A. LATAR BELAKANG MASALAH Tingginya permintaan akan ikan yang harus diimbangi dengan kualitas ikan masih belum dapat dipenuhi oleh para pembudidaya ikan di NTB. Disebabkan kualitas ikan produksi tidak memenuhi standar konsumsi nasional. Kualitas yang dimaksudkan adalah rendahnya gizi ikan yang ditandai dengan ringannya timbangan ikan, terlihat kurus dan tidak berdaging. Membuat harganya melonjak turun. Hal demikian dapat terjadi karena tidak adanya pengetahuan mendalam para pembudidaya ikan tentang cara memberi pakan ikan, kuantitas yang dibutuhkan ikan setiap harinya. Belum lagi persentasi protein yang dibutuhkan pada masa-masa perkembangannya. Kualitas ikan produksi NTB semakin diperburuk dengan pengurangan pemberian pakan pada ikan budidaya disebabkan oleh tingginya harga pakan. Sedangkan para budidaya rata-rata termasuk golongon ekonomi menengah ke bawah. Mengingat Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan
salah satu provinsi yang memiliki potensi
pengembangan perikanan yang cukup besar. Didukung oleh letak geografisnya dan program-program unggulan pemerintah. Sehingga tidak heran jika NTB ditunjuk sebagai pusat pengembangan dan pembudidayaan ikan air tawar nasional. Pada tahun 2010 NTB memperoleh Rekor Muri dengan Nomor 4635/R.Muri/XII/2010 Hal tersebut mengundang perhatian pemerintah untuk mengembangkan kluster industry perikanan. Ditinjau dari sisi pemasaran, pemerintah
NTB
mencanangkan
gerakan
masyarakat
makan
ikan
(GEMARIKAN) (Humas dan Protokol NTB, 2010). Sampai saat ini, konsumsi ikan di NTB cukup tinggi, disebabkan menjamurnya usaha lesehan, pedagang tenda, rumah makan, perhotelan dan penjual lalapan, serta pemenuhan gerakan masyarakat makan ikan yang dicanangkan gubernur NTB. Tingginya permintaan tersebut menjadikan kewalahan para pembudidaya. Apalagi para pembudidaya yang belum memiliki manjemen pengelolaan ikan. Melakukan panen sekali dalam 4-6 bulan. Membuat para pembeli harus menunggu berbulan-bulan, sedangkan kebutuhan akan ikan
setiap hari. Mengingat NTB memiliki sisa-sisa Sumber Daya Alam (SDA) melimpah yang berpotensi untuk dijadikan pakan ikan (pellet). Beberapa diantaranya, yaitu Limbah tahu, Gulma (dedaunan), Dedak, Kotoran sapi dan Ikan Rucah (LIGUDEKI). Keberadaanya di NTB tidak diragukan lagi karena beberapa diantaranya merupakan limbah potensi unggulan NTB, yatu PIJAR dan BSS. Oleh karena itu, perlunya
BUDIDAYA IKAN BERTINGKAT
MANDIRI PAKAN IKAN LIGUDEKI MENUJU TAO KAE NOI. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka didapatkan rumusan masalah, diantaranya: 1
Bagaimanakah cara merancang membudidayakan ikan secara bertingkat?
2. Bagaimanakah cara pemanfaatan limbah program unggulan NTB, seperti PIJAR (padi, jagung dan rumput laut), BSS (bumi sejuta sapi) dan GEMARIKAN menjadi pakan ikan dalam pembudiayaan ikan kolam bertingkat? 3. Bagaimana prosfek usaha ikan bertingkat mandiri pakan ikan dapat menjadikan mahasiswa pengusaha muda (TAO KAE NOI)? C. TUJUAN Adapun tujuan dari program kewirausahaan ini adalah: 1. Mengetahui bentuk rancangan pembudidayaan ikan bertingkat. 2. Mengetahui cara memanfaatkan limbah PIJAR, BSS dan GEMARIKAN menjadi pakan ikan mandiri kolam bertingkat. 3. Mengetahui prosfek pasar usaha ikan bertingkat menuju mahasiswa menjadi pengusaha muda (TAO KAE NOI). Output (Luaran) Luaran yang dihasilkan dari program ini adalah 1. Munculnya sistem pembudidayaan termutakhir yang lebih mengirit lahan pembudidayaan dan menjadikan air budidaya sangat bersih.
2. Munculnya pakan ikan LIGUDEKI berbasis limbah program unggulan NTB. D. KEGUNAAN Kegunaan program ini adalah: 1. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk mendorong terciptanya wirausahawan muda mandiri. 2. Termanfaatnya semua jenis limbah program unggulan NTB yang tidak jarang menjadi pemicu polusi lingkungan menjadi pakan ikan.
E. GAMBARAN UMUM USAHA Pakan Buatan sendiri dan ikan produksi menggunakan pakan sendiri dan kolam bertingkat
Pakan buatan sendiri untuk sekali panen hanya membutuhkan biaya Rp. 400.000, untuk produksi 208 KG atau 1 bulan pemberian pakan. Namun lebih kasar dibandingkan dengan pakan ikan yang dijual di pasaran. Serta dapat menghemat biaya pembudidaya mencapai 50% atau setara dengan Rp. 1.000.000,00 (untuk 1 are kolam dengan jumlah ikan 1000 ekor). Kualitas ikan menggunakan pakan sendiri dapat mencapai 1 kg untuk 3-4 ikan dan waktu panen relative lebih cepat satu minggu.
ANALISIS PASAR
Profil Konsumen Sasaran dari bisnis ikan ini adalah para pengusaha rumah makan dan lesehan berbagai umur, kebutuhan rumah tangga dan pengecer Tabel 1. Potensi Dan Segmentasi Pasar
No
Konsumen
Jenis kebutuhan
1
Rumah tangga
Kebutuhan Pribadi
2
Rumah Makan
Kebutuhan Usaha
3
Pasar (pengecer)
Kebutuhan usaha
4
Pedagang tenda
Kebutuhan usaha
Pesaing dan Peluang Pasar Selain kebutuhan pribadi dan usaha para konsumen ikan di atas, maka akan disasar ke dua pasar yang ada disekitaran lokasi pembudidayaan, yaitu: Pasar aikmel, kebutuhan penjualan setiap hari mencapai 500 kwintal ikan di pasar aikmel kabupaten Lombok timur. Pasar wanasaba mencapai 200 Kwintal. Persaingan cukup tinggi, namun para pembudiaya masih kewalahan dalam pemenuhan konsumsi dan tidak kontinu dalam produksi ikan, sehingga bnayk pengempul dari daerah lain yang mengambil jatah penjualan, namun masih belum mencukupi. Di samping itu juga harganya cukup tinggi.
Media Promosi Media yang akan digunkan dalam satu tahun ini cukup dengan sms ke para pengecer untuk dijual di pasaran. Dan dari mulut ke mulut kepada tetangga.
Target atau rencana penjualan satu tahun Targeting usaha untuk 3 kolam bertingkat dengan kuantitas produksi per kolam mencapai 1 ton atau 4000 ekor ikan. Jadi, 3 kolam sekitar 12.000 ekor ikan atau setara dengan 3 ton setiap bulan, yang dimulai panen pada bulan ke 4.
Tabel 2. Rencana penjualan tahun pertama Produksi ke-
I
II
III
IV
V
VI
Masa
Masa
Masa
1 ton
1 ton
1 ton
budiaya budiaya budiaya Produksi ke-
VII
VIII
IX
X
XI
XII
1 ton
1 ton
2 ton
2 ton
2 ton
2 ton
Strategi pemasaran
Sterategi yang akan diterapkan adalah: a) Menjual ikan dengan cara dibersihkan terlebih dahulu b) Menjual langsung di kolam c) Menjual menggunakna packaging bersih dan diawetkan atau dikeringkan.
Analisis Produksi/Operasi Proses pembuatan usaha ini akan dimulai dengan beberapa tahapan, diantaranya sebagai berikut;
persiapan kolam budidaya
1) Persiapan lahan pebudayaan (disediakan lahan pembudiayaan oleh kakek seluas 75 are dipingggir sungai, mendukung kualitas ikan karena diimbangi oleh deras dan melimpahnya air) 2) Pembuatan kolam ikan 3 petak, berukuran 30x 30 m2, dengan tampungan bibit 5000, kemungkinan susut 1000 bibit sehingga dihasilkan 4000 yang masih hidup atau setara dengan 3 ton perkolam. 3) Pengaturan aliran air pada kolam 4) Pembibitan dan pemeliharaan
Persipan pembuatan pakan mandiri
1) Pembelian mesin pellet manual 2) Persiapan bahan-bahan (dedaunan,bekicot, darah sapi, dedak dan ampas tahu) 3) Pembuatan pakan (25 kg pe hari).
Pada 3 bulan pertama adalah pemeliharaan dengan 5000 bibit tiap kolam, di bibit pada perbedaan bulan, sehingga panen setiap 1 bulan sekali. Produksi pertahun dengan susut 1000 ikan per panen diperkirakan mencapai 52 ton atau setara dengan 52.000 x Rp. 20.000 =Rp. 104.000.000,00. A. Rincian Biaya Tabel 3. Modal Awal 4 bulan Pertama Nama Barang
Harga satuan/set
Jumlah
Total
MEDIA PEMBUDIDAYAAN dan pakan mandiri kolam budidaya
Rp 1.000.000,00
3 buah Rp. 3.000.000,00
Pipa saluran air
Rp.
100.000,00
3 buah Rp.
300.000,00
Anyaman bamboo
Rp.
50.000,00
3 buah Rp.
150.000,00
Rp.
200.000,00
2 buah Rp.
400.000,00
Bahan baku
Rp.
20.000,00
10 karung Rp.
200.000,00
Terpal penjemur
Rp.
150.000,00
2 buah Rp.
300.000,00
Ember
Rp.
35.000,00
8 buah Rp.
280.000,00
penutup Mesin pencetak pellet manual
Total
Rp 4.630.000,00
Alat/item pendukung Media promosi Spanduk
Rp.
150.000,00
1 buah Rp. 150.000,00
Leafleat
Rp.
1.000,00
100 buah Rp. 100.000,00
Buku besar
Rp.
25.000,00
2 buah Rp
50.000,00
Jurnal laba-rugi
Rp.
10.000,00
1 buah Rp
10.000,00
Buku evaluasi
Rp.
20.000,00
1 buah Rp.
20.000,00
Total Nama Bahan
Harga per satuan/set
Rp. 330.000,00 Jumlah/th
Total
Biaya bahan produksi Bibit ikan (ukuran Rp.
500,00
9.000 ekor
Rp.4.500.000,00
3 jari) Biaya operasional/3 bln Pegawai @3 bln
Rp 500.000
2 orang
Rp 3.000.000,00
Kebutuhan per kolam
Rp. 1.500.000,00
Harga Jual per kolam
Rp 20.000.000,00
Laba per unit
Rp 18.500.000,00
Perkiraan Penjualan Produksi ke-
I
II
III
IV
V
VI
Masa
Masa
Masa
1 ton
1 ton
1 ton
budiaya budiaya budiaya Produksi ke-
VII
VIII
IX
X
XI
XII
1 ton
1 ton
2 ton
2 ton
2 ton
2 ton
Analisis laba rugi Bulan ke empat : 1000 kg x Rp. 20.000,00
= Rp 20.000.000,00
Biaya Operasional per 1 kolam
= Rp.
Sewa lahan pertahun
= Rp. 5.000.000,00
Ongkos pegawai 2 orang@4 x Rp 500.000
= Rp
Laba kotor
= Rp 10.500.000,00
500.000,00
4.000.000,00
F. METODE PELAKSANAAN Dalam program kewirausahaan, metode yang diterapkan adalah sebagai berikut: 1.
Identifikasi Masalah Dan Penentuan lokasi
2. Menentukan tujuan dan sasaran program 3. Perancangan kolam bertingkat
4. pembenihan 5. Perancangan program 6. Sosialisasi ke sasaran program 7. Pelaksanaan program 8. Analisis dan perbaikan 9. Kesimpulan dan saran G. JADWAL KEGIATAN Bulan I
Bulan II
Bulan III
Bulan IV
Penanggung
Kegiatan/ bulan 1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Jawab
Identifikasi masalah dan penentuan
IHSAN
program Menentukan tujuan dan
HUSNU
sasaran program
Perancangan kolam bertingkat
Masa pembenihan Perancangan program Sosialisasi ke sasaran program
JANNAH
TIM
IHSAN
HUSNU
tim dan
Pelaksanaan
dosen
program
pembimbing
Analisis dan
HUSNU
perbaikan
Kesimpulan
TIM
dan saran
H. RANCANGAN BIAYA Rincian Investasi awal pembutan kolamdan pakan mandiri 1
Rp. 4.630.000,00
Rincian biaya promosi dan laporan
2
Rp. 330.000,00
Biaya pemmbibitan dan penggajian pegawai 1
Rp. 4.500.000,00
2
Rp 3.000.000,00
TOTAL
Rp. 12. 460.000,00
Lampiran a.
Curriculum Vitae penulis 1 Data Pribadi: Nama
:
Abdul Ihsan
NIM
:
G1A 010 007
No HP
:
081805209636
Email
:
[email protected]
Karya dan penghargaan di bidang Ilmiah/penalaran;
b.
Finalis PIMNAS xxv tahun 2012
Nasional
KTI Manfaat Tanaman Ciplukan Untuk
Kabupaten Lombok
Kesehatan
Tengah
2012
2008
Curriculum Vitae penulis 2
Nama
: Riadul Jannah
NIM
: C1M 011 129
Fakultas
: Pertanian
NO. hp
: 081917164074
Program Studi
: Agroekoteknologi
Latar Belakang sekolah
: SDN 46 MATARAM SMP SALAFIAH DARUL FALAH SMA DARUL FALAH
c.
Curriculum Vitae penulis 3
Data Pribadi : Nama
Muhamad HusnuAbadi
Alamat
Rembiga, Jln. JendralSudirman No.5, Gg Nusa Dua
Tempat Lahir
Rembiga Barat
Tanggal Lahir
25 Mei 1992
Agama
Islam
Jenis Kelamin
Laki-laki
Status
Belum Kawin
Kebangsaan
Indonesia
No. HP
081917734256
Email
[email protected]
Latar Belakang Pendidikan : Sekolah
Tempat
Priode
Sekolah Dasar
SDN 3 Rembiga
1998-2004
Sekolah Menengah
Mts.N 2 Mataram
2004-2007
MAN 2 Mataram
2007-2010
Perguruan Tinggi
UniversitasMataram
2010-Sekarang
Attafakkur
UNRAM
2010 - Sekarang
HIMABIO
UNRAM
2010- Sekarang
Pertama Sekolah Menengah atas
Demikian data ini saya buat dengan sebenar benarnya (M. HusnuAbadi) d. Curriculum Vitae Dosen Pendamping Data Pribadi: Nama
:
Drs. Suripto, M.Si
NIP/NIDN
:
19840526 200912 2 005/0004046507
Email
:
[email protected]
Karya dan penghargaan di bidang Ilmiah/penalaran;
Penelitian pengembangan
Penelitian strategis
kinerja anti serangga dari
Nasional
tanaman jayati dan revitalisasi arsitoid untuk pengendalian
Universitas Mataram
2012-2013
terpadu ulat kubis
Lampiran 3. GAMBAR DAN DENAH LOKASI USAHA Lokasi budidaya akan difokuskan di desa dasan bagek, kecamatan aikmel. Berdekatan dengan pasar ataus ekitar 500 meter dari pasar aikmel. Berikut lebih jelas terlihat pada denah di bawah ini:
Areal persawahan (lokasi budiayadaya)
Jalan umum
Keterangan 1) sawah atau areal pembudidayaan 2) pasar aikmel 3) lesehan terbesar di kec. Aikmel dan sumber air atau daerah wisata kec. Aikmel.
Lampiran 2. Dokumentasi
Gambar 1. Mesin pembuat pellet Manual
Gambar 2. Campuran dedak, jagung, darah sapi dan ampas tahu
Gambar 3. Riset kolam bertingkat ukuran 1 x 1 m2
Gambar 4. Hasil riset menggunkan sistem bertingkat dan pakan sendiri (panjang ikan= 18 cm dan lebar 7 cm), berat 3-4 ikan = 1kg.