Media Komunikasi Paroki St. Stefanus, Cilandak - Jakarta Selatan
143 Th.XIV
#
Juli 2016
AKU DAN DUNIAKU 6
Peradaban Belas Kasih dan Nilai Dasar Indonesia
Sungguh Luar 34 Dia 64 Identitas Biasa Nasional dan Keadilan Sosial MP Juli 2016
1
2 MP Juli 2016
KERLING
KELEMAHANKU adalah
KEKUATANKU
Pimpinan A. Setyo Listiantyo (Tyo) Creative Design Agung Efrem Wijanarko,
Triasputro (Put), Benny Arvian, Lucia Asri Ayu Heryanto (Cia) Donald Saluling (DS), Redaksi Paulus Sihombing (PAS), Adiya W. S (Dya), Kornelius Jemada (KJ), Felicia N (FN), Veronica Putri Larosa (VPL), Prima Pasaribu (Pr), Saverinus J (Ver), Ignatia Astrid D. F (As), Stevanus Putro (SS), Maria Love (Mary), Cicilia Putri (CP), Paulus Noven Lando (Lnd) Facebook
[email protected] Artikel/peliputan
[email protected], +62813-28130513 Iklan & Donasi Dian Wiardi (+818-183419) No rekening Komsos BCA dengan no 731.0278879 an. Mirjam Anindya Wiardi atau R. Prakoso Penerbitan Majalah MediaPASS dibawah perlindungan Dewan Paroki St. Stefanus Cilandak melalui Seksi Komunikasi Sosial Ketua Dewan Paroki Antonius Sumardi, SCJ Penasehat KOMSOS Dauddy Bahar Ketua Seksi KOMSOS Agustinus Sonny Prakoso Sekretaris Theofilus Prisko Laka (Ko) Bendahara Dian Wiardi (DW) Koord. Unit Kerja A. Setyo Listiantyo Koord. Unit Media Dian Wiardi Koord. Unit Teknologi Informasi (IT)
Sukiahwati H (Suki)
Web Page www.st-stefanus.or.id Email
[email protected] twitter @ParokiStefanus Redaktur Sukiahwati H Programmer Yorren H Administrator Patricia Utaminingtyas Maintenance Waluyo, Erwin Sibarani Warta Paroki Dian Wiardi, Yohanes Ledo Radio/Video/TV/Facebook Triasputro, Benny Arvian Mading/Akrilik Kornelius Jemada Twiter Susan J, Irene.
Anugerah terindah yang diberikan Tuhan dalam keluarga adalah hadirnya si buah hati. Karena dari kehadiran itu seorang anak dilahirkan ke dunia menjadi bagian kebahagiaan yang tak ternilai dan tak tergantikan. Kelak dalam perkembangan dan pendampingan hingga dewasa menjadi penerus dalam keluarga. Namun bagaimana jika seandainya anak yang lahir dalam keluarga memiliki perbedaan dengan anakanak pada umumnya? Tentunya menjadi sebuah permasalahan apalagi diketahu anak tersebut harus ditangani secara khusus. Kadangkala penolakan atau tidak bisa menerima kenyataan merupakan sikap awal yang dihadapi dalam keluarga. Tetapi seharusnya rasa syukur menjadi ungkapan awal dalam hati keluarga, bahwa seorang anak yang lahir ke dunia ini adalah pemberian yang Tuhan berikan. Orang tua patut memberi peran penting dalam membina hingga dewasa. Satu hal penting yang menjadi dasar adalah dapat menemukan kelebihan yang dimiliki seorang anak yang berkebutuhan khusus. Kekuatiran keluarga dalam menghadapi hal ini bukan masalah biasa, tetapi perlunya rasa menerima kelemahan yang dimiliki dan menjalani proses dengan penuh semangat sebagai rasa syukur dan sukacita serta kekuatan bagi anak tersebut. Tuhan tidak pernah membedakan umatNya yang lahir ke dunia ini, tentu mempunyai maksud dan tujuan.MP MP Juli 2016
3
Perayaan Misa Hari Raya Hati Kudus Yesus
4 MP Juli 2016
3.
Kerling
Seputar Paroki
4.
Misa Hati Kudus Yesus
7.
Seminar SCJ
10.
Kalenderium Juli 2016
12.
Misa Keluarga ME
13.
Pemeriksaan Lansia
Daftar Isi
14. Rangkaian Kegiatan Lingkungan Hidup 20. WIL I-Ziarah Rekreasi Rumah Adem Ayem 22. WIL III-Pesta Nama Lingkungan St. Markus 25. Studi Katekese 4 Wilayah
26.
Komuni Pertama
28.
WIL IX-Pesta Nama Lingkungan St. Bonifacius
32.
Bersama Berbagi Kasih
ORBITAN UTAMA
34.
Bagaimana Mendidik Mereka?
MENURUT MEREKA
40.
Apakah yang Kamu Ketahui Tentang Anak Berkebutuhan Khusus
KOMAT
48.
Takut Perilaku Cucu Semakin Memburuk
ORBITAN LEPAS
54.
Makna Liturgi Bag. 3
56.
Peran Pendidikan Inklusi
58.
Peran Keluarga dalam Mendampingi Anak Disabilitas
64.
Identitas Nasional Keadilan Sosial
POJOK KOMSOS
66.
Workshop Penulis
SANTO-SANTA
68. Maria Magdalena
70.
TUNAS STEFANUS - ONGKOS CETAK
35
30
62
.
PROFIL Monica
Dibalik Tujuh Tangkai Bunga Mawar Lingkungan Keluarga Kudus
KESEHATAN Hamil? Don’t Panic
Kami meminta maaf atas kesalahan penulisan pada MP edisi bulan Juni 2016 pada hal. 20 nama penulis seharusnya Rudianto Sihotang bukan Rudianto Sitohang MP Juli 2016
5
SEPUTAR PAROKI
Peradaban Belas Kasih dan
Nilai Dasar
Indonesia
6 MP Juli 2016
S
abtu pagi, 11 Juni 2016 kongregasi SCJ mengadakan sebuah seminar yang diperuntukkan bagi anggota panitia penggalang dana pembangunan Pusat Studi SCJ serta para donatur. Kurang lebih sekitar 180 peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut, sebuah seminar yang dibawakan oleh beberapa romo yang ahli pada bidangnya. Seperti Rm. Louis Antonny Wijaya, SCJ untuk bidang sosial, Rm. Yulius Sunardi, SCJ seorang Psyhology, Rm. F.X. Darmidi, SCJ yang ahli di bidang Kitab Suci serta dari sudut Teologi Rm. F.A. Purwanto, SCJ, mereka bersama berdiskusi dalam materi yang cukup menarik korelasi antara masyarakat, peradaban dan sebuah kampanye besar-besaran akan ‘Belas Kasih’.
1 Kegiatan seminar tersebut di moderatori oleh Rm. Yudistira, SCJ dan di fasilitasi oleh 3 Paroki yaitu St. Stefanus Cilandak, St. Barnabas Pamulang dan St. Antonius Padua Bidara Cina. Acara dibuka dengan kata sambutan oleh Rm. Andreas Madya Sriyanto, SCJ ditampilkan video proses pembangunan Pusat Studi SCJ yang sudah melalui proses finishing. Melalui penjelasannya, kongregasi SCJ berterima kasih atas segala bantuan dan kerja keras panitia serta umat dalam mewujudkan karya kasih untuk melakukan penggalangan dana, selanjutnya sudah menjadi tanggung jawab bersama bahwa belas kasih melalui imam-imam Hati Kudus Yesus benar-benar menjadi nyata. Dengan seminar diharapakan bahwa sudut pandang
MP Juli 2016
7
2 kerahiman ilahi melalui imamimam SCJ dapat membangun sebuah peradaban yang berpusat pada Kasih. Sebelum memulai Seminar dengan Materi ‘Identitas Nasional dan Keadilan Sosial’ dan ‘Membangun Peradaban Belaskasih’ sebagai session pertama, acara dibuka dengan Drama Monolog dengan judul ‘Pancasila bukan Pancabila, terdakwa VS pengacara’. Materi yang mengupas tentang pilar dasar sebuah jati diri bangsa yang berakar pada kemampuan keinderaan manusia secara hakiki. Rm. Louis Antony Wijaya, SCJ yang memulai materi sosial, mempertanyakan keIndonesiaan kita. Mengembalikan makna nasional sebagai jembatan kebebasan sebagai jalan keluar dari segmentasi-segmentasi frame, rasial, bahasa, etnis, agama, kepercayaan, dan kesukuan. Babak pertama ini diakhiri oleh Rm. Yulius Sunardi, 8 MP Juli 2016
SCJ dengan materi yang menyentuh ke tingkat sensitif panca indera dan psikologis manusia. Tuhan telah menganugerahkan Panca Indera sebagai sebagai alat belas kasih. Kemudian, k etidakadilan sosial yang dirasakan mampu meretas nurani kita yang buta. Setelah beristirahat, peserta disuguhkan Stand Up Comedy oleh Benny Siregar. Dengan banyolanbanyolan yang segar dan lugas, Benny meng-capture sebuah lukisan kehidupan gereja – masyarakat – lingkungan sekitarnya. Bahkan kekhawatirannya terhadap pola modernitas yang berjarak pada spiritual. Pada Materi yang kedua ini yaitu ‘Keadilan dan Belas Kasih dalam Dinamika Umat Allah’ serta ‘Ber-kerahiman dalam Konteks Gereja Indonesia’, Rm. F.X. Marmidi, SCJ memulai back to bible dengan sebuah pernyataan membangun relasi yang berbelas kasih akan melampaui
3
4
keadilan sosial. Bahkan Rm. F.A Purwanto, SCJ menantang gereja dan pastoral untuk memulainya terlebih dahulu. Sehingga muncullah sebuah kesalehan Nasional yaitu manusiawi yang sejahtera, sehat dan membuka diri kepada rasa keilahian. Secara garis besar para pembicara dalam seminar dan pengisi acara yang membentuk sebuah rundown acara yang renyah dan menarik telah menggiring peserta kepada pedoman bangsa ‘Pancasila. Grup Musik Keluarga Theo mengakhiri acara dengan menyanyikan lagu ‘Pancasila Rumah Kita’ karya Franky Sahilatua dan sebuah video testimoni tentang Pancasila.MP
Keterangan Foto: 1. 2. 3. 4. 5.
Rm. Yulius Sunardi, SCJ sebagai pembicara Standup comedy oleh Benny Siregar Rm. F.X. Darmidi, SCJ sebagai pembicara Grup musik Keluarga Theo Drama monolog oleh Putro & Astrid
Foto Benny-Penulis Put
MP Juli 2016
9
SEPUTAR PAROKI
10 MP Juli 2016
MP Juli 2016
11
Misa Keluarga ME 12 Juni 2016
MISA KELUARGA ME
12 MP Juli 2016
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bagi Lansia
MP Juli 2016
13
SEPUTAR PAROKI Rekoleksi TSLBK Daur Ulang Sampah
tan Hari ia g e K n ia a k g n a R p Sedunia u id H n a g n u k g Lin
14 MP Juli 2016
Menguak Dosa-dosa Ekologis Kita
D
engan tegas, namun dengan bahasa yang lucu, Pastor Martin Van Ooij, SCJ menyapa dan mengundang kita untuk menyadari dosa-dosa ekologis kita di dalam kesempatan berkotbah pada Perayaan Ekaristi di hari Minggu, 5 Juni 2016. Bersama dengan himbauan Bapa Uskup, Pastor Martin menjelaskan perlunya bagi kita untuk menjaga ibu bumi, rahim kehidupan. Inilah Gerakan Minggu Hijau yang ditawarkan Gereja kepada kita. Himbauan Keuskupan Agung Jakarta ini tentunya berakar dari keprihatinan global yang disuarakan oleh Gereja
Universal, dimana Bapa Paus Fransiskus menyampaikan Ensiklik Laudato Si yang ditujukan kepada semua manusia di bumi ini. Dalam analisa Bapa Paus, dalam 46 tahun terakhir ini, manusia semakin tidak peduli dan semakin serakah. Ketidakpedulian dan keserakahan yang merusak alam ini, ditegaskan oleh Bapa Paus, sebagai “dosa-dosa ekologis.” Dalam kapasitas tertentu, itu masuk dalam lingkaran kedosaan itu. Hal itu kita lihat dari apa yang terjadi di keluarga, masyarakat dan negara kita sebagai berikut.
MP Juli 2016
15
16
Tanpa melihat angka-angka, dengan adanya kebiasaan baru bagi banyak orang untuk memakai masker ketika berada dalam perjalanan, dengan sendirinya telah menunjukkan betapa buruknya polusi udara di Jakarta. Bagaimana penggunakan plastik, bahan yang tidak bisa dihancurkan ini? Pemakaian plastik 1 hari 1 ton dalam satu kota Jakarta saja, tentu sebuah kebiasaan yang sangat tidak sehat dan merusak. Sejauh yang Pastor Martin ketahui, kita tidak boleh memakai plastik di warungwarung mulai tahun 2005 dan hanya menggunakan kertas atau daun untuk membungkus.
Bagaimana dengan kebiasaan merokok? Sekarang ini mulai banyak adanya larangan merokok di depan umum. Semuanya itu semata-mata untuk menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat. Namun Pastor Martin prihatin bahwa di pelataran Gereja, masih banyak yang merokok, padahal ada tulisan “dilarang merokok.” Dengan keprihatinan itu, pihak Gereja 16 MP Juli 2016
secara lebih tegas memberikan larangan bahwa mulai tanggal 5 Juni, seluruh kawasan gereja dan pastoran harus dijauhkan dari segala bentuk pencemaran lingkungan, termasuk harus ditiadakan asap rokok, juga termasuk di semua bawah pohon; karena pohon itu justru paru-paru kehidupan lingkungan hidup kita semua. Maka tanpa kecuali, semua dilarang merokok di kawasan Gereja dan Pastoran. Secara konkrit, Pastor Martin juga mengajak kita untuk memperbaiki dunia yang dimulai dari diri sendiri. Maka kita diundang untuk memperhatikan kebersihan dan kebiasaan sehat mulai dari dapur dan kamar mandi kita. Gerakan ini, bukan gerakan pikiran tetapi gerakan hati; siapa yang mau hati dan paru-parunya tetap baik, harus ikut menjaga dan melindungi lingkungan hidup kita supaya tetap segar dan utuh. Bagi
yang sudah mati suara hatinya untuk kesehatan lingkungan dan lingkungan hidupnya sendiri, perlu membuat silih atas penderitaan yang ditimbulkan buat keluarga dan sesama serta alam sekitarnya. Pastor Martin menyampaikan salah satu contoh tragedi dosa ekologis, yang berkaitan dengan kebutuhan air. Dua per tiga manusia di bumi ini tidak mempunyai air. Waktu Pastor Martin berada di India pada bulan April 2016, di bagian India utara, masyarakat tidak bisa masak dan mandi, karena tidak ada air. Melihat tragedi itu dengan hati, kita harus dengan penuh keprihatinan memakai air dan tidak seenaknya menggunakan air. Marilah kita buat suatu tindakan konkrit untuk merawat bumi dengan hati, tangan dan kaki. Kita harus mencari jalan, bagaimana kita membuang sampah tanpa harus mencemari lingkungan
Bagaimana kita menanggapi ajakan Tuhan Yesus sendiri, Bapa Paus Fransiskus maupun Bapa Uskup untuk merawat lingkungan hidup bumi kita dengan hati, tangan, kaki dan seluruh pribadi kita? kita; bagaimana kita berani untuk berhenti merokok; bagaimana kita merawat rahim bumi untuk tidak mempercepat kerusakan lingkungan, yakni dengan menjaga dengan bijak penggunaan air, udara, dan lingkungan bekas penggalian tambang. Marilah kita mengembalikan kehidupan awal yang indah dan mempesona, yang Tuhan telah anugerahkan kepada kita dengan merawat dan mempergunakannya dengan bijaksana.MP Penulis DW MP Juli 2016
17
18 MP Juli 2016
Pencanangan Paroki Ramah Lingkungan Dan Bebas Rokok
MP Juli 2016
19
WilayahI YOHANES SALIB
SEPUTAR PAROKI ZIAREK WILAYAH I RUMAH DOA ADEM AYEM MEGA MENDUNG
Penulis Haryudanto
P
anitia dengan penuh semangat akhirnya memutuskan mengambil tema “Meningkatkan Semangat Keluarga Dalam Panggilan Pelayanan Yang Peduli Dan Penuh Kasih“ dalam ziarah wilayah I kali ini. Sabtu, 11 Juni 2016, pukul 05.45 wib. Warga Wilayah I, St. Yohanes Salib yang terdiri dari lingkungan St. Yudas Tadeus, St. Hubertus, St Yohanes Pemandi dan St Gregorius mengadakan acara Ziarek ke Rumah Doa Wisma Adem Ayem, di Paroki St. Yakobus Rasul Mega Mendung, Komplek Pertamina Mega Mendung. Kerinduan warga untuk berziarah di wilayah I, ternyata sangat besar. Semula panitia merencanakan peserta hanya berjumlah 40 orang, namun menjelang keberangkatan jumlah bertambah menjadi 51 orang. Full 20 MP Juli 2016
2 bus dari FIF GROUP. Wow… luar biasa semangatnya. Meski para ibu ibu harus menambah porsi konsumsi, tidak menjadi masalah. Karena yang terpenting adalah kebersamaannya. Tuhan sungguh menyertai perjalanan ini, sehingga semua berjalan lancar, tanpa halangan. Jam 7.00 pagi, rombongan telah sampai di tujuan. Dan disambut dengan ramah dan simpatik oleh Rm. Marcus Santoso Pr. Sambil menikmati udara sejuk, acara Jalan Salib “Out Door” pun akhirnya dimulai. Lebih 45 menit waktu yang dibutuhkan. Seluruh peserta terlihat aktif berpartisipasi. Masing - masing peserta membawa lilin, yang tentu menambah kekhusukan jalan salib itu sendiri. Dalam homilinya, Romo Marcus menyampaikan pesan
dari Bapa Suci Paus Fransiskus yang mengatakan bahwa saat kita memasuki usia lanjut, “ hendaknya kita selalu Waspada, Berjaga-jaga, dan Berdoa. Kita tidak bisa hidup sendiri di dunia ini. Apalagi kalau sudah usia lanjut. Banyak pekerjaan yang tidak bisa di lakukan sendiri, bahkan kalau pekerjaan itu kita lakukan sendiri , mungkin dapat membuat malapetaka buat kita. Contohnya, untuk mengangkat galon air mineral yang akan di letakkan di dispenser kita harus minta tolong bantuan orang lain, karena kalau dipaksakan, pinggang bisa keseleo dan berakibat fatal. Tolong, Sabar & Terima Kasih, demikian resep jitu yang diberikan oleh romo dalam lanjutan homilinya. Saat kita tidak bisa melakukan suatu hal dengan sendiri, kita bisa minta “tolong” kepada orang lain, dan kita juga harus “sabar” menunggu pertolongan tersebut. Terakhir, setelah ditolong, sepatutnya kita mengucapkan “Terima Kasih”. Romo meminta, semua peserta untuk merenungi dan bertanya dalam diri masing-masing, sebenarnya “waktu itu adalah milik siapa, milik saya atau Tuhan?” Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menentukan waktu kapan akan meninggal kecuali Tuhan”. Jadi jelas bahwa waktu itu adalah milik Tuhan. Karena waktu adalah milikNya maka, kitapun harus punya waktu untuk melayaniNya. Kita harus menjadikan Yesus sebagai andalan.
Dalam kehidupan ini, kita sering terjebak oleh rutinitas, sehingga kadang merasa kosong. Oleh karena itu, sebaiknya kita harus sering bertanya kepada diri kita sendiri, bahwa apa sebenarnya yg kita cari? Kehidupan kekal adalah jawabannya. Untuk mendapatkan kehidupan kekal, biarlah Yesus bersemayam dalam diri kita. Kita harus bersuka cita, terus belajar berbicara dengan Yesus, berdoa, karena doa adalah kekuatan kita. Jangan pernah takut untuk berjalan dalam kebenaran. Sebab itu satu satunya jalan jika kita ingin meninggal melalui pangkuan Bunda Maria menghadap Tuhan Yesus Kristus, Per Mariam Ad Yesus. Menarik sekali rekolesi ini, mungkin lain kali tidak cukup dilakukan hanya dalam 1 hari saja. Semoga makna ziarah ini bisa menyemangati untuk “saling melayani dengan kepedulian & penuh kasih“. Tak lupa panitia mengucapkan terima kasih kepada FIF group yang mensuport acara ini. Ibu Ning Sunarwinto yang menggagas, ketua lingkungan beserta semua warga yang terlibat. Pukul 16.00 wib akhirnya Ziarah ditutup dengan doa Rosario Koronka dan Merah Putih. Kami semua kembali ke Jakarta dengan kenangan yang manis, namun sebelumnya tak lupa kami berselfie ria. Selamat tinggal Wisma Doa Adem Ayem.MP
MP Juli 2016
21
SEPUTAR PAROKI
WilayahIII AMBROSIUS
PESTA NAMA LINGKUNGAN ST MARKUS DALAM TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH 2016 Penulis Betsy Sihombing
22 MP Juli 2016
L
ingkungan Markus di Wilayah III memperingati Nama Pelindung setiap tanggal 25 April. Peringatan Nama Pelindung tahun ini dikaitkan dengan kegiatan Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah (TSLBKA). Warga Lingkungan St Markus memulai kegiatan sesuai dengan arahan Gereja di antaranya dengan Ziarah ke 9 Gereja dan berbagi kasih dengan anak-anak yang kurang beruntung di Panti Asuhan Pondok Damai Srengseng Sawah dan di Cilincing Jakarta Utara. Ziarah ke 3 gedung gereja oleh warga dimulai pada tanggal 1 Maret 2016 dengan mengunjungi dan berdoa bersama di Gereja St Stanislaus Dakotska di Kranggan Bekasi Selatan, Gereja St Servatius Kampung Sawah dan Gereja Kalvari di Lubang Buaya. Tanggal 7 April ziarah ke gereja dilanjutkan ke 3 gereja berikutnya yaitu Gereja Kristus Raja di Jln Danau Toba Pejompongan, Gereja Gereja St Perawan Maria Diangkat Ke Surga (Katedral) Jakarta dan Gereja St Petrus dan Paulus di Jl. Mangga Besar. Gereja ke 7 dikunjungi tanggal 12 Mei 2016 yaitu Gereja Salib Suci di Cilincing Jakarta Utara. Gereja Stanislaus Dakotska masih berjuang karena walaupun sudah berdiri indah, megah dan mempunyai IMB tapi umat masih belum aman untuk beribadat karena masih sering di demo oleh
1 pihak yang tidak senang dengan kehadiran gereja. Pada hari yang sama kami mengunjungi Panti Asuhan Pondok Damai di Kampung Sawah, yang lokasinya tak jauh dari gereja St Servatius, untuk Berbagi Kasih dan Perhatian dengan 63 anak penghuninya yang diasuh oleh suster-suster Ursulin. Di sini kami bersukaria sejenak dan makan bersama dengan anak- anak dari usia balita sampai yang sudah sekolah di SLTA. Mereka bersekolah di SD, SMP dan SMA. Lokasi berikutnya yang dikunjungi untuk Berbagi Kasih adalah Griya Kasih di Cilincing Jakarta Utara, yang dikelola oleh Suster – Suster dari ALMA {Asosiasi Lembaga Misionaris Awam}. Griya Kasih membantu anak-anak berkebutuhan
MP Juli 2016
23
Keterangan Foto: 1. Gereja Kristus Raja, Jl Danau Toba Pejompongan 2. Gereja Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga (Katedral) 3. Bergembira bersama Anak – anak Panti Asuhan Pondok Damai, Kampung Sawah 4. Kunjungan Rm. Sumardi SCJ dan anggota Dewan Paroki Harian ke Lingkungan Markus
2 khusus (penyandang disabilitas) dari keluarga kurang mampu di kawasan Cilincing. Dalam masa Peringatan ini, Lingkungan Markus menerima kunjungan Romo Paroki yang didampingi oleh anggota Dewan Paroki Harian pada tanggal 5 April 2015. Kesempatan yang sangat dinantikan ini dimanfaatkan umat bertatap muka dan komunikasi secara langsung dengan gembalanya. Warga merasa puas karena memperoleh berbagai informasi penting, sekaligus menyampaikan berbagai masukan dan pertanyaan seputar gereja.MP
3
4 24 MP Juli 2016
Study Katakese 4 Wilayah III IV V XII :
AMBROSIUS, THERESIAAVILA, IRENEUS, FRANSISKUS ASISI
di Jl. Kartika Pertemuan kedua iri 45 orang ad dih 68 Utama no Petrus DW . dibawakan oleh Bp dari KAJ. di Jl. Alam Pertemuan ketiga adiri 50 orang dih 62 no XI r ga Se . Markus dari Bp h ole dibawakan Cilangkap. MP Juli 2016
25
“Selamat Kepada Para Pesert
26 MP Juli 2016
ta Penerima Komuni Pertama”
Foto Tim Fotografer MP
MP Juli 2016
27
SEPUTAR PAROKI
WilayahIX BENEDICTUS
PESTA NAMA
BONIFACIUS Penulis Agus Prihandoko
St. Bonifacius yang pesta namanya diperingati setiap tanggal 5 Juni tersebut dirayakan umat Lingkungan Bonifacius, Wilayah IX, St. Benedictus pada Jumat malam, 10 Juni 2016 di rumah keluarga Eduardus Supit, Kompleks Bona Indah B6/1. Dari 3 Lingkungan yang tergabung dalam wilayah IX, hadir sekitar 70 umat pada malam Pesta Nama Santo Pelindung lingkungan ini. Perayaan Ekaristi dilayani oleh Romo Setyo Gunawan, PR
R
omo memulai dengan memberi ucapan selamat. Sebuah pertanyaan icebreaking memancing senyum, “sudah tahun ke berapa pesta nama ini diperingati?, sudah berapa tahun usia Lingkungan Bonifacius?” Rupanya ini menjadi PR bagi pengurus dan warga untuk napak tilas keberadaan mereka. Tidak ada jawaban pasti yang diberikan, hnaya terdengar suara lirih bersamaan: “Hampir sama dengan keberadaan gereja Stefanus yaitu sekitar 25 tahun, Romo!” Lalu Romo menanggapi “syukurlah kalau begitu, sudah lebih dari usia BIA (Bina Iman Anak),” JAwabaan spontan yang langsung disambut tawa berderai dari umat.
28 MP Juli 2016
Selain sebagai seorang santo, kata Bonifacius mengandung arti Boni = baik dan Ferce= pekerjaan. Warga yang telah memilih nama Bonifacius, diharapkan agar selalu di setiap kesempatan, pekerjaan, di rumah, berhubungan dengan anggota masyarakat selalu mengambil Bonifacius sebagai panutan. Semua yang dilakukan harus baik! Kemudian Romo Gun dengan gaya santainya kembali menggelitik umat dengan pertanyaan. Apa sebenarnya yang menandai seseorang itu Katolik? Dijawab umat, melakukan tanda salib. Romo tersenyum mendengar jawaban itu. Bagi Romo tanda seorang Katolik adalah ketika
29 29
kita mengenal pengajaran Katolik, memahami iman Katolik, dan tidak membawa baju dua helai. Apa makna jawaban ini semua? Saat menjelaskan tentang ciri pertama, yaitu “Mengenal Pengajaran Katolik”, romo menanyakan pada umat, “Ada berapa pengarang Injil?” “Berapa banyak bab dalam masing-masing Injil ?” Tiap-tiap penulis injil mempunyai ciri khas dan cara berbeda walaupun terkadang saling mencontek satu dengan yang lainnya. Agar tahu Pengajaran Katolik dengan baik, tidak ada cara lain, kita harus lebih sering membaca Injil. Tentang Iman Katolik. Romo memberi ilustrasi. Musuh-musuh Tuhan Yesus adalah orang Saduki dan orang Parisi, siapakah mereka? Orang Saduki adalah para imam, jadi biar lebih mudah membayangkan, ya seperti para imam (romo). Orang Parisi adalah para Katekis. Romo bertanya, “siapa yang rajin membaca Kitab Suci? Kalau cuma sekedar rajin baca, cuma bisa jadi orang Parisi. Maka sebagai seorang Katolik, setelah mengimani Yesus harus dilanjutkan dengan membangun persaudaraan dengan sesama umat dan berbagi rasa/melayani warga masyarakat yang membutuhkan.”
Terakhir, tentang membawa baju dua helai, kalimat ini diambil dari bacaan Sabtu, 11 Juni 2016 pada Matius 10: 7-13. Romo bertanya, ketika mengutus muridnya Yesus bersabda: “……. Janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat (ayat 9).” Apa sebenarnya yang Tuhan Yesus kehendaki? Romo memaknai sabda itu agar sebagai murid-murid Tuhan kita menunjukkan identitas kita. Selalu memakai baju yang kita miliki. Saat ini masih ada saudara-saudara kita yang memakai dua baju. Satu baju gereja, satu lagi baju dukun! Mengakhiri Homili, Romi berpesan agar kita mengarahan hati kita kepada Tuhan, memohon kepadaNya agar dapat meneladani St. Bonifacius, yaitu selalu melakukan pekerjaan baik, Boni – Ferre. Acara Ramah Tamah Selesai Misa, Ibu Lucy Windoe mengucapkan terima kasih kepada Romo Gunawan Pr, Ketua Wilayah, Ketua Lingkungan dan semua umat yang hadir. Bapak Jansen Lambert memimpin doa makan malam. Sambil santap beramah tamah. Cuaca sungguh mendukung, walau mendung tapi tidak turun hujan. Udara yang biasanya panas, menjadi agak sejuk sepoi-sepoi. Sebelum acara selesai, MC minta berkumpul unt uk foto bersama.MP
MP Juli 2016
29
Dibalik Tujuh Tangkai Bunga Mawar Lingkungan Keluarga Kudus Penulis Imelda S. Jodi
T
ujuh tangkai bunga mawar dipersiapkan secara khusus untuk dipersembahkan dalam perayaan Ekaristi memperingati hari ulang tahun pernikahan Bapak Jongky dan Ibu Threes yang ke 39 dan pemilihan Ketua Lingkungan Keluarga Kudus periode 2016 -2019. Tujuh tangkai bunga mawar tersebut tentunya mempunyai makna yang dalam, khususnya bagi pasangan yang sedang berulang tahun perkawinan. Keharuman bunga merupakan simbol kesucian dan kesetiaan hidup perkawinan. 30 MP Juli 2016
Angka tujuh adalah lambang kebahagiaan dan cita-cita yang terus menerus dikejar oleh keluarga ditengah perjalanan yang penuh dengan suka dan duka, jatuh dan bangun. Duri bunga mawar bisa menggambarkan hidup yang tidak pernah mudah, penuh perjuangan untuk bisa menerima satu sama lain dalam kelebihan dan kekurangan. Setelah melampaui 39 tahun hidup bersama, pantaslah tujuh tangkai bunga mawar itu dihadirkan, untuk memaknai rasa syukur dan sukacita atas kesetiaan yang terus menerus mereka perjuangkan. Dalam suasana suka cita inilah dan dalam rangka pemilihan Ketua Lingkungan Keluarga Kudus, kami, lingkungan Keluarga Kudus berkumpul dalam perayaan Ekaristi Kudus, bertepatan dengan pesta nama pelindungan lingkungan St. Bonafacius pada hari Jumat, 10 Juni 2016, pukul 19:00. Perayaan Ekaristi diawali dengan lagu pembukaan berjudul “How Great Thou Art,” dengan iringan gitar yang dimainkan oleh Pak Jon. Romo Joko Pr dari Paroki St. Mathias memulai misa dengan sapaan yang ramah dan menyenangkan. Bahkan homilinya pun sangat menarik, hidup dan inspiratif. Dalam homilinya tersebut, umat diajak berpikir dan menggali kehidupan rumah tangga masing-masing, seperti misalnya, bagaimana sikap kita kalau ada masalah hidup yang besar dalam hidup berpasangan? Bagaimana pula reaksi sikap pasangan anda? Dengan metode tanya jawab,
Romo Joko mengundang umat untuk aktif dan terbuka dalam menyampaikan pendapatnya. Kemudian dari hasil tanya jawab, Romo Joko menggarisbawahi beberapa poin sebagai berikut. Selama puluhan tahun hidup dalam pernikahan, itu merupakan suatu kesuksesan hidup dalam kasih sayang. Sungguh hal yang patut disyukuri. Di sisi lain, kita bisa belajar dari pasangan suami istri, seperti yang hari ini berulang tahun, bagaimana mengungkapkan cinta kita pada orang yang kita cintai? Apakah cukup dengan perkataan saja? Atau cukupkah dengan perbuatan saja? Misalnya, suami memberi 10 juta rupiah tiap bulan pada istrinya dan itu menurut suami sebagai pernyataan cintanya pada sang istri. Ternyata, ada banyak pengalaman empiris rumah tangga, yang memberikan kesaksian bisu bahwa itu semua tidaklah cukup. Oleh karenanya, ada 3 hal yang perlu dimaknai dalam perkawinan yang sungguh-sungguh dilandasi oleh semangat cinta kasih yang sejati. Ketiga hal itu adalah “Menyatakan,” “Melaksanakan,” “Mengkomunikasikan.” Ketiga kata ini sebagai makna cinta, yaitu cinta
kasih yang perlu dikomunikasikan sehingga seseorang benar benar yakin sampai pada titik ia sungguhsungguh merasakan bahwa dirinya benar-benar dicintai oleh pasangannya. Di penghujung perayaan Ekaristi, Romo Joko memberi berkat dan acara dilanjutkan dengan toast bersama dan santap malam yang menyenangkan. Kita semua mengucakan selamat kepada Pak Jongky dan Ibu Threes. Pernikahaan yang cukup lama tapi langgeng ibarat anggur lama yang makin tersimpan makin manis. Itulah kehidupan Pak Jongky dan Ibu Threes yang semakin tua semakin manis. Setelah perayaan Ekaristi diadakan pemilihan Calon Ketua Lingkungan Keluarga Kudus yang baru. Dari tiga tokoh calon Ketua Lingkungan Keluarga Kudus yang telah ditampilkan, dua nama akan diajukan ke Romo Paroki untuk dipilih, untuk meneruskan langkahlangkah positif dari Pak George, ketua lingkungan sebelumnya. Dengan segala yang telalu dilalui, kami berharap bahwa lingkungan Keluarga Kudus senantiasa bersatu hati dan kompak selalu. Tuhan Memberkati.MP MP Juli 2016
31
SEPUTAR PAROKI
“BERSAMA BERBAGI KASIH” Wisata Rohani Poliklinik St. Stefanus
P
agi yang cerah pada hari kamis Sembilan belas mei duaribu enam belas. Sang mentari bersinar dengan cintanya yang tak perna pudar, menjadi saksi perjalanan wisata rohani kami dari Jakarta menuju Puncak, Cipanas - Bogor. Sekitar tiga puluh orang ikut dalam wisroh ini. Tepat pukul tujuh rombongan berangkat menggunakan bus pariwisata, jalanan mulai tampak ramai dengan banyaknya kendaraan yang hilir mudik, sambil menikmati pemandangan pagi kami disuguhkan snack serta puji-pujian dan kuis -kuis yang sudah disiapkan panitia, suasana mulai cair ketika masing – masing perwakilan baik dari poliklinik sendiri, tenaga 32 MP Juli 2016
kerja, koperasi, maupun dari refleksi diminta kedepan untuk bernyanyi dan bercerita. Setelah selesai cengkrama bersama saatnya silensium masing dari kami mengeluarkan sebuah kotak kecil dan plastik yang berisikan Rosario. Semua tampak khusuk mendaraskan doa Rosario selama lima peristiwa. Doa Rosario kali ini dipersembahkan secara khusus untuk tanah air dan Para Pemimpin agar tetap teguh dan setia dalam menjalankan tugasnya. Tempat yang mejandi destinasi kami yang pertama adalah Taman Bunga Nusantara kurang lebih pukul sepuluh kami tiba disana, rasa kantukpun serentak hilang setelah melihat hamparan
33. SEPUTAR PAROKI
taman bunga yang begitu luas, indah dan menawan.semua pada siap berselfi riah dan foto bersama. Yang menarik perhatian kami adalah topiari dinosaurus, Rangkaian bunga warna-wani yang menyelubunginya menjadikan dino itu begitu cantik. Dalam jangka waktu tertentu, bunga-bunga tersebut diganti sehingga warna dari topiari ini berubah-ubah sepanjang tahun. Karya Tuhan sungguh agung lewat tangan – tangan yang kreatif dalam menata Taman ini. Kami sendiri lebih memilih untuk mengitari taman seluas sekitar tiga puluh hektar dengan naik trem. Setelah menikmati keindahan taman Bunga nusantara pukul dua belas kami bergegas menuju restoran amin untuk santap siang suasana kekeluargaanpun begitu terasa.
Destinasi kami yang berikut nya adalah Melrimba Garden, tak jauh berbeda seperti ditaman bunga nusantara untuk mengabadikan momen kami lansung foto bersama sebel;um dilanjutkan dengan games dan diakhiri doa koronka pada pukul limabelas. Pukul enambelas kami meninggalkan merlimba garden menuju Cimori sebgai tempat destinasi kami terakhir sekaligus untuk snack sore dan membeli buah tangan. Pukul delapan belas kami kembali kejakarta dengan membawa cinta dan semangat yang baru. semoga dengan diadakanya momen momen seperti ini kami semakin akrab dan terjalin kerja sama yang baik.MP Penulis dan Foto KJ
MP Juli 2016
33
ORBITAN UTAMA
34 MP Juli 2016
Anak-anak Down Syndrome
BAGAIMANA MENDIDIK MEREKA? Oleh : Antonius Edi Pambudi
Down Syndrome atau Sindroma Down (DS) merupakan gangguan perkembangan yang dibawa sejak lahir yang diakibatkan adanya penyimpangan jumlah kromosom yang membentuk sel-sel janin. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk memisahkan diri saat terjadi pembelahan diri. Penyimpangan ini terjadi pada kromosom 21, yaitu penambahan kromosom atau translokasi kromosom 21. Dengan demikian jumlah kromosom anak dengan down syndrome menjadi 47. Nama Down Syndrome itu sendiri diambil dari Dr. John Longdon Down, seorang dokter berkebangsaan Inggris yang secara spesifik dan mendalam memperkenalkan Down Syndrome.
MP Juli 2016
35
Karakteristik Down Syndrome Anak-anak penyandang down syndrome (DS) memiliki karakteristik atau tanda-tanda yang khas dan mudah dikenali sejak lahir. Dokter anak atau bidan biasanya dapat ODQJVXQJPHQJLQGHQWLÀNDVLDQDN anak dengan DS. Beberapa ciri yang seringkali muncul adalah sebagai berikut: bayi biasanya lebih pendiam dan pasif, kurang adanya respons ketika mendapat rangsangan, dan otot-otot tubuh yang lemah. Bentuk kepala biasanya lebih kecil dari bayi pada umumnya, hidung yang datar, mata cenderung kecil atau sipit, mulut yang kecil dan lidah yang menonjol keluar. Ketika anak sudah dewasa, biasanya akan lebih pendek dari orang dewasa pada umumnya. Seringkali ketika anak dengan DS lahir, sering disertai dengan JDQJJXDQÀVLNWHUWHQWXVHSHUWL gangguan pada jantung, gangguan pada kelenjar tiroid, gangguan pencernaan, gangguan pada mata dan telinga, epilepsi, serta keterlambatan bicara. Oleh karena itu orang tua perlu melakukan konsultasi rutin dengan dokter anak. Dengan kemajuan teknologi, down syndrome sudah dapat dideteksi sejak dalam kandungan. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan melakukan USG, analisa biokimia, dan pemeriksaan kromosom. Hal yang harus diperhatikan adalah dokter perlu mempersiapkan calon orangtua 36 MP Juli 2016
bahwa anak yang dikandung adalah memiliki ciri-ciri DS. Pengguguran kandungan bukan merupakan solusi sebagai umat beriman. Pendidikan Anak-anak penyandang DS dapat melakukan banyak hal seperti anak-anak pada umumnya. Mereka dapat berjalan, bicara, berpakaian sendiri, dan lain sebagainya. Namun mereka berkembang lebih lambat dari anak pada umumnya. Memang harus diakui, sebagian besar diantara mereka termasuk kategori tuna grahita dengan tingkat intelektualitas yang berbeda-beda. Tetapi, banyak diantara mereka mampu membaca dan menulis. Banyak diantara mereka juga dapat dipekerjakan di banyak perusahaan. Kemajuan dunia pendidikan modern membuat anak-anak dengan DS dapat mengikuti pendidikan dengan baik. Banyak diantara mereka dapat lulus Sekolah Menengah Atas, bahkan beberapa diantara mereka dapat lulus universitas. Banyak sekolah saat ini menjadi sekolah inklusi artinya mereka menerima anak-anak dengan DS atau anak-anak berkebutuhan khusus lainnya. Keuntungan sekolah inklusi adalah anak penyandang DS dapat hidup berdampingan dengan anak-anak lainnya. Hal ini akan memberikan dampak positif, terutama dalam hal kepercayaan diri dan motivasi belajar mereka.
Hal yang perlu diperhatikan mengenai sekolah inklusi adalah seluruh guru harus diberi bekal ilmu dan ketrampilan mendidik anak-anak dengan DS dan berkebutuhan khusus lainnya. Anak-anak didik dan orangtua mereka juga harus dipersiapkan untuk menerima mereka. Penerimaan yang baik akan membuat mereka dapat berkembang lebih baik. Secara umum pendidikan diberikan harus secara visual dengan bahasa yang sederhana dan harus diberikan secara berulang-ulang sehingga mereka dapat memahami. Secara teratur, orangtua anak dengan DS dan para guru perlu duduk bersama dan mengevaluasi perkembangan mereka. Apabila mereka tidak dapat mengikuti pelajaran dengan baik, maka perlu kebesaran hati para orangtua untuk memindahkan mereka ke sekolah luar biasa sehingga mereka dapat memperoleh pendidikan keterampilan dengan lebih baik. Pendidikan yang tak kalah penting adalah pendidikan seksualitas ketika mereka mulai menginjak remaja. Alat reproduksi mereka berkembang dan memiliki libido seperti anak lain pada umumnya. Menurut riset, banyak anak laki-laki dengan DS umumnya tidak subur (mandul), namun yang wanitanya mengalami menstruasi dan dapat hamil seperti wanita pada umumnya. Pendidikan seksualitas harus diajarkan sebelum mereka berusia 10 tahun. Yang wanita perlu diajarkan memakai pembalut dan harus dilakukan berulang-ulang sehingga mereka dapat memakainya sendiri. The do’s and the don’t’s perlu diajarkan berulang-ulang sehingga mereka memahami dengan benar.
S. I have D So what? Michael Rosihan Yakup, berhasil meraih rekor MURI dengan menjadi satu-satunya pegolf muda yang memiliki down syndrome. Ia mampu bertanding dan mengalahkan para pegolf normal. Selain olahraga golf, Ia juga berkompetisi dalam cabang atletik dan renang. Pada Special Olympics World Summer Games di Dublin, Ireland tahun 2003, Ia menyabet medali perak di cabang atletik dan perunggu di cabang softball.
MP Juli 2016
37
n, a c u If yon, too I ca Stephanie Handojo, atlit dan pemusik asal Semarang ini adalah seorang penyandang Down Syndrome dengan prestasi di berbagai bidang antara lain di Olimpiade Paralympic dalam cabang renang sehingga kemudian dipilih membawa obor Olimpiade London 2012. Dalam bidang musik, Stephanie berhasil memecahkan rekor Muri sebagai pemain piano yang dapat memainkan berturut-turut 23 lagu. Hal ini ia lakukan dalam sebuah acara musik di kota Semarang.
Persiapan Pendidikan Untuk Anakanak Dengan Down Syndrome Perhatikan gerakan motorik anak. Apakah mereka perlu diberikan terapi misalnya terapi sensory integrasi (SI), DWDXÀVLRWHUDSL Bila anak dalam usia 1,5 tahun belum mengeluarkan suara sesuai usia mereka, perlu melakukan konsultasi dengan terapi wicara (TW) agar dapat diberikan terapi wicara. Memilih sekolah Taman Kanakkanak yang dapat menerima mereka dengan baik. Hubungan orangtua, guru dan kepala sekolah sangat perlu dilakukan secara teratur. Pelatihan motorik halus (ÀQHPRWRU) sudah harus dimulai. Pada usia 6 tahun, orangtua sudah dapat mengenali kemampuan intelektualitas anak. Bila mereka diperkirakan mampu, dapat mencari sekolah inklusi, bila ternyata intelektualitas mereka jauh dibawah rata-rata anak pada umumnya, mereka perlu mencari sekolah luar biasa.
Sekolah Dasar
Orang tua perlu mencari sekolah inklusi yang memiliki murid satu kelas 10-12 murid dan banyak menggunakan visual, auditory, dan touch. Proses belajar tradisional dengan komunikasi satu arah kurang tepat untuk mereka. Guru-gurunya harus terampil di dalam menangani murid-murid dengan DS terutama dalam bidang pendidikan.
38 MP Juli 2016
Untuk tahap awal perlu disediakan shadow teacher (guru bayangan) yang bertugas untuk mengulang pelajaran di rumah. Perlu diskusi intensif antara guru, shadow teacher dan orang tua. Pendidikan harus bersifat menyenangkan dan menarik perhatian mereka.
Sekolah Menengah Pertama dan Atas
Masuk SMP adalah masa yang paling sulit karena ada banyak adaptasi yang harus mereka lakukan. Untuk itu, anak perlu diperkenalkan sekolah terlebih dahulu. Mereka harus familiar dengan seluruh ruangan yang ada termasuk letak toilet, dan halaman bermain. Orientasi ini sangat penting agar mereka tidak panik. Orangtua perlu bertanya apakah anak perlu berpindah kelas untuk setiap pelajaran atau tidak. Ini penting, karena harus ada simulasi agar mereka memahami perpindahan tersebut. Seperti yang dilakukan di SD, orangtua perlu berkomunikasi bukan hanya dengan wali kelas, tetapi juga dengan guru akademik. Shadow teacher tetap diperlukan. Apabila anak mengalami kesulitan belajar, perlu evaluasi yang mendalam dengan guru akademik mereka. Apabila tetap mengalami kesulitan, home schooling atau sekolah luar biasa mungkin pilihan yang tepat. Ada sekolah tertentu yang tetap menerima mereka dalam kelas, namun mereka tidak ikut ujian nasional, tetapi tetap mendapatkan tanda tamat belajar dari sekolah tersebut.MP. Penulis: Antonius Eko Pambudi
MP Juli 2016
39
MENURUT MEREKA Nama Mario Pradiptacana Parok St. Matias, Cinere
Nama Sisca Aktivitas Laudamus TE Anak anak berkebutuhan khusus adalah titipan Tuhan yang sebenernya memiliki suatu kelebihan yang special, di mana mereka dilahirkan untuk dapat menumbuhkan rasa syukur bagi kita dan membawa kebahagiaan untuk orang orang yang berbagi waktu, materi, kesabaran dan perhatian yang lebih kepada mereka
Menurut saya anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang mengidap down syndrome ataupun physically disabled atau lumpuh. Selain itu mereka sebagai orang-orang yang membutuhkan perhatian atau penanganan khusus, dan kita sebagai masyarakat tidak bisa menutup mata terhadap keberadaan mereka. Mereka yang tergolong ABK dari sudut pandang medis tentunya membutuhkan uluran tangan dan kasih sayang yang sangat besar dari kita agar mereka juga bisa menjalani hidup dengan normal dalam masyarakat. Di sisi lain kita juga harus peka terhadap ABK dalam artian harafiah, karena sesungguhnya mereka membutuhkan perhatian dan pendampingan agar mereka bisa mengontrol emosi mereka dan tau bahwa mereka dibutuhkan dan dicintai.
Nama Atnes Pratiwi Paroki St. Theresia Menteng
Nama Regina Desi (29 th) Paroki Ratu Rosari
Menurut saya anak berkebutuhan khusus adalah anak yang diciptakan Tuhan sangat spesial, karena butuh penanganan dan perhatian yang lebih dibanding anak normal.
Down syndrom adalah kondisi seseorang yg memiliki kecacatan intelektual, ia membutuhkan perhatian khusus dan juga kesabaran ekstra
40 MP Juli 2016
tinggi dari orang-orang di sekitarnya.
Nama Yuli saraswati Linkungan Thomas aquino Paroki St. Stefanus- Cilandak Anak Kebutuhan Khusus adalah anak yang dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak lain tanpa selalu menunjukan ketidakmampuan mental, emosi dan fisik. Mereka susah utk bersosialisasi dengan orang lain dan mempunyai dunianya sendiri. Tetapi mereka mempunyai potensi yang bisa digali yang merupakan kekuatan dari dirinya.
Nama Cicil Aktivitas Karyawan Gereja Stefanus
Apakah yang kamu ketahui tentang Anak Berkebutuhan Khusus
Setiap anak berkebutuhan khusus adalah unik, mereka memiliki karateristik yang berbeda satu sama lainnya dan memiliki kemampuan yang sangat baik di beberapa bidang seperti bermain musik,menggambar,komputer, dan sekitar 40% mempunyai kemampuan intelektual di atas rata-rata sehingga beberapa anak mampu menyelesaikan pendidikan sampai pada jenjang perguruan tinggi, untuk itu orang tua dituntut untuk mampu mengenal dan menggali setiap potensi yang dimiliki anak serta berusaha untuk mengatasi berbagai kekurangan dan keterbatasan pada anak dengan menjalani berbagai terapi.
Anak berkebutuhan khusus harus diberi ruang dan kesempatan yang sama untuk mengembangkan bakat dan pengetahuan yang mereka miliki, sehingga mereka mampu mengembangkan kreatifitas, sadar dan peduli akan lingkungan luar. Kedepannya diharapkan peran orang tua selaku orang yang paling dekat secara fisik dan psikologis dapat memberikan perhatian khusus, dukungan, kasih saying, mampu mengarahkan anak untuk mendapatkan pendidikan yang tepat, dan menerima anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya. MP Juli 2016
41
PROFIL
42 MP Juli 2016
Monica Bianca Saraswati Soesanto
Dia Sungguh Luar Biasa S
Tumbuh Di Dalam Komunitas Beriman. alah satu pasangan yang seringkali terlihat aktif di gereja adalah suami istri Johanes Agus Soesanto (Agus) dan Susana Wening Hendarjati (Susi). Pasangan yang sudah menikah selama 16 tahun ini sudah dikarunai tiga orang anak yang bernama Thomas Cesariano Suryo Soesanto (Riano), Monica Bianca Saraswati Soesanto (Monica), dan Stefanus Andrew Satrio Soesanto (Andrew). Berawal dari perkenalan di gereja St. Stefanus, perjalanan cinta mereka dibarengi dengan semakin aktifnya pasangan ini memberikan pelayanan di gereja, seperti KSM, paguyuban lektor/ lektris, dan Kursus Evangelisasi Pribadi. Setelah menikah dan memiliki anak, keduanya semakin sering mengikuti kegiatan di paroki dan tentunya Agus dan Susu tidak enggan untuk membawa anak-anak di setiap kegiatan gereja yang mereka ikuti. Agus dan Susi sangat bersyukur bahwa ketiga anaknya juga selalu setia mengikuti kegiatan kedua orang tuanya tanpa mengeluh. Saat ini Riano dan Monica juga ingin mendaftarkan diri untuk terlibat di bersama PPA (Putra Putri Altar).
S
Monica, Malaikat Kecil Di Dalam Keluarga etahun setelah menikah Susi dikaruniai anak pertama, yaitu seorang bayi laki-laki yang lahir pada tanggal 27 Februari tahun 2001. Tahun berikutnya, yaitu tanggal 13 Desember 2002, Susi kembali mengandung, namun pada bulan ke empat MP Juli 2016
43
usia kandungannya, ia didiagnosis terjangkit virus toxoplasma. Perlu diketahui bahwa toxoplasma adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit toxoplasma gondii. Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik jika terjangkit virus toxoplasma akan memunculkan gejala yang ringan, namun virus ini dapat membahayakan bila menyerang para ibu hamil, terutama pada janin. Dampak yang akan diterima janin di
dalam kandungan antara lain mengalami gangguan sistemik seperti pembesaran hati dan limpa, pendarahan, dan kelainan syaraf mata. Selain itu janin juga dapat terkena gangguan fungsi sistem saraf pusat yang menjadikan anak mengalami keterlambatan bicara dan gangguan kecerdasan. Dampak lainnya yang mungkin terjadi adalah cacat bawaan seperti pembesaran kepala. 44 MP Juli 2016
Informasi yang sama juga diterima oleh Agus dan Susi dari dokter kandungannya mengenai dampak yang akan diderita oleh janin di dalam kandungannya. Sontak, Agus dan Susi terkejut, khawatir, dan sedih karena dampak dari virus toxsoplasma ini akan berpengaruh pada janin yang ada di dalam
Keluarga Agus, Susi, Riano, Monica dan Andrew dalam wisata keluarga
kandungnya. Merasa masih ada harapan, Agus dan susi mencari opsi lain dari dokter kedua. Selain itu mereka juga semakin rajin mengikuti misa harian untuk berserah dan sungguh mendoakan kelak bayinya boleh lahir dengan lengkap. Tak dapat dipungkiri Agus dan Susi sangat takut apabila kelaknya anaknya nanti
PHPSHUROHKFDFDWÀVLN\DQJDNDQ dialami seumur hidupnya. Setelah beberapa waktu terlewati, Agus dan Susi sungguh dipenuhi oleh rasa syukur karena setelah pemeriksaan di dokter kedua, dokter tersebut menyatakan bahwa bayi yang ada di dalam kandungan Susi dalam keadaan lengkap. Agus dan Susipun semakin menyakini bahwa kekuatan doa itu selalu ada dan mukzizat itu benar-benar terjadi di dalam hidupnya. Mereka sungguh percaya bahwa Tuhan dan iman mereka yang menjadikan janin di dalam kandungannya dalam kondisi yang lengkap. Pada tanggal 13 Desember 2002 seorang bayi perempuan mungil lahir ke dunia. Rasa syukur sungguh dirasakan oleh Agus dan Susi mengingat doa mereka digenapi oleh berkat Tuhan. Selama empat tahun Agus dan Susi menjalan harihari seperti layaknya pasangan lain, yaitu setiap Senin hingga Jumat keduanya memiliki kesibukan masing-masing sementara kedua anaknya dititpkan kepada orang tua Agus dan Susi. Jika hari libur yaitu Sabtu atau Minggu, Agus dan Susi mengajak kedua anaknya untuk pergi ke gereja mengikuti perayaan Ekaristi. Hingga tahun keempat usia Monica, Agus dan Susi baru merasakan ada perbedaan pada diri Monica. Hal ini terlihat ketika Monica mulai masuk sekolah, di mana Monica memberontak jika di ajak untuk pergi sekolah. Selain itu Agus dan Susi juga mulai berpikir
bahwa selama ini Monica terlalu diam dan pasif, sehingga berbagai asumsi yang muncul mendorong keduanya untuk membawa Monica ke seorang psikolog. Setelah melakukan konsultasi, psikolog menyatakan bahwa Monica tidak memiliki masalah. Monica hanya butuh tempat yang tenang untuk belajar dan menyarankan agar Monica dimasukkan di kelas dengan jumlah siswa maksimal 20 orang. Agus dan Susipun mencari sekolah yang sesuai untuk Monica dan menemukan TK Marsudi Rini, Bogor yang menerima anak-anak berkebutuhan khusus. Akhirnya Monica bersekolah di Marsudi Rini hingga ia menerima komuni pertama. Tidak berhenti di situ, Agus dan Susi terus mengupayakan yang terbaik untuk Monica dengan mengajak Monica untuk terapi okupasi dan memori integrasi. Selanjutnya Agus dan Susi kembali mengajak Monica ke psikolog dengan harapan mendapatkan informasi mengenai pendidikan yang terbaik untuk Monica. Setelah melakukan konseling dengan psikolog, Agus dan Susi mengetahui bahwa Monica mengalami light mentally retarding. Kondisi tersebut menjadikan Monica secara akademik tidak mampu mengikuti jenjang sekolah pada umumnya. Psikolog menyarankan agar Monica dapat diterima oleh masyarakat ia harus mengembangkan keterampilannya sehingga ia dapat mengaplikasikan MP Juli 2016
45
keterampilan tersebut di dalam masyarakat. Beradasarkan tes yang dilakukan ternyata Monika memiliki kecenderungan untuk menggunakan jari-jarinya secara aktif, sehingga Agus dan Susi juga mulai mencari alternatif kegiatan menggunakan jari yang dapat dapat diterima Monica. Dari beberapa pilihan keterampilan menggunakan jari, yaitu koki, ahli bedah, dan arsitek, Agus dan Susi memilih agar Monica fokus untuk belajar menjadi koki, yaitu dengan belajar memasak. Agus dan Susi juga berharap agar di saat Agus dan Susi sudah lanjut usia, Monica dapat hidup mandiri tanpa harus bergantung pada keduanya. Agar harapan Agus dan Susi tercapai, keduanya pun mulai membuat program agar Monica dapat belajar memasak secara terstruktur. Sampai dengan saat ini Monica menjalani pendidikan home schooling yang didampingi oleh Susi. Susi berharap bahwa terdapat kurikulum yang dapat mengasah keterampilan anak ABK, sehingga Monica bisa mengikuti kurikulum tersebut. Hanya Doa Jawaban Dari Rasa Gelisah. etika awal mengetahui kondisi Monica, tidak dipungkuri bahwa Agus dan Susi menjalani serangkaian penyesuaian. Awalnya bukan hal yang mudah untuk Agus dan Susi menerima bahwa mereka dikaruniai seorang anak yang memiliki keterbatasan. Kesabaran
K
46 MP Juli 2016
Agus begitu diuji, terlebih di saat yang bersamaan ia harus memposisikan dirinya sebagai pemimpin keluarga dan seorang yang bertanggungjawab. Tidak hanya dirinya dan Susi yang merasa tidak mudah terima dengan kondisi yang dihadapinya, anak pertama dan ketiga mereka, yaitu Riano dan Andrew juga sempat merasakan malu memiliki adik dan kakak yang berbeda. Namun dengan kondisi itu Agus menyadari bahwa dirinya tidak boleh terpuruk dan harus mampu menengahi keadaan dengan memberikan penjelasan kepada Riano dan Andrew bahwa mereka harus menerima Monica sebagai kakak dan adik yang harus disayangi, dikasihi karena ketiganya tidak akan terpisahkan. Meskipun Riano dan Andrew harus berproses untuk menerima kondisi Monica, keduanya berangsur-angsur mulai dapat menerima Monica dengan mau mengajak bercanda dan mengobrol ketika menghabiskan waktu bersama. Agus dan Susi juga selalu membawa ketiga anaknya rutin untuk ke gereja untuk semakin menguatkan persaudaraan dan mengukuhkan kasih Tuhan pada ketiga anaknya di dalam Ekaristi.
P
Bersyukur, Percaya, Berdoa antang menyerah, sabar, dan selalu menyerahkan usaha di dalam doa berbuah manis untuk Agus dan keluarga. Saat ini Monica sudah mampu memasak
secara mandiri, bahkan Monica mampu memasak sarapan untuk seluruh keluargnya. Apabila Agus dan Susi sedang tidak rumah, Monica pula yang menemani adiknya yang paling kecil. Monica yang semula sulit mengontrol emosi negatif dengan suka memukul tanpa kontrol, berteriak-teriak, kini sudah mampu menjaga adiknya yang paling kecil, menemani adiknya ke toilet, menyiapkan makan untuk adik dan keluarganya. Selain itu Monica juga sudah mampu untuk terlibat dalam kegiatan rumah tangga seperti mencuci piring, mencuci pakaian, dan membuat teh maupun susu. Melalui keyakinan, penyerahan dan doa dari Agus dan Susi, berangsur-angsur perubahan pada diri Monica mulai tampak. Agus dan Susi begitu merasakan memperoleh berkat dari kehadiran Monica. Melalui Monica, Agus belajar menerima keadaan, melihat keadaan dari sisi positif, menjadi lebih berserah, dan mempercayakan segala sesuatunya ke dalam tangan Tuhan karena ia begitu yakin bahwa Tuhan selalu punyarencana. Tugas kita adalah mencari, mencari dan terus mencari apa rencana Tuhan di dalam hidup. Monica juga mengajarkan Agus untuk menjadi ayah dan suami yang jauh lebih lagi. Seperti misalnya ketika anak pertama Agus dan Susi merasa malu memiliki adik seperti Monica, Agus dan Susi berusaha untuk mengajak Riano dan Andrew untuk berkomunikasi, menjelaskan dari
hati ke hati bahwa Monica adalah adik dan kakak yang harus selalu disayang dan ditemani sampai seumur hidup mereka. Agus juga berpesan bagi seluruh keluarga yang dikaruniai Anak Luar Biasa (ABK) agar harus selalu merasa bangga dan percaya bahwa anak-anak ini punya kemampuan luar biasa yang belum terolah, selalu berusaha mencari jalan yang paling sesuai demi Anak Luar Biasa dapat berkembang, selalu sabar dalam menghadapi mereka, percaya bahwa Tuhan punya rencana dan tugas kita adalah mencari rencana apa yang Tuhan mau di sepanjang hidup kita sambil kita meyakini bahwa Tuhan akan buka jalan.MPPenulis:Cia P
MP Juli 2016
47
KOMAT
TAKUT
Perilaku Cucu Semakin
MEMBURUK Arie R / Team AGAPE
Jika umat ada pertanyaan seputar masalah-masalah psikologi, keluarga, pendalaman iman, kitab suci, dan seputar liturgi bisa mengirimkan pertanyaan kepada kami
[email protected].
Saya seorang nenek, tinggal di Jakarta dan serumah bersama puteri saya dan cucu laki-laki berusia 8 tahun. Puteri saya bekerja setiap hari dan pulang selalu merasa sudah capai, sedangkan suaminya (menantu ) sudah meninggal 5 tahun lalu. Karena puteri saya sibuk bekerja dan hampir tidak ada waktu untuk anaknya sehingga tugas pengasuhan cucu banyak saya lakukan sekalipun saya sering sekali berselisih pendapat dengan puteri saya mengenai sikap saya yang dinilai terlalu lemah pada cucu. Beberapa bulan terakhir saya merasa kewalahan dengan perilaku cucu saya. Saya sering datang memenuhi panggilan sekolah karena kenakalan- yang dilakukan cucu saya. Misal mendorong teman hingga jatuh, mengambil pensil teman dan tidak mau mengembalikan atau tidak mau mengerjakan tugas guru dan lain-lain perilaku cucu saya yang dinilai guru mengganggu proses belajar di kelas. Apa yang harus saya lakukan agar perilaku anak ini tidak semakin memburuk?
48 MP Juli 2016
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Brown University dan the Russell Sage Foundation, Amerika Serikat, sudah terjadi perubahan sikap orangtua dalam memutuskan pengasuhan anak. Kini banyak orangtua lebih nyaman untuk memilih kakek dan neneknya untuk membesarkan anakanak saat mereka bekerja dan melalui data sebanyak 7.7 juta anak-anak di Amerika Serikat, satu dari 10 anak tinggal bersama kakek dan neneknya
Ibu Lia Ytk, Keadaan telah membuat ibu harus tinggal bersama puteri ibu dan tugas mengasuh cucu, adalah hal lumrah terjadi. Namun demikian, perlu adanya kejelasan dan komitmen masing-masing, dalam hal ini antara ibu dan puteri ibu untuk membuat batasan dan aturan pengasuhan. Untuk ini, perlu komunikasi intens antara ibu dengan puteri ibu – mengingat tugas utama mengasuh anak adalah tanggung jawab ibunya, dan bukan neneknya yang berperan untuk membantu. Penting pula untuk diketahui bahwa kedekatan emosi anak dengan ibunya perlu terus dijaga dan ditingkatkan, salah satunya melalui komunikasi. Melihat pernyataan ibu bahwa intensitas pertemuan anak dengan ibunya sangat kurang, dan bahkan kualitas komunikasi tampak kurang lancar. Antara ibu dengan puteri ibu ataupun cucu dengan ibunya perlu ada perubahan dan peningkatan. Guna menghindari saling menyalahkan, maka membuat kesepakatan bersama dan membahas dengan puteri ibu mengenai keseharian aktifitas anak sangat penting untuk
dilakukan. Diharapkan puteri ibu dapat mengetahui dan memahami setiap aktifitas dan perkembangan anaknya. Hal ini selain menjadi ajang komunikasi, juga untuk melatih kepekaan dan tanggung jawab ibu terhadap anaknya, dan tidak semata mengandalkan neneknya bahkan dengan menyalahkan. Koordinasi dengan guru kelas adalah juga bagian dari tanggung jawab ibunya, dan bukan neneknya. Untuk mewujudkan kerjasama yang baik antara ibuguru-puteri ibu, maka perlu intensitas pertemuan yang terjadwal rutin guna memonitor dan mengevaluasi setiap perkembangan perilaku anak. Lebih penting lagi, ibu juga perlu memperhitungkan “me time” untuk kesehatan dan kebahagiaan ibu sendiri. Bicarakan dengan puteri ibu untuk secara periodik mengambil ‘cuti’ dari rutinitas ibu dengan melakukan hal berbeda untuk diri ibu sendiri. Misalkan bertemu dengan teman lama, terlibat dalam aktifitas gereja atau melakukan perjalanan liburan atau hal lain yang membuat suasana hati berbeda. MP Juli 2016
49
PESONA SABDA
Penulis: Agustinus Guntoro SCJ.
Selama dalam karyaNya di dunia, keberpihakan Yesus kepada anak kecil, orang miskin, orang sakit, lemah dan berdosa amatlah jelas. Seluruh isi Kitab Suci Perjanjian Baru dihiasi oleh aneka keberpihakanNya tersebut.
50 MP Juli 2016
Sepasang suami istri tinggal di sebuah negeri yang mempunyai empat musim. Sang suami, tidak pernah lagi mau pergi ke gereja karena masih dalam pergulatan batin untuk mencari sang kebenaran. Baginya, sulit untuk mengerti bagaimana mungkin Allah menjadi manusia. Istrinya adalah seorang yang sederhana, tidak pernah berpikir yang rumit-rumit tentang kebenaran Allah. Dengan tekun ia pergi ke gereja untuk berdoa, merayakan Ekaristi dan mendengarkan Sabda Tuhan. Perayaan Natal ‘menyapa’ mereka berdua dan selalu tiba pada musim yang dingin. Meskipun cuaca menandakan akan adanya badai salju, tidak menurunkan niat sang istri untuk pergi ke gereja demi merayakan Natal, menyambut kehadiran Tuhan Yesus, Allah yang menjelma menjadi manusia. Pada kesempatan yang istimewa itu pula, tentu sang istri tetap sabar dan tiada henti mengajak sang suami untuk pergi bersama ke gereja. Jawaban sang suami bisa ditebak! Selain karena masih dalam pergulatan batin atau krisis iman, cuaca buruk lebih membuat dirinya memilih untuk menghangatkan diri di dalam rumah. Ketika sang istri sudah pergi ke gereja, sang suami santai dan asyik menghangatkan diri di dekat perapian dalam rumah. Tiba-tiba sang suami ini melihat beberapa burung gereja hinggap di bagian luar pintu jendela. Ia mengamati
sejenak burung-burung itu, dan jatuh kasihan karena kelihatan burung-burung itu mengigil kedinginan. Terpercik di benaknya untuk membuka jendala kacanya, supaya burung-burung itu masuk ke rumah, memilih tempat yang lebih hangat, aman dan nyaman. Ia mewujudkan keinginannya. Berkali-kali ia berupaya membuka jendela supaya burung-burung itu mengerti dan mau masuk ke dalam rumah. “Maksud hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai.” Ia gagal memasukkan burung-burung ke dalam rumah. Alih-alih ingin membantu dan menyelamatkan, burung-burung itu justru semakin ketakutan dan pergi menjauh dari rumahnya. Saat itu ia berpikir, seandainya ia mendekati burung itu dalam rupa burung, pasti burung-burung itu bisa mengerti maksud baiknya dan tidak akan takut kepadanya. Pada saat berpikir demikian, lonceng gereja berdentang bersamaan dengan umat yang menyanyikan kemuliaan kepada Allah yang maha tinggi, yang rela merendahkan diriNya dalam rupa hamba dan hadir ditengah-tengah dunia. Seketika itu juga, sang suami ini menemukan pencerahan bahwa Allah menjadi manusia, agar supaya manusia bisa mengerti cinta Allah dan tidak perlu takut, karena Allah hadir sebagai sahabat. Cerita di atas hendak menguak misteri Inkarnasi, “Verbum caro factum est.” (Sabda telah menjadi manusia) (Yoh. 1: 2-3). Bagi saya, MP Juli 2016
51
KOMUNIKASI UMAT misteri ini adalah sebuah misteri Ia berpihak bagi kaum yang lemah keberpihakan. Allah berpihak dengan membiarkan diriNya kepada kemanusiaan kita, yang dikangkangi oleh kuasa duniawi. lemah dan tidak mampu (akibat Selama dalam karyaNya di dosa) untuk memahami Allah dan dunia, keberpihakkan Yesus segala rencana keselamatanNya. kepada anak kecil, orang miskin, Keberpihakan itu diwujudkan orang sakit, lemah dan berdosa dengan cara yang sangat amatlah jelas. Seluruh isi Kitab ektrem, dimana Allah berkenan Suci Perjanjian Baru dihiasi oleh menjadi “lemah” dan menjadi aneka keberpihakanNya tersebut. sesama manusia, agar senasib “Biarkanlah anak-anak itu, sepenanggungan dengan kita, janganlah menghalang-halangi manusia lemah mereka datang dan berdosa. Cara kepadaKu; sebab Biarkanlah anakkehadiranNya pun orang-orang yang anak itu, janganlah seperti itulah yang menunjukkan bahwa Allah sangat solider menghalang-halangi empunya Kerajaan dengan orang yang Sorga.” (Yoh 19:14) mereka datang lemah dan sederhana, Yesus menyambut dimana Yesus hadir kepadaKu; sebab orang- anak-anak kecil atau/dan dihadirkan orang yang seperti dengan kehangatan sebagai bayi mungil cinta, Ia itulah yang empunya dan yang lemah, bukan menyambut orang Kerajaan Sorga. sebagai raja atau yang dalam tatanan superman. Ia hadir masyarakat lemah, (Yoh 19:14) melalui keluarga desa tidak mempunyai (Maria dan Yosef) yang sederhana, kuasa dan tidak diperhitungkan bukan dihadirkan dalam keluarga suaranya. Ketika para murid istana. Ia dilahirkan ditempat yang bertanya soal tempat yang layak, “tidak layak”, kandang hewan dan soal kekuasaan dan kemuliaan, disambut hanya oleh gembalaYesus justru membuat mereka gembala sederhana, bukan oleh terkejut, karena meminta mereka orang-orang hebat, terkenal dan untuk mencontoh atau berpihak oleh pesta-pora dunia. Puncaknya, kepada anak kecil dengan berkata, Yesus “mengakhiri” karya dan “Jika kamu tidak bertobat dan sepak terjangNya di kayu salib. menjadi seperti anak kecil ini, kamu Sebuah pilihan dan keberpihakan tidak akan masuk ke dalam Kerajaan yang sangat tampak, dimana ia Sorga.” (Mat 18:1-5). Dua contoh di mau mengalahkan dunia dengan atas, disamping masih banyak yang kelemahlembutan dan cinta kasih. lain, memberikan penegasan kepada
52 MP Juli 2016
kita bahwa Yesus hadir kepada kita semua, khususnya yang berdosa, kecil, lemah dan sakit. Tema yang diminta untuk dikaitkan dengan keberpihakan Yesus ini adalah “Makna Yesus mengasihi semua anak-anak kecil, tanpa terkecuali bagi anak-anak down syndrome.” Pertanyaannya, dihadapkan kepada realitas adanya anak-anak yang penyandang Down Syndrome (DS), kemana Yesus akan berpihak? Jawabnya sangat gampang, namun aplikasi dan konsekuensinya bagi kita selaku muridmurid Yesus tidaklah gampang. Yesus selalu berpihak kepada yang lebih lemah. Ia ada di pihak anak-anak DS. Itulah jawabannya. Perumpamaan gembala yang baik, dimana sang gembala berusaha untuk mencari satu domba yang tersesat, lemah dan sakit dengan meninggalkan sembilan puluh sembilan domba yang tidak tersesat, sehat dan gemuk-gemuk (bdk.Luk 15:4-7), sungguh menggambarkan keberpihakan Yesus, sang Gembala utama yang baik, kepada yang lebih lemah dan membutuhkan perhatian. Kita semua adalah murid Yesus. Konsekuensi dari tugas kemuridan kita adalah meneruskan keberpihakan Yesus tersebut. Tidak layak kita menyandang status
murid, bahkan diangkat menjadi sahabat Yesus, kalau kita tidak mempunyai keprihatinan kepada realitas anak-anak DS. Kitalah yang harus menjadi tangan dan hati Yesus untuk menyambut anak-anak DS dengan cinta dan perhatian. Maka sudah semestinya anak-anak berkebutuhan khusus ini mendapatkan tempat untuk bertumbuh dan berkembang seperti layaknya anak-anak yang lain. Kecenderungan manusiawi yang sering terbalik. Kita malu mempunyai anak seperti itu, sehingga kita cenderung mengabaikan dan menyembunyikan mereka dari masyarakat dan dunia. Sekarang saatnya bagi kita untuk bertobat. Mari mengajak diri sendiri dan orang lain yang terkait dengan adanya anak-anak berkebutuhan khusus, untuk berusaha mengenal, memperhatikan dan merawat anakanak berkebutuhan khusus dengan cinta kasih. Selain bahwa karena kita dituntut oleh konsekuensi kemuridan kita kepada Kristus, anak-anak berkebutuhan khusus itu pun mempunyai hak untuk diperhatikan dan dicintai sepenuhpenuhnya. Terpujilah Allah melalui usaha kita untuk berpihak kepada anak-anak berkebutuhan khusus, anak-anak itulah yang empunya kerajaan Sorga.MP.
MP Juli 2016
53
MAKNA LITURGI
ORBITAN LEPAS
Di bagian terakhir dari Makna Liturgi akan dibahas Liturgi dan Ibadat serta perbedaannya. Sehingga pengetahuan mendalam akan Liturgi akan membantu kita dalam memaknai Liturgi itu sendiri. 1. LITURGI DAN IBADAT Istilah liturgi dan ibadat sering digunakan secara tercampur-aduk baik dalam diskusi resmi dan pembicaraan sehari-hari. 1.1.Istilah Ibadat Kata ibadat berasal dari bahasa Arab (‘ibaadat-un) yang berarti pengabdian kepada Tuhan. Maka menurut arti aslinya dalam bahasa Arab dan agama Islam, kata ibadat mau mengungkapkan tindakan atau perbuatan manusia yang menyatakan bakti kepada Allah yang didasari ketaatan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Bagi orang Islam misalnya, ibadat itu tidak hanya dibatasi pada tindakan doa dan sembahyang saja, melainkan segala perbuatan yang menyatakan bakti kepada Tuhan. Dengan demikian, ditinjau dari konteks bahasanya, kata ibadat mengandung dua makna;pertama
54 MP Juli 2016
: tindakan manusia yang menyatakan bakti atau pengabdian kepada Allah dan kedua : ibadat mencakup segala macam tindakan, yang tidak dapat dibatasi pada tindakan sembahyang saja, tetapi semua perbuatan yang dimaksudkan untuk mengabdi Allah. Pengertian ibadat yang tidak hanya terbatas pada doa saja juga dikenal dalam Perjanjian Baru. Beberapa contoh : * Paulus mengatakan bahwa persembahan tubuh sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah merupakan ibadah orang Kristen yang sejati (Rm 12:1). * Yakobus memahami ibadah yang murni dan tak bercacat bagi Allah dalam tindakan “mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia” (Yak 1:27). Dengan demikian, kata ibadat dalam tradisi kristiani juga mencakup suatu pengertian yang luas, yang bukan hanya terbatas pada
masalah sembahyang atau doa saja, tetapi segala tindakan yang dipersembahkan kepada Allah, yang wujud konkretnya bisa juga berupa tindakan cinta kasih kepada sesama. Yang membedakan adalah isi teologinya,pengertian ibadat dalam tradisi kristiani berbeda dari pengertian ibadat (ibadah) dalam agama Islam. Jika tekanan pengertian ibadat dalam tradisi Islam adalah pengabdian kepada Allah untuk memperoleh pahala di akhirat, pengertian ibadat dalam tradisi kristiani lebih menunjuk pada tanggapan (puji syukur) kita manusia atas kasih Allah yang telah dianugerahkan kepada kita. (Ef 1:3). Dengan demikian, meskipun kita sama-sama menggunakan istilah ibadat dalam khazanah hidup keagamaan kita, tetapi ada satu perbedaan yang amat mendasar dari sisi teologinya. 1.2.PERBEDAAN ANTARA LITURGI DAN IBADAT Kata liturgi dan ibadat secara bercampur sering digunakan oleh banyak orang, seolah-olah keduanya merupakan sinonim saja. Padahal kedua istilah perlu dibedakan.
3segi perbedaannya
:
1. Menurut segi bahasa, pengertian ibadat lebih luas daripada liturgi. Sebab ibadat mencakup tindakan ungkapan iman (doa) dan sekaligus juga tindakan sebagai wujud iman (perbuatan kasih). Sementara liturgi memang hanya dimaksudkan sebagai tindakan untuk mengungkapkan iman (doa) saja. 2. Dilihat dari segi liturgis, yang namanya liturgi itu selalu merupakan tindakan komunal atau bersama, yakni perayaan seluruh Gereja, resmi dan bukan tindakan pribadi (SC 26, 2). Sedangkan pengertian ibadat bisa menunjuk pada tindakan pribadi. 3. Ditinjau dari segi teologi.
Dari peristiwa yang dirayakan di dalamnya, pengertian liturgi justru lebih luas daripada ibadat. Dalam paham Konsili Vatikan II, liturgi mencakup suatu komunikasi dua arah sekaligus saling terkait, yakni Allah yang menguduskan dan menyelamatkan manusia (katabatis, gerakan dari Allah ke manusia) dan sekaligus manusia yang menanggapi pengudusan Allah itu dengan memuliakan Dia (anabatis, gerakan manusia ke Allah). Dan semua itu berlangsung melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus. Kedua gerakan ini merupakan dua unsur tak terpisahkan yang terjadi dalam perayaan liturgi. Sumber tulisan : Pustaka Teologi. Emmanuel Martasudjita, Pr : Liturgi, pengantar untuk Studi dan Praksis Liturgi. Penerbit Kanisius, 2015.
MP Juli 2016
55
PENDIDKAN
Peran Pendidikan INKLUSI Bagi Mereka Pendidikan yang ditanamkan sudah dimulai dari sejak lahir, sehingga penanaman pendidikan secara bertahap sejak kecil dapat menumbuhkan kemampuan yang diharapkan. Lalu bagaimana jika peserta didik yang dihadapinya adalah siswa yang memiliki perbedaan dengan anak-anak pada umumnya dan itu adalah anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus? Dalam dunia pendidikan saat ini, mulai banyak peserta didik atau calon peserta didik yang dikategorikan dalam berkebutuhan khusus atau ABK (Anak Berkebutuhan Khusus). Maka perlunya peran Negara melalui Kementrian Pendidikan dan jajarannya menyiapkan program siswa berkebutuhan khusus, diantaranya melalui pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi adalah hal yang baru di Negara kita. pendidikan inklusi itu sendiri merupakan pendekatan untuk mentransformasi sistem pendidikan dengan meniadakan hambatanhambatan yang menghalangi siswa untuk berpartisipasi penuh dalam pendidikan. Hambatan yang terkait dengan masalah etnik, gender, status sosial, kemiskinan dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan inklusi mampu 56 MP Juli 2016
memberikan pelayanan pendidikan kepada anak berkebutuhan khusus yang dididik bersama-sama anak lainnya (normal). Adapun pengelompokannyadan jenis pelayanannya, sesuai dengan Program Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa Tahun 2006 dan Pembinaan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Pendidikan adalah sbb: Tuna Netra, Tuna Rungu, Tuna Grahita: (a.l. Down Syndrome), Tuna Grahita Ringan, Tuna Grahita Sedang, Tuna Grahita Berat, J. Talented: Potensi bakat istimewa (Multiple Intelligences : Language, Logico mathematic, Visuospatial, Bodily-kinesthetic, Musical, Interpersonal, Intrapersonal, Natural, Spiritual), Kesulitan Belajar (a.l. Hyperaktif, ADD/ADHD, Dyslexia/ Baca, Dysgraphia/Tulis, Dyscalculia/ Hitung, Dysphasia/Bicara, Dyspraxia/ Motorik), Lambat Belajar, Autis, Korban Penyalahgunaan Narkoba dan Indigo. Negara melalui Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 41 ayat 1, salah satunya telah mendorong terwujudnya sistem pendidikan inklusi dengan menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan
Pendidikan merupakan tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak dan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
yang melaksanakan pendidikan inklusi harus memiliki tenaga kependidikan yang berkompetensi dalam penyelenggaraan belajar bagi peserta didik dengan kebutuhan khusus. Sekolah inklusi adalah sekolah yang menggabungkan layanan pendidikan khusus dan regular dalam satu sistem persekolahan, dimana siswa berkebutuhan khusus mendapatkan ‘pendidikan khusus’ sedangkan siswa regular mendapatkan ‘layanan khusus’ untuk bersama-sama bisa hidup eksis dan harmonis dalam masyarakat. Dalam sekolah inklusi ada kurikulum individual yaitu kurikulum khusus individu tertentu sehingga dengan metode seperti ini, sistem kurikulum mencoba mengembangkan anak sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Akan tetapi kurikulum nasional tidak diabaikan karena kurikulum individu adalah pelengkap dan
menyempurnakan. Tujuannya sendiri adalah membimbing anak untuk sukses dalam kehidupan masyarakat dengan bakat yang mereka miliki secara maksimal. Saat ini sekolah pendidikan Inklusi sudah tersebar di berbagai daerah, bahkan di sekolah umum pun sudah mulai tersedia untuk anak-anak yang berkebutuhan khusus, berarti tinggal peran orang tua untuk menempatkan anaknya ke sekolah pendidikan inklusi. Kami (penulis) sebagai pendidik berharap bahwa setiap anak mempunyai hak untuk mendapat pendidikan yang layak sesuai dengan kebutuhannya. Karena merekalah harapan dan penerus bangsa dan Negara ini untuk dapat berprestasi, bahkan dapat mengubah dunia dengan kemampuan yang dimilikinya. Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2016. MP Penulis Tyo
MP Juli 2016
57
PSIKOLOGI
Peran KELUARGA dalam MENDAMPINGI Anak DISABILITAS Arie Mukti
Bagi keluarga yang mempunyai anak dengan salah satu atau lebih gangguan tersebut perlu mempunyai pola tersendiri dalam pengasuhan. Tidak heran jika terkadang menjadi masalah bagi keluarga, dan ada baiknya kita lihat apa sebenarnya yang disebut ‘masalah’ terkait dalam hal ini ? Hoghughi (1992), mengartikan masalah adalah unacceptable condition, sederhananya bahwa kondisi ini tidak dapat dibiarkan begitu saja karena diluar batas rata-rata normalitas. Kali ini penulis akan mengupas satu contoh; bagaimana selayaknya peran keluarga dalam memberi pendampingan terhadap anak penyandang MR (Mental Retardasi).
“Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan Gangguan Belajar, ADHD (Attention Defisit Hiperactive Disorder), MR (Mental Retardasi), Gangguan Fisik, Gangguan Sensory, Gangguan Bicara & Bahasa, Autism dan Gangguan emosi serta perilaku.” Santrock (2008),
58 MP Juli 2016
MENTAL RETARDASI Secara umum anak MR adalah terganggunya fungsi sosial dan kapasitas intelektualnya sehingga mengalami kesulitan adaptasi dalam keseharian. Pada anak MR dengan gangguan ringan biasanya masih mampu untuk sekolah (khusus) dan
saat dewasa mampu menjalankan beberapa tugas dan pekerjaan sederhana , dengan supervisi. Namun pada anak MR dengan gangguan berat, perlu bantuan intensif mengingat sering adanya komplikasi kerusakan organik. Misalnya epilepsy, gangguan pendengaran dan penglihatan atau metabolism dalam proses kelahiran yang menyebabkan terganggunya sistem saraf. Diperlukannya penanganan secara khusus karena pentingnya kesadaran bahwa anak harus diberikan pertolongan ahlinya. Kita sendiri dapat menghindari semakin parahnya gangguan pada anak, begitu juga dampak terhadap anak lain serumah. Kemudian meminimalisir biaya perawatan serta membantu mengembangkan kemandirian anak semaksimal mungkin. Sehingga kestabilan kehidupan keluarga dapat terjaga. Peran Keluarga Anak-anak MR mempunyai kebutuhan penyesuaian diri, dan membutuhkan pendampingan keluarga agar hambatan ini tidak menggangu fungsi emosi dan lainnya. Penyesuaian diri di sekolah dan di dalam keluarga perlu konsistensi dalam pelatihan sebagai bagian dari terapi. Nilai-nilai fungsional lebih diutamakan dibanding dengan nilai akademik, misalnya mengajarkan anak berlatih ketrampilan sederhana untuk membantu diri sendiri (selfhelp) dalam hal kebersihan, makan, minum, dan berpakaian. Mulai memberikan tugas tanggung jawab ringan seperti belajar menyapu,
mengepel, berhitung uang belanja, mengambil dan mengembalikan barang pada tempatnya. Anak akan dapat berkembang pada tingkat yang lebih baik dan semakin dapat mengerjakan pekerjaan sederhana dan mencapai kehidupan mandiri pada tingkatan tertentu. Orangtua perlu menjaga kestabilan emosi sendiri mengingat reaksi orangtua dapat menghalangi perkembangan usaha anak untuk maju. Tanpa disadari terkadang sikap orangtua yang tidak mau mengakui kekurangan anak membuat anak tidak dapat berkembang maksimal. Orangtua jangan terbuai atau memaksa anak untuk mencapai hasil pada taraf diluar kapasitas anak. Menerima keterbatasan anak akan membuat orangtua lebih mampu berpikir dan bertindak realistis demi perkembangan anak. Anak juga tidak merasa terancam secara emosi akibat tuntutan atau perlakukan orangtua. Adik atau kakak dari anak penyandang MR harus mempunyai kesadaran dalam penerimaannya terhadap saudaranya penyandang MR. Peran adik atau kakak yang kontra produktif akan menghambat perkembangan anak MR. Mendampingi, memberi kesempatan untuk bisa terlibat di setiap kegiatan dengan mengukur keterbatasannya akan membuat anak MR merasa diterima, dihargai, dimiliki oleh anggota keluarga. Perilaku positif pada sesi-sesi terapi dengan ikut bersama dalam berlatih, belajar, bicara dan diskusi hal-hal ringan, merupakan suatu yang bermanfaat.MP Foto DYTHA MP Juli 2016
59
“ALL OF ME” DALAM KRISTUS Agustinus Guntoro
“All of Me” adalah sebuah
lagu pop yang ditulis dan dipopulerkan oleh John Legend, seorang penyanyi dari Amerika Serikat. Menarik bagiku untuk merenungkan refren lagu tersebut dalam konteks menghayati kemuridan dalam Kristus. Dalam perjalanan selaku murid-murid Yesus, kita mengalami aneka macam situasi dan tantangan, yang bisa terekspresi melalui refren lagu tersebut. Ada tiga “stasiun” yang harus kita lewati di dalam perjalanan atau peziarahan ini, yakni menghayati totalitas cinta, cinta yang apa adanya dan cinta yang berhakekat alfa dan omega.
Totalitas Cinta
Dalam refren ada tiga momen dengan kata kunci “all” yang bagiku bisa dibahasakan sebagai ungkapan 60 MP Juli 2016
tentang totalitas cinta, pertama: “Cause all of me, Loves all of you,” kedua: “Give your all to me, I’ll give my all to you,” ketiga: “Cause I give you all of me, And you give me all of you, oh.” Dalam konteks kemuridan, itulah yang dikehendaki Yesus kepada kita. Tuntutan Yesus bukanlah tuntutan yang utopia, berlebihan dan tidak masuk akal, karena sebelum Yesus menuntut kita, Ia sudah menuntut diriNya sendiri untuk melakukan hal yang sama. PengorbananNya yang berakhir di kayu Salib adalah bukti cinta yang total kepada kita. “Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15:13). Dalam tiga momen itu juga terdapat dinamika dua pihak yang terlibat, yaitu antara kamu dan aku. Cinta selalu ada dalam dua pihak yang terlibat. Cinta tidak pernah berdiri dengan sendirinya. Oleh karenanya, cinta Yesus terwujud dalam bentuk relasi, yakni relasi sebagai sahabat. “Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” (Yohanes 15:15). Apabila kita mencintai Yesus selayaknya seorang sahabat, menjaga untuk tidak menyakiti atau mengecewakan perasaan Tuhan, tetap dekat dan melakukan segala perintahNya dengan taat, maka Tuhan akan meletakkan kita di deretan sahabat-sahabatNya
yang terdekat. Tuhan sudah mengulurkan tangan untuk menjalin persahabatan dengan kita. ”Cinta bukanlah cinta, tatkala menuntut aneka macam syarat. Dalam rangka menjadi murid Yesus, terhidang dihadapan kita, cinta Yesus yang bukan hanya begitu besar, namun juga tanpa syarat. Pesta Tubuh dan Darah Kristus merupakan saat untuk merenungkan besarnya kasih Tuhan Yesus, yang menyerahkan diriNya, tubuh dan darahNya, untuk menyelamatkan kita.
Cinta Apa Adanya cinta itu semestinya ada dengan apa adanya. Hal ini kurasakan dalam ungkapan ini, “Love your curves and all your edges, All your perfect imperfections. Pesta Tubuh dan Darah Kristus yang menyajikanbacaan penuh makna cinta dalam Injil Yohanes 6:51-59 tentang tidak mengharapakan apa pun dari pihak kita, sebagaimana cinta Yesus selalu bersifat apa adanya dan tanpa syarat. Namun sudah wajar dan layak kalau kita diundang dari kesadaran diri untuk merespon cinta tanpa syarat itu. Dalam rangka menghayati kemuridan, kita semua dipanggil untuk mengikuti dan mencintai sang Guru, cukup dengan mewujudkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Keluarga dan tetangga kita “menunggu” perwujudan kita.
Alfa dan Omega Cinta Refren lagunya John Legend ini menyimpan kedashyatan cinta dengan ungkapan, “You’re my end and my beginning, Even when I lose I’m winning.” Cinta itu alfa dan omega. Yesus adalah cinta itu sendiri. Oleh karenanya, berbicara tentang cinta sejati, pada hakekatnya bersifat kekal abadi, tidak berkesudahan, sebagai Yesus adalah sama, kemarin, hari ini dan yang akan datang. Dalam renggang kekekalan itu, ada pengalaman menang dan kalah, untung dan malang. Semuanya itu harus dilewati cinta. Cinta mengalahkan segala lika-liku kehidupan. Sayangnya, cinta kita selalu terhenti pada hal-hal yang menyenangkan. Ketika senang kita bersama dan berpesta. Ketika berduka dan malang, kita ditinggalkan atau meninggalkan yang lain. Betapa mudah kita mencintai dan memberi hormat orang yang kaya dan berkedudukan, karena hal itu akan memberikan keuntungan bagi kita. Namun betapa sulit bagi kita untuk menerima dan mencintai orang miskin, tidak mempunyai kedudukan. Jalan kemuridan kita menemukan tanjakan. Namun tidak menjadi alasan bagi kita untuk bangkit dan melanjutkan perjalanan untuk semakin menjadi murid Yesus yang sejati, yang mampu melewati untung dan malang dalam cinta yang sama.
“Cinta sejati tidak pernah terungkap atau terekspresi dengan setengah hati”. MP Juli 2016
61
KESEHATAN
HAMIL? DON’T PANIC! Sekarang ini, banyak wanita muda yang bingung ketika untuk pertama kalinya, mereka menerima kenyataan bahwa ia akan menjadi calon ibu.
Kandungan dan janin yang ada dalam perutnya seringkali menimbulkan rasa was-was, canggung, dan stres yang kian menjadi-jadi. Hal ini salah satunya disebabkan karena mereka tidak tahu bagaimana cara menjaga kehamilan mereka agar tetap sehat. Berikut ini merupakan cara menjaga kehamilan yang dapat dilakukan untuk menjaga pertumbuhan bayi dan ibu. Konsultasi dengan Dokter Konsultasi dengan dokter memungkinkan anda memperoleh pengarahan mengenai tips-tips merawat kehamilan, mulai dari jenis makanan yang baik dikonsumsi, 62 MP Juli 2016
suplemen, tips berolahraga, dan beberapa kemungkinan masalah yang terjadi selama kehamilan. Selain itu, anda juga akan memperoleh gambaran tahapan perkembangan janin anda melalui scan ultrasound (USG) yang banyak membantu dalam menjaga kesehatan kehamilan Anda dari banyak kemungkinan buruk. Makan Makanan yang Baik dan Bersih Asupan makanan adalah bagian yang perlu mendapat perhatian lebih dalam menjaga kehamilan agar tetap sehat. Seperti diketahui, untuk tumbuh dan berkembang, janin membutuhkan nutrisi
yang cukup, ditunjang dengan kesehatan sang ibu. Tidak hanya itu, makanan yang dikonsumsi juga harus dalam kondisi yang bersih untuk menghindari berbagai jenis mikro organisme patogen penyebab penyakit seperti bakteri listeria, salmonela, dan toksoplasma. Suplemen dan Vitamin Suplemen dan vitamin sangat penting selama hamil, antara lain asam folat, dimana konsumsinya harus mencapai 400 mikrogram (mcg) per hari. Asam folat juga penting untuk mengurangi risiko bayi Anda mengembang cacat tabung saraf seperti spina bifida. Selain asam folat, suplemen vitamin D & A juga penting dikonsumsi 10 mcg per hari vitamin D untuk pertumbuhan dan kesehatan tulang bayi Anda di masa depan, sedangkan 12 mcg vitamin A per hari dapat mencukupi pertumbuhan matanya. Istirahat Cukup dan Olahraga secara Teratur Selama masa hamil Anda akan merasa sering lelah. Hal ini akibat tingginya kadar hormon kehamilan yang beredar dalam tubuh Anda. Untuk itu istirahatlah cukup selama masa hamil. Selain itu, olahraga secara teratur memperoleh manfaat membangun kekuatan dan daya tahan tubuh, mempermudah Anda untuk memperoleh bentuk tubuh idealnya pasca melahirkan, dan meningkatkan semangat bahkan membantu untuk menangkal depresi. Berbagai pilihan olahraga dapat dilakukan misalnya
seperti jalan santai, renang, yoga, pilates, atau sepeda statis. Latihan Dasar Panggul Latihan dasar panggul adalah bagian penting yang sering dilupakan kebanyakan orang dalam rangka menjaga kehamilan agar tetap sehat. Padahal latihan ini sangat berguna untuk memperkuat otot panggul Anda yang biasanya akan melemah saat menjelang persalinan. Otot panggul yang kuat yang dilatih selama kehamilan akan mencegah Anda mengalami inkontinensia stres. Hindari Alkohol, Kafein, dan Minuman Bersoda Hindari alkohol, kafein, dan minuman bersoda. Alkohol dapat dengan cepat mencapai janin melalui aliran darah dan plasenta yang dapat menyebabkan keguguran. Sedangkan kafein dan minuman bersoda dapat menyebabkan janin lahir prematur dengan berat badan yang rendah. Ada baiknya Anda memperbanyak minum jus buah, air kelapa, dan mencukupi konsumsi air putih. Berhenti Merokok Merokok selama hamil dapat meningkatnya risiko keguguran, kelahiran prematur, serta rendahnya berat badan bayi Anda yang baru dilahirkan. Selain itu, merokok membuat komplikasi kehamilan seperti mual dan muntah (morning sickness), kehamilan ektopik, dan placental abruption. MP Foto KIWILUDIN Penulis As
MP Juli 2016
63
ORBITAN LEPAS
Identitas Nasional dan Keadilan Sosial Louis Antonny Wijaya, SCJ
Masyarakat Indonesia yang multi-kultural adalah aset sekaligus tantangan untuk mewujudkan keadilan sosial. Keberagaman budaya; geografis, adat istiadat, etnis, bahkan makanan khas daerah, memang memberikan sumbangan keunikan untuk potret masyarakat Indonesia. 64 MP Juli 2016
Tapi di sisi lain, dengan keberagaman yang begitu kaya timbul suatu pertanyaan mendasar; apa arti menjadi seorang Indonesia? Di dalam pertayaan ini terletak refleksi fundamental tentang national identity (identitas national) kita sebagai bangsa. Seberapa Indonesia-kah kita? Jangan-jangan kita masih terperangkap dalam euforia segmentasi sub-national loyalties to racial, language, linguistic, ethnic, caste, or religious groups. Soekarno merumuskan identitas nasional sebagai sebuah jembatan yang mampu menghubungkan masa lalu dengan masa depan yang mau digapai. Jembatan itu tidak hanya menggambarkan betapa uniknya kita sebagai bangsa tapi sekaligus menentukan seberapa mirip kita dengan bangsa lain. Maka dari itu, identitas national (national identity) harus mampu menyatukan bangsa Indonesia terlepas dari kebanggaan dan loyalitas sub-nation terhadap suku, bahasa, etnis, atau kelompok agama.
“Freedom, political independence was nothing more than a bridge…..On the far side of that bridge we would rebuild our society.” Soekarno, The Birth of Pancasila
Tidak bisa dipungkiri, keadilan sosial yang dirumuskan Soekarno dalam sila kelima sangat kuat tekanannya pada aspek ekonomi.
“Social justice was formulated economically: a socially just nation was in which all citizens, regardless of ethnic or religious background had the same opportunities to prosper..” (Soekarno) Konsekuensi logis dari pemikiran Soekarno ini adalah setiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk berkembang dalam hal ekonomi. Tapi kenyataannya tidaklah demikian. Kalau di Amerika ada slogan American Dream maka Indonesia mungkin perlu Indonesian Dream. Kedua mimpi itu mengatakan bahwa asal berusaha keras maka akan sukses, tapi sekali lagi dalam kehidupan nyata yang terjadi adalah sebaliknya. National Identity dan Social Justice punya hubungan yang sangat erat. Keadilan sosial semakin sulit tercipta saat sebagian kelompok dalam masyarakat yang secara nyata miskin tetapi “tidak dilihat sebagai bagian dari bangsa”. Exclusion, Inclusion, etc adalah polapola yang biasa terjadi saat melihat hubungan antara national identity dan social justice. Singkatnya, kalau sekelompok petani singkong di pedalaman Lampung, dengan usaha kerasnya untuk memajukan ekonomi keluarganya, bisa merasakan dan meyakini bahwa perjuangan mereka adalah perjuangan sebagai Orang Indonesia dan bukan sebagai orang Jawa, Sunda, Madura, dll, barulah national identity sungguh berbicara. MP
MP Juli 2016
65
POJOK KOMSOS
WORKSHOP PENULIS Komunikasi Sosial St. Stefanus Cilandak Finally, momen yang ditunggu oleh para penulis akhirnya tiba. Dengan semangat teman teman yang ingin tahu lebih dalam tentang “bagaimana menulis yang baik” akhirnya berkumpul di ruang 216 Gedung Leo Dehon pada hari Sabtu, 11 Juni 2016 lalu.
66 MP Juli 2016
Workshop penulis ini adalah hasil prakarsa Seksi Komunikasi Sosial paroki kita. Ada dua puluh dua orang peserta yang ikut hadir, dengan latar belakang yang berbeda beda. Ada dari Orang Muda Katolik (OMK), Legio Maria, Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) bahkan dari Putra Putri Altar (PPA). Diawali dengan kata sambutan dari Bapak Sonny Prakoso, selaku Ketua Komsos. Dan dilanjutkan dengan perkenalan diri dari bapak Ignatius Haryanto, sang pembicara. Mengupas sedikit tentang bapak Har demikian biasa beliau dipanggil. Beliau adalah seorang wartawan senior dari Media Cetak Kompas, Tempo
dan Jakarta Pos. Kekritisannya dalam mengamati berbagai bidang ekonomi politik media massa disalurkan melalui buku buku yang sudah banyak dia terbitkan. Cukup berbangga atas prestasi beliau, yang dengan ringan hati pula mau membagi sedikit ilmunya, kepada para penulis di paroki kita. Semoga pelatihan yang berlangsung setiap sabtu, selama empat minggu berturut turut ini, benar benar bisa dimanfaatkan dengan baik oleh setiap peserta. Dan membangkitkan semangat teman teman untuk memuat tulisan tulisannya. Ditunggu ya teman teman untuk tulisannya di majalah gereja kita. Tuhan memberkati.MP PenulisPr
Dari diri ke kanan foto : Bpk. Sonny Prakoso, Pak Har & para peserta workshop
MP Juli 2016
67
MARIA MAGDALENA
68 MP Juli 2016
SANTO SANTA Maria Magdalena adalah nama salah seorang pengikut Yesus Kristus, murid perempuan yang paling terkenal, yang dicatat dalam Alkitab Kristen bagian Perjanjian Baru. Namanya disebut 12 kali hanya di dalam keempat Kitab Injil, kebanyakan pada saat penyaliban dan kebangkitan Yesus. Peran pentingnya adalah sebagai orang pertama yang bertemu Yesus setelah bangkit dari kematian, dan orang pertama yang mengabarkan tentang “Yesus yang bangkit” kepada murid-murid yang lain.
“
Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka Perempuan berdosa Ada anggapan bahwa Maria Magdalena adalah “perempuan berdosa” yang diceritakan dalam Injil Lukas (Luk 7:36-50). Perempuan berdosa itu masuk ke rumah
Simon orang Farisi. Ia menangis dan air matanya membasahi kaki Yesus. Ia mengurapi kakiNya dengan minyak wangi serta mengeringkannya dengan rambutnya. Simon orang Farisi berkata kepada dirinya sendiri, “Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa,” suatu keterangan yang jelas bahwa perempuan ini adalah orang tersingkir karena dosa yang amat serius seperti zina atau hubungan di luar pernikahan. Pada akhir kisah, Yesus mengampuni perempuan berdosa itu. Peristiwa ini merupakan bagian dari pewartaan Yesus di daerah Danau Galilea. Juga, segera sesudah pernyataan pengampunannya dalam Lukas 7:50, Maria Magdalena disebut dengan namanya sebagai pengikut Yesus dan diidentifikasikan sebagai “yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat” (Lukas 8:1-3). Dalam Talmud (= ikhtisar undang-undang dan ajaran Yahudi), dari kata Magdalena terbentuklah istilah “rambut keriting wanita,” yang berarti seorang “pezina”. Meskipun perempuan berdosa dalam Lukas 7 tidak secara khusus diidentifikasikan sebagai Maria Magdalena “yang darinya diusir tujuh setan” seperti dinyatakan dalam Lukas 8, Paus St. Gregorius menarik kesimpulan bahwa kedua orang ini sama, di samping juga ada tradisi gereja perdana yang menguatkan hubungan ini. MP Juli 2016
69
TUNAS STEFANUS
Jika teman-teman sudah mewarnai lembar mewarnai dalam Tunas Stefanus. Hasil karya-nya bisa dimasukkan ke dalam kotak KOMSOS atau difoto dan dikirimkan ke email redaksimediapass@ yahoo.com. Hasil karya pemenang akan dipasang di website dan Facebook.
DONASIPENGGANTIANBIAYACETAKMAJALAHMEDIAPASSJUNI2016 1
Lingk. Keluarga Kudus (Jan. s/d Desember 2016)
2
Lingk. St. Thomas Aquino
3,600,000 650,000
Total
4,250,000
Terima kasih atas donasi yang telah diberikan, kami menunggu kontribusi Anda di edisiedisi berikutnya. Harap memberitahukan apabila donasi dikirim melalui transfer. Untuk setiap penerimaan donasi, akan diberikan bukti penerimaan resmi.
70 MP Juli 2016
MP Juli 2016
71
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus , yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu (Yohanes 14:26)
Hauskah engkau akan relasi yang lebih dalam dengan Allah? Rindukah dirimu untuk memiliki iman yang lebih hidup? SHDRK adalah “pintu gerbang” untuk menemukan hidup rohani baru, dengan ekspresi dan komitmen yang lebih penuh, dalam kuasa Roh Kudus. Kita akan dibuat terbuka pada gerakan Roh Kudus, mengalami kehadiran-Nya bekerja di dalam dan melalui kita, sehingga memperdalam pula relasi pribadi kita dengan Yesus Kristus. Mari, ikutilah SHDRK, rangkaian pewartaan inspiratif yang akan diadakan pada hari :
Sabtu & Minggu | 23 - 24 Juli 2016 pkl. 09.00-16.00 di Gedung Leo Dehon lt. 4 Acara Sabtu, 23 Juli 2016 Sesi 1 Sesi 2 Sesi 3 Sesi 4
Cinta Kasih Allah Penyelamatan Hidup Baru Menerima Karunia Allah
Boy Rahardja Boy Rahardja Dena Sukiato Dena Sukiato
Acara Minggu, 24 Juli 2016 Sesi 5 Sesi 6 Sesi 7
Berdoa untuk pencurahan Roh Kudus Pertumbuhan Diubah menjadi serupa dgn Kristus
Ancello Ganda (Cello) Berman Ali Berman Ali
Biaya : Rp. 50.000,- / orang untuk 2 hari (pengganti makan siang dan snack) Penyelenggara : PDKK St. Stefanus | Paguyuban Alumni KEP (PAK) St. Stefanus Komunitas Tri Tunggal Mahakudus St. Stefanus | Legio Maria Ratu Para Saksi Iman
72 MP Juli 2016
Moderator : Pastor Antonius Sumardi, SCJ
Informasi & Pendaftaran :
Themy - 08128818763, Martha - 087889872564, Ina - 081294049762, atau kepada panitia yang bertugas di teras Gd. Leo Dehon.