AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING TAHUN 1932 - 1963
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sejarah Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh YULITA FONDA C.0508054
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015
i
AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING TAHUN 1932 - 1963 Disusun Oleh YULITA FONDA C. 0508054
Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing
Pembimbing
Umi Yuliati, S.S., M.Hum. NIP. 19770716 200312 2 002
Mengetahui, Kepala Program Studi Ilmu Sejarah
Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S., M.Hum. NIP. 19730613 200003 2 002
ii
AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING TAHUN 1932 - 1963 Disusun Oleh: YULITA FONDA C.0508054
Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Pada tanggal….................
Jabatan
Nama
Tanda Tangan
Ketua Penguji
Prof. Dr. Warto, M.Hum NIP. 19610925 198603 1 001
(…………………….)
Sekretaris Penguji Tiwuk Kusuma H, S.S, M.Hum NIP. 19730613 200003 2 002
(…………………….)
Penguji I
Umi Yuliati, S.S, M.Hum NIP. 19770716 200312 2 002
(…………………….)
Penguji II
Drs. Tundjung Wahadi S, M.Si NIP. 19611225 198703 1 003
(…………………….)
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret
Prof. Drs. Riyadi Santoso, M.Ed. Ph.D. NIP. 19600328 198601 1 001
iii
PERNYATAAN
Nama
: YULITA FONDA
NIM
: C.0508054
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul: “AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING TAHUN 1932 - 1963” adalah betulbetul karya sendiri, bukan plagiat dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal yang bukan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut.
Surakarta, 6 Juli 2015 Yang membuat pernyataan,
Yulita Fonda
iv
MOTTO “tak seorang pun keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, melainkan malaikat akan menaungkan sayapnya karena meridhai apa yang ia lakukan” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Kedua orang tuaku Bpk. Hery Fonda dan Sri Murni yang selalu mendukung dan menyelipkan doa. 2. Adik tersayang Desi Tunjung Sari. 3. Budhe Maryani dan Maria Nathalia yang selalu memberi dukungan dan semangat.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan atas kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING TAHUN 1932 - 1963”. Tak lupa shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi tauladan bagi kita. Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan sarjana sastra dari Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya. Penyusunan skripsi ini
berjalan panjang dan menemui banyak hambatan, namun berkat
dorongan, semangat, bimbingan dari berbagai pihak secara langsung ataupun tidak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada : 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi kesempatan belajar dan menyelesaikan masa studi kepada penulis dengan baik. 2. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang memberikan fasilitas penunjang perkuliahan penulis. 3. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S.,M.Hum. selaku Kepala Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang mempercayai dan memberikan dorongan kepada penulis hingga skripsi ini selesai.
vii
4. Umi Yuliati, S.S., M.Hum. selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, saran dan petunjuknya, serta mendengarkan pendapat penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi. 5. Drs. Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si. selaku pembimbing akademik yang telah banyak memberikan semangat dan membantu penulis selama jalannya perkuliahan. 6. Segenap staff dan dosen pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pemahaman kepada penulis. 7. Kedua Orang Tua penulis Bapak Hery Fonda dan Ibu Sri Murni, Adik Desi Tunjung Sari yang selalu mendoakan dan berusaha memberikan yang tebaik kepada penulis dalam menjalani hidup. 8. Kakek Mardi Sutrisno (alm), Nenek Parti yang selalu percaya kepada penulis dalam menyelesaikan masa kuliah, Budhe Maryani, Maria Nathalia, Paman, Budhe, Om, Tante yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi, Desi, Mbak Eka, Mas Yoga, Mas Ali, Saskia, sepupu penulis yang selalu memberikan keceriaan dan tawa kepada penulis. 9. Taufiq Effendi dan Timur Sri Muhammad Tungga Dewa yang bersedia meluangkan waktu sebagai teman diskusi. Terima kasih untuk tidak marah saat penulis mengacak-acak koleksi kawan. 10. Indri, Farhana, Kurnia, Kusnul, Yuniati, Aang para sahabat penulis yang banyak memberikan waktu diskusi, semangat, motivasi, tawa, dan sarana
viii
bertukar pikiran kepada penulis serta membantu dalam pencarian referensi untuk menyelesaikan pembuatan skripsi. Terimakasih atas doa dan waktunya kawan, kalian yang terbaik! 11. Achmad Jeki, Ardhias, Trian, Harun, Alieza, Nada, Kang Sur, Mas Wid, Arum, Ayus, Chacha, Tanti, Lisa, Yoga, Meldy, Lala, Adi “Rete” dan kawan-kawan LPM Kalpadruma yang banyak memberikan dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi serta memberikan fasilitas kepada penulis guna menyelesaikan pembuatan skripsi. Terima kasih semangat dan canda guraumu kawan. 12. Citriana, Dinda, Fajar, Anang, Latief, Sidiq, Hushen, dan teman-teman Historia 2008 lainnya yang tak henti memberikan motivasi dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan pembuatan skripsi. 13. Kawan-kawan UKM terutama angkatan 2008 yang selalu mendorong penulis untuk menyelesaikan pembuatan skripsi. 14. Ai, Galih, Agil “Ambon” yang telah menjadi kawan seperjuangan dalam menempuh syarat kelulusan penulis. Serta mahasiswa Ilmu Sejarah baik angkatan atas maupun bawah dan semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan pembuatan skripsi, yang tak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih.
ix
Penulis sepenuhnya sadar bahwa penelitian ini merupakan proses belajar yang masih jauh dari sempurna. Segala kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dan akhirnya dengan penuh rasa hormat yang tulus, penulis mempersembahkan penelitian ini dengan segala kekurangan, dan kelebihannya. Semoga penelitian ini bermanfaat.
Penulis
Yulita Fonda NIM. C0508054
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.........................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN ..........................................................
iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................
vi
KATA PENGANTAR ......................................................................
vii
DAFTAR ISI .....................................................................................
xi
DAFTAR ISTILAH ..........................................................................
xiv
DAFTAR SINGKATAN .................................................................. xvii DAFTAR GAMBAR ........................................................................
xx
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................
xxi
ABSTRAK ........................................................................................ xxii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................
1
B. Rumusan Masalah ...........................................................
6
C. Tujuan Penelitian .............................................................
7
D. Manfaat Penelitian ...........................................................
7
E. Tinjauan Pustaka .............................................................
8
F. Metode Penelitian ............................................................
11
1. Heuristik .....................................................................
11
2. Kritik Sumber .............................................................
12
3. Interpretasi ..................................................................
13
4. Historiografi ................................................................
14
G. Sistematika Penulisan ......................................................
14
xi
BAB II. KONDISI SOSIAL POLITIK INDONESIA TAHUN 1932 – 1945 ..........................................................................
16
A. Kondisi Sosial Politik Golongan Tionghoa di Indonesia Tahun 1900 - 1932........................................
16
B. Kehidupan Yap Tjwan Bing Muda Tahun 1910 - 1940 .
20
C. Kehidupan Sosial Politik Yap Tjwan Bing Pada Masa Penjajahan Jepang Tahun 1940 - 1945..........................
25
BAB III. AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING TAHUN 1946 - 1954 ............................................................
41
A. Aktivitas Politik Yap Tjwan Bing ..................................
41
1. Yap Tjwan Bing Aktif dalam Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) ............................................
41
2. Aktivitas Yap Tjwan Bing Pada Masa Revolusi Fisik 44 3. Perjuangan Yap Tjwan Bing dalam Mengusahakan Masalah Pembauran Peranakan Asing .....................
50
4. Yap Tjwan Bing Aktif dalam Partai Nasional Indonesia (PNI) ........................................................
55
5. Yap Tjwan Bing Aktif menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ................... 6. Yap
Tjwan
Bing
sebagai
anggota
60
Komite
Perpajakan Republik Indonesia ................................
64
B. Aktivitas Sosial Yap Tjwan Bing ..................................
66
1. Yap Tjwan Bing dan beberapa akitvitas di Bandung
66
C. Kasus Pidana Pretex melawan NV. Cetivo (1951 – 1952) 69 D. Yap dan Aktivitasnya dalam Bidang Farmasi ................
74
BAB IV. YAP TJWAN BING 1955 – 1963: SEBUAH EPILOG ....
75
A. Aktivitas Yap Tjwan Bing ..............................................
75
1. Yap Tjwan Bing dalam Penyelenggaraan KAA 1955 dan persoalan Dwi Kewarganegaraan .............
75
2. Yap Tjwan Bing dan Pemilu di Bandung 1955 ........
78
xii
3. Upaya Yap Tjwan Bing dalam Peraturan dan Kebijakan Politik Indonesia Terhadap Golongan Tionghoa ...................................................................
81
B. Kasus Pemerasan Terhadap Yap Tjwan .........................
85
C. Akhir Perjalanan Politik Yap Tjwan Bing ......................
86
1. Yap Tjwan Bing dan Pilihan Karir Politiknya ..........
86
2. Peristiwa 10 Mei 1963 di Bandung ...........................
88
3. Yap Tjwan Bing Menjadi Korban Peristiwa 10 Mei 1963 ..........................................................................
93
4. Yap Tjwan Bing dan Keluarga Meninggalkan Tanah Air ..................................................................
97
BAB V. KESIMPULAN ................................................................... 101 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 103 LAMPIRAN ...................................................................................... 107
xiii
DAFTAR ISTILAH
Administrator
Ahli pemerintahan, orang yang memiliki kemampuan hukum, teknis pemerintahan, dan kecakapan bahasa asing yang diperlukan untuk menjalankan negara modern
Afdeling
Bagian
Ambtenaar
Pegawai negeri
Apoteker
Ahli ilmu obat-obatan yang berwenang membuat obat untuk dijual
Civic Mission
operasi militer
Champagne
Minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis Vinifera
Chuo Sangi In
Dewan Penasehat Pusat
Dai Nippon
Jepang Raya, istilah dari propaganda kekaisaran Jepang pada zaman perang dunia pertama dan kedua
Deadlock
Kebuntuan, kondisi dimana sekumpulan proses tidak dapat berjalan kembali atau tidak adanya komunikasi antar proses
Devide et Impera
Politik pecah belah atau politik adu domba, kombinasi antara strategi politik, militer dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan
Dokuritsu Junbi Cosakai
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
f atau florin gulden
Satuan mata uang Belanda, 1 gulden=100 sen Hindia Belanda
Freelance Press
Wartawan lepas
Freemason
Organisasi persaudaraan sekuler
Guenseikanbu
Staf pemerintahan militer pusat
xiv
Ius Sanguinis
Asas keturunan atau pertalian darah
Keisatusyotyo
Kepala kantor besar polisi
Koot/Institute Koot
Sekolah dasar partikelir
Landraad
Pengadilan negeri
Luctor et Emergo
Semboyan bangsa Belanda yang berarti aku berjuang dan aku menang
Nippon
Jepang, penyebutan Nippon biasanya digunakan untuk menyebut negara Jepang di acara resmi
Osamu Seirei
Undang-undang yang dikeluarkan oleh Panglima Tentara Keenam Belas, tentara pendudukan Jepang
Passenstelsel
Peraturan surat jalan, peraturan yang mengharuskan orang Tionghoa membawa kartu pass/surat jalan jika mengadakan perjalanan keluar daerah
Polio Myelitis
Penyakit karena virus yang menyebabkan infeksi saraf dan kadang-kadang tulang belakang dan otak yang menyebabkan kelumpuhan parsial atau lengkap
Saiko Shikikan
Panglima Tentara
Shu Sangi Kai
Dewan Penasehat Karisidenan atau Daerah
Solidarity Maker
Pemimpin massa, mereka yang memiliki keahlian menghimpun dan membakar gelora massa, pandai memberikan harapan tentang masa depan namun tidak memiliki cukup kecakapan untuk mewujudkannya
Syuutyookan
Kepala residen
Tweede Europeesche School
Sekolah orang dua untuk orang Eropa dan anak orang terpandang
Volksraad
Dewan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Hindia Belanda.
Vreemde Oosterling
Golongan Timur Asing
xv
Wijkenstelsel
Aturan yang menginstruksikan bahwa orangorang Timur Asing harus bertempat tinggal di wilayah tertentu sesuai dengan ras dan komunitasnya
xvi
DAFTAR SINGKATAN
ABRI
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
AD
Angkatan Darat
AMS
Algemeene Middlebare School
Baperki
Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia
BFO
Badan Permusyawaratan Federasi
BP KNIP
Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat
BPUPKI
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
BUN
Bank Umum Nasional
CHCH
Chung Hua Chung Hui
CHH
Chung Hwa Hui
DPR
Dewan Perwakilan Daerah
ELS
Europeesche Lagere School
Gemsos
Gerakan Mahasiswa Sosialis
GBHN
Garis Besar Haluan Negara
GMNI
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
HBS
Hogere Burger School
HCS
Hollandsch Chineesche School
ITB
Institut Teknologi Bandung
KAA
Konferensi Asia Afrika
Kedubes
Kedutaan besar
xvii
KES
Koningin Emma School
KMB
Konferensi Meja Bundar
KNIP
Komite Nasional Indonesia Pusat
Masyumi
Majelis Syuro Muslimin Indonesia
MILTAC
Military Training Advisory Group
MULO
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs
Murba
Musyawarah Rakyat Bawah
NICA
Nederlandsch Indie Civil Administratie atau NetherlandsIndies Civil Administration
NU
Nahdatul Ulama
NV Cetivo
Naamlooze Venootschap Centrale Textile In-en Verkoop Organisatie
PBB
Perserikatan Bangsa-bangsa
PBKA
Persatuan Buruh Kereta Api
PBST
Persatuan Beamte Spoor dan Tram
PIA
Persbureau Indonesia ANETA
PKI
Partai Komunis Indonesia
PMB
Persatuan Mahasiswa Bandung
PNI
Partai Nasional Indonesia
PP
Peraturan Perundangan
PPKI
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Pretex
Preanger Textiel Bond
PSI
Partai Sosialis Indonesia
xviii
PT
Perseroan Terbatas
PTI
Partai Tionghoa Indonesia
RI
Republik Indonesia
RIS
Republik Indonesia Serikat
RRC
Republik Rakyat Cina
Seskoad
Sekolah staf komando angkatan darat
SMA
Sekolah Menengah Atas
SSKA
Serikat Sekerdja Kereta Api
THHK
Tiong Hoa Hwee Koan
TNI
Tentara Nasional Indonesia
UGM
Universitas Gadjah Mada
Unpad
Universitas Padjadjaran
UU
Undang-undang
WNI
Warga Negara Indonesia
xix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Yap Tjwan Bing ...................................................................
26
Gambar 2. Yap Tjwan Bing dalam rapat PNI di Surabaya tahun 1952 .
57
Gambar 3. Yap Tjwan Bing dan istri di California, Amerika Serikat tahun 1981 ...........................................................................
98
Gambar 4. Nathan Than, cucu laki laki dari Yap Tjwan Bing, dari Dewi Tan (Putri Yap Tjwan Bing), bersama istri, Robin Michler, saat berkunjung ke kota Surakarta. ........................ 100
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Bataviasch Nieuwsblaad 29 April 1931 ............................. 107 Lampiran 2. Bataviasch Nieuwsblad 10 Mei 1932 ................................. 108 Lampiran 3. Tjahaja 28 Desember 1942................................................. 109 Lampiran 4. Tjahaja 7 Agustus 1943 ...................................................... 110 Lampiran 5. Soeara Asia 23 November 1943 ......................................... 111 Lampiran 6. Indonesia Merdeka 25 Juni 1945........................................ 112 Lampiran 7. De Locomotief 5 September 1947 ...................................... 113 Lampiran 8. Suluh Indonesia 17 Juni 1954............................................. 114 Lampiran 9. De Vrije Pres 14 Januari 1950 ............................................ 115 Lampiran 10. De Preangerbode 15 Mei 1952 ........................................ 116 Lampiran 11. Keng Po 31 Januari 1952 .................................................. 117 Lampiran 12. De Preangerbode 1 April 1957 ........................................ 118
xxi
ABSTRAK
Yulita Fonda. C.0508054. 2015. Aktivitas Sosial Politik Yap Tjwan Bing Tahun 1932 – 1963. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian sejarah Aktivitas Sosial Politik Yap Tjwan Bing Tahun 1932 – 1963 ini mempunyai dua tujuan: pertama untuk mengetahui kondisi sosial politik di Indonesia tahun 1932 – 1945, kedua untuk mengetahui peran sosial dan politik Yap Tjwan Bing 1945 – 1963. Penelitian ini menggunakan metode sejarah, dimulai dengan tahap heuristik yakni pengumpulan data dari sumber-sumber sejarah sezaman yang ditemukan di Perpustakaan Nasional, serta Arsip dan Perpustakaan Daerah DIY. Tahap kedua adalah kritik sumber yakni membandingkan dan mengkritik sumber sejarah untuk memperoleh data yang valid. Kemudian tahap selanjutnya interpretasi yakni tahap menganalisis data yang didapat sehingga memperoleh fakta-fakta yang terjadi dalam suatu peristiwa. Terakhir adalah tahap menuliskan laporan penelitian atau historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 1930-an warga Tionghoa di Indonesia mengalami krisis identitas. Perlakuan diskriminasi pemerintah kolonial Belanda terhadap etnis Tionghoa menimbulkan kesadaran nasionalisme diantara mereka. Arah nasionalisme warga Tionghoa akhirnya bercabang pada tiga jalur, nasionalisme Tiongkok, Belanda dan Indonesia. Etnis Tionghoa yang berpihak pada Indonesia bekerja sama dengan pergerakan nasionalis Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Di antara mereka yang berdarah Tionghoa muncul Yap Tjwan Bing, seorang apoteker yang terjun ke dunia politik dan ambil bagian dalam pergerakan nasional Indonesia. Yap Tjwan Bing mulai tertarik dengan politik Indonesia sejak remaja dan masuk politik setelah menyelesaikan pendidikannya di tahun 1932. Rekam jejak politik Yap Tjwan Bing diawali dengan menjadi satu-satunya nama Tionghoa dalam anggota PPKI. Karir politik Yap Tjwan Bing berlanjut menjadi anggota KNIP, aktif menjadi anggota PNI hingga menjabat dewan tertinggi seksi ekonomi, menjabat sebagai anggota DPR-RIS dan DPRS, anggota Komite Perpajakan Indonesia, dan mengakhiri karir politiknya tahun 1954. Yap Tjwan Bing juga aktif dalam bidang sosial seperti ikut menjadi anggota Bandung Permai, ikut ambil bagian dalam mendirikan fakultas farmasi UGM, menjadi kepala sekolah SMA Pusipan, Kecintaan Yap Tjawan Bing akan tanah air Indonesia dan perjuangannya harus dibayar mahal karena Yap ikut menjadi korban kerusuhan rasial di Bandung tahun 1963. Yap Tjwan Bing menghabiskan masa tua di Amerika Serikat dan meninggal disana dengan memendam keinginan untuk pulang kembali ke tanah airnya, Indonesia.
Kata kunci: Yap Tjwan Bing, politik, Tionghoa, China, pergerakan nasional
xxii
ABSTRACT
Yulita Fonda. C 0508054. 2015. Aktivitas Sosial Politik Yap Tjwan Bing Tahun 1932 – 1963. Thesis: History Department of Faculty Cultural Study of University Sebelas Maret Surakarta. The research of Social and Political Activities Yap Tjwan Bing in 1932 – 1963 has 2 aims: First, to find out the social and political conditions in Indonesia in 1932 – 1945; secondly, to find out the role of social and political of Yap Tjwan Bing in 1945 – 1963. This research uses history method, began with heuristic stage namely collecting data from history sources around that time from National Archives of the Republic of Indonesia, National Library, and Archives and Library of DIY. Secondly, sources criticize namely compared and criticized history sources to get valid data. The next stage is interpretation namely to analyze the data so the researcher got the facts that happened in a particular event. Finally, wrote the research result or historiography. The results of this research show that at 1930s, the Tionghoa citizen in Indonesia faced identity crisis. The discriminations from Dutch Colonial Government to the Tionghoa ethnic invoked nationalism among the Tionghoa ethnic. The nationalism course of Tionghoa citizens finally branched into three courses, i.e. Tiongkok nationalism, Dutch nationalism, and Indonesia nationalism. Ethnic Tionghoa which sided on Indonesia was cooperating with nationalist movement to achieve independence. Yap Tjwan Bing an apothecary from ethnic Tionghoa joined the politics world and took a role in the Indonesia nationalism movement. Yap Tjwan Bing started to have interest in politics since teenager and join in after graduating in 1932. His career started by the time he joined PPKI as the only one from Tionghoa. His career continued as a member of KNIP, active as a member of PNI, got a position as the highest executive in economics section, and had a position as a member of DPR-RIS and DPRS member of Indonesia Taxation Committee, and ended his politics career in 1954. Yap Jwan Bing was alsoactive in social such as became the member of Bandung Permai, took a role in build the UGM pharmacy faculty, and became the headmaster of SMA Pusipan. Yap Tjwan Bing devotion for Indonesia and his fights had to be paid with higher price since Yap becoming one of the victims of riot of racist in Bandung in 1963. Yap Tjwan Bing spent his old time in U.S. and passed away in there, holding the grudge in wanting come back to his motherland, Indonesia.
Key words: Yap Tjwan Bing, political, Tionghoa, China, nationalism movement.
xxiii