EFISIENSI BIAYA PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) Siti Eka Fariyani
[email protected] Pembimbing : Dr. M. Abdul Mukhyi., SE., MM Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma http://www.gunadarma.ac.id ABSTRAK
Persaingan global yang semakin tajam menyebabkan karakteristik lingkungan bisnis yang dihadapi oleh manajemen adalah dinamis dan perubahan yang pesat. Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, suatu perusahaan harus dapat mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba maksimal. Efisiensi biaya mempunyai arti penting bagi perusahaan dalam mempertahankan keberadaannya di dunia bisnis, juga dalam upaya menghadapi persaingan global yang semakin tajam. Tujuan manajemen berbasis aktivitas atau Activity Based Management adalah untuk improvement secara berkelanjutan terhadap customer value dan penghilangan pemborosan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode perhitungan Activity Based Costing (ABC) dan metode analisis Activity Based Management (ABM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan Activity Based Management (ABM) perusahaan dapat menghemat biaya hingga 15,7%. Oleh karena itu, pihak manajemen perlu menerapkan Activity Based Management untuk mengeliminasi aktivitasaktivitas tidak bernilai tambah tersebut, sehingga akan tercapai efisiensi biaya produksi. Kata Kunci
: Activity Based Management (ABM)
ABSTRACT
Siti Eka Fariyani. 21208403 COST EFFICIENCY PRODUCTION METHOD ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) Essay, Majoring In Accountant, Faculty Of Economic, Gunadarma University, 2012
Key Word : Activity Based Management (ABM)
(viii + 59 + Attachment )
Increased global competition causing a characteristic sharp business environment faced by management is dynamic and changes rapidly. In order to survive, a company must be able to achieve its goal of obtaining the maximum profit. The cost efficiency of significant important for companies to maintain a presence in the business world, as well as in efforts to confront global competition is increasing sharply. Destination activity-based management or Activity Based Management is to continuously improvement of the customer value and waste removal. The method used in this study using the calculation method of Activity Based Costing (ABC) and analysis method of Activity Based Management (ABM). The results of this study indicate that by implement Activity Based Management (ABM) a company can save cost to 15,7%. Therefore, the management needs to implement Activity Based Management to eliminate the activities no value added so, that the production cost efficiencies to be achieved.
Bibliography (2000-2012)
1. Mengetahui pelaksanaan Activity Based
PENDAHULUAN Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
suatu
perusahaan
harus
dapat
mencapai tujuannya yaitu memperoleh laba maksimum.
Biaya
perusahaan harus
yang
dikeluarkan
benar-benar
biaya
oleh yang
memberi nilai tambah bagi produk sehingga tidak akan ada pemborosan biaya. Oleh karena
Management
dalam
mempertahankan
keberadaannya di dunia bisnis, juga dalam upaya menghadapi persaingan global yang semakin tajam. Salah satu cara yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai efisiensi biaya adalah melalui manajemen berbasis aktivitas atau
Activity Based Management
(ABM).
Activity Based Management (ABM) adalah pendekatan terpadu dan menyeluruh yang membuat perhatian manajemen berpusat pada aktivitas
yang
dilakukan,
dengan
tujuan
meningkatkan nilai pelanggan dan laba yang diperoleh karena memberikan nilai tersebut. Dengan kata lain ABM memfokuskan pada pengelolaan aktivitas untuk mempromosikan efisiensi dan efektivitas bisnis, serta untuk meningkatkan tidak hanya nilai (value) yang diterima oleh pelanggan tetapi juga memberikan laba bagi perusahaan. Sesuai dengan masalah penelitian yang diuraikan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
pada
industri
perdagangan, yaitu industri sepatu. 2. Mengetahui Activity Based Management (ABM)
yang
diterapkan
mampu
mendorong efisiensi biaya produksi atau tidak. Activity Based Costing (ABC) dapat
itu, efisiensi biaya mempunyai arti penting bagi perusahaan
(ABM)
dimanfaatkan
untuk
manajemen
berbasis
aktivitas (ABM). Perusahaan dengan tingkat persaingan tajam mengetahui bahwa mereka menghasilkan output dengan bahan baku, mesin, peralatan, pemasok, dan pelanggan yang sama dengan pesaingnya. Oleh karena itu agar mampu bersaing, perusahaan itu harus berbeda dari pesaingnya melalui peningkatan kerja proses dan aktivitas. Untuk itu, perusahaan membutuhkan informasi atau data ABC yang berguna untuk menganalisis biaya dari aktivitas-aktivitas yang tidak menambah nilai output, seperti biaya menunggu
peralatan,
biaya
menunggu
persediaan, biaya menunggu perbaikan mesin. Berdasarkan
informasi
memperbaiki
produk
pengurangan
atau
dan
ABC,
ABM
jasa
melalui
penghapusan
aktivitas-
aktivitas organisasi yang tidak diperlukan dan mencari akar penyebab suatu masalah (L. Jade Faliany,
2008).
menerapkan
Maka penulis mencoba
tahapan
penerapan
sistem
melalui kerangka pemikiran pada Gambar 1 sebagai berikut : Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Tujuan
Activity
Based
Management
(ABM) Activity
Based
Management
(ABM)
memiliki dua tujuan, yaitu (Zia, 2011): 1. Memperbaiki nilai yang diterima oleh pelanggan 2. Memperbaiki
laba
dengan
memberikan nilai pelanggan Kedua tujuan ini dapat dicapai dengan memfokuskan pada aktivitas-aktivitas yang terdapat di perusahaan.
Manfaat dan Keunggulan Activity Based Management (ABM) Manfaat Activity Based Management (ABM) menurut Yudi Avrillianti (2006) adalah
Activity Based Management (ABM) Activity Based Management (ABM) merupakan pendekatan yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada
aktivitas
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan meningkatkan
(customer laba
value)
perusahaan
dan melalui
penyediaan nilai pelanggan tersebut dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari Activity-Based
Costing
system,
dimana
antara ABM dengan ABC saling berkaitan satu sama lain (Muji Lestari, 2009).
sebagai berikut : 1. Mengukur kinerja keuangan dan pengoperasian
(non
keuangan)
organisasi dan aktivitas-aktivitasnya. 2. Menentukan
biaya-biaya
profitabilitas yang “benar” (true) untuk setiap tipe produk atau jasa. 3. Mengidentifikasi
aktivitas-aktivitas
(faktor-faktor yang mendrive biayabiaya) dan mengendalikannya. 4. Mengelompokkan aktivitas-aktivitas bernilai tambah dan tidak bernilai tambah.
5. Mengefisiensikan aktivitas bernilai
Langkah-langkah
tambah dan mengeliminasi aktivitas-
Management (ABM)
aktivitas yang tidak bernilai tambah.
Langkah-langkah
6. Menjamin
bahwa
keputusan,
pembuatan
perencanaan,
dan
Activity
Based
perlu
dilakukan
yang
untuk penerapan ABM adalah sebagai berikut (Yudi Avrillianti, 2006):
pengendalian didasarkan pada isu-isu
1. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas
bisnis yang luas dan tidak semata
2. Membedakan
berdasar informasi keuangan.
antara
aktivitas
bernilai tambah dan tidak bernilai
7. Menilai penciptaan rangkaian nilai
tambah
tambah (value added chain) untuk
tertentu
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.
untuk produk atau jasa
3. Menelusuri arus produk atau jasa melalui aktivitas 4. Membebankan nilai-nilai waktu dan
Keunggulan
utama
Activity
Based
Management (ABM) adalah sebagai berikut (Ikin Solikin, 2008):
aktivitas
bisnis
kunci
dan
mengidentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut bisa diperbaiki untuk
5. Menentukan
keterkaitan
aktivitas-aktivitas
1. ABM mengukur efektivitas proses dan
biaya pada setiap aktivitas
menurunkan
fungsi-
fungsi dan lintas fungsi 6. Membuat arus produk atau jasa lebih efisien 7. Mengurangi
atau
biaya
dan
aktivitas-aktivitas
meningkatkan nilai (value)
bagi
tambah
pelanggan.
dengan
antara
meniadakan tidak
bernilai
8. Menganalisa dua atau lebih aktivitas
2. ABM
memperbaiki
fokus
dengan
cara
manajemen
yang
saling
menentukan
berhubungan trade
off
diantara
mengalokasikan sumber daya untuk
aktivitas-aktivitas
menilai
mengarah pada pengurangan biaya
tambah
aktivitas
kunci,
pelanggan kunci, produk kunci, dan metode
untuk
mempertahankan
keunggulan kompetitif perusahaan.
tersebut
untuk
agar
9. Penyempurnaan berkesinambungan
Dimensi
Activity
Based
Management
HASIL DAN PEMBAHASAN
(ABM)
Dari penelitian yang telah dilakukan penulis
Activity Based Management memiliki dua
mandapatkan
dimensi, yakni dimensi biaya dan dimensi
Harga Pokok Pesanan pada bulan Juli 2012
proses. Yang dimaksud dimensi biaya
didapatkan hasil yaitu sebagai berikut :
adalah
dimensi
Management
dalam yang
Activity bertujuan
Based
hasil
bahwa
perhitungan
Tabel 2 Harga Pokok Pesanan
untuk
menyempurnakan keakuratan penelusuran biaya pada objek-objek biaya, sedangkan yang dimaksud dengan dimensi proses adalah dimensi activity based management yang
memberikan
melakukan
dan
kemampuan mengukur
untuk
perbaikan
Setelah
dilakukan
perhitungan,
penulis
melanjutkan menganalisis aktivitas-aktivitas
berkelanjutan.
yang terjadi selama bulan Juli 2012. Aktivitas-aktivitas yang terjadi akan dibagi
METODE PENELITIAN
menjadi dua bagian, yaitu aktivitas yang
Tabel 1 Metode Penelitian
Objek Penelitian
Sepatu yaitu high heels
bernilai tambah dan aktivitas yang tidak
yang
oleh
bernilai
yang
bernilai tambah tersebut dibagi lagi menjadi
diproduksi
di
kavling
dua bagian yaitu aktivitas yang dapat
H.Darmansyah
no.34A
dihilangkan dan aktivitas yang tidak dapat
RT.02
Bekasi
dihilangkan. Tabel untuk analisis aktivitas
RW.10
digunakan
2. Data Sekunder
Metode
tidak
berlokasi
1. Data Primer
Data
yang
Shoes
Data yang
Pengumpulan
Aktivitas
Khalish
Timur.
Metode
tambah.
1. Wawancara 2. Dokumentasi Analisis Activity Based
Analisis Data Management
yaitu seperti tabel dibawah ini : Tabel 3 Pembagian Aktivitas
dibagi menjadi dua, yaitu aktivitas yang bernilai tambah dan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Pengukuran kinerja tersebut seperti tabel di bawah ini : Tabel 5 Pengukuran Kinerja Overhead Pabrik
Setelah
membagi
aktivitas
kedalam
aktivitas yang bernilai tambah dan aktivitas yang tidak bernilai tambah, selanjutnya melakukan pembebanan biaya ke tiap-tiap aktivitas. Pembebanan biaya ke tiap-tiap aktivitas
akan
ditunjukkan
pada
tabel
dibawah ini : Tabel 4 Pembebanan Biaya Produksi
Dari tabel 5, diketahui bahwa biaya overhead
pabrik
telah
mengalami
pengeliminasian aktivitas tidak
bernilai
tambah yang benar-benar dapat dihilangkan yaitu
pembersihan
dengan
herin,
pengeringan sepatu, penyeleksian ukuran, dan memeriksa kualitas barang jadi. Maka dapat dikatakan bahwa jika perusahaan Khalish Shoes menerapkan Activity Based Management (ABM),
maka perusahaan
dapat menghemat biaya overhead pabrik yaitu sebesar Rp 3.894.287 dari total biaya overhead pabrik sebesar Rp 24.873.950 dan Setelah di dapatkan hasil seperti tabel 4 di
bila overhead pabrik dapat berkurang hingga
atas, maka langkah selanjutnya menghitung
15,7% dan perusahaan menurunkan harga
pengukuran kinerja untuk biaya overhead
jual,
pabrik atas aktivitas-aktivitas yang sudah
dengan produk-produk lain di pasaran.
maka
perusahaan dapat
bersaing
Namun jika perusahaan tidak menurunkan
tersebut dapat mendorong efisiensi
harga
akan
biaya produksi hingga sebesar Rp
mendapatkan laba lebih besar dari laba
3.894.287 atau sebesar 15,7% dari
sebelumnya.
total biaya overhead yang ada selama
jual,
makan
perusahaan
proses produksi. KESIMPULAN Kesimpulan
Implementasi
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis
Dalam penelitian ini masih terdapat
yang telah dikemukakan sebelumnya, maka
beberapa keterbatasan. Pertama, penggunaan
dapat diambil kesimpulan:
sumber data penelitian ini hanya terbatas
1. Perusahaan Khalis Shoes dalam aktivitas
pada kegiatan aktivitas selama 1 bulan masa
produksinya
belum
kerja,
Activity
Based
berproduksi hanya jika terdapat pemesanan
dasar
sepatu. Kedua, di dalam penelitian ini hanya
menerapkan Management
sebagai
dikarenakan
aktivitasnya sehingga masih ada
menggunakan
aktivitas yang tidak bernilai tambah
menganalisis
kegiatan
yang
dikarenakan
pada
tidak
perusahaan
dihilangkan sehingga
masih
oleh ada
penggunaan sumber daya yang tidak memberi
value
added
satu
perusahaan
jenis
sepatu
sepatu.
bulan
tersebut
untuk
Hal
Juli
ini 2012
pemesanan hanya pada jenis sepatu High Heels.
bagi
Dari kesimpulan dan keterbatasan
perusahaan. Hal ini menyebabkan
penelitian diatas, maka implikasi yang
masih terdapat biaya-biaya yang
penulis ajukan adalah untuk penelitian
terjadi karena aktivitas yang tidak
selanjutnya agar menggunakan satu tahun
diperlukan yang akan mengakibatkan
masa produksi dan menambah jenis data
pemborosan biaya.
penelitian agar sampel lebih rinci lagi untuk
2. Setelah aktivitas-aktivitas yang ada pada
perusahaan
Khalis
tiap-tiap jenis sepatunya.
Shoes
diidentifikasi, maka dapat dianalisis
Saran
jika
Shoes
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat
Based
disampaikan beberapa saran yaitu sebagai
perusahaan
menerapkan Management
Khalish Activity
(ABM)
perusahaan
berikut :
1. Bagi penelitian selanjutnya, agar
Biaya Produksi. Malang Universitas Brawijaya.
menambah periode waktu dengan menggunakan metode Activity Based Management
(ABM)
agar
penerapannya dapat diketahui. 2. Bagi penelitian selanjutnya, agar menambah jenis produksi agar dapat dibedakan antara biaya produksi satu dengan yang lainnya dan terdapat perbedaan
persentase
tingkat
efisiensinya. 3. Bagi perusahaan, agar menerapkan Activity Based Management (ABM) dilingkungan perusahaan, agar dapat mendorong tingkat efisiensi biaya dan juga waktu.
DAFTAR PUSTAKA Ikin, Solikin. 2008, Activity Based Costing (ABC) dan Activity Based Management (ABM). Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tridarma Bandung. L.
Jade, Faliany. 2008. Faktor-faktor Penentu Penerapan Sistem Biaya Berbasis Aktivitas. Jakarta : Universitas Khatolik Indonesia Atmajaya.
Muji,
Lestari. 2009. Activity Management. Jakarta.
Based
Yudi, Avrillianti. 2006. Penerapan Activity Based Management (ABM) Sebagai Sarana Untuk Mendorong Efisiensi
Zia.
2011. ABM (Activity Management). Jakarta.
:
Based