Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697
ALGORITMA KRUSKAL UNTUK MENENTUKAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER
Stanly Hence Dolfi Loppies, Fransiskus Xaverius Manggau, S.Kom., MT
[email protected] ;
[email protected] Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik Universitas Musamus
ABSTRAK Jaringan komputer sangat dibutuhkan di berbagai bidang pekerjaan sebagai sarana untuk bertukar dan memperbaharui informasi pada era modern seperti sekarang ini. Perencanaan, perancangan, dan pembangunan topologi yang baik, akan menunjang kinerja jaringan komputer itu sendiri serta pihak-pihak yang menggunakannya. Cisco Packet Tracer adalah simulator yang digunakan untuk mendesain model topologi jaringan komputer yang akan dibangun maupun yang akan dikembangkan. Penentuan rute terpendek untuk mengirim paket data pada jaringan komputer dapat membantu memelihara kinerja jaringan. Algoritma Kruskal adalah salah satu algoritma yang digunakan untuk menyelesaikan masalah pohon perentang minimum dalam sebuah topologi jaringan. Aturan dasar dari algoritma Kruskal dalam mencari pohon perentang minimum adalah total bobot minimum dari setiap sisi yang dipilih secara berurutan. Routing adalah proses menentukan rute yang diterapkan pada router dalam jaringan komputer untuk menghasilkan rute-rute terpendek yang dikumpulkan dalam sebuah tabel routing. Routing dinamis OSPF adalah salah satu jenis routing yang paling banyak digunakan pada jaringan komputer berskala besar dan yang berada pada satu wilayah atau area yang sama. Routing dinamis OSPF sangat efektif dan efisien dalam menentukan rute terpendek berdasarkan total biaya terkecil untuk menghemat pemakaian bandwidth pada jaringan komputer. Melalui simulasi Cisco Packet Tracer dapat dibuktikan bahwa algoritma Kruskal dapat diimplementasikan untuk menentukan rute terpendek pada jaringan komputer yang menerapkan routing dinamis OSPF dengan jenis topologi jaringan tertentu. Kata Kunci : Algoritma Kruskal, Topologi Jaringan Komputer, Tabel Routing, Rute Terpendek Aturan
PENDAHULUAN Jaringan
komputer
untuk
membangun
sebuah
dibangun
jaringan komputer adalah menentukan tipe
berdasarkan dua topologi yaitu topologi
perangkat keras yang akan digunakan
fisik dan topologi logika, dimana topologi
seperti router, switch, dan jenis kabel,
logika dipengaruhi oleh topologi fisiknya
serta
(Santra & Pinaki, 2013).
membangun
melakukan
pengalamatan
komunikasi
untuk didalam
226
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697
lingkungan jaringan komputer (Sopandi,
dalam pemasangan jaringan telepon pada
2010).
suatu kota dengan memperhitungkan jarak
Arus komunikasi di dalam jaringan
dan
penggunaan
kabel
akan
metode
Ant
komputer harus di maksimalkan kinerjanya
digunakan
terutama
serta
Colony System (ACS) (Afrianto & Euis.,
satu
2012).
dalam
hal
menyampaikan
mengantar
informasi
dari
komputer ke komputer melalui setiap jalur yang menghubungkan
masing-masing
komputer (Velazquez, 2009). Salah
satu
bagian
Graf merupakan bentuk pemodelan yang
digunakan
berbagai
yang
berperan
menggunakan
yang
satunya
macam
untuk
memodelkan
permasalahan
adalah
salah
menyelesaikan
penting di dalam menjaga dan memelihara
permasalahan pohon perentang minimum
kinerja suatu jaringan komputer yaitu
(Braunstein et al, 2007).
melakukan proses routing yang tepat (Silk
Algoritma Kruskal adalah salah satu
& Suhardi, 2011). Jenis routing terbagi
algoritma
untuk
menyelesaikan
dua berdasarkan jenis protokolnya yaitu
permasalahan pohon perentang minimum
routing statis dan routing dinamis (Cisco
yang dapat diterapkan di berbagai bidang
Networking Academy, 2007).
kehidupan
sehari-hari,
dengan
Cisco Packet Tracer adalah simulator
menggunakan aturan graf yang terhubung
peralatan jaringan Cisco yang digunakan
dan berbobot untuk tujuan optimalisasi.
sebagai media untuk merancang sebuah
Aturan Kruskal adalah harus memilih sisi
topologi
sisi yang mempunyai bobot paling kecil
jaringan
komputer
(Cisco
Networking Academy, 2010)
dari setiap simpul dengan catatan sisi-sisi
Minimum Spanning Tree atau pohon
yang dipilih tidak boleh membentuk
perentang minimum adalah teknik mencari
edaran tertutup. (Katajainen & Olli, 1993).
jalan
penghubung
menghubungkan jaringan
menjadi
semua
secara
mendapatkan
dapat
Jalur terpendek adalah jalur yang
dalam
memiliki bobot minimum dari satu simpul
sampai
ke simpul yang lain dalam sebuah jaringan
yang
untuk menyelesaikan permasalahan yang
segi
berhubungan dengan proses optimalisasi
titik
bersamaan
jarak
hasil
yang
minimum
optimasi
dalam
kecepatan maupun waktu. Penelitian
perantang
dilakukan, memperoleh jalur terpendek
yakni
menggunakan algoritma Prim dari sebuah
Menemukan pohon perentang minimum
jaringan distribusi listrik yang topologinya
minimum
terkait yang
pohon
jaringan itu sendiri. Pada penelitian yang
dilakukan
227
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697
digambarkan dalam sebuah graf. (Denny, 2011).
Implementasi graf untuk menentukan pohon
perentang
minimum
terhadap
Penelitian yang dilakukan kali ini
bentuk suatu topologi jaringan yang akan
adalah menerapkan algoritma Kruskal
digunakan, dapat digambarkan secara acak
untuk mendapatkan rute terpendek pada
dalam menentukan letak simpul, sisi, serta
sebuah jaringan komputer, yang akan
nilai bobotnya, jika ingin membangun atau
dibandingkan dengan hasil dari algoritma
mengembangkan suatu jaringan
routing melalui media simulasi Cisco
Model pohon Perentang minimum dari
Packet Tracer, sebelum algoritma Kruskal
sebuah topologi jaringan pada Gambar 2.1
diimplementasikan pada sebuah jaringan
berikut(Deny, 2011)
komputer yang sesungguhnya. Hasil penelitian ini adalah informasi perbandingan rute-rute terpendek yang diperoleh algoritma Kruskal, OSPF, dan EIGRP
dari
tiga
topologi
jaringan
komputer yaitu mesh, star dan bus. Dimana algoritma Kruskal memiliki rute lebih pendek dari EIGRP. Gambar 1. Pohon perentang minimum dari sebuah topologi jaringan
KERANGKATEORI 1.
Pohon Perentang Minimum Pohon
perentang
minimum
telah
banyak diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan
yang
2.
Graf Graf
merupakan
pemodelan
yang
suatu
di
gunakan
untuk
berkaitan dengan jaringan ( Braunsten et
memodelkan
al, 2009). Pohon perentang minimum
permasalahan
adalah teknik mencari jalan penghubung
pekerjaan.
yang dapat menghubungkan semua titik
pasangan himpunan (V,E) dimana V
dalam jaringan secara bersamaan sampai
adalah himpunan berhingga dan tidak
mendapatkan jarak minimum yang akan
kosong dari simpul-simpul dan E adalah
menjadi
himpunan
hasil
optimasi
dalam
segi
berbagai
bentuk
di
Graf
garis
macam
berbagai didefinisikan
atau pasangan
sisi
bidang sebagai
yang
kecepatan maupun waktu (Afrianto and
menghubungkan
simpul.
Euis, 2012).
Keterhubungan setiap simpul didalam 228
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697
suatu graf sangat penting, karena jika
Aturan dasar pada algoritma Kruskal
simpul pertama terhubung dengan simpul
dalam bentuk pseudocode adalah seperti
kedua berarti simpul kedua dapat dicapai
berikut
dari simpul pertama, juga sebaliknya
Procedure Kruskal:
(Afrianto dan Euis, 2012).
{This program constructs the minimal
Contoh graf pada Gambar 2.2 (Deny, 2011)
spanning tree T for a connected n-vertex graph G (N,E)} begin T:=0; While |T|
Gambar 2. Graf
then T := T U {e’}; 3.
end;
Algoritma Kruskal Algoritma Kruskal adalah salah satu
algoritma
yang
menyelesaikan
digunakan
dalam
permasalahan
pohon
end. 4.
Jaringan komputer merupakan sebuah
perentang minimum yang dapat diterapkan di berbagai bidang kehidupan sehari-hari dengan
tujuan
menggunakan
optimalisasi. konsep
sebuah
Dengan graf
terhubung dan berbobot sebagai syarat
Aturan dasar algoritma Kruskal adalah harus memilih sisi sisi yang mempunyai bobot paling kecil dari setiap simpul dengan catatan sisi-sisi yang dipilih tidak membentuk
edaran
(Katajainen and Olli, 1993).
sarana komunikasi yang terbentuk dari beberapa komputer dan piranti-piranti pendukung lainnya yang harus saling terhubung agar dapat berkomunikasi dan bertukar informasi (Santra and Pinaki,
sebuah topologi jaringan.
boleh
Jaringan Komputer
tertutup
2013). 5.
Routing Routing merupakan proses pencarian
rute guna memindahkan informasi dari sumber
ke
tujuan
melalui
koneksi
komunikasi antar router dalam jaringan komputer. 229
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697
Untuk
melakukan
proses
routing
sebuah router membutuhkan informasiinformasi sebagai berikut.
6.
Persoalan
Menentukan
Jalur
Terpendek Jalur terpendek adalah jalur yang
Alamat Tujuan/destination address
memiliki bobot minimum dari satu simpul
yaitu tujuan atau alamat yang akan di
ke simpul yang lain dengan tujuan
routing
menyelesaikan
Mengenal sumber informasi yaitu
berhubungan
dengan
darimana
membutuhkan
optimasi
asal
informasi
yang
diperoleh, apakah sumber informasi
permasalahan
yang
proses
yang
dalam
suatu
jaringan (Deny, 2011).
dapat dipelajari oleh router penerima dan melewati rute mana sehingga informasi dapat diterima.
METODOLOGI Tahap
perancangan
sistem
Menemukan rute (jalur) yaitu mencari
implementasi algoritma Kruskal dalam
rute mana yang mungkin digunakan
menentukan pohon perentang minimum
untuk mengirimkan informasi sampai
dari topologi jaringan komputer yang akan
ke tujuan.
diujikan dapat dilihat pada diagram alir
Pemilihan rute yaitu memilih rute
pada Gambar 3.1
yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
Packet Tracer untuk menguji topologi
Untuk mengatur jalur routing di dalam jaringan
komputer
Tahap perancangan simulasi Cisco
di
tentukan
oleh
jaringan yang telah dibangun dapat dilihat pada diagram alir pada Gambar 3.
protokol routing agar komunikasi yang terjadi di dalam jaringan tetap dapat berjalan.
Jenis-jenis
protokol
routing
diantaranya adalah protokol statis dan dinamis, protokol interior dan eksterior gateway, serta protokol distance vector dan link state.(Yugianto. G, 2008)
230
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697
Mulai
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Desain Topologi
Input : Titik atau Simpul
Membentuk Garis/Sisi dan Input data panjang/ jarak
Membentuk Graf Terhubung dan Berbobot
Model
dari
tiga
topologi
yang
digunakan pada penelitian ini yaitu mesh, star dan bus dapat dilihat pada GambarGambar berikut.
Algoritma Kruskal {prosedur ini membentuk pohon perentang minimum T dari graf terhubung G (N,E) dengan n simpul Mulai inisialisasi T:=0; selama |T|
Output : Pohon Perentang Minimum
Gambar 5. Topologi Mesh Selesai
dan
Topologi Star
Gambar 3. Diagram Alir Perancangan Sistem Kruskal
Mulai
Memasang Router, Switch, dan PC
Gambar 6. Topologi Bus Memasang Kabel Untuk Mengubungkan Router, Switch dan PC
2. Implementasi Sistem Kruskal Desain Topologi Simulasi Jaringan Komputer
Sistem dirancang
Konfigurasi Router-Router
Kruskal
menggunakan
yang bahasa
pemrograman Delphi memiliki tiga tahap masukan
Router-Router sudah dapat Bertukar Informasi
algoritma
untuk
memodelkan
sebuah
topologi jaringan komputer dengan graf yang dapat dilihat pada Gambar-Gambar
Selesai
berikut.
Gambar 4. Diagram Alir Perancangan Simulasi Cisco Packet Tracer 231
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697
Gambar 7. Tahap Masukan Simpul
Gambar 10. Keluaran Topologi Mesh Pic dan Keluaran Topologi Star
Gambar 11. Keluaran Topologi Bus Gambar 8. Tahap Masukan Sisi 3. Simulasi
Cisco
Packet
Tracer
Pengujian Pertama Pengujian pertama simulasi Cisco Packet Tracer akan membandingkan total rute
terpendek
yang
dihasilkan
oleh
Kruskal, OSPF, dan EIGRP pada topologi mesh. Desain topologi simulasi Cisco Packet Tracer untuk ketiga topologi dapat dilihat pada Gambar-Gambar berikut. Gambar 9. Tahap Masukan Bobot Hasil keluaran yang diperoleh oleh sistem dengan algoritma Kruskal dari ketiga jenis topologi yang digunakan dapat dilihat pada Gambar-Gambar berikut.
232
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697
router. Contoh tabel routing dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 12. Topologi Mesh Gambar 15 Contoh Tabel Routing
10.0.0.0/30 adalah alamat jaringan utama yang digunakan pada lingkungan internal area jaringan komputer. 10.1.1.0 – 10.1.1.32 yaitu alamat jaringan
yang
menghubungkan
setiap
router yang ada pada lingkungan jaringan Gambar 13. Topologi Star
yang sama. [110/14]is adalah nomor admistrative distance berdasarkan jenis routing yang digunakan dan nilai matrik. via
10.1.1.2
is
gateway
untuk
melewatkan paket data yang akan dikirim ke tujuan. 00:20:08 adalah waktu konvergensi untuk membagikan informasi routing pada Gambar 14. Topologi Bus Dalam proses routing, jalur-jalur yang ada pada sebuah lingkungan jaringan telah
jaringan. serial0/1/0 adalah jalur yang digunakan oleh gateway.
terdaftar dalam sebuah tabel routing pada
233
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697
Pada simulasi Cisco Packet Tracer ada
Visualisasi perbandingan pengiriman
dua cara untuk menentukan rute terpendek
paket data dari simpul A ke simpul D pada
pada jaringan komputer yaitu dengan
Kruskal, OSPF, dan EIGRP pada pada
menggunakan perintah traceroute dan
topologi mesh dapat dilihat pada Gambar
visualisasi pengiriman paket data
15.
Hasil rute terpendek yang diperoleh menggunakan perintah traceroute dari simpul A ke D pada topologi mesh dengan routing OSPF adalah seperti berikut.
Hasil rute terpendek yang diperoleh menggunakan perintah traceroute dari simpul A ke D pada topologi mesh dengan
Kruskal
routing EIGRP adalah seperti berikut.
OSPF EIGRP Gambar 15. Simulasi Cisco Packet Tracer pengiriman paket data Kruskal, OSPF, dan EIGRP topologi mesh
Teknik adalah router A pada jaringan komputer
yang
dibangun.
adalah alamat jaringan dari router D. 10.1.1.2
adalah
jalur
Tabel
192.1686.0
pertama
yang
dilewati, 10.1.1.6 adalah jalur kedua and 10.1.1.22 adalah jalur ketiga.
hasil
perbandingan
rute
terrpendek antara Kruskal, OSPF, dan EIGRP dari simpul A ke simpul D pada pengujian pertama ditunjukkan pada tabel 1.
Waktu dalam traceroute adalah waktu konvergensi proses pengiriman paket data traceroute ke simpul tujuan.
234
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697
Table 1. Tabel hasil pengujian pertama
Tabel
hasil
perbandingan
rute
Route
Kruskal
OSPF
EIGRP
terrpendek antara Kruskal, OSPF, dan
A ke D
A-B-C-D
A-B-C-
A-F-D
EIGRP dari simpul A ke simpul D pada pengujian pertama ditunjukkan pada tabel
D 22
Distance
22
34
2. Tabel 2. Tabel hasil pengujian kedua Rute
Kruskal
OSPF
EIGRP
A ke D
A-F-C-D
A-F-D
A-F-D
Cisco
Total
30
27
27
Packet Tracer akan membandingkan total
Jarak
Packet
Tracer
4. Simulasi
Cisco
Packet
Tracer
Pengujian Kedua Pengujian
rute
terpendek
kedua
yang
simulasi
dihasilkan
oleh
Kruskal, OSPF, dan EIGRP pada topologi star.
5. Simulasi
Cisco
Pengujian Ketiga
Visualisasi perbandingan pengiriman
Pengujian
ketiga
simulasi
Cisco
paket data dari simpul A ke simpul D pada
Packet Tracer akan membandingkan total
Kruskal, OSPF, dan EIGRP pada pada
rute
topologi bus dapat dilihat pada Gambar 16.
Kruskal, OSPF, dan EIGRP pada topologi
terpendek
yang
dihasilkan
oleh
bus. Visualisasi perbandingan pengiriman paket data dari simpul A ke simpul D pada Kruskal, OSPF, dan EIGRP pada pada topologi bus dapat dilihat pada Gambar 17.
Kruskal OSPF EIGRP Gambar 16. Simulasi Cisco Packet Tracer pengiriman paket data Kruskal, OSPF, dan EIGRP topologi star 235
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697 menghasilkan rute yang sama yaitu A – C – D dengan total jarak 18. Jika melihat tabel hasil perbandingan keseluruhan
rute-rute
terpendek
yang
diperoleh pada pengujian pertama sampai dengan pengujian ketiga, Perbedaan hasil Kruskal
rute-rute terpendek yang dihasilkan antara
OSPF
Kruskal, OSPF dan EIGRP dikarenakan
EIGRP
karena perbedaan metode perhitungan rute terpendek antara ketiganya. Pada algortima
Gambar 17. Simulasi Cisco Packet Tracer
Kruskal perhitungan untuk menentukan
pengiriman paket data Kruskal, OSPF, dan
rute terpendek dilakukan dengan cara
EIGRP topologi bus
memilih sisi yang memiliki bobot terkecil secara acak sebagai rute utama yang terdekat dengan simpul asal ataupun
6. Pembahasan Setelah
Cisco
dengan simpul tujuan, bisa juga yang
Packet Tracer pertama, kedua dan ketiga
terhubung langsung dengan simpul asal
yang telah dilakukan, hasil yang rute
maupun tujuan, sampai simpul asal dan
terpendek yang diperoleh dari simpul A ke
simpul tujuan terhubung. Pada algoritma
simpul D antara Kruskal, OSPF, dan
OSPF perhitungan untuk menentukan rute
EIGRP. Dimana pada pengujian pertama
terpendek
Kruskal dan OSPF memiliki rute A – B –
menghitung total keseluruhan biaya dari
C – D dengan total jarak 22, sedangkan
simpul asal ke simpul tujuan dari setiap
rute pada EIGRP adalah A – F – D dengan
rute yang terhubung langsung dengan
total jarak 34.
simpul asal, manakah rute yang memiliki
Hasil
simulasi
pada
pengujian
pengujian
kedua
rute
dilakukan
tujuan.
antara
perhitungan
OSPF,
dan
EIGRP
cara
total biaya terkecil untuk sampai ke simpul
terpendek dari simpul A ke simpul D Kruskal,
dengan
Sedangkan untuk
pada
EIGRP
menentukan
rute
menghasilkan rute yang sama yaitu A – F
terpendek dilakukan dengan cara memilih
– D dengan total jarak 8.
rute yang terhubung langsung dari simpul
Hasil pada pengujian ketiga rute
asal yang memiliki distribusi bandwidth
terpendek dari simpul A ke simpul D
terbesar atau jumlah hop paling sedikit
antara
Kruskal,
OSPF,
dan
EIGRP 236
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697
yang akan dilewati dari simpul asal ke
routing
simpul tujuan.
topologi yang sesuai seperti hasil pada
Dengan
demikian
bahwa untuk jaringan
kasus
mesh
telah
dibuktikan
Kruskal
OSPF
dengan
pengujian pertama simulasi Cisco
dengan topologi
algoritma
dinamis
Packet Tracer yang telah dilakukan. 2. Perbandingan
rute-rute
terpendek
memperoleh hasil rute-rute terpendek yang
antara algoritma Kruskal, OSPF dan
cocok dengan algoritma rute terpendek
EIGRP dari pengujian-pengujian yang
OSPF dan lebih pendek dari EIGRP
telah dilakukan menunjukkan bahwa
seperti yang ditunjukkan pada tabel hasil
dalam kasus dengan topologi star, dan
perbandingan
bus,
terpendek
keseluruhan
yang
diperoleh
rute-rute dari
rute-rute
terpendek
yang
tiga
diperoleh ketiga algoritma ternyata
pengujian. Hasil perbandingan total jarak
memiliki kecocokan. Namun pada
terpendek antara algoritma Kruskal, OSPF,
kasus dengan topologi mesh rute
dan EIGRP yang dapat dilihat pada Tabel
terpendek yang dihasilkan Kruskal
3.
lebih pendek dari pada EIGRP. Ini
Table 3. Hasil pengujian total jarak dari
menunjukkan bahwa pada topologi
ketiga topologi
mesh algoritma Kruskal lebih baik dari EIGRP.
Total Distance Topol ogy
Krus kal
OS PF
EIG RP
DAFTAR PUSTAKA 1.
Afrianto. I., and Euis, W.J., 2012,
Mesh
440
440
567
Star
560
494
582
Penyelesaian
Bus
240
240
240
spanning
tree
masalah
minimum
menggunakan
ant
colony system(ACS). Jurnal Ilmiah KESIMPULAN
Komputer
Pada penelitian dengan judul implementasi
(KOMPUTA) Vol.1, No.2.
algoritma Kruskal dalam menentukan rute
2.
dan
Informatika
Braunstein, L.A., Wu. Z., Chen. Y.,
terpendek pada jaringan komputer yang
Sergey. V.B., Tomer. K., Sameet. S.,
telah dilakukan dapat diambil beberapa
Reuven. C., Eduardo. L., Shlomo. H.,
kesimpulan sebagai berikut.
and Eugene S.H., 2007, Optimal path
1. Algoritma Kruskal dapat diterapkan
and minimal spanning tree in random
untuk menentukan rute terpendek pada
weighted
networks.
International
jaringan komputer yang menerapkan 237
Jurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.3 No. 3, Desember 2014 ISSN 2089-6697
Journal of Bifurcation and Chaos 17,
3.
5.
6.
Santra. S., and Pinaki, P.A., 2013, A
(7) 2215-2255.
study and analysis on computer
Cisco Networking Academy., 2007,
network
Introduction to Routing and Packet
communication. International Journal
Forwarding, Routing Table, Link State
of
Routing Protocols, Introduction to
Anvanced Engineering 3.
Dynamic Routing Protocol, Distance
4.
7.
8.
topology
Emerging
Silk,
L.M.,
for
Technology
and
Suhardi.,
data
and
2011,
Vector Routing Protocols, EIGRP,
Pengaruh model jaringan terhadap
OSPF.
optimasi routing Open Shortest Path
Cisco Networking Academy., 2010,
First (OSPF). Jurnal Teknologi Vol.1,
Cisco Paket Tracer Data Sheet.
No.2.
Deny, W.N., 2011, Aplikasi algoritma
9.
Sopandi. D., 2010, Instalasi dan
prim untuk menentukan minimum
Konfigurasi
Jaringan
spanning tree suatu graf berbobot
Informatika, Bandung.
Komputer,
dengan menggunakan pemrograman
10. Velazquez, J. A. R., Aida. K., and
berorientasi objek. Journal Ilmiah
Josep, D. F., 2009, On realiability
Foristek 1, (2).
indices of communication networks.
Katajainen. J., and Olli. N., 1993, An
Journal Computer and Mathematics
alternative for the implementation of
with Application 58.
kruskal’s algorithm.
minimal Journal
spanning
tree
Science
of
Computer Programming 3, 205-216.
11. Yugianto. G., 2008, TCP/IP Dalam Dunia
Informatika
Telekomunikasi,
dan
Informatika,
Bandung.
238