AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT PENERBIT ERLANGGA JAKARTA Regina Listya Kartikasari 25210709 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010
Dosen Pembimbing : Susanti Usman, SE., MMSI
Latar Belakang • Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis dewasa ini mengharuskan perusahaan untuk memandang jauh ke depan guna mengantisipasi berbagi kemungkinan yang dapat mempengaruhi perkembangan perusahaannya. • Sehubungan dengan itu, peranan akuntansi pun semakin dibutuhkan terutama untuk memperoleh informasi tersebut. • Dalam konsep Akuntansi Pertanggungjawaban dikenal pusat pertanggungjawaban, dimana pusat biaya dan pusat pendapatan yang terjadi dapat dipertanggung jawabkan oleh masing-masing unit yang diberi wewenang dan tanggung jawab. • Dengan demikian bukan berarti bahwa suatu pengendalian manajemen dapat berhasil dengan baik setelah menerapkan konsep Akuntansi Pertanggungjawaban. Dalam penulisan ilmiah ini penulis mengambil judul mengenai : “AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT PENERBIT ERLANGGA DI JAKARTA”
Rumusan Masalah & Batasan Masalah • •
•
• •
Rumusan Masalah : Bagaimana pengukuran Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai salah satu alat penilaian kinerja pada PT Penerbit Erlangga ? Bagaimana hasil pengukuran kinerja pusat-pusat pertanggungjawaban pada PT Penerbit Erlangga ? Batasan Masalah : Di dalam Akuntansi Manajemen mempelajari tentang beberapa hal, maka penulis menekankan pada bahasan Akuntansi Pertanggungjawaban. Akuntansi Pertanggungjawaban dapat dilihat dari dua hal, yaitu anggaran dan pengendalian manajemen. Penulis mengambil masalah Akuntansi Pertanggungjawaban sebgai alat pengukuran kinerja pada pusat pendapatan, pusat biaya, pusat laba dan pusat investasi. Penekanan dalam penelitian yaitu pembahasan tentang Akuntansi Pertanggungjawaban untuk tahun buku 2011, 2012 dan 2013. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai satu alat penilaian kinerja pada PT Penerbit Erlangga. Untuk mengetahui kendala-kendala dalam melakukan penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban pada PT Penerbit Erlangga .
Metode Penelitian Data dan Variabel : Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan PT. Penerbit Erlangga. Yaitu Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi selama tiga tahun terakhir pada periode tahun 2011 – 2013 Alat Analisis : • Pusat Pendapatan • Pusat Biaya • Pusat Laba • Pusat Investasi
Pembahasan
Kesimpulan • Pengukuran Akuntansi Pertanggungjawaban pada PT Penerbit Erlangga menggunakan 4 pusat pertanggungjawaban sebagai alat penilaian kinerja yaitu pada pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba dan pusat investasi yng diukur dengan menggunakan ROI (Return On Investment), RI (Residual Income), ROS (Return On Sales) pada tahun buku 2011-2013. • Kinerja pusat biaya untuk tahun 2011 - 2013 mengalami kenaikan, yaitu ditandai dengan meningkatkan efisiensi biaya. Kinerja pusat pendapatan untuk tahun 2011 - 2013 mengalami kenaikan yaitu ditandai dengan meningkatnya penjualan yang lebih besar dibandingkan dengan anggaran yang diperkirakan PT Penerbit Erlangga. Kinerja manajer pusat investasi bila diukur dengan menggunakan ROI (return on investment) kinerjanya positif yang ditandai selalu meningkatnya ROI selama tahun 2011 - 2013. Sedangkan bila diukur dengn menggunakan RI (residual income), kinerja manajer pusat investasi PT Penerbit Erlangga selama tahun 2011 - 2013 mengalami kenaikan dan menguntungkan bagi perusahaan.
Saran • Kinerja pusat biaya secara umum sudah menunjukan efisiensi dan target anggaran pun telah efektif pencapaiannya. Namun diharapkan pada tahun-tahun mendatang dapat ditingkatkan lagi efisiensi biayanya dengan meminimalkan penggunaan beban operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan seperti biaya gaji, biaya surat kabar, biaya lembur dan biaya bonus, sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. Sedangkan untuk pos-pos yang mengalami defisit dalam penggunaan biayanya agar dapat diperbaiki kinerjanya dengan menyusun anggaran yang lebih realistis. • Kinerja pusat pendapatan sebaiknya dapat ditingkatkan lagi dengan merelisasikan penjualan yang lebih besar, untuk itu perlu dilakukan promosi penjualan yang lebih gencar lagi.
• Kinerja pusat laba seharusnya dapat memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan laba perusahaan sehingga pada tahun selanjutnya dapat memperbaiki kinerjanya • Kinerja Pusat Investasi berdasarkan perbandingan menurut metode ROI (return on investment), RI (residual income), ROS (return on sales) telah menunjukana kinerja manajer pusat investasi terbukti efektif . Disarankan perusahaan harus bisa mempertahankan atau meningkatkan perolehan investasi untuk mendapatkan keuntungan pada tahun tahun berikutnya.