Muhammad Luthfi Baihaqi Ad-Hoc Jaringan Ad-hoc adalah salah satu jenis dari Wireless Local Area Network (WLAN) yang terdiri dari sekumpulan node-node yang berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa melibatkan node perantara seperti access point. Setiap node pada jaringan ad-hoc memiliki interface wireless. Node-node dalam jaringan ad hoc bersifat dinamis dan dapat berubahubah. Pada jaringan ad hoc setiap node tidak hanya berfungsi sebagai pengirim dan penerima informasi tetapi juga berfungsi sebagai pendukung jaringan seperti router. Oleh karena itu maka diperlukan sebuah routing protokol yang ditanamkan pada jaringan ad hoc tersebut.
Dalam segi keamanan, jaringan ad-hoc dapat di konfigurasi tanpa password (open) atau menggunakan 2 metode yaitu WEP dan WPA.
Metode Wired Equivalent Privacy (WEP) WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP (Wired Equivalent Privacy) adalah suatu metoda pengamanan jaringan nirkabel, disebut juga dengan Shared Key Authentication. Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke client maupun access point. Kunci ini harus cocok dari yang diberikan akses point ke client, dengan yang dimasukkan client untuk authentikasi menuju access point, dan WEP mempunyai standar 802.11b.
Dasar Jaringan Akses Nirkabel
1
Muhammad Luthfi Baihaqi WEP terdiri dari dua tingkatan, yakni kunci 64 bit, dan 128 bit. Sebenarnya kunci rahasia pada kunci WEP 64 bit hanya 40 bit. Demikian juga pada kunci WEP 128 bit, kunci rahasia terdiri dari 104bit.
Metode WI-FI Protected Accsess (WPA) Berbagai macam penelitian mengenai WEP telah dilakukan dan diperoleh kesimpulan bahwa walaupun sebuah jaringan wireless terlindungi oleh WEP, pihak ketiga (hackers) masih dapat membobol masuk. Seorang hacker yang memiliki perlengkapan wireless seadanya dan peralatan software yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis cukup data, dapat mengetahui kunci enkripsi yang digunakan. Menyikapi kelemahan yang dimiliki oleh WEP, telah dikembangkan sebuah teknik pengamanan baru yang disebut sebagai WPA (WiFI Protected Access). Teknik WPA adalah model kompatibel dengan spesifikasi standar draf IEEE 802.11i. Teknik ini mempunyai beberapa tujuan dalam desainnya, yaitu kokoh, interoperasi, mampu digunakan untuk menggantikan WEP, dapat diimplementasikan pada pengguna rumahan atau corporate, dan tersedia untuk publik secepat mungkin. WPA mempunyai mekanisme enkripsi yang lebih kuat. Namun, ada yang pesimistis karena alur komunikasi yang digunakan tidak aman, di mana teknik man- in-the-middle bisa digunakan untuk mengakali proses pengiriman data. Agar tujuan WPA tercapai, setidaknya dua pengembangan security utama dilakukan. Teknik WPA dibentuk untuk menyediakan pengembangan enkripsi data yang menjadi titik lemah WEP, serta menyediakan user authentication yang tampaknya hilang pada pengembangan konsep WEP. Teknik WPA didesain menggantikan metode keamanan WEP, yang menggunakan kunci keamanan statik, dengan menggunakan TKIP (Temporal Key Integrity Protocol) yang mampu secara dinamis berubah setelah 10.000 paket data ditransmisikan. Protokol TKIP akan mengambil kunci utama sebagai starting point yang kemudian secara reguler berubah sehingga tidak ada kunci enkripsi yang digunakan dua kali. Background process secara otomatis dilakukan tanpa diketahui oleh pengguna. Dengan melakukan regenerasi kunci enkripsi kurang lebih setiap lima menit, jaringan WiFi yang menggunakan WPA telah memperlambat kerja hackers yang mencoba melakukan cracking kunci terdahulu.
Dasar Jaringan Akses Nirkabel
2
Muhammad Luthfi Baihaqi
Walaupun menggunakan standar enkripsi 64 dan 128 bit, seperti yang dimiliki teknologi WEP, TKIP membuat WPA menjadi lebih efektif sebagai sebuah mekanisme enkripsi. Namun, masalah penurunan throughput seperti yang dikeluhkan oleh para pengguna jaringan wireless seperti tidak menemui jawaban dari dokumen standar yang dicari. Sebab, masalah yang berhubungan dengan throughput sangatlah bergantung pada hardware yang dimiliki, secara lebih spesifik adalah chipset yang digunakan. Anggapan saat ini, jika penurunan throughput terjadi pada implementasi WEP, maka tingkat penurunan tersebut akan jauh lebih besar jika WPA dan TKIP diimplementasikan walaupun beberapa produk mengklaim bahwa penurunan throughput telah diatasi, tentunya dengan penggunaan chipset yang lebih besar kemampuan dan kapasitasnya.
Contoh konfigurasi Ad-hoc menggunakan Windows 7 1. Buka jendela Network and Sharing Center di Control Panel. Klik “Setup a New Connection or Network”, maka akan ditampilkan jendela sebagai berikut.
2. Klik pada “Set up a wireless ad hoc (computer-to-computer) network”, kemudian klik “Next”. Jendela “Set up an Ad hoc Network” akan tampil. Aturlah network name (labtk_20), security type (Open), dan security key (kosong). Beri tanda centang pada “Save this network”, kemudian klik “Next”. Klik “Close”. Dasar Jaringan Akses Nirkabel
3
Muhammad Luthfi Baihaqi
3. Konfigurasi ad-hoc selesai, laptop yang telah diatur menjadi ad-hoc akan melakukan broadcast jaringan ad-hoc yang sudah dibuat dan akan menunggu user lain untuk koneksi ke ad-hoc tersebut, seperti pada tampilan di bawah ini.
4. Konfigurasi IP Address v4 pada perangkat wireless di PC1. Buka jendela Network and Sharing Center di Control Panel. Klik “Change Adapter Setting”. Pilih adapter wireless klik kanan lalu pilih “Properties”. Set IP address 192.168.1.1 dengan subnet mask 255.255.255.0. Dasar Jaringan Akses Nirkabel
4
Muhammad Luthfi Baihaqi
5. PC2 melakukan koneksi ke jaringan ad-hoc yang telah dibuat PC1 dengan SSID “labtk_20”. 6. PC2 melakukan konfigurasi IP Address v4 pada perangkat wireless di PC2. Buka jendela Network and Sharing Center di Control Panel. Klik “Change Adapter Setting”. Pilih adapter wireless klik kanan lalu pilih “Properties”. Set IP address 192.168.1.3 dengan subnet mask 255.255.255.0.
7. PC1 dan PC2 sudah terhubung melalui jaringan ad-hoc.
Dasar Jaringan Akses Nirkabel
5