PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL, KARAKTERISTIK INDIVIDU, MOTIVASI, DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA ORGANISASI BISNIS(Studi Empirik pada Astrido Group di Jakarta ) Agni Isador Harsapranata Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Bekasi Jalan Cut Mutiah No 88, Bekasi
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kepemimpinan situasional, karakteristik individu, motivasi, dan disiplin terhadap kinerja organisasi bisnis pada Astrido Group. Penelitian ini dilakukan di kantor Astrido Group Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan survey, dengan sampel sebanyak 264 orang. Analisis data dilakukan dengan analisa regresi berganda antara variabel independents (kepemimpinan situasional, karakteristik individu, motivasi, dan disiplin) dan variabel dependent (kinerja organisasi bisnis). Dari hasil analisis dan uji hipotesis, diketahui ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara variabel kompetensi, kompensasi terhadap kinerja karyawan, dan pengaruh yang positif dan signifikan secara parsial antara variabel kompetensi dan kompensasi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa kinerja karyawan Astrido Group akan meningkat dengan cara meningkatkan kompetensi, dan kompensasi. Kata Kunci : situasional, karakteristik individu, motivasi, disiplin
ABSTRACT This research aims to determine the effect of situational leadership, individual characteristics, motivation, and discipline on the performance of business organizations in Astrido Group. This research was conducted in the office Astrido Group Jakarta.The method used in this research is to conduct a survey, with a sample of 264 people. Data analysis was performed by multiple regression analysis between independents variables (situational leadership, individual characteristics, motivation, and discipline) and the dependent variable (performance business organizations). From the analysis and hypothesis testing, is known to have a positive and significant effect simultaneously between variables competency, compensation to employee performance, and a positive and significant effect partially between competence and compensation variables. Based on these results, it was concluded that the performance of employees Astrido Group will be increased by increasing the competency, and compensation. Keywords : situational leadership, individual characteristics, motivation, discipline I. PENDAHULUAN Gaya kepemimpinan seorang pemimpin merupakan parameter untuk sebuah organisasi. Berhasil-tidaknya sebuah organisasi sangat tergantung kepada kemampuan pemimpinnya dalam menggerakkan anggotaanggotanya. Dinamika dan efektivitas kepemimpinan seorang pemimpinan sangat menentukan keberhasilan sebuah organisasi sekaligus membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya. Dalam konteks bisnis, Peter Drucker menegaskan bahwa pemimpin, dalam hal ini manajer merupakan sumber daya pokok yang paling langka dalam
setiap organisasi bisnis. Penegasan Peter Drucker di atas menunjukkan bahwa orang pertama yang akan merasa bangga jika sebuah organisasi bisnis berhasil adalah pemimpin atau manajernya, sebaliknya, yang patut dinistakan karena ambruknya sebuah organisasi bisnis, juga adalah pemimpin atau manajernya. Bertolak dari pentingnya peran pemimpin itulah Peter G. Northouse mendefinisikan kepemimpinan sebagai “A process whereby an individual influences a group of individuals to achieve a common goal” atau sebuah proses dengannya seorang individu mempengaruhi
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan umum. Definisi Peter G. Northouse di atas memperlihatkan bahwa tercapai-tidaknya tujuan sebuah organisasi bisnis sangat ditentukan oleh kepiawaian manajer atau pemimpin dalam memobilisasi karyawannya. Hal itu mengandaikan bahwa hanya orang tertentu saja yang dapat menjadi pemimpin atau manajer. Artinya, tidak semua orang dapat menjadi pemimpin atau manajer. Yang mampu menjadi pemimpin hanyalah orang-orang yang memiliki sifat atau karakter tertentu saja. Pemimpin yang memiliki karakter khusus itu dipandang mampu dan layak menjadi pimpinan karena mampu memotivasi dan menggerakkan karyawan atau pengikutnya dalam berbagai situasi. Itulas dasarnya mengapa saya memusatkan penelitian saya pada gaya kepemimpinan situasional. Walaupun demikian, keberhasilan seorang pemimpin atau manajer tidak terlepas dari peran aktif para karyawan atau pengikut sebagai individu-individu, pembentuk sebuah organisasi bisnis. Bahkan harus dikatakan bahwa prestasi individu dalam setiap organisasi merupakan dasar bagi prestasi suatu organisasi secara keseluruhan, dimana selaras dengan fenomena umum bahwa keberhasilan suatu organisasi bisnis selalu merupakan sumbangsih kemampuan dan profesionalisme masingmasing individu, anggota sebuah organisasi. Untuk itu, demi efektivitas usaha dan efektivitas kinerja organisasi, seorang manajer atau pemimpin dituntut untuk memahami karakteristik masing-masing individu, anggota organisasi bisnis yang dipimpinnya. Karakter atau sifat-sifat bawaan lahir mencirikan setiap individu sebagai insan yang unik. Keunikan masing-masing individu dalam organisasi membuat manusia berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap individu memang berbeda, namun hal itu tidak berarti bahwa mereka tidak memiliki keserupaan. Kecenderungan untuk menghindari rasa sakit atau penderitaan dan mendekatkan diri kepada rasa nikmat merupakan salah satu unsur yang sama dalam diri setiap orang. Kesamaan maupun perbedaan di antara masing-masing individu hanya dapat diketahui melalui sikap dan perilaku mereka. Demikian halnya individu dalam suatu organisasi. Untuk itu, manajer atau pemimpin organisasi bisnis perlu mengamati kemudian memiliki pengetahuan yang memadai tentang keunikan dan kesamaan kecenderungan di antara karyawan, anggota organisasi bisninya agar mampu memobilisasi mereka untuk menghindari konflik dan stres demi mencapai tujuan organisasi secara efisien.
II. TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini menjelaskan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan variabel gaya kepemimpinan situasional, karakteristik individu, motivasi, disiplin, dan kinerja organisasi bisnis sebagai bahan pertimbangan. 1. Yustina Priatmani (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh kompensasi dan motivasi kerja karyawan terhadap kinerja perusahaan.” Hasil Penelitiannya menunjukkan sebagai berikut: a. Variabel kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Variabel kinerja perusahaan. Variabel kompensasi seperti harus memenuhi kebutuhan minimal, peningkatan kompensasi yang diterima, pengaruh pada semangat dan gairah kerja, keadilan dalam pemberian kompensasi dan pengaruh pada rasa aman di masa depan akan meningkatkan Variabel kinerja perusahaan. b. Variabel motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja perusahaan. Variabel motivasi akan meningkatkan Variabel kinerja perusahaan apabila memiliki hubungan yang baik dengan rekan sekerja, memperoleh pembayaran yang adil, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, terjaminnya kelangsungan kerja dan mendapat pengarahan yang baik. Jumlah sampel 80 responden, jumlah kuisioner yang diedarkan adalah 80, dan kembali 80 kuisioner. Perbedaan (Originalitas) Penelitian 1. Perbedaan penelitian saya dengan penelitian Yustina Priatmani (2008) adalah pada lokasi atau tempat penelitian, sampel yang digunakan dalam penelitian kedudukan variabel gaya kepemimpinan situasional, karakteristik individu, dan variabel disiplin . III. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanatif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan obyekobyek yang diteliti dalam batas-batas tertentu. Jadi, penelitian ini menjelaskan gaya kepemimpinan situasional yang meliputi (1) perilaku tugas, (2) perilaku hubungan, kemudian menjelaskan mengenai karakteristik
individu yang meliputi (1) sosiatif, (2) kesungguhan, (3) emosionalitas negatif, (4) ekstroversi, (5) keterbukaan, kemudian menjelaskan mengenai motivasi yang meliputi (1) aktualisasi diri, (2) penghargaan, (3) sosial, (4) keamanan, (5) kebutuhan fisiologis, kemudian menjelaskan mengenai disiplin yang meliputi (1) tepat waktu, (2) mengerjakan tugas, (3) memahami peraturan, yang pada akhirnya semua variabel-variabel tersebut berpengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi, sedangkan jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Dari penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa bila kepemimpinan situasional, karaktersitik individu, motivasi, dan disiplin karaywan bernilai positif dengan sendirinya kinerja organisasi akan bernialai positif. Desain atau model penelitian adalah eksplanatif yang mengkaji lima variabel yaitu : Gaya Kepemimpinan Situasional (X 1), Karakteristik individu (X2), Motivasi (X3), dan Disiplin (X4) berpengaruh terhadap peningkatan Kinerja organisasi (Y). Pola pengaruh yang akan di kaji dalam penelitian ini, untuk menguji diantara variabel yang diteliti dan dipresentasikan pada gambar berikut ini :
b) Karakteristik Individu (variabel bebas = X2), skor yang diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan kuesioner. c) Motivasi (Variabel bebas = X3), skor yang diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan kuesioner. d) Disiplin (Variabel bebas = X4), skor yang diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan kuesioner. e) Kinerja Organisasi (Variabel terikat = Y), skor yang diperoleh dari pengukuran dengan menggunakan kuisioner. Disebutkan bahwa variabel bebas adalah kepemimpinan situasional, karakteristik individu, motivasi, dan disiplin, ini disebabkan oleh tidak adanya pengaruh dari variabel lain yang mempengaruhi variabel tersebut untuk bernilai positif atau negatif, sedangkan untuk variabel terikat yaitu kinerja organisasi, perubahan nilai positif dan negatif dipengaruhi oleh variabel bebas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Astrido Group tahun 2009 yang berjumlah 1000 orang. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan metode convenience sampling. Metode convenience sampling dipilih sehubungan dengan terbatasnya waktu yang tersedia untuk melakukan penelitian, namun sampel yang didapat tetap memenuhi kaidah statistik. Untuk menentukan sampel (n) menurut rumus Slovin (Husein Umar, 2008:67):
n = ___N___ 1+N(e)2
Gambar 1 Desain Penelitian
Tujuan penelitian adalah meneliti dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan situasional (X1), Karakteristik individu (X2), Motivasi (X3), Disiplin (X4) berpengaruh terhadap peningkatan Kinerja Organisasi (Y). Adapun batasan yang digunakan : a) Gaya kepemimpinan situasional (variabel Bebas = X1), skor yang diperoleh dari pengukuran dengan mengunakan kuesioner.
di mana: n = ukuran sampel N = ukuran populasi E = kelonggaran ketidaktelitian yang dapat ditoleransi, 5%
maka besarnya sampel yang diambil adalah:
n = ___1000
_
1+1000 (0.05)2 = 285.71 dibulatkan menjadi 286 orang
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini terkait dengan kondisi ketiga variabel itu, data ini dikumpulkan dengan beberapa teknik yaitu: teknik observasi, dan dokumentasi. a. Teknik Observasi Di dalam penelitian ini digunakan teknik observasi langsung, karena penulis merupakan bagian dari situasi yang di teliti. Dengan kata lain penulis merupakan pegawai Astrido Group Jakarta. b. Teknik Dokumentasi Untuk mendapat data sekunder yaitu data yang mencakup unit kerja, nama dan jumlah pegawai Astrido Group Instrumen yang digunakan untuk menjaring data gaya kepemimpinan situasional, karaktersitik individu, motivasi, disiplin dan kinerja organisasi disusun dalam bentuk kuesioner yang menyediakan 5 (lima) alternatif pilihan dengan teknik Ordinal (Likert’s Summated Rating), untuk skala Likert’s positif setiap jawaban yaitu : a. Jawaban ”Sangat Setuju” (SS) memperoleh skor 5 b. Jawaban ”Setuju” (S) memperoleh skor 4 c. Jawaban ”Kurang Setuju” memperoleh skor 3 d. Jawaban ”Tidak Setuju” memperoleh skor 2 e. Jawaban ”Sangat Tidak Setuju” memperoleh skor 1 Untuk mendapatkan hasil instrumen yang baik dan memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliable. Maka pembuatan instrumen harus dilandasi pada kajian pustaka, oleh karena itu kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini perlu diuji validitas dan reliabilitas melalui program SPSS versi 15.00. 1. Uji Validitas Uji validitas akan dilakukan dengan metode Pearson dan metode Product Moment, yaitu dengan mengkorelasikan skor butir pada kuesioner dengan skor totalnya. Jika koefisiennya lebih dari 0,3 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Uji validitas ini menggunakan bantuan program SPSS versi 15.0 for windows. Adapun rumus rhitung yang digunakan teknik product moment yaitu: N ∑XY – (∑X) (∑Y) rxy = ------------------------------√[{n∑X²-(∑X)²} {n∑y² – (∑Y)² }] Rxy N ∑X ∑y
= = = =
Korelasi korelasi x dan y jumlah responden jumlah skor butir (x) jumlah skor variabel (y)
∑x² = jumlah skor butir kuadrat (x²) ∑y² = jumlah skor butir kuadrat (y²) ∑xy = jumlah perkalian butir (x) dan skor variabel (y) 2. Uji Reliabilitas Metode yang digunakan pada uji reliabilitas adalah metode Cronbach’s Alpha. Perhitungan Cronbach’s Alpha dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi di antara butir-butir pernyataan dalam kuesioner. Variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya lebih dari 0,3. dengan rumus sebagai berikut : rtt = k 1- ∑σь² k–1 σ1² dimana : rtt : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir pertanyaan σ1² : Variansi Total (Faktor) ∑σь : Jumlah varian Butir Sumber : Husein Umar (2003:106) Untuk mengkaji besarnya Alpha Cronbach yang diperoleh dari hasil perhitungan, maka dari perhitungan uji F hitung (Anova Hoyt) akan menunjukkan bahwa butir-butir pertanyaan variabel yang digunakan reliabel. Uji Normalitas, Jenis analisis yang dilakukan sangat tergantung dari bentuk distribusi datanya. Bila distribusi datanya tidak normal, maka sebaiknya digunakan prosedur uji statistic non parametrik, sedangkan bila asumsi kenormalan dapat dipenuhi maka dapat digunakan analisis menggunakan uji statistik parametrik. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program Statistic Package for the Social Sciences (SPSS) versi 15.00. data yang diolah adalah data primer dalam bentuk kuesioner dari hasil jawaban responden terkait dengan gaya kepemimpinan situasional, karakteristik individu, motivasi, disiplin kerja dan kinerja organisasi. Kuisioner sebagai instrument penelitian di distribusikan langsung oleh peneliti kepada semua level dalam organisasi yaitu staff, supervisor, kepala administrasi, manager dan kepala cabang. Dari kuisioner yang di bagikan, dengan total responden 286, untuk yang kembali adalah 264, sedangkan yang tidak kembali sebanyak 16, dan tidak bisa di oleh sebanyak 6.
Gambaran umum hasil penelitian merupakan gambaran kondisi responden. Hasil penelitian menunjukkan usia responden ratarata 20 sampai 34 tahun, yaitu berjumlah 188. Selengkapnya lihat tabel 1. Tabel 1 Jumlah Responden Menurut Usia Jakarta Tahun 2009 No. Interval Frekuensi Presentase Usia 1. 20-34 188 71,2 2. 35-40 40 15,1 3 41-45 25 9,4 4 >45 11 4,1 Total 264 100 Sumber : data primer Dilihat dari jenis kelamin responden, jumlah responden laki-laki sebanyak 203 orang (76,8%), sedangkan perempuan sebanyak 61 orang (23,1%). Hal ini tampak pada tabel 2.
4
S2 6 Total 264 Sumber : Data Primer
2,2% 100
Pada Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ini diuraikan menjadi tiga bagian yaitu mengenai deskriptif data, pengujian persyaratan analisis dan pengujian hipotesis. Penelitian ini terdapat lima variabel yaitu gaya kepemimpinan situasional (X1), karakteristik individu (X2), motivasi (X3), disiplin (X4) dan kinerja organisasi (Y). Banyaknya responden 264 orang dari populasi 1000 . Analisis Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Situasional (X1). Data yang terkumpul dari skor kuesioner variabel X1 merupakan merupakan penjabaran dari indikator variabel Gaya Kepemimpinan Situasional sebanyak 10 butir pertanyaan. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Analisis Deskriptif statistik Gaya Kepemimpinan Situasional (X1)
Tabel 2 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin
Statistics
No . 1.
Jenis Frekuen Kelamin si Laki203 Laki 2. Perempu 61 an Total 264 Sumber : data primer
Presenta se 76,8% 23,1% 100
Sedangkan jika dilihat dari latar belakang pendidikan, maka responden yang bekerja pada perusahaan rata-rata berpendidikan S2 sebanyak 6 orang (2,2%), S1 sebanyak 35 orang (13,2%), sedangkan yang berpendidikan D3 (Diploma) sebanyak 55 orang (20,8 %), dan untuk SMA/STM sebanyak 168 orang (63,6%). Selengkapnya data responden menurut latar belakang pendidikan dapat dilihat pada tabel 3.
X1 N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum Percentiles 25 50 75
220 44 39.3864 .18730 40.0000 42.00 2.77806 7.718 -.498 .164 .190 .327 13.00 32.00 45.00 8665.00 38.0000 40.0000 41.7500
Sumber : Analisis Deskriptif prog.SPSS versi 15.00 Tabel 3 Jumlah Responden Menurut Pendidikan Terakhir No. 1. 2. 3.
Pendidikan Terakhir SMA/STM D3 S1
Frekuensi
Presentase
168 55 35
63,6% 20,8% 13,2%
Analisis Deskriptif Variabel Karakteristik Individu (X2). Data yang terkumpul dari skor kuesioner variabel X2 merupakan penjabaran dari indikator variabel disiplin kerja sebanyak 6 butir pertanyaan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Analisis Deskriptif statistik Karaktersitik Individu (X2). Statistics
Tabel 6 Analisis Deskriptif statistik Motivasi (X3). Statistics
X2 N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum Percentiles 25 50 75
64 200 23.7500 .24398 24.0000 24.00 1.95180 3.810 -.509 .299 .657 .590 9.00 19.00 28.00 1520.00 23.0000 24.0000 25.0000
Sumber : Analisis Deskriptif prog.SPSS versi 15.00
Analisis Deskriptif Variabel Motivasi (X3) Data yang terkumpul dari skor kuesioner variabel X3 merupakan penjabaran dari indikator variabel motivasi sebanyak 11 butir pertanyaan, dari hasil perhitungan dapat di lihat di tabel 6
X3 N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum Percentiles 25 50 75
220 44 43.2591 .20659 44.0000 46.00 3.06418 9.389 -.520 .164 .353 .327 15.00 35.00 50.00 9517.00 41.0000 44.0000 46.0000
Sumber : Analisis Deskriptif prog.SPSS versi 15.00 Analisis Deskriptif Variabel Disiplin (X4) Data yang terkumpul dari skor kuesioner variabel X4 merupakan penjabaran dari indikator variabel motivasi sebanyak 8 butir pertanyaan, dari hasil perhitungan dapat di lihat di tabel 5.7. Tabel 7 Analisis Deskriptif statistik Disiplin (X4) Statistics X4 N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum Percentiles 25 50 75
64 200 30.9063 .25754 31.0000 32.00 2.06035 4.245 -.061 .299 1.353 .590 12.00 25.00 37.00 1978.00 29.2500 31.0000 32.0000
Sumber : Analisis Deskriptif prog.SPSS versi 15.00
Analisis Deskriptif Variabel Kinerja Organisasi (Y) Data yang terkumpul dari skor kuesioner variabel X4 merupakan penjabaran dari indikator variabel motivasi sebanyak 8 butir pertanyaan, dari hasil perhitungan dapat di lihat di tabel 8. Tabel 8 Analisis Deskriptif statistik Kinerja Organisasi (Y) Statistics Y N
Valid Missing
Mean Std. Error of Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Range Minimum Maximum Sum Percentiles 25 50 75
264 0 46.2727 .19852 47.0000 48.00 3.22559 10.404 -.292 .150 1.922 .299 20.00 36.00 56.00 12216.00 44.0000 47.0000 48.0000
Sumber : Analisis Deskriptif prog.SPSS versi 15.00 Analisis Regresi Ganda Variabel X1, X2, X3, X4 terhadap Y Berdasarkan analisis regresi berganda didapat b0 = 0.503, b1 X1 = -0.306 , b2 X2 =0.085, b3 X3=0.871, b4 X4=0.721. Dengan demikian diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0.503-0.306 X1–0.085 X2+0.871 X3+ 0.721 X4
Y Parsial = (0,792)(-0,157)(0.824)(0,787) (t =-0,569)(t= -0,888)(t=1,718)(t=5,944) Dari nilai koefisien korelasi berganda tersebut di atas, maka nilai 0.503 merupakan nilai konstanta yang menunjukkan bahwa jika gaya kepemimpinan (X1), karakteristik individu (X2), motivasi (X3), dan disiplin (X4) bernilai sebesar 0 satuan, maka kinerja pegawai (Y) akan mencapai sebesar 0.503 satuan. Selanjutnya nilai -0.569 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap adanya upaya penambahan sebesar 1 satuan unit gaya kepemimpinan (X1), maka akan menaikkan kinerja pegawai karyawan (Y)
sebesar -0.569 satuan unit, dengan asumsi (X2),(X3), dan (X4) tetap. Sebaliknya setiap penurunan 1 satuan unit gaya kepemimpinan (X1) akan menurunkan kinerja pegawai karyawan (Y) sebesar -0.569 satuan unit. Karena signifikansinya lebih besar dari Alpha(0,572 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) memberikan pengaruh yang cukup signifikan kepada variabel kinerja organisasi. Sedangkan untuk nilai -0.888 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap upaya penambahan sebesar 1 satuan unit karakteristik individu (X2) akan menaikkan kinerja organisasi (Y) sebesar -0.888 satuan unit, dengan asumsi (X1),(X3), dan (X4) tetap. Sebaliknya setiap penurunan 1 satuan unit karakteristik individu (X2) akan menurunkan kinerja organisasi (Y) sebesar -0.888 satuan unit. Karena signifikansinya lebih besar dari Alpha (0,378 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu (X2) memberikan pengaruh yang signifikan kepada variabel kinerja organisasi . Sedangkan untuk nilai 1.718 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap upaya penambahan sebesar 1 satuan unit motivasi (X3) akan menaikkan kinerja organisasi (Y) sebesar 1.718 satuan unit, dengan asumsi (X1),(X2), dan (X4) tetap. Sebaliknya setiap penurunan 1 satuan unit motivasi (X3) akan menurunkan kinerja organisasi (Y) sebesar 1.718 satuan unit. Karena signifikansinya lebih besar dari Alpha (0,091 > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa motivasi (X3) memberikan pengaruh yang signifikan kepada variabel kinerja organisasi . Sedangkan untuk nilai 5.944 merupakan koefisien regresi yang menunjukkan bahwa setiap upaya penambahan sebesar 1 satuan unit disiplin (X4) akan menaikkan kinerja organisasi (Y) sebesar 5.944 satuan unit, dengan asumsi (X1),(X2), dan (X3) tetap. Sebaliknya setiap penurunan 1 satuan unit disiplin (X4) akan menurunkan kinerja organisasi (Y) sebesar 5.944 satuan unit. Karena signifikansinya lebih kecil dari Alpha (0,00 < 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa disiplin (X4) tidak memberikan pengaruh yang signifikan kepada variabel kinerja organisasi. Uji F Dari hasil uji ANOVA atau F test menghasilkan nilai F hitung sebesar 69.450 dengan tingkat signifikansi 0.000, maka model regresi dapat dikatakan bahwa gaya
kepemimpinan (X1), karakteristik individu (X2), motivasi (X3), dan disiplin (X4) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja organisasi (Y). Hipotesis statistik pada tabel hasil uji Anova dengan prediktor tersebut di atas adalah sebagai berikut : a. Ho : β = 0 β1 0 β2 0 = β3 0 β4 0 artinya hipotesis tersebut menyatakan bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) karakteristik individu (X2), motivasi (X3), dan disiplin (X4) secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi (Y). b. H1 : β # 0 β1 β2 β3 β4
=
0 0 0
0
arti hipotesis ini menyatakan bahwa variabel gaya kepemimpinan (X1) karakteristik individu (X2), motivasi (X3), dan disiplin (X4) secara simultan berpengaruh terhadap kinerja organisasi (Y). Koefisien Determinasi (R²) Berdasarkan Koefisien Determinasi dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,813. artinya 81.3% variabel kinerja organisasi (Y) dijelaskan oleh variabel gaya kepemimpinan (X1) karakteristik individu (X2), motivasi (X3), dan disiplin (X4) dan sisanya 18.7% (100% - 81.3%) dijelaskan oleh variabelvariabel lain seperti promosi dan kompensasi, dimana kedua variabel ini diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis) Berdasarkan hasil perhitungan program SPSS versi 15.00, maka dapat digambarkan diagram jalur hubungan kausal empirik gaya kepemimpinan (X1), Karakteristik Individu (X2), Motivasi (X3), dan disiplin kerja (X4) terhadap kinerja organisasi (Y) sebagai berikut : Sehubungan dengan hasil perhitungan berdasarkan perhitungan program SPSS versi 15.00 , maka dapat disimpulkan bahwa :
X1 mempengaruhi Y secara langsung :0.759 X2 mempengaruhi Y secara langsung :-0.157 X3 mempengaruhi Y secara langsung : 0.788 X4 mempengaruhi Y secara langsung : 0.787 Sedangkan untuk hubungan : X1 dan x2 adalah : -0.062 X1 dan X3 adalah : 0.992 X1 dan X4 adalah : 0.535 X2 dan X3 adalah : -0.086 X2 dan X4 adalah : -0.157 X4 dan X3 adalah : 0.585 V. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data menggunakan SPSS 15.0 for windows maka dapat diperoleh kesimpulan yaitu : 1. Variabel gaya kepemimpinan situasional (X1) sesuai hasil koefisien gaya kepemimpinan situasional (X1) memiliki pengaruh yang kurang kuat terhadap kinerja organisasi (Y), dimana tingkat signifikansi variabel gaya kepemimpinan situasional (X1) sebesar 0,572 lebih besar dari alpha (α) 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan situasional kurang memiliki nilai positif dan signifikan terhadap variabel kinerja perusahaan (Y). 2. Variabel karakteristik individu (X2) sesuai hasil koefisien karakteristik individu (X2) memiliki pengaruh yang kurang kuat terhadap kinerja organisasi (Y), dimana tingkat signifikansi variabel karaktersitik individu (X2) sebesar 0,378 lebih besar dari alpha (α) 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan situasional kurang memiliki nilai positif dan signifikan terhadap variabel kinerja perusahaan (Y). 3. Variabel motivasi (X3) sesuai hasil koefisien motivasi (X3) memiliki pengaruh yang kurang kuat terhadap kinerja organisasi (Y), dimana tingkat signifikansi variabel motivasi (X3) sebesar 0,091 lebih besar dari alpha (α) 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel gaya kepemimpinan situasional kurang memiliki nilai positif dan signifikan terhadap variabel kinerja perusahaan (Y). 4. variabel disiplin kerja (X4) sesuai hasil koefisien adalah sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa disiplin kerja (X4) memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai (Y). Dimana tingkat signifikansi variabel disiplin kerja sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha (α) 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial variabel
disiplin kerja memiliki nilai positif dan signifikan terhadap variabel kinerja organisasi (Y). Bagi tingkat manajerial dalam organisasi diharapkan: (1) pemimpin tidak semata-mata mementingkan hasil yang dicapai atau waktu yang cepat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tetapi diharapkan mampu melakukan pendekatan melalui komunikasi dua arah sehingga keluhan-keluhan pegawai dapat diketahui dan permasalahan dalam melaksanakan pekerjaan dapat segera diketahui; (2) pemimpin mampu membangun displin kerja yang baik dengan cara memberikan tauladan atau contoh yang baik sehingga bawahan akan melakukan tindakan sebagaimana yang dilakukan oleh atasan. DAFTAR PUSTAKA Peter F. Drucker, (2006). “The Practice of Management”, HarperBusiness; Reissue edition. Gibson, James L, John M. Ivancevich, James H. Donnelly Jr, (2006). ”Organizations: Behaviour, Structure and Process”, McGraw-Hill Companies Inc, Boston. Paul Hersey, Kenneth H. Blanchard, Dewey E. Johnson, (2012). “Management of Organizational Behavior (10th Edition) 10th Edition”, Prentice Hall. Peter G. Northouse, (2010). “Leadership: Theory and Practice”, SAGE Publication, California. Stephen P. Robbins, (2012). “Organizational Behavior (15th Edition) 15th Edition”,Prentice Hall. Stoner, “Management”, Pearson Education, 1986. Wibowo. Prof, Dr, SE, M.Phil, (2007). “Manajemen Kinerja”, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta Yustina Priatmani (2008). “Pengaruh kompensasi dan motivasi kerja karyawan terhadap kinerja perusahaan”, Tesis.