mas andri tolong disini di isi header antum bikin aja mirip punya bang tohirin antum bikin lagi aja biar kualitasnya bagus.. syukron
HEADLINE
AKHLAK DALAM BEKERJA oleh: Ustadz Hadirin Ismail LC
Daftar isi : P.1 Headline P.4 Berita Islam P.5 Kisah Berhikmah P.6 Ustadz Menjawab P.7 Dokumentasi Kegiatan Rohis
Saudara-saudara yang budiman… Bekerja bagi setiap insan adalah suatu kewajiban yang saat ini satusatunya solusi untuk memperoleh pendapatan guna memenuhi kebutuhan baik duniawi maupun akhirat. Bekerja dalam islam merupakan ibadah bila pekerjaan itu senantiasa dibingkai dengan akhlak dan adab serta etika. Maka dari itu perlu diketahui diantara akhlak dan adabnya adalah: 1. IKHLAS KARENA ALLAH SWT. Rasulullah SAW bersabda; “ Allah tidak menerima amal, kecuali amal yang dikerjakan dengan ikhlas karena Allah semata dan dimaksudkan mencari keridhaan-Nya” (HR. Ibnu Majah) Inilah niat yang murni tanpa campuran, mengharapkan ridha Allah SWT. Kita tentu menyadari bahwa bekerja adalah perintah Allah SWT sebagaimana Firman-Nya: Dan katakanlah,” Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang Mukmin, dan kamu akan di kembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. At Taubah: 105). 23 Jumadil Akhir 1437 | 1 Maret 2016
Al-Ihsan diterbitkan oleh ROHIS GMF AeroAsia. Penanggung Jawab : Edy Suyanto. Pemimpin Redaksi : M.Thaib. Dewan Redaksi : Agil, Kgs Muammar, Haidar, Lahudin, Andry Setyawardana, Sutiawan, | Layout & Design : @ Prihananto, Publisher : Malik Afwan Al-Ihsan menerima kiriman artikel. Pertanyaan, ide, kritik dan artikel silahkan kirim ke : Sekretariat Masjid ATTAQWA GMF AeroAsia, email : staf-rohis@ gmf-aeroasia.co.id telp. 021550-8484
1.
Headline Ini artinya selain bekerja adalah wajib, pekerjaan kita pun akan diaudit oleh Allah SWT, Rasulullah SAW dan orang-orang yang beriman. 2. JUJUR. Jujur merupakan pangkal kebaikan yang akan membawa pelakunya menuju kebahagiaan duni adan akhirat. Rasulullah SAW bersabda;” Hendaklah kalian bersifat jujur karena kejujuran membawa kebaikan dan kebaikan membawa ke surga.” (HR. Bukhari). Perwujudan jujur dalam bekerja diantaranya adalah tidak mengambil yang bukan miliknya, tidak berbuat curang dalam arti yang luas. Disiplin, amanah, dan lain sebagiannya. Selain surga yang diraih, di dunia akan mendapat keberkahan sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW tentang penjual dan pembeli. Rasulullah SAW bersabda ;”Penjual dan pembeli mempunyai hak untuk menentukan pilihan selama belum saling berpisah. Jika keduanya berlaku jujur dan menjelaskan yang sebenarnya, transaksi mereka diberkahi. Namun jika keduannya saling menyembunyikan kebenaran dan berdusta, mungkin keduanya mendapatkan keuntungan, tapi melenyapkan keberkahan.” (HR. Bukhari dan Muslim) 3. AMANAH
Makna secara umum adalah
23 Jumadil Akhir 1437 | 1 Maret 2016
menyampaikan atau melaksanakan tugas yang ditugaskan kepadanya. Sebuah pekerjaan yang dikerjakan oleh pekerja itu pada hakekatnya adalah amanah, baik secara duniawi maupun ukhrowi, yaitu yang akan dimintai pertanggungjawabannya. Diantara amanah yang harus kita lakukan adalah merawat dan menjaga tugas-tugas. Pekerjaan yang dititipkan kepada kita, inilah amanah yang harus kita jaga dan rawat, hal itu mencerminkan kualitas keimanan seseorang yang sangat ditentukan pada sifat ini, apakah dapat menjalaninya atau malah sebaliknya. Rasulullah SAW bersabda ;”Tidak sempurna iman seseorang yang tidak amanah.” Selain itu tidak menyalahgunakan jabatan, objektif dalam menilai, serta tidak korupsi. 4. SABAR Sabar adalah kunci keberhasilan, tidak mengikuti hawa nafsu yang akan merusak pekerjaan, dan tidak tergesa-gesa karena tergesa-gesa adalah perbuatan syetan. Berdo’a sebelum bekerja, karena berdo’a merupakan akhlak bekerja, agar pekerjaannya mendapat bimbingan Allah SWT paling tidak membaca BASMALLAH agar pekerjaannya tida sia-sia. Tidak putus asa walau sesulit apapun pasti akan mendapatkan solusi jika dikerjakan dengan sabar. Ketahuilah Allah bersama orang-orang yang bersabar. Senantiasa berlindung kepada Allah SWT disaat bekerja agar terhindar dari hal-hal yang tidak kita in-
2.
Headline ginkan. Hindari perbuatan marah yang bersifat menghancurkan, ucapkanlah ALHAMDULILLAH bila pekerjaan telah selesai. 5. TAWAKAL Dalam buku yang berjudul “Be Exellent” yang ditulis oleh Drs. Ahmad Yani, tawakal adalah menyerahka segala perkara dan usaha yang dilakukan kepada Allah SWT. Namun, sebelum pekerjaan kita serakan kepada Allah SWT terlebih dahulu kita harus menyesuaikan dan memperhatikan prosedur serta tata tertibnya, atau petunjuk teknisnya, agar segala kekurangan dalam pekerjaannya dicukupkan oleh Allah SWT. Inilah pentungnya tawakal keoada Allah SWT. Sebagaimana Allah berfirman: …Barang siapa bertawakal kepada Allah niscaya Allah mencukupkan keperluannya” (QS. Ath Thalaq : 3) Dalam buku tersebut juga diceritakan ”Ketika seorang sahabat datang ke rumah Nabi Muhammad
SAW dan Beliau mengetahui bahwa sahabatnya datang menunggang keledai, namun begitu cepat ia sudah berada di depan pintu rumah nabi, Beliau lalu bertanya ”apa sudah kau ikat keledaimu itu?” Sahabatnya menjawab” Belum, saya bertawakal saja kepada Allah, bila Dia menghendaki tidak kemana-mana, meski tidak saya ikat keledai itu tidak akan pergi“ Nabi kemudian bersabda, ”ikat dulu keledaimu itu, baru bertawakal kepada Allah SWT”… Demikian beberapa akhak dan etika yang semestinya senantiasa kita jadikan sebagai prinsip keseharian kita dalam bekerja. Sudah kita ketahui dari uraian beberapa hadits dan FirmanNya. Mungkinkah kita akan berpaling, karena sudah jelas itu dari Allah dan rasul-Nya dimana sebagai referensi umat islam. Semoga kedepannya kita senantiasa mampu mengamalkan perintah dan meninggalkan yang dilarangNya, serta mendapat ridho Allah SWT. Aamiin.
Pendaftaran Tarbiyah Jasadiyah, Revisi Ziswaf, Tahsin, Tafsir, dan keperluan lainnya. Waktu Tempat Telp./HP
: Setiap hari kerja jam 08.00 s.d. 16.30 WIB : Sekretariat Rohis GMF AeroAsia (Masjid At Taqwa GMF AeroAsia) : (021) 5508484 / 081808799752 / 08159643361
23 Jumadil Akhir 1437 | Maret 2016
3.
Berita Islam Dubes Grigson: Sekolah Islam Berkembang Pesat di Australia pesat. Ada 36 sekolah Islam di Australia. Jumlah ini akan terus bertambah,” tutur dia. Hal itu kini menghadirkan tantangan baru bagi pemerintah Australia. Tantangan tersebut adalah melonjaknya permintaan untuk mendirikan sekolah berbasis Islam.
Warga Bendigo, Australia menggelar kampanye toleransi, dukung pendirian masjid di kota mereka (ABC.net.au)
“Tantangan utamanya adalah permintaan yang tinggi dari keluargakeluarga muslim jadi di masa depan akan ada banyak sekolah Islam di Australia,” tutur dia.
Liputan6.com, Jakarta - Australia merupakan salah satu negara yang menjadi magnet bagi pelajar Indonesia. Banyak pelajar dan mahasiswa dari Tanah Air yang memutuskan menimba ilmu di Negeri Kanguru tersebut.
Grigson mengatakan, banyaknya sekolah Islam di Australia didukung oleh pemerintah setempat. Dukungan tersebut terlihat dari sokongan dana yang diberikan pemerintah terhadap sekolah-sekolah Islam.
Kualitas pendidikan di Australia saat ini sudah lebih maju dari waktu-waktu sebelumnya. Kemajuan tersebut terlihat dari makin banyaknya sekolah berbasis agama. Bahkan menurut Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson, sekolah berbasis Islam semakin menjamur dan mengalami perkembangan pesat di negaranya.
“Semua sekolah baik negeri atau swasta mendapat dana dari pemerintah termasuk sekolah yang berbasis agama,” tutur dia. “Kalau sekolah swasta mendapat dana tambahan sesuai kebutuhannya. Sekolah Islam di Australia juga mendapat pendanaan,” pungkas Grigson. (Ndy/Ein)
“Untuk saat ini ada banyak sekali sekolah Islam di Australia,” ujar Dubes Grigson di kantor Kedutaan Australia di Kuningan Jakarta, Kamis (26/11/2015).
“Sekolah Islam sudah berkembang
23 Jumadil Akhir 1437 | 1 Maret 2016
4.
Kisah Berhikmah Si Tukang Batu Yang Tangannya Dicium Rasulullah SAW
Kisah Berhikmah kali ini akan menceritakan tentang Si Tukang Batu Yang Tangannya Di Cium Rasulullah SAW. Diriwayatkan pada saat itu Rasulullah SAW baru tiba dari Tabuk, peperangan dengan bangsa Romawi yang kerap menebar ancaman pada kaum muslimin. Banyak sahabat yang ikut beserta Nabi dalam peperangan ini. Tidak ada yang tertinggal kecuali orang-orang yang berhalangan dan ada uzur. Saat mendekati kota Madinah, di salah satu sudut jalan, Rasulullah SAW berjumpa dengan seorang tukang batu. Ketika itu Rasulullah SAW melihat tangan buruh tukang batu tersebut melepuh, kulitnya merah kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari. Sang manusia Agung itupun bertanya, “Kenapa tanganmu kasar sekali?” Si tukang batu menjawab, “Ya Rasulullah, pekerjaan saya ini membelah batu setiap hari, dan belahan batu itu saya jual ke pasar, lalu hasilnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya, karena itulah tangan saya kasar.” Rasulullah SAW adalah manusia paling mulia, tetapi orang yang paling mulia tersebut begitu melihat tangan si tukang batu yang kasar karena mencari nafkah yang halal, Rasulullah SAW pun 23 Jumadil Akhir 1437 | 1 Maret 2016
menggenggam tangan itu, dan menciumnya seraya bersabda, “Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada”, ‘inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya’. * Rasulullah SAW tidak pernah mencium tangan para Pemimpin Quraisy, tangan para Pemimpin Khabilah, Raja atau siapapun. Sejarah mencatat hanya putrinya Fatimah Az Zahra dan tukang batu itulah yang pernah dicium oleh Rasulullah SAW. Padahal tangan tukang batu yang dicium oleh Rasulullah SAW justru tangan yang telapaknya melepuh dan kasar, kapalan, karena membelah batu dan karena kerja keras. Suatu ketika seorang laki-laki melintas di hadapan Rasulullah SAW. Orang itu di kenal sebagai pekerja yang giat dan tangkas. Para sahabat kemudian berkata, “Wahai Rasulullah, andai bekerja seperti dilakukan orang itu dapat digolongkan jihad di jalan Allah (Fi sabilillah), maka alangkah baiknya.” Mendengar itu Rasulullah SAW pun menjawab, “Kalau ia bekerja untuk menghidupi anak-anaknya yang masih kecil, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk menghidupi kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia, maka itu fi sabilillah; kalau ia bekerja untuk kepentingan dirinya sendiri agar tidak meminta-minta, maka itu fi sabilillah.” (HR Thabrani) * Orang-orang yang pasif dan malas bekerja, sesungguhnya tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang lebih jauh mengakibatkan kehidupannya menjadi mundur. Rasulullah amat prihatin terhadap para pemalas.
5.
* ”Siapa saja pada malam hari bersusah payah dalam mencari rejeki yang halal, malam itu ia diampuni”. (HR. Ibnu Asakir dari Anas) ”Siapa saja pada sore hari bersusah payah dalam bekerja, maka sore itu ia diampuni”. (HR. Thabrani dan lbnu Abbas) ”Tidak ada yang lebih baik bagi seseorang yang makan sesuatu makanan, selain makanan dari hasil usahanya. Dan sesungguhnya Nabiyullah Daud, selalu makan dan hasil usahanya”. (HR. Bukhari) ”Sesungguhnya di antara dosadosa itu, ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat”. Maka para sa-
habat pun bertanya: “Apakah yang dapat menghapusnya, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: ”Bersusah payah dalam mencari nafkah.” (HR. Bukhari) ”Barangsiapa yang bekerja keras mencari nafkah untuk keluarganya, maka sama dengan pejuang dijaIan Allah ‘Azza Wa Jalla”. (HR. Ahmad) Demikian lah sebagan kecil tentang kisah berhikmah agar kita semakin tahu dan semakin giat dalam mencari rizki allah yang halal dan berkah.
Ustad Menjawab Pertanyan: Assalamu’alaikum wr. wb. Ustad, Bagaimana pandangan islam terhadap seorang muslim yang pemahaman terhadap aqidahnya baik dan Ibadahnya kuat, akan tetapi tidak mencontohkan akhlaq yang baik dalam lingkungan dan kehidupan dilingkungan kerja ? Arif Rahman Jawaban: wa’alaikumussalam wr.wb. Dalam suatu riwayat dikatakan “Akhlaq yang buruk itu merusak amal kebajikan, seperti cuka merusak madu, seperti api yang membakar kayu bakar”. (H.R. Ibnu Majah). Sebaliknya, Rasulullah SAW memuji sesorang yang memiliki keluhuran budi pekerti, sebagaiamana diriwayatkan oleh Thabrani dan Anas r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya seorang hamba akan mencapai kedudukan dan derajat paling tinggi di akhirat karena akhlaqnya yang baik, walau ia lemah ibadah” (H.R. Thabrani, At-targhob, 3:404). 23 Jumadil Akhir 1437 | 1 Maret 2016
Dalam konteks kehidupan umat muslim, Islam memandang keutamaan akhlaq baru kemudian ilmu. Sebagaimana sebuah nasihat yang disampaikan Imam Malik “pelajarilah adab/akhlaq sebelum mempelajari ilmu”. Maka, jika dalam lingkungan kita ada seseorang yang pemahamannya terhadap aqidah luas, ibadahnya kuat, akan tetapi tidak mencontohkan akhlatul karimah dalam Islam, baik itu dalam pekerjaan, kehidupan bermasyarakat, keluarga, dan lain-lain itu artinya orang tersebut belum memahami Islam secara Kaffah. Sebagaimana Firman Allah SWT
6.
yang artinya “wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, Ia musuh nyata bagimu” (Q.S. AlBaqarah:208). Dalam sebuah tafsir Ibnu Katsir dikatakan memahami Islam secara Kaffah artinya memahami Islam secara menyeluruh dengan seluruh aspeknya, seluruh sisinya, yang terkait urusan iman, akhlaq, idabah, mu’amalah, keluarga, masyarakat, negara, dan yang lainnya sesuai syariat yang telah ditentukan dalam Islam. Itu artinya Islam memandang aqidah, ibadah, dan akhlaq sebagai suatu kesatuan yang utuh yaitu meyakini secara aqidah yang benar, melaksanakan secara ibadah yang telah ditentukan, dan menyempurnakan secara akhlaq yang baik. Semoga kita dapat mengambil pelajaran serta manfaat dari apa yang telah dijelaskan. Ustadz Hadirin Ismail L.C.
Kegiatan Rohis ZISWAF ROHIS GMF AEROASIA MEMBERIKAN BANTUAN UNTUK KORBAN RUMAH ROBOH rumah. Tidak lama kemudian suara keras terdengar dari belakang rumah & tetangga berdatangan ke rumah karena mendengar suara tersebut. Pas saya lihat ke belakang, ternyata rumah sudah roboh di bagian bela-
Foto : bagian belakang rumah yang roboh
(Jakarta, 3 Februari 2016 ) Ziswaf Rohis GMF AeroAsia kembali memberikan dana bantuan kepada dhuafa binaan ziswaf yang mengalami musibah “Rumah Roboh”. Dana bantuan ini diberikan langsung kepada korban (Bapak Fadilah) di daerah Duri Kosambi pada hari Rabu, 2 Februari 2016. Musibah tersebut terjadi pada hari senin sekitar pukul 18.30 wib. “kejadiannya sangat singkat dan hujan lebat. Waktu adzan maghrib berkumandang dan saya bergegas mengambil wudhu, sholat dan duduk di bangku depan 23 Jumadil Akhir 1437 | 1 Maret 2016
kang” tutur bang fadilah. Bang dilah (biasa disapa) adalah sosok orang yang sabar, tabah & kuat. Dengan kekurangan fisik yang dimiliki, tidak melunturkan semangat juangnya dalam menghidupi anak dan istrinya. Beliau tidak punya pekerjaan tetap, hanya sebagai
7.
tukang pangkas rambut yang pendapatannya tidak menentu. Hidup bersama seorang istri sholehah yang mau menerima dia apa adanya. Beliau dikarunia 5 orang anak dan alhamdulillah sedang mengenyam pendidikan. Semangat dakwahnya untuk Islam sangat luar biasa. Hari rabu, 2 Februari 2016 secara resmi dari pihak Ziswaf langsung meluncur untuk melihat keadaan di TKP. Setelah bertanya kronologisnya, akhirnya kami langsung memberikan bantuan dana sesuai dengan kebutuhannya sampai rumah berdiri dan pakai. Bantuan ini adalah salah satu bentuk kepedulian kita (Ziswaf Rohis GMF) kepada kaum dhuafa binaan ziswaf Rohis gmf. Masih banyak program yang diluncurkan oleh ziswaf Rohis gmf, seperti beasiswa peduli yatim dan dhuafa setiap bulannya serta program-program lainnya.
Dokumentasi
Kajian Bulanan Maret 2016
Mutiara Kata
39. dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya, 40. dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya), 41. kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, 42. dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya ( segala sesuatu), (QS. An Najm : 39-42) 23 Jumadil Akhir 1437 | 1 Maret 2016
8.