EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI POKOK PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS X SMA NEGERI DI KABUPATEN TULUNGAGUNG ADI WALUYO Guru Matematika SMAN 1 Pakel Tulungagung
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui, mana yang lebih baik hasil belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri di Kabupaten Tulungagung yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD atau dengan model pembelajaran langsung pada materi pokok Persamaan dan Fungsi Kuadrat. (2) Untuk mengetahui, apakah hasil belajar matematika siswa yang mempunyai kemampuan awal lebih tinggi lebih baik dari siswa yang mempunyai kemampuan awal lebih rendah. (3) Untuk mengetahui, adakah interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan tingkat kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matemátika. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri di Kabupaten Tulungagung dengan populasi siswa kelas X SMA Negeri di Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2009-2010. Sampel penelitian ini terdiri dari SMAN 1 Kedungwaru, SMAN 1 Gondang dan SMAN 1 Pakel Kabupaten Tulungagung. Dari masing-masing sekolah sampel diambil 2 (dua) kelas yang terbagi menjadi 1 (satu) kelas kelompok eksperimen dan 1 (satu) kelas kelompok kontrol. Sampel penelitian ini diperoleh dengan cara kombinasi sampling random stratifikasi (stratified random sampling) dan sampling random kluster (cluster random sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan dokumentasi. Validitas instrumen tes menggunakan validitas isi, reliabilitas tes digunakan uji KR-20 dan dilakukan analisis butir soal. Analisis data menggunakan analisis variansi (Anava) dua jalan dengan sel tak sama. Kesimpulan penelitian ini adalah: (1) hasil belajar siswa pada materi pokok persamaan dan fungsi kuadrat yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada yang mendapat pembelajaran dengan model pembelajaran langsung, (2) hasil belajar pada materi pokok persamaan dan fungsi kuadrat siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi lebih baik dari siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah, (3) tidak terdapat interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok persamaan dan fungsi kuadrat. Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Persamaan dan Fungsi Kuadrat, Kemampuan Awal
pola pikir bagi guru dalam mengelola
PENDAHULUAN Dengan Satuan
Kurikulum
Pendidikan
Tingkat
kelas
dan
(KTSP)
pembelajaran.
melaksanakan Guru
proses harus
diharapkan ada perubahan paradigma
mengantisipasi dan mengembangkan
baru di bidang pendidikan yang
kurikulum tingkat satuan pendidikan
mengharuskan
yang berbasis kompetensi, reorientasi
adanya
perubahan
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 120 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
pembelajaran dari teaching menjadi
(satu), dimana konsep-konsep pada
learning.
materi persamaan dan fungsi kuadrat
Rendahnya
belajar
banyak digunakan sebagai materi
matematika siswa SMA kelas X,
prasyarat untuk mempelajari materi
salah
adalah
pokok matematika yang lain.
konsep
KAJIAN TEORI
satu
karena
hasil
penyebabnya penguasaan
matematika di SMP para siswa pada umumnya lemah,
Belajar adalah berbuat dan
ini terlihat saat
sekaligus proses yang membuat anak
akan melakukan pembelajaran yang
didik aktif (Sardiman, 2007:98).
menggunakan
materi
Sedangkan Fontana (dalam Erman
ditanyakan
Suherman dkk, 2003:7) menyatakan
konsep-konsep dasar yang pernah
bahwa pengertian belajar adalah
diterima di SMP, hanya beberapa
proses
siswa saja yang menjawab.
individu yang relatif tetap sebagai
sebelumnya,
prasyarat saat
Model pembelajaran kooperatif tipe
STAD
(Student
Team
hasil
perubahan
dari
tingkah
pengalaman.
laku
Menurut
Winkel (1996:53) belajar adalah
Achievement Division) adalah satu
suatu
dari
berlangsung dalam interaksi aktif
sekian
banyak
model
aktivitas
mental
pembelajaran kooperatif yang dapat
antara
dikembangkan
lingkungannya, dan menghasilkan
oleh
guru
dalam
seseorang
yang
dengan
proses pembelajaran
dalam upaya
perubahan-perubahan
meningkatkan
aktif
pengetahuan, keterampilan, dan nilai
perat
siswa
dalam mengkonstruksi pengetahuan
sikap
dan mencari arti sendiri dari yang
berbekas. Menurut Paul Suparno
mereka
proses
(1997:61) belajar merupakan suatu
pembelajaran, sehingga diharapkan
proses aktif pelajar mengkonstruksi
dapat meningkatkan
arti, baik teks, dialog, pengalaman
pelajari
selama
hasil belajar
siswa. Persamaan dan fungsi kuadrat
yang
dalam
relatif konstan dan
fisik, dan lain-lain. Belajar juga merupakan proses mengasimilasi dan
adalah salah satu materi pokok yang
mengakomodasi
dalam
rangka
diberikan di SMA pada semester 1
menghubungkan pengalaman atau
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 121 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
bahan yang sedang dipelajari dengan
problem to creating a system of
pengertian
relationships that is generalizable
yang
sehingga
telah
dipunyai,
pengetahuan
itu
and reusable”.
dikembangkan
Pembelajaran
Pembelajaran
matematika
(Cooperative
kooperatif
Learning)
adalah
adalah suatu penanaman konsep
mencakup suatu kelompok kecil
matematika proses
yang
terjadi
sebuah
siswa yang bekerja sama sebagai
dari
konsep
sebuah tim untuk menyelesaikan
transformasi
pengetahuan dan tindakan kepada
sebuah
seseorang.
Sedangkan
Simon
suatu
(2004:36)
mengatakan
bahwa:
sesuatu
masalah, tugas,
atau
untuk
“Learning mathematics is a process
bersama
of
Suherman,dkk,
transforming
ones
ways
of
knowing (conceptions) and acting”. Hasil dari proses pembelajaran
menyelesaikan mengerjakan
mencapai
lainnya
Sedangkan
tujuan (Erman
2003:
menurut
260).
Eggen
dan
Kauchak (1996: 279) pembelajaran
disebut sebagai hasil belajar yang
kooperatif
dapat
kelompok strategi pengajaran yang
dilihat
dan
diukur.
merupakan
sebuah
Keberhasilan seseorang di dalam
melibatkan siswa
mengikuti suatu proses pembelajaran
berkolaborasi untuk mencapai tujuan
pada satu jenjang pendidikan tertentu
bersama.
dapat
dilihat
dari
bekerja secara
hasil
Pembelajaran kooperatif tipe
pembelajarannya. Bloom (1976:3)
STAD merupakan salah satu tipe dari
membagi hasil belajar ke dalam tiga
model
pembelajaran
kooperatif
ranah yaitu ranah kognitif, afektif
dengan
menggunakan
kelompok-
dan ranah psikomotor.
kelompok
Helen M. Doerr (2003:110136)
mengatakan:
approach
to
the
“A
modelling
teaching
kecil
dengan
jumlah
anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa
secara
heterogen.
Slavin
and
(2008:143-146) menyatakan bahwa
learning of mathematica shifts the
STAD merupakan salah satu jenis
focus of the learning activity from
model pembelajaran kooperatif yang
finding a solution to apasticular
terdiri atas lima komponen utama,
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 122 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
yaitu (a) presentasi kelas, (b) Tim,
siswa, model pembelajaran langsung
(c) Kuis, (d) Skor kemajuan individu
berpusat pada guru.
dan (e) Rekognisi tim. Menurut
Dick,
Walter
and
Reiser
Arends
(dalam
29)
model
kemampuan awal (entry behaviour)
pembelajaran langsung adalah salah
adalah merupakan kecakapan atau
Trianto,
satu
2007:
pendekatan
mengajar
yang
(1989:32),
menyatakan
ketrampilan
yang
bahwa
telah dikuasai
dirancang khusus untuk menunjang
siswa sebelum proses pembelajaran
proses belajar siswa yang berkaitan
dimulai.
dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural
yang
Herman Hudoyo (2005: 60) menyatakan di dalam matematika
terstruktur dengan baik yang dapat
bila
diajarkan dengan pola kegiatan yang
mendasari konsep C, maka konsep C
bertahap, selangkah demi selangkah.
tidak mungkin dipelajari sebelum
Istilah
konsep A dan B dipelajari terlebih
lain
model
pembelajaran
langsung menurut Arends,
konsep
A dan konsep
B
antara
dahulu. Demikian pula konsep D
lain training model, active teaching
baru dapat dipelajari bila konsep C
model, mastery teaching, explicit
sudah
instruction.
seterusnya.
Pengajaran langsung, menurut
dipahami,
Ini berarti pengalaman
belajar yang lalu memegang peranan
Kardi (dalam Trianto, 2007: 30)
untuk
memahami
dapat
baru.
Jelas
berbentuk
ceramah,
demikian
konsep-konsep
bahwa
pengalaman
demonstrasi, pelatihan atau praktek,
belajar matematika di SMP misalnya,
dan kerja kelompok. Pengajaran
akan sangat berpengaruh terhadap
langsung
kemampuan
digunakan
menyampaikan ditransformasikan
pelajaran langsung
untuk yang oleh
penguasaan
materi
matematika di SMA. METODE PENELITIAN
guru kepada siswa. Menurut Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2007 : 32)
Desain Penelitian
meskipun tujuan pembelajaran dapat
Jenis
direncanakan bersama oleh guru dan
digunakan
penelitian dalam
penelitian
yang ini
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 123 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
adalah eksperimen semu, karena
relevan. Desain penelitian ini adalah
peneliti
desain faktorial 2 x 3 yang dapat
tidak
mungkin
untuk
mengontrol semua variabel yang
digambarkan sebagai berikut.
Tabel 1.1 Desain Penelitian Faktorial 2 x 3 Kemampuan Awal (b)
Model Pembelajaran (a)
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (a1 ) Pembelajaran Langsung (a2 )
Tinggi (b1) (ab)11
Sedang (b2) (ab)12
Rendah (b3) (ab)13
(ab)21
(ab)22
(ab)23
Populasi dan Teknik Pengambilan
Tulungagung tahun pelajaran
Sampel
2009-2010
Populasi dalam penelitian ini
(2)
dari masing-masing peringkat
adalah seluruh siswa kelas X SMA
diambil
Negeri di Kabupaten Tulungagung
sekolah, yang merupakan unit-
tahun pelajaran 2009-2010 sebanyak
unit populasi (kluster-kluster).
2945 siswa dari 10 SMA Negeri di Kabupaten Tulungagung.
(3)
secara
acak
satu
melakukan sampling random kluster lagi dari kluster-kluster
Teknik pengambilan sampel
yang
ada
yaitu
dengan
dilakukan dengan cara kombinasi
mengambil
sampling
masing-masing dua kelas, satu
random
stratifikasi
(stratified random sampling) dan
kelas
sampling random kluster (cluster
dan
random sampling), dengan langkah-
kontrol.
langkah sebagai berikut: (1) populasi sekolah
dibuat
secara
kelompok satu
kelas
acak
eksperimen kelompok
Instrumen Penelitian peringkat
berdasarkan
Instrumen dalam penelitian ini
sistem
berupa tes yang digunakan untuk
penerimaan siswa baru dari
mengukur hasil belajar siswa yang
Dinas Pendidikan Kabupaten
dilihat pada nilai kemampuan siswa pada mata pelajaran matematika pada
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 124 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
materi pokok persamaan dan fungsi
(Purwanto,
kuadrat setelah mengikuti proses
perhitungan dari 30 butir soal yang
pembelajaran
model
dianalisis terdapat 9 butir soal yang
pembelajaran kooperatif tipe STAD
tidak terpakai (ditolak). Butir soal
dan model pembelajaran langsung.
ditolak
dengan
Instrumen
penelitian
yang
2008:
karena
101).
tidak
Hasil
memenuhi
ketentuan konsistensi internal
dan
berupa tes hasil belajar matematika,
butir soal tidak memenuhi kategori
diujicobakan kepada 81 siswa kelas
tingkat kesukaran, jadi ada 21 butir
X
Kauman
soal yang diterima. Kemudian dari
Tulungagung. Uji reliabilitas pada
dua puluh satu butir soal yang
penelitian
Uji
diterima dipakai sebagai instrumen
KR-20 yaitu
tes dalam pengambilan data hasil
untuk menghitung indeks reliabilitas
belajar matematika siswa. Dua puluh
instrumen tes. Dari hasil perhitungan
satu
diperoleh
reliabilitas
selanjutnya dihitung reliabilitasnya,
instrumen adalah 0,774, nilai indeks
diperoleh hasil indeks reliabilitasnya
reliabilitas instrumen ini lebih besar
adalah 0,792 sehingga dikatakan
dari 0,7 sehingga instrumen tes
instrumen tes tersebut reliable.
tersebut
DESKRIPSI DATA
SMA
Negeri
ini
1
menggunakan
Kuder Richardson
indeks
dikatakan
reliable
(Budiyono, 2003:69). Analisis
butir
butir
soal
yang
diterima
Data Kemampuan Awal Siswa untuk
Data kemampuan awal siswa adalah
instrumen tes pada penelitian ini
nilai Ujian Nasional Matematika
terdiri dari konsistensi internal dan
SMP, yang diperoleh dari dokumen
tingkat kesukaran butir soal. Butir
yang ada pada siswa dan atau
soal yang dipakai adalah butir soal
sekolah.
yang memenuhi ketentuan indeks
1. Data Kemampuan Awal Siswa
konsistensi internal setiap butir soal
untuk Kelompok Eksperimen
adalah
rxy 0,30
2003:65)
dan
soal
(Budiyono,
kategori
tingkat
kesukaran pada rentang 0,33 – 0,66
Data kemampuan awal siswa untuk
kelompok
eksperimen
yaitu 40 siswa kelas X-D SMAN 1 Kedungwaru, 41 siswa kelas X-
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 125 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
6 SMAN 1 Gondang dan 42 siswa kelas
X-3
Tulungagung,
SMAN
1
Pakel
masing-masing
1. Data Hasil Belajar Matematika untuk
Siswa
Kelompok
Eksperimen
sebagai kelompok awal tinggi,
Data hasil belajar matematika
sedang dan rendah. Dari data
siswa untuk kelompok eksperimen
diperoleh banyaknya siswa 123,
yaitu 40 siswa kelas X-D SMAN
mean 9,63,
nilai
1 Kedungwaru, 41 siswa kelas X-
maksimum 10, nilai minimum
6 SMAN 1 Gondang dan 42 siswa
7,50 dan standar deviasi 0,46.
kelas
modus,
10
2. Data Kemampuan Awal Siswa
X-3
Tulungagung,
SMAN
1
Pakel
masing-masing
untuk Kelompok Kontrol
merupakan
Data kemampuan awal siswa
kemampuan awal tinggi, sedang
untuk kelompok kontrol yaitu 39
dan rendah. Dari data diperoleh
siswa
1
banyaknya siswa 123, mean 6,35
Kedungwaru, 40 siswa kelas X-3
median 6,19, modus 6,67 nilai
SMAN 1 Gondang dan 42 siswa
maksimum 8,57 nilai minimum
kelas
3,33 dan standar deviasi 1,31.
kelas
X-4
Tulungagung,
X-E
SMAN
SMAN
1
Pakel
kelompok
dengan
masing-masing
2. Data Hasil Belajar Matematika
sebagai kelompok awal tinggi,
untuk Siswa Kelompok Kontrol
sedang dan rendah. Dari data
Data hasil belajar matematika
diperoleh banyaknya siswa 121,
siswa untuk kelompok kontrol
mean 9,64,
nilai
yaitu 39 siswa kelas X-E SMAN 1
maksimum 10, nilai minimum
Kedungwaru, 42 siswa kelas X-3
8,00 dan standar deviasi 0,47.
SMAN 1 Gondang dan 40 siswa
modus,
10
kelas Data Hasil Belajar Matematika Siswa
Tulungagung, merupakan
Data hasil belajar siswa kelas X semester 1 diperoleh dari tes hasil belajar
X-4
matematika
berakhirnya eksperimen.
setelah
SMAN
1
Pakel
masing-masing kelompok
dengan
kemampuan awal tinggi, sedang dan rendah. Dari data diperoleh banyaknya siswa 121, mean 6,05 median 6,19, modus 6,19 nilai
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 126 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
maksimum 8,57 nilai minimum
materi pokok pangkat, akar dan
3,33 dan standar deviasi 1,40.
logaritma., sebelum dilakukan uji keseimbangan
HASIL ANALISIS DATA
terlebih
dahulu
dilakukan uji normalitas dengan
Uji Keseimbangan
menggunakan uji-t.
Uji keseimbangan dilakukan pada data hasil ulangan harian (UH)
Rangkuman
hasil uji normalitas disajikan dalam Tabel 1.2 sebagai berikut:
Tabel 1.2 Rangkuman Hasil Uji Normalitas No Nama Variabel
Lhitung
1
0,0794 123 0,0799 Tidak Normal ditolak 0,0785 121 0,0805 Tidak Normal ditolak normalitas 1. Uji Normalitas
Kelompok Eksperimen 2 Kelompok Kontrol Dari hasil uji
n
Ltabel
tersebut, ternyata kedua kelompok
Keputusan
Uji
Keterangan
normalitas hasil belajar
berasal dari populasi normal. Uji
matematika siswa kelas X semester 1
keseimbangan dengan menggunakan
meliputi uji normalitas untuk : (1)
uji-t, diperoleh hasil t hitung = 0,916
kelompok
sedangkan t tabel = 1,960, dengan taraf signifikan 0,05. Dengan demikian t hitung DK, sehingga Ho diterima,
yang
berarti
populasi
kedua
mempunyai
siswa
dengan
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD, (2) kelompok siswa dengan model pembelajaran
langsung,
(3)
kelompok siswa dengan kemampuan
kelompok
awal tinggi, (4) kelompok siswa
kemampuan
dengan kemampuan awal sedang dan
seimbang.
(5)
kelompok
siswa
dengan
kemampuan awal rendah. Uji Prasyarat
Rangkuman
Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors
dan
uji
homogenitas
menggunakan uji Chi Kuadrat.
hasil
uji
normalitas dari kelima kelompok tersebut disajikan dalam Tabel 1.3 berikut :
Tabel 1.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika Siswa Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 127 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
No
Nama Variabel
1
Lhitung
kelompok siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelompok siswa dengan model pembelajaran langsung kelompok siswa dengan kemampuan awal tinggi kelompok siswa dengan kemampuan awal sedang kelompok siswa dengan kemampuan awal rendah
2
3 4
5
n
Ltabel
Keputusan Keterangan
0,0787 123 0,0799
Tidak ditolak
Normal
0,0744 121 0,0805
Tidak ditolak
Normal
0,0721 117 0,0819
Tidak ditolak Tidak ditolak
Normal
Tidak ditolak
Normal
0,1050 58
0,1163
0,0971 69
0,1067
Normal
yang sama (homogen), ini 2.
dapat
Uji Homogenitas Uji
Homogenitas
hasil
dilihat
dari
hasil
perhitungan 2 = 0,561
belajar matematika materi pokok persamaan dan fungsi kuadrat siswa
kelas
X
semester
1
meliputi uji homogenitas untuk : 1) Kelompok
model
pembelajaran 2) Kelompok kemampuan awal
2 = tabel
2) sedangkan harga 3,841
dengan
taraf
signifikansi = 0,05 dan derajat kebebasan 1. Dengan
2
demikian
2 , tabel
<
Untuk menguji homogenitas
sehingga hipotesis nol tidak
pada penelitian ini digunakan uji
ditolak, yang berarti sampel
Bartlett dengan statistik uji Chi
penelitian ini berasal dari
Kuadrat,hasil uji homogenitas
populasi
sebagai berikut :
variansi
1) dari dua populasi yang ada
(homogen).
yang
memiliki
yang
sama
model
3) dari tiga populasi yang ada
pembelajaran kooperatif tipe
dari kelompok kemampuan
STAD
awal
dari
kelompok
dan
pembelajaran
langsung memiliki variansi
rendah
tinggi,
sedang
memiliki
dan
variansi
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 128 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
yang sama (homogen), ini
variansi
dapat
(homogen).
dilihat
dari
2 = 2,669
perhitungan
2.
dengan
Hipotesis penelitian diuji dengan teknik analisis variansi
taraf
dua jalan
signifikansi = 0,05 dan
2
<
(2 x 3) dengan
sel tidak sama dengan model.
derajat kebebasan 2. Dengan demikian
sama
Uji Hipótesis
2 = tabel
sedangkan harga 5,991
hasil
yang
Hasil
2 , tabel
hipotesis
perhitungan uji dengan
analisis
sehingga hipotesis nol tidak
variansi dua jalan 2 x 3 dengan
ditolak, yang berarti sampel
frekuensi sel tidak sama dan
penelitian ini berasal dari
taraf signifikansi
populasi
disajikan pada Tabel 1.4 berikut:
yang
memiliki
= 0,05
Tabel 1.4 Rangkuman Hasil Analisis Variansi Sumber Varian
JK
Db
RK
Fhitung
Model Pembelajaran
7,006
1
7,006
3,932
Tingkat Kemampuan awal Interaksi antara Model Pembelajaran dan Tingkat Kemampuan awal Galat
15,838
2
7,919
4,444
0,671
2
0,336
0,189
Total
Ftabel Keputusan Uji 3,84 Ho ditolak 3,00 Ho ditolak 3,00 Ho diterima
424,020 238 1,782 447,535 243 dengan
perhitungan yang disajikan pada
ditolak.
Tabel 4.3 di atas tampak bahwa :
terdapat
a. Pada efek utama A (Model
belajar model pembelajaran
Pembelajaran), harga statistik
kooperatif tipe STAD dengan
uji Fa = 3,932 dan Ftabel =
model pembelajaran langsung
dari
3,84 , ternyata Fa > Ftabel
terhadap
demikian
H0A
hasil
Berdasarkan
Hal
ini
perbedaan
hasil
berarti hasil
belajar
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 129 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
matematika siswa kelas X
dengan demikian H 0 AB diterima.
semester 1.
Hal ini berarti tidak terdapat
b. Pada efek utama B (tingkat
interaksi
antara
kemampuan awal siswa), harga
pembelajaran
dan
statistik uji
awal siswa terhadap hasil belajar
Fb = 4,444 dan
model kemampuan
Ftabel = 3,00, ternyata Fb > Ftabel
matematika
dengan demikian H 0 B ditolak.
persamaan dan fungsi kuadrat
Hal
ini
berarti
sedang
dan
3.
matematika
hasil materi
Dari hasil pengujian hipotesis kedua diperoleh kesimpulan bahwa ada
belajar
pada
hasil
belajar
materi
pokok
persamaan dan fungsi kuadrat yang signifikan ditinjau dari kemampuan
siswa kelas X semester 1.
awal siswa yang tinggi, sedang dan
c. Pada efek interaksi AB (Model dan
perbedaan
matematika
pokok
persamaan dan fungsi kuadrat
Pembelajaran
Uji Komparasi Ganda
rendah
memberikan efek yang berbeda terhadap
pokok
siswa kelas X semester 1.
tingkat
kemampuan awal siswa yang tinggi,
materi
rendah. Untuk mengetahui perbedaan
tingkat
rerata
kemampuan awal siswa), harga
siswa
yang
mempunyai
kemampuan awal tinggi, sedang dan
statistik uji Fab = 0,189 dan Ftabel
rendah dilakukan uji lanjut dengan
= 3,00, ternyata Fab < Ftabel
menggunakan uji Scheffe.
Tabel 1.5 Rangkuman Rataan antar Sel dan Rataan Marginal Kemampuan Awal
Model Pembelajaran
Rataan
Tinggi
Sedang
Rendah
Marginal
Eksperimen
6,58
6,26
6,05
6,35
Kontrol
6,38
5,81
5,64
6,05
Rataan Marginal
6,48
6,03
5,85
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 130 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
Rangkuman hasil uji komparasi
1.6 berikut:
rataan antar kolom seperti Tabel Tabel 1.6 Rangkuman Hasil Uji Komparasi Rataan antar Kolom Komparasi
Fhitung
.1 vs .2 .1 vs .3 .2 vs .3 Berdasarkan
dari
Fkritik
Keputusan Uji
4,421
6,00 Ho diterima
9,680
6,00 Ho ditolak
0,5735
6,00 Ho diterima
hasil
b. Antara tingkat kemampuan
perhitungan yang disajikan pada
awal
Tabel 1.6 di atas tampak bahwa
kemampuan
setiap
tingkatan
diperoleh F .1.3 > Fkritik . Hal
awal
yang
kemampuan
tinggi
dan
tingkat
awal
rendah
tidak
ini berarti ada perbedaan
memberikan efek yang sama
rerata yang signifikan antara
terhadap
siswa
berbeda
hasil
belajar
yang
mempunyai
matematika pada materi pokok
kemampuan awal tinggi dan
persamaan dan fungsi kuadrat.
siswa
Hasil uji komparasi ganda pada
pasangan
kemampuan
awal
yang
mempunyai
kemampuan awal rendah.
tingkat
c. Antara tingkat kemampuan awal
sebagai
sedang dan tingkat kemampuan awal rendah diperoleh F .2 .3 <
berikut : a. Antara tingkat kemampuan awal tinggi dan tingkat kemampuan
Fkritik . Hal ini berarti tidak ada
perbedaan rerata yang signifikan
awal sedang diperoleh F .1.2 <
antara siswa yang mempunyai
Fkritik . Hal ini berarti tidak ada
kemampuan awal sedang
perbedaan rerata yang signifikan
siswa
antara siswa yang mempunyai
kemampuan awal rendah.
kemampuan awal tinggi dan siswa yang
mempunyai
awal sedang.
kemampuan
yang
dan
mempunyai
Dengan memperhatikan hasil uji komparasi ganda di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang mempunyai kemampuan
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 131 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
awal tinggi lebih baik dari siswa
pembelajaran langsung terdapat
yang mempunyai kemampuan awal
perbedaan terhadap hasil belajar
rendah.
matematika
Sedangkan
matematika
bagi
hasil
materi
pokok
yang
persamaan dan fungsi kuadrat.
mempunyai kemampuan awal tinggi
Demikian halnya, jika dilihat
dan
mempunyai
dari rataan hasil belajar siswa
kemampuan awal sedang serta siswa
yang mendapatkan pembelajaran
yang mempunyai kemampuan awal
dengan
sedang dan siswa yang mempunyai
kooperatif tipe STAD yaitu 6,35
kemampuan
rendah
lebih baik dari rataan hasil
memberikan hasil belajar yang sama.
belajar siswa yang mendapatkan
PEMBAHASAN
pembelajaran
dengan
model
pembelajaran
langsung
yaitu
siswa
siswa
belajar
yang
awal
HASIL
PENELITIAN 1.
Model
model
pembelajaran
6,05. Sehingga hasil belajar
pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan
siswa
model pembelajaran langsung
persamaan dan fungsi kuadrat
memberikan
siswa
efek
yang
pada
materi
yang
pokok
mendapatkan
berbeda terhadap hasil belajar
pembelajaran
dengan
matematika
pembelajaran
kooperatif
siswa
kelas X
Berdasarkan hasil analisis
yang mendapatkan pembelajaran
variansi dua jalan dengan sel
dengan
tidak sama untuk efek utama A
langsung.
Pembelajaran),
statistik uji
harga
Fa = 3,932 dan
Ftabel = 3,84 , ternyata Fa > Ftabel . Hal ini berarti bahwa
siswa
yang mendapatkan pembelajaran dengan
tipe
STAD lebih baik dari siswa
semester 1
(Model
model
model
pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan model
2.
model
pembelajaran
Terdapat perbedaan antara tingkat
kemampuan
awal
tinggi dan rendah terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X semester 1 Berdasarkan
hasil
analisis
variansi dua jalan dengan sel tak sama, pada efek B (kemampuan
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 132 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
awal siswa) diperoleh Fb = 4,444
kemampuan awal rendah memiliki
dan
rerata yang sama.
Ftabel = 3,00, ternyata Fb >
Ftabel . Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar matematika pada materi pokok persamaan dan fungsi kuadrat
siswa kelas X
semester 1 sebagai akibat dari perbedaan tingkat kemampuan awal
3.
Tidak
terdapat
antara
penggunaan
ganda
antar
diperoleh
berturut-turut
kolom F .1.2 =
4,421; F .1.3 = 9,680 dan F .2 .3 = 0,5735
dengan dari Fkritik = 6,00,
hal ini berarti hanya mempunyai
siswa yang
kemampuan
awal
model
pembelajaran
dan
tingkat
kemampuan
awal
siswa
terhadap
hasil
matematika
siswa
belajar kelas
X
semester 1
siswa tersebut. Dari hasil dari uji komparasi
interaksi
Dari analisis variansi dua jalan dengan sel tidak sama diperoleh Fab = 0,189 dan
Ftabel
= 3,00,
ternyata Fab < Ftabel . Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal siswa
terhadap
hasil
belajar
tinggi dan siswa yang mempunyai
matematika materi pokok persamaan
kemampuan awal rendah yang
dan fungsi kuadrat.
memiliki perbedaan rerata yang signifikan.
Sedangkan
siswa
Tidak ditolaknya hipotesis nol yang berarti tidak ada interaksi
dengan kemampuan awal tinggi dan
antara
kemampuan awal
serta
kemampuan awal siswa terhadap
siswa dengan kemampuan awal
hasil belajar, menunjukkan bahwa
sedang
pengaruh
dan
sedang
kemampuan
awal
model
pembelajaran
model
dan
pembelajaran
rendah tidak memiliki perbedaan
terhadap hasil belajar siswa pada
rerata yang signifikan, ini berarti
materi pokok persamaan dan fungsi
bahwa siswa dengan kemampuan
kuadrat tidak tergantung pada tingkat
awal tinggi dan kemampuan awal
kemampuan awal siswa.
sedang
KESIMPULAN DAN SARAN
serta
kemampuan
siswa
awal
dengan
sedang
dan
Kesimpulan
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 133 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
Berdasarkan hasil analisis data
kuadrat
dengan
model
dan pembahasan penelitian, dapat
pembelajaran
diperoleh kesimpulan sebagai berikut
STAD lebih baik dibandingkan
a.
Hasil belajar matematika pada
dengan
materi pokok persamaan dan
langsung untuk setiap tingkat
fungsi
kemampuan awal.
b.
c.
kuadrat
yang
mendapatkan
pembelajaran
dengan
pembelajaran
model
kooperatif
model
tipe
pembelajaran
Implikasi Hasil Penelitian
kooperatif tipe STAD lebih baik
Kesimpulan penelitian memberikan
dari pada yang mendapatkan
implikasi, sebagai berikut:
pembelajaran
1.
dengan model
Penggunaan model pembelajaran
pembelajaran langsung.
kooperatif tipe STAD dalam
Hasil belajar matematika pada
proses pembelajaran matematika
materi pokok persamaan dan
khususnya
fungsi
yang
semester 1 perlu dioptimalkan
mempunyai kemampuan awal
dan persiapan yang matang. Hal
tinggi lebih baik dari siswa yang
ini dilakukan mengingat siswa
mempunyai kemampuan awal
kelas X SMA masih dalam taraf
rendah. Sedangkan hasil belajar
penyesuaian
matematika bagi siswa yang
penggunaan model pembelajaran
mempunyai kemampuan awal
kooperatif tipe STAD dengan
tinggi
membagi
kuadrat
dan
siswa
siswa
yang
siswa
kelas
X
sehingga
kelompok-kelompok
mempunyai kemampuan awal
kecil, siswa akan lebih cepat
sedang
yang
mengenal teman-temannya, yang
mempunyai kemampuan awal
pada akhirnya para siswa akan
sedang
dapat
serta
dan
siswa
siswa
yang
mengenal dan
potensi
mempunyai kemampuan awal
temannya
akan
rendah memberikan hasil belajar
nyaman bertanya tentang materi
yang sama.
pembelajaran
Hasil belajar matematika materi
dikuasai.
pokok persamaan dan fungsi
proeses
yang
Dengan
lebih
belum demikian
pembelajaran
akan
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 134 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
berjalan
menyenangkan
belajar matematika SMP
atau
bermakna karena diantara siswa
siswa yang belajar pada materi
dapat
pokok
saling
memberi
menerima
dan
sesuai
dengan
yang
dimiliki.
kemampuan
2.
dan
tertentu
akan
sangat
dipengaruhi oleh materi pokok sebelumnya
yang
menjadi
Disamping itu siswa terkadang
prasyarat. Apalagi matematika
kurang mengerti jika diberikan
adalah
penjelasan oleh gurunya, tetapi
menganut
lebih
sehingga proses pembelajaran
memahami
dan
dapat
suatu
ilmu
sistem
hirarki
menerima jika temannya yang
selanjutnya
memberi penjelasan. Hal ini
pada kemampuan yang dimilki
senada
yang
sebelumnya.
disampaikan oleh Suryanti, dkk.
diungkapkan
(2008: 14) bahwa hal yang
Hudoyo (2005:60) menyatakan
penting
bahwa di dalam matematika bila
dengan
dalam
model
pembelajaran kooperatif adalah
konsep
bahwa
siswa
dapat
mendasari
dengan
cara
bekerja
belajar sama
konsep
A
akan
yang
tergantung
Seperti oleh
Herman
dan
konsep
konsep C
yang
C,
tidak
B
maka
mungkin
dengan teman. Bahwa teman
dipelajari sebelum konsep A dan
lebih mampu dapat menolong
B dipelajari terlebih dahulu.
teman yang lemah.
Demikian pula konsep D baru
Perlunya memperhatikan aspek
dapat dipelajari bila konsep C
kemampuan awal siswa dalam
sudah
melakukan proses pembelajaran,
seterusnya.
khususnya
pembelajaran
pengalaman belajar yang lalu
matematika.
Hal
memegang
ini
dipahami,
demikian
Ini
peranan
berarti
untuk
mengandung pengertian bahwa
memahami konsep-konsep baru.
seseorang siswa yang belajar
Jelas bahwa pengalaman belajar
matematika pada tingkat SMA
matematika di SMP misalnya,
akan sangat dipengaruhi oleh
akan
kemampuan
terhadap
siswa
tersebut
sangat
berpengaruh kemampuan
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 135 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
3.
penguasaan materi matematika
proses
di SMA.
berlangsung menyenangkan dan
Hasil belajar matematika materi
bermakna
pokok persamaan dan fungsi
mengoptimalkan potensi yang
kuadrat
dimiliki
dengan
pembelajaran
model
kooperatif
tipe
model
pembelajaran
awal.
Dengan
yang
pada
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan penelitian dan implikasi penelitian,
kooperatif
memberikan
STAD
siswa,
dapat
Saran-saran
demikian model pembelajaran tipe
serta
belajar yang optimal.
langsung untuk setiap tingkat kemampuan
akan
akhirnya akan diperoleh hasil
STAD lebih baik dibandingkan dengan
pembelajaran
memberikan hasil belajar yang
berikut:
lebih baik untuk siswa yang
a.
peneliti
dapat
saran-saran
sebagai
Dalam menyampaikan materi
mempunyai kemampuan awal
pokok persamaan dan fungsi
tinggi, kemampuan awal sedang
kuadrat pada kelas X semester
maupun
pertama
rendah
kemampunan pada
materi
awal
disarankan
pokok
menggunakan
persamaan dan fungsi kuadrat.
pembelajaran
Namun
STAD.
demikian
dalam
penggunaan model pembelajaran
b.
Dalam
kooperatif
penggunaan
dalam proses pembelajaran perlu
pembelajaran
memperhatikan
STAD
tingkat
model
kooperatif
selama
tipe
model tipe proses
kemampuan awal siswa terlebih
pembelajaran, guru disarankan
dahulu sebelum seorang guru
lebih memperhatikan bagi siswa
memutuskan
untuk
yang mempunyai kemampuan
menggunakan
model
awal
pembelajaran tertentu.
rendah
dibandingkan
Dengan
dengan siswa yang mempunyai
kata lain model pembelajaran
kemampuan awal tinggi dan
yang tepat dan sesuai dengan
kemampuan awal sedang.
tingkat kemampuan awal siswa, Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 136 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013
c.
Guru hendaknya memperhatikan aspek-aspek
yang
meningkatkan
dapat
keberhasilan
siswa dalam belajar, salah satu aspeknya
adalah
kemampuan
awal yang dimiliki siswa. Ada baiknya
sebelum
proses
pembalajaran berlangsung guru mengetahui dulu kemampuan awal yang telah dimiliki siswa dengan kembali
cara
mengingatkan
materi yang telah
diterima siswa sebelumnya. DAFTAR PUSTAKA Bloom, Benyamin S. 1976. Human Characteristic and School Learning. New York: Mc GrawHill Book Company. Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta: UNS Press. Dick, Walter and Robert A. Reiser. 1989. Planning Effective Instruction. Boston: Allyn and Bacon. Doerr, Helen M.. 2003. A Modelling Perspective on Students’ Mathematical Reasoning About Data. Journal for Research in Mathematics Education. Volume 24, Number 2, pp110-133. Eggen, Paul D. and Kauchak, Donald P. 1996. Strategies for Teachers Teaching Content and Thinking Skills. Boston: Allyn and Bacon.
Erman Suherman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Herman Hudoyo. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: UM PRESS. Paul Suparno. 1997. Filsafat Konstruktifisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sardiman, AM. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Simon, Marfin A. 2004. Explicating a Mechanism for Conceptual Learning. Journal for Research in Mathematics Education. Volume 35, Number 5, pp 305329. Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Terjemahan Bandung: Nusa media. Suryanti, dkk. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surabaya: Unesa University Press. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Winkel. 1996. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Adi Waluyo , Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada 137 Materi Pokok Persamaan Dan Fungsi Kuadrat Ditinjau Dari Kemampuan Awal Siswa Kelas X SMA Negeri Di Kabupaten Tulungagung, April 2013