
Berdasarkan persamaan Balance energy
= 0,08/0,05
maka :
= 1,6 m/detik
dan f adalah sebagai fungsi bilangan Renold (Renold Number) = 2308,78 + 4,760012 + 0 ̇
Dimana densitas (ρair) = 995,7 kg/m3 Viskositas Kinematis (μ)= 0.801×10-3 Ns/m2 Kecepatan (V)
= 2313,54
Jadi untuk mengetahui daya pompa
= 1,6 m/s =497228,46442 Dimana :
f
=0,316 x
(497228,46442)-0,25
=0,01190003 = 995,7 x 0,05 x 1,6 ⃗
( )( ) = 79,65 kg/detik (
= 4,760012
)(
=4,760012
E2 – E1= = 0 + 0 + 9,81 x (118 – (-117,35))
)
= 2313,54
- 79,65 kg/detik
= 2233,89 = = 2233,89 wat
= 7,99 hp ( 1 hp = 764 wat)
3. Reservoir Reservoir terletak pada ketinggian 118 mdpl. Perencanaa kapasitas reservoir di dasarkan pada kebutuhan harian maksimum pada kebutuhan fluktuasi tiap jam. Kebutuhan air rata- rata = 58,79 pada
Jadi dimensi reservoir :P = 20 m ; L= 12 ; t = 4,5 m (0,5 freeboard). 4. Pipa Distribusi Pipa distribusi yang direncanakan ada tiga jenis pipa dan mengalir sepanjang aliran primer D1 = 300 , L = 2150 ; D2 = 250 , L= 1635 ; D3= 200 , L= 235. Pipa di alirkan
tahun 2033
dari reservoir yang memiliki elevasi 118 Untuk menghitung kebutuhan air tiap jam dapat dilihat pada tabel lampiran. Yang mana perhitungan di dapatkan volume yang harus di tampung : 713,96 m3/hari+ 231 m3/hari = 944,96 m3/hari
950 m3
mdpl menuju pelayanan dengan elevasi 62,21 mdpl. Dari perbedaan ketinggian antara reservoir dan pelayanan yaitu 55,79 m maka air akan di alirkan dengan system grafitasi. Untuk menghitung kehilangan energi akibat gesekan air dalam pipa besar tekanan
Kapsitas Reservoir dapat Volume yang di butuhkan 950 m3 Di rencanakan tinggi reservoir 3 m dan
di
hitung
persamaan
Darcy
Weisbach yaitu hf = f L/D x V²/2.g
reservoir berbentuk persegi,maka dimensi
Dimana :
reservoir adalah :
hf
= kehilangan energy akibat
gesekan (m) V 950m3
=PxLxT =PxLx4m
–
f
= factor gesekan pipa
L
= Panjang pipa (m)
D
= diameter pipa (mm)
menggunakan metode F.J Mock
v
= kecepatan rencana (m/dt2)
didapat suatu ketersediaan air baku
g
= percepatan grafitasi
rata-rata sebesar 4,10 m3/dtk.
Karna dimensi pipa yang beragam
2) Kebutuhan air baku di Kecamatan
untuk analisa kehilangan energi di lakukan
Sungai Rumbai untuk tahun 2014
dengan cara trial and error yang terlampir
kebutuhan 31,32 liter/detik atau 0,31
dalam tabel lampiran.
m3/dtk dan tahun 2033 meningkat
Dari hasil kehilangan energi terdapat beda antara h rencana dengan h hasil
kebutuhan air baku menjadi 58,79 liter/deik atau 0,58 m3dtk.
perhitungan sebesar 0,16 dan dapat di
3) Dari debit andalan Sungai Betung
simpulkan dimensi pipa bisa di pakai untuk
diperoleh proyeksi ketersediaan air
di jadikan pipa distribusi primer dari
untuk periode 20 tahun yang akan
reservoir menuju pelayanan.
datang dengan jumlah yang relatif besar dan jauh lebih mencukupi
KESIMPULAN
untuk Berdasarkan hasil analisa dalam Tugas Akhir ini, maka dapat diambil suatu kesimpulan tentang Analisa Air Baku Untuk Keperluan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Sungai Rumbai adalah sebagai berikut : 1) Ketersediaan Air baku dalam kurun waktu
20
tahun
dengan
kebutuhan
penduduk
Kecamatan Sungai Rumbai. 4) Hasil tinjaun ulang perencana dan DED SPAM Sungai Rumbai adalah :
DAFTAR PUSTAKA No
Kriteria Desain
A
2
Data Pendukung Data Curah Hujan Data klimatologi Data pertumbuhan penduduk Analisa Hidroligi Ketersediaan Air Kebutuhan air
C 1
Desain SPAM Intake
2
Pompa dan transmisi Reservoir Distribusi
1 2 3
B 1
3 4
No A 1 2 3
B 1 2
C 1 2 3 4
Kriteria Desain Data Pendukung Data Curah Hujan Data klimatologi Data pertumbuhan penduduk Analisa Hidroligi Ketersediaan Air Kebutuhan air
Desain SPAM Intake Pompa dan transmisi Reservoir Distribusi
Konsultan
Hasil
-
-
-
-
2007-2011
5th
Afrizal Naumar, Ir. MT. “Himpunan Kuliah Mekanika Fluida”. Padang: Universitas Bunghatta. C.Nalluri & R.E.Featherstone. 2001.Civil Enginering Hidraulics. Jakarta: Blackwell
-
-
Chaundhry. M.Hanif. 1993. Open-Channel Flow. Washington.Prentice Hall
15th
Tahun 2026 sebesar 32,47 m3
Perencanaan dan DED SPAM. Sungai Rumbai Kabupaten Dharmasraya.
20 liter/detik
Soemarto. C.D. 1999. Hidrologi Teknik Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Epanet
250 mm
Epanet
300 m3 D1 = 250 D2= 200 D3= 160
Penulis
Triamodjo, Bambang. 2010. Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset.
Hasil
1994-2013
20th
1994-2013
20th
2009-2013
5th
Metode Penman dan F.J. Moch 20th
3,63 m3di tahun 2033 Tahun 2033 sebesar 58,79 m3
Balance energy Fluktuasi tiap jam Darcy – Weisbach
80 liter/detik 250 mm 950 m3 D1= 300 D2= 250 D3= 200
Utama, Lusi. 2010. “Himpunan Kuliah Hidrologi”. Padang : Universitas Bung Hatta.