ABSTRACK THE INFLUENCE OF INTERNAL CONTROL AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT ON IMPLEMENTATION OF PERFORMANCE BASED BUDGETING (Cencus at Kecamatan Of Tasikmalaya) by: ANITA LIANTI NPM: 123403254
[email protected] Under Guldance of: Dr. Jajang Badruzaman S.E.,M.SI.,AK.,CA R. Neneng Rina Andriani S.E.,M.M.,AK.,CA The purpose of this research to know : (1) the execution of internal control, organizational commitment and implementation of performance based budgeting in the Kecamatan of Tasikmalaya (2) the influence by directly and indirectly of the internal control and organizational commitment on implementation on performance based budgetingat Kecamatan of Tasikmalaya. The method which used in this research is analytical descriptive method with cencus approach. This analysis tool which used in this research is path analysis which interval scale measurement. Directly and indirectly hypothesis examination is using t-test and a hypothesis examination is using F-test with significant level (Ξ±) which us equal to 0,05 the results of research indicated that; (1) the internal control, organizational commitment and implementation of performance based budgeting at Kecamatan of Tasikmalaya is well done; (2) internal control and organizational commitment by directly and indirectly have on effected on significant to implementation of performance based budgeting.
Keywords : internal control, organizational commitment and the immplemtation of the performance based budgeting.
ABSTRAK PENGARUH PENGAWASAN INTERN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ANGGARAN BERBASIS KINERJA (Sensus pada Kecamatan Kota Tasikmalaya) Oleh: ANITA LIANTI NPM: 123403254
Dibawah Bimbingan: Dr. Jajang Badruzaman S.E.,M,SI.,AK.,CA R. Neneng Rina Andriani S.E.,M.M.,AK.,CA Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengawasan intern, komitmen organisasi dan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya (2) pengaruh secara langsung maupun tidak langsung pengawasan intern dan komitmen organisasi terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) dengan skala pengukuran interval. Pengujian hipotesis secara langsung dan tidak langsung dengan menggunakan uji t dan menggunakan uji F dengan tingkat signifikasi (Ξ±) yang digunakan sebesar 0,05. Hasil penelitian menjunjukkan bahwa; (1) pengawasan intern, komitmen organisasi dan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan dengan baik; (2) pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja.
Kata Kunci: Pengawasan Intern, Komitmen Organisasi dan Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja.
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Wacana tentang kepemerintahan yang baik merupakan isu yang paling mengemuka belakangan ini. Tuntutan masyarakat agar pengelola negara dijalankan secara amanah dan bertanggung jawab adalah sejalan dengan keinginan global masyarakat internasional pada saat ini. Kata governance dalam bahasa inggris sering diartikan dengan tata kelola atau pengelolaan dengan kata dasar to govern yang bermakna βmemerintahβ diartikan sebagai menguasai atau mengurus negara atau mengurus daerah sebagai bagian dari negara. Pemerintah merupakan kemudi dalam bahasa latin artinya Gubernaculum. Pemerintah yang baik, bersih, dan beribawa membutuhkan peningkatan peran pengawasan intern yang memadai dilingkungan pemerintahan, dengan demikian, fungsi pencegahan korupsi bisa berjalan dengan baik dan pemberantasan korupsi bisa dijalankan lebih optimal. Diharapkan pengawasan intern pemerintah nantinya benar-benar dapat menjadi fungsi pengawasan yang baik. Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), diperlukan peran pengawasan interen pemerintah secara optimal dan berkualitas. Melalui pengawasan intern dapat diketahui sejauh mana suatu Instansi pemerintahan telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien, sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di indonesia.
Dalam kehidupan berorganisasi dibutuhkan suatu komitmen organisasi dalam setiap diri karyawannya. Komitmen orgnasisasi merupakan sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi. Untuk menciptakan pengawasan intern dan sebuah komitmen organisasi, juga pentingnya perbaikan demi menciptakan sebuah kepercayaan positif terhadap kemajuan pemerintah itu sendiri. Keberhasilan dari sistem pengelolaan adalah tercapainya suatu implementasi atau pelaksaan tujuan yang telah ditetapkan dan yang direncanakan. Disini pelaksanaan anggaran berbaisis kinerja merupakan tujuan dari tingkat keberhasilan yang di ukur dari dua kategori yaitu pengawasan intern dan komitmen organisasi. Melihat sangat pentingnya pelaksanaan anggaran berbasis kinerja ini, maka pengawasan intern dan komitmen organisasi harus senantiasa dapat menciptakan perubahan dan melakukan pengaruh yang lebih besar dalam peningkatan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja yang ada di Pemerintahan khususnya pada Kecamatan-kecamatan Kota Tasikmalaya. Sehingga pada akhirnya akan memunculkan keyakinan dan kepercayaan dari sebagai pihak yang meningkat. Dengan melihat pentingnya pengawasan intern dan komitmen organisasi terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja
Tujuan Penelitian Dari permasalahan yang telah didefinisikan diatas yang merupakan dasar pembahasan maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan
intern, komitmen
organisasi dan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya. 2. Untuk mengetahui pengaruh pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptip analisis dengan pendekatan sensus. Metode deskriptif analisis adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari peneliti deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenoma yang diselidiki (Nazir, 2003: 54). Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi objek dan benda lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. (Sugiyono, 2007: 61). Dalam penelitian ini, yang mejadi populasi sasaran yang penulis teliti adalah subjek yang berhubungan dengan Pengawasan Intern dan Komitmen Organisasi dalam kaitannya dengan Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja yaitu pada Kecamatan Pemerintah Kota Tasikmalaya. Teknik Analisis Data Pengertian Validitas Alat Ukur Uji ini dilakukakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai. Validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur, dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu : validity content validity, criterion related validity, dan construk validity (Indriantoro : 2002). Uji validitas diukur dengan cara menghitung korelasi masing-masing pertanyaan dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah produk moment (product moment) sebagai berikut:
π= π
π
π1 π1 β
ππ2 β
ππ
2
π1 π1 π
ππ2 β
ππ2
2
Pengujian Realibilitas Alat Ukur Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan konsisten dalam mengungkapkan fenomena tertentu dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda (Nur Indriantoro: 2002). Untuk menguji tingkat konsistensi (uji reliaibitas) instrumen penelitian dapat digunakan beberapa pengujian diantaranya uji belah dua dan uji alpha Cronbach. Dalam penelitian ini akan digunakan uji Alfa Cronbach, adapun kaidah keputusan menggunakan nilai kritis berdasarkan Alfa Cronbach yaitu jika nilai koefisien 0,70 maka instrumen tersebut dinyatakan reliable (Hair et.al : 1998). Alfa Cronbach dihitung dengan rumus sebagai berikut : π²π
πΆ = π+ πβπ π (Rambat Lupiyoadi:2001) Metode Analisis Data Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptip untuk
melihat karakteristik sampel yang terjaring dalam penelitian ini dan
analisis jalur path (path analysis). Analisis jalur dapat dilakukan apabila seluruh jawaban dari responden mempunyai skala pengukuran minimal interval. Untuk dapat melakukan analisis dengan dengan analisis jalur perlu dilakukan pengoalahan data yang di[eroleh dari responden. Data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen penelitian (kuesioner) yang disebar harus diolah menjadi data baku, instrumen oenelitian yang dibuat bertujuan untuk menstransformasi data kualitatif kedalam bentuk kuantitatif agar dapat dianalisis dengan metode statistik yang diterapkan.
Teknik yang digunakana penulis untuk mengolah jawaban kualitatif kedalam bentuk kuantitatif adalah menggunakan skala likert (likert scale). Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Begitupun untuk menilai jawaban yang diberikan dalam menguji variabel yaitu lima tingkat bergerak 1 sampai dengan 5 untuk membentuk skor tiap pertanyaan yang menggunakan skala likert yang jelas datanya berdasarkan skala interval (sekaran dalam sugiana, 2008:103). Item-item yang disusun harus terdiri dari item positif dan negatif. Adapun daftar pertanyaan dengan menetapkan skala likert pada alternatif jawaban yang didapat akan dinilai dengan skor sebagai berikut: Tabel 3.2 Skor untuk setiap pertanyaan Jawaban untuk nilai positif 5 4 3 2 1
Jawaban untuk nilai negatif 1 2 3 4 5
Struktur analisis jalur yang mereflesikan variabel yang diteliti dalam penelitian ini disajikan dalam gambar sebagai berikut:
π1
πππΏ π
π ππ πΊ
ππ ππ
Y
π2
πππΏ π
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Keterangan: x1
= Pengawasan Intern
x2
= Komitmen Organisasi
Y
= Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja
π
= Faktor-faktor lain yang tidak diketahui
rx1x2 = Koefisien Korelasi variabel π₯1 dengan variabel π₯2 PYX 1 = Koefisien jalur variabel π₯1 terhadap variabel Y PYX 2 = Koefisien jalur π₯2 terhadap variabel Y PY Ξ΅ = Koefisien jalur π terhadap Y 1. Menghitung koefisien jalur Px2x1 = rx2x1 dengan rumus
π πβ =1 π πβ π π β β πβ =1 π πβ πβ =1 π π β
πππ ππ =
π 2 β =1 ππβ β
π
π β =1 ππβ
2
π
π 2 β =1 ππ β β
π 2 β =1 ππ β
, 2
(Sitepu, 1994 : 19) Koefisisen korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar variabel kuat. Demikian jika hubungan antar variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil, besarnya koefisien korelasi ini akan diinterprestasikan pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Penafsiran Derajat Hubungan Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 β 0,199
Sangat Rendah
0,20 β 0,399
Rendah
0,40 β 0,699
Sedang
0,60 β 0,799
Kuat
0,80 β 1,00
Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono, 2007 2. Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut : πππ₯ 1 = π
π 2 β =πΌ ππβ π π2 β =πΌ β
,i=1,2,3.......k (sitepu,1994: 17)
Keterangan : pXYi = Koefisien jalur dari Xi terhadap Y byxi = Koefisien regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y 3. Pengujian Faktor residu/sisa ππππ =
1 β π
2 π1π₯1π₯2β¦β¦..π₯ π ........................(Sitepu, 1994 : 23)
π πβπΌ πππ₯ 1 πππ₯ 1
2 Dimana: π
ππ = 1 π2 π3 β¦.π₯ π
4. Pengujian hipotesis operasional a) Menguji keberartian (signifikan) dari hubungan variabel bebas π₯1 dengan variabel Xj. Ho : ππ₯1 π₯2 = 0 Ha : ππ₯1 π₯2 = 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika π‘βππ‘π’ππ > π‘π‘ππππ Rumus statistik yang digunakan adalah : π‘=
πβ2 1βπ 2
............................. (Sugiyono, 2009:250)
b) Pengujian secara simultan Ho : πππ 1 = πππ 2 = 0 Ha : πππ 1 β 0 Dengan kriteria penolakan Ho jika πΉβππ‘π’ππ > πΉπ‘ππππ Uji signifikasi menggunakan rumus: πΉ=
2 π βπβ1 π
ππ 1π
2β¦β¦.π πΎ
2 πΎ(1βπ
ππ ) 1π 2
.................................(sitepu, 1994:25)
Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat π1 = k dan π2 = n-k-1 c) Pengujian secara varsial Hipotesis operasional: Ho : πππ π = 0 Ha : πππ π β 0
Uji signifikan menggunakan dua arah, dimana kaidah keputusannya sebagai berikut: Terima Ho jika -tΒ½ Ξ± β€ π‘βππ‘π’ππ β€ tΒ½ Ξ± Tolak Ho jika -tΒ½ Ξ± > π‘βππ‘π’ππ atau π‘βππ‘π’ππ > tΒ½ Ξ± Uji statistik menggunakan rumus: πππ 1
ti
; π = 1,2,3 β¦ , π πππ‘πππ’, 1994: 28
1βπ
ππ 1β¦π₯
π π βπ β1 1βπ
π₯ π π₯ 1 β¦ π₯ π β¦π₯ π
Statistik uji diatas mengikuti distribusi t. Untuk mencari pengaruh langsung variabel π₯1 , π2 , π TABEL 3.5 Formula Untuk Mencari Pengaaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Penelitian NO
Pengaruh Langsung
Pengaruh
Tidak Total
Langsung 1
π β πΏπ β πππΏπ
π
π β πΏπ β πΏπ β π
A
πππΏπ . ππΏπ πΏπ . πππΏπ
B
Total pengaruh πΏπ terhadap Y 2
π β πΏπ β πππΏπ
pengaruh
π
A+B=C π β πΏπ β πΏπ β π
D
πππΏπ . ππΏπ πΏπ . πππΏπ
E
Total pengaruh πΏπ terhadap Y
D+E=F
Total pengaruh πΏπ dan πΏπ terhadap Y
C+F=G
3
Pengaruh faktor residu
H
4
Total
I
Dalam proses perhitungan Path Analisis di atas, penulis menggunakan software SPSS versi 16.0.
3.2.4.1 Pengujian Hipotesis 1) Penetapan Hipotesis Ho : πππ1 = 0
Pengawasan
Intern
secara
parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja Ha βΆ πππ 1 β 0
Pengawasan
Intern
secara
berpengaruh
terhadap
parsial
Pelaksanaan
Anggaran Berbasis Kinerja Ho : πππ 2 = 0
Komitmen Organisasi secara parsial berpengaruh
terhadap
Pelaksanaan
Anggaran Berbasis Kinerja Ha: πππ 2 β 0
Komitmen Organisasi secara parsial berpengaruh
terhadap
Pelaksanaan
Anggaran Berbasis Kinerja π»π: πππ 1 = πππ 2 = 0
Pengawasan Intern
dan Komitmen
Organisasi secara simultan berpengaruh tidak terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja π»a: πππ 1 = πππ 2 β 0
Pengawasan Intern
dan Komitmen
Organisasi secara simultan berpengaruh terhadap
Pelaksanaan
Anggaran
Berbasis Kinerja 2) Penetapan Tingkat Signifikan Tarif Signifikaan (Ξ±) ditetapkam sebesar 5%, karena kriteria taarif signifikan ini yanng umum digunakan pada penelitian ilmu β ilmu sosial dan dianggap cukup ketat mewakili hubungan antara variabel yang diteliti. 3) Uji Signifikan Untuk menguji signifikansi dilakukan dua pengujian, yaitu:
ο Secara simultan menggunakan uji F ο Secara parsial menggunakan uji t 4) Kaidah keputusan Kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan nilai rs hitung dan rs tabel dengan tingkat signifikansi πΌ = 0,05 , dapat dirumuskan sebagai berikut: ο Secara parsial 1
1
Tolak Ho jika π‘βππ‘π’ππ < βπ‘ 2 πΌ ππ‘ππ’ π‘ > π‘ 2 πΌ 1
1
Terima Ho jika β π‘ 2 πΌ β€ π‘βππ‘π’ππ β€ π‘ 2 πΌ ο Secara Simultan Tolak Ho jika πΉβππ‘π’ππ > πΉπ‘ππππ dan terima Ho jika πΉβππ‘π’ππ β€ πΉπ‘ππππ 5) Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak. PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian ini akan menunjukkan keberadaan Kecamatan Kota Tasikmalaya, mengenai : Pengaruh Pengawasan Intern dan Komitmen Organisasi Terhadap Anggaran Berbasis Kinerja. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dengan pengumpulan data melalui pengirima kuesioner secara langsung kepada responden yang tersebar pada 10 Kecamatan Kota Tasikmalaya dengan responden terpilih kepada Camat, Sekmat dan Bagian Keuangan, sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh masing-masing Kecamatan, kuesioner diambil kembali. Semua kuesioner yang disebar sebanyak 30 kuesioner, masing-masing Kecamatan disebar 3 kuesioner. Dari 30 kuesioner yang disebar, semuanya dikembalikan dan tidak ada yang tergolong cacat dan rusak.
Daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden terdiri dari dua kelompok yaitu variabel independen dalam hal ini pengawasan intern dan komitmen organisasi serta variabel dependen yaitu pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. Seluruh pengujian
uji validitas dapat dilihat dalam lampiran uji validitas,
berdasarkan dari hasil perhitungan product moment pearson dari kelompok variabel independen yaitu pengawasan intern terdapat 6 nomor yang tidak valid yaitu nomor 1,4,5,8,12. Sedangkan untuk kelompok variabel dependen yaitu pelaksanaan anggaran berbasis kinerja kinerja terdapat satu nomor yang tidak valid yaitu nomor 9. Nomor-nomor tersebut dinyatakan tidak valid karena πβππ‘π’ππ lebih kecil dari ππ‘ππππ , yaitu lebih kecil dari 0,361. Dengan demikian pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak dapat diteruskan ke pengujian selanjutnya (uji reliabilitas) dikarenakan tidak memenuhi kriteria valid. Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejumlah mana jawaban responden atas pertanyaan dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan kata lain pengukuran konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek yang sama dan dengan alat ukur yang sama. Pengujian reliabilitas alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasi Alfa Cronbach. Statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah pengukuran yang dibuat reliable. Jika nilai dari Alfa Cronbach mendekati 1 atau lebih dari 0,361, maka pengukuran yang digunakan adalah reliable atau jawaban responden akan cenderung sama walaupun diberikan kepada orang yang berbeda. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan
menggunakan program SPSS versi 16.0 diketahui bahwa nilai alpha variabel π1, π2, dan Y sebesar 0,693, 0,826, dan 0,834 atau lebih dari 0,361 (lampiran 4) artinya bahwa semua item pertanyaan dinyatakan reliable. Tabel 4.10 βRekapitulasi tanggapan responden mengenai variabel Pengawasan Internβ No
Pertanyaan
1 1
2 Apakah struktur organisasi yang dibuat pada tempat Bapak/Ibu bekerja ini dapat mencerminkan gambaran umum fungsi dan unit kerja? Apakah struktur organisasi yang dibuat pada tempat Bapak/Ibu bekerja ini sama dengan struktur organisasi lain? Apakah kebijakan pelaksanaan pada tempat Bapak/Ibu bekerja sudah sesuai dengan aturan yang berlaku? Apakah setiap kegiatan selalu dilakukan penyusunan rencana kerja terlebih dahulu? Apakah dibuat prosedur untuk setiap fungsi unit kerja pada tempat Bapak/Ibu bekerja ini? Apakah prosedur kerja pada tempat Bapak/Ibu bekerjaini dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku?
2
3
4
5
6
Jumlah
Skor yang di targetkan 3 150
Skor yang Kategori diperoleh 4 5 124 Baik
150
103
Cukup
150
136
Sangat Baik
150
139
Sangat Baik
150
126
Baik
150
130
Sangat Baik
900
758
Sangat Baik
1. Menentukan nilai tertinggi secara keseluruhan : 30 x 5 x 6 = 900 2. Menentukan nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 6 =180 3. Menentukan batas interval dengan menggunakan rumus: π·ππ‘π π‘πππππ ππ βπππ‘π π‘πππππππ
NJI = π½π’πππ β ππππ‘ππππ
ππππ‘πππ¦πππ
=
900β180 5
=
720 5
= 144
4. Menentukan klasifikasi penilaian mengenai pengawasan intern adalah sebagai berikut: Nilai 180 β 324 Sangat rendah Nilai 325 β 469 Rendah Nilai 470 β 614 Cukup Nilai 615 β 759 Baik Nilai 800 β 944 Sangat baik Dengan demikian nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden mengenai pengawasan intern pada Kecamatan Sekota Tasikmalaya adalah 758. Hal ini menunjukkan kedalam interval berkategori baik yang artinya bahwa pengawasan intern yang dilakukan atasan terhadap bawahan telah dilakukan dengan baik pada Kecamatan Kota Tasikmalaya, atau dengan kata lain Kecamatan Kota Tasikmalaya selalu melakukan pengawasan intern dengan baik
Tabel 4.21 βRekapitulasi tanggapan responden mengenai variabel Komitmen Organisasiβ No
Pertanyaan
1 1
2 Apakah setiap tugas yang telah dikerjakan selalu ada tim pemantauan atau tidak? Apakah tugas pemantauan selalu dikerjakan diakhir pelaksanaan tugasnya? Apakah dalam penyusunan rencana kerja kesekretariatan di tempat Bapak/Ibu bekerja ini dibuat berdasarkan aturan yang berlaku Apakah dalam 4melaksanakan penyusunan rencana kerja kesekretariatan di tempat Bapak/Ibu bekerja harus sama aturan nya dengan tim penyusun rencana kerja kesekretariatan di tempat lain? Apakah pembinaan organisasi ini harus di taati oleh semua pegawai yang bekerja pada tempat lain? Apakah peraturan yang dibuat untuk pembinaan organisasi sudah sesuai pedoman yang ada? Apakah penyelenggaraan pembinaan organisasi ini dibuat untuk menghadapi publik? Apakah ada tim khusus untuk menyiapkan program pembinaan untuk meningkatkan perekonomian?
2
3
4
5
6
7
8
Skor yang Ditargetkan 3 150
Skor yang diperoleh 4 124
Kategori
150
124
Baik
150
132
Baik
150
116
Baik
150
137
Sangat Baik
150
125
Baik
150
125
Baik
150
113
Baik
5 Baik
9
10
Apakah dalam program penyusunan pembinaan untuk meningkatkan perekonomian sudah sesuai aturan yang berlaku? Apakah dengan adanya program penyusunan pembinaan untuk meningkatkan perekonomian ini bisa meningkatkan perekonomian yang ada saat ini?
150
124
Baik
150
116
Baik
Jumlah 1500 1237 Baik Untuk menyederhanakan interpretasi setiap tanggapan responden penulis mengacu pada kriteria yang dikemukakan Sudjana (1997:79), dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Menentukan nilai tertinggi secara keseluruhan : 30 x 5 x 10 = 1500 2. Menentukan nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 10 = 300 3. Menentukan batas interval dengan menggunakan rumus: π·ππ‘π π‘πππππ ππ βπππ‘π π‘πππππππ
NJI = π½π’πππ β ππππ‘ππππ
ππππ‘πππ¦πππ
=
1500 β300 5
=
1200 5
= 240
4. Menentukan klasifikasi penilaian mengenai pengawasan intern adalah sebagai berikut: Nilai 300 β 540 Sangat rendah Nilai 541 β 781 Rendah Nilai 782 β 1022 Cukup Nilai 1023 β 1263 Baik Nilai 1264 β 1504 Sangat baik Dengan demikian nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden mengenai komitmen organisiasi pada Kecamatan Sekota
Tasikmalaya adalah 1237. Hal ini menunjukkan kedalam interval berkategori baik yang artinya bahwa komitmen organisasi telah dilaksanakan dengan baik pada Kecamatan Kota Tasikmalaya, hal tersebut dinayatakan bahwa responden mempunyai komiten organisasi dengan ditunjukkan pada pekerjaan yang ia lakukan, serta tugas pokok dan fungsi dari Kecamatan yang disesuaikan dengan indikator untuk setiap pernyataan pertanyaan yang diajukan, yaitu melaksanakan tugas pemantauan, melaksanakan penyusunan rencana kerja kesekretariatan, menyelenggarakan pembinaan organisasi, dan adanya program penyusunan pembinaan untuk meningkatkan perekonomian. Indikator tersebut sangat erat kaitan nya dengan tugas pokok dan fungsi Kecamatan. Tabel 4.34 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Anggaran Berbasis Kinerjaβ
No
Pertanyaan
1 1
2 Apakah informasi yang dibutuhkan publik dapat mudah diperoleh atau diakses? Apakah peraturan yang menjamin hak untuk mendapatkan informasi bagi publik selalu dibuat? Apakah peraturanyang dibuat untuk publik sedah sesuai dengan pedoman yang ada? apakah dalam pelaksanaan anggaran perkiraannya selalu terukur secara rasional?
2
3
4
Skor yang ditargetkan 3
Skor yang diperoleh 4
Kategori
150
115
Baik
150
123
Baik
150
131
Sangat Baik
150
138
Sangat Baik
5
5
6
7
8
9
10
11
Apakah dalam pelaksanaan anggaran dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan yang telah dianggarkan? Apakah anggaran yang sudah terlaksana sesuai dengan aturan yang berlaku? Apakah dalam pelaksanaan anggaran selalu tepat guna? Apakah dalam pelaksanaan anggaran selalu tepat waktu dalam keberhasilan nya? Apakah dalam pelaksanaan anggaran selalu mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja? Apakah perencanaan alokasi biaya didasarkan pada output dan outcome yang dihasilkan? Apakah pada tempat Bapak/Ibu bekerja selalu dibuat pendekatan kinerja sesuai dengan aturan yang berlaku?
Jumlah
150
114
Baik
150
133
Sangat Baik
150
136
Sangat Baik
150
109
Baik
150
135
Sangat Baik
150
134
Sangat Baik
150
128
Baik
1650
1396
Sangat Baik
Untuk menyederhanakan interpretasi setiap tanggapan responden penulis mengacu pada kriteria yang dikemukakan Sudjana (1997:79), dengan langkahlangkah sebagai berikut: 5. Menentukan nilai tertinggi secara keseluruhan : 30 x 5 x 11 = 1650 6. Menentukan nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 11 = 3300
7. Menentukan batas interval dengan menggunakan rumus: Data terbesar βdata terkecil
NJI = Jumlah
kriteria pertanyaan
=
1650 β330 5
=
1320 5
= 264
8. Menentukan klasifikasi penilaian mengenai pengawasan intern adalah sebagai berikut: Nilai 330 β 595 Sangat rendah Nilai 596 β 860 Rendah Nilai 864 β 1125 Cukup Nilai 1126 β 1390 Baik Nilai 1391 β 1655 Sangat baik Dengan demikian nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden mengenai pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan sekota Tasikmalaya adalah 1396. Hal ini menunjukkan kedalam iterval berkategori sangat baik yang artinya bahwa pelaksanaan anggaran berbasis kinerja sudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan yang dianggarkan, indikator yang digunakan juga telah sesuai dengan tugas dan pokok sesuai dengan implementasi anggaran berbasis kinerja yaitu berorientasi pada hasil dan berkaitan erat dengan visi misi dan rencana strategi organisasi, indikator yang diambil yaitu transparasi dan akuntabilitas anggaran, disiplin anggaran, efisiensi dan efektifitas dan disusun dengan pendekatan kinerja.
Pengaruh Pengawasan Intern Secara Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya Untuk pengujian secara langsung dan tidak langsung mengenai pengawasan intern terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dapat dilihat dari perhitunagan SPSS (lampiran 5). Berdasarkan hasil perhitungan di dapat nilai koefisien jalur (πππ1 ) sebesar 0,513 dengan kategori sedang (Sugiyono, 2009: 248). Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa pengaruh pengawasan intern terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja (0,513)2 sebesar 0,263 atau sebesar 26,3%. Sedangkan pengaruh langsung dan tidak langsung variabel X1 terhadap Y melalui X2 adalah sebesar 0,050 (Tabel 4.35) atau sebesar 0,50%. Ini artinya bahwa apabila pengawasan intern kuat akan mendukung komitmen organisasi yang pada akhirnya akan memberi pengaruh terhadap peningkatan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. Untuk pengujian signifikasi pengaruh pengawasan intern secara langsung dan tidak langsung terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dilakukan uji t. Dari hasil analisis (lampiran 5) di peroleh nilai π‘βππ‘π’ππ sebesar 3,475 dengan π‘π‘ππππ db n-2 = 28 dan Ξ± = 0,05, maka diperoleh π‘π‘ππππ sebesar 2,048 dengan demikian π‘βππ‘π’ππ > π‘π‘ππππ dan tingkat signifikasi sebesar 0,002 yang berarti lebih dari Ξ± = 0,05. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna hipotesis nol (HO ) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha ) diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pada tingkat keyakinan 95% pengawasan intern secara langsung berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja Pengaruh Komitmen Organisasi Secara Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja Untuk pengujian secara langsung dan tidak langsung mengenai komitmen organisasi terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dapat dilihat dari perhitunagan SPSS (lampiran 5). Berdasarkan hasil perhitungan di dapat nilai koefisien jalur (πππ2 ) sebesar 0,321 dengan kategori sedang (Sugiyono, 2002:248). Berdasarkan hasil perhitunagan koefisien determinasi menunjukkan bahwa pengawasan intern terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja (0,321)2 sebesar 0,103 atau sebesar 10,3%. Sedangkan pengaruh langsung dan tidak langsung variabel X2 terhadap Y melalui X1 adalah sebesar 0,050 (Tabel 4.35) atau sebesar 05,0% ini artinya bahwa apabila komitmen organisasi telah dilaksanakan dengan baik maka akan mendukung komitmen organisasi yang pada akhirnya akan memberi pengaruh terhadap peningkatan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan bahwa komitmen yang tinggi menjadikan individu lebih mementingkan organisasi dari pada kepentingan pribadi dan brusaha menjadikan organisasi menjadi lebih baik. Komitmen organisasi yang rendah akan membuat individu untuk berbuat untuk kepentingan pribadinya. Selain itu, komitmen organisasi dapat merupakan alat bantu psikologis dalam menjalankan organisasinya untuk pencapaian kinerja yang
diharapkan (Nouri dan Parker, 1996; McClurg, 1999; Chong dan Chong, 2002; Wentzel, 2002). Apabila kecamatan melaksanakan unsur-unsur dalam komitmen organisasi dengan baik maka kualitas pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pun akan ikut semakin baik pula. Untuk pengujian signifikasi pengaruh komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dilakukan uji t. Dari hasil analisis (lampiran 5) diperoleh nilai π‘βππ‘π’ππ sebesar 2,173 dengan π‘π‘ππππ db n-2 = 28 dan Ξ± = 0,05, maka diperoleh π‘π‘ππππ sebesar 2,048 dengan demikian π‘βππ‘π’ππ > π‘π‘ππππ dan tingkat signifikasi sebesar 0,039 yang berarti lebih dari Ξ± = 0,05. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna hipotesis nol (HO ) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha ) diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% komitmen organisasi secara langsung berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja Pengaruh Pengawasan Intern dan Komitmen Organisasi Secara Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja Untuk pengujian secara langsung dan tidak langsung mengenai pengawasan intern dan komitmen organisasi terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dapat dilihat dari perhitungan SPSS (lampiran 5). Berdasarkan hasil perhitungan di dapat nilai koefisien jalur (ΟYX 1. πππΏπ ) sebesar 0,682 dan hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa pengaruh pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja (0,682)2 sebesar 0,465 atau sebesar
46,5%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja sebesar 46,5% (Sitepu, 1994 : 28). Untuk pengujian signifikasi pengaruh pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dilakukan uji F. Dari hasil analisis (lampiran 5) diketahui Fhitung adalah sebesar 11,732 dan Ftabel db n-k-1 = 27 menunjukkan nilai 3,35 dengan demikian Fhitung
lebih besar dari Ftabel
(11,723 > 3,35) dengan tingkat
signifikan sebesar 0,000 yang berarti lebih rendah dari tingkat Ξ± = 0,05 masih menunjukan positif. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna hipotesis alternatif (HO ) diterima dan hipotesis nol (Ha ) ditolak, artinya bahwa variabel pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja hal tersebut sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nur Fitriani Hermawan (2014). PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1.
a. Pelaksanaan pengawasan intern pada kecamatan kota tasikmalaya telah berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan kecamatan kota Tasikmalaya telah memiliki sistem pengawasan intern untuk mengawasi
seluruh kegiatan Pemerintah dan sesuai aturan yang ada atau yang sudah berlaku dan sesuai dengan indikator nya dari pengawasan intern yaitu adanya struktur organisai, penyusunan kebijaksanaan pelaksanaan, menyusun rencana kerja dan prosedur kerja. b. Komitmen organisasi pada Kecamatan Kota Tasikmalaya telah berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan bahwa dalam komitmen organisasi senantiasa menerapkan prinsip-prinsip komitmen organisasi dalam menjalankan segala aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan telah melaksanakan unsur-unsur dari tugas pokok yang ada yaitu melaksanakan tugas pemantauan, melaksanakan penyusunan rencana kerja kesekretariatan, menyelenggarakan pembinaan organisasi dan adanya program penyusunan pembinaan untuk meningkatkan perekonomian. c. Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Tasikmalaya telah berjalan dengan baik yaitu dengan dilaksanakannya unsur-unsur utama dari pelaksanaan anggaran berbasis kinerja yang dihasilkan oleh Pemerintah telah memenuhi karakteristik-karakteristik tertentu sehingga menjadikan tolok ukur dalam prestasi Pemerintah Kota Tasikmalaya diantaranya yaitu transparansi dan akuntabilitas anggaran, disiplin anggaran, efisiensi dan efektifitas serta disusun dengan pendekatan kinerja. 2.
a. Pengaruh pengawasan intern terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya yang dilaksanakan oleh pimpinan terhadap bawahannya telah dilaksanakan dengan baik, dimana pengawasan
adalah salah satu fungsi manajemen yang menjamin bahwa tujuan dan tugastugas organisasi akan terlaksana dengan baik. b. Pengaruh komitmen organisasi terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan dengan baik yaitu
dengan
memiliki
komitmen
organisasi
yang kuat
itu
akan
mempengaruhi individu untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan yang ditentukan. Hal ini berarti bahwa komitmen organisasi yang baik akan menghasilkan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja yang baik pula. c. Pengaruh
pengawasan
intern
dan
komitmen
organisasi
terhadap
pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya masih berjalan dengan baik, karena pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja, maka apabila pengawasan intern dan komitmen organisasi dilaksanakan dengan baik dan bersamaan maka pelaksanaan anggaran berbasis kinerja yang dihasilkan pun akan baik. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan, maka Penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai berikut: Bagi Kecamatan Tasikmalaya: Untuk mempertahankan pengawasan intern yang sudah diterapkan pada Kecamatan dan senantiasa meningkatkan atau menerapkan pengawasan intern
untuk lebih mengimplementasikan anggaran yang sudah ditetapkan, karena sampai sejauh ini pengawasan intern sangat berpengaruh besar terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja yang sudah diterapkan dengan baik pada Kecamatan Kota Tasimalaya. Bagi Peneliti Selanjutnya: ο·
Bagi pihak pihak lain yang akan melakukan penelitian yang sama, disarankan memperluas ukuran sampel untuk memperoleh hasil penelitian yang optimal.
ο·
Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya. Karena dalam penelitian ini hanya variabel pengawasan intern dan komitmen organisasi yang termasuk dalam model analisis penelitian. Faktor-faktor lain menurut
Grifiin
(200)
tersebut
misalnya
profesionalisme,
akuntabilitas kinerja, politik dan budaya. DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. 2007. Anggaran Berbasis Kinerja. Jakarta: Salemba Empat. Dina Haya Sufya (2013). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan Terhadap Komitmwn Organisasi Karyawan. Skripsi Pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Erni Sule. 2005. Pengawasan Intern. Jakarta: Salemba Empat. Fery Lauresius Sihalolo dan Halim Abdul. 2005. Pengaruh Faktor-faktor Rasional, Politik Dan Kultur Organisasi Terhadap Pemanfaatan Informasi
Kinerja Instansi Pemerintah. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) Solo VIII. 774-790. Gunawan Cahyasumirat (2006). Pengaruh profesionalisme dan komitmen organisasi terhadap kinerja internal auditor. Skripsi Pada Jurusan FE Universitas Diponegoro. Haspiarti (2012). Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Instansi Pemerintah. Skripsi Pada Jurusan Akuntansi FE dan Universitas Hasanuddin. Herviantika Arissanti (2013). Pengaruh Komitmen Oeganisasi Terhadap Organizational Citizenship Behaviour Karyawan. Skripsi Pada Jurusan Akuntansi FE Universiatas Padjajaran. Griffin. 2002. Komitmen Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Ihyaul Ulum. 2009. Audit Sektor Publik suatu Pengantar. Malang: Bumi Aksara. J. Sumarso (2005). Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial. Tesis Pada Jurusan Akuntansi STIE Y.A.I. Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pengawasan Melekat. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI. Maria Novita Ari Sulisiana (2013). Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah. Skripsi Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan. Mooney D. James. 2004. Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. Pemeriksa Akuntan. Edisi 3. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, YPKN, 1990. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nirwan Sitepu. 1994. Path Analysis. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nisa Noor Wahid. 2008. Pengaruh Siklus Anggaran Dan Pengawasan Intern Terhadap Good Governance Pemerintah Daerah. Skripsi Pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Siliwangi.
Nur Fitriani Hermawan. 2014. Pengaruh Pengawasan Intern Dan Komitmen Organisasi Terhadap Anggaran Berbasis Kinerja. Skripdi Pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Siliwangi. Nolaputra Nopa Purnama. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja. Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Peraturan Pemerintah. 2005. Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Daerah pasal 24. Nomor 75. Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Pengawasan Intern di Lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya. Riskawati Salawati (2013). Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap Efektivitas Pengndalian. Skripsi Pada Universitas Gorontalo. Robbins and Judge. 2007. Commitment and Organization. Englewood Cliffs, N. Prentice Hall. Santy Try Agustin (2008). Sistem Pengukurankinerja Dan Kinerja Pegawai Dalam Oeganisasi Sektor Publik. Skripsi Pada Jurusan Akuntansi FE Universitas Diponegoro. Siswanto. 2005. Pengantar Manajemen. Bandung: PT. Bumi Aksara Sugiyono. 2009. Metode Sampling Jenuh. Bandung: CV Alfabeta. Suryanto. 2002. Jenis-jenis Pengawasan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Keuangan Negara.
xc