AKUNTANSI BIAYA Tugas Pertemuan VI(Enam) Oleh: Nani Kusumawati NIM: 090055798
VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING) DAN METODE HARGA POKOK PROSES ( PROCESS COSTING) Jika metode penentuan harga pokok produk dengan variable costing atau direct costing digunakan oleh perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan,maka sistim akuntansi biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya produksi dapat menghasilkan informasi harga pokok produksi per satuan produk yang dipesan sesuai dengan konsep harga pokok produksi menurut metode variable costing. Penentuan harga pokok produk dengan variable costing atau direct costing digunakan oleh perusahaan yang produksinya berdasarkan produksi massa,maka sistim akuntansi biaya harus dirancang sedemikian rupa sehingga perhitungan biaya produksi dapat menghasilkan informasi harga pokok produksi per satuan produk yang dihasilkan selama periode akuntansi tertentu sesuai dengan konsep harga pokok produksi menurut metode variable costing. Berikut akan dibahas perekayasaan informasi harga pokok produksi menurut metode variable costing dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan dan yang menggunakan metode harga pokok proses KLASIFIKASI BIAYA DALAM METODE VARIABLE COSTING Dalam metode variable costing,biaya perlu dipisahkan menurut perilaku biaya sesuai sesuai dengan perubahan volume kegiatan.Biaya produksi menurut metode ini terdiri dari: biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variable. Biaya overhead pabrik tetap diperhitungkan sebagai biaya periode dan dibebankan sebagai biaya alam periode terjadinya,tidak diperhitungkan sebagai harga pokok produksi. Gambar berikut menyajikan klasifikasi biaya menurut variable costing;
1
KLASIFIKASI BIAYA DAN INFORMASI BIAYA YANG DIHASILKAN VARIABLE COSTING Biaya bahan baku
Kartu Harga Pokok
LAPORAN RUGI LABA
Variable Pendapatan Penjualan production cost ( dengan metode variable costing)
+ Biaya Tenaga Kerja
+ Biaya Overhead pabrik Variable
Biaya Variable
+ Biaya Admiistrasi & Umum Variabel
Biaya Produksi Variable
Biaya Pemasaran Variabel
Biaya pemasaran Variable
Biaya adm. dan umum Variable
+
Laba Kontribusi
+ Biaya Overhead pabrik tetap
Biaya Tetap Biaya Overhead pabrik tetap
+ Biaya Administrasi Umum Tetap
Biaya Adm. & Umum Tetap
&
Biaya Pemasaran Tetap
+ Biaya Pemasaran Tetap
Laba Bersih
VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN Dalam metode harga pokok pesanan,biaya produksi dikumpulkan per pesanan dengan menggunakan kartu harga pokok,yang merupakan rincian rekening control Barang dalam 2
Proses di dalam buku besar.Berdasar biaya produksi variable yangdikumpulkan dalam kartu harga pokok produk ini,harga pokok produk jadi dan produk dalam proses dihitung dan dicatat. REKENING KONTROL YANG DIGUNAKAN: Rekening control dalam buku besar yang perlu dibentuk untuk menampung biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing dengan menggunakan metode harga pokok pesanan : Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Variabel yang Dibebankan Biaya Pemasaran Biaya Admiistrasi & Umum Biaya Pemasaran Variabel Biaya Pemasaran Tetap Biaya Admiistrasi & Umum Variabel Biaya Admiistrasi & Umum Tetap Karena variable costing menghendaki biaya diklasifikasikan berdasar perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan,maka akuntansi biaya produksi dan biaya non produksi dilakukan sebagai berikut: 1. Biaya produksi variable,seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung,dicatat langsung pada saat terjadinya dengan mendebit rekening Barang Dalam Proses, dank e dalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. 2. Biaya overhead pabrik variable dibebankan kepada pesanan tertentu berdasarkan tariff yang ditentukan dimuka dengan mendebit rekening Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik, dan kedalam kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan 3. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan pertama kali mendebit rekenign BOP Sesungguhnya.Pada akhir bulan dianalisa untuk menentukan BOP Variable dan BOP Tetap.Hasil analisa untuk membuat jurnal berikut: BOP Variable Sesungguhnya xx BOP Tetap Sesungguhnya xx BOP Sesungguhnya xx 4. Biaya overhead pabrik variable yang dibebankan kepada produk selama periode akuntansi tertentu ditutup ke rekening BOP Variable Sesungguhnya untuk menghiutng pembebanan lebih/kurang biaya overhead pabrik variable. 5. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum juga perlu dipisahkan menurut perilaku biaya tersebut dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum yang sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat ke dalam rekenign control Biaya Pemasaran dan biaya Administrasi dan Umum,dan selanjutnya dianalisa pada akhir bulan untuk menentukan biaya yang berperilaku variable dan biaya yang berperilaku tetap.hasil Analisis untuk membuat jurnal berkut : 3
Biaya Pemasaran Variabel Biaya Pemasaran Tetap Biaya Pemasaran
xx xx
Biaya Admiistrasi & Umum Variabel Biaya Admiistrasi & Umum Tetap Biaya Admiistrasi & Umum
xx xx
xx
xx
Berikut gambar aliran biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing dengan metode harga pokok pesanan melalui berbagai rekening control:
4
GAMBAR ALIRAN BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA NON PRODUKSI DALAM METODE VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN
Berbagai Rekening Yang dikredit
Persediaan Bahan
BDP-Biaya Bahan Baku
Gaji dan Upah
BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung
BOP BOP Variable Sesungguhnya Sesungguhnya
BOP Variable Yang Dibebankan
BDP-BOP Variable
Harga Pokok Penjualan
Persediaan Produk dalam proses
BOP Tetap Sesungguhnya
Biaya pemasaran
Biaya pemasaran Variabel
Biaya pemasaran Tetap
Biaya Adm & Umum
Biaya Adm & Umum Variabel
BDP=Biaya dalam proses BOP=Biaya Overhead Pabrik
Biaya Adm & Umum Tetap
5
Harga Pokok Penjualan
Rugi Laba
CONTOH VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN PT Narnia Sheet berusahan dalam bisnis percetakan. Awal Januari 2011, persediaan produk dalam proses Rp847.500,sebagaimana table dibawah Harga Pokok Produk Dalam Proses Awal Pesanan #101
Pesanan #102
Pesanan #103
Total
Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Langsung BOP Variable
Rp150.000 130.000 65.000
Rp125.000 100.000 50.000
Rp155.000 70.000 37.500
Rp365.000 330.000 152.500
Biaya Total
Rp345.000
Rp345.000
Rp227.500
Rp847.500
Dalam bulan Januari 2011,melakukan transaksi sbb: 1. Pemakaian bahan baku dan bahan penolong untuk menyelesaikan produk yang masih dalam proses awal bulan dan pengolhan pesanan #104 yang diterima dalam bulan Januari 2011 sbb: Pesanan #101 Pesanan #102 Pesanan #103 Pesanan #104 Jumlah
Rp50.000 Rp40.000 Rp20.000 Rp130.000 Rp240.000
Pemakaian bahan baku penolong selama bulan januari 2011 berjumlah Rp25.000.Biaya ini berperilaku tetap. 2. Menurut kartu jam kerja,jumlah jam kerja yang dikonsumsi untuk mengerjakan berbagai pesanan yang diproduksi dalam bulan Januari 2011 disajikan dalam table berikut Data Biaya Tenaga Kerja Bulan Januari 2011
Nomor Pesanan
Jam Tenaga Kerja Langsung
Upah Langsung
Pesanan #101 Pesanan #102 Pesanan #103 Pesanan #104
75 jam 30jam 55jam 100jam
Rp 75.000 Rp 30.000 Rp 55.000 Rp100.000
Jumlah biaya tenaga kerja langsung
Rp260.000
Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya tenaga kerja pemasaran Biaya tenaga kerja administrasi dan umum Jumlah biaya tenaga kerja
Rp 50.000 Rp125.000 Rp140.000 Rp575.000
6
Catatan: a.Biaya tenaga kerja tidak langsung aalah berperilaku tetap b.Biaya tenaga kerja di fungsi pemasaran dan fungsi administrasi & umum dipisahkan menurut perilakunya sebagai berikut : Variable Tetap Biaya Tenaga kerja Pemasaran Rp75.000 Rp50.000 Biaya Tenaga kerja administrasi dan umum Rp100.000 40.000 Total Biaya Rp175.000 Rp90.000 3. Tarif pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk ditentukan menurut anggran sebesar Rp500 perjam tenaga kerja langsung 4. Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi(kecuali biaya bahan penolong Rp25.000 dan biaya tenaga kerja tidak langsung pabrik sebesar Rp50.000 adalah sebesar Rp192.000,terdiri dari bop variable Rp142.000 dan bop tetap Rp50.000 5. Pesanan nomor 102,102,103 telah selesai diproduksi dalam bulan januari ,diserahkan ke pemesan dengan harga jual sbb: Pesanan #101 Rp 750.000 Pesanan#102 Rp 650.000 Jumlah Rp 1.400.000 Pesanan 103 pada akhir Januari masih disimpan digudang sebagai produk jadi,sedang pesanan #104 m,asih dalam proses pengolahan
AKUNTANSI VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PESANAN Akuntansi biaya produksi dan biaya nonproduksi dalam metode variable costing dibagi menjadi tahap berikut ini: 1. Pencatatan pemakain bahan baku dan bahan penolong 2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung 3. Pencatatan pembebebanan biaya overhead pabrik variable kepada produk 4. Pencatatan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi 5. Pemisahan bop sesungguhnya kedalam biaya variable dan biaya tetap 6. Pencatatan harga pokok produk jadi 7. Penutupan rekening BOP Variable yang Dibebankan ke rekening BOP Variable sesungguhnya. 8. Pencatatan biaya komersial 9. Pencatatan penyerahan produk ke pemesan Uraian: PENCATATAN PEMAKAIN BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG Jurnal pemakaian bahan baku sebagai berikut: Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Persediaan Bahan Jurnal pemakaian bahan penolong sebagai berikut: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Persediaan Bahan
PENCATATAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG 7
Rp240.000 Rp240.000 Rp25.000 Rp25.000
sebagai berikut: Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Pemasaran Biaya administrasi dan umum Gaji dan Upah
Rp260.000 Rp 50.000 Rp125.000 Rp140.000 Rp475.000
PENCATATAN PEMBEBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK VARIABLE KEPADA PRODUK Didasarkan pada biaya overhead pabrik saat membuat anggaran sebesar Rp500 perjam tenaga kerja langsung. Pembebanan biaya overhead pabrik variable kepada produk sbb:
Nomor Pesanan
Jam Tenaga Kerja
Tarif
Pesanan #101 Pesanan #102 Pesanan #103 Pesanan #104
75 jam 30jam 55jam 100jam
Rp Rp Rp Rp
Total biaya ove.pabrik variable yg dibebankan kepada produk
500 500 500 500
Rp37.500 Rp15.000 Rp27.500 Rp50.00
Jumlah biaya tenaga kerja langsung
Rp130.000
Jurnal pembebanan biaya overhead pabrik variable kepada produk sebagai berikut: Barang Dalam Proses- biaya overhead pabrik variable Rp130.000 Biaya overhead pabrik variable yang di bebankan Rp130.000
PENCATATAN BIAYA OVERHEAD PABRIK YANG SESUNGGUHNYA TERJADI Jurnal sebagai berikut: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Berbagai rekening yang dikredit
Rp192.000 Rp125.000
PENCATATAN PEMISAHAN BOP SESUNGGUHNYA KEDALAM BIAYA VARIABLE DAN BIAYA TETAP Jurnal sebagai berikut: Biaya Overhead Pabrik Variable Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Rp130.000 Rp125.000 Rp255.000
Berdasar data pemakaian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang terjadi,biaya produksi untuk tiap pesanan dicatat dalam kartu harga pokok tiap pesanan Contoh untuk pesanan #101
8
Kartu Harga Pokok Pesanan#101
Pesanan#101 Biaya Bahan Baku
Biaya Tng Kerja Langsung
BOP Variable
Total
Saldo Awal Januari
Rp150.000 50.000
Rp130.000 75.000
Rp65.000 37.500
Rp345.000 162.000
Jumlah
Rp205.000
Rp205.000
Rp102.500
Rp507.500
PENCATATAN HARGA POKOK PRODUK JADI Pesanan yang dapat diselesaikan pada bulan Januari 2011 sbb: Total Biaya Produksi Pesanan #101 Rp507.500 Pesanan #102 Rp360.000 Pesanan #103 Rp330.000 Jumlah Rp.1.197.500 Rincian harga pokok tiap pesanan yang telah selesai diproduksi:
Biaya Bahan Baku
Biaya Tng Kerja Langsung
BOP Variable
Total
Pesanan #101 Pesanan #102 Pesanan #103
Rp200.000 165.000 135.000
Rp205.000 130.000 130.000
Rp102.000 65.000 65.000
Rp507.500 360.000 330.000
Jumlah
Rp500.000
Rp465.000
Rp232.500
Rp1.197.500
Jurnal sebagai berikut: Persediaan Produk jadi Rp1.197.500 Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku Barang Dalam Proses- Biaya Tng Kerja Langsung Barang Dalam Proses- biaya overhead pabrik variable
Rp500.000 Rp465.000 Rp232.500
PENUTUPAN REKENING BOP VARIABLE YANG DIBEBANKAN KE REKENING BOP VARIABLE SESUNGGUHNYA. Jurnal penutupan rekening bop variable yang dibebankan: Biaya Overhead Pabrik Var yang Dibebankan Rp130.000 Pembebanan Lebih atau kurang BOP Rp12.000 Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya 9
Rp142.000
Pada akhir tahun rekening Pembebanan Lebih atau kurang BOP itutup ke rekening Harga Pokok Penjualan dengan jurnal : Harga Pokok Penjualan Rp12.000 Pembebanan Lebih atau kurang BOP Rp12.000
PENCATATAN BIAYA KOMERSIAL Biaya non produksi dicatat dengan jurnal: Biaya Pemasaran Biaya Adm dan Umum Berbagai rekening yang dikredit
Rp125.000 Rp140.000 Rp265.000
Jurnal untuk pemisahan biaya non produksi menurut perlakunya: Biaya Pemasaran Variable Rp75.000 Biaya Pemasaran Tetap Rp50.000 Biaya Pemasaran Adm dan Umum Variable Rp100.000 Biaya Pemasaran Adm dan Umum Tetap Rp 40.000 Biaya Pemasaran Biaya Adm dan Umum
Rp125.000 Rp140.000
PENCATATAN PENYERAHAN PRODUK KE PEMESAN Pesanan yang selesai diproduksi dan diserahkan kepada pemesan pada bulan Januari 2011 sbb:
Harga Pokok
Harga Jual
Pesanan #102 Pesanan #103
Rp507.000 360.000
Rp760.000 650.000
Jumlah
Rp867.500
Rp1.400.000
Jurnal hasil penjualan pesanan yang diserahkan kepada pemesan sbb: Kas atau piutang Hasil Penjualan
Rp1.400.000 Rp1.400.000
Harga pokok pesanan yang diserahkan ke pemesan di catat sbb: Harga Pokok Penjualan Rp867.500 Persedian Produk Jadi
Rp867.500
PENYAJIAN RUGI LABA VARIABLE COSTING Laporan Rugi Laba dibuat berdasar berbagai jurnal yang dibuat.
VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES 10
Harga pkok produk persatuan dihitung setiap akhir periode(misal akhir bulan),dengan membagi total biaya produksi variable selama satu bulan dengan total ekwivalensi produksi selama periode yang sama. Dengan demikoian bop variable tidak dibebankan kepada produk berasar tariff yang ditentukan dimuka,namun dibebankan pada produk menurut biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode tertentu. REKENING KONTROL YANG DIGUNAKAN : Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Langsung Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik Variable Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Variabel Sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik Tetap Sesungguhnya Biaya Pemasaran Biaya Admiistrasi & Umum Biaya Pemasaran Variabel Biaya Pemasaran Tetap Biaya Admiistrasi & Umum Variabel Biaya Admiistrasi & Umum Tetap PROSEDUR AKUNTANSI BIAYA PRODUKSI: 1. Biaya produksi variable dicatat langsung pada saat terjadinya dengan mendebit rekening BDP yang bersangkutan 2. BOP yang sesungguhnya terjadi dicatat dengan petama kali mendebit rekekning BOP sesungguhnya,pada akhir bulan dianalisis untuk menentukan bop variable dan bop tetap ,hasil analisa untuk membuat jurnal: BOP Variable Sesungguhnya xx BOP Tetap Sesungguhnya xx BOP Sesungguhnya xx 3. BOP variable dibebankan kepada produk berdasar biaya yang sesungguhnya terjadi dalam periode akuntansi tertentu dengan jurnal: Barang Dalam Proses-Biaya Ovr.Pabrik BOP Variable
xx xx
4. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum juga perlu dipisahkan menurut perilaku biaya tersebut dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum yang sesungguhnya terjadi pertama kali dicatat ke dalam rekenign control Biaya Pemasaran atau biaya Administrasi dan Umum,dan selanjutnya dianalisa pada akhir bulan untuk menentukan biaya yang berperilaku variable dan biaya yang berperilaku tetap.hasil Analisis untuk membuat jurnal berkut : Biaya Pemasaran Variabel xx Biaya Pemasaran Tetap xx Biaya Pemasaran xx
11
Biaya Admiistrasi & Umum Variabel Biaya Admiistrasi & Umum Tetap Biaya Admiistrasi & Umum
xx xx xx
Berikut gambar aliran biaya produksi dan biaya non produksi dalam metode variable costing dengan metode harga pokok proses melalui berbagai rekening control:
Berbagai Rekening Yang dikredit
Persediaan Bahan
BDP-Biaya Bahan Baku
Gaji dan Upah
BDP-Biaya Tenaga Kerja Langsung
BOP BOP Variable Sesungguhnya Sesungguhnya
BOP Variable Yang Dibebankan
BDP-BOP Variable
Persedian Produk jadi
Persediaan Produk dalam proses
BOPTetap Sesungguhnya
Biaya pemasaran
Biaya pemasaran Variabel
Biaya pemasaran Tetap
Biaya Adm & Umum
Biaya Adm & Umum Variabel
BDP=Biaya dalam proses BOP=Biaya Overhead Pabrik
Biaya Adm & Umum Tetap
12
Harga Pokok Penjualan
Rugi Laba
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG Variable costing yang diterapkan alam perusahaan yang berproduksi massa memperhitungkan adanya persediaan produk dalam proses terhadap penentuan harga pokok produksi persatuan .Metode Costing yang dipakai adalah metode harga pokok ratarata tertimbang. Misal perusahaan memproduksi produknya melalui dua departemen Rumus perhitungan harga pokok per unit produk departemen pertama dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang
Biaya bahan baku Per unit
Biaya tenaga kerja Per unit
Biaya bahan baku yang + Biaya bahan baku yang melekat pada produk dalam dikeluarkan dalam periode proses sekarang
=
Biaya tenaga kerja yang + Biaya tenaga kerja yang melekat pada produk dalam dikeluarkan dalam periode proses awal sekarang
=
Biaya overhead Per unit
Unit ekuivalensi biaya Bahan baku
=
Tenaga kerja Unit ekuivalensi biaya Unit ekuivalensi biaya Tenaga kerja Biaya produk yang melekat + Biaya overhead pabrik yang pada produk dalam proses dikeluarkan dalam periode awal sekarang Unit ekuivalensi biaya Biaya Overhead pabrik Unit ekuivalensi overhead pabrik
Atas dasar Data Produksi,Biaya Produksi,Biaya Non Produksi dan Data Penjualan Bulan Januari 20x1 dan rumus perhitungan diatas dihiitunng biaya produksi variable per satuan produk yang dihasilkan oleh Departemken 1 bulan
Atas dasar perhitungan biaya persatuan produk Departemen 1,dapat dihitung: - harga pokok produk selesai yang ditransfer oleh Departemen 1 ke Departemen 2 dan - harga pokok persediaan produk dalam proses di Departemen 1
13
SKEMA: Perusahaan dengan Data Produksi,Biaya Produksi,Biaya Non Produksi dan Data Penjualan Bulan Januari 20x1
Rumus metode harga pokok rata-rata tertimbang
Perhitungan Biaya Produksi Variable per Satuan Departemen 1 bulan Januari 20x1, (Mulyadi P 175)
Perhitungan Harga Pokok Produk selesai dan Persediaan Produk Dalam Proses Departemen 1, (Mulyadi P 176)
Laporan Biaya Produksi Departemen ke 1
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA Rumus Perhitungan Biaya Produksi Variable per Satuan Produk yang Dihasilkan oleh Departemen produksi setelah Departemen Produksi Pertama dengan Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang sbb: Harga pokok produk per unit yang dibawa dari
Harga pokok produk dalam proses awal yang berasal dari departemen sebelulmnya =
Departemen sebelumnya
Harga pokok produk yang ditransfer dari departemen sebelumnya dalam periode sekarang
+ Produk dalam proses awal + Produk yang ditransfer dari departemen sebelumnya dalam periode sekarang
(1) Biaya bahan baku yang melekat + Biaya bahan baku yang dikeluarkan pada produk dalam proses awal dalam periode sekarang Biaya bahan baku Per unit
= Unit ekuivalensi biaya
Bahan baku
(2) Biaya tenaga kerja yang melekat + Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan pada produk dalam proses awal dalam periode sekarang Biaya tenaga kerja Per unit
= Unit ekuivalensi biaya
14
Tenaga kerja
(3) Biaya produk yang melekat pada + Biaya overhead pabrik yang produk dalam proses awal dikeluarkan dalam periode sekarang Biaya overhead Per unit (4) Total harga pokok per satuan
= Unit ekuivalensi biaya
=
Overhead pabrik
(1) +(2)+(3)+(4)
Skema Perhitungan Biaya Produksi Variable Kumulatif per satuan Produk Departemen 2 dengan menggunakan Metode Harga Pokok Rata-rata Tertimbang (Mulyadi P 179) , (Mulyadi P 176)
Perhitungan Harga Pokok Produk jADI dan Persediaan Produk Dalam Proses Departemen 2, (Mulyadi P 179)
Laporan Biaya Produksi Departemen ke 2
AKUNTANSI VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA POKOK PROSES 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Pencatatan pemakaian bahan baku dan penolong Pencatatan biaya tenaga kerja Pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya. Pencatatan harga pokok produk jadi departemen produksi pertama yang ditransfer ke departemen produksi berikutnya Pencatatan harga pokok produk dalam proses departemen produksi pertama pada akhir periode Pencatatan harga pokok produk jadi yang ditranfer ke gudang Pencatatan harga pokok produk dalam proses dalam departemen setelah departemen produksi pertama pada akhir periode Pencatatan penjualan produk Pencatatan biaya komersil 15
Jika jurnal-jurnal akuntansi diatas diposting ke dalam rekening –rekening yang bersangkutan dalam buku besar,maka aliran biaya dapat dilihat dibawah ini: ALIRAN BIAYA VARIABLE COSTING DENGAN METODE HARGA PROSES BDP-Biaya Bhn Baku Dept 1 SA Jan
Rp1.800 Rp20.200 Rp22.000
PDP Trsfn
BDP-Biaya Bhn Baku Dept 2 SA
Rp4.500 Rp17.500 Rp22.000
BDP-Biaya Tng Kerja Dept 1 SA Jan
Rp1.200 Rp29.775 Rp30.975
PDP Trsfn
Rp1.920 Rp37.315 Rp39.235
PDP Trsfn
SA
Rp4.725 Rp26.250 Rp30.975
-------------Rp164.300
SA
Rp5.985 Rp33.250 Rp39.235
Rp15.210 10.200 -------------Rp25.710
Rp 1.152 Rp37.068 Rp38.220
PJ
Rp37.050 Rp 1.170 Rp38.220
Rp 4.140 Rp44.340 Rp48.480
PJ
Rp45.600 Rp 2.880 Rp48.480
Harga Pokok Penjualan
Rp129.750 34.600
Rp129.750
--------------Rp164.350
-------------Rp129.750
Persedian Produk Dalam Proses SA
Rp81.700 Rp 6.500 Rp88.150
BDP- BOP Variable Dept 2
Persedian Produk jadi Rp164.300
PJ
BDP-Biaya Tng Kerja Dept 2
BDP-BOP Variable Dept 1 SA Jan
Rp11.150 Rp77.000 Rp88.150
Rp38.220
Hasil Penjualan
Rp129.750 34.600
Rp240.000
--------------Rp164.350
Piutang Rp240.000
16
Biaya Pemasaran Rp25.200
Biaya Pemasaran Variable
Rp25.200
Rp10.200
Biaya Pemasaran Tetap Rp15.000
Biaya Adm & Umum Rp19.000
Biaya Adm & Umum Variable
Rp19.000
Rp7.000
Biaya Adm & Umum Tetap Rp12.000
Catatan: SA : Saldo Awal PDP : Produk Dalam Proses
Trsf : Transfer Pj : Produk Jadi
Penyajian Laporan Rugi-Laba Variable Costing Dibuat berdasar jurnal bulan yang ada
Selesai Sumber : Akuntansi Biaya-Bab VI Variable Costing Dengan Metode Harga Pokok Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses,Mulyadi
17
18