lzl ltrlr-fi I JI lllll,"EiEr- F.riiFii lfl i-tl \-, \-/ --
-
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung{Zea m,uys L} Dengan Pemberian Pupuk Orgauik Bio P 2000 Z d--an Takaran Pupuk Anorgauik (Organic Fetilizer Bio P 2000 Z cmd Inorganic Fertilizer Distribz-tti{}n on Grnpth snd Yield of'Maize (Zea may L) OIeh Prafli Munirr) dan Yunis Marni2)
lBalai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat tPrograin studi Agroteknologi Faperta Universitas Tamansis'wa Padang
ABSTRACT Experiments on growth and yield of maize (Zeamays, L) due to organic fertilizer Bio P 20AA Z and inorganic fertilizers distribution, in Naga-ri South Lakitan Kambang Lengayang Pesisir Selatan Regerrcy, was started frorrr March 2010 uniil July 2010. The purpose of this experiment is to see the impact and to get a dose of fertilizer Bio P 2000 Z and inorganic fertilizer, as rvell as inferacfion of Bio P 2000 Z fertilizer and
inorganic utilization toward growth and yield of maizelcom. The experiment was arranged in a randomized block design (RAK) with 2 factors. The first factor is the dosage of organic fertilizer Bio P 2900 Z consists of 5 types; T1:5 liters/ha, T2:5 liters/ha + 5 bottles ordinary mixing, T3:5 liters/ha + 5 liters of super jet, T4:5
liters/ha*fermentation(lkgsugarAa+lkgurea,4-ra),T5:5liters/ha+5litersof superjef + 5 botfles ordinary mixing ind the second faotsr is the provision of inorganic fertilizers consists of 3 doses, namely : 1).Recommendations, urea 300 kglha + SP 36 l0Okg/lra + KCI lO0kg/ha (S1), (2) 75% Recommendation, urea225 kg /ha + SP-36 75 kg I ha + 75 kg KCI / ha (S2) and (3). 50Yo Reeommcndation, urea 150 kg / ha + SP-36 -s0 kg / ha + 50 kg KCI / ha (S3). The statistical analysis performed by F test at 5% significance level, if F count greater the,n 5o/a F table, then proceed 'with the test using DNMRT test at 5o/o significance level. The best results were cbtained by Bio P 200A Z + Superjet is 7.05 t,/ha, with inorganic fertilizer efficiency by 50%. Key Word
:
Bio P 2000 Z, Anorganic Fertilizer and Maize
PENDAHULUAN Tanaman jagung yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L. sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia maupun hewan. Pada beberapa
daerah jagung merupakan makanan pokok, digunakan unfuk pengganti beras , biji jagung dapat diolah menjadi tepung, roti jagung dan sebagainya.
Kegunaan lainnya adalah sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak maupun bahan baku industri bir, tongkol .iagung yang telah kering dapat dijadikan sebagai kayu bakar dan kelobot yang
Pcrlurnbuhan dan IIasil. . ...
sudah kering dapat dijadikan sebagai hiasan, pembungkus makanan (rvajik) pembungkus rokok (Warisno, 1998). Produksi jagung Indonesia dari tahun ketahun ketahum terus meningkat. Produktivitas jagung di Sumatera Barat tahun 2046 rata=rata 4,7 tlha dengan
perfumbuhan
7,45 Yo/khun
(BPS
Sumbar, 2009). Produksi rata-rata daerah masih beragam sesuai dengan potensi hasil varietas dan dukungan teknologi yang digunakan masing-masing daerah. Pesisir Selatan merupakan salah safu senfra produksi jagung, dengan produksi ruta-rata masih rendah.
60
Jur. Embrio (3) (2) (60-6S) 2010
Pada tahun 2009 luas panen jagung mencapai 3.923.077 hektar dengan hasil 15.860.299 ton atau ratarata hasil 4.04 ton/ha (BPS Sumbar, 2009). Salah satu penyebab rendahnya produktivitas adalah tingkat kesuburan yang terus menurun (Adiningsih, 1994). Hal ini disebabkan ekplorasi pertanian terus menerus yang menyebabkan tingkat kesuburan lahan pertanian produktif
terus menurun. Salah satu
yang
dilakukan penyebab menurun kesburan tanair adalah pemberian pupuk anorganik yang terus menerus yang berpengaruh terhadap berupa kerusakan
kurang dengan kekuatan sinergi enzint di seluruh tanaman
dan mikroorganisme
berperan dalam pertumbuhan
BAIIAN DAN METODA
tanah secara fisik maupun kimia.
Menurut Hosen (2009) peningkatan produksi melalui ekstensifikasi tidak mungkin lagi dilakukan, karena pemilikannya lahan yang akhir-akhir ini
terus cenderung semakin terbatas, sehingga upaya yang perlu dilakukan
untuk meningkatan produksi jagung perlu dilakukan dengan penggunaan benih atau varietas yang baik dan pemupukan baik pupuk buatan dan organik yang tepat. Pengembangan jagung umurnnya
dilakukan pada lahan kering dengan kesuburan tanah yang rendah. Menurut
Primantoro (2001) tingginya tingkar kebufuhan hara dan besarnya pengaruh kekurangan hara, maka untuk mendapatkan pemupukan yang efektif
dan efisien merupakan salah
satu
langkah yang cukup tepat dalam rangka meningkatkan produksi jagung. Pemberian pupuk yang tidak tepat menyebabkan produksi buah yang diharapkan tidak tercapai (Primantoro, 2001) untuk meniawab tantangan di
atas, salah satu alternatifnya adalah dengan memakai pupuk organik cair Bio P 2000 Z. Pupuk organik Bio p 2000 Z adalah pupuk hayati dan organik cair, dibuat dari sekumpulan bakteri yang dapat bekerja sama dengan tanaman dalam penyerapan unsur hara yang saat ini bakteri tersebut di alam relatif HASIL DAN PEMBAHASAN. Pen.rrrnhuharr cilrr
Hlrrii ...
dan
produksi tanaman (Mashar, 2003) Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan pengaruh pupuk Bio p 2000 Z terhadap pertumbuhan dan hasil jagung, mendapatkan dosis pupuk anorganik yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi jagung, mendapatkan interaksi penggunaan pupuk Bio P 2000 Z dan an organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.
Percobaan dilaksanakan
pada
lahan sawah tadah hujan milik petani di Nagari Lakitan Selatan Kambang Kec. Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.
Ketinggian tempat + 80 M diatas permukaan laut. Jenis tanah gambut berpasir (Hasil analisa tanah awal) yang dimulai bulan Maret 2010 sampai Juli 201A.
Percobaan dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah pupuk organik Bio P 2000 Z (T) yang terdiri dari 5 takaran yaitu, T1 : 5 literftia Bio P 2000 Z, T2 : 5 liter/ha Bio P 2000 Z + pencampuran biasa 250 ml. T3 : 5 literlha Bio p 2000 Z + 5 liter super jet, T4 : 5 literlha Bio p 20AA Z + fermentasi ( I kg gula,tra + I kg urea/ha), T5 : 5 liter/ha Bio p 2000 Z + 5 liter super jet + 250 ml pencampur biasa. Faktor kedua adalah pemberian pupuk anorganik (S) yang terdiri dari 3 takaran yaitu (S1): 100 % Rekomendasi, urea 300 kg/ha + Sp 35 100 kglha + KCI 100 kgtha, (S2) : 75 Yo Rekomendasi, IJrca 225 kg/ha + SP- 36 75 kg/ha + KCI 75 kglha, (S3) : 50 % Rekomendasi, Urea 150 kgfra + SP- 36 50 kg/ha + KCI 50 kg/ha , bibit jagung yang digunakan adalah varietas unggul komposit Sukmaraga. Tinggi tanaman 6t
Jur. Embrio (3) (2) (60-67) 2010
Sidik ragam tinggi
pupuk anorganik serta
interaksi
keduanya memperlihatkan perbedaan yang tidak nyata. .Hasil uji lanjut
tanaman
jagung pada pemberian pupuk Bio P 2000 Z memeperlihatkan perbedaan dan
disajikan pada Tabel I
Tabel l: Tinggi tanaman terhadap beberapa pemberian pupuk Organik Bio P 2000 Z dan pupuk anoryanik Pupuk Bio P 2000 Z
Pupuk
anorganik
TI
T3
T4
T5
Rata-rztz
S1
t77.20
t66.67
179.37
177.20
170.17
176.14
S2
171.47
171.05
181.32
178. I I
t80.79
176.55
S3
179.38
168.24
178.60
182.58
179.69
t77.69
Rata-rata
176.05
a
168.32 b
KK (%)
179.76
a
179.29
a
176.88 a
10.09
Angka pada baris diikuti huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut DNMRT' pada taraf
Tinggi tanaman memperhatkan
interaksi yang nyata. Hasil antara Tl, T3, T4 dan T5 secara angka-angka memperlihatkan keragaman tinggi tanaman dengan tertinggi diperoleh pada perlakuan Bio P 200 Z pakai Superjet dan terendah pada perlakuan Bio P 2AA0 Z pakai pencampur biasa Pemberian pupuk anorganik antara rekomendasi 100 o/o (Urea 300 kg/ha + SP 36 100 kg/ha + KCI 100 kglha (S1), dengan 75 % Rekomendasi, (Urea 225 kg/ha + SP- 36 75 kglha + KCI 75 kgtha (S2) dan 50 % Rekomendasi,(Urea 150 kg/ha + SP- 36 50 kg/ha + KCI 50 kgiha) tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jadi
terdapat efisiensi pupuk anorganik sebanyak
50 %.
Keragaman tinggi
tanaman disebabkan pencampur superjet mampu memproduksi dan merangsang
bio aktif seperti enzim, yang
mampu memacu metabolisme tumtruh bagian
atas tanaman Sesuai dengan pendapat (Mashar, 2008) bahwa Bio P 2000 Z
bila
dicampur dengan
Suplemen
Superjet akan memberikan pertumbuhan yang lebih baik karena pencampur siuperjet berisikan unsur mikro dan hormon, yang dapat mensuplai unsur hara yang lebih baik. Pertumbuhmr dan Hasil..
5o/o
Keadaan ini juga didukung oleh hasil penelitian Listyanto (2008) bahwa terdapat 2 sumber bio aktif pada proses pemupukan ini yaitu (a) berasal dari pupuk itu sendiri dan (b) hasil kerja bakteri merangsang bio aktif tanaman: Bio aldif yang berasal dari pupuk itu sendiri, sewaktu memproduksi pupuk Bio P 2000 Z disertakan juga beberapa hormon yang langsung diserap tanaman dan enzim dan hormon tersebut merangsang pertumbuhan tanaman.
Bio aktif yang dirangsang oleh bakteri yang terdiri hormon auxin dan hormon pertumbuhan lainnya yang membuat pertumbuhan vegetatif tanaman menjadi cepat dan besar. berdasarkan fungsi tersebut di atas maka pupuk hayati Bio P 2000 Z merangsang pertumbuhan tanaman lebih subur.
Panjang tongkol
Sidik ragam panjang tongkol tanaman jagung pada beberapa pemberian pupuk organik P 2000 Z dan pupuk anorganik memperlihatkan interaksi yang tidak nyata sedangkan beberapa Bio P 20002 berbeda nyata, tetapi pemberian pupuk an organik tidak berbeda nyata. Hasil uji DNMRT disajikan padaTabel2.
67
Jur. Embrio (3) (2) (60-63) 2010
Tabel 2 memperlihatkan bahwa tongkol jagung yang terpendek diperoleh pada pemberian Bio P 2000 Z (14.48 cm) dan terpanjang pada pemberian Bio P 2000 Z (15.53 cm ), dan ini tidak beda dengan pemberian Bio P 2000 Z dicampur Superjet (15.51 cm) dan Bio P 2000 Z dicampur Superfet dan pencampur biasa (15.34 cm). Hal ini disebabkan karena pupuk Bio P 2000 Z mampu mengubah unsur anorganik menjadi senyawa organik baik dari alami maupun pemupukan yang dicerna dan diikat oleh bakteri yang ada di pupuk hayati Bio P 2000 Z. Selanjutnya unsur tersebut akan dilepas sesuai
dengan daya serap dan kebutuhan tanaman. Berdasarkan proses tersebut maka pupuk selalu tersedia bagi tanaman, pemberian pupuk lebih efektif dan efisien karena terikat oleh bakteri sehingga tidak menguap atau terbawa oleh air, unsur hara tanaman disediakan dalam bentuk unsur organik dan mudah terserap tanaman. (Mashar, 2008). Tabel
2:
Lebih lanjut Listyanto (2008) menyatakan bahwa tanaman jagung merupakan
tanaman C-4 yang tumbuh dengan cepat. Unfuk pertumbuhannya memerIukan unsur hara yang cukup. Hasil secara umum pemberian pupuk organik Bio P 2000 Z memberi gambaran bahwa daun lebih lama ber-tahan hijau, pengaruh pada buah yaitu tongkiol lebih panjang.
Pupuk anorganik rekomendasi dan setengah rekomendasi memperoleh panjang tongkol yang sama, ada kecen-
drungan pemberian pupuk organik sudah cukup dengan 50 % rekomendasi
karena diduga unsur hara sudah cukup tersedia dengan pemberian pupuk
Menurut Sarwanto dan Widyastuti (2001) bahwa dosis pupuk untuk tanaman jagung bisa bebas di lahan sawah tidak jauh berbeda dari lahan kering, yaillu antata 200-300 kg urea, 75-100 kg Sp-36, 50-100 Kg KCVhektar (Tabel2). organik.
Paniang tongkol pada beberapa pemberian pupuk organik Bio
p
2000
pupuk Anorganik
Pupuk anorganik
z dan
Pupuk BioP 2AA0 Z
TI
T2
S1
15.03
S2
ls.t
S3
16.40
Rata-rata
15.53
7
a
T3
T4
Rata-rata
T5
15.57 13.67
15.00
14.90
14.70
15.04
15.7
t4.57
14.83
14.80
14.
1s.77
15.90
16.50
15.57
14.4
15.5
15.12 ab
KK (%):
15.34 a
7.01
Angka pada baris diikuti huruf kecil sama berbeda tidak nyata menurut DNMRT pada taraf nyata 5o/o
Lingkaran tongkol.
2000 Z pada beberapa
Sidik ragam lingkaran tongkol jugong pada beberapa pemberian pupuk organik P 2000 Z dan pupuk anorganik memperlihatkan interaksi tidak nyata. Hasil uj i dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 menunjukan bahwa pemberian beberapa perlakuan pupuk Bio P
pemberian pupuk anorganik berbeda tidak nyata. Hal ini disebabkan karena
Pertunttruhzrri cian
iiasii.....
macam
sifat genetik tanaman lebih
besar
peranannya dalam menentukan perkembangan lingkaran tongkol jagung sehingga keragamair takar-an pupuk anorganik yang berbeda tidak ber-
pengaruh. Menurut
Setyamidjaya 63
Jur. Embrio (3) (2) (60-67)20rc
(1992) bahwa pertumbuhan merupakan organisme yang sangat dipengaruhi cieh perkembangan yang progresif dari suatu faktor genetik dan lingkungan. Tabel 3: Lingkaran tongkol pada beberapa pemberian pupuk Organik Bio P 2000 Z dan pupuk anorganik
Pupuk BioP 2000 Z
Pupuk anorganik
T1
SI
13.73
S2
13.97
14.00
t3.37 13.69
S3
Rata-rata
Rata-rata
T4
T3
T2
T5
12.80
I
3.30
t3.62
13.57
13.60
14.57
13.94
13.07
14.37
14.30
13.30
13.64
13.63
r
13.57
13.82
13.93
13.83
3.93
KK (%) =
6.54
aksi tidak nyata. Sedangkan pemberian pupuk Bio P 2000 berbeda nyatadan pemberian pupuk anorganik tidak beda nyata. Hasil uji DNMRT dapat dilihat
Jumlah biji /baris.(buah)
Sidik ragam jumlah
tanaman jagung pada
Z
biji/baris, beberapa
Z dan pupuk anorganik memperlihatkan interpemberian pupuk organik P 2000
padaTabel4
Tabel 4: Jumlah biji perbaris pada beberapa pemberian pupuk Organik Bio P 2AAA
Z
Can
pupuk
anorganik
Pupuk anorganik
Pupuk Bio P 2000 Z T5
Rata-rata
28.07
28.53
28.53
27.00
29.t3
T1
SI
28 9A
28,03
S2
29.43
25.10
S3
30.17
27.17
Rata-rata
29"5A
a
26.77
29.13 31.13 29.82 ab
29.82
KK (%):
a
22.11
29.33
25.74b
29.00 ab
28.36
21"6t
16.85
angka-angka pada baris diikuti hurulkecil tidak nyata menurut DNMRT pada taraf nyata 57o
Tatrei 4 diatas memperlihatkan jumlah brji perbaris yang terendah didapatkan pada Bio P 2000m Z fermentasi, dan tertinggi diadapatkan Z dan Bio P 2000 Z tambah Superjet. Hal ini disebabkan karena proses fertilisation pada pemberian Bio P 2000
berjalan dengan baik yang dapat membantu kegiatan pembuahan sehingga jumlah btji dalam tongkol banyak. Hal sesuai pendapat Avika Pertumbuhan dan I lasil. ....
(2009) dan Andika (20A9) trairwa pupuk P 2000 Z mampu bersimbiosis dengan tanaman dan mampu menyerap unsur nitrogen, Oksigen, Carbron dan Uap air dari udara. Unsur tersebut sebagai dasar
penlusunan tanaman, selain itu juga merangsang enzym Auxin yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanarnan dan dapat membantu penyempurnaan dari proses penyerbukan dan pem64
Jur. Bmlrrio (3) (2) (60-67) 20IA
buahan yang pada akhirnya menambah jumlah biji pada baris tongkol jagung.
Berat tongkol tanpa klobot (Kg)
Sidik ragam berat tongkol tanpa kelobof tanaman jagung pada
beberapa pemberian pupuk organik P
2000 Z berbeda nyata dan pupuk anorganik memperlihatkan interaksi yang tidak nyata. Hasil uji DNMRT dapat disajikanpada Tabel 5
Tabel 5: Belat tongkol tanpa klobot akibat pengaruh pemberian pupuk organik Bio P 2000 Z dan pupuk anorganik
Pupuk anorganik
l s2 s3
Pupuk BioP 2000 Z Rata-rata
T2
T1
0.78
s
0.82 0.85
Rata-rata
0.82 a
0.88 0.75 0.77 0.80 b
T3
T4
T5
0.87
0.92
0.83
0.86
0.89
0.80
0.92
0.82
1.08
0.90
0.84
0.89
0.92 a
0.87
KK (%):
a
0.86 a 14.22
angka-angka pada baris diikuti huruf kecil tidak nyata menurut DNMRT pada taraf nyata
Tabel 5 memperlihatkan bahwa beberapa takaran pupuk anorganik
tidak mem-perlihatkan
pengaruh
terhadap berat tongkol tanpa klobot, beratnya berkisar 0.82-0.89kg. Hal ini disebabkan karena pemberian pupuk N-
P-dan
K
cukup untuk
perMenurut Adi Sarwanto dan Widyastuti (2001), bahwa dosis pupuk anorganik untuk tanaman jagung di lahan sawah tidak jauh dari lahan kering, yaitu antara200300 Kg Urea, 75-i00 Kg Sp-36, 50-100 Kg KCl/hektar. Berat tongkol tanpa klobot yang terendah didapatkan pada pemberian Bio P 2000 Z (0.82), tertinggi diperoleh pada perkauan Bio P 2000 Z dicampur dengan Superjet dan pencampur biasa (0.92). Hal ini disebabkan karena Bio P 2000 Z bersimbiose dengan akar, beberapa bakteri yang ada mempunyai sifat mengikat nitrogen bebas menjadi nitrogen dapat diserap tanaman. Lebih lanjut Mashar (2000) menyatakan bahwa pupuk P 2000 Z mampu menguraikan Phospat, Kalium, Calsium, Potasium, Sulfur dan Magnesium yang sudzLh tumbuahn tanaman
jagung.
Pertumbrrlian dan Hasil.....
5olo
ada dalam tanah atau bantuan menjadi bentuk dapat diserap tanaman, sehingga kebutuhan unsur hara terpenuhi. Dengan demikian proses metabolisme berjalan lancar akan menumpuk hasil fotoshintesa ditumpuk pada biji. Kalium yang diserap mampu meningkatkan pertumbuhan tongkol. Disamping itu, kalium mampu meniaga keseimbangan hara lain yang penting dalam metabolisme. Penurunan bobot tongkol akibat berkurangnya kelobot. Menurut Efendi (1990) kelombot terbentuk sebelum terbentuknya tongkol yang perkembangannya sejalan dengan pertumbuhan tongkol. Pada saat pembentukan dan pengisian tongkol pembentukan kelobot juga tidak ada lagi.
Berat 100 biji
Sidik ragam berat 100 biji tanaman jagung pada beberapa pemberian pupuk organik P 2000 Z dan pupuk anorganik memperlihatkan
interaksi yang tidak nyata. Hasil uji lanjut dengan DNMRT dapat dilihat padaTabel6 65
Jur. Embrio (3) (2) (60-67)2010
Tabel 6 memperlihatkan bahwa pembedan beberapa takaran pupuk anorganik dan Bio P 2000 Z tidak berbeda nyata- Hal ini disebabkan karena ketersediaan pupuk N.P dan K sefia unsur mikro sudah cukup tersedia bagi pertumbuhannya, dimana hasil potosintesa ditranfer ke biji secara sempurna, sehingga berat 100 biji tidak berbeda. Menurut Mashar (2000)
Bio P Z0A0 Z mampu
bahr,va
meng-
gunakan unsur-unsur Posphat, Kalium
dan Calsium yang ada dalam tanah menjadi bentuk bentuk siap diserap tanaman, sehingga kebutuhan unsur hara tersebut unfuk tanaman terpenuhi, yang mengakibatkan berat i00 btji beratnya sama.
l'abel 6 : Berat 100 biji akibat pemberian pupuk organik Bio P 2000 z dan pupuk anorganik
Pupuk anorganik
Pupuk tsio P 2000 Z T1
S2
23.72 23.08
s3
24.71
Rata-rata
23.84
S1
24.37 23.04 23.03
23.48
T4
24,06
24.59 24.71
26.69
24.7r
23.37
24.71
24.37
24.67
KK (%):
Rata-rata
T5
24.08 23.69
.
23.05 24.38 23.93
24.71
6_43.
Angka-angka pada baris diikuti huruf kecil tidak nyata menurut DNMRT padataraf nyata 5oh
Lebih lanjut Rosmarkam dan Yuwono (2002), menambahkan bahwa unsur hara Kalium dapat meningkatkan kadar karbohidrat dan gula pada biji atau buah
jadi lebih berisi dan padat. Selain itu bobot 100 blji juga
sehingga
berhubungan dengan unsur hara lain. Menurut Novizan (2001) hara kalium berfungsi menjaga keseimbangan hara N dan P dalam tanaman sehingga penyerapan oleh tanaman optomal.
Hasil pipilan kering (Ton/ha). Sidik ragam hasil pipilan kering
tanaman jagung
pada
beberapa
pemberian pupuh organik P 2000 Z dan pupuk anorgaitik memperlihatkan inter-
aksi tidak nyata. Hasil
uji
DNMRT
dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel7: Hasil pipilan kering perhektar pemberian pupuk Organik Bio
P 2000 Z da
pupuk anorganik
Pupuk BioP 2000 Z Pupuk anorganik
6.23 6.49 7,12
S1
S2 S3
Rata-
rata
TI 7.42 5.22
s.69
6.48 6.91
7.76 7.05 a
6..32 6.06 8.42 6.95 a
6.97
6.69
6.85
6.3t
7.69 7.17 a
7.34
Rata-rata 6.61a 6.11b Angka-angka pada baris diikuti huruf kecil tidak nyata menurut DNMRT pada taraf nyata
5o/o
Tabel 7 rnemperlihatkan hasil terrendah didapatkan pada pemberian Bio P 2000 Z tambah pencampur biasa (6.1I t/ha), sedangkan pada pemberian Bio P Perlurnbuhan dan I lasil.....
2000
Z
saja dan Bio P 2004
Z yang
difermentasi tidak beda nyata.
Hasil tertinggi didapatkan pada pemberian llio P 2000 Z campur 66
Jr:r. E::rbrio (3i (2i (6&-67jZArc
ini sama dengan Bio campur Supe{et dan pencampur biasa. Keadaan ini didukung oleh komponen hasil dan berat 100 biji, ya-ng juga- tinggi pada pemberian Bio P 2000 Z Menurut Listyanto (2008) bahwa honnon florigen me-rupakan hormon yang dirangsang mikriobia dari pupuk hayati Bio P 2000 Z. Hormon ini Superjet dan hasil
P 2000
palawija di Indonesia. Iakarta.
Z
158 hal.
Effendi,
KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil percobaan dapat
disimpulkan l) tidak terdapat pengaruh interaksi antara pemberian Bio P 2000 Z dengan pupuk anorganik, 2) takaran pupuk Bio P 2000 Z yang terbaik adalah Bio P 2000 Z vang dicampur dengan Superjet, 3) takaran pupuk organik yang terbaik pada saat ini adalah pemberian 50 o/o rekomendasi, (Urea 150 kgftra + SP- 36 50 kglha + KCI 50 kg4ra) .
Berdasarkan kesimpulan disarankan untuk meningkatkan hasil jagung dapat diberikan pupuk organik Bio P 2004 Z yang dicampur dengan Superjet, dan penggunaan pupuk anorganik sebanyak 150 kg Urca/ha, 50 kg SP 36/hadan 50 kg KCI/ha.
DAFTAR PUSTAKA
Andika. 2009. Bio suplement (irJutrisi pelengkap pupuk hayati). Pl'
1990. Bercocok
Tanam
hal. ' Hosen, N,
2009. Peningkatan produksi
melalui
ekstensifikasi. Deptan. 200A.20 hal.
berfungsi merangsang pembungaan, sehingga tanaman ber-bunga dan berbuah lebih lebat.
S.
Jagung. Yasaguna. Jakarta. 96
Listyanto. 2008. Pupuk hayati orgalik cair Bio P 2000 Z. PT Alam Lesta,ri Maju Indonesia. 38 hal. Mashar, A.
Z.
20A8. Budidaya tanam-
an Kedelai, Kacang
hliau,
Padi, Jagung, Sorgum, Kang tanah, Cabe,,Tomat, Sawi, Kubis, mebnggunakan Pupuk hayati Bio P 2000 Z. PT Alami. Bogor. 39 hal.
2001. Petunjuk yang efektif.
Novizan,
pemupukan Agromedia
Pustaka. Jakart4 1 14 hal. Prihmantoro, H. 2001. Pemupukan tanaman buah. Penebar Swadaya. 76 hal Rosmarkam, A., N.W. Yuwono. 2002.
Ilmu kesuburan Kanisius. Yogyakarta
.
tanah,
224.ha|.
Sajad. S. 2006. Teknologi pertanian. IPB Bogor, 187 hal.
Alam Lestari maju Indonesia. Avies. 2009. Penggunaan pupuk hayatil organik cair Bio P 2000 Z Sebagai peningkatan produktivitas. PT Alam Lestari Maju Indonesia.39hal
SetyamidjajU 1992. Pupuk dan pemupukan. Simplek, Jakarta, 122 hal.
Warsino. 1998. Budi daya jagung hibrida. Kanisius. Yogyakarta. 81 hal.
BPS Sumbar. 2009. Survei Pertanian. Produksi tanaman padi dan
Pulrrmbuhar cian Hasil...
67