JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PIUTANG USAHA TERKOMPUTERISASI PADA PRIMER KOPERASI KEPOLISIAN KORPS BRIMOB ( PRIMKOPPOL KORPS BRIMOB ) Ika Kurniati Gunadarma University
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem akuntansi piutang yang telah diterapkan pada PRIMKOPPOL Korps Brimob dan perancangan sistem akuntansi piutang terkomputerisasi yang sesuai dan layak untuk PRIMKOPPOL Korps Brimob. Objek penelitian ini adalah PRIMKOPPOL Korps Brimob yang beralamat di Jalan Akses UI Kelapadua Cimanggis Depok. Objek penelitian ini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sistem akuntansi piutang usaha simpan pinjam pada PRIMKOPPOL Korps Brimob. Penelitian ini termasuk jenis penelitian development (pengembangan). Data diperoleh dengan teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan yaitu: analisis PIECES, analisis kebutuhan sistem, dan Analisis kelayakan sistem. Instrumen penelitian dengan pedoman wawancara. Untuk mengetahui sistem akuntansi piutang usaha yang telah diterapkan di PRIMKOPPOL Korps Brimob meliputi : dokumen dan catatan akuntansi; fungsi yang terkait; prosedur piutang usaha; bagan alir sistem piutang usaha; dan sistem pengendalian intern yang telah diterapkan. Metode pengembangan sistem terdiri dari analisis sistem, desain sistem dan implementasi sistem. Program yang digunakan untuk membuat aplikasi pengembangan sistem baru terkomputerisasi adalah Microsoft Visual Basic 6.0 dan database menggunakan Microsoft Access 2007. Implementasi sistem menunjukkan bahwa sistem baru terkomputerisasi yang dirancang telah memiliki sistem keamanan yang memadai, mampu menyajikan keakuratan dan keamanan dari kehilangan atau kerusakan data sehingga ketelitian, keandalan data akuntansi piutang usaha dan efisiensi kinerja koperasi dapat tercapai. Kata Kunci : Efisiensi penggunaan Sistem Informasi Akuntansi Piutang Terkomputerisasi.
PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan. Hal ini juga membuat perkembangan dunia informasi saat ini semakin cepat, salah satu perkembangan yang penting adalah semakin dibutuhkannya penggunaan alat pengolah data yang berfungsi untuk menghasilkan informasi yang mendukung perusahaan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan didorong untuk dapat memiliki sistem informasi yang baik, tepat, serta efisien dan efektif. Berkembangnya kebutuhan informasi telah mendorong perkembangan akuntansi sebagai suatu sistem informasi. Hal ini mendorong untuk memproses data akuntansi yang semula menggunakan cara-cara manual menjadi proses secara terkomputerisasi melalui proses data 13 Okt’11 | 1
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
akuntansi secara terkomputerisasi. Melalui proses ini dapat dihasilkan informasi yang real time yang pada akhirnya dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan di dalam perusahaan. Tujuan dari perkembangan ini adalah untuk lebih mengoptimalkan kinerja sistem informasi akuntansi agar sesuai dengan lingkungan perusahaan di mana sistem informasi akuntansi tersebut dijalankan. PRIMKOPPOL Korps Brimob merupakan koperasi yang beranggotakan personil Brimob Polri, Pegawai Negeri Sipil, para pensiunan dan Karyawan Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi ini mempunyai tujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya yaitu dengan cara memenuhi perlengkapan dinas dan kebutuhan Sembilan bahan pokok sehari-hari. Koperasi ini bergerak di dua sektor usaha yaitu toko yang menjual berbagai barang dan unit simpan-pinjam. Piutang usaha merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena berpengaruh pada likuiditas dan modal kerja koperasi ini sebab piutang usaha masuk dalam kategori aset lancar dan diharapkan akan dapat dicairkan dalam waktu singkat. Tanpa adanya pencatatan dan pengawasan yang baik, kesalahan dan penyelewengan terhadap piutang tersebut akan mudah terjadi. Oleh karena itu pihak koperasi harus dapat menetapkan prosedur akuntansi yang akan digunakan, pemilihan debitur yang layak, penetapan umur piutang, serta penetapan kebijakan tentang persentase penyisihan piutang atas piutang yang tidak tertagih. Kesalahan dan penyelewengan terhadap piutang serta kerugian akibat piutang yang tak tertagih dapat dihindari, jika piutang tak dapat dicairkan dalam waktu singkat maka akan mengganggu kelancaran operasi koperasi secara keseluruhan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan sistem yang digunakan masih manual. Kekurangan lain yang timbul di antaranya adalah pada bagian unit simpan-pinjam. Dalam mencatat dan menjumlahkan jumlah pinjaman yang diambil oleh debitur masih menggunakan cara yang manual. Tentunya hal ini menyulitkan karyawan dalam memproses transaksi dan proses transaksi menjadi lama dan tidak efisien. Apalagi jika ada debitur yang akan melunasi pinjamannya ataupun membayar angsurannya, karyawan unit simpan-pinjam harus mencari catatan di rak lemari. Hal ini tentu saja akan menambah lamanya proses transaksi. Dengan penggunaan sistem manual juga berisiko terjadinya pemalsuan data. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan serta melihat pentingnya pengembangan sistem akuntansi piutang pada PRIMKOPPOL Korps Brimob maka penulis tertarik untuk mencoba melakukan perancangan suatu sistem akuntansi piutang yang terkomputerisasi pada PRIMKOPPOL KORPS BRIMOB . Oleh karena itu penelitian ini diberi judul “Analisis dan Perancangan Sistem Akuntansi Piutang Usaha Terkomputerisasi Pada Primer Koperasi Kepolisian Korps Brimob ”. 1.2.
Rumusan Masalah
Kurang efisiennya pencatatan dan perhitungan sistem akuntansi piutang secara manual pada PRIMKOPPOL Korps Brimob. Kesulitan dalam pengolahan data piutang, pencarian data dan pembuatan laporan. Bagaimana adanya perancangan sistem akuntansi piutang terkomputerisasi dan gambaran perubahan sistem piutang manual ke piutang terkomputerisasi yang layak.
13 Okt’11
|2
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah menyusun dan merancang sistem akuntansi piutang yang telah diterapkan pada PRIMKOPPOL Korps Brimob. Memberikan indikasi mengenai bagaimana mengetahui perancangan sistem akuntansi piutang terkomputerisasi yang sesuai dan layak untuk PRIMKOPPOL Korps Brimob. TELAAH PUSTAKA 2.1.
Kerangka teoritis
2.1.1. Pengertian Sistem Definisi sistem menurut Jogiyanto (2005: 34), adalah “kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Definisi sistem menurut Mulyadi (2001: 5), "sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan”. 2.1.2. Pengertian Sistem Akuntansi Menurut Mulyadi (2001: 3) : ”Sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”. Sedangkan menurut Howard F. Stettler (1996:4) : “Sistem Akuntansi adalah formulirformulir, catatan-catatan, prosedur-prosedur, dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai usaha suatu kesatuan ekonomis dengan tujuan untuk menghasilkan umpan balik dalam bentuk laporan-laporan yang diperlukan oleh manajemen untuk mengawasi usahanya, dan bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti pemegang saham, kreditur, dan lembaga-lembaga pemerintah untuk menilai hasil operasi”. 2.1.3. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi didefinisikan oleh Jogiyanto (2005: 11) : “Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”. 2.1.4. Pengertian Piutang Menurut Zaki Baridwan (2004: 124-125) : Piutang merupakan suatu proses yang penting, yang dapat menunjukkan satu bagian yang besar dari harta likuid perusahaan. Pada umumnya piutang bersumber dari kegiatan operasi normal perusahaan yaitu penjualan kredit atas barang dan jasa kepada pelanggan, tetapi selain itu masih banyak sumber-sumber yang dapat menimbulkan piutang. Piutang diklasifikasikan menjadi dua yaitu piutang dagang dan piutang bukan dagang. Tugas fungsi akuntansi dalam hubungannya dengan pencatatan piutang adalah : a. Menyelenggarakan catatan piutang kepada setiap debitur, yang dapat berupa kartu piutang yang merupakan buku pembantu piutang, yang digunakan untuk merinci rekening kontrol piutang dalam buku besar yang berfungsi sebagai buku pembantu piutang. 13 Okt’11
|3
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
b. c.
Menghasilkan pernyataan piutang secara periodik dan mengirimkannya ke setiap debitur. Menyelenggarakan catatan riwayat kredit setiap debitur untuk memudahkan penyediaan data guna memutuskan pemberian kredit kepada pelanggan guna mengikuti data penagihan dari setiap debitur.
2.2.
Metode Pencatatan Piutang Dengan Komputer Metode pencatatan piutang dengan komputer yang menggunakan batch system. Dalam batch system ini, dokumen sumber yang mengubah piutang dikumpulkan sekaligus di-posting setiap hari untuk memutakhirkan catatan piutang. Dalam sistem komputer dibentuk dua macam arsip, yaitu: arsip transaksi (transaction file) dan arsip induk (master file). Pencatatan piutang yang dilakukan secara harian dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Secara harian pula, arsip transaksi digunakan untuk memutakhirkan arsip induk piutang seperti pada gambar di bawah ini. Secara periodik, misalnya setiap bulan, arsip induk piutang digunakan untuk menghasilkan berbagai macam laporan bagi manajemen, seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
Faktur Penjualan
Memo Kredit, Adjustment, dll
Bukti Kas MAsuk
Arsip Transaksi Piutang Harian
Terminal
Terminal
Edit and Log Transaction Program
Control Information report Terminal
Pengolahan Dokumen Sumber untuk Menghasilkan Arsip Transaksi Piutang Harian Sumber: Mulyadi (2001: 270) Up date Arsip Induk Piutang
Arsip Transaksi Piutang Harian
Arsip Transaksi Piutang s.d. hari ini Update Master file Program
Laporan Penyimpangan Arsip Induk Piutang
Laporan Pengolahan Piutang Harian
Proses Harian Pemutakhiran Sumber: Mulyadi (2001: 271)
13 Okt’11
|4
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
Laporan Umur Piutang
Pernyataan piutang Arsip Induk Piutang
Report program
Laporan Status Piutang yang Macet
Laporan Penjualan Menurut Daerah Pemasaran
Gambar 4. Proses Pembuatan Laporan Bulanan Sumber: Mulyadi (2001: 271) 2.3.
Pengembangan Sistem Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto, 2005: 35). Alasan-alasan yang membuat suatu perusahaan atau organisasi mengubah/mengembangkan sistem baru adalah : a. Perubahan kebutuhan pemakai atau bisnis b. Perubahan teknologi c. Peningkatan proses bisnis d. Keunggulan kompetitif e. Perolehan produktifitas f. Pertumbuhan perusahaan yang semakin meningkat 2.4.
Metode Pengembangan Sistem Pengembangan sistem akuntansi dilaksanakan melalui tiga tahap utama, yaitu (Mulyadi. 2001: 39): a. Analisis Sistem b. Desain Sistem c. Implementasi Sistem 2.5.
Basis Data (Database) Database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dan dikoordinasi secara terpusat (Marshall & Steinbart 2006: 95). Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi karena merupakan basis dalam penyediaan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut database system. 2.6.
Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 2007 Microsoft Visual Basic adalah program untuk membuat aplikasi berbasis Microsoft Windows secara cepat dan mudah (Andi Sunyoto, 2007: 1). Visual Basic menyediakan tool untuk membuat aplikasi yang sederhana sampai aplikasi kompleks atau rumit baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan perusahaan. Microsoft Access adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola database. Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS-MADIUN dalam Sulistyo (2009) menyebutkan 13 Okt’11 | 5
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
bahwa Microsoft Access 2007 merupakan salah satu program dari Microsoft office yang digunakan untuk pengolahan database, dimana Microsoft Access 2007 ini tidah hanya untuk membuat table, query, maupun report database secara maksimal. 2.7.
Desain Aplikasi Akuntansi Piutang Usaha Simpan Pinjam H. Moh. Tjoekam, SE. “Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial” (1999) menyatakan bahwa perkreditan melibatkan beberapa pihak, yaitu: kreditur, debitur, bahkan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, tujuan perkreditan berbeda-beda dan tergantung pada pihak-pihak tsb: a. Bagi kreditur 1) Perkreditan merupakan sumber pendapatannya. 2) Pemberian kreditnya merupakan perangsang pemasaran produk-produk lain dalam persaingan. b. Bagi debitur 1) Kredit berfungsi sebagai sarana untuk membuat kegiatan usaha makin lancar dan kinerja usaha semakin baik daripada sebelumnya. 2) Kredit memperluas kesempatan berusaha dan bekerja dalam perusahaan. c. Bagi masyarakat 1) Kredit mengurangi pengangguran karena membuka peluang berusaha, bekerja, dan pemerataan pendapatan. 2) Kredit meningkatkan fungsi pasar karena ada peningkatan daya beli. METODE PENELITIAN 3.1.
Lokasi Penelitian Primer Koperasi Kepolisian Korps Brigade Mobil (PRIMKOPPOL Korps Brimob) dengan alamat Jalan Akses UI Kelapadua Cimanggis Depok. 3.2.
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah segala sistem akuntansi piutang usaha simpan pinjam pada PRIMKOPPOL Korps Brimob. 3.3. Teknik Analisis Data 3.3.1. Analisis PIECES a. Analisis Kinerja (Performance) b. Analisis Informasi (Information) c. Analisis Ekonomi (Economy) d. Analisis Pengendalian (Control) e. Analisis Efisiensi (Efficiency) f. Analisis Pelayanan (Service) 3.3.2. Analisis Kebutuhan Sistem a. Kebutuhan Fungsional b. Kebutuhan Nonfungsional 3.3.3. Analisis Kelayakan Sistem a. Kelayakan Teknik b. Kelayakan Operasional c. Kelayakan Penjadwalan 13 Okt’11
|6
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
3.4. 1)
2)
3)
3.5.
Tahap Perancangan Sistem atau Desain Sistem Pemodelan Data (Data Modelling) Pemodelan data adalah cara formal untuk menggambarkan data yang digunakan dan diciptakan dalam suatu sistem. Model ini menunjukkan orang, tempat atau benda di mana data diambil dan hubungan antar data tersebut. Pemodelan Proses (Process Modelling) Pemodelan proses adalah cara formal untuk menggambarkan bagaimana sistem beroprasi dan mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah di antara aktivitas-aktivitas tersebut. Desain Antarmuka (Interface Design) Desain antar muka bertujuan untuk mengetahui seperti apa tampilan dari suatu sistem ketika perangkat lunak tersebut dikembangkan. Tahap Implementasi Sistem Tahap implementasi meliputi: a) Strategi pengembangan program pada sistem baru yang dipilih. b) Penggunaan sistem. c) Hasil analisis sistem. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Struktur Organisasi Organisasi PRIMKOPPOL Korps Brimob terbentuk melalui kerjasama unsur terkait didalam koperasi yang dilakukan dengan professional dengan adanya pembagian tugas, tanggung jawab dan wewenang yang jelas dari dan ke setiap anggota koperasi. 4.2. a. b. c. d.
Kegiatan Usaha Simpan pinjam Jasa Mini market Toko
4.3. Sumber Modal dan Laba Usaha 4.1.1. Sumber Modal PRIMKOPPOL Korps Brimob Sumber modal koperasi berasal dari modal sendiri dan modal asing. Modal asing berasal dari pinjaman pihak luar dan saat ini pinjaman dengan pihak luar adalah pinjaman Bank Negara Indonesia (BNI). Modal sendiri bersumber dari simpanan anggota, Simpanan khusus / SHU, SHU berjalan dan dana cadangan. 4.1.2. Laba Usaha PRIMKOPPOL Korps Brimob Laba Usaha PRIMKOPPOL Korps Brimob disebut Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU selain berasal dari jasa pinjaman anggota atas kegiatan koperasi yang memberikan pinjaman yang diberikan kepada anggota ini, juga diperoleh dari hasil unit jasa dan hasil penjualan minimarket dan toko. 4.4. Hasil Penelitian 4.4.1. Prosedur Akuntansi Piutang 4.4.2. Dokumen dan Catatan Akuntansi 13 Okt’11
|7
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
4.5.
Bagan Alir Sistem Akuntansi Piutang pada PRIMKOPPOL Korps Brimob
Gambar 10. Bagan Alir Sistem Akuntansi Piutang 4.6.
Sistem Akuntansi Piutang pada PRIMKOPPOL Korps Brimob Sistem piutang usaha yang diterapkan pada PRIMKOPPOL Korps Brimob masih dilakukan secara manual, yaitu transaksi yang menimbulkan piutang usaha dilakukan dengan catatan-catatan dalam kertas, sebelum kemudian dikumpulkan dan disatukan ke dalam buku besar. Selain itu dalam mencatat dan menjumlahkan pinjaman yang diambil oleh debitur masih menggunakan cara manual yang tentunya hal ini menyulitkan karyawan dalam memproses transaksi, sehingga menjadi lama dan tidak efisien. Akibatnya sering terjadi kesalahan dalam penghitungan yang kemudian menimbulkan kerugian bagi pihak koperasi. Selain itu pihak lain dapat memanfaatkan kelemahan sistem di atas untuk memanipulasi data dan sulitnya dilakukan kontrol data oleh pihak PRIMKOPPOL Korps Brimob. 4.7.
Tahap Analisis Sistem Akuntansi Piutang pada PRIMKOPPOL Rancangan sistem piutang usaha terkomputerisasi dan gambaran perubahan sistem piutang usaha manual ke sistem terkomputerisasi yang sesuai dan layak untuk koperasi, belum ada (belum pernah dilakukan) sehingga tahap ini tidak ditemui pada PRIMKOPPOL Korps Brimob. 4.8.
Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Piutang Usaha pada PRIMKOPPOL Korps Brimob 13 Okt’11
|8
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
a.
b.
c.
Bendahara I Fungsi Bendahara I menjadi penanggung jawab piutang unit induk. Selain itu juga bertugas sebagai pemeriksa potongan dan setoran. Bendahara II Fungsi Bendahara II adalah sebagai penanggung jawab pengelolaan keuangan koperasi, oleh karena itu juga menjadi penanggung jawab pinjaman di unit simpan pinjam. Disamping itu bertugas menjadi Bendahara unit simpan pinjam dan juga mengatur unit simpan pinjam. Sekretaris Fungsi Sekretaris yaitu sebagai juru buku pada unit simpan pinjam dan bertugas mendaftar jasa pinjaman.
4.9. Pembahasan 4.9.1. Sistem Akuntansi Piutang pada PRIMKOPPOL Korps Brimob 4.9.2. Dokumen dan Catatan Akuntansi yang digunakan pada PRIMKOPPOL Korps Brimob a. Buku Pinjaman Uang b. Laporan Potongan Gaji c. Buku Pelepasan Pinjaman 4.9.3. Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem Piutang Usaha pada PRIMKOPPOL Korps Brimob Fungsi yang terkait dalam sistem piutang usaha yang diterapkan pada PRIMKOPPOL Korps Brimob belum melibatkan fungsi Ketua PRIMKOPPOL Korps Brimob bertanggung jawab dalam pemberian otorisasi pencairan pinjaman. Otorisasi yang semula hanya dari Bendahara saja menimbulkan permasalahan yaitu pencairan nominal pinjaman dan lama pinjaman yang melebihi batas maksimal kadang terjadi padahal batas maksimal telah ditentukan dalam RAT. Oleh karena itu diperlukan adanya penambahan otorisasi dari Ketua yang mampu mengatasi pencairan pinjaman diluar ketentuan RAT. 4.9.4. Tahap Analisis Sistem Akuntansi Piutang Usaha pada PRIMKOPPOL Korps Brimob 4.9.5. Tahap Perancangan Sistem Akuntansi Piutang Usaha Terkomputerisasi pada PRIMKOPPOL Korps Brimob a. Pemodelan Data (Data Modelling) 1) Desain Database a) Database Anggota Field Name Data Type Kode Anggota (Primary Key) Text&Number Nama Anggota Text Tempat, Tanggal Lahir Text Alamat Text No. Telepon Number Jenis Kelamin Text Kode Jenis Anggota Text&Number Jenis Anggota Text Gambar 11. Database Anggota
13 Okt’11
|9
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
b)
Database Daftar Transaksi Pinjaman Field Name Data Type Kode Anggota (Primary Key) Text&Number Nama Anggota Text Alamat Text Informasi angsuran Angsuran Pokok Number Jumlah yang harus Dibayar Number Detail Pinjaman Kode Pinjaman Text&Number Jumlah Pinjaman Number Kode Jenis Pinjaman Text Jenis Pinjaman Text Lama Pinjaman Number Gambar 12. Database Daftar Transaksi Pinjaman
c)
Database Daftar Transaksi Angsuran Field Name Data Type Kode Anggota (Primary Key) Text&Number Nama Anggota Text Kode Pinjam Text Tanggal pinjam Number Jumlah Pinjam Number Lama Pinjam Number Informasi Sisa Angsuran Number Kekurangan Number Keterangan Tanggal Angsuran Number Kode Angsuran Text Angsuran ke Number Pokok Angsuran Number Bunga Number Jumlah Angsuran Number Bayar Number Kembali Number Gambar 13. Database Daftar Transaksi Angsuran
2)
Rancangan Hubungan Antar Tabel (Relationship Table)
13 Okt’11
| 10
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
b.
Pemodelan Proses (Process Modelling) 1)
Proses Login Menu Utama Mulai
Masukkan user name dan password,tekan tombol OK
Password benar?
Tidak
Tampilkan pesan
Ya Tampilakan menu utama
Tekan Cancel?
Ya Keluar dari Aplikasi
Tidak Kembali ke menu utama
Gambar 15. Proses Login Menu Utama 13 Okt’11
| 11
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
2)
Bagan Alir Input Data Anggota Pinjaman Mulai
Menu Utama Aktif
Pilih Menu Anggota
Tampilkan Menu Anggota
Tekan Icon Baru
Masukkan Data Anggota Peminjam
Tekan Icon Simpan
Message Box
Tekan Icon Tutup
Tekan Double klik pada salah satu Data Anggota
Edit Data Anggota Peminjam
Tekan Icon Ubah
Data Anggota Peminjam diubah
Tekan Icon Simpan
Selesai
3)
Bagan Alir Input Pinjaman Anggota Mulai
Menu Utama Aktif
Pilih Menu Pinjaman
Tampilkan Menu Transaksi Peminjaman
Input Kode Anggota
Tampilkan Nama dan Alamat Anggota
Isi Jumlah, Jenis dan Lama Pinjaman yang diminta oleh debitur
Tekan Icon Simpan
Selesai
13 Okt’11
| 12
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
4)
Bagan Alir Input Pembayaran Angsuran Mulai
Menu Utama Aktif
Pilih Menu Angsuran
Tampilkan Menu Pengembalian Peminjaman
Input Kode Anggota
Tampilkan Informasi dari Debitur
Isi kolom Bayar
Tekan Icon Simpan
Selesai
5)
Bagan Alir Lihat/Cetak Laporan Pinjaman Mulai
Menu Utama Aktif
Pilih Menu Cetak Laporan
Tampilkan SubMenu Cetak Laporan
Pilih SubMenu Pinjam
Tampilkan Kriteria Pencetakan
Pilih Jenis Pinjaman
Tekan Icon Biasa
Tampilkan semua transaksi Pinjaman Biasa
Tekan Icon Print
Selesai
13 Okt’11
| 13
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
6)
Bagan Alir Lihat/Cetak Laporan Angsuran Pinjaman Mulai
Menu Utama Aktif
Pilih Menu Cetak Laporan
Tampilkan SubMenu Cetak Laporan
Pilih SubMenu Angsuran
Tampilkan Kriteria Pencetakan
Pilih Kode Pinjaman Tekan Kode yang akan di print Tampilkan transaksi pembayaran Angsuran
Tekan Icon Print
Selesai
c. 1)
2)
Desain Antarmuka (Interface Design) Desain Struktur Menu Program a) Menu Data Anggota b) Menu Transaksi Pinjaman c) Menu Transaksi Angsuran d) Menu Laporan Pinjaman e) Menu Laporan Pembayaran Angsuran Desain Struktur Form Program a) Desain Form Password
b)
Desain Form Menu Utama (1) Data Anggota
13 Okt’11
| 14
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
(2)
Transaksi Pinjaman
(3)
Angsuran
(4)
Laporan Pinjaman
(5)
Laporan Angsuran
4.9.6. Tahapan Implementasi Sistem Akuntansi Piutang pada PRIMKOPPOL Korps Brimob a. Strategi Pengembangan Program Pada Sistem yang Baru Dipilih b. Penggunaan Sistem 1) Login ke Menu Utama
13 Okt’11
| 15
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
Gambar 28. Form Login
Gambar 29. Form Informasi 2)
Input Data Anggota
3)
Input Transaksi Pinjaman
13 Okt’11
| 16
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
4)
Input Angsuran
5)
Input Jenis Pinjaman
6)
Cetak Laporan Anggota
7)
Cetak Laporan Pinjaman
13 Okt’11
| 17
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
8)
Cetak Laporan Angsuran
9)
Menu Ganti Password
10) Menu Bantuan/Help
c.
Hasil Analisis Sistem 1. Kelebihan Sistem yang Telah Dirancang 2. Kekurangan Sistem yang Telah Dirancang KESIMPULAN
1. Sistem akuntansi piutang usaha yang diterapkan di PRIMKOPPOL Korps Brimob masih manual sehingga Kurang efisiennya pencatatan dan perhitungan sistem akuntansi piutang Kesulitan dalam pengolahan data piutang, pencarian data dan pembuatan laporan. 2. Aplikasi sistem akuntansi piutang usaha terkomputerisasi yang dirancang telah mampu melakukan fungsi pencatatan transaksi piutang usaha mulai dari input data anggota, input data pinjaman anggota, input pembayaran angsuran, sampai laporan-laporan yang dihasilkan. 3. Program aplikasi sistem akuntansi piutang usaha terkomputerisasi ini hanya dapat diterapkan di PRIMKOPPOL Korps Brimob, jadi untuk koperasi lain yang ingin menggunakan aplikasi ini sebaiknya merancang sendiri program aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan koperasi yang bersangkutan. Untuk pengembangan program aplikasi ini sebaiknya disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan PRIMKOPPOL Korps Brimob. 4. Perancangan sistem hanya sampai pada tahap implementasi sistem, tidak sampai pada tahap terakhir dari perancangan yaitu tahap operasi dan pemeliharaan. 13 Okt’11 | 18
JURNAL EKONOMI AKUNTANSI, OKTOBER 2011
DAFTAR PUSTAKA Dwi, Fajar Wijayanto, 2008. “Perancangan Sistem Akuntansi Penggajian Terkomputerisasi Pada UD Lestari Karya Poultry Shop”, Skripsi, Akuntansi, FISE UNY. Grietje, Helmi Noya, 2006. “Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Berbasis Komputer Pada CV Sapario”, Skripsi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Heripracoyo, Sulistyo, 2009. “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Persediaan pada PT. Oliser Indonesia”, Skripsi, FIK UBINUS. H. Moh.Tjoekam, SE., 1999. Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Jogiyanto, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta. Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Romney Marshall. B dan Paul John Steinbart, 2006. Accounting Information System, Buku 1, Salemba Empat, Jakarta. Sunyoto, Andi, 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, Penerbit Andi, Yogyakarta. Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.
13 Okt’11
| 19