ABSTRACT THE EFFECT OF INVESTMENT IN FIXED ASSETS AND MAINTENANCE COSTS ON OPERATING INCOME (Case Study In Corporate KS Tasikmalaya) by DIKRI RAMDANI HUDAYA NPM. 083403092
Under guided of Dr. Wawan Sukmana S.E., M.Si., Ak Rita Tri Yusnita S.E., M.M. This study aimed (1) to determine the fixed asset investment, fixed asset maintenance costs, and operating income of the company (2) to determine the effect of fixed asset investment and maintenance costs of fixed assets to operating income of PT KS Tasikmalaya. The method used in this research is descriptive analytical case study approach. Data was collected through primary data is data obtained directly from the data source where the research was conducted in PT KS Tasikmalaya and secondary data is data obtained from the literature and the books that have to do with the matter to be investigated. The results showed that (1) the effect of investment on fixed assets maintenance costs of fixed assets amounted to 99.6%, (2) the influence of fixed asset investment and maintenance costs remain kativa simultaneously have an influence on operating income by 99.5%, (3) the influence investment in fixed assets partially on operating income amounted to 19.04%, while the effect of the maintenance costs of fixed assets partially on operating income was 27.8%. Keywords: investment in fixed assets, the cost of maintenance of fixed assets, operating income
ABSTRAK PENGARUH INVESTASI AKTIVA TETAP DAN BIAYA PEMELIHARAAN AKTIVA TETAP TERHADAP PENDAPATAN OPERASIONAL (Studi Kasus Pada Perusahaan KS Tasikmalaya)
Disusun oleh
DIKRI RAMDANI HUDAYA NPM. 083403092
Dibawah bimbingan: Dr. Wawan Sukmana S.E., M.Si.,Ak Rita Tri Yusnita S.E., M.M.
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui investasi aktiva tetap,biaya pemeliharaan aktiva tetap, dan pendapatan operasional yang ada di perusahaan (2) untuk mengetahui pengaruh investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap terhadap pendapatan operasional PT KS Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data dimana penelitian ini dilaksanakan di PT KS Tasikmalaya dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literatur dan bukubuku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pengaruh investasi aktiva tetap terhadap biaya pemeliharaan aktiva tetap adalah sebesar 99.6 %, (2) pengaruh investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan kativa tetap secara simultan terhadap pendapatan operasional mempunyai pengaruh sebesar 99,5 %,(3) pengaruh investasi aktiva tetap secara parsial terhadap pendapatan operasional adalah sebesar 19,04 %, sedangkan pengaruh biaya pemeliharaan aktiva tetap secara parsial terhadap pendapatan operasional adalah sebesar 27,8 %. Kata kunci: biaya pemeliharaan aktiva tetap, investasi aktiva tetap, pendapatan operasional
1. Latar Belakang Penelitian
Saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa yang sulit sehingga berkembangnya dunia usaha ke arah yang lebih maju akan menjadi lebih sulit. Banyak perusahaan yang mengalami kegagalan dalam melaksanakan kegiatan operasinya tetapi tidak sedikit pula yang berhasil mempertahankan usahanya hingga saat ini. Beberapa orang berpendapat bahwa kegagalan tersebut disebabkan oleh kondisi perekonomian yang belum stabil, persaingan yang tinggi dan teknologi yang maju. Untuk mendukung kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan usahanya, hampir setiap perusahaan bisnis dari berbagai ukuran menggunakan aktiva yang bersifat lama. Aktivasi seperti pada umumnya disebut properti, pabrik, dan peralatan (property, plant and equipment). Aktiva pabrik (plant asset) atau aktiva tetap (fixed asset) meliputi, tanah, struktur bangunan dan peralatan (mesin, parabotan, pekakas). (Kieso, et al, alih bahasa Herman Wibowo, 2001: 2). Oleh karena itu suatu perusahaan akan mementingkan masalah aktiva tetap karena berkaitan dengan operasional perusahaan, dimana perusahaan tersebut akan sangat tergantung pada jenis peralatan yang di pakai guna menghasilkan berbagai bentuk yang bervariasi dan berkualitas baik. Sebagai pengolahan kayu yang banyak menggunakan aktiva tetap, Perusahaan Kayu KS Anhar memerlukan aktiva tetap yang potensial baik berupa mesin, kendaaraan dan peralatan maupun bangunan yang luas dalam menjalankan operasinya. Oleh karena itu, Perusahaan Kayu KS Anhar harus menetapkan pilihan yang tepat tentang bagaimana menanamkan sumber dayanya yang terbatas untuk memperoleh aktiva operasional yang dibutuhkan guna meraih sasaran serta tujuan. Karena aktiva tersebut berpengaruh terhadap pendapatan yang akan diperoleh perusahaan dari kegiatan operasi tersebut. Penanaman aktiva tetap biasanya melibatkan sejumlah dana yang cukup besar sehingga perusahaan sering menggolongkannya sebagai suatu investasi. Penggunaan istilah investasi memiliki makna bahwa kegiatan ini melibatkan kebutuhan dana sekarang dan dalam jumlah yang besar untuk memperoleh kembalinya yang diinginkan di masa yang akan datang. Masalah investasi aktiva tetap akan akan melibatkan serangkaian masalah yang brelatif komfleks, karena investasi aktiva tetap biasanya merupakan komitmen jangka panjang (long term financing) dan memerlukan dana yang cukup besar. Oleh karena itu pengambilan keputusan investasi aktiva tetap memerlukan analisis dan peritimbangan yang matang. 2. Identifikasi Masalah Bedasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan di atas, identifikasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva pada perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya.
2. 3.
4.
Bagaimana pengaruh investasi aktiva tetap secara parsial terhadap pendapatan operasional pada perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya. Bagaimana pengaruh biaya pemeliharaan aktiva tetap secara parsial terhadap pendapatan operasional perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya. Bagaimana pengaruh investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap secara simultan terhadap pendapatan operasional pada perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya.
3. Tinjauan Pustaka 3.1 Investasi Aktiva tetap Investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan arus dana pada masa yang akan datang yang jumlahnya lebih besar dari dana yang di lepaskan pada saat investasi awal (initial invesment). Pengertian Investasi Aktiva Tetap Mulyadi (2001; 284), menyatakan tentang pengertian investasi adalah sebagai berikut: “Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang”. Sedangkan definisi investasi menurut Sigit & Sudjana (2003; 267) adalah sebagai berikut: “Invesment (investasi) adalah (1) penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk memperoleh keuntungan, biasanya dalam jangka panjang, (2) dalam teori ekonomi, pengeluaran perusahaan untuk menambah atau mengganti alat-alat produksi yang sudah aus dengan tujuan meningkatkan produktivitas” 3.2 Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap Berkaitan dengan aktiva tetap mempunyai umur yang lebih panjang, maka perusahaan perlu melakukan kegiatan pemeliharaan serta perbaikan aktiva tetap yang telah dimiliki agar aktiva tetap tersebut selalu kondisi baik. Untuk sesuatu hal tersebut perusahaan memerlukan sejumlah dana atau disebut juga biaya untuk pemeliharaan. Pengertian biaya menurut Mulyadi (2007;8) adalah sebagai berikut: “Pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu Pengertian biaya pemeliharaan yang dikemukakan oleh Zaki Baridwan (2001: 245), adalah sebagai berikut: “Biaya yang dikeluarkan untuk memelihara aktiva agar benda dalam kondisi operasi baik”. Menurut Mulyadi (2007; 194) adalah sebagai berikut:
“Biaya yang dikeluarkan berupa suku cadang (spare part), biaya bahan pakai (factory suplise) dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahaan, bangunan, pabrik, mesin-mesin dan equipment, kendaraan, prakakas, laboratorium, dan aktiva lain yang digunakan untuk keperluan pabrik”. 3.3 Pengertian Pendapatan Operasional Menurut rasional Kusnadi ( 2000 : 19 ), mendefiniskan pendapatan operasional sebagai berikut: “pendapatan operasional (operating revenue) adalah pendapatan yang diterima perusahaan yang ada kaitan langsung dengan usaha pokok perusahaan”. Menurut Hendriksen yang dialih bahasakan oleh Herman Wibowo (2000 : 377), adalah sebagai berikut: “pendapatan adalah arus masuk atau penambahan lainnya pada aktiva suatu satuan usaha, penyelesaian kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa/kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama arau pusat dari satuan usaha yang berkesinambungan”. 4. Kerangka Pemikiran Tujuan umum setiap perusahaan adalah untuk memperoleh pendapatan yang sebesar-besarnya. Pendapatan yang memadai yang sesuai dengan jumlah investasi yang ditanamkan untuk menghasilkan produk dan jasa, sesuai dengan pertumbuhan jangka panjang. Pendapatan operasional (operating revenue) adalah pendapatan yang diterima perusahaan yang ada kaitannya langsung dengan usaha pokok perusahaan (Kusnadi, 2000: 19). Untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yakni memperoleh pendapatan, maka perusahaan memerlukan investasi untuk memperlancar seluruh aktivitas operasinya. Keputusan investasi sangat penting dengan semakin besar dan berkembangnya perusahaan. Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan diharapkan akan bisa ditutup oleh penerimaan-penerimaan di masa yang akan datang. Jadi investasi aktiva tetap mempunyai peranan yang sangat besar dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan. Peranan penting investasi aktiva tetap berwujud bagi suatu perusahaan dapat dilihat dari jumlah relatif aktiva tetap berwujud tersebut dibandingkan dengan total aktivanya. Arti pentingnya aktiva itu berada dari perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya tergantung pada sifat, jenis, dan skala usahanya (Harnanto, 2002: 314). Oleh karena itu perusahaan harus menetapkan kebijakan dan strategi yang tepat dalam pengolahan aktivanya, diantaranya yaitu dengan cara penggantian aktiva tetap yang sudah tidak layak operasi, penambahan aktiva yang sudah ada, atau meningkatkan kapasitas aktiva lama. Kegiatan pembelian atau pengadaan aktiva tetap biasanya melibatkan sejumlah dana yang cukup besar sehingga perusahaan sering menggolongkannya sebagai suatu investasi. Investasi merupakan suatu tindakan melepaskan dana saat sekarang dengan harapan untuk dapat menghasilkan arus dana pada masa yang
akan datang yang jumlahnya lebih besar dari dana yang dilepas pada saat investasi awal (initial invesment). Investasi dalam aktiva tetap dapat diartikan sebagai suatu bentuk investasi jangka panjang dimana perusahaan mengalokasikan dananya untuk pengadaan atau penambahan aktiva yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan (Bambang Hariadi, 2002: 120). Pemeliharaan adalah kegiatan memelihara mesin, peralatan dan pabrik agar tetap memenuhi standar pemeliharaan yang efektif menurut perusahaan, merencanakan dan mengatur jadwal, serta memperhitungkan frekuensi pemeliharaan yang dibutuhkan, pekerjaan yang tersedia, pemesanan dan penyimpanan suku cadang dan lain-lain secara memadai (B.N. Marbun, 2003: 264). Manfaat pemeliharaan yang dilakukan perusahaan tidaklah dirasakan secara langsung pada saat pemeliharaan tersebut dilaksanakan, sehingga oleh para pengelola perusahaan ataupun oleh pelaksana kegiatan operasional sering terabaikan. Peluang terjadinya kerugian perusahaan dari kelalaian tersebut bukan dari biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan, akan tetapi dari tidak beroperasinya kendaraan (aktiva tetap) karena sedang diperbaiki. Walaupun dapat diperbaiki dengan cepat, akan tetapi dapat menghentikan aktivitas operasional selama beberapa saat, sehingga akan berakibat buruk yakni tidak tercapainya target perusahaan, adapun indikator biaya pemeliharaan aktiva tetap (x2) yang menentukan yaitu biaya pemeliharaan pencagahan, biaya pemeliharaan perbaikan, biaya pemeliharaan penyempurnaan. perbaikan, biaya pemeliharaan penyempurnaan. Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa tujuan utama dari perusahaan khususnya perusahaan pengolahan kayu adalah untuk memperoleh pendapatan yang wajar. Pendapatan adalah peningkatan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi tertentu dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal (Soemarso, 2003: 30). Pendapatan operasional perusahaan merupakan hal yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena dengan mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh kita dapat menilai apakah manajemen perusahaan tersebut berhasil atau tidak serta efisien atau tidak. Selain itu juga kita dapat meramalkan bagaimana kelangsungan perusahaan tersebut di masa yang akan datang, serta hal lain yang berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan. Pendapatan operasional (Operating revenue) adalah pendapatan yang diterima perusahaan yang ada kaitan langsung dengan usaha pokok perusahaan (Kusnadi, 2009: 19), dan terdapat indikator yang mempengaruhi pendapatan operasional variabel (y) adalah besarnya pendapatan pertahun. Adapun hubungan antara pemeliharaan aktiva tetap terhadap pendapatan menurut Mulyadi dalam bukunya “ Sistem Akuntansi ” (2001 : 596) : “Biaya pemeliharaan aktiva tetap merupakan pengeluaran pendapatan yang diperlakukan sebagai biaya dalam periode terjadinya untuk menjaga dan mempertahankan kondisi aktiva tetap agar layak operasi”. Dari pengertian di atas, dapat di tarik kesimpulan biaya pemeliharaan dikeluarkan agar dapat menjaga kondisi sarana dan fasilitas produksi tetap dalam
keadaaan baik sehingga upaya untuk mempertahankan dan menghasilkan pendapatan akan tercapai. Oleh karena itu, secara tidak langsung kegiatan pemeliharaan aktiva tetap mempunyai pengaruh terhadap peningkatan pendapatan yaitu dengan mengeluarkan biaya pemeliharaan seminimal mungkin Jadi setelah aktiva tetap dimiliki perusahaan dari kegiatan pengadaan aktiva tersebut, perusahaan juga diharapkan untuk dapat memelihara tersebut secara baik dan efisien. Kemampuan manajemen dalam mengendalikan atau menekan biaya dengan baik memiliki peran yang sangat penting, karena akan berpengaruh pada pendapatan operasional yang diperoleh perusahaan. Sehingga perusahaan akan mampu terus bersaing dengan perusahaan lainnya. 5. Hipotesis
Berdasarkan uraian yang ada dalam kerangka pemikiran diatas maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut: 1. 2. 3. 4.
Investasi aktiva tetap berpengaruh terhadap biaya pemeliharaan aktiva tetap. Investasi aktiva tetap secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan operasional. Biaya pemeliharaan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan operasional. Investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan operasional.
6. Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptip analisis dengan pendekatan study kasus yaitu statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum, (Sugiyono, 2007:211). Dimana data yang diperoleh selama penelitian akan diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan teori-teori yang telah dipelajari 7. Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel yaitu dua variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu sesuai dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Investasi Aktiva Tetap dan Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap Terhadap Pendapatan Operasional”. Ketiga variabel tersebut adalah sebagai berikut: 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas yaitu variabel bebas artinya variabel yang mempengaruh variabel lainnya. Dalam penelitian ini yang berfungsi sebagai variabel bebas adalah sebagai berikut:
X1 : Investasi aktiva tetap diidentifikasikan sebagai variabel bebas. Indikator yang menentukan investasi aktiva tetap adalah harga perolehan aktiva tetap. Skala yang digunakan untuk mengukur variabel adalah rasio.
2.
X2 : biaya pemeliharaan aktiva tetap diidentifikasikan sebagai variabel bebas (dilihat dari segi simultan), dan juga bisa diidentifikasikan sebagi variabel terikat (dilihat dari segi parsial). Indikator yang menentukan yaitu biaya pemeliharaan pencegahan, biaya pemeliharaan perbaikan, biaya pemeliharaan penyempurnaan. Skala yang digunakan untuk mengukur variabel adalah skala rasio. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang berfungsi sebagai variabel terikat adalah pendapatan operasional. Indikator yang mempengaruhi pendapatan operasional adalah besarnya pendapatan pertahun. Skala yang digunakan untuk variabel ini adalah skala rasio. Adapun operasional variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel Operasionalisasi Variabel Penelitian
No 1.
2.
3.
Variabel Penelitian Investasi Aktiva Tetap (X1)
Konsep
Suatu bentuk investasi jangka panjang dimana perusahaan mengalokasikan dananya untuk pengadaan atau penambahan aktiva tetap yang digunakan untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. (Bambang Hariadi, 2002: 120) Biaya Biaya yang dikeluarkan Pemelihara untuk memelihara aktiva an Aktiva tetap agar berada dalam Tetap (X2) kondisi operasi yang baik. (Zaki Badriwan, 2001: 245). Pendapatan Operasional
Indikator
Ukuran
Skala
Harga perolehan
Rupiah
Rasio
Rupiah
Rasio
Rupiah
Rasio
- Biaya pencegahan - Pemeliharaan perbaikan - Biaya penyempurnaa n
Pendapatan yang diterima Besarnya perusahaan yang ada kaitan pendapatan
No
Variabel Penelitian (Y)
Konsep
Indikator
Ukuran
langsung dengan usaha operasional pokok perusahaan. (Kusnadi, pertahun 2000: 19)
Model/Paradigma Penelitian Untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan menggunakan analisis jalur (path analysis). Berikut ini akan diterjemahkan sebuah diagram jalur.
X1
YX1
Y
X 2X 1
Y
X2
YX 2
2
2
1 x2
1 Gambar Paradigma Penelitian Keterangan : X1 X2 Y 1, 2
X X 2 1
= Investasi aktiva tetap = Biaya pemeliharaan aktiva tetap = Pendapatan operasional = Faktor lain yang tidak diteliti = Koefesien jalur antara variabel X1 terhadap variabel X2
YX1
= Koefisien jalur antara variabel X1 terhadap variabel Y
YX 2
= Koefisien jalur antara variabel X2 terhadap variabel Y
X2 1 Y 2
..................
= Koefisien jalur antara variabel = Koefisien jalur antara variabel = Secara parsial = Secara simultan
terhadap variabel X2 terhadap variabel Y
Skala
8. Uji Hipotesis Secara sendiri-sendiri (parsial) Ho1, = 0 Tidak terdapat pengaruh investasi aktiva tetap dengan biaya pemeliharaan aktiva tetap. Ha1 0 Terdapat pengaruh investasi aktiva tetap terhadap biaya pemeliharaan aktiva tetap. Ho2, = 0 Tidak terdapat pengaruh investasi aktiva tetap terhadap pendapatan operasional. Ha2 0 Terdapat pengaruh investasi aktiva tetap terhadap pendapatan operasional. Ho3, = 0 Tidak terdapat pengaruh biaya pemeliharaan aktiva tetap terhadap pendapatan operasional. Ha3 0 Terdapat pengaruh biaya pemeliharaan aktiva tetap terhadap pendapatan operasional. b. Secara bersama-sama (simultan) : Ho4, = 0 Tidak terdapat pengaruh investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap secara simultan terhadap pendapatan operasional. Ha4 0 Terdapat pengaruh investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap secara simultan terhadap pendapatan operasional. 1. Penetapan tingkat signifikan
Tarap signifikan ( a ) ditetapkan sebesar 5% ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95 % atau toleransi kemelesetan 5 %. Taraf signifikan ini adalah tingkat yang umum digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup lekat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. 2. Uji signifikan Untuk menguji signifikan dilakukan dua penguji, yaitu : a. Secara parsial menggunakan uji t b. Secara simultan menggunakan uji F 3. Kaidah keputusan Kaidah keputus Secara parsial Tolak Ho jika t < -t ½ atau t > t ½ Terima Ho jika –t ½ t t ½ Secara simultan Tolak Ho jika F hitung > F tabel dan terima Ho jika F hitung F tabel 5. Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan penguji di atas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif san hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan, apakan hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak.
9. Hasil Penelitian Dari hasil penelitian penulis memperoleh berupa data-data pembelian aktiva tetap , biaya pemeliharaan aktiva tetap dan data pendapatan operasional perusahaan kayu KS Anhar Tasikmalaya pada tahun 2007-2011, yang kemudian data tersebut diolah untuk mengetahui investasi aktiva tetap, biaya pemeliharaan aktiva tetap, dan pendapatan operasional perusahaan. Pembahasan Analisi data dengan menggunakan path analysis dilakukan dengan bantuan Microsoft Excel dan program SPSS. Pengaruh Investasi Aktiva Tetap terhadap Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap pada Perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya Untuk mengetahui pengaruh investasi Aktiva Tetap terhadap biaya pemeliharaan aktiva tetap pada perusahaan kayu KS Anhar Tasikmalaya, maka dilakukan uji statistik koefisien korelasi. Koefisien korelasi ini akan menentukan tingkat keeratan pengaruh antara variabel investasi aktiva tetap (X1) terhadap variabel biaya pemeliharaan aktiva tetap (X2). Dimana indikator yang digunakan untuk variabel investasi aktiva tetap menggunakan konsep kualitatif yaitu data pembelian aktiva tetap dan untuk biaya pemeliharaan aktiva tetap menggunakan jumlah biaya pemeliharaan kendaraan, biaya pemeliharaan peralatan, dan biaya pemeliharaan bangunan dan inventaris, dapat dinyatakan dalam sub struktur 1 berikut ini : ρX1X2 = 0,996 X1 X2 Gambar Nilai Koefisien jalur Antara Variabel X1 dan X2 Hasil analisis menunjukan bahwa koefisien jalur pengaruh variabel investasi aktiva tetap terhadap biaya pemeliharaan aktiva tetap adalah sebesar 0,996 yang mana pengaruh antara variabel investasi aktiva tetap terhadap biaya pemeliharaan aktiva tetap sangat kuat. Berdasarkan tabel 3.2 menurut Sugiyono (2004 : 216) bahwa tingkat keeratan antara variabel investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi investasi aktiva tetap yang di berikan,maka biaya pemeliharaan aktiva tetap akan semakin meningkat. Pengaruh Investasi Aktiva Tetap Secara Parsial Terhadap Pendapatan Operasional Pada Perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya Pengaruh investasi aktiva tetap terhadap pendapatan operasional pada perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya dapat dilihat dalam bentuk gambar di bawah ini
Py x1 = - 0,436
X1
Y
Gambar Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel X1 dan Variabel Y Berdasarkan hasil perhitungan spss untuk analisa jalur, koefisien beta ( ) atau koefisien standar (standardized coefficients) untuk variabel X1 (investasi aktiva tetap) terhadap variabel Y (pendapatan operasional) sebesar 0,436 dan koefisien determinasi sebesar 0,1904, berarti bahwa hanya 19,04 % variabilitas dari variabel Y (Pendapatan operasional) dapat diterangkan (dipengaruhi) oleh variabel X1 (investasi aktiva tetap). Sisanya sebesar 0.8096 atau 80,96 % ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain investasi aktiva tetap Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung > ttabel maka dengan koefisien beta ( ) = -0,4364 diperoleh nilai thitung sebesar 7,341 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 %, maka nilai ttabel 2,776, sehingga thitung > ttabel, berdasarkan probabilitas nilai signifikansi 0,018 < 0,05, maka menerima Ha atau dengan kata lain investasi aktiva tetap secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pendapatan operasional perusahaan. Artinya yaitu bahwa investasi aktiva tetap yang meningkat akan meningkatkan pada pendapatan operasional perusahaan dan begitu juga sebaliknya apabila investasi aktiva tetap yang meningkat akan meningkatkan pada pendapatan operasional suatu perusahaan Pengaruh Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap Secara Parsial Terhadap Pendapatan Operasional Pada Perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya Untuk melihat pengaruh biaya pemeliharaan aktiva tetap terhadap pendapatan operasional dapat dilihat dari gambar 4.3 : Pyx2 = 0,527 X2
Y
Gambar Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel X2 dan Variabel Y Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan spss diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.527 sedangkan koefisien determinasi sebesar 0,278 atau sebesar 27,8 %. Sedangkan sisanya sebesar 72,2 % di pengaruhi faktor lain di antaranya beban operasional. Untuk pengujian secara parsial antara investasi aktiva tetap (X2) terhadap pendapatan operasional (Y) dapat dilihat dari perhitungan spss untuk analisis jalur. Dengan kriteria penolakan Ho, jika thitung > ttabel, maka dengan koefisien, diperoleh thitung sebesar 8,873 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 %
maka nilai ttabel 2,776. Sehingga thitung > ttabel, berdasarkan probabilitas nilai signifikansi 0,012 < 0,05, maka menerima Ha atau menolak Ho dengan kata lain biaya pemeliharaan aktiva tetap secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan operasional perusahaan. Pengaruh Investasi Aktiva Tetap dan Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap Secara Simultan Terhadap Pendapatan Operasional Pada Perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya Besarnya pengaruh investasi aktiva tetap (X1) dan biaya pemeliharaan aktiva tetap (X2) terhadap pendapatan operasional (Y), dengan menggunakan Path Analysis. Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data-data yang diperlukan maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan. Pengujian hipotesis secara simultan tersebut menggunakan uji F yaitu untuk menguji apakah terdapat pengaruh secara signifikan antara invesatasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap terhadap pendapatan operasional pada perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya, dimana hasil dan pengolahan data melalui spss versi 16.0. Dari hasil pengolahan SPSS diperoleh koefisien korelasi sebesar 99.7 %, sedangakan Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada lampiran SPSS, dimana ( P 2 yx1 x 2 ) yaitu sebesar 0,995 artinya jika investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap secara bersama-sama naik, maka pendapatan operasional juga akan mengalami peningkatan begitu juga jika investasi aktiva tetap dan biaya pemeliaharaan aktiva tetap secara bersama-sama mengalami penurunan maka pendapatan operasional pun akan turun. Dari hasil perhitungan spss, diperoleh nilai Fhitung sebesar 195,409 dengan kriteria penolakan Ho, jika Fhitung > Ftabel, dengan mengambil taraf signifikan sebesar 5 %, maka dari tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F ;k ; (n-k-1) = 5-2-1 adalah sebesar 19,00 atau dengan melihat sig F yaitu 0,005 yang artinya dengan lebih kecil dari 0,05 masih menunjukan signifikan. Dikarenakan Fhitung > Ftabel (195,409 > 19,00) dan sig F sebesar 0,005, maka Ho ditolak artinya investasi aktiva tetap (X1) dan biaya pemeliharaan aktiva tetap (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan operasional (Y) Maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut (investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan operasional. Semakin besar investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap maka semakin besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu perusahaan harus bisa mengefektifkan dan mengefisiensikan investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap sehingga apa yang diinginkan perusahaan tercapai yaitu mendapatkan pendapatan operasional yang maksimum. Secara lengkap pengaruh antara variabel X1 dan variabel X2 terhadap Y dapat dilihat dalam gambar 4.4 :
X1 Pyx1 = 0,436
ε Py = 0,
rX1X2 = 0,996
Y
P yx2 = 0,527
X2 Gambar Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel X1 dan X2 dengan Y Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1) Investasi Aktiva Tetap, Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap, dan Pendapatan Operasional pada Perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya Investasi aktiva tetap terbesar pada Perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 80.875.000. Sedangkan peningkatan tertinggi terjadi pada periode 2010 yaitu sebesar Rp. 30.108.000. Pada tahun 2011 perusahaan terus menambah aktiva tetap dengan membeli kendaraan truk dan pembuatan mesin open. Hal ini berarti bahwa aktiva tetap mempunyai peranan yang sangat besar dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan. 2) Pengaruh Secara Parsial Investasi Aktiva Tetap Terhadap Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap pada Perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya Investasi aktiva tetap berpengaruh signifikan terhadap Biaya pemeliharaan aktiva tetap. Hal ini berarti jika investasi aktiva tetap semakin tinggi maka akan diikuti oleh biaya pemeliharaan aktiva tetap yang naik pula, hal ini disebabkan karena investasi aktiva tetap yang dikeluarka perusahaan menyebabkan banyaknya peralatan (mesin-mesin), kendaraan dan bangunan. Sehingga membutuhkan pemeliharaan yang banyak pula. 3) Pengaruh Secara Parsial Investasi Aktiva Tetap Terhadap Pendapatan Operasional dan Pengaruh Secara Parsial Biaya Pemeliharaan aktiva Tetap terhadap Pendapatan Operasional pada Perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya. Investasi aktiva tetap berpengaruh signifikan terhadap pendapatan operasional, hal ini disebabkan karena investasi aktiva tetap yang cenderung naik dari tahun ke tahun sedangkan pendapatan operasional yang dihasilkan mengalami kecenderungan naik namun tidak lantas menaikkan pula pendapatan operasional terbukti mengalami penurunan pendapatan operasional di saat invesatasi aktiva tetap ditambah.
Begitupun Biaya pemeliharaan aktiva tetap terhadap Pendapatan Operasional dalam penelitian menunjukkan pengaruh yang signifikan, hal ini disebabkan besarnya pendapatan operasional dipengaruhi oleh faktor lain selain biaya pemeliharaan aktiva tetap sehingga kenaikan biaya pemeliharaan aktiva tetap dapat merubah pendapatan operasional yang sebanding dengan perubahan kenaikan biaya pemeliharaan aktiva tetap. 4) Pengaruh Secara Simultan Investasi Aktiva Tetap dan Biaya Pemeliharaan Aktiva Tetap terhadap Pendapatan Operasional pada Perusahaan Kayu KS Anhar Tasikmalaya Dari hasil uji hipotesis pada tingkat keyakinan 95 % dan pengujian hipotesis, dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan operasional. Investasi aktiva tetap berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Pendapatan operasional. Biaya pemeliharaan aktiva tetap berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan operasional. 5.2 Saran Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat member manfaat di masa yang akan datang. Adapun beberapa saran tersebut adalah sebagai berikut : 1),
Bagi Perusahaan Dari penelitian yang telah dilakukan pada Perusahaan KS Tasikmalaya,penulis menyarankan agar perusahaan dalam mengatur investasi aktiva tetap dilakukan dengan baik dengan cara memperhatikan cost dan benefit artinya apakah aktiva yang diperoleh tersebut dapat memberikan manfaat yang baik dibandingkan dengan besarnya biaya yang dikeluarkannya, karena akan berdampak pula pada biaya pemeliharaan yang ikut besar, kan tetapi jika dilihat dari tingkat signifikansi antara investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap terhadap pendapatan operasional maka keduanya mempunyai pengaruh yang signifikan. Oleh karena itu keduanya harus menjadi titik perhatian perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. 2)
Bagi Penelitian Selanjutnya Pada penelitian ini objek yang diteliti hanyalah investasi aktiva tetap dan biaya pemeliharaan aktiva tetap yang kemudian diteliti pengaruhnya terhadap pendapatan operasional. Oleh karena itu masih terbuka peluang untuk mengembangkan penelitian ini, baik dengan menggunakan variabel yang sama pada sektor yang lainnya atau dengan mengubah salah satu variabel. Variabel lain yang dapat digunakan antara lain : Biaya pemasaran, Harga jual, Biaya Kualitas, dan yang lainnya.