1
A. LATAR BELAKANG MASALAH Kelapa merupakan salah satu hasil perkebunan yang terbesar di Lombok (Masnun, 2009). Akan tetapi, kelimpahan produksi kelapa ini belum bisa memberikan dampak yang nyata dalam bidang ekonomi masyarakat karena pemanfaatan buah kelapa yang belum maksimal. Oleh karena itu, untuk meningkatkan nilai guna buah kelapa menjadi produk yang lebih bernilai diperlukan sentuhan teknologi yang dapat dilakukan dalam skala rumah tangga (Home Industry). Salah satu teknologi berbasis rumah tangga yang dapat dilakukan adalah pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) probiotik. Virgin Coconut Oil (VCO) probiotik adalah minyak murni yang dibuat dengan teknik fermentasi menggunakan bakteri probiotik Lactobacillus bulgaricus sehingga VCO yang dihasilkan memiliki efek probiotik yang tidak dimiliki oleh produk VCO dengan tehnik yang lain. VCO probiotik ini adalah hasil penelitian terbaru yang dihasilkan pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKMP) tahun 2008.(Hulwi, et al., 2008) dan telah dicoba untuk dimasyarakatkan pada program PKM Pengabdian Masyarakat di Daerah Desa Mamben Daya Lombok Timur (Ihsan et al., 2010). Produk tersebut merupakan bentuk dari pemanfaatan yang efektif dan bernilai tinggi serta marketable karena memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan produk VCO lain. Keunggulan dari VCO probiotik ini disebabkan oleh efek probiotik yang berkaitan dengan aktivitas bakteri asam laktat yang mampu hidup pada kondisi asam dan kemampuan produksi bakteriosin (antibakteri), ditambah juga, dalam VCO mengandung MCFA (Medium Chain Fatty Acid) yang merupakan komponen asam lemak rantai sedang yang memiliki kemampuan merangsang produksi insulin sehingga proses metabolisme glukosa dapat berjalan normal. Selain itu, asam laurat dalam VCO bersifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. Asam lemak jenuh rantai pendek dalam VCO, seperti asam kaprat, asam kaprilat dan asam miristat menekan
2
jumlah asam lemak tidak jenuh, sehingga kolesterol dalam darah tidak meningkat. Keunggulan ini membuat VCO probiotik layak dikonsumsi dan diproduksi secara kontinyu. VCO probiotik sangat bermanfaat bagi kesehatan yaitu peningkat imunitas, obat penyakit infeksi dan pencegah penyakit degeneratif, sehingga sangat besar prospek untuk dijadikan bisnis. Mengingat VCO Probiotik adalah produk baru bagi masyarakat, khasiat dan keunggulannya telah diketahui. Sebagai bentuk nyata dari hasil PKM pemberdayaan Masyarakat tahun 2010. VCO probiotik sedang gencar-gencarnya dicari oleh masyarakat LOMBOK TIMUR (daerah pusat pemberdayaan). B. RUMUSAN MASALAH Adapun permasalahan yang mendasari program kewirausahaan ini adalah: 1. Bagaimana VCO probiotik dapat diproduksi secara besar-besaran dan kontinyu di Lombok Timur? 2. Bagaimana mendapatkan surat izin pengembangan usaha VCO probiotik untuk skala luas? C. TUJUAN USAHA Adapun tujuan dari Program kewirausahaan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui cara memproduksi VCO Prebiotik dapat diproduksi secara besarbesaran dan kontinyu di Lombok Timur. 2. Mengetahui cara mendapatkan izin pengembangan usaha VCO priobiotik melalui BP-POM NTB. D. LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang didapatkan dari program ini adalah: 1. Terwujudnya
keterampilan
berwirausaha
bagi
mahasiswa,
sehingga
mahasiswa dapat memberikan kontribusi nyata dalam mentransfer ilmu
3
pengetahuan untuk mengurangi pengangguran melalui usaha pembuatan VCO probiotik. 2. Terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan mengkonsumsi VCO probiotik. 3. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan perluasan jaringan pembuatan VCO probiotik dan mampu bersaing dengan produk kesehatan lainnya. E. KEGUNAAN PROGRAM Adapaun kegunaan program kewirausahaan ini adalah: 1. Merangsang kreativitas dan daya inovasi mahasiswa untuk menghasilkan produk unggulan yang bermanfaat. 2. Memberikan stimulus untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara berbasis potensi lokal yang belum dimanfaatkan secara maksimal. 3. Membuka wawasan mahasiswa dan meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha sehingga mampu menghadapi persaingan bebas dengan cara menjadi entrepreneur muda indonesia. F. GAMBARAN UMUM USAHA Jenis Produk ini adalah minuman sekaligus Obat yang terbuat dari minyak kelapa murni (Virgin coconut oil (VCO)), dalam pengusahaannya akan diberi label VCO Priobiotik Khas NTB.
Gambar 1. Dokumentasi VCO probiotik hasil pemberdayaan masyarakat
4
Kelebihannya dibanding dengan VCO lain adalah pada bahan baku dan pengolahannya yang menggunakan bakteri, sehingga akan menghasilkan kualitas VCO yang lebih baiok dari VCO-VCO yang ada di Pasaran. Dalam Menganalisis Produk akan digunakan analisis SWOT sebagai berikut: Analisis SWOT: 1. Strength
: a. Belum ada usaha sejenis. b. Modal untuk memulai usaha kecil. c. Bahan baku melimpah di Lombok. d. Tempat produksi di Lombok. e. Adanya lahan untuk budidaya kelapa sebagai bahan baku. f. Tidak mudah ditiru karena metode pembuatannya memiliki prosedur
dan formula khusus hasil penelitian.
2. Weekness : a. Produk baru. b. Belum dikenal. c. Jumlah tenaga produksi terbatas. c. Mengandalkan keterampilan dalam proses mikrobiologi 3. Opportunity: a. Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena belum ada saingan produk sejenis. b. Keunggulan produk VCO probiotik memiliki efek probiotik yang tidak dimiliki oleh produk sejenis. c. Harga produk VCO probiotik dapat bersaing dengan prodk sejenis ataupun produk kesehatan yang lain.
5
4. Threath
: a. Timbul usaha yang sejenis dengan bahan baku berbeda. b. Jaringan pemasaran yang belum luas
ANALISA PASAR Produk VCO Probiotik memiliki khaisat dapat menyembuhkan beragam penyakit utamanya degenarasi dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh (imun), siapa saja dapat mengkonsumsinya, mulai dari anak-anak sampai dewasa, bahkan orang tua. Lebih khusunya bagi anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh lemah dan orang tua yang berumur 50 keatas sangat dianjurkan untuk sesering mungkin mengkonsumsi VCO Probiotik ini. Pemasaran berorientasi kepada produk dan pasar. Pemasaran yang berorientasi pada pasar berarti memahami bahwa konsumen membeli manfaat, bukan sekedar rasa produk, sehingga pengusaha harus bersikap aktif dan kreatif dalam mencari dan menemukan kegunaan tambahan zat lain pada bahan baku VCO proiotik yang belum diteliti lebih lanjut.yang dapat ditawarkan pada konsumen. Didalam memasarkan kami menggunakan beberapa strategi yaitu strategi produk, harga, promosi dan distribusi . 1.
Strategi Produk Strategi produk dilakukan dengan upaya diversifikasi terhadap produk
yang dihasilkan. Diversifikasi merupakan hasil inovasi yang patut ditelaah lebih jauh. Dalam hal ini dimungkinkan adanya penambahan zat-zat lain yang tidak berbahaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk. 2.
Strategi Harga Strategi harga kami lakukan berdasarkan harga pasar, harga produk
yang ditetapkan adalah dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk kami lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing VCO dengan tehnik pembuatan lainnya.
Dalam memperluas pemasarannya
maka
diperlukan kerjasama dengan penyalur untuk menyampaikan produknya ke
6
konsumen . Kerjasama tersebut sudah kami lakukan sejak demo pembuatan VCO probiotik ini di lakukan dalam Pengabdian masyarakat dengan kelompok usaha bersama VCO dan PT. VCO Lombok yang akan membantu dalam hal pemasaran sampai ke luar daerah. 3.
Strategi Distribusi dan Promosi Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan
beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk khususnya di kampus, sekolah dan instansi pemerintahan yang ada di kota Mataram, kemudian dilanjutkan ke luar daerah. Selain itu diharapkan distribusi tersebut dapat memperluas daerah pemasok bahan baku VCO probiotik. Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen yang berada di daerah lain. Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan kepuasan bagi konsumen. Sistem pembayaran yang sudah kami lakukan sebagai berikut: - Pembayaran dimuka yaitu pembayaran kontan untuk pemesanan produk yang tidak diambil langsung dan sisanya setelah produk jadi. - Pembayaran kontan yakni pembayaran lunas terhadap produk yang diambil pada saat itu. Publikasi produk untuk promosi yang sudah dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan LPMW dimana lembaga ini merupakan semacam inkubator bisnis bagi karya mahasiswa yang layak untuk dikomersialisasikan, menjalin kerjasama dengan Kelompok Usaha Bersama VCO dan Perusahaan VCO Lombok. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran yang kami gunakan adalah :
Strategi Produk
Strategi produk dilakukan dengan melakukan diversifikasi terhadap produk yang dihasilkan. Diversifikasi merupakan hasil inovasi yang patut ditelaah
7
lebih jauh. Pada awal masa produksi akan diterapkan sistem Job Shop dimana produk akan mulai diproduksi ketika ada pesanan, namun sistem ini akan berganti dengan sistem flow shop ketika permintaan meningkat.
Strategi Distribusi
Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor dan agen untuk memasarkan produk. Daerah pemasaran masih dalam lingkup Nusa Tenggara Barat (Pulau Lombok dan pulau Sumbawa) Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen yang berada di daerah. Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan kepuasan bagi konsumen.
Strategi Harga
Strategi harga dilakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah dibawah harga pasar dengan tetap menjaga kualitas produksi, dengan kata lain harga produk diusahakan lebih rendah bila dibandingkan dengan pesaing.
Strategi Promosi
Publikasi produk untuk promosi yang sudah dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan Gema UNRAM dimana lembaga ini merupakan semacam inkubator bisnis bagi karya mahasiswa yang layak untuk dikomersialisasikan, menjalin kerjasama dengan Kelompok Usaha Bersama VCO dan Perusahaan VCO Lombok, mengadakan beberapa pelatihan yang berhubungan dengan Kewirausahaan, promosi dari mulut ke mulut.
8
G. METODELOGI PELAKSANAAN METODELOGI PEMBUATAN PRODUK Secara umum metodologi pembuatan produk sebagai berikut: Bagan alir pembuatan VCO probiotik.
Daging Kelapa Diparut Parutan kelapa Diperas dua kali Santan Didiamkan 60 menit
Skim
Krim Inokulasi 2,5% Starter Didiamkan pada suhu 37°C, 24 jam Tiga lapisan (air, blondo dan minyak) Dipisahkan
Air
Blondo
Minyak VCO Probiotik
1. Persiapan perlengkapan Produksi Pada tahap ini dilakukan pembelian peralatan yang dibuthkan untuk melaksanakan program, peralatan tersebut antara lain :
9
a.
Kelapa
b.
Air
c.
Starter Lactobacillus bulgaricus
d.
Slumbat
e.
Golok
f.
Ember
g.
Penyukil
h.
Kain saring
i.
Stoples
j.
Mesin pemarut
k.
Filter
l.
Botol kemasan
2. Pembuatan starter bakteri Pembuatan starter kultur bakteri dilakukan di laboratorium mikrobiologi terapan PT. Dwipa Alaska Sigerongan. Kultur starter dibuat dengan cara mengambil 2,5 % kultur bakteri Lactobacillus bulgaricus dimasukkan dalam 250 mL krim santan yang selanjutnya digunakan untuk proses fermentasi pada skim santan. 3. Pembuatan santan Parutan kelapa yang diperoleh ditambah air dengan perbandingan 1:1. diremas-remas kemudian disaring dengan saringan kelapa. Pemerasan dilakukan sebanyak 2 kali dan pada pemerasan kedua ditambah air dengan perbandingan 1:0,5 (1 kg parutan kelapa: 0,5 liter air). Kedua santan dicampur dan diaduk dan didiamkan selama 60 menit sehingga terjadi pemisahan. Setelah terbentuk lapisan skim, maka skim dan krim dipisahkan. 4. Fermentasi bakteri asam laktat Skim santan digunakan sebagai media pembuatan larutan starter. Keluarkan air dengan memasukkan selang sampai dasar. Tampung air tersebut dengan ember lain. Kemudian tambahkan 2,5 % starter bakteri Lactobacillus
10
bulgaricus. Kemudian diaduk rata sekitar 10 menit sampai campuran tersebut homogen dan pindahkan dalam wadah transparan kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Sehingga terbenttuk lapisan berupa minyak (VCO) probiotik, Blondo, dan air. Kemudian dipisahkan. VCO probiotik juga mengandung bakteri Lactobacillus bulgaricus (Hulwi et a, 2008). Keunggunalan menggnakan proses ini adalah 1. Kualitas VCO yang dihasilkan lebih bagus dibanding menggunakan minyak pancingan; 2. Rasa dan khasiatnya akan lebih terasa. ANALISA KEUANGAN Pengeluaran Biaya Pelaksanaan dan Operasional
Slumbat, 1 unit Golok, 1 unit Ember, 3
[email protected] Penyukil, 1 unit Kain saring, 2 unit@Rp. 5000 Stoples 15 unit@Rp. 25.000 Selang, 1 unit Mesin pemarut, 1 unit Inkubator Kaca buatan Mesin Segel Biaya Pemasaran Labeling Kemasan Legalisasi BPOM Transportasi Komunikasi Modal awal operasional usaha - Kelapa - Starter bakteri - Kemasan,eolith, filter Jumlah Pengeluaran Total
Rp. 30.000 Rp. 20.000 Rp 90.000 Rp. 15.000 Rp. 10.000 Rp. 325.000 Rp. 10.000 Rp. 2.500.000 Rp. 1.500.000 Rp. 1.300.000 Rp. 700.000 Rp. 500.000 Rp. 600.000 Rp. 500.000 Rp. 400.000 Rp. 2.000.000 Rp. 1.200.000 Rp. 400.000 Rp. 300.000 Rp. 10.500.000
11
Analisis Usaha Pembuatan ”VCO Probiotik” Dalam 1 x Produksi Biaya Tetap (Fix Cost) Jumlah
Uraian
Harga satuan
Harga total
Peralatan :
Slumbat
1
30.000
30.000
Golok
1
20.000
20.000
Ember
3
30.000
90.000
Penyukil
1
15.000
15.000
Kain saring
2
5000
10.000
Stoples
15
25.000
325.000
Selang
1
10.000
10.000
Mesin pemarut
1
2.500.000
2.500.000
Inkubator Kaca
1
1.500.000
1.500.000
1
1.300.000
1.300.000
buatan
Mesin Segel
Total
5.827.000
Biaya Penyusutan : 10% x 5.827.000 = Rp. 582.700 B. Variable Cost (dalam 30 hari ) No.
Uraian
Jumlah
Harga Satuan
Besarnya
(Rp.)
(Rp.)
1.
Kelapa
1200
1000
1.200.000
2.
Starter bakteri
160 mL
2500
400.000
3.
Kemasan, eolith, filter
-
-
300.000
12
4.
Jas laboratorium
5
Listrik
6
Tenaga Kerja
2
30.000
60.000 100.000
1
400.000
400.000
Total
2.460.000
a. Total Biaya Produksi = (Total Investasi + Total Penyusutan + Total biaya operasional pertahun = Rp. 5.827.000 + 582.700 + (2.460.000 x 12) = Rp. 35.929.700 b. Total Pendapatan
= Penjualan VCO probiotik dan hasil material lain
a) VCO probiotik 120 liter @ Rp.100.000
Rp. 12.000.000
b) Sabut kelapa 1200 butir @ Rp.100
Rp.
120.000
c) Tempurung 1200 butir @ Rp.100
Rp.
120.000
d) Air kelapa 60 liter @ Rp. 300
Rp.
18.000
e) Blondo 30 kg @ 9.000
Rp.
270.000
f) Minyak goreng 11 liter@Rp. 10.000
Rp.
110.000
Total Pendapatan
Rp. 12.638.000
Total pendapatan pertahun
= Rp.12.638.000 x 12 = Rp.151.656.000
13
H. JADWAL KEGIATAN Bulan No.
Agenda 1
1
Produksi tahap awal
2
Pemasaran tahap awal hasil skala laboratorium
3
Survei pasar lanjutan dan Legalisasi Dinas BPOM
4
Produksi Tahap lanjut VCO probiotik dan Labeling Kemasan
5
Analisa Usaha tahap pemasaran, promosi
6
Penyusunan laporan
2
3
4
I. RANCANGAN ANGGARAN BIAYA d. Analisis Biaya Manfaat Keuntungan
= Penerimaan – Total Biaya Produksi = Rp. 12.638.000 – Rp. 2.460.000 = Rp. 10.178.000
Keuntungan per tahun = Rp. 122.136.000 e. Nilai ROI = keuntungan/total biaya produksi x 100% = Rp. 10.178.000/ Rp. 2.460.000 x 100% = Rp. 413,74 %
5
6
14
Artinya setiap pembiayaan Rp. 100 yang dikeluarkan akan diperoleh keuntungan sebanyak Rp. 413,74. oleh karenanya usaha ini layak untuk dijalankan. f.
Nilai B/C ratio = total pendapatan/total biaya produksi = Rp. 12.638.000 /Rp. 2.460.000 = 5,14 Artinya setiap satuan modal yang dikeluarkan akan diperoleh hasil sebanyak 5,14 kali lipatnya.
g. Nilai PBP (Pay Back Period)
= nilai investasi/keuntungan pertahun = Rp. 5.827.000 / Rp. 10.178.000 = 0,57 tahun
Hasil perhitungan PBP adalah 0,57 tahun atau setara dengan 5,7 bulan. Artinya dalam jangka waktu 5,7 bulan maka modal usaha pengolahan VCO probiotik akan kembali. I.
DENAH DAN LOKASI USAHA LOKASI PRODUKSI VCO Toko minyak obat Kota mataram
TOKO OBAT Cakra
Jalan raya
Gambar 2. Denah Lokasi sumber produksi sampai tempat pemasaran
15
Lampiran a. Curriculum Vitae Penulis 1 Data Pribadi: Nama
:
M. Firman Ali Rahman
NIM
:
G1A 010 027
No HP
:
087864665755
Email
:
[email protected]
Karya dan penghargaan di bidang Ilmiah/penalaran; Finalis PIMNAS xxv tahun 2012 b.
Nasional
2012
Curriculum Vitae penulis 2 Data Pribadi:
c.
Nama
:
Ismiati
NIM
:
G1A 011 023
Hp.
:
085239043553
Nama
:
Chaeratun Hisan
NIM
:
C1G 009 136
Jurusan
:
Agroekoteknologi
Curriculum Vitae penulis 3 Data Pribadi:
d. Curriculum Vitae Dosen Pendamping Data Pribadi: Nama
:
Drs. Suripto, M.Si
NIP/NIDN
:
19840526 200912 2 005/0004046507
Email
:
[email protected]
Karya dan penghargaan di bidang Ilmiah/penalaran;
Penelitian pengembangan kinerja anti serangga dari tanaman jayati
Penelitian strategis Nasional
dan revitalisasi arsitoid untuk pengendalian terpadu ulat kubis
Universitas Mataram
2012-2013