DAMPAK PENERAPAN METODE, TEKNIK DAN STRATEGI PENERJEMAHAN BUKU ‘FUNDAMENTAL KEPERAWATAN’ OLEH ESTY WAHYUNINGSIH TERHADAP KESEPADANAN MAKNA YANG DIHASILKAN Nuning Yudhi Prasetyani Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang
I. Pendahuluan Dalam pengkajian ini penulis ingin memaparkan metode, teknik dan strategi penerjemahan yang dipakai oleh penerjemah dalam menerjemahkan buku Fundamental of Nursing: Concept, Process dan Practice oleh Barbara Kozier MN, RN ( 2004) ke dalam Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. oleh Esty Wahyuningsih (2010). Makalah ini mencoba mengkaji tentang bagaimana metode, teknik dan strategi penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah dapat berpengaruh besar terhadap kesepadanan makna yang dihasilkan. Analisis ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengunakan 2 sumber data yaitu sumber data obyektif yaitu kedua buku sumber (berbahasa Inggris dan terjemahannya), sedangkan sumber data afektif terdiri dari kelompok-kelompok informan yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Mereka adalah kelompok informan yang menguasai kedua bahasa dengan baik, memiliki latar belakang akademis dari jurusan magister dalam program linguistik penerjemahan dan kelompok informan yang menguasai dan pengguna buku terjemahan tersebut berdasarkan pengalaman mengajar dalam bidang keperawatan untuk menilai keakuratan dan keberterimaan serta untuk 3 orang informan untuk menilai keterbacaan. II. Penerapan Metode, Teknik dan Strategi Penerjemahan sebagai Penentu Kesepadanan dalam Terjemahan Newmark (1988) memberikan ulasan mengenai metode penerjemahan dengan membagi dua kelompok metode dengan diagram V yang mengarah pada penerjemahan harfiah versus bebas. Kelompok pertama (penerjemahan kata demi kata, harfiah, setia dan semantis) adalah metode yang menekankan pada BSU, sedangkan kelompok kedua (penerjemahan adaptasi, bebas, idiomatic dan komunikatif) adalah metode yang menekankan pada bahasa sasaran. Berdasarkan ulasannya, metode yang dimaksud di sini adalah kegiatan penerjemahan yang menghasilkan Bsa secara keseluruhan yang dekat dengan kutub Bsu atau Bsa. Sedangkan menurut Nababan (2007) teknik penerjemahan adalah teknik yang digunakan oleh penerjemah terhadap satuan-satuan mikro teks. Teknik penerjemahan ini didapatkan melalui tinjauan terjemahan yang dihasilkan dengan korespondensi satuannya dalam teks sumber. Dengan demikian, kategori teknik penerjemahan diperlukan untuk melihat langkah-langkah nyata yang diambil oleh penerjemah pada tiap satuan mikro teks dan akhirnya akan mendapatkan data mengenai opsi metode umum yang dipilih oleh seorang penerjemah. Sementara strategi penerjemahan merupakan bagian dari prosedur penerjemahan. Dengan kata lain strategi penerjemahan yang diterapkan pada saat proses penerjemahan berlangsung, baik pada tahap analisis teks bahasa sumber maupun pada tahap pengalihan pesan. Lorcsher dalam Roswita (2009) mendefinisikan strategi permasalahan penerjemahan. Oleh sebab itu, strategi penerjemahan dimulai dari disadarainya permasalahan oleh penerjemah dan diakhiri dengan dipecahkannya permaslahan atau disadarinya bahwa masalah tersebut tidak dapat dipecahkan pada titik waktu tertentu. Jaaskelainen, Mondhal dan Jensen dalam Roswita (2009) menggolongkan strategi penerjemahan secara sederhana. Jaaskeleinen menggolongkan strategi penerjemahan menjadi 2 yaitu: 1) strategi global, yang menyangkut tugas penerjemahan secara keseluruhan (pertimbangan tentang gaya bahasa dan pembacanya dan lain sebagainya), 2) strategi lokal yang menyangkut hal-hal yang spesifik (misal, pencarian
leksis). Sementara itu Mondal dan Jenses dalam Roswita (2009) juga membagi strategi penerjemahan menjadi 2 yaitu 1) strategi produksi yang dibagi lagi menjadi 2 yaitu a) asosiasi spontan dan reformulasi dan b) strategi reduksi (yang terdiri atas strategi penghindaran dan strategi penggantian secara tidak khusus leksis yang khusus dan 2) strategi evaluasi yang meliputi refleksi terhadap kememadaian) dan keberterimaan padanan terjemahan. Strategi penerjemahan mencakup kegiatan menyiasati, pemanfaatan akal dan penggunaan keterampilan untuk memecahkan persoalan yang mungkin timbul dalam proses penerjemahan. Metode apapun yang dipilih oleh penerjemah, besar kemungkinan si penerjemah tersebut tetap menemui masalah dalam proses penerjemahan. Menurut Molina & Hurtado Albir (2002), strategi penerjemahan merupakan prosedur (yang disengaja maupun tidak, lisan maupun tertulis) yang digunakan oleh penerjemah untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul selama proses penerjemahan dengan tujuan tertentu dalam pikirannya. Sementara itu hubungan antara metode teknik dan strategi penerjemahan tersebut akan berpengaruh pada kesepadanan makna yang dihasilkan. Machali (2000) melihat bahwa kesepadanan bukanlah bentuk lain dari kesamaan. Kesepadanan dalam kegiatan penerjemahan saat ini lebih dikaitkan dengan fungsi teks dan metode penerjemahan yang dipilih dalam kaitannya dengan fungsi teks tersebut. Misalnya, teks yang termasuk dalam kategori teks ilmiah yang berisi penyampaian informasi, kesepadanannya harus dilihat dari segi fungsi ini. Sejauh fungsi teks bahasa sasaran tidak bergeser dari fungsi asalnya, maka bahasa sasaran tersebut sepadan dengan aslinya. Sedangkan Roman Jakobson adalah pakar yang mempopulerkan istilah equivalence in difference. Dia menyatakan bahwa “translation involves two different messages in two different codes” (1959: 232). Dengan kata lain, meskipun terjemahan melibatkan dua bahasa yang berlainan, namun pesannya dapat dibuat sepadan. Ketika pendekatan linguistik tidak lagi memadai untuk menuntun seorang penerjemah, dia dapat menggunakan prosedur-prosedur yang lainnya. Selanjutnya, Machali mengatakan bahwa penilaian terjemahan sangat penting. Hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu: (1) untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek, (2) untuk kepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah terutama apabila kita menilai beberapa versi teks bahasa sasaran yang dihasilkan dari teks bahasa sumber yang sama. Untuk itu hal yang perlu diperhatikan adalah adanya ketepatan pemadanan pada aspek baik semantik, linguistik maupun pragmatik. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah tidak terjadinya distorsi makna yang dihasilkan serta faktor keterbacaan dan keberterimaan makna pada budaya bahasa sasaran. III. A.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam penelitian ini diambil 110 data yang dikaji secara mendalam untuk mendapatkan penilaian yang akurat. Terdapat beberapa teknik dan strategi yang digunakan dalam penerjemahan ini yang mengarah pada: 1. Teknik literal Most microorganisms are harmless,…(7) Infectious disease are the major cause of death worldwide,…(17) 2.
Sebagian besar mikroorganisme tidak berbahaya… Penyakit infeksi merupakan penyebab utama kematian di seluruh dunia…
Teknik Borrowing (pure dan naturalized): Borrowing Pure Estcherica Coli (10) Estcherica Coli Candida Albicans (29) Candida Albicans Protozoa(29) Protozoa Malaria (60) Malaria Serotonin(103) Serotonin Prostaglandin(103) Prostaglandin Diapedesis(108) Diapedesis
Naturalized Septicaemia(20) Septikemia Vegetation(10) Vegetasi Virulence(13) Virulensi Pathogenicity(15) Patogenisitas Parasites(16) Parasit Systemic(16) Sistemik Phagocyte(21) fagosit
3.
Teknik Transposisi (pergeseran bentuk): Of all the components that are integral to caring for clients, safety is paramount. (Noun/ a word)(1) Viruses consist primarily of nucleic acid… (Plural)(30) Surgical asepsis is used for all procedures involving the sterile areas of the body (44)
The carrier state may also exist in individuals with a clinically recognizable disease such as the dog with rabies. (53)
4.
Status carrier juga terdapat pada individu yang secara klinis mengidap penyakit, demikian juga dengan anjing yang mengidap rabies. (kaidah dan struktur yang berbeda)
Strategi Loss dan Gain (penambahan dan pengurangan). …….hospital surgical or medical intensive care units.(43) …..a latrogenic infections is bacteremia that result from an intravascular line(48)
They include protozoa such as the one that causes malaria, helminthes (worms), and arthropods (mites, fleas, ticks).(29)
….adalah unit perawatan intensif bedah atau penyakit dalam. (loss/ kata ‘hospital’)/akurat …..infeksi latrogenik adalah bakteremia yang terjadi akibat pemasangan jalur intravena (gain/kata ‘pemasangan’)/akurat ….klien yang menerima pengobatan kanker yang menekan sistem imun, klien penyakit kronis, atau setelah transplantasi organ tubuh (loss/ kata ‘successful’)/kurang akurat Meatus uretra biasanya mengandung banyak mikroorganisme.(loss/ kata ‘entrance’)/tidak akurat ….seperti kulit, saluran cerna, dan area lain yang berhubungan langsung dengan lingkungan luar misalnya, mulut, saluran napas…).(gain)/akurat pada wanita hamil dapat mengakibatkan penyakit tertentu pada janinnya/akurat Sepsis merupakan kondisi infeksi dan dapat muncul sebagai kondisi tertentu termasuk syok septik./(gain)/akurat Parasit meliputi protozoa, seperti protozoa penyebab malaria, cacing, dan antropoda (tungau, pinjal, sengkenit)./akurat
Another factor contributing to the development of nosocomial infections is the compromised host, that is, a client whose normal defenses have been lowered by surgery or illness.(49)
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan infeksi nosokomial adalah inang luluh imun. Yaitu, klien yang mengalami penurunan kekebalan tubuh akibat pembedahan atau penyakit./akurat
….clients receiving immune suppressions treatment for cancer, chronic illness, or following a successful organ transplant,(79) The entrance to the urethra normally harbors many microorganisms.(93) …intestinal tract, and other areas open to the outside (e.g., mouth, upper respiratory tract…(6) in a pregnant woman can lead to significant disease in the unborn child.(12) Sepsis is the state of infection and can take many forms, including septic shock.(23)
5.
Dari semua komponen yang merupakan bagian integral perawatan klien, keamanan merupakan komponen yang paling penting. (Phrase) Virus terutama tersusun atas asam nukleat…(Singular) Asepsis bedah digunakan pada semua prosedur yang melibatkan area steril pada tubuh. (kaidah dan struktur yang berbeda)
Metode Penerjemahan Nosocomial infections can either develop during a client’s stay in a facility or manifest after discharge.(40) …. may also be acquired by health personnel working in the facility and can cause significant illness and time lost from work.(41)
Infeksi nosokomial dapat terjadi selama klien berada dalam fasilitas kesehatan atau baru terjadi setelah klien pulang./komunikatif …. mungkin didapat oleh tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas tersebut dan dapat menyebabkan penyakit berbahaya serta membuat mereka sering absen./komunikatif
Microorganisms exist everywhere in water, in soil, and on body surfaces such as the skin, intestinal tract, …(6) Escherichia coli is a normal in habitant of the large intestine but a common cause of infection of the urinary tract. (10) Candida albicans is a yeast considered to be normal flora in the human vagina. (29) The most common settings where nosocomial infections develop are hospital surgical or medical intensive care units.(43) Another factor contributing to the development of nosocomial infections is the compromised host, that is, a client whose normal defenses have been lowered by surgery or illness.(49)
a.
Masalah Kesepadanan Makna keberterimaan dan keterbacaan Penerjemahan akurat(100 data) Concern for safety permeates every elements of nursing practice.(3) Others produce antibiotic-like substances and toxic metabolites that repress the growth of other microorganisms.(9) -
-
Mikroorganisme terdapat di mana saja di dalam air, ditanah, dan pada permukaan tubuh, seperti kulit, saluran cerna, /kata demi kata Eschericha coli merupakan bakteri normal usus besar, namun sering kali menyebabkan infeksi saluran kemih. /setia Candida albicans merupakan ragi yang dianggap flora normal pada vagina manusia. /setia Tatanan layanan kesehatan yang banyak terdapat infeksi nosokomial adalah unit perawatan intensif bedah atau penyakit dalam./komunikatif Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan infeksi nosokomial adalah inang luluh imun. Yaitu, klien yang mengalami penurunan kekebalan tubuh akibat pembedahan atau penyakit./komunikatif yang
dihasilkan
Penerjemahan yang tidak akurat(2 data) ….and preventing injury in dan mencegah cedera dan hospital, outpatient, home or tatanan rumah sakit, di klinik, community-based settings.(4) di rumah, atau di komunitas.
b. -
pada
keakuratan,
Perhatian terhadap keamanan meliputi setiap elemen praktik keperawatan. Mikroorganisme lain menghasilkan zat seperti antibiotik dan metabolik toksik yang menekan pertumbuhan mikroorganisme lain.
Penerjemahan yang kurang akurat (8 data) Some subclinical infections Beberapa infeksi subklinis can cause significant dapat menyebabkan damage, ….(12) gangguan yang sangat bermakna ….a pregnant woman can ….pada wanita hamil dapat lead to significant mengakibatkan penyakit disease …(12) tertentu…
The vagina also has natural defenses against infection. When a girl reaches puberty, lactobacilli ferment sugars in the vaginal secretions,…(92)
berdasar
Vagina juga memiliki pertahanan alami terhadap infeksi. Saat seorang gadis mencapai pubertas, gula memfermentasi laktobasilus dalam cairan vagina,
............kerusakan parah
yang
....penyakit serius....
dan mencegah cedera di rumah sakit, pe layanan pasien rawat jalan, di rumah dan di tempat layanan komunitas Vagina juga memiliki pertahanan alami terhadap infeksi. Saat seorang gadis mencapai laktobasilus memfermentasi gula dalam cairan vagina,
Keberterimaan Keberterimaan tinggi (99 data)
Others produce antibiotic-like substances and toxic metabolites that repress the growth of other microorganisms.(9) Pathogenicity is the ability to produce
Mikroorganisme lain menghasilkan zat seperti antibiotik dan metabolik toksik yang menekan pertumbuhan mikroorganisme lain. Patogenisitas merupakan kemampuan untuk
disease; thus a pathogen is a microorganism that causes disease.(15) -
Keberterimaan sedang (11 data)
…have revealed that the urinary tract, the respiratory tract, bloodstream, and wounds …. (44) The infection becomes a disease when the signs and symptoms of the infection are unique …(33)
c.
….menunjukkan bahwa saluran kemih, saluran napas, aliran darah, dan luka … Infeksi dapat menjadi penyakit ketika tanda dan gejala infeksi sangat unik …
….menunjukkan bahwa saluran perkemihan, saluran pernapasan, aliran darah, dan luka … Infeksi dapat menyebabkan penyakit ketika tanda dan gejala infeksi sangat unik …
Keterbacaan -Keterbacaan Tinggi (104 data) Surgical asepsis, or sterile technique, refers to those practices that keep an area or object free of all microorganisms, …(23)
Asepsis bedah, atau teknik steril, merupakan praktik kesehatan yang mempertahankan satu area atau benda terbebas dari semua mikroorganisme ..
Four major categories of microorganisms cause infection in humans: bacteria, viruses, fungi, and parasites. Bacteria are by far the most common infection-causing microorganisms.(25) - Keterbacaan Sedang (6 data)
Empat kategori utama mikroorganisme penyebab infeksi pada manusia adalah bakteri, virus, jamur dan parasit. Sejauh ini, bakteri merupakan mikroorganisme yang paling sering menyebabkan infeksi.
Some microorganisms found in the intestines (e.g., enterobacteria) produce substances called bateriocins, which are lethal to related strains of bacteria.(8) Saliva contains microbial inhibitors, such as lactoferrin, lysozyme, and secretory IgA.(88)
IV.
menyebabkan penyakit, dengan demikian patogen adalah mikroorganisme yang menyebabkan penyakit
Beberapa mikroorganisme yang terdapat dalam usus (misalnya, enterobakteria) menghasilkan zat bakteriosin, yang mematikan bagi strain bakteri terkait. Saliva mengandung inhibitor mikroba, seperti laktoferin, lisozim dan IgA sekretori.
Beberapa mikroorganisme yang terdapat dalam usus (misalnya, enterobakteria) menghasilkan zat bakteriosin, yang mematikan bagi turunan bakteri terkait. Saliva mengandung penghambat mikroba, seperti laktoferin, lisozim dan IgA sekretori.
Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai teknik, metode, strategi dan dampaknya terhadap kesepadanan yang dihasilkan adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan analisis ditemukan beberapa teknik maupun strategi yang digunakan penerjemah. Teknik yang dominan diterapkan adalah teknik penerjemahan harfiah, pure dan naturalized borrowing dan padanan lazim. Metode penerjemahan yang cenderung diterapkan oleh penerjemah adalah metode penerjemahan harfiah yang ditunjukkan dengan dominannya penggunaan teknik penerjemahan literal translation. Penerjemah melakukan teknik ini dengan menerjemahkan kata demi kata, kemudian menyesuaikan susunan kata dalam kalimat terjemahannya yang sesuai dengan susunan kata dalam kalimat bahasa sasaran. Selain menggunakan metode penerjemahan harfiah, penerjemah juga menggunakan metode penerjemahan setia yang berupaya menjaga/mempertahankan unsur-unsur bahasa sumber. Hal ini terlihat jelas dengan dominannya penggunaan teknik pure dan naturalized borrowing. 2. Penerapan teknik literal translation dengan metode penerjemahan harfiah, teknik peminjaman murni dengan metode penerjemahan setia dan teknik padanan lazim dengan metode penerjemahan semantik dan komunikatif ternyata banyak menghasilkan terjemahan yang sepadan (yang memiliki kakuratan, keberterimaan dan keterbacaan
yang baik). Dengan demikian, teknik , strategi dan metode yang diterapkan oleh penerjemah tersebut telah memberi kontribusi positif terhadap kualitas terjemahan. Daftar Pustaka Barbara Kozier MN, RN et all. 2004. Fundamental of Nursing: Concept, Process dan Practice. Seventh edition.. Pearson Education. London Esty Wahyuningsih dkk. 2010. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 1. EGC. Jakarta Machali, Rochayah. 2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta. Grasindo Molina, Lucia dan Albir H, Amparo. Translation Techniques Revisited: A Dynamic and Functionalist Approach. Meta, XLVII,4,2002. hal: 498-512 Nababan, Donald.2007. Tinjauan Mendalam tentang Teknik, Metode dan Strategi Penerjemahan. Konggres MLI. UNS Surakarta Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. Prentice Hall Europe Silalahi, Roswita. 2009. Teknik, Metode dan Ideologi penerjemahan pada kualitas terjemahan teks Medical-Surgical Nursing ke dalam Bahasa Indonesia. Disertasi.USU Sumatra