9
Implementasi Program Parents Course untuk Meningkatkan Pemahaman Orang Tua tentang Auditory Verbal Therapy (AVT) bagi Anak dengan Hambatan Pendengaran di Yayasan Aurica Surabaya Ana Rafikayati Email:
[email protected] Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Abstract Auditory Verbal Therapy (AVT) is a family based rehabilitation approach of hearing. Families, especially parents become the main persons who takes responsibility in child's language development. This study aimed to describe the implementation parents course program to improve the understanding of Auditory Verbal Therapy (AVT) for parents of children with hearing impairment in Aurica Foundation Surabaya. This research used descriptive qualitative research. Research’s subject in this research are the AVT therapists of Aurica foundation, audiologists and parents of children with hearing impairment. Data collection used interviews, observation and documentation techniques. Data analysis used flow analysis of Miles Huberman covering steps of data reduction, data display and verification. The results of this research is known that the implementation of parents course program course to improve the understanding of AVT for parents of children with hearing impairment in Aurica Foundation Surabaya is covering the planning, implementation and evaluation. In planning stage, the trainer analyzed needs of the knowledge AVT. Parents course consists of 4 stages: stage I, II, III, and IV. The program starts from the easy material to complex. The implementation of the parents course program is done in 4 phases. The technique used during training are presentation, discussions and demonstrations. Program evaluation of parents course done by a comparative pre-test and post-test design. Keywords: Parents Course Program, Parents of Children with Hearing Impairment and Auditory Verbal Therapy (AVT)
Abstrak Auditory Verbal Therapy (AVT) adalah sebuah pendekatan rehabilitasi gangguan pendengaran yang berbasis pada keluarga. Keluarga terutama orangtua menjadi penentu utama perkembangan berbahasa anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program parenting untuk meningkatkan pemahaman orangtua tentang AVT bagi anak dengan hambatan pendengaran di Yayasan Aurica Surabaya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah terapis AVT yayasan Aurica, audiolog dan orangtua anak dengan hambatan pendengaran. Teknik pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan teknik flow analisis Miles Huberman yang meliputi tahapan reduksi data, display data dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa pelaksanaan program parents course untuk meningkatkan pemahaman orangtua tentang AVT bagi anak dengan hambatan pendengaran di Yayasan Aurica Surabaya adalah meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada tahap perencanaan program parents course, dilakukan analisis kebutuhan-kebutuhan orangtua tentang pengetahuan AVT. Parents course terdiri dari 4 tahap, yaitu: tahap I, II, III, dan IV. Program ini dimulai dari materi yang mudah sampai dengan yang kompleks. Pelaksanaan program parents course disampaikan dalam 4 tahap. Teknik yang digunakan selama pelatihan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi. Evaluasi program parents course dilakukan dengan desain komparasi pre-test dan post-test. Kata Kunci: Program Parents Course, Orangtua Anak dengan Hambatan Pendengaran, Auditory Verbal Therapy (AVT)
PENDAHULUAN
Menurut Lim dan Simser (2005) terdapat
Gangguan fungsi pendengaran pada anak dalam
dapat
mengakibatkan
berkomunikasi
secara
empat pendekatan utama dalam mengajar
kesulitan
anak dengan hambatan pendengaran,
verbal.
yaitu (1) metode visual melalui bahasa
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
10
isyarat;
(2)
komunikasi
yang
dan partisipasi aktif orangtua. Hal ini
membaca
ditegaskan dengan hasil wawancara pada
bibir, bicara, gestur dan isyarat; (3)
tanggal 27 Juni 2015 kepada Nursimah
auditory-oral yang mengkombinasikan
salah satu terapis yayasan Aurica, yang
pendengaran dan membaca bibir; dan (4)
menyatakan bahwa salah satu penyebab
auditory verbal therapy (AVT) yang
kurang
mengunakan pendengaran sebagai modal
berbahasa
utama dalam memperoleh informasi.
partisipasi orangtua. Berdasarkan pada
mengkombinasikan
Seiring
total
antara
dengan
optimalnya anak
perkembangan
karena
kurangnya
perkembangan
pendapat tersebut dapat disimpulkan
teknologi, saat ini telah ditemukan ABD
bahwa peran orangtua menjadi salah satu
digital yang dapat melakukan pembesaran
faktor penentu keberhasilan terapi.
suara
KAJIAN PUSTAKA
secara
implant
optimal
dan
untuk
anak
(CI)
cochlear dengan
Berpegang
pada
filosofi,
AVT
hambatan pendengaran berat dan sangat
merupakan rehabilitasi yang berbasis
berat. Kondisi
sekarang ini dapat
keluarga, maka orang tua adalah sebagai
memfasilitasi anak dengan hambatan
pelaku utama dalam pelaksanaan AVT
pendengaran untuk memiliki kesempatan
yang dibantu oleh terapis. Peran terapis
dalam mengembangkan bahasa verbal
dalam AVT adalah sebagai fasilitator.
mereka
Hal
melalui
mendengar.
Ketika
ini
sesuai
dengan
pendapat
seorang anak mulai menggunakan ABD
Estabrooks (1994 : 20) yang menyatakan
atau CI sebagai akses auditory, AVT
bahwa
adalah pendekatan yang dapat dipilih
memberikan kekayaan interaksi bahasa
karena
AVT
mengoptimalkan
lisan pada anak karena orang tua adalah
potensi
pendengaran
mereka
orang yang berada di samping anak
akan
untuk
mengembangkan bahasa lisan. pada
keluarga.
tua
bertugas
untuk
sepanjang waktu. Selain itu, anak lebih
AVT adalah sebuah pendekatan yang berbasis
orang
Keluarga
mudah belajar bahasa jika berada dalam aktivitas yang dekat dengan orangtua.
terutama orangtua menjadi penentu utama
Peran orang tua dalam pelaksanaan
perkembangan berbahasa anak. Wu dan
AVT sangat penting, sehingga mereka
Brown menyatakan bahwa aspek-aspek
diharapkan
yang mempengaruhi keberhasilan terapi
dengan baik. Orang tua seharusnya tidak
anak
alat
hanya mengandalkan sesi terapi di tempat
amplifikasi dalam hal ini ABD atau CI
rehabilitasi pendengaran yang biasanya
adalah
identifikasi
dini,
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
dapat
mendalami
AVT
11
dilakukan hanya dengan rentang waktu
Yayasan
antara 1 sampai 3 jam per minggu. Orang
Hearing Center and Habilitation. Dari
tua sebagai orang yang selalu bersama
kedua lembaga tersebut, yayasan Aurica
anak juga harus mengulang terapi di
merupakan lembaga terapi yang disertai
rumah agar keterampilan berbahasa anak
dengan pendidikan. Selain terapi, yayasan
dapat berkembang lebih optimal.
aurica juga dilengkapi dengan Pendidikan
Meskipun
begitu,
Aurica;
dan
(2)
Kasoem
dalam
Anak Usia Dini (PAUD) inklusif. Selain
pelaksanaannya banyak orangtua yang
itu, yayasan aurica juga menyediakan
masih
parents course untuk orang tua.
kurang
memahami
cara
melaksanaan AVT. Hal ini wajar karena
Parents
course
atau
pelatihan
orang tua kurang informasi tentang AVT.
orangtua di Yayasan Aurica adalah
Berbeda dengan metode komunikasi lain
serangkaian
seperti bahasa isyarat dan membaca bibir,
orangtua
AVT masih tergolong baru di Indonesia.
program tersebut dilaksanakan khusus
AVT
mulai
orangtua yang baru bergabung dengan
dipraktekkan pada tahun 2000. Selain itu,
Yayasan Aurica. Program tersebut teridiri
juga hanya terdapat 4 lembaga terapi
dari 4 tahapan yakni parents course I, II,
AVT di Indonesia, yaitu 2 di Jakarta dan
III, dan IV. Program ini dimulai dari
2 di Surabaya (Nursimah, 2012).
materi yang mudah sampai dengan yang
di
Indonesia
baru
Berdasarkan permasalahan tersebut,
pelatihan
memahami
untuk
melatih
AVT.
Adapun
kompleks.
selain mendampingi sesi terapi anak di
Pelatihan AVT sangat penting bagi
tempat terapi, orang tua juga perlu
orangtua, dan pelaksanaan prents course
diajarkan cara melakukan terapi di rumah
di Yayasan Aurica yang sudah berjalan
untuk membantu perkembangan anak
sejak tahun 1999, maka penulis meneliti
secara optimal. Untuk dapat memiliki
tentang implementasi program parents
kompetensi tersebut, perlu dilakukan
course untuk meningkatkan pemahaman
pembelajaran atau pelatihan tentang AVT
orang
kepada orang tua.
Therapy
Pelatihan orang tua tentang AVT
tua
hambatan
tentang
(AVT)
Auditory
bagi
pendengaran
anak
dengan
di
Yayasan
bisa diselenggarakan oleh pemerintah,
Aurica
perguruan tinggi maupun lembaga terapi
mendeskripsikan tentang implementasi
AVT. Untuk saat ini, di Jawa Timur
program prents course untuk orangtua
terdapat 2 lembaga terapi AVT yaitu (1)
tentang AVT di Yayasan Aurica.
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
Surabaya.
Verbal
Penelitian
ini
12
METODE PENELITIAN Penilitian
ini
pelaksanaan program parents course; dan menggunakan
(3) evaluasi program parents course.
pendekatan kualitatif, jenis penelitian deskriptif
dimana
peneliti
akan
Setelah
dilakukan
reduksi
dan
pengkodean, selanjutnya data disajikan
mendeskripsikan tentang implementasi
(display)
program parents course tentang AVT di
melakukan pemahaman dan analisis.
Yayasan
Setelah
Aurica
Surabaya.
Waktu
untuk
memudahkan
pendisplayan
data,
dalam langkah
penelitian ini berlangsung selama 3
selanjutnya adalah verifikasi. Pada tahap
bulan. Subjek penelitian dalam penelitian
ini
ini adalah terapis AVT Yayasan Aurica,
analisis sesuai dengan tujuan penelitian.
audiolog dan orangtua anak dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
hambatan pendengaran.
dilakukan
trianggulasi
data dan
Hasil dan pembahasan berikut ini
Data yang digunakan adalah data
ditulis berdasarkan hasil pengumpulan
kualitatif. Instrumen yang digunakan
data melalui wawancara, observasi dan
adalah lembar observasi untuk melihat
dokumentasi kepada responden (sumber
proses parents course dan instrument
data). Data yang diperoleh kemudian
wawancara untuk mengumpulkan data
dianalisis
dari para subjek penelitian. Teknik
kualititatif
pengumpulan data yang digunakan adalah
dengan tujuan penelitian. Pelaksanaan
observasi, wawancara dan dokumentasi.
program
Analisis data yang digunakan dalam
dan
dideskripsikan
secara
dikategorikan
sesuai
dan
parents
meningkatkan
course
pemahaman
untuk orangtua
penelitian ini adalah analisis data (flow
tentang AVT bagi anak dengan hambatan
model) Miles dan Huberman. Analisis
pendengaran
data Miles dan Huberman terdiri atas tiga
Surabaya, meliputi:
alur
Perencanaan Program Parents Course
kegiatan
yaitu
reduksi
data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2009 : 246). Tahap reduksi data, data yang telah
di
Sebelum
parents
dilaksanakan, perencanaan
Yayasan
Aurica
course
perlu
dilakukan
sehingga
pelaksanaan
terkumpul, dikurangi, dirangkum dan
program menjadi terarah. Pertama-tama
diberi kode. Pengkodean dilakukan untuk
dilakukan penyusunan topik-topik yang
mempermudah dalam melakukan diskusi
akan
sesuai dengan tujuan penelitian yaitu: (1)
Setelah topik ditentukan, selanjutnya
perencanaan program parents course; (2) Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
disampaikan
dalam
pelatihan.
13
menyiapkan program pelatihan, materi
6) Teknik-teknik berbicara jika anak
presentasi, media yang dibutuhkan, dll.
tidak paham yang kita bicarakan
Program parents course Yayasan
a) Pengulangan
Aurica teridiri dari 4 tahapan yakni
b) Supra segmental
parents course I,II,III, dan IV. Program
c) Reprashing
ini dimulai dari materi yang mudah
d) Pausing
sampai dengan yang kompleks. Adapun
e) Memberi pilihan
rincian program tersebut adalah sebagai
f) Menunjukkan model
berikut.
c. Parents course III
a. Parents course I
1) Teknik mengembangkan bahasa anak
1) Sejauh mana anak bisa mendengar (diskusi
banana
speech
a) Memahami bahasa melalui kata
dan
bantu
audiometri)
b) Memahami bahasa tanpa kata bantu
2) Menerapkan earshot
c) Mengenalkan kalimat sederhana
3) Mendengar melalui stetoclip
d) Mengenalkan
4) Memahami tahap-tahap mendengar
e) Mengenalkan
5) Power of hearing
kalimat
negatif
sederhana
6) Meningkatkan kewaspadaan anak
f) Mengarahkan anak ke bahasa yang
akan bunyi dan suara
lebih kompleks
7) Cara bicara yang efektif agar anak
2) Teknik praktis menerapkan kurikulum
mudah mendengar lingkungan
tanya
sederhana
dan bicara
8) Modifikasi
kalimat
AVT di rumah untuk
memudahkan anak mendengar
d. Parents course IV 1) Variasi
b. Parents course II
sarana
dan
materi
pembelajaran AVT (diskusi tentang
1) Conditioning yang benar
penerapkan
2) Bicara sehari-hari tentang kegiatan
variasi kegiatan, mainan, sarana yang
anak 3) Memilih mainan yang tepat sesuai
metode
AVT
dengan
sering dijumpai di rumah) 2) Memahami kebutuhan bahasa anak
usia anak
dan teknik melengkapi kesenjangan
4) Membuat buku pengalaman
bahasa anak.
5) Mengoleksi kartu atau gambar
Setelah program pelatihan dirancang, selanjutnya
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
dilakukan
penjadwalan
14
program parents course. Penjadwalan
Secara lebih jelas dapat dilihat pada
tersebut mempertimbangkan kesediaan
gambar berikut.
waktu dari pemateri dan juga orang tua. Program parenting biasanya dilakukan di hari sabtu sehingga orangtua bekerjapun bisa tetap ikut. Setelah itu dilakukan sosialisasi
kepada
Pengumuman sebelum
ini
orang
tua.
dilakukan
pelaksanaan
sebulan
dan
untuk
mengikuti parents course ini dipungut biaya.
Gambar 1. Banana Speech
Pelaksanaan Program Parents Course Pelaksanaan program parents course diawali dengan pembukaan dari panitia pelaksana.
Pada
sesi
ini
biasanya
dilakukan pre-test untuk mengetahui kemampuan awal peserta. Selanjutnya diisi
oleh
pemateri
sesuai
dengan
program dan materi yang telah dibuat.
dasar-dasar
AVT.
pelatihan diawali dengan menjelaskan tentang kemampuan mendengar anak pasca memakai ABD atau CI. Langkah yang
dapat
mempermudah
menerapkan melalui
dilakukan suatu
untuk
penjelasan
ini,
banana speech.
Saat
mendengar menjelaskan
untuk praktek mengunakan earshot dan stetoclip dengan peserta lainnya secara berpasangan.
Pemberian
materi
ini
mereka. Terutama untuk anak yang masih balita, kadang anak tidak menyadari jika alat mereka rusak atau kehabisan baterai. Oleh karena itu, orang tua sebagai orang yang selalu bersama dia harus terampil untuk
mengecek
kualitas
alat
anak
apakah berfungsi dengan baik atau tidak. Selanjutnya
dijelaskan
mengenai
tahap-tahap mendengar dan berbicara.
Banana speech adalah area dalam pembicaraan
stetoclip.
dan
cara
materi ini pemateri meminta peserta
pemateri menjelaskan melalui diagram
audiogram
earshot
adalah
mandiri memantau ABD atau CI anak
Program parents course I, orang tua tentang
selanjunya
bertujuan agar orang tua dapat secara
a. Parents course I diajarkan
Materi
dimana berada
percakapan pada
dan
frekuensi
tersebut. Kisarannya adalah +25-60 dB.
Pemahaman ini sangat penting bagi orangtua
sehingga
orang
tua
tidak
memaksa anak untuk langsung berbicara. Hal ini dikarenakan meskipun usia
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
15
kronologis mereka sudah 5 atau 6 tahun
18 bulan +
tetapi usia mendengar mereka adalah 0 tahun dihitung setelah memakai alat bantu pendengaran. Menurut tahapan mendengar dan berbicara pada usia tersebut
kemampuannya
adalah
mendeteksi bunyi saja sehingga tidak bisa dipaksakan untuk langsung berbicara. Tahapan perkembangan berbahasa pada
anak dengan rehabilitasi AVT
pengguna CI adalah dapat dilihat pada table berikut. Tabel 1. Panduan Perkembangan Keterampilan Mendengar Usia Keterampilan yang dimiliki 1-4 - Menyadari adanya suara minggu - Menyadari suara lingkungan - Mampu mendeteksi Ling sounds (‘a’ ‘ee’ ‘oo’ ‘m’ ‘sh’ ‘s’) - Merespon namanya 2-5 - Membedakan durasi (panjang bulan dan pendek) - Membedakan keras lembut dan tinggi rendah suara - Menyadari perbedaan intonation - Mulai belajar menirukan suara yang didengar (anjing-waaf, sapi-moo) - Menyadari perbedaan panjang kata (frase pendek) 6-9 - Membedakan konsonan dan minggu vokal dalam 1, 2 dan 3 suku kata (bus, mobil, pesawat) - Membedakan konsonan antara kata-kata yang serupa - Konsonan sama, vokal berbeda - Hanya konsonan yang berbeda 9-18 - Identifikasi 1 key word dalam bulan konteks, dengan dan tanpa suprasegmental - 2 key words dalam konteks, dalam 1 kalimat - 3 key words dalam konteks, dalam 1 kalimat - 4 + words dalam konteks,
dalam I kalimat - Kemajuan perkembangan kosakata (perluasan kategori, abstrak) - Meningkatnya word play association melalui mendengarkan - Menjawab pertanyaan sederhana (mana, apa, siapa) - Memahami kalimat yang semakin kompleks dengan 3 elemen - Menjawab pertanyaan sederhana dari cerita pendek - Menjawab pertanyaan yang komplek (bagaimana,mengapa) - Menjawab pertanyaan yang kompleks dari cerita - Mengurutkan cerita - Meningkatnya cognitive language skill - Mampu mengikuti perbincangan dengan topik yang familiar - Mampu mengikuti perbincangan dengan topik yang tidak familiar Sumber : Cochlear (2005)
Setelah memahami perkembangan mendengar
dan
bicara,
selanjutnya
orangtua diberikan pemahaman tentang kekuatan dari mendengar. Seperti yang kita tahu bahwa manusia mendapat informasi dari 5 indera dan indera yang paling dominan adalah penglihatan dan pendengaran. Suara yang melalui
alat
kemudahan
dapat
pada
menggunakan
disediakan memberikan
anak
indera
untuk pendengaran
sebagai modalitas dalam memperoleh informasi. Setelah materi tersebut, selanjutnya mulai
diajarkan
hal-hal
yang
perlu
dilakukan untuk meningkatkan kepekaan
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
16
anak terhadap suara dan anak harus
menggunakan alat khusus. Selanjutnya
dibiasakan untuk mendengar. Pemateri
orangtua secara bergiliran melakukan
menjelaskan di awal-awal kehidupan
praktek cara menerapakan menerapkan
anak pasca memakai alat, disarankan
earshot dan mendengar melalui stetoclip.
untuk membuat suasana rumah yang
Saat
tenang (tidak berisik). Jadi orangtua
pertanyaan dan diskusi yang selanjutnya
diharapkan
ditutup oleh panitia.
dapat
mengurangi
suara
berisik dari televisi, kipas angin, AC dan
akhir
dibuka
sesi
a. Parents course II
alat-alat rumah tangga lainnya yang dapat mengganggu konsentrasi anak.
pelatihan
Setelah acara dibuka oleh panitia pelatihan,
selanjutnya
pemateri
Setelah itu, pemateri menjelaskan
memberikan materi tahap II. Tahap II ini
tentang cara berkomunikasi kepada anak.
materi pelatihanya adalah cara melakukan
Pemateri menekankan bahwa pendekatan
terapi terhadap anak.
AVT
mengoptimalkan
mendengar
anak
disarankan
untuk
kemampuan
sehingga berbicara
orangtua
Materi yang dijelaskan adalah cara melakukan
conditioning yang
benar,
tanpa
bicara sehari-hari tentang kegiatan anak,
memperlihatkan bibir mereka kepada
memilih mainan yang tepat sesuai usia
anak. Hal ini dikarenakan anak dengan
anak,
hambatan pendengaran cenderung visual
mengoleksi
dan bisa membaca bibir lawan bicaranya.
teknik-teknik berbicara jika anak tidak
Semua materi tersebut disampaikan Metode
buku
kartu
atau
pengalaman, gambar
dan
paham yang kita bicarakan.
melalui metode ceramah, diskusi dan demonstrasi.
membuat
Jika
anak tidak
paham
dengan
ceramah
pembicaran orang tua, adapun teknik
disampaikan melalui Microsoft Power
yang dapat digunakan adalah sebagai
Point (PPT) dan penyampaian materi
berikut.
dilaksanakan secara interaktif. Jadi jika
1) Pengulangan
orangtua kurang jelas dengan materi yang
2) Suprasegmental (penekanan intonasi)
disampaikan, orangtua dapat langsung
3) Reprashing
bertanya kepada pemateri.
(gunakan
lain/deskripsikan)
Sebuah topik yang menerangkan
4) Pausing (berhenti sejenak)
tentang cara penerapan earshot dan
5) Memberi pilihan
mendengar melalui stetoclip, pemateri
6) Menunjukkan model
melakukan
demonstrasi
dengan
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
kosakata
17
Materi disampaikan melalui metode
anak. Topik ini disampaikan melalui
ceramah, diskusi dan demonstrasi sesuai
ceramah dan pemutaran video tentang
dengan topik yang telah ditentukan.
pelaksanaan-pelaksanaan terapi baik di
Setelah acara dibuka oleh panitia pelatihan,
selanjutnya
Indonesia maupun di luar negeri.
pemateri
Sesi akhir pelatihan dilakukan post-
memberikan materi tahap IV. Pada tahap
test. Instrumen yang digunakan adalah
IV ini materi pelatihanya adalah variasi
instrumen yang sama yang digunakan
sarana dan materi pembelajaran AVT.
saat pre-test. Hal ini dilakukan untuk
Pada sesi ini pemateri menekankan
mengetahui pengaruh pelatihan terhadap
pada pentingnya kekreatifitasan orangtua
pemahaman orangtua tentang AVT bagi
dalam
ini
anak dengan hambatan pendengaran.
anak
Selanjutnya instrumen dikumpulkan ke
melakukan
dikarenakan
terapi.
karakteristik
Hal tiap
berbeda dan kondisi rumah juga berbeda
panitia dan acarapun ditutup.
satu sama lain. Oleh karena itu perlu
Evaluasi Program Parents Course
dilakukan variasi-variasi.
Parents
course
dilaksanakan
Variasi-variasi yang dapat dilakukan
sebanyak 4 tahap yakni parents course I,
adalah variasi kegiatan, mainan dan
II, III dan IV. Usaha untuk mengevaluasi
sarana yang sering dijumpai di rumah.
hasil parents course, Yayasan Aurica
Jika anak bosan dengan kegiatan yang
membandingkan hasil pre-test dan post-
dilakukan, terapi dapat diganti dengan
test yang dilakukan di awal pelatihan
kegiatan lain tentunya dengan masih
pada tahap I dan di akhir pelatihan tahap
berpegang
IV.
teguh
pada
teknik-teknik
AVT. Hal yang yang sama bisa dilakukan
Perbandingan kedua skor pre-test
pada mainan dan juga sarana yang
dan post-test, selanjutnya dapat diketahui
digunakan. Jika sulit menemukan mainan
nilai
tertentu yang direkomendasikan pemateri,
Penilaian
orang tua dapat menggunakan mainan
memiliki nilai minimum. Orang tua yang
anak yang dipakai sehari-hari. Pada topik
tidak lulus nilai minimum, disarankan
ini, pemateri dominan menggunakan
untuk mengulang parents course sesi
teknik ceramah dan diskusi.
berikutnya.
dari
masing-masing pada
pelatihan
Meskipun
peserta. ini
begitu,
juga
pihak
Sesi ini dilanjutkan dengan materi
lembaga tidak memaksa karena pelatihan
memahami kebutuhan bahasa anak dan
ini sendiri merupakan kegiatan yang
teknik melengkapi kesenjangan bahasa
disarankan bukan diwajibkan. Hal yang
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
18
paling mendasar dari pelatihan ini adalah kesadaran orang tua tentang pentingnya keterlibatan mereka dan kemauan untuk ikut mengambil peran. Setelah orang tua mendapat pelatihan ini, pihak lembaga tidak tidak serta merta melepas orangtua begitu saja. Selanjutnya terapis terus memantau dan membantu orangtua. Terapis menyediakan berbagai konsultasi perkembangan anak maupun cara menerapkan AVT di rumah. PENUTUP Pelaksanaan program parents course untuk
meningkatkan
pemahaman
orangtua tentang AVT bagi anak dengan hambatan
pendengaran
di
Yayasan
Aurica Surabaya adalah sebagai berikut. 1. Pada
tahap
perencanaan
program
parents course, dilakukan analisis kebutuhan-kebutuhan orangtua tentang pengetahuan
AVT.
Program
ini
dimulai dari materi yang mudah sampai dengan yang kompleks. 2. Pelaksanaan program parents course disampaikan dalam 4 tahap. Teknik yang
digunakan
adalah
selama
ceramah,
pelatihan
diskusi
dan
demonstrasi. 3. Evaluasi
program
parents
course
dilakukan dengan desain komparasi pre-test dan post-test. DAFTAR PUSTAKA
Bunawan, Lani dan Yuwati, CS. 2000. Penguasaan Bahasa Anak Tunarungu. Jakarta: Yayasan Santi Rama. Cochlear Limited. 2005. Listen Learn and Talk. Australia: SOS Printing Group. Dornan dkk. 2009. Longitudinal Study of Speech Perception, Speech, and Language or Children with Hearing Loss in an Auditory Verbal Therapy Program (online), Vol 109 (2-3). (http://ebookbrowse.com diakses 20 Januari 2015). Efendi, Mohammad. 2006. Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara. Estabrooks, Warren. Tanpa Tahun. QESWHIC Education And Culture Socrates. Auditory Verbal Practice (online), (http://www.qeswhic.eu diakses 20 Februari 2015). Estabrooks. W. 1994. Auditory Verbal Therapy For Parents And Professionals. Washington DC, U.S.A: Alexander Graham Bell Association for the deaf. Estabrooks, W dan Schwartz, R. 1995. The ABCs of AVT: Analyzing Auditory Verbal Therapy. Washington DC, U.S.A: AG Bell. Lim & Simser. 2005. Auditory Verbal Therapy for Children with Hearing Impairment (online), (http://www.annals.edu diakses 14 Januari 2015). Moeler, Mary Pat. 2000. Pediatric. Early Intervention and Language Development in Children Who Are Deaf and Hard of Hearing (online).
Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
19
(http://www.pediatrics.org 20 Januarir 2015).
diakses
Nicholas, J G dan Geers, A E .2006. NIH Public Access. Effects of Early Auditory Experience on the Spoken Language of Deaf Children at 3 Years of Age (online), (http://www.ncbi.nlm.nih.gov (diakses 20 Februari 2015). Nursimah, Sinta. 2012. Keefektifan Metode AVT Terhadap Keterampilan Bahasa Reseptif, Bahasa Ekspresif dan Artikulasi Anak Hambatan Pendengaran Ditinjau dari Gender. (Tesis) Tidak diterbitkan. Surabaya : PSPLB PPS Unesa.
Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sunardi dan Sunaryo. 2007. Intervensi Dini Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: Depdiknas. Tucker dan Wallace. Tanpa tahun. Building Listening and Spoken Language (online), (http://www.infanthearing.org diakses 10 Januari 2015). Wu,
Robinson, Vicky. Tanpa tahun. Reach Canada. The Power of Parents (online), (http://www.reach.ca diakses 10 Januari 2015). Sari, Marufi M. 2010. Pendidikan Luar Biasa(online) (http://marufimustikasari.blogspot.c om diakses 1 Januari 2015). Schramm, David dkk. Tanpa tahun. Reach Canada. Cochlear Implants for Adults (online), (http://www.reach.ca diakses 10 Februari 2015). Slemenda, Jack. 2008. Auditory Verbal Therapy (online), (http://www.deafed.net, diakses 21 Januari 2015). Stith, Joanna. Tanpa tahun. What is Auditory-Verbal Therapy?a Parent Packet (online), (http//www.listeningforlife.com diakses 16 Februari 2015). Somad, Permanarian dan Hernawati, Tati. 1996. Ortopedagogik Anak Tunarungu. Bandung: Depdikbud. Jurnal Psikologi Konseling Vol. 8 No.1, Juni 2016
Cheng Ju Dora & Brown, P.Margaret. Tanpa Tahun. Parents’and Teacher’s Expectations of Auditory-Verbal Therapy. The Volta Review. Volume 104 (1), 5-20.