AGUSTSU 2014
Buletin Bulanan INDIKATOR MAKRO SEKTOR PERTANIAN Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014 Ukuran Buku : 20,5 cm x 29,0 cm Desain grafis: Sehusman, SP
Penanggung Jawab: Ir. M. Tassim Billah, MSc
Redaktur : Ir. Dewa Ngakan Cakrabawa, MM
Penyunting/Editor: Ir. Sabarella, MSi
Penulis Artikel : Ir. Efi Respati, MSi Ir. Wieta B. Komalasari, Msi Sri Wahyuningsih, S.Si Widyawati Megawati Manurung, SP Sehusman, SP Yani Supriyati, SE
Sekretaris: Heri Dwi Martono Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian – Kementerian Pertanian Kanpus Kementan, Gedung D, Lantai IV, Jl. Harsono RM No. 3 Ragunan, Jakarta Telp./Fax (021) 780-5305, Email :
[email protected];
[email protected] Website : http://www.deptan.go.id/pusdatin atau http://www.deptan.go.id
KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya,
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2014 kembali
menerbitkan Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian. Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian Volume VIII Nomor 8/Agustus 2014 ini berisi data dan analisis deskriptif indikator ekspor dan impor komoditas pertanian bulan Januari – Mei 2014, Indeks Harga Konsumen (IHK) perkotaan dan inflasi bulan Juli 2014, Nilai Tukar Petani (NTP) bulan Juni - Juli 2014. Data ekspor-impor yang dipublikasikan telah disesuaikan dengan klasifikasi kode HS (Harmony System) berdasarkan Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012, dan data NTP menggunakan tahun dasar 2012 (2012=100). Data yang disajikan dalam buletin ini bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Besar harapan kami bahwa Buletin ini dapat bermanfaat bagi para pengguna data baik di lingkup Kementerian Pertanian maupun pengguna lainnya. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan buletin ini di masa mendatang.
Jakarta, Agustus 2014 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian,
Ir. M. Tassim Billah, MSc.
DAFTAR ISI Halaman BAB I.
PENJELASAN UMUM ........................................................................................... 1 1.1.
Ekspor Impor ................................................................................................... 1
1.2.
Indeks Harga Konsumen/Inflasi....................................................................... 1
1.3.
Nilai Tukar Petani (NTP) .................................................................................. 3
BAB II. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN ........................................................... 5 2.1.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sektor Pertanian ............................. 5
2.2.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Tanaman Pangan.......... 7
2.3.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Hortikultura .................. 9
2.4.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Perkebunan ................ 12
2.5.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sub Sektor Peternakan ................. 15
BAB III. INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DAN LAJU INFLASI ........................................ 19 3.1.
Perkembangan IHK Gabungan 82 Kota di Indonesia Bulan Juli 2014 ......................................................................................................... 19
3.2.
Perkembangan IHK Gabungan 82 Kota di Indonesia untuk Kelompok Bahan Makanan ........................................................................... 21
3.3.
Andil Sub Kelompok Terhadap Inflasi Kelompok Bahan Makanan ............... 22
BAB IV. NILAI TUKAR PETANI (NTP) ............................................................................... 25 4.1. Perkembangan Indeks Harga yang Diterima (IT), Indeks Harga yang Dibayar (IB), dan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional dan Sub Sektor 2008 – Juli 2014........... ..................................................................................................... 25 4.2. Perkembangan Nilai Tukar Petani Nasional Bulan Juni – Juli 2014........... ..... 26 4.3. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Sektor Pertanian Sempit (tanpa sub sektor Perikanan) Bulan Juni – Juli 2014 ....................................... 27 4.4.
Indeks Harga yang Diterima Petani (IT) ......................................................... 28
4.5.
Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB) .......................................................... 28
4.6.
Nilai Tukar Petani (NTP) ................................................................................ 29
4.7.
Perbandingan IT, IB dan NTP Antar Provinsi ................................................. 31
4.8.
Upah Buruh Tani ............................................................................................ 34
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
BAB I. PENJELASAN UMUM
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian edisi Volume VIII Nomor 8, Agustus 2014 ini menyajikan keragaan data makro sektor pertanian yang meliputi: 1. Ekspor impor komoditas pertanian bulan Januari – Mei 2014. 2. Indeks harga konsumen (IHK) gabungan 66 Kota di Indonesia dan inflasi bulan Juli 2014. 3. Nilai tukar petani nasional dan beberapa provinsi di Indonesia bulan Juni - Juli 2014.
1.1. Ekspor Impor Data ekspor impor komoditas pertanian adalah data ekspor impor yang berasal dari kode HS 10 digit yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan sudah berstatus angka tetap. Kode HS mengacu pada klasifikasi sesuai Buku Tarif Kepabeanan Indonesia (BTKI) 2012. Cakupan kode HS komoditas pertanian merupakan kesepakatan hasil koordinasi dengan instansi terkait lingkup Kementerian Pertanian. Penyajian
data
perkembangan
ekspor
impor
komoditas
pertanian
ini
dititikberatkan pada kelompok komoditas baik segar maupun olahan yang mencerminkan peranan masing-masing sub sektor terhadap sektor pertanian secara keseluruhan.
1.2. Indeks Harga Konsumen/Inflasi Data perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan laju inflasi/deflasi bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penyajian perkembangan IHK dan laju inflasi lebih dititikberatkan pada kelompok bahan makanan yang mencerminkan peranan komoditas utama sektor pertanian dalam tingkat inflasi secara nasional. Sejak bulan Juni 2008, Indeks Harga Konsumen (IHK) dihitung berdasarkan pola konsumsi hasil Survei Biaya Hidup (SBH) di 66 kota tahun 2007 yang mencakup sekitar 284-441 komoditas.
IHK gabungan 66 kota ini merupakan hasil perhitungan dari
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
1
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
gabungan indeks masing-masing kota yang ditimbang dengan banyaknya rumahtangga di kota bersangkutan. Mulai Januari 2014, IHK disajikan dengan menggunakan tahun dasar 2012=100 dan mencakup 82 kota yang terdiri dari 33 ibu kota propinsi dan 49 kota-kota besar di seluruh Indonesia. IHK dihitung dengan menggunakan formula Laspeyres yang dikembangkan dan dikelompokkan menjadi 7 kelompok yaitu:
Bahan makanan yang terdiri dari padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya, daging dan hasil-hasilnya, ikan segar, ikan diawetkan, telur, susu dan hasil-hasilnya, sayursayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, bumbu-bumbuan, lemak dan minyak serta bahan makanan lainnya.
Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang terdiri dari makanan jadi, minuman yang tidak beralkohol dan tembakau dan minuman beralkohol.
Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang terdiri dari biaya tempat tinggal, bahan bakar, penerangan dan air, perlengkapan rumah tangga dan penyelenggaraan rumah tangga.
Sandang yang terdiri dari sandang laki-laki, sandang wanita, sandang anak-anak, barang pribadi dan sandang lain.
Kesehatan yang terdiri dari jasa kesehatan, obat-obatan, jasa perawatan jasmani, perawatan jasmani dan kosmetika.
Pendidikan, rekreasi dan olahraga yang terdiri dari jasa pendidikan, kursuskursus/pelatihan, perlengkapan/peralatan pendidikan, rekreasi dan olahraga.
Transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang terdiri dari transportasi, komunikasi pengiriman, sarana dan penunjang transportasi dan jasa keuangan.
Persentase (%) perubahan IHK (Laju inflasi/deflasi) bulanan diperoleh dari :
l n l n 1 x100 l n 1 Dimana : In
= Indeks bulan n;
In-1 = Indeks bulan n-1
2
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Persentase (%) perubahan IHK dalam satu tahun dihitung dengan menggunakan metode point to to point.
1.3. Nilai Tukar Petani (NTP) Data perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Indeks harga yang dibayar petani (IB) disusun berdasarkan data hasil survei bulanan statistik harga konsumen di pasar pedesaan yang dilaksanakan setiap bulan.
Indeks harga yang diterima petani (IT) bersumber dari hasil survei harga di tingkat produsen (farm gate) yang dilaksanakan setiap bulan.
IT dan IB tersebut dihitung dengan menggunakan formula Laspeyres yang dikembangkan.
NTP merupakan rasio antara IT dengan IB yang dinyatakan dalam persentase.
Data NTP menggunakan tahun dasar 2007=100, dan mulai data Nopember 2013 terjadi penggantian tahun dasar menjadi 2012=100, serta penambahan rincian Tanaman Obat pada Indeks Harga yang Dibayar Petani sub sektor hortikultura.
NTP
IT x 100% IB
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
3
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
4
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
BAB II. EKSPOR IMPOR KOMODITAS PERTANIAN
2.1.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Sektor Pertanian Volume ekspor komoditas pertanian pada bulan Mei 2014 dibandingkan dengan
bulan sebelumnya, mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 46,43% yaitu dari 2,06 juta ton menjadi 3,02 juta ton. Peningkatan volume ekspor ini disebabkan karena meningkatnya volume ekspor semua sub sektor, kecuali sub sektor tanaman pangan yang sedikit turun. Seiring dengan peningkatan volume ekspor, nilai ekspor komoditas pertanian pada bulan Mei 2014 juga mengalami peningkatan dari US$ 1,99 milyar menjadi US$ 2,79 milyar atau naik sebesar 40,43%. Volume impor komoditas pertanian Indonesia pada bulan Mei 2014 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,69% yakni dari 1,78 juta ton menjadi 1,85 juta ton. Namun demikian, dari sisi nilai impor turun sebesar 6,53% yakni dari US$ 1,37 milyar menjadi US$ 1,28 milyar. Penurunan nilai impor komoditas pertanian tersebut disebabkan oleh menurunnya nilai impor semua sub sektor, kecuali sub sektor peternakan. Berdasarkan selisih angka ekspor dan impor, maka pada bulan Mei 2014 neraca perdagangan komoditas pertanian Indonesia mengalami surplus dari sisi volume sebesar 1,17 juta ton, demikian juga dari sisi nilai mengalami surplus sebesar US$ 1,52 milyar. Surplus volume neraca perdagangan komoditas pertanian bulan Mei 2014 menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan sebesar 321,39% dibandingkan bulan sebelumnya. Demikian pula, dari sisi nilai, mengalami peningkatan surplus sebesar 143,59%. Perkembangan ekspor - impor komoditas pertanian Indonesia menurut sub sektor periode bulan Januari – Mei 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 2.1.
Volume VIII, Nomor 8 / Agustus 2014
5
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.1. Ekspor-impor pertanian Indonesia menurut sub sektor, Januari – Mei 2014 No
Sub Sektor
1 Tanaman Pangan Volume (Kg) - Ekspor - Impor - Neraca Nilai (US$) - Ekspor - Impor - Neraca 2 Hortikultura Volume (Kg) - Ekspor - Impor - Neraca Nilai (US$) - Ekspor - Impor - Neraca 3 Perkebunan Volume (Kg) - Ekspor - Impor - Neraca Nilai (US$) - Ekspor - Impor - Neraca 4 Peternakan Volume (Kg) - Ekspor - Impor - Neraca Nilai (US$) - Ekspor - Impor - Neraca PERTANIAN Volume (Kg) - Ekspor - Impor - Neraca Nilai (US$) - Ekspor - Impor - Neraca
April
Mei
17,113,817 17,064,697 1,380,986,059 1,459,932,692 -1,363,872,242 -1,442,867,995
Pertumbuhan (%) Kumulatif JanuariMei thd Apr Mei
-0.29 5.72 5.79
134,456,009 5,491,092,108 -5,356,636,099
10,181,886 575,956,131 -565,774,245
10,976,683 564,632,582 -553,655,899
7.81 -1.97 -2.14
72,674,778 2,201,165,385 -2,128,490,607
36,792,897 164,860,560 -128,067,663
43,190,178 125,263,804 -82,073,626
17.39 -24.02 -35.91
165,809,448 696,780,849 -530,971,401
45,011,544 170,743,306 -125,731,762
51,744,804 131,587,049 -79,842,245
14.96 -22.93 -36.50
206,332,706 691,358,845 -485,026,139
1,992,027,461 121,635,812 1,870,391,649
2,941,904,565 139,895,052 2,802,009,513
47.68 15.01 49.81
13,306,771,450 532,058,060 12,774,713,390
1,887,611,067 284,492,850 1,603,118,217
2,673,039,892 241,659,689 2,431,380,203
41.61 -15.06 51.67
12,146,825,311 1,125,450,410 11,021,374,901
14,828,944 116,034,745 -101,205,801
15,416,882 124,185,436 -108,768,554
3.96 7.02 7.47
75,692,511 536,120,559 -460,428,048
46,098,059 335,572,080 -289,474,021
57,203,009 339,625,662 -282,422,653
24.09 1.21 -2.44
237,334,412 1,493,333,803 -1,255,999,391
2,060,763,119 1,783,517,176 277,245,943
3,017,576,322 1,849,276,984 1,168,299,338
46.43 3.69 321.39
13,682,729,418 7,256,051,576 6,426,677,842
1,988,902,556 1,366,764,367 622,138,189
2,792,964,388 1,277,504,982 1,515,459,406
40.43 -6.53 143.59
12,663,167,207 5,511,308,443 7,151,858,764
Sumber: BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
6
Volume VIII, Nomor 8/ Agustus 2014
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
2.2.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Tanaman Pangan Volume ekspor sub sektor tanaman pangan pada bulan Mei 2014 mencapai 17,06
ribu ton atau turun 0,29% dibandingkan bulan April 2014. Namun demikian, nilai ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan mengalami peningkatan sebesar 7,81%, yakni dari US$ 10,18 juta menjadi US$ 10,98 juta. Komoditas ekspor utama sub sektor tanaman pangan sekaligus penyumbang ekspor terbesar sub sektor ini pada bulan Mei 2014 adalah gandum/meslin olahan yang mencapai US$ 4,25 juta. Komoditas berikutnya yang menyumbang nilai ekspor tanaman pangan cukup besar adalah kedele olahan yang mencapai US$ 1,92 juta dan ubi kayu olahan sebesar US$ 1,72 juta. Ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan bulan Januari – Mei 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Ekspor komoditas sub sektor tanaman pangan, Januari – Mei 2014
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
April
Komoditas Beras Beras olahan Gandum, Meslin Gandum, Meslin olahan Jagung Jagung olahan Kacang tanah Kacang tanah olahan Kedele Kedele olahan Kacang Hijau Ubi jalar Ubi kayu Ubi kayu olahan Tanaman Pangan Lainnya Total
Volume (Kg) 80,805 5,655 12,112 9,478,966 769,980 24,924 80,879 254,841 102,802 746,213 119,101 949,452 134,311 4,351,450 2,326 17,113,817
Mei
Nilai (US$) Volume (Kg) 145,473 23,150 5,547 307,150 25,896 0 4,582,836 8,937,504 274,127 713,161 32,200 44,629 125,073 88,272 798,897 295,609 11,109 104,173 1,095,861 1,312,295 162,382 340,165 702,393 861,791 229,261 143,741 1,974,989 3,892,375 15,842 682 10,181,886 17,064,697
Nilai (US$) 37,868 104,564 0 4,254,191 777,503 42,127 48,334 874,749 39,220 1,919,680 258,179 685,755 210,744 1,716,666 7,103 10,976,683
Pertumbuhan (%) Kumulatif Jan-Mei Mei thd Apr Volume Nilai Volume (Kg) Nilai (US$) 189,515 352,610 -71.35 -73.97 1,636,359 191,344 5,331.48 1,785.05 17,474 38,986 -100.00 -100.00 -5.71 -7.17 41,099,192 19,891,018 2,711,601 1,643,669 -7.38 183.63 1,055,145 602,848 79.06 30.83 533,876 653,168 9.14 -61.36 1,321,768 3,922,240 16.00 9.49 1.33 253 27,853,935 17,164,349 4,317,057 6,240,412 75.86 75.18 631,245 500,933 185.61 58.99 4,353,062 3,618,277 -9.23 -2.37 5,724,415 7.02 -8.08 22,119,996 -10.55 -13.08 26,579,925 11,624,248 -70.68 -55.16 35,859 506,261 -0.29 7.81 134,456,009 72,674,778
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Perkembangan nilai impor komoditas sub sektor tanaman pangan pada bulan Mei 2014 mengalami penurunan sebesar 1,97% dibandingkan bulan April 2014, yakni dari US$ 575,96 juta menjadi US$ 564,63 juta. Namun demikian, dari sisi volume impor komoditas tanaman pangan mengalami peningkatan sebesar 5,72% yakni dari 1,38 juta ton, menjadi 1,46 juta ton. Pada bulan Mei 2014, komoditas utama impor sub sektor ini adalah gandum/meslin segar yang mencapai US$ 223,11 juta, kedele segar sebesar US$ 141,82 juta, jagung segar sebesar US$ 107,59 juta, kacang tanah segar sebesar US$ 32,92 juta,
Volume VIII, Nomor 8 / Agustus 2014
7
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
beras segar sebesar US$ 13,49 juta, dan kacang hijau sebesar US$ 13,35 juta. Perkembangan impor komoditas sub sektor tanaman pangan bulan Januari – Mei 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Impor komoditas sub sektor tanaman pangan, Januari – Mei 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Komoditas Beras Beras olahan Gandum, Meslin Gandum, Meslin olahan Jagung Jagung olahan Kacang tanah Kacang tanah olahan Kedele Kedele olahan Kacang Hijau Ubi jalar Ubi kayu Ubi kayu olahan Tanaman Pangan Lainnya Total
April
Mei
Volume (Kg) Nilai (US$) Volume (Kg) 31,145,533 13,535,690 34,796,000 5,600 18,020 6,500 821,272,947 269,468,287 680,971,132 28,933,556 17,025,534 23,347,345 154,355,668 39,437,917 414,994,803 8,015,824 3,829,181 6,260,975 34,214,972 39,038,582 28,006,530 52,160 186,286 162,457 277,597,026 169,139,886 231,577,101 2,067,564 2,440,760 1,860,573 18,544,364 18,917,909 12,813,038 0 0 169 0 0 0 4,643,450 2,034,063 25,069,472 137,395 884,016 66,597 1,380,986,059 575,956,131 1,459,932,692
Nilai (US$) 13,487,350 22,100 223,106,127 15,386,508 107,592,061 3,019,669 32,924,657 372,961 141,817,388 1,927,022 13,348,233 228 0 11,270,578 357,700 564,632,582
Pertumbuhan (%) Mei thd Apr Volume Nilai 11.72 -0.36 -17.08 -17.21 -19.31 -9.63 168.86 172.81 -21.89 -21.14 -18.15 -15.66 211.46 100.21 -16.58 -16.15 -10.01 -21.05 -30.91 -29.44 439.89 454.09 -51.53 -59.54 5.72 -1.97
Kumulatif Jan-Mei Volume (Kg) 97,859,180 12,100 2,944,772,182 112,448,285 1,036,660,430 33,707,728 126,375,636 348,821 1,030,105,024 8,302,138 54,667,349 21,558 0 45,352,899 458,778 5,491,092,108
Nilai (US$) 40,860,768 40,120 965,866,100 70,064,489 261,312,457 16,108,727 144,272,742 923,620 613,762,740 9,748,718 54,553,454 38,064 0 20,573,035 3,040,351 2,201,165,385
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Berdasarkan realisasi ekspor dan impor tersebut, maka neraca perdagangan sub sektor tanaman pangan pada bulan Mei 2014 menunjukkan posisi defisit sebesar US$ 553,66 juta atau mengalami penurunan defisit sebesar 2,14% dibandingkan bulan April 2014. Pada bulan Mei 2014, defisit neraca perdagangan terbesar terjadi pada komoditas gandum/meslin segar yang mencapai US$ 223,11 juta, disusul kemudian oleh kedele segar sebesar US$ 141,78 juta, jagung segar sebesar US$ 106,81 juta, dan kacang tanah segar sebesar US$ 32,88 juta. Komoditas tanaman pangan yang mempunyai surplus neraca perdagangan terbesar adalah ubi jalar segar, kacang tanah olahan, dan ubi kayu segar masing-masing sebesar US$ 685,53 ribu, US$ 501,79 ribu, dan US$ 210,74 ribu. Neraca perdagangan komoditas sub sektor tanaman pangan periode bulan Januari – Mei 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 2.4.
8
Volume VIII, Nomor 8/ Agustus 2014
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Tabel 2.4. Neraca perdagangan komoditas sub sektor tanaman pangan, Januari – Mei 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11 12 13 14
April
Komoditas
Volume (Kg) -31,064,728 55 -821,260,835 -19,454,590 -153,585,688 -7,990,900 -34,134,093 202,681 -277,494,224 -1,321,351 -18,425,263 949,452 134,311 -292,000 -135,069 -1,363,872,242
Mei Nilai (US$) -13,390,217 -12,473 -269,442,391 -12,442,698 -39,163,790 -3,796,981 -38,913,509 612,611 -169,128,777 -1,344,899 -18,755,527 702,393 229,261 -59,074 -868,174 -565,774,245
Beras Beras olahan Gandum, Meslin Gandum, Meslin olahan Jagung Jagung olahan Kacang tanah Kacang tanah olahan Kedele Kedele olahan Kacang Hijau Ubi jalar Ubi kayu Ubi kayu olahan Tanaman Pangan Lainnya Total Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
2.3.
Volume (Kg) -34,772,850 300,650 -680,971,132 -14,409,841 -414,281,642 -6,216,346 -27,918,258 133,152 -231,472,928 -548,278 -12,472,873 861,622 143,741 -21,177,097 -65,915 -1,442,867,995
Nilai (US$) -13,449,482 82,464 -223,106,127 -11,132,317 -106,814,558 -2,977,542 -32,876,323 501,788 -141,778,168 -7,342 -13,090,054 685,527 210,744 -9,553,912 -350,597 -553,655,899
Pertumbuhan (%) Mei thd Apr Volume Nilai 11.94 0.44 546,536 -761.14 -17.08 -17.20 -25.93 -10.53 169.74 172.74 -22.21 -21.58 -18.21 -15.51 -34.30 -18.09 -16.58 -16.17 -58.51 -99.45 (32) -30.21 -9.25 -2.40 7.02 -8.08 7152.43 16072.79 -51.20 -59.62 5.79 -2.14
Kumulatif Jan-Mei Volume (Kg) Nilai (US$) -97,669,665 -40,508,158 1,624,259 151,224 -2,944,754,708 -965,827,114 -71,349,093 -50,173,471 -1,033,948,829 -259,668,788 -32,652,583 -15,505,879 -125,841,760 -143,619,574 972,947 2,998,620 -1,002,251,089 -596,598,391 -3,985,081 -3,508,306 -54,036,104 -54,052,521 4,331,504 3,580,213 22,119,996 5,724,415 -18,772,974 -8,948,787 -422,919 -2,534,090 -5,356,636,099 -2,128,490,607
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Hortikultura
Total nilai ekspor sub sektor hortikultura pada bulan Mei 2014 adalah US$ 51,74 juta atau mengalami kenaikan sebesar 14,96% dibandingkan bulan April 2014. Demikian pula, dari sisi volume ekspor mengalami kenaikan sebesar 17,39%, yaitu dari 36,79 ribu ton menjadi 43,19 ribu ton. Komoditas sub sektor hortikultura yang mempunyai nilai ekspor terbesar pada bulan Mei 2014 adalah nenas sebesar US$ 17,68 juta, jahe sebesar US$ 7,86 juta, cabe sebesar US$ 3,21 juta, serta pisang sebesar US$ 2,14 juta. Perkembangan ekspor komoditas hortikultura periode bulan Januari – Mei 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 2.5.
Volume VIII, Nomor 8 / Agustus 2014
9
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.5. Ekspor komoditas sub sektor hortikultura, Januari - Mei 2014 No
Komoditas
April Volume (Kg)
A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 B 13 14 15 17 18 19 20 21 22 C 24 25 26 D 27 28 E
Pertumbuhan (%) Mei thd Apr
Mei
Nilai (US$)
Volume (Kg)
Nilai (US$)
Volume
Nilai
Kumulatif Jan -Mei Volume (Kg)
Nilai (US$)
SAYURAN Kentang 1) 1) Bawang bombay 1) Bawang merah 1) Bawang putih 1) Tomat Bunga kol dan brokoli segar Kubis segar Terung Kacang kapri 1) Jamur dan cendawan Cabe 1) BUAH-BUAHAN Pisang segar Nenas 1) Mangga Manggis Jeruk 1) Anggur 1) Apel 1) Pir 1) Lengkeng 1) TANAMAN HIAS Anggrek Krisan Tanaman hidup lainnya TANAMAN BIOFARMAKA Jahe Turmeric (Curcuma) HORTIKULTURA LAINNYA Total
Sumber
520,886 127,891 9,595 231,993 182,651 1,165,602 67,192 45,250 376,704 1,012,483
434,776 169,013 1,462 413,320 250,197 235,729 100,499 40,335 820,347 1,746,536
621,285 121,118 9,174 265,415 184,630 2,739,575 42,975 214 490,671 1,476,587
3,553,331 16,818,908 350 1,386,460 388,052 30,066 2,399 0 0
2,596,900 16,600,409 105 1,055,224 132,972 31,924 3,343 0 0
3,123,010 18,342,184 4,413 45,182 181,830 20,652 278 0 0
4,859 1,987 351,862 5,808,992 51,917 4,653,467 36,792,897
62,433 33,340 1,034,226 4,011,474 94,703 15,142,277 45,011,544
4,094 1,901 223,031 9,730,129 58,630 5,503,200 43,190,178
1,111,118 220,346 1,642 487,609 277,006 509,540 72,479 137 1,018,543 3,213,133
19.27 -5.30 -4.39 14.41 1.08 -
135.04 -36.04 -99.53 30.25 45.84
155.56 30.37 12.31 17.97 10.72 -
116.15 -27.88 -99.66 24.16 83.97
2,135,533 -12.11 -17.77 17,682,168 9.06 6.52 15,235 1,160.86 14,409.52 392,248 -96.74 -62.83 92,763 -53.14 -30.24 39,901 -31.31 24.99 374 -88.41 -88.81 0 0 47,042 28,897 933,965 7,855,866 69,201 15,540,058 51,744,804
-15.74 -4.33 -36.61
-24.65 -13.33 -9.69
2,592,205 628,071 103,259 1,117,100 979,573 200 7,546,673 291,958 46,964 2,041,695 5,572,112
2,635,182 940,525 33,047 1,947,423 1,289,665 82 1,497,504 409,523 44,440 4,340,034 12,098,435
12,976,921 78,318,727 34,220 7,138,287 1,367,712 159,019 22,908 0 0
8,235,109 74,603,228 31,200 5,430,418 613,669 1,412,512 18,894 0 0
21,087 11,562 1,452,943
233,531 197,722 7,574,128
67.50 12.93 18.26
95.83 20,829,160 15,128,876 341,155 541,925 -26.93 2.63 22,215,937 67,075,634
17.39
14.96 165,809,448 206,332,706
: BPS, diolah Pusdatin
Keterangan: 1) wujud segar dan olahan Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Nilai impor komoditas sub sektor hortikultura pada bulan Mei 2014 mengalami penurunan sebesar 22,93% dibandingkan bulan April 2014, yakni dari US$ 170,74 juta menjadi US$ 131,59 juta. Demikian pula, dari sisi volume mengalami penurunan sebesar 24,02%, yaitu dari 164,86 ribu ton menjadi 125,26 ribu ton. Realisasi nilai impor yang cukup besar pada bulan Mei 2014 adalah bawang putih (US$ 18,69 juta), apel (US$ 14,58 juta), anggur (US$ 14,53 juta) dan jeruk (US$ 13,17 juta). Perkembangan impor komoditas sub sektor hortikultura bulan Januari – Mei 2014 disajikan pada Tabel 2.6.
10
Volume VIII, Nomor 8/ Agustus 2014
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Tabel 2.6. Impor komoditas sub sektor hortikultura, Januari - Mei 2014 April 2014 No
A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 B 13 14 15 17 18 19 20 21 22 C 24 25 26 D 27 28 E
Volume
Nilai
Kumulatif Jan -Mei
Volume (Kg)
Nilai (US$)
Volume (Kg)
Nilai (US$)
Volume (Kg)
Nilai (US$)
12,428,469 9,352,402 3,824,600 37,354,905 1,197,656 122,788 100,489 0 2,544,163 385,326 4,247,972
10,660,128 6,467,364 837,025 28,855,188 1,342,905 199,857 200,440 0 1,205,465 741,045 4,806,604
10,604,615 8,624,102 5,158,800 25,547,804 731,403 104,629 123,408 0 3,568,369 290,486 3,346,145
9,095,330 5,521,580 1,107,340 18,690,982 818,206 125,727 160,278 0 1,637,531 571,678 3,887,890
-14.67 -7.79 34.88 -31.61 -38.93 -14.79 22.81 40.26 -24.61 -21.23
-14.68 38,626,062 -14.62 36,150,024 32.29 52,506,824 -35.22 174,323,131 5,337,082 -39.07 557,238 -37.09 677,553 -20.04 0 9,497,651 35.84 1,933,125 -22.86 -19.11 13,259,524
35,950,649 22,936,023 21,347,907 131,024,534 5,903,735 837,118 922,969 0 4,398,513 3,233,689 15,316,999
80,067 13,682 125,396 0 20,237,557 6,661,501 15,596,312 10,484,943 1,579,986
45,022 17,259 313,807 0 25,184,753 19,908,774 21,804,235 9,657,453 1,934,310
100,844 6,559 55,752 0 8,470,927 5,548,998 10,430,273 4,695,062 4,368,732
55,225 12,294 156,327 0 13,173,440 14,531,830 14,583,270 4,371,345 5,417,448
25.95 -52.06 -55.54 -58.14 -16.70 -33.12 -55.22 176.50
22.66 -28.77 -50.18 -47.69 -27.01 -33.12 -54.74 180.07
482,051 45,099 233,466 0 91,409,525 19,956,563 62,350,286 37,100,219 16,448,568
227,183 63,224 582,069 0 117,152,119 59,146,861 87,178,526 33,479,590 20,179,708
803 0 576,446
15,955 0 420,319
0 108 381,095
0 2,589 434,540
-33.89
3.38
803 216 2,067,321
15,955 5,145 1,636,284
362,271 370,375 338,053 288,274 156,513 49,449 2,020 6,112 37,426,313 35,705,574 32,765,620 36,937,813 164,860,560 170,743,306 125,263,804 131,587,049
-6.69 -98.71 -12.45
-22.17 -87.64 3.45
-24.02
-22.93
805,651 162,033 132,850,834 696,780,849
772,810 103,367 128,943,868 691,358,845
SAYURAN 1)
Kentang Bawang bombay 1) Bawang merah 1) Bawang putih 1) Tomat 1) Bunga kol dan brokoli segar Kubis segar Terung Kacang kapri 1) Jamur dan cendawan Cabe 1) BUAH-BUAHAN Pisang segar 1)
Nenas Mangga Manggis 1)
Jeruk Anggur 1) Apel 1) Pir 1) Lengkeng 1) TANAMAN HIAS Anggrek Krisan Tanaman hidup lainnya TANAMAN BIOFARMAKA Jahe Turmeric (Curcuma) HORTIKULTURA LAINNYA
Total Sumber
Pertumbuhan (%) Mei thd Apr
Mei 2014
Komoditas
: BPS, diolah Pusdatin
Keterangan: 1) wujud segar dan olahan Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Pada bulan Mei 2014, neraca perdagangan sub sektor hortikultura mengalami defisit US$ 79,84 juta namun mengalami penurunan defisit sebesar 36,50% dibandingkan bulan April 2014. Komoditas yang mengalami defisit neraca perdagangan yang cukup besar yakni bawang putih (US$ 18,20 juta), apel (US$ 14,58 juta), anggur (US$ 14,49 juta), jeruk (US$ 13,08 juta). Komoditas hortikultura yang mengalami surplus terbesar adalah nenas (US$ 17,67 juta), jahe (US$ 7,57 juta), pisang (US$ 2,08 juta). Perkembangan neraca perdagangan komoditas sub sektor hortikultura bulan Januari – Mei 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 2.7.
Volume VIII, Nomor 8 / Agustus 2014
11
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.7. Neraca perdagangan komoditas sub sektor hortikultura, Januari - Mei 2014 No
Komoditas
April 2014 Volume (Kg)
A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 B 13 14 15 17 18 19 20 21 22 C 24 25 26 D 27 28 E
Nilai (US$)
Pertumbuhan (%) Mei thd Apr
Mei 2014 Volume (Kg)
Nilai (US$)
Kumulatif Jan -Mei
Volume
Nilai
Volume (Kg)
Nilai (US$)
-21.92 -36,033,857 -33,315,467 -15.83 -35,521,953 -21,995,498 32.33 -52,403,565 -21,314,860 -36.00 -173,206,031 -129,077,111 -50.47 -4,357,509 -4,614,070 -37.09 -557,038 -837,036 889.72 6,869,120 574,535 -27.88 291,958 409,523 40.53 -9,450,687 -4,354,073 463.50 108,570 1,106,345 -78 -7,687,412 -3,218,564
SAYURAN Kentang 1) 1) Bawang bombay Bawang merah 1) Bawang putih 1) Tomat 1) Bunga kol dan brokoli segar Kubis segar Lobak Cina 1) Kacang kapri 1) Jamur dan cendawan 1)
Cabe BUAH-BUAHAN Pisang segar 1)
Nenas Mangga Manggis 1)
Jeruk Anggur 1) Apel 1) 1) Pir Lengkeng 1) TANAMAN HIAS Anggrek Krisan Tanaman hidup lainnya TANAMAN BIOFARMAKA Jahe Turmeric (Curcuma) HORTIKULTURA LAINNYA Total
-11,907,583 -9,224,511 -3,815,005 -37,122,912 -1,015,005 -122,788 1,065,113 67,192 -2,498,913 -8,622 -3,235,489
-10,225,352 -6,298,351 -835,563 -28,441,868 -1,092,708 -199,857 35,289 100,499 -1,165,130 79,302 -3,060,068
-9,983,330 -8,502,984 -5,149,626 -25,282,389 -546,773 -104,629 2,616,167 42,975 -3,568,155 200,185 -1,869,558
-7,984,212 -5,301,234 -1,105,698 -18,203,373 -541,200 -125,727 349,262 72,479 -1,637,394 446,865 -674,757
-16.16 -7.82 34.98 -31.90 -46.13 -14.79 145.62 -36.04 42.79 -2,421.79 -42.22
3,473,264 16,805,226 -125,046 1,386,460 -19,849,505 -6,631,435 -15,593,913 -10,484,943 -1,579,986
2,551,878 16,583,150 -313,702 1,055,224 -25,051,781 -19,876,850 -21,800,892 -9,657,453 -1,934,310
3,022,166 18,335,625 -51,339 45,182 -8,289,097 -5,528,346 -10,429,995 -4,695,062 -4,368,732
2,080,308 17,669,874 -141,092 392,248 -13,080,677 -14,491,929 -14,582,896 -4,371,345 -5,417,448
-13 9.11 -59 -97 -58.24 -16.63 -33.11 -55.22 176.50
-18 6.55 -55 -63 -47.79 -27.09 -33.11 -54.74 180.07
4,056 1,987 -224,584 0 5,446,721 -104,596 -32,772,846 -128,067,663
46,478 33,340 613,907 0 3,641,099 45,254 -20,563,297 -125,731,762
4,094 1,793 -158,064 0 9,392,076 56,610 -27,262,420 -82,073,626
47,042 26,308 499,425 0 7,567,592 63,089 -21,397,755 -79,842,245
0.94 -9.76 -29.62
1.21 -21.09 -19
72.44 -154.12 -16.81 -35.91
12,494,870 8,007,926 78,273,628 74,540,004 -199,246 -550,869 7,138,287 5,430,418 -90,041,813 -116,538,450 -19,797,544 -57,734,349 -62,327,378 -87,159,632 -37,100,219 -33,479,590 -16,448,568 -20,179,708 20,284 11,346 -614,378
217,576 192,577 5,937,844
107.84 20,023,509 14,356,066 39 179,122 438,558 4.06 -110,634,897 -61,868,234 -36.50 -530,971,401 -485,026,139
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: 1) wujud segar dan olahan Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
2.4.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Perkebunan Apabila dibandingkan bulan sebelumnya, volume ekspor komoditas perkebunan
pada bulan Mei 2014 mengalami peningkatan cukup siknifikan sebesar 47,68% yakni dari 1,99 juta ton menjadi 2,94 juta ton.
Demikian juga dari sisi nilainya mengalami
peningkatan sebesar 41,61% yakni dari US$ 1,89 milyar menjadi US$ 2,67 milyar. Pada bulan Mei 2014, komoditas yang mempunyai realisasi ekspor terbesar yakni minyak sawit mencapai US$ 1,82 milyar, disusul kemudian oleh komoditas karet sebesar US$ 402,84 juta. Komoditas andalan ekspor sub sektor perkebunan lainnya adalah kelapa sebesar US$ 115,90 juta, kakao sebesar US$ 109,68 juta, kopi sebesar US$ 78,88 juta, dan pinang sebesar US$ 30,14 juta. Perkembangan ekspor sub sektor perkebunan bulan Januari – Mei 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 2.8. 12
Volume VIII, Nomor 8/ Agustus 2014
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Tabel 2.8. Ekspor komoditas sub sektor perkebunan, Januari – Mei 2014 No
April
Komoditas Volume (Kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kelapa Karet Minyak sawit Kopi Teh Lada Tembakau Kakao Kapas Cassiavera (kayu manis) Kemiri Gula tebu Pinang Jambu mete Minyak atsiri Gambir Lainnya Total
Mei Nilai (US$)
Volume (Kg)
Nilai (US$)
157,649,523 134,632,148 156,166,550 115,904,680 243,381,564 465,172,463 222,635,098 402,842,230 1,382,696,267 987,430,602 2,337,569,274 1,821,309,261 22,287,582 67,147,548 24,255,583 78,876,385 5,729,607 11,598,527 5,533,607 10,634,503 2,561,612 20,575,137 2,248,134 18,134,163 3,971,483 20,639,839 3,387,540 21,830,578 27,078,167 94,188,628 28,846,031 109,679,188 2,425,782 2,969,084 4,073,772 5,062,033 4,626,704 8,351,257 5,612,085 24,662,068 0 0 66,914,689 4,850,771 99,558,515 11,037,878 43,774,727 5,067,373 28,599,503 27,705,685 29,104,283 30,142,802 544,262 3,502,820 486,394 2,854,738 243,763 9,129,626 237,664 9,102,081 1,109,550 2,430,401 1,222,660 2,688,840 9,563,577 21,099,424 9,836,474 9,398,198 1,992,027,461 1,887,611,067 2,941,904,565 2,673,039,892
Pertumbuhan (%) Mei thd Apr Volume Nilai
-0.94 -8.52 69.06 8.83 -3.42 -12.24 -14.70 6.53 67.94 21.30 -56.03 1.76 -10.63 -2.50 10.19 2.85 47.68
Kumulatif Jan - Mei Volume (Kg)
Nilai (US$)
-13.91 724,386,529 567,726,783 -13.40 1,152,754,726 2,339,710,031 84.45 10,383,242,486 7,736,435,369 17.47 123,192,411 333,195,435 -8.31 28,814,578 59,209,166 -11.86 10,084,164 81,838,505 5.77 18,553,128 93,588,863 16.45 145,571,977 500,406,123 70.49 16,046,968 19,277,615 195.31 24,662,068 43,684,776 105,112,601 7,684,694 -54.09 370,035,978 41,621,007 8.80 122,208,615 113,247,405 -18.50 17,930,303 32,745,584 -0.30 1,232,311 47,767,660 10.63 5,952,421 13,418,165 -55.46 56,990,186 115,268,130 41.61 13,306,771,450 12,146,825,311
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Indonesia masih melakukan impor beberapa komoditas perkebunan, walaupun dalam proporsi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan realisasi ekspornya. Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, impor komoditas perkebunan bulan Mei 2014 mengalami peningkatan dari sisi volume sebesar 15,01%, sebaliknya dari sisi nilainya mengalami penurunan sebesar 15,06%. Pada bulan Mei 2014, volume impor komoditas perkebunan mencapai 139,89 ribu ton atau setara dengan US$ 241,66 juta, dimana yang dominan diimpor oleh Indonesia adalah kapas, tembakau, kakao, dan gula tebu. Realisasi impor kapas pada bulan Mei 2014 mencapai 57,98 ribu ton atau setara dengan US$ 123,80 juta, disusul kemudian oleh tembakau sebesar 7,12 ribu ton atau setara dengan US$ 45,04 juta, kakao sebesar sebesar 9,44 ribu ton atau setara dengan US$ 27,33 juta, dan gula tebu sebesar 52,10 ribu ton atau setara US$ 19,49 juta. Perkembangan impor sub sektor perkebunan bulan Januari – Mei 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 2.9.
Volume VIII, Nomor 8 / Agustus 2014
13
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.9. Impor komoditas sub sektor perkebunan, Januari – Mei 2014 No
Komoditas
April Volume (Kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kelapa Karet Minyak sawit Kopi Teh Lada Tembakau Kakao Kapas Cassiavera (kayu manis) Kemiri Gula tebu Pinang Jambu mete Minyak atsiri Gambir Lainnya Total
Mei Nilai (US$)
Volume (Kg)
Nilai (US$)
210,752 134,620 301,447 298,904 2,302,914 6,807,382 2,862,349 4,935,030 539,445 838,120 331,715 481,908 4,584,645 9,800,962 2,877,144 7,267,766 1,357,799 2,076,630 2,300,249 2,681,226 579,429 4,070,653 254,463 1,926,812 9,863,265 50,255,614 7,119,350 45,039,854 10,035,044 32,186,752 9,442,072 27,328,207 79,412,664 163,359,719 57,981,927 123,805,413 20,275 20,011 0 0 183,231 171,750 147,068 111,114 7,691,530 3,593,401 52,097,078 19,495,286 0 0 0 0 413,339 1,025,314 431,746 998,213 359,558 5,801,583 159,531 3,240,053 0 0 0 0 4,081,922 4,350,339 3,588,913 4,049,903 121,635,812 284,492,850 139,895,052 241,659,689
Pertumbuhan (%) Mei thd Apr Volume Nilai
43.03 24.29 -38.51 -37.24 69.41 -56.08 -27.82 -5.91 -26.99 -19.74 577.33 4.45 -55.63 -12.08 15.01
122.04 -27.50 -42.50 -25.85 29.11 -52.67 -10.38 -15.09 -24.21 -35.30 442.53 -2.64 -44.15 -6.91 -15.06
Kumulatif Jan - Mei Volume (Kg)
Nilai (US$)
1,246,778 824,591 11,124,421 21,458,350 1,959,940 3,092,817 11,364,693 25,155,485 7,175,747 11,059,429 1,235,549 8,978,319 37,145,505 211,477,069 43,395,359 135,788,735 308,700,511 628,874,857 46,175 100,131 564,809 591,606 88,805,099 35,033,675 2 6 2,176,934 4,319,016 1,356,248 21,393,734 0 0 15,760,290 17,302,590 532,058,060 1,125,450,410
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Komoditas perkebunan merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia, karena dari waktu ke waktu neraca perdagangan komoditas perkebunan hampir selalu mengalami surplus dan pada bulan Mei 2014 sebesar US$ 2,43 milyar. Neraca perdagangan komoditas perkebunan mengalami peningkatan baik dari sisi nilai sebesar 51,67% dan volume sebesar 49,81% dibanding bulan April 2014. Selama periode bulan Mei 2014, surplus neraca perdagangan yang terbesar adalah komoditas minyak sawit mencapai US$ 1,82 milyar, disusul oleh komoditas karet sebesar US$ 397,91 juta, kelapa sebesar US$ 115,61 juta, kakao sebesar US$ 82,35 juta, pinang sebesar US$ 30,14 dan kayu manis sebesar US$ 24,66 juta. Sementara, komoditas yang mengalami defisit neraca perdagangan pada bulan Mei 2014 adalah kapas, tembakau dan gula tebu yang masingmasing mencapai US$ 118,74 juta, US$ 23,21 juta dan US$ 23,21 juta.
Neraca
perdagangan sub sektor perkebunan bulan Januari – Mei 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 2.10.
14
Volume VIII, Nomor 8/ Agustus 2014
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Tabel 2.10. Neraca perdagangan komoditas sub sektor perkebunan, Januari – Mei 2014 No
April
Komoditas Volume (Kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kelapa Karet Minyak sawit Kopi Teh Lada Tembakau Kakao Kapas Cassiavera (kayu manis) Kemiri Gula tebu Pinang Jambu mete Minyak atsiri Gambir Lainnya Total
Mei Nilai (US$)
Volume (Kg)
Nilai (US$)
Pertumbuhan (%) Mei thd Apr Volume Nilai
Kumulatif Jan - Mei Volume (Kg)
Nilai (US$)
157,438,771 134,497,528 155,865,103 115,605,776 -1.00 -14.05 723,139,751 566,902,192 241,078,650 458,365,081 219,772,749 397,907,200 -8.84 -13.19 1,141,630,305 2,318,251,681 1,382,156,822 986,592,482 2,337,237,559 1,820,827,353 69.10 84.56 10,381,282,546 7,733,342,552 17,702,937 57,346,586 21,378,439 71,608,619 20.76 24.87 111,827,718 308,039,950 4,371,808 9,521,897 3,233,358 7,953,277 -26.04 -16.47 21,638,831 48,149,737 1,982,183 16,504,484 1,993,671 16,207,351 0.58 -1.80 8,848,615 72,860,186 -5,891,782 -29,615,775 -3,731,810 -23,209,276 -36.66 -21.63 -18,592,377 -117,888,206 17,043,123 62,001,876 19,403,959 82,350,981 13.85 32.82 102,176,618 364,617,388 -76,986,882 -160,390,635 -53,908,155 -118,743,380 -29.98 -25.97 -292,653,543 -609,597,242 4,606,429 8,331,246 5,612,085 24,662,068 21.83 196.02 24,615,893 43,584,645 -183,231 -171,750 66,767,621 4,739,657 -36,539 -2,860 104,547,792 7,093,088 91,866,985 7,444,477 -8,322,351 -14,427,913 -109.06 -293.81 281,230,879 6,587,332 28,599,503 27,705,685 29,104,283 30,142,802 1.76 8.80 122,208,613 113,247,399 130,923 2,477,506 54,648 1,856,525 -58.26 -25.06 15,753,369 28,426,568 -115,795 3,328,043 78,133 5,862,028 -167.48 76.14 -123,937 26,373,926 1,109,550 2,430,401 1,222,660 2,688,840 10.19 10.63 5,952,421 13,418,165 5,481,655 16,749,085 6,247,561 5,348,295 13.97 -68.07 41,229,896 97,965,540 1,870,391,649 1,603,118,217 2,802,009,513 2,431,380,203 49.81 51.67 12,774,713,390 11,021,374,901
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
2.5.
Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Komoditas Sub Sektor Peternakan
Nilai ekspor sub sektor peternakan pada bulan Mei 2014 dibandingkan dengan bulan April 2014 mengalami peningkatan sebesar 24,09% yakni dari US$ 46,10 juta menjadi US$ 57,20 juta. Demikian pula, dari sisi volume ekspor meningkat dari 14,83 juta ton menjadi 15,42 juta ton atau naik 3,96%. Komoditas ekspor utama sub sektor peternakan pada bulan Mei 2014 adalah komoditas kulit dan jangat yang mencapai US$ 11,42 juta, disusul kemudian oleh lemak sebesar US$ 6,34 juta, babi hidup sebesar US$ 5,86 juta dan susu dan kepala susu sebesar US$ 3,97 juta. Perkembangan ekspor komoditas sub sektor peternakan bulan Januari - Mei 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 2.11.
Volume VIII, Nomor 8 / Agustus 2014
15
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.11. Ekspor komoditas sub sektor peternakan, Januari - Mei 2014 No
Komoditas
April 2014 Volume (Kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Sapi hidup Kerbau hidup Babi hidup Kambing Hidup Primata hidup Kelinci hidup Binatang melata hidup Burung hidup Daging dan jeroan lembu Daging biri-biri atau kambing Daging ayam Daging bebek Daging binatang melata Daging kodok Susu dan kepala susu Yogurt Mentega Keju dan dadih susu Telur unggas Madu alam Bulu babi Bulu unggas Lemak Makanan olahan lain Obat hewan Kulit dan jangat Wol Lainnya Total
0 0 2,797,150 0 180 97,276 29,333 260 397 0 20 0 19,595 328,959 2,999,913 292,006 690,096 22,008 0 25,383 0 136,748 5,892,443 760,228 65,072 488,883 950 182,044 14,828,944
Nilai (US$)
0 0 5,568,803 0 9,600 13,482 150,902 7,000 108 0 209 0 11,422 2,113,402 6,420,960 251,082 805,630 89,662 0 24,600 0 295,357 5,397,701 848,969 890,777 11,746,999 1,560 11,449,834 46,098,059
Mei 2014 Volume (Kg)
Nilai (US$)
Pertumbuhan (%) Mei thd Apr Volume
0 0 0 0 2,875,885 5,859,656 2.81 0 0 0 0 545 1,629 - 99.44 23,388 163,527 -20.27 411 34,925 58.08 135 643 -65.99 0 0 0 0 0 0 42,945 26,098 119.16 343,404 1,997,642 4.39 2,505,056 3,973,139 -16.50 137,972 132,350 -52.75 1,453,917 1,705,856 110.68 35,292 119,457 60.36 0 0 1,925 10,521 -92.42 0 0 98,194 229,862 -28.19 7,105,602 6,340,446 20.59 176,234 274,585 -76.82 40,452 779,216 -37.84 506,340 11,420,216 3.57 300 975 -68 68,885 24,132,266 -62.16 15,416,882 57,203,009 3.96
Nilai
5.22 -87.92 8.37 398.93 495.37 128.49 -5.48 -38.12 -47.29 111.74 33.23 -57.23 -22.17 17.47 -67.66 -12.52 -2.78 -38 110.77 24.09
Kumulatif Jan-Mei Volume (Kg)
Nilai (US$)
0 0 0 0 14,023,716 28,408,227 0 0 390 19,200 98,720 30,020 149,267 1,027,481 2,893 180,180 1,968 3,813 53 87 22 275 0 0 318,090 384,430 1,573,874 9,668,079 15,169,859 33,184,270 783,384 697,031 5,129,984 6,451,977 182,717 585,713 100 627 102,880 125,864 0 0 648,011 1,545,645 33,167,768 29,275,957 1,387,859 1,643,874 230,139 3,752,900 2,174,063 51,605,090 2,525 4,665 544,229 68,739,007 75,692,511 237,334,412
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Perkembangan nilai impor sub sektor peternakan bulan Mei 2014 dibandingkan bulan April 2014 mengalami sedikit peningkatan sebesar 1,21% dan dari sisi volume juga meningkat sebesar 7,02%. Pada bulan Mei 2014, realisasi impor komoditas peternakan mencapai 124,19 juta ton atau setara US$ 339,63 juta. Nilai impor terbesar terjadi pada komoditas susu dan kepala susu yang mencapai US$ 84,12 juta, diikuti oleh sapi hidup sebesar US$ 66,66 juta, daging dan jeroan lembu sebesar US$ 45,60 juta, kulit dan jangat sebesar US$ 40,68 juta, makanan olahan lain sebesar US$ 37,41 juta serta, mentega sebesar US$ 35,07 juta. Perkembangan impor komoditas sub sektor peternakan bulan Januari - Mei 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 2.12.
16
Volume VIII, Nomor 8/ Agustus 2014
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Tabel 2.12. Impor komoditas sub sektor peternakan, Januari - Mei 2014 No
Komoditas
April 2014 Volume (Kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Sapi hidup Kerbau hidup Babi hidup Kambing hidup Primata hidup Kelinci hidup Binatang melata hidup Burung hidup Daging dan jeroan lembu Daging biri-biri atau kambing Daging ayam Daging bebek Daging binatang melata Daging kodok Susu dan kepala susu Yogurt Mentega Keju dan dadih susu Telur unggas Madu alam Bulu babi Bulu unggas Lemak Makanan olahan lain Obat hewan Kulit dan jangat Wol Lainnya Total
Nilai (US$)
Mei 2014 Volume (Kg)
Nilai (US$)
17,525,265 51,772,142 24,107,528 66,656,927 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 1,507 0 0 1,481 10,864 1,081 6,238 5,430,631 23,766,820 10,702,195 45,596,734 79,249 514,581 121,952 682,681 69,951 120,375 67,088 166,780 0 0 61,815 127,731 0 0 0 0 16,906 48,266 3,280 5,496 22,104,325 105,200,108 17,536,555 84,122,094 3,935 33,157 40 6,264 15,045,085 44,039,688 12,762,586 35,074,060 2,343,186 11,657,874 1,835,017 9,670,712 202,531 1,049,588 246,750 1,332,585 288,181 1,091,439 64,224 411,348 125,595 802,318 65,300 521,576 119,550 7,705,466 159,686 9,093,149 520,607 964,356 452,053 870,332 45,382,087 32,489,956 49,907,428 37,408,475 53,293 3,359,681 65,679 4,660,445 5,226,633 48,072,457 4,701,736 40,677,258 108,843 1,064,321 102,321 860,469 1,387,351 1,807,116 1,221,122 1,674,308 116,034,745 335,572,080 124,185,436 339,625,662
Pertumbuhan (%) Mei thd Apr Volume
37.56 -27.01 97.07 53.88 -4.09 -80.60 -20.66 -15.17 -21.69 21.83 -77.71 -48.01 33.57 -13.17 9.97 23.24 -10.04 -5.99 -11.98 7.02
Nilai
Kumulatif Jan-Mei Volume (Kg)
Nilai (US$)
28.75 95,558,584 266,963,270 0 0 62 14,592 0 0 0 0 152 3,446 1,036 5,879 -42.58 6,860 49,317 91.85 45,287,443 191,841,924 32.67 795,064 4,283,221 38.55 521,944 1,135,364 143,904 289,280 8,000 6,000 -88.61 41,006 106,649 -20.04 89,873,279 422,702,508 3,975 39,421 -20.36 53,183,205 146,332,581 -17.05 7,915,688 38,970,534 26.96 733,138 3,999,710 -62.31 829,323 3,344,268 -34.99 414,961 2,751,516 18.01 1,125,278 33,490,593 -9.75 2,273,931 4,331,967 15.14 210,028,926 147,882,604 38.72 362,745 18,753,019 -15.38 21,119,489 192,313,210 -19.15 536,898 6,195,339 -7.35 5,355,668 7,527,591 1.21 536,120,559 1,493,333,803
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
Neraca perdagangan sub sektor peternakan pada periode bulan April - Mei 2014 mengalami penurunan defisit dari sisi nilai sebesar 2,44%, sementara dari sisi volume mengalami peningkatan defisit sebesar 7,47%. Pada bulan Mei 2014, defisit neraca perdagangan komoditas peternakan mencapai US$ 282,42 juta. Defisit neraca perdagangan terbesar terjadi pada komoditas susu dan kepala susu yang mencapai US$ 80,15 juta, disusul sapi hidup sebesar US$ 66,66 juta, daging dan jeroan lembu sebesar US$ 45,60 juta, makanan olahan lain sebesar US$ 37,13 juta, mentega sebesar US$ 33,37 juta, kulit dan jangat sebesar US$ 29,26 juta. Sementara, surplus neraca perdagangan tiga terbesar di bulan Mei 2014 dialami komoditas babi hidup sebesar US$ 5,86 juta, lemak sebesar US$ 5,47 juta dan daging kodok sebesar US$ 1,99 juta. Neraca perdagangan sub sektor peternakan bulan Januari - Mei 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 2.13.
Volume VIII, Nomor 8 / Agustus 2014
17
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 2.13. Neraca perdagangan komoditas sub sektor peternakan, Januari - Mei 2014 No
Komoditas
April 2014 Volume (Kg)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Sapi hidup Kerbau hidup Babi hidup Kambing hidup Primata hidup Kelinci hidup Binatang melata hidup Burung hidup Daging dan jeroan lembu Daging biri-biri atau kambing Daging ayam Daging bebek Daging binatang melata Daging kodok Susu dan kepala susu Yogurt Mentega Keju dan dadih susu Telur unggas Madu alam Bulu babi Bulu unggas Lemak Makanan olahan lain Obat hewan Kulit dan jangat Wol Lainnya Total
Nilai (US$)
Mei 2014 Volume (Kg)
Nilai (US$)
-17,525,265 -51,772,142 -24,107,528 -66,656,927 0 0 0 0 2,797,150 5,568,803 2,875,885 5,859,656 0 0 0 0 180 9,600 0 0 97,276 13,482 545 1,629 29,273 149,395 23,388 163,527 -1,221 -3,864 -670 28,687 -5,430,234 -23,766,712 -10,702,060 -45,596,091 -79,249 -514,581 -121,952 -682,681 -69,931 -120,166 -67,088 -166,780 0 0 -61,815 -127,731 19,595 11,422 42,945 26,098 312,053 2,065,136 340,124 1,992,146 -19,104,412 -98,779,148 -15,031,499 -80,148,955 288,071 217,925 137,932 126,086 -14,354,989 -43,234,058 -11,308,669 -33,368,204 -2,321,178 -11,568,212 -1,799,725 -9,551,255 -202,531 -1,049,588 -246,750 -1,332,585 -262,798 -1,066,839 -62,299 -400,827 -125,595 -802,318 -65,300 -521,576 17,198 -7,410,109 -61,492 -8,863,287 5,371,836 4,433,345 6,653,549 5,470,114 -44,621,859 -31,640,987 -49,731,194 -37,133,890 11,779 -2,468,904 -25,227 -3,881,229 -4,737,750 -36,325,458 -4,195,396 -29,257,042 -107,893 -1,062,761 -102,021 -859,494 -1,205,307 9,642,718 -1,152,237 22,457,958 -101,205,801 -289,474,021 -108,768,554 -282,422,653
Pertumbuhan (%) Mei thd Apr Volume
Nilai
Kumulatif Jan-Mei Volume (Kg)
Nilai (US$)
37.56 28.75 -95,558,584 -266,963,270 0 0 2.81 5.22 14,023,654 28,393,635 0 0 390 19,200 -99.44 -87.92 98,568 26,574 -20.10 9.46 148,231 1,021,602 -45.13 -842.42 -3,967 130,863 97.08 91.85 -45,285,475 -191,838,111 53.88 32.67 -795,011 -4,283,134 -4.07 38.79 -521,922 -1,135,089 -143,904 -289,280 119.16 128.49 310,090 378,430 9.00 -3.53 1,532,868 9,561,430 -21.32 -18.86 -74,703,420 -389,518,238 -52.12 -42.14 779,409 657,610 -21.22 -22.82 -48,053,221 -139,880,604 -22.47 -17.44 -7,732,971 -38,384,821 21.83 26.96 -733,038 -3,999,083 -76.29 -62.43 -726,443 -3,218,404 -48.01 -34.99 -414,961 -2,751,516 -457.55 19.61 -477,267 -31,944,948 23.86 23.39 30,893,837 24,943,990 11.45 17.36 -208,641,067 -146,238,730 -314.17 57.20 -132,606 -15,000,119 -11.45 -19.46 -18,945,426 -140,708,120 -5.44 -19.13 -534,373 -6,190,674 -4.40 132.90 -4,811,439 61,211,416 7.47 -2.44 -460,428,048 -1,255,999,391
Sumber : BPS, diolah Pusdatin Keterangan: Cakupan kode HS yang digunakan sesuai dengan BTKI 2012
18
Volume VIII, Nomor 8/ Agustus 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
BAB III. INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DAN LAJU INFLASI 3.1. Perkembangan IHK Gabungan 82 Kota di Indonesia Bulan Juli 2014 Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juli 2014 secara umum menunjukkan peningkatan. Berdasarkan pemantauan BPS di 82 kota pada bulan Juli 2014 menunjukkan terjadinya inflasi sebesar 0,93% atau mengalami kenaikan Indeks harga Konsumen (IHK) dari 112,01% pada bulan Juni 2014 menjadi 113,05% pada bulan Juli 2014. Kelompok penyusun IHK umum gabungan 82 kota terdiri dari 7 kelompok, yaitu: (1) bahan makanan; (2) makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; (3) perumahan, air, listrik dan bahan bakar; (4) sandang; (5) kesehatan; (6) pendidikan, rekreasi dan olahraga; serta (7) transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Semua kelompok penyusun IHK umum pada bulan Juli 2014 mengalami kenaikan harga yaitu kelompok bahan makanan sebesar 1,94%, Kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 1,00%, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 0,45%, kelompok sandang sebesar 0,85%, kelompok kesehatan sebesar 0,39%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,45% dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,88%. Untuk periode tahun ini (Januari–Juli) 2014 lebih dikenal dengan istilah tingkat laju inflasi tahun kalender, secara umum terjadi inflasi sebesar 2,94%. Inflasi ini juga disebabkan meningkatnya harga semua kelompok penyusun IHK umum yakni kelompok bahan makanan sebesar 4,41%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 3,76%, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar 2,66%, kelompok sandang sebesar 2,23%, kelompok kesehatan sebesar 3,23%, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 1,43% dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 2,09%. Perkembangan IHK gabungan 82 kota di Indonesia pada bulan Juli 2014 (2012=100) secara rinci disajikan pada Tabel 3.1.
Volume VIII, Nomor 8/ Agustus 2014
19
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 3.1. Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan 82 kota di Indonesia, Juli 2014 (2012=100) IHK 2014 No.
Kelompok/ Sub Kelompok
UMUM BAHAN MAKANAN Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya Daging dan Hasil-hasilnya Ikan Segar Ikan Diawetkan Telur, Susu dan Hasil-hasilnya Sayur-sayuran Kacang - kacangan Buah - buahan Bumbu - bumbuan Lemak dan Minyak Bahan Makanan Lainnya II MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU Makanan Jadi Minuman yang Tidak Beralkohol Tembakau dan Minuman Beralkohol III PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR Biaya Tempat Tinggal Bahan Bakar, Penerangan dan Air Perlengkapan Rumahtangga Penyelenggaraan Rumahtangga IV SANDANG Sandang Laki-laki Sandang Wanita Sandang Anak-anak Barang Pribadi dan Sandang Lain V KESEHATAN Jasa Kesehatan Obat-obatan Jasa Perawatan Jasmani Perawatan Jasmani dan Kosmetika VI PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA Pendidikan Kursus-kursus / Pelatihan Perlengkapan / Peralatan Pendidikan Rekreasi Olahraga VII TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN Transpor Komunikasi Dan Pengiriman Sarana dan Penunjang Transpor Jasa Keuangan Sumber : BPS, diolah Pusdatin I
Keterangan:
20
Juni
Juli
112,01 117,41 109,06 119,87 121,67 118,81 116,82 126,19 122,69 129,19 117,66 108,49 111,48 112,92 113,34 107,88 116,68 110,01 108,73 115,06 107,11 109,05 104,73 106,77 105,44 105,43 101,45 107,98 106,46 106,74 111,47 109,20 106,72 107,51 106,07 104,61 106,41 104,27 114,85 123,95 99,56 106,11 101,42
113,05 119,69 109,78 122,40 124,39 120,59 118,18 131,69 123,20 133,24 120,61 109,52 113,27 114,05 114,57 108,54 117,95 110,50 108,91 116,42 107,63 109,44 105,62 107,60 106,19 106,09 102,63 108,40 106,57 107,08 112,07 109,89 107,20 108,14 106,73 105,12 106,60 104,47 115,86 125,64 99,53 106,29 101,42
Inflasi Bulan Juli
Laju Inflasi Tahun
2014 1)
Kalender 2014 2)
1)
Persentasi perubahan IHK Juli 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya
2)
Persentasi perubahan IHK Juli 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013
0,93 1,94 0,66 2,11 2,24 1,50 1,16 4,36 0,42 3,13 2,51 0,95 1,61 1,00 1,09 0,61 1,09 0,45 0,17 1,18 0,49 0,36 0,85 0,78 0,71 0,63 1,16 0,39 0,10 0,32 0,54 0,63 0,45 0,59 0,62 0,49 0,18 0,19 0,88 1,36 -0,03 0,17 0,00
2,94 4,41 2,71 9,25 8,72 7,61 8,45 10,31 1,53 6,74 -16,46 6,79 5,83 3,76 3,58 2,22 5,75 2,66 1,92 4,62 2,69 2,52 2,23 2,56 2,32 2,51 1,76 3,23 2,67 2,96 3,44 3,87 1,43 0,71 2,23 2,28 2,53 1,31 2,09 3,09 -0,07 1,56 0,01
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
3.2.
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Perkembangan IHK Gabungan 82 kota di Indonesia untuk Kelompok Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada bulan Juli 2014 mengalami inflasi sebesar
1,94% atau terjadi kenaikan harga dari 117,41 pada bulan Juni 2014 menjadi 119,69 pada bulan Juli 2014. Penyusun kelompok bahan makanan terdiri dari sub kelompok : (1) padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya; (2) daging dan hasil-hasilnya; (3) ikan segar; (4) ikan diawetkan; (5) telur, susu dan hasil-hasilnya; (6) sayur-sayuran; (7) kacang-kacangan; (8) buah-buahan; (9) bumbu-bumbuan; (10) lemak dan minyak; serta (11) bahan makanan lainnya. Semua subkelompok penyusun kelompok bahan makanan mengalami inflasi atau kenaikan harga yaitu subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya sebesar 0,66%, subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 2,11%, subkelompok ikan segar sebesar 2,24%, subkelompok ikan diawetkan sebesar 1,50%, subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 1,16%, sub kelompok sayur-sayuran sebesar 4,36%, subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,42%, subkelompok buah-buahan sebesar 3,13%, subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 2,51%, subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,95% dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 1,61%. Kelompok bahan makanan pada periode Januari–Juli 2014 dikenal dengan istilah tingkat laju inflasi tahun kalender mengalami inflasi sebesar 4,41%. Hampir semua subkelompok penyusun bahan makanan mengalami inflasi kecuali subkelompok bumbu-bumbuan mengalami penurunan harga atau deflasi yang cukup besar mencapai 16,46%. Subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya mengalami inflasi sebesar 2,71%, subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 9,25%, subkelompok ikan segar sebesar 8,72%, subkelompok ikan di awetkan sebesar 7,61%, subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 8,45%, subkelompok sayur-sayuran sebesar 10,31%, subkelompok kacang-kacangan sebesar 1,53%, subkelompok buah-buahan sebesar 6,74%, subkelompok lemak dan minyak sebesar 6,79% dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 5,83%. Beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi karena mengalami kenaikan harga pada bulan Juli 2014 adalah ikan segar, beras, daging sapi, telur ayam ras, bayam, tomat sayur, bawang merah, ayam hidup, daging ayam kampung, daging ayam ras, ikan diawetkan, kacang panjang, kangkung, kentang, anggur, apel, pepaya, Volume VIII, Nomor 8/ Agustus 2014
21
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
pir, semangka, tomat buah, cabai merah, kelapa. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga adalah wortel. Perkembangan IHK dan tingkat inflasi sub kelompok bahan makanan bulan Juli 2014( 2012=100) secara rinci disajikan pada Tabel 3.1. 3.3. Andil Sub Kelompok Terhadap Inflasi Kelompok Bahan Makanan Pada
bulan
Juli
2014,
kelompok
bahan
makanan
memberikan
andil/sumbangan terhadap inflasi umum sebesar 0,93%, Semua subkelompok pada kelompok bahan makanan memberikan andil/sumbangan positip terhadap inflasi umum yaitu subkelompok padi-padian, umbi-umbian & hasilnya sebesar 0,0280%, subkelompok daging-dagingan & hasil-hasilnya sebesar 0,0522%, subkelompok ikan segar sebesar 0,0777%, subkelompok ikan di awetkan sebesar 0,0071%, subkelompok susu, telur & hasil-hasilnya sebesar 0,0243%, subkelompok sayur-sayuran sebesar 0,0778%, sub kelompok kacang-kacangan sebesar 0,0028%, subkelompok buahbuahan sebesar 0,0548%, subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 0,0393%, subkelompok lemak dan minyak sebesar 0,0095% dan subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,0022%. Subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya pada bulan Juli 2014 disusun oleh 7 (tujuh) komoditas yaitu: (1) beras, (2) ketela pohon, (3) ketela rambat, (4) Mie basah, (5) Mie kering instan, (6). Talas/Keladi, (7). Tepung beras. Sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya memberikan andil/sumbangan positip terhadap inflasi umum sebesar 0,0280% yang disumbang dari komoditas beras sebesar 0,0203%, komoditas Ketela pohon sebesar 0,0008%, komoditas Ketela rambat sebesar 0,0001%, komoditas Mie basah sebesar 0,0001%, komoditas Mie kering Instant sebesar 0,0065%, komoditas Talas/Keladi sebesar 0,0001% dan Tepung beras sebesar 0.0001%. Andil subkelompok terhadap inflasi kelompok bahan makanan dan inflasi umum bulan Juli 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 3.2.
22
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 3.2. Andil Sub Kelompok Terhadap Inflasi Kelompok Bahan Makanan, Juli 2014 No.
Kelompok / Sub Kelompok
UMUM BAHAN MAKANAN 1 PADI-2AN, UMBI-2AN & HASILNYA - 101001 BERAS - 101007 KETELA POHON - 101008 KETELA RAMBAT - 101010 MIE BASAH 101011 MIE KERING INSTANT 101017 TALAS/KELADI 101018 TEPUNG BERAS
2 DAGING-DAGINGAN & HASIL-HASILNYA 3 IKAN SEGAR 4 IKAN DIAWETKAN 5 SUSU, TELUR & HASIL-HASILNYA 6 SAYUR-SAYURAN 7 KACANG-KACANGAN 8 BUAH-BUAHAN 9 BUMBU-BUMBUAN 10 LEMAK & MINYAK 11 BAHAN MAKANAN LAINNYA Sumber : BPS
Volume VIII, Nomor 8/ Agustus 2014
Andil (%) 0,9300 0,3757 0,0280 0,0203 0,0008 0,0001 0,0001 0,0065 0,0001 0,0001 0,0522 0,0777 0,0071 0,0243 0,0778 0,0028 0,0548 0,0393 0,0095 0,0022
23
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
24
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
BAB IV. NILAI TUKAR PETANI (NTP) 4.1. Perkembangan Indeks Harga yang Diterima (IT), Indeks Harga yang Dibayar (IB) dan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional dan Sub Sektor 2008 – Juli 2014 Perkembangan IT Nasional bulanan sejak tahun 2008 hingga bulan Juli 2014 (tahun dasar=2012) menunjukkan pola terus mengalami peningkatan dengan rata-rata kenaikan sebesar 3,37%. Peningkatan nilai IT ini dikarenakan adanya peningkatan indeks harga jual komoditas. Demikian pula, nilai IB dari tahun 2008 hingga Juli 2014 juga terus mengalami peningkatan dengan rata-rata kenaikan sebesar 2,75% yang disebabkan meningkatnya indeks harga barang konsumsi rumah tangga maupun indeks harga biaya produksi dan penambahan barang modal. Peningkatan IT yang lebih besar daripada peningkatan IB menyebabkan NTP bulanan dari tahun 2008 hingga Juli 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,60% (Gambar 4.1.).
120,00
110,00
100,00
90,00
80,00
70,00 2008
2009
2010
2011 IT
2012
2013
Jan IB
Peb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
NTP
Gambar 4.1. Perkembangan IT, IB, dan NTP Nasional, 2008 – Juli 2014
Perkembangan NTP Nasional (tahun dasar=2012) menurut sub sektor dari tahun 2008 hingga Juli 2014 menunjukkan pola berfluktuasi dan cenderung meningkat, untuk NTP sub sektor tanaman pangan naik sebesar 0,48%, sub sektor hortikultura naik sebesar
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
25
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
0,96%, sub sektor peternakan naik sebesar 0,61% dan sub sektor perikanan naik sebesar 0,65%, kecuali sub sektor tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 0,05% (Gambar 4.2.). 108,00 106,00 104,00 102,00 100,00 98,00 96,00 94,00 92,00 90,00 88,00 2008
2009
2010
2011
Tan Pangan
2012
2013
Jan
Horti
Peb Bun Rakyat
Mar
Apr
Mei
Nak
Jun
Jul
Kan
Gambar 4.2. Perkembangan NTP Nasional Menurut Sub Sektor, 2008- Juli 2014
4.2. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional, Juni – Juli 2014
115,00
110,00
105,00
100,00
IT
IB
NTP
Jun'14
113,18
110,99
101,98
Jul'14
114,07
111,70
102,12
Jun'14
Jul'14
Gambar 4.3. Perkembangan IT, IB, dan NTP Nasional, Juni – Juli 2014
Perkembangan nilai tukar petani (NTP) Indonesia berdasarkan tahun dasar 2012 (2012=100), pada bulan Juli 2014 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami 26
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
peningkatan sebesar 0,14% yaitu dari 101,98 menjadi 102,12. Peningkatan tersebut dikarenakan peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih besar bila dibandingkan dengan peningkatan indeks yang dibayar petani. Indeks harga yang diterima petani (IT) secara nasional naik sebesar 0,79% yaitu dari 113,18 naik menjadi 114,07, sedangkan indeks yang dibayar petani (IB) sedikit mengalami peningkatan dari 110,99 menjadi 111,70 atau naik sebesar 0,65%. Perkembangan IT, IB dan NTP bulan Juni - Juli 2014 tersaji pada Gambar 4.3. 4.3. Perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Sektor Pertanian Sempit (tanpa sub sektor Perikanan), Bulan Juni – Juli 2014 Perkembangan nilai tukar petani (NTP) Indonesia untuk sektor pertanian sempit (tanpa sub sektor perikanan) berdasarkan tahun dasar 2012 (2012=100), pada bulan Juli 2014 bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 0,11% yaitu dari 101,94 menjadi 102,06. Peningkatan tersebut dikarenakan peningkatan indeks harga yang diterima petani lebih besar bila dibandingkan peningkatan indeks harga yang dibayar petani. Indeks harga yang diterima petani (IT) naik sebesar 0,76 yaitu dari 113,15 naik menjadi 114,01, sementara indeks harga yang dibayar petani (IB) mengalami peningkatan sebesar 0,65% yaitu dari 110,99 menjadi 111,71. Perkembangan IT, IB dan NTP bulan Juni - Juli 2014 sektor pertanian sempit tersaji pada Gambar 4.4. 115,00
110,00
105,00
100,00
IT
IB
NTP
Jun'14
113,15
110,99
101,94
Jul'14
114,01
111,71
102,06
Jun'14
Jul'14
Gambar 4.4. Perkembangan IT, IB, dan NTP Nasional Sektor Pertanian Sempit, Juni - Juli 2014 Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
27
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
4.4. Indeks Harga yang Diterima Petani (IT)
Indeks harga yang diterima petani (IT) sub sektor tanaman pangan pada bulan Juli 2014 mengalami peningkatan dari 110,27 menjadi 110,81 atau naik sebesar 0,49% dibandingkan bulan sebelumnya. Peningkatan IT sub sektor tanaman pangan dipengaruhi oleh naiknya indeks harga padi sebesar 0,42% dan indeks harga palawija naik sebesar 0,72%. IT nasional sub sektor hortikultura jika dibandingkan dengan periode sebelumnya mengalami peningkatan yaitu dari 114,48 menjadi 115,04 atau naik sebesar 0,49%. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh naiknya indeks harga buah-buahan sebesar 0,90% dan indeks harga tanaman obat sebesar 0,45%, sedangkan indeks harga sayur-sayuran turun sebesar 0,04%.
Demikian pula IT tanaman perkebunan rakyat mengalami
peningkatan yaitu dari 113,75 menjadi 114,75 atau naik sebesar 0,88%. IT sub sektor peternakan juga mengalami peningkatan dari 115,47 menjadi 116,85 atau naik sebesar 1,20% yang dipengaruhi dengan meningkatnya indeks harga ternak besar sebesar 1,25%, , indeks harga ternak kecil meningkat sebesar 1,03%, indeks harga unggas meningkat sebesar 1,47% dan indeks harga hasil ternak meningkat sebesar 1,29%. Demikian pula IT sub sektor perikanan mengalami peningkatan yaitu dari 113,60 menjadi 115,49 atau naik sebesar 1,66%, yang dipengaruhi oleh naiknya indeks harga penangkapan sebesar 2,32% dan indeks harga budidaya meningkat sebesar 1,18%. Perkembangan indeks penyusun IT bulan Juni - Juli 2014 secara rinci disajikan pada Tabel 4.1.
4.5. Indeks Harga yang Dibayar Petani (IB)
Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, maka indeks harga yang dibayar petani (IB) sub sektor tanaman pangan pada bulan Juli 2014 mengalami peningkatan dari 112,27 menjadi 113,03 atau naik sebesar 0,68%. Peningkatan IB sub sektor tanaman pangan dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) sebesar 0,80% dan indeks biaya konsumsi rumah tangga naik sebesar 0,27%. IB nasional sub sektor hortikultura mengalami peningkatan dari 111,56 menjadi 112,31 atau naik sebesar 0,67%, sebagai akibat naiknya indeks biaya konsumsi rumah 28
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
tangga sebesar 0,81% dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,23%. Untuk IB sub sektor tanaman perkebunan rakyat juga mengalami peningkatan dari 111,19 menjadi 112,01 atau naik sebesar 0,73%, yang dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,87% dan indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,23%. Begitu juga IB sub sektor peternakan mengalami peningkatan dari 108,61 menjadi 109,14 atau naik sebesar 0,48%, yang dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga sebesar 0,77% dan indeks biaya produksi penambahan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,23%.
Demikian juga IB sub sektor perikanan mengalami
peningkatan yaitu dari 110,70 menjadi 111,47 atau naik sebesar 0,69% yang dipengaruhi oleh naiknya indeks biaya konsumsi rumah tangga dan indeks biaya produksi penambahan barang modal (BPPBM) masing-masing naik sebesar 0,95% dan 0,22%. Perkembangan indeks penyusun IB bulan Juni - Juli 2014 secara rinci tersaji pada Tabel 4.1.
4.6. Nilai Tukar Petani (NTP) Kenaikan IT yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan IB pada bulan Juli 2014 pada beberapa sub sektor, menyebabkan nilai tukar petani (NTP) mengalami peningkatan, kecuali sub sektor tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 0,19% yaitu dari 98,22 menjadi 98,08 dan NTP sub sektor hortikultura mengalami penurunan sebesar 0,18% dari 102,62 menjadi 102,43. Sementara NTP sub sektor tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan sebesar 0,15% yaitu dari 102,29 menjadi 102,45, NTP sub sektor peternakan juga mengalami peningkatan sebesar 0,71% dari 106,32 menjadi 107,07 dan NTP sub sektor perikanan naik sebesar 0,97% dari 102,62 menjadi 103,61. Perkembangan nilai tukar petani (NTP) per sub sektor bulan Juni - Juli 2014 secara rinci tersaji pada Tabel 4.1.
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
29
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 4.1. Perkembangan IT, IB dan NTP per Sub Sektor, Juni-Juli 2014 (2012=100) Rincian Tanaman Pangan A Indeks Harga yang Diterima Petani - Padi - Palawija B Indeks Harga yang Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM C Nilai Tukar Petani Hortikultura A Indeks Harga yang Diterima Petani - Sayur-sayuran - Buah-buahan - Tanaman Obat B Indeks Harga yang Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM C Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat A Indeks Harga yang Diterima Petani - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) B Indeks Harga yang Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM C Nilai Tukar Petani Peternakan A Indeks Harga yang Diterima Petani - Ternak Besar - Ternak Kecil - Unggas - Hasil Ternak B Indeks Harga yang Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM C Nilai Tukar Petani Perikanan A Indeks Harga yang Diterima Petani - Penangkapan - Budidaya B Indeks Harga yang Dibayar Petani - Konsumsi Rumah Tangga - BPPBM C Nilai Tukar Petani
Juni 110.27 108.10 115.39 112.27 113.23 109.18 98.22
Juli 110.81 108.56 116.22 113.03 114.14 109.48 98.04
Pertumbuhan (%) 0.49 0.42 0.72 0.68 0.80 0.27 -0.19
114.48 112.02 116.61 109.62 111.56 112.95 107.30 102.62
115.04 111.98 117.66 110.11 112.31 113.86 107.55 102.43
0.49 -0.04 0.90 0.45 0.67 0.81 0.23 -0.18
113.75 113.75 111.19 112.54 106.94 102.29
114.75 114.75 112.01 113.51 107.19 102.45
0.88 0.88 0.73 0.87 0.23 0.15
115.47 116.76 112.99 114.13 112.28 108.61 113.04 104.62 106.32
116.85 118.22 114.16 115.81 113.74 109.14 113.91 104.86 107.07
1.20 1.25 1.03 1.47 1.29 0.48 0.77 0.23 0.71
113.60 115.39 112.30 110.70 113.00 106.87 102.62
115.49 118.07 113.63 111.47 114.07 107.10 103.61
1.66 2.32 1.18 0.69 0.95 0.22 0.97
Sumber : BPS
30
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
4.7. Perbandingan IT, IB dan NTP Antar Provinsi Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, indeks yang diterima petani (IT) pada bulan Juli 2014 mengalami peningkatan di 32 (tiga puluh dua) provinsi. Peningkatan IT terbesar terjadi di Provinsi Jambi sebesar 1,83% dari 108,70 menjadi 110,69, sedangkan peningkatan terkecil terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah 0,02%. Penurunan IT hanya terjadi di provinsi Sumatera Utara dengan penurunan sebesar 0,57%. Perkembangan IT per provinsi di Indonesia bulan Juni - Juli 2014 tersaji pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Perkembangan IT per Provinsi di Indonesia, Juni - Juli 2014 (2012=100) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Provinsi Jambi Bangka Belitung Nanggroe Aceh D. Lampung Sulawesi Tenggara Sumatera Selatan Riau Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Jawa Barat Maluku Utara Maluku Sulawesi Selatan Kalimantan Timur Bali Banten Yogyakarta Bengkulu Kepulauan Riau Sumatera Barat Sulawesi Barat Papua Jawa Timur Jawa Tengah Kalimantan Selatan Sulawesi Utara Kalimantan Tengah Gorontalo Papua Barat Kalimantan Barat DKI Sulawesi Tengah Sumatera Utara
Juni 108.70 110.47 107.29 114.27 112.61 111.63 107.48 110.15 110.15 116.80 113.81 113.27 117.11 110.54 115.29 115.22 113.53 107.84 109.05 111.23 112.49 105.44 116.54 111.54 108.54 111.50 112.47 114.73 112.32 107.91 111.65 114.61 112.44
Juli 110.69 112.49 109.19 116.14 114.45 113.43 109.16 111.77 111.61 118.22 115.16 114.62 118.37 111.72 116.48 116.34 114.62 108.87 110.03 112.03 113.26 106.15 117.08 112.04 109.02 111.92 112.89 115.11 112.61 108.12 111.78 114.63 111.81
Pertumbuhan (%) 1.83 1.83 1.77 1.64 1.63 1.61 1.56 1.47 1.32 1.218 1.19 1.19 1.08 1.07 1.03 0.97 0.96 0.96 0.90 0.72 0.68 0.67 0.46 0.45 0.44 0.38 0.37 0.33 0.25 0.19 0.11 0.02 -0.57
Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya maka terjadi peningkatan indeks yang dibayar petani (IB) pada bulan Juli 2014 pada semua provinsi di Indonesia. Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
31
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Peningkatan IB terbesar terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan dari 110,67 menjadi 111,96 atau naik sebesar 1,17%, sedangkan peningkatan terkecil terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 0,19% dari 110,54 menjadi 110,75. Perkembangan IB per provinsi di Indonesia bulan Juni - Juli 2014 secara rinci tersaji pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Perkembangan IB per Provinsi di Indonesia, Juni - Juli 2014 (2012=100) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Provinsi Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Kalimantan Timur Sulawesi Barat Sumatera Barat Kalimantan Selatan Nusa Tenggara Barat Bengkulu Sulawesi Tengah Maluku Utara DKI Jambi Lampung Banten Papua Barat Sumatera Selatan Sumatera Utara Jawa Barat Maluku Riau Bangka Belitung Kalimantan Barat Nanggroe Aceh D. Sulawesi Utara Jawa Tengah Gorontalo Yogyakarta Bali Kalimantan Tengah Jawa Timur Kepulauan Riau Papua Nusa Tenggara Timur
Juni 110.67 110.65 110.79 108.92 110.29 108.66 110.60 111.43 110.44 109.13 109.42 111.73 109.88 110.42 111.58 109.54 111.23 112.06 112.84 111.15 109.83 111.19 108.95 111.51 111.16 112.50 111.19 110.24 111.10 111.74 107.65 108.10 110.54
Juli 111.96 111.91 112.05 110.12 111.45 109.68 111.62 112.46 111.43 110.09 110.37 112.68 110.78 111.29 112.46 110.37 112.01 112.82 113.60 111.89 110.56 111.91 109.65 112.22 111.80 113.13 111.77 110.79 111.65 112.23 108.12 108.57 110.75
Pertumbuhan (%) 1.17 1.14 1.13 1.09 1.05 0.93 0.92 0.92 0.89 0.88 0.86 0.85 0.82 0.79 0.79 0.75 0.71 0.68 0.67 0.67 0.66 0.65 0.64 0.64 0.58 0.56 0.52 0.50 0.49 0.44 0.44 0.43 0.19
Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terjadi peningkatan NTP pada bulan Juli 2014 di 19 (sembilan belas) provinsi. Peningkatan terbesar terjadi di Provinsi Bangka Belitung sebesar 1,16% dan peningkatan terkecil terjadi di Provinsi Jawa Timur sebesar
32
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
0,02%. Sedangkan penurunan NTP terjadi di 14 (empat belas) provinsi dengan penurunan terbesar terjadi di Provinsi Sumatera Utara sebesar 1,26% dan penurunan terkecil terjadi di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 0,06%. Pada bulan Juli 2014, terdapat 10 (sepuluh) provinsi yang mempunyai NTP dibawah 100 (tahun dasar 2012) yaitu Nanggroe Aceh D., Jambi, Riau, Papua, Bengkulu, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Sumatera Utara. Perkembangan NTP per provinsi di Indonesia periode bulan Juni – Juli 2014 tersaji pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Perkembangan NTP per Provinsi di Indonesia, April-Mei 2014 (2012=100) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Provinsi Bangka Belitung Nusa Tenggara Timur Nanggroe Aceh D. Jambi Riau Sumatera Selatan Lampung Nusa Tenggara Barat Jawa Barat Bali Maluku Sulawesi Tenggara Kepulauan Riau Yogyakarta Maluku Utara Papua Banten Bengkulu Jawa Timur Kalimantan Timur Sulawesi Selatan Kalimantan Tengah Jawa Tengah Gorontalo Sulawesi Utara Sumatera Barat Sulawesi Barat Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Papua Barat DKI Sulawesi Tengah Sumatera Utara
Juni 100.58 99.65 98.48 97.29 96.70 101.91 103.99 99.59 104.23 104.58 100.39 101.77 101.30 102.10 104.29 97.54 104.35 96.78 104.29 99.77 105.81 101.23 100.34 101.98 99.99 100.85 103.27 97.05 99.89 100.66 102.04 103.77 101.09
Juli 101.75 100.78 99.58 98.24 97.55 102.77 104.84 100.13 104.79 105.14 100.90 102.27 101.77 102.54 104.61 97.77 104.54 96.81 104.32 99.71 105.72 101.11 100.22 101.75 99.73 100.53 102.85 96.61 99.40 100.13 101.27 102.87 99.82
Pertumbuhan (%) 1.16 1.13 1.12 0.97 0.89 0.85 0.81 0.54 0.54 0.53 0.51 0.49 0.46 0.43 0.31 0.24 0.18 0.04 0.02 -0.06 -0.09 -0.12 -0.13 -0.22 -0.26 -0.32 -0.41 -0.45 -0.49 -0.53 -0.75 -0.86 -1.26
Sumber: BPS, diolah Pusdatin
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
33
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
4.8. Upah Buruh Tani Perkembangan upah buruh tani di Indonesia dapat dilihat dari upah nominal harian dan upah riil harian buruh tani. Rata-rata upah nominal harian buruh tani di Indonesia pada bulan Januari tahun 2010 sebesar Rp. 37.426,- per hari dan terus mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp. 43.562,- per hari pada bulan Desember 2013 atau meningkat rata-rata sebesar 0,32%. Namun demikian, setelah dikoreksi dengan faktor inflasi, sejatinya, upah riil harian buruh tani di Indonesia pada Januari tahun 2010 hingga Desember 2013 mengalami penurunan dengan rata-rata sebesar 0,17% (upah nominal dan riil buruh tani di Indonesia menggunakan tahun dasar 2007 (2007=100). Perkembangan upah nominal harian dan upah riil harian buruh tani di Indonesia tahun 2010 – 2013 tersaji pada Gambar 4.5. (Rp/hari) 45,000 42,500 40,000 37,500 35,000 32,500 30,000 27,500 Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des Jan Peb Mar April Mei Juni Juli Agts Sept Okt Nop Des
25,000
2010
2011
2012
2013
Upah nominal buruh tani
Upah riil buruh tani
Gambar 4.5. Perkembangan Upah Nominal dan Upah Riil Buruh Tani di Indonesia, 2010 – 2013, Tahun dasar 2007 (2007=100)
Mulai Januari 2014, upah buruh tani nasional menggunakan tahun dasar 2012 (2012=100). Rata-rata upah nominal harian buruh tani di Indonesia pada bulan Januari tahun 2014 sebesar Rp. 43.808,- per hari dan terus meningkat menjadi sebesar Rp. 44.569,- per hari pada bulan Juli 2014 atau meningkat rata-rata sebesar 0,29% dan secara riil mengalami penurunan rata-rata sebesar 0,11%, seperti tersaji pada Tabel 4.5 dibawah ini. 34
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
Tabel 4.5. Upah Nominal dan Riil Buruh Tani Nasional per hari, (2012=100) (Rupiah)
No
Jenis Upah
Januari
Pebruari
1
Upah Nominal
43,808
43,992
2
Upah Riil *)
39,383
39,372
Maret
Rata-rata Pertumbuhan (%)
April
Mei
Juni
Juli
44,125
44,212
44,314
44,430
44,569
0.29
39,416
39,514
39,516
39,330
39,134
-0.11
Sumber : BPS Keterangan : *) Upah riil = upah nominal/indeks konsumsi rumah tangga pedesaan (2012=100)
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014
35
Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian
36
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian
Volume VIII, Nomor 8/Agustus 2014