Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 110-117
PENE ERAPAN M MODEL DIRE ECT INSTRU UCTION DEN NGAN TEK KNIK MIND MAPPING M PADA TE EMA PERK KARATAN LOGAM L BES SI U UNTUK MEN NINGKATKA AN HASIL BELAJAR B S SISWA Anis Zaqiyyatun Nafsi 1), Herrmin Budinin ngarti 2), dan Martini 3) 1)
Mahasiswaa Prodi Pendidiikan Sains FM MIPA UNESA, e-mail:
[email protected] 2) Doseen Jurusan Fisiika FMIPA UN NESA, e-mail: herminfisika@ @yahoo.co.id 3) Dosen Prodi P Pendidikaan Sains FMIP PA UNESA, e-m mail:
[email protected] m
A Abstrak Penelitian ini mengen nai penerapan model Direct Instruction deengan teknik M Mind Mapping g (peta pikiran)) pada tem ma perkaratan logam besi unntuk meningkattkan hasil belaj ajar siswa kelass VII SMP Neggeri 2 Budurann Sidoarjo o. Penelitian ini bertujuan untuk mendeeskripsikan haasil belajar, kketerlaksanaan model Direcct Instructtion dengan teeknik Mind Mapping M (peta pikiran), sertaa respon sisw wa. Rancangann penelitian inni merupak kan “One Shott Case Study” dan analisis dilakukan d secarra deskriptif. P Populasi peneliitian ini adalahh seluruh siswa kelas VII V SMP Negerri 2 Buduran Sidoarjo S tahun ajaran 2012-20013. Sampel yang y digunakann dalam penelitian p ini addalah kelas VIII F. Data pada penelitian ini adalah data hasil tes belajar, keterlaksanaann model Direct D Instructtion dengan tekknik Mind Mappping (peta pikkiran), hasil sisswa membuat Mind M Mappingg (peta piikiran), dan datta respon sisw wa. Berdasarkann analisis data diperoleh rataa-rata ketuntasaan hasil belajarr siswa secara kognitiff 97% siswa tuuntas. Hasil beelajar siswa paada aspek afekktif dan psikomotor masingmasing dirata-rata sebbesar 87,50% dan d 84,38%. Hasil H pengamattan keterlaksannaan pembelajaaran pertemuann I dan III masing-masiing yaitu 3,67; 3,82 sehinggga rata-rata peertemuan I dann II yaitu 3,755 yang artinyaa keterlakksanaan modell Direct Instruuction dengan teknik Mind Mapping M (petaa pikiran) terlaksana dengann sangat baik. b Hasil sisw wa membuat Mind M Mapping (peta pikiran) memiliki rataa-rata sebesar 76,07% 7 dengann kategorii baik. Siswa memberikan m respon yang sanngat baik terhaddap model Direect Instruction n dengan teknikk Mind Mapping M (peta pikiran) p pada tema t perkarataan logam besi dengan persenntase 97,94% yang y menjawabb positif. unci : Direct Instruction, Mind M Mapping ((peta pikiran), Perkaratan loogam Besi, Hassil Belajar dann Kata ku Responn Siswa. A Abstract The ressearch was aboout the application of Direct Instruction wiith Mind Mappping (mind maaps) technic onn the them me of iron mettal corrosion too improve studdent learning inn the class VIII grade Junior High School 2 Buduran n Sidoarjo. Th his research gooal was to desscribe the learn ning result, thhe implementaation of Direct Instructtion with Mindd Mapping (miind maps) techhnic, and the response r of thee students. The research wass done with the draft ”O One Shot Casee Study”, and done by descrriptive analysiss. Population of o this researchh was all the VII gradee students of thhe Junior Highh School 2 Buuduran Sidoarjo academic yeear 2012-2013. Sample which used in this reseaarch was VII F class. Datta on this ressearch was daata of resultss, mentation data of o Direct Instruuction with Miind Mapping (m mind maps) technic, data of students’ Mindd implem Mappinng (mind maps)) result, and daata of students’’ responses. Baased on the datta analysis, it can c be obtainedd the studdents’ learning completeness by providing a test of the sttudy result werre obtained 977% of students’ have beeen completed. Students’ leaarning outcomes in the affecctive and psycchomotor aspeccts of each aree 87,50% % and 84,38%.. The averagee of the obserrvation in impplementation leearning in meeeting I and III respectiively are 3,67 7; 3,82 so thaat the averagee of meeting I and II are 3,75 which means m that thee implem mentation of Direct Instruction with Mind M Mapping (mindd maps) technicc performing very v well. Dataa of studeents’ Mind Mapping M (mind maps) result obtained in th he average 766,07% with weell performingg. Studentts respond very y well to the Direct D Instructtion with technnic Mind Mappping (mind maaps) on studennt learningg of iron metal corrosion them me with percenntage 97,94% who w answered ppositively. Keyworrds: Direct In nstruction, Minnd Mapping (M Mind Maps), Iron I Metal Coorrosion, Stud dents’ Learningg Outcomess and Students’ Responses.
PENDAHULU P UAN Secara umum Ilmu Pengetaahuan Alam (IP PA) di tingkatt m pelajarann yaitu fisika, SMP/MTs meeliputi tiga mata kimia, k dan bio ologi. IPA berrkaitan dengann cara mencarii tahu t tentang alam secara sisttematis, sehinggga IPA bukann
hanya peenguasaan kum mpulan pengettahuan yang bberupa fakta-fak kta, konsep-koonsep atau prinsip-prinsip p saja tetapi juga merupakkan suatu proses penem muan. Pembelajjaran IPA di SMP/MTs seeharusnya diajjarkan secara terrpadu sesuai dengan Permendiknas No. 22 tahun
Model Direct Instruction dengan Teknik Mind Mapping Tema Perkaratan Logam Besi
2006 tentang standar isi untuk mata pelajaran IPA pada tingkat SMP/MTs. Pembelajaran IPA Terpadu dapat dikemas dengan “tema” atau “topik” tentang suatu wacana yang dibahas dari sudut pandang atau disiplin keilmuan fisika, kimia, dan biologi yang mudah dipahami dan dikenal siswa (Peraturan menteri pendidikan nasional, 2006: 1). Akan tetapi dalam penerapannnya di lapangan, IPA masih diajarkan secara terpisah dan jarang dikaitkan antara konsep pada mata pelajaran satu dengan konsep pada mata pelajaran lain yang sebenarnya masih berhubungan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengajar IPA kelas VII di SMP Negeri 2 Buduran Sidoarjo tanggal 08 Oktober 2012, ternyata guru pengajar IPA masih kesulitan dalam menerapkan kurikulum yang menghendaki pembelajaran IPA diterapkan secara terpadu. Selain itu, metode yang digunakan dalam mengajarkan materi IPA lebih sering menggunakan metode ceramah. Pada metode ceramah ini guru hanya menjelaskan uraian materi ajarnya kepada siswa, sehingga dalam proses pembelajaran tidak melibatkan siswa melakukan kegiatan, hampir semua kegiatan dilakukan oleh guru. Metode ceramah juga lebih menekankan pengembangan aspek kognitif dibanding pengembangan aspek afektif dan psikomotor. Informasi yang diperoleh siswa hanya sampai pada memori jangka pendek, dan sulit ditransfer ke memori jangka panjang, sehingga hasil belajar siswa belum tercapai sepenuhnya. Berdasarkan data pra penelitian yang diambil pada tanggal 08 Oktober 2012 terhadap 26 sampel siswa. Sebanyak 70% siswa menjawab bahwa pembelajaran IPA masih banyak yang menggunakan metode ceramah sehingga kurang melibatkan siswa secara langsung. Siswa juga merasa kesulitan dalam memahami konsep IPA yang banyak mengandung istilah-istilah dan definisi yang tidak mudah untuk dihafal atau sulit untuk diingat sebanyak 96%. Mind Mapping (peta pikiran) belum diterapkan dalam pembelajaran sebanyak 100%. Data tersebut menjelaskan bahwa sekolah tersebut belum menerapkan Mind Mapping (peta pikiran) dalam pembelajaran yang dapat membantu siswa lebih mudah memahami materi IPA dengan mudah dan jelas. Peneliti menerapkan model Direct Instruction dengan teknik Mind Mapping (peta pikiran) pada kelas VII F karena peneliti sudah mengetahui karakteristik siswa dalam kelas tersebut bahwa dalam kelas VII F kemampuan siswanya heterogen hal ini berdasarkan pada pengalaman mengajar selama PPL 2. Tujuan dengan menerapkan model Direct Instruction dengan teknik Mind Mapping (peta pikiran) agar siswa dapat memahami materi IPA dengan cara membuat catatan sendiri melalui teknik pencatatan Mind Mapping (peta pikiran). Cara ini membuat siswa mampu melihat seluruh
gambaran secara selintas tentang konsep yang dipelajari yang dapat membantu siswa memahami dan mengingat konsep tersebut dengan mudah dan jelas. Model Direct Instruction dilakukan dengan cara guru mendemonstrasikan keterampilan dalam membuat Mind Mapping (peta pikiran) sehingga melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Teknik pencatatan ini dapat membantu siswa untuk mengingat secara detail tentang poin-poin kunci, memahami konsep-konsep utama, dan melihat kaitannya. Teknik ini dikembangkan oleh Tony Buzan dan didasarkan pada riset tentang bagaimana cara kerja otak yang sebenarnya. Otak seseorang sering kali mengingat informasi dalam bentuk gambar, simbol, suara, bentuk-bentuk, dan perasaan. Peta pikiran menggunakan pengingatpengingat visual dan sensorik dalam suatu ide-ide yang berkaitan, seperti peta jalan yang digunakan untuk belajar, mengorganisasikan, dan merencanakan. Peta ini dapat membangkitkan ide-ide orisinal dan memicu ingatan yang mudah. Ini jauh lebih mudah daripada metode pencatatan tradisional karena ia mengaktifkan kedua belahan otak, karena itu disebut dengan istilah “pendekatan keseluruh otak” (Buzan, 2006). Manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan teknik Mind Mapping (peta pikiran) antara lain yaitu: 1. Dapat mengaktifkan seluruh otak; 2. Membereskan akal dari kekusutan mental; 3. Memungkinkan kita berfokus pada pokok bahasan; 4. Membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian yang terpisah; 5. Memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan dan perincian; 6. Memungkinkan kita mengelompokkan konsep, membantu kita membandingkannya; 7. Mensyaratkan kita untuk memusatkan perhatian pada pokok bahasan yang membantu mengalihkan informasi tentangnya dari ingatan jangka pendek keingatan jangka panjang (Buzan, 2006). Penelitian ini menggunakan tema perkaratan logam besi karena tema ini akrab dalam kehidupan sehari-hari yang kebanyakan siswa belum mengetahui penyebab dari terjadinya perkaratan pada besi. Melalui model Direct Instruction dengan teknik Mind Mapping (peta pikiran) diharapkan siswa dapat lebih mudah untuk mengetahui penyebabnya karena melalui model ini siswa diajarkan tentang pengetahuan deklaratif yang berupa penjelasan tentang tema perkaratan logam besi dan pengetahuan prosedural tentang bagaimana cara membuat Mind Mapping (peta pikiran) yang baik yang dapat membantu siswa memahami tema perkaratan logam besi dengan mudah dan jelas Tema perkaratan logam besi menggunakan keterpaduan Tipe webbed, dengan subtema sifat-sifat zat berdasarkan wujudnya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang ada di kelas VII semester I (fisika), menyimpulkan perubahan fisika dan
111
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 110-117
kimia k berdasarrkan hasil perccobaan sederhaana yang ada dii kelas k VII semeester I (kimia), dan d menerapkaan keselamatann kerja k dalam melakukan m pen ngamatan gejaala-gejala alam m yang y ada di keelas VII semestter 2 (Biologi). Pembelajarann terpadu t Tipe webbed w adalahh pembelajarann terpadu yangg menggunakan m pendekatan tematik. Peendekatan inii pengembangan p nnya dimulai dengan tema-tema tertentuu yang y kemudiaan dibagi kedalam sub-sub tema tertentuu (Fogarty, ( 19911). Dengan melihat keny yataan pada latar l belakangg masalah m diatass, maka peneliiti menerapkann model Directt Intruction I denngan teknik Mind M Mapping (peta pikiran)) dalam d proses belajar menngajar untuk meningkatkann pemahaman p tentang t pembeelajaran IPA terpadu temaa perkaratan p loggam besi seccara utuh, baiik dari aspekk kognitif, k afektiif, dan psikomo otor. METODE M Jenis J penelitiaan ini adalah penelitian desskriptif dengann mendeskripsik m kan hasil bellajar siswa, keterlaksanaan k n pembelajaran p dengan moodel pembelaajaran Directt Instruction I den ngan teknik Mind M Mapping (peta pikiran), dan d mengetahuui respon siswaa. HASIL H DAN PEMBAHASA AN Menurut M Goodd dalam (Suk kardi, 2008) domain d kognitiff merupakan m prosses pengetahuann yang lebih ban nyak didasarkann perkembangann p nya dari persep epsi, introspeksi atau memori ri siswa sehingga tes hasiil belajar dibuat d dengann mempertimbang m gkan proses pengetahuan siswa yangg dihubungkan d deengan taxonomyy bloom. Hasil belajar kognitiff diukur d dengan tes t evaluasi yanng dilakukan diaakhir pertemuann dengan d membanndingkan KKM M sekolah yaitu dikatakan d tuntass jika j siswa tellah mencapai nilai uji koompetensi >755 dengan d nilai yang y diperoleh h siswa setelaah menerapkann pembelajaran p model Directt Instruction dengan d teknikk Mind M Mappinng (peta pikirran) pada tem ma perkaratann logam l besi. Dari 34 siiswa yang melaakukan tes evaluuasi hasil belajarr diperoleh d tuntass sebanyak 33 siswa s dan 1 sisw wa tidak tuntas, hal h ini disebab bkan ada siswa yang kurang memahami m soall terkait t dengan konsep-konsep p yang telah diajarkan guruu (peneliti) ( dan kurang mem mperhatikan peenjelasan guruu (peneliti) ( sehinngga kurang memahami m matteri yang telahh dijelaskan d yang g menyebabkan n ada siswa yaang mengalami mi kesulitan k dalam m mengerjakaan tes evaluaasi yang telahh diberikan, d hal inni terbukti dari hasil pengamattan afektif siswaa yang y mendappat persentasse terendah pada aspekk mendengarkan m serta memperrhatikan penjelasan guru dann hasil h pengam matan keterlakksanaan pemb belajaran jugaa menunjukkan m b bahwa pada aspeek guru mengeccek pemahamann siswa dan mem mberikan kesem mpatan siswa untuk bertanyaa apakah a ada materi m yang beluum dipahami yang y mendapatt
penilaian 3, begitu juga dengan hasil siiswa dalam meembuat Mind Mapping M (peta pikiran) seban anyak 60,71% yang menyatakkan Mind Mappping (peta pikiraan) yang dibuatt siswa mengenaii simbol dan isstilah yang meereka gunakan masih kurang teepat sehingga sulit untuk dippahami, hal inni juga menjelask kan bahwa adda sebagian siswa s masih belum mengerti istilah-istilah daalam perkaratan logam besi. Kettuntasan klasikkal pada peneelitian ini menncapai 97% dann dikatakan tunntas karena tellah mencapai >70% dari jum mlah keseluruuhan siswa, sehingga s ketuuntasan sebagian besar siswa inii menunjukkan bahwa pembellajaran m m model Direct Instruction dengan d dengan menggunakan teknik Mind M Mapping (peta pikiran)) berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa. Faktorr yang menduukung keberhasilan ketuntaasan klasikall ditunjang oleh keterlakssanaan pembelaajaran yang tellah diperoleh dengan d kategori sangat baik, kemampuan k sisswa secara kognitif, sarana prrasarana sekolaah yang mendu ukung. Hal ini sesuai dengan pernyataan p (Suddjana, 2009) baahwa perubahann hasil belajar siswa s dalam proses belajar mengajar dapat ditunjukkkan dalam berbagai bentu uk seperti beerubah pengetahuuan, pemaham man, sikap dan tingkah laku, keterampiilan, kecakapann, kebiasaan serrta perubahan aspekaspek lainn yang ada padaa individu. Diag gram ketuntasann hasil belajar sisswa dapat dilihaat pada Gambar 1 di bawah ini. Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 3%
Tuntas Tidak tuntas 97 7%
Gambar 1. Kettuntasan Tes Hasil H Belajar Pennilaian pada asppek afektif dinnilai pada saat siswa melakukaan praktikum,, membuat Mind M Mapping (peta pikiran) dan d saat kegiaatan belajar meengajar berlanggsung. Pada asp pek penilaian afektif siswa diperoleh ratta-rata persentasse dari keselluruhan aspekk sebesar 877,50% dengan kategori k sangaat baik yang menunjukkan m bbahwa siswa teelah tuntas daalam pencapaiaan indikator aafektif. Persentasse hasil afektiff siswa dapat dilihat d pada Gaambar 2.
Model Direct Instruction dengan d Teknikk Mind Mappin ng Tema Perkarratan Logam Besi B
Hasil Afekktif Siswa
Persentase
100 80 60 40
Pertemuan 1 P
20
Pertemuan 2 P
0 1
2
3
4
Aspek penilaian Ga ambar 2. Graffik Afektif Sisw wa Keterangan K grrafik aspek penilaian p kemaampuan siswaa dalam: d mperhatikan peenjelasan guru 1. Mendengaarkan atau mem 2. 2 Bekerjasam ma dalam keloompok 3. 3 Menyamppaikan pendapaat dan menangggapi pendapatt orang lainn 4. 4 Menyamppaikan hasil kerjanya dengan penuhh tanggungjawab Penilaiann pada aspek psikomotor p dinnilai pada saatt siswa melakukkan praktikum m berkelompo ok seperti saatt merangkai m alaat praktikum, menggunakan n gelas ukur, pipet p tetes, dan stopwatcch. Pada asppek penilaiann psikomotor p siswa diperooleh rata-ratta persentasee keseluruhan k d dalam aspek ini i sebesar 84 4,38% dengann kategori k sangaat baik yang meenunjukkan sisswa telah tuntass dalam d pencapaaian indikator psikomotor. p Peersentase hasill psikomotor p sisswa dapat dilih hat pada Gambaar 5.
Persentase
Hasil Psikom motor Siswa 100 0 80 0 60 0 40 0 20 0 0 1
2
3
4
Asp pek Penilaian
Gam mbar 3.Grafik Psikomotor Siswa S
Keteranggan grafik asppek penilaian kemampuan siswa dalam: 1. Meraangkai percobbaan tentang faaktor penyebabb serta peruubahan yang teerjadi pada perrkaratan logam m besi denggan menggunakkan alat yang sudah s disediakaan 2. Men nggunakan gelaas ukur untukk mengukur voolume air 3. Men nggunakan pipeet tetes untuk mengambil laarutan cukaa 4. Men nggunakan stoppwatch untuk mencatat lam manya pakuu yang direndam m. Mennurut (Sanjaaya, 2008) pengelolaan atau keterlakssanaan pembeelajaran adalahh sebuah kegiatan untuk meengendalikan aaktivitas pembeelajaran berdassarkan konsep dan d prinsip pem mbelajaran unttuk mencapai tujuan t yang tellah diciptakann. Oleh karen na itu pengellolaan pembelajjaran harus dilaakukan secara terencana olehh guru agar sisw wa dapat terkoontrol dengan baik. b Hal ini sesuai dengan penelitian p yangg dilakukan oleh o (Kousar, 2010) yang meyatakan denngan menerapkan model Direct D b yang dilakkukan Instructioon yang terstruuktur dengan baik oleh guuru akan llebih efektiff sehingga dapat mempertahankan fokuss mengenai apaa yang harus dicapai d wa dalam menggajarkan subjek k tata bahasa innggris. oleh sisw Padda penelitian ini dapat diketahui bbahwa pembelajjaran dengan model Direct Instruction dengan d teknik Mind M Mapping (peta pikiran) terlaksana dengan d sangat baik. Hal ini i ditunjukkkan dengan hasil pengamaatan keterlakssanaan pembeelajaran padaa tiap tahap. Secara S keseluuruhan dapat diketahui bahwa b keterlakssanaan sintak ppembelajaran baik b pada perteemuan pertama dan kedua addalah 100% terlaksana, t sehhingga diperolehh rata-rata kem mampuan guruu dalam menggelola pembelajjaran memiiliki nilai raata-rata total pada pertemuaan pertama addalah 3,67 dann pertemuan kedua adalah 3,82 serta rata--rata dari keseeluruhan perteemuan adalah 3,,75. Hal tersebuut menunjukkann bahwa kemam mpuan guru dallam mengelolaa kegiatan pembelajaran p ddengan menggunaakan model D Direct Instructtion dengan teknik t Mind Ma apping (peta pikiran) p sangat baik dan menningkat di setiap pertemuan. p Mennurut (Syah, 2003) progrram pengajaraan di sekolah yang baik addalah yang mampu m membeerikan dukungann besar kepadaa para siswa daalam menyelessaikan tugas-tug gas perkembangan mereka. Hal H ini sesuai dengan d pengelolaaan pembelajaaran yang telah h terlaksana dengan d baik sehingga dapat menunjang m keggiatan pembelajaran dengan baik b seperti paada saat melak ksanakan percobaan dan mem mbuat Mind Map apping (peta pikkiran).
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 110-117
Selain ituu, pengelolaan n pembelajarann dengan baikk dapat d menunjaang keberhasilaan siswa dalam m mengerjakann tes t evaluasi yaang dicapai denngan ketuntasann klasikal 97% % serta respon siswa sangaat baik setellah mengikutii pembelajaran p dengan model Direct Instrruction dengann teknik t Mind Mapping (petta pikiran) tem ma perkaratann logam l besi. Tiap tahhap pada asppek penilaian n pengelolaann pembelajaran p dilaksanakaan dengan baik dann pembelajaran p ini peran guruu sangat domin nan. Meskipunn pembelajaran p berpusat pad da guru tidakk berarti guruu mendominasi m kegiatan pembelajaran, melainkann menemukan informasi, pengetahuan, kesempatan k dalam meelakukan perrcobaan dann keterampilan k melakukan m tannya jawab padaa siswa. Hal inii berarti bahwaa lingkungan l berrorientasi padaa tugas dan meemberi harapann yang y tinggi agar siswa mencapai hasil belajar b dengann baik b sehingga prestasi belajarr siswa juga meningkat. m m g Keterlakssanaan pembelajaran pada masing-masing pertemuan p disaajikan dalam bentuk b grafik, pada p Gambar 4 dapat d dilihat bahwa b penilaian kemampuaan guru dinilaii dengan d rentan ng 3-4 (baik-saangat baik) daan setiap tahapp dilaksanakan d o oleh guru, sehiingga dapat diiketahui bahwaa keterampilan k guru dalam menerapkan model Directt Instruction I denngan teknik Mind M Mapping (peta pikiran)) pada p tema peerkaratan logaam besi di keelas VII SMP P Negeri N 2 Buduuran Sidoarjo terlaksana t denngan baik. Tiapp skor rata-rata pada p tiap tahapp dapat dilihatt pada Gambarr 4. 4
Grafik Skor Ke G eterlaksanaan Pembe elajaran 4
Skor
3 2 Perrtemuan 1
1
Perrtemuan 2
0 1 2 3 4 5 6 Aspek Penilaian
ar 4. Grafik Skor S Keterlakssanaan Gamba Pembellajaran Keterangan K graafik aspek penilaian keterlaksanaan pembelajaran p m model Direct Instruction I denngan teknik Mind M Mappingg (peta pikiran)) 1. Persiapan 2. 2 Pendahuluuan 3. 3 Kegiatan inti i 4. 4 Penutup 5. Pengelolaan waktu 6. 6 Pengamatan suasana kellas
Hassil Mind Mapp pping (peta piikiran) yang dibuat d siswa meerupakan hasill setelah memp pelajari materii yang sudah dij ijelaskan oleh guru pada tiaap pertemuan yaitu dipertemuuan pertama dan kedua yang kemudiann dari hasil pennjelasan guru dibuatlah Mind M Mapping (peta pikiran) sesuai kreatifiitas siswa yanng dikerjakan secara s berkelom mpok. yang meliputi m kateggori keluasan atau kecakupaan ide topik dan sub topiik, sistematikaa alur berfikir, komunikasi, kkejelasan simbbol dan istilah,, serta penjelasaan secara rinci. Tek knik membuatt Mind Mapp ping (peta pikiran) merupakaan cara untuk meringkas suaatu tema atau pokok p pikiran yang y ada dalaam buku. Seh hingga siswa diajari d untuk lebbih memahamii tema perkaraatan logam bessi agar lebih mudah dan jelas dengan d cara meembuat catatann yang berbentukk Mind Mappping (peta piikiran) sesuai pada pokok baahasan yang diaajari disetiap pertemuannya. p Berrdasarkan hasiil Mind Mappping (peta pikiran) yang telaah dibuat siswaa dapat diketahhui bahwa perseentase tertinggi siswa dalam membuat Mind M Mapping (peta pikiran) pada aspek 1 dan 2 diperttemuan kedua yaitu keluasan atau kecakuppan ide topik dan sub topikk serta sistematika alur beerfikir sebesaar 89,29% yang menunjuk kkan bahwa siswa sudah memahami m topiik dan subtopik serta hubunggan antar kon nsep dalam materi m perkarataan logam besii. Sedangkan persentase terrendah siswa daalam membuaat Mind Mappping (peta pikiran) terdapat pada aspek 4 pada pertem muan pertama yaitu mengenaai kejelasan sim mbol dan istillah sebesar 600,71% karena hasil h Mind Map apping (peta pikiran) p yang dibuat d siswa mengenai simbool yang terterra pada hasil Mind Mapping g (peta pikiran)) mereka kuraang tepat dan masih belum jeelas sehingga ssulit untuk dippahami. Namuun jika dilihat raata-rata persenttase keseluruhaan dari semua aspek yang diam mati diperolehh rata-rata sebeesar 76,07% dengan d kategori baik dan m mengalami peeningkatan diisetiap Sehinggga dapat diketahui bbahwa pertemuaan. keteramp pilan siswa dalam membuat Mind M Mappingg (peta pikiran) tema perkaraatan logam beesi berhasil dengan d baik. Hal ini akan mennunjang merekka lebih memaahami materi yang y telah disampaikan serta berpenngaruh terhadap hasil belajarr kognitif sisw wa yang menncapai ketuntasaan klasikal seebesar 97% serta respon siswa sangat baik b setelah mengikuti peembelajaran dengan d model Direct D Instructiion dengan tek knik Mind Maapping (peta pikiiran) tema perkkaratan logam besi. Sisw wa yang terlattih membuat Mind M Mappingg (peta pikiran) akan membuuat kemampuaan berimajinassi dan kreatif leebih baik. Mereeka akan selalu u menemukan Mind Mapping g (peta pikirann) yang lebih baik, lebih m mudah diingat, sangat terinteggrasi antara satu s konsep dengan d konsep lainnya l dan m melibatkan pem mikiran yang tidak terbatas sehingga dapaat melihat maasalah dari berrbagai aspek serrta mengaitkann antara aspekk yang satu dengan d aspek yan ng lainnya. Haasil ini berkaitaan dengan peneelitian yang dilaakukan oleh (B Brinkman, 20033) yang menyaatakan bahwa mempelajari m m matematika daalam bentuk Mind Mapping g (peta pikiran)) akan mempenngaruhi hasil bbelajar siswa teerbukti dengan inisiatifnyya mereka dalam d
Model Direct Instruction dengan d Teknikk Mind Mappin ng Tema Perkarratan Logam Besi B
struktur pengettahuan matemaatika. Grafik persentase p hasill siswa dalam membuat Min nd Mapping (peta pikiran)) dapat d dilihat paada Gambar 5 di bawah ini.
Persentase
Hasil Siswa M H Membuat Min nd Mapping (P Peta Pikiran) 100 0 80 0 60 0 40 0 20 0 0
Perrtemuan 1 Perrtemuan 2 1 2 3 4 5 Aspek Peniilaian
Gambar 5. Grafik G Hasil Sisswa Membuat Mind M Mappingg (Peta Pikiran) P Keterangan grafik g aspek penilaian hasiil siswa dalam m membuat Mind d Mapping (peta pikiran) yaituu: 1. Keluasann atau kecakupan ide topik daan sub topik 2. Sistematiika alur berfikiir 3. Komunikkasi 4. Kejelasan n simbol dan isstilah 5. Penjelasaan secara rinci Angket reespon siswa diiberikan kepadaa siswa setelahh pembelajaran p berakhir. Anngket ini dibberikan untukk mengetahui m pen ndapat atau tang ggapan siswa setelah s diadakann pembelajaran p y yang menggunaakan model Diirect Instructionn dengan d teknik Mind Mappin ng (peta pikiraan) pada temaa perkaratan p log gam besi. Resspon tertinggii siswa yangg menjawab m positif dengan adaanya model Diirect Instructionn dengan d teknik k Mind Mappping (peta pikiran) dengann persentase p 100 0% pada pernnyataan 1,3,4,55,6,8,9, dan 100 yang y dapat dillihat pada Tabbel 4.6. Hal inni menunjukkann bahwa b siswa merasa senang daan tertarik dengaan pembelajarann yang y menggunaakan model Diirect Instructionn dengan teknikk Mind M Mapping (peta pikiran). Siswa jug ga memberikan respon sebanyaak 98,18% yangg menyatakan m b bahan ajar daan penggunaann LKS dalam m pembelajaran p membuat sisw wa merasa terbantu t untukk menerapkan m ko onsep yang sudaah diajarkan oleeh guru dengann membuktikanny m ya melalui sebu uah percobaan peerkaratan logam m besi b agar sisw wa lebih mudahh memahaminyya. Siswa jugaa menyatakan m sebanyak 88,2 24% bahwa pembelajarann sistematis dan jelas. Melihat reespon siswa yan ng positif dengaan adanya teknikk Mind M Mappin ng (peta pikkiran) dalam pembelajarann
menunjukkkan bahwa sisswa merasa teertarik dengan teknik Mind Map apping (peta pikkiran) karena mereka m dapat berrkreasi dalam meembuat catatan yang dapat mempermudah m m mereka untuk meemahami tema pperkaratan logaam besi dengann lebih mudah daan jelas. Menuurut (Buzan, 20006) otak seseeorang seringkalli mengingat informasi i dalaam bentuk gaambar, simbol, suara, bentuuk-bentuk, dann perasaan. Mind Mapping g (peta pikiiran) mengguunakan penggingatpengingaat visual dan sensorik s ini daalam suatu polla dari ide-ide yang y berkaitan, seperti peta jaalan yang diguunakan untuk beelajar, mengoorganisasikan, dan merencaanakan sehingga membantu mengalihkan m infformasi dari inngatan jangka pendek p keingaatan jangka paanjang. Sepertii pada penelitiann (Brinkman, 2003) yang menyatakan bahwa b Mind Mappping (peta piki kiran) memberikkan efek pembellajaran positif daalam memperm mudah untuk belajar b matem matika. Respon yang y positif tterhadap modeel Direct Instrruction dengan teeknik Mind Mapping Ma (peta pikiran) p menunjjukkan antusias siswa yang senang s dalam pembelajaran yang dibuktikan n dengan sebagian besar siswa yang tuntas dallam tes hasil belaj ajar. Grafik perssentase respon siswa s terhadap model Direct In nstruction denngan teknik Mind M Mapping (peta pikiran) dapat d dilihat padda Gambar 6. di bawah ini.
Grafik R Respon Sisswa Persentase Respon Siswa Si
membuat m Minnd Mapping (ppeta pikiran) dengan kreasii baru b yang daapat melihat gambaran kesseluruhan darii
100 50 Ya
0 1
3
5
7
9
Tid dak
P Pernyataan ke‐ ‐
mbar 6. Grafiik Persentase Respon Siswaa Gam Keterangaan: 1. Proses belajar mengajar IPA TERPADU yang ndu dengan model pem mbelajaran Direct D dipan Instrruction dengaan teknik Mind Mapping (peta pikirran) tema perkkaratan logam m besi menarikk dan meny yenangkan 2. Pem mbelajaran sistem matis dan jelass 3. Pem mbelajaran berm manfaat bagi keehidupan seharri-hari 4. Sayaa senang dengan model pembelajaran p D Direct Instrruction dengaan teknik Mind Mapping (peta pikirran) yang digunnakan guru 5. Mind d Mapping (peta pikiran)) merupakan cara mem mbuat catatan yang y tidak mem mbosankan 6. Sayaa lebih mudaah menguasai materi perkaratan logam m besi dengann Mind Mappingg (peta pikirann) 7. Bahaan ajar dan LK KS yang diberik kan jelas dan m mudah dipah hami
Jurnal Pendidikan P Sainns e-Pensa. Voolume 01 Nom mor 02 Tahun 2013, 2 110-117
8.
Saya sudaah terlibat aktiff dengan model pembelajarann yang diguunakan 9. 9 Tes yang diberikan sesu uai dengan yanng disampaikann saat pembbelajaran 10. Mudah meenerima pelajaaran yang diajarrkan SIMPULAN DAN D SARAN Simpulan Berdasarkan B hasil analissis data peenelitian dann pembahasan p daapat disimpulk kan sebagai berrikut: 1. Penerapann model Direcct Instruction dengan teknikk Mind Mappping (peta pikiran) pada teema perkaratann logam bessi dapat meninngkatkan hasill belajar siswaa sampai deengan 97% denngan jumlah 33 3 siswa tuntass sedangkann untuk hasil belajar aspeek afektif dann aspek psik komotor diperooleh dengan sanngat baik. 2. 2 Model Direct D Instrucction dengan teknik Mindd Mapping (peta pikiran) pada tema perrkaratan logam m besi terlakksana dari tahaap awal sampaai akhir dengann rata-rata skor 3,75 kateg gori sangat baikk. 3. 3 Respon siswa s terhadapp penerapan model Directt Instruction n dengan tekknik Mind Mapping M (petaa pikiran) pada p tema perrkaratan logam m besi sangatt baik denngan persentaase rata-rata siswa yangg menjawabb positif adalahh sebesar 97,944%. Saran Untuk U turut serrta dalam menyyumbangkan pemikiran p gunaa meningkatkan m hasil belajarr siswa, makaa disampaikann saran-saran sebbagai berikut: 1. Hasil dari pembelajaran n menggunakan n model Directt n dengan tek knik Mind Mapping M (petaa Instruction pikiran) mendapatkan m n nilai yang mem muaskan, baikk dari hasill belajar sisw wa yang meliputi kognitiff, afektif, dan d psikomotoor, maupun respon siswa, sehingga model pembelajaran denggan teknik inii pkan pada mateeri lain. Hal inii hendaknyaa dapat diterap didasarkann pada minatt siswa yang cukup tinggii dengan pembelajaran p model Direcct Instructionn dengan tekknik Mind Mappping (peta pik kiran). 2. 2 Mind Map apping (peta pikiran) p ini heendaknya bisaa dijadikan media pem mbelajaran selama s KBM M berlangsun ng, karena selain s memuddahkan siswaa memaham mi dan menginggat materi yang g disampaikan, juga mem mudahkan gu uru menentukkan poin-poinn penting appa yang harus disampaikan d kepada k siswa dii dalam kelaas. 3. 3 Peneliti hendaknya menngetahui kegiattan/acara yangg sedang diadakan d di sekolah s yang berhubungann dengan penelitian. p H Hal ini agarr pelaksanaann penelitian berjalan dengaan lancar.
DAFTAR R PUSTAKA Arikunto o, Suharsimi. 2000. Manajemen Peneelitian. Jakaarta: Rineka Ciipta. Arikunto o, Suharsimi. 22010. Proseduur Penelitian Suatu Penndekatan Prakiik. Jakarta: Rin neka Cipta. Buzan, Tony. T 2006. Buuku Pintar Minnd Map. Alih bahasa b olehh Susi Purwokko. Jakarta: PT T Gramedia Puustaka Utaama. Brinkman n, Astrid. 20003. Mind mappping as a toool in matthematics educcation. The Mathematics M Teeacher 96. 2: 96-101. o. 2009. Panduuan Proses Peembelajaran Kreatif K Daryanto dan n Inovatif. Jakarrta: AV Publissher. Pengembaangan Depdiknaas. 2007. Panduan Pem mbelajaran IIPA Terpadu u. Jakarta: Pusat Kurrikulum Balitbaang Depdiknass. Forgaty, Robin. 1991. How to Integgrate the Currricula. Palaatine: IRI/Skyllight Publishingg, Inc. Hadyana Pudjaatmakka, A. 200 07. Kimia Uniiversitas Jilid 22. Jakarta: Erlaangga.
Untuk
Isnawati,, Eka Ringga. 2010. 2 Pengaruuh Penerapan Model M Pem mbelajaran D Diskusi Dengaan Strategi Mind Mappping Terhadaap Prestasi Belajar B Siswa Pada Matteri pokok Perppindahan Kaloor Di Kelas VIII SMP Neggeri 1 Gudo Jombang. Skripsi S yang tidak dipu ublikasikan. Suurabaya: Unesaa. Kousar, Rubina. R 2010. The Effect Of O Direct Instruuction Mod del On Interm mediate Class Achievementt And Attiitudes Towardd English Graammar. Journnal of Colllege Teaching and Learning7 7.2: 99-103. Mento, Anthony A J., Maartinelli, Patricck., Jones, Rayymond M. 1999. Mind M Mapping in executive e educcation: applications andd outcomes. The Journaal of Mannagement Deveelopment18.4: 390-407. Nur, Moohamad. 20111. Model Penngajaran Langgsung. Suraabaya: Universsity Press. Peraturan n Menteri Penddidikan Nasion nal Nomor 22 Tahun T 200 06 tentang Standar S Isi. Jakarta: Direektorat Jendderal Managgemen Pendiddikan Dasar dan Mennengah. Riduwan n. 2010. Skalaa Pengukuran n Variabel-variabel Pennelitian Bandunng : Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pem mbelajaran. Jaakarta: Prennada Media. Sudjana, Nana. 2009. Penelitian Hasil Ha Belajar P Proses ng: PT. R Remaja Belaajar Mengajjar. Bandun Rossdakarya. Sukardi. 2008. Evaluaasi Pendidikaan. Jakarta : Bumi Akssara. Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Beelajar. Jakartaa : PT Rajaa Grafindo Perrsada.
Model Direct Instruction dengan Teknik Mind Mapping Tema Perkaratan Logam Besi
Wheeldon, Johannes. 2011. Is a Picture Worth a Thousand Words? Using Mind Maps to Facilitate Participant Recall in Qualitative Research. The Qualitative Report16. 2: 509-522. Wicaksono, Rony Budi. 2011. Penerapan Pembelajaran Ipa Strategi Mind Mapping (Peta Pikiran) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ekosistem Kelas VII SMP Negeri 3 Madiun. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Surabaya: Unesa.
117