Jurnal Teknologi Informasi, Volume 8 Nomor 1, April 2012, ISSN 1414-9999
ALAT BANTU PENELUSURAN STRING PADA MATERI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER-MOORE R Edy Prasetyo A, Vincent Suhartono, Y.Tyas Catur Pramudi Pascasarjana Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro
Abstract Learning material is very broad, so that students do not trouble finding the material it is necessary to shorten the time the concept of searching for the discovery of the material. one of the algorithm used is a string search algorithm.One of the reasons why the search string helps them remember the limitations of human ability and accuracy in detecting and finding an entry from a document and process speeds. String matching or string searching is often encountered in everyday life when dealing with text ranging from simple problems to complex. Boyer-Moore is one type of string search algorithm, which is another variation of the search string with a jump forward and do a comparison of the right text. Boyer-Moore algorithm uses the motion of sliding down. Movement of sliding to get a suitable character. Movement jump gives information how many characters should be shifted to match the last character that matches the initial appearance. In the search string is usually difficult to detect or do a search on the string that is not intact or there is a possibility there are missing characters in the string tersebut. Boyer moore algoritm string search is the most effective search algorithms, where the execution time of the Boyer Moore algorithm can be said to approach the sub-linear, because these algorithms do not need to check all the characters in the string to be searched, but will pass through some of them, and this algorithm will be faster if the key string to search longer. Keywords: Search string;Boyer-moore algoritm; 1. LATAR BELAKANG Perkembangan sains dan teknologi perlu disikapi secara bijak oleh para tenaga pendidik dengan bantuan teknologi yang semakin meluas, saat ini metode yang ada menghendaki pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yang menuntut kreatifitas guru dalam pengelolaannya. Salah satu yang harus mandiri dilakukan oleh peserta didik adalah pencarian materi, banyak konsep pencarian yang diterapkan pada alat pencarian materi, tiap-tiap konsep memiliki algoritma atau urut-urutan pencarian yang berpengaruh pada kualitas informasi yang ditemukan. Konsep pencarian pada dasarnya difokuskan pada beberapa aspek, diantaranya pada aspek string atau kalimat kuncinya, bisa juga fokus pencarian pada bentuk gambar dengan menggunakan image processing. [1] Metode pencarian dikatakan penting untuk menyelesaikan permasalahan karena setiap state (keadaan) menggambarkan langkah-langkah untuk menyelesaikan permasalahan dan menentukan apa yang harus dilakukan ,dimana setiap state menggambarkan kemungkinan posisi pada suatu saat. Metode pencarian adalah bagian dari kesimpulan, dimana setiap state menggambarkan hipotesis dalam sebuah rangkaian dedukatif.[2] Permasalahan pencocokan string (string matching) merupakan permasalahan yang sangat terkenal dalam dunia informatika. Contoh implementasi dari permasalahan pencocokan string adalah pada pencocokan sebuah string pada Microsoft Word atau editor, atau dalam kasus yang lebih besar lagi, yaitu pencocokan website dengan memasukkan kata-kata kunci sebagaimana yang telah diimplementasikan pada search engine, seperti Yahoo atau Google. Berbagai cara yang telah diterapkan
40
http://research.pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 8 Nomor 1, April 2012, ISSN 1414-9999 untuk menyelesaikan permasalahan ini, diantaranya Algoritma Staightforward Matching, dengan menggunakan Finite Automata, Algoritma Knuth-Morris-Pratt, Algoritma Boyer-Moore.[3] Menurut Munir Rinaldi (2005), Pencarian string adalah sebuah masalah yang sangat krusial, Persoalan pencarian string dirumuskan sebagai berikut, Diberikan teks yang panjangnya n karakter dan pattern yaitu string yang akan dicari dengan panjang m karakter dengan panjang m < panjang n. Pencocokkan string merupakan permasalahan paling sederhana dari semua permasalahan string lainnya, dan dianggap sebagai bagian dari pemrosesan data, pengkompresian data, analisis leksikal, dan temu balik informasi. Teknik untuk menyelesaikan permasalahan pencocokkan string biasanya akan menghasilkan implikasi langsung ke aplikasi string lainnya.[4] Masalah utama dalam pencarian string adalah untuk mencari sebuah string yang terdiri dari beberapa karakter (yang biasa disebut pattern) dalam sejumlah besar text. Pencarian string juga biasa digunakan untuk mencari pola bit dalam sejumlah besar file binary. Dalam menganalisis algoritmaalgoritma pencarian string kami akan mengasumsikan bahwa panjang string (pattern) adalah S dan panjang text tempat pattern tersebut dicari dimisalkan dengan. Analisa berbagai kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pencocokan string (string matching) yaitu kemungkinan adproses itu sendiri. String Matching atau pencarian string sering kali ditemui dalam kehidupaa karakter teks yang hilang, kemungkinan ada karakter yang hilang dari string, kemungkinan ada karakter didalam string atau teks yang mungkin di tambahkan.diganti,atau dihilangkan.[4] Materi pembelajaran sangatlah luas, agar siswa tidak kesulitan mencari materi yang ada maka perlu adanya konsep penelusuran untuk mempersingkat waktu penemuan materi yang ada. Salah satu algoritma pencarian yang digunakan adalah algoritma pencarian string. Menurut Nur Hadi Dwi AP (2008), algortima pencarian string sangat membantu, mengingat keterbatasan kemampuan dan ketelitian manusia dalam mendeteksi dan menemukan suatu entri dari suatu dokumen dan kecepatan n sehari-hari ketika berhubungan dengan text atau interpreter mulai dari permasalahan yang sederhana sampai dengan yang kompleks.[5] Beberapa algoritma pencarian string yang sudah ada diantaranya algortima Hashing dan algoritma Brute Force, keduanya sama – sama berfungsi untuk memudahkan pencarian dalam sebuah dokumen, karakteristik dari kedua algortima tersebut adalah : Tabel 1.2 : Perbandingan beberapa algortima pencarian string No. 1
Algoritma Hashing Dalam algoritma hash memerlukan bantuan satu tabel database. Dengan teknik ini, pencarian data tidak tergantung dari besar atau jumlah data (N) pada tabel, karena pencarian dilakukan dengan menggunakan kunci/alamat yang diperoleh dari konversi terhadap data tersebut dengan menggunakan fungsi Hash.[6]
Algortima Brute Force Struktur data yang akan digunakan yaitu, 2 buah tabel database untuk menyimpan string Pattern dan string Teks, sedangkan untuk menyimpan hasil pemrosesan terhadap pencarian string digunakan 2 buah tabel untuk menyimpan nilai boolean dari pemrosesan string Pattern, karena itu mempunyai panjang sebesar string pattern, tabel pertama bernama tabValidPattern, tabel kedua bernama tabRuntimePattern, dan 1 buah tabel untuk menyimpan nilai boolean dari pemrosesan dari string teks, dengan panjang sesuai dengan panjang string teks, yang selanjutnya kita sebut sebagai tabValidTeks.[7]
2
Semakin besar dokumen yang akan dicari maka akan memperbesar pula isi tabel database pencarian, sehingga berdampak pada pemborosan memori penyimpanan.
Akan lebih memerlukan memori penyimpanan yang lebih besar dibanding dengan algortima Hashing, karena pada algortima brute force ini melibatkan 2 buah tabel database penyimpanan
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
41
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 8 Nomor 1, April 2012, ISSN 1414-9999
Algortima pencarian string yang lain adalah algoritma Boyer-Moore, menurut Kamal Mahmudi (2007) Algortima Boyer-Moore merupakan variasi lain dari pencarian string dengan melompat maju sejauh mungkin, algorima ini tidak memerlukan bantuan tabel database untuk menampung pencarian datanya. Cara yang dilakukan adalah dengan cara sekuensial (urut), dengan melakukan perbandingan dari kanan text. Algortima Boyer-Moore menggunakan gerakan geser (slide) dan lompat (jump). Gerakan geser untuk mendapatkan karakter yang cocok. Gerakan lompat memberikan informasi berapa banyak karakter yang harus digeser untuk mencocokkan karakter terakhir yang cocok dengan kemunculan awalnya. Pada pencarian string biasanya sulit mendeteksi atau melakukan pencarian pada string (pattern) yang tidak utuh atau terdapat kemungkinan ada karakter yang hilang pada string tersebut.[8] Algortima pencarian string Boyer Moore merupakan algoritma pencocokan string yang paling efektif, dimana waktu eksekusi dari algoritma Boyer Moore dapat dikatakan mendekati sub linear, karena algoritma ini tidak perlu memeriksa semua karakter dalam string untuk dicari, namun akan melewati beberapa diantaranya, dan algortitma ini akan semakin cepat apabila string kunci yang ingin dicari semakin panjang. Kekurangan dari algoritma ini adalah tiap usaha pencarian yang gagal antara string kunci dan tempat pencarian, akan menggunakan informasi yang didapat dari percobaan pada posisi-posisi yang lain.[8] Menurut Winkel aspek psikomotorik merupakan salah satu aspek yang menunjang kompetensi siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih mendalam (Nani Dahniar, 2006). Untuk mencari bahan tidak terfokus pada salah satu sumber saja melainkan sumber yang memberi defisini yang hampir sama juga. Dengan adanya program penelusur materi pembelajaran maka siswa akan mudah menemukan dan penjabaran lebih dari satu definisi, mulai dari yang definisi yang sederhana sampai dengan yang kompleks.[9] 2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah : yang pertama kemampuan user untuk melakukan dalam mendeteksi dan menemukan suatu materi dari berbagai dokumen cukup terbatas. Yang kedua algoritma pencarian string yang lain seperti algotirma Brute Force dan Hashing membutuhkan bantuan tabel database dalam metode pencariannya sehingga semakin banyak dokumen yang dicari maka akan semakin memperbanyak penyimpanan data pada tabel database sehingga membutuhkan penyediaan memori yang cukup besar. 3. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk : yang pertama untuk menciptakan sarana penelusuran data khususnya mengenai materi pembelajaran bagi para siswa,yang kedua, meminimalkan jumlah pemakaian memori dalam aktivitas pencarian materi sesuai yang diinputkan. 4. MANFAAT PENELITIAN Hasil dari penelitian ini yaitu untuk : yang pertama memudahkan pencarian terhadap materi pembelajaran.Yang kedua pencarian dengan algortima Boyer-Moore akan mengurangi kapasitas memori penyimpanan yang harus disediakan. 5. LANDASAN TEORI Mesin penelusur (search engine) merupakan salah satu program komputer yang di rancang khusus untuk membantu user menemukan file-file yang disimpan dalam komputer, misalnya dalam sebuah web server umum di web (www) atau komputer sendiri. Mesin pencari memungkinkan user untuk meminta content media dengan criteria yang spesifik, biasanya berisikan prase atau kata yang diinginkan serta memperoleh daftar file yang memenuhi kriteria tersebut.
42
http://research.pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 8 Nomor 1, April 2012, ISSN 1414-9999 Menurut Wiley Publishing Inc, mesin penelusur atau search engine dikelompokkan menjadi tiga : yang pertama ,Search Engine Primer, Contoh dari mesin penelusur ini adalah Google, Yahoo, Lycos, dan MSN. Mesin penelusur ini member traffik terbesar, sehingga menjadi fokus utama setiap pencarian yang dilakukan user . Lycos diciptakan lebih awal dari google, lycos dibuat tahun 1994 sedangkan google tahun 1997. Pada kenyataannya Goole lebih populer daripada Lycos. Google lebih popular karena pengguna internet tahu kalau Google menyediakan hasil pencarian yang lebih akurat daripada Lycos. Yang kedua,Search Engine Sekunder, Disebut sebagai search engine sekunder karena ditujukan khusus untuk kalangan tertentu saja. Misalnya untuk pengguna dari negara-negara tertentu, Search engine sekunder mungkin memang tidak memberikan traffik sebanyak search engine primer. Hal itu disebabkan oleh keterbatasan seperti yang sudah disebutkan diatas. Namun tentu ada satu keuntungan atau kelebihan yang dimiliki oleh search engine sekunder. Search engine sekunder dibuat dan ditujukan untuk kalangan spesifik, yang artinya mereka punya audience atau user yang spesifik pula. Yang ketiga Targeted Search Engine, disebut juga topical search engine. Yaitu search engine yang lebih spesifik. Search engine ini biasanya dibuat untuk melayani user-user yang mempunyai ketertarikan pada topik-topik yang tertentu. Topik-topik ini biasanya bersifat umum, misalnya masalah kesehatan, bisnis, pendidikan, teknologi, dan sejenisnya. Contoh-contoh search engine targeted ini CitySearch, Yahoo! Travel, dan MusicSearch. Pencarian String atau String-Matching adalah sebuah masalah yang sering kali ditemui dalam kegiatan sehari-hari, hal ini terlihat bila menjumpai suatu text atau interpreter, mulai dari permasalahan sederhana, sampai dengan permasalahan yang komplek. Contohnya proses pencarian suatu kata dari sebuah dokumen text. Penemuan algoritma string-matching mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak, mengingat keterbatasan kemampuan dan ketelitian manusia dalam mendeteksi dan menemukan suatu entri dari suatu dokumen, dan kecepatan proses menjadi salah satu faktor lainnya. Kasus monumental yang paling klasik dari permasalahan algoritma diantaranya penentuan kelayakan suatu algoritma itu sendiri. Hanya algoritma yang baik dan benar yang akan diterima, dan lebih jauh lagi, diperlukan algoritma yang efisien. Salah-satu algoritma yang dipercaya cukup efisien dalam memecahkan kasus string matching adalah algoritma Boyer-Moore.[12] Algortima pencarian Boyer Moore merupakan algortima pencocokan string yang paling efektif. Ditemukan oleh Bob Boyer dan J. Strokther Moore pada tahun 1977. Algortim dimulai dengan memproses string pada tempat pencarian, dimulai dari string yang bukan dicari. Waktu eksekusi dari algortima Boyer-Moore dapat dikatakan mendekati sub-linear, karena algortima ini tidak perlu memeriksa semua karakter dalam string, namun akan melewati beberapa diantaranya.Secara umum, algoritma akan semakin cepat apabila string kunci yang ingin kita cari semakin panjang. Setiap usaha pencarian yang gagal antara string kunci dan tempat pencarian, akan menggunakan informasi yang didapat dari percobaan pada posisi yang lain. Cara Kerja Algortima Boyer-Moore memeriksa apakah terdapat kesamaan pada sebuah posisi, mulai dari karakter paling belakang. Contoh, pada kata “UDINUS”, apabila pencocokan dimulai dari depan maka apakah diperiksa apakah posisi keenam mengandung huruf “S”, apabila “S” ditemukan maka akan dilanjutkan ke posisi kelima untuk memeriksa apakah terdapat huruf “U” dan begitu selanjutnya sampai dengan posisi awal. -------------X-----------------UDINUS--------------------UDINUS------------------- U DI NUS------------------ U DINU S-------------------U D I N U S --------------------- UD I N U S -----
Gambar 1.2 : Verifikasi pada Boyer Moor http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
43
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 8 Nomor 1, April 2012, ISSN 1414-9999
6.
KERANGKA PEMIKIRAN MASALAH USER
IPTEK
Kemampuan user untuk melakukan
dalam mendeteksi dan
Algoritma pencarian string yang lain membutuhkan penyediaan memori yang
menemukan suatu materi dari berbagai dokumen cukup terbatas
cukup besar.
ANALISIS
Silabus Materi PENELUSURAN Analisis Penelusur an
Tujuan
SISTEM Diagram Strategi Penelusur an
Model Pengemb angan Sistem
Karakte ristik Penelusur
Fungsi Sub Sistem
BOYER-MOORE
DESAIN PENELUSUR Mengemb angkan Algoritma Pencarian
Memilih Materi
SISTEM
Algoritma Pencarian
Mendesaia n & Evaluasi Formatif
Script&St ory Board
Menu Navigasi
Spec Arsitektur
Netbeans (Java)
PEMBANGUNAN PENELUSUR Materi Pencarian
Searching Object
SISTEM
Per cobaan Pencarian
Tahapan Pencarian
Antar Muka
Kompo nen Sistem
Fitur Pemeliha raan
PENGUJIAN I PENCARIAN Kata Kunci
Materi
PENGUJIAN II
TEKNOLOGI Hasil Cari
PENCARIAN Uji Sistem
BlackBox
Uji beda beberapa Materi
TEKNOLOGI Uji Terbentuknya Media Pencarian
TUJUAN USER
44
IPTEK
Untuk menciptakan sarana penelusuran data khususnya
Meminimalkan jumlah pemakaian memori dalam aktivitas
mengenai materi pembelajaran bagi para siswa.
pencarian.
http://research.pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 8 Nomor 1, April 2012, ISSN 1414-9999 7.
METODE REKAYASA SISTEM Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut : langkah pertama Menganalisis bagaimana proses pencarian string dengan algortima Boyer Moore yaitu Penelusuran, membandingkan antara model penelusuran dengan algoritma boyer moore dan algortima lainnya, mencari kelemahan-kelemahan yang ada pada algoritma-algoritma sebelumnya, untuk selnjutnya dijadikan masukan untuk pengembangan algortima boyer-moore. Yaitu Sistem mencari karekteristik model penelusuan yang dilakukan dengan algoritma boyer moore, untuk kemudian disusun suatu pengembangan sistem penelusuran dengan algortima booyer moore. Yang kedua Desain, merancang model pencarian materi dengan algortima Boyer Moore yaitu Penelusuran, membuat desain yang sesuai dengan karakteristik algoritma Boyer Moore, untuk selanjutnya dianalisa kembali apakah desain yang ada sudah sesuai dengan sifat dan karakteristik algortima Boyer Moore.Yaitu system, meletakkan materi-materi pencarian untuk digunakan sebagai sarana penelusuran guna memudahkan siswa dalam upayanya mencari bahan pelajaran. Yang ketiga Pembangunan,meliputi menentukan antar muka antara materi pencarian dan sistem yang akan dibuat, menentukan komponen dari sistem yang yang dikembangkan, Menentukan fitur pemeliharaan, misalnya dengan penambahan sarana backup dan edit data, Memberikan fasilitas tuntunan atau help untuk memudahkan para user dalam menjalankan aktivitasnya menggunakan pengembangan sistem ini. Yang keempat Pengujian, Melakukan pengujian secara blackbox serta whitebox terhadap setiap menu yang ada pada program pencarian materi meliputi Uji coba Pencarian, Melakukan inputan dengan kata kunci tertentu untuk selanjutnya diuji apakah materi yang dimaksud sesuai atau tidak. Yang kelima Pemeliharaan,Perlunya pembentukan saran pemeliharaan untuk kelengkapan sistem yang ada seperti :Backup data yang merupakan sarana penyimpanan terhadap materi harsil penelusuran, Penambahan Materi. 8.
HASIL DAN PEMBAHASAN
8.1.
Perancangan Sistem
Use case Diagram
Keterangan : Setelah user melakukan validasi selanjutnya memasukkan menu pilihan, jika pilihan menu =” materi” maka user masuk ke sub materi. Jika pilihan= “penelusur” maka user masuk ke submenu http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
45
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 8 Nomor 1, April 2012, ISSN 1414-9999
penelusur, selanjutnya user memasukkan kata kunci dan jika sesuai dengan materi-materi yang ada maka daftar materi yang sesuai ditampilkan dan user bebas memilih materi tersebut dengan mengklik salah satunya. Selanjutnya jika pilihan=”spesifikasi” maka ditampilkan submenu spesifikasi, dan jika pilihan=”tentang penulis” maka ditampilkan submenu penulis Class diagram
\ 8.2.
Implementasi Sistem Menu utama merupakan tampilan awal program yang berfungsi untuk mengkaitkan antara submenu satu dengan submenu yang lainnya. Adapun submenu yang ada yaitu submenu materi, submenu penulis, submenu penelusuran, submenu help, submenu spesifikasi, submenu keluar.
Submenu materi berisi inputan data materi yang terdiri dari kolom isian materi, serta pilih gambar, untuk memilih gambar tinggal mengklik tombol pilih gambar.
46
http://research.pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 8 Nomor 1, April 2012, ISSN 1414-9999 Submenu penulis berguna untuk menampilkan identitas penulis. Yang berisi Nomor Pokok Mahasiswa dan Nama mahasiswa, dikanan bawah ditampilkan juga tanggal dan waktu, serta menu untuk kembali ke menu utama
Submenu help berfungsi untuk menampilkan tutorial tentang tata cara penelusuran dan cara pengisian materi.
Submenu penelusuran berfungsi untuk mencari materi berdasarkan kata kunci, selanjutnya akan dikeluarkan kata-kata yang sesuai dengan kata kunci, untuk melihat detail maka cukup diklik pada kata yang sesuai dan ditampilkan gambar yang sesuai pula.
9. KESIMPULAN Dari pembahasan mulai dari bab I sampai dengan bab V maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut ,yang pertama,Materi pembelajaran sangatlah luas, agar siswa tidak kesulitan mencari materi yang ada maka perlu adanya konsep penelusuran untuk mempersingkat waktu penemuan materi yang ada. Salah satu algoritma pencarian yang digunakan adalah algoritma pencarian string Boyer Moore. Algortima pencarian string sangat membantu, mengingat keterbatasan kemampuan dan ketelitian manusia dalam
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
47
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 8 Nomor 1, April 2012, ISSN 1414-9999
mendeteksi dan menemukan suatu entri dari suatu dokumen dan kecepatan proses itu sendiri. String Matching atau pencarian string sering kali ditemui dalam kehidupan sehari-hari ketika berhubungan dengan text atau interpreter mulai dari permasalahan yang sederhana sampai dengan yang kompleks.Yang kedua berdasarkan analisa dan ujicoba, Boyer Moore mampu menyeleksi beberapa materi sesuai dengan urutan algoritma yang dimilikinya.Yang ketiga pencarian dengan Boyer Moore akan meminimalkan kesalahan hasil pencarian materi, sehingga pencarian terhadap materi tertentu akan sesuai dengan kata kunci yang diisikan.Yang keempat adalah Pada Algortima Boyer-Moore jumlah waktu yang dibutuhkan untuk pencarian pada dokumen dengan jumlah karakter skala ribuan memiliki selang waktu yang berbeda tipis sekitar satu detik dan hasil dokumen mencapai akurasi yang tepat 10. SARAN- SARAN Untuk pengembangan penelitian lebih lanjut maka algoritma pencarian boyer moore bisa diaplikasikan pada pencarian materi berbasis online seperti layaknya search engine di internet, dan dapat juga diupayakan pengembangan kearah pencarian berbasis image atau gambar.Juga dapat digunakan pada kamus data dan pencarian DNA.
DAFTAR PUSTAKA [1] Anonymous., . “2nd Prize for the category 3D Animation Imagina in 1993 for the episode "Some Flowers for Bakrakra", 1993 [2] Gillian R. Hayes, Desney S. Tan and Lauren Wilcox, Proceedings of the First International Workshop on Interactive Systems in Healthcare,2010, Atlanta [3] “History of Media., (2006), University of Minnesota, accessed May 13 2006 [4] Subagyo, Pangestu, dkk. (2000). Dasar – Dasar Operations Research. BPFE. Yogyakarta. [5] www.infantformula.org, tanggal download 27 Juni 2010 : 12:07 [6] Dewanto, RA, Aplikasi SMS Gateway Dengan Koreksi Kesalahan Menggunakan Fuzzy String Matching, 2007 [7] Fransisca S. Tapilouw, Analisis Pembelajaran Pada Berbagai Jenjang Pendidikan, 2007 [8] Ernastuti, Algortima Pencarian Jalur Hamiltonian Pada Kubus Fibonacci dan Kubus Lucas, 2006 [9] Nur Hadi Dwi AP, Analisa Algortima Boyer Moore Untuk Pemecahan Kasus String Macthing, 2008 [10] Andrew Pratomo Budianto, Aplikasi Algortima Pencocokan String Untuk Pengamanan Jaringan, 2007 [11] Kamal Mahmudi, Algoritma Pencarian String Dengan Regular Expression, 2007
48
http://research.pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]