ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MASYARAKAT DALAM BUDIDAYA BUAH NAGA DI NAGARI KETAPING KECAMATAN BATANG ANAI.
Afdi Rahman Aulia *), Drs. Dasrizal, M.P**), Yuherman, M.Pd***) *), Jurusan Pendidkan Geografi , Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi, menganalisis dan membahas data tentang Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Masyarakat Dalam Budidaya Buah Naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Populasi penelitian adalah seluruh petani yang membudidayakan buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai, dengan jumlah populasi 52 KK petani buah naga. Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah adalah total sampling dengan jumlah 52 KK petani buah naga. Berdasarkan analisis regresi linier sederhana, ganda (multiple) dan korelasi maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh faktor pendapatan terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga, pengaruh termasuk kuat (r = 0,699) dan kontribusi yang diberikan cukup besar (48,9%), (2) Terdapat pengaruh faktor permintaan terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai, pengaruh termasuk kuat (r = 0,705) dan kontribusi yang diberikan cukup besar (49,7%), (3) Terdapat pengaruh faktor modal terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai, pengaruh termasuk sedang rendah (r = 0,545) dan kontribusi yang diberikan kecil (29,8%) dan (4) Terdapat pengaruh faktor pendapatan, faktor permintaan dan faktor modal secara bersama-sama terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai, pengaruh termasuk kategori kuat (r = 0,747) dan kontribusi cukup besar (55,8%). Kata kunci
: Motivasi, pendapatan, permintaan, dan modal
ABSTRAC
AFDI RAHAMAN AULIA, (2013)THE FACTORS AFFECTING MOTIVATION IN RAISING THE FRUIT AT NAGARI KATAPING KECAMATAN BATANG ANAI. DEPARTMENT OF GEOGRAFI COLLEGE TEACHER TRAINING AND EDUCATION (STKIP) PGRI WEST SUMATRA. The purpose of this research to find out information, analyza, and investigation about data factor-factor the influentially motivation people in cultivation At Nagari Kataping Kecamatan Batang Anai. This research will use correlation descriptive. The population of this study all 52 kk. farmer the cultivation dragon fruit at Nagari Kataping Kecamatan Batang Anai. Base on the analyza of simple regression, multiple, and correlation, so can be also conclude as follow : (1) have a influence the income factor on the people motivation in cultivation dragon fruit, the strong include influence ( r=0,699) and contribution to be given big enough (48,9%).(2) Have a influence the demand factor on the people motivation in cultivation dragon fruit, the strong include influence ( r=0,705) and contribution to be given big enough (49,7%).(3) Have a influence the income factor on the people motivation in cultivation dragon fruit, the strong include influence ( r=0,545) and contribution to be given big enough (29,8%).(4) Have a influence the income factor, demand factory, dan capital factory in a together on the people motivation in cultivation dragon fruit at Nagari Kataping Kecamatan Batang Anai, the strong include influence ( r=0,747) and contribution to be given big enough (55,8%). Key Words : motivation, income, demand, dan capital financial.
PENDAHULUAN Dalam pembangunan suatu daerah banyak faktor yang mempengaruhi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari tingkat desa sampai ke tingkat propinsi. Dari beberapa faktor yang ada sektor pertanian masih menjadi prioritas utama dalam meningkatkan kualitas perekonomian mutu masyarakat. Disamping sektor ekonomi dapat menunjang perekonomian nasional, terpenuhi kebutuhan akan pangan, meningkatnya daya beli masyarakat serta meningkatnya ketersediaan akan bahan baku untuk produksi agroindustri, selaras dengan pembangunan nasional maka salah satu alternatif pembangunan ekonomi melalui pembanguan sektor pertanian adalah pembangunan sub sektor perkebunan (Dinas Perkebunan Kabupaten Padang Pariaman, 2005). Sektor perkebunan dimaksudkan untuk meningkatkan produksi yang bertujuan memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Peningkatan produksi perkebunan juga dapat meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan produktifitas dan harga yang menguntungkan. Meningkatkan pemeratan kesempatan kerja dan pendapatan, serta meningkatkan produktifitas sumber daya alam, pemeliharaan, lingkungan dan pelestariaannya. Sejalan dengan tingginya permintaan masyarakat untuk mengkosumsi buah-buah sebagai sumber vitamin bagi kesehatan manusia, maka permintaan buah semakin beragam, terutama buah yang menyimpan bermacam-macam khasiat penyembuhan. Jenis buah-buahan
tersebut dapat dijumpai dan ditemukan di toko buah bahkan di pasar tradisional, mulai dari buah impor jeruk, anggur, apel, melon, maupun buah lokal. Sejak tahun 2000 ada impor jenis baru yang mulai merambah kota-kota besar di Indonesia yakni buah naga (Kristanto, 2008). Perkembangan budidaya tanaman buah naga semakin meningkat sejak tahun 2001, hal tersebut karena buah naga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia dan mudahnya perawatan memberikan pengaruh yang besar terhadap masyarakat. Peluang emas ini banyak dimanfaatkan oleh petani untuk membudidayakan buah yang berbentuk seperti naga dalam usaha disektor tanaman hotikultura di Kabupaten Padang Pariaman. Buah naga sekarang sudah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia, dan telah banyak dijumpai di pasar-pasar tradisional. Hal ini menandakan bahwa buah naga tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia termasuk di kabupaten Padang Pariaman. Saat ini Kabupaten Padang Pariaman sedang mengembangkan usaha perkebunan buah naga, sekitar 20 hektar lahan di Kabupaten Padang Pariaman dimanfaatkan untuk pengembangan budidaya buah naga. Tahun 2011, produksi buah naga di Kabupaten Padang Pariaman diharapkan semakin bertambah seiring meningkatnya jumlah pembudidayaan buah naga di Kabupaten Padang Pariaman, menurut penuturan Kasi Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Padang
Pariaman, Yun Astri, di Padang Pariaman. Hal itu dipicu dengan meningkatnya permintaan buah naga oleh konsumen yang dapat memberikan pengaruh terhadap pendapatan petani buah naga di Nagari Ketaping. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di lapangan permintaan pasar buah naga memberikan dampak yang positif dalam meningkatkan pendapatan masyarakat petani yang membudidayakan buah naga yang dimiliki masyarakat petani dalam budidaya buah naga bersumber dari penyuluhan yang dilakukan oleh pegawai UPT-D tanaman pangan dan holtikultura Kecamatan Batang Anai yang bekerja sama dengan ketua kelompok tani buah naga dengan memberikan pelatihan-pelatihan kepada petani buah naga yang memotivasi masyarakat petani untuk membudidayakan tanaman ini, terutama pada jenis super red yang banyak diminati oleh konsumen buah naga. Hal ini telah menjadikan tanaman buah naga menjadi komoditas utama tanaman pertanian di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Pasar lokal saat ini dibanjiri produk ekspor berdasarkan catatan dari eksportir buah di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai antara 200-400 ton/tahun asal Thailand dan Vietnam. Buah naga yang masuk ke Indonesia bahkan hampir setiap tahunnya mengalami peningkatan, akan tetapi buah naga lokal tetap diminati oleh pasar, selain itu prospek pasar ekspor pun dianggap cukup menggiurkan.
Hal ini disebabkan buah naga naga lokal lebih segar dan Rasa yang lebih manis karena buah dipetik matang dipohon. Buah naga lokal lebih cerah dan penampilannya lebih segar dibandingkan buah import serta daya tahan buah lokal 5 hari sampai 2 minggu sedangkan buah import hanya tahan 2-3 hari. Buah naga sekarang mulai banyak tersedia di toko buah dan pasar swalayan. Sejumlah perkebunan melirik komoditas ini lantaran budidaya yang mudah dan prospek yang lebih baik. Pasar lokal saat ini dibanjiri produk ekspor berdasarkan catatan dari eksportir buah di Indonesia, buah naga ini masuk ke tanah air mencapai antara 200 - 400 ton/tahun asal Thailand dan Vietnam (Syariefa, 2003 dalam Trusaini). Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh factor-faktor pendapatan, permintaan, dan modal terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di nagari ketaping kecamatan batang anai Metodologi Penelitian penelitian ini menggunakan rancangan penelitian berupa deskriptif korelasional untuk menganalaisis pengaruh factor pendapatan, perminataan, dan modal terhadap motivasi masyarakat dalam membudidayakan buah naga di nagari ketaping kecamatan batang anai. tempat penelitian dilaksanakan di nagari ketaping kecamatan batang anai kabupaten padang pariaman. penelitian ini dilakukan pada bulan oktober 2012 dan berakhir pada bulan desember 2012.
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang membudidayakan buah naga sebanyak 52 KK petani buah naga. berdasarkan jumlah populasi penelitian yang berjumlah 52 KK petani buah naga maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. karena menurut arikunto suharsimi (2006): jika subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Hasil Dan Pembahasan A. Deskripsi Umum Daerah Penelitian 1. Letak, Batas dan Luas Daerah Letak astronomis Kenagarian Ketaping kecamatan Batang Anai adalah antara 100º 14’ 00” Bujur Timur - 100º 26’ 53” Bujur Timur dan 0º 41’ 30” Lintang Selatan - 0º 48’ 55” Lintang Selatan. Secara administrasi daerah ini mempunyai batas sebagai berikut: Sebelah Utara : Kecamatan Lubuk Alung dan Ulakan Tapakis sebelah selatan : Kota Padang Sebelah barat : Samudra Hindia Sebelah timur : Kenagarian Kasang Dan Kenagarian Sungai Buluh Kenagarian Ketaping Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 8 korong dengan luas 64,25 km 2 . Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Tabel IV.I sebagai berikut: 2. Penggunaan Lahan Penggunaan lahan merupakan hasil aktivitas manusia terhadap sumber daya alam guna mencukupi kebutuhan hidupnya, yang terdapat interaksi antara manusia dengan sumber daya alam, sehingga akan membawa suatu perubahan terhadap lahan dan lingkungannya. Penggunaan lahan di kecamatan Batang Anai terdiri dari permukiman, sawah, tegalan, hutan, jalan, industri, kebun, belukar. 3. Kondisi Sosial Penduduk a. Penduduk Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berintraksi satu sama lain secara terus menerus/kontinu. Dalam sosiologi penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. b. Mata Pencarian Di lihat dari mata pencaharian, 78% penduduk di Kenagarian Ketaping Kecamatan Batang Anai bermata pencarian sebagai petani dan 22% lainnya bermata pencarian sebagai buruh, pegawai negeri sipil dan bergerak di bidang swasta. c. Pendidikan Pendidikan memiliki peranan yang penting dalam
kemajuan masyarakat suatu wilayah, baik yang menyangkut pendidikan formal dan pendidikan non formal. Lancarrnya pendidikan tersebut tentu harus didukung oleh sarana pendidikan yang memadai dalam suatu daerah. Untuk itu dibabawah ini akan digambarkan jumlah dan jenis pendidikan atau sekolah di Kenagarian Ketaping Kecamatan Batang Anai E. Pembahasan Analisis data penelitian ditujukan untuk mencari arah dan pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Analisis tersebut melihat pengaruh faktor pendapatan, faktor permintaan dan faktor modal secara bersama-sama maupun secara partial dengan motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga. Selanjutnya secara berurutan akan diuraikan dan membahas melalui pembahasan berikut ini: Pertama, hasil pengujian hipotesis membuktikan terdapat pengaruh faktor pendapatan terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga karena thitung > ttabel (6,917 > 1,675), besarnya pengaruh faktor pendapatan terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga termasuk kategori kuat (r = 0,699), besarnya kontribusi faktor pendapatan terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai termasuk cukup besar (48,9%). Hal ini sesuai dengan pendapat Soemarso,
(1999) yang menyatakan pendapatan yang diperoleh dari kegiatan di luar kegiatan utama disebut pendapatan lain-lain. Pendapatan menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi. Maka dari hasil penenlitian dan konsep diatas dapat diasumsikan bahwa pengaruh pendapatan terhadap motivasi masarakat dalam budidaya buah naga untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang diperoleh dari hasil budidaya buah naga. Kedua, hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh faktor permintaan terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai karena thitung > ttabel (7,025 > 1,670). Besarnya pengaruh faktor permintaan terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai termasuk kategori kuat (r = 0,705), besarnya kontribusi faktor permintaan terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai termasuk cukup besar (49,7%). Hal ini sesuai dengan pendapat Anggraini, (2006) permintaan dalam pengertian
ekonomi didefenisikan sebagai skedul, kurva atau fungsi yang menunjukkan kepada skedul tingkat pembelian yang direncankan. Permintaan yang didukung oleh daya beli disebut permintaan efektif, sedang permintaan yang didasarkan atas kebutuhan saja disebut permintaan potensial. Selanjutnya Noor (2007), permintaan adalah informasi penting yang menggambarkan peluang pasar bagi produsen, sementara bagi konsumen merupakan informasi dasar mengenai kecendrungan perubahan harga barang dan jasa. Permintaan adalah jumlah dan kualitas barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen pada kondisi tertentu. Maka dari hasil penenlitian dan konsep diatas dapat diasumsikan bahwa pengaruh permintaan konsumen buah naga terhadap motivasi masarakat dalam budidaya buah naga didorong karena manfaat yang terkandung didalam buah naga. Karena didalam buah naga mengandung protein yang mampu meningkatkan metabolisme tubuh dan menjaga kesehatan jantung; serat (mencegah kanker usus, kencing manis dan diet); karotin (kesehatan mata, menguatkan otak dan mencegah masuknya penyakit), kalsium (menguatkan tulang). Ketiga, hasil penelitian pengujian hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh faktor modal terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai karena thitung > ttabel (4,160 > 1,670). Besarnya pengaruh faktor permintaan terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai
termasuk sedang rendah (r = 0,5456) dan kontribusi faktor modal terhgadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai termasuk kecil (29,8%). Hal ini sesuai dengan pendapat Subroto dalam Novianita (2007) modal adalah segala benda atau alat buatan yang digunakan untuk memperlancar proses-proses produksi dalam menghasilkan barang atau jasa. lebih lanjut Noor (2007) modal diartikan sumber dana jangka panjang yang ada dalam perusahan, terdiri dari modal sendiri(equity) dan utang jangka panjang. Maka dari hasil penelitian dan konsep diatas dapat diasumsikan bahwa pengaruh modal terhadap motivasi masarakat dalam budidaya buah naga didorong karena tersedianya dana perorangan dan kelompok usaha tani, sehingga memudahkan untuk membudidayakan buah naga Keempat, penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat pengaruh faktor pendapatan, faktor permintaan dan faktor modal secara bersama-sama terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai karena Fhitung > F tabel (20,205 > 2,80). Besarnya pengaruh ketiga variabel terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai termasuk kategori kuat (r = 0,747) dan kontribusi cukup besar (55,8%) Kesimpulan 1. Terdapat pengaruh faktor pendapatan terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya
buah naga, pengaruh termasuk kuat (r = 0,699) dan kontribusi yang diberikan cukup besar (48,9%), berarti motivasi petani buah naga ditentukan oleh pendapatan dalam budidaya buah naga. 2. Terdapat pengaruh faktor permintaan terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai, pengaruh termasuk kuat (r = 0,705) dan kontribusi yang diberikan cukup besar (49,7%), berarti motivasi petani buah naga sangat ditentukan oleh besarnya permintaan. 3. Terdapat pengaruh faktor modal terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai, pengaruh termasuk sedang rendah (r = 0,5456) dan kontribusi yang diberikan kecil (29,8%), berarti motivasi masyarakat ditentukan oleh modal untuk budidaya buah naga 4. Terdapat pengaruh faktor pendapatan, faktor permintaan dan faktor modal secara bersama-sama terhadap motivasi masyarakat dalam budidaya buah naga di Nagari Ketaping Kecamatan Batang Anai, pengaruh termasuk kategori kuat (r = 0,747) dan kontribusi cukup besar (55,8%). Hal ini berarti bahwa motivasi petani buah naga ditentukan oleh pendapatan, permintaan dan modal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta. Hamalik, Oemar, 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Akasara. Hanifah.
2006. Motivasi Masyarakat Menjadi Pengojek Di Kenagarian Saruaso Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar. Pendidikan Geografi. FIS. UNP Padang.
Hasna Lupiza. 2006. Hubungan Motivasi Dan Keterampilan Dengan Tingkat Pendapatan Tenaga Kerjarumah Makan Di Lima Puluh Kota. Pendidikan Geografi. FIS. UNP Juliani. 2007. Pengaruh Motivasi Instrintik Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana Di instalasi rawat inap RSU dr. Pirngardi Medan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2007
KBBI, Edisi Ketiga.2007.Departemen Pendidikan Nasional.Balai Pustaka. Kristanto, Daniel. 2008. Buah Naga Pembudidayaan Di Pot Dan Kebun. Jakarta: Penebar Swadaya. Pabundu Tika, M. Metode Penilitan Geografi. Jakarta:PT.Bumi Akasara. Sardiman, A.M, 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Soemarso, S.R. 1999. Akutansi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Soemarso 2004. Akutansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat Sugiyono, 2011. Metode penenlitian penididikan. Bandung: Alfabeta. Trusain,
A. 2009. Analisis Prilaku Konsumen Buah Naga Daging Super Merah (Hylocereus Costaricensis) produksi PT. Sumber emas (KSE) di kota Padang. Skripsi Fakultas Pertanian Unand.
Uno, Hamzah.B, 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurunnya. Jakarta: Bumi Aksara. Warisno dan Kress Dahana, 2012. Buku Pintar Bertanam Buah Naga. Jakarta: PTGrammedia. Weni, T. 2002. Studi Kerajinan Tanah Liat Di Jorong Galagodang Kenagarian III Koto Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Skripsi Pendidikan Geografi FIS UNP